PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/219/1/Ana...

153
i PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE MENURUT PERSPEKTIF PENDIDIKAN AKHLAK SKRIPSI Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam OLEH ANA ALLAILY MUSYARROFAH NIM: 11111092 JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA (IAIN) SALATIGA 2015

Transcript of PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/219/1/Ana...

Page 1: PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/219/1/Ana Alaily Musyarrofah... · iii PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE MENURUT

i

PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU

KARYA TERE LIYE MENURUT PERSPEKTIF

PENDIDIKAN AKHLAK

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Islam

OLEH

ANA ALLAILY MUSYARROFAH

NIM: 11111092

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA (IAIN)

SALATIGA

2015

Page 2: PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/219/1/Ana Alaily Musyarrofah... · iii PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE MENURUT

ii

Page 3: PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/219/1/Ana Alaily Musyarrofah... · iii PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE MENURUT

iii

PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU

KARYA TERE LIYE MENURUT PERSPEKTIF

PENDIDIKAN AKHLAK

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Islam

OLEH

ANA ALLAILY MUSYARROFAH

NIM: 11111092

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA (IAIN)

SALATIGA

2015

Page 4: PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/219/1/Ana Alaily Musyarrofah... · iii PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE MENURUT

iv

Page 5: PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/219/1/Ana Alaily Musyarrofah... · iii PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE MENURUT

v

Page 6: PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/219/1/Ana Alaily Musyarrofah... · iii PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE MENURUT

vi

Page 7: PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/219/1/Ana Alaily Musyarrofah... · iii PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE MENURUT

vii

MOTTO

Mata air yang dangkal tetap saja bermanfaat jika jernih dan tulus, tetap

segar airnya.

(Gurutta Ahmad Karaeng)

Page 8: PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/219/1/Ana Alaily Musyarrofah... · iii PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE MENURUT

viii

PERSEMBAHAN

Puji syukur kehadirat Allah Swt atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis persembahkan

skripsi ini kepada:

1. Bapak dan Ibundaku tercinta, Bapak Chabib Mushtofa dan Ibu Alfi Salamah

yang telah banyak berkorban tanpa letih dan pamrih demi kesuksesan

putrinya.Terimakasih atas cinta, kasih sayang, doa, bimbingan dan nasihat

dalam kehidupan ini. Semoga selalu diberikan kesehatan, kebahagiaan, dan

mendapat limpahan kasih sayang Allah Swt dunia akhirat.

2. Kakak-kakakku tersayang, Mas Mu‟allim, Mba Malihatun, Mba Nur Laelatul,

Mba Fathin, Mas Barok, Mas Musa, Mba Umi, Mba Endah, Mas Imron, Mas

Hasan, Mas Rasikin, Mba Nur Khoeriyah, Mas Awan, Mba Dewi yang selalu

memberi arahan, motivasi, doa dan sumber inspirasi dalam hidupku. Semoga

sehat selalu, dimudahkan rezekinya dan selalu dalam kebahagiaan dan

lindungan Allah Swt.

3. Mas Muhammad Ainnurofik yang selalu memberikan semangat, doa, dan

dukungan. Semoga sehat selalu, dimudahkan rezekinya dan selalu dalam

lindungan Allah Swt.

Page 9: PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/219/1/Ana Alaily Musyarrofah... · iii PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE MENURUT

ix

KATA PENGANTAR

Assalamu‟alaikum Wr. Wb

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.

Segala puji dan syukur senantiasa penulis haturkan kepada Allah Swt. Atas segala

limpahan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat diberikan kemudahan

dalam menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam semoga tercurah kepada

Rasulullah Saw, keluarga, sahabat dan para pengikut setianya.

Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi tugas dan melengkapi syarat guna

untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan Islam. Skripsi ini adalah “PESAN

GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE MENURUT

PERSPEKTIF PENDIDIKAN AKHLAK”. Penulisan skripsi ini tidak terlepas dari

berbagai pihak yang telah memberikan dukungan moril maupun materiil. Dengan

penuh kerendahan hati, penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga.

2. Bapak Suwardi, M.Pd. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan.

3. Ibu Siti Rukhayati, M.Ag. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI).

4. Ibu Maslikhah, S.Ag., M.Si. sebagai Dosen Pembimbing skripsi yang telah

memberikan bantuan dan bimbingan dengan ikhlas dan sabar serta pengorbanan

waktunya dalam upaya membimbing penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

5. Ibu Dra. Siti Farikhah, M.Pd. selaku Dosen Pembimbing akademik yang telah

membantu peneliti selama menuntut ilmu di IAIN Salatiga.

6. Bapak dan Ibu Dosen IAIN Salatiga yang telah membekali berbagai ilmu

pengetahuan, sehingga penulis mampu menyelesaikan penulisan skripsi ini.

Page 10: PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/219/1/Ana Alaily Musyarrofah... · iii PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE MENURUT

x

7. Karyawan-karyawati IAIN Salatiga yang telah memberikan layanan serta

bantuan.

8. Sahabat-sahabatku Azizah, Icha, Titik, Ema, lastri, Nida, Mba Sukrilah, Mba

Diyah, Silvi, Mba Fajar terima kasih atas dukungan, motivasi serta inspirasinya.

9. Teman-teman seperjuanganku angkatan 2011, khususnya teman-teman PAI kelas

C.

10. Semua pihak yang telah membantu dan mendukung dalam penyelesaian skripsi

ini semoga amal kebaikannya diterima di sisi Allah Swt.

Semoga amal mereka diterima sebagai amal ibadah oleh Allah Swt serta

mendapatkan balasan yang berlipat ganda amiin. Peneliti sadar bahwa dalam

penulisan ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu,

dengan kerendahan hati peneliti mohon saran dan kritik yang sifatnya membangun

demi kesempurnaan penelitian skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi

peneliti pada khususnya maupun pembaca pada umumnya dan memberikan

sumbangan bagi pengetahuan dunia pendidikan. Aamiin ya robbal „alamiin.

Wassalamu‟alaikum Wr. Wb

Salatiga, 29 Agustus 2015

Peneliti,

Ana Allaily Musyarrofah

Page 11: PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/219/1/Ana Alaily Musyarrofah... · iii PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE MENURUT

xi

ABSTRAK

Musyarrofah, Ana Allaily. 2015. Pesan Gurutta pada Novel Rindu Karya Tere

LiyeMenurut Perspektif Pendidikan Akhlak. Skripsi. Jurusan Pendidikan

Agama Islam, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Institut Agama

Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Maslikhah, S.Ag., M.Si..

Kata Kunci: Pesan Gurutta, Pendidikan Akhlak

Pendidikan akhlak merupakan modal terpenting dalam pembentukan diri pribadi

suatu insan yang berguna untuk menghadapi masa depan yang lebih cerah.

Remaja adalah penerus pembangunan dalam semua Negara. Merosotnya moral

generasi muda merupakan pertanda akan merosotnya moral anak bangsa. Penyebab

merosotnya akhlak bangsa adalah kurangnya pemahaman agama di tengah-tengah

masyarakat dan kurangnyapendidikan akhlak. Kemerosotan akhlak dalam kehidupan

masyarakat merupakan suatu bukti gagalnya pendidikan selama ini terutama dalam

bidang akhlak.Pendidikan akhlak pada era kemajuan teknologi seperti sekarang ini

tidak hanya dapat diperoleh di rumah, di sekolah atau lembaga pendidikan formal

lewat pembelajaran di kelas. Pendidikan akhlak dapat diperoleh dari mana saja. Salah

satunya adalah melalui karya sastra yang bermutu dan berkualitas. Selain sebagai

sarana hiburan, karya sastra novel juga bisa sebagai sarana belajar atau pendidikan.

salah satunya adalah novel Rindu karya Tere Liye.Fokus penelitian yang akan dikaji

adalah: 1. Bagaimana pesan Guruttayang berkaitan dengan akhlak terpuji pada novel

Rindu karangan Tere Liye. 2. Bagaimana pesan Gurutta pada novel Rindu dalam

perspektif pendidikan Akhlak. 3. Apaimpilkasi pesan Guruttadalam pendidikan

Akhlak.

Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan (library research),

menggunakan pendekatan deskriptif analisis dengan menggambarkan dan

menjelaskan teks-teks dalam novel yang mengandung tentang pendidikan akhlak

dengan menguraikan dan menganalisis serta memberikan pemahaman atas teks-teks

yang dideskripsikan.Sedangkan dalam pengumpulan datanya menggunakan metode

dokumetasi (documentation research methode),analisis data yang digunakan dalam

skripsi ini adalah analisis isi (content analysis).

Hasil penelitian menyimpulkan bahwa: 1. Pesan Gurutta mengandung 23

macam akhlak terpuji yaitu menerima takdir, bersyukur, menaati perintah Allah Swt,

tobat, khauf dan raja‟, tawakal, adil terhadap diri sendiri, pantang menyerah, tidak

mementingkan diri sendiri, sabar, ikhlas, tegar, optimis, lapang dada, ta‟awun,

berkumpul dengan orang baik, berbuat baik, menutup aib, solidaritas, menghargai

orang lain, pemaaf, memaafkan kesalahan orang tua, dan kasih sayang terhadap orang

tua. 2. Pesan Gurutta mengandung akhlak terhadap Allah Swt (menerima takdir,

bersyukur, menaati perintah Allah Swt, tobat, khauf dan raja‟,dan tawakal); akhlak

terhadap diri sendiri (adil terhadap diri sendiri, gigih, tidak mementingkan diri sendiri,

sabar, ikhlas, tegar, optimis,dan lapang dada); akhlak terhadap sesama yang meliputi

ta‟awun, berkumpul dengan orang baik, berbuat baik, menutup aib, solidaritas,

menghargai orang lain, dan pemaaf); akhlak terhadap orang tua (memaafkan

kesalahan orang tua dan kasih sayang terhadap orang tua). 3. Implikasi pesan Gurutta

dalam pendidikan akhlak yaitu pesan Gurutta diterapkan dengan menceritakan kisah-

kisah yang terdapat dalam al-Qur‟an, memberikan contoh perilaku terpuji yang

dilakukan orang lain, dan menasihati dengan menyertakan dalil al-Qur‟an dan hadits

serta harus dimanifestasikan dalam ranah kognitif, afektif dan psikomotor.

Page 12: PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/219/1/Ana Alaily Musyarrofah... · iii PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE MENURUT

xii

DAFTAR ISI

Halaman

SAMPUL .................................................................................................................. i

LEMBAR BERLOGO .......................................................................................... ii

JUDUL .................................................................................................................. iii

PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................................................ iv

PENGESAHAN KELULUSAN ........................................................................... v

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN .......................................................... .. vi

MOTTO ................................................................................................................ vii

PERSEMBAHAN ................................................................................................. viii

KATA PENGANTAR .......................................................................................... ix

ABSTRAK ............................................................................................................ xi

DAFTAR ISI .......................................................................................................... xii

DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xiv

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah .................................................................. 1

B. Fokus Penelitian .............................................................................. 5

C. Tujuan Penelitian ............................................................................. 6

D. Kegunaan Penelitian ........................................................................ 6

E. Metode Penelitian ............................................................................ 7

F. Penegasan Istilah ............................................................................. 11

G. Sistematika Penulisan Skripsi .......................................................... 12

Page 13: PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/219/1/Ana Alaily Musyarrofah... · iii PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE MENURUT

xiii

BAB II KAJIAN PUSTAKA .......................................................................... 14

A. Gambaran Umum Novel .................................................................. 14

1. Pengertian Novel ......................................................................... 14

2. Unsur-unsur Novel ...................................................................... 15

3. Tujuan Novel .............................................................................. 27

4. Hubungan Novel dengan Karya Ilmiah ...................................... 28

5. Novel Rindu dan Pesan Akhlak Terpuji ..................................... 30

B. Pendidikan Akhlak .......................................................................... 32

1. Pendidikan .................................................................................. 32

2. Akhlak ......................................................................................... 35

3. Pendidikan Akhlak ...................................................................... 40

4. Ruang Lingkup Akhlak ............................................................... 46

BAB III BIOGRAFI ......................................................................................... 53

A. Biografi Pengarang .......................................................................... 53

B. Biografi Novel ................................................................................. 56

1. Tema ........................................................................................... 56

2. Penokohan ................................................................................... 56

3. Alur ............................................................................................. 63

4. Sudut Pandang ............................................................................ 65

5. Latar atau Setting ........................................................................ 66

6. Gaya Bahasa ............................................................................... 67

C. Pesan Gurutta dalam Novel Rindu .................................................. 68

Page 14: PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/219/1/Ana Alaily Musyarrofah... · iii PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE MENURUT

xiv

BAB IV ANALISIS DATA ............................................................................... 85

A. Pesan Gurutta yang Berkaitan dengan Akhlak Terpuji ................... 85

B. Pesan Gurutta pada Novel Rindu dalam Perspektif Pendidikan Akhlak

......................................................................................................... 105

1. Akhlak terhadap Allah Swt ......................................................... 105

2. Akhlak terhadap Diri Sendiri ...................................................... 110

3. Akhlak terhadap Sesama ............................................................. 120

4. Akhlak terhadap Orang Tua ........................................................ 128

C. Implikasi pesan Gurutta dalam Pendidikan Akhlak ........................ 130

BAB IV PENUTUP ........................................................................................... 134

A. Kesimpulan ...................................................................................... 134

B. Saran ................................................................................................ 135

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 137

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 15: PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/219/1/Ana Alaily Musyarrofah... · iii PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE MENURUT

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Tugas Pembimbing Skripsi

Lampiran 2 Daftar Nilai SKK

Lampiran 3 Lembar Bimbingan Skripsi

Lampiran 4 Riwayat Hidup Penulis

Lampiran 5 Sinopsis Novel Rindu Karya Tere Liye

Page 16: PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/219/1/Ana Alaily Musyarrofah... · iii PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE MENURUT

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan faktor yang sangat penting dalam kehidupan

manusia. Pendidikan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan, baik kehidupan

keluarga, diri sendiri maupun kehidupan dalam bermasyarakat dan negara.

Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal

1 ayat 1, menuliskan pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk

mewujudkan suasana belajar dan proses belajar pembelajaran agar peserta didik

secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta

ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Zakiah Daradjat dalam Majid (2005: 130)mendefinisikan bahwaPendidikan

Agama Islam adalah suatu usaha untuk membina dan mengasuh peserta didik

agar senantiasa dapat memahami ajaran Islam secara menyeluruh, menghayati

tujuan, yang pada akhirnya dapat mengamalkan serta menjadikan Islam sebagai

pandangan hidup. Akhlak dalam ajaran Islam merupakan ukuran/barometer yang

dapat dijadikan ukuran untuk menilai kadar iman seseorang. Seseorang dapat

dikatakan memiliki kesempurnaan iman apabila dia memiliki budi pekerti/akhlak

yang mulia. Oleh karena itu, masalah akhlak/budi pekerti merupakan salah satu

pokok ajaran Islam yang diutamakan dalam Pendidikan Agama Islam untuk

ditanamkan/diajarkan kepada anak didik.

