Pisikologi Pendidikan

24
Tugas Psikologi Pendidikan “Perkembangan Anak Usia Dini dan Pra Sekolah” Oleh : SYUKRIN G2G1 14 045 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan adalah perubahan kearah kemajuan menuju terwujudnya hakikat manusia yang bermartabat dan berkualitas. Perkembangan memiliki sifat yang kompleks yakni terdiri dari berbagai aspek baik fisik (jasmani) maupun psikis (psikologis), yang terjadi dalam beberapa tahap (berkesinambungan). Perkembangan individu memiliki beberapa prinsip yang diantaranya yaitu never ending process (perkembangan yang berkelanjutan), semua aspek perkembangan saling bersinergi baik pada aspek emosional, aspek agama, aspek sosial, dan aspek-aspek lainnya. Perkembangan juga mengikuti pola atau arah tertentu kerena dalam perkembangan individu dapat terjadi perubahan prilaku. Perkembangan adalah proses yang tidak akan berhenti dan setiap perkembangan memiliki tahapan-tahapan umum seperti tahap dikenangkan, tahap kandungan, tahap bayi,

description

psikologi pendidika

Transcript of Pisikologi Pendidikan

Page 1: Pisikologi Pendidikan

Tugas Psikologi Pendidikan

“Perkembangan Anak Usia Dini dan Pra Sekolah”

Oleh : SYUKRING2G1 14 045

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan adalah perubahan kearah kemajuan menuju terwujudnya

hakikat manusia yang bermartabat dan berkualitas. Perkembangan memiliki sifat

yang kompleks yakni terdiri dari berbagai aspek baik fisik (jasmani) maupun

psikis (psikologis), yang terjadi dalam beberapa tahap (berkesinambungan).

Perkembangan individu memiliki beberapa prinsip yang diantaranya yaitu

never ending process (perkembangan yang berkelanjutan), semua aspek

perkembangan saling bersinergi baik pada aspek emosional, aspek agama, aspek

sosial, dan aspek-aspek lainnya. Perkembangan juga mengikuti pola atau arah

tertentu kerena dalam perkembangan individu dapat terjadi perubahan prilaku.

Perkembangan adalah proses yang tidak akan berhenti dan setiap

perkembangan memiliki tahapan-tahapan umum seperti tahap dikenangkan, tahap

kandungan, tahap bayi, tahap anak-anak, tahap remaja, tahap dewasa, serta tahap

lansia. Sesuai dengan prinsipnya, Perkembangan berlangsung secara

berkesinambungan sejak saat pembuahan hingga kematian, tetapi ia terjadi dalam

berbagai kecepatan, terkadang cepat dan kadang-kadang secara perlahan.

Piechowski telah menekankan bahwa,” perkembangan tidak terjadi dengan

kecepatan yang sama” Dalam pembahasan psikologi perkembangan ini. Dengan

bahasan yang sangat sederhana ini diharapkan dapat menambah pengetahuan kita

serta dapat mengenal pembelajaran psikologi  perkembangan lebih mendalam.

Anak, memiliki dunia yang holistic dan komperhensif, sehigga dalam

memahami perkembangaan anak, harusnya dilihat dari berbagai sisi, diantaranya :

Page 2: Pisikologi Pendidikan

sosial, psikoseksual, psikososial, kognitif, dan moral anak.  Baiknya orang tua

atau pendidik anak memahami hal-hal tersebut secara tepat.  

B. Rumusan Masalah

Bagaimanakah perkembangan anak usia dini dan pra sekolah (Perkembangan

Fisik, motorik, intelektual, emosi, sosial, dan moral anak)?

C. Tujuan

Adapun tujuan dalam pembuatan makalah ini adalah dapat mengetahui

perkembangan anak usia dini dan pra sekolah dalam aspek fisik, motoril,

intelektual, emosi, sosial dan moral anak.

D. Manfaat.

Manfaat yang diharapkan dari pembuatan makalah ini yaitu agar para

pembaca dapat mengetahui perkembangan anak usia dini dan pra sekolah

sehingga para pembaca mampu mengarahkan anak-anak dalam usia dini dan pra

sekolah ini.

