Petunjuk Teknis OFI v Tahun 2013-Edited

10
PETUNJUK TEKNIS OLIMPIADE FARMASI INDONESIA (OFI) V TAHUN 2013 Antar Mahasiswa Farmasi seluruh Indonesia

Transcript of Petunjuk Teknis OFI v Tahun 2013-Edited

Page 1: Petunjuk Teknis OFI v Tahun 2013-Edited

PETUNJUK TEKNIS OLIMPIADE FARMASI INDONESIA (OFI) V TAHUN 2013 Antar Mahasiswa Farmasi seluruh Indonesia

Page 2: Petunjuk Teknis OFI v Tahun 2013-Edited

1

PETUNJUK TEKNIS

OLIMPIADE FARMASI INDONESIA

(OFI ) V TAHUN 2013

I. Pendahuluan

Globalisasi menyebabkan mobilitas manusia, modal, jasa, ideologi, media dan

budaya melewati batas-batas territorial negara. Peran batas-batas teritorial di satu sisi

yang berkurang akan memberikan peluang bagi negara untuk meningkatkan

produktivitasnya, namun di sisi lain juga memicu tingkat persaingan. Hanya bangsa

dengan daya saing tinggi yang dapat mengambil manfaat dari era globalisasi tersebut.

Membandingkan indeks daya saing bangsa (Global Competitiveness Index) pada tahun

2009-2010, Indonesia berada pada urutan 54 dari 140 negara. Indonesia masih tertinggal

dari beberapa negara anggota ASEAN seperti : Singapura (3), Malaysia (24), Brunei

Darussalam ( 32 ) dan Thailand (36).

Salah satu cara untuk meningkatkan indeks daya saing bangsa adalah

pengembangan sumber daya manusia. Saat ini, pengembangan sumber daya manusia di

Indonesia masih belum memuaskan. Laporan UNDP 2010 menempatkan pegembangan

sumber daya manusia Indonesia (Human Development Index, HDI) pada urutan 108 dari

169 negara. Keadaan seperti ini cukup memprihatinkan karena sebagai bangsa dengan

jumlah penduduk yang besar Indonesia seharusnya mampu untuk mengembangkan dan

memanfaatkan kualitas sumber daya manusianya.

Sumber daya manusia yang handal dan professional mutlak diperlukan untuk

memanfaatkan dan mengelola sumber daya alam seoptimal mungkin untuk kesejahteraan

masyarakat. Salah satunya adalah pemanfaatan kekayaan alam sebagai obat. Ekspolarasi

bahan alam ini untuk menjadi bahan baku obat tentunya sangat memerlukan tenaga yang

handal dan memiliki pengetahuan yang sangat kompeten dibidangnya, terutama di bidang

farmasi. Melalui rekayasa ilmu pengetahuan dan teknologi kefarmasian, hal ini akan

mampu mengubah bahan baku alam menjadi bentuk obat yang dapat dimanfaatkan.

Meningkatnya jumlah kebutuhan akan obat, tekanan kompetisi perdagangan,

berkembangnya inovasi produksi massal, dan lahirnya berbagai penyakit baru akan terus

mendorong inovasi dalam penemuan dan jumlah pengembangan obat. Oleh sebab itu,

Page 3: Petunjuk Teknis OFI v Tahun 2013-Edited

2

keberadaan ilmuwan farmasi yang handal dan professional di bidang farmasi mutlak

diperlukan. Selain itu, ketersediaan tenaga terdidik dan terampil secara massif juga sangat

diperlukan untuk mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan.

Sebagai langkah untuk menghasilkan ilmuwan farmasi di atas, tentunya diperlukan

pendidikan ilmu farmasi di institusi Perguruan Tinggi yang ditunjang oleh berbagai

kurikulum yang kompeten dan kegiatan-kegiatan pendukung akademik lainnya. Salah

satu bentuk kegiatan pendukung ini adalah berupa kegiatan yang dapat mengasah

pengetahuan dan keterampilan mahasiswa dibidang IPTEK kefarmasian.

