Phase 05 Bab II (Ahad,27Juni2010) (Perbaikan IV)
-
Upload
addin-alfahrie -
Category
Documents
-
view
3.048 -
download
1
Transcript of Phase 05 Bab II (Ahad,27Juni2010) (Perbaikan IV)
BAB II
LANDASAN TEORI
Bab ini berisi tentang penjabaran teori-teori yang melandasi proses
perencanaan, perancangan, dan pembuatan Skripsi ini. Bab ini diharapkan dapat
memberikan gambaran jelas mengenai serba-serbi yang menjadi bahan
pertimbangan dalam segenap tahapan pengerjaan Skripsi ini.
1.1. Konsep Sistem Informasi
Sistem adalah sekumpulan elemen yang terintegrasi dengan
maksud yang sama untuk mencapai sebuah tujuan (McLeod Jr., 2004. p.
9). Sistem dapat didefinisikan dengan dua pendekatan, yaitu berdasarkan
pendekatan prosedur dan berdasarkan pendekatan komponen atau
elemennya. Sistem dengan pendekatan prosedur adalah sekumpulan
prosedur yang saling terhubung, untuk menyelesaikan suatu sasaran
tertentu. Sedangkan sistem dengan pendekatan komponen atau
elemennya adalah sekumpulan elemen yang saling terhubung dan
berinteraksi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan
tertentu.
Gambar 2.1 Bagian-bagian komponen dari suatu sistem yang dapat mengendalikan operasinya sendiri
Sumber : Management Information System (McLeod Jr., 2004. p. 10)
1
Mekanisme Pengendalian
Output
Tujuan
Input Transformasi
Sistem mempunyai susunan dasar elemen-elemen sistem yang
terlihat dalam Gambar 2.1 diatas. Sumberdaya input diubah menjadi
sumberdaya output melalui suatu elemen transformasi. Suatu mekanisme
pengendalian digunakan untuk memantau jalannya proses transformasi
tersebut untuk memastikan bahwa sistem tersebut memenuhi tujuannya.
Suatu sistem memiliki beberapa karakteristik sebagai berikut :
a. Komponen Sistem (Components) yaitu bagian/elemen dari sistem
yang saling berhubungan dan membentuk satu kesatuan.
b. Batas Sistem (Boundary) adalah daerah yang membatasi antara
suatu sistem dengan lingkungannya atau dengan sistem yang lain
sehingga sistem dapat dikatakan sebagai satu kesatuan.
c. Lingkungan Luar Sistem (Environments) yaitu segala sesuatu yang
berada di luar sistem. Environment ini dapt bersifat menguntungkan
maupun merugikan sistem.
d. Penghubung (Interface) yaitu suatu media yang dapat menghubung-
kan antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya sehingga
dapat menjadi penyebab beberapa sub sistem tadi berinteraksi dan
membentuk satu kesatuan.
e. Masukan (Input) yaitu segala sesuatu yang dimasukkan ke dalam
sistem yang berasal dari llingkungannya.
f. Pengolahan (Process) yaitu suatu bagian dari sistem yang dapat
mengubah masukan menjadi keluaran.
g. Keluaran (Output) yaitu suatu hasil dari proses pengolahan sistem
yang dikeluarkan ke lingkungannya.
2
h. Sasaran (Objective) yaitu sesuatu yang menjadi penyebab mengapa
sistem tersebut ada.
i. Tujuan (Goal) yaitu bentuk-bentuk sasaran yang ingin dicapai oleh
sistem.
Sedangkan informasi merupakan salah satu sumber daya yang
sangat penting bagi suatu perusahaan dan bermanfaat dalam setiap
pengambilan keputusan. Selain itu informasi juga dapat didefinisikan
sebagai data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih
berarti bagi yang menerimanya (McLeod Jr., 2004. p. 12). Informasi
mempunyai sumber yaitu data. Data terdiri dari fakta-fakta dan angka-
angka yang relatif tidak berarti bagi pemakai (McLeod Jr., 2004. p. 12).
Data yang belum diolah menjadi sebuah informasi belum berguna
sebagai pendukung pengambilan keputusan, meskipun mungkin terdapat
beberapa pihak yang sudah mendapatkan keuntungan tanpa mengolah
data tersebut terlebih dahulu.
1.1.1. Pengertian Sistem informasi
Dari penjabaran di atas, dapat disimpulkan bahwa sistem
informasi adalah sekumpulan elemen atau prosedur-prosedur
kerja yang digunakan untuk mengolah data menjadi informasi
yang berguna untuk pengambilan keputusan. Di dalam
ensiklopedia bebas Wikipedia (2010) dijelaskan bahwa Sistem
Informasi adalah aplikasi komputer untuk mendukung operasi dari
suatu organisasi : operasi, instalasi, perawatan komputer,
perangkat lunak, dan data. Pendapat lainnya dalam Wikipedia
bahwa Sistem Informasi adalah sekumpulan hardware, software,
3
brainware, prosedur dan atau aturan yang diorganisasikan secara
integral untuk mengolah data menjadi informasi yang bermanfaat
guna memecahkan masalah dan pengambilan keputusan
(”Sistem Informasi”, 2010).
Dari definisi-definisi yang telah disampaikan diatas
terdapat beberapa kata kunci yang dapat menjelaskan tentang
sistem informasi, yaitu :
Berbasis komputer dan sistem manusia/mesin
- Berbasis komputer, berarti perancang harus memahami
pengetahuan komputer dan pemrosesan informasi.
- Sistem manusia/mesin, berarti terdapat interaksi antara
manusia sebagai pengelola dan mesin sebagai alat untuk
memproses informasi. Terdapat proses manual yang harus
dilakukan manusia dan terdapat proses yang terotomasi
oleh mesin. Oleh karena itu diperlukan suatu
prosedur/manual sistem.
Sistem basis data terintegrasi, berarti terdapat penggunaan
data secara bersama-sama (sharing) dalam sebuah
manajemen database sistem.
Mendukung operasi berarti informasi yang diperoleh dan
dihasilkan untuk mendukung operasi organisasi.
1.1.2. Sistem informasi Manajemen
Sistem Informasi Manajemen (SIM) didefinisikan sebagai
suatu sistem berbasis komputer yang menyediakan informasi bagi
beebrapa pemakai dengan kebutuhan yang serupa (McLeod Jr.,
4
2004, p. 259). Sistem informasi manajemen mempunyai tugas
untuk mengumpulkan, menyimpan dan mengolah data. Hal ini
akan digunakan untuk menyajikan informasi kepada semua
tingkatan manajemen yang berkaitan dengan fungsi manajemen
dalam pengelolaan sumber daya. Sistem informasi manajemen
secara umum dituangkan ke dalam bentuk laporan aktifitas
manajerial yang mempunyai kepentingan tertentu dalam periode
tertentu. McLeod (2004) membagi Sistem Informasi Manajemen
menjadi dua jenis subsistem penghasil informasi, yaitu perangkat
lunak pembuat laporan (report writing software), dan pembuatan
model matematika (mathematical model). Model yang digunakan
dalam pembuatan laporan Skripsi adalah perangkat lunak
pembuat laporan. Perangkat lunak pembuat laporan merupakan
program yang menghasilkan laporan, baik berupa laporan
periodik (periodic report) maupun laporan khusus (special report).
Laporan periodik disiapkan pada waktu tertentu sedangkan
laporan khusus baru disiapkan jika suatu kejadian yang tidak
biasa terjadi.
1.1.3. Proses Administrasi
Pada suatu perusahaan yang bergerak dalam usaha
dagang memerlukan proses administrasi, untuk dapat
menjalankan perusahaan dengan baik. Proses administrasi ini
juga berbeda-beda pada setiap perusahaan tergantung dari
kebijakan dan kebutuhan perusahaan sendiri. Secara garis
5
besarnya proses administrasi pada perusahaan dagang adalah
sebagai berikut :
1. Pencatatan Transaksi dan Hutang
Pencatatan transaksi dapat dibagi menjadi 4 bagian
yaitu pencatatan transaksi pembelian, retur pembelian, dan
penjualan. Pencatatan akan dilakukan setiap terjadi transaksi.
Hal ini dilakukan agar dapat mengetahui arus transaksi secara
keseluruhan yang dilakukan oleh perusahaan dalam periode
tertentu. Hal ini juga berguna dalam penyusunan laporan-
laporan yang berkaitan dengan proses transaksi yang telah
dilakukan.
Pencatatan hutang akan dilakukan jika perusahaan
membeli barang menggunakan kredit. Pencatatan hutang ini
berguna untuk mengetahui posisi hutang perusahaan dan
untuk memberikan peringatan kepada perusahaan jika hutang
perusahaan akan sampai pada waktu jatuh temponya sudah
dekat.
2. Pencatatan Stok, Mutasi, dan Stok Opname
Pencatatan stok pada perusahaan dilakukan untuk
mengontrol stok yang dimiliki dengan baik. Jika perusahaan
mempunyai lebih dari satu tempat penyimpanan, maka
perusahaan akan mencatat proses perpindahan barang
(mutasi stok) yang terjadi dari satu lokasi ke lokasi lainnya.
Pencatatan proses perpindahan barang (mutasi stok) ini
dilakukan untuk mengetahui arus perpindahan barang yang
6
terjadi. Proses terakhir yang dilakukan oleh perusahaan
adalah stok opname. Perusahaan biasanya melakukan proses
stok opname pada suatu priode waktu tertentu. Stok opname
ini sendiri dilakukan untuk mengetahui selisih yang jelas
antara stok yang tercatat pada pembukuan dengan kenyataan
yang terjadi. Hal ini diperlukan karena dapat mempengaruhi
laporan keuangan perusahaan jika terdapat selisih stok.
Sistem pencatatan (administrasi) persediaan barang
dibagi menjadi dua cara yaitu sistem perpetual dan sistem
fisik/periodik. Sedangkan metode perhitungan/asumsi biaya
dibagi menjadi 4 metode yaitu Identifikasi khusus, LIFO (Last
In Last Out), FIFO (First In First Out), dan Rata-rata (Average).