Page 3: Pisikologi Pendidikan

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Anak Usia Dini

Anak Usia dini adalah seorang anak yang usianya belum memasuki suatu

lembaga pendidikan formal seperti sekolah dasar (SD) dan biasanya mereka tetap

tinggal di rumah atau mengikuti kegiatan dalam benntuk berbagai lembaga

pendidikan pra-sekolah,seperti kelompok berfmain, taman kanak-kanak, atau 

taman penitipan anak. Anak usia dini adalah anak yang berusia 0- 8 tahun.

Sedangkan pada hakekatnya anak usi dini  (Augusta, 2012) adalah individu yang

unik dimana ia memiliki pola pertumbuhan dan perkembangan dalam aspek

fisik,kognitif,sosial emosional, kreativitas, bahasa dan komunikasi yang khusus

yang sesuai dengan tahapan yang sedang dilalui oleh anak tersebut.

Masa anak usi dini sering disebut dengan “golden age” atau masa emas,

masa ini dialami pada usia masa Usia Pra Sekolah (2 - 4 tahun) dan play group

atau TK (4 – 5,6 tahun). Pada masa ini hampir seluruh potensi anak mengalami

masa peka untuk tumbuh dan berkembang secara tepat dan hebat.Perkembangan

setiap anak tidak sama karena setiap individu memiliki perkembangan yang 

berbeda. Makanan yang bergizi seimbang serta stimulasi yang intensif sangat

dibutuhkan anak untyuk pertumbuhan dan perkembangan tersebut.Apabila anak

diberikan stimulasi atau gizi yang baik maka proses pertumbukan dan

perkembangan anak akan terjadi secara baik.

B. Perkembangan kanak Usia dini

1. Belajar perbedaan dan aturan-aturan jenis kelamin.

Kebanyakan anak mengalami sekurang-kurangnya tiga tahap dalam

perkembangan gender (Shepherd-Look, 1982). Pertama, anak mengembangkan

kepercayaan tentang identitas gender, yaitu rasa laki-laki atau perempuan. Kedua,

Page 4: Pisikologi Pendidikan

anak mengembangkan keistimewaan gender, sikap tentang jenis kelamin mana

yang mereka kehendaki. Ketiga, mereka memperoleh ketetapan gender, suatu

kepercayaan bahwa jenis kelamin seseorang ditentukan secara biologis, permanen,

dan tak berubah-ubah. Pengetahuan tentang ketiga aspek gender tersebut

dinamakan sebagai peran jenis kelamin, atau stereotip gender.

Pada umumnya, anak mencapai ketetapan gender pada usia 7-9 tahun. Jadi,

dalam perkembangan psikososial ini anak akan belajar untuk mengembangkan

kepercayaan identitas gender, dan sesuai dengan tugas dari perkembangan itu

sendiri, yakni menbedakan jenis kelamin. Dalam tahap ini juga, anak akan bisa

mengarahkan dirinya pada sikap jenis kelamin mana yang mereka kehendaki,

yang pada akhirnya mereka akan memperoleh ketetapan gender.

2. Kontak perasaan dengan orang tua, keluarga dan orang lain.

Hubungan dengan orang tua merupakan dasar bagi terbentuknya

perkembangan emosional dan sosial anak. Salah satu hal yang penting dalam

hubungan antara orang tua dan anak adalah gaya pengasuhan yang diterapkan

orang tua. Menurut Diana Baumrind (1972) dalam Lerner, dan Hultsch (1983)

dalam Psikologi Perkembangan merekomendasikan tiga tipe pengasuhan yang

dikaitkan dengan aspek-aspek yang berbeda dalam tingkah laku sosial anak, yaitu

otoritatif, otoriter, dan permisif :

1) Pengasuhan Otoritatif ; gaya pengasuhan yang ketat, tapi juga bersikap

responsif, menghargai perasaan dan pemikiran anak, serta mengikut

sertakan anak dalam mengambil keputusan. Disamping itu pengasuhan

model ini membuat anak lebih percaya diri, pengawasan sendiri, dan

mampu bergaul dengan baik.