Page 17: PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/219/1/Ana Alaily Musyarrofah... · iii PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE MENURUT

2

Pendidikan agama berkaitan dengan pendidikan akhlak, tidak berlebihan

kalau dikatakan bahwa pendidikan akhlak dalam pengertian Islam adalah bagian

yang tidak dapat dipisahkan dari pendidikan agama. Sebab yang baik adalah yang

dianggap baik oleh agama dan yang buruk adalah yang dianggap buruk oleh

agama, sehingga nilai-nilai akhlak, keutamaan-keutamaan akhlak dalam

masyarakat Islam adalah akhlak dan keutamaan yang diajarkan oleh agama,

sehingga seorang muslim tidak sempurna agamanya kecuali akhlaknya menjadi

baik (Ahid, 2010: 142).

Kedudukan akhlak penting dalam kehidupan, sehingga pendidikan akhlak

harus ditanamkan sedini mungkin. Pendidikan akhlak merupakan modal

terpenting dalam pembentukan diri pribadi suatu insan yang berguna untuk

menghadapi masa depan yang lebih cerah. Pendidikan akhlak yang baik

diharapkan kehidupan suatu umat akan semakin baik dan maju sehingga dengan

ini akan menimbulkan adanya saling peduli dan menyayangi satu sama lain.

Pendidikan akhlak merupakan bagian dalam pemikiran Islam sehingga

salah satu fokus penting dalam pendidikan Islam yaitu pendidikan akhlak. Akhlak

menurut Al-Ghazali adalah suatu sifat yang tertanam dalam jiwa, dari sifat itu

timbul perbuatan-perbuatan dengan mudah dengan tidak memerlukan

pertimbangan pikiran lebih dulu (Mansur, 2007: 222). Pendidikan akhlak adalah

usaha sungguh-sungguh untuk mengubah akhlak buruk menjadi akhlak yang baik.

Dapat diartikan bahwa akhlak itu adalah dinamis tidak statis, terus mengarah

kepada kemajuan, dari tidak baik menjadi baik, bukan sebaliknya (Mansur, 2007:

274).

Page 18: PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/219/1/Ana Alaily Musyarrofah... · iii PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE MENURUT

3

Pendidikan akhlak dimulai dari lingkungan keluarga yaitu dengan diberi

bimbingan, petunjuk-petunjuk, dan contoh yang benar agar anak terbiasa

melakukan kebiasaan yang baik. Hidupnya mempunyai pedoman baik di rumah,

di madrasah maupun di lingkungan masyarakat yang dihadapinya.

Akhlak Nabi Muhammad Saw menjadi salah satu contoh akhlak yang baik.

Sejak masih kanak-kanak hingga dewasa dan sampai diangkat menjadi Rasul

terkenal mempunyai akhlak yang baik. Orang Islam wajib mencontoh akhlak

Nabi Muhammad Saw sebagaimana firman Allah Swt:

لقد كان لكم ف رسول الله أسوة حسنة لمن كان ي رجوا الله والي وم الأخر وذكر

الله كثيرا

"Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik

bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan

(kedatangan) hari kiamat dan Dia banyak menyebut Allah." (Q.S. Al-

Ahzab/33: 21).

Remaja adalah penerus pembangunan dalam semua negara. Merosotnya

moral generasi muda merupakan pertanda akan merosotnya moral anak bangsa.

Penyebab merosotnya akhlak bangsa adalah kurangnya pemahaman agama di

tengah-tengah masyarakat dan kurangnya pendidikan akhlak. Kemerosotan

akhlak dalam kehidupan masyarakat merupakan suatu bukti gagalnya pendidikan

selama ini terutama dalam bidang akhlak.

Pendidikan akhlak pada era kemajuan teknologi seperti sekarang ini tidak

hanya dapat diperoleh di rumah, di sekolah atau lembaga pendidikan formal lewat

pembelajaran di kelas. Pendidikan akhlak dapat diperoleh dari mana saja. Salah

satunya adalah melalui karya sastra yang bermutu dan berkualitas. Selain sebagai

Page 19: PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/219/1/Ana Alaily Musyarrofah... · iii PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE MENURUT

4

sarana hiburan, karya sastra novel juga bisa sebagai sarana belajar atau

pendidikan.

Ada beberapa penulis yang memasukkan nilai-nilai pendidikan terutama

pendidikan akhlak dalam setiap karya sastranya. Salah satu karya sastra yang

sarat dengan pendidikan akhlak adalah novel Rindu karya Tere Liye yang

diterbitkan oleh Republika, Jakarta.

Novel ini menceritakan tentang perjalanan panjang ibadah haji yang

berlatar waktu pada masa pemerintahan Hindia Belanda masih menduduki

Indonesia. Pada masa itu, pemerintah Hindia Belanda memberikan pelayanan

perjalanan haji untuk rakyat pribumi yang tergolong kaya dan memiliki uang.

Perjalanan ini menggunakan kapal uap besar yakni kapal Blitar Holland.

Diceritakan tokoh Gurutta Ahmad Karaeng, ulama tersohor asal Makassar

yang mengikuti perjalanan haji. Beliau rutin melakukan shalat berjama‟ah

bersama penumpang yang lain dan mengisi pengajian di kapal setiap sehabis

shalat shubuh. Beliau adalah sosok yang selalu memberikan jawaban terbaik dan

nasihat-nasihat indah untuk menyelesaikan permasalahan masa lalu yang kelam

yang dibawa penumpang dalam kapal tersebut.

Novel ini dibuka dengan cerita yang unik. Penulis novel ini (Tere Liye)

menuliskan fakta sejarah nusantara pada tahun 1938. Salah satunya Indonesia

(yang masih bernama Hindia Belanda) mengikuti piala dunia di Prancis untuk

pertama kalinya. Novel ini tidak hanya menghibur tetapi juga menyajikan kisah-

kisah teladan dari para tokohnya dan juga nasihat-nasihat atau pesan-pesan dari

Gurutta Ahmad Karaeng yang bisa diambil nilai-nilainya bagi kehidupan

khususnya pendidikan akhlak.

Page 20: PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/219/1/Ana Alaily Musyarrofah... · iii PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE MENURUT

5

Kisah-kisah tersebut diceritakan dengan bahasa yang menarik sehingga

tidak membosankan ketika dibaca dan yang lebih penting secara tidak langsung

kisah-kisah tersebut menginspirasi dan memotivasi karena sarat dengan nilai-nilai

pendidikan terutama pendidikan akhlak.

Dengan melihat isi dari novel Rindu yang penuh dengan pelajaran dan

makna kehidupan. Maka dari itu peneliti tertarik untuk melakukan penelitian

mengenai PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE

MENURUT PERSPEKTIF PENDIDIKAN AKHLAK sebagai sebuah karya

sastra yang sarat dengan nilai-nilai pendidikan akhlak.

B. Fokus Penelitian

Berdasarkan uraian di atas, peneliti memfokuskan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana pesan Guruttayang berkaitan dengan akhlak terpuji pada novel

Rindu karangan Tere Liye?

2. Bagaimana pesan Gurutta pada novel Rindu dalam perspektif pendidikan

akhlak?

3. Apa implikasi pesan Gurutta dalampendidikan akhlak?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui pesan Guruttayang berkaitan dengan akhlak terpuji pada

novel Rindu karangan Tere Liye;

2. Untuk mengetahui pesan Gurutta dalam perspektif pendidikan akhlak;

3. Untuk mengetahui implikasi pesan Gurutta dalam pendidikan akhlak.

D. Kegunaan Penelitian

Page 21: PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/219/1/Ana Alaily Musyarrofah... · iii PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE MENURUT

6

Manfaat dari penelitian ini dapat dikemukakan menjadi dua sisi yaitu secara

teoretis dan praktis:

1. Secara Teoretis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontibusi yang positif bagi

dunia pendidikan pada umumnya dan khususnya bagipengembangan nila-nilai

pendidikan baik umum maupun pendidikan Islam melalui pemanfaatan karya

sastra serta untuk menambah wawasan tentang keberadaan karya sastra (novel)

yang memuat tentang pendidikan.

2. Secara Praktis

a. Bagi Peneliti

Menambah wawasan peneliti mengenai pendidikan akhlak yang

terdapat dalam novel Rindu untuk selanjutnya dijadikan sebagai pedoman

dalam bersikap dan berperilaku.

b. Bagi Dunia Pendidikan

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan terhadap

penggunaan media pembelajaran yang efektif dan efisien dalam rangka

melaksanakan pendidikan melalui media cerita yang inspiratif dalam

mendidik siswa.

c. Bagi Civitas Akademica

Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai salah satu acuan

untuk penelitian-penelitian yang relevan di masa yang akan datang.

d. Bagi Dunia Sastra

Diharapkan penelitian ini dapat memberi masukan dan menjadi bahan

pertimbangan dalam membuat sebuah karya, yaitu tidak hanya memuat

Page 22: PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/219/1/Ana Alaily Musyarrofah... · iii PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE MENURUT

7

tentang keindahan dan hiburan semata sebagai daya jual namun juga

memperhatikan isi dan memasukkan pesan-pesan yang dapat diambil dari

karya sastra tersebut.

E. Metode Penelitian

Pengertian metode berasal dari kata methodos (Yunani) yang dimaksud

adalah cara atau menuju suatu jalan. Metode merupakan kegiatan ilmiah yang

berkaitan dengan suatu cara kerja (sistematis) untuk memahami suatu subjek atau

objek penelitian sebagai upaya untuk menemukan jawaban yang dapat

dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan keabsahannya (Ruslan, 2010: 24).

1. Jenis Penelitian

Penelitian ini termasuk penelitian kepustakaan (library research) dengan

menggunakan pendekatan deskriptif analisis (descriptive of analyze research).

Penelitian ini menggunakan literatur dan teks sebagai objek utama analisis

yaitu dalam penelitian ini adalah novel yang kemudian dideskripsikan dengan

cara menggambarkan dan menjelaskan teks-teks dalam novel yang

mengandung pendidikan akhlak dengan menguraikan dan menganalisis serta

memberikan pemahaman atas teks-teks yang dideskripsikan.

2. Metode Pengumpulan Data

Metode yang digunakan peneliti untuk mengumpulkan berbagai sumber

data dalam penelitian kali ini adalah metode dokumentasi (documentation

research methode). Model metode dokumentasi yaitu model penelitian dengan

mencari data mengenai hal-hal atau variabel berupa catatan, transkrip, buku,

Page 23: PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/219/1/Ana Alaily Musyarrofah... · iii PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE MENURUT

8

surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, lengger, agenda, dan sebagainya

(Arikunto, 2010: 274).

Metode dokumentasi ini dilakukan penelusuran dengan cara

menghimpun data dari berbagai literatur, baik artikel, jurnal, majalah, maupun

buku-buku yang berkaitan dengan pembahasan penelitian. Dari pencarian data

model dokumentasi tersebut diharapkan terkumpulnya dokumen atau berkas

untuk melengkapi seluruh unit kajian data yang akan diteliti dan dianalisa lebih

lanjut.

3. Sumber Data

Dalam penelitian ini, sumber data yang digunakan adalah beberapa

sumber yang relevan dengan pembahasan skripsi. Adapun sumber data terdiri

dari dua macam, yaitu sumber data primer dan sumber data sekunder.

a. Sumber Data Primer

Sumber data primer yaitu sumber data utama yang digunakan dalam

penelitian ini berupa Novel Rindu karya Tere Liye yang diterbitkan oleh

Republika, Jakarta pada tahun 2014.

b. Sumber Data Sekunder

Sumber data sekunder yaitu berbagai literatur yang berhubungan dan

relevan dengan objek penelitian. Peneliti mengambil dari kumpulan

berbagai artikel, jurnal, buku, blog diinternet dan karya tulis lain yang

berkaitan dengan penelitian ini demi memperkaya khazanah intelektual

dalam kajian dan analisis.

Page 24: PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/219/1/Ana Alaily Musyarrofah... · iii PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE MENURUT

9

4. Metode Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

analisis isi (content analysis), dengan menguraikan dan menganalisis serta

memberikan pemahaman atas teks-teks yang dideskripsikan.

Isi dalam metode analisis isi terdiri atas dua macam, yaitu isi laten dan

isi komunikasi. Isi laten adalah isi yang terkandung dalam dokumen dan

naskah, sedangkan isi komunikasi adalah pesan yang terkandung sebagai

akibat komunikasi yang terjadi. Isi laten adalah isi sebagaimana yang

dimaksudkan oleh penulis, sedangkan isi komunikasi adalah isi sebagaimana

terwujud dalam hubungan naskah dengan konsumen (Ratna, 2007: 48).

Sebagaimana metode kualitatif, dasar pelaksanaan metode analisis isi

adalah penafsiran. Apabila proses penafsiran dalam metode kualitatif

memberikan perhatian pada situasi alamiah, maka dasar penafsiran dalam

metode analisis isi memberikan perhatian pada isi pesan. Oleh karena itulah

metode analisis isi dilakukan dalam dokumen-dokumen yang padat isi. Peneliti

menekankan bagaimana memaknakan isi komunikasi, memaknakan isi

interaksi simbolik yang terjadi dalam peristiwa komunikasi (Ratna, 2007: 49).

Langkah-langkah yang peneliti gunakan dalam pengolahan data adalah

sebagai berikut:

a. Langkah deskripsi, yaitu menguraikan teks-teks dalam novel Rindu yang

berhubungan dengan pendidikan akhlak.

b. Langkah interpretasi, yaitu menjelaskan teks-teks dalam novel Rindu yang

berhubungan dengan pendidikan akhlak.

Page 25: PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/219/1/Ana Alaily Musyarrofah... · iii PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE MENURUT

10

c. Langkah analisis, yaitu menganalisis penjelasan dari novel Rindu yang

berhubungan dengan pendidikan akhlak.

d. Langkah pengambilan kesimpulan, yaitu mengambil kesimpulan dari

analisis yang telah penulis lakukan dari novel Rindu yang berhubungan

dengan pendidikan akhlak.

F. Penegasan Istilah

Agar pembaca mudah untuk memperoleh pemahaman dan gambaran yang

pasti terhadap istilah pokok yang tekandung dalam judul tersebut, maka peneliti

akan menjabarkan terlebih dahulu yaitu:

1. Pesan

Pesan adalah suruhan (perintah, nasihat, permintaan, amanat) yang harus

dilakukan atau disampaikan kepada orang lain (poerwadarminta, 1982: 746).

Pesan yang dimaksud adalah pesan atau nasihat Gurutta dalam novel rindu.

Gurutta merupakan bahasa dari etnis Bugis dan Makassar di Sulawesi

Selatan yang menyebut ulama dengan sebutanGurutta. Penambahan “ta” pada

“gurutta” berarti kita. Jadi makna Gurutta adalah guru kita (Kadir, 2013: 1).

2. Pendidikan Akhlak

Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional pasal 1 ayat 1menyatakan pendidikan adalah usaha sadar dan

terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses belajar pembelajaran

agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki

kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,

Page 26: PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/219/1/Ana Alaily Musyarrofah... · iii PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE MENURUT

11

akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa

dan negara.

