PHRS ulya.doc

Click here to load reader

Transcript of PHRS ulya.doc

TINGKAT PERKEMBANGAN POSYANDU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KONI

Oleh: PUTRI ULYA RACHMAN NIM: G1A106082

KEPANITERAAN KLINIK SENIOR ILMU KESEHATAN MASYARAKAT/KOMUNITAS PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER UNIVERSITAS JAMBI 2011BAB I 1

PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang Kesehatan merupakan hak azasi (UUD 1945, pasal 28 H ayat 1 dan UU

No 23 Tahun 1992) dan sekaligus sabagai investasi, sehingga perlu diupayakan, diperjuangkan dan ditingkatkan oleh setiap individu dan oleh seluruh komponen bangsa agar masyarakat dapat menikmati hidup sehat dan akhirnya mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Hal ini perlu dilakukan karena kesehatan bukanlah tanggung jawab pemerintah saja, namun merupakan tanggung jawab bersama pemerintah, masyarakat serta swasta.1 Sejalan dengan perkembangan paragdima pembangunan, telah ditetapkan arah kebijakan pembangungan kesehatan yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) 2004-2009 Bidang Kesehatan yang lebih mengutamakan pada upaya preventif dan promotif dan pemberdayaan keluarga serta masyarakat dalam bidang kesehatan. Salah satu bentuk upaya pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan adalah menumbuh kembangkan Posyandu.1 Posyandu atau Pos Pelayanan Kesehatan Terpadu adalah suatu wadah komunikasi alih teknologi dalam pelayanan kesehatan masyarakat dari Keluarga Berencana dari masyarakat, oleh masyarakat dan untuk masyarakat dengan dukungan pelayanan serta pembinaan teknis dari petugas kesehatan dan keluarga.2,3

Posyandu merupakan suatu gagasan yang sangat memiliki manfaat yang besar apabila kaidah yang dilaksanakan dalam pelaksanaan kegiatan Posyandu dapat dilakukan sesuai dengan tatanan dan aturan yang telah disepakati bersama dalam konsep pembentukan Posyandu. Posyandu cukup strategis dalam pengembangan kualitas sumber daya manusia sejak dini perlu ditingkatkan pembinaannya.2, 4

2

Saat ini peran Posyandu masih sangat diharapkan, tentunya dengan asumsi bahwa setiap pelaksanaan Posyandu setiap bulannya akan menghasilkan cakupan pelayanan. Tetapi kondisi Posyandu sangatlah memperihatinkan. Posyandu lebih banyak merupakan simbol di Desa/RT/RW/dusun belaka dan lebih memiliki arti bahwa dengan adanya Posyandu maka terjawablah tanggung jawab desa/RT/RW/dusun dalam memenuhi peraturan desa.3 Masalah tingkat perkembangan Posyandu menunjukkan kesenjangan antara tingkat perkembangan yang diharapakan dengan tingkat perkembangan saat ini. Masalah posyandu dapat dilihat dari hasil survei yang dilakukan oleh Universitas Andalas, Universitas Hasanudin dan Sekolah Tinggi Ilmu Gizi pada tahun 1999 yang mencatat beberapa hal yaitu hanya sekitar 40 % dari jumlah Posyandu yang ada dapat menjalakan fungsinya dengan baik, lebih dari separuh Posyandu tidak memiliki peralatan yang memadai, sebagian besar Posyandu tidak memiliki tempat pelayanan yang layak karena menyelenggarakan kegiatan di gudang atau rumah penduduk, disamping itu pembinaan terhadapa Posyandu masih belum merata, sebagian besar Posyandu belum memiliki jumlah kader yang cukuo bila dibandingkan dengan jumlah sasaran dan hanya 30% kader yang telah terlatih, sebagian besar kader belum mampu madiri, cakupan Posyandu masih rendah, dan hampir 100% ibu menyatakan pernah mendengar Posyandu namun yang hadir pada saat kegiatan Posyandu kurang dari separuhnya. 5 Di wilayah kerja Puskesmas Koni hanya terdapat 2 Posyandu punama dan 14 posyandu madya yang telah didirikan cukup lama. Masalah dalam hal ini adalah tingkat perkembangan Posyandu yang akan dibahas dalam penulisan karya tulis ini.

3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1.

Pengertian Posyandu Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumberdaya

Masyarakat (UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama masyaraka atau suatu wadah komunikasi alih teknologi dalam pelayanan kesehatan masyarakat dari Keluarga Berencana dari masyarakat, oleh masyarakat dan untuk masyarakat dengan dukungan pelayanan serta pembinaan teknis dari petugas kesehatan dan keluarga berencana dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan, guna memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar untuk mempercepat penurunan angka kematian ibu dan bayi.1,6 2.2. Latar Belakang Tujuan adanya posyandu yaitu:1.

