PHRS.docx

38
BAB I PENDAHULUAN Dilihat dari masalah kesehatan nasional sampai saat ini masih cukup tinggi dilihat dari indicator keberhasilan secara umum, yaitu : angka harapan hidup 70,5, angka kematian ibu 228/100.000 kelahiran hidup, dan angka kematian bayi 34/1.000 kelahiran hidup, angka prevalensi gizi kurang 18,4 %. Status kesehatan tersebut akan lebih buruk pada kelompok masyarakat miskin yaitu 4 kali lebih besar. Hal tersebut karena keterbatasan pengetahuan, akses pelayanan kesehatan dan kemampuan membayar pelayanan kesehatan yang semakin mahal. 1,2 Berdasarkan organisasi kesehatan sedunia (WHO), undang-undang dasar 1945 pasal 28 H dan undang-undang nomor 23/1992 tentang kesehatan, menetapkan bahwa kesehatan adalah hak fundamental setiap warga. Karena itu, setiap individu, keluarga, dan masyarakat berhak memperoleh perlindungan terhadap kesehatannya, dan Negara bertanggung jawab mengatur agar terpenuhi hak hidup sehat bagi penduduknya termasuk bagi masyarakat miskin dan tidak mampu. 1,2 Untuk menjamin akses penduduk miskin terhadap pelayanan kesehatan, sejak tahun 1998 pemerintah melaksanakan berbagai upaya pemeliharaan kesehatan penduduk miskin. Pada tahun 2005 pelayanan kesehatan

Transcript of PHRS.docx

BAB IPENDAHULUAN

Dilihat dari masalah kesehatan nasional sampai saat ini masih cukup tinggi dilihat dari indicator keberhasilan secara umum, yaitu : angka harapan hidup 70,5, angka kematian ibu 228/100.000 kelahiran hidup, dan angka kematian bayi 34/1.000 kelahiran hidup, angka prevalensi gizi kurang 18,4 %. Status kesehatan tersebut akan lebih buruk pada kelompok masyarakat miskin yaitu 4 kali lebih besar. Hal tersebut karena keterbatasan pengetahuan, akses pelayanan kesehatan dan kemampuan membayar pelayanan kesehatan yang semakin mahal. 1,2Berdasarkan organisasi kesehatan sedunia (WHO), undang-undang dasar 1945 pasal 28 H dan undang-undang nomor 23/1992 tentang kesehatan, menetapkan bahwa kesehatan adalah hak fundamental setiap warga. Karena itu, setiap individu, keluarga, dan masyarakat berhak memperoleh perlindungan terhadap kesehatannya, dan Negara bertanggung jawab mengatur agar terpenuhi hak hidup sehat bagi penduduknya termasuk bagi masyarakat miskin dan tidak mampu. 1,2Untuk menjamin akses penduduk miskin terhadap pelayanan kesehatan, sejak tahun 1998 pemerintah melaksanakan berbagai upaya pemeliharaan kesehatan penduduk miskin. Pada tahun 2005 pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin diselenggarakan dalam mekanisme asuransi kesehatan yang dikenal dengan program jaminan pemeliharaan kesehatan bagi masyarakat miskin/Askeskin. Atas pertimbangan pengendalian biaya kesehatan, peningkatan mutu, transparansi, dan akuntabilitas dilakukan perubahan mekanisme pada tahun 2008 yang dikenal dengan jaminan kesehatan masyarakat. 1,2 Jamkesmas adalah program bantuan social untuk pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin dan tidak mampu. Program ini diselenggarakan secara nasional agar subsidi silang dalam rangka mewujudkan pelayanan kesehatan yang menyeluruh bagi masyarakat miskin. Menurut Departemen Kesehatan Republik Indonesia (2008) program jamkesmas pada dasarnya adalah upaya penyempurnaan program askeskin yang telah berjalan 4 tahun khususnya dalam hal ketepatan sasaran. 2,3Beberapa masalah selama pelaksanan jamkesmas masih ditemui sehingga manfaat yang dirasakan belum optimal. Beberapa masalah utama antara lain masih adanya masyarakat miskin belum mendapat pelayanan, obat masih dibeli di apotek, uang jamkesmas semua disetor ke kas daerah, peserta PKH yang tidak dijamin jamkesmas, dana jamkesmas untuk beli obat, perlu kejelasn tentang jasa medis/pelayanan, sisa dana di beberapa puskesmas masih banyak dan masalah lain yang perlu diselesaikan dalam upaya meningkatkan pelaksanaan program jamkesmas. 1 Maka bila masih ada masyarakat yang miskin dan perlu pengobatan dan terapi tidak terdaftar dalam kuota Jamkesmas maka menjadi tanggung jawab pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota dan pengelolaanya mengikuti mekanisme Jamkesmas (SE 028/MENKES/2009) dengan menberikan jaminan kesehatan masyarakat daerah/jaminan kesehatan daerah.

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Jamkesmas dan JamkesmasdaJamkesmas (Jaminan Kesehatan Masyarakat) adalah suatu program bantuan sosial untuk pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin dan tidak mampu.4 Program Jamkesmas adalah program jaminan kesehatan masyarakat miskin yang pembiayaannya dibiayai anggaran pemerintah pusat (APBN).5 Program jamkesmas ini diharapkan untuk menjaga masyarakat agar tetap sehat dan produktif. Jamkesmas juga hiharapkan untuk melindungi pesertanya dari risiko pengeluaran kesehatan yang berdampak membawa bencana . Program Jamkesmas diharapkan membantu supaya pesertanya bisa terbebas dari mata rantai kemiskinan.4Jamkesmasda ( Jaminan Kesehatan Masyarakat Daerah) adalah program jaminan kesehatan masyarakat miskin yang pembiayaannya dibiayai anggaran pemerintah daerah (APBD).5 Jamkesmasda merupakan wujud tanggung jawab pemerintah Kota bagi masyarakat miskin yang membutuhkan pengobatan tetapi tidak terdaftar dalam kuota Jamkesmas, yang pengelolaannya mengikuti mekanisme Jamkesmas.

