PKM-P

16
USULAN PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM PEMANFAATAN TANAMAN PURUN TIKUS (Eleocharisdulcis) SEBAGAI ALTERNATIF TEMPAT BERTELURNYA HAMA PENGGEREK BATANG PADI PUTIH (Scirpophagainnotata) BIDANG KEGIATAN Program KreativitasMahasiswaPenelitian (PKM-P) Diusulkanoleh : M. AzwarRamadhani (NIM. H1E110069) (2010) Angga Ade Saputra (NIM.H1E110063) (2010) RinikaArdinaRahman(NIM.H1E110027) (2010) UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT BANJARBARU 2012

description

PKM-P

Transcript of PKM-P

Page 1: PKM-P

USULAN PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA

JUDUL PROGRAM

PEMANFAATAN TANAMAN PURUN TIKUS (Eleocharisdulcis) SEBAGAI

ALTERNATIF TEMPAT BERTELURNYA HAMA PENGGEREK

BATANG PADI PUTIH (Scirpophagainnotata)

BIDANG KEGIATAN

Program KreativitasMahasiswaPenelitian (PKM-P)

Diusulkanoleh :

M. AzwarRamadhani (NIM. H1E110069) (2010)

Angga Ade Saputra (NIM.H1E110063) (2010)

RinikaArdinaRahman(NIM.H1E110027) (2010)

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

BANJARBARU

2012

Page 2: PKM-P

HALAMAN PENGESAHAN USUL PKM

1. Judul Kegiatan

2. Bidang Kegiatan

3. BidangIlmu

4. Ketua Pelaksana Kegiatan

a. Nama Lengkap

b. NIM

c. Jurusan

d. Universitas/Institut/Politeknik

e. Alamat Rumah dan No Tel./HP :

f. Hp

g. Alamat email

5. Anggota Pelaksana Kegiatan

6. Dosen Pendamping

a. NamaLengkap&Gelar

b. NIDN

c. AlamatRumah

7. BiayaKegiatan Total

Dikti

8. JangkaWaktuPelaksanaan

Menyetujui

Ketua Prodi StudiTeknikLingkungan

(Rijali Noor, MT)

NIP. 19760707 199903 1 005

Bidang Kemahasiswaan

(Prof. Dr. Ir. H. Idiannor Mahyudin, M.Si

NIP.19590409 198103 1 002

HALAMAN PENGESAHAN USUL PKM-P

: Pemanfaatan Tanaman Purun Tikus

(Eleocharisdulcis) Sebagai

Tempat Bertelurnya Hama

Batang Padi Putih (Scirpophagainnotata

: PKMP

: Teknlogi dan Rekayasa

. Ketua Pelaksana Kegiatan

: M. Azwar Ramadhani

: H1E110069

: Teknik Lingkungan

Universitas/Institut/Politeknik : Universitas Lambung Mangkurat

Alamat Rumah dan No Tel./HP : Jl. Raja Alam 1 Sambaliung Kab. Berau

: 0852 4764 0111

: [email protected]

. Anggota Pelaksana Kegiatan : 2 orang

NamaLengkap&Gelar : Nopi Stiyati P. S.Si, MT

: 0018118403

: Jl. Pendidikan 7 No 25 RT 5 RW 2 Sei

Paring. Martapura

HP 08195478466

: Rp. 12.500.000,-

8. JangkaWaktuPelaksanaan : 6 (enam) bulan

Banjarbaru, 31 September

Prodi StudiTeknikLingkungan Ketua Pelaksana Kegiatan

(M. AzwarRamadhani

19760707 199903 1 005 NIM. H1E110069

Bidang Kemahasiswaan Dosen Pedamping

Prof. Dr. Ir. H. Idiannor Mahyudin, M.Si) (Nopi Stiyati P. S.Si, MT

19590409 198103 1 002 NIDN. 0018118403

Pemanfaatan Tanaman Purun Tikus

Alternatif

Tempat Bertelurnya Hama Penggerek

Scirpophagainnotata).

