PKM Markisa
-
Upload
eva-apriliyana-rizki -
Category
Health & Medicine
-
view
6.469 -
download
7
Transcript of PKM Markisa
1
A. JUDUL PROGRAM
POTENSI EKSTRAK MARKISA ERBIS (Passiflora quadranularis Simson) SEBAGAI
TRANSQUILLIZER
B. LATAR BELAKANG MASALAH
Tidur merupakan suatu fenomena fisiologis yang penting dalam menjaga keseimbangan
regulasi sistem tubuh. Dibutuhkan sekitar 30% dari waktu dalam sehari untuk tidur efektif
(Komsan, 2009). Efek terpenting yang mempengaruhi kualitas tidur adalah penyingkatan
waktu menidurkan, perpanjangan masa tidur, dan pengurangan jumlah periode terbangun.
Pusat-pusat tidur di otak (sumsum lanjutan) mengatur fungsi fisiologi ini yang sangat
penting bagi kesehatan tubuh (Tan Hoan Tjay, 2002).
Gangguan tidur yang sering terjadi adalah insomnia. Insomnia adalah kesukaran dalam
memulai atau mempertahankan tidur yang bisa bersifat sementara atau persisten (Marcel,
2009). Insomnia mempunyai dampak merugikan bagi penderitanya, antara lain insomnia
menurunkan kualitas hidup, sebagai pencetus penyakit gangguan jiwa, menurunkan stamina
dan menurunkan produktivitas. Dampak insomnia tidak dapat dianggap remeh, karena bisa
menimbulkan kondisi yang lebih serius dan membahayakan kesehatan dan keselamatan.
Oleh karenanya, setiap penderita insomnia perlu mencari jalan keluar yang tepat (Sadock,
2007).
Untuk mengatasi insomnia atau gangguan tidur lainnya digunakan obat sedatif/hipnotik
seperti golongan benzo-diazepin, barbiturat, maupun obat tidur lainnya. Padahal obat tidur
pada umumnya menekan fase 3 dan 4 dari SWS serta tidur-REM, sehingga sekresi GH
(Growth Hormone) menurun. Sedangkan senyawa benzodiazepin ternyata hanya menekan
fase 4 dari SWS (Slow Wave Sleep atau tidur non-REM) tanpa menganggu sekresi GH dan
proses rehabilitasi, sedangkan tidur-REM juga praktis tidak diganggu (Tan Hoan Tjay,
2002).
Terkait hal ini pula lah, markisa dipercaya memiliki banyak khasiat yang baik untuk
kesehatan didasarkan pada kandungan nutrisi, di mana markisa dimanfaatkan sebagai pereda
nyeri, anti-kejang, kolitis, penenang, dan anti-radang. Daging buah markisa digunakan untuk
merilekskan saraf saat sakit kepala, meredakan diare, dan neurastenia (kelelahan kronis,
lemah, tidak nafsu makan, tidak bisa konsentrasi, dan susah tidur).
2
Kandungan fitokimia pada markisa antara lain polifenol, harman, harmol, harmalin,
passaflorine, harmine, karotenoid, viteksin, krisin, dan isoviteksin. Diduga adanya
kandungan bahan aktif berupa passaflorine ini lah yang memiliki kemampuan untuk
menenangkan syaraf-syaraf pusat atau berefek transquillizer.
Dengan adanya beberapa fakta dan asumsi tersebut mendorong peneliti untuk
melakukan penelitian dengan tujuan mengetahui seberapa besar potensi buah markisa
sebagai bahan sedatif atau transquillizer. Pada penelitian ini dilakukan percobaan efek
sedasi pada mencit kemudian diamati dari proses aktivitasnya yaitu lamanya mencit dapat
bertahan pada rotarod dengan kecepatan yang konstan.
C. PERUMUSAN MASALAH
Dari uraian di atas, masalah yang muncul dapat dirumuskan sebagai berikut :
Apakah ekstraksi markisa erbis (Passiflora quadranularis Simson) berpotensi sebagai
transquillizer ? Seberapa besar efektivitas ektrak markisa erbis sebagai zat penenang bila
diujikan pada mencit ?