Akhlak menurut Al-Ghazali berasal dari kata Al-Khuluq (jamaknya Al-

Akhlaq) ialah ibarat (sifat atau keadaan) dari perilaku yang konstan (tetap) dan

meresap dalam jiwa, daripadanya tumbuh perbuatan-perbuatan dengan wajar

dan mudah, tanpa memerlukan pikiran dan pertimbangan (Zainuddin, 1991:

102). Ibnu Maskawaih dalam Syafaat, Sohari Sahrani, dan Muslih (2008: 59)

mendefinisikan akhlak adalah sikap seseorang yang mendorongnya untuk

melakukan perbuatan-perbuatan tanpa melalui pertimbangan (terlebih dahulu).

Peneliti mendefinisikan bahwa akhlak adalah suatu sifat yang tertanam

dalam jiwa yang menimbulkan perbuatan-perbuatan dengan mudah tanpa

dipikir lagi dan dalam kehendak yang mantap. Jadi, pendidikan akhlak adalah

usaha yang dilakukan secara sadar dan sungguh-sungguh untuk merubah

akhlak buruk menjadi akhlak baik menuju terbentuknya kepribadian yang

utama.

G. Sistematika Penulisan Skripsi

Skripsi ini ditulis dengan menggunakan sistematika yang terdiri dari lima

bab yaitu pendahuluan, kajian pustaka, biografi, analisis data, dan penutup.

Adapun rinciannya adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini akan memuat tentang: latar belakang masalah, rumusan

masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, metode

penelitian, penegasan istilah, dan sistematika penulisan.

Page 27: PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/219/1/Ana Alaily Musyarrofah... · iii PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE MENURUT

12

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Bab ini akan memuat tentang: gambaran umum tentang novel

yang meliputi pengertian novel, unsur-unsur novel, dan

pendidikan akhlak yang mencakup pengertian pendidikan

akhlak, tujuan pendidikan akhlak, dan ruang lingkup akhlak.

BAB III BIOGRAFI

Bab ini akan memuat tentang biografi penulis, biografi novel

yang mencakup tema, alur cerita, penokohan, gaya bahasa dan

latar dalam novel Rindu.

BAB IV ANALISIS DATA

Bab ini memuat tentang pesan Gurutta pada novel Rindu;

pesan Gurutta dalam perspektif pendidikan akhlak; dan pesan

Gurutta implikasinya pada pendidikan akhlak.

BAB IV PENUTUP

Bab ini memuat tentang kesimpulan dan saran.

Page 28: PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/219/1/Ana Alaily Musyarrofah... · iii PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE MENURUT

13

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Gambaran Umum Novel

1. Pengertian Novel

Secara etimologis, novel berasal dari bahasa latin “novus” berarti baru

dan dalam bahasa Italia disebut “novella”. Suatu prosa naratif yang lebih

panjang daripada cerita pendek yang biasanya memerankan tokoh-tokoh atau

peristiwa imajiner. Novel merupakan karangan sastra prosa yang panjang dan

mengandung rangkaian cerita kehidupan seseorang dengan orang-orang di

sekitarnya dengan cara menonjolkan sifat dan watak tokoh-tokoh itu

(Komaruddin dan Yooke, 2006: 162).

Badudu dan Zain dalam Aziezdan Abdul Hasim (2010: 2)

mendefinisikan bahwa novel merupakan karangan dalam bentuk prosa

tentang peristiwa yang menyangkut kehidupan manusia seperti yang dialami

orang dalam kehidupan sehari-hari, tentang suka-duka, kasih dan benci,

tentang watak dan jiwanya, dan sebagainya.

Novel lebih panjang dan lebih kompleks dari cerpen. Umumnya setiap

novel bercerita tentang tokoh-tokoh dan kelakuan mereka dalam kehidupan

sehari-hari dengan menitikberatkan pada sisi-sisi yang aneh dari naratif

tersebut. Novel dalam bahasa Indonesia dibedakan dari roman. Sebuah roman

alur ceritanya lebih kompleks dan jumlah pemeran atau tokoh cerita juga

lebih banyak (Haryanta, 2012: 181).

Page 29: PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/219/1/Ana Alaily Musyarrofah... · iii PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE MENURUT

14

Nurgiyantoro (2012: 4) menyebutkan bahwa novel merupakan sebuah

karya fiksi menawarkan sebuah dunia, dunia yang berisi model kehidupan

yang diidealkan, dunia imajinatif, yang dibangun melalui berbagai unsur

intrinsiknya seperti peristiwa, plot, tokoh (dan penokohan), latar, sudut

pandang, dan lain-lain yang kesemuanya tentu saja juga bersifat imajinatif.

Novel menampilkan suatu kejadian luar biasa pada kehidupan pelakunya,

yang menyebabkan perubahan sikap hidup atau menentukan nasibnya. Novel

merupakan roman yang lebih pendek (Wiyanto, 2012: 213).

2. Unsur-unsur Novel

a. Unsur Intrinsik

Unsur intrinsik adalah unsur dalam yang membangun prosa

(Wiyanto, 2012: 213). Unsur intrinsik sebuah novel adalah unsur-unsur

yang (secara langsung) turut serta membangun cerita. Keterpaduan antar

berbagai unsur intrinsik inilah yang membuat sebuah novel berwujud.

Atau sebaliknya, jika dilihat dari sudut pembaca, unsur-unsur (cerita)

inilah yang akan dijumpai jika kita membaca novel. Unsur yang

dimaksud untuk menyebut sebagian saja misalnya, peristiwa, cerita, plot,

penokohan, tema, latar, sudut pandang penceritaan, bahasa atau gaya

bahasa, dan lain-lain (Nurgiyantoro, 2012: 23).

1) Tema

Tema adalah sumber gagasan atau ide cerita yang

dikembangkan menjadi sebuah karangan yang digunakan pengarang

dalam menyusun cerita(Haryanta, 2012: 270). Stanton dan Kenny

dalam Nurgiyantoro (2012: 67) mendefinisikan bahwa tema adalah

Page 30: PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/219/1/Ana Alaily Musyarrofah... · iii PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE MENURUT

15

makna yang dikandung oleh sebuah cerita. Sedangkan menurut

Nurgiyantoro (2012: 74) tema dalam sebuah karya sastra, fiksi,

hanyalah merupakan salah satu dari sejumlah unsur pembangun

cerita yang lain, yang secara bersama membentuk sebuah

kemenyeluruhan.

Dapat disimpulkan bahwa tema merupakan ide pokok atau

gagasan yang terkandung dalam sebuah cerita. Untuk menemukan

tema sebuah karya fiksi haruslah disimpulkan dari keseluruhan

cerita, tidak hanya berdasarkan bagian-bagian tertentu cerita. Tema

merupakan makna keseluruhan yang didukung cerita, dengan

sendirinya, ia akan tersembunyi dibalik cerita yang mendukungnya

(Nurgiyantoro, 2012: 68).

Stanton dalam Nurgiyantoro (2012: 87) mengemukakan

sejumlah kriteria yang dapat diikuti untuk menemukan dan

menafsirkan tema sebuah novel yaitu sebagai berikut:

a) Penafsiran tema sebuah novel hendaknya mempertimbangkan

tiap detil cerita yang menonjol.

b) Penafsiran tema sebuah novel hendaknya tidak bersifat

bertentangan dengan tiap detil cerita.

c) Penafsiran tema sebuah novel hendaknya tidak mendasarkan diri

pada bukti-bukti yang tidak dinyatakan baik secara langsung

maupun tak langsung dalam novel yang bersangkutan.

Page 31: PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/219/1/Ana Alaily Musyarrofah... · iii PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE MENURUT

16

d) Penafsiran tema sebuah novel haruslah mendasarkan diri pada

bukti-bukti yang secara langsung ada dan atau yang disarankan

dalam cerita.

2) Penokohan (Perwatakan)

Jones dalam Nurgiyantoro (2012: 165) mendefinisikan

penokohan adalah pelukisan gambaran yang jelas tentang seseorang

yang ditampilkan dalam sebuah cerita. Tokoh cerita satu dan yang

lainnya tentu tidak sama. Sebab, masing-masing tokoh itu

mempunyai watak. Pemberian watak pada tokoh itu dinamakan

perwatakan (Wiyanto, 2012: 216).

Para tokoh dalam sebuah novel yang baik itu yang menarik,

menimbulkan rasa ingin tahu, konsisten, menyakinkan, kompleks,

dan realistis (Aziez dan Abdul Hasim, 2010: 61).Tokoh-tokoh cerita

dalam sebuah fiksi dapat dibedakan ke dalam beberapa jenis

penamaan berdasarkan dari sudut mana penamaan itu dilakukan.

Berikut ini adalah pembedaan tokoh menurut Nurgiyantoro (2012:

176) dilihat dari sudut pandang dan tinjauan tertentu.

a) Berdasarkan segi peranan atau tingkat pentingnya tokoh dalam

sebuah cerita ada 2 yaitu tokoh utama dan tokoh tambahan

(1) Tokoh utama adalah tokoh yang diutamakan penceritaannya

dalam novel yang bersangkutan dan selalu hadir sebagai

pelaku, atau yang dikenai kejadian dan konflik penting yang

mempengaruhi plot.

Page 32: PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/219/1/Ana Alaily Musyarrofah... · iii PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE MENURUT

17

(2) Tokoh tambahan adalah tokoh yang pemunculannya dalam

keseluruhan cerita lebih sedikit, tidak dipentingkan, dan

kehadirannya hanya jika ada keterkaitannya dengan tokoh

utama, secara langsung ataupun tak langsung.

b) Berdasarkan fungsi penampilan tokoh dapat dibedakan menjadi 2

yaitu tokoh protagonis dan tokoh antagonis

(1) Tokoh protagonis merupakan tokoh yang menampilkan

sesuatu sesuai dengan pandangan kita, harapan-harapan kita,

pembaca.

(2) Tokoh antagonis adalah tokoh penyebab terjadinya konflik.

Tokoh antagonis berperan sebagai penghalang tokoh

protagonis dan menggagalkan segala rencana yang dibuat

tokoh protagonis (Sambu, 2013: 64)

c) Berdasarkan perwatakannya tokoh dapat dibedakan menjadi 2

yaitu tokoh sederhana dan tokoh bulat.

(1) Tokoh sederhana, dalam bentuknya yang asli adalah tokoh

yang hanya memiliki satu kualitas pribadi tertentu, satu sifat

watak yang tertentu saja.

(2) Tokoh bulat adalah tokoh yang memiliki dan diungkap

berbagai kemungkinan sisi kehidupannya, sisi kepribadian

dan jati dirinya.

d) Berdasarkan kriteria berkembang atau tidaknya perwatakan

tokoh-tokoh cerita dalam novel, tokoh dapat dibedakan ke dalam

tokoh statis dan tokoh berkembang.

Page 33: PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/219/1/Ana Alaily Musyarrofah... · iii PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE MENURUT

18

(1) Tokoh statis adalah tokoh yang memiliki sifat dan watak yang

relatif tetap, tidak berkembang dari awal hingga akhir cerita.

(2) Tokoh berkembang adalah tokoh yang mengalami perubahan

dan perkembangan watak, sejalan dengan perkembangan

peristiwa dan plot.

e) Berdasarkan kemungkinan pencerminan tokoh cerita terhadap

(sekelompok) manusia dari kehidupan nyata, dibedakan ke dalam

tokoh tipikal dan tokoh netral.

(1) Tokoh tipikal adalah tokoh yang hanya sedikit ditampilkan

keadaan individualitasnya dan lebih banyak ditonjolkan

kualitas pekerjaan atau kebangsaannya.

(2) Tokoh netral adalah tokoh cerita yang bereksistensi demi

cerita itu sendiri.

3) Alur (Plot)

Alur adalah jalinan peristiwa dalam karya sastra untuk

mencapai efek tertentu (pautannya dapat diwujudkan oleh hubungan

temporal atau waktu dan oleh hubungan kausal atau sebab

akibat)(Haryanta, 2012: 12). Aziez dan Abdul Hasim (2010: 68)

mendefinisikan alur adalah suatu urutan cerita atau peristiwa yang

teratur dan terorganisasi. Istilah alur sama dengan istilah plot

maupun struktur cerita. Tahapan peristiwa yang menjalin suatu

cerita bisa terbentuk dalam rangkaian peristiwa yang berbagai

macam (Aminuddin, 1991: 83).

Page 34: PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/219/1/Ana Alaily Musyarrofah... · iii PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE MENURUT

19

Plot merupakan unsur fiksi yang penting, bahkan tak sedikit

orang yang menganggapnya sebagai yang terpenting di antara

berbagai unsur fiksi yang lain. Kejelasan tentang kaitan antar

peristiwa yang dikisahkan secara linear, akan mempermudah

pemahaman kita terhadap cerita yang ditampilkan. Kejelasan plot

dapat berarti kejelasan cerita, kesederhanaan plot berarti kemudahan

cerita untuk dimengerti. Sebaliknya, plot sebuah karya fiksi yang

kompleks, ruwet, dan sulit dikenali hubungan kausalitas

antarperistiwanya, menyebabkan cerita menjadi lebih sulit dipahami

(Nurgiyantoro, 2012: 110).

Wiyanto (2012: 215-216) membagi plot atau alur menjadi 3,

yaitu alur maju, alur mundur, dan alur campuran:

a) Alur maju yaitu apabila peristiwa-peristiwa dalam cerita

berurutan, baik berurutan waktu maupun berurutan kejadiannya.

b) Alur mundur yaitu apabila peristiwa terakhir didahulukan

kemudian bergerak ke peristiwa-peristiwa sebelumnya.

c) Alur campuran yaitu apabila susunan peristiwanya ada yang maju

dan ada yang mundur.

4) Sudut pandang

Sudut pandang adalah cara dan pandangan yang dipergunakan

pengarang sebagai sarana untuk menyajikan tokoh, tindakan, latar

dan berbagai peristiwa yang membentuk cerita dalam sebuah karya

fiksi kepada pembaca (Haryanta, 2012: 256).

Sudut pandang dibagi ke dalam beberapa bagian, yaitu:

Page 35: PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/219/1/Ana Alaily Musyarrofah... · iii PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE MENURUT

20

a) Sudut pandang orang pertama

(1) Sudut pandang orang pertama sentral

Tokoh sentralnya adalah pengarang yang secara langsung

terlibat di dalam cerita. Kata ganti yang digunakannya adalah

kata ganti orang pertama (saya, aku, kita) (Wiyanto, 2012:

218).

(2) Sudut pandang orang pertama sebagai pembantu

Sudut pandang ini menampilkan “aku” hanya sebagai

pembantu yang mengantarkan tokoh yang menjadi tumpuan

cerita (Wiyanto, 2012: 218).

b) Sudut pandang orang kedua

Dalam sudut pandang ini, penulis menempatkan pembaca

sebagai karakter utama. Penulis sebagai narator, menjelaskan apa

saja yang dilakukan, dirasakan, dan dipikirkan karakter utama

sekaligus pembaca. Sudut pandang ini menggunakan kata ganti

orang kedua “kamu, kau, anda atau dikau.” (Sambu, 2013: 78).

c) Sudut pandang orang ketiga

(1) Sudut pandang orang ketiga serba tahu

Pengarang berada di luar cerita dan menjadi pengamat yang

tahu segalanya. Kata ganti yang digunakannya adalah kata

ganti orang ketiga (dia, mereka, atau menyebutkan nama

pelaku) (Wiyanto, 2012: 218).

