Pikiran Rakyat -...

2
Pikiran Rakyat eKamisOJumat .O·Sabtu· Q MingglJ 8910· 11 232425 .26 12 13 2728. 14·15 293031 OSep.Okt ONovODes ohis buk ran Teror- S UDAH sebulan terakhir ini se- nerasi muda menjadi objek masalah yang terus disorot di se- jumlah media. Dimulai dari isu teroris muda di Solo hingga maraknya tawu- ran antar sekolah yang mengakibatkan· sejumlah nyawa melayang di Kota Jakarta. Namun isu yang pertama berkembang menjadi polemik berkepanjangan di masyarakat setelah seorang pengamat menuding organisasi yang berada di masjid sekolah menjadi salah satu tempat rekrutmen teroris muda di salah satu 1V nasional. Tidak pelak, sejumlah elemen civitas academica berontak menggugat. Di Ko- ta Bandung, Rabu (19/9), sekitar 200 alumni rohis asal !TB, Unpad, dan UPI yang tergabung dalam Forum Silatu- rahmi Lembaga Dakwah Kampus (FSLDK) Bandung Raya melakukan aksi di depan gedung sate. mereka menggugat pemberitaan miring rohis sebagai sarang teroris. Aksi di Ban- dung kemudian menginspirasi aksi seje- nis di sejumlah kota di Indonesia. Pun- caknya, 3.000 orang turun ke jalanan Jakarta menuntut stasiun 1V yang ter- libat untuk mencabut pemyataannya. Benarkah Rohis sarang teroris? "Gegabah dan sangat mengeneral- isasi sekali, tidak mencantumkan sum- bemya darimana, siapa terorisnya, apa asal sekolahnya, dan nama rohisnya," keluh Hafidz Ary, alumnus dan sirn- patisan rohis SMA 8 jakarta, yang per- tama kali mentwit penyikapan ter- hadap pemberitaan miring tersebut saat ditemui kampus, Selasa (2/9). Almunus magister teknik elektro ITB ini mengaku tidak bisa tinggal di- am saat rohis melihat capture gambar pemberitaan miring tentang rohis beredar di media intemet. "Kita enggak bisa balas pakai media mainstream, ya kita pakai social media. Ternan-teman kan kenceng rweetnya," ujamya. Beberapa jam sejak Hafidz men-twit pemyataan sikap terhadap pemberitaan miring tersebut, sejumlah tokoh muda seperti Yusuf Mansur, Helvy Tiana, dan Fauzil Adhim turut memberikan kultwit mereka .:Hingga sehari setelah- nya penyikapan atas rudingan tersebut menjadi isu nasional yang disambut oleh aksi mahasiswa alumnus Rohis dan siswa rohis sma di berbagai tempat. Aksi ini menurut Hafidz dilanjutkan dengan pengaduan Metro 1V sebagai pihak tergugat ke KPI Pusat, Senin(24/9). Dalam tuntutan tersebut, Forum Rohis Nusantara dan sejumlah elemen yang mendukung menuntut tiga hal Hak jawab, pencabutan beri- ta dan Slot liputan positif bagi rohis. Sementara itu Metro 1V sebagai pi- hak tergugat dalam pemberitaan nya telah menyatakan tidak pemah menya- takan bahwa Rohis menjadi sarang teroris. Dalam acara televisi yang di- tayangkan Rabu (5/9), Prof. Bambang Pranowo hanya menyatakan pola rekrutmen teroris muda dilaksanakan menggunakan ekskul di masjid kampus bukan rohis. Klarifikasi ini ditimpali Hafidz seba- gai pledoi yang salah sasaran."Ekskul di masjid sekolah apa lagi selain rohis, apa mungkin ada cheerleader di dalamnya? Kita ingin menegaskan kepada media mainstream bahwa tidak ada lagi fimah sekaligus Relajaran kepada media untuk tidak seml:iarangan memberi state men kalau mau mari kita merujuk data sebe- namya," kata Angga Kusnan Khodafl, mahasiswa jurusan mikrobiologi ITB yang bertindak sebagai komandan la- pangan aksi di depan Gedung Sate. Baginya tuduhan tersebut tidak masuk akal, "Ayo kita buka diskusi bareng. Niat kita di rohis kan sebenamya membantu generasi muda untuk menemukan ja- tidirinya sehingga tidak terjatuh pada perbuatan sia-sia," ujamya. "Beberapa tahun kemarin pemah ke- jadian seperti ini, saat Sidney Jones bi- lang yang sama dan itu berpengarauh signifikan. Penerimaan anggota rohis- rohis menjadi sangat berkurang di SMA-SMA besar," kata Rio Aurah- man, mahasiswa S2 Teknik Industri ITB yang berperan sebagai koordinator lapangan aksi menggugat pemberitaan tersebut. l Laporan yang sarna Rio dapatkan dari beberapa rohis binaanya di Lem- bang tidak lama setelah penayangan pemyataan profesor asal UIN Syarif Hidayatullah jakarta terse but. "Mereka dilarang orang tua ikut rohis lagi, di Tasik saya dengar bahkan ada pihak sekolah yang membubarkan rohis," ujar alumnus Rohis Masjid Al Furqon SMA 3 bandung ini. Gugatan dan aksi tersebut baginya merupakan bentuk penyadaran bagi masyarakat. "Ini masalahnya, media massa mainstream seringkali ceroboh dan tidak mern- pertimpangan persepsi publik," kata Hafidz. Adakah indikasi terorisme? Sementara itu Humas Kapolda Jawa Barat, Kombes Martinus Sitompul saat dihubungi Kampus menyatakan pi- haknya tidak pemah menernukan fapo- ran akan indikasi organisasi masjid sekolah terlibat dalam perekrutan bibit teroris. "Kalau pelaku terorisme tinggal di Jabar, atau orang [abar, atau mungkin melakukan tindakan terorisme di [abar itu ada, dan potensinya ada, kenapa? Karena sudah pemah terjadi. Tapi kalau bibit dari masjid sekolah tidak ada Dan faktanya pun kan tidak ada," katanya kepada kampus Sabtu (29/9). Pihaknya pun mengaku belum per- nah memerintahkan ada pengawasan terhadap kegiatan-kegiatan di masjid sekolah ataupun kampus. "Tidak ke situ orientasi berpikir kita, bahwa kegiatan-kegiatan keagamaan itu tentukan harus kita junjung, harus kita dukung kemaslahatan umat seperti itu. Walaupun kita mengadakan moni- toring itu tidak ada pemikiran seperti itu," kata Martinus. ----------~----~- .(lIplnl Humas Unpad 2012

