phb resume badan hukum fix.docx

8
A. BADAN HUKUM 1.Pengertian Badan Hukum Badan hukum (dalam bahasa Belanda : rechtpersoon) merupakan istilah hukum resmi yang merupakan kesepakatan umum. Badan hukum ada dua jenis yaitu: badan hukum perdata dan badan hukum publik. Badan hukum publik adalah Negara, contoh dari badan hukum perdata yaitu peseroan terbatas. Badan hukum memiliki rechtsbevoeg (kewenangan) yaitu kemampuan hukum kecakapan melakukan suatu perbuatan hukum, artinya badan hukum dianggap seolah-olah merupakan manusia yang adalah subjek hukum yang dapat melakukan perbuatan hukum, namun perbuatan hukum yang dapat dilakukan sebuah badan hukum sangatlah terbatas, missal badan hukum tidak dapat melakukan perbuatan hukum untuk menikah, bercerai dan sebagainya. 2.Teori Badan Hukum Berikut teori-teori badan hukum yang dijadikan dasar pembenar mengenai badan hukum yaitu: a) Teori Fiksi Dipelopori oleh Friedrich Carl von Savigny (sarjana Jerman), menurutnya hanya manusia saja yang mempunyai kehendak selanjutnya dikemukakan bahwa badan hukum adalah suatu abstraksi, bukan merupakan suatu hal yang konkrit. b) Teori Orgaan Dikemukakan oleh Otto von Gierke (sarjana Jerman), menurutnya badan hukum itu seperti manusia, menjadi penjelmaan yang benar-benar dalam pergaulan hukum, badan hukum itu menjadi suatu badan yang membentuk kehendak dengan perantaraan alat-alat atau organ-organ badan

Transcript of phb resume badan hukum fix.docx

Page 1: phb resume badan hukum fix.docx

A. BADAN HUKUM

1. Pengertian Badan Hukum

Badan hukum (dalam bahasa Belanda : rechtpersoon) merupakan istilah hukum resmi

yang merupakan kesepakatan umum. Badan hukum ada dua jenis yaitu: badan hukum perdata

dan badan hukum publik. Badan hukum publik adalah Negara, contoh dari badan hukum

perdata yaitu peseroan terbatas.

Badan hukum memiliki rechtsbevoeg (kewenangan) yaitu kemampuan hukum

kecakapan melakukan suatu perbuatan hukum, artinya badan hukum dianggap seolah-olah

merupakan manusia yang adalah subjek hukum yang dapat melakukan perbuatan hukum,

namun perbuatan hukum yang dapat dilakukan sebuah badan hukum sangatlah terbatas,

missal badan hukum tidak dapat melakukan perbuatan hukum untuk menikah, bercerai dan

sebagainya.

2. Teori Badan Hukum

Berikut teori-teori badan hukum yang dijadikan dasar pembenar mengenai badan hukum

yaitu:

a) Teori Fiksi

Dipelopori oleh Friedrich Carl von Savigny (sarjana Jerman), menurutnya hanya

manusia saja yang mempunyai kehendak selanjutnya dikemukakan bahwa badan

hukum adalah suatu abstraksi, bukan merupakan suatu hal yang konkrit.

b) Teori Orgaan

Dikemukakan oleh Otto von Gierke (sarjana Jerman), menurutnya badan hukum itu

seperti manusia, menjadi penjelmaan yang benar-benar dalam pergaulan hukum,

badan hukum itu menjadi suatu badan yang membentuk kehendak dengan perantaraan

alat-alat atau organ-organ badan tersebut, misalnya anggota-anggotanya atau

pengurusnya seperti manusia yang mengucapkan kehendaknya dengan perantaraan

mulutnya atau dengan tangannya jika kehendak itu ditulis di atas kertas.

c) Leer Van Het Ambtelijk Vermogen

Ajaran tentang harta kekayaan yang dimiliki seseorang dalam jabarannya (ambtelijk

vermogen): suatu hak yang melekat pada suatu kualitas. Penganut ajaran ini

menyatakan tidak mungkin mempunyai hak jika tidak dapat melakukan hak itu. Untuk

badan hukum yang berkehendak yaitu para pengurus, maka pada badan hukum semua

hak itu diliputi oleh pengurus.

