PHPT pada tanaman Padi

download PHPT pada tanaman Padi

of 15

Transcript of PHPT pada tanaman Padi

  • 7/23/2019 PHPT pada tanaman Padi

    1/15

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Padi (bahasa latin: Oryza sativa L.) merupakan salah satu tanaman budidaya terpenting dalam

    peradaban. Meskipun terutama mengacu pada jenis tanaman budidaya, padi juga digunakan

    untuk mengacu pada beberapa jenis dari marga (genus) yang sama, yang biasa disebut

    sebagai padi liar. Padi diduga berasal dari ndia atau nd!cina dan masuk ke nd!nesia

    diba"a !leh nenek m!yang yang migrasi dari daratan #sia sekitar $%&& 'M.

    i nd!nesia padi merupakan sumber pangan utama, lebih dari &* penduduk nd!nesia

    meng!nsumsi !lahan padi. Oleh karena itu budidaya tanaman padi dilakukan secara besar+

    besaran di berbagai daerah di nd!nesia untuk memenuhi kebutuhan, ketahanan, danpermintaan pangan.

    'ehubungan dengan itu pula, akibat dari penanaman secara m!n!kultur demi penyediaan

    kebutuhan nasi!nal siklus hidup hama dan penyakit tanaman padi menjadi semakin

    meningkat. al ini dikarenakan selalu tersedianya makanan, tempat hidup hama dan penyakit

    serta penggunaan pestisida kimia secara tidak bijak yang mengakibatkan resurjensi hama dan

    penyakit yang mengakibatkan membludaknya p!pulasi hama diikuti pula !leh kerugian nyata

    terhadap pr!duksi padi di nd!nesia.

    PP- adalah suatu k!nsep pengendalian hama dan penyakit yang didalamnya menggunakanberbagai macam pengendalian, baik isik, mekanik, kimia dan bi!l!gi yang dimana

    pengendaliannya diatur berdasarkan aras luka ek!n!mi dan adanya /eseimbangan 0mum.

    PP- merupakan ja"aban dari segala permasalahan yang k!mpleks dalam masalah hama

    dan penyakit tanaman yang selama ini pengendalian dengan pestisida kimia yang merusak

    alam, PP- adalah suatu sistem pengendalian yang baik dimana tidak dari segi keampuhan

    mengusir OP- saja melainkan pula memperhatikan aspek ek!l!gis.

    1.2 Tujuan

    $. Mendeskripsikan apa yang dimaksud k!nsep Pengel!laan ama Penyakit -erpadu.

    1. Menerangkan sejarah pengembangan PP- di nd!nesia.

    2. Menerangkan cara pengenalan k!nsep PP- di masyarakat.

    3. Mendeskripsikan PP- pada tanaman Padi.

    1.3 Rumusan Masalah

    $. #pa itu Pengel!laan ama Penyakit -erpadu 4

    1. 5agaimana sejarah PP- di nd!nesia 4

  • 7/23/2019 PHPT pada tanaman Padi

    2/15

    2. 5agaimana cara menerapkan k!nsep Pengel!laan ama Penyakit -erpadu 4

    3. 5agaimana Pengel!laan ama Penyakit -erpadu pada tanaman Padi 4

    BAB II

    II

    2.1 Pengel!laan Hama Pen"ak#t Ter$a%u

    /!nsep P- muncul sebagai tindakan k!reksi terhadap kesalahan dalam pengendalian hama

    yang dihasilkan melalui pertemuan panel ahli 6#O di 7!ma tahun $89%. i nd!nesia,

    k!nsep P- mulai dimasukkan dalam 5; , dan diperkuat dengan /eputusan Presiden

    ;!. 2 tahun $8

  • 7/23/2019 PHPT pada tanaman Padi

    3/15

    teknik pengendalian lainnya. ;amun demikian, teknik pengendalian hayati dalam

    implementasinya tidak dapat mengatasi setiap masalah hama (#n!nym!us 1&&1c).

