PKKAI

12
PKKAI (Perhimpunan Kedokteran Komplementer dan Alternatif Indonesia) PERHIMPUNAN DOKTER SEMINAT DALAM BIDANG KOMPLEMENTER DAN ALTERNATIF dr. Sagiran Bismillaahirrahmaanirrahiim… PENGERTIAN Perhimpunan Kedokteran Komplementer dan Alternatif Indonesia (PKKAI) didirikan di Jakarta, 2 Februari 1999. PKKAI merupakan Badan Hukum yang diresmikan dengan Akte Notaris Rachmat Santoso SH Nomor 13 tanggal 2 Februari tahun 1999. KEDOKTERAN K-A (KOMPLEMENTER – ALTERNATIF) Pengobatan non konvensional yang ditujukan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat meliputi upaya promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif yang diperoleh melalui pendidikan terstruktur dengan kualitas, keamanan dan efektifitas yang tinggi yang berlandaskan ilmu pengetahuan biomedik yang belum diterima dalam kedokteran konvensional. (Permenkes No 1109/Menkes/Per/IX/2007 tentang Penyelenggaraan Pengobatan Komplementer-Alternatif di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Pasal 1 Ayat 1) Kalo kata dr. Sagiran, eksistensi kedokteran K-A belum sebesar kedokteran Barat. Ilmu kedokteran yang berkembang dan sering digunakan disebut pengobatan konvensional, misal kedokteran barat. Pengobatan non konvensional terdiri dari kedokteran komplementer dan alternatif. Pengobatan alternatif memiliki arti seakan-akan menggantikan (tidak menggunakan) pengobatan konvensional, sedangkan pengobatan komplementer itu membantu/ menyempurnakan pengobatan konvensional. ILMU PENGETAHUAN BIOMEDIK

description

Perhimpunan Kedokteran Komplementer dan Alternatif Indonesia

Transcript of PKKAI

PKKAI(Perhimpunan Kedokteran Komplementer dan Alternatif Indonesia)PERHIMPUNAN DOKTER SEMINAT DALAM BIDANG KOMPLEMENTER DAN ALTERNATIFdr. SagiranBismillaahirrahmaanirrahiimPENGERTIANPerhimpunan Kedokteran Komplementer dan Alternatif Indonesia (PKKAI) didirikan di Jakarta, 2 Februari 1999. PKKAI merupakan Badan Hukum yang diresmikan dengan Akte Notaris Rachmat Santoso SH Nomor 13 tanggal 2 Februari tahun 1999.KEDOKTERAN K-A (KOMPLEMENTER ALTERNATIF)Pengobatan non konvensional yang ditujukan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat meliputi upaya promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif yang diperoleh melalui pendidikan terstruktur dengan kualitas, keamanan dan efektifitas yang tinggi yang berlandaskan ilmu pengetahuan biomedik yang belum diterima dalam kedokteran konvensional. (Permenkes No 1109/Menkes/Per/IX/2007 tentang Penyelenggaraan Pengobatan Komplementer-Alternatif di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Pasal 1 Ayat 1)Kalo kata dr. Sagiran, eksistensi kedokteran K-A belum sebesar kedokteran Barat. Ilmu kedokteran yang berkembang dan sering digunakan disebut pengobatan konvensional, misal kedokteran barat. Pengobatan non konvensional terdiri dari kedokteran komplementer dan alternatif. Pengobatan alternatif memiliki arti seakan-akan menggantikan (tidak menggunakan) pengobatan konvensional, sedangkan pengobatan komplementer itu membantu/ menyempurnakan pengobatan konvensional.ILMU PENGETAHUAN BIOMEDIKIlmu pengetahuan anatomi, biokimia, histologi, biologi sel dan molekuler, fisiologi, mikrobiologi, imunologi, yang dijadikan dasar ilmu kedokteran klinik. (Permenkes No 1109/Menkes/Per/IX/2007 tentang Penyelenggaraan Pengobatan Komplementer-Alternatif di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Pasal 1 Ayat 2)TUJUAN PENGOBATAN K-ASebagai upaya yang berkesinambungan mulai dari peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan penyakit (preventif), penyembuhan penyakit (kuratif), dan atau pemulihan kesehatan (rehabilitatif). (Permenkes Nomor 1109/Menkes/Per/IX/2007 tentang Penyelenggaraan