(2) Sudut pandang orang ketiga terbatas

Page 36: PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/219/1/Ana Alaily Musyarrofah... · iii PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE MENURUT

21

Pengarang sebagai pengamat yang terbatas hak ceritanya. Ia

hanya menceritakan apa yang dialami oleh tokoh yang

menjadi tumpuan cerita (Wiyanto, 2012: 218).

5) Latar atau Setting

Latar atau setting adalah keterangan mengenai waktu, ruang,

dan suasana terjadinya lakuan dalam karya sastra (Haryanta, 2012:

150). Latar menunjukkan tempat, waktu atau kondisi dari narasi atau

dialog yang disampaikan oleh beberapa tokoh yang terdapat di

dalam cerita tersebut (Nugroho, 2014: 200). Latar atau setting

berkaitan dengan elemen-elemen yang memberikan kesan abstrak

tentang lingkungan, baik tempat maupun waktu, di mana para tokoh

menjalankan perannya. Latar ini biasanya diwujudkan dengan

menciptakan kondisi-kondisi yang melengkapi cerita. Baik dalam

dimensi waktu maupun tempatnya, suatu latar bisa diciptakan dari

tempat dan waktu imajiner ataupun faktual (Aziez dan Abdul Hasim,

2010: 74).Setting bukan hanya berfungsi sebagai latar yang bersifat

fisikal untuk membuat suatu cerita menjadi logis tetapi juga

memiliki fungsi psikologis sehingga setting mampu menuansakan

makna tertentu serta mampu menciptakan suasana-suasana tertentu

yang menggerakkan emosi atau aspek kejiwaan pembacanya

(Aminuddin, 1991: 67).

Latar atau setting mencakup tiga hal, yaitu setting tempat,

setting waktu, dan setting suasana.

Page 37: PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/219/1/Ana Alaily Musyarrofah... · iii PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE MENURUT

22

a) Setting tempat, yaitu lokasi terjadinya peristiwa yang diceritakan

dalam sebuah karya fiksi(Nurgiyantoro, 2012: 227).

b) Setting waktu, yaitu berhubungan dengan masalah “kapan”

terjadinya peristiwa-peristiwa yang diceritakan dalam sebuah

karya fiksi. Sebuah peristiwa bisa saja terjadi pada masa sepuluh

tahun yang lalu, zaman majapahit, zaman revolusi fisik, atau

zaman sekarang. Bisa juga pagi, siang, sore, atau malam hari

(Wiyanto, 2012: 217).

c) Setting sosial, yaitu mengarah pada hal-hal yang berhubungan

dengan perilaku kehidupan sosial masyarakat di suatu tempat

yang diceritakan dalam karya fiksi (Nurgiyantoro, 2012: 233).

6) Gaya Bahasa

Gaya bahasa adalah cara khas dalam menyampaikan pikiran

dan perasaan. Gaya bahasa dapat menimbulkan perasaan tertentu,

dapat menimbulkan reaksi tertentu, dan dapat menimbulkan

tanggapan pikiran pembaca (Wiyanto, 2012: 218). Cara seorang

pengarang menyampaikan gagasannya dengan menggunakan media

bahasa yang indah dan harmonis serta mampu menuansakan makna

dan suasana yang dapat menyentuh daya intelektual dan emosi

pembaca (Aminuddin, 1991: 72).

Gaya bahasa dalam Wikipedia (2015: 1-3) ada beberapa

macam, yaitu alegori, metafora, simile, sinestesia, litotes, hiperbola,

personifikasi, enumerasio, dan satire.

Page 38: PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/219/1/Ana Alaily Musyarrofah... · iii PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE MENURUT

23

a) Alegori, yaitu menyatakan dengan cara lain, melalui kiasan atau

penggambaran.

b) Metafora, yaitu gaya bahasa yang membandingkan suatu benda

dengan benda lain karena mempunyai sifat yang sama atau

hampir sama.

c) Simile, yaitu pengungkapan dengan perbandingan eksplisit yang

dinyatakan dengan kata depan dan penghubung, seperti layaknya,

bagaikan, " umpama", "ibarat","bak", bagai".

d) Sinestesia, yaitu suatu ungkapan rasa dari suatu indra yang

dicurahkan lewat ungkapan rasa indra lainnya.

e) Litotes, yaituungkapan berupa penurunan kualitas suatu fakta

dengan tujuan merendahkan diri.

f) Hiperbola, yaitu pengungkapan yang melebih-lebihkan kenyataan

sehingga kenyataan tersebut menjadi tidak masuk akal.

g) Personifikasi, yaitupengungkapan dengan menggunakan perilaku

manusia yang diberikan kepada sesuatu yang bukan manusia.

h) Enumerasio, yaituungkapan penegasan berupa penguraian bagian

demi bagian suatu keseluruhan.

i) Satire, yaituungkapan yang menggunakan sarkasme, ironi, atau

parodi, untuk mengecam atau menertawakan gagasan, kebiasaan.

7) Amanat

Karya sastra selain berfugsi sebagai hiburan bagi pembacanya,

juga berfungsi sebagai sarana pendidikan. Dengan kata lain,

pengarang selain ingin menghibur pembaca (penikmat) juga ingin

Page 39: PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/219/1/Ana Alaily Musyarrofah... · iii PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE MENURUT

24

mengajari pembaca. Ajaran yang ingin disampaikan itu dinamakan

amanat, jadi, amanat adalah unsur pendidikan, terutama pendidikan

moral, yang ingin disampaikan oleh pengarang kepada pembaca

lewat karya sastra yang ditulisnya. Unsur pendidikan ini tentu saja

tidak disampaikan secara langsung. Pembaca karya sastra baru dapat

mengetahui unsur pendidikannya setelah membaca seluruhnya

(Wiyanto, 2012: 218-219).

b. Unsur Ekstrinsik

Unsur ekstrinsik adalah usur-unsur yang berada di luar karya sastra

itu, tetapi secara tidak langsung mempengaruhi bangunan atau sistem

organisme karya sastra. Meskipun demikian, unsur ekstrinsik cukup

berpengaruh terhadap totalitas bangun cerita yang dihasilkan. Oleh

karena itu, unsur ekstrinsik sebuah novel haruslah tetap dipandang

sebagai sesuatu yang penting (Nurgiyantoro, 2012: 24). Sementara itu,

Wellek dan Warren dalam Nurgiyantoro (2012: 24) menjelaskan bahwa

unsur yang dimaksud adalah keadaan subjektivitas individu pengarang

yang memiliki sikap, keyakinan, dan pandangan hidup yang kesemuanya

itu akan mempengaruhi karya yang ditulisnya. Pendek kata, unsur

biografi pengarang akan turut menentukan corak karya yang

dihasilkannya.

Keadaan di lingkungan pengarang seperti ekonomi politik, dan

sosial juga akan berpengaruh terhadap karya sastra, dan itu merupakan

unsur ekstrinsik pula (Nurgiyantoro, 2012: 24).

3. Tujuan Novel

Page 40: PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/219/1/Ana Alaily Musyarrofah... · iii PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE MENURUT

25

a. Menciptakan keindahan. Hal ini karena novel dibuat dari sususan kalimat

yang dirangkai secara indah agar mampu menyenangkan hati para

penikmat novel (Remedia, 2014: 2).

b. Menghibur. Bagi mereka yang menikmati novel, akan merasa terhibur

atas sajian keindahan yang ada tersebut. Novel dapat dijadikan sebagai

media informasi, edukasi, dakwah, dan sebagainya, namun semua itu

harus disajikan dengan cara yang menghibur (Sambu, 2013: 9).

c. Menyebarkan pengetahuan. Dengan adanya novel, maka pemikiran yang

dimiliki oleh orang lain bisa diketahui masyarakat. Sehingga masyarakat

yang membaca novel bisa mendapatkan pengetahuan baru yang

bermanfaat (Remedia, 2014: 2).

d. Memberikan bekal pendidikan bagi para pecinta sastra. Sebab, dalam

sebuah karya sastra terkandung nilai-nilai tradisi budaya bangsa yang

turun temurun dari setiap generasi. Sehingga karya sastra dijadikan

media untuk menjaga keluhuran budaya dari sebuah masyarakat dan

memperkenalkan kepada generasi penerus dan masyarakat luar

(Remedia, 2014: 2).

e. Memberikan pengalaman emosional yang kuat kepada pembaca.Teknik

menulis fiksi dengan baik, sekaligus bisa menyuguhkan pengalaman

emosional yang kuat pada pembaca penting bagi seorang penulis novel.

Pada dasarnya, novel adalah media hiburan. Ketika pembaca sudah

terhibur, mereka akan dapat lebih mudah menerima pendidikan, dakwah,

atau apa pun informasi yang ingin kita selipkan. Walt Disney pernah

berkata, “Saya lebih suka menghibur orang dan berharap mereka

Page 41: PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/219/1/Ana Alaily Musyarrofah... · iii PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE MENURUT

26

mendapat pelajaran dari situ, ketimbang mengajari mereka dan berharap

mereka terhibur.” Maka dari itu, penting bagi penulis fiksi untuk tahu

bagaimana cara memberikan pengalaman emosional yang kuat pada

pembaca (Sambu, 2013: 12).

4. Hubungan Novel dengan Karya Ilmiah

Karya ilmiah merupakan karya tulis yang menyajikan gagasan,

deskripsi atau pemecahan masalah secara sistematis, disajikan secara objektif

dan jujur, dengan menggunakan bahasa baku, serta didukung oleh fakta,

teori, dan/atau bukti-bukti empirik. Karya ilmiah merupakan karya tulis yang

isinya berusaha memaparkan suatu pembahasan secara ilmiah yang dilakukan

oleh seorang penulis atau peneliti. Tujuannya untuk memberitahukan sesuatu

hal secara logis dan sistematis kepada para pembaca (Dalman, 2012: 5).

Karya tulis atau karangan ilmiah menyajikan gagasan atau argumen

keilmuan berdasarkan fakta. Gagasan keilmuan itu harus dapat dipercaya dan

diterima kebenarannya, sehingga perlu kriteria penyajian secara benar

(Kusmana, 2010: 3). Pada hakikatnya, karya tulis ilmiah merupakan laporan

tentang sesuatu hasil penelitian, baik dari penelitian kepustakaan (library

research), laboratorium, atau penelitian di masyarakat (field research )

(Agam, 2009: 16).

Suatu karangan yang menyajikan fakta umum, tetapi tidak disajikan

dengan metodologi penulisan karya tulis ilmiah yang benar, maka karangan

tersebut tidak dapat dikelompokkan ke dalam karangan ilmiah. Dengan

demikian, karya tulis ilmiah merupakan karangan tentang ilmu pengetahuan

yang menyajikan fakta bersifat umum dan ditulis dengan metodologi

Page 42: PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/219/1/Ana Alaily Musyarrofah... · iii PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE MENURUT

27

penulisan karya tulis ilmiah. Fakta umum yang dimaksudkan adalah fakta

yang dapat dibuktikan kebenarannya secara ilmiah (Kusmana, 2010: 3).

Karya fiksi seperti halnya dalam kesastraan Inggris dan Amerika,

menunjuk pada karya yang berwujud novel dan cerita pendek (Nurgiyantoro,

2012: 9). Karya fiksi merupakan suatu karya yang menyaran kepada cerita

yang bersifat rekaan, yaitu cerita yang tidak benar-benar terjadi dalam

kehidupan nyata sehingga tidak perlu dicari kebenarannya, akan tetapi unsur

penciptaannya merupakan pandangan si penulis dari kehidupan nyata

disekitar lingkungan si penulis.

Apakah ada hubungannya antara novel dan karya ilmiah? Dari

penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa karya ilmiah merupakan karya

tulis yang dapat dipercaya dan dapat dibuktikan kebenarannya sedangkan

novel merupakan cerita yang tidak benar-benar terjadi dalam kehidupan

nyata.

Finoza dalam Dalman (2012: 6) mengklasifikasikan karangan menurut

bobot isinya atas tiga jenis, yaitu: karangan ilmiah, karangan semi ilmiah atau

ilmiah populer, dan karangan nonilmiah. Yang tergolong ke dalam karangan

ilmiah antara lain: makalah, laporan, skripsi, tesis, disertasi. Yang tergolong

karangan semi ilmiah, antara lain: artikel, editorial, opini, feuture, reportase.

Yang tergolong ke dalam nonilmiah antara lain: anekdot, dongeng, hikayat,

cerpen, novel, roman, dan naskah drama (Dalman, 2012: 6).

Novel termasuk karya non ilmiah bukan ilmiah karena novel tidak

benar-benar terjadi dalam kehidupan nyata. Tetapi, novel dapat dikaji secara

Page 43: PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/219/1/Ana Alaily Musyarrofah... · iii PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE MENURUT

28

ilmiah apabila dalam novel tersebut terdapat nilai-nilai pendidikan yang

diteliti dengan menggunakan kaidah-kaidah penulisan ilmiah.

5. Novel Rindu dan Pesan Akhlak Terpuji

Novel rindu adalah novel Tere Liye yang terbit pada tahun 2014. Novel

ini berkisah tentang perjalanan panjang jamaah haji pada tahun 1938. Sebuah

perjalanan panjang ini dimulai ketika sebuah kapal besar bernama

BlitarHolland mendarat di Pelabuhan Makassar. Kapal tersebut nantinya akan

berhenti dan menaikkan penumpang di Pelabuhan Surabaya, Semarang,

Batavia, Lampung, Bengkulu, Padang, Banda Aceh hingga Jeddah.Novel

Rindu tidak hanya bercerita tentang perjalanan panjang ke Tanah Suci.

Beragam tragedi, konflik, dan serangkaian peristiwa menyertainya. Novel ini

semakin berbobot dengan cuplikan sejarah di beberapa daerah yang dijadikan

setting. Seperti sejarah yang ada di kota Semarang.

Bergeser lagi ke selatan, terdapat bangunan paling indah di masa itu

(sekarang dikenal dengan nama Lawang Sewu yang berarti seribu

pintu). Bangunan itu merupakan kantor pusat perusahaan kereta api

Nederlandsch Indishe Spoorweg Maatschappij (NISM). Sesuai

namanya, bangunan itu memiliki lebih banyak pintu dan jendela

dibandingkan lima puluh rumah dijadikan satu. Taman di halaman

bangunan itu saja sudah cukup membuat betah mata memandang (hlm:

171).

Novel Rindu istimewa karena adanya seorang tokoh ulama.Ulama

tersebut adalah Gurutta Ahmad Karaeng yang digambarkan sebagai ulama

yang sempurna, berilmu, dan beradab. Bahkan empat dari lima pertanyaan

besar di novel Rindu terjawab sempurna dari lisannya yang bijak.