D. TUJUAN PROGRAM
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi ekstraksi buah markisa erbis sebagai
transquillizer dan mengetahui pengaruh atau efektivitas buah tersebut dalam hal
memberikan efek penenang pada hewan uji yaitu mencit.
E. LUARAN YANG DIHARAPKAN
Luaran yang diharapkan adalah dalam bentuk paten.
F. KEGUNAAN PROGRAM
Dengan mengetahui potensi buah markisa erbis (Passiflora quadranularis Simson)
mampu dimanfaatkan sebagai transquillizer, maka diharapkan buah markisa erbis ini dapat
dijadikan bahan baku alami dalam bentuk sediaan farmasi. Selanjutnya perlu dilakukan
penelitian lanjutan untuk perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan.
3
G. TINJAUAN PUSTAKA
1. Taksonomi dan Morfologi Markisa
Kingdom : Plantae (tumbuh-tumbuhan)
Divisi : Spermatophyta (tumbuhan berbiji)
Subdivisi : Angiospermae (berbiji tutup)
Kelas : Dicotyledonae (biji berkeping dua)
Ordo : Passiflorae
Famili : Passifloraceae
Genus : Passiflora
Spesies : Passiflora quadrangularis L., P. edulis
Para ahli botani mencatat lebih dari 400 jenis markisa yang tumbuh di dunia. Saat
ini, terdapat 20 spesies markisa yang dapat dimakan, namun hanya 5 spesies yang
dibudidayakan secara komersial.
Tanaman markisa merupakan tumbuhan semak atau pohon yang hidup menahun
(perennial) dan bersifat merambat atau menjalar hingga sepanjang 20 m atau lebih.
Batang tanaman berkayu tipis, bersulur, dan memiliki banyak percabangan yang
kadang-kadang tumbuh tumpang tindih. Pada stadium muda, cabang tanaman berwarna
hijau dan setelah tua berubah menjadi hijau kecoklatan. Daun tanaman sangat rimbun,
tumbuh secara bergantian pada batang atau cabang. Tiap helai daun bercaping tiga dan
bergerigi, berwarna hijau mengilap.
Tanaman markisa mulai berbuah pada umur satu tahun; dan masa produksi dapat
berlangsung selama 5-6 tahun. Ukuran buah bervariasi mulai dari sebesar bola pingpong
sampai sebesar mentimun suri. Bentuk dan warna kulit buah juga bervariasi : oblong
(bundar), bulat, ataupun lonjong panjang; dengan warna kulit hijau, kuning, orange,
cokelat, atau ungu. Buah muncul dari ketiak daun dan berdompol; setiap dompol terdiri
atas sembilan butir atau lebih.
2. Erbis (Passiflora quadranularis Simson)
Markisa erbis mudah dirambatkan pada para-para sehingga banyak ditanam di
pekarangan. Ciri khas markisa erbis yang membedakannya dengan jenis markisa yang
lain adalah sebagai berikut.
4
a. Batang dan cabang tanaman berukuran besar, berbentuk segi empat, dan bersifat
merambat atau menjalar.
b. Bunga berukuran besar dengan bentuk dan warna yang indah serta beraroma harum.
c. Buah berukuran besar (mencapai 2 ½ kg/buah) dan berbentuk bulat sampai oblong
dengan panjang 20 cm-25 cm.
d. Kulit buah tipis, berwarna hijau kekuning-kuningan.
e. Daging buah tebal (± 4 cm) dan enak dikonsumsi dengan ditambah sirop dan es.
f. Biji berbentuk gepeng, diliputi oleh selaput yang mengandung cairan berasa asam
(Rukmana, 2003).