Mangkurat

Kab. Berau

kan 7 No 25 RT 5 RW 2 Sei

September 2012

Ketua Pelaksana Kegiatan

M. AzwarRamadhani)

Nopi Stiyati P. S.Si, MT)

018118403

Page 3: PKM-P

DAFTAR ISI

A. JUDUL ......................................................................................................... 1

B. LATAR BELAKANG ................................................................................. 1

C. PERUMUSAN MAKALAH ....................................................................... 2

D. TUJUAN ...................................................................................................... 3

E. LUARAN YANG DIHARAPKAN ............................................................. 3

F. KEGUNAAN PROGRAM .......................................................................... 3

G. TINJAUAN PUSTAKA .............................................................................. 3

G.1 LahanRawa ........................................................................................... 3

G.2 TanamanPurunTikus (Eleocharisdulcis) ............................................. 4

G.3 SeranggaPenggerekBatangPadiPutih (Scirphopagainnotata) ............. 5

H. METODE PELAKSANAAN ...................................................................... 7

H.1 BahandanAlat ....................................................................................... 7

H.2. TeknisPelaksanaan .............................................................................. 7

I. JADWAL KEGIATAN ................................................................................ 8

j. RANCANGAN BIAYA................................................................................... . 9

K. DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 10

L. LAMPIRAN................................................................................................. 11

Page 4: PKM-P

1

A. JUDUL

PEMANFAATAN TANAMAN PURUN TIKUS (Eleocharis dulcis)

SEBAGAI ALTERNATIF TEMPAT BERTELURNYA HAMA

PENGGEREK BATANG PADI PUTIH (Scirpophaga innotata).

B. LATAR BELAKANG

Di lahan rawa Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah ditemukan

beberapa jenis tumbuhan liar yang termasuk dalam 181 genera dalam 51

famili, yang terdiri atas golongan berdaun lebar 110 spesies, rumput 40

spesies, dan teki 31 spesies. Vegetasi yang tumbuh dominan di lahan rawa

pasang surut dan lebak antara lain adalah purun tikus (Eleocharis dulcis

(Burm.f.) Henschell), bulu babi (Eleocharis retroflata (Poir) Urb.), kelakai

(Stenochiaena palutris (Burm.) Bedd), perupuk (Phragmites karka), bundung

(Scirpus grosus), purun kudung (Lepironea articulata), banta (Leersia

hexandra Sw), bura-bura (Panicum refens), ribu-ribu (Lycodium flexuosum),

tambura (Ageratum conyzoides L.), dan patah kamudi (Sphaeranthus

africanus L.). Beberapa jenis dari tumbuhan liar tersebut berfungsi sebagai

inang alternatif hama dan tempat berlindung atau habitat musuh alami, serta

sebagai biopestisida, biofilter, biofertilizer, dan bahan obat tradisional.

Di Indonesia Penggerek Batang Padi merupakan salah satu hama

utama tanaman padi yang dapat menyebabkan kerusakan dan kehilangan

hasil. Sampai saat ini di Indonesia telah dikenal enam jenis penggerek batang

padi, yaitu penggerek batang padi kuning (Scirpophaga incertulas Walker

(Pyralidae), Penggerek batang padi putih (S. innotata Walker (Pyralidae),

Penggerek batang padi merah jambu (Sesamia inferens Walker (Noctuidae),

Penggerek batang padi bergaris (Chilo suppressalis Walker (Pyralidae),

Penggerek padi berkepala hitam (C. polychrysus Meyrick (Pyralidae) dan

Penggerek padi berkilat (C. auricilius Dudgeon (Pyralidae).

Penggerek S. incertulas merupakan jenis yang paling luas

penyebarannya dan paling dominan di Jawa, Bali, Lampung dan Kalimantan

Selatan, kemudian diikuti oleh jenis S. inferens, C. suppressalis dan S.

innotata. Penggerek batang padi mempunyai daerah sebar yang luas.

