PI 20 NOV

13
NAMA: CINDY LAURA SHANNEN AMANDA NPM: 0112U217 KELAS: G TUGAS: PEREKONOMIAN INDONESIA 1. Uraikan bagaimana sirkulasi pembayaran yang mengandung sistem ekonomi yang terbuka!! Perekonomian terbuka / perekonomian empat sektor merupakan suatu negara yang mempunyai hubungan ekonomi dengan negara – negara lain. Dalam perekonomian terbuka sebagian produksi dalam negeri diekspor atau dijual ke luar negeri dan disamping itu terdapat pula barang di negara itu yang diimpor dari negara – negara lain. Perekonomian terbuka dinakan juga sebagai ekonomi empat sektor, yaitu suatu ekonomi yang dibedakan kepada empat sektor yaitu : 1. Sektor Rumah Tangga (Households Sector), yang terdiri atas sekumpulan individu yg dianggap homogen & identik. 2. Sektor Perusahaan (Firms Sector), yang terdiri atas sekumpulan perusahaan yang memproduksi brg & jasa. 3. Sektor Pemerintah (Government Sector), yang memiliki kewenangan politik untuk mengatur kegiatan masyarakat & perusahaan. 4. Sektor Luar Negeri ( Foreign Sector), yaitu sektor perekonomian dunia, dimana perekonomian melakukan transaksi ekspor-impor. Mekanisme Perekonomian Empat Sektor Disebut dengan Kegiatan ekonomi empat sektor karena kegiatan ini tidak hanya melibatkan pelaku-pelaku ekonomi di dalam negeri, tetapi juga masyarakat ekonomi di luar negeri. Dalam diagram circular flow terdapat pasar-pasar yang mempengaruhi kegiatan ekonomi, pasar-pasar tersebut meliputi : Pasar barang, Pasar tenaga kerja, Pasar Uang & Lembaga keuangan, serta Pasar Luar negeri.

description

ygu

Transcript of PI 20 NOV

Page 1: PI 20 NOV

NAMA: CINDY LAURA SHANNEN AMANDA

NPM: 0112U217KELAS: GTUGAS: PEREKONOMIAN INDONESIA

1. Uraikan bagaimana sirkulasi pembayaran yang mengandung sistem ekonomi yang terbuka!!

Perekonomian terbuka / perekonomian empat sektor merupakan suatu negara yang

mempunyai hubungan ekonomi dengan negara – negara lain. Dalam perekonomian terbuka

sebagian produksi dalam negeri diekspor atau dijual ke luar negeri dan disamping itu terdapat

pula barang di negara itu yang diimpor dari negara – negara lain. Perekonomian terbuka

dinakan juga sebagai ekonomi empat sektor, yaitu suatu ekonomi yang dibedakan kepada

empat sektor yaitu :

1. Sektor Rumah Tangga (Households Sector), yang terdiri atas sekumpulan individu yg

dianggap homogen & identik.

2. Sektor Perusahaan (Firms Sector), yang terdiri atas sekumpulan perusahaan yang

memproduksi brg & jasa.

3. Sektor Pemerintah (Government Sector), yang memiliki kewenangan politik untuk

mengatur kegiatan masyarakat & perusahaan.

4. Sektor Luar Negeri ( Foreign Sector), yaitu sektor perekonomian dunia, dimana

perekonomian melakukan transaksi ekspor-impor.

    Mekanisme Perekonomian Empat Sektor

Disebut dengan Kegiatan ekonomi empat sektor karena kegiatan ini tidak hanya melibatkan

pelaku-pelaku ekonomi di dalam negeri, tetapi juga masyarakat ekonomi di luar

negeri. Dalam diagram circular flow terdapat pasar-pasar yang mempengaruhi kegiatan

ekonomi, pasar-pasar tersebut meliputi : Pasar barang, Pasar tenaga kerja, Pasar Uang &

Lembaga keuangan, serta Pasar Luar negeri.

Page 2: PI 20 NOV

Dari diagram circular Flow

diatas terdiri dari 4 komponen yaitu :

1.  Rumah Tangga

Hubungan dengan Perusahaan

Pada awalnya rumah tangga menjual SDM yang dimilikinya kepada perusahaan. Dari

interaksi antara rumah tangga dan perusahaan dipertemukan pada Pasar tenaga kerja.