3. Transquillizer
Transquillizers, disebut juga ataraktika atau anxiolitika, khususnya zat-zat benzo-
diazepin, dapat menekan SSP pula dengan khasiat sedatif dan hipnotisnya, tetapi selain
itu juga berdaya anxiolitis, antikonvulsif, dan relaksasi otot. Kerja anxiolitis (menghalau
rasa takut dan kegelisahan) tidak tergantung dari daya sedatif, bahkan transquillizer
yang ideal hendaknya berefek sedatif seringan mungkin. Pada jangka panjang, dapat
menimbulkan kebiasaan dan ketergantungan yang lebih ringan daripada hipnotika
lainnya. Pada overdose (besar) jarang sekali menimbulkan depresi pernapasan dan
kardiovaskuler atau koma fatal, jika tidak dikombinasi dengan obat lain yang menekan
SSP (misal alkohol) (Tan Hoan Tjay, 2002).
4. Fisiologi Tidur
Pada waktu tidur, aktivitas saraf parasimpatis meningkat, dengan efek penyempitan
pupil (myosis), perlambatan pernapasan, dan sirkulasi darah (bronchokonstriksi) dan
menurunnya kegiatan jantung) serta stimulasi aktivitas saluran cerna dengan penguatan
peristaltik dan sekresi getah lambung-usus. Singkatnya, proses-proses pengumpulan
enersi dan pemulihan tenaga dari organisme diperkuat (Tan Hoan Tjay, 2002).
Tahapan-tahapan tidur antara lain :
a. Mengantuk-gelombang alfa - Mulai merasa hanyut. Otot-otot rileks. Namun
seseorang masih waspada terhadap lingkungan di sekitarnya.
b. 1-gelombang theta - Terjadi transisi dari kondisi terjaga menjadi tertidur dan
berlangsung selama satu menit hingga beberapa menit.
5
c. 2-kumpara tidur dan kompleks-K - Aktivitas metabolisme menurun, tekanan darah
dan detak jantung pun menurun. Seseorang masih bisa dengan mudah terjaga dan
peka terhadap suara.
d. 3 dan 4-gelombang delta - Disebut tidur gelombang lambat. Hanya rangsangan
yang kuat akan membangunkan orang. Seseorang memiliki temperatur tubuh,
detakan jantung, dan tekanan darah paling rendah. Merupakan tahapan tidur yang
akan memulihkan kembali kesegaran kita, saat di mana sel-sel tubuh memperbaiki
dan meremajakan kembali dirinya masing-masing. Ini juga tahapan di mana paling
sering terjadi seseorang berbicara dalam tidurnya, berjalan dalam keadaan tidur,
dan mengompol.
e. Tidur REM, waktunya bermimpi - Fase tidur REM (Rapid Eye Movement)-gerakan
mata cepat. Otot-otot rileks tapi otak bergelombang lebih cepat. Ada peningkatan
aliran darah ke otak. Tahap ini penting untuk kesehatan psikologis, proses
pembelajaran, dan konsolidasi ingatan. Tidur delta, tahap terdalam dan paling
menyegarkan kembali, lebih lama pada masa kanak-kanak, menurun saat pubertas,
dan merosot sangat pesat setelah umur 30 tahun. Mimpi terjadi selama tidur tahap
REM (Sahelian, 2001).
5. Insomnia
Dapat diakibatkan oleh banyak gangguan fisik, misalnya batuk, rasa nyeri (rematik,
keseleo, encok), migrain, restless legs, dan sebagainya) atau sesak napas (asma,
bronchitis). Insomnia juga dapat disebabkan penggunaan alkohol berlebihan dan
terutama kofein yang terdapat dalam kopi, teh, coklat, dan minuman kola. Juga
beberapa jenis obat bisa menganggu fisiologi tidur, misal analgetika (yang mengandung
kofein), anoreksansia, glukokortikoida, agonis dopamin, beta-blockers, dan beberapa
obat psikotropik (fluoksetin, risperidon, sindrom penarikan benzodiazepin) (Tan Hoan
Tjay, 2002).
6
H. METODE PELAKSANAAN PROGRAM
1. Alat dan Bahan
a. Alat
Alat yang akan digunakan antara lain kandang mencit dan perlengkapannya,
jam, gelas ukur, timbangan, jarum sonde, rotarod.
b. Bahan
Bahan yang akan digunakan antara lain mencit Balb/c jantan umur 2 sampai 3
bulan, ekstrak markisa erbis, diazepam 2 mg, aquades, pakan standar mencit.