    -aktik pengendalian yang banyak dipakai saat ini adalah penggunaan insektisida manakala

    usaha dengan taktik yang telah disebutkan di atas tidak berhasil. Oleh karena itu, insektisida

    kimia tampaknya masih diperlukan meskipun penggunaannya harus dibatasi (#n!nym!us

    1&&1d).

    ari segi substansial, P- adalah suatu sistem pengendalian hama dalam k!nteks hubungan

    antara dinamika p!pulasi dan lingkungan suatu jenis hama, menggunakan berbagai teknik

    yang k!mpatibel untuk menjaga agar p!pulasi hama tetap berada di ba"ah ambang kerusakan

    ek!n!mi. alam k!nsep P-, pengendalian hama ber!rientasi kepada stabilitas ek!sistem

    dan eisiensi ek!n!mi serta s!sial. engan demikian, pengendalian hama dan penyakit harus

    memperhatikan keadaan p!pulasi hama atau pat!gen dalam keadaan dinamik luktuasi

    disekitar kedudukan kesimbangan umum dan semua biaya pengendalian harus mendatangkan

    keuntungan ek!n!mi yang maksimal (#riin dan #gus, $882). Pengendalian hama danpenyakit dilaksanakan jika p!pulasi hama atau intensitas kerusakan akibat penyakit telah

    memperlihatkan akan terjadi kerugian dalam usaha pertanian. Penggunaan pestisida

    merupakan k!mp!nen pengendalian yang dilakukan, jika? (a) p!pulasi hama telah

    meninggalkan p!pulasi musuh alami, sehingga tidak mampu dalam "aktu singkat menekan

    p!pulasi hama, (b) k!mp!nen+k!mp!nen pengendalian lainnya tidak dapat berungsi secara

    baik, dan (c) keadaan p!pulasi hama telah berada di atas #mbang Ak!n!mi (#A), yaitu batas

    p!pulasi hama telah menimbulkan kerusakan yang lebih besar daripada biaya pengendalian

    ('!ejitn! dan Adi, $882). /arena itu secara berkelanjutan tindakan pemantauan atau

    m!nit!ring p!pulasi hama dan penyakit perlu dilaksanakan.

    'ejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan tekn!l!gi, P- tidak lagi dipandang

    sebagai tekn!l!gi, tetapi telah menjadi suatu k!nsep dalam penyelesaian masalah lapangan

    (/enm!re $889). @aage ($889) mengg!l!ngkan k!nsep P- ke dalam dua kel!mp!k, yaitu

    k!nsep P- tekn!l!gi dan P- ek!l!gi. /!nsep P- tekn!l!gi merupakan pengembangan

    lebih lanjut dari k!nsep a"al yang dicetuskan !leh 'tern et al. ($8%8), yang kemudian

    dikembangkan !leh para ahli melalui agenda Aarth 'ummit ke+1$ di 7i! de Baneir! pada

    tahun $881 dan 6#O. -ujuan dari P- tekn!l!gi adalah untuk membatasi peng+gunaan

    insektisida sintetis dengan memperkenalkan k!nsep ambang ek!n!mi se+bagai dasar

    penetapan pengendalian hama. Pendekatan ini mend!r!ng penggantian pestisida kimia

    dengan tekn!l!gi pengendalian alternati, yang lebih banyak memanaatkan bahan danmet!de hayati, termasuk musuh alami, pestisida hayati, dan er!m!n. engan cara ini,

    dampak negati penggunaan pestisida terhadap kesehatan dan lingkungan dapat dikurangi

    (0ntung 1&&&).

    /!nsep P- ek!l!gi berangkat dari perkembangan dan penerapan P- dalam sistem

    pertanian di tempat tertentu. alam hal ini, pengendalian hama didasarkan pada pengetahuan

    dan in!rmasi tentang dinamika p!pulasi hama dan musuh alami serta keseimbangan

    ek!sistem. 5erbeda dengan k!nsep P- tekn!l!gi yang masih menerima teknik pengendalian

    hama secara kimia"i berdasarkan ambang ek!n!mi, k!nsep P- ek!l!gi cenderung men!lak

    pengendalian hama dengan cara kimia"i.

  • 7/23/2019 PHPT pada tanaman Padi

    4/15

    alam menyikapi dua k!nsep P- ini, kita harus pandai memadukannya karena masing+

    masing k!nsep mempunyai kelebihan dan kekurangan. al ini disebabkan bila dua k!nsep

    tersebut diterapkan tidak dapat berlaku umum.

    a. Pengertian #mbang Ak!n!mi

    Menurut '!ejitn! dan Adi ($882), #mbang Ak!n!mi adalah batas p!pulasi hama atau

    kerusakan !leh hama yang digunakan sebagai dasar untuk digunakannya pestisida. iatas #A

    p!pulasi hama telah mengakibatkan kerugian yang nilainya lebih besar daripada biaya

    pengendalian.

