Pikiran Rakyat -...

2
11 26 Pikiran Rakyat ~~~~=,======~@~,,~<w=reIT.="m~~,==~==~~~====_ () Selasa 0 Rabu 0 Kamis 0 Jumat o Sabtu 0 Minggu 4 5 20 12 13 14 15 27 28 29 30 31 6 21 7 22 8 23 9 24 10 25 Pakistan dan Perang Afganis an ,8 Jan C) Peb ,~) Mar ::) Apr:) Mei C) Jun 0 Jul • Ags 0 Sep 0 Okt 0 Nov 0 Des '''-'-=-''--~-'--'-'---''---'''-,---, -----'-, -, _--"",_=_~======~~""""",,"""';;;"""'=";;"""'~,.JiI'" OlehMAHFUD B OCORNYA dokumen rahasia tentang perang di Mganistan oleh situs Wilileaks (20/7) membuat gem- par kalangan politikus dan pe- tinggi militer Pentagon. Doku- men setebal sekitar 92.000 lebih halaman tersebut, sebagaimana dipublikasikan situs berita WJIi- leaks, memuat sejumlah hal sensitif atas sejumlah kebijakan 'perang oleh Amerika Serikat di Mganistan serta tantangan yang dihadapi militernya di medan tempur Mganistan. Salah satu hal paling menge- jutkan dari pemberitaan terse- but adalah hubungan Taliban dengan badan intelijen Pakistan ISI (Intel Service Inteligence). Dokumen tersebutjuga membe- berkan hubungan Iran dengan .beberapa kelompok perlawanan di Mganistan. Kedua negara ini dianggap. ikut memperkeruh konflik di Afganistan yang se- akan tidak pernah berakhir. Munculnya intervensi politik Pakistan atas Mganistan bukan hal baru dalam perseteruan konflik bersenjata Mganistan. Pakistan selalu menjadi gerbang terdepan dengan beberapa ne- gara sekitarnya (Rusia, AS, Cina, Iran, Tajikistan, dan Usbekis- tan) mendukung fraksi bersen- jata tertentu, setelah Uni Soviet menarik diri dalam perang M- ganistan (1979-1989). Karena alasan geografis ter- utama konflik perbatasan, geo- politik kawasan (perseteruannya dengan India) dan etnis (Pash- turn), Pakistan sangat berkepen- tingan kepadaAfganistan. Ke- pentingan baik secara militer maupun politik ini dapat dilihat dari keterlibatan mereka yang sangat mencolok dan cenderung berkesinambungan, ketika mun- culnya intervensi miIiter Soviet 1979. Dilatarbelakangi situasi inilah, dokumen tersebut me- nyebut Pakistan sebagai musuh dalam selimutnya AS. Pakistan dan Taliban Setelah mundurnya pasukan Soviet dalam perang melawan Mujahiddin, 15 Februari 1989, Mganistan dilanda perang sau- dara yang digerakkan baik oleh suku maupun mazhab agama untuk berebut pengaruh dan ke- kuasaan -- yang pada masa pe- rang bersatu mengusir Soviet. Beberapa penguasa (war lord) ini pun pada masa pendudukan Soviet mempunyai ikatan politik yang kuat dengan Pakistan. Sa- lah satunya, faksi pimpinan Qul- buddin Hekmatiyar, tokoh mili- ter didikan ISI. Dalam perkembangannya, se- ring teIjadi selisih paham antara Hekmatiyar dan ISI. Mulailah ISI berpikir untuk membentuk Kliping Humas Unpad 2010 faksi lain yang lebih loyal dan tunduk kepada kepentingan Pa- kistan. Dibentuklah Taliban yang sebagian personel militer- nya pemuda dari pengungsi et- nis Pashtum Afganistan yang mendapat pendidikan di seko- lah-sekolah Islam Pakistan. Et- nis ini merupakan etnis terbesar (sekitar 65 persen) dari pendu- duk Afganistan yang berjumlah 31juta jiwa. Namun, kedekatan hubungan Taliban-Pakistan dan negara pendukungnya menjadi buyar pascatragedi wrc 11September 2001. Taliban menjadi pihak yang dipresentasikan sebagai terdakwa atas serangan teror te- sebut. AS pun bersikap keras untuk mengulingkan kelompok yang dianggap .melindungi AI Qaeda ini. Karena posisi dilema- tisnya, Pakistan terpaksa meng- ubah haluan politik mereka ter- hadap Taliban menjadi mendu- kung AS mengempur Taliban. Perubahan ini tentu saja mela- hirkan konsesi-konsesi politik yang akan dinikmati oleh Pakis- tan. Salah satunya adalah bantu- an ekonomi dan militer. Perangjilid 11 Momentum perangAS-Tali- ban dapat dipandang sebagai perang Afganistan JiIid 11 oleh sebagian pengamat. Pakistan di- pastikan kembali memperoleh status istimewa dari AS. AIasan- nya, secara geografis, negeri ini berbatasan langsung dengan M-

Transcript of Pikiran Rakyat -...