Kemudian dari penjualan SDM tersebut, rumah tangga mendapatan penghasilan yang terdiri

dari sewa, bunga, upah dan profit. Hal ini dipertemukan dalam pasar uang & lembaga

keungan.

Hubungan dengan Pemerintah

Dalam hubungan ini rumah tangga menyetorkan sejumah uang sebagai pajak kepada

pemerintah dan rumah tangga menerima penerimaan berupa gaji, bunga, penghasilan non

balas jasa dari pemerintah (berupa hasil dari pajak).

Page 3: PI 20 NOV

Hubungan dengan negara lain

Untuk mencapai hubungan dengan negara lain rumah tangga harus melewati pasar barang

dan pasar luar negeri. Rumah tangga mengimpor barang dan jasa dari luar negeri untuk

memenuhi kebutuhan hidup.

2.  Perusahaan

Perusahaan merupakan gabungan unit kegiatan yang menghasilkan produk barang dan jasa.

Hubungan dengan Rumah Tangga

perusahaan menghasilkan produk-produk berupa barang dan jasa yang dikonsumsi oleh

masyarakat. Lalu Perusahaan mendapatkan penghasilan dari penjualan produknya. Interaksi

tersebut dipertemukan dalam pasar barang. Pasar Barang adalah pasar yang mempertemukan

penawaran dan permintaan barang dan jasa. Pasar barang sering diistilahkan dengan sektor

riil.

Hubungan dengan Pemerintah

Perusahaan membayar pajak kepada pemerintah dan perusahaan menjual produk dan jasa

kepada pemerintah melalui pasar barang.

Hubungan dengan Dunia Internasional

Perusahaan melakukan impor atas produk barang maupun jasa dari luar negeri melalui pasar

barang dan pasar luar negeri. Dari hasil penjulan tersebut perusahaan mendapatkan

laba/keuntungan.

3.  Pemerintah

Bertindak sebagai pembuat dan pengatur kebijakan masyarakat dan bisnis.

Hubungan dengan RumahTangga

pemerintah menerima setoran pajak rumah tangga untuk kebutuhan operasional,

pembangunan, dan lain-lain untuk membangun negara.

Page 4: PI 20 NOV

Hubungan dengan Perusahaan

pemerintah mendapatkan penerimaan pajak dari perusahaan dan pemerintah juga membeli

produk dari perusahaan berdasarkan dana anggaran belanja yang ada.

4. Negara-negara lain

Hubungan dengan Rumahtangga

Negara-negara lain(dunia internasional) menyediakan barang dan jasa untuk kepentingan

rumah tangga yang dilakukan di pasar luar negeri, dari pasar luar negeri masuk ke dalam

pasar barang dalam negeri sehingga produk yang dihasilkan dapat dibeli oleh rumah tangga.

Sehingga dari transaksi jual beli tersebut negara lain mendapatkan laba/keuntungan.

2. jelaskan perbedaan foreign direct investment dan foreign indirect investment.

A. Foreign direct investment

FDI (Foreign Direct Investment) atau investasi langsung luar negeri adalah salah satu ciri penting dari sistem ekonomi yang kian mengglobal. FDI bermula saat sebuah perusahaan dari satu negara menanamkan modalnya dalam jangka panjang ke sebuah perusahaan di negara lain. Dengan cara ini perusahaan yang ada di negara asal (home country) bisa mengendalikan perusahaan yang ada di negara tujuan investasi (host country) baik sebagian atau seluruhnya. Caranya dimulai dimana penanam modal membeli perusahaan di luar negeri yang sudah ada atau menyediakan modal untuk membangun perusahaan baru di sana atau membeli sahamnya sekurangnya 10%.

Biasanya, FDI terkait dengan investasi aset-aset produktif, misalnya pembelian atau konstruksi sebuah pabrik, pembelian tanah, peralatan atau bangunan; atau konstruksi peralatan atau bangunan yang baru yang dilakukan oleh perusahaan asing. Penanaman kembali modal (reinvestment) dari pendapatan perusahaan dan penyediaan pinjaman jangka pendek dan panjang antara perusahaan induk dan perusahaan anak atau afiliasinya juga dikategorikan sebagai investasi langsung. Kini mulai muncul corak-corak baru dalam FDI seperti pemberian lisensi atas penggunaan teknologi tinggi.