    Menurut 'tern et al ($8%8) cit. '!ejitn! dan Adi ($882), #mbang Ak!n!mi adalah kepadatan

    p!pulasi hama yang memerlukan tindakan pengendalian untuk mencegah peningkatan

    p!pulasi hama berikutnya yang dapat mencapai #ras Luka Ak!n!mi, #LA (Ac!n!mic njury

    Level). 'edangkan #LA dideinisikan sebagai padatan p!pulasi terendah yang mengakibatkan

    kerusakan ek!n!mi. /erusakan ek!n!mi terjadi bila nilai kerusakan akibat hama sama ataulebih besarnya dari biaya pengendalian yang dilakukan, sehingga tidak terjadi kerugian.

    engan demikian #A merupakan dasar pengendalian hama untuk menggunakan pestisida

    kimia.

    #A ditulis dalam bentuk matematis sebagai berikut (##/, $881):

    5iaya penyempr!tan (7p=ha)

    #A (serangga=m1) C

    ;ilai k!m!ditas D kehilangan hasil=serangga

    (7p=kg) (kg=ha per serangga=m1)

    b. /!mp!nen Pengendalian ama dan Penyakit

    0saha untuk memper!leh hasil tanaman yang maksimal bermacam cara

    dilakukan, menurut ##/ ($881) cara+cara pengendalian tersebut dig!l!ngkan kepada

    lima cara yaitu: isik dan mekanik, penggunaan varietas tahan, berc!c!k tanam, bi!l!gi,

    dan kimia.

    $. 6isik dan mekanik

    Pengendalian hama atau penyakit dengan cara ini biasanya dilakukan pada usaha pertanian

    dalam skala kecil atau dalam rumah ka"at atau rumah kaca. Pengendalian hama atau

    penyakit dengan isik adalah penggunaan panas dan pengaliran udara. 'edangkan mekanik

    adalah usaha pengendalian dengan cara mencari jasad perusak tanaman, kemudian

    memusnahkannya. Eara ini dapat dilakukan dengan tangan atau menggunakan alat berupa

    perangkap.

    1. Penggunaan varietas tahan

  • 7/23/2019 PHPT pada tanaman Padi

    5/15

    Penggunaan varietas tahan merupakan usaha pengendalian hama atau penyakit yang mudah

    dan murah bagi petani. -elah banyak varietas+varietas padi yang dilepas !leh 5adan Penelitan

    dan Pengembangan Pertanian dan lembaga riset dalam dan luar negeri yang tahan terhadap

    hama dan penyakit utama tanaman padi.

    2. 5erc!c!k tanam

    5erbagai usaha dalam berc!c!k tanam dapat menekan perkembangan jasad pengganggu

    tanaman, mulai dari peng!lahan tanah, jarak tanam, "aktu tanam, pengaturan pengairan,

    pengaturan p!la tanam, dan pemupukkan (##/, $881).

    3. 5i!l!gi

    Penggunaan musuh alami berupa predat!r dan parasit!id telah lama dilakukan, tetapi

    keberhasilanya belum !ptimal, dan pada umumnya digunakan untuk pengendalian hama,

    sedangkan untuk pengendalian penyakit masih belum banyak dilakukan. Penggunaanpredat!r berupa laba+laba dan jamur Metarizium untuk pengendalian "ereng c!klat telah

    dilap!rkan tingkat keberhasilannya, tetapi keberhasilan tersebut masih dalam tingkat

    penelitian di lab!rat!rium atau dirumah kaca. 'edangkan di lapangan belum mencapai

    keberhasilan yang !ptimal, karena berbagai akt!r yang menghalangi perkembangan predat!r

    dan parasit!id tersebut. Misalnya parasit!id yang berupa mikr! !rganisme sangat rentan

    terhadap perubahan akt!r iklim. 'ehingga kehidupannya akan cepat terganggu jika terjadi

    perubahan suhu atau kelembaban udara. emikian juga serangga parasit!id yang

    menempatkan telurnya pada inangnya berupa hama tanaman. Aektiitasnya akan terlihat jika

    p!pulasi hama tanaman lebih tinggi dari p!pulasi parasit!id, dan pada saat itulah parasit!id

    akan bekerja menekan perkembangan p!pulasi hama.