Pengobatan Komplementer-Alternatif di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Pasal 3)Basic principles of Complementary & Alternative Therapies1. The Healing Power of Nature2. Treat the Whole Person3. First Do No Harm4. Identify and Treat the Cause5. PreventionKENAPA PKKAI PERLU DIDIRIKAN?1. Pelayanan Kedokteran Komplementer dan Alternatif (KKA) telah dilaksanakan sejak lebih dari 50 tahun yang lalu.2. Sejauh ini belum ada satu perhimpunan yang mewadahi dokter-dokter yang memberikan pelayanan kedokteran komplementer dan alternatif.3. Dibentuklah PKKAI untuk mengayomi, membina dan mengawasi pelayanan KKA secara bertanggung jawab dan bermartabat.Kenapa Harus Ada Perhimpunan Seminat Seperti Ini Di Indonesia? Apa Relevansinya?1. Anggota PKKAI adalah dokter anggota IDI (Ikatan Dokter Indonesia).2. Body of knowledge (pokok ilmu pengetahuan) KKA adalah Kedokteran Barat dengan tanpa menafikkan upaya-upaya kesehatan yang lain.3. Pendekatan bersifat holistik dan integratif.4. Perhimpunan dokter seminat kedokteran.5. komplementer dan alternatif dapat merupakan perangkat IDI dalam menangani pelayanan KKA dalam konteks UU Kedokteran dan Permenkes No. 1109/Menkes/Per/IX/2007.

VISI PKKAIMenjadi lembaga organisasi yang mampu melaksanakan penelitian dan pengembangan, pelayanan dan pendidikan dalam bidang Kedokteran Komplementer dan Alternatif secara profesional, bermutu dan bermartabat.MISI PKKAI1. Melakukan penelitian dalam berbagai cabang Kedokteran Komplementer dan Alternatif baik secara mandiri maupun bermitra dengan kedokteran konvensional (Main Stream Medicine).2. Memberikan pelayanan kepada masyarakat, berdasarkan standard pelayanan Kedokteran Komplementer dan Alternatif (KKA), berlandaskan etika kedokteran.3. Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan Komplementer dan Alternatif bagi para dokter dan tenaga paramedik.4. Menyelenggarakan seminar-seminar, semiloka dalam bidang Kedokteran Komplementer dan Alternatif untuk dokter, paramedik, maupun orang awam.KEANGGOTAAN Anggota biasa yaitu para dokter Anggota Khusus/Kehormatan yaitu tenaga kesehatan lain yang berminat dalam Kedokteran Komplementer dan AlternatifApa yang Termasuk Dalam Bidang Kajian & Pengembangan Kedokteran Komplementer & Alternatif?Donald W. Novey, MD dalam bukunya Complementary and Alternative Medicine dan WHO Traditional Medicine Strategy 2002-2005, dan Permenkes Nomor 1109/Menkes/Per/IX/2007 tentang Penyelenggaraan Pengobatan Komplementer-Alternatif di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Pasal 4 Ayat 1, maka KKA diklasifikasikan menjadi cara :1. Intervensi Tubuh dan Pikiran Hypnotherapy, meditasi, terapi relaksasi, penyembuhan spiritual, doa, yoga, dsbnya.2. Sistem Pelayanan Pengobatan Alternatif Acupressure, Acupuncture, Herbal Medicine, Homeopathy, Naturopathic medicine, dsbnya.3. Terapi Manual Chiropratic, Massage Therapy, Reiki, Touch Therapy, dsbnya.4. Pengobatan Farmakologi dan Biologi Terapi Chelation, Terapi Enzym, Flowers Essence, Herbal Medicine/Phytofarmaca, dsbnya.5. Diet & Nutrisi untuk Pencegahan dan Pengobatan Macro Nutrients, Micro Nutrients, Orthomolecular, dsbnya.6. Cara Lain dalam Diagnosa dan Pengobatan Aroma Terapi, Colon Hydrotherapy, Therapi Detoxifikasi, Puasa, Terapi Juice, Iridology, EECP (Enchanced External Counter Pulsation), Ozone Therapy, Hyperbaric Therapy, Laser Therapy, dsbnya.Complementary and Alternative Medicine in USABradley P. Jacob, MD, MPH; Ellen F. Hughes, MD, PhD and Brian M. Berman, MD(Current Medical Diagnosis & Treatment 2003)The use of complementary and alternative medicine has become common in the United States. To maintain effective clinician-patient communication and