Sebagian besar FDI ini merupakan kepemilikan penuh atau hampir penuh dari sebuah perusahaan. Termasuk juga perusahaan-perusahaan yang dimiliki bersama (joint ventures) dan aliansi strategis dengan perusahaan-perusahaan lokal. Joint ventures yang melibatkan tiga pihak atau lebih biasanya disebut sindikasi (atau ‘syndicates’) dan biasanya dibentuk untuk

Page 5: PI 20 NOV

proyek tertentu seperti konstruksi skala luas atau proyek pekerjaan umum yang melibatkan dan membutuhkan berbagai jenis keahlian dan sumberdaya. Istilah FDI biasanya tidak mencakup investasi asing di bursa saham.

B. Foreign indirect investment

FII (Foreign indirect Investment) atau investasi tidak langsung luar negeri atau dengan kata lain investasi portofolio Pada dasarnya merupakan penanaman modal yang dilakukan oleh para investor melalui pasar modal baik dalam bentuk saham maupun surat utang seperti obligasi. Investasi ini sangat memiliki tingkat risiko yang besar dan sebaliknya juga memiliki tingkat keuntungan yang besar juga, tergantung bagaimana para investor membaca kondisi pasar dan kelihaian mereka dalam melakukan spekulasi.

Untuk melakukan investasi portofolio di pasar modal para investor sebaiknya diperlukan pengetahuan yang cukup, pengalaman, serta naluri bisnis untuk menganalisa sekuritas mana saja yang akan dibeli, mana yang akan dijual, dan mana yang akan tetap dimiliki. Mereka yang ingin berkecimpung dalam investasi portofolio harus meninggalkan budaya ikut-ikutan, gambling, dan sebagainya yang tidak rasional.Sebagai para investor harus rasional dalam menghadapi pasar modal. Selain itu para investor harus memiliki ketajaman pekiraan masa depan mengenai sekuritas yang akan dibeli atau dijual (Halim, 2003 : 2).

Adapun Investasi portofolio di Indonesia sangat membantu perusahaan-perusahaan yang ada di pasar modal untuk memajukan usahanya agar lebih berkembang lagi. Dengan adanya investasi ini maka modal didalam perusahaan akan meningkat dan dapat dipergunakan untuk menambah alat-alat produksi dan lain-lain. Dan investasi portofolio di Indonesia yang dilakukan oleh para investor melalui pasar modal berasal dari saham dan surat utang seperti obligasi dan lain-lain.

Pengertian Portofolio Investasi : Teori portofolio (portfolio theory) menyatakan bahwa risiko dan pengembalian keduanya harus dipertimbangkan dengan asumsi tersedia kerangka formal untuk mengukur keduanya dalampembentukkan portofolio. Dalam bentuk dasarnya, teori portofolio dimulai dengan asumsi bahwa tingkat pengembalian atas efek dimasa depan dapat diestimasi dan kemudian menentukan risiko dengan variasi distribusi pengembalian. Dengan asumsi tertentu, teori portofolio menghasilkan hubungan linear antara risiko dan pengembalian.

Istilah portofolio dalam dunia keuangandigunakan untuk menyebutkan kumpulan investasi yang dimiliki oleh institusi ataupun perorangan. Memiliki portofolio seringkali merupakan suatu bagian dari investasi dan strategi manajemen resiko yang disebut diversifikasi. Dengan memiliki beberapa aset, resiko tertentu dapat dikurangi. Ada pula portofolio yang ditujukan untuk mengambil suatu resiko tinggi yang disebut portofolio konsentrasi ( concentrated portfolio)