2.2 Tujuan Jamkesmas dan Jamkesmasda2.2.1 Tujuan Umum JamkesmasMeningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan yang dapat diakses dan bermutu sehingga tercapai derajat kesehatan masyarakat yang optimal secara efektif dan efisien bagi seluruh peserta jamkesmas.42.2.2 Tujuan Umum JamkesmasdaMeningkatnya akses dan mutu pelayanan kesehatan kepada seluruh masyarakat miskin dan tidak mampu agar tercapai derajat kesehatan masyarakat yang optimal secara efektif dan efisien dalam mendukung pencapaian Jambi EMAS 2015.62.2.3 Tujuan Khusus Jamkesmas4a. Memberikan kemudahan dan akses pelayanan kesehatan kepada peserta di seluruh jaringan PPK ( Penyedia Pelayanan Kesehatan) Jamkesmas di puskesmas serta jaringannnya dan rumah sakit.b. Mendorong peningkatan pelayanan kesehatan yang terstandar bagi peserta, tidak berlebihan, sehingga terkendali mutu dan biayanya.c. Terselenggaranya pengelolaan keuangan yang transparan dan dapat dipertanggung jawabkan (akuntabel).d. Meningkatkan jumlah peserta (masyarakat tidak mampu) yang di cakup agar mendapat pelayanan kesehatan di jaringan PPK Jamkesmas.e. Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin.2.2.4 Tujuan Khusus Jamkesmasda6a. Sebagai pedoman pelaksanaan Jamkesmasda Provinsi Tahun 2013.b. Seluruh masyarakat miskin dan tidak mampu mendapat jaminan kesehatan.c. Terselenggaranya pelayanan kesehatan terhadap masyarakat miskin dan tidak mampu sesuai standar.d. Terlaksananya pengelolaan keuangan yang transparan dan akuntabel.

2.3 Sasaran Jamkesmas dan Jamkesmasda2.3.1 Sasaran Jamkesmas4Sasaran program Jamkesmas ini adalah masyarakat miskin dan tidak mampu di seluruh Indonesia yang tidak mempunyai jamnian kesehatan lainnya.Hingga tahun 2012, peserta yang di jamin dalam Program Jamkesmas tersebut meliputi :a. Masyarakat miskin dan tidak mampu, yang telah di tetapkan oleh surat keputusan (SK) Bupati/Walikota Tahun 2008 berdasarkan kuota kabupaten/kota (BPS) yang dijadikan basis data (database) nasional.b. Gelandangan, pengemis, anak dan orang terlantar, serta masyarakat miskin yang tidak memiliki identitas (atau kerap disebutkan sebagai peserta non-kartu).c. Semua peserta program keluarga harapan (PKH) , baik yang sudah atau yang belum memiliki kartu jamkesmas.d. Semua penderita penyakit Thalasemia Mayor.e. Semua pasien yang menerima jaminan persalinan (Jampersal). 2.3.2 Sasaran JamkesmasdaSasaran kepesertaan adalah masyarakat miskin dan tidak mampu di 81 kecamatan uji coba program SAMISAKE tahun 2012 dan masyarakat miskin dan tidak mampu yang berada di 50 kecamatan lainnya.6