(Prijanto, 2010)
Pada sistem perpetual, waktu event terjadi sangat
diperhatikan dan jika dalam pembelian terdapat cost yang lain
(biaya ongkos kirim, pajak dan lainnya) maka hal tersebut
akan dimasukkan sebagai variabel yang akan mempengaruhi
dalam perhitungan harga pokok penjualan. Sedangkan pada
sistem fisik/periodik tidak memperhatikan waktu dan untuk
perhitungan harga pokok penjualan dihitung berdasarkan
perhitungan barang pada akhir periode. Pada penulisan skripsi
ini sistem yang digunakan adalah perpetual FIFO. Contoh
perhitungan perpetual FIFO dapat dilihat pada tabel berikut :
7
Tabel 2.1 Transaksi yang terjadi
Tanggal Pembelian barang Penjualan barang
2/6/2010 20 buah @ Rp. 2.500,- -6/6/2010 15 buah @ Rp. 2.000,- -18/6/2010 - 15 buah @ Rp. 2.500,-
10 buah @ Rp. 2.000,-30/6/2010 15 buah @ Rp. 3.000,- -
Sumber : Hasil Olahan penulis, 2010
Tabel 2.2 Perhitungan perpetual FIFO
Tanggal Pembelian barang Penjualan barangSisa persediaan
barang2/6/2010 20 buah @ Rp. 2.500,-
= Rp. 50.000,-- 20 buah @ Rp. 2.500,-
= Rp. 50.000,-6/6/2010 15 buah @ Rp. 2.000,-
= Rp. 30.000,-- 20 buah @ Rp. 2.500,-
= Rp. 50.000,- +15 buah @ Rp. 2.000,-= Rp. 30.000,-------------------------- +Total = Rp. 80.000,-
18/6/2010 - 15 buah @ Rp. 2.500,-= Rp. 37.500,- +10 buah @ Rp. 2.000,-= Rp. 20.000,-------------------------- +Total = Rp. 57.500,-
5 buah @ Rp. 2.500,-= Rp. 12.500,- +5 buah @ Rp. 2.000,-= Rp. 10.000,-------------------------- +Total = Rp. 22.500,-
30/6/2010 15 buah @ Rp. 3.000,-= Rp. 45.000,-
- 5 buah @ Rp. 2.500,-= Rp. 12.500,- +5 buah @ Rp. 2.000,-= Rp. 10.000,- +15 buah @ Rp. 3.000,-= Rp. 45.000,- ------------------------- +Total = Rp. 67.500,-
Sumber : Hasil Olahan penulis, 2010
1.1.4. Laporan Akuntansi
Setelah setiap transaksi tercatat, kemudian akan dilakukan
pelaporan keadaan keuangan perusahaan. Pada penulisan skripsi
ini penulis menggunakan laporan keuangan laba rugi yang
menyajikan pendapatan, beban perusahaan, dan akan diperoleh
8
laba atau rugi bersih yang didapat perusahaan untuk periode
waktu tertentu. Contoh format laporan laba rugi perusahaan dapat
dilihat sebagai berikut :
Nama Perusahaan
Laporan Laba RugiPeriode tertentu
Pendapatan xxxxxPenjualan xxxxxKurang : Retur Penjualan xxxxx (xxxxx)
Penjualan Bersih xxxxx
Harga pokok penjualanPersediaan barang, awal periode xxxxxPembelian xxxxxKurang : Retur Pembelian xxxxx
Diskon Pembelian xxxxx (xxxxx)Pembelian bersih xxxxxTambah : Ongkos Kirim xxxxxHarga pokok pembelian xxxxxHarga pokok barang yang siap dijual xxxxxPersediaan barang, akhir periode (xxxxx)
Total harga pokok penjualan (xxxxx)Selisih stok opname xxxxxPenerimaan lain-lain xxxxxLaba kotor xxxxx
Beban operasiBeban 1 xxxxxBeban 2 xxxxx
Total beban operasi (xxxxx)
Laba/Rugi bersih xxxxx
Gambar 2.2 Contoh Laporan Laba/Rugi Bersih
Sumber : Hasil Olahan Penulis, 2010
9
1.2. Jaringan Komputer
1.2.1. Pengertian Jaringan Komputer
Jaringan komputer adalah sebuah sistem yang terdiri
atas beberapa komputer dan perangkat jaringan utama yang
bekerja bersama-sama untuk mencapai suatu tujuan yang sama.
Agar dapat mencapai tujuan yang sama, setiap bagian dari
jaringan komputer meminta dan memberikan layanan (service).
Pihak yang meminta layanan disebut klien (client) dan yang
memberikan layanan disebut pelayan (server). Arsitektur ini
disebut dengan sistem client-server, dan digunakan pada hampir
seluruh aplikasi jaringan komputer (http://id.wikipedia.org/wiki/
Jaringan_komputer, 2010). Selain arsitektur client-server, terdapat
juga arsitektur peer-to-peer yaitu dimana setiap terminal/
komputer dapat bertindak sebagai client dan server secara
sekaligus. Sedangkan penerapan arsitektur jaringan yang penulis
gunakan dalam pembuatan skripsi ini adalah menggunakan
jaringan multiterminal dengan arsitektur peer-to-peer.
Suatu jaringan dapat disebut sebagai jaringan komputer
jika terdapat ciri-ciri antara lain :
1) Terdapat dua atau lebih perangkat komputer
2) Komputer-komputer tersebut berhubungan menggunakan
protokol komunikasi melalui suatu media komunikasi
3) Komputer-komputer yang terhubung satu dengan yang lainnya
tersebut dapat saling berbagi informasi, program-program, dan
10
dapat mempergunakan perangkat keras atau perangkat lunak
secara bersama-sama
4) Salah satu dari komputer dalam jaringan tersebut berfungsi
sebagai pemberi layanan (server) dan yang lain berfungsi
sebagai penerima layanan (client)
5) Tujuan dari komunikasi antar komputer tersebut adalah untuk
mencapai tujuan yang sama.
Jaringan komputer dapat diklasifikasikan menjadi 6
klasifikasi, yaitu : (Rusdi, 2007)
a. PAN (Personal Area Network)
b. LAN (Local Area Network)
c. MAN (Metropolitan Area Network)
d. WAN (Wide Area Network)
e. Internet (Interconnected Network)
f. IPN (Inter Planet Network)
1.2.2. Tujuan dan Manfaat Jaringan Komputer
1. Tujuan jaringan komputer (http://id.wikipedia.org/wiki/
Jaringan_ komputer, 2010)
Membagi sumberdaya (seperti : berbagi pemakaian printer,
CPU, memory, harddisk).
Komunikasi (seperti : web browsing, FTP).
2. Manfaat jaringan komputer (Rusdi, 2007)
Sumberdaya lebih efisien, yaitu dengan pemakaian
sumberdaya secara bersama-sama, akan mendapatkan
hasil yang maksimal dan kualitas yang tinggi. Selain itu
11
data dan informasi yang diakses selalu terbaru, karena
setiap ada perubahan yang terjadi dapat segera langsung
diketahui oleh setiap pemakai.
Media komunikasi, yaitu sebagai alat untuk berkomunikasi
antar pemakai dalam jaringan komputer.
Sharing resource, yaitu pemanfaatan seluruh program,
peralatan atau peripheral lainnya oleh setiap orang yang
ada pada jaringan komputer.
Keamanan data, yaitu sistem jaringan komputer dapat
memberikan perlindungan terhadap data, dengan
melakukan pengaturan dan pemberian hak akses kepada
para pemakai.
Integrasi data, yaitu setiap pemakai dalam jaringan
komputer dapat mengakses data yang diperlukan tanpa
tergantung pada satu komputer saja.
Pengembangan dan pemeliharaan, yaitu dalam melakukan
menambahan peralatan dapat dilakukan dengan mudah
dan menghemat biaya.
1.2.3. Jaringan Komputer dan aplikasi multiterminal
Pada pembuatan skripsi ini, penulis menggunakan
jaringan LAN (Local Area Network) dengan arsitektur peer-to-
peer. Dimana hanya satu terminal saja yang akan dijadikan
sebagai pusat atau tempat penempatan database dan terminal
yang lain sebagai perantara untuk mengakses informasi/database
yang berasal dari terminal pusat. Sedangkan topologi jaringan
12
yang penulis gunakan adalah topologi bintang (star topology),
karena mempunyai kelebihan dibandingkan dengan jenis topologi
yang lainnya. Keuntungan topologi star antara lain :
1) Implementasi pada skala jaringan kecil lebih mudah.
2) Merupakan bentuk topologi jaringan yang cukup aman untuk
digunakan dengan akses ke setiap node (terminal) cukup
cepat.
3) Pada topologi ini komunikasi dilakukan melalui sebuah node
central yang berupa hub/switch yang berfungsi sebagai
konsentrator. Sehingga traffic data yang dialirkan melalui
suatu node akan diterima oleh node central dan kemudian
akan diteruskan ke node tujuan.
4) Jika salah satu node (terminal) mengalami kerusakan, tidak
akan berpengaruh pada terminal yang lainnya.
5) Penambahan node (terminal) baru mudah.
Gambar 2.3 Topologi Star
Sumber : http://solocybercity.wordpress.com/2009/02/11/
Pemahaman-Jaringan-Komputer/
1.2.4. Komponen Jaringan
Suatu jaringan yang dibangun baik berbasis Microsoft
Windows 2000 Server, Windows Server 2003, atau Workgroup
13
berbasis Windows XP atau Windows Vista terdapat beberapa
komponen yang merupakan kebutuhan wajib yang harus ada.