    %. /imia"i

    Penggunaan pestisida kimia untuk pengendalian hama dan penyakit sangat jelas tingkat

    keberhasilannya. Penggunaan pestisida kimia merupakan usaha pengendalian yang kurang

    bijaksana, jika tidak dikuti dengan tepat penggunaan, tepat d!sis, tepat "aktu, tepat sasaran,

    tepat jenis dan tepat k!nsentrasi. /eadaan ini yang sering dinyatak sebagai penyebabkan

    peledakan p!pulasi suatu hama ('!egiart!, et. al.,, $882). /arena itu penggunaan pestisida

    kimia dalam pengendalian hama dan pat!gen perlu dipertimbangkan, dengan memperhatikan

    tingkat serangan, ambang ek!n!mi, pengaruhnya terhadap lingkungan dan kesehatan manusiadan he"an.

    2.2 PHPT %# In%!nes#a

    0paya peningkatan pr!duksi padi secara nasi!nal sudah dimulai sejak $898 melalui Pr!gram

    5imas !t!ng 7!y!ng, dengan menerapkan tekn!l!gi panca usaha secara parsial berupa

    varietas unggul 7% dan 7

  • 7/23/2019 PHPT pada tanaman Padi

    6/15

    Penerapan k!nsep P- secara seksama dimulai pada tahun $89 dan sejak tahun $8

  • 7/23/2019 PHPT pada tanaman Padi

    7/15

    'LP- dikatakan cukup eekti dalam kegiatan pengenalan PP- karena k!nsep atau yang

    diajarkan di 'LP- sama dengan k!nsep PP- yaitu $.5udidaya tanman sehat, 1.

    Peng!ntr!lan tanaman tiap minggu, 2. Menggunakan musuh alami, 3. Petani diharapkan

    mengerti dari ek!l!gi tanaman yang ditanaman. Oleh sebab itu met!de 'LP- eekti dan

    Aisien dalam pengenalan k!nsep PP-, c!nt!hnya di lapangan ialah di 'LP- Bember dari

    $&& peserta yang di tes tentang materi PP-, saat tes a"al sebelum belajar di 'LP- dan

    telah belajar mengalami peningkatan yang cukup baik.

    2. 'eminar

    Met!de ini lebih di titik beratkan sasarannya terhadap kaum pelajar dan masyarakat pada

    umumnya, seperti seminar pada umunya pemateri memberikan materi kepada peserta seminar

    dengan suasana santai namun penyampaiannya tepat sasaran. Met!de ini cukup berhasil

    menerapkan dan memberikan "a"asan pada peserta yang diantaranya pelajar dan masyarakat

    pada umumnya untuk mengenal k!nsep PP-.

    b. Pedag!gik

    Pedag!gik adalah suatu met!de pendidikan keilmuan dimana !bjek dari met!de ini

    diperuntukan bagi anak+anak. alam k!nteks met!de ini anak+anak=sis"a dianggap

    pengalaman dalam bidang keilmuannya masih rendah sehingga yang d!minan dalam met!de

    ini adalah pengajar, pengajar dalam met!de ini adalah sebagai sumber sekaligus asilitat!r

    dalam pembelajaran. Pada kenyataan dilapangan k!nsep ini sudah mulai diterapkan, namun

    k!nsep yang diajarkan tidak langsung pada k!nsep PP- melainkan keilmuan lainnya yang

    berkaitan atau mendukung pemahaman k!nsep PP- ini. /eilmuan yang mendukung k!nsep

    ini diantaranya ek!l!gi, bi!l!gi, pendidikan lingkungan hidup, dll.

    i #merika k!nsep PP- telah ditanamkan sedini mungkin dan telah diajarkan di sek!lah,

    hal ini disebabkan agar setiap sis"anya dapat mengerti akan siklus ek!l!gi dan mengerti akan

    keberlangsungan sumber daya alam yang harus dijaga sehingga terus berkelanjutan. #dapun

    k!nsep yang diajarkan didalamnya adalah : $. Mengidentiikasi hama dan bi!l!gi hama, 1.

    Mem!nit!ring dan menganalisa serta menga"asi ancaman dari suatu !rganisme(hama), 2.

    Melakukan pengendalian jika p!pulasi dan perilaku hama sudah merugikan. engan

    diberlakukannya k!nsep diatas jelas penerapan PP- di sek!lah sangat penting agar sis"a

    mengetahui pentingnya ek!l!gi dan keberlangsungan siklus serta mungkin jika dikaitkan

    dengan k!nsep islam ialah lebih bertadabur terhadap alam.