d) Teori Kekayaan Bersaman

Page 2: phb resume badan hukum fix.docx

Dikemukakan oleh Rudolf von Jhering, yang menganggap badan hukum sebagai

kumpulan manusia. Kepentingan badan hukum adalah kepentingan seluruh

anggotanya. Badan hukum bukan abstraksi dan organisme. Pada hakekatnya hak dan

kewajiban badan hukum adalah hak dan kewajiban anggota bersama-sama. Harta

kekayaan perseroan merupakan hak milik bersama seluruh anggota.

e) Teori Kekayaan Bertujuan

Dikemukakan oleh A. Brins (sarjana Jerman). Timbul dari collectiviteitsheorie.

Menurutnya hanya manusia yang dapat menjadi subjek hukum. Karena itu, badan

hukum bukan subjek hukum dan hak-hak yang diberi kepada suatu badan hukum pada

hakikatnya hak-hak yang tiada subjek hukum. Yang disebut hak-hak badan hukum,

sebenarnya hak-hak tanpa subjek hukum, karena itu sebagai penggantinya dalah

kekayaan yang terikat oleh suatu tujuan.

f) Teori Kenyataan Yuridis

Dikemukakan oleh E.M. Meijers (sarjana Belanda), menurutnya badan hukum

merupakan suatu realiatas, konkrit, riil, walaupun tidak dapat diraba, bukan khayal,

tetapi suatu kenyataan yuridis. Badan hukum adalah wujud yang riil, sama riilnya

dengan manusia dan lain-lain perikatan. Ini semua riil untuk hukum.

g) Teori dari Leon Duguit

Menurutnya, tidak ada persoon lain daripada manusia, akan tetapi manusiapun

sebagaimana perhimpunan dan yayasan tidak dapat menjadi pendukung dari hak

subjektif. Duguit tidak mengakui hak oleh hukum diberikan kepada subjek hukum

tetapi hanya melihat fungsi-fungsi sosial yang harus dilakukan subjek hukum.

3. Syarat – Syarat Badan Hukum

Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi agar suatu perkumpulan, badan atau

badan usaha dapat dikatakan mempunyai kedudukan sebagai suatu badan hukum. Syarat –

syarat tersebut adalah :

a. Telah dipenuhi syarat yang diminta oleh perundang – undangan. Persyaratan badan

hukum sebagaimana diminta peraturan perundang – undangan adalah :

1) Dinyatakan dengan tegas bahwa suatu badan atau organisasi adalah badan hukum;

2) Tidak secara tegas disebutkan, namun dengan peraturan sedemikian rupa bahwa

badan itu adalah badan hukum. Misalnya Bank Tabungan Pos adalah badan

hukum berdasarkan undang – undang;

3) Berdasarkan aturan umum;

4) Berdasarkan aturan khusus;

Page 3: phb resume badan hukum fix.docx

5) Pengesahan dari pemerintah

b. Telah dipenuhi syarat yang diminta oleh hukum kebiasaan

c. Kebiasaan dan yurisprudensi adalah sumber hukum yang formal. Sehingga apabila

tidak ditemukan syarat – syarat badan hukum dalam perundang – undangan dan

doktrin, orang berusaha mencarinya dalam kebiasaan dan yurisprudensi.

d. Doktrin

Doktrin atau anggapan dari kalangan hukum, baik pendapat seseorang atau beberapa

sarjana/ ahli hukum yang lazimnya namanya terkenal. Anggapan itu mengenai

peraturan hukum yang digunakan atau yang hendak diselesaikan. Dan dalam ilmu

hukum doktrin merupakan salah satu hukum formal.