Komponen-komponen yang dimaksud adalah hardware ataupun
software untuk membangun jaringan tersebut. Komponen
hardware (perangkat keras) dasar yang diperlukan untuk
membangun sebuah jaringan, yaitu komputer server, komputer
client, NIC, Hub/Switch, kabel UTP, Konektor (RJ-45 dan RJ-11),
dan VDSL converter. Sedangkan jika jaringan yang akan dibuat
adalah jaringan yang cukup besar dapat ditambahkan dengan
repeater, gateway dan bridge. Sedangkan software jaringan yang
harus dipersiapakan adalah sistem operasi (Linux, Windows),
Browser (Internet Explorer, Mozilla Firefox, atau Opera), Program
Aplikasi (pengolah data, kata, angka dan grafis), program internet
sharing (sudah disediakan oleh Sistem Operasi).
Diantara hardware jaringan yang paling umum yang
menjadi dasar di dalam membangun sebuah jaringan komputer,
sebagai berikut :
1. Server adalah komputer yang akan dijadikan sebagai
pengatur lalu lintas dan koneksi antar komputer dalam
jaringan. Server juga bertugas sebagai penyedia layanan
yang diperlukan oleh client.
2. Client adalah komputer yang menggunakan fasilitas yang
diberikan oleh server. Ketika client membutuhkan suatu
service, maka client akan memintanya kepada server.
14
3. NIC (Network Interface Card) berupa papan elektronik yang
bisanya disebut sebagai kartu jaringan (network card), LAN
card, atau ethernet card. NIC dipasang pada slot tambahan
yang terdapat pada setiap komputer yang akan dihubungkan
dalam jaringan. NIC dilihat dari jenis interfacenya umumnya
terbagi dua yaitu PCI dan ISA. Beberapa NIC yang
dikhususkan untuk pengguna laptop atau notebook disebut
PCMCIA.
Tugas-tugas dari NIC yaitu mempersiapkan data dari
komputer agar dapat dikirim lewat ke media penghubung,
mengirim data ke komputer lain yang terhubung ke jaringan,
dan mengontrol aliran data antar komputer dan sistem
perkabelan.
Gambar 2.4 Kartu Jaringan jenis Combo (kiri), biasa (tengah)
Sumber : http://onecomputerguy.multiply.com/journal/item/49/
KOMPONEN_JARINGAN & http://solocybercity.wordpress.co
m/ 2009/03/06/Komponen-Jaringan-Komputer/
4. Hub atau Concentrator
Hub (concentrator) adalah perangkat jaringan yang
berfungsi sebagai pusat konsentrator dari kabel, yang
digunakan untuk menghubungkan segmen kabel agar dapat
menjangkau jarak yang relatif jauh. Hub berfungsi untuk
15
mengatur komunikasi data antar server dengan client dan
juga untuk memperkuat sinyal.
Gambar 2.5 HUB
Sumber : http://onecomputerguy.multiply.com/journal/item/49/
KOMPONEN_JARINGAN
5. Kabel Jaringan
Terdapat beberapa jenis kabel standar yang digunakan
untuk jaringan komputer. Akan tetapi pada pembangunan
aplikasi skripsi ini penulis menggunakan jenis kabel Twisted
Pair Cable. Kabel standard ini dibagi dua, yaitu UTP cable
(Unshielded Twisted Pair) dan STP cable (Shielded Twister
Pair).
Gambar 2.6 Twisted Pair Cable (UTP & STP)
Sumber : http://www.baqare.com/index.php/komponen-
jaringan-komputer
1.2.5. Pengalamatan TCP/IP dan Pengalokasian IP Address
IP Address merupakan pengenal yang digunakan untuk
memberi alamat pada tiap-tiap komputer dalam jaringan.
Pengalamatan IP berupa alamat logis yang terdiri atas 32-bit
16
(empat oktet berukuran 8-bit) yang umumnya ditulis dalam format
www.xxx.yyy.zzz. Adapun format IP Address dapat berupa bentuk
”biner” (xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx dengan x
merupakan bilangan biner) atau dengan bentuk empat bilangan
desimal yang masing-masing dipisahkan oleh titik bentuk ini
dikenal dengan ”dotted decimal” (xxx.xxx.xxx.xxx adapun xxx
merupakan nilai dari satu oktet/delapan bit). Sebelumnya dikenal
cara-cara pembagian IP Address, dimana IP address (yang
berjumlah sekitar 4 milyar) dibagi kedalam lima kelas yakni
(Fauzul, 2008) :
1) Kelas A
Format : 0nnnnnnn.hhhhhhhh.hhhhhhhh.hhhhhhhhBit pertama : 0Panjang NetID : 8 bitPanjang HostID : 24 bitByte pertama : 0-127Jumlah : 126 Kelas A (0 dan 127 dicadangkan)Range IP : 1.xxx.xxx.xxx sampai 126.xxx.xxx.xxx Jumlah IP : 16.777.214 IP address pada setiap Kelas ADekripsi : Diberikan untuk jaringan dengan jumlah
host yang besar
2) Kelas B
Format : 10nnnnnn.nnnnnnnn.hhhhhhhh.hhhhhhhhBit pertama : 10Panjang NetID : 16 bitPanjang HostID : 16 bitByte pertama : 128-191Jumlah : 16.384 Kelas BRange IP : 128.0.xxx.xxx sampai 191.155.xxx.xxx Jumlah IP : 65.532 IP Address pada setiap Kelas BDeskripsi : Dialokasikan untuk jaringan yang berukuran
besar dan sedang
3) Kelas C
Format : 110nnnnn.nnnnnnnn.nnnnnnnn.hhhhhhhhBit pertama : 110
17
Panjang NetID : 24 bitPanjang HostID : 8 bitByte pertama : 192-223Jumlah : 2.097.152 Kelas CRange IP : 1.xxx.xxx.xxx sampai 223.255.255.xxx Jumlah IP : 254 IP Address pada setiap Kelas CDeskripsi : Digunakan untuk jaringan berukuran kecil
4) Kelas D
Format : 1110mmmm.mmmmmmm.mmmmmmm. mmmmmmm
Bit pertama : 1110Bit multicast : 28 bitByte inisial : 224-247Deskripsi : Kelas D digunakan untuk keperluan IP
multicasting (RFC 1112)
5) Kelas E
Format : 1111rrrr.rrrrrrrr. rrrrrrrr. rrrrrrrrBit pertama : 1111Bit cadangan
: 28 bit
Byte inisial : 248-255Deskripsi : Dicadangkan untuk keperluan eksperimental.
1.2.6. Keamanan Jaringan
Keamanan jaringan menjadi sangat diperlukan dalam
membangun suatu jaringan. Dalam suatu jaringan terdapat
berbagai ancaman yang tidak bisa dihindarkan, baik itu ancaman
fisik maupun logik yang secara langsung maupun tidak langsung.
Ancaman-ancaman tersebut akan mengganggu kegiatan yang
sedang berlangsung dalam jaringan. Keamanan jaringan
komputer betujuan untuk memberikan Availability/Ketersediaan,
Reliability/ Kehandalan, dan Confidentiality/Kerahasiaan. Untuk
mengaman-kan jaringan terdapat 2 cara yang bisa dilakukan :
18
1) Autentikasi
Proses autentikasi ini dimulai pada saat user login ke
jaringan dengan cara memasukkan password atau dengan
pengenal digital lainnya. Autentikasi bertujuan untuk
mengetahui lokasi dari peralatan pada suatu simpul jaringan
(data link layer dan network layer), mengenal sistem operasi
yang terhubung ke jaringan (transport layer), mengetahui
fungsi/proses yang sedang terjadi di suatu simpul jaringan
(session dan presentation layer), dan mengenali user dan
aplikasi yang digunakan (application layer).
2) Enkripsi
Enkripsi adalah teknik pengkodean data yang berguna
untuk menjaga data/file baik di dalam komputer maupun pada
jalur komunikasi dari pemakai yang tidak dikehendaki. Enkripsi
diperlukan untuk menjaga kerahasiaan data. Teknik enkripsi
yang umum dikenal yaitu DES (Data Encription Standard) dan
RSA (Rivest Shamir Adelman).
Beberapa faktor penyebab resiko dalam suatu
jaringan antara lain adalah kelemahan manusia (human error),
kelemahan perangkat keras komputer, kelemahan sistem
operasi jaringan, dan kelemahan sistem jaringan komunikasi.
Ancaman yang terjadi dalam jaringan bisa digolongkan
kedalam 2 ancaman, yiatu Fisik dan Logik. Ancaman fisik
dapat berupa pencurian perangkat keras komputer atau
perangkat jaringan, kerusakan pada komputer dan perangkat
19
komunikasi jaringan, wiretapping, dan bencana alam.
Sedangkan ancaman yang bersifat logik berupa kerusakan
pada sistem operasi atau aplikasi jaringan, terserang virus,
dan terjadi sniffing, hacking, dan cracking. Dalam
menanggulangi ancaman resiko jaringan, terdapat 3 hal yang
dapat dilakukan, yaitu :
1) Identifikasi asset seperti perangkat keras, perangkat lunak
(sistem operasi dan aplikasi), perangkat jaringan dan
komunikasi data, pengguna jaringan, dan lingkungan serta
sarana pendukung lainnya.
2) Penilaian terhadap segala bentuk ancaman (threat) baik
fisik maupun logik.
3) Penilaian terhadap bagian yang berpotensi terkena
gangguan (vulnerability).
4) Penilaian terhadap perlindungan yang efektif (safeguard),
seperti keamanan fasilitas fisik jaringan, keamanan
perangkat lunak, keamanan pengguna jaringan,
keamanan komunikasi data, dan keamanan lingkungan
jaringan.
Kemudian melakukan analisis terhadap temuan-
temuan atau potensi gangguan keamanan jaringan yang
ditemukan, lalu menjalankan safeguard / risk analysis tools.
20
1.3. Apotek
1.3.1. Definisi Apotek
Definisi apotek yang terdapat dalam Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia No. 068 tentang kewajiban
menggunakan obat generik di fasilitas pelayanan kesehatan
Pemerintah, yaitu : ”Apotek adalah fasilitas pelayanan
kefarmasian tempat dilakukan praktik kefarmasian oleh apoteker”
(http://www.depkes.go.id/downloads/HK.02.02_MENKES_068_I_
2010.pdf, 2010).
