PKK_Depression.ppt

16
DEPRESSION

Transcript of PKK_Depression.ppt

  • DEPRESSION

  • 3 GroupDesi Dwi Rahayu125120300111008Nurintan Sri Utami125120300111024Khoirun Nisa125120301111006Dewi Khusnah Amalia125120301111020Cecilia Margono125120301111032Ana Ardillah125120301111039Lia Hariyanti125120301111045Destira Rahma K.125120307111052

    rd

  • Meaning of DepressionHawari (2001,h.19) mengungkapkan bahwa depresi adalah salah satu bentuk gangguan kejiwaan pada alam perasaan (affective/mood disorder), yang ditandai dengan kemurungan, kelesuan, ketiadaan gairah hidup, perasaan tidak berguna dan putus asa.Chaplin (2002, h.130) berpendapat bahwa depresi terjadi pada orang normal dan depresi merupakan suatu kemurungan, kesedihan, kepatahan semangat, yang ditandai dengan perasaan tidak sesuai, menurunnya kegiatan akan pesimisme menghadapi masa yang akan datang.

  • Classification (DSM V)

  • Causal Factor

  • Treatment/Intervention

  • Case Study (1)Episode Depresif Mayor Seseorang Pengacarasumber : Otmanss, Thomas F. & Emery, Robert E. 2013. Psikologi Abnormal. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

    Cathy adalah seorang pengacara berumur 31 tahun yang lalu dipromosikan pangkatnya menjadi rekanan dan dianggap sebagai salah seorang anggota paling cerdas dan paling menjanjikan di firmanya. Terlepas dari kesuksesannya, ia diganggu oleh keraguan akan kemampuannya sendiri dan merasa yakin bahwa dirinya tidak pantas menerima promosi itu. Cathy memutuskan untuk mencari penanganan karena ia sangat menderita. Di luar perasaan depresinya, ia merasa mati rasa. Ia merasa lebih lelah dari biasanya dan mudah tersinggung selama beberapa bulan, tetapi suasana perasaannya berubah tajam ke arah lebih buruk setelah salah seorang klien firmanya, untuk siapa Cathy memegang tanggung jawab utama, memutuskan pindah ke firma lain. Meskipun keputusan ini jelas didasarkan pada menginterpretasi peristiwa ini sebagai refleksi bahwa ia tidak kompeten secara profesional, terlepas dari fakta bahwa hampir semua klien lain yang ditanganinya memuji hasil hasil kerjanya dan rekanan senior di firmanya selalu memberikan reviu positif kepadanya.

  • Cathy selalu tidak sabar untuk berangkat ke kantor, dan ia benar-benar menikmati perjalanannya. Akan tetapi, setelah kehilangan klien itu, berangkat kerja baginya terasa seperti beban yang sangat berat. Ia merasa tidak mungkin bisa berkonsentrasi dan sibuk memikirkan ketidak kompetennya. Dengan cepat ia mulai sering minta izin sakit. Ia mulai sering menghabiskan waktu ditempat tidur, menatap layar televisi, tanpa memperhatikan acara apapun yang ditayangkan, dan ia tidak pernah meninggalkan apartemennya. Ia merasa lesu sepanjang waktu, tetapi tidak dapat tidur nyenyak. Nafsu makannya menghilang. Sahabatnya berulang kali mencoba menghubunginya, tetapi Cathy tidak pernah menjawab teleponnya. Ia mendengarkan secara pasif ketika temannya meninggalkan pesan di mesin penjawab. Ia sama sekali merasa tidak suka melakukan aapun atau berbicara dengan siapapun. Hidup telah kehilangan daya tarik dan maknanya. Saya telah gagal dalam pekerjaan saya dan gagal dalam hubungan saya. Saya pantas sendirian.

  • Cathy menganggap kehidupan sosialnya sebagai bencana, dan tampaknya tidak menjadi lebih baik. Ia telah berpisah dengan suaminya selama lima tahun, dan teman laki-lakinya yang sekarang mulai mengencani perempuan lain. Ia telah berusaha mati-matian selama beberapa minggu untuk memaksa dirinya aktif, tetapi akhirnya ia tidak peduli lagi. Situasinya tampak sekali tidak ada harapan. Meskipun ia sudah sering pergi ke pesta bersama anggota-anggota firma hukumnya yang lain, ia sebenarnya merasa tidak cocok. Semua orang tampak menjadi bagian dari pasangan, dan Cathy biasanya sendirian. Orang lain tidak memahami kesepiannya. Kadang-kadang Cathy merasa seakan-akan lebih baik mati. Ia menghabiskan cukup banyak waktu untuk memikirkan tentang bunuh diri, tetapi ia takut bahwa jika ia mencoba menyakiti dirinya sendiri, keadaan justru akan semakin memburuk