"Tapi kembali lagi ke soal takdir tadi, mulailah menerimanya dengan

lapang hati, Kang Mas. Karena kita mau menerima atau menolaknya,

dia tetap terjadi. Takdir tidak pernah bertanya apa perasaan kita, apakah

kita bahagia, apakah kita tidak suka. Takdir bahkan basa-basi

menyapapun tidak. Tidak peduli. Nah, kabar baiknya, karena kita tidak

Page 44: PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/219/1/Ana Alaily Musyarrofah... · iii PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE MENURUT

29

bisa mengendalikannya, bukan berarti kita jadi makhluk tidak berdaya.

Kita tetap bisa mengendalikan diri sendiri bagaimana menyikapinya.

Apakah bersedia menerimanya atau mendustakannya." (hlm: 471).

“Maka jangan pernah merusak diri sendiri. Kita boleh jadi benci atas

kehidupan ini. Boleh kecewa. Boleh marah. Tapi ingatlah nasihat lama,

tidak pernah ada pelaut yang merusak kapalnya sendiri. Akan dia rawat

kapalnya, hingga dia bisa tiba di pelabuhan terakhir. Maka, jangan

rusak kapal kehidupan milik kau, Ambo, hingga dia tiba di dermaga

terakhirnya.” (hlm: 284)

B. Pendidikan Akhlak

1. Pendidikan

a. Pengertian Pendidikan

Pendidikan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008: 326)

secara bahasa berasal dari kata “didik” yang artinya pelihara dan latih.

Pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau

kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya

pengajaran dan pelatihan; proses, cara, perbuatan mendidik.

Secara terminologis, ada beberapa pengertian pendidikan

menurut pendapat para tokoh, yaitu sebagai berikut:

1) John S. Brubacher dalam Suwarno (2006: 20), pendidikan adalah

proses pengembangan potensi, kemampuan, dan kapasitas manusia

yang mudah dipengaruhi oleh kebiasaan, kemudian disempurnakan

dengan kebiasaan-kebiasaan yang baik, didukung dengan alat

(media) yang disusun sedemikian rupa, sehingga pendidikan dapat

digunakan untuk menolong orang lain atau dirinya sendiri dalam

mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan.

2) George F. Kneller dalam Suwarno (2006: 20), pendidikan dalam arti

luas diartikan sebagai tindakan atau pengalaman yang memengaruhi

Page 45: PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/219/1/Ana Alaily Musyarrofah... · iii PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE MENURUT

30

perkembangan jiwa, watak, ataupun kemauan fisik individu.

Pendidikan dalam arti sempit adalah suatu proses

mentransformasikan pengetahuan, nilai-nilai dan ketrampilan dari

generasi ke generasi, yang dilakukan oleh masyarakat melalui

lembaga-lembaga pendidikan seperti sekolah, pendidikan tinggi,

atau lembaga-lembaga lain.

3) Nur Ahid dalam Ahid(2010: 12), pendidikan adalah transformasi

ilmu pengetahuan dan nilai kepada peserta didik secara berangsur-

angsur, yang diharapkan bisa diaktualisasikan melalui perilakunya

dalam kehidupan sehari-hari, yaitu kedudukan dan kondisinya dalam

kehidupan, sehubungan dengan diri, keluarga, kelompok, komunitas

dan masyarakatnya, serta kepada disiplin pribadinya.

4) Ibnu Faris dalamMahmud(2004: 2), pendidikan adalah perbaikan,

perawatan, dan pengurusan terhadap pihak yang dididik dengan

menggabungkan unsur-unsur pendidikan di dalam jiwanya, sehingga

ia menjadi matang dan mencapai tingkat sempurna yang sesuai

dengan kemampuannya.

Dari pendapat para tokoh di atas, dapat disimpulkan bahwa

pendidikan adalah proses transformasi ilmu pengetahuan, nilai-nilai dan

pengembangan potensi yang dapat mempengaruhi perkembangan jiwa

dan watak individu yang diharapkan bisa diaktualisasikan melalui

perilakunya dalam kehidupan sehari-hari.

b. Tujuan Pendidikan

Page 46: PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/219/1/Ana Alaily Musyarrofah... · iii PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE MENURUT

31

Tujuan pendidikan dalam Islam secara garis besarnya adalah untuk

membina manusia agar menjadi hamba Allah yang saleh dengan seluruh

aspek kehidupannya, perbuatan, pikiran, dan perasaannya (Daradjat,

1995: 35).

Al-Abrasy dalam Ahid (2010: 48) menyimpulkan lima tujuan

umum pendidikan sebagai berikut:

1) Untuk mengadakan pembentukan akhlak yang mulia, mencapai

suatu akhlak yang sempurna adalah tujuan sebenarnya dari

pendidikan.

2) Persiapan untuk kehidupan dunia dan akhirat.

3) Persiapan untuk mencari rezeki dan pemeliharaan segi manfaat, atau

yang lebih terkenal sekarang dengan nama tujuan vokasional dan

profesional.

4) Menumbuhkan semangat ilmiah pada pelajar dan memuaskan

keingintahuan serta memungkinkan mereka mengkaji ilmu demi

ilmu itu sendiri.

5) Mempersiapkan pelajar dari segi profesional, teknikal, dan

pertukangan supaya dapat mengetahui profesi dan pekerjaan yang

membutuhkan keterampilan tertentu, sehingga kelak bisa memenuhi

kebutuhan materi, di samping kebutuhan rohani, dan agama.

Dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa tujuan

pendidikan adalah untuk membina manusia agar memiliki pengetahuan

dan keterampilan yang dibutuhkan dan membentuk manusia memiliki

Page 47: PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/219/1/Ana Alaily Musyarrofah... · iii PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE MENURUT

32

akhlak yang mulia untuk persiapan kehidupan yang bahagia di dunia dan

akhirat.

2. Akhlak

a. Pengertian Akhlak

Secara etimologis, akhlak adalah bentuk jamak dari khuluq yang

berarti budi pekerti, perangai, tingkah laku atau tabiat. Berakar dari kata

khalaqa yang berarti menciptakan. Seakar dengan kata khaliq (pencipta),

makhluq (yang diciptakan) dan khalq (penciptaan) (Ilyas, 2007: 1).

Secara terminologis, ada beberapa definisi tentang akhlak menurut

para tokoh, diantaranya yaitu:

1) Imam Al-Ghazali dalam Ilyas (2007: 2), akhlak adalah sifat yang

tertanam dalam jiwa yang menimbulkan perbuatan-perbuatan

dengan gampang dan mudah, tanpa memerlukan pemikiran dan

pertimbangan.

2) Ibrahim Anis dalam Ilyas(2007: 2), akhlak adalah sifat yang

tertanam dalam jiwa, yang dengannya lahirlah macam-macam

perbuatan, baik atau buruk, tanpa membutuhkan pemikiran dan

pertimbangan.

3) Ahmad Amin dalam Halim (2000: 9), akhlak adalah kehendak yang

dibiasakan artinya apabila kehendak itu membiasakan sesuatu, maka

kebiasaan itu dinamakan akhlak.

4) Ibnu Maskawih dalam Mansur (2007: 221), akhlak adalah keadaan

jiwa seseorang yang mendorongnya untuk melakukan perbuatan-

perbuatan tanpa melalui pertimbangan pikiran lebih dulu.

Page 48: PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/219/1/Ana Alaily Musyarrofah... · iii PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE MENURUT

33

5) Muhammad bin Ali asy-Syariif al-Jurjani dalam Mahmud (2004:

32), akhlak adalah istilah bagi sesuatu sifat yang tertanam kuat

dalam diri, yang darinya terlahir perbuatan-perbuatan dengan mudah

dan ringan, tanpa perlu berpikir dan merenung.

Dari pendapat para tokoh di atas, peneliti menyimpulkan akhlak

adalah suatu sifat yang tertanam dalam jiwa yang menimbulkan

perbuatan-perbuatan dengan mudah tanpa dipikir lagi dan dalam

kehendak yang mantap.

b. Fungsi Akhlak Bagi Seorang Muslim

1) Akhlak bukti nyata keimanan seseorang

Keyakinan dan suasana hati pada umumnya secara sangat

mudah dilihat tanda-tanda atau indikator fisiknya. Demikian juga

dengan keyakinan kepada Allah Swt dengan segenap bimbingan dan

ajaran-Nya. Orang yang beriman dan bertaqwa dengan setulusnya

pasti akan tampak pada sinar mukanya. Ketulusan iman akan

terpancar secara jelas di rona wajah (Ahmadi, 2004: 22).

2) Akhlak Hiasan Orang Beriman

Akhlak yang islami bagi seorang muslim bisa diibaratkan

hiasan yang memperindah penampilannya. Ketaatan kepada Allah

dan Rasulullah yang tulus, jika tidak dibarengi dengan perilaku yang

baik kepada orang lain, bisa diibaratkan sebuah benda yang tidak

bermotif (Ahmadi, 2004: 25).

Page 49: PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/219/1/Ana Alaily Musyarrofah... · iii PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE MENURUT

34

3) Akhlak Amalan yang Paling Berat Timbangannya

Salah satu amal manusia yang paling mulia di hadapan Allah

dan paling berat timbangannya di sisi-Nya adalah akhlak dan

merupakan salah satu perilaku yang paling dicintai oleh Rasulullah

Saw (Ahmadi, 2004: 27).

4) Akhlak Mulia Simbol Segenap Kebaikan

Apa yang baik menurut Allah sesungguhnya baik untuk

manusia. Apa yang diperintahkan oleh Allah pasti bermanfaat bagi

manusia. Dalam istilah amar ma‟ruf nahi munkar, ma‟ruf artinya

sesuatu yang dikenal baik dan munkar berarti sesuatu yang

diingkari. Dengan kata lain, sesuatu dianggap sebagai kebaikan jika

dikenal oleh umumnya orang Muslim sebagai kebaikan dan sesuatu

dianggap keburukan adalah jika disepakati oleh umumnya kaum

Muslim sebagai keburukan (Ahmadi, 2004: 32).

5) Akhlak mewujudkan kesejahteraan masyarakat

Ahmad Syauqi menyatakan bahwa bangsa itu hanya bisa

bertahan selama mereka masih memiliki akhlak, bila akhlak telah

lenyap dari mereka, maka mereka akan menjadi lenyap pula

(Mansur, 2007: 234).

Secara garis besar, dapat disimpulkan bahwa akhlak menunjukkan

tingkat keimanan dan ketaatan seseorang kepada Allah Swt dan

Rasulullah Saw dan merupakan simbol segenap kebaikan sehingga

kesejahteraan masyarakat dan bangsa dapat terwujud.

Page 50: PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/219/1/Ana Alaily Musyarrofah... · iii PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE MENURUT

35

c. Kedudukan Akhlak

Akhlak menempati posisi yang sangat penting dalam Islam.

Pentingnya kedudukan akhlak dapat dilihat dari berbagai sunnah

qauliyah (sunnah dalam bentuk perkataan) Rasulullah Saw. Akhlak Nabi

Muhammad yang diutus menyempurnakan akhlak manusia itu disebut

akhlak Islam atau akhlak Islami, karena bersumber dalam al-Qur‟an yang

menjadi sumber utama agama dan ajaran Islam (Ali, 2008: 349). Akhlak

bukan hanya sekedar sopan santun, tata krama yang bersifat lahiriah dari

seseorang terhadap orang lain melainkan lebih daripada itu (Djatnika,

1996: 11).

Akhlak yang mulia dalam Islam adalah melaksanakan kewajiban-

kewajiban, menjauhi segala larangan-larangan, memberikan hak kepada

yang mempunyainya baik yang berhubungan dengan Allah maupun yang

berhubungan dengan makhluk, dirinya sendiri, orang lain, dan

lingkungannya (Djatnika, 1996: 24).

Akhlak tidak dapat dipisahkan dari iman. Iman merupakan

pengakuan hati, dan akhlak adalah pantulan iman itu pada perilaku,

ucapan, dan sikap. Iman adalah maknawi, sedangkan akhlak adalah bukti

keimanan dalam perbuatan, yang dilakukaan dengan kesadaran dan

karena Allah semata (Daradjat, 1995: 67). Untuk melihat kuat atau

lemahnya iman dapat diketahui melalui tingkah laku (akhlak) seseorang,

karena tingkah laku tersebut merupakan perwujudan dari imannya yang

ada di dalam hati (Asmaran, 2002: 110). Muhammad Al-Ghazali dalam

Asmaran (2002: 110), mengemukakan iman yang kuat mewujudkan

Page 51: PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/219/1/Ana Alaily Musyarrofah... · iii PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE MENURUT

36

akhlak yang baik dan mulia, sedang iman yang lemah mewujudkan

akhlak yang jahat dan buruk.

Maslikhah (2009: 13-14) menjelaskan pentingnya kedudukan

akhlak dalam agama Islam adalah sebagai berikut:

1) Akhlak dihubungkan dengan tujuan risalah Islam atau antara

perutusan utama Rasulullah Saw.

2) Akhlak menentukan kedudukan seseorang di akhirat di mana akhlak

yang baik dapat memberatkan timbangan amalan yang baik. Begitu

juga sebaliknya.

3) Akhlak yang baik dapat menghapuskan dosa manakala akhlak yang

buruk boleh merusakkan pahala.

4) Akhlak merupakan sifat Rasulullah Saw dimana Allah Swt telah

memuji Rasulullah karena akhlaknya yang baik.

5) Akhlak tidak dapat dipisahkan dari Islam.

6) Akhlak yang baik dapat menghindarkan seseorang itu daripada

neraka sebaliknya akhlak yang buruk menyebabkan seseorang jauh

dari surga.

Kedudukan akhlak sangat penting dalam Islam karena akhlak tidak

dapat dipisahkan dari iman. Allah Swt mengutus Rasulullah ke dunia

salah satu tujuannya adalah untuk menyempurnakan akhlak manusia. Hal

itu menunjukkan bahwa akhlak menempati posisi yang penting dalam

Islam. Seseorang yang mempunyai akhlak yang baik akan mendapatkan

kehidupan yang bahagia di dunia maupun di akhirat. Begitu juga

sebaliknya, seseorang yang mempunyai akhlak yang buruk akan

Page 52: PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/219/1/Ana Alaily Musyarrofah... · iii PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE MENURUT

37

merusakkan pahala dan jauh dari kebahagiaan baik di dunia maupun di

akhirat.

3. Pendidikan Akhlak

a. Pengertian Pendidikan Akhlak

Pendidikan akhlak dapat diartikan sebagai proses internalisasi

nilai-nilai akhlak mulia ke dalam diri peserta didik, sehingga nilai-nilai

tersebut tertanam kuat dalam pola pikir (mindset), ucapan dan

perbuatannya, serta dalam interaksinya dengan Tuhan, manusia (dengan

berbagai strata sosial, fungsi, dan perannya) serta lingkungan alam jagat

raya (Nata, 2013: 209). Mansur (2007: 274) mendefinisikan pendidikan

akhlak adalah usaha sungguh-sungguh untuk mengubah akhlak buruk

menjadi akhlak yang baik.

