Peta Ketahanan dan Kerentanan Pangan (Food Security...

4
Peta Ketahanan dan Kerentanan Pangan (Food Security and Vulnerability Atlas/FSVA) Written by Administrator Friday, 03 June 2016 02:23 - Last Updated Friday, 03 June 2016 09:07 Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur senantiasa bekerja keras untuk meningkatkan kondisi ketahanan pangan dan gizi wilayah dengan menyajikan gambaran kondisi ketahanan pangan yang lengkap dan menyeluruh sebagai pijakan awal dalam perencanaan program/kegiatan di setiap level untuk menjawab dan memperbaiki serta meningkatkan kondisi sebagaimana yang telah digambarkan. Peta Ketahanan dan Kerentanan Pangan (Food Security and Vulnerability Atlas/FSVA) adalah merupakan salah satu alat/tool yang memberikan informasi dan gambaran tentang kondisi ketahanan dan kerentanan wilayah, dirinci sampai pada level administrasi yang lebih kecil yaitu pada level kecamatan, dengan indikator yang lebih luas cakupannya terhadap berbagai aspek/dimensi yang berhubungan baik secara langsung maupun tidak langsung dengan persoalan Ketahanan Pangan (bersifat multidimensional). Sejak Tahun 2005, Dewan Ketahanan Pangan Provinsi NTT telah meluncurkan Peta dimaksud dengan nama Peta Kerawanan Pangan (Food Insecurity Atlas/FIA), sebagai edisi I dan di mutakhirkan pada Tahun 2010 sebagai edisi ke II berganti nama menjadi Peta Ketahanan dan Kerentanan Pangan (Food Security and Vulnerability Atlas/FSVA) dan pada Tahun 2015 di luncurkan lagi Edisi III dengan nama dan alat analisis yang sama dengan edisi II Tahun 2010. Sebagai bahan/alat untuk memberi informasi diharapkan peta ini dipergunakan oleh seluruh pemangku kepentingan ketahanan pangan dengan merencanakan program/kegiatan untuk menjawab permasalahan yang ada sebagai upaya peningkatan ketahanan pangan di NTT. Peta ini menjawab beberapa pertanyaan mendasar yaitu : 1. Dimana lokasi yang tahan/rentan terhadap persoalan ketahanan pangan (di rinci sampai pada level kecamatan) 2. Mengapa lokasi itu tahan/rentan terhadap ketahanan pangan (Dimensi dan indikator apa yang paling berpengaruh ; apakah dimensi ketersediaan, aksesibilitas atau pemanfaatan pangan yang bermasalah di lokasi itu ; dan akan dicermati lagi indikator yang dominan mempengaruhi kondisi tersebut) 3. Berapa jumlah penduduk yang rentan terhadap indikator yang dominan tersebut, sehingga ketika dilakukan perencanaan untuk intervensinya dapat dihitung kebutuhan dana yang optimal untuk melakukan perubahan ke depan. Peta yang disajikan digambarkan dalam 2 (dua) warna yaitu warna hijau untuk menunjukkan wilayah tahan pangan dan warna merah untuk menunjukkan wilayah yang rentan pangan. Masing-masing warna (hijau dan merah) diturunkan lagi dalam 3 (tiga) gradasi warna untuk menunjukkan kondisi dan rekomendasi prioritas penanganannya, yaitu : 1 / 4

Transcript of Peta Ketahanan dan Kerentanan Pangan (Food Security...

Peta Ketahanan dan Kerentanan Pangan (Food Security and Vulnerability Atlas/FSVA)

Written by AdministratorFriday, 03 June 2016 02:23 - Last Updated Friday, 03 June 2016 09:07

Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur senantiasa bekerja keras untuk meningkatkankondisi ketahanan pangan dan gizi wilayah dengan menyajikan gambaran kondisi ketahananpangan yang lengkap dan menyeluruh sebagai pijakan awal dalam perencanaanprogram/kegiatan di setiap level untuk menjawab dan memperbaiki serta meningkatkan kondisisebagaimana yang telah digambarkan. Peta Ketahanan dan Kerentanan Pangan (FoodSecurity and Vulnerability Atlas/FSVA) adalah merupakan salah satu alat/tool yang memberikaninformasi dan gambaran tentang kondisi ketahanan dan kerentanan wilayah, dirinci sampaipada level administrasi yang lebih kecil yaitu pada level kecamatan, dengan indikator yang lebihluas cakupannya terhadap berbagai aspek/dimensi yang berhubungan baik secara langsungmaupun tidak langsung dengan persoalan Ketahanan Pangan (bersifat multidimensional).

