Peta Konsep Sumatra Dan Masa Depan Indonesia
-
Upload
lucia-purwanti -
Category
Documents
-
view
77 -
download
2
description
Transcript of Peta Konsep Sumatra Dan Masa Depan Indonesia
Nama : Lucia Purwanti
NPM : 1206212496
Material Bumi dan Lempeng Tektonik Material Bumi dan Lempeng Tektonik
Mineral dan Batuan pada Kerak Bumi Bentuk Utama di Muka Bumi Plat Tektonik
Bagian dalam
Inti Bumi
Mantel Bumi
Kerak Bumi
Inti Luar
Inti dalam
Kerak BenuaKerak
Felsic Mafic
Mafic
Ultramafic Rocks
Mineral dan Batuan The Geologic Time Scale
Batuan Beku
Batuan Sedimen
Batuan Metamorf
Weathering & erosionMelting
Heat & PressureWeathering & erosion
Eoarchea
Paleo-proterozoi
Paleoarchea
Mesoarchea
Cenozoic
Neoarchea
Paleozoic
Mesozoic
Meso-proterozoi
Neo-proterozoi
Era
Landas Benua Landas Samudera
Pegunungan Aktif
Astenosfer
Litosfer
Vulkanisme
AktivitasTektonik
Daerah tidak Aktif
Continental Shield
Mountain Roots
Mid-oceanic Ridge
Lantai Abisal
Dasar Landas Samudera
Peregangan
Penekanan
Tipe Plat Boundary
Aktivitas:
Spreading boundary
Converging boundary
Transform boundary
Dibentuk oleh pergerakan dari Pasifik
Amerika Eurasia
Afrika Austral-Indian
Antartika
Lempeng di bumi:
Jenis batuan
Melting Heat & pressure
Terdiri dari
Terdiri dari
Sub Bab:
Terdiri dari
Dibentuk oleh
Terdiri dari
Bumi mempunyai inti di bagian tengahnya, dengan beberapa lapisan yang mengelilinginya. Kepadatan paling terpusat pada bagian inti bumi, sedangkan lapisan-lapisan di atasnya mulai berkurang kepadatannya. Lapisan bumi terdiri dari kerak bumi, mantel, inti luar dan inti dalam.
Mineral adalah senyawa alami yang terbentuk melalui proses geologis. Istilah mineral termasuk tidak hanya bahan komposisi kimia tetapi juga struktur mineral. Mineral termasuk dalam komposisi unsur murni dan garam sederhana sampai silikat yang sangat kompleks dengan ribuan bentuk yang diketahui (senyawaan organik biasanya tidak termasuk). Ilmu yang mempelajari mineral disebut mineralogi. Mineral tersusun atas bahan-bahan anorganik dan umumnya berbentuk kristal.
Batuan terbagi menjadi tiga kelas, yaitu:
a. Batuan bekuBatuan beku atau sering disebut igneous rocks adalah batuan yang terbentuk dari satu atau beberapa mineral dan terbentuk akibat pembekuan dari magma. Berdasarkan proses pembentukannya, batuan beku ini bisa dibedakan lagi menjadi batuan beku dalam dan batuan beku luar. Batuan beku dalam mengalami proses pendinginan di bawah permukaan bumi secara perlahan-lahan, kemudian berkembang menjadi batuan mineral kristal. Contohnya batu gabro, batu granit, dan batu diorit. Lalu batuan beku luar mengalami proses pendinginan yang cepat pada permukaan bumi atau dasar laut, dalam bentuk mikroskopis kristal. Contoh batuan beku luar adalah batu basalt, batu andesit, dan batu dacite.
b. Batuan sedimenBerdasarkan komposisi pembentuknya, batuan sedimen terbagi menjadi tiga yaitu:
Klastik (batu atau bagian-bagian dari mineral) Kimia (dibentuk dari bahan kimia curah hujan dari air laut atau danau) Organik (terbentuk dari bahan organik, batu bara, dan gambut)
c. Batuan metamorfBatuan ini terbentuk dari batuan yang sudah ada sebelumnya, seperti batuan beku dan batuan sedimen akibat panas dan tekanan yang hebat. Contoh dari batuan metamorf yaitu:
Shale ditransformasikan ke sabak Batu kuarsit Limestone untuk marmer
Bentuk utama di permukaan bumi terdiri dari landas benua dan landas samudera. Keduanya dibentuk oleh pergerakan dari litosfer dan astenosfer.
Litosfer merupakan bagian dari kulit bumi yang kaku, keras namun rapuh (mudah patah) dan telah mendingin, termasuk di dalamnya bagian kerak bumi dan bagian atas mantel bumi. Ketebalan litosfer mencapai 60 km hingga 150 km. Litosfer menebal di bawah landas benua dan tipis di bawah landas samudera.
Di bawah litosfer terdapat astenosfer, astenosfer merupakan bagian dari bumi yang lembut dan plastis. Hubungan antara litosfer dan astenosfer dapat diumpamakan seperti bongkahan es yang mengapung di Laut Arktik. Litosfer yang padat dan kaku mengapung di atas astenosfer yang plastis. Oleh karenanya, litosfer dapat bergerak dari satu tempat ke tempat yang lain atau bahkan terpecah.
Landas benua dibagi menjadi 2 tipe, yaitu daerah pegunungan aktif-membentuk sabuk pegunungan dan daerah yang tidak aktif namun stabil. Gunung-gunung yang termasuk dalam gunung aktif dapat terbentuk melalui 2 proses geologi yaitu vulkanisme dan tektonisme.