  • InterventionBerdasarkan penjelasan kasus Cathy ini, maka Cathy dapatdidiagnosis mengalami depresi mayor karena gejala yangtampak padanya adalah sebagai berikut : Mood depresi sepanjang hari dan hampir setiap hariHilangnya minat kesenangan terhadap pekerjaan dan teman-temannyaTidak bisa tidur nyenyak/bahkan insomniaHilangnya energi hampir setiap hariPerasaan bersalah sebagai pekerja gagal yang berlebihanPemikiran tentang kematian atau bunuh diri

  • Intervention with Cognitive Therapy

    Fase Awal Sesi 1 : membentuk hubunganSesi 2: pemaparan bentuk kognitif yg negatif & pengaruhnyaSesi 3 : Tentukan tujuan terapiSesi 4 : Rasionalisasi pikiran negatif

    Fase Pertengahan Sesi 5-7 : Perubahan berangsur irasional beliefSesi 8-9 : Klien mengenal akar kepercayaan diri & Praktik respon atas stimulus depresiSesi 10-12 : modifikasi perilaku begatif ke positif dengan token

    Terapi kognitif dipraktikkan diluar sesi terapi dan menjadi modal utama dalam mengubah gejala. Terapi berlangsung lebih kurang 12-16 sesi yang terdiri atas :

    Fase Pertengahan Sesi 13 : Evaluasi perkembangan pikiran dan perilaku positifSesi 14 : Persiapan terminasi dan prediksi risiko kekambuhanSesi 10-12 : Konsilidasi pembelajaran lewat tugas mandiri

  • Case Study (2)Anna merupakan ibu dari 2 anak, suaminya pengacara dan anna bekerja dalam perusahaan desain, dia datang kepada seorang psikolog karena sering mengalami kepanikan. Disaat serangan datang, dia merasa gemetar, aliran darah sangat cepat dan tidak bisa memikirkan suatu hal apapun. Anna juga merasa bahwa mati lebih baik daripada hidup tertekan.Saat Anna berumur 13 tahun dia telah kehilangan ibu yang sangat dicintai. Dia juga merasakan gangguan kejiwaan yang sama dengan yang dia alami saat kehilangan kunci mobil. Anna juga merasa bahwa hidupnya penuh dengan kegagalan dan keterpurukan, dia merasa sendiri menjalani hidup meski memiliki keluarga. Hal ini disebabkan karena anggota keluarga yang lain terlalu sibuk dengan urusan mereka pribadi.

  • Patrick suami Anna telah berbohong jika dia kehilangan kunci mobil, Patrick enggan memberitahukan kepada Anna perihal ini agar Anna tidak merasa cemas. Tetapi, ketika Anna mengetahui hal ini dia seketika menangis dan tidak bisa mengontrol emosinya. Anna berusaha diam sejenak dan tetap berangkat bekerja, sesampainya di kantor Anna kembali memikirkan perihal masalah tadi. Disaat dia teringat masalahnya, jantungnya seketika berdetak lebih cepat dan dia pingsan hingga dia harus masuk IGD. Dokter yang menanganinya mengatakan bahwa tidak ada yang salah dengan organ hati maupun jantungnya. Dari sini Anna merasa dirinya telah mengalami gangguan psikologi Depresi maka dari itu dia mengunjungi psikiater untuk mengetahui lebih lanjut apa yang dia alami.

  • InterventionDalam mengatasi gangguan depresi ini psikolog memberikan Anna Cognitive Behavioral Therapy (CBT).Terapi kognitif ini berlangsung lebih dari 10 sesi. Beberapa hal yang dilakukan terapis adalah membantu klien bercerita mengenai kisah mereka sehingga terapis dapat mengetahui apa yang menyebabkan penderita mengalami gangguan psikologi

  • Sesi 1Andri putri : apa perbedaan Terapi interpersonal vs terapi keluarga ?Fitra H. : perbedaan CBT dg CTAngga : faktor biologis , saat ibu sedang mengandung atau sebelum mengandung?Iqbal : Penjelasan dan contoh obat depresi karena obat/subtansiAnisa : Baby blues apakah termasuk depresi? Terapi apa yang cocok?

  • Sesi 2Reza G. : Ketika ada simtom lain muncul yang utama / yang harus segera diatasi adalah depresi. Mohon dijelaskan kembaliTaufiq : Gg Depresi vs Bipolar, apa bedanya?Miqdad : terapi paling efektif untuk depresiRegina : apa penyebab paling banyak untuk gg depresi? Prevalensi gg Depresi di Indonesia?Yoyada : Depresi yang hingga menyebabkan rencana bunuh diri, terapi apa yg paling cocok?Raka Y . : Bagaimana mengidentifikasi depresi karena faktor biologiNur Hidayat : perbedaan gg Kecemasan vs gg depresi?

    *