2.4 Ketentuan Kepesertaan Jamkesmas dan Jamkesmasda2.4.1 Ketentuan Kepesertaan Program Jamkesmas1. Kepesertaan Program JAMKESMAS 2012 secara nasional tetap berjumlah 76.400.000 jiwa. Dalam kurun waktu tahun 2012 akan dilakukan proses perubahan data base kepesertaan, dimana akan digunakan data yang bersumber dari Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K). Data sebagaimana dimaksud telah membuat nama dan alamat lengkap, yang akan ditetapkan oleh Menteri Kesehatan, sehingga penetapan sasaran kepesertaan Jamkesmas tidak lagi melalui SK bupati/walikota. Disamping kepesertaan yang beesumber dari TNP2K tersebut, terdapat kepesertaan lainnya yang akan ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan.2. Untuk kepesertaan yang bersumber dari TNP2K akan diterbitkan kartu baru. Namun selama kartu baru tersebut belum diterbitkan dan/atau belum diterima peserta, maka masih berlaku kartu lama. Pemberlakuan kepesertaan menggunakan kartu Jamkesmas baru akan ditetapkan oleh Menteri Kesehatan.3. Peserta Jamkesmas ada yang diberi kartu sebagai identitas peserta ada yang tidak diberi kartu.a) Peserta yang diberi kartu adalah peserta sesuai dengan database yang bersumber dari Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K), sekretariat Kantor Wakil Presiden RIb) Peserta yang tidak diberi kartu adalah : Gelandangan, pengemis, anak dan orang terlantar serta masyarakat miskin penghuni panti sosial. Masyarakat miskin penghuni lapas dan rutan. Peserta Program Keluarga Harapan (PKH) Bayi dan anak yang lahir dari kedua orang tua atau salah satu orang tua peserta Jamkesmas dan berhak mendapatkan hak kepesertaan Korban bencana pasca tanggap darurat Sasaran yang dijamin oleh jaminan persalinan, yaitu ibu hamil, ibu bersalin/ nifas dan bayi baru lahir. Penderita KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi)Apabila masih teerdapat masyarakat miskin dan tidak mampu diluar data yang bersumber dari TNP2K maka jaminan kesehatannya menjadi tanggung jawab Pemerintah daerah (Pemda) setempat. 2.4.2 Ketentuan Kepesertaan Program Jamkesmasda61. Jenis peserta Jaminan Kesehatan Masyarakat Daerah (JAMKESMASDA) Program Samisake Provinsi Jambi tahun 2013 adalah :a. Peserta Program SAMISAKE ; Adalah masyarakat miskin dan tidak mampu yang berada di seluruh wilayah Provinsi Jambi yang tidak termasuk kedalam kepesertaan Jamkesmas dan Jamkesmasda Kabupaten/Kota, yang pendataannya dilakukan oleh Bappeda Provinsi Jambi tahun 2011.b. Peserta Program Jamkesmasda Kabupaten/Kota ; adalah masyarakat miskin dan tidak mampu yang berada diseluruh kabupaten/kota dalam wilayah provinsi Jambi yang telah menjadi peserta Jamkesmasda Kabupaten/Kota.c. Bila masih ada masyarakat miskin yang belum mempunyai jaminan, maka menjadi tanggung jawab masing-masing Kabupaten/Kota (dapat memanfaatkan data peserta tumpang tindih hasil chross check data Jamkesmas tahun 2013).2. Hasil cross check data sasaran Samisake terhadap Jamkesmas akan menjadi data kosong (non name) kepesertaan. Data ini akan dimanfaatkan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Jambi dengan mekanisme yang diatur kemudian, dalam waktu paling lambat triwulan pertama.3. Ketika proses point 2 belum terlaksana, pemberlakuan jaminan kepada masyarakat miskin tanpa kartu dapat dilakukan dengan menerbitkan surat keterangan persetujuan untuk mendapatkan jaminan pelayanan Jamkesmasda yang dikeluarkan oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jambi.4. Peserta dengan kasus lanjutan dan dengan penyakit yang sama yang mendapat rekomendasi di tahun 2012, bila akan berobat ke RSUD Raden Mattaher Jambi dan RSUPN Cipto Mangunkusumo Jakarta akan diberi rekomendasi dari Dinas Kesehatan Provinsi Jambi dengan memanfaatkan data kosong hasil chross check data Samisake dengan Puskesmas.5. Kepada peserta tidak dibenarkan dipungut biaya, dengan alasan apapun oleh siapapun, baik dalam pengurusan kelengkapan syarat-syaratnya maupun dalam pelayanan kesehatannya.6. Penyalahgunaan terhadap hak kepesertaan dikenakan sanksi sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.Kartu Kepesertaan Jamkesmasda :1. Kartu Kepesertaan Program SAMISAKEKartu kepesertaan program samisake diterbitkan dan didistribusikan serta telah dilakukan chross check dengan data Jamkesmas 2013 oleh Tim Teknis.2. Kartu Kepesertaan Program Jamkesmasda Kabupaten/KotaKartu peserta Program Jamkesmasda Kabupaten/Kota diterbitkan oleh Jamkesmasda Kabupaten/Kota yang bersangkutan.