2. Rancangan Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode eksperimental dengan rancangan Post Test
Only Controlled Group Design. Yaitu jenis penelitian yang hanya melakukan
pengamatan terhadap kelompok kontrol dan perlakuan setelah diberi suatu tindakan.
3. Sampel
a. Sampel
i. Besar Sampel
Besar sampel ditentukan berdasarkan panduan penelitian WHO yaitu
minimal 5 ekor mencit tiap kelompok. Pada penelitian ini terdapat 5 kelompok,
dimana pada tiap kelompok digunakan 6 ekor mencit. Jadi jumlah mencit yang
diperlukan adalah 30 ekor (WHO, 1993).
ii. Cara pengambilan sampel
Sampel penelitian diambil secara acak (random) dari populasi dengan kriteria
sebagai berikut:
ii.a. Kriteria inklusi terdiri dari mencit Balb/c, umur 2-3 bulan, jenis kelamin
jantan, berat badan 20-35 gram, kondisi fisik sehat dan tidak tampak cacat
secara anatomi.
ii.b. Kriteria eksklusi terdiri dari mencit tampak sakit sebelum perlakuan,
terdapat kelainan anatomi.
4. Variabel Penelitian
a. Variabel Bebas
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah ekstrak herba buah markisa erbis
dengan berbagai dosis.
7
b. Variabel Tergantung
Variabel tergantung dalam penelitian ini adalah efek sedasi yang timbul pada
mencit Balb/c.
5. Ekstraksi
a. Pengeringan tanur sampel ( contoh ) buah markisa.
i. Sampel markisa erbis dikeringkan pada suhu kamar selama 5 hari.
ii. Penimbangan sampel buah markisa erbis kering tanur.
b. Pembuatan serbuk buah markisa : sampel buah markisa diblender
c. Maserasi serbuk markisa :
Serbuk markisa direndam dengan etanol selama 4 hari, setiap hari diaduk
dengan menggunakan spatula, jika serbuk tidak terendam ditambah etanol.
d. Ekstraksi Markisa Erbis :
i. Serbuk markisa erbis yang di maserasi dibungkus dengan kertas saring
kemudian dimasukkan ke dalam tabung soxhlet
ii. Larutan maserasi di tuangkan ke dalam tabung soxhlet.
iii. Ekstraksi dilarutkan sebanyak 2 kali sirkulasi.
e. Dilakukan pemisahan etanol dari larutan hasil ekstraksi markisa.
6. Cara Kerja
a. Mencit Balb/c diadaptasikan di labolatorium dengan cara dikandangkan, diberi
pakan standar dan minum selama 7 hari.
b. Secara random binatang percobaan dibagi 5 kelompok, tiap kelompok terdiri dari 6
mencit (kelompok kontrol positif, kontrol negatif dan 3 kelompok perlakuan
dengan ekstrak markisa erbis (Passiflora quadranularis Simson) dosis bertingkat.
c. Sediaan uji diberikan per oral dengan jarum sonde.
d. Setelah 45 menit, mencit diputar pada rotarod dengan kecepatan perputaran 30 rpm.
e. Catat waktu yang diperlukan mencit mempertahankan posisi pada rotarod.
f. Mencit normal mempertahankan posisi pada rotarod dalam waktu yang cukup lama.
g. Adanya gangguan neurologi minimum (misalnya ataksia, sedasi dan
hipereksitabilitas) ditunjukkan oleh ketidakmampuan mencit mempertahankan
posisinya dan jatuh lebih cepat. Tiap eksperimen diulang dengan replika 3 kali.
8
7. Pengumpulan Data
Data yang dikumpulkan adalah data primer yang didapat dari waktu yang
dibutuhkan mencit Balb/c untuk dapat mempertahankan posisi pada rotarod.
8. Definisi Operasional
a. Ekstrak herba markisa erbis (Passiflora quadranularis Simson): Ekstrak alkohol 70
% herba markisa erbis (Passiflora quadranularis Simson) dalam bentuk serbuk
yang sudah distandarisasi.
b. Efek sedasi atau transquillizer: Efek sedasi atau transquillizer terlihat dari turunnya
aktivitas, penekanan kesiapsiagaan dan timbulnya ketenangan (Katzung, 2004).