Page 5: PKM-P

2

Penyebaran penggerek ini terutama di daerah tropika dengan aktivitas

ngengat penggerek mencapai puncaknya pada suhu 21.6 - 30,6 OC, dengan

kelembaban nisbi 82.7 % dan peletakkan telur mencapai maksimum pada

hari-hari hujan dengan suhu tinggi. Angin membantu penyebaran ngengat dan

larva. Larva yang baru keluar dari telur menggantungkan diri dengan benang

sutera halus pada daun padi sebagai alat pindah ke pertanaman lainnya. Pada

daerah dimana terdapat pola pertanaman padi lebih dari satu kali setahun,

hama ini menjadi penting artinya karena periode tersedianya makanan yang

cukup panjang.

Teknologi pengendalian yang ada sekarang menurut Luckman dan

METCALF dikelompokkan menjadi 7 macam yaitu pengelolaan ekosistem,

pengendalian hayati, pengendalian secara mekanik, pengendalian secara fis&,

pengendalian secara genetik, pengendalian dengan peraturan dan penggunaan

pestisida secara selektif Salah satu cara pengendalian dengan cara

pengelolaan ekosistem adalah dengan cara penanaman tanaman perangkap.

Tanaman purun tikus yang memiliki kemampuan sebagai tanaman perangkap

sangat berpotensi untuk pengendalian hama, selain itu tanaman ini mudah

ditemukan sehingga mudah dimanfaatkan.

C. PERUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana cara memanfaatkan tanaman purun tikus sebagai alternatif

tempat bertelurnya serangga penggerek batang padi putih.

2. Bagaimana keberhasilan serangga penggerek batang padi putih

menyelesaikan siklus hidupnya pada tanaman purun tikus.

3. Bagaimana keuntungan pemakaian tanaman purun tikus sebagai tempat

alternatif siklus hidup serangga batang padi putih.

D. TUJUAN

1. Mengantisifasi terjadi kerusakan padi oleh serangan serangga penggerek

batang padi putih.

2. Mengendalian kerusakan tanaman padi yang diakibatkan oleh serangga

penggerek batang padi putih.

Page 6: PKM-P

3

E. LUARAN YANG DIHARAPKAN

Penelitian ini dilakukan dengan harapan dapat membantu masyarakat

petani dalam menangani hama serangga penggerek batang padi putih

sehingga dapat meningkatkan produksi padi.

F. KEGUNAAN PROGRAM

1. Dapat mengendalikan perkembangbiakan serangga penggerek batang padi

putih yang dapat merusak tanaman padi.

2. Mengembangkan teknik pemanfaatan tanaman purun tikus sebagai

alternatif tempat bertelurnya hama serangga penggerek batang padi putih.

G. TINJAUAN PUSTAKA

G.1 LAHAN RAWA

Menurut PP No. 27 Tahun 1991 yang dinamakan lahan rawa adalah

genangan air secara alamiah yang terjadi terus menerus atau musiman akibat

drainase alamiah yang terhambat dan mempunyai cici-ciri khusus baik fisik,

kimiawi maupun biologis. Penjelasan lebih lanjut dalam Kep.Men PU No 64

/PRT/1993 menerangkan bahwa lahan rawa dibedakan menjadi : (a) rawa

pasang surut / rawa pantai dan (b) rawa non pasang surut / rawa pedalaman.

Lahan rawa merupakan lahan basah, atau “wetland”, yang menurut

definisi Ramsar Convention mencakup wilayah “marsh”, “fen”, lahan gambut

(peatland), atau air, baik terbentuk secara alami atau buatan, dengan air yang

tidak bergerak (static) atau mengalir, baik air tawar, payau, maupun air asin,

termasuk juga wilayah laut yang kedalaman airnya, pada keadaan surut

terendah tidak melebihi enam meter.

G.2 TANAMAN PURUN TIKUS (Eleocharis dulcis)

Purun tikus yang hidup dan tumbuh disela-sela hamparan eceng gondok.

Purun tikus juga merupakan tumbuhan khas lahan rawa. Tanaman air ini banyak

ditemui pada tanah sulfat masam dengan tipe tanah lempung atau humus.

