Pheochromocytoma (2)

5
Pheochromocytoma Definisi Pheochromocytoma merupakan tumor yang memproduksi katekolamin yang berasal dari sistem saraf simpatis atau parasimpatis. Tumor ini timbul secara sporadic atau diwariskan sebagai neoplasma endokrin tipe 2 yang multiple atau beberapa sindrom lain yang berhubungan dengan pheochromocytoma. Dengan mendiagnosisnya dapat mengkoreksi penyebab hipertensi, dan dengan operasi dapat mencegah terjadinya krisis hipertensi yang mematikan. Manifestasi klinis bervariasi, dari ditemukannya adrenal incidentaloma hingga krisis hipertensi akibat komplikasi cerebrovaskuler atau kardiak. Etiologi dan pathogenesis Pheochromocytoma dan paraganglioma merupakan tumor dengan banyak vaskularisasi, timbul dari sel yang berasal dari paraganglia simpatis atau parasimpatis. Kata pheochromocitoma digunakan untuk mendeskripsikan tumor yang memproduksi katekolamin, termasuk yang terdapat pada extraadrenal retroperitoneal, pelvis, dan daerah thoracic. Kata paraganglioma digunakan untuk mendeskripsikan tumor yang memproduksi katekolamin di daerah kepala dan leher. Tumor ini dapat memproduksi katekolamin dalam jumlah sedikit atau tidak sama sekali.

Transcript of Pheochromocytoma (2)

Page 1: Pheochromocytoma (2)

Pheochromocytoma

Definisi

Pheochromocytoma merupakan tumor yang memproduksi katekolamin yang berasal

dari sistem saraf simpatis atau parasimpatis. Tumor ini timbul secara sporadic atau

diwariskan sebagai neoplasma endokrin tipe 2 yang multiple atau beberapa sindrom

lain yang berhubungan dengan pheochromocytoma. Dengan mendiagnosisnya dapat

mengkoreksi penyebab hipertensi, dan dengan operasi dapat mencegah terjadinya

krisis hipertensi yang mematikan. Manifestasi klinis bervariasi, dari ditemukannya

adrenal incidentaloma hingga krisis hipertensi akibat komplikasi cerebrovaskuler

atau kardiak.

Etiologi dan pathogenesis

Pheochromocytoma dan paraganglioma merupakan tumor dengan banyak

vaskularisasi, timbul dari sel yang berasal dari paraganglia simpatis atau

parasimpatis. Kata pheochromocitoma digunakan untuk mendeskripsikan tumor

yang memproduksi katekolamin, termasuk yang terdapat pada extraadrenal

retroperitoneal, pelvis, dan daerah thoracic. Kata paraganglioma digunakan untuk

mendeskripsikan tumor yang memproduksi katekolamin di daerah kepala dan leher.

Tumor ini dapat memproduksi katekolamin dalam jumlah sedikit atau tidak sama

sekali.

Etiologinya masih belum diketahui, namun 25% pasien terdapat faktor keturunan,

termasuk mutasi pada gen RET, VHL, NF1, SDHB, SDHC, SDHD, atau SDHAF2. Untuk

VHL, NF1, dan SDH terdapat inaktivasi gen bialel, pada mutasi RET mengaktivasi

aktivitas reseptor tirosin kinase. SDH merupakan enzim pada siklus krebs dan rantai

pernapasan mitokondria. Mutasi VHL mengurangi degradasi protein, berakibat

meningkatnya regulasi komponen yang terlibat pada progresi siklus sel, metabolism

glukosa, dan pemantauan oksigen.

Page 2: Pheochromocytoma (2)

Pheochromocytoma dapat mengakibatkan tingginya kadar katekolamin yang beredar

dalam darah (baik epinephrine dan norepinephrine). Pheochromocytoma didiagnosis

dengan mengukur kadar katekolamin pada plasma atau urin dan metabolitnya

(vanillulmandelic acid dan metanephrine). Kondisi ini mengakibatkan vasokontriksi

sistemik yang termediasi oleh α-adrenoceptor dan stimulasi kardiak yang termediasi

oleh β1-adrenoceptor yang dapat meningkatkan tekanan darah secara substansial.