Pada mencit ditunjukkan dengan ketidakmampuan mencit mempertahankan
posisinya.
9. Analisa Data
Data yang diperoleh dianalisis dengan program komputer SPSS for Windows. Data
tersebut dianalisis dengan uji statistik sebagai berikut:
a. Data ditampilkan dalam bentuk tabel dan grafik boxplot.
b. Uji normalitas data dengan uji Shapiro Wilk (kriteria normal p>0,05).
c. Data yang didapatkan memiliki sebaran normal namun tidak memiliki variansi
homogeniety yang normal (P<0.05) untuk dapat dilakukan uji post hoc.
d. Pengolahan data kemudian dilanjutkan dengan uji nonparametrik Kruskal Wallis.
Bila diperoleh perbedaan yang bermakna (p<0,05) dilanjutkan dengan uji Mann
Withney untuk menilai perbedaan masing-masing kelompok (Dahlan, 2004).
10. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu I Akademi Farmasi Samarinda
11. Waktu Penelitian
Penelitian ini memerlukan waktu selama 3 bulan
I. JADWAL KEGIATAN PROGRAM
1. Bulan ke-1 : Pengumpulan dan pembuatan ekstraksi buah markisa erbis
2. Bulan ke-2 : Uji ektraksi terhadap hewan uji
3. Bulan ke-3 : Analisis hasil pengujian
9
J. RANCANGAN BIAYA
1) Buah markisa @ Rp 10.000,-/kg x 15 kg : Rp. 150.000,-
2) Diazepam 2 mg 1 btol @ 1000 tab x Rp 300,- : Rp. 300.000,-
3) Aquades @ 1 ltr Rp. 10.000,- x 10 : Rp. 100.000,-
4) Mencit @ 1 ekor Rp. 25.000,- x 50 : Rp. 1.250.000,-
5) Pakan mencit u/ 3 bulan : Rp. 450.000,-
6) Kandang mencit dan perlengkapan @ Rp. 70.000,- x 5 : Rp. 350.000,-
7) Etanol p.a @ 1 ltr Rp. 400.000,- x 2 : Rp. 800.000,-
8) Etanol teknis @ 1 ltr Rp 50.000,- x 5 : Rp. 250.000,-
9) Timbangan analitik Exelent (0,01g – 300g) Rp. 2.550.000,- : Rp. 2.550.000
10) Transportasi dan konsumsi @ Rp. 400.000,-/orang x 7 : Rp. 2.800.000,-
(5 anggota, 1 pembimbing, 1 laboran)
11) Administrasi (print, penjilidan, pengiriman dll) : Rp. 500.000,-
12) Dan lain-lain : Rp. 500.000,- +
Total : Rp.10.000.000,-
K. DAFTAR PUSTAKA
Dahlan Sopiyudin. 2004. Statistika untuk Kedokteran dan Kesehatan. Jakarta: PT. Arkans.
Kaplan, Sadock. 1997. Sinopsis Psikiatri: Ilmu Pengetahuan Perilaku Psikiatri Khas. Jilid
satu. Edisi 7. Alih Bahasa: Widjaja Kusuma. Jakarta: Bina Putra Aksara; p.675.
Katzung BG. 2004. Farmakologi Dasar dan Klinik. Buku 2. Edisi 8. Jakarta: Salemba
Medika; p.25-53.
Komsan A. 2009. Terapi Gizi Untuk Insomnia. Didapat dari URL:
http://www.depkes.go.id/index.php?
option=articles&task=viewarticle&artid=51&Itemid=3.Diakses tanggal 15 Februari
2009.
Marcel AR, Gaharu M, Lumempouw SF. 2009. Gangguan Tidur Pada Usia Lanjut.
Didapat dari URL: http://www.perdossi.or.id/show_file.html?id=146. Diakses tanggal
29 Januari 2009.
Rukmana, H. Rahmat. 2003. Usaha Tani Markisa. Yogyakarta : Kanisus.