2.5 Fasilitas Kesehatan Jamkesmas dan Jamkesmasda2.5.1 Fasilitas Kesehatan Jamkesmas4Fasilitas yang termasuk dalam jaringan PPK Jamkesmas adalah:a. Puskesmas dan Jaringannyab. Rumah sakit dan Balai kesehatan Masyarakat yang telah bekerjasama dengan program Jamkesmas yang ditandatangani perwakilan fasilitas kesehatan dan Tim pengelola Jamkesmas Kabupaten/Kota setempat, dengan diketahui oleh Tim pengelola Provinsi.2.5.2 Pelayanan dalam Program JamkesmasSetiap peserta mempunyai hak mendapat pelayanan kesehatan meliputi:a. Pelayanan kesehatan Rawat Jalan Tingkat Pertama (RJTP) dan Rawat inap Tingkat Pertama (RJTP), Pelayanan kesehatan rawat jalan Tingkat Lanjutan (RJTL), Rawat Inap Tingkat Lanjutan (RITL) kelas III dan pelayanan gawat darurat.b. Manfaat jaminan yang diberikan kepada peserta dalam bentuk pelayanan kesehatan yang bersifat menyeluruh (komprehensif) berdasarkan kebutuhan medik sesuai dengan Standar Pelayanan Medik.2.5.3 Pelayanan Kesehatan Peserta Jamkesmas di Puskesmas dan Jaringannya1. Rawat Jalan Tingkat Pertama (RJTP), dilaksanakan pada puskesmas dan jaringannya meliputi pelayanan:a. Konsultasi Medis, pemeriksaan fisik dan penyuluhan kesehatan b. Laboratorium sederhana (darah, urin dan feses ruti)c. Tindakan medis kecild. Pemeriksaan dan pengobatan gigi, termasuk cabut atau tambale. Pemeriksaan ibu hamil/nifas/menyusui, bayi dan balitaf. Pelayanan KB dan penanganan efek samping (alat kontrasepsi disediakan BKKBN)g. Pemberian obat.2. Rawat Inap Tingkat Pertam a(RITP), dilakukan pada puskesmas perawatan, meliputi pelayanan:a. Akomodasi rawat inapb. Konsultasi medis, pemeriksaan fisik dan penyuluhan kesehatanc. Laboratorium sederhana (darah, urin dan feses rutin)d. Tindakan medis kecile. Pemberian obatf. Persalinan normal dan dengan penyakit.3. Persalinan normal dilakukan di puskesmas/bidan di desa/polindes/dirumah pasien fasilitas kesehatan tingkat pertama swasta.4. Pelayanan gawat darurat .2.5.4 Pelayanan Kesehatan Jamkesmas di FASKES Lanjutan (seperti Rumah Sakit dan Balkesmas)1. Rawat Jalan Tingkat Lanjutan (RJTL) di RS dan Balkesmas meliputi:a. Konsultasi medis, pemeriksaan fisik dan penyuluhan kesehatan oleh dokter umum/spesialisb. Rehabilitasi medikc. Penunjang diagnostik; laboratorium klinik, radiologi dan elektromedikd. Tindakan medise. Pemeriksaan dan pengobatan gigi tingkat lanjutanf. Pelayanan KBg. Pemberian obat yang mengacu pada daftar obath. Pelayanan darahi. Pemeriksaan kehamilan dengan risiko tinggi dan penyulit.2. Rawat Inap Tingkat Lanjutan (RITL) dilaksanakan pada ruang perawatan kelas III RS, meliputi:a. Akomodasi rawat inap pada kelas IIIb. Konsultasi medis, pemeriksaan fisik dan penyuluhan kesehatanc. Penunjang diagnostik : PK, laboratorium mikro patologi, patologi radiologi dan elektromedikd. Tindakan medise. Operasi sedang, besar dan khususf. Pelayanan rehabilitasi medisg. Perawatan intensifh. Pemberian obat mengacu pada formulariumi. Pelayanan darahj. Bahan dan alat kesehatan habis pakaik. Persalinan dengan risti dan penyulit3. Pelayanan gawat darurat4. Seluruh penderita Thalasemia dijamin sebagai peserta jamkesmas non-kartu.2.5.5 Pelayanan Jamkesmasda61. Peserta yang memiliki kartu Program SAMISAKE : mempunyai hak mendapatkan pelayanan kesehatan dasar di puskesmas beserta jaringannya, pelayanan kesehatan rujukan rawat jalan, rawat inap dan gawat darurat di Rumah Sakit Kabupaten/Kota, Rumah Sakit Rujukan Provinsi yaitu RSUD Raden Mattaher Jambi dan Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Jambi serta Rumah Sakit Rujukan luar Provinsi yaitu RSUPN Cipto Mangunkusumo Jakarta dan rumah sakit lainnya yang telah dilakukan kerjasama.2. Peserta dengan Kartu Kepesertaan Jamkesmasda Kabupaten/Kota mendapat hak pertama sesuai dengan program Jamkemasda Kabupaten/Kota.3. Jamkesmasda Samisake akan menjamin peserta Jamkesmasda Kabupaten/Kota:a. Untuk jenis penyakit tertentu yang dilayani di RSUD Raden Mattaher Jambi dan Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Jambi ketika tidak dijamin lagi oleh JamkesmasdanKabupaten/Kota.b. Ketika dirujuk ke RSUPN Cipto Mangunkusumo Jakarta.4. Jaminan yang diberikan kepada peserta adalah dalam bentuk pelayanan kesehatan bersifat menyeluruh berdasarkan kebutuhan medik.5. Pelayanan kesehatan menerapkan sistem rujukan terstruktur dan berjenjang.6. Pelayanan kesehatan mempunyai sifat portabilitas dalam wilayah Provinsi Jambi.7. Pemberian pelayanan kepada peserta oleh Pemberi Pelayanan Kesehatan (PPK) harus dilakukan secara efisien dan efektif, dengan menerapkan prinsip kendali biaya dan kendali mutu.