Meskipun tekanan arteri meningkat sangat tinggi, takikardi masih dapat muncul

karena efek langsung dari katekolamin pada jantung dan vaskularisasinya.

Berlebihnya stimulasi β1-adrenoceptor pada jantung selain dapat mengakibatkan

hipertensi, juga dapat mengakibatkan aritmia.

Tatalaksana

Reseksi pembedahan tumor merupakan terapi pilihan dan biasanya dapat

menyembuhkan hipertensinya. Tatalaksana dengan alpha dan beta bloker diperlukan

sebelum operasi untuk mengontrol tekanan darah dan mencegah krisis hipertensi

pada saat operasi.

Terapi medis digunakan untuk persiapan operasi reseksi pembedahan, untuk

hipertensi krisis yang akut, dan untuk terapi primer pasien dengan

pheochromocytoma yang bermetastasis. Persiapan preoperative membutuhkan

gabungan blockade alpha dan beta untuk mengontrol tekanan darah dan untuk

mencegah hipertensi krisis intraoperative. Blockade alpha adrenergic, dibutuhkan

untuk mengontrol tekanan darah dan mencegah hipertensi krisis. Tingginya kadar

katekolamin dalam darah menstimulasi reseptor alpha pada pembuluh darah dan

menyebabkan vasokontriksi.

Phenoxybenzamine (dibenzyline) merupakan alpha blocker yang digunakan untuk

persiapan pembedahan. Setelah blockade alpha efektif bisa diberikan beta bloker.

Beta bloker dibutuhkan untuk mengontrol takikardi berhubungan dengan tingginya

kadar katekolamin dan blockade alpha.

Page 3: Pheochromocytoma (2)

Blokade beta-adrenergik digunakan jika takikardi yang berarti muncul setelah

blockade alpha. Hanya diberikan beta-adrenergik bloker setelah pemberian alpha-

blokade yang adekuat, karena stimulasi reseptor alpha-adrenergik dapat

mempresipitasi hipertensi krisis. Nonkardioselektif beta bloker seperti

propanololatau nadolol seringkali digunakan; namun obat kardioselektif seperti

atenolol dan metoprolol juga dapat diberikan.

Labetalol merupakan beta-adrenergik bloker non kardioselektif dan alpha

adnrenergik bloker selektif yang efektif mengontrol hipertensi akibat

pheochromocytoma. Namun dapat terjadi episode paradoxic di mana terjadi

hipertensi akibat blockade alpha yang tidak komplit. Oleh karena itu, penggunaannya

untuk treatment pasien dengan pheochromocytoma sebelum operasi masih

kontroversial.

Selama operasi, peberian phentolamin intravena, sebagai antagonis alpha-

adrenergic yang rapid-acting, digunakan untuk mengontrol tekanan darah. Obat

alpha1 bloker selektif seperti prazosin, terazosin, dan doxazosin memiliki efek

samping yang lebih ringan dan digunakan ketika terapi jangka panjang diperlukan

(pheochromocytoma yang metastase). Pengobatan ini tidak digunakan untuk

mempersiapkan pasien untuk operasi karena blockade alpha yang tidak komplit.

Pheochromocytoma pada kehamilan

Jika pheochromocytoma ditemukan selama kehamilan, pemberian blockade alpha-

adrenergic (phenoxybenzamine) setelah diagnosis terkonfirmasi. Pembedahan

tumor dapat dilakukan selama 2 trimester pertama setelah persiapan yang optimal.

Kehamilan tidak perlu diterminasi, namun aborsi spontan sering terjadi. Selama

trimester ketiga, saat maturitas paru terkonfirmasi, pembedahan tumor dapat

dilakukan dan diikuti seksio sesarea.