2) Pengasuhan Otoriter ; Pengasuhan yang membatasi dan menuntut anak

untuk mengikuti perintah orang tua.

3) Pengasuhan Permisif ; dibedakan dalam dua bentuk, yaitu :

(a) Permisif-Indulgent ; orang tua ikut terlibat dalam kehidupan anak,

tapi menetapkan sedikit batas pada anak. Pada model ini orang tua

Page 5: Pisikologi Pendidikan

cenderung membiarkan anak melakukan apapun yang diinginkan,

dan pada model ini, anak akan mengalami kurangnya pengendalian

diri.

(b) Permisif-Indifferent ; orang tua tidak terlibat dalam kehidupan anak,

dan efeknya pada anak adalah membuat kurang percaya diri,

pengendalian diri yang buruk, dan rasa harga diri yang rendah.

3. Pembentukan pengertian sederhana, meliputi realitas fisik dan realitas

sosial.

Berhasil atau tidaknya seorang anak menjalin hubungan dengan orang lain

tergantung pada pengalaman-pengalaman pergaulan yang didapatnya di rumah.

Pada kenyataannya, anak yang mendapat aturan-aturan yang demokratis

dirumahnya, bisa mengadakan penyesuaian yang lebih baik, dari pada anak yang

di didik secara otoriter oleh orang tuanya. Serta tempat anak dalam keluarga juga

mempengaruhi penyesuaian-penyesuaian sosialnya. Jadi, hubungan anak dengan

orang tua juga mempengaruhi perkembangan psikologi anak, termasuk juga

didalamnya metode pendidikan yang diterapkan orang tua pada anak nya, serta

tempat anak dalam keluarga juga mempengaruhi perkembangannya. Melalui

interaksi dengan orang lain, ia segera menangkap apa yang diharapkan dalam

situasi sosial, dan anak akan sampai pada perkembangan sejumlah pemahaman

sosial. Jadi, melalui interaksi anak akan belajar memahami apa yang diinginkan

orang lain, dan hal seperti ini juga membantu anak untuk mencapai puncak dari

perkembangan sosial itu sendiri.

C. Ciri khas anak usia pra sekolah

1. Perkembangan Fisik

Selama masa anak-anak awal, pertumbuhan fisik berlangsung lambat di

bandingkan dengan tingkat pertumbuhan selama masa bayi. Pertumbuhan fisik

yang lambat ini berlangsung sampai mulai munculnya tanda-tanda pubertas, yakni

Page 6: Pisikologi Pendidikan

kira-kira 2 tahun menjelang anak matang secara seksual dan pertumbuhan fisik

kembali berkembang pesat.

a. Tinggi dan berat

Selama masa anak-anak awal, tinggi rata-rata anak bertumbuh 2,5 inci dan

berat bertambah antara 2,5 hingga 3,5 Kg setiap tahunnya. Pada usia 3 tahun,

tinggi anak sekitar 38 inci dan beratnya sekitar 16,5 Kg. Pada usia 5 tahun, tinggi

anak mencapai 43,6 inci dan beratnya 21,5 Kg (Mussen, dkk, 1984).

b. Perkembangan otak

Di antara perkembangan fisik yang sangat penting selama masa anak-anak

awal ialah perkembangan otak dan sistem saraf yang berkelanjutan. Meskipun

otak terus bertumbuh pada masa awal anak- anak, namun pertumbuhannya tidak

sepesat pada masa bayi. Pada saat bayi mencapai usia 2 tahun, ukuran otaknya

rata-rata 75% dari otak orang dewasa, dan pada usia 5 tahun, ukuran otaknya telah

mencapai sekitar 90% otak orang dewasa.