Tujuan Umum adalah1,7

a. Menunjang percepatan penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia melalui upaya pemberdayaan masyarkat. b. Meningkatkan pelayanan kesehatan ibu. c. Meningkatkan kemampuan masyarakat untuk mengembangkan

kegiatan kesehatan dan kegiatan kegiatan lain yang menunjang peningkatan kemampuan hidup sehat. d. Pendekatan dan pemerataan pelayanan kesehatan kepada masyarakat dalam usaha meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan kepada penduduk berdasarkan letak geografi.

4

e. Meningkatkan dan pembinaan peran serta masyarakat dalam rangka alih teknologi untuk swakelola usaha usaha kesehatan masyarakat.2.

Tujuan Khusus1 a. Meningkatnya peran masyarakat dalam penyelenggaraan upaya kesehatan dasar, terutama yang berkaitan dengan penurunan AKI dan AKB. b. Meningkatnya peran lintas sector dalam penyelenggaraan

posyandu, terutama berkaitan dengan penurunan AKI dan AKB. c. Meningkatnya cakupan dan jangkauan pelayanan kesehtan dasar, terutama yang berkaitan dengan penurunan AKI dan AKB. 2.3. Sasaran Sasaran Posyandu adalah seluruh masyarakat, utamanya :1 a) Bayi. b) Anak balita. c) Ibu hamil, ibu melahirkan, ibu nifas dan ibu menyusui. d) Pasangan Usia Subur (PUS). 2.4. Fungsi Fungsi posyandu yaitu: 1,7 1. Sebagai wadah pemberdayaan masyarakat dalam alih informasi dan ketrampilan dari petugas kepada masyarakat dan antar sesame masyarakat dalam rangka mempercepat penurunan AKI dan AKB. 2. Sebagai wadah untuk mendekatkan pelayanan kesehatan dasar, terutama berkaitan dengan penurunan AKI dan AKB. 3. Sebagai wadah untuk mendekatkan pelayanan kesehatan dasar, terutama berkaitan dengan penurunan AKI dan AKB 5

2.5.

Pelaksanaan Kegiatan Posyandu Posyandu dilaksanakan sebulan sekali yang ditentukan oleh Kader, Tim

Penggerak PKK Desa/Kelurahan serta petugas kesehatan dari Puskesmas, dilakukan pelayanan masyarakat dengan system 5 meja yaitu :7 1) Meja I (pertama) a. Pendaftaran b. Pencatatan bayi, balita, ibu hamil, ibu menyusui dan pasangan usia subur. 2) Meja II (kedua) a. Penimbangan balita b. Ibu hamil 3) Meja III (ketiga) - Pengisian Kartu Menuju Sehat (KMS) 4) Meja IV (empat)a. Diketahui berat badan anak yang naik/tidak naik, ibu hamil dengan resiko

tinggi, dan pasangan usia subur yang belum mengikuti KB. b. Penyuluhan kesehatan c. Pelayanan TMT, oralit, vitamin A, tablet zat besi, pil ulangan, kondom. 5) Meja V (lima)a. pemberian immunisasi

b. Pemeriksaan kehamilan c. Pemeriksaan kesehatan dan pengobatan d. Pelayanan kontrasepsi IUD, suntikan.

6

e. Untuk meja I IV dilaksanakan oleh kader kesehatan dan untuk meja V dilaksanakan oleh petugas kesehatan dari Puskesmas setempat. 2.6. Kegiatan Posyandu Kegiatan posyandu terdiri dari kegiatan utama dan kegiatan

pengembangan / pilihan. Secara rinci kegiatan Posyandu adalah sebagai berikut:1. Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)1

a.

Ibu Hamil

Pelayanan yang diselenggarakan untuk ibu hamil mencakup: 1) Penimbangan berat badan dan pemberian tablet besi yang dilakukan oleh kader kesehatan. Jika ada petugas Puskesmas ditambah dengan pengukuran tekanan darah dan pemberian imunisasi Tetanus Toksoid. Bila tersedia ruang pemeriksaan, ditambah dengan pemeriksaan tinggi fundus/usia kehamilan. Apabila ditemkan kelainan, segera dirujuk ke Puskesmas. 2) Untuk lebih meningkatkan kesehatan ibu hamil, perlu

diselenggarakan Kelompok Ibu Hamil pada setiap hari buka Posyandu atau pada hari lain sesuai dengan kesepakatan. Kegiatan kelompok Ibu Hamil antara lain sebagai berikut: Penyuluhan: tanda bahaya pada ibu hamil, persiapan persalinan, persiapan menyusui, KB dan gizi Perawatan payudara dan pemberian ASI Peragaan pola makanan ibu hamil Peragaan perawatan bayi baru lahir Senam ibu hamil

7

b.

