PILIHAN FORUM PENYELESAIAN SENGKETA PERBANKAN...

109
PILIHAN FORUM PENYELESAIAN SENGKETA PERBANKAN SYARIAH SEBELUM DAN SETELAH KELUARNYA PUTUSAN MK No. 93/PUU-X/2012 (Studi pada Bank Syariah Mandiri KCP Urip Sumoharjo) Skripsi Diajukan kepada Fakultas Syariah dan Hukum untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Hukum (S.H.) Oleh: AMBAR RUKMINI 11140460000113 PROGRAM STUDI HUKUM EKONOMI SYARIAH FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1440 H/2018 M

Transcript of PILIHAN FORUM PENYELESAIAN SENGKETA PERBANKAN...

Page 1: PILIHAN FORUM PENYELESAIAN SENGKETA PERBANKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42936/1/AMBAR... · PILIHAN FORUM PENYELESAIAN SENGKETA PERBANKAN SYARIAH ... Ekonomi

PILIHAN FORUM PENYELESAIAN SENGKETA PERBANKAN SYARIAH

SEBELUM DAN SETELAH KELUARNYA

PUTUSAN MK No. 93/PUU-X/2012

(Studi pada Bank Syariah Mandiri KCP Urip Sumoharjo)

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Syariah dan Hukum untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Hukum (S.H.)

Oleh:

AMBAR RUKMINI

11140460000113

PROGRAM STUDI HUKUM EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1440 H/2018 M

Page 2: PILIHAN FORUM PENYELESAIAN SENGKETA PERBANKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42936/1/AMBAR... · PILIHAN FORUM PENYELESAIAN SENGKETA PERBANKAN SYARIAH ... Ekonomi
Page 3: PILIHAN FORUM PENYELESAIAN SENGKETA PERBANKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42936/1/AMBAR... · PILIHAN FORUM PENYELESAIAN SENGKETA PERBANKAN SYARIAH ... Ekonomi
Page 4: PILIHAN FORUM PENYELESAIAN SENGKETA PERBANKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42936/1/AMBAR... · PILIHAN FORUM PENYELESAIAN SENGKETA PERBANKAN SYARIAH ... Ekonomi
Page 5: PILIHAN FORUM PENYELESAIAN SENGKETA PERBANKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42936/1/AMBAR... · PILIHAN FORUM PENYELESAIAN SENGKETA PERBANKAN SYARIAH ... Ekonomi

ABSTRAK

Ambar Rukmini. NIM 11140460000113. PILIHAN FORUM PENYELESAIAN

SENGKETA SEBELUM DAN SETELAH KELUARNYA PUTUSAN

MAHKAMAH KONSTITUSI NOMOR 93/PUU-X/2012 (STUDI PADA BANK

SYARIAH MANDIRI KCP URIP SUMOHARJO). Program Studi Hukum

Ekonomi Syariah, Fakultas Syariah dan Hukum, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

1440 H/2018 M.

Dualisme kewenangan Pengadilan Negeri dan Pengadilan Agama akhirnya

berakhir setelah keluarnya Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 93/PUU-X/2012,

yang menyatakan bahwa penjelasan Pasal 55 ayat (2) Undang-Undang Nomor 21

Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah tidak memiliki kekuatan hukum tetap.

Kewenangan mengadili sengketa perbankan syariah secara litigasi kini menjadi

kewenangan mutlak Pengadilan Agama. Namun ternyata Bank Syariah Mandiri

KCP Urip Sumoharjo masih memilih Pengadilan Negeri sebagai pilihan forum

secara litigasi dalam menyelesaikan sengketa perbankan syariah. Meskipun secara

jelas berdasarkan Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 93/PUU-X/2012

kewenangan mengadili sengketa perbankan syariah menjadi kewenangan mutlak

Pengadilan Agama. Dengan keluarnya Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor

93/PUU-X/2012 yang masih belum efektif penerapannya, maka rumusan masalah

dalam penelitian ini adalah bagaimana implikasi hukum setelah dikeluarkannya

Putusan MK No.93/PUU-X/2012 terhadap penyelesaian sengketa perbankan

syariah dan bagaimana pilihan forum penyelesaian sengketa pada Bank Syariah

Mandiri KCP Urip Sumoharjo sebelum dan setelah dikeluarkannya Putusan MK

No.93/PUU-X/2012.

Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif, dengan

studi pustaka dan didukung dengan wawancara mengenai pilihan forum

penyelesaian sengketa pada Bank Syariah Mandiri KCP Urip Sumoharjo.

Kesimpulan dari penelitian ini yaitu, implikasi hukum dari Putusan MK No.

93/PUU-X/2012 secara litigasi semakin memperkuat kewenangan Pengadilan

Agama sebagai forum penyelesaian sengketa perbankan syariah dan secara non

litigasi, putusan tersebut membuka peluang selebar-lebarnya untuk semua jenis

alternatif penyelesaian sengketa, namun harus jelas dicantumkan dalam akad

perjanjian dan alternatif penyelesaian sengketa tersebut harus menggunakan prinsip

syariah. Namun ternyata Bank Syariah Mandiri KCP Urip Sumoharjo setelah

keluarnya Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 93/PUU-X/2012 secara litigasi

masih memilih pengadilan negeri sebagai forum penyelesaian sengketa, hal tersebut

tentu bertentangan karena setelah putusan tersebut keluar, kewenangan mutlak

mengadili sengketa perbankan syariah jatuh pada Pengadilan Agama.

Kata Kunci : Pilihan Forum, APS, Litigasi

Pembimbing : Dr. Nahrowi, S.H., M.H.

Daftar Pustaka : Tahun 1979 s.d Tahun 2018

Page 6: PILIHAN FORUM PENYELESAIAN SENGKETA PERBANKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42936/1/AMBAR... · PILIHAN FORUM PENYELESAIAN SENGKETA PERBANKAN SYARIAH ... Ekonomi

vi

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil’alamin, puji syukur ke hadirat Allah Subhanahu wa

Ta’ala, atas segala rahmat-Nya dan nikmat yang telah diberikan sehingga penulis

dapat menyelesaikan tugas akhir kuliah. Shalawat serta salam penulis haturkan

kepada Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam, beserta keluarga dan para

sahabatnya.

Atas kehendak dan rahmat Allah Subhanahu wa ta’ala, penulis dapat

menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pilihan Forum Perbankan Syariah Sebelum

dan Setelah Keluarnya Putusan MK No. 93/PUU-X/2012 (Studi pada Bank Syariah

Mandiri KCP Urip Sumoharjo)”, ditujukan sebagai salah satu syarat untuk

menyelesaikan studi strata 1 (S-1) dan memperoleh gelar Sarjana Hukum (S.H) di

Fakultas Syariah dan Hukum.

Dengan selesainya skripsi ini perkenankan penulis mengucapkan terima kasih

kepada orang-orang atau pihak-pihak yang telah banyak membantu penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini, oleh karena itu ungkapan terima kasih ini ditujukan

kepada:

1. Prof. Dr. Dede Rosyada, M.A., selaku Rektor Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta

2. Bapak Dr. Asep Saepudin Jahar, M.A., selaku Dekan Fakultas Syariah dan

Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Bapak A.M Hasan Ali, M.A., selaku Ketua Prodi Hukum Ekonomi Syariah

(Muamalat)

4. Bapak Dr. Abdurrauf, Lc, M.A., selaku Sekretaris Prodi Hukum Ekonomi

Syariah yang telah memberikan arahan kepada penulis

5. Bapak Dr. Nahrowi, S.H., M.A., selaku dosen pembimbing skripsi yang

senantiasa sabar dalam memberikan bimbingan serta masukan atau saran-saran

yang baik sehingga skripsi ini dapat selesai.

Page 7: PILIHAN FORUM PENYELESAIAN SENGKETA PERBANKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42936/1/AMBAR... · PILIHAN FORUM PENYELESAIAN SENGKETA PERBANKAN SYARIAH ... Ekonomi

vii

6. Pimpinan perpustakaan yang telah memberi fasilitas untuk mengadakan studi

kepustakaan

7. Seluruh bapak, ibu dosen dan jajaran staf UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

khususnya Fakultas Syariah dan Hukum yang selama ini tidak sekedar ilmu

yang diberikan tetapi dukungan dan motivasi agar penulis terus berusaha

memperbaiki diri

8. Kedua orang tua dan keluarga yang dengan tulus mendoakan, mendukung, dan

telah memberikan segalanya bagi penulis, yang menjadi motivasi penulis, serta

telah memberikan semangat kepada penulis.

9. Kepada teman-teman Hukum Ekonomi Syariah angkatan 2014, khususnya

HES C dan sahabat-sahabat yang telah memberikan dukungan kepada penulis.

Dengan segala keterbatasan dan kekurangan yang ada, penulis berharap

semoga hasil karya ini bisa bermanfaat bagi pihak-pihak yang terkait. Khususnya

bagi peneliti-peneliti yang ingin mengembangkan dan tertarik dengan penelitian

ini menjadi awal untuk melanjutkan studi berikutnya.

Teriring doa, semoga amal yang telah kita lakukan menjadi amal yang tiada

putus pahalanya serta bermanfaat untuk kita semua baik di dunia maupun di

akhirat. Aamiin.

Ciputat, 05 Oktober 2018

Penulis

Page 8: PILIHAN FORUM PENYELESAIAN SENGKETA PERBANKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42936/1/AMBAR... · PILIHAN FORUM PENYELESAIAN SENGKETA PERBANKAN SYARIAH ... Ekonomi

viii

DAFTAR ISI

Halaman Sampul/Cover ........................................................................................ i

Lembar Pengesahan Pembimbing ......................................................................... ii

Halaman Pengesahan Panitia Ujian ...................................................................... iii

Lembar Pernyataan................................................................................................ iv

Abstrak .................................................................................................................. v

Kata Pengantar ...................................................................................................... vi

Daftar Isi................................................................................................................ vii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .......................................................................................... 1

B. Identifikasi, Pembatasan, dan Perumusan Masalah .................................. 5

C. Tujuan Penelitian ...................................................................................... 7

D. Manfaat Penelitian .................................................................................... 7

E. Tinjauan (Review) Terdahulu ................................................................... 8

F. Kerangka Teori.......................................................................................... 9

G. Metode Penelitian...................................................................................... 15

H. Sistematika Penulisan ............................................................................... 17

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PENYELESAIAN SENGKETA

PERBANKAN SYARIAH

A. Sengketa Perbankan Syariah ..................................................................... 19

B. Permasalahan Nasabah pada Pembiayaan Perbankan ............................... 20

C. Penyelesaian Sengketa Perbankan Syariah Berdasarkan

Undang-Undang dan Hukum Islam .......................................................... 27

D. Pilihan Forum Penyelesaian Sengketa Perbankan Syariah ....................... 34

BAB III PENYELESAIAN SENGKETA PERBANKAN SYARIAH PADA

BANK SYARIAH MANDIRI KCP URIP SUMOHARJO

A. SOP Penyelesaian Sengketa pada Bank Syariah Mandiri

KCP Urip Sumoharjo ................................................................................ 40

B. Mekanisme Penyelesaian Sengketa pada Bank Syariah Mandiri

KCP Urip Sumoharjo Sebelum Keluarnya

Putusan MK No. 93/PUU-X/2012 ............................................................ 46

C. Mekanisme Penyelesaian Sengketa pada Bank Syariah Mandiri

KCP Urip Sumoharjo Setelah Keluarnya

Putusan MK No. 93/PUU-X/2012 ............................................................ 48

Page 9: PILIHAN FORUM PENYELESAIAN SENGKETA PERBANKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42936/1/AMBAR... · PILIHAN FORUM PENYELESAIAN SENGKETA PERBANKAN SYARIAH ... Ekonomi

ix

BAB IV PILIHAN FORUM PENYELESAIAN SENGKETA PADA BANK

SYARIAH MANDIRI KCP URIP SUMOHARJO SEBELUM DAN

SETELAH KELUARNYA PUTUSAN MK NO 93/PUU-X/2012

A. Pilihan Forum Penyelesaian Sengketa pada Bank Syariah Mandiri

KCP Urip Sumoharjo Sebelum Keluarnya Putusan

MK No. 93/PUU-X/2012 .......................................................................... 52

B. Implikasi Hukum Setelah Keluarnya Putusan

MK No. 93/PUU-X/2012 .......................................................................... 60

C. Pilihan Forum Penyelesaian Sengketa pada Bank Syariah Mandiri

KCP Urip Sumoharjo Setelah Keluarnya Putusan

MK No. 93/PUU-X/2012 .......................................................................... 67

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................................... 72

B. Rekomendasi ............................................................................................. 73

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 75

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 10: PILIHAN FORUM PENYELESAIAN SENGKETA PERBANKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42936/1/AMBAR... · PILIHAN FORUM PENYELESAIAN SENGKETA PERBANKAN SYARIAH ... Ekonomi

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada tahun 1991, didirikan PT Bank Muamalat Indonesia melalui akta

pendirian yang ditandatangani pada tanggal 1 November 1991. PT Bank

Muamalat Indonesia adalah bank syariah pertama di Indonesia. Bank inilah

yang menjadi langkah awal penerapan sistem ekonomi syariah di Indonesia,

khususnya dalam hal perbankan.

Pada tahun 1992 dikeluarkan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992

tentang Perbankan yang menandai awal perkembangan perbankan syariah

di Indonesia, meskipun belum disebutkan secara jelas konsep perbankan

syariah dalam undang-undang tersebut. Perkembangan perbankan syariah

semakin terlihat setelah dikeluarkannya Undang-Undang Nomor 10 Tahun

1998 tentang Perbankan yang menyatakan bahwa dual banking system

mulai berlaku. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 kemudian dicabut dan

dinyatakan tidak berlaku lagi.

Salah satu perkembangan ekonomi syariah di Indonesia bisa kita lihat

dari sektor perbankan syariah yang tumbuh semakin pesat di Indonesia.

Berdasarkan data Statistik Perbankan Syariah (SPS) yang dibuat oleh OJK

jumlah kantor Unit Usaha Syariah (UUS) pada tahun 2015 terdapat 311

kantor, tahun 2016 terdapat 332 kantor, dan tahun 2017 terdapat 344 kantor.

Sedangkan jumlah KCP (Kantor Cabang Pembantu) tahun 2015 yaitu 138,

tahun 2016 terdapat 149 KCP, dan tahun 2017 terdapat 154 KCP.Pada tahun

2015 KK (Kantor Kas) terdapat 129 KK, tahun 2016 terdapat 135 KK, dan

tahun 2017 terdapat 139 KK.

Minat masyarakat muslim terhadap perbankan syariah terlihat dari minat

Page 11: PILIHAN FORUM PENYELESAIAN SENGKETA PERBANKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42936/1/AMBAR... · PILIHAN FORUM PENYELESAIAN SENGKETA PERBANKAN SYARIAH ... Ekonomi

mereka yang mulai beralih dari perbankan konvensional menuju perbankan

syariah. Keinginan masyarakat muslim untuk terhindar dari riba, membuat

mereka memilih perbankan syariah daripada perbankan konvensional.

Setiap kegiatan muamalah tidak menutup kemungkinan terjadinya

perselisihan atau sengketa diantara kedua belah pihak, begitu juga dengan

perbankan syariah, mengingat kegiatan muamalah antara perbankan syariah

dengan nasabah sangat banyak. Beberapa regulasipun telah dikeluarkan

oleh pemerintah untuk memberikan petunjuk atau rambu-rambu dalam

menyelesaikan sengketa khususnya dalam perbankan syariah.

Bila merujuk pada Undang-Undang Nomor 30 Tahun 1999 tentang

Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa pasal 56 ayat (2),

perselisihan yang terjadi di perbankan syariah dapat diselesaikan

berdasarkan kesepakatan kedua belah pihak. Kesepakatan yang dibuat

antara perbankan syariah dan nasabah bisa dituangkan dalam akad atau

membuat perjanjian berupa pactum de compromittendo (perjanjian sebelum

terjadinya sengketa) atau acta kompromis (perjanjian setelah sengketa).

Dalam PBI No.9/19/PBI/2007 disebutkan bahwa penyelesaian sengketa

dapat dilakukan melalui arbitrase syariah selain melalui pengadilan.

Sehingga jika disamakan dengan Undang-Undang Nomor 30 Tahun 1999,

mereka sama-sama mengutamakan asas kebebasan berkontrak untuk

mengakhiri sengketa perbankan syariah.

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 yang merupakan

perubahan dari Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan

Agama, dalam Pasal 49 poin (i) telah dilakukan perubahan penting yang

menyangkut tugas dan kewenangan Peradilan Agama. Perubahan tersebut

memperluas kewenangan Peradilan Agama untuk memeriksa dan memutus

perkara di bidang ekonomi syariah diantara orang-orang yang beragama

Islam atau mereka para pihak yang secara sukarela menundukkan diri

dengan hukum Islam. Kegiatan yang berhubungan dengan ekonomi syariah

Page 12: PILIHAN FORUM PENYELESAIAN SENGKETA PERBANKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42936/1/AMBAR... · PILIHAN FORUM PENYELESAIAN SENGKETA PERBANKAN SYARIAH ... Ekonomi

3

itu antara lain bank syariah, lembaga keuangan mikro syariah, asuransi

syariah, reasuransi syariah, reksadana syariah, obligasi syariah dan surat

berharga berjangka menengah syariah, sekuritas syariah, pembiayaan

syariah, pegadaian syariah, dana pensiun lembaga keuangan syariah, dan

bisnis syariah.

Dalam Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008 tentang Perbankan

Syariah Pasal 55 disebutkan bahwa:

1. Penyelesaian sengketa Perbankan Syariah dilakukan oleh pengadilan

dalam lingkungan Peradilan Agama.

2. Dalam hal para pihak telah memperjanjikan penyelesaian sengketa

selain sebagaimana dimaksud pada ayat (1), penyelesaian sengketa

dilakukan sesuai dengan isi akad.

3. Penyelesaian sengketa sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tidak

boleh bertentangan dengan Prinsip Syariah.1

Yang dimaksud dengan penyelesaian sengketa dilakukan sesuai dengan

isi akad menurut penjelasan Pasal 55 ayat (2) ialah upaya musyawarah,

media perbankan, melalui Badan Arbitrase Syariah (Basyarnas) atau

lembaga arbitrase lain, dan atau melalui pengadilan dalam lingkup Peradilan

Umum.

Peradilan Umum juga memiliki kewenangan menyelesaikan sengketa

syariah dilihat dari Pasal 50 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2004 tentang

Peradilan Umum yang menyebutkan bahwa Pengadilan Negeri bertugas dan

berwenang memeriksa, memutus dan menyelesaikan perkara pidana dan

perdata ditingkat pertama. Namun setelah dikeluarkannya Undang-Undang

Nomor 3 Tahun 2006 tentang Peradilan Agama, kewenangan Peradilan

Umum dalam menyelesaikan sengketa perbankan syariah beralih ke

Peradilan Agama.

1 Pasal 55 Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah

Page 13: PILIHAN FORUM PENYELESAIAN SENGKETA PERBANKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42936/1/AMBAR... · PILIHAN FORUM PENYELESAIAN SENGKETA PERBANKAN SYARIAH ... Ekonomi

4

Jika diperhatikan, penyelesaian sengketa perbankan syariah dalam

Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah dan

Pasal 49 Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 tentang Peradilan Agama

terdapat perbedaan dalam hal choise of forum. Dalam Undang-Undang

Perbankan Syariah disebutkan bahwa para pihak dapat menyelesaikan

sengketa diluar Peradilan Agama, sesuai dengan kesepakatan mereka dalam

isi akad. Sedangkan dalam Undang-Undang Peradilan Agama, penyelesaian

sengketa perbankan syariah merupakan kewenangan penuh Pengadilan

Agama. Jika memang sudah ditetapkan Pengadilan Agama sebagai forum

untuk menyelesaikan sengketa perbankan syariah, kenapa masih dibuka

pilihan forum lain dalam ayat (2). Bagi para pencari keadilan, khususnya

nasabah dan perbankan syariah hal ini menjadikan perbedaan penafsiran

karena ketidak pastian hukum. Hal inilah yang menjadikan dualisme

pengaturan penyelesaian sengketa perbankan syariah.

Pada tanggal 29 Agustus 2013 dikeluarkanlah Putusan MK

No.93/PUU-X/2012. Keputusan Mahkamah Konstitusi ini menganulir

penjelasan Pasal 55 ayat (2) Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008 tentang

Perbankan Syariah bahwa penjelasan tersebut dinyatakan tidak mempunyai

kekuatan hukum mengikat. Pasal tersebut dilakukan uji materi (judicial

review) karena dianggap bertentangan dengan hak konstitusional warga

negara Indonesia untuk mendapat kepastian hukum sebagaimana termuat

dalam Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 28D ayat (1) yang berbunyi

“Setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan

kepastian hukum yang adil serta perlakuan yang sama di hadapan hukum”.2

Putusan tersebut sekaligus memperkuat dan menetapkan Pengadilan

Agamalah yang memiliki kewenangan penuh dalam hal penyelesaian

sengketa perbankan syariah. Sedangkan penyelesaian sengketa sesuai akad

diperbolehkan oleh undang-undang dengan syarat para pihak menyepakati

2 Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 28D ayat (1)

Page 14: PILIHAN FORUM PENYELESAIAN SENGKETA PERBANKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42936/1/AMBAR... · PILIHAN FORUM PENYELESAIAN SENGKETA PERBANKAN SYARIAH ... Ekonomi

5

dalam akad secara tertulis, jelas, dan selama tidak bertentangan dengan

prinsip-prinsip syariah.

Namun hingga saat ini masih banyak perbankan syariah yang tidak

mencantumkan secara jelas dalam akad penyelesaian sengketa yang dipilih

jika suatu saat nanti terjadi sengketa. Pencantuman akad tidak bisa

disepelekan karena tidak adanya pencantuman dalam akad merupakan

kesalahan yang sangat fatal jika menginginkan penyelesaian sengketa

melalui jalur non litigasi. Padahal tidak semua nasabah dan perbankan

syariah menginginkan penyelesaian sengketanya melalui Pengadilan

Agama. Pilihan penyelesaian sengketa perbankan syariah yang diambil oleh

satu perbankan syariah dengan perbankan syariah lainnya berbeda-beda.

Ada perbankan syariah yang memilih musyawarah, ada perbankan syariah

yang memilih Basyarnas, bahkan adapula yang memilih langsung ke

Pengadilan Agama untuk menyelesaikan sengketa. Namun ada pula bank

syariah yang masih memilih Pengadilan Negeri untuk menyelesaikan

sengketa mereka secara litigasi. Dari latar belakang tersebutlah penulis

tertarik untuk meneliti penyelesaian sengketa ekonomi syariah khususnya

perbankan yang digunakan dalam skripsi yang berjudul “Pilihan Forum

Penyelesaian Sengketa Perbankan Syariah Sebelum dan Setelah Keluarnya

Putusan MK No.93/PUU-X/2012 (Studi pada Bank Syariah Mandiri KCP

Urip Sumoharjo)”.

B. Identifikasi, Pembatasan, dan Perumusan Masalah

1. Identifikasi Masalah

Pilihan forum penyelesaian sengketa dalam perbankan syariah

berbeda-beda antara satu perbankan syariah dengan perbankan syariah

lainnya. Hal tersebut terjadi karena beberapa hal, misalnya

pengetahuan perbankan syariah mengenai putusan MK No. 93/PUU-

X/2012, kepedulian perbankan dalam memandang penting atau

tidaknya pencantuman forum penyelesaian sengketa dalam akad, dan

Page 15: PILIHAN FORUM PENYELESAIAN SENGKETA PERBANKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42936/1/AMBAR... · PILIHAN FORUM PENYELESAIAN SENGKETA PERBANKAN SYARIAH ... Ekonomi

6

sebagainya. Oleh karena itu akan dikumpulkan alternatif-alternatif

sebab terjadinya perbedaan pilihan forum penyelesaian sengketa

perbankan syariah, yang nanti akan diteliti seseuai dengan batasan

kemampuan penulis. Masalah yang dapat diidentifikasi penulis adalah

sebagai berikut:

a. Apakah Bank Syariah Mandiri KCP Urip Sumoharjo sudah

mengetahui dan memahami putusan MK No. 93/PUU-X/2012?

b. Forum penyelesaian sengketa apakah yang dipilih oleh Bank

Syariah Mandiri KCP Urip Sumoharjo sebelum keluarnya putusan

MK No. 93/PUU-X/2012?

c. Forum penyelesaian sengketa apakah yang dipilih oleh Bank

Syariah Mandiri KCP Urip Sumoharjo setelah keluarnya putusan

MK No. 93/PUU-X/2012?

d. Apakah Bank Syariah Mandiri KCP Urip Sumoharjo sudah

mengacu atau menerapkan putusan MK No. 93/PUU-X/2012

dalam pemilihan forum penyelesaian sengketa dengan nasabah?

e. Faktor-faktor yang menjadi pertimbangan Bank Syariah Mandiri

KCP Urip Sumoharjo dalam menentukan pilihan forum

penyelesaian sengketa dengan nasabah?

2. Pembatasan Masalah

Untuk mempermudah pembahasan maka penulis membatasi

masalah yang akan diteliti, sehingga pembahasannya lebih jelas dan

terarah seperti yang diharapkan penulis. Penelitian dibatasi pada ada

tidaknya pilihan forum Pengadilan Negeri sebagai forum penyelesaian

sengketa Bank Syariah Mandiri KCP Urip Sumoharjo dengan nasabah

sebelum keluarnya putusan MK No. 93/PUU-X/2012 dan sudahkah ada

sengketa yang berhasil diselesaikan secara litigasi dalam praktiknya

sebelum dan sesudah keluarnya putusan MK No. 93/PUU-X/2012.

Page 16: PILIHAN FORUM PENYELESAIAN SENGKETA PERBANKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42936/1/AMBAR... · PILIHAN FORUM PENYELESAIAN SENGKETA PERBANKAN SYARIAH ... Ekonomi

7

3. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, terdapat

permasalahan-permasalahan yang dirumuskan sebagai berikut:

a. Bagaimana implikasi hukum setelah dikeluarkannya Putusan MK

No.93/PUU-X/2012 terhadap penyelesaian sengketa perbankan

syariah?

b. Bagaimana pilihan forum penyelesaian sengketa pada Bank Syariah

Mandiri KCP Urip Sumoharjo sebelum dan setelah dikeluarkannya

Putusan MK No.93/PUU-X/2012?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini

adalah sebagai berikut:

1. Mengetahui implikasi hukum setelah dikeluarkannya Putusan MK

No.93/PUU-X/2012 terhadap penyelesaian sengketa perbankan

syariah.

2. Mengetahui sekaligus memahami pilihan forum penyelesaian sengketa

yang dipilih oleh Bank Syariah Mandiri KCP Urip Sumoharjo sebelum

dan setelah keluarnya putusan MK No.93/PUU-X/2012.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk menambah ilmu dan wawasan bagi mahasiswa maupun

masyarakat yang membaca hasil penelitian ini, khususnya bagi penulis.

2. Memberikan suatu karya ilmiah bagi Fakultas Syariah dan Hukum,

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Memberikan pengetahuan bidang Hukum Ekonomi Syariah mengenai

pilihan forum penyelesaian sengketa perbankan syariah.

Page 17: PILIHAN FORUM PENYELESAIAN SENGKETA PERBANKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42936/1/AMBAR... · PILIHAN FORUM PENYELESAIAN SENGKETA PERBANKAN SYARIAH ... Ekonomi

8

E. Tinjauan (Review) Terdahulu

Penelitian ini dibuat berdasarkan acuan dan keterkaitan teori dari

penelitian-penelitian terdahulu. Berikut ini akan diuraikan beberapa

penelitian-penelitian terdahulu, bersama dengan persamaan dan perbedaan

yang mendukung penelitian ini:

Afrik Yunari, dalam jurnal yang berjudul Choise of Forum dalam

Penyelesaian Sengketa Perbankan Syariah Pasca Terbitnya Putusan

Mahkamah Konstitusi No. 93/PUU-X/2012. Substansi dari jurnal ini adalah

choise of forum dalam penyelesaian sengketa perbankan syariah sebelum

dan sesudah lahirnya Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008 tentang

Perbankan Syariah, dan setelah lahirnya Putusan Mahkamah Konstitusi No.

93/PUU-X/2012. Perbedaannya, dalam hal ini penulis menitikberatkan

mengenai choise of forum dalam penyelesaian sengketa perbankan syariah

setelah lahirnya Putusan Mahkamah Konstitusi No. 93/PUU-X/2012.

