Petunjuk Pengisian Form Pmkp

2
PETUNJUK PENGISIAN FORM PMKP INDIKATOR NON BEDAH 1. Jumlah penderita dekubitus adalah kejadian dekubitus yang terjadi di rumah sakit, apabila masuk RS sudah dalam kondisi dekubitus tidak dimasukkan dalam pendataan. 1 kejadian dekubitus didata 1x saat hari pertama ditemukan. 2. Jumlah penderita tirah baring total adalah jumlah pasien rawat inap setiap harinya. Untuk mempermudah pengisian, team PMKP sudah menyediakan form bantu untuk pendataan indikator ini. 3. Jumlah kejadian infeksi karena jarum infus diisi jumlah kasus infeksi karena jarum infus yang terjadi di bangsal akibat pemasangan infus di bangsal yang bersangkutan. 1 kejadian dimasukkan data 1x saat pertama ditemukan. Apabila terjadi infeksi akibat pemasangan infus dari IGD atau bangsal lain makan dalam memasukkan data ditulis kode bangsal disertai hari rawat (contoh phlebitis pada pasien yang dipasang infus di IGD setelah dirawat di bangsal hari ke 4 = I4). Apabila phlebitis terjadi pada pasien yang dipasang infus dari Puskesmas maka tidak dimasukkan dalam pendataan. 4. Jumlah pemasangan infus diisi sesuai jumlah tindakan pemasangan infus yang dilakukan setiap harinya di bangsal 5. Indikator jumlah penyulit/infeksi transfusi darah disertai jenis kejadian penyulitnya di bawah form 6. Indikator 6 jelas 7. Indikator 7 diisi oleh sub bag rekam medik 8. Indikator 8 diisi oleh sub bag rekam medik 9. Indikator 9 khusus IGD 10. Indikator 10 khusus IGD

description

PMKP

Transcript of Petunjuk Pengisian Form Pmkp

Page 1: Petunjuk Pengisian Form Pmkp

PETUNJUK PENGISIAN FORM PMKP

INDIKATOR NON BEDAH

1. Jumlah penderita dekubitus adalah kejadian dekubitus yang terjadi di rumah sakit, apabila masuk RS sudah dalam kondisi dekubitus tidak dimasukkan dalam pendataan. 1 kejadian dekubitus didata 1x saat hari pertama ditemukan.

2. Jumlah penderita tirah baring total adalah jumlah pasien rawat inap setiap harinya. Untuk mempermudah pengisian, team PMKP sudah menyediakan form bantu untuk pendataan indikator ini.

3. Jumlah kejadian infeksi karena jarum infus diisi jumlah kasus infeksi karena jarum infus yang terjadi di bangsal akibat pemasangan infus di bangsal yang bersangkutan. 1 kejadian dimasukkan data 1x saat pertama ditemukan. Apabila terjadi infeksi akibat pemasangan infus dari IGD atau bangsal lain makan dalam memasukkan data ditulis kode bangsal disertai hari rawat (contoh phlebitis pada pasien yang dipasang infus di IGD setelah dirawat di bangsal hari ke 4 = I4). Apabila phlebitis terjadi pada pasien yang dipasang infus dari Puskesmas maka tidak dimasukkan dalam pendataan.

4. Jumlah pemasangan infus diisi sesuai jumlah tindakan pemasangan infus yang dilakukan setiap harinya di bangsal

5. Indikator jumlah penyulit/infeksi transfusi darah disertai jenis kejadian penyulitnya di bawah form

6. Indikator 6 jelas 7. Indikator 7 diisi oleh sub bag rekam medik 8. Indikator 8 diisi oleh sub bag rekam medik 9. Indikator 9 khusus IGD 10. Indikator 10 khusus IGD

Page 2: Petunjuk Pengisian Form Pmkp

INDIKATOR BEDAH

1. Jumlah infeksi luka operasi diisi dengan jumlah kejadian infeksi post operasi bersih yang dilakukan di RS yang muncul setelah 3x24 jam

2. Operasi bersih adalah operasi elektif yang tidak mengenai daerah yang dapat menimbulkan infeksi pada tubuh

3. Komplikasi operasi adalah kejadian kejadian penyulit pasca operasi di luar infeksi (contoh : jahitan terbuka, salah lokasi operasi, kematian di meja operasi dll)

4. Indikator 4 jelas 5. Waktu tunggu > 24 jam dihitung dari saat pasien masuk untuk operasi elektif

dengan persiapan pre operasi (laborat, rontgen, EKG dll) sudah lengkap 6. Indikator 6 jelas 7. Indikator 7 diisi apabila ada pasien pasien pasca appendiktomi tetapi dalam

pemeriksaan Patologi Anatomi jaringan appendiks nya normal