Beberapa doktrin yang dipakai antara lain :

a) Sri Soedewi M.S. menjelaskan bahwa badan pribadi itu adalah manusia tunggal

dan disamping itu oleh hukum dapat diberikan kedudukan sebagai persoon kepada

suatu wujud yang disebut badan hukum. Status bagi badan hukum ini dapat

diberikan pada wujud – wujud tertentu seperti : kumpulan orang yang bersama

bertujuan untuk mendirikan suatu badan berwujud perhimpunan, dan kumpulan

harta kekayaan yang disendirikan untuk tujuan tertentu, misalnya yayasan.

b) Wirjono projodikoro menjelaskan tentang ukuran atau kriteria badan hukum

adalah berdasarkan kebutuhan masyarakat dan berdasarkan ketentuan undang –

undang.

4. Kedudukan Hukum Dari Badan Hukum

Dalam hukum kekayaan pada asasnya badan hukum sepenuhnya sama dengan

orang, sehingga selain itu dengan tegas dikecualikan, badan hukum mempunyai kemampuan

dalam hukum perikatan dan kebendaan. Badan hukum mampu melakukan hubungan –

hubungan hukum atau mengadakan perjanjian – perjanjian baik tertulis maupun tidak tertulis

dengan pihak ketiga, badan hukum memiliki hak perdata baik atas benda bergerak ataupun

tidak bergerak, benda berwujud ataupun tidak berwujud. Badan hukum dapat memakai nama

dan dapat melakukan perbuatan yang melawan hukum. Pengecualian dan batasan terhadap

kemampuan badan hukum biasanya diatur secara tegas dalam peraturan perundang –

undangan. Misalnya UU Pokok Agraria No.5 Tahun 1960 yang menyebutkan badan hukum

dilarang memiliki tanah dengan status hak milik.

Page 4: phb resume badan hukum fix.docx

B. Hukum Pada Umumnya

Salah satu tujuan hukum adalah mengatur pergaulan hidup secara damai yang

diharapkan mampu mencapai rasa keadilan dalam masyarakat. Aristoteles memberikan

sumbangan beliau mengenai pembedaan keadilan distributif dan keadilan korektif atau

remedial. Keadilan distributif menitikberatkan pada perlakuan yang sama didepan hukum,

sedangkan keadilan korektif lebih menekankan pada ukuran teknis yang mengatur penerapan

perlindungan hukum terhadap atau bagi korban atau pihak yang dirugikan atas perilaku yang

merugikan dan dianggap bertentangan dengan hukum tanpa melihat pelakunya.

Hukum harus dapat diaplikasikan ke semua aspek kehidupan termasuk dalam dunia bisnis

atau usaha. Salah satu bentuk badan usaha yang paling banyak digunakan umtuk melakukan

usaha adalah perseroan terbatas. Dimana dalam perseroan terbatas ini yang paling berperan

ialah direksi. Sebagai manusia, direksi dalam menjalankan usaha mustahil lepas dari

kesalahan yang mungkin bukan kesengajaan. Begitu pula dalam mengeluarkan suatu

keputusan yang justru menimbulkan kerugian bagi perseroan.

C. Fungsi Asas – Asas Hukum

Herlien budiono mengatakan bahwa ciri bersama dari asas – asas dan aturan adalah

bahwa keduanya memberikan arahan atau pedoman bagi sikap – tindak manusia dan sebab

itu keduanya dapat dipergunakan sebagai patokan atau ukuran untuk menilai perbuatan

manusia.

Argumen hukum dibentuk dengan merujuk pada pemikiran – pemikiran yang sangat

berpengaruh (doktrin) dan putusan – putusan badan peradilan. Pemikiran dalam asas hukum

bagaimanapun juga tidak terpisahkan dari hukum. Asas hukum haruslah “diperjuangkan

bukan pada tataran penilaian rasional manusia melainkan pada tataran kesusilaan. Asas – asas

hukum tidak sekedar bersifat umum, melainkan juga bersifat terberi dan niscaya. Bila tidak

demikian halnya, maka hilanglah karakter sebagai asas”.

Page 5: phb resume badan hukum fix.docx

TUGAS RESUME

PENGANTAR HUKUM BISNIS

BADAN HUKUM

oleh:

Nama : Ni Made Suari

NIM : 1306305017

No. Absen : 35

Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Udayana

2014