Purnama Hidayat Harahap, dalam jurnal yang berjudul Penyelesaian

Sengketa Perbankan Syariah sesuai Isi Akad Berdasarkan Ketentuan

Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah Pasca

Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 93/PUU-X/2012. Substansi dari

jurnal ini adalah analisis alasan Perbankan Syariah yang masih

menggunakan pengadilan negeri dalam menyelesaikan sengketa perbankan

syariah dan analisis penyelesaian sengketa perbankan syariah dalam praktik

pasca putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 93/PUU-X/2012.

Perbedaannya, dalam hal ini penulis menitikberatkan mengenai choise of

forum dalam penyelesaian sengketa perbankan syariah setelah lahirnya

Putusan Mahkamah Konstitusi No. 93/PUU-X/2012.

Siti Nurhayati, dalam jurnal yang berjudul Eksistensi Peradilan Agama

Pasca Putusan No.93/PUU-X/2012 tentang Penyelesaian Sengketa

Perbankan Syariah. Substansi dalam jurnal ini adalah Peradilan Agama

merupakan satu-satunya peradilan yang berwenang menyelesaikan sengketa

perbankan syariah khususnya dan ekonomi syariah pada umumnya serta

tidak ada lagi dualisme kewenangan lembaga peradilan antara Pengadilan

Page 18: PILIHAN FORUM PENYELESAIAN SENGKETA PERBANKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42936/1/AMBAR... · PILIHAN FORUM PENYELESAIAN SENGKETA PERBANKAN SYARIAH ... Ekonomi

9

Agama dan Pengadilan Negeri. Perbedaannya, penulis dalam hal ini penulis

menitikberatkan mengenai choise of forum dalam penyelesaian sengketa

perbankan syariah setelah lahirnya Putusan Mahkamah Konstitusi No.

93/PUU-X/2012.

F. Kerangka Teori

1. Pilihan Forum

Klausul pilihan forum (choise of forum) merupakan salah satu

klausul yang sangat penting diperhatikan dalam pembuatan kontrak.

Klausul ini biasanya diletakkan di akhir kontrak. Pilihan forum

merupakan kesepakatan kedua belah pihak untuk menentukan

dimanakah dan bagaimanakah sengketa mereka akan diselesaikan jika

suatu saat terjadi.

Dalam klausula pilihan forum ini ada beberapa prinsip yang harus

diperhatikan antara lain:

a. Prinsip Kebebasan Para Pihak (Autonomy of the Parties)

Kebebasan para pihak sendirilah yang akan menentukan pilihan

forum apa yang mereka anggap tepat untuk menyelesaikan

sengketa kontrak mereka. Termasuk di dalam kebebasan ini adalah

kebebasan parapihak untuk menggunakan kebebasan tersebut.

b. Prinsip Bonafide

Prinsip ini apa yang telah disepakati para pihak maka kesepakatan

itu harus dihormati dan dilaksanakan dengan iktikad baik. Prinsip

ini juga merupakan suatu bentuk keyakinan bahwa forum yang

dipilihnya merupakan forum yang netral dan adil untuk

menyelesaikan sengketa.

c. Prinsip Prediktabilitas dan Efektivitas

Prinsip berkaitan dengan kewenangan forum tersebut untuk

memeriksa sengketa dan juga forum tersebut dapat menghormati

pilihan hukum para pihak, sedangkan efektivitas berkaitan dengan

Page 19: PILIHAN FORUM PENYELESAIAN SENGKETA PERBANKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42936/1/AMBAR... · PILIHAN FORUM PENYELESAIAN SENGKETA PERBANKAN SYARIAH ... Ekonomi

10

putusan yang dikeluarkan oleh forum tersebut apakah dapat ditaati

dan dilaksanakan.

d. Prinsip Yuridiksi Ekslusif (Ekslusif Jurisdiction)

Prinsip ini mensyaratkan bahwa pilihan forum seyogyanya tegas,

ekslusif, tidak menimbulkan yurisdiksi ganda.

Pilihan forum penyelesaian sengketa perbankan syariah di tempuh

melalui salah satu dari dua pilihan, yaitu litigasi dan non litigasi.

Litigasi merupakan pilihan forum penyelesaian sengketa yang

diselesaikan melalui pengadilan, sedangkan non litigasi diselesaikan

melalui non pengadilan seperti, musyawarah, mediasi, arbitrase,

konsultasi, negosiasi.3

2. Sengketa Perbankan Syariah

Sebuah konflik berubah atau berkembang menjadi sebuah sengketa

bilamana pihak yang merasa dirugikan telah menyatakan rasa tidak

puas atau keprihatinannya, baik secara langsung kepada pihak yang

dianggap sebagai penyebab kerugian atau pihak lain.4 Sengketa dalam

perbankan syariah merupakan hal mungkin terjadi antara perbankan

syariah itu sendiri dengan nasabah. Hal tersebut terjadi karena

perbedaan penafsiran, ketidaksesuaian praktik dengan akadnya,

maupun wanprestasi. Sengketa terjadi karena ketidakpuasan para pihak,

biasanya karena tidak terpenuhinya hak dan kewajiban.

Dihubungankan dengan produk-produk pada perbankan syariah,

maka sengketa mungkin saja terjadi dalam hal nasabah merasa bahwa

keuntungan yang diterimanya tidak sesuai atau menyalahi kesepakatan,

nasabah tidak bisa menarik dananya pada waktu yang telah disepakati,

3 Khafidsociality.blogspot.co.id, diakses pada tanggal 04 April 2018 pukul 00.47 WIB. 4 Rachmadi Usman dalam Adrian Sutedi, Perbankan Syariah Tinjauan dan Beberapa Segi

Hukum, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2009), hlm. 166

Page 20: PILIHAN FORUM PENYELESAIAN SENGKETA PERBANKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42936/1/AMBAR... · PILIHAN FORUM PENYELESAIAN SENGKETA PERBANKAN SYARIAH ... Ekonomi

11

juga dalam hal nasabah merasa dananya digunakan untuk membiayai

proyek yang tidak berdasarkan prinsip syariah.

Dalam Undang-Undang Nomor 30 Tahun 1999 tentang Arbitrase

dan Alternatif Penyelesaian Sengketa pasal 6 ayat (1) menyebutkan

sengketa atau beda pendapat perdata dapat diselesaikan melalui

alternatif penyelesaian sengketa yang didasarkan pada iktikad baik

dengan cara mengesampingkan penyelesaian secara litigasi di

pengadilan. Apabila sengketa tersebut tidak dapat diselesaikan, maka

atas kesepakatan tertulis antara nasabah dengan perbankan syariah,

sengketa dapat diselesaikan melalui bantuan seorang atau lebih

penasihat ahli atau melalui mediator.

Sedangkan dalam Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008 tentang

Perbankan Syariah dapat disimpulkan bahwa sengketa perbankan

syariah adalah permasalahan yang timbul karena perbedaan penafsiran,

ketidaksesuai praktik dengan akad, wanprestasi, maupun tidak

terpenuhinya hak dan kewajiban antara perbankan syariah dengan

nasabah yang menimbulkan rasa ketidakpuasan antara mereka.

3. Penyelesaian Sengketa Perbankan Syariah di Indonesia

a. Ash-Shulhu

Dalam terminologi Islam, ash shulhu berarti memutus

pertengkaran atau perselisihan secara damai. Allah Subhanahu wa

ta’ala telah berfirman dalam Surat Al-Hujurat ayat 9 yang artinya:

“jika dua golongan orang beriman bertengkar, damaikanlah

mereka. Tetapi jika salah satu dari kedua (golongan) berlaku

aniaya terhadap yang lain, maka perangilah orang yang

menganiaya sampai kembali ke jalan Allah Subhanahu wa ta’ala.

Tetapi apabila ia telah kembali, damaikanlah keduanya dengan

Page 21: PILIHAN FORUM PENYELESAIAN SENGKETA PERBANKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42936/1/AMBAR... · PILIHAN FORUM PENYELESAIAN SENGKETA PERBANKAN SYARIAH ... Ekonomi

12

adil, dan bertindaklah benar, sungguh Allah mencintai orang-

orang yang berlaku adil”

Ayat diatas menunjukkan bahwa Islam telah menganjurkan

perdamaian bagi orang yang berselisih atau bersengketa.

Perdamaian bisa dilakukan oleh kedua belah pihak maupun melalui

bantuan pihak ketiga. Dengan perdamaian diharapkan solusi dari

permasalahan tersebut secara cepat dan hubungan baik antara

kedua belah pihak yang berperkarapun tetap terjalin.

b. Tahkim

Tahkim berarti meredam pertikaian, tahkim adalah mengangkat

pihak ketiga untuk membantu dua pihak yang sedang berselisih

untuk mendamaikan para pihak yang berselisih. Sementara itu,

secara terminologi, definisi yang dikemukakan Salam Madzku,

tahkim atau hakam adalah pengangkatan seseorang atau lebih

sebagai wasit atau juru damai oleh dua orang atau lebih yang

bersengketa, guna menyelesaikan perkara yang mereka

perselisihkan secara damai.5 Pengertian tahkim hampir sama

dengan arbitrase dalam hukum positif.

c. Litigasi

Litigasi adalah proses penyelesaian perselisihan hukum di

pengadilan di mana setiap pihak yang bersengketa mendapat

kesempatan untuk mengajukan gugatan dan bantahan. Dalam

litigasi para pihak ditempatkan saling berlawanan satu sama lain.

Jalur litigasi ditempuh setelah penyelesaian secara damai tidak

membuahkan hasil. Penyelesaian sengketa ekonomi syariah, salah

satunya sengketa perbankan syariah melalui jalur litigasi yang

berwenang menyelesaikannya adalah Pengadilan Agama. Hal ini

5 Mardani, Hukum Ekonomi Syariah di Indonesia, (Bandung: PT Refika Aditama), hlm.

98.

Page 22: PILIHAN FORUM PENYELESAIAN SENGKETA PERBANKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42936/1/AMBAR... · PILIHAN FORUM PENYELESAIAN SENGKETA PERBANKAN SYARIAH ... Ekonomi

13

berdasarkan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 tentang

Peradilan Agama.

Jika terjadi perselisihan atau sengketa dalam praktik perjanjian,

maka harus diselesaikan secara syariah di peradilan syariah oleh

hakim yang menguasai ekonomi syariah. Orang boleh

berkesimpulan, lembaga yang cocok untuk menyelesaikan

sengketa perbankan syariah adalah musyawarah, mediasi, ataupun

arbitrase. Namun secara konstitusional ditegaskan bahwa prinsip

penegakan hukum di Indoenesia hanya bisa dilakukan oleh sebuah

kekuasaan kehakiman sebagaimana disebutkan Pasal 24 UUD

1945.

Dengan demikian, lembaga yang berwenang memeriksa dan

mengadili sengketa perbankan syariah di Indonesia adalah badan

peradilan di bawah kekuasaan kehakiman yaitu Pengadilan Agama.

Kewenangan Pengadilan Agama meliputi: memeriksa, memutus

dan menyelesaikan perkara di tingkat pertama antara orang-orang

yang beragama Islam di bidang perkawinan, waris, wasiat, hibah,

wakaf, zakat, infaq, sadakah, dan ekonomi syariah.6 Sedangkan

lembaga mediasi maupun arbitrase hanya sebagai alternatif yang

bisa membentu jalannya peradilan.

c. Non Litigasi

Non litigasi adalah proses penyelesaian sengketa di luar

pengadilan. Jalur non litigasi dikenal dengan Alternatif

Penyelesaian Sengketa. Dalam Undang-Undang Nomor 30 Tahun

1999 tentang Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa pasal

1 ayat (10) disebutkan bahwa Alternatif Penyelesaian Sengketa

(Alternatif Dispute Resolution) adalah lembaga penyelesaian

6 Ahmad Mujahidin, Pembaharuan Hukum Acara Peradilan Agama, (Bogor: Ghalia

Indonesia, 2014), hlm. 25

Page 23: PILIHAN FORUM PENYELESAIAN SENGKETA PERBANKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42936/1/AMBAR... · PILIHAN FORUM PENYELESAIAN SENGKETA PERBANKAN SYARIAH ... Ekonomi

14

sengketa atau beda pendapat melalui prosedur yang disepakati para

pihak, yakni penyelesaian di luar pengadilan dengan cara

konsultasi, negosiasi, mediasi, atau penilaian para ahli.

Penyelesaian sengketa ekonomi syariah, salah satunya perbankan

syariah melalui jalur non litigasi dapat diselesaikan melalui

musyawarah dan lembaga alternatif penyelesaian sengketa, salah

satu diantaranya adalah Basyarnas (Badan Arbitrase Syariah

Nasional). Dalam perspektif Islam, arbitrase dapat disepadankan

dengan istilah tahkim. Tahkim berasal dari kata hakkama, secara

etimologis berarti menjadikan seseorang sebagai pencegah suatu

sengketa.7 Jalur non litigasi merupakan cara yang tepat untuk

menyelesaikan sengketa perbankan syariah khususnya karena

selain waktunya yang lebih cepat daripada jalur litigasi,

kerahasiaannyapun terjamin. Namun terkadang kelemahan dari

jalur non litigasi adalah biayanya yang relatif mahal.

4. Permasalahan Nasabah dengan Kredit Perbankan

Bank syariah sebagai intermediasi antara pihak yang memiliki

kelebihan dana dengan pihak yang kekurangan dana, memiliki dua

fungsi, yaitu sebagai pengumpulan dana dan penyaluran dana.

Penyaluran dana yang dilakukan oleh perbankan syariah disebut

pembiayaan. Misalnya, pembiayaan dengan prinsip jual beli yang

ditujukan untuk pembelian barang, sedangkan prinsip sewa digunakan

untuk mendapatkan jasa.

Pembiayaan bermasalah adalah suatu penyaluran dana yang

dilakukan oleh lembaga pembiayaan seperti bank syariah yang dalam

pelaksanaan pembayaran pembiayaan oleh nasabah itu terjadi hal-hal

seperti pembiayaan yang tidak lancar, serta pembiayaan tersebut tidak

7 Rachmadi Usman, Aspek Hukum Perbankan Syariah di Indonesia, (Jakarta: Sinar

Grafika, 2012), hlm.393

Page 24: PILIHAN FORUM PENYELESAIAN SENGKETA PERBANKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42936/1/AMBAR... · PILIHAN FORUM PENYELESAIAN SENGKETA PERBANKAN SYARIAH ... Ekonomi

15

menepati jadwal angsuran. Sehingga hal-hal tersebut memberikan

dampak negatif bagi kedua belah pihak, (debitur dan kreditur).8

Pembiayaan bermasalah merupakan salah satu risiko yang pasti

dihadapi oleh setiap bank. Risiko ini sering disebut dengan risiko kredit.

Hal ini terjadi karena ketidak mampuan untuk membayar angsuran atau

ketidak mauan untuk melunasi pembayaran yang telah disepakati

sebelumnya. Dalam hal ini yang menjadi perhatian bank bukan hanya

collateral debitur tetapi juga termasuk character debitur.

G. Metode Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian yang eksploratoris, karena tujuan

dari penelitian ini adalah memberikan pengetahuan mengenai mekanisme

dan kebijakan dalam penyelesaian sengketa perbankan syariah. Metode

penelitian ini dijelaskan dengan jenis penelitian, pendekatan, sumber data,

metode pengumpulan data, dan metode analisis data.

1. Jenis Penelitian

Dilihat dari rumusan masalah yang peneliti ambil, maka penelitian

ini termasuk jenis penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif. Sifat

penelitian kualitatif yaitu penelitian yang tidak mengadakan

perhitungan matematis, statistik dan lain sebagainya, melainkan

menggunakan penekanan penekanan ilmiah.9

2. Pendekatan Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan yuridis normatif. Penelitian

normatif atau metode penelitian hukum kepustakaan adalah metode atau

cara yang dipergunakan di dalam penelitian hukum yang dilakukan

dengan cara meneliti bahan pustaka yang ada. Pendekatan masalah yang

diteliti dengan mendasarkan pada semua aturan perundang-undangan

8 Danifsunny.blogspot.com, diakses pada tanggal 03 April 2018, pukul 10.20 WIB. 9 Lexy J. Meleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja Rosyada

Karya, 1997), hlm. 6

Page 25: PILIHAN FORUM PENYELESAIAN SENGKETA PERBANKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42936/1/AMBAR... · PILIHAN FORUM PENYELESAIAN SENGKETA PERBANKAN SYARIAH ... Ekonomi

16

yang belaku di Indonesia yang mengatur masalah penyelesaian sengketa

perbankan syariah dan kekuasaan kehakiman.

3. Sumber Data

Di dalam metode penelitian hukum normatif, terdapat tiga macam

bahan yang digunakan, yaitu:

a. Bahan Hukum Primer

Bahan hukum primer merupakan bahan hukum yang mengikat

atau yang membuat orang taat pada hukum seperti perundang-

undangan dan putusan hakim. Bahan hukum primer yang

digunakan dalam penulisan ini adalah Putusan Mahkamah

Konstitusi No. 93/PUU-X/2012, Undang-Undang Nomor 21

Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah, Undang-Undang Nomor

30 Tahun 1999 tentang Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian

Sengketa, dan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 tetang

Peradilan Agama.

b. Bahan Hukum Sekunder

Bahan hukum sekunder merupakan bahan hukum yang tidak

mengikat tetapi menjelaskan mengenai bahan hukum primer, yang

merupakan hasil olahan pendapat atau pikiran para pakar atau ahli

yang mempelajari suatu bidang tertentu secara khusus, misalnya

buku-buku ilmu hukum, khususnya mengenai hukum penyelesaian

sengketa dan hukum perbankan syariah, bahan kuliah, jurnal

hukum, media internet, maupun literatur-literatur yang berkaitan

dengan penelitian atau masalah yang akan dibahas.

c. Bahan Hukum Tersier

Bahan hukum tersier adalah bahan hukum yang mendukung

bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder, dengan

memberikan pemahaman dan pengertian atas bahan hukum

lainnya, seperti Kamus Besar Bahasa Indonesia dan Kamus

Hukum.

Page 26: PILIHAN FORUM PENYELESAIAN SENGKETA PERBANKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42936/1/AMBAR... · PILIHAN FORUM PENYELESAIAN SENGKETA PERBANKAN SYARIAH ... Ekonomi

17

5. Metode Pengumpulan Data

a. Library Research (studi pustaka) dengan menggunakan bahan

pustaka sebagai sumber data utama. Bahan pustaka yang

digunakan adalah Putusan Mahkamah Konstitusi No. 93/PUU-

X/2012, Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008 tentang

Perbankan Syariah, Undang-Undang Nomor 30 Tahun 1999

tentang Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa, dan

Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 tetang Peradilan Agama.

b. Wawancara merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar

informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat

dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu.10 Wawancara

tersebut dilakukan dengan cara tanya jawab dengan Marketing

Manajer Bank Syariah Mandiri KCP Urip Sumoharjo.

6. Metode Analisis Data

Analisis data yaitu suatu cara yang dipakai untuk menganalisa,

mempelajari serta mengolah kelompok data tertentu, sehingga dapat

diambil suatu kesimpulan yang konkret tentang permasalahan yang

diteliti dan dibahas. Dalam penelitian ini analisis yang digunakan

adalah analisis deskriptif yang bertujuan untuk memberikan gambaran

tentang suatu gejala tertentu.11 Dari gambaran ini dapat diperoleh data

yang kemudian dianalisis dan diinterpretasikan sesuai dengan data yang

ada, yang akhirnya diambil kesimpulan.

H. Sistematika Penulisan

Agar pembahasan dalam penulisan ini menjadi lebih terarah, maka

diperlukan sistematika yang yang dibagi menjadi lima bab. Adapun

susunannya adalah sebagai berikut:

10 Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, (Bandung: CV Alfabeta, 2008), hlm. 72. 11 Sukandarrumidi, Metodologi Penelitian: Petunjuk Praktis untuk Peneliti Pemula, cet.

Kedua, hlm. 104.

Page 27: PILIHAN FORUM PENYELESAIAN SENGKETA PERBANKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42936/1/AMBAR... · PILIHAN FORUM PENYELESAIAN SENGKETA PERBANKAN SYARIAH ... Ekonomi

18

Bab Satu merupakan pendahuluan yang terdiri dari latar belakang

penulian skripsi, rumusan masalah yang terdiri dari beberapa pertanyaan,

tujuan penelitian, manfaat penelitian, review (tinjauan) terdahulu, kerangka

teori, metode penelitian, dan sistematika penulisan.

Bab Dua diuraikan tentang kerangka teori dan kajian pustaka. Kerangka

teori berupa teori sengketa perbankan syariah dan teori penyelesaian

sengketa perbankan syariah. Kajian pustaka merupakan kajian terhadap

penelitian terdahulu.

Bab Tiga merupakan hasil laporan penelitian yang tediri dari gambaran

umum mengenai Bank Syariah Mandiri KCP Urip Sumoharjo yang diawali

dengan visi, misi, tujuan, dan produk-produk pembiayaannya. Kemudian

dilanjutkan dengan pilihan forum penyelesaian sengketa perbankan syariah

dan alasan atau pertimbangan dalam memilih forum penyelesaian sengketa

tersebut.

Bab Empat merupakan analisis data dan pembahasan terhadap pilihan

forum penyelesaian sengketa perbankan syariah di Bank Syariah Mandiri

KCP Urip Sumoharjo serta faktor-faktor atau alasan pertimbangan dalam

pemilihan forum penyelesaian sengketa tersebut

Bab Lima merupakan penutup yaitu rangkaian akhir dari penelitian yang

berisi tentang kesimpulan dan rekomendasi. Kesimpulan adalah jawaban

secara singkat dari rumusan-rumusan masalah. Dalam bab ini berisi

rekomendasi terhadap hasil penelitian dan harapan peneliti terhadap semua

pihak yang berkompeten dalam masalah yang diteliti agar agar penelitian

yang telah dilakukan peneliti memberikan manfaat.

Page 28: PILIHAN FORUM PENYELESAIAN SENGKETA PERBANKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42936/1/AMBAR... · PILIHAN FORUM PENYELESAIAN SENGKETA PERBANKAN SYARIAH ... Ekonomi

19

BAB II

PENYELESAIAN SENGKETA PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA

A. Sengketa Perbankan Syariah

Sengketa adalah sesuatu yang menyebabkan perbedaan pendapat,

pertengkaran, perbantahan.1 Sengketa merupakan suatu perbedaan atau

pertentangan antara dua pihak atau lebih. Setiap kegiatan ekonomi syariah

selalu terdapat kemungkinan terjadinya sengketa, khususnya perbankan

syariah.

Sebuah konflik berubah atau berkembang menjadi sebuah sengketa

bilamana pihak yang merasa dirugikan telah menyatakan rasa tidak puas

atau keprihatinannya, baik secara langsung kepada pihak yang dianggap

sebagai penyebab kerugian atau pihak lain.2 Sengketa dalam perbankan

syariah merupakan hal mungkin terjadi antara perbankan syariah itu sendiri

dengan nasabah. Hal tersebut terjadi karena perbedaan penafsiran,

ketidaksesuaian praktik dengan akadnya, maupun wanprestasi. Sengketa

terjadi karena ketidakpuasan para pihak, biasanya karena tidak terpenuhinya

hak dan kewajiban.

Sengketa perbankan syariah di sini maksudnya adalah perbedaan

kepentingan di antara dua pihak atau lebih dalam perbankan syariah yang

mengakibatkan terjadinya kerugian bagi pihak atau pihak-pihak tertentu dan

perbedaan kepentingan atau kerugian tersebut dinyatakan kepada pihak

yang dianggap menjadi penyebab kerugian atau kepada pihak lain, dan

pihak lain tersebut memberikan pendapat yang berbeda.3

Dalam produk pengumpulan dana perbankan syariah seperti produk

wadiah dan mudarabah, sengketa mungkin saja terjadi bila salah satu pihak

1 Kamus Besar Bahasa Indonesia 2 Rachmadi Usman dalam Adrian Sutedi, Perbankan Syariah Tinjauan dan Beberapa Segi

Hukum, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2009), hlm. 166. 3 Adrian Sutedi, Perbankan Syariah Tinjauan dan Beberapa Segi Hukum, (Bogor: Ghalia

Indonesia, 2009), hlm. 166.

Page 29: PILIHAN FORUM PENYELESAIAN SENGKETA PERBANKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42936/1/AMBAR... · PILIHAN FORUM PENYELESAIAN SENGKETA PERBANKAN SYARIAH ... Ekonomi

20

merasa tidak puas dengan pihak lainnya. Misalnya, nasabah merasa dananya

digunakan oleh bank untuk investasi yang tidak sesuai syariah, nasabah

tidak bisa menarik dananya pada waktu yang ditentukan, nasabah merasa

keuntungan yang didapatkannya tidak wajar.

Dalam produk-produk pembiayaan perbankan syariah, sengketa juga

mungkin terjadi pada produk mudarabah. Misalnya, bank sebagai shahibul

maal membebankan kerugian kepada mudharib selaku nasabah. Padahal

mudharib merasa sudah melaksanakan usahanya dengan sungguh-sungguh

dan jujur. Musyarakahpun bisa timbul sengketa bila masing-masing pihak

merasa mitranya tidak jujur dalam menjalankan usaha mereka bersama

sehinga bisa menimbulkan kerugian.

B. Permasalahan Nasabah pada Pembiayaan Perbankan

1. Pembiayaan Bermasalah

Pembiayaan merupakan salah satu tugas pokok bank syariah, yaitu

pemberian fasilitas penyediaan dana untuk memenuhi kebutuhan pihak-

pihak yang memerlukan pembiayaan baik untuk komersial maupun

nonkomersial atau menyalurkan pembiayaan kepada masyarakat.4

Pembiayaan merupakan suatu hal yang sudah tidak asing lagi dalam

perbankan sebagai salah satu bentuk pembiayaan bank untuk kebutuhan

modal kerja, investasi maupun yang bersifat konsumtif.

Pembiayaan dibagi menjadi tiga, yaitu:

a. Pembiayaan modal kerja

Bank syariah dapat membantu memenuhi seluruh kebutuhan

modal kerja tersebut bukan dengan meminjamkan uang,

melainkan dengan menjalin hubungan partnership dengan

nasabah, di mana bank bertindak sebagai penyandang dana

(shahibul maal), sedangkan nasabah sebagai pengusaha

4 Ikatan Bankir Indonesia, Mengelola Bisnis Pembiayaan Bank Syariah, (Jakarta: PT

Gramedia Pustaka Utama, 2012), hlm. viii.

Page 30: PILIHAN FORUM PENYELESAIAN SENGKETA PERBANKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42936/1/AMBAR... · PILIHAN FORUM PENYELESAIAN SENGKETA PERBANKAN SYARIAH ... Ekonomi

21

(mudharib). Skema pembiayaan semacam ini disebut dengan

mudharabah (trust financing). Fasilitas ini dapat diberikan

untuk jangka waktu tertentu, sedangkan bagi hasil dibagi secara

periodik dengan nisbah yang disepakati. Setelah jatuh tempo,

nasabah mengembalikan jumlah dana tersebut beserta porsi bagi

hasil (yang belum dibagikan) yang menjadi bagian bank.5

b. Pembiayaan Investasi

Pembiayaan investasi biasanya diberikan untuk keperluan

penambahan modal guna mengadakan rahabilitasi, perluasan

usaha, ataupun pendirian proyek baru. Ciri-ciri pembiayaan

investasi biasanya untuk pengadaan barang modal, perencanaan

alokasi dana yang matang dan terarah, serta berjangka waktu

menengah dan panjang.

Skema yang digunakan bank biasanya musyarakah

muntanaqisah. Bank memberikan pembiayaan dengan prinsip

penyertaan yang secara bertahap akan dilepaskan oleh bank dan

nasabah akan mengambil alih kembali. Baik dengan surplus

cash flow atau dengan menambah modal.

Skema lain yang digunakan adalah ijarah muntahiya bit

tamlik yaitu menyewakan barang modal dengan diakhiri

kepemilikan oleh nasabah.

c. Pembiayaan Konsumtif

Pembiayaan konsumtif digunakan oleh nasabah untuk

memenuhi kebutuhan konsumsinya dan akan habis terpakai

untuk memenuhi kebutuhannya tersebut.

Akad pembiayaan murabahah adalah pembiayaan transaksi jual beli

barang sebesar harga perolehan barang ditambah margin keuntungan

yang disepakati para pihak (penjual dan pembeli). Besar margin

5 Muhammad Syafi’i Antonio, Bank Syariah dari Teori ke Praktek, (Jakarta: Gema Insani

Press, 2001), hlm. 161-162.

Page 31: PILIHAN FORUM PENYELESAIAN SENGKETA PERBANKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42936/1/AMBAR... · PILIHAN FORUM PENYELESAIAN SENGKETA PERBANKAN SYARIAH ... Ekonomi

22

keuntungan dinyatakan dalam bentuk nominal rupiah atau dalam

bentuk persentase dari harga pembeliannya.6 Pembiayaan murabahah

diaplikasikan dalam bentuk pembiayaan kendaraan bermotor,

pemilikan rumah, pembiayaan investasi, pembiayaan modal kerja.