    2.3 PHPT Tanaman Pa%#

  • 7/23/2019 PHPT pada tanaman Padi

    8/15

    Luas panen padi pada tahun 1&&2 tercatat $$,3< juta hektar dan pr!duksi padi pada tahun

    tersebut mencapai %1,&< juta t!n, meningkat $,$3* dibanding tahun 1&&1 (%$,38 juta t!n).

    /enaikan pr!duksi merupakan dampak dari peningkatan pr!duktivitas padi, dari 3,3 t=ha

    pada tahun 1&&1 menjadi 3,%1 t=ha pada tahun 1&&2. al ini menunjukkan bah"a penerapan

    tekn!l!gi, termasuk pengendalian hama dan penyakit, memegang peranan penting.

    engan asumsi tidak ada ter!b!san tekn!l!gi maka pr!duksi padi pada tahun 1&1&

    dipr!yeksikan %,3 juta t!n. 'ementara itu jumlah penduduk nd!nesia pada tahun yang sama

    diperkirakan 191 juta ji"a dengan laju pertumbuhan penduduk $,1*= tahun. #pabila

    k!nsumsi beras perkapita masih tetap $23 kg=tahun maka kebutuhan beras pada tahun 1&1&

    mencapai 2%,$ juta t!n atau setara dengan 9%,8 juta t!n gabah kering giling (/). /alau

    pr!duksi padi tidak meningkat berarti pada tahun 1&1& terjadi kekurangan beras 3,% juta t!n

    atau setara dengan

  • 7/23/2019 PHPT pada tanaman Padi

    9/15

    bertanam serentak, penanaman varietas yang sama setiap musim ("aktu panennya sama),

    pengaturan p!la tanam, "aktu tanam, dan jarak tanam.

    Pengaturan p!la tanam. Pada lahan sa"ah irigasi dilakukan pergiliran tanaman,

    seperti: padi+padi+pala"ija, padi+padi+bera, padi+pala"ija ikan+padi. ni akan

    mengakibatkan terganggunya siklus hidup tikus akibat terbatasnya ketersediaan

    makanan.

    Pengaturan "aktu tanam. Penanaman padi sa"ah yang serentak pada satu hamparan

    (minimal $&& hektar) dapat meminimalkan kerusakan karena serangannya tidak

    terk!nsentrasi pada satu l!kasi tetapi tersebar sehingga kerusakan rata+rata akan lebih

    rendah.

    Pengaturan jarak tanam. 5ertujuan menciptakan lingkungan terbuka sehingga tikus

    tidak merasa puas dalam mencari makanan. Penanaman padi agak jarang atau sistem

    tanam jajar leg!"! (bersha) kurang disukai !leh tikus sa"ah (suasana terang) karena

    takut adanya musuh alami (predat!r).

    c. 6isik dan mekanis

    'ecara isik dengan mengubah lingkungan isik seperti: suhu, kelembaban, cahaya, air, dll

    sehingga tikus menjadi jera atau mengalami kematian karena adanya perubahan akt!r isik.

    'ecara mekanis, dengan menangkap dan membunuh tikus secara langsung atau menggunakan

    alat seperti cangkul, kayu pemukul, alat perangkap, penyembur api (s!lder) dan emp!san atau

    umigasi. /elebihan cara ini, yaitu: ($) sederhana dan tidak memerlukan alat yang mahal? (1)

    apat menurunkan p!pulasi tikus secara nyata? dan (2) meningkatkan kebersamaan petani.'edangkan kelemahan cara ini, yaitu: ($) memerlukan tenaga kerja relati banyak? (1)

    memerlukan kebersamaan antar petani? dan (2) menimbulkan kerusakan lingkungan seperti

    terb!ngkarnya pematang sa"ah, rusaknya saluran irigasi, tanggul, dsb.

    r!py!kan massal atau berburu tikus bersama. Mudah dilaksanakan, biaya murah,

    dan eekti menurunkan p!pulasi hama tikus, tetapi membutuhkan kebersamaan.