Transcript of Pikiran Rakyat -...

Pikiran RakyateKamisOJumat .O·Sabtu· Q·MingglJ

8910· 11232425 .26

12 132728.

14·15293031

OSep.Okt ONovODes

ohis bukran Teror-

SUDAH sebulan terakhir ini se-nerasi muda menjadi objekmasalah yang terus disorot di se-

jumlah media. Dimulai dari isu terorismuda di Solo hingga maraknya tawu-ran antar sekolah yang mengakibatkan·sejumlah nyawa melayang di KotaJakarta. Namun isu yang pertamaberkembang menjadi polemikberkepanjangan di masyarakat setelahseorang pengamat menuding organisasiyang berada di masjid sekolah menjadisalah satu tempat rekrutmen terorismuda di salah satu 1V nasional.

Tidak pelak, sejumlah elemen civitasacademica berontak menggugat. Di Ko-ta Bandung, Rabu (19/9), sekitar 200alumni rohis asal !TB, Unpad, dan UPIyang tergabung dalam Forum Silatu-rahmi Lembaga Dakwah Kampus(FSLDK) Bandung Raya melakukanaksi di depan gedung sate. merekamenggugat pemberitaan miring rohissebagai sarang teroris. Aksi di Ban-dung kemudian menginspirasi aksi seje-nis di sejumlah kota di Indonesia. Pun-caknya, 3.000 orang turun ke jalananJakarta menuntut stasiun 1V yang ter-libat untuk mencabut pemyataannya.Benarkah Rohis sarang teroris?

"Gegabah dan sangat mengeneral-isasi sekali, tidak mencantumkan sum-bemya darimana, siapa terorisnya, apaasal sekolahnya, dan nama rohisnya,"keluh Hafidz Ary, alumnus dan sirn-patisan rohis SMA 8 jakarta, yang per-tama kali mentwit penyikapan ter-hadap pemberitaan miring tersebut saatditemui kampus, Selasa (2/9).

Almunus magister teknik elektroITB ini mengaku tidak bisa tinggal di-am saat rohis melihat capture gambarpemberitaan miring tentang rohisberedar di media intemet.

"Kita enggak bisa balas pakai mediamainstream, ya kita pakai social media.Ternan-teman kan kenceng rweetnya,"ujamya.

Beberapa jam sejak Hafidz men-twitpemyataan sikap terhadap pemberitaan

miring tersebut, sejumlah tokoh mudaseperti Yusuf Mansur, Helvy Tiana, danFauzil Adhim turut memberikankultwit mereka .:Hingga sehari setelah-nya penyikapan atas rudingan tersebutmenjadi isu nasional yang disambutoleh aksi mahasiswa alumnus Rohisdan siswa rohis sma di berbagai tempat.

Aksi ini menurut Hafidz dilanjutkandengan pengaduan Metro 1V sebagaipihak tergugat ke KPI Pusat,Senin(24/9). Dalam tuntutan tersebut,Forum Rohis Nusantara dan sejumlahelemen yang mendukung menuntuttiga hal Hak jawab, pencabutan beri-ta dan Slot liputan positif bagi rohis.