Page 6: PI 20 NOV

3. Mengapa FDI bisa menciptakan kesempatan kerja??

Dari sisi jumlah angkatan kerja, sepanjang Februari 2012 hingga Februari2013 tercatat peningkatan angkatan kerja di Indonesia sebesar 780 ribu orang,dimana pada Februari 2012 angkatan kerja tercatat sebesar 120,41 juta sedangkan dibulan Februari 2013 jumlahnya naik menjadi 121,19 juta orang. Meskipun jumlahangkatan kerja meningkat, dalam satu tahun terakhir (Februari 2012 hingga Februari2013) terjadi penurunan tingkat partisipasi angkatan kerja sebesar 0,45%. Kondisiketenagakerjaan di Indonesia menunjukkan perbaikan dalam hal jumlah angkatankerja maupun penurunan tingkat pengangguran, meskipun jumlah penduduksetengah menganggur meningkat. Tingkat partisipasi angkatan kerja pada Februari2013 sebesar 69,2 % menurun tipis dibanding Februari 2012 sebesar 69,66%.Sementara bila dibandingkan dengan Agustus 2012 masih cenderung naik karenapada periode itu tingkat partisipasi angkatan kerja tercatat sebesar 67,88%.Hinggal Februari 2013, penyerapan tenaga kerja terbesar masihdikontribusikan oleh sektor Pertanian, Perdagangan, Jasa Kemasyarakatan, dansektor Industri .

Riset Empirik FDI dan Pengangguran

Perkembangan liberalisasi perdagangan mempengaruhi kecepatan ekspansiperusahaan multinasional ke berbagai negara di belahan dunia. Sebagian besarperusahaan multinasional itu mengarahkan ekspansinya ke negara berkembang diAsia. Berdasarkan data dari UNCTAD (2004) tiga besar daerah tujuan investasi duniaadalah negara Asia yaitu RRC, Thailand dan India. Hal ini dikarenakan negara-negaraAsia (Tenggara) merupakan potensi pasar yang besar bagi produk-produk mereka.Greenaway, Morgan dan Wright (2002) menemukan adanya dampak positif investasiasing di negara berkembang, yaitu pertumbuhan ekonomi negara-negara tujuaninvestasi menjadi lebih tinggi dibandingkan sebelumnya. Selain itu, investasi asing(langsung) juga membuka lapangan kerja baru bagi para penganggur di negara - negara berkembang. Penelitian lain dari Baier dan Bergstrand (2001) memperkuatargumen ini dengan temuannya bahwa liberalisasi perdagangan memberikansumbangan besar terhadap peningkatan pertumbuhan ekonomi dunia.Roy (2004) meneliti pola pengangguran dan industri di India menemukanadanya lag atau jarak waktu antara pembukaan pabrik baru dan tambahan jumlahorang yang bekerja. Hal ini berarti penggunaan angka realisasi investasi langsunglebih bisa memprediksi pembukaan lapangan pekerjaan baru. Penelitian yangdilakukan oleh Ramstetter (2004) dengan data FDI dan angka pengangguran diThailand tahun 1996-2000 menunjukkan adanya pola ketertarikan para pencari kerjadengan pendidikan tinggi untuk bekerja di perusahaan asing karena standar upahyang lebih tinggi. Maka, pengangguran struktural dan penganggur yang tidakterdidik tidak akan terserap oleh lapangan pekerjaan yang dibuka investor asing.Perusahaan asing yang masuk sebagai investor di negara berkembang sepertiIndonesia tidak bisa dibedakan antara perusahaan yang padat modal atau padatkarya. Hal ini dikarenakan pemerintah Indonesia tidak mempunyai kebijakan industriyang mengarahkan investasi asing untuk menanamkan modalnya pada industri-industri padat karya. Penelitian dari Falk dan Koebel (2004) memberikan kesimpulanyang menarik terkait dengan hal ini. Dalam industri manufaktur, penggunaanteknologi canggih atau komputerisasi ternyata tidak mempunyai efek substitusi yangkuat terhadap penggunaan pekerja tidak terdidik.Namun demikian, industri

Page 7: PI 20 NOV

jasa efek substitusi dari komputerisasi terhadappenggunaan tenaga kerja tidak terdidik sangat besar. Adapun variabel investasi asinglangsung (FDI) ternyata tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap penambahan jumlah orang yang bekerja. Hal ini dapat diartikan peningkatan jumlah investasiasing langsung yang masuk ke Indonesia ternyata tidak mampu mengatasi masalahpengangguran. Hasil pengujian ini menunjukkan sesuatu yang tidak sesuai dengankebijakan pemerintah untuk mengundang investor asing agar membuka pabrik diIndonesia, karena pembukaan pabrik baru itu ternyata tidak menyerap tenaga kerja.Hal ini berarti dalam setting Indonesia, hipotesis yang menyatakan ada pengaruhpositif signifikan investasi langsung (FDI) terhadap peningkatan jumlah orang yangbekerja tidak didukung.