    #lat perangkap. 5ubu perangkap untuk menangkap tikus dalam keadaan hidup, dan

    umpan beracun untuk menangkap tikus sampai tikus tersebut mati

    '!lder dan emp!san. '!lder untuk menyeburkan api dan udara panas ke dalam

    lubang atau sarang tikus sehingga tikus keluar atau mati dalam sarangnya. 0ntuk

    lebih eektinya alat ini dapat digunakan belerang yang diletakkan pada mulut

    sarang tikus sehingga hembusan asap belerang yang panas dapat meracuni tikus yang

    ada dalam sarang.

    d. 5i!l!gis

    Musuh alami tikus biasanya adalah: burung hantu, ular, anjing, dan kucing. ;umun, musuh

    alami ini pada sa"ah irigasi sudah jarang ditemukan.

  • 7/23/2019 PHPT pada tanaman Padi

    10/15

    e. /imia"i

    Petani sudah banyak mengetahui pengendalian secara kimia"i ini, seperti r!dentisida,

    umigasi, dll. ;amun cara ini hanya dianjurkan bila p!pulasi tikus sangat tinggi dan cara lain

    sudah dilaksanakan.

    . Penerapan sistem 'P5L dan 'P5

    Penangkapan tikus terutama di daerah endemis dapat dilakukan dengan sistem perangkap

    bubu ('P5) atau -rap 5arrier 'ystem (-5'). -anaman perangkap adalah padi yang ditanam

    pada lahan berukuran 1&D1& m atau %&D%& m di tengah hamparan. Penanaman dilakukan 2

    minggu lebih a"al, pada saat petani disekitarnya membuat pesemaian. -anaman perangkap

    dipagar dengan plastik setinggi 9& cm, disetiap sisi pagar ditaruh satu unit perangkap bubu

    berukuran 1%D1%D9& cm. Perangkap bubu dapat dibuat dari ram ka"at atau kaleng bekas

    minyak g!reng. i sekeliling tanaman perangkap dibuat parit agar bagian ba"ah pagar selalu

    tergenang air, sehingga tikus diharapkan tidak dapat melubangi pagar atau menggali lubangdi ba"ah pagar. Perangkap bubu perlu diperksi setiap hari sehingga tikus atau he"an lainnya

    yang terperangkap tidak mati dalam bubu. 'etiap 'P5 mempunyai pengaruh sampai radius

    1&& m (hall! eect) sehingga satu unit 'P5 diperkirakan mampu mengamankan pertanaman

    padi seluas $&+$% ha dari serangan tikus.

    'istem perangkap bubu linier ('P5L) atau L-5' (Linear -rap 5arrier 'ystem) digunakan

    untuk penangkapan tikus migran yang berasal dari sekitar sa"ah bera, rel kereta api,

    perkampungan atau saluran irigasi. -erdiri dari pagar plastik setinggi %& cm sepanjang

    minimal $&& m dan pemasangan perangkap bubu setiap jarak 1& m. 'P5L dipasang diantara

    pertanaman padi dengan habitat tikus, untuk jangka "aktu 2+% hari. 'P5L dapat dipindahkanke l!kasi lain. -ekn!l!gi ini akan berhasil jika dapat diterapkan pada hamparan relati luas

    dengan melibatkan beberapa petani sehamparan.

    /eberhasilan pengendalian hama tikus sangat tergantung pada kearian memadukan

    k!mp!nen tekn!l!gi tersebut. isajikan m!del strategi pengendalian hama tikus terpadu yang

    dapat disesuaikan dengan lingkungan spesiik.

    1. Penggerek 5atang

  • 7/23/2019 PHPT pada tanaman Padi

    11/15

    Penggerek batang merusak tanaman padi pada berbagai ase pertumbuhan, dan ditemukan

    pada padi sa"ah, padi air dalam dan padi g!g!. Ampat jenis penggerek batang padi yang

    umum ditemukan adalah? Penggerek batang padi kuning (-ryp!ryza incertulas), penggerak

    batang padi bergaris (Ehil! suppressalis), penggerek batang padi putih (-ryp!ryza inn!tata),

    dan penggerek batang padi merah jambu ('esamia inerens). /erusakan tanaman yang

    diakibatkan !leh semua jenis hama penggerek batang adalah sama, yaitu matinya pucuk

    tanaman pada stadia vegetati (sundep) dan malai yang keluar hampa pada stadia generati

    (beluk). Penghendaliannya adalah:

    Panen padi sa"ah dengan cara mem!t!ng tunggul jerami rendah supaya hidup

    larvanya terganggu dimana larva yang ada dibagian ba"ah tanaman tertinggal dan

    membusuk bersama jerami.