Berdasarkan hal inilah, maka diselenggarakan kegiatan Olimpiade Farmasi

Indonesia yang selanjutnya disingkat dengan OFI yang juga merupakan wadah bagi

mahasiswa farmasi se-Indonesia dalam menjalin silahturahmi dan saling tukar informasi

di bidang IPTEK kefarmasian.

OFI untuk pertama kali dilaksanakan di Fakultas Farmasi Universitas Andalas

Padang tahun 2009 bersamaan dengan Dies Natalis 45 Fakultas Farmasi Universitas

Andalas dan mendapat dukungan dari Dirjen DIKTI dalam bentuk pemberian piala

bergilir untuk peserta perguruan tinggi yang memperoleh juara umum. OFI ini

memperlombakan dua bidang ilmu yaitu farmasetika/ sains farmasi dan farmakologi/

farmasi klinis.

OFI I diikuti oleh delapan perguruan tinggi farmasi dengan total jumlah peserta 54

orang yaitu bidang farmasetika/ sains farmasi sebanyak 28 orang dan bidang

farmakologi/ farmasi klinis sebanyak 26 orang. Pada OFI I ini, juara umum diperoleh

oleh Jurusan Farmasi Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka (UHAMKA). Tahun

berikutnya (2010), OFI II diselenggarakan di UHAMKA yang diikuti oleh 18 perguruan

tinggi farmasi dengan total jumlah peserta 101 orang yaitu bidang farmasetika/ sains

farmasi sebanyak 49 orang dan bidang farmakologi/ farmasi klinis sebanyak 52 orang.

Pada pelaksanaan OFI II ini, juara umum direbut oleh Sekolah Farmasi ITB. Selanjutnya

pada tahun 2011, Alhamdulillah kegiatan OFI III telah terlaksana pada tanggal 23–25

September 2011 yang diikuti sebanyak 18 perguruan tinggi farmasi seluruh Indonesia

dengan total jumlah peserta sebanyak 69 orang delegasi dari dua bidang yang

diperlombakan. Dalam olimpiade ini, Sekolah Farmasi ITB kembali menjadi juara umum

untuk kedua kalinya. OFI IV kembali dilaksanakan di Fakultas Farmasi Universitas

Page 4: Petunjuk Teknis OFI v Tahun 2013-Edited

3

Andalas Padang yang diikuti oleh 18 perguruan tinggi farmasi dengan total jumlah

peserta 64 orang yaitu bidang farmasetika/ sains farmasi sebanyak 28 orang dan bidang

farmakologi/ farmasi klinis sebanyak 36 orang; dimana juara umum diperoleh oleh

Fakultas Farmasi Universitas Indonesia.

Pada tahun 2013, OFI V akan diselenggarakan di Program Studi Farmasi Fakultas

Ilmu Kesehatan Universitas Muhammasiyah Malang. Ke depannya diharapkan, OFI akan

menjadi acara rutin kemahasiswaan Nasional, menjadi wadah yang dapat mengasah dan

meningkatkan wawasan mahasiswa di bidang kefarmasian serta sebagai wadah

silahturahmi antarmahasiswa farmasi seluruh Indonesia. OFI V secara umum sama

dengan OFI tahun sebelumnya. Petunjuk teknis ini merupakan pedoman bagi peserta

lomba dalam mengikuti kegiatan OFI V ini.

II. Tujuan

OFI ini bertujuan untuk:

a. Menggali dan mengasah kemampuan mahasiswa farmasi se-Indonesia di bidang

IPTEK kefarmasian.

b. Mengembangkan hard skill dan soft skill antar mahasiswa farmasi se-Indonesia

c. Sebagai ajang untuk menjalin silaturrahim dan persaudaraan antar sesama mahasiswa

farmasi se-Indonesia

d. Sebagai wadah untuk saling tukar informasi berkaitan dengan perkembangan IPTEK

kefarmasian

III. Panitia Penyelenggara

OFI diselenggarakan tiap tahun dibawah koordinasi Komite Olimpiade Farmasi

Indonesia (KOFI) Untuk melaksanakan kegiatan OFI, KOFI membentuk Panitia

Penyelenggara OFI yang terdiri dari unsur KOFI dan perguruan tinggi tuan rumah

penyelenggara OFI. OFI V tahun 2013 ini dilaksanakan di Program Studi Farmasi

Universitas Muhammadiyah Malang.