Pembiayaan mudharabah merupakan transaksi investasi pada suatu

usaha di mana bank sebagai penyedia modal dan nasabah memberikan

keahlian untuk menjalan suatu usaha tertentu dengan bagi hasil. Contoh

pembiayaan mudharabah adalah pembiayaan modal kerja, pembiayaan

investasi.

Pembiayaan musyarakah merupakan transaksi penanaman modal

dari bank kepada nasabah sebagai pengelola usaha untuk menjalan

suatu kegiatan usaha denga porsi bagi hasi yang telah disepakati.

Contoh, pembiayaan investasi, pembiayaan modal kerja.

Pembiayaan ijarah merupakan akad transaksi pemanfaatan hak guna

tanpa diikuti perpindahan kepemilikan di akhir. Pembiayaan dengan

akad ini merupakan pembiayaan dari bank kepada nasabah untuk sewa

menyewa suatu barang atau jasa. Bank mendapatkan imbalan atas objek

sewa yang dimanfaatkan oleh nasabah. Pembiayaan dengan akad ijarah

muntahiya bi tamlik hampir sama dengan ijarah, hanya saja di ijarah

muntahiya bi tamlik di akhir masa sewa diakhiri dengan perpindahan

kepemilikan dari bank kepada nasabah.

Dalam fasilitas pembiayaan dirumuskan klausula-klausula sebagai

bentuk prestasi dan kontra prestasi yang harus dilakukan oleh kedua

belah pihak. Klausula sangat penting bagi pihak bank untuk menjamin

pengembalian pembiayaan oleh nasabah tepat waktu.

Pembiayaan bermasalah merupakan salah satu penyebab sengketa

perbankan syariah. Pemberian pembiayaan oleh bank memiliki risiko

6 Ikatan Bankir Indonesia, Mengelola Bisnis Pembiayaan Bank Syariah, (Jakarta: PT

Gramedia Pustaka Utama), 2015, hlm. 96.

Page 32: PILIHAN FORUM PENYELESAIAN SENGKETA PERBANKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42936/1/AMBAR... · PILIHAN FORUM PENYELESAIAN SENGKETA PERBANKAN SYARIAH ... Ekonomi

23

kemacetan meskipun telah dilakukan analisis sebelumnya. Banyak

faktor penyebab pembiayaan macet, diantaranya kesalahan pengguna

pembiyaan, manajemen yang buruk, dan kondisi perekonomian juga

mempunyai pengaruh yang besar terhadap kemampuan bayar debitur.

Permasalahan pokok pembiayaan bermasalah adalah ketidak-

sediaan debitur untuk melunasi atau ketidak-sanggupan untuk

memperoleh pendapatan yang cukup untuk melunasi pembiayaan seperti

yang telah disepakati dengan bank. Permasalahan debitur sebagian besar

berupa ingkar janji (wanprestasi). Selanjutnya wanprestasi dapat berupa

empat kategori yaitu:

a. Tidak melakukan apa yang disanggupi akan dilakukannya;

b. Melakukan apa yang dijanjikan namun hanya sebagian;

c. Melakukan apa yang dijanjikannya tetapi terlambat;

d. Melakukan sesuatu yang menurut perjanjian tidak boleh dilakukan.

Faktor internal penyebab pembiayaan bermasalah yang disebabkan

oleh nasabah antara lain:

a. Karakter nasabah yang memang tidak baik;

b. Kecerobohan nasabah dalam mengelola usaha;

c. Kelemahan kemampuan nasabah dalam mengelola usaha;

d. Bencana atau musibah menimpa nasabah;

e. Manajemen usaha nasabah yang tidak bagus.

Faktor internal penyebab pembiayaan bermasalah yang disebabkan

oleh pihak bank antara lain:

a. Sumber daya manusia yang kurang profesional;

b. Kebijakan pembiayaan yang lemah;

c. Kelemahan analisis pembiayaan;

d. Kelemahan dalam mengelola dokumen pembiayaan.

Selain faktor internal, terdapat pula faktor eksternal yaitu:

Page 33: PILIHAN FORUM PENYELESAIAN SENGKETA PERBANKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42936/1/AMBAR... · PILIHAN FORUM PENYELESAIAN SENGKETA PERBANKAN SYARIAH ... Ekonomi

24

a. Situasi ekonomi globalisasi yang berdampak pada perubahan kurs

mata uang;

b. Situasi politik yang merugikan misalnya, gejolak sosial, perubahan

kepemimpinan;

c. Peraturan pemerintah yang merugikan.

Dalam pembiayaan bermasalah ada juga penggolongan kualitas

pembiayaan menurut Pasal 4 SK Direktur BI No. 39/267/Kep/Dir

tanggal 27 Februari 1998, sebagai berikut:

a. Pembiayaan lancar (pass) yaitu apabila memenuhi kriteria:

1) Pembayaran angsuran pokok tepat;

2) Memiliki mutasi rekening yang aktif;

3) Bagian dari pembiayaan yang dijamin dengan agunan tunai.

b. Pembiayaan dalam perhatian khusus (special mention)

1) Terdapat tunggakan angsuran pokok dan/ bunga yang belum

melampaui 90 hari;

2) Kadang-kadang terjadi cerukan;

3) Mutasi rekening relatif aktif;

4) Jarang terjadi pelanggaran terhadap kontrak yang diperjanjikan;

5) Didukung oleh pinjaman baru.

c. Pembiayaan kurang lancar (substandard)

1) Dokumentasi pinjaman yang lemah;

2) Terdapat tunggakan angsuran pokok bagi hasil;

3) Terdapat indikasi masalah keuangan yang dihadapi debitur;

4) Terjadi pelanggaran terhadap kontrak yang dipenjanjikan lebih

dari 90 hari;

5) Frekuensi mutasi rekening relatif rendah.

d. Pembiayaan yang diragukan (doubtful)

1) Dokumen hukum lemah baik untuk diperjanjikan pembiayaan

atau peningkatan jaminan;

2) Terdapat tunggakan angsuran pokok;

Page 34: PILIHAN FORUM PENYELESAIAN SENGKETA PERBANKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42936/1/AMBAR... · PILIHAN FORUM PENYELESAIAN SENGKETA PERBANKAN SYARIAH ... Ekonomi

25

3) Terjadi cerukan yang bersifat permanen;

4) Terjadi wanprestasi lebih dari 180 hari.

e. Pembiayan macet (bad-debt)

1) Keraguan operasional ditutup dengan pinjaman baru;

2) Dari segi hukum atau kondisi pasar, jaminan tidak dapat

dicairkan pada nilai wajar;

3) Terdapat tunggakan angsuran pokok.

Dapat disimpulkan bahwa pembiayaan bermasalah adalah

pembiayaan yang berada dalam golongan kurang lancar (golongan III),

golongan diragukan (golongan IV), dan golongan macet (golongan V).

2. Manajemen Risiko Untuk Meminimalisir Pembiayaan Bermasalah

Bank harus mampu menyalurkan pembiayaan jika dana yang

terhimpun dari simpanan banyak. Jika tidak mampu maka dana banyak

akan menganggur (idle money) dan hal ini menyebabkan bank tersebut

rugi. Oleh karena itu pengelolaan pembiayaan harus direncanakan

sebaik-baiknya. Kegiatan pengelolaan pembiayaan dikenal dengan

istilah manajemen risiko.

Langkah yang ditempuh bank dalam dalam manajemen pembiayaan

untuk menjaga kualitas aktiva produktif dan meminimalisir

pembiayaan bermasalah dengan melakukan penyelamatan pembiayaan.

Langkah-langkah yang ditempuh berupa:7

a. Penjadwalan Kembali (Recheduling)

1) Memperpanjang jangka waktu pembiayaan

Dalam hal ini debitur diberi keringanan dalam masalah

jangka waktu pembiayaan misalnya perpanjangan jangka

waktu pembiayaan dari 6 bulan menjadi 1 tahun sehingga

debitur mempunyai waktu yang lebih lama untuk

mengembalikannya.

7 Ibrahim JOHANNES, Cross Default & Cross Collateral Sebagai Upaya Penyelesaian

Kredit Bermasalah (Bandung: PT Refika Aditama, 2004), hlm.116.

Page 35: PILIHAN FORUM PENYELESAIAN SENGKETA PERBANKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42936/1/AMBAR... · PILIHAN FORUM PENYELESAIAN SENGKETA PERBANKAN SYARIAH ... Ekonomi

26

2) Memperpanjang jangka waktu angsuran

Memperpanjang angsuran hampir sama dengan jangka

waktu pembiayaan. Dalam hal ini jangka waktu angsuran

pembiayaannya diperpanjang, pembayarannya pun misalnya

dari 36 kali menjadi 48 kali dan hal ini tentu saja jumlah

angsuran pun menjadi mengecil seiring dengan penambahan

jumlah angsuran

b. Menetapkan Persyaratan Baru (Reconditioning)

Dengan cara mengubah berbagai persyaratan yang ada, untuk

mempermudah debitur dalam mengembalikan pembiayaan pada

bank.

c. Restrukturisasi (Restructuring)

Salah satu bentuk upaya penyelamatan yang dilakukan bank

terhadap nasabah yang mulai mengalami kesulitan adalah

restrukturisasi. Restrukturisasi pembiayaan adalah upaya

perbaikan yang dilakukan oleh bank terhadap nasabah pembiayaan

yang berpotensi atau mengalami kesulitan memenuhi

kewajibannya.

Restrukturisasi dilakukan untuk membantu nasabah

pembiayaan dalam mengatasi kesulitan usaha yang dihadapi

sehingga nasabah pulih atau mampu kembali dalam memenuhi

kewajibannya.

Restrukturisasi dilakukan terhadap nasabah dengan kriteria

sebagai berikut:

1) Nasabah berpotensi atau telah mengalami kesulitan

pembayaran kewajiban;

2) Nasabah memiliki itikad baik dan kooperatif;

3) Nasabah memiliki prospek usaha yang baik dan diperkirakan

mampu memenuhi kewajiban setelah pembiayaan

direstrukturisasi.

Page 36: PILIHAN FORUM PENYELESAIAN SENGKETA PERBANKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42936/1/AMBAR... · PILIHAN FORUM PENYELESAIAN SENGKETA PERBANKAN SYARIAH ... Ekonomi

27

Restrukturisasi dapat dilakukan antara lain dengan

perpanjangan jangka waktu pembiayaan, pengurangan

tunggakan pokok pembiayaan, penambahan fasilitas

pembiayaan.

C. Penyelesaian Sengketa Perbankan Syariah Berdasarkan Hukum Islam

dan Undang-Undang

1. Penyelesaian Sengketa dalam Hukum Islam

a. Ash-shulhu (Perdamaian)

Dalam terminologi Islam, ash shulhu berarti memutus

pertengkaran atau perselisihan secara damai. Konsep perdamaian

merupakan cara yang paling utama dan paling efektif untuk

menyelesaikan sengketa dalam Islam. Islam adalah agama yang

mengutamakan perdamaian sehingga jika suatu pertikaian atau

sengketa terjadi, cara yang ditempuh pertama kali adalah dengan

cara damai.

Allah Subhanahu wa ta’ala telah berfirman dalam Surat Al-

Hujurat ayat 9 yang artinya:

“jika dua golongan orang beriman bertengkar, damaikanlah

mereka. Tetapi jika salah satu dari kedua (golongan) berlaku

aniaya terhadap yang lain, maka perangilah orang yang

menganiaya sampai kembali ke jalan Allah Subhanahu wa ta’ala.

Tetapi apabila ia telah kembali, damaikanlah keduanya dengan

adil, dan bertindaklah benar, sungguh Allah mencintai orang-

orang yang berlaku adil”

Dengan mengutamakan perdamaian, maka diharapkan dapat

mencegah dari pertikaian atau permusuhan yang dapat

mendatangkan kehancuran. Pengertian perdamaian dalam Pasal

1851 KUH Perdata adalah suatu perjanjian dengan mana kedua

belah pihak dengan menyerahkan, menjanjikan atau menahan suatu

Page 37: PILIHAN FORUM PENYELESAIAN SENGKETA PERBANKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42936/1/AMBAR... · PILIHAN FORUM PENYELESAIAN SENGKETA PERBANKAN SYARIAH ... Ekonomi

28

barang, mengakhiri suatu perkara yang sedang bergantung atau

mencegah timbulnya suatu perkara.

Perdamaian dalam menyelesaikan suatu sengketa biasanya

dilakukan dengan cara musyawarah antara pihak-pihak yang

besengketa baik secara langsung atau tidak langsung. Sengketa yang

didamaikankan pun cakupannya sangat luas. Salah satunya adalah

dalam hal sengketa ekonomi syariah. Saat ini sengketa yang sering

diselesaiakan dengan ash-shulhu adalah sengketa perbankan syariah.

Menyelesaikan sengketa dengan cara perdamaian lebih efektif

karena selain menjaga kerahasiaaan sengketa juga mengurangi

timbulnya biaya-biaya. Sehingga konsep ash-shulhu masih selalu

dijadikan pilihan utama dalam menyelesaikan sengketa khususnya

sengketa perbankan syariah

b. Tahkim (Arbitrase)

Dalam perspektif Islam, “arbitrase” dapat dipadankan dengan

istilah “tahkim”. Tahkim sendiri berasal dari kata “hakkama”. Secara

etimologi, tahkim berarti menjadikan seseorang sebagai pencegah

suatu sengketa.8 Secara umum, tahkim hampir sama dengan

arbitrase, yaitu menunjuk atau mengangkat seseorang atau lebih

sebagai penengah atau wasit oleh dua orang atau lebih yang

berselisih untuk menyelesaikan perselisihannya secara damai.

Arbitrase telah dikenal dalam Islam sejak zaman dahulu.

Meskipun belum ada lembaga peradilan secara khusus, setiap

perselisihan yang terjadi seperti hak waris dan lain sebagainya,

sering diselesaikan dengan cara menunjuk seseorang atau lebih yang

dipercaya dapat menjadi penengah dalam menyelesaikan

perselisihan mereka.

Nabi Muhammad sering menjadi mediator dalam berbagai

perselisihan yang terjadi di Mekah maupun Madinah. Seiring dengan

8 Liwis Ma’luf dalam Abdul Manan, Hukum Ekonomi Syariah dalam Perspektif Peradilan

Agama, (Jakarta : KENCANA PRENADA MEDIA GRUP, 2012), hlm. 429

Page 38: PILIHAN FORUM PENYELESAIAN SENGKETA PERBANKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42936/1/AMBAR... · PILIHAN FORUM PENYELESAIAN SENGKETA PERBANKAN SYARIAH ... Ekonomi

29

perkembangan kota Mekah dan Madinah sebagai pusat kota

perdagangan, para sahabatpun ditunjuk untuk menjadi mediator

dalam menyelesaikan perselisihan di kota Mekah dan Madinah.

Dasar hukum tahkim diambil dalam Surat An-Nisa’ ayat 128.

Artinya:

“Dan jika seorang wanita khawatir akan nusyuz atau sikap tidak

acuh dari suaminya, maka tidak mengapa keduanya mengadakan

perdamaian yang sebenar-benarnya, dan perdamaian itu lebih baik

(bagi mereka) walaupun manusia itu menurut tabiatnya kikir, dan

jika kamu bergaul dengan istrimu secara baik dan memelihara

dirimu (dari nusyuz dan sikap tak acuh), maka sesungguhnya Allah

adalah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (Q.S. An-Nisa’

: 128).

Dalam Pasal 1 ayat (1) Undang-Undang Nomor 30 Tahun 1999

tentang Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa, arbitrase

adalah suatu cara penyelesaian sengketa perdata di luar pengadilan

umum yang didasarkan pada perjanjian arbitrase yang dibuat secara

tertulis oleh para pihak yang bersengketa. Selanjutnya dalam

ketentuan pasal satu ayat (8), disebutkan bahwa lembaga arbitrase

adalah badan yang dipilih oleh para pihak yang bersengketa untuk

memberikan putusan mengenai sengketa tertentu, lembaga tersebut

juga dapat memberikan pendapat yang mengikat mengenai suatu

hubungan hukum tertentu dalam hal belum timbul sengketa.9

Sehingga dapat disimpulkan bahwa arbitrase adalah suatu cara

penyelesaian sengketa perdata oleh pihak ketiga yang disepakati atau

ditunjuk oleh kedua belah pihak, baik sebelum atau sesudah sengketa

terjadi. Kelebihan arbitrase antara lain proses yang cepat, kebebasan

memilih arbiter yang disukai, kerahasiaan terjaga, kebebasan dalam

9 Lihat Undang-Undang Nomor 30 Tahun 1999 tentang Arbitrase dan Alternatif

Penyelesaian Sengketa.

Page 39: PILIHAN FORUM PENYELESAIAN SENGKETA PERBANKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42936/1/AMBAR... · PILIHAN FORUM PENYELESAIAN SENGKETA PERBANKAN SYARIAH ... Ekonomi

30

memilih hukum yang akan dipakai, serta keputusan bersifat final and

binding.

Dalam Pasal 5 Undang-Undang Nomor 30 Tahun 1999 tentang

Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa disebutkan bahwa

sengketa yang dapat diselesaikan melalui arbitrase hanya sengketa

di bidang perdagangan dan mengenai hak yang menurut hukum dan

perundang-undangan dikuasai sepenuhnya oleh kedua pihak yang

bersengketa. Sengketa yang tidak dapat diselesaikan melalui

arbitrase adalah sengketa yang menurut peraturan perundang-

undangan dengan tidak dapat diadakan perdamaian.

Basyarnas (Badan Arbitrase Syari’ah Nasional) merupakan

lembaga arbitrase yang bertugas menyelesaian sengketa perdata

secara syariah di Indonesia. Basyarnas merupakan badan yang

berada di bawah MUI dan merupakan perangkat organiasi MUI.

Basyarnas dalam melaksanakan fungsi dan tugasnya bersifat otonom

dan independen.

2. Penyelesaian Sengketa Perbankan Syariah Berdasarkan Undang-

Undang

a. Sebelum Lahirnya Undang-Undang No. 21 Tahun 2008

Untuk mempertahankan perkembangan perbankan syariah yang

semakin pesat, dukungan hukum terdapat perbankan syariah

sagatlah diperlukan. Salah satu aspek hukum yang penting untuk

diperhatikan adalah mengenai penyelesaian sengketa perbankan

syariah yang mungkin terjadi antara bank dengan nasabah, antar

bank, maupun pemangku kepentingan (stokeholders).

Di Indonesia, forum yang berwenang untuk menyelesaikan

sengketa perbankan syariah adalah Pengadilan Agama. Sejak tahun

2006, dengan diamendemennya Undang-Undang No. 7 Tahun 1989

dengan Undang-Undang No. 3 Tahun 2006 tentang Peradilan

Agama.

Page 40: PILIHAN FORUM PENYELESAIAN SENGKETA PERBANKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42936/1/AMBAR... · PILIHAN FORUM PENYELESAIAN SENGKETA PERBANKAN SYARIAH ... Ekonomi

31

Kewenangan Pengadilan Agama dalam menyelesaikan sengketa

ekonomi syariah mulai diatur seiring dengan perkembangan

ekonomi syariah di Indonesia yang meningkat pesat. Hal ini terlihat

dari Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan

Agama yang belum mengatur tentang penyelesaian sengketa

ekonomi syariah. Baru pada tahun 1990-an muncul lembaga-

lembaga keuangan syariah di Indonesia yang semakin berkembang.

Hal inilah yang menyebabkan dibutuhkannya penegasan dan

pengaturan lembaga yang memiliki kewenangan untuk

menyelesaikan sengketa ekonomi syariah khususnya perbankan

syariah.

Dapat kita lihat bahwa Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009

dan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 menjelaskan mengenai

kewenangan Pengadilan Agama yang semakin luas di bandingkan

dengan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989. Selain memiliki

wewenang menyelesaikan masalah perkawinan, waris, dan wakaf,

kini para hakim di pengadilan agama memiliki tanggung jawab

menyelesaikan perkara ekonomi syariah.

Disamping berwenang memeriksa, memutus, dan menyelesaikan

sengketa di tingkat pertama antara orang-orang yang beragama Islam

di bidang perkawinan, waris, wasiat, hibah, wakaf, zakat, infak, dan

shadaqah, Pengadilan Agama juga berwenang untuk memeriksa,

memutus, dan menyelesaikan sengketa di bidang ekonomi syariah

(Pasal 49 ayat (i) Undang-Undang No. 3 Tahun 2006). Dalam

penjelasannya, yang dimaksud dengan “ekonomi syariah” adalah

“perbuatan atau kegiatan usaha yang dilaksanakan menurut prinsip

syariah, antara lain meliputi : (a). bank syarih, (b). lembaga

keuangan mikro syariah, (c). asuransi syariah, (d). reasuransi

syariah, (e). reksa dana syariah, (f). obligasi syariah dan surat

berharga berjangka menengah syariah, (g). sekuritas syariah; (h).

Page 41: PILIHAN FORUM PENYELESAIAN SENGKETA PERBANKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42936/1/AMBAR... · PILIHAN FORUM PENYELESAIAN SENGKETA PERBANKAN SYARIAH ... Ekonomi

32

pembiayaan syariah’ (i). pegadaian syariah; (j). dana pensiunan

lembaga keuangan syariah’ (k). bisnis syariah.

Dalam Pasal 50 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 diubah

dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 menjadi dua ayat,

sebagai berikut:

1) Dalam hal terjadi sengketa hak milik atau sengketa lain dalam

perkara yang menjadi kewenangan Peradilan Agama, khusus

mengenai objek sengketa tersebut harus diputus terlebih dahulu

oleh peradilan dalam lingkungan Peradilan Umum;

2) Apabila terjadi sengketa hak milik yang subjek hukumnya

orang-orang yang beragama Islam, objek sengketa tersebut

diputuskan oleh Peradilan Agama bersama-sama perkara yang

sedang diperiksa.

Dari penjelasan diatas, dapat kita pahami bahwa Pengadilan

Agama berwenang menyelesaikan sengketa ekonomi syariah, salah

satunya adalah perbankan syariah.

b. Setelah Lahirnya Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008

Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008 tentang Perbankan

Syariah dalam Pasal 55 ayat (1), memperkuat kembali pernyataan

bahwa penyelesaian sengketa perbankan syariah dilakukan oleh

Pengadilan Agama. Namun, Pasal 55 ayat (2) memberi peluang

kepada para pihak yang bersengketa untuk menyelesaikan

perselisihan mereka di luar Pengadilan Agama apabila disepakati

bersama-sama dalam isi akad.

Sengketa perbankan syariah menurut pasal ini dapat diselesaikan

melalui musyawarah, mediasi, Basyarnas, atau lembaga arbitrase

lainya, dan melalui pengadilan dalam lingkungan Peradilan Umum.

Karena adanya beberapa pilihan tersebut, maka peradilan agama

tidak mempunyai kompetensi absolut dalam menyelesaikan

sengketa perbankan syariah seperti halnya yang diatur dalam

Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006.

Page 42: PILIHAN FORUM PENYELESAIAN SENGKETA PERBANKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42936/1/AMBAR... · PILIHAN FORUM PENYELESAIAN SENGKETA PERBANKAN SYARIAH ... Ekonomi

33

Penyelesaian sengketa perbankan syariah melalui musyawarah,

mediasi, Basyarnas, atau lembaga arbitrase lainya tidak masalah

untuk dilakukan. Namun, masalah akan timbul saat Pengadilan

Negeri diberikan kewenangan yang sama seperti Pengadilan Agama

dalam menyelesaikan sengketa perbankan syariah. Hal ini

menyebabkan terjadinya dualisme kewenangan dan tumpang tindih,

serta ketidakpastian hukum dalam menyelesaikan suatu

permasalahan yang sama oleh dua peradilan yang berbeda. Padahal,

dalam Pasal 49 ayat (i) Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006

tentang Peradilan Agama menyebutkan bahwa sengketa perbankan

syariah merupakan kewenangan Pengadilan Agama.

Karena ketidakpastian hukum tersebutlah maka Dadang

Achmad, Direktur CV Benua Engineering Consultant, mengajukan

judicial review ke Mahkamah Agung. Dadang memohon

pembatalan Pasal 55 ayat (2) dan (3) Undang-Undang Nomor 21

Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah. Dadang beralasan bahwa

pasal tersebut bertentangan dengan Pasal 28 UUD 1945.

Mahkamah Konstitusi membuat putusan perkara Nomor

93/PUU-X/2012 pada tanggal 29 Agustus 2012. Putusan tersebut

mengabulkan permohonan Dadang sebagian, yang menyatakan

bahwa penjelasan Pasal 55 ayat (2) Undang-Undang Nomor 21

Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah bertentangan dengan Pasal

28 UUD 1945.

c. Pasca Putusan MK No. 93/PUU-X/2012

Setelah keluarnya Putusan MK No. 93/PUU-X/2012, maka tidak

ada lagi dualisme penyelesaian sengketa perbankan syariah antara

Pengadilan Agama dan Pengadilan Negeri. Pengadilan Agamalah

yang menjari satu-satunya pilihan forum penyelesaian sengketa

perbankan syariah.

Putusan ini semakin menguatkan eksistensi Pengadilan Agama,

terdapat tantangan baru bagi Pengadilan Agama, karena ekonomi

Page 43: PILIHAN FORUM PENYELESAIAN SENGKETA PERBANKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42936/1/AMBAR... · PILIHAN FORUM PENYELESAIAN SENGKETA PERBANKAN SYARIAH ... Ekonomi

34

syariah secara umum, dan perbankan syariah secara khusus masih

merupakan hal baru yang sangat kompleks permasalahannya.

Kualitas dan pemahaman para hakim di Pengadilan Agama harus

diasah dan ditingkatkan lagi, agar cakap dalam memutuskan

sengketa perbankan syariah khususnya dan ekonomi syariah

umumnya.

Para hakim harus membuktikan kecakapannya dengan

menguasai teori maupun praktik mengenai ekonomi syariah agar

keraguan dari pihak-pihak yang meragukan kemampuan hakim

dalam menyelesaiakan sengketa perbankan syariah bisa dihilangkan.

Salah satunya dengan diadakannya pelatihan-pelatihan maupun

seminar-seminar mengenai ekonomi syariah.

D. Pilihan Forum Penyelesaian Sengketa Perbankan Syariah Melalui

Litigasi dan Non Litigasi

1. Penyelesaian Sengketa Perbankan Syariah melalui Litigasi

Sejalan dengan ruang lingkup kompetensi absolut lingkungan

Pengadilan Agama yang tidak hanya berwenang dalam menangani

perkara-perkara di bidang hukum keluarga saja, melainkan perkara-

perkara di bidang ekonomi syariah pada umumnya, dan perbankan

syariah khususnya, maka hukum acara yang ditetapkan undang-undang

berlaku bagi Pengadilan Agama dan harus dipahami oleh aparatnya

(terutama hakim).

Penyelesaian sengketa perbankan syariah dilakukan sesuai dengan

isi akad yang telah disepakati, misalnya musyawarah, arbitrase,

Basyarnas atau di bawa ke Pengadilan Agama. Pada umumnya pihak

bank sudah memiliki pilihan penyelesaian sengketa yang akan

ditempuh jika terjadi sengketa, baru kemudian di utarakan ke pihak

nasabah melalui kontrak atau akad. Jika nasabah keberatan dengan

forum penyelesaian pilihan bank, maka kedua belah pihak harus

Page 44: PILIHAN FORUM PENYELESAIAN SENGKETA PERBANKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42936/1/AMBAR... · PILIHAN FORUM PENYELESAIAN SENGKETA PERBANKAN SYARIAH ... Ekonomi

35

mencari forum lain yang mereka berdua sepakati, agar tidak

menimbulkan masalah dikemudian hari.

Setiap perkara perdata yang di ajukan ke pengadilan, dalam hal ini

perkara perbankan syariah yang diajukan ke Pengadilan Agama,

Pengadilan Agama tidak punya pilihan selain harus menyelesaikannya.

Pengadilan Agama tidak boleh menolak mengadili perkara yang

diajukan kepadanya dengan alasan hukum tidak ada ataupun tidak jelas.

Terhadap perkara perbankan syariah yang diajukan ke Pengadilan

Agama, ada dua kemungkinan, yaitu: Pertama, diselesaikan melalui

perdamaian, atau apabila upaya damai itu tidak berhasil; Kedua,

diselesaiakan melalui proses persidangan (litigasi) seperti biasa sesuai

dengan hukum acara perdata yang berlaku. Kedua cara inilah yang akan

ditempuh Pengadilan Agama dalam menyelesaikan perkara perdata di

bidang perbankan syariah khususnya, dan ekonomi syariah umumnya.