2.6 Prosedur Pelayanan 2.6.1 Prosedur Pelayanan Jamkesmas4Berikut hal-hal yang diperlukan untuk mendapat pelayanan kesehatan dasar peserta Jamkesmas:1. Peserta dengan kartu harus menunjukkan kartu jamkesmas2. Untuk peserta non kartu yang termasuk gelandangan, pengemis, anak/orang terlantar dan masyarakat miskin penghuni panti sosial, harus menunjukkan surat rekomendasi Dinas/Instansi Sosial setempat.3. Bagi masyarakat miskin penghuni lapas/rutan, harus menunjukkan surat rekomendasi kepala Lapas/Rutan.4. Untuk peserta PKH yang belum atau tidak memiliki kartu Jamkesmas, cukup menggunakan kartu PKH.5. Bayi (sebelum usia 1 tahun) yang lahir dari ibu peserta Jamkesmas setelah terbitnya SK Bupati/Walikota, harus menunjukkan akte kelahiran/ surat kenal lahir/pernyataan dari tenaga kesehatan, serta kartu Jamkesmas Ibu dan kartu keluarga orangtuanya.6. Korban bencana pasca tanggap darurat, kepesertaaanya berdasarkan keputusan Bupati/Walikota setempat, sejak tanggap darurat dinyatakan selesai dan berlaku selama satu tahun.Berikut hal-hal yang diperlukan untuk mendapat pelayanan kesehatan tindak lanjud (baik rawat jalan maupun rawat inap) peserta Jamkesmas:1. Peserta Jamkesmas harus mendapatkan surat rujukan dari Puskesmas dan jaringannya ke FASKES tingkat lanjutan secara berjenjang. Peserta harus membawa kartu peserta Jamkesmas/identitas kepesertaan lainnya sebagaimana disebutkan diatas.Khusus pada kasus gawat darurat tidak diwajibkan membawa surat rujukan.2. Seluruh dokumen tersebut (1) dibawa ke loket PPATRS (Pusat Pelayanan Administrasi Terpadu Rumah Sakit) untuk dibuktikan kebenaran dan kelengkapannya.3. PPATRS selanjutnya mengeluarkan SKP (Surat Keabsahan Peserta) oleh petugas PT.Askes, sebagai tanda bahwa peserta dapat selanjutnya memperoleh pelayanan kesehatan.Dengan catatan tambahan:a. Untuk kasus kronis yang memerlukan perawatan berkelanjutan dalam waktu lama (DM, Gagal Ginjal) surat rujukan dapat berlaku selama 1 bulan.b. Untuk kasus kronis yang memerlukan perawatan berkelanjutan dalam waktu sangat lama (gangguan jiwa, kusta, penyakit paru dengan komplikasi, kanker) surat rujukan dapat berlaku selama 3 bulan.c. Pertimbangan pemberlakuan waktu surat rujukan (1 atau 3 bulan) didasarkan pada pola pemberian obat.d. Rujukan pasien antar RS, termasuk rujukan RS antar daerah, dilengkapi surat rujukan dari rumah sakit asal pasien dengan membawa identitas kepesertaanya untuk dapat dikeluarkan SKP oleh petugas PT.Askes pada tempat tujuan rujukan.e. Dalam keadaan gawat darurat meliputi: Pelayanan harus segera diberikan tanpa diperlukan surat rujukan. Apabila pada saat penanganan kegawatdaruratan tersebut peserta belum dilengkapi dengan identitas kepesertaanya, maka diberi waktu 2x24 jam hari kerja untuk melengkapi identitas kepesertaan tersebut. f. Untuk pelayanan obat dalam Jamkesmas mengacu pada Keputusan Menteri Kesehatan Tentang Formularium Program Jaminan Kesehatan Masyarakat (Nomor 1455 2010) dan Peraturan Menteri Kesehatan tentang Kewajiban menggunakan obat generik di fasilitas pelayanan kesehatan pemerintah ( nomor HK. 02.02/Menkes/068/1/2010). Dalam keadaan tertentu RS dapat menggunakan Formularium RS.

7.6.2 Prosedur Pelayanan Peserta Jamkesmasda61. Peserta Jamkesmasda Provinsi Jambi yang memiliki kartu program SAMISAKE ketika memerlukan pelayanan kesehatan di :a) Puskesmas dan jaringannya :Menunjukkan kartu peserta Jamkesmasda Samisake terhadap pelayanan rawat jalan dan rawat inap.b) Rumah sakit kabupaten/kota: Dimulai dari loket Jamkesmasda/Jamkesda RS untuk diverifikasi kebenaran dan kelengkapannya, untuk selanjutnya dikeluarkan Surat Jaminan Pelayanan (SJP). Pada keadaan darurat pasien dapat ditangani di IGD RS dan yang bersangkutan di beri waktu 3x24 jam hari kerja untuk melengkapinya prasyarat kartu dan rujukan dari RS setempat.c) RSUD Raden Mattaher Jambi dan Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Jambi: Dimulai dari loket Jamkesmasda/Jamkesda rumah sakit untuk diverifikasi kebenaran dan kelengkapannya (Kartu Peserta Jamkesda Samisake dan surat rujukan dari Rumah Sakit Kabupaten/Kota) untuk selanjutnya dikeluarkan Surat Jaminan Pelayanan (SJP). Pada keadaan darurat pasien dapat ditangani di IGD rumah sakit dan yang bersangkutan diberi waktu 3x24 jam hari kerja untuk melengkapinya prasyarat kartu dan surat rujukan dari rumah sakit setempat.d) Pelayanan runjukan lanjut ke RSUPN Cipto Mangunkusumo Jakarta dilakukan oleh RSUD Raden Mattaher Jambi dengan persyaratan kartu Samisake dan Jamkesmasda Kabupaten/Kota, surat rujukan dan penjaminan oleh RSUD Raden Mattaher Jambi.2. Untuk kasus kronis tertentu yang memerlukan perawatan berkelanjutan dalam waktu lama, surat rujukan dapat berlaku selama 3 bulan (seperti DM, Penyakit Paru Kronis, Gangguan Jiwa dan lain-lain).

3. Pelayanan obat dengan ketentuan sebagai berikut :a. Untuk memenuhi kebutuhan obat, alat medis dan bahan habis pakai di Rumah Sakit, disediakan oleh Instalasi Farmasi/Apotik Rumah Sakit atau penyedia lainnya yang ditunjuk oleh manajemen Rumah Sakit sesuai dengan peraturan.b. Pemberian obat atas dasar indikasi medis sesuai formularium dan dilakukan dengan efisien mengacu pada tarif INA-CBGs.c. Bila ada tambahan diluar formularium harus menggunakan protokol terapi yang ditandatangani dokter yang merawat dan diketahui komite medik dan pejabat pelayanan mewakili direktur utama.4. Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Jambi dapat melakukan penanganan gangguan fisik terhadap pasien gangguan jiwa yang dirawat sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Pengklaiman tersendiri mengacu pada peraturan yang ada.5. Pada keadaan tertentu Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Jambi dapat melayani pasien Jamkesmasda yang hanya mengalami gangguan fisik seperti pada di IGD, Poli Syaraf dan Fisioterapi.6. Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Jambi dapat melakukan pelayanan integrasi ke Rumah Sakit Kabupaten/Kota, dimana SJP diterbitkan secara manual dan akan menjadi satu kesatuan pelayanan Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Jambi.7. RSUD Raden Mattaher Jambi akan melakukan kerjasama dengan PPK lainnya untuk menampung jenis pelayanan yang tidak dapat dilakukan dan diantisipasi (seperti bila alat rusak atau untuk pelayanan MRI) dengan memperhatikan peraturan yang ada. Rincian terhadap pelayanan akan ditindaklanjuti dalam perjanjian kerjasama dengan rumah sakit tertentu.8. Pelayanan rujukan lanjut ke RSUPN Cipto Mangunkusumo Jakarta dilakukan oleh RSUD Raden Mattaher Jambi setelah mendapat kajian oleh pihak manajemen dengan persyaratan kartu Samisake/Jamkesmasda Kabupaten/Kota, surat rujukan dan penjaminan.