Di dalam Wikipedia (2010) diterangkan bahwa :
Apotek adalah tempat menjual dan kadang membuat atau meramu obat. Kata Apotek berasal dari kata bahasa Yunani apotheca yang secara harfiah berarti ”penyimpanan”. Apotek secara khusus adalah tempat penjualan/pendistribusian obat-obatan, namun apotek secara umum dapat juga menjual barang/alat-alat yang berhubungan dengan kesehatan (http://id.wikipedia.org/ wiki/Apotek, 2010).
1.3.2. Pelayanan Apotek
Dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan, Apotek
bekerja-sama dengan pihak perusahaan farmasi (perusahaan
obat-obatan) dan perusahaan lainnya untuk mendistribusikan
obat-obatan dan atau alat-alat kesehatan maupun barang-barang
yang berkaitan dengan kesehatan. Apotek dapat mendistribusikan
jenis obat paten, obat generik, obat generik bermerek, obat
esensial, obat jenis narkotika/psikotropika, dan atau barang/
peralatan yang bekaitan dengan kesehatan.
21
Pengertian Obat dan Alat keshatan dijelaskan dalam
Undang-Undang Negara Republik Indonesia No. 36 Tentang
Kesehatan, sebagai berikut :
Obat adalah bahan atau paduan bahan, termasuk produk biologi yang digunakan untuk mempengaruhi atau menyelidiki sistem fisiologi atau keadaan patologi dalam rangka penetapan diagnosis, pencegahan, penyembuhan, pemulihan, peningkatan kesehatan dan kontrasepsi, untuk manusia (http://www.litbang.depkes.go.id/download/regulasi/UU-Baru/UU No.36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan/ 1.UU36-09-Kesehatan.pdf, 2010).
Alat kesehatan adalah instrumen, aparatus, mesin dan/atau implan yang tidak mengandung obat yang digunakan untuk mencegah, mendiagnosis, menyembuhkan dan meringankan penyakit, merawat orang sakit, memulihkan kesehatan pada manusia, dan/atau membentuk struktur dan memperbaiki fungsi tubuh (http://www.litbang.depkes.go.id/download/regulasi/UU-Baru/UU No.36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan/ 1.UU36-09-Kesehatan.pdf, 2010).
Beberapa jenis pelayanan umum yang diberikan pada
apotek adalah penjualan obat-obatan tanpa resep, penjualan
obat-obatan dengan resep dokter, penjualan alat-alat kesehatan
maupun barang-barang yang berkaitan dengan kesehatan. Selain
terjadi transaksi pembelian dan penjualan, dibeberapa apotek
menengah ke atas juga terdapat dokter praktek dan juga melayani
konsultasi kesehatan.
1.3.3. Struktur Organisasi dan Job Description
Seorang pemimpin dalam mengelola dan mengambil
suatu keputusan bagi perusahaannya, memerlukan struktur
organisasi dan job description yang jelas. Bagi seorang karyawan,
22
dengan memahami struktur organisasi perusahaan, maka
karyawan dapat mengetahui kedudukannya dalam perusahaan
beserta apa yang menjadi tugas dan tanggung jawabnya.
1) Struktur Organisasi
Pemilik SaranaApotek (PSA)
Apoteker penglolaApotek (APA)
AsistenApoteker
PembantuAsisten Apoteker
PetugasGudang
Kasir
Gambar 2.7 Struktur Organisasi Apotek
Sumber : Sistem Apotek, Syifaie, 2010.
Struktur organisasi apotek dapat dilihat pada gambar
2.7 diatas dan dapat dijelaskan sebagai berikut :
a) Apoteker Pengelola Apotek (APA) dan Pemilik Sarana
Apotek (PSA/Direktur Apotek) berkedudukan sejajar. APA
menjalankan operasional apotek sehari-hari, sedangkan
PSA menglola keuangan apotek.
b) Asisten Apoteker (AA) bertugas membantu APA dalam hal
obat-obatan.
c) Petugas gudang bertugas untuk mengurusi dan
mengawasi stok obat-obatan.
d) Pembantu Asisten Apoteker (PAA) bertugas membantu AA
dalam pengambilan obat.
e) Kasir adalah salah seorang dari PAA yang bertugas pada
hari tersebut. Bagian kasir dipegang oleh satu orang saja
dalam satu shift.
23
f) Tenaga administrasi bertugas mengurusi bagian keuangan
hingga pembuatan laporan-laporan.
2) Job Description
Penjelasan mengenai job description dari struktur
organisasi apotek pada gambar 2.7 diatas sebagai berikut :
(Melyana, 2003; Syifaie, 2010)
a) Apoteker Pengelola Apotek (APA)
Memeriksa keabsahan resep.
Bersama dengan PSA menentukan harga penjualan.
Memberi harga pada obat.
Melakukan validasi PO / SP dan menandatanganinya.
Bila perlu mengadakan dialog dengan penderita (KIE /
Komunikasi Informasi dan Edukasi).
Menyerahkan resep kepada kasir.
Menyerahkan obat kepada penderita.
Membuat laporan mingguan, bulanan, tahunan, dan
laporan keuangan.
Membuat laporan untuk Dinas Kesehatan setempat
yang berkaitan dengan obat-obatan, misalnya laporan
untuk obat psikotropika dan laporan obat narkotika.
Menandatangani surat referensi yang dibutuhkan oleh
karyawan.
Melakukan penelitian obat terakhir.
Melakukan komunikasi dengan dokter penulis resep,
apabila diperlukan.
24
b) Pemilik sarana apotek (PSA)
Bertanggung jawab terhadap kegiatan operasional
apotek sehari-hari, khususnya keuangan apotek.
Mengawasi jalannya apotek.
Menentukan kebijakan apotek dan memimpin seluruh
karyawan.
Membuat laporan mingguan, bulanan, tahunan, dan
laporan keuangan.
Bersama dengan APA, membuat laporan bulanan dan
tahunan serta laporan keuangan.
Melakukan pengelompokkan faktur, melakukan
persetujuan pelunasan hutang dan menandatangani
Bilyet Giro.
Bersama dengan APA menentukan harga penjualan.
c) Asisten Apoteker (AA)
Membuat pembukuan.
Menerima faktur-faktur yang diterima dari supplier,
kemudian menyerahkannya pada PSA.
Menerima pesanan barang yang dikirim oleh supplier.
Menerima uang hasil penjualan dari kasir.
Menangani program komputerisasi Askes.
Menyediakan obat yang diracik dan memberikan etiket
pada obat tersebut.
Mengemas kembali obat-obatan yang sudah siap untuk
diberikan pada penderita.
25
Mengatur proses pnyerahan obat pada penderita.
Melakukan pencatatan tentang lalu lintas obat bius.
Menyerahkan data pada APA guna membuat laporan
Narkotika/Psikotropika.
d) Pembantu Asisten Apoteker (PAA)
Mengambil obat-obatan untuk diserahkan kepada AA,
hal ini dimaksudkan untuk meminimalisasi kekeliruan
dalam hal pengambilan obat, karena oabt yang telah
diambil tersebut dapat dicek kembali oleh AA.
Menerima resep dari customer dan melayani pesanan
customer.
Membantu menggerus dan mengemas obat.
Mengambil obat-obat yang dipesan oleh customer.
Mengurangi stok obat pada kartu stok barang.
Menyerahkan obat yang dipesan oleh customer setelah
diberi etiket dan diperiksa oleh PAA.
e) Kasir
Menerima uang customer dari penjualan tunai.
Memberi nomor pada resep dan kitir pengambilan obat.
Meneruskan resep/pesanan obat pada AA/bagian
peracikan.
Mencatat persediaan, penerimaan kas, hutang,
piutang, pembelian, dan penjualan.
Membuat laporan harian dan menyerahkan uang
kepada asisten apoteker (AA).
26
1.3.4. Sistem Informasi Apotek
Salah satu fungsi komputer adalah sebagai alat
pengolahan data secara elektronik yang mempunyai peranan
penting dalam membantu manajemen untuk memecahkan
masalah yang dihadapi. Salah satu masalah manajemen tersebut
adalah menajemen administrasi aktifitas bisnis utama seperti
pembelian, penjualan dan laporan keuangan.
Sukses tidaknya suatu usaha ditentukan oleh
bagaimana seorang pemimpin dalam mengatur usaha yang
dikelolanya. Hal ini terlihat dalam kemampuan seorang pemimpin
dalam mengambil suatu keputusan. Pengambilan keputusan
bukanlah hal yang mudah, karena dibalik sebuah keputusan akan
terdapat resiko-resiko tertentu apabila keputusan yang diambil
adalah merupakan keputusan yang salah atau kurang tepat.
Untuk menjamin tepatnya keputusan-keputusan yang
diambil oleh seorang pimpinan, maka keputusan-keputusannya
harus berdasarkan data yang benar-benar dapat dipercaya
(reliable), bukan data yang hanya berdasarkan perkiraan. Dalam
hubungan inilah diperlukan suatu sistem pengolahan data yang
lebih efisien serta dapat memberikan informasi yang lebih cepat
kepada pimpinan untuk mengambil suatu keputusan. Dalam
hubungannya dengan masalah-masalah pengambilan keputusan
dan tersedianya data atau informasi, untuk itu maka suatu bidang
usaha yang besar sifatnya memerlukan suatu bentuk sistem
informasi yang dapat mengatasi masalah pendapat dalam
27
pengambilan keputusan oleh manajemen dengan memasukkan
unsur komputer sebagai alat dalam sistem tersebut.
Pentingnya peranan komputer di dalam sistem
informasi, disebabkan besarnya volume data yang akan diolah
maupun keanekaragaman bentuk data yang harus diolah pada
suatu bidang usaha, sehingga untuk pekerjaan ini memerlukan
waktu dan membutuhkan biaya yang cukup besar bila diolah
secara sistem manual. Di samping itu, pengolahan data yang
kompleks jika dikerjakan secara manual tidak dapat menjamin
ketelitian atau kebenarannya. Masalah pendataan dan
pengolahan data tersebut dapat dipecahkan atau diselesaikan
dengan mudah dalam waktu singkat oleh komputer.