Page 1: Pikiran Rakyat - pustaka.unpad.ac.idpustaka.unpad.ac.id/wp-content/...pakistandanperangafganistan.pdf · dihadapi militernya di medan tempur Mganistan. ... masa Perang Dingin, kedua

1126

Pikiran Rakyat~~~~=,======~@~,,~<w=reIT.="m~~,==~==~~~====_

() Selasa 0 Rabu 0 Kamis 0 Jumat o Sabtu 0 Minggu

4 520

12 13 14 1527 28 29 30 31

621

722

823

924

1025

Pakistan dan Perang Afganis an

,8 Jan C)Peb ,~) Mar ::) Apr:) Mei C)Jun 0 Jul • Ags 0 Sep 0 Okt 0 Nov 0 Des'''-'-=-''--~-'--'-'---''---'''-,---, -----'-, -, _--"",_=_~======~~""""",,"""';;;"""'=";;"""'~,.JiI'"

OlehMAHFUD

BOCORNYA dokumenrahasia tentang perangdi Mganistan oleh situs

Wilileaks (20/7) membuat gem-par kalangan politikus dan pe-tinggi militer Pentagon. Doku-men setebal sekitar 92.000 lebihhalaman tersebut, sebagaimanadipublikasikan situs berita WJIi-leaks, memuat sejumlah halsensitif atas sejumlah kebijakan

'perang oleh Amerika Serikat diMganistan serta tantangan yangdihadapi militernya di medantempur Mganistan.

Salah satu hal paling menge-jutkan dari pemberitaan terse-but adalah hubungan Talibandengan badan intelijen PakistanISI (Intel Service Inteligence).Dokumen tersebutjuga membe-berkan hubungan Iran dengan

.beberapa kelompok perlawanandi Mganistan. Kedua negara inidianggap. ikut memperkeruhkonflik di Afganistan yang se-akan tidak pernah berakhir.

Munculnya intervensi politikPakistan atas Mganistan bukanhal baru dalam perseteruankonflik bersenjata Mganistan.Pakistan selalu menjadi gerbangterdepan dengan beberapa ne-gara sekitarnya (Rusia, AS, Cina,Iran, Tajikistan, dan Usbekis-tan) mendukung fraksi bersen-jata tertentu, setelah Uni Sovietmenarik diri dalam perang M-

ganistan (1979-1989).Karena alasan geografis ter-

utama konflik perbatasan, geo-politik kawasan (perseteruannyadengan India) dan etnis (Pash-turn), Pakistan sangat berkepen-tingan kepadaAfganistan. Ke-pentingan baik secara militermaupun politik ini dapat dilihatdari keterlibatan mereka yangsangat mencolok dan cenderungberkesinambungan, ketika mun-culnya intervensi miIiter Soviet1979. Dilatarbelakangi situasiinilah, dokumen tersebut me-nyebut Pakistan sebagai musuhdalam selimutnya AS.

Pakistan dan TalibanSetelah mundurnya pasukan

Soviet dalam perang melawanMujahiddin, 15 Februari 1989,Mganistan dilanda perang sau-dara yang digerakkan baik olehsuku maupun mazhab agamauntuk berebut pengaruh dan ke-kuasaan -- yang pada masa pe-rang bersatu mengusir Soviet.Beberapa penguasa (war lord)ini pun pada masa pendudukanSoviet mempunyai ikatan politikyang kuat dengan Pakistan. Sa-lah satunya, faksi pimpinan Qul-buddin Hekmatiyar, tokoh mili-ter didikan ISI.

Dalam perkembangannya, se-ring teIjadi selisih paham antaraHekmatiyar dan ISI. MulailahISI berpikir untuk membentuk

Kliping Humas Unpad 2010

faksi lain yang lebih loyal dantunduk kepada kepentingan Pa-kistan. Dibentuklah Talibanyang sebagian personel militer-nya pemuda dari pengungsi et-nis Pashtum Afganistan yangmendapat pendidikan di seko-lah-sekolah Islam Pakistan. Et-nis ini merupakan etnis terbesar(sekitar 65 persen) dari pendu-duk Afganistan yang berjumlah31juta jiwa.