Gunung yang terbentuk melalui proses vulkanisme merupakan bentukan dari muntahan magma yang kemudian mendingin dan terbentuk gunung. Proses ini dapat membentuk rantai pegunungan yang panjang, tergantung seberapa kuat ekstrusi magma yang terjadi.
Proses pembentukan gunung yang kedua adalah aktivitas tektonik, yaitu patahan dan gabungan dari kerak bumi yang terjadi di bawah permukaan bumi. Kerak yang muncul ke permukaan karena aktivitas tektonik ini kemudian membentuk pegunungan dan plateau.
Bagian pegunungan yang aktif hanyalah sebagian kecil dari benua, sisanya adalah daerah yang tidak aktif namun stabil. Ada 2 tipe struktur yang stabil, yaitu continental shields dan mountain roots. Continental shields adalah daerah rendah yang terbentuk dari batuan metamorf, namun juga dapat dilapisi dengan batuan sedimen. Mountain roots atau akar pegunungan merupakan daerah yang terbentuk dari batuan sedimen yang terkena aliran banjir pada masa Palaeozoik hingga awal Mesozoik dan terbawa air sehingga di beberapa tempat berubah menjadi batuan metamorf. Daerah yang terkikis tersebut kemudian menyisakan struktur paling bawah dari sabuk pegunungan yang lama. Akar pegunungan dapat berbentuk tebing rantai yang panjang dan sempit.
Sedangkan relief landas samudera terdiri dari lantai abisal, mid-oceanic ridge dan dasar landas samudera. Lantai abisal merupakan dasar samudera yang lembut karena terbentuk dari batuan sedimen yang pelan-pelan menuju samudera . Mid oceanic ridge adalah tebing bawah laut yang membagi landas samudera menjadi dua bagian. Mid oceanic ridge terbentuk karena kerak bumi yang tertarik berlawanan arah. sedangkan dasar landas samudera merupakan daerah terdalam pada landas samudera dan berbatasan langsung dengan tepi benua. Tepi benua terdiri dari lereng benua, paparan benua dan lipatan tepi benua. ketiganya merupakan perbatasan antara samudera dan benua.
Tepi benua yang pasif mengumpulkan sedimen yang banyak sehingga menjadi tebal, tepi benua yang pasif merupakan bagian yang litosfernya sama sehingga dapat bergerak bersama. sedangkan tepi benua yang aktif membentuk palung-palung laut karena kerak samudera tertekan ke bawah dan menginduksi aktivitas vulkanis.
Sumatera merupakan daerah yang termasuk dalam ring of fire karena di sana terdapat banyak gunung api yang masih aktif. gunung berapi tersebut terbentuk dari aktivitas vulkanis dan tektonis yang mengakibatkan banyaknya gempa bumi yang terjadi di Sumatera. selain itu, kedua aktivitas geologis tersebut membentuk barisan pegunungan di sepanjang wilayah barat sumatera, contohnya Pegunungan Bukut Barisan. Pulau Sumatra merupakan kawasan episentrum
gempa bumi karena dilintasi oleh patahan kerak bumi disepanjang Bukit Barisan, yang disebut Patahan Sumatra; dan patahan kerak bumi di dasar Samudra Hindia disepanjang lepas pantai sisi barat Sumatra.
Pegunungan Bukit Barisan adalah jajaran pengunungan yang membentang dari ujung utara (Aceh) sampai ujung selatan (Lampung) pulau Sumatra, memiliki panjang lebih kurang 1650 km. Rangkaian pegunungan ini mempunyai puncak tertinggi Gunung Kerinci yang berlokasi di Jambi, berketinggian 3.805 meter di atas permukaan laut. Pegunungan Bukit Barisan terletak dekat pertemuan antara pelat tektonik Eurasia dan Australia.
Plate Tectonic
Continental Rupture and New Ocean Basins
Laut merah merupakan salah satu contoh dari proses pemecahan benua. Pada mulanya teori yang terdapat di permukaan bumi adalah bahwa terdapat 1 benua yang bernama Pangea dan 1 samudra yang bernama laut Tethys.
Lengkung Benua dan Perpatahan dari lempeng samudra
Pada proses terjadinya subduksi dimana lempeng samudra bertabrakan dan mensubduksi lantai samudra sehingga membentuk pegunungan vulkanik bawah laut. Hal ini menjelaskan mengapa adanya pegunungan vulkanik di bawah laut. Terdapat gerakan konvergen dimana dua lempeng benua saling bertumbukan, membentuk pegunungan yang tinggi contohnya Pegunungan Himalaya Alpen, bila lempeng benua bertumbukan dengan lempeng samudera, lempeng samudera akan menunjam ke bawah lempeng benua. Lalu terdapat gerakan divergen dimana lempeng akan bergerak saling menjauhi dan magma panas akan mengisi rekahan diantara lempeng dengan membentuk batuan baru contohnya mid oceanic ridges.
Perpatahan dari lempeng benua
Hal ini terjadi ketika terjadinya perpatahan dari lempeng benua dengan batas benua dan membentuk lipatan benua.
Datangnya kekuatan untuk pergerakan lempeng bumi adalah panas yang dihasilkan dari radioaktivitas dari dalam bumi dimana:
Panas Radiasi bumi menghasilkan pergerakan batuan di lempeng bumi
Satu teori yaitu pergerakan lempeng bumi dihasilkan oleh konveksi arus di batu mantel panas
Unsur memiliki isotop yang tidak stabil yang secara spontan memancarkan energi atau bahan melalui peluruhan radioaktif