Pertumbuhan otak selama awal masa anak-anak disebabkan oleh pertambahan

jumlah dan ukuran urat saraf yang berujung di dalam dan di antara daerah-daerah

otak. Ujung-ujung urat saraf itu terus bertumbuh setidak-tidaknya hingga masa

remaja. Beberapa pertambahan ukuran otak juga disebabkan oleh pertambahan

myelination, yaitu suatu proses dimana sel-sel urat saraf ditutup dan disekat

dengan suatu lapisan sel-sel lemak. Proses ini berdampak terhadap peningkatan

kecepatan informasi yang berjalan melalui sistem urat saraf. ( Desmita, 2012 :

127-128)

2. Perkembangan Motorik

Dengan bertambah matangnya perkembangan otak yang mengatur sistem

syaraf-otot (neuromuskuler) memungkinkan anak-anak usia ini lebih lincah dan

aktif bergerak. Dengan meningkatnya usia nampak perubahan dari gerakan kasar

mengarah kearah gerakan yang lebih halus yang memerlukan kecermatan dan

Page 7: Pisikologi Pendidikan

kontrol otot-otot yang lebih halus serta koordinasi. Keterampilan dan koordinasi

gerakan harus dilatih dalam hal kecepatannya dan keluwesannya.

Beberapa permainan dan alat bermain yang sederhana seperti kertas koran,

kubus-kubus, bola, balok titian, tongkat dapat digunakan untuk membantu

memperkembangakan aspek motorik ini. Beberapa keterampilan motorik yang

perlu dilatih dalam hal keluwesan, kecepatan dan ketepatannya antara lain ialah:

keterampilan koordinasi anggota gerak seperti tubuh untuk berjalan, berlari,

melompat, keterampilan tangan,  jari-jemari dalam hal makan, mandi, berpakaian,

melempar, menangkap, merangkai dan lain-lain, keterampilan kaki misalnya

meniti, berjingkat, menari, menendang dan lain-lain. ( Gunarsa, 2008 : 11).

3. Perkembangan Intelektual (kognitif)

Secara garis besar dalam teorinya, piaget mengelompokan tahap-tahap

perkembangan kognitif seorang anak menjadi empat tahap:  tahap sensorimotor,

tahap praoperasi, tahap opera konkret, dan tahap operasi formal. Tahap

sensorimotor lebih ditandai dengan pemikiran anak berdasarkan tindakan

indrawinya.Tahap praoperasi diwarnai dengan mulai digunakannya simbol-simbol

untuk menghadirkan suatu benda atau pemikiran, khususnya penggunaan bahasa.

Tahap operasi konkret di tandai dengan penggunaan aturan logis yang jelas.

Tahap operasi formal dicirikan dengan pemikiran abstrak, hipotesis, deduktif,

serta induktif.

Tahap-tahap diatas saling berkaitan. Urutan tahap-tahap tidak dapat ditukar

atau dibalik, karena tahap sesudahnya mengandaikan terbentuknya tahap

sebelumnya. Tetapi, tahun terbentuknya tahap tersebut dapat berubah-ubah

menurut situasi seseorang. Seseorang dapat mulai tahap operasi formal pada umur

11 tahun, sedangkan orang lain baru mulai tahap yang sama pada umur 15 tahun.

Perbedaan antara tahap sangat besar karena ada perbedaan kualitas pemikiran

yang lain. Meskipun demikian, unsur dari perkembangan sebelumnya tetap tidak

dibuang. Jadi, ada kesinambungan dari tahap ke tahap, walaupun ada juga

perbedaan yang sangat mencolok.

Page 8: Pisikologi Pendidikan

Tabel I, skema empat tahap perkembangan kognitif piaget

Tahap Umur Ciri pokok perkembangan

Sensorimotor 0-2 tahun         Berdasarkan tindakan

         Langkah demilangkah

Praoperasi 2-7 tahun         Penggunaan simbol/bahasa tanda

         Konsep intutif

Operasi

konkret8-11 tahun

         Pakai aturan jelas/logis

         Reversibel dan kekekalan

Operasi formal 11 tahun ke atas

         Hipotetis

         Abstrak

         Deduktif dan induktif

         Logis dan probabilitas

4. Perkembangan Emosi

Pada usia prasekolah ini, anak mulai menyadari bahwa dirinya berbeda

dengan orang lain.Beberapa jenis emosi yang berkembang pada masa ini , yaitu

rasa takut,marah , cemburu, kegembiraan,kasih sayang, ingin tahu,dan sebagainya.