Sejak Tahun 2005, Dewan Ketahanan Pangan Provinsi NTT telah meluncurkan Peta dimaksuddengan nama Peta Kerawanan Pangan (Food Insecurity Atlas/FIA), sebagai edisi I dan dimutakhirkan pada Tahun 2010 sebagai edisi ke II berganti nama menjadi Peta Ketahanan danKerentanan Pangan (Food Security and Vulnerability Atlas/FSVA) dan pada Tahun 2015 diluncurkan lagi Edisi III dengan nama dan alat analisis yang sama dengan edisi II Tahun 2010.Sebagai bahan/alat untuk memberi informasi diharapkan peta ini dipergunakan oleh seluruhpemangku kepentingan ketahanan pangan dengan merencanakan program/kegiatan untukmenjawab permasalahan yang ada sebagai upaya peningkatan ketahanan pangan di NTT.Peta ini menjawab beberapa pertanyaan mendasar yaitu :

1. Dimana lokasi yang tahan/rentan terhadap persoalan ketahanan pangan (di rinci sampaipada level kecamatan)2. Mengapa lokasi itu tahan/rentan terhadap ketahanan pangan (Dimensi dan indikator apayang paling berpengaruh ; apakah dimensi ketersediaan, aksesibilitas atau pemanfaatanpangan yang bermasalah di lokasi itu ; dan akan dicermati lagi indikator yang dominanmempengaruhi kondisi tersebut)3. Berapa jumlah penduduk yang rentan terhadap indikator yang dominan tersebut, sehinggaketika dilakukan perencanaan untuk intervensinya dapat dihitung kebutuhan dana yang optimaluntuk melakukan perubahan ke depan.

Peta yang disajikan digambarkan dalam 2 (dua) warna yaitu warna hijau untuk menunjukkanwilayah tahan pangan dan warna merah untuk menunjukkan wilayah yang rentan pangan.Masing-masing warna (hijau dan merah) diturunkan lagi dalam 3 (tiga) gradasi warna untukmenunjukkan kondisi dan rekomendasi prioritas penanganannya, yaitu :

1 / 4

Peta Ketahanan dan Kerentanan Pangan (Food Security and Vulnerability Atlas/FSVA)

Written by AdministratorFriday, 03 June 2016 02:23 - Last Updated Friday, 03 June 2016 09:07

a) Merah Tua = Sangat Rentan Prioritas Penanganan Ib) Merah Sedang = Rentan Prioritas Penanganan IIc) Merah Muda = Kurang Rentan Prioritas Penanganan IIId) Hijau Muda = Kurang Tahan Prioritas Penanganan IVe) Hijau Sedang = Tahan Prioritas Penanganan Vf) Hijau Tua = Sangat Tahan Prioritas Penanganan VI

Sangat diharapkan ke depan dapat dilakukan kolaborasi program/kegiatan penangananbersama oleh seluruh stakeholders untuk kondisi sebagaimana ditunjukkan oleh peta ini secarabersama-sama dalam suatu sinergisitas yang baik, agar dapat segera dituntaskan prioritaspermasalahan ketahanan pangan ke depan secara berkelanjutan.

Dari FSVA Provinsi ini telah dipotongkan ke gambaran setiap Kabupaten untuk mendapatkangambaran yang lebih jelas, agar setiap Kabupaten dapat menjabarkan kondisi kabupatennyasecara lebih detail untuk dapat merencanakan perbaikan kondisinya di setiap kabupatenbersama pemangku kepentingan terkait sejalan dengan prioritas dan arah pembangunannya(lihat peta masing-masing kabupaten)

Contoh :

2 / 4

Peta Ketahanan dan Kerentanan Pangan (Food Security and Vulnerability Atlas/FSVA)

Written by AdministratorFriday, 03 June 2016 02:23 - Last Updated Friday, 03 June 2016 09:07

3 / 4

Peta Ketahanan dan Kerentanan Pangan (Food Security and Vulnerability Atlas/FSVA)

Written by AdministratorFriday, 03 June 2016 02:23 - Last Updated Friday, 03 June 2016 09:07

Gambaran selengkapnya dan narasi penjelasannya dapat di baca selengkapnya. SemogaTuhan memberkati setiap usaha kita. File Download .

4 / 4