Biasanya purun tikus dapat ditemui pada daerah terbuka atau tanah bekas

Page 7: PKM-P

4

kebakaran. Batang tegak, tidak bercabang, warna abu-abu hingga hijau mengkilat

dengan panjang 50-200 cm dan ketebalan 2-8 mm. Sedangkan daun mengecil

sampai ke bagian basal, pelepah tipis seperti membran, ujungnya asimetris,

berwarna cokelat kemerahan. Tanaman purun tikus ini dapat dikatakan bersifat

spesifik lahan sulfat masam, karena sifatnya yang tahan terhadap kemasaman

tinggi (pH 2,5-3,5). Oleh sebab hal tersebut, tumbuhan ini dapat dijadikan

vegetasi indikator untuk tanah sulfat masam. Karena di kawasan Tungkaran

lumayan banyak tumbuh tanaman purun tikus ini, maka saya memperkirakan

bahwa jenis lahan di kawasan Tungkaran merupakan jenis lahan sulfit asam .

Tanaman purun tikus (Eleocharis dulcis) mempunyai klasifikasi sebagai

berikut :

Filum : Plantae

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Liliopsida

Ordo : Cyperales

Famili : Cyperaceae

Genus : Eleocharis

Spesies : Eleocharis dulcis

(Anonim1,2012).

Purun tikus (Eleocharis dulcis) merupakan gulma yang tumbuh dan

berkembang di lahan rawa pasang surut yang berlumpur. Tanaman ini termasuk

dalam family Cyperaceae atau golongan teki. Batangnya silindris dan berdiameter

2-3 mm, tinggi dapat mencapai 150 cm, tidak bercabang, tidak berdaun dan

berwarna hijau sehingga fotosintesa dilakukan melalui batang. Bunga terletak

pada bagian ujung batang.

Tanaman purun tikus ini berakar rimpang di mana pada saat rimpang

berumur 6-8 minggu akan membentuk anakan. Pembentukan bunga terjadi setelah

anakan muncul di atas permukaan air yang tingginya kurang lebih 15 cm. Setelah

berbunga tumbuhan ini akan membentuk rimpang baru pada bagian ujung stolon

yang panjangnya kurang lebih 12.5 cm. Setelah berumur 7-8 bulan rimpang tidak

produktif lagi sehingga batang mulai mengering dan perlahan-lahan akan mati.

Page 8: PKM-P

5

Tanaman purun tikus berfungsi sebagai komponen pengendali hama padi

yaitu sebagai tanaman perangkap penggerek batang padi dan makanan hama

belalang.Hama penggerek batang padi putih banyak meletakan telurnya pada

batang bagian atas tumbuhan tersebut sebanyak >6000.Tumbuhan ini juga

berfungsi sebagai tempat berlindungnya beberapa jenis serangga musuh

alami(predator dan parasitoid). Disamping itu pula tumbuhan liar purun tikus

(Eleocharis dulcis) berperan juga sebagai makanan bagi serangga hama jenis

belalang.

G.3 SERANGGA PENGGEREK BATANG PADI PUTIH (Scirpophaga

innotata).

Penggerek batang padi putih merupakan serangga hama yang sering

terdapat pada setiap batang padi. Jenis atau spesies penggerek akan bergantung

pada agroekosistem dimana padi itu ditanam. Di Indonesia serangga ini

merupakan hama kedua terluas serangannya setelah hama tikus. Rata-rata

serangan dalam sepuluh tahun terakhir mencapai 84.952 ha. Serangan terbesar

diseluruh provinsi, dengan intensitas serangan berfluktasu antara 0,5% sampai

0,9% .

Penggerek batang menyerang tanaman padi sejak di persemaian hingga

tanaman pada stadia matang. Cara masuknya hama penggerek batang ke dalam

batang padi berbeda antarspesies. Gejala serangan yang disebabkan oleh semua

spesies penggerek batang sama pada tanaman padi. Pada tanaman stadia vegetatif,

larva memotong bagian tengah anakan sehingga aliran hara ke bagian atas

tanaman terganggu yang menyebabkan pucuk layu dan kemudian mati. Gejala

serangan pada tanaman stadia vegetatif disebut sundep. Kehilangan hasil padi

akibat serangan penggerek batang pada stadia vegetatif tidak terlalu besar karena

tanaman masih dapat membentuk anakan baru. Namun tetap ada pengurangan

hasil karena anakan yang baru lebih kecil yang menghasilkan malai yang kecil

pula. Berdasarkan simulasi pada stadia vegetatif, tanaman padi masih sanggup

mengkompensasi kehilangan hasil akibat serangan penggerek batang sampai 30%.