Hakim dituntut mempelajari terlebih dahulu perkara secara cermat

untuk mengetahui substansi dari sengketa perbankan syariah, guna

menentukan arah jalannya pemeriksaan perkara tersebut dalam proses

persidangan nantinya. Sejak kewenangan Pengadilan Agama

bertambah yaitu dalam menyelesaikan perkara ekonomi syariah, maka

kompetensi dan kualitas pengetahuan hakim juga perlu ditingkatkan,

karena permasalahan ekonomi syariah masih terbilang baru dan

kompleks.

Hakim harus memastikan terlebih dahulu apakah perkara tersebut

termasuk perjanjian yang mengandung klausula arbitrase atau bukan,

karena untuk menghindari pengadilan memeriksa dan mengadili

perkara yang bukan merupakan kewenangan absolutnya. Jika perkara

tersebut ternyata merupakan sengketa perjanjian yang mengandung

klausula arbitrase, maka tidak perlu lagi hakim melanjutkannya dengan

mengupayakan perdamaian karena jelas perkara tersebut tidak

termasuk wewenang absolut lingkungan Pengadilan Agama. Termasuk

Page 45: PILIHAN FORUM PENYELESAIAN SENGKETA PERBANKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42936/1/AMBAR... · PILIHAN FORUM PENYELESAIAN SENGKETA PERBANKAN SYARIAH ... Ekonomi

36

dalam hal mengupayakan perdamaiannya, Pengadilan Agama tidak

berwenang.10

Setiap perkara di bidang ekonomi syariah khususnya perbankan

syariah tidak akan terlepas dari sengketa yang terjadi antara pihak bank

syariah dan nasabah mengenai kerjasama atau kegiatan usaha yang

dilakukan para pihak. Setiap kerjasama atau kegiatan usaha selalu

mempunyai dan didasari oleh suatu perjanjian (akad) yang sebelumnya

telah disepakati oleh kedua belah pihak. Oleh karena itu fokus

pemeriksaan dalam hal ini adalah isi perjanjian atau akad, agar hakim

tidak salah dalam memeriksa dan memutus perkara.

Penyelesaian perkara perbankan syariah di Pengadilan Agama

dilakukan sesuai dengan ketentuan hukum acara perdata sebagaimana

yang berlaku di lingkungan Pengadilan Umum. Maksudnya, setelah

upaya damai tidak berhasil maka hakim akan melanjutkan proses

pemeriksaaan perkara tersebut di persidangan sesuai dengan ketentuan

hukum acara perdata.

2. Penyelesaian Sengketa Perbankan Syariah Melalui Non Litigasi

Setiap sengketa yag terjadi selalu menuntut pemecahan atau

penyelesaian yang cepat untuk mendapatkan yang solusi dan biayanya

pun terjangkau. Langkah awal yang perlu dilakukan ketika hendak

menyelesaikan perselisihan, ialah melalui cara damai. Upaya damai

biasanya ditempuh melalui musyawarah untuk mencapai kesepakatan

di antara para pihak yang berselisih. Musyawarah merupakan salah satu

upaya penyelesaian sengketa perbankan syariah non litigasi.

Metode penyelesaian sengketa perdata perbankan syariah yang

diatur dalam Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006, Peraturan Bank

Indonesia (PBI) No. 9/19/PBI/2007 tentang Pelaksanaan Prinsip

Syariah dalam Kegiatan Penghimpunan dan Penyaluran Dana serta

10 Cik Basir, Penyelesaian Sengketa Perbankan Syariah di Pengadilan Agama dan

Mahkamah Syariah, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group: 2009), cet. 1, hlm. 146.

Page 46: PILIHAN FORUM PENYELESAIAN SENGKETA PERBANKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42936/1/AMBAR... · PILIHAN FORUM PENYELESAIAN SENGKETA PERBANKAN SYARIAH ... Ekonomi

37

Pelayanan Jasa Perbankan Syariah, dan Undang-Undang Nomor 21

Tahun 2008 dapat dilakukan melalui dua jalur, pertama, melalui proses

di luar pengadilan (non litigasi), dan kedua yaitu melalui proses

pengadilan (litigasi). Kedua undang-undang dan PBI tersebut sejalan

dengan Pasal 3 Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2004 tentang

Kekuasaan Kehakiman yang menyatakan bahwa tidak tertutup

kemungkinan penyelesaian sengketa perkara di luar peradilan negara

melalui perdamaian dan arbitrase.11

Berkaitan dengan jalur non litigasi pada Undang-Undang Nomor 3

Tahun 2006 dan Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008 tidak

mengaturnya secara rinci. Prosedur upaya non litigasi merujuk pada

Undang-Undang Nomor 30 Tahun 1999 tentang Arbitrase dan

Alternatif Penyelesaian Sengketa.

Alternatif Dispute Resolution (ADR) sebagai salah satu alternatif

penyelesaian non litigasi di luar pengadilan. Penyelesaian melalui ADR

antara lain:

a. Konsultasi;

b. Negosiasi;

c. Mediasi;

d. Konsiliasi;

e. Arbitrase;

Konsultasi adalah permohonan nasihat atau saran untuk

menyelesaikan sengketa secara kekeluargaan yang dilakukan oleh para

pihak yang bersengketa kepada pihak ketiga yang dianggap

mengetahui permasalahan tersebut.

Negosiasi atau dalam bahasa inggris “negotiation” memiliki arti

berunding atau musyawarah. Menurut Joni Emirzon negosiasi dapat

diartikan secara umum sebagai suatu upaya penyelesaian sengketa para

11 Neni Sri Imaniyati, Perbankan Syariah dalam Perspektif Hukum Ekonomi, (Bandung:

Mandar Maju, 2013), hlm. 176.

Page 47: PILIHAN FORUM PENYELESAIAN SENGKETA PERBANKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42936/1/AMBAR... · PILIHAN FORUM PENYELESAIAN SENGKETA PERBANKAN SYARIAH ... Ekonomi

38

pihak tanpa melalui proses pengadilan dengan tujuan untuk mencapai

kesepakatan bersama atas dasar kerja sama yang harmonis dan kreatif.12

Menurut Pasal 1 Undang-Undang Nomor 30 Tahun 1999, arbitrase

merupakan cara penyelesaian suatu sengketa perdata di luar pengadilan,

yang didasarkan pada perjanjian arbitrase yang dibuat secara tertulis

oleh para pihak yang bersengketa.

Basyarnas merupakan lembaga arbitrase syariah yang diharapkan

mampu menyelesaikan segala masalah sengketa syariah umumnya, dan

perbankan syariah khususnya. Penyelesaian sengketa perbankan

syariah melalui Basyarnas dilakukan oleh mediator sebagai wasit atau

pihak ketiga. Upaya ini biasa dilakukan apabila para pihak yang

bersengketa tidak mampu menyelesaikan masalah mereka melalui

kesepakatan damai.

Mediasi merupakan salah satu penyelesaian sengketa baik non

litigasi di luar pengadilan maupun litigasi di pengadilan. Proses mediasi

memakai mediator sebagai penengah selama proses mediasi. Proses

mediasi dibina berdasarkan hubungan kerjasama dalam menyelesaikan

sengketa. Metode penyelesaian bersifat pendekatan untuk mencapai

kompromi. Hasil yang dicapai adalah win-win solution, tidak ada yang

kalah dan tidak ada yang menang. Keunggulan penyelesaian sengketa

melalui alternatif penyelesaian sengketa antara lain:

a. Fleksible dalam merancang syarat-syarat penyelesaian masalah;

b. Karena bersifat sukarela, sehingga prosedurnya lebih cepat;

c. Terjamin kerahasiaannya (confidensial);

d. Hemat waktu dan biaya;

e. Tetap terpelihara hubungan baik kedua belah pihak;

f. Keputusan bertahan lama karena bersifat sukarela daripada

pertentangan.

12 Joni Emirzon, Alternatif Penyelesaian Sengketa di Luar Pengadilan, (Jakarta: PT

Gramedia Pustaka Utama, 2001), hlm. 44-45.

Page 48: PILIHAN FORUM PENYELESAIAN SENGKETA PERBANKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42936/1/AMBAR... · PILIHAN FORUM PENYELESAIAN SENGKETA PERBANKAN SYARIAH ... Ekonomi

39

Penyelesaian sengketa secara non litigasi jauh lebih menguntungkan daripada

penyelesaian sengketa melalui peradilan. Penyelesaian sengketa non litigasi juga

akan memberikan manfaat bagi pengadilan karena mencegah penumpukan perkara

di pengadilan.

Page 49: PILIHAN FORUM PENYELESAIAN SENGKETA PERBANKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42936/1/AMBAR... · PILIHAN FORUM PENYELESAIAN SENGKETA PERBANKAN SYARIAH ... Ekonomi

40

BAB III

PENYELESAIAN SENGKETA PERBANKAN SYARIAH PADA BANK

SYARIAH MANDIRI KCP URIP SUMOHARJO

A. Standar Operasional Perusahaaan (SOP) Penyelesaian Sengketa pada

Bank Syariah Mandiri KCP Urip Sumoharjo

PT Bank Syariah Mandiri resmi beroperasi sejak Senin tanggal 25

Rajab 1420 H atau tanggal 1 November 1999. PT Bank Syariah Mandiri

hadir dan tumbuh sebagai bank yang mampu memadukan idealisme usaha

dengan nilai-nilai rohani, yang melandasi kegiatan operasionalnya.

Harmoni antara idealisme usaha dan nilai-nilai rohani inilah yang yang

menjadi salah satu keunggulan Bank Syariah Mandiri.

Bank Syariah Mandiri hadir untuk bersama-sama membangun

Indonesia menjadi lebih baik. Bank Syariah Mandiri merupakan salah satu

bank syariah terbesar di Indonesia. Kedekatan nasabah diimbangi dengan

keterbukaan dalam layanan produk yang sesuai syariah, universal, dan

modern. Bank Syariah Mandiri didirikan berdasarkan hukum Islam,

terutama yang berkaitan dengan penyimpanan dan pembiayaan.

Salah satu cabang Bank Syariah Mandiri di Solo adalah Bank Syariah

Mandiri KCP Urip Sumoharjo yang terletak di Jl. Jend. Urip Sumoharjo No.

71, Kepatihan Wetan, Jebres, Surakarta. Bank Syariah Mandiri KCP Urip

Sumoharjo merupakan cabang PT Bank Syariah Mandiri yang pernah

menyelesaikan kasus wanprestasi nasabah di Pengadilan Negeri yaitu

Pengadilan Negeri Surakarta.

Visi Bank Syariah Mandiri KCP Urip Sumoharjo adalah “Menjadi

Bank Syariah Terpercaya Pilihan Mitra Usaha”. Sedangkan misi Bank

Syariah Mandiri adalah:

1. Mewujudkan pertumbuhan dan keuntungan yang berkesinambungan;

2. Mengutamakan penghimpunan dana konsumer dan penyaluran

pembiayaan pada segmen UMKM;

Page 50: PILIHAN FORUM PENYELESAIAN SENGKETA PERBANKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42936/1/AMBAR... · PILIHAN FORUM PENYELESAIAN SENGKETA PERBANKAN SYARIAH ... Ekonomi

41

3. Merekrut dan mengembangkan pegawai profesional dalam lingkungan

kerja yang sehat;

4. Mengembangkan nilai-nilai syariah universal;

5. Menyelenggarakan operasional bank sesuai standar perbankan yang

sehat.

Pembiayaan yang disediakan oleh Bank Syariah Mandiri KCP Urip

Sumoharjo antara lain:

1. Pembiayaan Gria BSM

2. Gadai Emas BSM

3. Mudharabah BSM

4. Musyarakah BSM

5. Murabahah BSM

6. Pembiayaan Usaha Mikro Tunas

Setiap pembiayaan yang disalurkan kepada nasabah pasti selalu

mengandung risiko, seperti wanprestasi yang bisa menimbulkan sengketa.

Sengketa perbankan syariah terjadi manakala salah satu pihak yang terikat

perjanjian melanggar salah satu atau lebih pasal dalam perjanjian.

Penanganan sengketa perbankan syariah sering terjadi pada pembiayaan

bermasalah. Penanganan pembiayaan bermasalah dilakukan melalui upaya

pembinaan, penyelamatan, dan penyelesaian pembiayaan bermasalah.

Upaya tersebut dilakukan ketika nasabah menunjukkan kriteria tahapan

wanprestasi hingga kemuadian pembiayaan menjadi bermasalah.

Nasabah dapat dikategorikan telah melakukan wanprestasi, apabila tidak

dapat memenuhi kewajiban atau melanggar pasal dalam perjanjian. Kriteria

wanprestasi dalam pembiayaan bermasalah antara lain nasabah tidak dapat

memenuhi seluruh kewajiban atau bisa memenuhi kewajiban namun hanya

sebagian, terlambat memenuhi kewajiban, dan melanggar pasal dalam

perjanjian.

Pembiayaan bermasalah masuk dalam kategori kolektabilitas tidak lancar

sesuai dengan peraturan Bank Indonesia yang berlaku yaitu dalam

perhatian khusus (DPK), kurang lancar, diragukan atau macet. Apabila

Page 51: PILIHAN FORUM PENYELESAIAN SENGKETA PERBANKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42936/1/AMBAR... · PILIHAN FORUM PENYELESAIAN SENGKETA PERBANKAN SYARIAH ... Ekonomi

42

pembiayaan sudah menjadi bermasalah , bank akan melakukan upaya

pembinaan berupa penagihan, penyelamatan pembiayaan (restrukturisasi),

penyelesaian pembiayaan berupa eksekusi jaminan/likuidasi.

Upaya penanganan pembiayaan bermasalah berdasarkan Peraturan Bank

Indonesia PBI No. 13/9/PBI/2011, Tanggal 8 Februari tentang perubahan

atas PBI No. 10/18/2008 tentang Restrukturisasi, Pembiayaan Bagi Bank

Umum Syariah dan Unit usaha Syariah dapat berupa:

1. Penjadwalan Kembali (Resceduling), yaitu perubahan jadwal

pembayaran atau jangka waktu pembiayaan yang tercantum dalam

syarat akad pembiayaan.

2. Persyaratan Kembali (Reconditioning), perubahan sebagian atau

seluruh syarat pembiayaan sepanjang tidak menyangkut plafond/saldo

maksimum pembiayaan, antara lain meliputi perubahan jadwal

pembayaran, jangka waktu, dan sebagainya.

3. Penataan Kembali (Restructuring), perubahan syarat pembiayaan

antara lain penambahan dana bank, konversi seluruh atau sebagian

tunggakan margin/bagi hasil menjadi pokok pembiayaan baru, konversi

seluruh pembiayaan/sebagian pembiayaan menjadi penyertaan

perusahaan, disertai penjadwalan dan persyaratan kembali pembiayaan.

Proses penanganan pembiayaan bermasalah merupakan proses

peringatan sejak dini untuk mencegah agar pembiayaan tidak macet,

dimulai dari tahap penagihan penerbitan Surat Pemberitahuan Menunggak,

SP 1, SP 2, dan terakhir SP 3. Dari proses tersebut dapat diperoleh

informasi dan disimpulkan apakah nasabah kooperatif atau tidak, serta

informasi apakah usaha yang dijalankan nasabah masih lancar atau

bermasalah.

Standar Operasional Prosedur penyelesaian sengketa perbankan syariah,

khususnya wanprestasi pada pembiayaan di Bank Syariah Mandiri KCP

Urip Sumoharjo, sebagai berikut:

1. Strukturisasi

Page 52: PILIHAN FORUM PENYELESAIAN SENGKETA PERBANKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42936/1/AMBAR... · PILIHAN FORUM PENYELESAIAN SENGKETA PERBANKAN SYARIAH ... Ekonomi

43

Jika seorang nasabah sudah dinilai bank mengalami kesulitan

memenuhi kewajibannya maka Bank Syariah Mandiri Urip Sumoharjo

akan melakukan restrukturisasi akad. Restrukturisasi ini dilakukan

terhadap nasabah yang memiliki itikad baik untuk bisa memenuhi atau

melunasi kewajibannya namun kesulitan. Selain itu usaha nasabah juga

dinilai memiliki prospek bagus dan bisa memenuhi kewajibannya jika

sudah dilakukan restrukturisasi. Strukturisasi dilakukan sesuai dengan

Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 10/34/DPbS-Strukturisasi

Pembiayaan Bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah.

Berdasarkan PBI No. 8/21/PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006

tentang Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum yang Melaksanakan

Kegiatan Usaha Berdasarkan Prinsip Syariah Pasal 1 butir 31 yang

berbunyi: “Restrukturisasi pembiayaan adalah upaya perbaikan yang

dilakukan Bank dalam kegiatan Penyediaan Dana terhadap nasabah

yang mengalami kesulitan untuk memenuhi kewajibannya dengan

mengikuti ketentuan yang berlaku yaitu fatwa Dewan Syariah Nasional

dan Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku bagi bank syariah.”

Ketidakmampuan nasabah (debitur) dalam memenuhi

kewajibannya, membuat kualitas asset (pembiayaan) bank memburuk

dan mengurangi pendapatan bank. Dalam mengantisipasi hal tersebut

langkah pertama yang dilakukan Bank Syariah Mandiri Urip

Sumoharjo adalah restrukturisasi. Restrukturisasi pembiayaan

dilakukan antara lain melalui rescheduling, reconditioning, dan

restructuring.

Rescheduling atau penjadwalan kembali merupakan perubahan

jadwal pembayaran kewajiban nasabah atau jangka waktunya, seperti

memperpanjang waktu pembiayaan, memperpanjang jangka waktu

angsuran.

Reconditioning atau persyaratan kembali merupakan perubahan

sebagian atau seluruh persyaratan pembiayaan tanpa menambah sisa

Page 53: PILIHAN FORUM PENYELESAIAN SENGKETA PERBANKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42936/1/AMBAR... · PILIHAN FORUM PENYELESAIAN SENGKETA PERBANKAN SYARIAH ... Ekonomi

44

pokok kewajiban nasabah yang harus dibayarkan kepada bank,

meliputi:

a. Perubahan jadwal pembayaran;

b. Perubahan jumlah angsuran;

c. Perubahan nisbah dalam pembiayaan mudharabah atau

musyarakah;

d. Perubahan proyeksi bagi hasil;

e. Pemberian potongan.

Restructuring atau penataan kembali, perubahan persyaratan

pembiayaan tidak terbatas pada rescheduling atau reconditioning.

Dilakukan dengan cara merubah persyaratan pembiayaan dengan cara

penambahan dana fasilitas pembiayaan, konversi akad pembiayaan

misalnya dari akad mudharabah ke akad qard, konversi pembiayaan

menjadi surat berjangka syariah jangka waktu menengah.

2. Likuidasi Agunan

Dalam menerapkan likuidasi agunan dalam hal ini pelelangan, Bank

Syariah Mandiri KCP Urip Sumoharjo mengacu pada Undang-Undang

Nomor 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah BAB VI bagian

Ketiga tentang Kewajiban Pengelolaan Risiko Pasal 40 ayat (1)

disebutkan bahwa:

a. Dalam hal Nasabah Penerima Fasilitas tidak memenuhi

kewajibannya, Bank Syariah atau UUS dapat membeli sebagian

atau seluruh Agunan baik melalui maupun di luar pelelangan,

berdasarkan penyerahan secara sukarela oleh pemilik Agunan atau

berdasarkan pemberian kuasa untuk menjual dari pemilik Agunan,

dengan ketentuan Agunan yang dibeli tersebut wajib dicairkan

selambat-lambatnya dalam jangka waktu 1 (satu) tahun;

b. Bank Syariah dan UUS harus mempertimbangkan harga pembelian

Agunan sebagai mana dimaksud pada ayat (1) melebii jumlah

kewajiban Nasabah kepada Bank Syariah dan UUS, selisih jumlah

kelebihan tersebut harus dikembalikan kepada nasabah setelah

Page 54: PILIHAN FORUM PENYELESAIAN SENGKETA PERBANKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42936/1/AMBAR... · PILIHAN FORUM PENYELESAIAN SENGKETA PERBANKAN SYARIAH ... Ekonomi

45

dikurangi biaya lelang dan biaya lain yang langsung terkait dengan

proses pembelian Agunan;

c. Dalam hal harga pembelian Agunan sebagaimana dimaksud dalam

ayat (1) melebihi jumlah tersebut harus dikembalikan kepada

Nasabah setelah dikurangi biaya lelang dan biaya lain yang

langsung terkait dengan proses pembelian Agunan;

d. Ketentuan lebih lanjut mengenai pembelian Agunan sebagimana

dimaksud pada ayat (1), ayat (2), dan ayat (3) diatur dengan

Peraturan Bank Indonesia.

Likuidasi agunan merupakan pencairan agunan atas fasilitas

pembiayaan nasabah pembiayaan untuk menurunkan atau melunasi

kewajiban pembiayaan nasabah pembiayaan kepada bank.1 Penjualan

agunan nasabah pembiayaan dapat dilakukan dengan cara:

a. Penjualan agunan di bawah tangan.

Penjualan agunan di bawah tangan dapat dilakukan terhadap

agunan yang belum/tidak diikat maupun yang telah diikat.

Penjualan agunan di bawah tangan dapat dilakukan oleh oleh

pemilik agunan dengan persetujuan nasabah pembiayaan asalkan

diperoleh harga tertinggi dan telah mendapat persetujuan bank.

Bank akan memberikan batas waktu kepada nasabah pembiayaan

atau pemilik agunan untuk merealisasikan penjualan agunan.

b. Penjualan agunan dengan cara lelang

Penjualan agunan dengan cara lelang adalah penjualan agunan

melalui pelelangan umum dengan cara harga minimal sebesar nilai

limit lelang yang ditentukan, serta bertujuan untuk menurunkan

atau melunasi kewajiban pembiayaan nasabah pembiayaan.

3. Penyelesaian Pembiayaan Melalui Pengadilan

1 Ikatan Bankir Indonesia, Mengelola Bisnis Pembiayaan Bank Syariah, (PT Gramedia

Pustaka Utama: Jakarta, 2015), hlm.132.

Page 55: PILIHAN FORUM PENYELESAIAN SENGKETA PERBANKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42936/1/AMBAR... · PILIHAN FORUM PENYELESAIAN SENGKETA PERBANKAN SYARIAH ... Ekonomi

46

Penyelesaian sengketa perbankan syariah melalui pengadilan

dijelaskan dalam BAB IX Pasal 55 ayat (1) sampai ayat (3) yang

berbunyi:

(1) Penyelesaian sengketa Perbankan Syariah dilakukan oleh

pengadilan dalam lingkungan Peradilan Agama;

(2) Dalam hal para pihak telah memperjanjikan penyelesaian sengketa

selain sebagimana dimaksud pada ayat (1), penyelesaian sengketa

dilakukan sesuai dengan isi Akad;

(3) Penyelesaian sengketa sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tidak

boleh bertentangan dengan prinsip syariah.

Berdasarkan pasal 55 ayat (2) inilah sebelum putusan MK No.

93/PUU-X/2012 keluar, Bank Syariah Mandiri KCP Urip Sumoharjo

memilih Pengadilan Negeri sebagai jalur litigasi dalam menyelesaikan

sengketa perbankan syariah. Namun hingga kini, bahkan setelah

putusan Mahkamah Konstitusi keluar, jalur litigasi yang ditempuhpun

masih Pengadilan Negeri.

B. Mekanisme Penyelesaian Sengketa pada Bank Syariah Mandiri KCP

Urip Sumoharjo Sebelum Keluarnya Putusan MK No.93/PUU-X/2012

Penyelesaian sengketa perbankan syariah, khususnya pembiayaan

bermasalah pada Bank Syariah Mandiri KCP Urip Sumoharjo jika tahap

rescheduling dan likuidasi agunan tidak berhasil maka akan dilanjutkan

dengan memasukkan perkara ke Pengadilan Negeri. Namun hal ini jarang

terjadi, biasanya dengan rescheduling dan likuidasi agunan saja

permasalahan bisa diatasi.

Penyelesaian pembiayaan bermasalah melalui pihak ketiga yaitu

Pengadilan Negeri dilakukan jika pada tahap likuidasi agunan menghadapi

masalah, misalnya mengenai hak milik agunan, batas-batas tanah yang tidak

jelas (jika agunannya berupa tanah), dan sebagainya. Hal inilah yang harus

Page 56: PILIHAN FORUM PENYELESAIAN SENGKETA PERBANKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42936/1/AMBAR... · PILIHAN FORUM PENYELESAIAN SENGKETA PERBANKAN SYARIAH ... Ekonomi

47

diantisipasi Bank Syariah Mandiri KCP Urip Sumoharjo dengan cara

memastikan bahwa agunan sudah memenuhi syarat atau tidak bermasalah.

Jika gugatan sudah masuk ke Pengadilan Negeri, maka tahap awal yang

dilalui adalah mediasi. Ada dua ketentuan yang menjadi acuan yaitu Pasal

154 R.Bg/130 HIR dan Peraturan Mahkamah Agung (PERMA) No. 01

Tahun 2008 tentang Prosedur Mediasi di Pengadilan. Jika mediasi berhasil

maka akan dibuat akta perdamaian yang dirumuskan secara tertulis oleh

pihak bank dan nasabah, kemudian akan dijadikan putusan pengadilan. Jika

upaya mediasi gagal, maka perkara akan dilanjutkan pemeriksaan perkara

sesuai dengan ketentuan hukum acara yang berlaku.

Proses persidangan diawali dengan pembacaan surat gugatan, kemudian

proses jawab menjawab yang diawali dengan jawaban pihak tergugat,

kemudian replik penggugat, dan dilanjutkan dengan duplik dari tergugat.

Setelah jawab menjawab selesai maka akan dilanjutkan dengan pembuktian.

Pada tahap pembuktian kedua belah pihak masing-masing mengajukan

bukti-buktinya untuk mendukung dalil-dalil yang telah diutarakan di

persidangan. Setelah masing-masing pihak mengajukan pembuktian, tahap

selanjutnya adalah kesimpulan dari para pihak dan merupakan tahap

terakhir dari proses pemeriksaan perkara di persidangan. Setelah seluruh

tahap pemeriksaan telah selesai, hakim akan mengeluarkan keputusan untuk

kedua belah pihak dalam rangka mengadili atau memberikan keadilan

dalam perkara tersebut.

Salah satu perkara yang diselesaikan melalui Pengadilan Negeri

Surakarta adalah Putusan 89/Pdt.G./2011/PN. Perkara ini akhirnya

diselesaikan di Pengadilan Negeri karena masalah wanprestasi yang

dilakukan nasabah, sedangkan hak tanggungan yang akan dieksekusi

bermasalah yaitu cacat hukum dan tidak mempunyai kekuatan hukum tetap.

Perkara ini akhirnya dimenangkan Bank Syariah Mandiri KCP Urip

Page 57: PILIHAN FORUM PENYELESAIAN SENGKETA PERBANKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42936/1/AMBAR... · PILIHAN FORUM PENYELESAIAN SENGKETA PERBANKAN SYARIAH ... Ekonomi

48

Sumoharjo dan menghukum nasabah yang bernama Wisnu Budi Prakoso

untuk melunasi kewajiban sebesar Rp 557.332.000,09.

Hal-hal yang menjadi pertimbangan Bank Syariah Mandiri KCP Urip

Sumoharjo tidak menyelesaikan sengketanya di Pengadilan Agama antara

lain:

1. Kurangnya pemahaman yang dimiliki oleh aparat Pengadilan Agama

mengenai aktivitas ekonomi syariah yang saat itu masih tergolong baru,

seperti asuransi syariah, multifinance, pasar modal, dan sebagainya;

2. Sebagian besar masalah yang masuk di Pengadilan Agama adalah

NTCR, sehingga baik pihak bank maupun nasabah untuk menjaga nama

baik mereka memilih Pengadilan Negeri;

3. Tingkat kepercayaan kepad Pengadilan Negeri lebih besar daripada

Pengadilan Agama, tentunya bukan bermaksud tidak percaya dengan

Pengadilan Agama, namun Pengadilan Negeri dianggap lebih

berpengalaman dalam menyelesaikan sengketa bisnis.

C. Mekanisme Penyelesaian Sengketa pada Bank Syariah Mandiri KCP

Urip Sumoharjo Setelah Keluarnya Putusan MK No. 93/PUU-X/2012

Setelah keluarnya putusan MK No. 93/PUU-X/2012, kewenangan

Pengadilan Negeri dalam menyelesaikan perkara ekonomi syariah,

khususnya sengketa perbankan syariah dihapuskan. Namun hal ini tidak

mempengaruhi terhadap pilihan forum penyelesaian sengketa yang diambil

oleh Bank Syariah Mandiri KCP Urip Sumoharjo. Sebelum dan sesudah

putusan tersebut keluar, Pengadilan Negerilah yang menjadi tujuan jika ada

sengketa yang tidak bisa diselesaikan melalui strukturisasi dan likuidasi

agunan.