Page 5: Petunjuk Teknis OFI v Tahun 2013-Edited

4

Adapun susunan KOFI sejak dari tahun 2009 sampai sekarang adalah sebagai

berikut:

A. Pelindung : Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (DIKTI)

Kementerian Pendidikan Nasional Republik Indonesia

B. Penasehat : 1. Prof. Elly Wahyudin, DEA., Apt.

(Ketua Asosiasi Perguruan Tinggi Farmasi Indonesia/ APTFI)

2. Drs. Dani Purnomo,

(Ketua Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia)

C. Ketua : Syofyan,S.Si., M.Farm., Apt.

D. Anggota : 1. Dr. Erizal, M.Si., Apt. (Bidang Farmasetik/Sains Farmasi )

2. Dr. Dedy Almasdy, M.S., Apt. (Bidang Farmakologi/Farmasi

Klinis)

IV. Peserta dan Pembina Pendamping

Peserta OFI dikelompokkan atas dua kelompok bidang lomba, yaitu Kelompok

Farmasetika/ Farmasi Sains dan Kelompok Farmakologi/ Farmasi Klinis. Masing-masing

perguruan tinggi boleh mengirim peserta lebih dari 1 untuk setiap bidang lomba.

Persyaratan peserta adalah mahasiswa S1-Farmasi yang masih aktif dan terdaftar pada

semester berjalan, tidak terikat dengan dengan semester dan Indeks Prestasi (IP), asalkan

dapat menguasai materi lomba seperti di atas.

Setiap perguruan tinggi didampingi oleh pembina pendamping minimal 1 orang

setiap perguruan tinggi dengan syarat adalah dosen tetap perguruan tinggi tersebut.

V. Dewan Juri

Dewan juri OFI terdiri dari dosen farmasi yang kompeten dari PT (Perguruan

Tinggi) anggota APTFI (Asosiasi Perguruan Tinggi Farmasi se-Indonesia) serta praktisi

yang ditetapkan melalui SK KOFI. Dewan juri terdiri dari seorang ketua dan dua anggota

untuk masing-masing bidang lomba. Dewan juri bertugas melakukan penilaian baik pada

babak penyisihan maupun pada babak final serta mengumumkan hasil tiap tahapan

lomba.

Page 6: Petunjuk Teknis OFI v Tahun 2013-Edited

5

VI. Tim Pembuat Soal

Soal OFI dibuat oleh sebuah tim independent yang berasal dari dosen farmasi

yang kompeten dari PT anggota APTFI yang ditetapkan melalui SK KOFI. Jumlah

anggota tim pembuat soal sebanyak 3 orang tiap bidang lomba.

VII. Agenda Acara

Agenda kegiatan OFI adalah sebagai berikut:

1. Kegiatan utama

Berupa kegiatan lomba babak penyisihan dan babak final

2. Kegiatan pendukung

Berupa kegiatan acara pembukaan dan penutupan, kegiatan persahabatan seperti

jamuan makan malam, kegiatan wisata dan kegiatan lainnya. Pada acara pembukaan

dilakukan penyerahan piala bergilir dari Dosen Pembimbing tim juara umum tahun

sebelumnya kepada Ketua KOFI dan pada acara penutupan dilakukan penyerahan

piala bergilir oleh Ketua KOFI kepada Tim Juara Umum.