4. Kebijakan apa saja yang perlu di lakukan agar bangsa indonesia bisa memperoleh manfaat melalui FDI ???

Ada beberapa pilihan kebijakan yang dapat dilakukan oleh pemerintah kita pada saat ini yaitu: yang pertama, teori intervensionis berasal dari efisiensi Institusi, khususnya peran negara (state). Hakikat kebijakan ekonomi adalah intervensi negara secara cermat dan tersedianya mekanisme sehingga mendorong pertumbuhan dan investasi yang cepat. Dalam artian diperlukan kapabilitas negara melakukan intervensi secara efektif melalui instrumen kebijakan untuk mendukung pembagunan ekonomi.[3] Penanaman modal asing ataupun modal dalam negeri tidak dibiarkan lepas begitu saja tanpa adanya intervensi dari negara bersama dengan perusahaan dalam menentukan arah kebijakan dan pasar konsumen yang dituju.

Contoh kasus pada korea selatan yang keuntungannya diperoleh oleh negara dan juga dinikmati oleh masyarakat dan FDI melalui pertumbuhan ekonomi yang cukup fantastis. Lemahnya peran FDI dan perusahaan-perusahaan multinasional diKorea Selatan banyak dipengaruhi olehsemangat nasionalisme dinegara tersebut. Bahkan hongkong yang hampir sama sekali menyandarkan diri pada pasar bebas pun, dalam kenyataanya negara tetap memegang posisi penting keuntungannya yang ditunjukan oleh pemerintah hongkong melalui belanja progresif pemerintah. Yang Kedua,[4]mensinergikan peran dari rakyat, industri atau perusahaan lokal, penanam modal asing dan negara.

Dengan cara meberdayakan masyarakat dengan industri komoditi dibidang pertanian dan perkebunan dengan cara penyuluhan cara bertanam yang baik untuk memperoleh bibit unggul dibidang-bidang tersebut, kemudian negara menghargai masyrakat tadi dengan pemberian insentif ataupun upah terhadap pekerjaannnya, disamping negara dan perusahaan lokal mencari penanam modal asing untuk menanamkan modalnya terhadap hasil pertanian, perdagangan, dan perkebunan tadi dan juga melalui bantuan networking dari negara. Keuntungan hasil yang diperoleh akan terbagi tapi cenderung akan lebih menguntungkan negara dan masyarakat pada daerah tersebut. Namun diperlukanperbaikan iklim yang kondusif terhadap investasi asing dalam negara merupakan faktor yang sangat menopang.

Ketiga, penulis melihat keberhasilan ekonomi negara singapura dimana antara tahun 1960-1999, pertumbuhan riil mencapai 8%.[5] Ada tiga hal yang menentukan keberhasilan

Page 8: PI 20 NOV

ekonomi negara singapura, yaitu:[6] pertama pengadopsian pendekatan ekonomi terbuka dengan mendorong FDI mendukung rejim perdagangan bebas, dan mempromosikan industri berorientasi ekspor. Kedua, menciptakan lingkungan yang kondusif untuk pertumbuhan perusahaan-perusahaan swasta dengan mempertahankan kebijakan ekonomi makro yang stabil, menjaga pemerintahan yang bersih dan jujur yang menyediakan jasa yang efisien dan mempertahankan transparansi, kerangka aturan yang probisnis, mempertahankan harmoni industri buruh melalui kerjasama anatar negara, gerakan buruh dan pemimpin-pemimpin industri. Ketiga, berinvestasi dengan gencar disektor infrastruktur publik dan pengembangan sumber daya manusia dan memastikan pencapaian standar kualitas yang tinggi di kedua bidang.

