Pf Abdomen

40

description

abdomen pemeriksaan fisikpada anak, dewasa dan manula.

Transcript of Pf Abdomen

Page 1: Pf Abdomen
Page 2: Pf Abdomen

REGIO ABDOMEN

Page 3: Pf Abdomen

TOPOGRAFI ORGAN DALAM ABDOMEN

Page 4: Pf Abdomen

TAHAP PEMERIKSAAN ABDOMEN

Page 5: Pf Abdomen

Ukuran & Bentuk Perut

– Buncit (Pot Belly) : karena otot abdomen anak masih tipis anak cenderung posisi lordosis sehingga perut tampak agak membuncit ke depan

Page 6: Pf Abdomen

– Cekung (scafoid) : tampak pd bayi baru lahir dengan hernia diafragmatika, malnutrisi, dehidrasi berat

Page 7: Pf Abdomen

Dinding PerutKulit• Meregang dan tipis pada asites yg sangat besar• Keriput pada malnutrisi, asites menghilang, (↓)

tekanan intraabdominal mendadakUmbilikus• tertutup dan berkerut → Normal• Hernia umbilikal : anak s/d umur 2 tahun

(hipotiroidea, sindrom Down) tampak lbh jls bila menangis atau batuk

Gambaran vena : tampak pada anak dengan gizi kurang atau buruk

Page 8: Pf Abdomen

Diastasis recti : penonjolan garis tengah antara umbilikus & pros. xifoideus / umbilikus & simpisis

Urakus yang paten : menyebabkan urin keluar melalui umbilikus terutama jika VU ditekan

Edema & Eritema: (pada enterokolitis nekrotikans atau peritonitis pd neonatus)

Page 9: Pf Abdomen

Omfalokel : kantong peritoneum yg berisi organ intra abdominal

Page 10: Pf Abdomen

Gerakan Dinding Perut

• Pada pernapasan bayi & anak sampai umur 6 – 7 tahun : gerakan perut > dada– Bila < : peritonitis, appendisitis/ keadaan patologi

lain• Pada anak > 6 – 7 tahun : bila gerakan

mencolok : curiga kelainan paru

Page 11: Pf Abdomen

• Peristaltik usus, darm contour (bentuk usus) tampak pada keadaan patologi : obstruksi traktus gastro intestinalis (stenosis/ spasme pilorus, stenosis/ atresia duodenalis, malrotasi usus)

• Lokasi peristaltik :–Melintang di daerah epigastrium pada

bayi < 2 bulan : spasme/ stenosis pilorus–Peristaltik dg gbrn spt tangga :

obstruksi usus distal

Page 12: Pf Abdomen

• Normal: suara peristaltik dengan intensitas rendah terdengar tiap 10 – 30 detik

• Bila ddg perut diketuk : frek dan intensitas bertambah

• Nada tinggi (nyaring) : obstruksi GIT (metalic sound)

• Berkurang/ hilang : peritonitis/ ileus paralitik• Bising yang terdengar di seluruh permukaan

perut : koarktasio aorta abdomen

Page 13: Pf Abdomen

Bising (Bruit)• Seluruh prmukaan perut: koarktasio aorta

abdominalis• Ginjal di posterior abdomen : hipertensi

(konstriksi a. renalis)• Dengung vena (venous hum) : obstruksi v.

porta• Booming/pistol shot & bising kontinu

a.femoralis (tanda Durosiez) : insuf. aorta, dukt. arteriosus persisten

Page 14: Pf Abdomen

1. Monomanual 2. Bimanual untuk palpasi organ intra abdominal

PALPASI

Page 15: Pf Abdomen

PALPASI BIMANUAL• Tangan kanan diletakkan pd dinding perut,

tangan kiri diletakkan dibawah pinggang kanan atau kiri

• Tangan kiri agak mengangkat pinggang pasien agar organ didalam rongga abdomen lebih mudah diraba

• Palpasi dilakukan dengan seluruh jari dari kw. kiri bawah, kiri atas, kanan atas, kanan bawah

• Dimulai pada bagian yang tidak sakit• Palpasi dimulai dengan ringan (superfisial)

dilanjutkan dengan palpasi lebih dalam

Page 16: Pf Abdomen

PALPASI ORGAN INTRAABDOMINAL

Hati• Monomanual atau bimanual (dgn ujung jari)• Untuk pengukuran digunakan patokan 2 garis:– Garis yang menghubungkan pusat dgn titik

potong garis mid klavikularis kanan dgn arkus kosta

– Garis yang menghubungkan pusat dengan prosesus xiphoideus

Page 17: Pf Abdomen

• Pembesaran hati diproyeksikan pd kedua garis dinyatakan dalam satuan cm

• Yang dinilai:– Ukuran hati– Konsistensi – Tepi – Permukaan – Nyeri tekan

(Tepi hati tumpul : gagal jantung kongestif)

Page 18: Pf Abdomen
Page 19: Pf Abdomen
Page 20: Pf Abdomen

Limpa• Monomanual/bimanual• Neonatus - 3 bulan, limpa teraba 1-2 cm

dibawah arkus kosta (normal)• Mengukur besar limpa : cara Schuffner• Splenomegali → sepsis, tifoid, malaria,

talasemia, leukemia (paling sering)

Page 21: Pf Abdomen
Page 22: Pf Abdomen
Page 23: Pf Abdomen

Ginjal- Normal tidak teraba (kecuali neonatus)- Mengukur pembesaran ginjal : ballotement

Cara Ballotement :• letakkan tangan kiri pemeriksa di posterior

tubuh pasien, jari telunjuk di angulus kostovertebralis

• jari telunjuk menekan organ/massa ke atas• tangan kanan palpasi dalam dari anterior dan

merasakan organ/massa menyentuh

Page 24: Pf Abdomen

Kandung Kemih• Kandung kencing yg penuh dpt diketahui dari

inspeksi, palpasi atau perkusi (pd bayi & anak kecil)