1.4. Flowchart
Menurut Oetomo (2002) Flowchart merupakan :
“Metode untuk menggambarkan tahap-tahap pemecahan masalah
dengan merepresentasikan simbol-simbol tertentu yang mudah
dimengerti, mudah digunakan, dan standar.” (Oetomo, 2002, p126)
Flowchart digunakan untuk menggambarkan suatu tahapan
penyelesaian masalah secara sederhana dengan menggunakan suatu
simbol standar. Flowchart dikenal dalam lima model, yaitu document
flowchart (FOD), sistem flowchart (FOS), flowchart skematik, program
flowchart (FOP) dan flowchart proses. Untuk menggambarkan aliran
dokumen pada sistem yang berjalan penulis menggunakan document
flowchart. Untuk desain system alternatif, penulis menggunakan system
28
flowchart. Kemudian pada desain program, penulis menggunakan
program flowchart.
Document flowchart digunakan untuk mengilustrasikan arus
dokumen dan informasi di antara bidang tanggung jawab dalam suatu
organisasi (Romney, 2004, p193). Sistem flowchart menunjukkan
hubungan antara input, pemrosesan, dan output dari suatu sistem
informasi (Romney, 2004, p195). Simbol-simbol dalam System Flowchart
dan Document Flowchart dikelompokkan menjadi empat yaitu simbol
untuk input/output, simbol untuk proses, simbol untuk penyimpanan dan
simbol untuk arus. Program flowchart digunakan untuk mengilustrasikan
urutan proses logis yang dilaksanakan oleh komputer dalam menjalankan
sebuuah program (Romney, 2004, p197).
Simbol-simbol umum yang digunakan untuk menggambar bagan
alir (flowchart) :
Tabel 2.3 Simbol arus dalam Document dan System Flowchart
Simbol Nama Keterangan
Arus dokumen / Proses Arah pemrosesan atau arus dokumen; arus normal berada dibawah dan mengarah kekanan
Arus Data / Informasi Arah/arus data/inpormasi; digunakan untuk memperlihat-kan data yang di-copy dari satu dokumen ke dokumen yang lain
Communication link Pengiriman data dari satu lokasi ke lokasi lainnya melalui jalur komunikasi
Sumber : Romney, 2004, p. 199.
29
Tabel 2.4 Simbol pemrosesan dalam Document dan System Flowchart
Simbol Nama Keterangan
Pemrosesan dengan Komputer
Fungsi pemrosesan yang dilaksanakan komputer
Pemrosesan Manual / Tanpa bantuan komputer
Pelaksanaan pemrosesan yang dilaksanakan manual
Proses pendukung Fungsi pemrosesan yang dilaksanakan oleh peralatan lain selain komputer
Sumber : Romney, 2004, p. 198.
Tabel 2.5 Simbol pemrosesan dalam Document dan System Flowchart
Simbol Nama Keterangan
Dokumen / Laporan Dokumen dapat dipersiapkan dengan tulisan tangan atau dicetak dengan komputer
Beberapa tembusan dari suatu dokumen
Digambar dengan menumpuk simbol dokumen dan mencetak nomor dibagian depan sudut kanan atas
Input / Output Fungsi input / output tanpa melihat perangkat yang digunakan
Tampilan / Display Informasi yang ditampilkan oleh peralatan output on-line, seperti terminal, monitor, atau layar
Pengetikan On-Line Memasukkan data melalui peralatan on-line, seperti terminal atau personal computer
Sumber : Romney, 2004, p. 198.
Tabel 2.6 Simbol Penyimpanan dalam Document dan System Flowchart
Simbol Nama Keterangan
Disk magnetis Data disimpan secara permanen di dalam disk magnetis
Pita Magnetis Data disimpan dalam pita magnetis
30
Disket Data disimpan di dalam disket
File File dokumen secara manual disimpan dan ditarik kembali; huruf yang ditulis di dalam simbol menunjukkan urutan pengaturan file secara D=Date, N=Numeris, A=Alfabetis
Sumber : Romney, 2004, p. 199.
Tabel 2.7 Simbol Lain-lain dalam Document dan System Flowchart
Simbol Nama Keterangan
On-page connector Menghubungkan alur pemrosesan di satu halaman yang sama; penggunaan konektor ini akan menghindari garis-garis yang saling silang di satu halaman
Off-page connector Satu penanda masuk dari, atau keluar ke halaman lain
Terminal Titik awal, akhir, atau pemberhentian dalam suatu proses atau program
Keputusan / Pilihan Langkah pengambilan keputusan
Anotasi Komentar deskriptif tambahan atau catatan penjelasan untuk klarifikasi
Sumber : Romney, 2004, p. 199.
Dalam menggambar program flowchart, terdapat dua jenis metode,
yaitu conceptual flowchart dan detail flowchart. Conceptual flowchart
digunakan untuk menggambarkan alur dari suatu pemecahan masalah
secara umum, sedangkan detail flowchart digunakan untuk menggambar-
kan alur dari suatu pemecahan masalah secara detail.
31
1.5. Data Flow Diagram (DFD)
Data Flow Diagram (DFD) yang selanjutnya disingkat dengan DFD
adalah representasi dari sebuah sistem secara grafis yang digambarkan
dengan sejumlah simbol tertentu untuk menunjukkan perpindahan data
dalam proses-proses suatu sistem. DFD menunjukkan perpindahan dan
perubahan data dalam suatu sistem dari input ke output. Meskipun
disebut arus data, namun penekanan pada DFD lebih pada prosesnya.
Informasi dan perubahannya dalam DFD ditunjukkan dengan cara hirarki
dalam bentuk diagram level.
DFD terdiri dari 2 bagian, yaitu Diagram Context dan diagram Rinci
(DFD Levelled). Diagram context berfungsi untuk menggambarkan model
lingkungan (hubungan antara entitas luar, masukan, dan keluaran
sistem), yang direpresentasikan oleh lingkaran tunggal yang mewakili
keseluruhan sistem. Beberapa hal yang perlu diprhatikan dalam
penggambaran diagram context yaitu : (McLeod Jr., 2007, p433)
1. Menggunakan hanya satu buah simbol proses.
2. Memberikan label pada simbol proses tersebut untuk menjelaskan
sistem secara keseluruhan.
3. Tidak memberikan penomoran pada simbol proses yang hanya terdiri
dari satu proses.
4. Masukkan semua terminator (kelompok pemakai) yang ada dalam
sistem. Kelompok pemakai yang dimaksud adalah kelompok pemakai
baik pihak internal maupun eksternal perusahaan, dan departemen
yang terkait. (Oetomo, 2002)
5. Perlihatkan semua data yang mengalir antara terminator dan sistem.
32
Sedangkan diagram rinci (DFD Levelled) menggambarkan sistem
sebagai jaringan kerja antara fungsi yng berhubungan satu sama lain
dengan aliran dan penyimpanan data dengan menunjukkan dari dan
kemana data mengalir. Dalam DFD leveled akan terjadi penurunan level
dimana penurunan level yang lebih rendah harus mampu
merepresentasikan proses tersebut ke dalam spesifikasi yang jelas.
Proses penurunan level hanya dilakukan jika perlu. Proses yang tidak
dapat dirincikan/diturunkan lagi dikatakan sebagai primitif secara
fungsional.
Terdapat empat unsur dari DFD, yaitu :
1. Sumber dan tujuan data
Simbol sumber dan tujuan dalam DFD mewakili sebuah
organisasi atau individu yang mengirim atau menerima data yang
dipergunakan atau dihasilkan sistem. Sebuah entitas dapat
merupakan sumber dan tujuan. Sumber data (data source) dan tujuan
data (data destination) diwakili oleh bujur sangkar (Romney, 2004, p.
186)
Gambar 2.8 Simbol Suber dan Tujuan data dalam DFD
Sumber : Romney, 2004, p299
2. Arus data
Arus data (data flow) mewakili arus data antara pemrosesan,
penyimpanan, serta sumber dan tujuan data. Data yang melewati
penyimpanan data, serta baik sumber atau tujuan data, harus
33
bergerak melalui beberapa bentuk pemrosesan data atau melalui
sebuah proses transformasi (Romney, 2004, p. 188)
Gambar 2.9 Simbol Arus Data dalam DFD
Sumber : Romney, 2004, p299
3. Proses
Proses mewakili transformasi data dari masukan (input) ke
keluaran (output), bentuk masukan dan keluaran dapat berupa
informasi atau data (Romney, 2004, p. 188)
Gambar 2.10 Simbol Proses transformasi dalam DFD
Sumber : Romney, 2004, p299
4. Tempat penyimpanan data
Tempat penyimpanan data (data store) adalah tempat
menyimpan data baik secara permanen maupun temporer (Romney,
2004, p. 189). DFD tidak memperlihatkan penyimpanan data secara
fisik (Disk dan Kertas) yang digunakan untuk menyimpan data.
Seperti elemen-elemen DFD lainnya, nama penyimpanan data harus
bersifat deskriptif.
Gambar 2.11 Simbol Simpanan Data dalam DFD
Sumber : Romney, 2004, p187
34
1.6. Kamus Data
Kamus Data terdiri dari deskripsi seluruh elemen data,
penyimpanan, dan arus data di dalam sebuah sistem (Romney, 2004, p.
189).
Kamus data berfungsi untuk : (Oetomo, 2002, p. 118)
1. Menjelaskan arti aliran data dan penyimpanan dalam penggambaran
dalam data flow diagram.
2. Mendeskripsikan komposisi paket data yang bergerak melalui aliran,
misalnya data alamat diurai menjadi nama jalan, nomor, kota, negara
dan kode pos.
3. Menjelaskan spesifikasi nilai dan satuan yang relevan terhadap data
yang mengalir dalam sistem tersebut.