Prosedur penyelesaian sengketa perbankan syariah dalam lingkungan

Pengadilan Negeri dibagi menjadi dua yaitu:

1. Melalui Perdamaian/ Mediasi

Page 58: PILIHAN FORUM PENYELESAIAN SENGKETA PERBANKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42936/1/AMBAR... · PILIHAN FORUM PENYELESAIAN SENGKETA PERBANKAN SYARIAH ... Ekonomi

49

Telah menjadi asas hukum acara perdata bahwa hakim wajib

mendamaikan dua pihak yang berperkara. Upaya damai yang dilakukan

hakim dalam menyelesaiakan sengketa perbankan syariah mengacu

pada ketentuan Pasal 154 R.Bg/130 HIR dan Peraturan Mahkamah

Agung (PERMA) Nomor 1 Tahun 2008 tentang Prosedur Mediasi di

Pengadilan.

Tindakan yang harus dilakukan hakim dalam mengupayakan damai

berdasarkan ketentuan Pasal 154 R.Bg/130 HIR yaitu:

a. Bila pada hari yang ditentukan para pihak datang menghadap,

maka Pengadilan Negeri dengan perantara ketua berusaha

mendamaikan.

b. Bila dapat dicapai perdamaian, maka di dalam sidang itu juga

dibuatkan suatu akta dan para pihak dihukum untuk menaati

perjanjian yang telah dibuat, dan akta itu mempunyai kekuatan

serta dilaksanakan seperti suatu surat keputusan biasa.

Dalam proses mediasi, ada dua hal terpenting pula yang harus

diketahui yaitu mediasi mencapai kesepakatan atau tidak mencapai

kesepakatan, apabila mediasi mencapai kata kesepakatan, maka ada

beberapa hal yang harus dilakukan para pihak, yaitu:2

a. Para pihak dengan bantuan mediator wajib merumuskan secara

tertulis kesepakatan yang telah dicapai ditandatangani oleh para

pihak dan mediator tersebut;

b. Jika dalam mediasi para pihak diwakili oleh kuasa hukum, para

pihak wajib menyatakan secara tertulis persetujuan atas

kesepakatan yang dicapai;

c. Para pihak wajib mengahadap kembali kepada hakim pada hari

sidang yang telah ditentukan untuk memberitahukan kesepakatan

perdamaian;

2 Cik Basir, Penyelesaian Sengketa Perbankan Syariah di Pengadilan Agama dan

Mahkamah Syariah, Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2009, hlm. 139.

Page 59: PILIHAN FORUM PENYELESAIAN SENGKETA PERBANKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42936/1/AMBAR... · PILIHAN FORUM PENYELESAIAN SENGKETA PERBANKAN SYARIAH ... Ekonomi

50

d. Para pihak dapat mengajukan kesepakatan perdamaian kepada

hakim untuk dikuatkan dalam bentuk akta perdamaian;

e. Jika tidak, kesepakatan perdamaian harus memuat klausula

pencabutan gugatan atau klausula yang menyatakan perkara telah

selesai.

Selanjutnya apabila mediasi tidak mencapai kata kesepakatan atau

gagal, maka mediator wajib melakukan:

a. Menyatakan secara tertulis bahwa proses mediasi telah gagal;

b. Memberitahukan kegagalan tersebut kepada hakim.

2. Penyelesaian Melalui Proses Persidangan

Proses persidangan berjalan sebagaimana lazimnya proses

persidangan di pengadilan pada umumnya. Proses persidangan diawali

dengan pembacaan surat gugatan, kemudian proses jawab menjawab

yang diawali dengan jawaban pihak tergugat, kemudian replik

penggugat, dan dilanjutkan dengan duplik dari tergugat. Setelah jawab

menjawab selesai maka akan dilanjurkan dengan pembuktian.

Pada tahap pembuktian kedua belah pihak masing-masing

mengajukan bukti-buktinya untuk mendukung dalil-dalil yang telah

diutarakan di persidangan. Setelah masing-masing pihak mengajukan

pembuktian, tahap selanjutnya adalah kesimpulan dari para pihak dan

merupakan tahap terakhir dari proses pemeriksaan perkara di

persidangan. Setelah seluruh tahap pemeriksaan telah selesai, hakim

akan mengeluarkan keputusan untuk kedua belah pihak dalam rangka

mengadili atau memberikan keadilan dalam perkara tersebut.

Sebenarnya mekanisme atau prosedur penyelesaian sengketa perbankan

syariah di Pengadilan Negeri tidak berbeda jauh dengan Pengadilan Agama,

bahkan nyaris sama. Bahkan Pengadilan Negeri juga bisa menyelesaikan

perkara antara perbankan syariah dengan pihak non-muslim.

Page 60: PILIHAN FORUM PENYELESAIAN SENGKETA PERBANKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42936/1/AMBAR... · PILIHAN FORUM PENYELESAIAN SENGKETA PERBANKAN SYARIAH ... Ekonomi

51

Hukum acara atau prosedur dalam menangani perkara perbankan syariah

yang diajukan ke Pengadilan Negeri sama dengan hukum acara yang

berlaku di Pengadilan Agama. Hal ini sesuai dengan pasal 54 yang berbunyi

: “Hukum acara yang berlaku pada Pengadilan Agama adalah hukum

acara perdata yang berlaku pada pengadilan dalam lingkungan Peradilan

Umum, kecuali yang telah diatur secara khusus dalam Undang-Undang

ini”.3 Hukum acara perdata tersebut sebagaimana yang berlaku di

lingkungan peradilan umum, HIR (Het Herzeine Inlandsche Reglement),

dan R.Bg (Rechts Reglement Buitengewesten), termasuk ketentuan yang

diatur dalam Rv (Reglement of de Rechtsvordering), KUH Perdata, Undang-

Undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman, Undang-

Undang Nomor 5 Tahun 2004 tentang Mahkamah Agung, dan Undang-

Undang Nomor 8 Tahun 2004 tentang Peradilan Umum serta beberapa

peraturan lain yang berkenaan tentang itu.

Bank Syariah Mandiri KCP Urip Sumoharjo optimis bahwa Pengadilan

Agama bisa berbenah dan meningkatkan kualitas hakim agar menjadi

pilihan dalam menangani kasus sengketa perbankan syariah secara litigasi.

Namun Bank Syariah Mandiri KCP Urip Sumoharjo juga berharap semoga

tidak ada lagi kasus sengketa perbankan syariah yang harus diselesaikan

secara litigasi di pengadilan.

Sejak keluarnya putusan MK No. 93/PUU-X/2012 hingga saat ini belum

ada perkara Bank Syariah Mandiri KCP Urip Sumoharjo yang masuk ke

Pengadilan Negeri. Masalah-masalah yang ada bisa diselesaikan pada tahap

restrukturisasi atau likuidasi agunan.

3 Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 tentang Peradilan Agama

Page 61: PILIHAN FORUM PENYELESAIAN SENGKETA PERBANKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42936/1/AMBAR... · PILIHAN FORUM PENYELESAIAN SENGKETA PERBANKAN SYARIAH ... Ekonomi

52

BAB IV

PILIHAN FORUM PENYELESAIAN SENGKETA PADA BANK

SYARIAH MANDIRI KCP URIP SUMOHARJO SEBELUM DAN

SETELAH KELUARNYA PUTUSAN MK NO. 93/PUU-X/2012

A. Pilihan Forum Penyelesaian Sengketa pada Bank Syariah

Mandiri KCP Urip Sumoharjo Sebelum Keluarnya Putusan MK

No. 93/PUU-X/2012

1. Pilihan Forum Penyelesaian Sengketa pada Bank Syariah Mandiri

Sebelum Keluarnya Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008 tentang

Perbankan Syariah.

PT Bank Syariah Mandiri adalah Bank Umum Syariah dan

merupakan anak perusahaan dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Jika

induknya yaitu PT Bank Mandiri (Persero) Tbk adalah perbankan

konvensional, maka PT Bank Syariah Mandiri adalah Bank Umum

Syariah. Kedua perbankan nasional yang berbeda karakteristik tersebut

bermula dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, yang merupakan suatu

Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang kegiatan usahanya di bidang

usaha keuangan (perbankan).

PT Bank Syariah Mandiri merupakan bank syariah terbesar di

Indonesia dan dengan cabang tersebar hampir di seluruh daerah

Indonesia. Salah satu konsekuensi dari kegiatan usaha perbankan

adalah kemungkinan timbulnya sengketa. Sengketa tersebut sebagian

besar terjadi antara PT Bank Syariah Mandiri dengan nasabah. Setiap

sengketa bisa berbeda-beda tahap penyelesaiannya, ada yang dengan

cara restrukturisasi, dengan cara likuidasi, musyawarah bahkan bisa

juga sampai menempuh jalur litigasi yaitu pengadilan.

PT Bank Syariah Mandiri selalu menempuh musyawarah sebagai

solusi pertama saat terjadi sengketa perbankan, sebelum sengketa di

bawa ke tingkat penyelesaian selanjutnya. Dalam musyawarah baik

pihak bank maupun nasabah akan melakukan komunikasi dua arah

Page 62: PILIHAN FORUM PENYELESAIAN SENGKETA PERBANKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42936/1/AMBAR... · PILIHAN FORUM PENYELESAIAN SENGKETA PERBANKAN SYARIAH ... Ekonomi

53

untuk menyampaikan kepentingannya masing-masing. Musyawarah

tidak melibatkan pihak ketiga, sehingga pihak bank syariah dan nasabah

bersama-sama mencari kesepakatan dari permasalahan mereka.

Keunggulan dari musyawarah selain tidak mengeluarkan biaya,

kerahasiaan sengketa merekapun terjamin.

Untuk jalur non litigasi mengacu pada Undang-Undang Nomor 30

Tahun 1999 tentang Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa.

Bank Syariah Mandiri KCP Urip Sumoharjo biasanya menempuh jalur

musyawarah. Untuk alternatif penyelesaian sengketa yang lain di luar

musyawarah, seperti mediasi perbankan dilakukan jika memang

nasabah menyetujuinya, karena biasanya nasabah ada yang keberatan

jika pihak ketiga berasal dari pihak bank. Basyarnas atau lembaga

arbitrase lainnya, masih sulit dilakukan karena belum tersedia cabang

Basyarnas dan untuk lembaga arbitrase lainpun masih sulit ditemui.

Undang-undang yang digunakan sebagai rujukan untuk

menyelesaikan masalah sengketa ekonomi syariah secara litigasi, salah

satunya adalah perbankan syariah sebelum keluarnya Putusan

Mahkamah Konstitusi Nomor 93/PUU-X/2012 adalah Undang-Undang

Nomor 3 Tahun 2006 tentang Peradilan Agama tentang perubahan atas

Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989.

Dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan

Agama dalam BAB III mengenai Kekuasaan Pengadilan Pasal 49

disebutkan bahwa:

(1). Pengadilan Agama bertugas dan berwenang memeriksa, memutus,

dan menyelesaikan perkara-perkara di tingkat pertama antara

orang-orang yang beragama Islam di bidang:

a. Perkawinan;

b. Kewarisan, wasiat, dan hibah yang dilakukan berdasarkan

hukum Islam;

Page 63: PILIHAN FORUM PENYELESAIAN SENGKETA PERBANKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42936/1/AMBAR... · PILIHAN FORUM PENYELESAIAN SENGKETA PERBANKAN SYARIAH ... Ekonomi

54

c. Wakaf dan sedekah.1

Setelah Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 diperbarui menjadi

Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 tentang Peradilan Agama, Pasal

49 berbunyi: Pengadilan Agama bertugas dan berwenang memeriksa,

memutus, dan menyelesaikan perkara di tingkat pertama antara orang-

orang yang beragama Islam di bidang:

a. Perkawinan;

b. Waris;

c. Wasiat;

d. Hibah;

e. Wakaf;

f. Zakat;

g. Infak;

h. Sedekah; dan

i. Ekonomi syariah.2

Dalam penjelasannya, yang dimaksud dengan “ekonomi syariah”

adalah “perbuatan atau kegiatan usaha yang dilaksanakan menurut

prinsip syariah, antara lain meliputi : (a). bank syariah, (b). lembaga

keuangan mikro syariah, (c). asuransi syariah, (d). reasuransi syariah,

(e). reksa dana syariah, (f). obligasi syariah dan surat berharga

berjangka menengah syariah, (g). sekuritas syariah; (h). pembiayaan

syariah’ (i). Pegadaian syariah; (j). dana pensiunan lembaga keuangan

syariah’ (k). bisnis syariah.

Dari penjelasan diatas, dapat kita pahami bahwa Pengadilan Agama

berwenang menyelesaikan sengketa ekonomi syariah, salah satunya

adalah perbankan syariah.

1 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 Pasal 49 ayat (1). 2 Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 Pasal 49.

Page 64: PILIHAN FORUM PENYELESAIAN SENGKETA PERBANKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42936/1/AMBAR... · PILIHAN FORUM PENYELESAIAN SENGKETA PERBANKAN SYARIAH ... Ekonomi

55

Dalam Pasal 50 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 diubah

dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 menjadi dua ayat,

sebagai berikut:

3) Dalam hal terjadi sengketa hak milik atau sengketa lain dalam

perkara yang menjadi kewenangan Peradilan Agama, khusus

mengenai objek sengketa tersebut harus diputus terlebih dahulu

oleh peradilan dalam lingkungan Peradilan Umum;

4) Apabila terjadi sengketa hak milik yang subjek hukumnya orang-

orang yang beragama Islam, objek sengketa tersebut diputuskan

oleh Peradilan Agama bersama-sama perkara yang sedang

diperiksa.

Dalam penjelasan, yang dimaksud dengan.”antara orang-orang yang

beragama Islam” adalah termasuk orang atau badan hukum yang

dengan sendirinya menundukkan diri dengan sukarela kepada hukum

Islam mengenai hal-hal yang menjadi kewenangan Peradilan Agama

sesuai dengan ketentuan pasal ini.

Sebelum tahun 2008, PT Bank Syariah Mandiri dan cabang-

cabangnya, termasuk Bank Syariah Mandiri KCP Urip Sumoharjo yang

berkedudukan di Solo dalam menyelesaikan sengketa perbankan

syariah dibawa ke Basyarnas, meskipun kantor cabang Basyarnas atau

lembaga arbitrase syariah lainnya belum ada di Solo. Sebelum tahun

2008 tidak pernah ada sengketa perbankan syariah pada Bank Syariah

Mandiri KCP Urip Sumoharjo yang penyelesaiannya sampai ke

Basyarnas.

2. Pilihan Forum Penyelesaian Sengketa pada Bank Syariah Mandiri

Setelah Keluarnya Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008 tentang

Perbankan Syariah

Pada tahun 2008 keluarlah Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008

tentang Perbankan Syariah. Undang-Undang ini memberikan pilihan

Page 65: PILIHAN FORUM PENYELESAIAN SENGKETA PERBANKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42936/1/AMBAR... · PILIHAN FORUM PENYELESAIAN SENGKETA PERBANKAN SYARIAH ... Ekonomi

56

forum litigasi di Pengadilan Negeri. Seperti dalam Bab IX tentang

Penyelesaian Sengketa Pasal 55 yang berbunyi:

(1) Penyelesaian sengketa Perbankan Syariah dilakukan oleh

pengadilan dalam lingkungan Peradilan Agama.

(2) Dalam hal para pihak telah memperjanjikan penyelesaian sengketa

selain sebagaimana dimaksud pada ayat (1), penyelesaian sengketa

dilakukan sesuai dengan isi Akad.3

Dalam penjelasan, yang dimaksud dengan “penyelesaian dilakukan

sesuai dengan isi Akad” adalah upaya sebagai berikut:

a. Musyawarah;

b. Mediasi perbankan;

c. Melalui Badan Arbitrase Syariah Nasional (Basyarnas) atau

lembaga arbitrase lain; dan atau

d. Melalui pengadilan dalam lingkungan Peradilan Umum.

Penjelasan Pasal 55 ayat (2) menjadikan dualisme lembaga yang

memiliki kewenangan menyelesaikan sengketa perbankan syariah, yaitu

lingkungan Pengadilan Agama (Pasal 55 ayat (1)) dan lingkungan

Pengadilan Negeri (Pasal 55 ayat (2)).

Setelah keluarnya Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008, PT Bank

Syariah Mandiri merasa optimis karena dunia perbankan syariah sudah

ada undang-undang yang mengaturnya secara khusus. Semua kegiatan

operasional bank kini sudah ada rujukannya, salah satunya adalah forum

penyelesaian sengketa secara litigasi yang kini menjadi Pengadilan

Negeri.

Musyawarah masih merupakan favorit alternatif penyelesaian

sengketa yang ditemput pertama kali oleh Bank Syariah Mandiri KCP

Urip Sumoharjo. Tingkat keberhasilan musyawarah masih terbilang

tinggi sebagai solusi penyelesaian sengketa perbankan syariah.

Sedangkan alternatif penyelesaian sengketa lain masih sulit dilakukan.

3 Pasal 55 ayat (1) dan ayat (2) Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008 tentang Perbankan

Syariah

Page 66: PILIHAN FORUM PENYELESAIAN SENGKETA PERBANKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42936/1/AMBAR... · PILIHAN FORUM PENYELESAIAN SENGKETA PERBANKAN SYARIAH ... Ekonomi

57

Ketentuan dalam akad pada Pasal 15 ayat (2) tentang Penyelesaian

Perselisihan menerangkan bahwa, “apabila usaha menyelesaikan

perbedaan pendapat atau perselisihan melalui musyawarah untuk

mufakat tidak menghaasilkan keputusan yang baik disepakati oleh

kedua belah pihak, maka dengan ini nasabah dan bank sepakat untuk

menunjuk dan menetapkan serta memberi kuasa kepada Pengadilan

Negeri (PN) untuk memberikan putusannya, menurut tata cara dan

prosedur yang ditetapkan oleh dan berlaku di pengadilan tersebut”.

Tidak semua sengketa perbankan syariah bisa selesai dengan

musyawarah saja. Jika bank syariah dan nasabah sama-sama memiliki

kepentingan yang berbeda maka akan sulit mendapatkan kesepakatan.

Sehingga dalam akad perjanjian sangat penting untuk disebutkan

ketentuan yang mengatur jika sengketa terjadi maka akan dibawa

kemana sengketa tersebut.

PT Bank Syariah Mandiri, termasuk di dalamnya Bank Syariah

Mandiri KCP Urip Sumoharjo, memilih Pengadilan Negeri sebagai jalur

litigasi setelah keluarnya Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008,

dengan pertimbangan sebagai berikut:

a. Pengadilan Negeri lebih berpengalaman dalam menyelesaikan

kasus-kasus sengketa;

b. Pengadilan Agama masih mencerminkan sebagai pengadilan yang

dominan menangani kasus nikah, talah, cerai, dan rujuk (NTCR)

atau masalah keluarga;

c. Tingkat kepercayaan terhadap kualitas hakim-hakim Pengadilan

Negeri lebih tinggi daripada pengadilan agama;

d. Kantor-kantor Pengadilan Agama masih belum merepresentasikan

sebagai pengadilan tempat menyelesaikan sengketa para pengusaha.

Pertimbangan-pertimbangan tersebuh jauh sebelum Putusan

Mahkamah Konstitusi Nomor 93/PUU-X/2012 keluar. Sekarang

Pengadilan Agama tentu sudah jauh berbenah dini dan menjadi

Page 67: PILIHAN FORUM PENYELESAIAN SENGKETA PERBANKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42936/1/AMBAR... · PILIHAN FORUM PENYELESAIAN SENGKETA PERBANKAN SYARIAH ... Ekonomi

58

Pengadilan Agama yang memang pantas menangani sengketa-sengketa

ekonomi syariah.

Salah satu sengketa perbankan syariah yang terjadi dengan nasabah

dan diselesaikan melalui Pengadilan Negeri, terjadi di Bank Syariah

Mandiri KCP Urip Sumoharjo pada tahun 2011. Kasus sengketa tersebut

merupakan sengketa wanprestasi yang akhirnya diambil alih oleh PT

Bank Mandiri Syariah Pusat dan didaftarkan ke Pengadilan Negeri

Surakarta dengan perkara Nomor 89/Pdt.G/2011/PN. Ska.

Bentuk Wanprestasi yang dimaksud adalah nasabah PT Bank

Syariah Mandiri yang bernama Wisnu Budi Prakoso (Tergugat I) dan

isterinya Sri Murni Handayani (Tergugat II) tidak sanggup memenuhi

kewajiban pembayaran pelunasan pokok pembiayaan dan margin

keuntungan serta kewajiban-kewajiban lain sebagaimana dalam Akad

Pembiayaan Murabahah Nomor 43 tanggal 29 Desember 2003.

Sengketa wanprestasi ini harus diselesaikan melalui jalur litigasi

karena dokumen atau jaminan yang diserahkan Tergugat II seaku

penjamin/afialis kepada penggugat dalam hal ini PT Bank Syariah

Mandiri tidak sah karena tidak memenuhi syarat-syarat sebagai barang

jaminan. Sehingga PT Bank Syariah Mandiri merasa dirugikan karena

tidak bisa mencairkan jaminan dan mengajukan gugatan ke Pengadilan

Negeri Surakarta.

Jaminan tidak dapat dilelang untuk membayar pelunasan kewajiban

karena ahli waris lainnya merasa berhak atas objek tanggungan tersebut

dan telah mengajukan gugatan ke Pengadilan Negeri Wonogiri. PT Bank

Syariah Mandiri akhirnya memutuskan untuk menyelesaikan sengketa

tersebut ke Pengadilan Negeri Surakarta.

Alat bukti yang diberikan PT Bank Syariah Mandiri di hadapan

pengadilan adalah alat bukti tertulis berupa Fotocopy Akta Pembiayaan

Al Murabahah tanggal 24 Desember 2003, Fotocoy Surat Kesanggupan

tanggal 24 Desember 2003, Fotocopy Sertifikat Hak Milik Nomor 152,

Fotocopy Sertifikat Hak Tanggungan Nomor 165/2004, Fotocopy

Page 68: PILIHAN FORUM PENYELESAIAN SENGKETA PERBANKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42936/1/AMBAR... · PILIHAN FORUM PENYELESAIAN SENGKETA PERBANKAN SYARIAH ... Ekonomi

59

Salinan Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor

1363K/Pdt/2007, Fotocopy Berita Acara Eksekusi Penyerahan dan

Berita Acara Pengangkatan Sita Nomor 05/Pdt.Eks/2010 tanggal 10 Mei

2011, Fotocopy Riwayat Fasilitas Murabahah atas nama Wisnu Budi

Prakoso tanggal 13 Juni 2013.

Bukti-bukti tersebut menguatkan gugatan PT Bank Syariah Mandiri

sebagai Penggugat. Saat tahap pembuktian Tergugat, para Tergugat

tidak bisa menunjukkan bukti apapun. Para Tergugat akhirnya

membenarkan bukti-bukti yang telah disampaikan Penggugat.

Tergugat I dianggap telah melakukan wanprestasi terhadap akad Al

Murabahah yang telah ditandatanganinya karena tidak melaksanakan

prosedur pelaksanaan pembiayaan Al Murabahah yang berupa jangka

waktu pelunasan yang melebihi ketentuan akad dan jumlah cicilan yang

tidak sesuai dengan ketentuan akad. Sehingga Penggugat merasa sangat

dirugikan oleh wanprestasi yang dilakukan Tergugat I tersebut.

Dasar hukum atas putusan yang diambil di persidangan adalah dalam

putusan hakim mengabulkan gugatan Penggugat dengan menyatakan

Tergugat I dan Tergugat II telah melakukan wanprestasi atas Akad

Pembiayaan Al Murabahah No.43 tertanggal 29 Desember 2003 dan

menghukum terhadapnya untuk membayar sisa hutangnya yang terdiri

dari pelunasan pokok pembiayaan dan margin keuntungan serta

kewajiban-kewajiban lainnya sebanyak Rp. 557.332.000,09,- (lima ratus

lima pulu tujuh juta tiga ratus tiga puluh dua ribu, sembilan per seratus

rupiah) kepada Penggugat. Serta Hakim menyatakan sah dan berharga

sita jaminan yang dilakukan oleh Juru Sita Pengadilan Negeri Wonogiri

pada Kamis tanggal 22 Desember 2011, atas sebidang tanah yang

terdaftar dalam buku C Desa No. 79 persil 231/141 atas nama B

Kadinem Sono Semito yang terletak di Dukuh Jarum, Desa Kayuloko,

Kecamatan Sidoarjo, Kabupaten Wonogiri seluas kurang lebih 2400 M2.

Unruk selebihnya Hakim menolak gugatan Penggugat, dan menyatakan

biaya perkara dibebankan kepada Tergugat I dan Tergugat II.

Page 69: PILIHAN FORUM PENYELESAIAN SENGKETA PERBANKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42936/1/AMBAR... · PILIHAN FORUM PENYELESAIAN SENGKETA PERBANKAN SYARIAH ... Ekonomi

60

B. Implikasi Hukum Setelah Keluarnya Putusan MK No. 93/PUU-

X/2012

Pada tahun 2012 Dadang Achmad (Direktur CV. Benua Enginering

Consultant) melalui Kuasa Hukumnya Rudi Hernawan S.H. dan F.

Sophan Irawan SMHK, para advokat pada Kantor Advokat Rudi Irawan

dan Rekan yang beralamat di Sukabumi mengajukan uji materiil dari

Pasal 55 ayat (2) dan ayat (3) Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008

tentang Perbankan Syariah terhadap Pasal 28 ayat (1) Undang-Undang

Dasar (UUD) 1945. Pasal 55 ayat (2) dan ayat (3) menimbulkan

ketidakpastian hukum dan merugikan tidak hanya nasabah tetapi juga

pihak bank. Karena adanya tumpang tindih kewenangan dalam

menyelesaikan sengketa perbankan syariah.

Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah

dalam Bab IX tentang Penyelesaian Sengketa Pasal 55 yang berbunyi:

(2) Dalam hal para pihak telah memperjanjikan penyelesaian sengketa

selain sebagaimana dimaksud pada ayat (1), penyelesaian sengketa

dilakukan sesuai dengan isi Akad.

(3) Penyelesaian sengketa sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tidak

boleh bertentangan dengan Prinsip Syariah.4

Sementara bunyi Pasal 28D ayat (1) Undang-Undang Dasar

Republik Indonesia Tahun 1945 adalah: “Setiap orang berhak atas

pengakuan, jamian, perlindungan, dan kepastian hukum yang adil serta

perlakuan yang sama di hadap hukum”.5

Alasan hukum yang diajukan Pemohon dalam uji materiil ini, antara

lain:

1. Adanya hak konstitusional Pemohon yang dirugikan dengan

berlakunya Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008 tentang

Perbankan Syariah, dengan landasan uji konstitusionalnya adalah

4 Pasal 55 ayat (2) dan ayat (3) Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008 tentang Perbankan

Syariah. 5 Pasal 28D ayat (1) Undang-Undang Dasar Tahun 1945.

Page 70: PILIHAN FORUM PENYELESAIAN SENGKETA PERBANKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42936/1/AMBAR... · PILIHAN FORUM PENYELESAIAN SENGKETA PERBANKAN SYARIAH ... Ekonomi

61

Pasal 28D ayat (1) UUD NRI Tahun 1945. Pasal 28D ayat (1)

Undang-Undang Dasar NRI Tahun 1945 mengamanahkan bahwa:”

setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan dan

kepastian hukum yang adil serta perlakuan yang sama di hadapan

hukum”.

2. Adanya kontradiksi antara ketentuan Pasal 55 ayat (1) dengan

ketentuan Pasal 55 ayat (2) dan (3) UUPS yang membebaskan

kepada para pihak untuk memilih lembaga peradilan mana yang

akan mengadili jika terjadi sengketa dalam perbankan syariah yang

menurut pemohon bisa diasumsikan boleh memilih Peradilan Umum

bahkan di lingkungan peradilan lain yang disepakati para pihak,

akibatnya sangat jelas akan melahirkan penafsiran yang berbeda dan

tidak menjamin kepastian hukum.

3. Bahwa dengan adanya ketidakpastian hukum tersebut, pemohon

merasa dirugikan sebagai nasabah Bank Muamalat Indonesia (BMI)

Cabang Bogor di mana perkaranya sekarang sedang berproses ke

Mahkamah Agung Republik Indonesia untuk menyelesaikan

penafsiran sengketa kewenangan mengadili antar lembaga

peradilan.6

Pemohon melihat adanya kontradiktif antara Pasal 55 ayat (1)

dengan ayat (2) dan ayat (3) Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008

tentang Perbankan Syariah. Dalam ayat (1) ditegaskan Pengadilan

Agamalah yang berwenang menyelesaikan sengketa perbankan syariah,

namun pada ayat (2) para pihak dibebaskan dan dibolehkan untuk

memilih Peradilan Umum (Pengadilan Negeri) jika terjadi sengketa.