Di Indonesia terdapat enam spesies penggerek batang padi, yang terdiri

dari lima famili Pyralidae dan satu spesies dari famili Noctuidae. Keenam spesies

Page 9: PKM-P

6

tersebut adalah penggerek batang padi kuning Scirpophaga incertulas Walker

(Lepidoptera: Pyralidae), penggerek batang padi putih Scirpophaga innotata

Walker (Lepidoptera: Pyralidae), penggerek batang padi bergaris Chilo

suppressalis Walker (Lepidoptera: Pyralidae), penggerek batang padi kepala

hitam Chilo polychrysus Meyrick (Lepidoptera: Pyralidae), penggerek batang padi

berkilat Chilo auricilius Dudgeon (Lepidoptera: Pyralidae), dan penggerek batang

padi merah jambu Sesamia inferens Walker (Lepidoptera: Noctuidae).

Bentuk larva penggerek batang padi putih mirip dengan larva penggerek

batang padi kuning, panjang maksimal 21 mm dan berwarna putih kekuningan.

Stadium larva 19–31 hari, kecuali untuk larva yang berdiapause. Larva instar

terakhir akan menuju pangkal batang dan menjadi pupa. Lama periode pupa 6–9

hari, dan berada di pangkal batang. Larva instar terakhir pada tanaman stadia

generatif muncul pada musim kemarau, tidak langsung berubah menjadi pupa,

tetapi berdiapause di dalam pangkal batang untuk kemudian berubah menjadi

pupa setelah ada hujan pada awal musim hujan berikutnya. Di Australia, larva

berdiapause dalam tunggul padi dan padi liar (Oryza australiensis) selama musim

dingin yang kering.

H. METODE PELAKSANAAN

H.I Bahan dan Alat

Pada penelitian ini alat dan bahan yang digunakan terdiri dari :

a. Ember plastik ukuran 10 liter

b. Tanah sulfat masam

c. Tanaman purun tikus

d. Kain kasa

e. Tabung kaca (test tube)

f. Gunting

g. Kapas

h. Kuas kecil

i. Imago penggerek batang padi putih

j. Kurungan pemeliharaan

Page 10: PKM-P

7

H.2 Teknis Pelaksanaan

Tanah yang digunakan sebagai media penanaman . purun tikus adalah

tanah sulfat masam (pHnya rendah), karena tumbuhan purun tikus di lapang

tumbuh baik pada kondisi tanah yang demikian. Untuk itu tanah diambil di lahan

sulfat masam. Tanah dimasukkan ke dalam ember plastik yang sudah dipersiapkan

sebanyak 2/3 bagian dan 1/3 bagiannya untuk diisi dengan air.

Setelah ember diisi tanah clan diberi air, tumbuhan purun tikus dapat

ditanam. Tumbuhan purun tikus yang ditanam diambil di lapang dan bagian

atasnya dipotong hingga tersisa dari akar ke atas setinggi 15 cm. Setelah

penanaman selanjutnya dilakukan pemeliharaan yaitu meliputi penyiraman dan

pemberian pupuk Nitrogen dengan takaran satu sendok teh per ember. Pada umur

15 hari setelah tanam tumbuhan purun tikus sudah mulai tumbuh clan bertambah

tingginya, oleh sebab itu perlu diberi ajir untuk penahan agar tumbuhan tidak

roboh, karena tumbuhan ini tinggi dan mudah roboh.

Pada umur hampir 3 bulan (80 hari setelah tanam) dilakukan koleksi

imago penggerek batang padi putih di lapang. Imago yang diperoleh di lapang

dimasukan ke dalam kurungan pemeliharaan untuk mendapatkan telumya. Telur

yang dihasilkan dimasukan ke dalam tebung kaca untuk ditetaskan.