Sejumlah simbol yang digunakan dalam penggambaran kamus
data ditunjukkan dalam tabel 10.1.
Tabel 10.1 simbol-simbol dalam kamus data
Simbol Uraian
=Terdiri atas, mendefinisikan, diuraikan menjadi, artinyaContoh : nama=sebutan+nama1+nama2+gelar1+gear2
+ Dan
( )Optioonal (pilihan boleh ada atau boleh tidak)Contoh : alamat=alamat rumah+(alamat surat)
{ }PengulanganContoh : nama1={karakter_valid}
[ ]Memilih salah satu dari sejumlah alternatif, seleksiContoh : sebutan = [ Bapak|Ibu|yang Mulia]
* *KomentarContoh : *seminnar yang akan diikuti*
| Pemisah sejumlah alternatif pilihan antara simbil [ ]
Sumber : Oetomo, 2002, p. 118-119
35
Berikut ini contoh penggunaan kamus data untuk perancangan
database seminar :
1. data_pembicara=kode_pembicara+nama+alamat+telepon+tanggal_la
hir+honor+spesialisasi
2. kode_pembicara=level_pembicara+nomor_urut
3. nama=sebutan+nama1+nama2+gelar1+gelar2+gelar3
4. alamat=nama_jalan+nomor+kota+negara+kode_pos
5. telepon=telepon_rumah+ponsel
6. tanggal_lahir=*dd/mm/yyyy*
7. spesialisasi=0{karakter}15
Selanjutnya dari kamus data tersebut dapat disusun pemodelan,
seperti :
Formulir pendataan pembicara seminar :
Kode pembicara :
Nama :
Alamat :
Telepon :
Tanggal lahir :
Honor :
Spesialisasi :
Sumber : Oetomo, 2002, p. 119
36
1.7. Entity Relationship Diagram (ERD)
Entity Relationship Diagram (ERD) yang selanjutnya disingkat
dengan ERD merupakan diagram yang menggambarkan hubungan antar
entity di dalam database sebagai entity dan relasi. ERD ditemukan oleh
Peter Chen (1976) dalam buku Entity Relational Model-Toward a Unified
of Data. Pada saat itu diagram hubungan entitas dibuat sebagai bagian
dari perangkat lunak yang juga merupakan modifikasi khusus, karena
tidak ada bentuk tunggal dan standar dari diagram hubungan entitas
(http://id.wikipedia.org/wiki/Diagram_hubungan_entitas, 2010). ERD
digunakan untuk merepresentasikan data object dalam database secara
visual.
Contoh ERD dapat dilihat pada gambar berikut ini :
Gambar 2.12 Contoh ERD - Chen Style
Sumber : http://en.wikipedia.org/wiki/Entity-relationship_model
37
Beberapa elemen yang sering kita temui dalam ERD, antara lain :
1. Entitas
Entitas adalah suatu objek yang dapat didefinisikan dalam
lingkungan pemakai, sesuatu yang penting bagi pemakai dalam
konteks sistem yang akan dibuat ((http://id.wikipedia.org/wiki/Diagram
_hubungan_entitas, 2010). Sebuah entitas dapat berupa objek,
tempat, orang, konsep atau aktivitas. Simbol entitas berupa kotak
persegi panjang. Setiap kotak diberi nama, dan nama tersebut berupa
kata benda. Simbol entitas dapat dilihat pada gambar berikut.
Gambar 2.13 Entitas
Sumber : http://en.wikipedia.org/wiki/Entity-relationship_model
2. Atribut
Atribut adalah karakteristik dari sebuah entitas. Setiap entitas
boleh memiliki lebih dari satu atribut. Sebagai contoh, entitas
Master_Barang mempunyai atribut Kode_brg, Nama_brg, Stok_brg,
dan atribut lainnya.
Gambar 2.14 Atribut
Sumber : http://en.wikipedia.org/wiki/Entity-relationship_model
3. Key
Key dibagi menjadi 3 bagian menurut fungsinya, yaitu :
a. Primary Key
38
employee
ID
Primary key merupakan salah satu minimal set atribut atau field.
Primary key bersifat unique. Setiap candidate key mempunyai
peluang untuk dapat menjadi primary key namun sebaliknya
dipilih satu saja yang dapat mewakili secara menyeluruh terhadap
entitas yang ada. Primary key tidak boleh sama untuk setiap
record.
b. Candidate Key
Candidate key merupakan satu atribut atau satu set minimal
atribut yang mengidentifikasi secara unik suatu kejadian.
Spesifikasi dari entitas.
c. Foreign Key
Foreign key merupakan satu atribut atau set atribut yang
melengkapi satu hubungan yang menunjuk ke induknya. Foreign
key ditempatkan pada entitas anak dan sama dengan primary key
induk relasi.
4. Hubungan relasi (Relationship)
Relationship adalah penghubung antara suatu entitas dengan
entitas yang lain. Untuk menghubungkan satu entitas dengan entitas
yang lain digunakan entitas kunci (entity key), yaitu suatu atribut
tertentu atau sekelompok atribut tertentu yang bersifat unik, sehingga
dapat digunakan untuk membedakan suatu anggota entitas dengan
anggota yang lain pada entitas yang sama. Selain itu harus ada pula
yang disebut relationship key, yaitu suatu relationship yang digunakan
untuk menyatakan hubungan antar entitas kunci. Relationship ini
terbagi menjadi 2 jenis hubungan yaitu obligatory dan non-obligatory.
39
Obligatory adalah semua anggota dari suatu entity harus
berpartisipasi atau mempunyai hubungan dengan entity yang lain.
Non obligatory adalah tidak semua anggota harus mempunyai entity
yang lain.
Terdapat kemungkinan tiga jenis dasar hubungan antar-
entitas, tergantung dari kardinalitas maksimum yang berhubungan
dengan setiap entitas (Romney, 2004, p. 144).
1. Hubungan satu-ke-satu (one-to-one relationship) (1:1) terjadi saat
kardinalitas maksimum untuk setiap entitas dalam hubungannya
adalah 1. (Gambar Panel A)
2. Hubungan satu-ke-banyak (one-to-many relationship) (1:N) terjadi
saat kardinalitas maksimum untuk setiap entitas dalam
hubungannya adalah 1 dan kardinalitas maksimum entitass
lainnya dalam hubungan tersebut adalah N. (Gambar Panel B dan
C)
3. Hubungan banyak-ke-banyak (many-to-many relationship) (M:N)
terjadi saat kardinalitas maksimum untuk kedua entitas dalam
hubungannya adalah N. (Gambar Panel D)
Panel A : Hubungan Satu-ke-Satu (One-to-One) (1:1)
Panel B : Hubungan Banyak-ke-Satu (One-to-Many) (1:N)
40
PenjualanPenerimaan
Kas(0,1) (1,1)
PenjualanPenerimaan
Kas(0,N) (1,1)
Panel C : Hubungan Satu-ke-Banyak (One-to-Many) (1:N)
Panel D : Hubungan Banyak-ke-Banyak (Many-to-Many) (M:N)
Gambar 2.15 Hubungan antar entitas
Sumber : Romney, 2004, p. 145
1.8. Normalisasi
Metode Normalisasi adalah suatu proses perancangan database
untuk mendapatkan bentuk normal. Normalisasi berkaitan dengan suatu
proses, sedangkan normal form berkaitan dengan output proses. Jika
suatu relasi berada dalam bentuk normal, maka ia juga termasuk dalam
bentuk normal tersebut didalamnya atau dibawahnya.
Tujuan normalisasi adalah menyempurnakan struktur tabel
dengan mengeliminasi adanya duplikasi informasi, memudahkan
pengubahan struktur tabel, dan memperkecil pengaruh perubahan
struktur database.
Suatu relasi dikatakan sudah berada pada bentuk normalisasi
tertentu bila memenuhi beberapa batasan tertentu pada tingkat tersebut.
Tingkat normalisasi yang lebih tinggi di anggap lebih baik dari tingkat
dibawahnya. Normalisasi yang akan digunakan pada sistem ini hanya
sampai dengan tingkat 3 NF (Third Normal Form). Tingkatan-tingkatan
normalisasi :
1. First Normal Form (1NF)
41
PenjualanPenerimaan
Kas(0,1) (1,N)
PenjualanPenerimaan
Kas(0,N) (1,N)
Suatu relasi dikatakan sudah berada pada 1NF jika dan hanya jika
semua nilai atributnya adalah atomic (tunggal).
2. Second Normal Form (2NF)
Suatu relasi sudah berada pada 2NF, Jika dan hanya jika sudah
berada pada 1NF dan setiap atribut yang bukan key, fully functional
dependency (tergantung penuh) terhadap primary key.
3. Third Normal Form (3NF)
Suatu relasi sudah berada pada 3NF bila sudah berada dalam 2NF
dan setiap atribut yang bukan key tidak dependent terhadap atribut
lain (tidak transitif) kecuali terhadap primary key.
1.9. Pemrograman Database dengan Borland Delphi 7
Borland Delphi Enterprise versi 7.0 (Build 4.453) yang untuk
selanjutnya disingkat dengan Delphi merupakan program aplikasi
database yang berbasis Object Pascal dari Borland Software Corporation.
Selain itu, Delphi juga memberikan fasilitas pembuatan aplikasi visual
yang tidak kalah dengan Visual Basic ataupun bahasa-bahasa
pemrograman visual sejenis.
Untuk operasi database, Delphi mempunyai kemampuan untuk
mengakses berbagai jenis data dengan menggunakan Borland Database
Engine (BDE), ActiveX Data Objects(ADO), dbExpress, atau bisa juga
menggunakan komponen Interbase. Akan tetapi, pada pembuatan skripsi
ini penulis akan menggunakan third parties (komponen lain yang bukan
bawaan Delphi) yaitu Zeos Component.