VIII. Teknis lomba

Lomba dilaksanakan dalam dua babak yaitu:

1. Babak Penyisihan (Hari I)

a. Berupa menyelesaikan soal-soal tertulis, berupa essay.

b. Meteri soal pada OFI V ini adalah sebagai berikut:

1) Bidang Farmasetika/ Sains Farmasi

a) Disain sediaan padat (tablet)

b) Disain sediaan semipadat (krim)

c) Disain sediaan cair (suspensi)

d) Disain sediaan steril (obat tetes mata)

e) Disain Sistem Penghantaran Obat (lepas terkendali oral)

f) Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB)

g) Stabilitas obat

h) Farmakokinetik (BABE)

i) Obat tradisional

Page 7: Petunjuk Teknis OFI v Tahun 2013-Edited

6

j) Wawasan umum/ IPTEK Farmasi

2) Bidang Farmakologi/ Farmasi Klinis

a) Farmakologi obat sistem saraf pusat

b) Farmakologi antibiotik

c) Farmakologi obat kardiovaskular

d) Farmakologi NSAID

e) Farmakoterapi gangguan sistem hormon (reproduksi)

f) Farmakoterapi gangguan pencernaan (diare)

g) Farmakoterapi penyakit kulit (jamur)

h) Farmakoterapi penyakit sendi (radang sendi)

i) Obat tradisional

j) Wawasan umum/ IPTEK Farmasi

c. Nilai masing-masing item soal maksimal 10. Alokasi waktu 120 menit.

d. Lima orang peserta dengan nilai tertinggi, akan maju ke babak final dengan

catatan nilai yang diperoleh pada babak penyisihan ini akan digunakan

dalam menghitung nilai akhir pada penentuan juara 1, 2 dan 3 per bidang

lomba.

2. Babak Final (Hari II)

Pada babak final ini, lomba diadakan dalam tiga tahap yaitu:

a. Tahap I : Simulasi farmasi apotik

1. Masing-masing peserta mendapat satu resep yang sama.

2. Khusus peserta bidang farmasetika, melakukan:

a) Skrining resep (nilai 10):

- Aspek administrasi (kelengkapan resep)

- Aspek farmasetika (perhitungan dosis, ketepatan bentuk sediaan,

signa, dan lain-lain)

- Jika dalam kenyataan ditemukan hal yang perlu minta persetujuan

dokter, maka peserta dapat menghubungi dokter yang diperankan

oleh juri.

b) Membuat etiket obat (nilai 5).

Page 8: Petunjuk Teknis OFI v Tahun 2013-Edited

7

c) Menghitung harga obat (nilai 5).

3. Khusus peserta bidang farmasi klinis, melakukan:

a) Skrining dari aspek klinis seperti interaksi obat atau OTT (nilai 5). Jika

dalam kenyataan ditemukan hal yang perlu minta persetujuan dokter,

maka peserta dapat menghubungi dokter yang diperankan oleh juri.

b) Membuat kopi resep (nilai 5).

c) Dispensing dan konseling resep secara langsung kepada pasien secara

bergantian (ketika satu peserta melakukan dispensing dan konseling,

maka peserta lain yang belum melakukannya, ditempatkan pada ruang

lain) (nilai 10). Pasien diperankan oleh orang lain yang ditunjuk oleh

panitia.

b. Tahap II : Bedah kasus

1. Terdapat lima kasus yang dibedah pada tahap ini.

a) Bidang farmasetika, topik kasus farmasi industri:

- Sediaan obat oral I (padat)

- Sediaan obat oral II (cair)

- Sediaan obat topikal

- Sediaan obat parenteral

- Sediaan obat lepas lambat

b) Bidang farmasi klinis, topik kasus farmasi klinik/ rumah sakit:

- DBD

- Thypoid

- Hipertensi

- Asma

- Diabetes

2. Tiap peserta diberi satu kasus yang berbeda dan masing-masing diberi

kesempatan untuk menjawab pertama kali sesuai urutan. Misalnya, kasus 1

dibacakan oleh juri, kemudian kesempatan menjawab pertama diberikan

kepada peserta pertama dan kemudian dimintai tanggapan kepada dua orang

peserta pertama yang mengacungkan diri dengan cara memencet

Page 9: Petunjuk Teknis OFI v Tahun 2013-Edited

8

bel/menunjuk tangan. Kasus 2 ditanggapi pertama oleh peserta kedua,

kemudian baru ditanggapi oleh dua orang peserta pertama yang

mengacungkan diri dengan cara memencet bel/menunjuk tangan. Begitu

seterusnya.