2.7 Pendanaan2.7.1 Pendanaan Jamkesmas4Dana program jamkesmas di puskesmas dan jaringannya bersumber dari DIPA sekretariat Ditjen Bina kesehatan Masyarakat.1) Alokasi dana program Jamkesmas merupakan satu kesatuan untuk pelayanan kesehatan di puskesmas dan jaringannya.2) Alokasi dana sebagaimana dimaksud pada angka 1 untuk setiap puskesmas di tetapkan dengan keputusan kepala dinas kesehatan berdasarkan keputusan Menteri Kesehatan tetang alokasi dana perkabupaten atau Kota.2.7.2 Pendanaan Jamkesmasda6Dana program Jamkesmasda di pukesmas dan jaringannya bersumber dari APBD kota Jambi Ketentuan pendanaan :1. Dana untuk pelayanan kesehatan di puskesmas dan seluruh rumah sakit yang bekerjasama dengan RSUD Raden MATTAHER Jambi, dialokasikan melalui DPA SKPD APBD RSUD Raden Mattaher Jambi.2. Dana untuk pelayanan kesehatan jiwa, dialokasikan melalui DPA SKPD APBD Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Jaambi.3. Rumah Sakit Kabupaten/Kota, RSUD Raden Mattaher Jambi dan Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Jambi mengajukan klaim dengan mengacu pada tarif INA-CBGs. Sementara RSUPN Cipto Mangunkusumo Jakarta sesuai dengan tarif yang disepakati dalam Ikatan Kerja Sama (IKS).4. Puskesmas melakukan klaim dengan menggunakan format klaim yang telah disediakan dengan tarif mengacu kepada Peraturan Daerah (Perda) atau Peraturan Kepala Daerah.5. Pembayaran klaim pelayanan dapat dilaksanakan setelah dilakukan verifikasi oleh verifikator independent.6. Pengklaiman ditujukan kepada Pengelola Keuangan RSUD Raden Mattaher Jambi dan Rumah Sakit Daerah Provinsi Jambi pada tanggal 5 setiap bulannya.7. Pengklaiaman terhadap pasien masa peralihan tahun yang masuk perawatan RSUD Raden Mattaher Jambi sebelum tanggal 1 Januari 2012 dan belum masuk dalam klaim Jamkesmasda 2012 akan dibebankan di Tahun Anggaran 2013.2.7.3 Pencairan Dana Puskesmasa. Puskesmas membuat Plan Of Action (POA) yang telah dibahas dan disepakati sebelumnya pada forum lokakarya mini Puskesmas.b. Kegiatan dan pembiayaan sebagaimana yang dimaksud pada huruf a disepakati oleh Tim Pengelola jamkesmas kota jambi dalam Mini lokakarya setiap bulan.c. Kesepakatan sebagaimana dimaksud pada huruf b disetuji oleh Kepala Dinas Kesehatan Kota Jambi.d. Pencairan dana berikutnya dilakukan dengan tetap membuat:1. Rencana kegiatan dan pembiayaan (POA) dari hasil mini lokakarya; dan2. Membuat laporan pemanfaatan dana sebelumnya dan laporan hasil kegiatan.e. Laporan sebagaimana dimaksud dalam huruf d divertifikasi oleh Tim Pengelola Jamkesmas Dinas Kesehatan Kota Jambi.

2.8 Pembayaran dan Pertanggungjawaban Dana di PuskesmasPembayaran ke Puskesmas dan jaringannya harus dipertanggung jawabkan dengan dilakukan verifikasi pelayanan meliputi: RJTP (jumlah kunjungan dan rujukan), RITP, Persalinan, Transportasi Rujukan, Pelayanan Spesialistik oleh Tim Pengelola JAMKESMAS Kabupaten/Kota. 22.8.1 Verifikasi1. Verifikasi dilakukan dalam rangka menguji kebenaran atas pelayanan dan pengkliaman pelayanan yang telah dilaksanakan oleh Pemberi Pelayanan Kesehatan (PPK).2. Verifikasi dilakukan oleh Verifikator Independent sebelum pengklaiman dari PPK dibayarkan.3. Hasil verifikasi pengklaiman Puskesmas dan Rumah Sakit Kabupaten/Kota diketahui oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, sementara hasil verifikasi pengklaiman RSUD Raden Mattaher Jambi, Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Jambi dan RSUPN Cipto Mangunkusumo Jakarta diketahui oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi.4. Verifikator Independent diangkat dan di SK-kan oleh Kepala Dinas Provinsi Jambi mewakili Gubernur Jambi berdasarkan usulan Tim Teknis Jamkesmasda.