Peneliti mendefinisikan bahwa pendidikan akhlak adalah usaha

yang dilakukan secara sadar dan sungguh-sungguh untuk merubah

akhlak buruk menjadi akhlak baik menuju terbentuknya kepribadian

yang utama.

b. Tujuan Pendidikan Akhlak

Tujuan utama pendidikan akhlak dalam Islam adalah agar manusia

berada dalam kebenaran dan senantiasa berada dijalan yang lurus, jalan

yang telah digariskan oleh Allah Swt (Mahmud, 2004: 159).

Umiarso (2010: 114) menyebutkan bahwa tujuan pendidikan

akhlak dalam Islam adalah untuk membentuk manusia yang bermoral

baik, keras kemauan, sopan dalam berbicara dan perbuatan, mulia dalam

tingkah laku perangai, bersifat bijaksana, sempurna, sopan dan beradab,

Page 53: PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/219/1/Ana Alaily Musyarrofah... · iii PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE MENURUT

38

ikhlas, jujur, dan suci. Dengan kata lain, pendidikan akhlak bertujuan

untuk melahirkan manusia yang memiliki keutamaan (al-fadhilah).

Pendidikan akhlak juga mempunyai tujuan-tujuan lain (Mahmud,

2004: 160) di antaranya:

1) Mempersiapkan manusia-manusia yang beriman yang selalu

beramal saleh.

2) Mempersiapkan insan beriman dan saleh yang menjalani

kehidupannya sesuai dengan ajaran Islam, melaksanakan apa yang

diperintahkan agama dan meninggalkan apa yang diharamkan,

menikmati hal-hal yang baik dan dibolehkan serta menjauhi segala

sesuatu yang dilarang, keji, hina, buruk, tercela, dan mungkar.

3) Mempersiapkan insan beriman dan saleh yang bisa berinteraksi

secara baik dengan sesamanya, baik dengan orang muslim maupun

nonmuslim.

4) Mempersiapkan insan beriman dan saleh yang mampu dan mau

mengajak orang lain ke jalan Allah, melaksanakan amar ma‟ruf nahi

munkar dan berjuang fii sabilillah demi tegaknya agama Islam.

5) Mempersiapkan insan beriman dan saleh yang mau merasa bangga

dengan persaudaraannya sesama muslim dan selalu memberikan

hak-hak persaudaraan tersebut, mencintai dan membenci hanya

karena Allah, dan sedikit pun tidak kecut oleh celaan orang hasad

selama dia berada di jalan yang benar.

6) Mempersiapkan insan beriman dan saleh yang merasa bahwa dia

adalah bagian dari seluruh umat Islam yang berasal dari berbagai

Page 54: PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/219/1/Ana Alaily Musyarrofah... · iii PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE MENURUT

39

daerah, suku, dan bahasa. Atau insan yang siap melaksanakan

kewajiban yang harus ia penuhi demi seluruh umat Islam selama dia

mampu.

7) Mempersiapkan insan beriman dan saleh yang merasa bangga

dengan loyalitasnya kepada agama Islam dan berusaha sekuat tenaga

demi tegaknya panji-panji Islam di muka bumi.

Dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa tujuan

pendidikan akhlak adalah menciptakan manusia yang beriman dan

beramal shaleh untuk mencapai keharmonisan dan kebahagiaan dalam

berhubungan dengan Allah Swt, berhubungan dengan sesama makhluk

dan juga alam sekitar sehingga dapat menggapai kebahagiaan di dunia

dan di akhirat.

c. Pendidikan Akhlak dalam Keluarga

Pendidikan akhlak anak pada dasarnya adalah tanggungjawab

orangtua. Hal ini disebabkan, karena kedua orang tuanyalah orang yang

pertama dikenal dan diterimanya pendidikan (Ahid, 2010: 61).

Pendidikan akhlak di dalam keluarga dilaksanakan dengan contoh dan

teladan dari orangtua. Perilaku dan sopan santun orang dalam hubungan

dan pergaulan antara ibu dan bapak, perlakuan orang tua terhadap anak-

anak mereka, dan perlakuan orang tua terhadap orang lain di dalam

lingkungan keluarga dan lingkungan masyarakat akan menjadi teladan

bagi anak-anak (Daradjat, 1995: 60).

Proses peletakan dasar-dasar pendidikan (basic educational) di

lingkungan keluarga, merupakan tonggak awal keberhasilan proses

Page 55: PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/219/1/Ana Alaily Musyarrofah... · iii PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE MENURUT

40

pendidikan selanjutnya, baik secara formal maupun non formal (Ahid,

2010: 63). Pengalaman yang dilalui anak di lingkungan keluarga akan

berpengaruh tehadap kepribadiannya. Oleh karena itu, situasi rumah

tangga hendaknya dapat menunjang terbentuknya kepribadian yang baik

(Ahid, 2010: 113).

Pendidikan akhlak dalam keluarga merupakan tanggungjawab

orang tua. Sifat dan perilaku orang tua akan menjadi teladan bagi anak-

anak. Orang tua harus dapat menjadi teladan yang baik dan menciptakan

situasi di dalam keluarga yang dapat menunjang terbentuknya akhlak

yang baik pada seluruh anggota keluarga khususnya anak.

d. Pendidikan Akhlak dalam Sekolah

Sekolah merupakan lembaga pendidikan, tempat peserta didik

melaksanakan interaksi proses belajar mengajar secara formal dan

merupakan lembaga pelaksanan internalisasi nilai-nilai dari suatu

kebudayaan, kepada peserta didik secara terarah dan memiliki tujuan

(Ahid, 2010: 66).

Pada awalnya, pendidikan akhlak menjadi tanggungjawab

keluarga. Tetapi ketika anak mulai memasuki usia sekolah, pendidikan

akhlak juga menjadi tanggungjawab sekolah terutama pendidik. Pada

umumnya, anak akan meniru seluruh sikap, perbuatan, dan perilaku

orang tua dan gurunya. Jadi, panutan akhlak di rumah adalah ayah, ibu,

dan anggota keluarga lainnya, sedangkan di sekolah adalah guru, teman

belajar dan teman bermain. (Mansur, 2007: 286).

Page 56: PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/219/1/Ana Alaily Musyarrofah... · iii PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE MENURUT

41

Tugas terpenting bagi seorang guru atau pendidik terhadap anak

adalah senantiasa menasihati dan membina akhlak mereka, serta

membimbing agar tujuan utama mereka dalam menuntut ilmu adalah

untuk mendekatkan diri kepada Allah (Mansur, 2007: 289).

Guru atau pendidik bertanggungjawab atas pendidikan akhlak anak

setelah orang tua. Setelah anak memasuki usia sekolah, kebersamaan

dengan orangtua yang menjadi teladan utama bagi anak akan berkurang.

Anak akan lebih sering melewati hari-hari bersama guru dan teman

mereka. Oleh karena itu, sebagai seorang pendidik harus dapat

menciptakan lingkungan belajar yang Islami serta menjadi teladan yang

baik, senantiasa menasihati dan membina akhlak anak agar menjadi

pribadi yang berakhlak mulia dan semakin mendekatkan diri kepada

Allah Swt.

e. Urgensi Pendidikan Akhlak

Pendidikan akhlak secara historis merupakan respons terhadap

adanya kemerosotan akhlak pada masyarakat dengan karakter budaya

kota, yaitu masyarakat yang cenderung ingin serba cepat, tergesa-gesa,

pragmatis, hedonistik, materialistik, penuh persaingan yang tidak sehat,

permissive, mengambil keputusan serba cepat, dan menghadapi berbagai

masalah: sosial, ekonomi, politik, budaya, ilmu pengetahuan dan

sebagainya (Nata, 2013: 211).

Pendidikan akhlak menjadi bagian yang penting dalam substansi

pendidikan Islam sehingga al Qur‟an menganggapnya sebagai rujukan

terpenting bagi seorang muslim, rumah tangga islami, masyarakat islami,

Page 57: PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/219/1/Ana Alaily Musyarrofah... · iii PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE MENURUT

42

dan umat manusia seluruhnya. Akhlak adalah buahnya Islam yang

diperuntukkan bagi seorang individu dan umat manusia, dan akhlak

menjadikan kehidupan ini menjadi manis dan elok. Tanpa akhlak, yang

merupakan kaidah-kaidah kejiwaan dan sosial bagi individu dan

masyarakatnya, maka kehidupan manusia tidak berbeda dengan

kehidupan binatang (Hafidz dan Kastolani, 2009: 107).

Akhlak masyarakat membawa dampak besar dalam kebahagiaan

dan kesejahteraan suatu bangsa dan negara. Akhlak yang baik dapat

tercapai dengan adanya pendidikan akhlak. Pendidikan akhlak adalah

salah satu bagian penting yang harus dilaksanakan dalam pendidikan

Islam dan merupakan salah satu tujuan diutusnya Rasulullah Saw.

Dengan akhlak yang baik maka akan tercipta kehidupan yang sejahtera,

mendapatkan kebahagiaan di dunia dan akhirat.

4. Ruang Lingkup Akhlak

a. Akhlak Mahmudah

Akhlak mahmudah adalah perbuatan-perbuatan baik yang datang

dari sifat-sifat batin yang ada dalam hati menurut syara‟ (Mansur, 2007:

239). Akhlak mahmudah atau akhlak yang mulia ada beberapa macam

yaitu akhlak terhadap Allah Swt, akhlak terhadap Rasulullah Saw,

akhlak terhadap diri sendiri, akhlak terhadap orang tua, akhlak terhadap

sesama manusia, dan akhlak terhadap lingkungan.

1) Akhlak terhadap Allah Swt

Akhlak terhadap Allah adalah pengakuan dan kesadaran

bahwa tiada Tuhan selain Allah. Dia memiliki sifat-sifat terpuji

Page 58: PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/219/1/Ana Alaily Musyarrofah... · iii PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE MENURUT

43

demikian Agung sifat itu, yang jangankan manusia, malaikatpun

tidak akan menjangkau hakekatnya (Umiarso dan Haris, 2010: 111).

Nata (2002: 147) mengemukakan ada empat alasan mengapa

manusia perlu berakhlak kepada Allah Swt:

a) Allah yang telah menciptakan manusia.

b) Allah yang memberikan perlengkapan pancaindera, berupa

pendengaran, penglihatan, akal pikiran, dan hati sanubari,

disamping anggota badan yang kokoh dan sempurna kepada

manusia.

c) Allah yang menyediakan berbagai bahan dan sarana yang

diperlukan bagi kelangsungan hidup manusia.

d) Allah yang memuliakan manusia dengan diberikannya

kemampuan menguasai daratan dan lautan.

Di antara akhlak mahmudah kepada Allah Swt adalah beriman

kepada Allah, taqwa, Cinta kepada Allah Swt, menerima takdir

Allah Swt, tawakal, bertobat kepada Allah Swt, bersyukur, khauf

dan Raja‟, percaya pada takdir Allah Swt.

2) Akhlak terhadap Rasulullah Saw

Akhlak terhadap Rasulullah Saw yaitu beriman dengan penuh

keyakinan bahwa Nabi Muhammad Saw adalah benar-benar Nabi

dan Rasul Allah yang menyampaikan risalah kepada seluruh

manusia dan mengamalkan sunnah yang baik yang berbentuk

suruhan ataupun larangan (Maslikhah, 2009: 10).

Page 59: PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/219/1/Ana Alaily Musyarrofah... · iii PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE MENURUT

44

Di antara akhlak mahmudah kepada Rasulullah adalah beriman

kepada Rasulullah Saw, cinta kepada Rasulullah Saw, dan

bershalawat kepada Rasulullah Saw.

3) Akhlak terhadap Diri Sendiri

Akhlak yang baik terhadap diri sendiri dapat diartikan

menghargai, menghormati, menyayangi, dan menjaga diri sendiri

dengan sebaik-baiknya, karena sadar bahwa dirinya itu sebagai

ciptaan dan amanah Allah yang harus dipertanggungjawabkan

dengan sebaik-baiknya (Umiarso dan Haris, 2010: 112).

Akhlak terhadap diri sendiri antara lain shidiq, amanah,

istiqamah, Iffah, syaja‟ah, sabar, ikhlas, lapang dada, tegar, adil

terhadap diri sendiri, pantang menyerah (gigih), dan optimis.

4) Akhlak terhadap Orang tua

Akhlak terhadap orang tua yaitu berbuat baik (berbakti)

kepada ibu bapak (Maslikhah, 2009: 10). Risalah Islam yang

senantiasa menjunjung tinggi akhlak kemanusiaan memberikan

perhatian besar terhadap hubungan orang tua dan anak.

Akhlak terhadap orang tua antara lain: birrul walidain,

berkasih sayang terhadap orang tua, berbuat baik kepada orang tua

yang telah meninggal, menghormati dan memuliakan orang tua,

membantu orang tua secara fisik dan materiil.

5) Akhlak terhadap Sesama Manusia

Manusia adalah makhluk sosial yang kelanjutan eksistensinya

secara fungsional dan optimal banyak bergantung pada orang lain.

Page 60: PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/219/1/Ana Alaily Musyarrofah... · iii PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE MENURUT

45

Untuk itu, ia perlu bekerjasama dan saling tolong menolong dengan

orang lain. Islam menganjurkan berakhlak yang baik kepada saudara

karena ia berjasa dalam ikut serta mendewasakan kita dan

merupakan orang yang paling dekat dengan kita (Umiarso dan Haris,

2010: 12).

Akhlak terhadap sesama manusia antara lain: mengucapkan

salam, menjenguk orang sakit, mengantar jenazah, memenuhi

undangan, rendah hati dan tidak sombong, memaafkan kesalahan

sesama muslim dan menutup aibnya (Salamulloh, 2008: 106). Masih

banyak akhlak terhadap sesama seperti solidaritas, tolong menolong,

saling menghargai, berkumpul dengan orang baik, dan berbuat baik.

6) Akhlak Mahmudah terhadap Lingkungan

Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia,

baik binatang, tumbuh-tumbuhan, maupun benda-benda tak

bernyawa (Nata, 2002: 150).

Manusia hidup memerlukan lingkungan karena manusia hidup

di dalam lingkungan. Lingkungan perlu dijaga dan diperhatikan.

Lingkungan hidup adalah keadaan sekeliling dari kehidupan

manusia di muka bumi ini. Oleh sebab itu, orang-orang yang

beriman dianjurkan mempunyai akhlak terhadap lingkungan.

Di antara akhlak terhadap lingkungan adalah menyayangi

binatang, tidak membuang sampah sembarangan.

Page 61: PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/219/1/Ana Alaily Musyarrofah... · iii PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE MENURUT

46

b. Akhlak al-Mazmumah

Akhlak al-Mazmumah (akhlak yang tercela) adalah sebagai lawan

atau kebalikan dari akhlak yang baik.

1) Akhlak Mazmumah Kepada Allah Swt

Dalam rangka menghambakan diri kepada Allah Swt, kita

wajib berakhlak mahmudah kepada-Nya dan jangan sampai

membiasakan berakhlak mazmumah kepada-Nya. Akhlak

mazmumah kepada Allah Swt yaitu mengingkari apa yang

diperintahkan Allah Swt sehingga melahirkan perbuatan-perbuatan

yang buruk (Umiarso dan Haris, 2010: 114).