ensure a responsible clinical practice, it is important that clinicians learn the theory, practice, and scientific evidence associated with these therapies.In 1998 a Survey by Eisenberg : Over 40% Americans made more than 600 million to CAM and spent $27 billion. These units exceeded the total number of visits to all US primary care physicians. The out-of-pocket expenditures were about the same as what the Americans public pays for all physicians services.Within the conventional medical paradigm, efforts are being made to understand this phenomenon : Most medical schools now offer courses and many are inter-grating information about these therapies into their curriculum. Private and public hospitals are providing outpatient and inpatient clinical services for people seeking such care. The National Institutes of Health established the Office of Alternative Medicine in 1992 with annual budget of $ 2 million. In 1998 its role was expanded as the National Centre for Complementary and Alternative Medicine (NCCAM). Fiscal year 2002 2003: more than $200 million budgeted by NIH. In 1998, JAMA and its ten affiliated archives journals published more than 80 articles pertaining to the field.Since December 2000 ABHM established board certification for MDs and DOs in Holistic Medicine : Complementary and Alternative Medicine Integrative Medicine Holistic MedicineDi USA sudah dapat menerapkan pengobatan konvensional dan komplementer secara bersamaan, dan pasien di sana ditawarkan kedua pengobatan tersebut, dokter akan memberikan kesempatan untuk memilih pengobatan yang akan didapatkan. Berbeda dengan Indonesia saat ini yang masih menerapkan pengobatan konvensional, sedangkan komplementer dapat tidak secara langsung dibawah pengawasan/ tanggung jawab dokter dan pasien dapat memilih pengobatan komplementer tanpa petunjuk/ saran dokter.Dalampenelitiannya, Varghese (2004) menyebutkan bahwa 13,04% responden menyatakan pengobatan alternatif dipilih karena alasan murah. Mahalnya obat-obatan modern dan tingginya biaya fasilitas kedokteran canggih menjadi alasan masyarakat mencari jenis pengobatan alternatif, pengobatan modern mensyaratkan kemampuan ekonomi yang memadai. Faktor ekonomi mempunyai peranan besar dalam penerimaan atau penolakan suatu pengobatan. Faktor ini diperkuat dengan persepsi masyarakat bahwa pengobatanalternatif sedikit membutuhkan tenaga, biaya, dan waktu (Foster & Anderson, 1986). Kedokteran konvensional sangat tergantung dari teknologi yang mahal untuk memecahkan masalah kesehatan, meskipun kadang pula hal tersebut tidak efektif (Turana, 2003).Kedokteran modern menjadi identik dengan unpersonal dan high cost medicine yang hanya terjangkau oleh sekelompok kecil masyarakat dan kedokteran modern tersebut belum mampu secara meyakinkan manangani masalah penyakit degeneratif seperti masalah penuaan, kanker, diabetes, hipertensi. Hal ini mengakibatkan berkurangnya kepercayaan masyarakat dan minat pencari pertolongan terhadap pengobatan konvensional (Turana, 2003).BAGAIMANA PERKEMBANGAN KKA DI INDONESIA?Pelayanan Kedokteran Komplementer dan Alternatif berdasar prinsip-prinsip berikut:1. Pelayanan kesehatan diberikan oleh dokter.2. Memiliki referensi dan dapat dipelajari.3. Memiliki SOP yang jelas.4. Pelayanan diberikan oleh Dokter yang telah menjalani pelatihan/ pendidikan tertentu.5. Perlu Sertifikasi Kompetensi bagi dokter dan Sertifikasi Fasilitas Pelayanannya.6. Memiliki organisasinya yang mengayomi, membina dan mengawasi pelayanan KKA.Pelayanan Kedokteran Komplementer dan Alternatif saat ini terdapat di Jakarta, Semarang, Surabaya, Manado, Jogyakarta, Bandung, Palembang, Denpasar, Lampung, Balikpapan, Makassar, Malang, Kupang, dan