Namun, kedekatan hubunganTaliban-Pakistan dan negarapendukungnya menjadi buyarpascatragedi wrc 11September2001. Taliban menjadi pihakyang dipresentasikan sebagaiterdakwa atas serangan teror te-sebut. AS pun bersikap kerasuntuk mengulingkan kelompokyang dianggap .melindungi AIQaeda ini. Karena posisi dilema-tisnya, Pakistan terpaksa meng-ubah haluan politik mereka ter-hadap Taliban menjadi mendu-kung AS mengempur Taliban.Perubahan ini tentu saja mela-hirkan konsesi-konsesi politikyang akan dinikmati oleh Pakis-tan. Salah satunya adalah bantu-an ekonomi dan militer.

Perangjilid 11Momentum perangAS-Tali-

ban dapat dipandang sebagaiperang Afganistan JiIid 11 olehsebagian pengamat. Pakistan di-pastikan kembali memperolehstatus istimewa dari AS. AIasan-nya, secara geografis, negeri iniberbatasan langsung dengan M-

Page 2: Pikiran Rakyat - pustaka.unpad.ac.idpustaka.unpad.ac.id/wp-content/...pakistandanperangafganistan.pdf · dihadapi militernya di medan tempur Mganistan. ... masa Perang Dingin, kedua

ganistan, dan menjadi garda ter-depan dalam suplai logistik bagimiliter AS dan koalisinya yangsedang berperang di Afganistan,

Pakistan dengan cerdiknyadapat menjadikan perang Mga-nistan Jilid 11 ini sebagai barterpolitik dengan AS.Alasan ini da-pat dimaklumi, karena pasca-Perang Dingin, terjadi perubah-an arah kebijakan politik luarnegeri AS di kawasan Asia Sela-tan, ketika AS lebih cenderungmendekat ke India karena alas-an ekonomi. Kebijakan politikAS ini dinilai kalangan politikusdan terutama militer dan inteli-jen Pakistan ISI sebagai peng-hianatan AS pada Pakistan.

Secara garis besar, strukturgeopolitik kawasan Asia Selatantidak dapat dilepaskan dari per-seteruan India-Pakistan. Padamasa Perang Dingin, kedua ne-gara cenderung merapat ke po-ros dunia pada waktu itu (AS-Pakistan/India-Uni Soviet). Na-mun setelah berakhirnya Pe-rang Dingin karena alasan eko-nomi, AS meninggalkan Pakis-tan. Merasa ditinggalkan, Pakis-tan mengandeng Cina sebagaisekutu potensialnya di Asia se-latan. Terlebih Cina juga mem-punyai konflik perbatasan, bah-kan pernah terlibat perang sing-kat dengan India pada 1960-an,ditambah dengan dukunganpolitik India terhadap aktiviskemerdekaan Tibet. Cina me-nyambut baik persekutuan poli-

tik ini, dengan memberikanbantuan kepada Pakistan, mulaidari bantuan keuangan, terma-suk kerja sama teknologi mili-ter.

Posisi politik Pakistan sema-kin mendapat tempat ketika pe-rang AS-Taliban dimulai pada2001. Karena posisinya, baik po-litik dan geografis, AS terpaksamelirik kembali Pakistan. Pakis-tan seakan mendapatkan durianruntuh dari dua sisi, yaitu ASdan Cina, berupa bantuan eko-nomi dan militer. lni dapat dili-hat dari kunjungan Menlu Hilla-ry Clinton baru-baru ini yangmenyetujui bantuan untuk pem-belian pesawat tempur F-16 da-ri AS. Bahkan, ASjuga bersediamembiayai beberapa projek se-nilai 500 juta dolar AS.

Meskipun dukungan Pakistanterhadap ASdalam perang Afga-nistan di kalangan publik Pakis-tan sangat tidak populer dan bi-sa dikatakan Pakistan sebagaipihak paling menderita karenaterjerembap dalam pusaran te-rorisme, tetapi momentum pe-rang ini, oleh politikus dan pe-tinggi militer melalui intelijen-nya (ISI), dijadikan sebagai titikbalik mengeluarkan isolasi posi-si politik dan ekonomi Pakistandi baik di Asia Selatan maupuntingkat global.***

Penulis, kandidat doktorUnpad Bandung di bidang kaji-an utama hukum internasional.