Beberapa komponen yang paling sering digunakan dalam
pembuatan program aplikasi database di Delphi, antara lain :
42
Data Module (TData Module) adalah sebuah kelas pada Delphi yang
dikhususkan untuk menampung komponen-komponen non-visual,
umumnya adalah komponen-komponen milik palette Data Access,
ADO, BDE, dan komponen-komponen yang digunakan untuk
mengakses database. Untuk membuat Data Module, pilih main menu
File|New|Data Module. Jika pada suatu form ingin mengakses Data
Module, maka pada unit yang bersangkutan tambahkan Data Module
(File|Use Unit).
Komponen DBGrid (TDBGrid) digunakan untuk menampilkan data
dalam bentuk tabel.
Komponen DBNavigator (TDBNavigator) digunakan untuk men-
dukung kemampuan navigasi dalam operasi tabel. Komponen ini
berupa sekelompok tombol.
Komponen DataSource (TDataSource) digunakan untuk
menghubung-kan komponen Tabel atau Query dengan komponen
database visual (misalnya : DBGrid). Komponen ini mempunyai fungsi
utama mengambil data dari tabel yang sudah didefinisikan pada
komponen Table atau Query, atau StoredProc. Properti Dataset akan
menghubungkan DataSource dengan Table atau Query yang ada.
1.10. Zeos Component versi 6.6.5 stable
Mengakses database SQL secara langsung merupakan hal yang
sangat vital saat ini, karena SQL adalah bahasa database yang paling
powerfull dalam hal pengaksesan database dan paling banyak digunakan
oleh anggota komunitas programmer delphi di Indonesia bahkan di
seluruh dunia. Aplikasi-aplikasi database berbasis client-server yang
43
dibuat saat ini tak lepas dari menggunakan SQL sebagai bahasa
penghubungnya dengan database.
Saat ini banyak komponen-komponen yang dijadikan
standarisasi dalam mengakses database. Beberapa aplikasi
pemrograman juga menggunakan API untuk mengakses database SQL,
seperti ODBC, JDBC, dan ADO. Borland Delphi sendiri telah me-release
komponen untuk mengakses database secara khusus yaitu Borland
Database Engine (BDE). Akan tetapi pada kenyataannya penggunaan
BDE ini sering terjadi kekurangan pada saat implementasi dan
pemindahan aplikasi dan database ke komputer yang baru. Oleh karena
itu, beberapa perusahaan maupun komunitas programmer merancang
komponen-komponen yang sering disebut sebagai “BDE Alternatives”
yang berfungsi lebih baik daripada BDE, antara lain :
Komponen gratis dan open-source seperti Zeos Component dari
Zeoslib Development Team (http://zeos.firmos.at), LMD-Tools Special
Edition dari LMD Innovative (http://www.lmd.de).
Komponen berbayar seperti SuiPack Component dari Sunisoft
(http://www.sunisoft.com/suipack), Absolute Database for Delphi dari
The Software development company ComponentAce (http://www.
componentace.com).
Zeos Component merupakan komponen Delphi yang digunakan
untuk mengakses database server, seperti Microsoft SQL Server, MySQL,
Firebird, Oracle, dan PostgreSQL. Zeos component merupakan
komponen yang free dan juga open source, serta sangat powerfull dalam
hal mengakses database server. Zeos component sangat terkenal dan
44
banyak digunakan oleh anggota komunitas programmer delphi Indonesia.
Zeos component adalah komponen yang dibuat oleh komunitas open
source Zeoslib Development Team yang bisa di akses pada website
http://zeos.firmos.at.
1.11. PostgreSQL versi 8.4.0.1
1.11.1.Sejarah Awal PostgreSQLPostgreSQL lahir dari kode Ingres, yang dikembangkan
oleh University of California, Barkeley (1977-1985). Kode Ingres
ini kemudian dikembangkan lagi menjadi database relational
server oleh Relational Technologies/Ingres Corporation yang
sukses secara komersial. Berawal dari kode Ingres ini, Michael
Stonebraker memimpin sebuah tim pengembang untuk
membangun sebuah object-relational database server yang di beri
nama Postgres (1986-1994). Kemudian kode Postgres diambil
oleh Illustra Information Technologies, untuk dikembangkan
sebagai produk database komersial. Illustra akhirnya dimiliki oleh
Informix dan diintegrasikan ke dalam Informix Universal Server
(Sugiana, 2005).
Pada tahun 1994-1995, dua orang mahasiswa lulusan
Barkeley, yaitu Jolly Chen dan Andrew Yu, menambahkan
kemampuan SQL pada Postgres. Hasil kerja proyek ini
dinamakan Postgres95. Setelah selesai dari Barkeley, Jolly Chen
melanjutkan me-maintenance Postgres95 melalui mailing list
(milis) yang cukup aktif dengan mengevaluasi bug-bug yang
dilaporkan (Sugiana, 2005).
45
Pada tahun 1996, sebuah tim dibentuk untuk persiapan
penanganan lonjakan permintaan bagi database server yang
bersifat open-source. Marc G. Fournier dari Toronto, Kanada,
menyediakan sebuah server host baru dan langsung mengajukan
diri sebagai pengelola milis yang baru tersebut. Sekitar seribu
anggota milis yang di kelola oleh Jolly Chen, berpindah ke server
host baru tersebut.
Pada akhir tahun 1996, nama database server
”Postgres95” dihapuskan dan diganti dengan nama baru, yaitu
PostgreSQL. Nama ini merefleksikan penghormatan kepada team
Barkeley (Postgres) dan kemampuan SQL. Pada tahun yang
sama di release PostgreSQL 6.0, dan didistribusikan kode sumber
PostgreSQL lewat cvs (concurent version system). Dengan cvs
ini, memungkinkan kode sumber PostgreSQL akan tetap up-to-
date dan bisa di download dan di kontribusikan setiap kode
sumbernya oleh pengembang dunia setiap harinya (Sugiana,
2005).
PosgreSQL versi 8.0 adalah PostgreSQL pertama yang
bisa dioperasikan pada Microsoft Windows sebagai server,
dimana PostgreSQL berjalan sebagai salah satu service windows
server. Release PostgreSQL ini bisa dijalankan pada platform
Windows 2000, Windows XP maupun Windows 2003. Pada
penulisan skripsi ini, penulis menggunakan PostgreSQL versi
8.4.0.1 yang di-release pada bulan Juli 2009.
46
1.11.2.Fitur PostgreSQLPostgreSQL mempunyai standar ANSI-SQL 92/99. Selain
itu juga terdapat fitur-fitur antara lain :
1) Tipe data, seperti floating point, integer, character string,
money, date/time dan tipe data binary, Geometri (diantaranya
Points, Polygons, Circles, Line), tipe data jaringan (TCP/IP)
untuk menyimpan data IP4, IP6 dan Mac Address (inet, cidr,
macddr), array dan tipe data komposit serta konsep tipe data
Object Identifiers (OIDS), Binary large object (gambar, suara,
video).
2) Schema, yang memungkinkan database yang sama dapat
digunakan oleh banyak user tanpa mengganggu satu sama
lain. Selain itu untuk memudahkan mengorganisasikan
database dalam suatu group tertentu.
3) Complex Queries, Foreign Keys, Triggers, Views,
Transactional Integrity, Functions, Operator, Fungsi Agregat,
hingga bahasa pprosedural (Procedural language) yang dapat
ditulis menggunakan bahasa plpgsql atau bahasa C.
Sebenarnya masih banyak fitur-fitur lain yang dimiliki
postgreSQL, akan tetapi dalam penulisan skripsi ini fitur-fitur yang
telah disebutkan diatas adalah fitur yang utama.
1.11.3.Kelebihan-kelebihan PostgreSQL (Datashow, 2009)1) Resisten terhadap over-deployment (free of charge).
2) Support yang lebih baik, terpercaya dan stabil.
3) Menghemat biaya staffing.
47
4) Extensible (dapat diperluas, sourcecode included for
development).
5) Cross platform (lebih dari 34 platform termasuk Windows).
6) Desain database GUI dan administration tools (pgAdmin).
7) Didesain untuk environments high volume ( MVCC ).
1.11.4.Kelemahan-kelemahan PostgreSQLMeskipun PostgreSQL telah banyak memberikan
keuntungan, tetapi database system ini juga mempunyai
beberapa kekurangan antara lain : (Datashow, 2009)
1. Belum mendukung selectable stored procedure seperti firebird
2. File physical database (table) nya berserakan
3. Konsep penyimpanan fisiknya satu objek = 1 atau lebih file,
bukan 1 database = 1 file
4. Tidak memiliki performa kecepatan yang tinggi dibanding
dengan database yang lainnya.
1.11.5.Security PostgreSQLPostgreSQL mengauthentikasikan user dalam beberapa
metode, metode-metode berikut mensupport UNIX dan TCP/IP
domain sockets :
Trust, koneksi user diizinkan tanpa syarat/pertimbangan
Reject, koneksi user ditolak tanpa syarat/pertimbangan
Crypt, client akan meminta password untuk mengauthentikasi
user. Password dikirim dari client ke server dengan cara
dienkripsi terlebih dahulu dengan crypt(3), lalu
membandingkannya dengan password yang disimpan di
48
dalam table pg_shadow, yaitu table yang memuat password
para user. Jika cocok, maka koneksi diizinkan.
Password, client akan meminta password kepada user, lalu
password ini akan dikirim langsung ke server dan dicocokkan
dengan table pg_shadow. Jika passwordnya cocok, maka
mungkin akan diminta mengirimkan berkas password untuk
dicocokkan kemudian.
1.11.6.Konektivitas ke DatabasePostgreSQL merupakan database server yang berarti
diperlukan program client untuk menggunakannya. Karena
bersifat client-server, diperlukan beberapa informasi bagi client
agar terhubung dengan server, yaitu : (Sugiana, 2005)
Host : Berupa nomor IP dimana database server berada.
Port : Nomor port yang dibuka oleh Host tersebut, biasanya
5432.
Database : Nama database yang akan digunakan.
Username : Nama user yang terdaftar di sistem PostgreSQL.
