PIKMA

21
Selamat Malam Sahabat PIK-MA Youth Center UMP

description

tentang sejarah pikma

Transcript of PIKMA

Page 1: PIKMA

Selamat Malam Sahabat

PIK-MA Youth Center UMP

Page 2: PIKMA

Kisah Ayah dan Anak………..

Page 3: PIKMA

Seorang anak memperhatikan ayahnya yang sedang mengganti ban mobil mereka.

Page 4: PIKMA

Ban……..

“Mengapa Ayah mau repot-repot mengerjakan ini dan tidak memanggil orang bengkel saja untuk mengerjakannya?” Tanya sang anak dengan penasaran

Page 5: PIKMA

Ban……..

Sang Ayah tersenyum“Sini nak, kau lihat dan perhatikan. ada ENAM hal tentang ban yang bisa kita pelajari untuk hidup kita” Katanya sambil menyuruh sang bocah

duduk didekatnya.

Page 6: PIKMA

Ban……..

“Belajar dari ban?” Mata sang anak membelalak.

“Lebih pintar mana ban ini atau ibu guru di sekolah?” Tanya sang anak

Sang ayah tertawa“Gurumu tentu pintar, nak. Tapi perhatikan ban ini dengan segala sifat-sifatnya”

Page 7: PIKMA

Ban……..

“Pertama” “Ban selalu konsisten bentuknya, Bundar. Mau dipasang di sepeda roda tiga, motor balap pamanmu, atau roda pesawat terbang yang kita naiki untuk mengunjungi kakek-nenekmu. Ban tidak pernah berubah menjadi segitiga atau segiempat”

Si bocah mulai serius.“Benar juga ya, yah terus yang kedua?”

Page 8: PIKMA

Ban……..

“Kedua”“Ban selalu mengalami kejadian terberat. Ketika melewati jalan berlubang,dia yang terlebih dahulu merasakan. Saat melewati aspal panas, dia juga yang merasakan”

Page 9: PIKMA

Ban……..

“Ketika ada banjir, ban juga yang harus mengalami langsung”

“Bahkan ketika ada kotoran hewan atau bangkai hewan dijalan yang tidak dilihat si pengemudi, siapa yang pertamakali merasakannya?” Tanya sang Ayah

Page 10: PIKMA

Ban……..

“Aku tahu, pasti ban ya Ayah?” Jawab sang bocah dengan antusias

“Benar sekali” Jawab ayah

Page 11: PIKMA

Ban……..

“Ketiga”“Ban selalu menanggung beban terberat. Baik ketika mobil sedang diam, apalagi sedang berjalan. Baik ketika mobil sedang kosong, apalagi saat penuh penumpang dan barang. Coba kau ingat," Ujar sang ayah. Si bocah mengangguk.

Page 12: PIKMA

Ban……..

"Yang keempat”“Ban tak pernah sombong dan berat hati menolak permintaan pihak lain. Ban selalu senang bekerja sama. Ketika pedal rem memerintahkannya berhenti, dia berhenti. Ketika pedal gas menyuruhnya lebih cepat, dia pun taat dan melesat. Bayangkan kalau ban tak suka kerjasama dan bekerja sebaliknya? Saat direm malah ngebut, dan saat digas malah berhenti?"

Page 13: PIKMA

Ban……..

"Wow, benar juga Yah," Puji sang bocah sambil menggeser

duduknya lebih dekat kepada sang ayah.

"Nah, sifat kelima ban adalah, meski banyak hal penting yang dilakukannya, dia tetap rendah hati dan tak mau menonjolkan diri. Dia biarkan orang-orang memuji bagian mobil lainnya, bukan dirinya."

Page 14: PIKMA

Ban…….."Maksud ayah apa?" Tanya si bocah bingung."Kamu ingat waktu kita ke pameran mobil bulan lalu?" Tanya sang ayah disambut anggukan

sang bocah. "Ingat dong, Yah, kita masuk ke beberapa mobil kan?" "Persis,“ Jawab sang ayah.

Page 15: PIKMA

Ban……..

"Biasanya di show room atau pameran mobil, pengunjung lebih mengagumi bentuk body mobil itu, lalu ketika mereka masuk ke dalam, yang menerima pujian berikutnya adalah interior mobil itu. Sofanya empuk, AC-nya dingin, dashboardnya keren, dll.

Page 16: PIKMA

Ban……..

“Jarang sekali ada orang yang memperhatikan ban apalagi sampai memuji ban. Padahal semua kemewahan mobil, keindahan mobil, kehebatan mobil, tak akan berarti apa-apa kalau bannya kempes atau bocor."

Page 17: PIKMA

Ban……..

"Wah, iya ya, Yah, aku sendiri selalu lebih suka memperhatikan kursi mobil untuk tempat mainanku." Sang ayah selesai mengganti bannya,

dan berdiri menatap hasil kerjanya dengan puas

Page 18: PIKMA

Ban……..

"Yang keenam”“Tentang ban adalah, betapa pun bagus dan hebatnya mobil yang kau miliki, atau sepeda yang kau punya, atau pesawat yang kita naiki, saat ban tak berfungsi, kita tak akan bisa kemana-mana. Kita tak akan pernah sampai ke tujuan." Sang anak mengangguk-angguk. Sang

ayah menuntaskan penjelasannya,

Page 19: PIKMA

"Jadi saat kau besar kelak, meski kau menghadapi banyak masalah

dibanding kawan-kawanmu, menghadapi lumpur, aspal panas, banjir, atau

tak mendapat pujian sebanyak kawan-kawanmu,

bahkan terus menanggung beban berat di atas pundakmu, tetaplah kamu konsisten dengan kebaikan yang kau berikan,

tetaplah mau bekerja sama dengan orang lain, jangan sombong, ria dan merasa hebat sendiri,

ANAKKU……..

Page 20: PIKMA

jangan sombong, ria dan merasa hebat sendiri,

banding bandingkan dgn yg lain, jangan kamu memuji muji dirimu, hanya

orang lain kelak yg bisa menilai kamu berhasil atau tdk dan

yang terpenting, tetaplah menjadi penggerak di manapun kau berada. Itulah yang

ayah maksud dengan hal-hal yang bisa kita pelajari dari ban untuk hidup kita." -------------------

Page 21: PIKMA

TERIMAKASIH……..