Dalam Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2009 telah secara tegas

menyebutkan bahwa Pengadilan Agama memiliki kewenangan untuk

menyelesaikan sengketa ekonomi syariah, termasuk di dalamnya

6 Sofiani, Triana.”Dualisme Penyelesaian Sengketa Perbankan Syariah (Pasca Putusan

Mahkamah Konstitusi Nomor 93/PUU-X/2012)”. Jurnal Hukum Islam (JHI). No. 2 (Desember

2015): hlm. 124.

Page 71: PILIHAN FORUM PENYELESAIAN SENGKETA PERBANKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42936/1/AMBAR... · PILIHAN FORUM PENYELESAIAN SENGKETA PERBANKAN SYARIAH ... Ekonomi

62

sengketa perbankan syariah. Namun dalam Pasal 55 ayat (2) disebutkan

bahwa pengadilan dalam lingkungan Peradilan Umum (Pengadilan

Negeri) juga berwenang menyelesaikan sengketa perbankan syariah.

Atas permohonanya tersebut, pemohon meminta amar putusan

sebagai berikut:

1. Menerima dan mengabulkan permohonan Pemohon;

2. Menyatakan bahwa materi muatan ayat (2) dan ayat (3) Pasal 55

Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah

bertentangan dengan Pasal 28D ayat (1) UUD 1945;

3. Menyatakan bahwa materi muatan ayat (2) dan ayat (3) Pasal 55

Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah

tidak mempunyai kekuatan hukum yang mengikat;

4. Memerintahkan putusan ini diumumkan melalui lembaran negara;

5. Menyerahkan keputusan ini kepada Yang Mulia Majelis Hakim

Mahkamah Konstitusi sesuai ketentuan yang berlaku.7

Uji materiil tersebut didaftarkan pada tanggal 19 Desember 2012 di

Kepaniteraan Mahkamah Konstitusi dengan Akta Penerimaan Berkas

Permohonan Nomor 322/PAN.MK/2012 dan dicatat dalam Buku

Registrasi Perkara Konstitusi pada tanggal 24 September 2012 dengan

Nomor 93/PUU-X/2012. Mahkamah Konstitusi berwenang mengadili

pada tingkat pertama dan terakhir yang putusannya bersifat final untuk

untuk menguji Undang-Undang terhadap Undang-Undang Dasar

Republik Indonesia Tahun 1945.

Legal standing pemohon dinyatakan telah yaitu perseorangan warga

negara Indonesia yang merupakan nasabah Bank Muamalat Cabang

Bogor. Pemohon telah melakukan akan dengan Bank Muamalat Cabang

Bogor pada tanggal 9 Juli 2009 dengan Akta Notaris Nomor 34 dan telah

diperbaharui dengan akad Pembiayaan Al-Musyarakah (tentang

7 Hudianta, Edi. “Asas Kepastian Hukum dan Asas Kebebasan Berkontrak Sebagai

Pertimbangan Utama dalam Penyelesaian Sengketa Perbankan Syariah (Kajian Yuridis Putusan MK

Nomor 93/PUU-X/2012)”. Jurnal Hukum dan Peradilan, No. 1 (Maret 2014): hlm. 73.

Page 72: PILIHAN FORUM PENYELESAIAN SENGKETA PERBANKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42936/1/AMBAR... · PILIHAN FORUM PENYELESAIAN SENGKETA PERBANKAN SYARIAH ... Ekonomi

63

perpanjangan jangka waktu perubahan jaminan) dengan Nomor 14

tanggal 8 Maret 2010 yang dibuat di hadapatan Catur Virgo S.H. Notaris

di Jakarta.

Mahkamah Konstitusi memberikan putusan dalam Nomor 93/PUU-

X/2012 pada tanggal 29 Agustus 2012 yang merupakan jawaban

terhadap Uji Materi Pasal 55 ayat (2) dan ayat (3) Undang-Undang

Nomor 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah terhadap Pasal 28D

ayat (1) Undang-Undang Dasar 1945 sebagai berikut:

MENGADILI

Menyatakan:

1. Mengabulkan permohonan Pemohon untuk sebagian

1.1 Penjelasan Pasal 55 ayat (2) Undang-Undang Nomor 21 Tahun

2008 tentang Perbankan Syariah (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2008 Nomor 94, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4867) bertentangan dengan Undang-

Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

1.2 Penjelasan Pasal 55 ayat (2) Undang-Undang Nomor 21 Tahun

2008 tentang Perbankan Syariah (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2008 Nomor 94, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4867)tidak mempunyai kekuatan

hukum mengikat;

2. Memerintahkan pemuatan putusan ini dalam Berita Negara

Republik Indonesia sebagaimana mestinya;

3. Menolak permohonan Pemohon untuk selain dan selebihnya.

Setelah keluarnya putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 93/PUU-

X/2012 yang meniadakan pasal 55 ayat (2) Undang-Undang Nomor 21

Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah karena bertentangan dengan

Pasal 28 ayat (1) Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 dan tidak

Page 73: PILIHAN FORUM PENYELESAIAN SENGKETA PERBANKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42936/1/AMBAR... · PILIHAN FORUM PENYELESAIAN SENGKETA PERBANKAN SYARIAH ... Ekonomi

64

mempunyai kekuatan hukum yang mengikat, para pihak tidak perlu lagi

mengikuti penjelasan pasal 55 ayat (2).

Kewenangan absolut Pengadilan Agama berdasarkan Pasal 49 huruf

(i) Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 tentang Perubahan Atas

Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama

berwenang memeriksa, memutus, dan menyelesaikan perkara ekonomi

syariah. Kewenangan absolut Pengadilan Agama dalam menangani

sengketa perbankan syariah juga dipertegas dalam Pasal 55 ayat (1)

Undan-Undang Nomor 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah.

Dengan demikian, kewenangan untuk memeriksa, memutus, dan

menyelesaikan sengketa perbankan syariah merupakan kewenangan

absolut dari Pengadilan Agama dan tidak dapat diselesaikan oleh

pengadilan lain karena akan melanggar prinsip yurisdiksi absolut.

Mengenai penyelesaikan sengketa di luar pengadilan dapat

dilakukan melalui perjanjian atau kesepakatan tertulis yang disepakati

oleh kedua belah pihak, baik sebelum terjadinya sengketa (pactum de

compromittendo) maupun setelah terjadinya sengketa (akta kompromi)

sesuai dengan prinsip pacta sun servanda. Dalam hal ini mengacu pada

BAB XII tentang Penyelesaian Sengketa di Luar Pengadilan Pasal 58

sampai dengan Pasal 61 Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang

Kekuasaan Kehakiman dan Undang-Undang Nomor 30 Tahun 1999

tentang Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa.

Musyawarah masih menjadi opsi awal dalam penyelesaian sengketa

perbankan syariah. Musyawarah merupakan komunikasi dua arah tanpa

melibatkan pihak ketiga di luar nasabah dan pihak bank. Musyawarah

bertujuan untuk mencapai kesepakatan pada saat kedua belah pihak

memiliki kepentingan yang berbeda. Dalam musyawarah kesepakatan

bersama-sama dirancang oleh kedua belah pihak yang bersengketa.

Selain musyawarah ada mediasi perbankan dengan dasar hukum PBI

No.10/1/PBI/2008 tanggal 30 Januari 2008 tentang perubahan PBI No.

8/5/PBI/2006 tentang Mediasi Perbankan. Pelaksanaan fungsi mediasi

Page 74: PILIHAN FORUM PENYELESAIAN SENGKETA PERBANKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42936/1/AMBAR... · PILIHAN FORUM PENYELESAIAN SENGKETA PERBANKAN SYARIAH ... Ekonomi

65

perbankan dilaksanakan oleh Bank Indonesia untuk sementara waktu

dilakukan oleh lembaga mediasi perbankan independen yang dibentuk

oleh asosiasi perbankan. Proses mediasi perbankan melibatkan pihak

ketiga yang netral terhadap nasaha maupun pihak bank syariah. Mediator

hanya memfasilitasi dan menengahi forum mediasi. Untuk keputusan

mediasi tetap diserahkan kepada nasabah dan pihak bank syariah.

Mengenai eksistensi Basyarnas, putusan Mahkamah Konstitusi

sama sekali tidak mengecilkan ataupun menghilangkan kewenangannya.

Jika kedua belah pihak sepakat membawa sengketa mereka ke Basyarnas

atau lembaga arbitrase lainnya, tetap masih diperbolehkan. Basyarnas

dan lembaga arbitrase lainnya masih menjadi alternatif penyelesaian

sengketa perbankan syariah, jika kedua belah pihak sepakat tidak ingin

sengketa mereka di bawa ke jalur litigasi.

Kesimpulannya kedua belah pihak bisa tidak membawa sengketa

mereka ke jalur litigasi dan memilih alternatif penyelesaian sengketa lain

seperti musyawarah, mediasi perbankan, Basyarnas atau lembaga

arbitrase lain, konsultasi, negosiasi (perundingan), konsiliasi, mediasi

non perbankan, pendapat atau penilaian ahli. Alternatif penyelesaian

sengketa tersebut mengacu pada Undang-Undang Nomor 30 Tahun 1999

tentang Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa. Namun yang

sangat ditekankan dan ditegaskan disini adalah, harus dicantumkan

secara jelas dalam akad (perjanjian) alternatif penyelesaian sengketa

yang mereka kehendaki.

Mengenai kewenangan pengadilan dalam lingkungan Peradilan

Umum (Pengadilan Negeri) telah dihapuskan. Pengadilan Negeri tidak

memiliki kompetensi untuk memeriksa dan mengadili sengketa ekonomi

syariah. Pengadilan Negeri wajib menolak untuk menangani sengketa

perbankan syariah karena bertentangan dengan pasal 25 Undang-Undang

Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman, yang berbunyi:

Page 75: PILIHAN FORUM PENYELESAIAN SENGKETA PERBANKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42936/1/AMBAR... · PILIHAN FORUM PENYELESAIAN SENGKETA PERBANKAN SYARIAH ... Ekonomi

66

(1) Badan peradilan yang berada di bawah Mahkamah Agung meliputi

badan peradilan dalam lingkungan Peradilan Umum, Peradilan

Agama, Peradilan Militer, dan Peradilan Tata Usaha Negara.

(2) Peradilan Umum sebagaimana dimaksud pada Ayat (1) berwenang

memeriksa, mengadili, dan memutus perkara pidana dan perdata

sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

(3) Peradilan Agama sebagaimana dimaksud pada Ayat (1) berwenang

memeriksa, mengadili, memutus, dan menyelesaikan perkara antara

orang-orang yang beragama Islam sesuai dengan ketentuan

peraturan perundang-undangan.8

Perbankan syariah prinsipnya menggunakan Al Quran dan Al Hadis.

Sedangkan Pengadilan Negeri hanya menggunakan hukum perdata saja

dan sama sekali tidak memakai hukum Islam. Sehingga secara

kompetensi, Pengadilan Negeri sama sekali tidak berwenang memeriksa

bahkan mengadili sengketa ekonomi syariah.

Kewenangan Pengadilan Agama dalam perkara ekonomi syariah

tidak hanya terbatas pada sengketa yang terjadi antara orang-orang yan

beragama Islam saja, melainkan termasuk juga sengketa yang terjadi

antara orang Islam dengan orang non Islam, bahkan termasuk juga

sengketa yang terjadi antara sesama non Islam. Hal itu menjadi

kewenangan Pengadilan Agama, sepanjang mereka menundukkan diri

terhadap hukum Islam yang menjadi kewenangan Pengadilan Agama.

Untuk nasabah non Islam pilihan forum jika terjadi sengketa

perbankan syariah secara litigasi tetap di Pengadilan Agama. Karena

berdasarkan teori hukum ketika ada orang non Islam masuk pada

perbankan syariah maka dia telah memilih hukum. Maka secara tidak

langsung dia siap dan mau diatur dengan aturan di perbankan syariah

yang dia ikuti. Sehingga berarti nasabah tersebut telah siap tunduk dan

patuh pada aturan-auran syariah berdasarkan Al Quran dan Al Hadis.

8 Pasal 25 ayat (1), (2), dan (3) Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan

Kehakiman.

Page 76: PILIHAN FORUM PENYELESAIAN SENGKETA PERBANKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42936/1/AMBAR... · PILIHAN FORUM PENYELESAIAN SENGKETA PERBANKAN SYARIAH ... Ekonomi

67

Ada dan dibuatnya perjanjian atau akad bagi bank syariah dan

nasabah sangat penting dalam setiap transaksi, khususnya perbankan

syariah. Sumber hukum formil tidak hanya peraturan perundang-

undangan tetapi persetujuan (consensus) juga bagian dari sumber hukum.

Dalam perbankan syariah, perjanjian/akad sangat menentukan terhadap

isi dan bentuk dari fasilitas perbankan yang diberikan kepada nasabah,

termasuk juga mengenai klausula penyelesaian sengketa. Bank syariah

dan nasabah diberi kebebasan untuk menentukan forum penyelesaian

sengketa mereka dan masing-masing pihak wajib mentaatinya seperti

halnya mentaati undang-undang (pacta sun servanda).

Saat ini Pengadilan Agama sudah sangat siap dalam menyelesaikan

sengketa perbankan syariah hal tersebut dapat terlihat dari:

1. Kesiapan peraturan-peraturan yang mendukung Pengadilan Agama;

2. Hakim-hakim Pengadilan Agama yang semakin kompeten dengan

adanya pelatihan-pelatihan baik dalam negeri maupun luar negeri;

3. Bangunan-bangunan Pengadilan Agama yang sudah semakin maju

dan merepresentasikan sebagai tepat yang tepat bagi para pelaku

bisnis dalam menyelesaikan sengketa mereka;

4. Semakin pudarnya kesan bahwa Pengadilan Agama hanya sebagai

tempat menyelesaikan masalah keluar (nikah, telak, cerai, dan

rujuk).

C. Pilihan Forum Penyelesaian Sengketa pada Bank Syariah Mandiri

KCP Urip Sumoharjo Setelah Keluarnya Putusan MK Nomor

93/PUU-X/2012

Sejak keluarnya putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 93/PUU-

X/2012, kewenangan pengadilan negeri dalam menyelesaikan sengketa

perbankan syariah memang sudah dihapuskan. Kini Pengadilan

Agamalah yang memiliki kewenangan absolut dalam menyelesaikan

sengketa perbankan syariah secara litigasi.

Page 77: PILIHAN FORUM PENYELESAIAN SENGKETA PERBANKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42936/1/AMBAR... · PILIHAN FORUM PENYELESAIAN SENGKETA PERBANKAN SYARIAH ... Ekonomi

68

Sebelum putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 93/PUU-X/2012

keluar. Pilihan forum penyelesaian sengketa perbankan syariah PT Bank

Syariah Mandiri dan seluruh cabangnya secara litigasi jatuh pada

Pengadilan Negeri. Namun kini meskipun putusan tersebut telah keluar,

pilihan forum penyelesaian sengketa secara litigasi masih tetap jatuh

pada Pengadilan Negeri.

Selain PT Bank Syariah Mandiri adapula beberapa bank syariah

yang belum menerapkan putusan Mahkamah Konstitus Nomor 93/PUU-

X/2012. Salah satunya adalah PT Bank Pembiayaan Rakyat Syariah

Sarana Prima Mandiri Pemekasan Madura yang masih memilih

Pengadilan Negeri sebagai pilihan forum dalam menyelesaikan sengketa

perbankan syariah sejak berdiri pada tahun 2008.

Pasca Putusan Mahkmah Konstitusi Nomor 93/PUU-X/2012 selain

penyelesaian sengketa di Pengadilan Agama, masih dimungkinkan

penyelesaian sengketa perbankan dilakukan di luar Pengadilan Agama

sebagaimana diatur dalam Peraturan Bank Indonesia No.

10/16/PBI/2008, yang menyediakan forum penyelesaian sengketa

pebankan syariah berturut-turut melalui musyawarah, mediasi, termasuk

mediasi perbankan jika musyawarah tidak mencapai kesepakatan,

selanjutnya ke Basyarnas atau lembaga arbitrase lainnya, baru kemudian

lembaga peradilan.

Setelah keluarnya putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 93/PUU-

X/2012, Bank Syariah Mandiri KCP Urip Sumoharjo belum pernah

beracara di Pengadilan Negeri. Selama ini jika terjadi sengketa cukup

diselesaikan dengan musyawarah saja.

Musyawarah masih merupakan favorit alternatif penyelesaian

sengketa yang ditemput pertama kali oleh Bank Syariah Mandiri KCP

Urip Sumoharjo. Tingkat keberhasilan musyawarah masih terbilang

tinggi sebagai solusi penyelesaian sengketa perbankan syariah.

Sedangkan alternatif penyelesaian sengketa lain masih sulit dilakukan.

Page 78: PILIHAN FORUM PENYELESAIAN SENGKETA PERBANKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42936/1/AMBAR... · PILIHAN FORUM PENYELESAIAN SENGKETA PERBANKAN SYARIAH ... Ekonomi

69

Bank Syariah Mandiri KCP Urip Sumoharjo sebenarnya juga masih

belum mengatahui secara pasti apakah Pengadilan Negeri Surakarta

setelah keluarnya putusan Mahkamah Konstitusi masih mau menerima

sengketa perbankan syariah yang diajukan atau tidak. Namun Bank

Syariah Mandiri KCP Urip Sumoharjo juga tidak bisa mengubah pilihan

forum penyelesaian sengketa menjadi Pengadilan Agama atau

Basyarnas. Karena hal itu berarti melangkahi keputusan dan peraturan

dari PT Bank Syariah Mandiri pusat.

Bank Syariah Mandiri KCP Urip Sumoharjo sebagai cabang dari PT

Bank Syariah Mandiri masih menunggu perintah dan sosialisasi

perubahan dari PT Bank Syariah Mandiri pusat mengenai perubahan

forum penyelesaian sengketa secara litigasi. Namun hingga kini belum

ada perintah untuk mengubah yang sebelumnya Pengadilan Negeri

menjadi Pengadilan Agama.

PT Bank Syariah Mandiri pernah sekali mengajukan sengketa

perbankan syariah ke Basyarnas. Namun PT Bank Syariah Mandiri

merasa kecewa dan dirugikan oleh putusan Basyarnas. PT Bank Syariah

Mandiri juga mengungkapkan bahwa antara teori dan praktik terjadi

ketimpangan dan tidak sinkron. Sehingga PT Bank Syariah Mandiri saat

ini sudah enggan untuk menyelesaikan sengketanya ke Basyarnas.

Faktor-faktor yang menyebabkan PT Bank Syariah Mandiri masih

menggunakan Pengadilan Negeri sebagai pilihan penyelesaian sengketa

secara litigasi yaitu:

1 Kurangnya kepercayaan bank syariah dan nasabah terhadap

Pengadilan Agama, karena selama ini Pengadilan Agama dianggap

hanya menyelesaikan masalah keluarga saja;

2 Belum efektifnya sosialisasi hukum tentang kewenangan Pengadilan

Agama dalam menyelesaikan sengketa ekonomi syariah, termasuk

di dalamnya sengketa perbankan syariah;

3 Faktor kesiapan Pengadilan Agama dalam menerima dan

menyelesaikan sengketa perbankan syariah;

Page 79: PILIHAN FORUM PENYELESAIAN SENGKETA PERBANKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42936/1/AMBAR... · PILIHAN FORUM PENYELESAIAN SENGKETA PERBANKAN SYARIAH ... Ekonomi

70

4 Faktor hakim Pengadilan Negeri tidak menolak gugatan sengketa

perbankan syariah yang diajukan kepadanya;

5 Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 93/PUU-X/2012 masih

multitafsir, sehingga tidak ada keseragaman pemahaman mengenai

kewenangan penyelesaian sengketa perbankan syariah diantara para

hakim;

6 Hakim Pengadilan Negeri lebih berpengalaman menangani sengketa

ekonomi syariah, karena sudah terbiasa menangani sengketa bisnis.

Besarnya tingkat kepercayaan terhadap kredibilitas Pengadilan

Negeri dan kurangnya sosialisasi keluarnya putusan Mahkamah

Konstitusi Nomor 93/PUU-X/2012 juga menjadi penyebab kenapa

pilihan forum penyelesaian sengketa belum dilakukan Pengadilan

Agama.

Basyarnas juga belum menjadi pilihan penyelesaian sengketa

perbankan syariah dengan alasan:

1. Cabang Basyarnas belum tersebar merata ke daerah-daerah atau

kabupaten-kabupaten;

2. Biaya yang dikeluarkan untuk menyelesaikan sengketa di Basyarnas

relatif mahal;

3. Basyarnas tidak memiliki jurusita sehingga ketika putusan sudah

keluarpun tidak bisa langsung dieksekusi;

4. Belum memiliki kekuatan hukum tetap bila para pihak ingkar, maka

membutuhkan perintah pengadilan untuk proses eksekusi.

Meskipun memiliki beberapa kelemahan, namun Bank Syariah

Mandiri KCP Urip Sumoharjo juga mengakui bahwa Basyarnas

sebenarnya juga memiliki kelebihan yaitu:

1. Proses penyelesaian sengketa jauh lebih cepat dibandingkan dengan

proses di pengadilan;

2. Putusan Basyarnas bersifat final and binding;

Page 80: PILIHAN FORUM PENYELESAIAN SENGKETA PERBANKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42936/1/AMBAR... · PILIHAN FORUM PENYELESAIAN SENGKETA PERBANKAN SYARIAH ... Ekonomi

71

3. Proses penyelesaian sengketa bersift rahasia, sehingga nama baik

pihak bank dan nasabah tetep terjaga.

Meskipun ada kelebihan-kelebihan yang dimiliki Basyarnas, namun

Basyarnas belum menjadi pilihan dalam menyelesaikan sengketa

perbankan syariah secara non litigasi. Musyawarah masih merupakan

alternatif penyelesaian sengketa yang sejak dulu didahulukan untuk

menyelesaikan sengketa yang terjadi. Musyawarah relatif tidak

mengeluarkan biaya sama sekali. Tingkat keberhasilannyapun sangat

tinggi dalam menyelesaikan sengketa perbankan syariah.

Basyarnas harus melakukan evaluasi untuk meningkatkan

eksistensinya sebagai lembaga yang berwenang menyelesaikan sengketa

ekonomi syariah. Kelemahan-kelemahan Basyarnas seperti yang sudah

dipaparkan di atas, juga sebaiknya dievaluasi untuk diperbaiki. Dengan

regulasi yang baik akan membuat Basyarnas menjadi pilihan

penyelesaian sengketa non litigasi. Sehingga sengketa ekonomi syariah

tidak perlu lagi diajukan ke pengadilan untuk mengurangi penumpukan

perkara di pengadilan.

PT Bank Syariah Mandiri KCP Urip Sumoharjo berharap Pengadilan

Agama segera berbenah diri agar Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor

93/PUU-X/2012 benar-benar bisa diterapkan. Saat ini memang sudah

terlihat kemajuan Pengadilan Agama dengan pelatihan-pelatihan

terhadap hakim-hakimnya dan kantor-kantor Pengadilan Agamapun saat

ini sudah mulai menyebar di daerah-daerah Indonesia meski belum

merata.

Bank Syariah Mandiri KCP Urip Sumoharjo juga berharap tidak akan ada

sengketa lagi yang harus diselesaikan di pengadilan. Cukup musyawarah sebagai

forum untuk menyelesaikan sengketa yang terjadi.

Page 81: PILIHAN FORUM PENYELESAIAN SENGKETA PERBANKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42936/1/AMBAR... · PILIHAN FORUM PENYELESAIAN SENGKETA PERBANKAN SYARIAH ... Ekonomi

72

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil kajian dan analisis penulis terhadap hasil peneleitian yang

telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya maka dapat diambil kesimpulan

sebagai berikut:

1 Keluarnya putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 93/PUU-X/2012

memberikan implikasi hukum terhadap penyelesaian sengketa perbankan

syariah secara litigasi maupun non litigasi. Secara litigasi, putusan

Mahkamah Konstitusi Nomor 93/PUU-X/2012 semakin memperkuat

kewenangan Pengadilan Agama sebagai forum penyelesaian sengketa

perbankan syariah. Sedangkan kewenangan Pengadilan Negeri untuk

menyelesaikan sengketa perbankan syariah tidak lagi memiliki kekuatan

hukum tetap. Secara non litigasi, putusan Mahkamah Konstitusi Nomor

93/PUU-X/2012, membuka peluang selebar-lebarnya untuk semua jenis

alternatif penyelesaian sengketa tanpa dibatasi. Namun jika memilih

menyelesaikan sengketa perbankan syariah secara non litigasi harus secara

jelas dicantumkan di dalam akad perjanjian. Alternatif penyelesaian

sengketa tersebut juga harus menggunakan prinsip syariah dalam

menyelesaikan sengketa perbankan syariah.

2 Setelah putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 93/PUU-X/2012 keluar,

pilihan forum penyelesaian sengketa perbankan syariah secara litigasi pada

Bank Syariah Mandiri KCP Urip Sumoharjo tetap dilakukan di Pengadilan

Negeri. Hal tersebut tentu bertentangan dengan putusan Mahkamah

Konstitusi yang menyatakan bahwa kewenangan absolut mengadili

sengketa ekonomi syariah secara litigasi khususnya perbankan syariah jatuh

pada Pengadilan Agama bukan Pengadilan Negeri. Pertimbangan-

pertimbangan atau alasan penyelesaian sengketa secara litigasi masih

dilakukan di Pengadilan Negeri antara lain: a. kurangnya kepercayaan bank

syariah dan nasabah terhadap Pengadilan Agama, karena selama ini

Page 82: PILIHAN FORUM PENYELESAIAN SENGKETA PERBANKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42936/1/AMBAR... · PILIHAN FORUM PENYELESAIAN SENGKETA PERBANKAN SYARIAH ... Ekonomi

73

Pengadilan Agama dianggap hanya menyelesaikan masalah keluarga saja;

b. hakim Pengadilan Negeri lebih berpengalaman menangani sengketa

ekonomi syariah, karena sudah terbiasa menangani sengketa bisnis; c.

Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 93/PUU-X/2012 masih multitafsir,

sehingga tidak ada keseragaman pemahaman mengenai kewenangan

penyelesaian sengketa perbankan syariah diantara para hakim.

B. Rekomendasi

1. Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 93/PUU-X/2012 semakin

menguatkan eksistensi Pengadilan Agama dalam menyelesaikan sengketa

ekonomi syariah, khususnya perbankan syariah. Sehingga Pengadilan

Agama harus segera berbenah diri agar menjadi pengadilan yang memang

memiliki kredibilitas dalam menyelesaikan sengketa perbankan syariah.

Hakim Pengadilan Agama diharapkan meningkatkan wawasan dan

pengetahuan mengenai ekonomi syariah melalui, seminar, pelatihan,

bimbingan teknis bahkan jika mampu dengan melakukan studi ke luar

negeri.

2. Kepada lembaga keuangan syariah dan nasabah sebaiknya selalu

mengutamakan musyawarah maupun alternatif penyelesaian sengketa yang

lain dalam menyelesaikan sengketa mereka. . Hal tersebut karena aktifitas

perbankan syariah menggunakan prinsip syariah, sehingga sudah sepatutnya

jika sengketa perbankan syariah yang terjadi diajukan ke Pengadilan Agama

yang menerapkan prinsip syariah. Bukan Pengadilan Negeri yang sudah

jelas tidak memiliki kewenangan dalam menyelesaikan sengketa perbankan

syariah. Dengan pertimbangan lebih efisien waktu, biaya, tenaga, dan

kerahasian dari sengketa mereka pun lebih terjamin. Selain itu bisa

mengurangi penumpukan perkara di pengadilan. Sedangkan untuk pembuat

undang-undang atau peraturan sejenisnya hendaknya lebih memperhatikan

dan cermat dalam membuat undang-undang dan peraturan agar tidak

menimbulkan multitafsir bagi warga negara.

Page 83: PILIHAN FORUM PENYELESAIAN SENGKETA PERBANKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42936/1/AMBAR... · PILIHAN FORUM PENYELESAIAN SENGKETA PERBANKAN SYARIAH ... Ekonomi

74

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Ali, M. Hatta. Peradilan Sederhana Cepat & Biaya Ringan. Bandung: PT. Alumni.

2012.

Amriani, Nurningsih. Alternatif Penyelesaian Sengketa Perdata di Pengadilan.

Jakarta: Grafindo Persada. 2012.

Anshori, Abdul Ghofur. Hukum Perbankan Syariah (UU No. 21 Tahun 2008).

Bandung: Refika Aditama. 2009.

