pfix2

23
PREDIKSI REAKSI KIMIA Kelompok 1 : Ramadani Nur Hidayat 4301412002 Ria Rahayu Pangestika 4301412003 Any Septianti 4301412011 Septia Oryzaviani 4301412015 Andini Arum Sari 4301412027 Siti Arfiana Wati 4301412030

description

Prediksi reaksi kimia

Transcript of pfix2

PowerPoint Presentation

PREDIKSI REAKSI KIMIAKelompok 1 :Ramadani Nur Hidayat 4301412002Ria Rahayu Pangestika 4301412003Any Septianti 4301412011Septia Oryzaviani 4301412015Andini Arum Sari 4301412027Siti Arfiana Wati 4301412030

Energy bebas Perubahan entalpi Reaksi terjadi dalam larutan dan potensial oksidasi dari spesies yang terlibat Konstanta kesetimbangan G = - RH ln KFaktor-faktor dalam memprediksi reaksi kimiaReaksi cenderung berlangsung dimana orbital ikatan dan elektron-elekton yang dapat digunakan bersama tersedia dan memungkinkan interaksi tarik menarik antar atom-atomPrinsip 23Dimanapun electron berbagi selalu berlangsung dengan perubahan energy

semua atom memiliki peluang orbital luar yang kosong yang akan menggabungkan hingga batas dari kemampuan mereka dibawah kondisi yang berlaku, baik itu unsur-unsur yang sama atau berbeda.

Hanya unsur atom yang tidak menggabungkan dibawah kondisi biasa adalah atom yang tidak mengandung peluang orbital luar yang kosong dengan energi rendah yang disebut unsur-unsur "inert" dari kelompok heliumSintesis : Kombinasi langsung unsur atau senyawa

Subtitusi : Perpindahan dari satu unsur atau senyawa dari kombinasi yang lebih kompleks, oleh unsur lain atau senyawa.

Metatesis : Komposisi rangkap atau pertukaran pasangan.

Jenis utama dari reaksi yang diprediksi paling mudah terjadi adalah sebagai berikut:Dua unsur yang berbeda akan lebih cenderung untuk saling bergabung (terbentuk), apabila ikatan yang terbentuk lebih kuat dibanding rata-rata ikatan unsur-unsur tersebut pada keadaan bebasnya.

SintesisIkatan antara dua unsur yang berbeda yang memiliki perbedaan keelektronegatifan akan bersifat polarIkatan polar lebih kuat dibanding ikatan nonpolarIkatan antara dua unsur yang berbeda cenderung lebih kuat dibanding rata-rata ikatan pada unsur-unsur dalam keadaan bebasnya.Pembentukan panas dari kebanyakan senyawa biner cenderung bernilai negatif (eksotermic), terutama pada saat perbedaan elektronegatifitasnya semakin besar dan menghasilkan ikatan polar. Contohnya : reaksi antara klorin dan phosfor merah membentuk PCl3Hal tersebut disebabkanIkatan P-Cl lebih kuat dibanding P-P dan Cl-Cl

Disebabkan polaribitas. Unsur Cl lebih elektronegatif dibanding P

Panjang ikatan P-Cl 2.04 A sedangkan P-P 2,28 A dan Cl-Cl 1,98 A

Panjang ikatan yang pendek menyebabkan interaksi semakin dekat dan semakin kuat ikatan

Sintesis PCl3 dapat terjadi karena, dari pada ketika bergabung dengan atom-atom seperti halogenenergi yang hilang dalam memisahkan atom tungsten sangat besarunsur membentuk senyawa polar yang sangat stabil, Faktor yang sama mempengaruhi tungsten (wolfram), Misalnya : memiliki panas atomisasi yang sangat tinggi

misalnya, panas meningkat ketika tungsten dan atom klorin bersatu untuk membentuk padatan Wcl2, 147.8 kkal/equivalen, adalah 19 kkal lebih daripada yang dihasilkan oleh gabungan dari atom yang sama untuk membentuk Cl2 dan logam tungsten sebagai gantinya

WCl2 Cl2 + W 147,6 kkal

Cl2 + W WCl2 128,6kkalNamun untuk unsur-unsur yang hampir sama pada elektronegativitas, maka ikatan antara unsur-unsur yang berbeda tersebut memiliki polaritas rendah dan belum tentu lebih kuat dari unsur individu

misalnya, oksida nitrogen tidak mudah terbentuk dari unsur-unsurnya, dalam perbandingan yang menunjukkan kondisi mereka yang tidak stabil. Kalor pembentukannya sebagai berikut:

NO, 21,6 kkal / mol. NO2, 8.1 kkal / mol. N2O; 19,5 kkal / mol. N2O3, 20,0 kkal / mol. N2O4, 2.3 kkal / mol. N2O5, 3,6 kkal / mol.