Dalam prakteknya sekarang ini dalam menarik FDI menanamkan modalnya kebijakan dilakukan sangat-sangat liberal dan memberikan semuanya kepada mekanisme pasar seperti:

1. Pemerintah Indonesia mengadakan Internasional Infrastructure Summit pada tanggal 17 Janauari 2005 dan Bumn Summit pada tanggal 25-26 Januari 2005. Infrastructure summit menghasilkan keputusan eksplisit bahwa seluruh proyek infrastuktur dibuka bagi investor asing untuk mendapatkan keuntungan, tanpa perkecualian. Pemerintah juga menyatakan dengan jelas bahwa tidak akan ada perbedaan perlakuan terhadap bisnis Indonesia ataupun bisnis asing yang beroperasi di Indonesia. Penjelasan lebih lanjut BUMN akan dijual pada sektor privat.[7],

2. Pemerintah mengeluarkan undang-undang nomor 25 tahun 2007 tentang penanaman modal yang antara lain memuat mengenai: Jangka waktu yang lebih lama pada hak guna tanah: dalam Undang-Undang yang baru, maksimum hak guna untuk pengolahan tanah, hak guna bangunan dan penggunaan tanah diperpanjang, dari 35, 30 dan 25 menjadi 95, 80, dan 75 tahun, Ketentuan perlakuan secara nasional: Undang-Undang tersebut memberikan dasar yang merata untuk perlakuan yang sama antara penanam modal dalam negeri dan penanam modal asing, [8]

Melihat kebijakan yang dilakukan oleh negara kita konsepnya menyerahkan semua kepada mekanisme pasar seperti konsep yang diterapkan oleh negara Singapura. Namun hasilnya yaitu negara kita tidak dapat menarik banyak investasi asing ke negara kita.

“Indonesia hanya berada pada posisi 135 sebagai negara yang menjadi tujuan investor dunia dari 175 negara yang disurvei,”[9].

 Hal itu disebabkan karena ketidak tegasan pemerintah dalam menentukan arah investasi perdagangan di Indonesia seperti sekarang ini. Sistem yang sangat liberal ternyata tidak juga mendatangkan investasi asing yang besar. Kebijakan penanaman modal asing yang sangat liberal ini cenderung menyerahkan semua kepada pasar sehingga apabila terjadi persaingan akibat dari globalisasi misalnya perusahaan modal asing yang telah mengadakan kontrak kerjasama dengan pihak Indonesia mendapat saingan yang kuat dari perusahaan lain untuk mencapai penjualan terhadap konsumen dipasar global tentu akan membutuhkan bantuan dari pemerintah dalam menjalin networking dengan konsumen dinegara lain jadi tidak bisa dibiarkan begitu saja tanpa koridor yang jelas.singkatnya sistem investasi dan

Page 9: PI 20 NOV

perdagangan indonesia yang sangat liberal tidak bisa menjamin penanaman modal asing di indonesia akan merasa aman menanamkan modalnya.

Selain itu berdasarkan data mengenai perlidungan bisnis di Indonesia yang dikeluarkan dari World Economic Forum (2007) yang berpusat di Geneva (Swiss) untuk The Global Competitiveness Report 2007-2008menunjukkan bahwa dari 131 negara yang masuk dalam sampel penelitiannya, Indonesia berada pada peringkat ke 93 untuk pertanyaan apakah pengusaha (responden) bisa mengandalkan pelayanan dari polisi untuk melindungi usahanya dari kriminalitas (Tabel 1).[10] Mungkin ketidakstabilan politik di suatu negara tidak terlalu masalah bagi pengusaha tentu (selama tidak sampai menimbulkan perang saudara), tetapi gangguan kriminalitas dan hukum yang tidak pasti yang melindungi hak-hak dari pelaku bisnis dalam berbagai transaksi termasuk jual beli tanah dan sengketa bisnis tentu sangat mengganggu atau menakutkan seorang calon investor untuk menanam modalnya di negara tersebut.

Disamping itu pula dampak dari sistem yang hiper-liberalis sangat rentan terhadap pelarian modal asing keluar negeri diakibatkan tidak jelasnya peranan pemerintah dalam memanfaatkan aset bangsa. Kondisi dari sistem yang hiper-liberalis tadi menyebabkan keuntungan besar akan diperoleh oleh penanam modal asing.

Fakta menunjukkan, di negara-negara lain yang tidak seliberal Indonesia, seperti vietnam, India dan Cina mampu menarik investasi ketimbang Indonesia yang memiliki UU Super Liberal. Sudah menjadi hakikat kapital bahwa ia tidak mengenal sistim atau metode kenegaraan apa yang dipentaskan. Kondisi yang kondusif serta peraturan yang jelas akan penanaman modal asing dan peranan negara dalam menjalin networking bagi PMA merupakan hal-hal yang seharusnya diperhatikan dalam pembuatan kebijakan.