10
Sadock BJ, Sadock VA. 2007. Kaplan and Sadock’s Synopsis of Psychiatry. 10th ed.
Philadelphia: Wolter Kluwer. Hal 749-59,1014-17.
Sahelian, M. D, Ray. 2001. Obat Tidur Alami. Jakarta : Prestasi Pustaka
Tan Hoan Tjay, Rahardja K. 2002. Obat-Obat Penting: Khasiat, Penggunaan dan Efek-
Efek Sampingnya. Edisi 5. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo kelompok
Gramedia .Hal.357-365.
World Health Organization. 1993. Research Guidelines for Evaluating The Safety and
Efficacy of Herbal Medicines. Manila: World Health Organization Regional Office for
Western Pacific; p. 35.
L. LAMPIRAN
1. Biodata Ketua dan Anggota
a. Ketua Pelaksana Kegiatan
1) Nama Lengkap : Eva Apriliyana Rizki
2) NIM : 723901 S. 10. 026
3) Program Studi : D-III Farmasi
4) Perguruan Tinggi : Akademi Farmasi Samarinda
5) Waktu untuk kegiatan PKM : 3 jam/minggu
b. Anggota Pelaksana
1) Nama Lengkap : Arinda Mega Sanjaya
2) NIM : 723901 S. 11. 009
3) Program Studi : D-III Farmasi
4) Perguruan Tinggi : Akademi Farmasi Samarinda
5) Waktu untuk kegiatan PKM : 3 jam/minggu
c. Anggota Pelaksana
1) Nama Lengkap : Dita Rani Pupitasari
2) NIM : 723901 S. 10. 019
3) Program Studi : D-III Farmasi
4) Perguruan Tinggi : Akademi Farmasi Samarinda
5) Waktu untuk kegiatan PKM : 3 jam/minggu
d. Anggota Pelaksana
11
1) Nama Lengkap : Elsa Yuliana
2) NIM : 723901 S. 10. 024
3) Program Studi : D-III Farmasi
4) Perguruan Tinggi : Akademi Farmasi Samarinda
5) Waktu untuk kegiatan PKM : 3 jam/minggu
e. Anggota Pelaksana
1) Nama Lengkap : Nana Caersariana
2) NIM : 723901 S. 11. 059
3) Program Studi : D-III Farmasi
4) Perguruan Tinggi : Akademi Farmasi Samarinda
5) Waktu untuk kegiatan PKM : 3 jam/minggu
2. Biodata Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar : Sapri, S. Si
b. NIDN : 1111078603
c. Jabatan Fungsional : -
d. Jabatan Struktural : -
e. Program Studi : Farmasi
f. Perguruan Tinggi : Akademi Farmasi Samarinda
g. Bidang Keahlian : Farmasi Fisika dan Farmakologi
h. Waktu untuk kegiatan PKM : 3 jam/minggu
i. Tempat Tanggal Lahir : Samarinda, 11 Juli 1986
j. Alamat : Jl. Proklamasi II Blok O No. 53 Samarinda
3. Riwayat Hidup Dosen Pembimbing
Nama Lengkap : Sapri, S. Si.
Jenis Kelamin : Laki-laki
NIDN : 1111078603
Disiplin Ilmu : Farmasi
Jabatan Fungsional : -
Fakultas/Jurusan : Farmasi
12
Bidang Keahlian : Farmasi Fisika dan Farmakologi
Waktu Penelitian : 3 jam/minggu
Tempat Tgl Lahir : Samarinda, 11 Juli 1986
Alamat : Jl. Proklamasi II Blok O No 53
No HP : 081346283722
Riwayat Penelitian :
- Analisis Pencemaran Lingkungan Sungai Karang Mumus Berdasarkan Data
Beban Pencemaran Sungai Karang Mumus Tahun 2004-2005. (Lomba Karya
Tulis Mahasiswa, 2006)
- Pemanfaatan Tempurung Kelapa Sebagai Salah Satu Alternatif Pengempuk
Daging. (Program Kreativitas Mahasiswa Penelitian DIKTI, 2007)
- Perbandingan Sifat Fisik Antara Tablet Parasetamol Generik dan Produk Paten.