2.9 Pembinaan, Pencacatan, dan Pelaporan Jamkesmas dan Jamkesmasda2.9.1. PembinaanPelaksanaan program Jamkesmas agar lebih berdaya guna dan berhasil guna perlu dilakukan pembinaan oleh tim pengelola disetiap tingkatan administrasi sesuai yang tertuang dalam pedoman pelaksanaan program Jamkesmas. Pembinaan tersebut bertujuan agar pelaksanaan program berjalan sesuai dengan ketentuan yang ada. Beberapa tambahan yang terkait dengan pembinaan oleh tim pengelola Jamkesmas Kabupaten/Kota antara lain.2 1. Pelaksanaan verifikasi2. Pembinaan melalui kunjungan ke Puskesmas pada saat mini lokakarya bulanan/tribulanan3. Kunjungan lapangan secara sampling untuk pembuktian laporan Puskesmas4. Melakukan pertemuan koordinasi ditingkat kabupaten/kota

2.9.2 PencatatanHasil kegiatan pelayanan kesehatan program Jamkesmas yang dilaksanakan oleh puskesmas dan jaringannya dicatat pada register pencatatan yang ada dipuskesmas dan diberikan tanda khusus pada register atau kalau tidak tersedia register dapat dicatat pada buku register tambahan untuk membedakan hasil kegiatan pelayanan kesehatan lainnya di Puskesmas. Pencatatan kegiatan program Jamkesmas adalah hasil kegiatan yang dilaksanakan oleh Puskesmas dan jaringannya baik berupa kegiatan dalam gedung maupun luar gedung termasuk pelayanan yang diberikan sarana lainnya yang pembayarannya diklaim ke Puskesmas.22.9.3 Pelaporan1. Puskesmas melakukan rekapitulasi hasil pencatatan kegiatan program Jamkesmas dari kegitan Puskesmas maupun kegiatan puskesmas Pembantu, Poskesdes dan sarana pelayanan lainnya seperti UKBM kedalam format laporan tersendiri.2. Dinas kesehatan kabupaten/kota melakukan rekapitulasi laporan dari seluruh laporan hasil kegiatan Puskesmas diwilayah kabupaten/kota3. Dinas Kesehatan Provinsi melakukan rekapitulasi laporan hasil kegiatan jamkesmas dari setiap kabupaten/kota diwilayah Provinsi.2

BAB IIIMASALAH PELAYANAN KESEHATAN JAMKESMAS DAN JAMKESMASDA DI PUSKESMAS IV KONI

3.1 Jumlah Peserta Jamkesmas/da di Puskesmas Koni Tahun 2013Tabel 3.1 Jumlah peserta Jamkesmas/da di Puskesmas Koni Tahun 2013Jumlah PesertaTahun 2013

Jamkesmas3.561

Jamkesmasda3.543

3.2 Jumlah Kunjungan Peserta Jamkesmas/da Puskesmas Koni Tahun 2013Tabel 3.2 Jumlah Kunjungan peserta Jamkesmas/da Tahun 2013StatusPelayananJumlah Kunjungan

Jamkesmas4.293

Jamkesmasda 608

3.3 Pengelolaan dana Jamkesmas/da di Puskesmas Koni Tahun 2013Table 3.3 sumber dana jamkesmas/da Tahun 2013No. Sumber DanaPemasukanPemakaianKeterangan

1.ASKESKIN:a. Jamkesmas & Jampersal sampai september 2013

b. Jamkesmasda sampai oktober 2013Rp. 12.278.250,-

Rp. 1.533.375,-

Rp. 12.278.250-

Rp. 1.533.375,-

3.4 Masalah Layanan Kesehatan Pesertaan Jamkesmas/da di Puskesmas IV Koni1. Dari Penyelenggara Pelayanan Jasa Kesehatan (Pihak Puskesmas):a. Masih ada juga beberapa pasien mampu yang menggunakan kartu Jamkesmas/dab. Masih ada beberapa pasien atau masyarakat miskin yang datang berobat ke puskesmas tetapi tidak memiliki kartu Jamkesmas/da.c. Adanya penggunaan kartu ganda pada satu pasien, hal ini pernah terjadi dimana pasien memiliki kartu Jamkesmas/da serta kartu jampersal pada satu orang yang sama.d. Menumpuknya kunjungan peserta Jamkesmas/da di luar wilayah kerja Puskesmas yang datang ke puskesmas Koni, sehingga menumpuknya data dan menyebabkan tumpang tindih pendataan hasil kunjungan peserta Jamkesmas/da yang berada dicakupan wilayah kerja Pusekesmas Koni.

2. Dari Pemakai Jasa (Peserta Jamkesmas):a. Dari hasil wawancara dari beberapa pasien (pasien yang datang berobat ke puskesmas IV Koni), mereka mengaku belum memiliki kartu kepesertaan Jamkesmas/da menyatakan bahwa pengurusan kempemilikan kartu terlalu rumit salah satunya harus memiliki Kartu Keluarga (KK), sehingga mengabaikan pengurusan kepemilikan kartu tersebut dan hanya akan mengurus ketika mereka datang berobat ke puskesmas.b. Peserta Jamkesmas/da yang telah mendapatkan kartu kepesertaan yang baru mendapati kesulitan saat berobat dikarenakan kartu kepesertaan yang baru belum dapat digunakan sedangkan kartu kepesertaan yang lama telah ditarik oleh pihak puskesmas.c. Sistem rujukan bagi peserta Jamkesmas/da dianggap mempersulit mereka dalam mendapatkan akses pelayanan kesehatan, dalam hal ini peserta harus mengikuti prosedur rujukan ke RSU Kota Abdul Manab terlebih dahulu, namun kebanyakan pasien meminta langsung dirujuk ke RSUD Raden Mattaher

3.5 Alternatif Pemecahan Masalah1. Pendataan pasien atau masyarakat miskin dan mampu untuk diseleksi sehingga tidak ada pasien atau masyarakat mampu yang memiliki kartu Jamkesmas/da.2. Bagi Pasien yang tidak memiliki kartu, sebaiknya melampirkan surat rekomendasi Jamkesmas/Jamkesmasda dari ketua RT atau Lurah setempat.3. Sebaiknya dilakukan monitoring untuk kunjungan peserta Jamkesmas/da diluar cakupan wilayah kerja puskesmas Koni, atau dilakukan pembatasan penerimaan pasien diluar cakupan wilayah kerja dengan beberapa pengecualian yang masih menerima kunjungan dari peserta Jamkesmas/da di luar cakupan wilayah seperti pada kasus rujukan.4. Pemberian pembinaan yang lebih kepada pasien atau masyarakat pengguna jamkesmas/da mengenai prosedur rujukan.