Ibu Nifas dan Ibu Menyusui1

Pelayanan yang diselenggarakan untuk ibu nifas dan menyusui mencakup : 1) Penyuluhan kesehatan, KB, ASI dan gizi, ibu nifas, perawatan kebersihan jalan lahir (vagina) 2) Pemberian vitamin A dan tablet besi 3) Perawatan payudara 4) Senam ibu nifas 5) Jika ada tenaga kesehatan Puskesmas dan tersedia ruangan, dilakukan pemeriksaan kesehatan umum, pemeriksaan payudara, pemeriksaan tinggi fundus dan pemeriksaan lochia. Apabila ditemukan kelainan, segera dirujuk ke Puskesmas.c.

Bayi dan Anak Balita1 Pelayanan Posyandu untuk balita harus dilaksanakan secara

menyenangkan dan memacu kreativitas tumbuh kembang anak. Jika ruang pelayanan memadai, pada waktu menunggu giliran pelayanan, anak balita sebaiknya tidak digendong melainkan dilepas bermain sesama balita dengan pengawasan orang tua di bawah bimbingan kader. Untuk itu perlu disediakan sarana permainan yang sesuai dengan umur balita. Adapun jenis pelayanan yang diselenggarakan Posyandu untuk balita mencakup: 1) Penimbangan berat badan 2) Penentuan status pertumbuhan 3) Penyuluhan 4) Jika ada tenaga kesehatan Puskesmas dilakukan pemeriksaan kesehatan, imunisasi dan deteksi dini tumbuh kembang. Apabila ditemukan kelainan, segera dirujuk ke Puskesmas. 8

2. Keluarga Berencana (KB)1

Pelayanan KB di Posyandu yang dapat diselenggarakan oleh kader adalah pemberian kondom dan pemberian pil ulangan. Jika ada tenaga kesehatan Puskesmas dilakukan suntikan KB, dan konseling KB. Apabila tersedia ruangan dan peralatan yang menunjang dilakukan pemasangan IUD.3. Imunisasi1

Pelayanan imunisasi di Posyandu hanya dilaksanakan apabila ada petugas Puskesmas. Jenis imunisasi yang diberikan disesuaikan dengan program, baikterhadap bayi dan balita maupun terhadap ibu hamil.4. Gizi1

Pelayanan gizi di Posyandu dilakukan oleh kader. Sasarannya adalah bayi, balita, ibu hamil dan WUS. Jenis Pelayanan yang diberikan meliputi penimbangan berat badan, deteksi dini gangguan pertumbuhan, penyuluhan gizi, pemberian PMT, pemberian vitamin A dan pemberian sirup Fe. Khusus untuk ibu hamil dan ibu nifas ditambah dengan pemberian tablet besi serta kapsul Yodium untuk yang bertempat tinggal di daerah gondok endemik. Apabila setelah 2 kali penimbangan tidak ada kenaikan berat badan, segera dirujuk ke Puskesmas.5. Pencegahan dan Penanggulangan Diare1

Pencegahan diare di Posyandu dilakukan antara lain dengan penyuluhan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Penanggulangan diare di Posyandu dilakukan antara lain penyuluhan, pemberian larutan gula garam yang dapat dibuat sendiri oleh masyarakat atau pemberian Oralit yang disediakan.2.7. Tingkat Perkembangan Posyandu5

a. Posyandu Pratama ( warna merah ) Posyandu tingkat pratama adalah Posyandu yang masih belum mantap, kegiatannya belum bisa rutin tiap bulan dan kader aktifnya terbatas.

9

b. Posyandu Madya ( warna kuning ) Posyandu pada tingkat madya sudah dapat melaksanakan kegiatan lebih dari 8 kali pertahun, dengan rata rata jumlah kader yang hadir sebanyak 5 orang atau lebih. Tetapi cakupan program utamanya (KB, MA, Gizi dan Imunisai) masih rendah, yaitu kurang dari 50%. Ini berarti kelestarian Posyandu sudah baik tetapi masih rendah cakupannya. Untuk itu perlu dilakukan penggerakan masyarakat secara intensif, serta penambahan program yang sesuai dengan situasi dan kondisi setempat. c. Posyandu Purnama ( warna hijau ) Posyandu pada tingkat purnama adalah posyandu yang kegiatannya lebih dari 8 x pertahun, rata rata jumlah kader yang bertugas sebanyak 5 orang atau lebih, cakupan 5 program utamanya (KIA,KB,Gizi dan Imunisasi) lebih dari 50%. Sudah ada program tambahan, bahkan mungkin sudah ada dana sehat yang masih sederhana. d. Posyandu Mandiri ( warna biru ) Posyandu ini berarti sudah dapat melaksanakan kegiatan secara teratur, cakupan 5 program utama sudah bagus, ada program tambahan dan dana sehat telah menjangkau lebih dari 50% kepala keluarga.

10

Tabel. 1 Indikator Tingkat Kemandirian Posyandu No Indikator Pratama