(Karya Tulis Ilmiah, 2007)
- Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Kayu Bayur Sulawesi (Pterospermum
celebicum Miq.) Dengan Metode Penangkapan Radikal Bebas DPPH (2,2-
diphenyl-1-picryl-hydrazyl). (Skripsi dan Hibah Kompetisi I-MHERE Student
Grant, 2009)
- Pengaruh Penggunaan Pati Biji Cempedak (Artocarpus champeden Lour.)
Terhadap Sifat Fisik Tablet Parasetamol Secara Granulasi Basah. (DIPA Kopertis
Wil. XI Kalimantan Penelitian Dosen Muda, 2011)
13
Riwayat Hidup
1. Nama : Eva Apriliyana Rizki
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat Tanggal Lahir : Samarinda, 22 April 1992
Alamat : Jl. Revolusi Gg Melati RT 43 No 42, Loa Bahu
No. Telp : 085250941511
Agama : Islam
Status : Mahasiswi
Berat Badan : 40 kg
Tinggi Badan : 155 cm
Pendidikan :
- SD Muhammadiyah 2 Samarinda dari 1998 s/d 2004
- SMP Negeri 1 Samarinda dari 2004 s/d 2007
- MAN 2 Samarinda dari 2007 s/d 2010
- Akademi Farmasi Samarinda dari 2010 s/d sekarang
2. Nama : Arinda Mega Sanjaya
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat Tanggal Lahir : Samarinda, 11 Agustus 1993
Alamat : Jl. Ketapi RT XX No 37 Loa Janan Ulu
No. Telp : 085250661615
Agama : Islam
Status : Mahasiswi
Berat Badan : 49 kg
Tinggi Badan : 150 cm
Pendidikan :
- SDN 026 Samarinda dari 1999 s/d 2005
- SMP Negeri 15 Samarinda dari 2005 s/d 2008
14
- SMA Negeri 7 Samarinda dari 2008 s/d 2011
- Akademi Farmasi Samarinda dari 2011 s/d sekarang
3. Nama : Dita Rani Pupitasari
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat Tanggal Lahir : Samarinda, 31 Desember 1992
Alamat : Pelita 7 Perum Sambutan Indah Permai Blok E No 250
RT 25
No. Telp : 085247140175
Agama : Islam
Status : Mahasiswi
Berat Badan : 50 kg
Tinggi Badan : 153 cm
Pendidikan :
SD Muhammadiyah 1 Samarinda dari 1998 s/d 2004
SMP Kesatuan 1 Samarinda dari 2004 s/d 2007
SMAN 2 Samarinda dari 2007 s/d 2010
Akademi Farmasi Samarinda dari 2010 s/d sekarang
4. Nama : Elsa Yuliana
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat Tanggal Lahir : Samarinda, 19 Juni 1993
Alamat : Jl. Jakarta Blok BQ No 22 Loa Bakung
No. Telp : 081253372488
Agama : Islam
Status : Mahasiswi
Berat Badan : 50 kg
Tinggi Badan : 148 cm
Pendidikan :
SDN 027 Samarinda dari 1998 s/d 2004
SMP Negeri 016 Samarinda dari 2004 s/d 2007
SMAN 8 Samarinda dari 2007 s/d 2010
15
Akademi Farmasi Samarinda dari 2010 s/d sekarang
5. Nama : Nana Caesariana
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat Tanggal Lahir : Samarinda, 29 April 1993
Alamat : Perum PKL Blok D No 79 RT 23 Sei Kapih
No. Telp : 085752813413
Agama : Islam
Status : Mahasiswi
Berat Badan : 54 kg
Tinggi Badan : 163 cm
Pendidikan :
SD Muhammadiyah 1 Samarinda dari 1999 s/d 2005
SMP Negeri 37 Samarinda dari 2005 s/d 2008
MAN 2 Samarinda dari 2008 s/d 2011
Akademi Farmasi Samarinda dari 2011 s/d sekarang
16