Di antara akhlak mazmumah terhadap Allah Swt adalah kufur

nikmat, mendustakan takdir Allah Swt, dan mengingkari perintah

Allah Swt.

2) Akhlak Mazmumah terhadap Rasulullah Saw

Akhlak mazmumah terhadap Rasulullah Saw adalah kebalikan

dari akhlak mahmudah kepada Rasulullah Saw yakni tidak beriman

dan tidak yakin bahwa Rasulullah Saw adalah utusan Allah Swt.

3) Akhlak Mazmumah terhadap Diri Sendiri

Akhlak mazmumah terhadap diri sendiri yakni tidak menjaga

amanah dari Allah untuk menjaga dirinya dengan sebaik mungkin.

Melakukan perbuatan yang merugikan diri sendiri, baik di dunia

maupun di akhirat (Ahmadi, 2004: 186).

Di antara akhlak terhadap diri sendiri adalah egois, dengki,

dusta, khianat, pesimis, zalim terhadap diri sendiri.

Page 62: PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/219/1/Ana Alaily Musyarrofah... · iii PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE MENURUT

47

4) Akhlak Mazmumah terhadap Orang Tua

Akhlak mazmumahterhadap Orang Tua pada dasarnya adalah

tidak berbakti kepada orang tua. Dan merupakan dosa besar apabila

durhaka kepada orang tua. Bahkan dosanya nyaris setingkat dengan

dosa kemusyrikan (menyekutukan Allah Swt) (Halim, 2000: 191).

Di antara akhlak mazmumah terhadap orang tua adalah „uququl

walidain (durhaka kepada kedua orang tua).

5) Akhlak Mazmumah terhadap Sesama Manusia

Akhlak mazmumah terhadap sesama manusia pada prinsipnya

ialah pembiasaan perbuatan yang tidak tepat dalam menempatkan

diri di tengah-tengah komunitas manusia, khususnya dilihat dari

kacamata Islam. Sehingga harus ditinggalkan sejauh mungkin oleh

setiap muslim (Halim, 2000: 182).

6) Akhlak Mazmumah terhadap Lingkungan

Akhlak mazmumah terhadap makhluk lain selain manusia

yang harus kita jauhi, pada prinsipnya ialah ketidaktepatan kita

dalam menempatkan makhluk lain itu pada posisinya masing-masing

(Halim, 2000: 211).

Page 63: PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/219/1/Ana Alaily Musyarrofah... · iii PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE MENURUT

48

BAB III

BIOGRAFI

A. Biografi Pengarang

Novel Rindu adalah novel karya seorang penulis berbakat di Indonesia.

Tere Liye adalah nama penulis dari novel Rindu. Nama sebenarnya Tere Liye

adalah Darwis. Tere Liye lahir dan tumbuh dewasa di pedalaman Sumatera. Ia

lahir pada tanggal 21 mei 1979. Tere Liye menikah dengan Ny. Riski Amelia dan

di karunia seorang putra bernama Abdullah Pasai. Tere Liye berasal dari keluarga

sederhana yang orang tuanya berprofesi sebagai petani biasa. Anak ke enam dari

tujuh bersaudara ini sampai saat ini telah menghasilkan banyak karya best seller.

Bahkan beberapa di antaranya telah di angkat ke layar lebar (Wulansari,2014: 1).

Tere Liye meyelesaikan masa pendidikan dasar sampai menengah pertama

di SDN2 dan SMPN 2 Kikim Timur, Sumatera Selatan. Kemudian melanjutkan

ke SMUN 9 bandar lampung. Setelah selesai di Bandar lampung, ia meneruskan

ke Universitas Indonesia dengan mengambil fakultas Ekonomi. Aktivitasnya

hingga saat ini masih berusaha untuk menghasilkan karya-karya luar biasa yang

dapat memotivasi dan menginspirasi setiap pembacanya (Wulansari,2014: 1).

Penulis yang satu ini memang berbeda dari kebanyakan penulis yang sudah

ada. Biasanya setiap penulis akan memasang foto, nomor kontak yang bisa di

hubungi atau riwayat hidup singkat di bagian belakang setiap karyanya. Meskipun

setiap karya yang di hasilkan laku di pasaran dan menjadi best seller. Namun Tere

Liye seperti menghindari dan menutupi kehidupannya. Tere Liye memang

sepertinya tidak ingin di publikasikan kepada umum terkait kehidupan pribadinya.

Page 64: PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/219/1/Ana Alaily Musyarrofah... · iii PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE MENURUT

49

Itulah cara yang Tere Liye pilih, hanya berusaha memberikan karya terbaik

dengan tulus dan sederhana (Wulansari,2014: 2).

Di antara novel-novel karya Tere Liye adalah sebagai berikut:

1. Moga Bunda disayang Allah Swt (Penerbit Republika, 2006)

Novel Moga Bunda disayang Allah Swt adalah karya Tere Liye yang

sudah diangkat ke layar lebar (difilmkan). Novel ini menceritakan seorang

gadis kecil berusia 6 tahun yang memiliki keterbatasan fisik, buta, tuli,

sekaligus bisu yang berjuang keras untuk mendapatkan pendidikan. Kerja

keras seorang guru dalam mendidik siswanya yang memiliki kebutuhan

khusus menggunakan metode terbaik yang mudah diterima oleh siswanya.

Novel Moga Bunda Disayang Allah Swt juga menceritakan perjuangan

seorang ibu yang luar biasa sabar, ikhlas, tulus dan penuh kasih sayang

mendukung anaknya yang memiliki keterbatasan fisik (Ziyad, 2008: 1).

2. Hafalan Shalat Delisa (Penerbit Republika, 2008)

Novel Hafalan Shalat Delisa juga merupakan novel karya Tere Liye

yang sudah diangkat ke layar lebar (difilmkan). Novel ini mengisahkan

tentang ketabahan dan ketegaran seorang anak menerima takdir pahit yang

telah digariskan Allah Swt yakni kehilangan kakinya, kehilangan Ibu dan

ketiga kakaknya dalam peristiwa tsunami Aceh. Keikhlasan seorang anak

menerima keadaan dan ikhlas untuk menghafal bacaan shalat karena Allah

Swt (Gobel, 2011: 1).

3. Rembulan Tenggelam di Wajahmu (Penerbit Republika, 2009)

Novel Rembulan Tenggelam di Wajahmu menceritakan tentang adanya

hubungan sebab akibat di dunia ini yang dikisahkan melalui kisah perjalanan

Page 65: PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/219/1/Ana Alaily Musyarrofah... · iii PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE MENURUT

50

hidup seorang anak panti Asuhan yang berjuang membangun hidupnya

sehingga menjadi pengusaha sukses. Selalu melihat rembulan yang

memberikan ketenangan ketika sedang ada masalah dan merasa kesepian dan

perasaan bersyukur sebagai salah satu ciptaan Sang Pencipta (Ari, 2013: 1-2).

4. Bidadari-Bidadari Surga (Penerbit Republika, 2008)

Novel Bidadari-bidadari Surga menceritakan tentang keikhlasan, dan

ketulusan seorang kakak perempuan yang berjuang menghidupi keluarga dan

mendidik adik-adiknya menjadi orang-orang yang sukses. Tokoh kakak

dalam novel Bidadari-bidadari Surga mengorbankan seluruh hidupnya untuk

merubah nasib Ibu dan adik-adiknya agar menjadi lebih baik dan

menekankan bahwa pendidikan itu penting bagi masa depan (Wicaksono,

2013: 1).

5. Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin (Gramedia Pustaka Umum,

2010)

Novel Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin menceritakan

tentang kehidupan sebuah keluarga yang sangat miskin. Seorang ibu dengan

dua orang anak yang sudah meninggalkan harapan bersekolah. Novel ini

ingin menyampaikan pesan bahwa bagaimanapun kehidupan ini kita tidak

boleh menyalahkan kehidupan dan harus selalu bersyukur karena semua yang

terjadi dalam kehidupan ini sudah diatur oleh Allah Swt. Seperti daun yang

jatuh tak pernah membenci angin (Zulfikar, 2013: 1).

B. Biografi Novel

Unsur intrinsik novel adalah unsur-unsur yang membangun karya sastra dari

dalam. Adapun unsur-unsur intrinsik dalam novel Rindu adalah sebagai berikut:

Page 66: PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/219/1/Ana Alaily Musyarrofah... · iii PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE MENURUT

51

1. Tema

Tema yang diambil dalam novel Rindu karya Tere Liye yaitu

perjalanan masa lampau yang penuh kerinduan ke Tanah Suci. Dalam novel

ini, penulis berhasil menggabungkan antara sejarah, romantisme, serta kisah

heroik dalam sebuah perjalanan suci menunaikan ibadah haji.

2. Penokohan

Tokoh-tokoh dalam novel Rinduadalah Gurutta Ahmad Karaeng,

Daeng Andipati, Anna, Elsa, Ambo Uleng, Bonda Upe, Mbah Kakung

Slamet, Mbah Kakung Putri, Kapten Phillips, dan Sergeant Lucas.

a. Gurutta Ahmad Karaeng

Gurutta Ahmad Karaeng merupakan tokoh utama dan tokoh

protagonis dalam novel Rindu. Meskipun ada lima tokoh utama dalam

novel Rindu, tetapi tokoh Gurutta adalah tokoh yang paling menonjol.

Gurutta Ahmad Karaeng adalah tokoh yang paling dihormati dan bijak

dalam pelayaran kapal Blitar Holland. Ahmad Karaeng adalah ulama

masyhur dari Makassar yang sering disapa Gurutta. Gurutta pintar

berbahasa Belanda dan telah melakukan perjalanan ke berbagai daerah

untuk menuntu ilmu. Gurutta Ahmad Karaeng adalah ulama yang

menjawab pertanyaan-pertanyaan besar dari penumpang kapal Blitar

Holland.

Di masa muda, Gurutta pernah belajar agama di Aceh. Lantas

melanjutkan hingga ke Yaman dan Damaskus, mengkaji agama

dari ahli tafsir dan pakar hadis terkemuka. Ia juga pernah menetap

di Eropa dua tahun lamanya. Ia benar-benar memahami nasihat

kejarlah ilmu hingga ke negeri China. Usia empat puluh lima

barulah Gurutta kembali ke Makassar, menjadi imam Masjid

Katangka (hlm: 19).

Page 67: PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/219/1/Ana Alaily Musyarrofah... · iii PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE MENURUT

52

“Alleen de kleding en boeken.” Gurutta tersenyum, menjelaskan.

Bahasa Belandanya fasih. Maksud Gurutta, isi tas besar itu hanya

pakaian dan buku-buku. Tidak lebih tidak kurang (hlm: 36).

“Lihatlah kemari wahai lautan luas. Lihatlah seorang yang selalu

punya kata bijak untuk orang lain, tapi dia tidak pernah bisa bijak

untuk dirinya sendiri (hlm: 316).

b. Daeng Andipati

Daeng Andipati adalah tokoh utama dan protagonis dalam novel

Rindu. Daeng Andipati merupakan pedagang sukses di Makassar yang

menjadi penumpang kapal Blitar Holland dengan mengikutsertakan istri,

kedua anaknya, serta seorang pembantu. Sosoknya berkarismatik,

terpandang, digambarkan dekat dengan orang-orang Belanda. Sekilas,

kehidupan Daeng Andipati nampak sempurna. Kebahagiaan seolah

meliputinya sepanjang waktu. Istri yang cantik dan salehah, dua anak

yang periang dan menggemaskan, juga karir bisnis yang menjanjikan.

Namun ada satu hal yang tersembunyi di dada Daeng Andipati.

Membuat seluruh kehidupan Daeng Andipati seolah tidak berarti. Adalah

kebencian yang mendalam Daeng Andipati terhadap ayahnya.

“…. Karena jika kau kumpulkan seluruh kebencian itu, kau

gabungkan dengan orang-orang yang disakiti ayahku, maka

ketahuilah, Gori. Kebencianku pada orang tua itu masih lebih

besar. Kebencianku masih lebih besar dibandingkan itu semua!”

(hlm: 362).

“Ini Daeng Andipati, pedagang di Kota Makassar. Masih muda,

kaya raya, pintar dan baik hati. Aku kenal dengannya saat dia

dikirim orangtuanya sekolah di Rotterdam School of Commerce

lima belas tahun lalu (hlm: 11).

“Tidak akan hilang, Anna.” Ayah mereka menengahi, berkata

lembut, “Mereka akan membawa barang-barang kita naik ke atas

kapal (hlm: 9).

Page 68: PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/219/1/Ana Alaily Musyarrofah... · iii PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE MENURUT

53

Dua orang yang baru hari itu bertemu saling bersalaman, juga

beberapa kelasi senior yang ikut turun bersama Kapten Phillips.

Pemimpin rombongan yang dipanggil Daeng Andipati itu menyapa

dalam bahasa Belanda. Terlibat percakapan beberapa saat, saling

melempar pujian. Terlihat sekali ia amat terdidik dan tahu cara

bergaul dengan bangsa Eropa (hlm: 12).

Tadi pagi ia melakukan apa saja demi menyelamatkan bungsunya.

Di tengah kepungan kepanikan, ia berhasil membawa Elsa keluar

dari pasar. Si sulung dengan wajah pias, menangis, tubuh kotor,

dibawa ke salah satu rumah penduduk. Setelah memastikan Elsa

aman, Daeng Andipati bergegas kembali ke pasar mencari Anna

(hlm:131).

c. Anna

Anna merupakan tokoh tambahan dan tokoh protagonis dalam

novel Rindu. Anna adalah anak kedua dan merupakan anak bungsu dari

Daeng Andipati sebelum dua adik kembarnya lahir pada akhir cerita.

Anna naik haji bersama ayah, ibu dan kakak perempuannya. Dia gadis

usia 9 tahun yang cantik, periang, polos, pintar dan mempunyai rasa

keingintahuan yang tinggi. Anna selalu membuat suasana menjadi ramai

dan hangat dengan tingkahnya yang selalu ceria dan bersemangat.

“Anna dan Elsa.”Meneer Houten yang kali ini tertawa lebar, “Aku

tahu siapa dua putri cantik jelita ini. Goedemorgen” (hlm: 11).

“Memangnya kenapa kalau mabuk laut, Om?” Si Bungsu bertanya

polos. Mata bulatnya membesar (hlm: 13).

“Memangnya kenapa kalau muntah?” Si bungsu penasaran (hlm:

12).

Dua gadis kecil Anna dan Elsa, berlarian riang di atas dek kapal,

kerudung mereka berkibar ditiup angin kencang, diteriaki oleh ibu

mereka agar hati-hati. Kuli-kuli angkut bergegas memikul peti

kayu dan tas-tas besar ke atas kapal (hlm 13).

d. Elsa

Elsa merupakan tokoh tambahan dan tokoh protagonis dalam novel

Rindu. Elsa adalah gadis berusia 15 tahun dan merupakan anak pertama

Page 69: PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/219/1/Ana Alaily Musyarrofah... · iii PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE MENURUT

54

dari Daeng Andipati. Elsa selalu jahil dan sering menggoda adiknya.