• Kandung kencing penuh sampai ke pusat → meningitis, SGB, pasien koma

Page 25: Pf Abdomen

• Normal → timpani seluruh permukaan, kecuali hati & limpa

• Tujuan perkusi- menentukan asites - udara dalam rongga abdomen- menentukan batas hati, massa intra abdominal

Page 26: Pf Abdomen

ASITES

Pada anak disebabkan:• Sirosis hepatis• Sindroma nefrotik• Gagal jantung kongestif• Peritonitis tb• Chilous ascites• Kwasiorkor

Page 27: Pf Abdomen

Cara Mendeteksi Asites• Posisi telentang– Perkusi sistematik dari umbilicus

ke lateral dan bawah garis konkaf antara timpani dan pekak – ada ascites

• “Shifting dullness”– Daerah redup berpindah : perkusi

dari umbilicalis ke bawah/ ke sisi lateral mencari daerah redup yg menjadi timpani pada perubahan posisi (pasien miring)

Page 28: Pf Abdomen

Cara Mendeteksi Asites• “Fluid wave” / gelombang cairanCara undulasi: pada ascites banyak dan

dinding abdomen tegang :– pasien telentang– 1 tangan pemeriksa di 1 sisi perut

pasien– jari satunya mengetuk dinding

sisi perut yg lain– tangan lain meletakkan 1 tangan

di tengah abdomen (tekan), (gerakan melalui dinding abdomen dicegah)

– Gelombang cairan ascites terasa pada tangan pertama

– Gelombang ini jg dpt didengar dg stetoskop

Page 29: Pf Abdomen

• “Puddle Sign”Tentukan daerah redup pd

bagian terendah perut pada posisi anak tengkurap dan menungging (knee chest position): dilakukan pada anak besar yg dengan ascites sedikit

Page 30: Pf Abdomen

Pekak Hati

• Ditentukan dengan perkusi• Hilang → udara bebas dlm rongga abdomen

(pneumoperitonium)• Kandung kencing penuh → pekak suprasimfisis• Fenomena papan catur → peritonitis tb tanpa

asites

Page 31: Pf Abdomen

Anus dan RektumPemeriksaan Anus pada bayi dan anak → tidak

dilakukan secara rutin.

Dilakukan pada pasien yang mengarah ke gawat perut (abdomen akut).

Kelainan-kelainan :- Daerah Perianal 1. Kongenital : Tumor sacrococcygeus2. Pertumbuhan rambut abnormal didaerah

perianal, meningokel dan pilonidal dimple

Page 32: Pf Abdomen

3. Abses perianal berhubungan dengan fistula rektum. Mungkin terjadi pada anak dengan kolitis ulseratif kronik, diare berat atau diare kronik.

- Daerah Anus1. Anus imperforata→ 50% disertai fistula

rektoperineal atau rektovaginal. Pmx. USG sedini mungkin pada kasus ini.

Page 33: Pf Abdomen

Fistula → mekoneum atau flatus dpt keluar dari uretra atau vagina, urin mungkin mgd mekoneum juga.

Pada Anus imperforata : adanya fistula rektoperineal dapat salah tafsir sebagai anus

Kel. Kongenital Anus = Sindrom VATER

Terdiri dari: Defek vertebra, atresia ani,atresia esofagus.

Page 34: Pf Abdomen

Kel. Bawaan yg menyertai Sindrom VATER- Defek septum ventrikel, atau- Penyakit jantung bawaan lain- Arteria umbilikalis tunggal

Cat’s eye syndrome terdapat :- Anus Imperforata- Koloboma mata- Lobang preaurikular- Kel. Jantung Bawaan- Malformasi ginjal

Page 35: Pf Abdomen

- Fisura ani → lesi berupa sayatan pada mukosa anus. Dpt menyebabkan konstipasi dan kolik infantil

- Kolik rektum → Benjolan berwarna merah (cherry red). Dpt menyebabkan perdarahan per anum

- Hemoroid → Dpt disebabkan hipertensi portal.- Investasi cacing kremi → rasa gatal pada lipatan

mukosa rektum dan perianal- Diaper rash → Erupsi berwarna kemerahan

Page 36: Pf Abdomen

PEMERIKSAAN COLOK DUBUR1. Dilakukan atas indikasi2. Posisi tengkurap dan fleksi pada kedua sendi

lutut3. Pemeriksa memakai sarung tangan4. Yang dipergunakan ialah jari kelingking5. Bila anak sudak besar, diminta kencing dahulu

Page 37: Pf Abdomen

Cara : Lokasi kelainan merujuk angka-angka pada jam.Ventral terhadap pasien = angka 12Dorsal pasien = angka 6Sisi kiri pasien = angka 3Sisi kanan pasien = angka 9

Yang Dinilai Pada RT :1. Ada tidaknya anus2. Tonus Sfincter3. Ada atau tidaknya bagian yang menyempit atau melebar

Page 38: Pf Abdomen

4. Ada atau tidaknya fistula5. Terdapatnya nyeri6. Ada atau tidaknya feses didalam rektum7. Massa tumor8. Prostat9. Uterus dan ovarium pada wanita pada usia

pubertas

Page 39: Pf Abdomen

- Bila diduga terdapat kelainan saraf perifer pada lesi spinal, diperiksa sensibilitas daerah perineum dengan menggunakan rujukan jarum tajam.

Normal : akan terjadi twitching daerah perineum

disertai gerakan anus ke arah lateral

Page 40: Pf Abdomen

TERIMA KASIH