Antonio, Muhammad Syafi’i. Bank Syariah dari Teori ke Praktek. Jakarta: Gema

Insani Press. 2001.

Badrulzaman, Mariam Darus. Pembentukan Hukum Nasional dan

Pembentukannya. Bandung: Alumni. 1981.

Basir, Cik. Penyelesaian Sengketa Perbankan Syariah di Pengadilan Agama dan

Mahkamah Syariah. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. 2009.

Djamil, Faturrahman. Penyelesaian Pembiayaan Bermasalah di Bank Syariah.

Jakarta: Sinar Grafika. 2012.

Emirzon, Joni. Alternatif Penyelesaian Sengketa di Luar Pengadilan. Jakarta: PT

Gramedia Pustaka Utama. 2001.

Fuady, Munir. Arbitrase Nasional: Alternatif Penyelesaian Sengketa Bisnis.

Bandung: Citra Aditya Bakti. 2009.

H. S., Salim. Hukum Kontrak Teori dan Teknik Penyusunan Kontrak. Jakarta: Sinar

Grafika. 2003.

Hernoko, Agus Yudh. Hukum Perjanjian Asas Proporsionalitas dalm Kontrak

Komersial. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. 2012.

Page 84: PILIHAN FORUM PENYELESAIAN SENGKETA PERBANKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42936/1/AMBAR... · PILIHAN FORUM PENYELESAIAN SENGKETA PERBANKAN SYARIAH ... Ekonomi

75

Ibrahim, Johannes. Cross Default & Cross Collateral Sebagai Upaya Penyelesaian

Kredit Bermasalah. Bandung, PT Refika Aditama. 2004.

Imaniati, Neni Sri. Penyelesaian Sengketa dalam Perspektif Hukum Ekonomi.

Bandung: CV Mandar Maju. 2012.

Indonesia, Ikatan Bankir. Mengelola Bisnis Pembiayaan Bank Syariah. Jakarta, PT

Gramedia Pustaka Utama. 2012.

Meleong, Lexy. Metode Penelitian Kualitatif. edisi revisi, Bandung: PT Remaja

Rosyada Karya. 1997.

Mardani. Hukum Ekonomi Syariah di Indonesia. Bandung: PT Refika Aditama.

2011.

Mujahidin, Ahmad. Pembaharuan Hukum Acara Peradilan Agama. Bogor: Ghalia

Indonesia. 2014.

Subekti. Hukum Perjanjian. Jakarta: Intermasa. 1979.

Sugiyono. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: CV. Alfabeta. 2008.

Suharnoko. Hukum Perjanjian Teori dan Analisa Kontrak. Jakarta: Prenada Media.

2004.

Sutedi, Adrian. Perbankan Syariah Tinjauan dan Beberapa Segi Hukum. Bogor:

Ghalia Indonesia. 2009.

Umam, Khotibul. Penyelesaian Sengketa di Luar Pengadilan. Yogyakarta: Pustaka

Yustisia. 2012.

Usman, Rachmadi. Penyelesaian Sengketa di Luar Pengadilan. Bandung: PT Citra

Aditya Bakti. 2012.

Widjaya, Gunawan dan Ahmad Yani. Hukum Arbitrase. Jakarta: Raja Grafindo

Persada. 2000.

Page 85: PILIHAN FORUM PENYELESAIAN SENGKETA PERBANKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42936/1/AMBAR... · PILIHAN FORUM PENYELESAIAN SENGKETA PERBANKAN SYARIAH ... Ekonomi

76

Jurnal, Skripsi, dan Tesis

Harahap, Purnama Hidayat. “Penyelesaian Sengketa Perbankan Syariah sesuai Isi

Akad Berdasarkan Ketentuan Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008

tentang Perbankan Syariah Pasca Putusan Mahkamah Konstitusi No.

93/PUU-X/2012”. Usu Law JOURNAL. Vol. 4, 2016 : 165-176.

Irfan, Nurul M, Afwan Faizin, dan Bukhori Muslim. “Peran Basyarnas dalam

Penyelesaian Sengketa Ekonomi Syariah (Studi Pandangan Pelaku

Ekonomi Syariah di Jakarta). Al-Manahij. Vol. 2, 2017 : 145-159.

Nurhayati, Siti. ”Eksistensi Peradilan Agama Pasca Putusan Mahkamah Konstitusi

No. 93/PUU-X/2012 tentang Penyelesaian Sengketa Perbankan Syariah”.

Justitia Islamica. Vol. 12, 2015 : 1-24.

Taher, Hardy. “Penyelesaian Sengketa Antara Bank Syariah dan Nasabah pada

Pembiayaan Berdasarkan Akad Mudharabah di PT. Bank Syariah Mandiri.

Lex Privatum. Vol. 3, 2015 : 141-150.

Tresnawati, Ita. “Penyelesaian Sengketa Pembiayaan Syariah Melalui Cara Non

Litigasi Pada PT. Bank Syariah Mandiri di Surakarta”. Jurnal Pasca Sarjana

Hukum UNS. Vol. 3, No. 2, 2015.

Wildani, Farhan. ” Pilihan Forum Penyelesaian Sengketa Perbankan Syariah Pasca

Putusan Mahkamah Konstitusi No. 93/PUU-X/2003 (Studi Kasus di PT

BPRS Sarana Prima Mandiri Pemekasan Madura)”. Skripsi S1 Fakultas

Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta,

2016.

Yunari, Afrik. “Choise of Forum dalam Penyeesaian Sengketa Perbankan Syariah

Pasca Terbitnya Putusan Mahkamah Konstitusi No. 93/PUU-X/2012”.

Ahkam. Vol. 4, 2016 : 43-56.

Peraturan Perundang-Undangan

Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah.

Page 86: PILIHAN FORUM PENYELESAIAN SENGKETA PERBANKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42936/1/AMBAR... · PILIHAN FORUM PENYELESAIAN SENGKETA PERBANKAN SYARIAH ... Ekonomi

77

Undang-Undang Nomor 30 Tahun 1999 tentang Arbitrase dan Alternatif

Penyelesaian Sengketa.

Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 tetang Peradilan Agama.

Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2004 tentang Kekuasaan Kehakiman.

Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.

Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2004 tentang Peradilan Umum.

Undang-Undang Dasar 1945.

Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 93/PUU-X/2012.

Website

www.ojk.go.id, diakses pada tanggal 8 Oktober 2018 pukul 16.00 WIB.

Alyaza.blogspot.com, diakses pada tanggal 25 Februari 2018 pukul 14.28 WIB.

Business-law.binus.ac.id (Penyelesaian Sengketa Perbankan Syariah di Indonesia),

diakses pada tanggal 25 Februari 2018 pukul 14.49 WIB.

Khafidsociality.blogspot.co.id, diakses pada tanggal 04 April 2018 pukul 00.47

WIB.

Page 87: PILIHAN FORUM PENYELESAIAN SENGKETA PERBANKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42936/1/AMBAR... · PILIHAN FORUM PENYELESAIAN SENGKETA PERBANKAN SYARIAH ... Ekonomi

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 88: PILIHAN FORUM PENYELESAIAN SENGKETA PERBANKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42936/1/AMBAR... · PILIHAN FORUM PENYELESAIAN SENGKETA PERBANKAN SYARIAH ... Ekonomi
Page 89: PILIHAN FORUM PENYELESAIAN SENGKETA PERBANKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42936/1/AMBAR... · PILIHAN FORUM PENYELESAIAN SENGKETA PERBANKAN SYARIAH ... Ekonomi

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

P U T U S A N

Nomor: 89/Pd t .G . / 2011 /PN. Ska

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Pengadi l an Neger i Surakar ta , yang memer iksa dan mengadi l i

perka ra - perka ra perda ta , pada perad i l an t i ngka t per tama, te lah

menja tuhkan putusan sebaga i ber i ku t , dalam perkara gugatan anta ra

:

1. DRS. YB IRPAN, SH, MH

2. ARGO TRIYUNANTO NUGROHO, SH

Keduanya Advokat pada kanto r Advokat Drs . YB I rpan , SH,MH,

yang bera lamat d i Ja lan Mela t i No. 6 Purwosar i , Surakar t a ,

berdasarkan Sura t Kuasa Khusus No. 13/176UA/DIR, tangga l 21

Pebruar i 2011, yang te lah dida f t a r kan d i Kepani t e raan

Pengadi l an Neger i Surakar ta pada tangga l 7 Jun i 2011, No.

168, se laku kuasa dar i :

PT. BANK SYARIAH MANDIRI

Berkedudukan : d i Jakar ta .

Dalam hal in i te lah dikuasakan kepada : DRS YB IRPAN, SH.MH

& ARGO TRIYUNANTO NUGROHO, SH .

Advokat yang bera lamat di Advokat Drs .YB. I r pan SH.MH

J l .Me la t i No. 6 Purwosar i Surakar t a .

Yang se lan ju t nya disebu t sebaga i ……………………….…PENGGUGAT

L A W A N

1. WISNU BUDI PRAKOSO .

Peker jaan : swasta , warga negara Indones ia , ber tempat

t i ngga l d i Kampung Kepat i han Wetan Rt 09/Rw 01 Kel .

Kepat i han , Kec.Jebres Kota Surakar t a .

Selan ju t nya disebu t sebaga i ………………………………TERGUGAT I

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1

Page 90: PILIHAN FORUM PENYELESAIAN SENGKETA PERBANKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42936/1/AMBAR... · PILIHAN FORUM PENYELESAIAN SENGKETA PERBANKAN SYARIAH ... Ekonomi

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

2. SRI MURNI HANDAYANI

Peker jaan : swasta , warga negara Indones ia , ber tempat

t i ngga l d i Kampung Kepat i han Wetan Rt 09/Rw 01 Kel .

Kepat i han , Kec.Jebres Kota Surakar t a .

Selan ju t nya disebu t sebaga i ……………………………….TERGUGAT I I

Pengadi lan Neger i tersebut ;

Telah membaca Sura t Penetapan Ketua Pengadi l an Neger i

Surakar t a No. 89/Pd t .G /2011 /PN. Ska, tangga l 6 Apr i l 2011, Tentang

penun jukan Maje l i s Hakim untuk memer iksa dan mengadi l i perkara in i

;

Telah membaca Sura t Penetapan Hakim Ketua Maje l i s

No.89 /Pd t .G /2011 /PN.Ska . Tanggal 07 Jun i 2011, Tentang Penetapan

Har i Sidang ;

Telah membaca se lu ruh berkas pekara ;

Sete lah mendengar kedua be lah p ihak yang berperka ra ;

Telah memperhat i kan sura t - sura t bukt i yang dia jukan kedua

be lah

pihak yang berperka ra ;

TENTANG DUDUKNYA PERKARA

Menimbang, bahwa Penggugat dengan sura t Gugatan te r t angga l

06 Jun i 2011, yang dida f t a r kan di Kepani t e raan Pengad i l an Neger i

Surakar t a pada tangga l 07 Jun i 2011, te rda f t a r d ibawah Regis te r

perka ra Nomor : 89/Pd t .G /2011 /PN.Ska , te lah mengajukan gugatan

te rhadap Terguga t I , dan I I , dengan da l i l - da l i l per lawanan, yang

pada pokoknya ada lah sebaga i ber i ku t :

1. Bahwa PENGGUGAT se laku PIHAK BANK dengan TERGUGAT – 1

se laku PIHAK NASABAH atas perse tu j uan i s t e r i n ya

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2

Page 91: PILIHAN FORUM PENYELESAIAN SENGKETA PERBANKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42936/1/AMBAR... · PILIHAN FORUM PENYELESAIAN SENGKETA PERBANKAN SYARIAH ... Ekonomi

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

3

( TERGUGAT- I I ) pada tangga l 29 Desember 2003 te l ah

d i l akukan penandatanganan AKAD PEMBIAYAAN AL MURABAHAH No.

43 te r t angga l 29 Desember 2003 d ihadapan DEWI CAHYANI EDY

SUD , Sar jana Hukum Notar i s d i Karanganyar ;

2. Bahwa berdasarkan AKAD PEMBIAYAAN AL MURABAHAH No. 43

te r t angga l 29 Desember 2003 te rsebu t , TERGUGAT – I te l ah

mener ima fas i l i t a s pembiayaan untuk pembel i an barang

dagangan (bahan bangunan) dar i PENGGUGAT sebaga i ber i ku t :

- harga be l i Rp. 400.000 .000 , -

- marg in kumula t i f Rp. 80.000 .000 , -

- harga jua l Rp. 480.000 .000 , -

- Pembayaran tangguh Rp. 480.000 .000 , -

3. Bahwa atas fas i l i t a s pembiayaan yang te lah d i te r ima

TERGUGAT – I dar i PENGGUGAT sebaga imana d imaksud dalam

pos i t a ke- 2 gugatan te rsebu t dia tas , o leh TERGUGAT-I

ber j an j i dan mengika tkan d i r i untuk membayar kembal i

jumlah se lu ruh hutangnya kepada PENGGUGAT dalam jangka

waktu 12 (dua belas ) bulan se jak tangga l penca i ran dengan

cara mengangsur se t i ap bulannya ya i t u :

1. Angsuran bulan kesatu sampai dengan bulan

kesebe las : Rp. 6.666 .666 ,67 (enam ju ta

enam ra tus enaam puluh enam r i bu enam ra tus

enam pu luh enam enam puluh tu juh persera tus

rup iah )

2. Angsuran bulan keduabe las sebesar : Rp.

406.666 .666 ,63 ( empat ra tus enam ju ta

enamratus enam r i bu enam ra tus enam puluh

enamr ibu enam pu luh t i ga per sera tus

rup iah ) :

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3

Page 92: PILIHAN FORUM PENYELESAIAN SENGKETA PERBANKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42936/1/AMBAR... · PILIHAN FORUM PENYELESAIAN SENGKETA PERBANKAN SYARIAH ... Ekonomi

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

4. Bahwa apab i l a te r j ad i kete r l ambatan pembayaran oleh

TERGUGAT – I kepada PENGGUGAT, maka TERGUGAT-I ber jan j i

dan dengan mengika tkan di r i untuk membayar b iaya

kete r l ambatan pada PENGGUGAT sebesar Rp. 0,00069

(enampuluh sembi l an per sera tus r ibu rup iah ) dika l i k an

nomina l angsuran perbu lan untuk t i ap - t i ap har i

kete r l ambatan te rh i t ung se jak saat kewaj i ban pembayaran

te rsebu t ja tuh tempo sampai dengan tangga l d i l aksanakannya

pembayaran kembal i ;

5. Bahwa berkenaan dengan AKAD PEMBIAYAAN AL MURABAHAH No. 43

te r t angga l 29 Desember 2003 te rsebu t , TERGUGAT-I ber jan j i

dan mengika tkan d i r i untuk menanggung sega la b iaya yang

d iper l u kan te rmasuk se lu ruh b iaya jasa penas iha t hukum

jasa penag ihan dan jasa- jasa la i nnya yag dapat d ibuk t i k an

dengan sah menurut hukum ;

6. Bahwa untuk menjamin te r t i b nya pembayaran kembal i /

pembayaran pelunasan poko k pemb i a y a a n dan marg i n

keun t u n g a n t e p a t pada wak t u yang t e l a h d i sepaka t i

an ta r a PENGGUGAT dengan TERGUGAT-1 sebaga imana te r t u ang

da l am AKAD PEMBIAYAAN AL MURABAHAH No . 43

t e r t a n g g a l 29 Desember 2003 , maka TERGUGAT-I I se l a k u

pen j am i n / a f a l i s be r j a n j i dan meng i k a t k a n d i r i un t u k

menye r ah kan j am i n an dan t e l a h d i b u a t peng i k a t a n

j am i nan be rupa Ak ta pember i a n hak t anggungan kepada

PENGGUGAT a tas se r t i p i k a t t anah hak mi l i k Hak mi l i k

No. 152 /Kayu l o ko yang te r l e t a k d i Prop . Jawa Tengah,

Kab. Wonogi r i , Kec. Sidohar j o , Desa Kayuloko se luas 4.800

M2 te rca ta t atas Hama SRI MURNI HANDAYANI ;

7. Bahwa berkenaan dengan AKAD PEMBIAYAAN AL MURABAHAH No. 43

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4

Page 93: PILIHAN FORUM PENYELESAIAN SENGKETA PERBANKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42936/1/AMBAR... · PILIHAN FORUM PENYELESAIAN SENGKETA PERBANKAN SYARIAH ... Ekonomi

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

5

te r t angga l 29 Desember 2003 te rsebu t TERGUGAT – I te l ah

melakukan pembayaran angsuran sebaga i ber i ku t :

No. Waktu Pembayaran Jumlah

1 29- 01- 2004 Rp. 6.666 .666 ,66

2 26- 02- 2004 Rp. 6.666 .666 ,66

3 30- 03- 2004 Rp. 6.666 .666 ,66

4 27- 04- 2004 Rp. 6.666 .666 ,66

5 27- 05- 2004 Rp. 6.666 .666 ,66

6 28- 06- 2004 Rp. 6.666 .666 ,66

7 29- 07- 2004 Rp. 6.666 .666 ,66

8 30- 08- 2004 Rp. 6.666 .666 ,66

9 28- 09- 2004 Rp. 6.666 .666 ,66

10 29- 10- 2004 Rp. 6.666 .666 ,66

11 29- 11- 2004 Rp. 6.666 .666 ,66

12 22- 12- 2004 Rp. 6.666 .666 ,76

13 31- 01- 2005 Rp. 6.666 .666 ,76

14 09- 03- 2005 Rp. 6.666 .666 ,76

15 29- 03- 2005 Rp. 6.666 .666 ,76

16 15- 05- 2006 Rp. 6.666 .666 ,76

17 15- 05- 2006 Rp. 6.666 .666 ,76

18 15- 05- 2006 Rp. 6.666 .666 ,76

Jumlah Rp. 119.999 .999 ,94

8 . Ba hwa s e t e l a h j a t u h t em p o p emba y a r a n p e l u n a s a n

h u t a n g s e b a g a i m a n a t e r t u a n g d a l am AKAD PEMB IAYAAN

MURABAHAN No . 4 3 t e r t a n g g a l 2 9 Des embe r 2 0 0 3 ,

h i n g g a g u g a t a n i n i d i a j u k a n , TERGUGAT – I mas i h

mempun y a i k ew a j i b a n k e p a d a PENGGUGAT a t a s

p emba y a r a n p e l u n a s a n p o k o k p emb i a y a a n d a n ma r g i n

k e u n t u n g a n ( s i s a h u t a n g ) s e b e s a r Rp .

3 6 0 . 0 0 0 . 0 0 0 , 0 6 , - ( t i g a r a t u s e n ampu l u h j u t a e n am

p e r s e r a t u s r u p i a h ) .

9 . Ba hwa a k i b a t p e r b u a t a n TERGUGAT- I y a n a g t i d a k

me l a k s a n a k a n k ew a j i b a n s e r t a k ew a j i b a n - k ewa j i b a n

l a i n n y a s e s u a i KAD PEMB IAYAAN AL MURABAHAH No . 43

t e r t a n g g a l 29 Desembe r 2003 t e r s e b u t , maka PENGGUGAT

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5

Page 94: PILIHAN FORUM PENYELESAIAN SENGKETA PERBANKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42936/1/AMBAR... · PILIHAN FORUM PENYELESAIAN SENGKETA PERBANKAN SYARIAH ... Ekonomi

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

pada tahun 2006 pernah menga jukan eksekus i l e l a ng atas

ob jek hak tanggungan mela l u i PT. Ba la i Le lang Roya l Jakar t a

namun demik i an t i dak dapat d i l aksanakan karena ah l i war is

la i nnya yang merasa berhak atas objek hak t a n g gungan t e l a h

menga j u k a n guga t a n d i Pengad i l a n Nege r i Wonog i r i

sebaga imana te rda f t a r dalam reges te r perkara No.

05/Pd t .G /2006 /PN.Wng ;

10. Bahwa berdasarkan putusan pengadi l an Neger i Wonogi r i Nomor :

05/Pd t .G / 2006 /PN.Wng tangga l 20 Ju l i 2006 j o . Putusan

pengad i l a n t i n g g i Semarang Nomor : 247 /PDT / 2 006 / PT . Smg .

t a n g ga l 06 Peb r ua r i 2007 Jo . Pu tu sa n Mahkamah Agung

Repub l i k Indones i a Nomor : 1363 K/PDT/2007 tangga l 20

Pebruar i 2008, dan te lah berkekua tan hukum te tap dan te lah

di l akukan eksekus i sesua i be r i t a aca ra eksekus i

penye r ahan Nomor : 05 /Pd t . E k s / 2010 / PN.Wng. tangga l 03

mei 2011 dalam perkara anta ra Ny. ENDANG SUTARNI sebaga i

pengguga t melawan SRIMURNI HANDAYANI , Dkk . . , se l a ku para

te rguga t , yang amarnya anta ra la i n berbuny i sebaga i ber i ku t :

MENGADILI

- Menya takan Ser t i f i k a t Hak Mi l i k No.152 a tas nama Sr i

Murn i Handayan i ada lah cacat hukum dan t i dak mempunya i

kekuatan mengika t ;

- Menyatakan menuru t hukum bag ian Penggugat ada lah ½

(se tengah) dar i luas tanah yang menjad i sengke t a ya i t u

g i r i k C No.79 yang te r l e t a k d i Dukuh Jarum, Desa

Kayu loko , Kec. Sidohar j o , Kab. Wonogi r i , pers i l 231/141 ,

atas nama B. Kadinem Sonosemi to ya i t u se luas + 2.400 M2

dengan batas - batas :

- Sebelah Utara : Ja lan Sidohar j o – Jat i s r ono

- Sebelah Timur : Tanah bapak Mulyad i dan Bapak kar to

Suwarno

- Sebelah Sela tan : tanah Bapak somo (pan jang +

14,5 m2)

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6

Page 95: PILIHAN FORUM PENYELESAIAN SENGKETA PERBANKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42936/1/AMBAR... · PILIHAN FORUM PENYELESAIAN SENGKETA PERBANKAN SYARIAH ... Ekonomi

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

7

- Sebelah bara t : Sr imurn i Handayan i

- Apab i l a per l u har t a war i san te r sebu t d i l e l a n g d i

muka umum dengan harga te r t i n gg i dengan bantuan atau

tanpa bantuan a la t negara dan has i l nya d ibag i menjad i

2 (dua) untuk masing- masing ahl i war i s ya i t u

Penggugat dan Terguga t - I ;

- Menyatakan Akta Pember ian Hak Tanggungan atas Ser t i f i k a t

Hak Mi l i k No. 152 atas nama Sr i Murn i Handayan i ada laah

cacat hukum dan t i dak mempunyai kekuatan hukum

11. Bahwa dengan adanya putusan pengadi l an Neger i Wonogi r i

Nomor : 05/Pd t .G / 2006 /PN .Wng tangga l 20 Ju l i 2006 j o .

Pu tusan pengad i l a n t i n g g i Semarang Nomor :

247 / PDT / 2 00 6 / PT . Smg . t a n gg a l 06 Peb ru a r i 2007 Jo .

Pu t u s an Mahkamah Agung Repub l i k Indones i a Nomor : 1363

K/PDT/2007 tangga l 20 Pebruar i 2008, dan te l ah berkekua tan

hukum te tap dan te lah d i l akukan eksekus i sesua i be r i t a aca ra

aca ra eksekus i penye r ahan Nomor : 05 /Pd t . E k s / 2010 /

PN.Wng. tangga l 03 Mei 2011 dalam perkara anta ra Ny. ENDANG

SUTARNI sebaga i pengguga t melawan SRIMURNI HANDAYANI ,

Dkk . . , se l a ku para te rguga t te rsebu t maka seb idang tanah

yang te rc l a f t a r da lam buku C Desa No. 79 pe rs i l 231 /141 ,

a tas nama B. Kad inem Sono Semi t o , yang t e r l e t a k d i dukuh

Jarum, Desa kayu lopo , Kec. Sidohar j o , Kab. Wonogi r i yang

menjad i bag i an /m i l i k TERGUGAT-I I da l am perka r a a quo

ada l ah se l uas + 2400 M2 dengan batas — batas sebaga i

ber i ku :

- sebe lah uta ra : J l Sidohar j o – Jat i s r ono

- sebe lah t imur : Tanah mi l i k Ny.Endang Suta rn i

- sebe lah se la tan : Tanah Bapak Sula rno dan Somo

- sebe lah bara t : Tanah mi l i k Djogo Wikromo

12 . Bahwa pe r b u a t a n TERGUGAT- I yang t i d a k me l a k s a n a k a n

kewa j i b a n pembaya r an pe l u n a s an pokok pemb i a y aan dan

marg i n keun t u n gan se r t a kewaj i ban — kewaj i ban la i nnya

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7

Page 96: PILIHAN FORUM PENYELESAIAN SENGKETA PERBANKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42936/1/AMBAR... · PILIHAN FORUM PENYELESAIAN SENGKETA PERBANKAN SYARIAH ... Ekonomi

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

sebaga imana dalam AKAD PEMBIAYAAN AL MURABAHAH No. 43

te r t a n gga l 29 Desember 2003 se r t a adanya dokumen a t a u

ke t e r a n g a n ya n g d i s e r a h k a n / d i b e r i k a n TERGUGAT-1 I

se l a k u pen jam in / a f a l i s kepada PENGGUGAT t i d a k sah ada lah

merupakan perbua t an cede ra j an j i a tau Wanpres t a s i dan

t e l a h men imbu l k an ak i ba t ke rug i a n bag i penggugat baik

secara mater i a l maupun immater i a l ;

13 . Bahwa oleh karena perbua tan TERGUGAT-I t i dak melaksanakan

kewaj i ban pembaya r an pe l u n a s an pokok pemb i a y aan dan

marg i n keun t u n gan se r t a kewaj i ban — kewaj i ban la i nnya

sebaga imana dalam AKAD PEMBIAYAAN AL MURABAHAH No. 43

t e r t a n g ga l 29 Desember 2003 se r t a dokumen a tau

kete rangan yang d ise rahkan / d iber i kan TERGUGAT-11 se laku

pen jamin /a f a l i s kepada PENGGUGAT t i dak sah ada lah merupakan

perbua tan Cedera jan j i atau Wanpres tas i dan te lah

menimbulkan ak iba t kerug ian bag i penggugat baik secara

mater i a l maupun immater i a l , maka sudah sewaja rnya dan

bera lasan menurut hukum apab i l a PENGGUNGAT menuntu t hak

kepada TERGUGAT-1 agar melaksanakan kewaj i ban pembayaran

pe lunasan pokok pembiayaan dan marg in keun t u n g a n se r t a

kewa j i b a n kewa j i b a n l a i n n y a kepada pengguga t dengan

per inc i an sebaga i ber i ku t :

1) Sisa hu tang Rp. 360.000 .000 ,06 , -

2) Biaya ke te r l amba tan Rp. 181.332 .000 ,03 , -

3) Jasa kuasa hukum Rp. 15.000 .000 , -

0) B iaya Apr i sa l Rp. 1.000 .000 , -

Jumlah Rp. 557.332 .000 ,09

L imara t u s l imapu l u h t u j u h j u t a t i g a r a t u s t i g a p u l u h dua

r i b u semb i l a n pe r sera tus rup iah )

14 . Bahwa un tuk menjamin guga tan PENGGUGAT agar t i d a k te r j a d i

i l u s o i r ke la k karena adanya kekhawat i r an bahwa TERGUGAT-I I

se laku penjamin atas hutang TERGUGAT-1 akan menga l i h k a n

ha r t a kekayaan yang d im i l i k i kepada p i hak l a i n , mohon

kepada Ketua Pengad i l a n Neger i Suraka r t a / Ketua maje l i s

hak im pemer i k s a pe r ka r a un tu k mele t a k k an s i t a j am i n an

a t a s ha r t a kekayaan mi l i k TERGUGAT-I I be rupa seb i dang

t anah yang t e r d a f t a r da l am buku C desa C No.79 yang

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8

Page 97: PILIHAN FORUM PENYELESAIAN SENGKETA PERBANKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42936/1/AMBAR... · PILIHAN FORUM PENYELESAIAN SENGKETA PERBANKAN SYARIAH ... Ekonomi

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

9

t e r l e t a k d i Dukuh Ja rum, Desa Kayu l o k o , Kec . S idoha r j o ,

Kab . Wonog i r i , pe r s i l 231 /141 , a ta s nama B. Kad i nem

Sonosemi t o ya i t u se l u a s + 2.400 M2 dengan batas - batas :

sebe lah u ta ra : JL . Sidohar j o – Jat i s r ono

sebe lah t imu r : Tanah mi l i k Ny. Endang

Sutarn i

sebe lah se la t an : Tanah Bapak Sula rno dan Somo

sebe lah bara t : Tanah mi l i k Djogo Wikromo

15 . Bahwa o l eh ka rena guga ta n pengguga t d i da sa r k a n a ta s

buk t i - buk t i yang sah , maka pengguga t mohon aga r pu tu san

i n i dapa t d i l a k s a na kan t e r l e b i h dahu l u mesk ipun ada

upaya hukum ve rse t , band i ng maupun kasas i se r t a upaya

hukum la i nnya ( Ui l voe rbaar b i j voor raad ) ;

Berdasa r kan a lasan - a lasan se r t a sega l a ura i an te r s ebu t d i

a tas , pengguga t mela l u i kuasa hukumnya mohon kepada Ketua

Pengadi l an Neger i Surakar t a , Cq. Ketua Maje l i s Hakim pemer i k sa

perka ra un tuk memer i ksa , mengad i l i dan menja tuhkan pu tusan yang

amarnya sebaga i ber i ku t :

PR I MA I R :

1 . Mener ima dan mengabulkan gugatan penggugat untuk se lu ruhnya ;

2 . Menya t a k a n menu r u t hukum , bahwa t i n d a k a n PARA TERGUGAT

t i d a k melaksanakan kewa j i b a n pembaya ran pe l unasan pokok

pemb iayaan dan marg i n keuntungan ser ta kewaj i ban – kewaj i ban

la i nya sesua i ja tuh tempo pe lunasan sebaga imana da lam AKAD

PEMBIAYAAN AL MURABAHAH No. 43 te r t angga l 29 Desember 2003

ser ta dokumen atau kete rangan yang dise rahkan / d ibe r i kan

kepada Penggugat t i dak sah adalaha merupakan perbua tan cedera

jan j i atau wanpres tas i dan te lah menimbulkan ak iba t kerug ian

bag i penggugat baik secara mater i i l maupun immater i e l ;

3 . Menyatakan menuru t hukum bahwa TERGUGAT-1 mempunyai kewaj i ban

kepada PENGGUGAT un tuk melakukan pembayaran pe lunasan pokok

pembiayaan dan marg i n keun tungan se r t a kewa j i b an –

kewa j i b an l a i n y a kepada PENGGUGAT ada lah sebaga i ber i ku t :

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9

Page 98: PILIHAN FORUM PENYELESAIAN SENGKETA PERBANKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42936/1/AMBAR... · PILIHAN FORUM PENYELESAIAN SENGKETA PERBANKAN SYARIAH ... Ekonomi

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

I . Sisa hutang = Rp. 360.000 .000 ,06 , -

2 . Biaya kete r l amba tan = Rp. 181.332 .000 ,03 , -

3 . Jasa kuasa hukum = Rp. 15.000 .000 , -

0 . Biaya Apr i sa l = Rp. 1.000 .000 , -

Jumlah = Rp. 557.332 .000 ,09

4 . Menghukum TERGUGAT- I un t u k me l a k s a n a k a n kewa j i b a n

pembaya r a n pe lunasan pokok pembiayaan dan marg in keuntungan

ser ta kewaj i ban – kewaj i ban la i nnya kepada PENGGUGAT dengan

per inc i an sebaga i ber i ku t

1 . Sisa hutang = Rp. 360.000 .000 ,06 , -

2 . Biaya kete r l amba tan = Rp. 181.332 .000 ,03 , -

3 . Jasa kuasa hukum = Rp. 15.000 .000 , -

0 . Biaya Apres ia l = Rp. 1.000 .000 , -

Jumlah = Rp. 557.332 .000 ,09

5 . Menya takan sah dan be rha r ga s i t a j am i nan o l eh Pengad i l a n

Neger i Suraka r t a ha r t a keka yaan mi l i k TERGUGAT-I I se l a k u

pen j am i n / a f a l i s a t a s hu t a n g TERGUGAT-I kepada PENGGUGAT

berupa seb idang tanah yang te rda f t a r dalam buku C desa C

No .79 yang t e r l e t a k d i Dukuh Ja rum , Desa Kayu l o k o , Kec .