Medan.Pelayanan KKA yang ada dalam PKKAI adalah :1. Terapi Ozon2. Terapi Chelation Berasal dari bahasa Yunani, chele yang artinya jepitan udang. Terapi kelasi adalah pengobatan secara intravena menggunakan cairan yang terdiri dan mineral, vitamin, dan asam amino buatan, ethylene diamine tetra acid (EDTA).3. EECP Singkatan dari Enchanced External Counterpulsation yang berfungsi untuk memompa darah dari bagian bawah tubuh balik ke pangkal aoria.4. Hyperbaric Terapi oksigen hiperbarik (HBOT) adalah terapi medis dimana pasien dalam suatu ruangan menghisap oksigen tekanan tinggi (100%) atau pada tekanan barometer tinggi (hyperbaric chamber). Kondisi lingkungan dalam HBOT bertekanan udara yang lebih besar dibandingkan dengan tekanan di dalam jaringan tubuh (1 ATA).5. Colon Hydrotherapy Proses colon cleansing (membersihkan usus besar) dari kotoran-kotoran yang selama ini mengendap di usus besar menggunakan air bersih, tanpa tambahan zat-zat kimia atau suplemen lainnya. Colon hydrotherapy dilakukan dengan cara mengalirkan air hangat yang steril ke dalam colon pada tekanan tertentu melalui selang khusus yang terhubung dengan mesin colon hydrotherapy yang kemudian menyedot air dan sisa-sisa kotoran dalam colon.6. Terapi Laser ILIB Laser ILIB (Intravascular Laser Irradiation on Blood) adalah pengobatan alternative yang menggunakan methode polymer-caoted quartsz fiber yang halus dan lembut dengan menggunakan Helium Neon Laser dengan energi rendah, yang langsung disorotkan ke dalam darah melalui jarum laser dengan panjang gelombang 632,8nM.7. Terapi Herbal8. Terapi Akupunktur9. Chiropractic Diambil dari kata yunani, yaitu 'chiro' yang berarti oleh tangan dan 'practic' yang artinya praktik, merupakan ilmu pengobatan alternatif ilmiah untuk memperbaiki susunan vertebra/ tulang belakang yang salah dan menyebabkan iritasi atau gangguan pada sistem saraf.Di Indonesia hasil pengobatan komplementer tradisionalalternatif sudah banyak dilakukan selama lebih dari satu dekade dan dijadikan bahan analisis kajian dan penentuan kebijakan lebih lanjut tentang keamanan dan efektivitas pengobatan komplementer tradisionalalternatif. Selama ini masalah dan hambatannya adalah :1. Belum menjadi program prioritas dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan. 2. Belum memadainya regulasi yang mendukung pelayanan kesehatan komplementer tradisional-alternatif.3. Masih lemahnya pembinaan dan pengawasan.4. Terbatasnya kemampuan tenaga kesehatan dalam melakukan bimbingan.5. Masih terbatasnya pengembangan program Pelayanan Kesehatan Komplementer Tradisional Alternatif di Pusat dan Daerah.6. Terbatasnya anggaran yang tersedia untuk Pelayanan Kesehatan Komplementer Tradisional Alternatif.7. Fungsi SP3T dalam penapisan Pelayanan Kesehatan Komplementer Tradisional Alternatif belum berjalan sesuai harapan.Rencana tindak lanjut Kementerian Kesehatan adalah :1. Penyusunan sistem pelayanan pengobatan non konvensional untuk menata seluruh stakeholders yang terkait dalam penyelenggaraan pengobatan komplementer tradisional-alternatif.2. Penyusunan formularian vadenicum pengobatan herbal yang dapat digunakan sebagai pedoman bagi dokter/dokter gigi menuliskan resep (Physicians Desk Reference) sebagai penyempurnaan daftar obat herbal asli Indonesia jamu / tanaman obat yang telah dikeluarkan oleh Badan POM dan Direktorat Jenderal Bina Pelayanan Farmasi.3. Penyusunan Pedoman / Panduan dan Standar Pelayanan Komplementer Tradisional Alternatif antara lain : hipnoterapi, naturopi.4. Mengembangkan RS dalam pelayanan pengobatan dan penelitian pelayanan komplementer tradisional alternatif jamu dan herbal / tanaman asli Indonesia bekerja sama dengan : - Lintas