Setelah umur tumbuhan mencapai tiga bulan, pertumbuhan mencapai

maksimum (seperti tumbuhan dewasa di lapang) clan pada saat ini sudah bisa

diinfestai dengan larva penggerek batang padi putih dengan cara meletakkan pada

bagian bawah batang tumbuhan purun tikus. Namun perlu diperhatikan bahwa

tumbuhan yang akan diinfestasi sebaiknya memiliki pertumbuhan yang sehat clan

memiliki diameter batang >_ 2,5mm. Jumlah larva yang diinfestasikan dengan

perbandingan 3 : 1 atau 3 batang purun tikus 1 larva. Hal ini dilakukan agar larva

hingga menjadi imago tidak kekurangan makanan, karena pada tanaman padi rata-

rata satu larva dapat berpindah sebanyak 3-6 kali sebelum menjadi pupa dan

kepompong .

Tumbuhan yang sudah diinfestasi dengan larva penggerek batang padi

putih selanjutnya dimasukkan dalam kelambu kain spon dengan bagian atas kasa,

hal ini dimaksudkan agar tiupan angin tidak terlalu menggoyangkan tumbuhan

purun tikus tersebut agar jika terjadi perpindahan larva tidak jatuh. Tahap

Page 11: PKM-P

8

selanjutnya adalah memperhatikan keadaan air dalam pot jangan sampai kering,

namun pada 25-30 hari setelah infestasi (hsi) air dalam pot harus dikurangi karena

pada saat ini larva sudah mulai menjadi pupa dan biasanya berada pada pangkal

batang. Pada 35-38 hsi pupa tersebut sudah menjadi imago . Persentase jumlah

larva yang dapat menjadi imago menurut Djahab et al., (2000) hanya sebesar

17,50 Keberhasilan larva menyelesaikan siklus hidupnya juga sangat dipengaruhi

oleh kelembaban, oleh sebab itu semakin tinggi kelembaban semakin besar

keberhasilan menjadi imago.

I. JADWAL KEGIATAN

Kegiatan ini akan dilaksanakan selama 6 bulan, dengan pengaturan

jadwal dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel.1 Jadwal kegiatan

Kegiatan Bulan ke-

1 2 3 4 5 6

Persiapan

a. Perizinan

b. Pengadaan alat dan bahan

Pelaksanaan

a. Pengambilan sampel

b. Perancangan material

c. Ujicoba material

d. Sosialisasi penggunaan material

Penyelesaian

a. Analisis data

b. Penyusunan dan penggandaan laporan

c. Pengiriman laporan

Page 12: PKM-P

9

J. RANCANGAN BIAYA

Penelitian ini dianggarkan dana sejumlah Rp. 12.500.000,- (dua belas juta

lima ratus ribu rupiah), dengan rekapitulasi dan rincian dapat dilihat pada Tabel. 2

Perencanaan Biaya Tabel. 2

No. Spesifikasi Jumla

Satuan

Harga Satuan

(Rp)

Jumlah (Rp)

1. Kertas A4 2 39.000 78.000

2. Penjilidan 10 15.000 150.000

3. Tinta Hitam refill 3 12.500 37.500

4. Tinta Warna refill 2 22.000 44.000

5. Akses Internet 4 95.000 380.000

6. Ember Plastik 10L 4 20.000 80.000

7. Kain Kasa 5 kotak 14.000 70.000

8. Gunting 3 7.000 21.000

9. Kapas 8 kotak 5.000 40.000

10. Kuas Kecil 5 3.000 15.000

11. Kurungan Pemeliharaan 5 30.000 150.000

11. Pemakaian Laboratorium Selama 6

bln

6.500.000 6.500.000

12. Transportasi dari

Banjarbaru ketempat

penelitian

3 orang @

20 kali

15.000 900.000

13. Transportasi pembelian

alat dan bahan

3 orang @

10 kali

50.000 1.500.000

14. Pengangkutan Peralatan - 900.000 900.000

15. Taktis 1.634.500

Total 12.500.000

Page 13: PKM-P

10

K. DAFTAR PUSTAKA

ASIKIN, S DAN M. THAMRIN. 2004. Pengamatan hama penggerek batang

padi di lahan pasang surut Kalimantan Selatan. Laporan Hasil Penelitian

Balittra, Banjarbaru.