Password : Kata kunci yang dimiliki oleh Username tersebut.
Untuk melakukan perubahan dan pengaksesan
database, PostgreSQL menyediakan program psql berbasis
command line (sama seperti mysql command line) dan PgAdmin
III yang berbasis GUI. Langkah-langkah untuk koneksi database
dengan PgAdmin III, sebagai berikut :
1) Buka PgAdmin III dengan cara, klik start > All Programs >
PostgreSQL 8.4 > PgAdmin III.
49
Gambar 2.16 Layar utama pgAdmin III
Sumber : The pgAdmin Development Team, 2009
2) Kemudian pada layar PgAdmin III, klik menu file Add Server
untuk menambah server jika belum ada dan isikan data-data
yang diperlukan seperti : Nama server, Host server, Port,
Maintenance DB (defaultnya template1), username dan
Password.
Gambar 2.17 Membuat koneksi Server baru
Sumber : The pgAdmin Development Team, 2009
3) Klik tombol OK untuk membuat koneksi server yang baru. Jika
semua sudah terisi dengan benar, maka akan terlihat seperti
berikut.
50
Gambar 2.18 Koneksi ke Server
Sumber : The pgAdmin Development Team, 2009
1.12. Database
Database pada dasarnya memiliki pengertian kumpulan data-data
dan informasi yang terstruktur dalam suatu tabel dan relasi sehingga
memudahkan dalam pengolahan data. Database ini digunakan
khususnya untuk arus informasi atau data dalam jumlah yang besar.
Database di pakai untuk menyimpan data sehingga dapat dimanipulasi
dengan mudah.
Database yang baik harus tersusun dalam suatu struktur tertentu
dan data yang ada terhubung dengan alur yang jelas dan tidak berbelit-
belit sehingga memudahkan dalam pengaksesan dalam manajemen dari
data yang ada pada database tersebut.
Beberapa masalah yang muncul jika database tidak memenuhi
syarat sebagai database yang baik, antara lain :
Pengulangan Data (Redundancy Data), Pengolahan data secara
manual dan tidak adanya penamaan standar pada penamaan
elemen-elemen data dapat mengakibatkan data yang sama disimpan
pada database.
51
Ketergantungan Data (Data Dependecy), Hal ini terjadi ketika
hubungan antar data tidak diatur secara benar dalam database.
Akibat yang muncul adalah data yang seharusnya berubah ketika ada
data baru masuk atau ketika ada perubahan data pada tabel yang
lain, tidak berubah sesuai dengan apa yang diharapkan.
Kepemilikan Data yang tersebar, Kesalahan dalam pengelompokan
data mengakibatkan data yang seharusnya mudah didapatkan akan
menjadi berbelit-belit dalam pengaksesannya. Dampak yang muncul
dari hal ini adalah suatu sistem yang tidak mampu memberikan
informasi yang konsisten dan akurat.
1.13. Structured Query Language (SQL)
Structured Query Language (SQL) adalah suatu bahasa komputer
yang melekat pada suatu Database Manajemen System (DBMS) dan
digunakan untuk mengakses atau melakukan permintaan data dalam
sebuah sistem database relational. Dalam penggunaannya SQL
dikategorikan menjadi tiga sub perintah, yaitu : (Bunafit Nugroho, 2008)
1.13.1.Data Definition Language (DDL)Data Definition Language (DDL) merupakan sub bahasa SQL
yang digunakan untuk membangun kerangka database. Ada tiga
perintah yang
termasuk dalam DDL, yaitu :
CREATE : Perintah ini digunakan untuk membuat, termasuk
diantaranya membuat database baru, tabel baru, view baru,
dan kolom.
52
ALTER : Perintah ini digunakan untuk mengubah struktur
tabel yang telah dibuat. Pekerjaannya mencakup mengganti
nama tabel, menambah kolom, mengubah kolom, menghapus
kolom, maupun memberikan atribut pada kolom.
DROP : Perintah ini digunakan untuk menghapus database
dan tabel.
1.13.2.Data Manipulation Language (DML)Data Manipulation Language (DML) merupakan sub bahasa SQL
yang digunakan untuk memanipulasi data dalam database yang
telah dibuat. Perintah DML ini terbagi menjadi 2 kategori query
yaitu :
a. Action Query
SELECT : Perintah ini digunakan untuk mengambil data
atau menampilkan data dari satu tabel atau beberapa
tabel dalam relasi.
INSERT : Perintah ini digunakan untuk menyisipkan atau
memasukkan data baru ke dalam tabel. Penggunaannya
setelah database dan tabel dibuat.
UPDATE : Perintah ini digunakan untuk memperbaharui
data lama menjadi data terkini.
DELETE : Perintah ini digunakan untuk menghapus data
dari tabel. Biasanya data yang dihapus merupakan data
yang sudah tidak diperlukan lagi. Pada saat penghapusan
data, perintah yang telah dijalankan tidak dapat
53
digagalkan, sehingga data yang telah hilang tidak dapat
dikembalikan lagi.
b. Selection Query
Klausa WHERE : Perintah ini digunakan untuk
menampilkan data dengan menempatkan suatu kondisi
pada perintah SELECT untuk tujuan yang spesifik.
Klausa DISTINCT : Perintah ini digunakan untuk
menghilangkan data yang sama atau berulang-ulang dan
hanya ditampilkan satu data saja.
Klausa Order By : Perintah ini digunakan untuk
mendefinisikan pengurutan hasil query berdasarkan suatu
kolom tertentu.
Keyword AS : Perintah ini digunakan untuk mengubah
atau memanipulasi nama field atau kolom pada hasil
output dari query. Secara default, hasil query
menampilkan nama field yang bersangkutan. Tetapi
dengan keyword AS, kita dapat mengubahnya.
Fungsi Agregate : Perintah ini dugunakan untuk
menghasilkan suatu nilai kembalian yang merupakan
rangkuman tertentu. Beberapa fungsi agregate yang
umum digunakan adalah AVG, SUM, MIN, MAX, COUNT.
Fungsi AVG digunakan untuk mencari nilai rata-rata.
Fungsi SUM digunakan untuk mencari jumlah nilai. Fungsi
MIN digunakan untuk mencari nilai minimum. Fungsi MAX
54
digunakan untuk mencari nilai maksimum. Fungsi COUNT
digunakan untuk menghitung jumlah data yang terdeteksi.
1.13.3.Data Control Language (DCL)Data Control Language (DCL) merupakan sub bahasa
SQL yang digunakan untuk melakukan pengontrolan data dan
server databasenya. Perintah DCL, diantaranya :
GRANT : Perintah ini digunakan untuk memberikan hak / ijin
akses oleh administrator (pemilik utama) server kepada user
(pengguna biasa). Hak akses tersebut berupa hak membuat
(CREATE), mengambil (SELECT), menambah (INSERT),
mengubah (UPDATE), menghapus (DELETE), dari hak
khusus berkenaan dengan sistem databasenya.
REVOKE : Perintah ini memiliki kegunaan terbalik dengan
GRAND, yaitu untuk menghilangkan atau mencabut hak akses
yang telah diberikan kepada user oleh administrator.
1.14. Pemrograman Database Jaringan Multiterminal
Ada beberapa teknik pemrograman database yang dikenal,
antara lain : (Owo Sugiana dan Sirojul Munir, 2005)
1. Pemrograman Stand Alone / Personal yaitu sistem mengasumsikan
hanya ada seorang pengguna saja yang terhubung ke database dan
aplikasi hanya berjalan pada satu komputer saja.
2. Pemrogrman Multiuser yaitu ada beberapa user yang terhubung dan
menggunakan database secara bersama-sama.
3. Pemrograman Multihost yaitu ada beberapa komputer yang sudah di-
install suatu aplikasi database dan terhubung ke jaringan. Masing-
55
masing program secara default akan mengacu ke database di
komputer masing-masing (localhost). Agar terpadu, maka diperlukan
penentuan sebuah server database pada setiap komputer kecuali
komputer server. Agar tidak terjadi kesalahan identifikasi client maka
diperlukan otentikasi seperti setiap orang harus memiliki username
dan password, serta dibatasi hak akses ke tabel master.
4. Pemrograman Client-Server, konsep awalnya adalah sama seperti
multihost, akan tetapi pada Client-Server terdapat 2 jenis aplikasi yaitu
aplikasi client untuk melakukan akses, permintaan, atau
melaksanakan perintah dari server dan aplikasi server untuk mengatur
jalur komunikasi antar terminal, mengatur terminal mana saja yang
diperbolehkan atau tidak mengakses database. Pada pemrograman
client-server ini aplikasi maupun database harus ada pada sisi client
maupun sisi server.
5. Pemrograman Multiterminal secara fisik mirip dengan multihost,
dimana ada beberapa komputer (terminal) yang terhubung ke
jaringan. Program dan database cukup berada di komputer server
saja. Kemudian dari terminal-terminal tersebut digunakan remote login
dengan program ssh ke server untuk menjalankan program. Bila
terminal menggunakan sistem operasi windows, maka bisa
menggunakan program SecureCRT atau PuTTY.
Menurut Agus Pribadi (2009) Pemrograman Multiterminal
lebih cenderung pada aplikasi (obyek) nya, artinya obyek/aplikasi itu
dapat dioperasikan hanya di satu host (terminal) namun secara
jaringan dapat dioperasikan di lebih dari satu host (terminal). Satu
56
obyek itu maksudnya adalah database, dalam kasus ini. Sedangkan
aplikasi sebagai tool dapat terinstalasi di seluruh terminal (Agus
Pribadi, 15 Desember, 2009).
Jadi, dalam hal ini Pemrograman multiterminal adalah terdapat
beberapa host (terminal) yang terhubung ke jaringan, dimana Database
cukup berada di salah satu terminal saja, dan aplikasi bisa berada/ter-
install di setiap terminal. Kemudian aplikasi yang terinstalasi pada
terminal-terminal tersebut databasenya mengacu pada database yang
berada pada terminal yang dikhususkan untuk database saja.
57