    Pengendalian mekanis dapat dilakukan dengan mengambil kel!mp!k telur pada saat

    tanaman berumur $&+$ hari setelah semai, karena hama penggerek batang sudah

    mulai meletakkan telurnya pada tanaman padi sejak di pesamaian.

    arus diamati intensi sejak semai sampai panen. /alau p!pulasi tinggi dapat

    dikendalikan dengan insektisida butiran (karb!uran, ipr!nil) dan insektisida cairan

    (dimehip!, bensultap, amitraz, dan ipr!nil) yang diaplikasikan bila p!pulasi

    tangkapan ngengat $&& ek!r=minggu pada perangkap erem!n atau 2&& ek!r=minggu

    pada perangkap lampu. nsektisida butiran diaplikasikan bila genangan air dangkal

    dan insektisida cair bila genangan air tinggi.

    Penangkapan massal ngengat jantan dengan memasang perangkap er!m!n 8+$9

    perangkap setiap hektar untuk mengamati spesies d!minan.

    2. @ereng c!klat atau "ereng punggung putih

    @ereng c!klat (;ilaparvata lugens 'tal.) memiliki tingkat kemampuan repr!duksi yang tinggi

    jika keseimbangan p!pulasinya terganggu !leh penanaman varietas peka, perubahan iklim

    (curah hujan), maupun kesalahan aplikasi insektisida yang menyebabkan resurjensi hama.

    @ereng c!klat mampu merusak tanaman padi dalam skala luas pada "aktu yang relati

    singkat. @ereng c!klat dan "ereng punggung putih ('!gatella urciera .) seringkali

    menyerang tanaman secara bersamaan pada tanaman stadia vegetati. Garietas yang tahan

    "ereng c!klat belum tentu tahan "ereng punggung putih. Oleh karena itu, pengendalian"ereng c!klat harus dimulai sebelum tanam. Pengendaliannya adalah:

    i daerah endemis "ereng c!klat, pada musim hujan harus ditanam varietas tahan

    "ereng c!klat.

    unakan berbagai cara pengendalian, mulai dari penyiapan lahan, tanam jajar leg!"!,

    pengairaninttermitten, takaran pupuk sesuai 5@.

    M!nit!r perkembangan hama "ereng punggung putih dan perimbangan p!pulasi

    "ereng c!klat dan musuh alami pada umur 1 minggu setelah tanam sampai 1minggu sebelum panen. Pengambilan keputusan pengendalian "ereng c!klat

  • 7/23/2019 PHPT pada tanaman Padi

    12/15

    berdasarkan ambang kendali perlu mempertimbangkan p!pulasi musuh alami, dengan

    cara:

    o Lakukan pengamatan pada 1& rumpun tanaman secara diag!nal. itung

    jumlah "ereng c!klat F "ereng punggung putih, predat!r (laba+laba, Opi!nea,

    Paed!rus, dan E!ccinella), dan kepik Eyrt!hinus. asil pengamatan kemudian

    dijabarkan ke dalam rumus:

    # + (%5 F 1E)

    C 1&

    imana:

    #C Bumlah "ereng c!klat F "ereng punggung putih per 1& rumpun tanaman

    5C Bumlah predat!r per 1& rumpun tanaman

    EC Bumlah kepik Eyrth!rinus per 1& rumpun tanaman

    C Bumlah "ereng terk!reksi

    ! Penggunaan insektisida didasarkan pada jumlah "ereng terk!reksi dan umur tanaman, yaitu

    bila: ;ilai H% ek!r pada saat tanaman berumur I3& '-, atau H1& ek!r umur 3& '-

    ! nsektisida yang dianjurkan adalah ipr!nil (untuk bi!tipe $ atau 1) dan imidakl!prid (untukbi!tipe $, 1, 2, dan 3), atau insektisida rek!mendasi setempat.

    ! 5ila p!pulasi hama diba"ah ambang ek!n!mi, gunakan insektisida b!tani atau jamur ent!+

    m!pat!genik (Metarhizium annis!pliae atau 5eauveria bassiana).