Sementara itu Metro 1V sebagai pi-hak tergugat dalam pemberitaan nyatelah menyatakan tidak pemah menya-takan bahwa Rohis menjadi sarangteroris. Dalam acara televisi yang di-tayangkan Rabu (5/9), Prof. BambangPranowo hanya menyatakan polarekrutmen teroris muda dilaksanakanmenggunakan ekskul di masjid kampusbukan rohis.

Klarifikasi ini ditimpali Hafidz seba-gai pledoi yang salah sasaran."Ekskul dimasjid sekolah apa lagi selain rohis, apamungkin ada cheerleader di dalamnya?Kita ingin menegaskan kepada mediamainstream bahwa tidak ada lagi fimahsekaligus Relajaran kepada media untuktidak seml:iarangan memberi state menkalau mau mari kita merujuk data sebe-namya," kata Angga Kusnan Khodafl,mahasiswa jurusan mikrobiologi ITByang bertindak sebagai komandan la-pangan aksi di depan Gedung Sate.Baginya tuduhan tersebut tidak masukakal,

"Ayo kita buka diskusi bareng. Niatkita di rohis kan sebenamya membantugenerasi muda untuk menemukan ja-tidirinya sehingga tidak terjatuh padaperbuatan sia-sia," ujamya.

"Beberapa tahun kemarin pemah ke-jadian seperti ini, saat Sidney Jones bi-lang yang sama dan itu berpengarauhsignifikan. Penerimaan anggota rohis-

rohis menjadi sangat berkurang diSMA-SMA besar," kata Rio Aurah-man, mahasiswa S2 Teknik IndustriITB yang berperan sebagai koordinatorlapangan aksi menggugat pemberitaantersebut. l

Laporan yang sarna Rio dapatkandari beberapa rohis binaanya di Lem-bang tidak lama setelah penayanganpemyataan profesor asal UIN SyarifHidayatullah jakarta terse but. "Merekadilarang orang tua ikut rohis lagi, diTasik saya dengar bahkan ada pihaksekolah yang membubarkan rohis," ujaralumnus Rohis Masjid Al FurqonSMA 3 bandung ini. Gugatan dan aksitersebut baginya merupakan bentukpenyadaran bagi masyarakat. "Inimasalahnya, media massa mainstreamseringkali ceroboh dan tidak mern-pertimpangan persepsi publik," kataHafidz.

Adakah indikasi terorisme?Sementara itu Humas Kapolda Jawa

Barat, Kombes Martinus Sitompul saatdihubungi Kampus menyatakan pi-haknya tidak pemah menernukan fapo-ran akan indikasi organisasi masjidsekolah terlibat dalam perekrutan bibitteroris.

"Kalau pelaku terorisme tinggal diJabar, atau orang [abar, atau mungkinmelakukan tindakan terorisme di [abaritu ada, dan potensinya ada, kenapa?Karena sudah pemah terjadi. Tapikalau bibit dari masjid sekolah tidakada Dan faktanya pun kan tidak ada,"katanya kepada kampus Sabtu (29/9).

Pihaknya pun mengaku belum per-nah memerintahkan ada pengawasanterhadap kegiatan-kegiatan di masjidsekolah ataupun kampus.

"Tidak ke situ orientasi berpikir kita,bahwa kegiatan-kegiatan keagamaanitu tentukan harus kita junjung, haruskita dukung kemaslahatan umat sepertiitu. Walaupun kita mengadakan moni-toring itu tidak ada pemikiran sepertiitu," kata Martinus.----------~----~-

.(lIplnl Humas Unpad 2012

Pendapat serupa diungkapkan Dr.Sandro Mihradi, sekretaris lembagakemahasiswaan ITB. Alumnus-alum-nus rohis yang umumnya aktif di LDKITB diakuinya kerap mengadakankegiatan positif ."Kami melihat kebanyakan yang ak-

tif di LDK baik-baik, bisa diajak ker-jasama misalnya dalam program den-gan kemahasiswaan atau rektorat danyang penting mereka juga tidakmengeksklusifkan diri," katanya Se-lasa(2/l).Sementara itu Pri [amrar alumni ro-

his sebuah SMA bergengsei di Ban-dung tudingan itu sebenamya tidaksepenuhnya salah. Wirausahawan mu-da ini mengaku pemah mendapatajakan saat SMA untuk bergabung

ARMIN ABDUL JABBAR{'PR'

dengan kelompok melaui pola rekrut-men sebagaimana diungkapkan Prof.Bambang."Hanva saja itu NIl (Negara Islam

Indoensia), yang dianggap gerakansesat bukan terorisme, dan yang diajakpun bukan hanya yang aktif di masjid,anak-anak pramuka pun ikut diajak,"katanya., Organisasi resmi di sekolah semacamrohis, menutrut Pri, mereka justruberperan sebagai benteng

gerakan-gerakan menyempal. "Yangmenyelematkan saya begitu tabu adaorang luar sekolah mengkader saya un-tuk bergabung dengan NIl justru anak-anak rohis senior saya, mereka buatskenario untuk menjauhkan saya dariNIl" kata Pri.***

Heykal Sya'banKampus-J>~oo.com

3)