Perkembangan emosi yang sehat sangat membantu dalam perkembangan 

bagi keberhasilan anak belajar. Oleh karena itu, dalam rangka mengembangkan

emosi anak yang sehat, guru-guru di taman kanak- kanak di anjurkan memberikan

bimbingan kepada mereka.

5. Perkembangan Sosial

Disamping perkembangan fisik dan kognitif sebagaimana telah di bicarakan di

atas, masa awal anak-anak juga ditandai dengan perkembangan psikososial yang

cukup pesat. Perkembangan psikososial yang terjadi pada masa awal anak-anak,

diantaranya  hubungan dengan orang lain (orang tua & teman sebaya), bermain

dan perkembangan moral.

a. Hubungan dengan orang tua

Page 9: Pisikologi Pendidikan

Sejumlah ahli mempercayai bahwa kasih sayang orang tua atau pengasuhnya

selama beberapa tahun pertama kehidupan merupakan kunci utama perkembangan

sosial anak, meningkatkan kemungkinan anak memiliki kompetensi secara sosial

dan penyesuaian diri yang baik pada tahun-tahun prasekolah dan sesudahnya.

Salah satu aspek penting dalam hubungan orang tua dan anak adalah gaya

pengasuhan yang diterapkan oleh orang tua. Studi klasik tentang hubungan orang

tua dan anak yang dilakukan oleh Diana Baumrind, 1972 ( dalam Lerner &

Hultsch, 1983) merekomendasikan tiga tipe pengasuhan yang dikaitkan dengan

aspek-aspek yang berbeda dalam tingkah laku sosial anak, yaitu otoritatif, otoriter

dan permisif. (Desmita, 2012: 144).

b. Hubungan dengan teman sebaya

Salah satu fungsi terpenting teman sebaya adalah sebagai sumber informasi

dan bahan pembanding di luar lingkungan keluarga.Melalui teman anak

memperoleh umpan balik tentang kemampuan yang dimilikinya.

c. Bermain

Bermain merupakan hal yang essensial bagi kesehatan anak. Adapun manfaat

bermain adalah :

1) Meningkatkan kerjasama, tanggung jawab.

2) Menghilangkan ketegangan

3) Meningkatkan perkembangan kognitif

4) Meningkatkan eksplorasi

5) Memperluas kesempatan bagi anak untuk mengobrol dan

berinteraksi dengan teman sebaya.

6. Perkembangan Moral

Perkembangan moral adalah berkaitan dengan aturan atau konvensi tentang

apa yang seharusnya dilakukan oleh manusia dalam interaksinya dengan orang

lain. Seseorang ketika dilahirkan tidak memiliki moral, tetapi dalam dirinya

Page 10: Pisikologi Pendidikan

terdapat potensi moral yang siap untuk dikembangkan. Karena itu, melalui

pengalamannya berinteraksi dengan orang lain, individu belajar memahami

tentang perilaku mana yang baik, yang boleh dikerjakan dan tingkah laku mana

yang buruk, yang tidak boleh dikerjakan.

Teori belajar sosial melihat tingkah laku moral sebagai respon atas stimulus.

Dalam hal ini, proses-proses penguatan, penghukuman, dan peniruan digunakan

untuk menjelaskan perilaku moral.Perkembangan moral pada anak dapat

berlangsung melalui beberapa cara yaitu, Pendidikan langsung, baik oleh orang

tua, guru atau orang dewasa lainnya. Identifikasi, dengan cara meniru tingkah laku

moral seseorang yang menjadi idolanya. Proses coba-coba (trial dan error), yaitu

mengembangkan tingkah laku moral secara coba-coba.

Page 11: Pisikologi Pendidikan

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil dalam pembahasan makalah ini yaitu anak usia dini dan pra sekolah adalah masa dimana anak mengalami masa yang sedang berkembang, dimana dalam masa ini anak menyerap pembelajaran dari apa yang dirasakan oleh indranya, hal inilah yang disebut masa golden ege.