THAMRIN,M., N. DJAHAB DAN M.Z. HAMIJAYA. 2005. Pengendalian

Hama Penggerek Batang Padi Putih di Lahan Pasang Surut. Laporan Hasil

Penelitian Balittra, Banjarbaru.

DJAHAB. N., M. THAMRIN, S. ASIKIN DAN M. RYSTHAM A.T. 2000.

Siklus Hidup Penggerek Batang. Padi Putih Pada Purun Tikus (Eleocharis

dulcis). Laporan Hasil Penelitian Balitra.

PRAYUDI, B. 2008. Kinerja Kelompok Peneliti Hama Penyakit Balittra .

Lokakarya Program dan Hasil Penelitian Balittra . 8p .

Page 14: PKM-P

11

L. LAMPIRAN

A. NAMA DAN BIODATA KETUA SERTA ANGGOTA KELOMPOK

1. Ketua pelaksana kegiatan

a. Nama lengkap : M. Azwar Ramadhani

b. NIM : H1E110069

c. Fakultas/Program studi : Teknik Lingkungan

d. Perguruan tinggi : Universitas Lambung Mangkurat

e. Alamat rumah/telp : Jl. Raja Alam I Kec. Sambaliung

Rt.03

f. Riwayat pendidikan :

1997 – 1998 : TK Aisyah Tanah Grogot

1998 – 2004 : SDN 018 Tanah Grogot

2004 – 2007 : SMPN 3 Kab. Berau

2007 – 2010 : SMAN 1 Kab. Berau

2010 – ........: Teknik Lingkungan Universitas Lambung Mangkurat

g. Waktu untuk kegiatan PKM : 15 jam/minggu

TTD,

M. Azwar Ramadhani

NIM. H1E110069

2. Anggota Pelaksana Kegiatan

a. Nama : Rinika Ardina Rahman

b. NIM : H1E110027

c. Alamat rumah/telp : Jl. Karamunting III No. 34 Banjarbaru

d. Riwayat pendidikan :

1997 – 1998 : TK Syamsudinoor 2 Banjarbaru

1998 – 2004 : SDN Banjarbaru Kota 9

2004 – 2007 : SMPN 1 Banjarbaru

2007 – 2010 : SMAN 1 Banjarbaru

Page 15: PKM-P

12

2010 – ........: Teknik Lingkungan Universitas Lambung Mangkurat

TTD,

Rinika Ardina Rahman

NIM. H1E110027

3. Anggota Pelaksana Kegiatan

a. Nama : Angga Ade Saputra

b. NIM : H1E110063

c. Alamat rumah/telp : Jl. A. Yani Km 4,5 Komp. Katamso

No. 308, Banjarmasin.

d. Riwayat pendidikan :

1997 – 1998 : TK Kartika Jaya VI-18 Banjarmasin

1998 – 2004 : SDN Pangambangan 5 Banjarmasin

2004 – 2007 : SMPN 7 Banjarmasin

2007 – 2010 : SMAN 5 Banjarmasin

2010 – ........: Teknik Lingkungan Universitas Lambung Mangkurat

TTD,

Angga Ade Saputra

NIM. H1E110063

Page 16: PKM-P

13

BIODATA DOSEN PENDAMPING

1. Nama lengkap : Nopi Stiyati Prihatini, S.Si, MT.

2. NIP : 198411182008122003

3. Pangkat/Gol. : Tenaga Pengajar/ IIIb

4. Jabatan : Pengajar

5. Keahlian : Ilmu Lingkungan

6. Alokasi Waktu : 3 jam/minggu

7. Alamat : Program Studi Teknik Lingkungan

UniversitasLambung Mangkurat

8. HP : 08195478466

9. E-mail :

Pendidikan : 2006, Sarjana (S.Si) UNLAM;

2008, Master Teknik (M.T) ITB

Pengalaman Mengajar :S-1 Prodi Teknik Lingkungan FT UNLAM

Banjarbaru, Oktober 2012

Dosen Pembimbing,

Nopi Stiyati P. S.Si, MT

NIDN. 0018118403