    3. 'iput murbei atau ke!ng mas (P!mace canaliculata Lamarck)

    Merupakan hama baru yang penyebarannya cukup luas. /erusakan terjadi ketika

    tanaman masih muda. Petani harus menyulam atau menanam ulang pada daerah

    dengan p!pulasi siput yang tinggi sehingga biaya pr!duksi meningkat. Pengendaliannya

    adalah:

    Mencegah intr!duksi ke!ng mas pada areal baru. 5ila ke!ng mas masuk ke dalam

    areal sa"ah baru akan berkembang cepat terutama pada lahan yang selalu tergenang

    dan akan sukar dikendalikan.

    Pengendalian harus berkesinambungan, "alaupun tanaman sudah berumur 2& '-,

    pengendalian harus tetap dilakukan untuk mencegah serangan pada pertanaman

    berikutnya.

    'ecara mekanis dapat dilakukan dengan mengambil dan memusnahkan telur

    dan ke!ng mas baik dipesemaian atau di pertanaman secara bersama+sama,

  • 7/23/2019 PHPT pada tanaman Padi

    13/15

    membersihkan saluran air dari tanaman air seperti kangkung, dan mengembalakan itik

    setelah panen. 0ntuk mengurangi kegagalan panen, harus menyiapkan benih lebih

    banyak.

    Pada stadia vegetati, dapat dilakukan: ($) pemupukan P dan / sebelum tanam? (1)

    menanam bibit yang agak tua (H1$ ari) dan jumlah bibit lebih banyak? (2)

    mengeringkan sa"ah sampai '-? (3) tidak mengaplikasikan herbisida sampai

    '-? (%) mengambil ke!ng mas atau telur dan memusnahkan? (9) memasang saringan

    pada pemasukan air untuk menjaring siput? () mengumpan dengan menggunakan

    daun talas atau daun pepaya? (

  • 7/23/2019 PHPT pada tanaman Padi

    14/15

    k!ndisi p!la tanam tidak teratur, pergiliran varietas kurang berhasil, seperti di 5ali dan Ba"a

    -engah. Pengendaliannya adalah:

    0sahakan menanam serentak minimal 1& hektar

    unakan varietas tahan virus tungr! atau tahan serangga penular "ereng "ijau.

    Garietas tahan "ereng hijau menentukan H&* keberhasilan pengendalian tungr!

    o 5uat persemaian setelah lahan dibersihkan dari gulma teki dan eceng g!nd!k.

    5uang tanaman padi yang terineksi agar tidak menjadi sumber virus.

    o Lakukan penanaman jajar leg!"! dua atau empat baris dapat menekan

    pemencaran "ereng hijau.

    'a"ah jangan dikeringkan karena merangsang pemencaran "ereng hijau sehingga

    memperluas penyebaran tungr!.

    Lakukan pengamatan tungr! saat tanaman berumur 1+2 M'-. /endalikan serangga

    "ereng hijau penular virus dengan insektisida kimia"i yang direk!mendasikan bila

    saat tanaman umur 1 M'- ditemukan % tanaman terserang dari $&.&&& rumpun

    tanaman atau umur 2 M'- ditemukan $ tanaman terserang dari $.&&& rumpun

    tanaman. nsektisida yang dianjurkan adalah imidacl!prid, tiamet!ksan, et!enpr!ks,

    dan karb!uran.

    $&. Penyakit ha"ar daun bakteri (5)

    Penyakit ha"ar daun bakteri Janth!m!nas !ryzae pv !ryzae dapat terjadi melalui air, angin,

    dan benih. nenksi terjadi melalui luka=lubang alami (st!mata). Pengendaliannya adalah:

    Penanaman varietas tahan merupakan salah satu cara pengendalian, namunketahanan

    verietas saat ini di nd!nesia bersiat spesiik l!kasi karena strain 5 berbeda+beda.

    'aat ini terdapat strain , G, G, G, G, dan G.

    #mati kerusakan tanaman, bila keparahan penyakit melebihi 1&* maka gunakan

    bakterisida #grep.

    Lakukan r!tasi tanaman, dan pupuk ; yang digunakan jangan berlebihan.

    BAB III

    'EIMPULAN

    $. PP- adalah suatu k!nsep pengendalian yang menggabung kan berbagai cara

    pengendalian yang didasarkan pada aras ek!n!mi yang bertujuan mengendalikan

    p!pulasi hama pada keseimbangan umum.

  • 7/23/2019 PHPT pada tanaman Padi

    15/15

    1. Penerapan k!nsep P- di nd!nesia secara seksama dimulai pada tahun $89 dan

    sejak tahun $8