3. Aturan penilaian tiap kasus sebagai berikut :

Kriteria Penilaian Nilai

Jawaban peserta pertama Benar Nilai peserta

pertama maksimal

20

Sanggahan/Tanggapan

peserta berikutnya terhadap

jawaban peserta pertama

Benar, tapi mengulang

jawaban peserta

sebelumnya (tidak ada

perbaikan secara

substansial)

Nilai peserta 0

Sanggahan/Tanggapan

peserta berikutnya terhadap

jawaban peserta pertama

Benar, tapi melengkapi

secara substansial

meskipun mengulang

jawaban peserta

sebelumnya

Nilai peserta

maksimal 10

Sanggahan/Tanggapan

peserta berikutnya terhadap

jawaban peserta pertama

Salah sama sekali Nilai 0

c. Tahap III : Presentasi Jurnal.

1) Tiap peserta diberi satu buah jurnal internasional.

2) Peserta diberi kesempatan untuk membaca selama maksimal lima menit dan

kemudian dari jurnal tersebut, peserta membuat rangkuman dalam bentuk

skema (peta konsep) sehingga tergambar isi penelitian yang mencangkup

latar belakang, metode penelitian dan kesimpulan penelitian, di atas kertas/

chart yang disediakan oleh panitia. Selanjutnya peserta mempresentasikan

secara lisan maksimal lima menit.

3) Juri akan memberikan pertanyaan kepada tiap peserta sesuai apa yang

dipresentasikan dan terkait isi jurnal, untuk mengetahui sejauh mana peserta

dapat menjelaskan secara teori hubungan sebab akibat yang terdapat dalam

penelitian di dalam jurnal tersebut.

Page 10: Petunjuk Teknis OFI v Tahun 2013-Edited

9

4) Aturan penilaian tahap presentasi jurnal adalah sebagai berikut:

Kriteria penilaian Nilai

Isi peta konsep:

Latat belakang, metode dan kesimpulan

Maksimal nilai 10

Tanya jawab:

Penguasaan teori

Maksimal nilai 10

IX. Penentuan Pemenang

Pemenang OFI V ditentukan sebagai berikut :

a. Pemenang masing-masing kelompok atau bidang OFI adalah berupa juara 1, 2

dan 3

b. Penentuan pemenang tiap bidang diperoleh berdasarkan perhitungan nilai akhir

dengan rumusan: NILAI BABAK PENYISIHAN + (2 X NILAI BABAK

FINAL) : 3

Misalkan, nilai babak penyisihan 50, nilai babak final 60, maka NILAI AKHIR =

50 + (2 X 60) : 3 = 170/3

= 56,67

c. Penentuan juara umum dilihat dari perolehan poin. Bagi perguruan tinggi yang

memperoleh point tertinggi berdasarkan kumulatif nilai dari 2 bidang lomba

(Juara 1 bernilai 5, juara 2 bernilai 3 dan juara 3 bernilai 1), akan diberi tropi

bergilir juara umum dari Dirjen DIKTI. Jika masih terdapat nilai yang sama,

pemenang ditentukan berdasarkan jumlah peserta yang masuk final untuk kedua

bidang. Jika masih ditemukan sama, dilihat dari jumlah total nilai akhir yang

diperoleh peserta untuk kedua bidang

X. Penutup

Demikianlah juknis ini dibuat untuk dapat menjadi pedoman dalam pelaksanaannya.

Padang, 18 April 2013

Ketua KOFI

Syofyan, S.Si., M.Farm, Apt