Nilai kalor yang positif ,tidak berarti energi tidak dilepaskan ketika ikatan NO terbentuk, tetapi cuman energi yang dilepaskan tidak cukup untuk memecah ikatan yang kuat di N2 dan O2.

Seperti juga ditunjukkan sebelumnya, ikatan yang polaritasnya rendah antara atom-atom sangat berbeda dalam ukuran lebih lemah, dan ini juga mungkin faktor yang menentukan apakah sintesis akan terjadi secara spontanitas atau tidak. Misalnya, ikatan H - Te yang pada dasarnya nonpolar dan relatif lemah (ikatan energi rata-rata 57 kkal) yang disebabkan karena perbedaan ukuran.

Di pihak lain, ikatan C H merupakan ikatan yang sangat kuat (rata-rata CH4, 99,5 kkal), lebih dari cukup untuk mengimbangi energi yang dibutuhkan untuk memecah molekul H2 dan memisahkan untuk menjadi atom grafit.

13Pada reaksi dengan nomor atom yang sangat besar diketahui tipe reaksinya. Hal ini mencakupi susunan linear semua molekul pada penambahan komponen, bergabungnya dua komponen sederhana membentuk komponen kompleks, dan polimerisasi adisi ( tipe ini berlansung dengan penambahan molekul bersama, tanpa adanya pembelahan beberapa produk lain).

Prinsip ini lebih mengarah pada penggabungan yang relative stabil.

Contoh : CaO + SO3 CaSO4

Prinsip 25. Dua molekul atau ion cenderung bergabung jika satu pasang electron luar dapat dibagikan dengan atom yang mempunyai orbital kosong.Umumnya semua oksida bermuatan negative efektif sebagai donor yang mana menyediakan electron untuk akseptor.

Akseptor harus memiliki daya tarik electron-elektron yang tinggi dari pada atom positif pada oksida donor.Oksida amfoter seperti air dapat berperan sebagai donor dan aseptor dalam suatu reaksi, bergantung pada karakter oksida lain. Reaksi ini cenderung terjadi antara halide(khususnya F) dan sufida, dengan sulfide sebagai logam dan halide non-logam.elektron valensi maupun orbital dapat digunakan dalam sebuah ikatan rangkap olefinikatan tunggal memberikan stabilitas yang lebih besar dari pada satu ikatan rangkapKurang lebih energi perkiraan adalah 147 kkal per mol untuk ikatan rangkap olefin

dan 164 kkal untuk dua ikatan C-C tunggalapakah semua molekul tak jenuh polimerisasi..?Semua sintesis dan penambahan reaksi terjadi dengan penurunan entropi,

karenanya menjadi kurang bisa terjadi dengan meningkatnya suhuPrinsip 26

Suatu unsur cenderung menggantikan unsur lain dari suatu senyawa jika lebih dari 1 ikatan polar dihasilkan.

Kekuatan keelektronegatifitas suatu unsur jika besar maka akan cenderung bermuatan negative yang tinggi.

Pertukaran tempat antara logam kurang aktif dengan logam sangat aktif.

3Na + AlCl3 Al+ 3NaCl3H2O+ AlCl3 3HCl+ Al(OH)3

Na dapat mengganti Al dari Cloridanya dan, lebih mudah mengganti H dari air.Reaksi Subtitusidisebabkan ikatan polar yang biasanya merupakan ikatan yang paling kuat

Hal yang harus dipenuhi :1. ikatan polar yang paling banyak adalah tidak harus sangat kuatmeskipun sering kali sangat kuat

2. reaksi tidak harus terjadi pada ikatan yang paling kuat atau senyawa paling stabil, terkadang energy bebas dapat dilepaskan ketika senyawa sangat stabil dan senyawa yang kurang stabil terjadi pertukaran muatan untuk membentuk dua senyawa baru dengan kestabilan antara namun di atas rata-rata dari reaktan.Reaksi MetatesisReaksi metatesis lebih cenderung untuk membantu susunan dari kebanyakan ikatan polar (pertukaran antara dua reaksi)sintesis senyawa organologam dari halida yang logamnya lebih elektronegatif dan senyawa organo dengan logam yang lebih aktif. +2CH3MgCl Hg(CH3) +

NaH + 2NH3+

Oksigen adalah unsure dengan elektronegatif sangat besar menjadisangat negative2MgClHgCl2Ik. Sangat polar, muatan Cl- (-0,34)muatan Cl- (-0,17)H2ONaOHmuatan O2- (-0,25)muatan O2- (-0,67)Prinsip 27