BAB IVKESIMPULAN DAN SARAN

4.1. Kesimpulan1. Jamkesmas (Jaminan Kesehatan Masyarakat) adalah suatu program bantuan sosial untuk pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin dan tidak mampu. Program Jamkesmas adalah program yang pembiayaannya dibiayai anggaran pemerintah pusat (APBN). Program jamkesmas ini diharapkan untuk menjaga masyarakat agar tetap sehat dan produktif. Jamkesmas juga hiharapkan untuk melindungi pesertanya dari risiko pengeluaran kesehatan yang berdampak membawa bencana . Program Jamkesmas diharapkan membantu supaya pesertanya bisa terbebas dari mata rantai kemiskinan., sedangkan Jamkesda/Jamkesmasda merupakan program bantuan social untuk pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin dan tidak mampu disuatu daerah program ini diselenggarakan secara nasional namun pelaksanaannya hanya bisa dilakukan didaerah yang berlaku saja. Fasilitas yang diberikan sama hanya berbeda dari ketentuan berlakunya dan juga penanggung jawab dananya.2. Masalah layanan kesehatan peserta JAMKESMAS dan JAMKESMASDA yang dihadapi di Puskesmas IV Koni diantaranya mengenai:a. Kepesertaan yang dirasakan kurang meratab. Kepemilikan kartu gandac. Prosedur kepengurusan untuk menjadi peserta Jamkesmasdad. Penumpukan dan tumpamg tindih data kunjungan peserta Jamkesmas/da diluar cakupan wilayahe. Sistem rujukan yang diterapkan kepeda peserta JAMKESMAS dan JAMKESMASDA tersebut sudah di coba sesuai dengan prosedur dan aturan yang berlaku, namun pada kenyataannya dilapangan prosedur tersebut malah membuat rasa ketidaknyamanan dan menimbulkan opini yang secara tidak langsung menjelaskan rasa ketidakpuasan peserta jamkesmas dan jamkesmasda4.2. SaranDari segi permasalahan yang ada pada pelaksaanan Program Jamkesmas dan Jamkesmasda untuk itu diperlukan suatu tindak lanjut untuk mengatasi masalah- masalah yang ada dalam pelaksanaan Program tersebut untuk mencapai tujuan yang optimal yaitu diantaranya dengan cara : 1. Kepesertaan Jamkesmas belum mencakup semua masyarakat miskin, masih ada sebagian masyarakat miskin yang tidak menjadi peserta Jaminan kesehatan masyarakat tersebut. Untuk itu diharapkan pendataan terhadap masyarakat miskin hendaknya dilakukan lebih gencar dan terkoordinir dengan baik agar tidak ada masyarakat miskin yang tidak masuk dalam database Jamkesmas. Bila perlu data masyarakat miskin di kawasan kerja Puskesmas segera diterbitkan, untuk dilakukan up dating data, serta dibuat petunjuk pelaksanaan pencetakan kartu jamkesmas baru pengganti.2. Monitoring untuk kunjungan peserta Jamkesmas/da diluar cakupan wilayah kerja puskesmas Koni perlu dilakukan, atau dilakukan pembatasan penerimaan pasien diluar cakupan wilayah kerja dengan beberapa pengecualian yang masih menerima kunjungan dari peserta Jamkesmas/da di luar cakupan wilayah seperti pada kasus rujukan. Hal ini perlu dilakukan untuk memudahkan analisis data dan mengurangi beban kerja.3. Selama penggunaan kartu Jamkesmas baru belum berlaku, peserta Jamkesmas tetap diberikan pelayanan dengan menggunakan data kartu lama.

DAFTAR PUSTAKA

1. Depkes RI. (2009). Petunjuk Teknis Program Jaminan Kesehatan Masyarakat di Puskesmas dan Jaringannya tahun 2009. Jakarta1. Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat Departemen Kesehatan RI. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 903/Menkes/Per/V/2011 tentang Pedoman Pelaksanaaan Program Jaminan Kesehatan Masyarakat Tahun 20111. Mukti A.G. Sistem Jaminan Kesehatan : Konsep Desentralisasi Terintegrasi. Yogyakarta. Magister Kebijakan Pembiayaan dan Manajemen Asuransi Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Gajah Mada. 2008. Hal : 65-67.1. Tim nasioal percepatan penanggulangan kemiskinan. Program Jaminan Kesehatan Masyarakat.20131. Petunjuk Teknis Pelayanan Kesehatan Dasar JAMKESMAS No 3 tahun 2011.1. Petunjuk teknis JAMKESMADA Program SAMISAKE Provinsi Jambi 2013.1. Laporan puskesmas pelayanan Jamkesmas pukesmas koni tahun 2012 dan Januari 20131. Laporan puskesmas pelayanan Jamkesmasda pukesmas koni tahun 2012 dan Januari 2012