Pada perkembangannya anak dapat dilihat dari aspek sebagai berikut:

1. Perkembangan Fisik

2. Perkembangan Motorik

3. Perkembangan Intelektual (kognitif)

4. Perkembangan Emosi

5. Perkembangan Sosial

6. Perkembangan Moral

B. Saran

Pada penulisan makalah ini masih banyak terdapat kekurangan yang mungkin sangat jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu penulis menyarankan agar para pembaca dapat melengkapi pengetahuannya dengan mengunjungi situs internet yang bersangkutan dengan judul ini atau bisa juga mencari buku di toko buku terdekat terutama buku-buku tentang teori perkembangan anak.

Page 12: Pisikologi Pendidikan

Daftar Pustaka

Augusta. 2012. Pengertian Anak Usia Dini. Diambil dari http://infoini.com/pengertian anak usia dini. diakses tanggal 25 Maret 2015.

Desmita. 2012. Psikologi Perkembangan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Lerner, Richard M dan Hultseh. 1983. Human Development, A Life-Span Perrspective. New York. Mc Graww-Hill. Book Company.

Mussen, Paul Henry dkk. 1984. Perkembangan dan Kepribadian Anak edisi keenam jilid satu. Jakarta: PT. Gelora Aksara Pratama

Shepherd-Look, D.L. 1982. Sex Defferentiation And The Development Of Sex Roles. In B. B Wolman (Ed). Hand-Book Of Defelpmental Psychology. Englewood Chiffs. NJ: Prentive-Hall.

Singgih D. Gunarsa. 2008. Psikologi Perawatan. Jakarta: Gunung Mulia.

Page 13: Pisikologi Pendidikan

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahhirobbil alamin wasalatu wassalamuaalai’asysyrofil anbiya wal

mursalina sayyidina Muhammad wa’ala alihi washobihi ajmain.

Puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah

memberikan rahmat dan hidayahnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

makalah ini tepat pada waktunya. Shalawat serta salam tak lupa penyusun

haturkan kepada junjungan kita nabi besar Muhammad SAW beserta keluarga dan

sahabatnya.

Pembahasan tugas kali ini, penulis mencoba membahas tentang

perkembangan anak usia dini dan pra sekolah untuk memenuhi tugas yang

diberikan dosen mata kuliah psikologi pendidikan. Penulis menyadari bahwa

dalam tugas ini masih banyak terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna

untuk itu tanggapan, teguran, dan kritikan serta saran yang bersifat membangun

senantiasa kami harapkan dari teman-teman. Penulis juga berharap tugas ini

bermanfaat dan dapat dipergunakan untuk mahasiswa sekalian.

Kendari, 27 Maret 2015

Penulis,

Page 14: Pisikologi Pendidikan

Daftar Isi

Halaman Judul

Kata Pengantar

Daftar isi

Bab I Pendahuluan ....................................................................................

C. Latar Belakang Masalah .........................................................................

D. Rumusan Masalah ...................................................................................

E. Tujuan......................................................................................................

F. Manfaat ....................................................................................................

Bab II Pembahasan .......................................................................................

A. Perkembangan kanak-kanak awal .......................................................

B. Ciri khas anak usia pra sekolah ..........................................................

1. Perkembangan Fisik ....................................................................

2. Perkembangan Motorik.................................................................

3. Perkembangan Intelektual ............................................................

4. Perkembangan Emosi ...................................................................

5. Perkembangan Sosial ...................................................................

6. Perkembangan Moral ..................................................................

Bab III Penutup ...........................................................................................

A. Kesimpulan .........................................................................................

B. Saran ..................................................................................................

Daftar Pustaka

Page 15: Pisikologi Pendidikan

Tugas Psikologi Pendidikan

“Perkembangan Anak Usia Dini dan Pra Sekolah”

Oleh :

SYUKRING2G1 14 045

JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL KELAS A

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS HALU OLEO

KENDARI

2015