S idoha r j o , Kab . Wonog i r i , pe rs i l 231 /141 , a tas nama B.

Kad inem Sonosemi t o ya i t u se luas + 2.400 M2 dengan batas - batas

: -

sebe lah uta ra : JI . Sidohar j o - Jat i s r ono

sebe lah t imur : Tanah mi l i k Ny. Endang Suta rn i

sebe lah se la t an : Tanah Bapak Sula rno dan Somo

sebe lah bara t : Tanah mi l i k Djogo Wikromo

6 . Menya t akan bahwa pu tusan pengad i l a n i n i dapa t d i j a l a n k a n

t e r l e b i h dahu l u meskipun ada verze t , band ing maupun kasas i (

Ui tvoe rbaar bi j voor raad ) ;

7 . Menghukum para te rguga t untuk membayar b iaya yang t imbu l dalam

perka ra in i . Menya takan bahwa pu tu san pengad i l a n i n i

dapa t d i j a l a n k a n t e r l e b i h dahu l u meskipun ada verze t ,

band ing maupun kasas i ( Ui tvoe rbaar bi j voor raad ) ;

SUBSIDER

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10

Page 99: PILIHAN FORUM PENYELESAIAN SENGKETA PERBANKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42936/1/AMBAR... · PILIHAN FORUM PENYELESAIAN SENGKETA PERBANKAN SYARIAH ... Ekonomi

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

11

J ika Ketua Pengadi l an Neger i Surakar ta cq Maje l i s Hakim Pemer iksa

perka ra berpendapat la i n , mohon putusan yang sead i l - adi l nya (Ex

Aequo et Bono )

Menimbang, bahwa pada har i pers idangan yang te l ah

di ten t ukan , p ihak Penggugat datang menghadap Kuasanya Drs . YB

IRPAN, SH.MH , sedangkan p ihak Terguga t I dan Terguga t I I , masing

masing datang menghadap send i r i ;

Menimbang, bahwa Maje l i s Hakim te lah berusaha dan

mengupayakan , agar kedua belah pihak yang bersengke ta , dapat

menyelesa i kan perkaranya dengan ja l an damai mela lu i proses

medias i , dengan menunjuk seorang Hakim Media to r ya i t u , BINTORO

WIDODO, SH ;

Menimbang, bahwa berdasarkan laporan dar i Hakim Media to r ,

te r t angga l 10 Agustus 2011, upaya untuk mendamaikan kedua belah

pihak yang bersengke ta mela lu i perdamaian t i dak berhas i l ,

seh ingga pemer iksaan perkara di l an j u t kan d ipers i dangan dan dimula i

dengan membacakan sura t Gugatan Penggugat , d imana Penggugat

menyatakan te tap pada gugatannya ;

Menimbang, bahwa atas Gugatan Penggugat te rsebu t , Tergugat I

dan Terguga t I I te l ah mengajukan jawaban te r t angga l 20 September

2011, yang is i pada pokoknya ada lah sebaga i ber i ku t :

1. Bahwa benar te rguga t I

atas perse tu j uan I I

pada tangga l 29

September 2003 te lah

melakukan

penandatangan AKAD

PEMBIAYAAN AL

MURABAHAH No. 43

d ihadapan Dwi Cahyan i

Edi Sud , SH Notar i s

Karanganyar .

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11

Page 100: PILIHAN FORUM PENYELESAIAN SENGKETA PERBANKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42936/1/AMBAR... · PILIHAN FORUM PENYELESAIAN SENGKETA PERBANKAN SYARIAH ... Ekonomi

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

2. Bahwa benar

berdasarkan AKAD

PEMBIAYAAN AL

MURABAHAH No 43

te r t angga l 29 Desember

2003 Tergugat I

mener ima fas i l i t a s

pembiayaan untuk

pembel i an bahan

banguanan sebesar Rp.

400.000 .000 , - .

3. Atas fas i l i t a s

pembiayaan te rsebu t

te rguga t I akan

mengembal i kan dengan

mengansur sebesar Rp.

6.666 .666 ,67 , - dengan

ja tuh tempo te r t angga l

29 t i ap bulannya dan

Rp. 406.666 .666 ,67

pada akh i r pembayaran

.

Sebagai et i ka baik Terguga t I membayarkan angsuran sesua i

jadwa l ja tuh tempo se lama tahun 2004. bahkan pembayarannya

sebaga ian besar leb ih awal dar i ja t uh tempo .

4. Dalam perkembangannya

Terguga t I I d iguga t

secara in fo rma l o leh

ahl i war i s la i n yang

merasa berhak atas

tanah ser t i f i k a t hak

mi l i k No. 152/Kayu loko

Kecamatan Sidohar j o

Kabupaten Wonogi r i

Jawa Tengah yang mana

sebaga i jaminan

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12

Page 101: PILIHAN FORUM PENYELESAIAN SENGKETA PERBANKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42936/1/AMBAR... · PILIHAN FORUM PENYELESAIAN SENGKETA PERBANKAN SYARIAH ... Ekonomi

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

13

pembiayaan AL

MURABAHAH No. 43

tangga l 29 Desember

2003 .

Sehingga Tergugat I dan I I t i dak b isa menggunakan

ser t i f i k a t tanah te rsebu t untuk di j ua l dan atau dica r i kan

pendanaan pembiayaan la i n untuk menlan ju t kan usaha

pembuatan perumahan yang te lah d i rencanakan te rguga t I

5. Bahkan gugatan yang

d ia j ukan ahl i war i s

la i n da lam hal in i

Endang Suta rn i

melayangkan gugatan

secara fo rma l ke

Pengadi l an Neger i

Wonogi r i .

Yang sebenarnya te rguga t I I da lam perkara in i t i dak pernah

mener ima re las se lama pers idangan d i Pengadi l an Neger i ,

Pengadi l an Tingg i , maupun Pengadi l an Mahkamah Agung.

Dikarenakan Relas d ia lamatkan d i Gempol Rt I Rw I I Desa

kayu loko Kecamatan Sidohar j o kabupaten Wonogi r i yang mana

sama dengan alamat Endang Sutarn i send i r i . Sedangkan

Terguga t I I berdomis i l i d i Kepat i han Wetan Rt 9 Rw I

Solo , yang seharusnya menuru t Tergugat I I pembuatan

ser t i f i k a t No. 152/Kayu loko Kecamatan Sidohar j o kabupaten

Wonogi r i menggunakan sura t wasia t yang d ibua t o leh Ibu

B.Kad imen Sonosemi to yang sebenarnya ada laah nenek dar i

te rguga t I I (Sr i Murn i Handayan i ) .

Dalam perkembangan Terguga t I dan te rguga t I I melakukan

per temuan medias i dengan p ihak Bank Syar iah Mandi r i yang

dihad i r i o leh Hendra dan Bapak Yuan Set i awan, SH pada

tangga l 25 Agustus 2011, yang mana te lah d isepak t i

perdamaian yang akan d i l an j u t k an ke pihak Advokat .

Menimbang, bahwa atas Jawaban Terguga t I dan Tergugat I I ,

Penggugat t i dak mengajukan Repl i k ;

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13

Page 102: PILIHAN FORUM PENYELESAIAN SENGKETA PERBANKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42936/1/AMBAR... · PILIHAN FORUM PENYELESAIAN SENGKETA PERBANKAN SYARIAH ... Ekonomi

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

Menimbang, bahwa se lan ju t nya Penggugat dan Para Terguga t

te l ah mengajukan kes impu lannya te r t angga l 7 November 2011

(kes impu lan para Terguga t ) dan te r t angga l 9 November 2011

(kes impu lan Penggugat ) ;

Menimbang, bahwa untuk mempers ingka t ura ian da lam putusan

in i , maka sega la sesuatu yang te ru ra i dalam ber i t a acara

pers idangan perkara d ianggap te l ah te rmak tub dan menjad i bagian

yang t i dak te rp i sahkan dengan putusan in i ;

TENTANG HUKUMNYA

Menimbang, bahwa untuk menguatkan dal i l - da l i l gugatannya ,

Penggugat te lah mengajukan a la t buk t i sura t berupa :

1. Fotocopy Akta Pembiayaan a l Murabahah No. 43 yang d ibua t o leh

Dewi cahyan i Eddy Sud, SH, Notar i s yang berkedudukan d i

Karanganyar tangga l 29 Desember 2003………………………………………... (d ibe r i

tanda P- 1) ;

2. Fotocopy Sura t Perse tu j uan tangga l 24 Desember

2003…………………………………………………………….... . . . . . (d ibe r i tanda P- 2 )

;

3. Fotocopy Surat Penegasan Perse tu j uan Pember ian Fas i l i t a s

Pembiayaan tangga l 24 Desember

2003 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ( d i b e r i tanda P- 3) ;

4. Fotocopy Sura t Kesanggupan tangga l 24 Desember

2003……………………………………………………………………………..…(diber i tanda P- 4) ;

5. Fotocopy Ser t i p i k a t Hak Mi l i k Nomor 152/Desa Kayu loko ,

Kec.S idohar j o , Kab.Wonogi r i te rca ta t atas nama Sr imurn i

Handayan i ……………………………………………………………………………….... . . . . (d ibe r i tanda

P- 5) ;

6. Foto copy Ser t i f i k a t Hak Tanggungan Nomor : 165/2004 atas

nama pemegang hak PT Bank Syar iah Mandi r i berkedudukan di

Jakar t a cabang

Surakar ta . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

. . . . . . . (d ibe r i tanda P- 6) ;

7. Fotocopy Sal i nan Putusan Mahkamah Agung Republ i k Indones ia

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14

Page 103: PILIHAN FORUM PENYELESAIAN SENGKETA PERBANKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42936/1/AMBAR... · PILIHAN FORUM PENYELESAIAN SENGKETA PERBANKAN SYARIAH ... Ekonomi

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

15

Nomor1363 K/Pdt /2007 anta ra ENDANG SUTARNI se laku Pemohon

Kasas i / Terband ing /Penggugat melawan SRI MURNI HANDAYANI, DKK

se laku Termohon Kasas i /Pembanding /Te rguga t , ….. . . ( d ibe r i

tanda P- 7) ;

8. Fotocopy Ber i t a Acara Eksekus i Penyerahan dan Ber i t a Acara

Pengangkatan Si ta No. 05/Pdt .Eks /2010 /Pn .Wng tangga l 11 Mei

2011 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . . . . . . . (d ibe r i tanda P- 8) ;

9. Fotocopy Riwayat fas i l i t a s Murabahah atas nama Nasabah Wisnu

BudiPrakoso tangga l 13 Jun i 2011 …………………………. (d ibe r i tanda

P- 9) ;

Bahwa fo to copy sura t sura t buk t i yang dibe r i tanda P- 1 s/d P- 9,

te l ah d icocokan dengan as l i n ya dan bermete ra i cukup ;

Menimbang, bahwa Terguga t I dan Tergugat I I t i dak

mengajukan ala t - ala t buk t i d ipe rs i dangan ;

Menimbang, bahwa dar i a la t ala t buk t i yang dia jukan

oleh Penggugat berupa sura t sura t , Maje l i s Hakim mempert imbangkan

sebaga i ber i ku t :

Bahwa dar i a la t bukt i sura t yang d ia jukan o leh

Penggugat , yang diber i tanda P- 1, P- 2, P- 3, P- 4 membukt i kan bahwa

benar pada tangga 29 Desember 2003 Tergugat I atas perse tu j uan

Terguga t I I te l ah mendapatkan fas i l i t a s pembiayaan al murabahah

dar i p ihak Penggugat sebanyak Rp.400 .000 .000 , - (empat ra tus ju ta

rup iah ) sebaga i modal ker j a untuk pembel i an barang dagangan (bahan

bangunan) , dengan jangka waktu se lama 12 (dua belas ) bulan dengan

marg in komula t i f yang akan dipero l eh oleh Penggugat sebanyak

Rp.80 .000 .000 , - (de lapan puluh ju ta rup iah ) , seh ingga harga jua l

dar i Penggugat kepada Terguga t I sebanyak Rp.480 .000 .000 , - (empat

ra tus de lapan puluh ju ta rup iah ) yang d i l akukan dengan cara

pembayaran tangguh (angsuran) ;

Bahwa kesepaka tan anta ra Penggugat dengan Terguga t I ya i t u

pembayaran bulan ke 1 sampai dengan pembayaran bu lan ke 11 d ibayar

oleh te rguga t I kepada Penggugat sebanyak Rp.6 .666 .666 ,67 , - (enam

ju ta enam ra tus enam puluh enam r i bu enam ra tus enam puluh enam,

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15

Page 104: PILIHAN FORUM PENYELESAIAN SENGKETA PERBANKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42936/1/AMBAR... · PILIHAN FORUM PENYELESAIAN SENGKETA PERBANKAN SYARIAH ... Ekonomi

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

enam pu luh tu juh perse ra tus rup iah ) per bu lan , sedangkan

pembayaran bulan ke 12 sebanyak Rp 406.666 .666 ,63 , - (empat ra tus

enam ju ta enam ra tus enam puluh enam r ibu enam ra tus enam puluh

enam, enam puluh t i ga per sera tus rup iah ) ;

Menimbang, bahwa menurut bukt i sura t yang d iber i tanda P- 9,

Terguga t I hanya membayar angsuran sebanyak Rp. 6.666 .666 ,66 , -

(enam ju ta enam ra tus enam pu luh enam r i bu enam r i bu enam puluh

enam, enam puluh enam per sera tus rup iah ) , se lama l ima belas ka l i

angsuran (ku run waktu 29 Januar i 2004 sampai dengan 15 Mei 2006) ,

seh ingga jumlah yang te lah dibayar o leh Terguga t I kepada

Penggugat sebanyak Rp. 119.999 .999 ,94 (se ra tus sembi l an belas ju ta

sembi l an ra tus sembi l an puluh sembi lan r i bu sembi l an r i bu sembi l an

pu luh sembi lan , sembi l an puluh empat per sera tus rup iah ) , d imana

atas bukt i sura t in i , Terguga t I t i dak membantahnya ;

Menimbang, bahwa sete lah tangga l 15 Mei 2006 sampai dengan

gugatan in i d ia jukan , Terguga t I t i dak pernah melunas i pokok

pembiayaan dan marg in keuntungan ser ta b iaya b iaya la i n ,

sebaga imana yang te lah d isepaka t i da lam Akad Pembiayaan Al

Murabahah No. 43 tangga l 29 Desember 2003 :

Bahwa menuru t Penggugat (buk t i sura t ber tanda P- 9) ,

kewaj i ban Terguga t I yang sampai saat gugatan in i d ia jukan belum

dibayarkan kepada Penggugat ada lah :

1. s isa hutang - Rp. 360.000 .000 ,

06, -

2. biaya kete r l ambatan - Rp. 181.332 .000 , 03, -

3. jasa kuasa hukum - Rp. 15.000 .000 , -

4. b iaya apr i sa l - Rp.

1.000 .000 , -

____________

______

Jumlah : - Rp.

557.332 .000 ,09 , - ( l ima ra tus l ima puluh tu j uh ju ta t i ga ra tus t i ga

pu luh dua r i bu , sembi l an persera tus rup iah ) ;

Menimbang, bahwa oleh karena Terguga t I te l ah mela la i kan

kewaj i bannya / t i d a k pernah lag i melunas i pokok pembiayaan dan

marg in keuntungan kepada Penggugat , maka Terguga t I te lah

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16

Page 105: PILIHAN FORUM PENYELESAIAN SENGKETA PERBANKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42936/1/AMBAR... · PILIHAN FORUM PENYELESAIAN SENGKETA PERBANKAN SYARIAH ... Ekonomi

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

17

melakukan wanpres tas i / i n g ka r jan j i ;

Menimbang, bahwa sebe lum Akad Pembiayaan Al Murabahah No. 43

tangga l 29 Desember 2003, d isepaka t i o leh Terguga t I dan

Penggugat , Terguga t I I te l ah member ikan sura t perse tu j uannya

te r t angga l 24 Desember 2003 untuk mempero leh fas i l i t a s yang

berka i t an dengan pembiayaan dar i Penggugat (su ra t buk t i ber tanda

P- 2) , yang bera r t i bahwa Terguga t I I se laku is t e r i dar i Tergugat I

iku t ber tanggung jawab atas sega la res i ko yang berka i t an dengan

Akad Pembiayaan Al Murabahah yang te lah disepaka t i anta ra

Penggugat dengan Terguga t I ;

Menimbang, bahwa berdasarkan sura t bukt i yang d iber i tanda

P- 7 ( Putusan Mahkamah Agung No 1363 K/PDT/2007 yang te lah

mempunya i kekuatan hukum te tap ) , menyatakan bahwa sura t bukt i

yang diber i tanda P- 5 dan P- 6 t i dak mempunyai kekuatan hukum

mengika t , o leh karenanya maka Ser t i p i k a t Hak Tanggungan No.

165/2004 atas nama Penggugat t i dak mempunya i kekuatan ekseku to r i a l

;

Menimbang, bahwa te rhadap Putusan Mahkamah Agung No 1363

K/PDT/2007 te rsebu t , te l ah d i l aksanakan eksekus inya berdasarkan

Ber i t a Acara Eksekus i Penyerahan No. 05/Pd t .Eks /2010 /PN. Wng. ,

tangga l 3 Mei 2011 ;

Menimbang, bahwa atas eksekus i penyerahan te rsebu t , maka

tanah yang menjad i bag ian /hak Terguga t I I ada lah setengah dar i

seb idang tanah yang te rda f t a r dalam buku C Desa No. 79 pers i l

231/141 , atas nama B Kadinem Sono Semi to , yang te r l e t a k di dukuh

Jarum, Desa Kayu loko , Kec. Sidoar j o , Kab. Wonogi r i se luas + 2400

M2 ;

Menimbang, bahwa menurut Penggugat batas batas tanah yang

menjad i bagian /m i l i k Terguga t I I ada lah :

- sebe lah uta ra : J ln Sidoar j o – Jat i s r ono

- sebe lah t imur : tanah mi l i k Ny Endang Sutarn i

- sebe lah se la tan : tanah Bapak Sula rno dan Somo

- sebe lah bara t : tanah mi l i k Djogo Wikromo ;

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17

Page 106: PILIHAN FORUM PENYELESAIAN SENGKETA PERBANKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42936/1/AMBAR... · PILIHAN FORUM PENYELESAIAN SENGKETA PERBANKAN SYARIAH ... Ekonomi

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

Menimbang, bahwa te rhadap tanah bagian /m i l i k Terguga t I I

te rsebu t te l ah di l e t akkan Si ta Jaminan, berdasarkan Penetapan

Maje l i s Hakim No. 89/Pd t . G/2011/ PN Ska. , tangga l 15 Nopember

2011, dan te lah d i l aksanakan Si ta Jaminan o leh Juru Si ta

Pengadi l an Neger i Wonogi r i pada : Har i Kamis tangga l 22 Desember

2011 ;

Menimbang, bahwa atas bukt i buk t i sura t yang d ia jukann oleh

Pengugat sebaga imana te lah d iu ra i kan dan d iper t imbangkan te rsebu t

dia tas , para Terguga t t i dak pernah membantahnya dan para Terguga t

juga t i dak mengajukan ala t bukt i apapun d ipers i dangan , seh ingga

apa yang te lah dida l i l k a n o leh Penggugat dalam gugatannya , dapat

dibuk t i k an dipers i dangan

Menimbang, bahwa mengenai pet i t um Penggugat pada poin t 6,

agar putusan in i dapat di j a l ankan te r l eb i h dahu lu meskipun ada

Verze t , band ing maupun kasas i ( Ui tvoe rbaar bi j voor raad ) , o leh

karena tun tu tan Penggugat in i t i dak memenuhi persyara tan yang

di ten t ukan dalam perundang undangan maupun Surat Edaran Mahkamah

Agung, maka tun tu t an Penggugat te rsebu t t i dak per l u d ikabu lkan ;

Menimbang, bahwa oleh karena Penggugat dapat membukt i kan

gugatannya , maka gugatan Penggugat dianggap cukup bera lasan

seh ingga patu t untuk d ikabu lkan sebag ian ;

Menimbang, bahwa oleh karena gugatan Penggugat dikabu l kan

untuk sebag ian , maka Terguga t I dan te rguga t I I harus lah d ihukum

untuk membayar ongkos perkara yang t imbu l dar i gugatan in i secara

tanggung ren teng ;

Menginga t akan pera tu ran perundang undangan yang

bersangku tan ;

M E N G A D I L I

- Mengabulkan gugatan Penggugat untuk sebag ian ;

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18

Page 107: PILIHAN FORUM PENYELESAIAN SENGKETA PERBANKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42936/1/AMBAR... · PILIHAN FORUM PENYELESAIAN SENGKETA PERBANKAN SYARIAH ... Ekonomi

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

19

- Menyatakan bahwa Terguga t I dan Terguga t I I te l ah

melakukan wanpres tas i / ingkar jan j i ;

- Menyatakan bahwa Terguga t I dan Terguga t I I mempunya i s isa

hutang yang waj ib dibayarkan kepada Penggugat sebanyak Rp.

557.332 .000 , 09, - ( l ima ra tus l ima pu luh tu juh ju ta

t i ga ra t us t i ga pu luh dua r i bu sembi l an per sera tus rup iah )

;

- Menghukum Tergugat I dan Terguga t I I untuk membayar s isa

hutangnya yang te rd i r i dar i pe lunasan pokok pembiayaan dan

marg in keuntungan ser ta kewaj i ban kewaj i ban la i nnya ,

sebanyak Rp. 557.332 .000 , 09, - ( l ima ra tus l ima pu luh

tu j uh ju ta t i ga ra tus t i ga puluh dua r i bu , sembi l an per

sera tus rup iah ) kepada Penggugat ;

- Menyatakan sah dan berharga s i t a jaminan yang d i l akukan

oleh Juru Si ta Pengadi l an Neger i Wonogi r i , pada har i Kamis

tangga l 22 Desember 2011, atas seb idang tanah yang

te rda f t a r da lam buku C Desa No. 79 atas nama B Kadinem

Sono Semi to yang te r l e t a k d i dukuh Jarum, Desa Kayuloko ,

Kec. Sidohar j o , Kab. Wonogi r i se luas + 2.400 M2 dengan

batas batas :

sebe lah uta ra : J ln . Sidohar j o – Jat i s r ono

sebe lah t imur : tanah mi l i k Ny. Endang

Sutarn i

sebe lah se la tan : tanah bapak Sula rno dan

Sono

sebe lah bara t : tanah mi l i k Djogo wik romo

- Menolak Gugatan Penggugat se leb ihnya ;

- Menghukun Terguga t I dan Tergugat I I untuk membayar ongkos

perka ra yang t imbu l dar i gugatan in i , sebesar Rp.

1.992 .000 , - ( satu ju t a sembi l an ra tus sembi l an puluh dua

r i bu rup iah ) ;

Demik ian d ipu tuskan dalam rapa t permusyawara tan Maje l i s

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19

Page 108: PILIHAN FORUM PENYELESAIAN SENGKETA PERBANKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42936/1/AMBAR... · PILIHAN FORUM PENYELESAIAN SENGKETA PERBANKAN SYARIAH ... Ekonomi

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

Hakim pada har i Rabu, tangga l 14 Desember 2011 o leh kami SUGENG

BUDIYANTO, SH, MH sebaga i Hakim Ketua , SUSANTO ISNU WAHYUDI, SH

dan ENI ENDRRIYARTINI , SH.MH, masing- masing sebaga i Hakim Anggota ,

putusan mana d iucapkan dalam pers idangan yang te rbuka untuk umum

pada har i Rabu tangga l 4 Januar i 2012 dengan d ihad i r i o leh HERY

SURYONO, SH se laku Pani te ra Penggant i Pengadi l an Neger i te rsebu t ,

Kuasa Penggugat ser ta tanpa d ihad i r i Tergugat I , dan Tergugat I I ;

Hakim- hak im Anggota , Hakim Ketua ,

SUSANTO ISNU WAHYUDI, SH SUGENG BUDIYANTO, SH, MH

ENI ENDRIYARTINI, SH.MH

Pani te ra Penggant i ,

HERY SURYONO, SH

Per inc i an b iaya :

Pendaf ta ran : Rp. 30.000 , -

Pelaksanaan s i t a : Rp. 1.015 .000 , -

Panggi l an : Rp. 850.000 , -

Pemberkasan : Rp. 50.000 , -

Metera i s i t a : Rp. 6000, -

Redaks i : Rp. 5000, -

Pencata tan : Rp. 25.000 , -

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20

Page 109: PILIHAN FORUM PENYELESAIAN SENGKETA PERBANKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42936/1/AMBAR... · PILIHAN FORUM PENYELESAIAN SENGKETA PERBANKAN SYARIAH ... Ekonomi

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

21

Metera i putusan : Rp. 60000, -

Redaks i putusan : Rp. 5000, -

J u m l a h : Rp. 1.992 .000 , -

(sa tu ju ta sembi l an pu luh sembi l an dua r i bu

rup iah )

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21