Program Terkait : Badan Litbangkes, Direktorat Jenderal Pelayanan Farmasi, Badan PPSDM - Lintas Sektor Terkait : Balai POM, LIPI, Kemenristek, Universitas.5. Menetapkan Kelompok Kerja Komplementer Tradisional Alternatif dengan Surat Keputusan Menteri Kesehatan.Sebagai Organisasi Kedokteran, Kegiatan Apa Saja yang Telah Dilakukan oleh PKKAI, dan Apa Manfaatnya bagi Anggotanya?KONGRES PKKAIKongres PKKAI telah terlaksana 3 (tiga) kali :1. Kongres I dengan tema Konsolidasi Organisasi dan Pertemuan ilmiah PKKAI pada tanggal 29 September 2002 di Aula FKUI, Jakarta, dihadiri 5 Cabang2. Kongres II dengan tema Antisipasi organisasi dalam penerapan UU Praktek Kedokteran dan Sidang Ilmiah PKKAI 2006 di Aula Halim Perdanakusumah, Jakarta, dihadiri 7 Cabang3. Kongres Luar Biasa dengan tema Antisipasi organisasi dalam penerapan Permenkes No. 1109/ Menkes/Per/2007, 31 Mei & 1 Juni 2008 di Hotel Peninsula, Jakarta, dihadiri oleh 7 Cabang.4 Juli 2003 Mengajukan permohonan pada PB IDI untuk dapat diterima sebagai Perhimpunan Dokter Seminat. Disertai Lampiran Tambahan 25 Juli 2003.18 Oktober 2006 Sekali lagi mengajukan permohonan untuk menjadi Perhimpunan Dokter Seminat. Jawaban Ketua Dewan Perhimpunan Dokter Seminat: Belum bisa diterima: Karena masih menunggu Sikap DepKes RI tentang pelayanan Komplementer dan Alternatif.18 Juni 2007 Sehubungan dengan tak dibahasnya PKKAI dalam Muktamar IDI ke-26 di Semarang, maka PKKAI memohon waktu pada PB IDI untuk bertemu.PerMenKes RI No. 1109/MENKES/PER/IX/2007 Tentang Penyelenggaraan Pengobatan Komplementer- Alternatif Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan.KESIMPULAN1. Kenyataan bahwa pelayanan Kedokteran Komplementer Alternatif dapat diberikan secara sinergistik dengan Kedokteran Konvensional dan dapat dipertanggung jawabkan manfaat dan keamanannya.2. Terbitnya Permenkes No. 1109/Menkes/Per/IX/2007 tentang Penyelenggaraan Pengobatan Kedokteran Komplementer- Alternatif di fasilitas pelayanan Kesehatan.3. Dirasakan perlu adanya organisasi PKKAI dalam lingkungan IDI yang berperan dalam pengaturan, penapisan, pembinaan dan pengawasan terhadap pelayanan Kedokteran Komplementer-Alternatif di Indonesia.

Referensi: Slide kuliah dr. Sagiran Materi tambahan dari dr. Sagiran http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/24301/4/Chapter%20II.pdf

Pada foreword dari buku: Mosbys Complementary & Alternative Medicine. A Research Based Approach (Lyn W. Freeman PhD & G. Frank Lawlis, PhD (Mosby Inc. 2001, dinyatakan : CAM is likely to be painted as unscientific without any references in the limited evidence based support for many main stream practices The bamboo curtain is indeed splintering. Numerous studies of physicians find a majority supports the use of one or more CAM treatments. Ten years ago, no more than a handfield of medical schools offered any education in CAM by 1997, 75 were doing so. Currently, approximately two thirds of health maintenance organizations (HMOs) offer their membership some CAM. In August 1999 the American Hospital Association (AHA) kicked off a program to help educate the organizations member institutions on how to better offer CAM to AHA members. At the federal level. Direct research into CAM through the National Institutes of Health Center for Complementary and Alternative Medicine swelled to $ 50 million annually in 1999. Since 1996, numerous other agencies, including the agency for Health Care Policy and Research, Bureau of Primary Health Care, Centers for Disease Control and Prevention, Health Care Financing Administration, Veterans Administration and Department of Defense, have each engaged exploration of CAMs role in their service delivery systems.