Meskipun begitu dia adalah sosok gadis yang cantik, pintar mengaji, dan

mempunyai sopan santun yang baik.

“Dasar!” Kakaknya menatap datar, “kalau sampai tas biru itu

hilang, berarti hingga tiba di Mekah, kamu tidak berganti pakaian.

Terus yang ini saja selama sembilan bulan” (hlm: 8).

“Ibu kami sedang mual, muntah-muntah. Apa boleh kami meminta

minuman jahe seperti dua hari lalu?” Elsa tersenyum,

menyampaikan tujuan dengan lebih baik dibanding Anna (hlm:

104).

e. Ambo Uleng

Ambo Uleng adalah tokoh utama dan protagonis dalam novel

Rindu. Ia mempunyai pertanyaan besar dalam hidupnya, pertanyaan

tentang cinta sejati. Ambo adalah pemuda yang kalem dan senang

menolong orang lain. Ambo memiliki jiwa seorang pelaut sejati karena

sejak kecil Ambo telah menjadi seorang pelaut dan bisa berbahasa

Belanda.

Ditilik dari wajahnya, pemuda itu berusia dua puluh tahun lebih.

Rahang dan pipinya tegas, khas seorang pelaut Bugis yang

tangguh. Tatapan matanya tajam meski sejak tadi lebih banyak

menunduk. Ada bekas luka dikeningnya, tidak terlalu kentara

karena tertutup oleh rambut yang dibiarkan panjang di bagian itu.

Tinggi pemuda itu seperti kebanyakan penduduk lokal rata-rata.

Tapi, tubuhnyya kekar dan gagah, dibungkus dengan kulit hitam

legam karena sering terbakar terik matahari (hlm: 26).

“Lantas darimana kau belajar bahasa Belanda, Ambo? Meski kaku

dan patah-patah, bahasa Belandamu cukup memadai. Setidaknya

kau tidak memintaku mengulangi kalimat karena tidak mengerti,

dan aku sebaliknya, tidak meminta kau menjelaskan ulang” (hlm:

28).

Demi melihat Ambo Uleng, Anna menyeret ibunya. Bilang Om

Kelasi inilah yang menyelamatkannya Di Pasar Turi. Beberapa

Page 70: PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/219/1/Ana Alaily Musyarrofah... · iii PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE MENURUT

55

penumpang lain ikut menatap Ambo Uleng, membuat kelasi

pendiam itu salah-tingkah jadi pusat perhatian sejenak (hlm: 145)

f. Bonda Upe

Bonda Upe adalah tokoh utama dan tokoh protagonis dalam novel

Rindu yang mempunyai pertanyaan besar dalam hidupnya yang selama

ini dipendam selama bertahun-tahun. Bonda Upe adalah wanita

keturunan china yang mengalami masa lalu yang pahit yakni menjadi

seorang cabo (pelacur).

“Bagaimana kalau anak-anak tahu? Bagaimana kalau Anna dan

Elsa tahu guru mengajinya bekas cabo? Bagaimana kalau ada

penumpang yang tahu? Aku seorang cabo, Gurutta!” Bonda Upe

berseru serak. Ia sudah hampir tiba di bagian paling penting,

pertanyaan besarnya (hlm: 309).

“Lantas... Lantas...” Dengan suara tergagap karena gemetar, “Aku

seorang cabo, Gurutta. Apakah Allah...Apakah Allah akan

menerimaku di Tanah Suci? Apakah perempuan hina sepertiku

berhak menginjak Tanah Suci? Atau, cambuk menghantam

punggungku, lututku terhujam ke bumi...Apakah Allah akan

menerimaku? Atau mengabaikan perempuan pendosa

sepertiku...membiarkan semua kenangan itu terus menghujam

kepalaku. Membuatku bermimpi buruk setiap malam. Membuatku

malu bertemu dengan siapa pun” (hlm: 310)

g. Kapten Phillips

Kapten Phillips adalah tokoh tambahan, dan tokoh sederhana. Sifat

dan pemunculannya hanya dituliskan sedikit. Kapten Phillpis merupakan

nahkoda dari kapal Blitar Holland yang tangguh dan memiliki jiwa

kepemimpinan.

Meneer Houten berkata riang, “Dan ini kawan kita Kapitein

Phillips, Daeng Andipati. Salah satu kapitein hebat yang dimiliki

Koninklijke Rotterdamsche Lloyd, dia seorang pelaut asal Wales

yang tangguh, meski sejak kecil telah tinggal di Amsterdam” (hlm:

12).

Page 71: PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/219/1/Ana Alaily Musyarrofah... · iii PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE MENURUT

56

h. Mbah Kakung Slamet

Mbah kakung Slamet adalah tokoh utama dalam novel Rindu.

Mbah kakung Slamet menyimpan pertanyaan besar dalam hidupnya

setelah kematian istrinya Mbah Putri Slamet di kapal dalam perjalanan

ibadah haji. Usia mbah kakung hampir delapan puluh tahun dan

merupakan penumpang tertua di Kapal Blitar Holland. Pasangan mbah

kakung dan mbah putri Slamet merupakan pasangan yang romantis dan

banyak menginspirasi penumpang lain di kapal Blitar Holland.

Lihatlah, betapa mesra pasangan tua ini. Saat naik tangga, Mbah

Kakung membantu istrinya dnegan lembut. Saat berjalan di lorong,

mereka berdua berpegangan tangan. Sesekali berhenti. Mbah

Kakung dengan sabar menunggu. Aduh, mesra sekali, seolah ini

perjalanan bulan madu (hlm:189).

“Pendengaranku memang sudah berkurang, Nak. Mataku sudah

tidak awas lagi. Tapi kami akan naik haji bersama. Menatap

Ka‟bah bersama. Itu akan kami lakukan sebelum maut menjemput.

bukti cinta kami yang besar.” Mbah Kakung menggenggam jemari

Mbah Putri, mengakhiri ceritanya (hlm: 208).

“Pendengaranku memang sudah tidak bagus lagi, Nak. Juga

mataku, sudah rabun. Tubuh tua ini juga sudah bungkuk. Harus

kuakui itu.” Mbah Kakung membela diri, “Tapi aku masih ingat

kapan akau bertemu dengan istriku. Kapan aku melamarnya.

Kapan kami menikah. Tanggal lahir semua anak-anak kami.

Waktu-waktu indah milik kami. Aku ingat itu semua” (hlm: 205).

“Sejak kami menikah, hidupku tak memiliki pertanyaa lagi,

Gurutta. Aku sudah memiliki semua jawaban. Buat apa bertanya?

Aku menghabiskan hari dengan pasti. Aku bahagia, bersyukur atas

setiap takdir yang kuterima. Tapi hari-hari ini, aku tidak bisa

mencegahnya. Pertanyaan itu muncul di kepalaku. Kenapa harus

terjadi sekarang, Gurutta? Kenapa harus ketika kami sudah sedikit

lagi dari Tanah Suci. Kenapa harus ada di lautan ini. Tidak bisakah

ditunda barang satu-dua bulan? Atau, jika tidak bisa selama itu,

bisakah ditunda hingga kami tiba di Tannah Suci, sempat

bergandengan tangan melihat Masjidil Haram. Kenapa harus

sekarang?” (hlm: 469).

Page 72: PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/219/1/Ana Alaily Musyarrofah... · iii PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE MENURUT

57

i. Sergeant Lucas

Sergeant Lucas adalah seorang pimpinan tentara Belanda yang

ditugaskan menjaga keamanan di kapal Blitar Holland selama perjalanan

ibadah haji. Sergeant Lucas merupakan tokoh tambahan karena

pemunculannya dalam novel hanya sedikit. Sergeant Lucas juga

merupakan tokoh antagonis. Dia selalu menghalangi rencana Gurutta

dan sangat membenci Gurutta karena menganggap Gurutta adalah

seorang inlander pemberontak dan dapat menghasut penumpang lain

untuk menuntut kemerdekaan pada pemerintah Belanda.

“Omong-kosong. Akui saja kau membawa buku-buku penuh

hasutan agar melawan pemerintah sah Hindia Belanda.” Pimpinan

serdadu mendelik, mengangkat buku itu hanya lima senti dari

wajah Gurutta (hlm: 37).

“Jangan tertipu oleh tampilannya, seolah sederhana. Orang ini

amat berbahaya. Dia bisa menghasut seluruh penumpang untuk

mengambil-alih kapal, melawan serdadu Belanda yang bertugas di

atas kapal. Mereka tidak segan membunuh kelasi rendahan seperti

kalian” (hlm: 39).

Sergeant Belanda itu tidak suka Gurutta Ahmad Karaeng

membuat pengajian setelah shalat shubuh di masjid kapal, itulah

pasal yang hendak dibicarakan (hlm: 79).

3. Alur

Alur yang digunakan dalam novel Rindu karya Tere Liye adalah alur

maju campuran karena susunan peristiwa yang diceritakan dalam novel

Rindu ada yang maju dan ada yang mundur.

a. Alur maju

Berikut ini adalah kutipan dalam novel Rindu yang menunjukkan

alur maju:

Page 73: PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/219/1/Ana Alaily Musyarrofah... · iii PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE MENURUT

58

Kapal Blitar Holland terus melaju menuju Lampung. Sebentar lagi

tiba di Selat Sunda. Kapal itu bagai titik bercahaya di tengah

hamparan laut gelap (hlm: 231).

Anna dan Elsa baru bangun satu jam kemudian. Dengan mata

terpicing separuh juga, mereka ikut Daeng Andipati dan

rombongan shalat shubuh di Masjid. Anna terkantuk-kantuk saat

shalat, juga menguap berkali-kali saat Gurutta menggelar majelis

ilmu, membahas tentang fikih haji (hlm: 188).

Makan malam berakhir pukul setengah sembilan. Pasangan sepuh

Mbah Kakung dan Mbah Putri kembali ke kabin mereka.

Penumpang yang makan di kantin juga berangsur kembali ke kabin

masing-masing. Memenuhi lorong kapal. Satu-dua mencoba

menatap dermaga yang masih dibungkus hujan. Sempat mengobrol

tentang Kota Bengkulu, tempat kapal berlabuh sekarang. Tidak

lama, segera melanjutkan langkah kaki (hlm: 296).

b. Alur mundur

Berikut ini adalah kutipan dalam novel Rindu yang menunjukkan

alur mundur:

“Aku bertemu dengannya dalam acara pernikahan saudaraku,

tanggal 12 April 1878. Malam itu, ia menjadi pendamping

mempelai perempuan. Dan sungguh, menurutku ia jauh lebih

cantik dibanding pengantinnya. Pun dibanding nona-nona Belanda

di kota Semarang. Itu tidak ada apa-apanya. Wajah gadis mbah

putri merona merah, tersenyum manis sekali. Jantungku langsung

terpanah cinta. Terus terang aku hampir terkencing-kencing saat

memberanikan diri menyapanya.” Mbah Kakung Slamet mulai

bercerita dipaksa penumpang lain. Ia memejamkan mata sejenak.

Meresapi setiap kalimat yang ia sampaikan (hlm: 205).

Dua bulan kemudian, 12 Agustus 1878 kami menikah. Seluruh

kampung diundang, buruh perkebunan tebu, juga Tuan Tanah

Belanda. Pernikahannya ramai. Aku masih ingat janur kuning

dimana-mana. Kursi pelaminan yang kami duduki. Pakaian yang

kukenakan. Mbah Putri memakai kebaya berwarna emas, tusuk

konde, untaian bunga melati. Hari itu, akulah orang paling bahagia

sedunia. Mendapatkan cinta sejatiku” (hlm:208).

Dua hari lalu, petang saat kapal berlabuh di Batavia, ketika hujan

kembali turun, Ambo Uleng yang sepanjang hari hanya duduk di

atap kapal (bukan dek penumpang) menghabiskan waktu menatap

lautan, segera berlari-lari kecil mencari tempat berteduh. Itu

hamparan atap. Nyaris semuanya area terbuka. Tidak banyak

Page 74: PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/219/1/Ana Alaily Musyarrofah... · iii PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE MENURUT

59

pilihan, kecuali sebuah ruangan kecil di dekat cerobong asap,

tempat kelasi meletakkan peralatan. Ambo Uleng masuk ke

ruangan itu. Berharap hujan reda segera (hlm: 245).

“Ling Ling itulah nama yang diberikan saat Upe dilahirkan. Dalam

bahasa China,Ling berarti „jiwa‟, „roh‟, atau juga „lonceng‟.

Artinya indah sekali. Lonceng jiwa orang-orang yang baik. Orang

tuanya adalah pedagang kelontong, punya toko kecil di daerah

Pecinan Manado. Keluarga mereka kecil, Ling Ling adalah anak

semata wayang. Aku mengenalnya sejak usia kami lima-enam

tahun, sepantaran. Karena ayahku juga pemilik salah satu toko

beras di tempat yang sama. Kami tidak kenal dekat satu sama lain,

hany saling tahu” (hlm: 300).

4. Sudut Pandang

Novel Rindu karya Tere Liye menggunakan sudut pandang orang

ketiga serba tahu. Penulis menempatkan dirinya sebagai narator yang berada

di luar cerita, atau tidak terlibat dalam cerita dan menjadi pengamat yang

tahu segalanya. Dalam sudut pandang ini, narator menampilkan tokoh-tokoh

cerita dengan menyebut namanya.

Berikut adalah kutipan dalam novel Rindu yang menunjukkan sudut

pandang orang ketiga serba tahu:

Lepas shalat Shubuh, seperti yang dibicarakan sebelumnya, Gurutta

mendirikan majelis ilmu. Hampir semua jamaah tetap di Masjid,

termasuk Anna dan Elsa, duduk di samping Ibu mereka, memerhatikan

serius. Gurutta tersenyum menatap wajah-wajah jamaah shalat, mulai

membahas tentang tauhid. Salah satu pokok paling mendasar dalam

agama. Kalimat-kalimatnya sederhana, perumpamaan yang digunakan

dekat dan bisa dipahami, dengan mudah. Tidak lama, hanya lima belas

menit, tapi kajian Gurutta adalah kristal dari pengetahuan yang luas.

Jadi, meski singkat itu tetap tidak ternilai. Gurutta memberikan

kesempatan bertanya dua kali, kemudian menutup majelis tersebut

(hlm: 71).

Gurutta melangkah menuju kantin. Ia belum sempat sarapan. Ruben si

Boatswain dan dua serdadu menjemputnya dari kabin saat asyik

menulis (hlm: 83).

Gurutta mencengkeram pegangan tangga lebih kokoh. Beberapa lorong

lengang dan juda gelap. Napasnya tercekat, terpeleset, hampir

Page 75: PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/219/1/Ana Alaily Musyarrofah... · iii PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE MENURUT

60

terjerembap. Meski semangatnya masih membara laiknya masa muda

dulu saat ia masih melanglang buana hingga ke Yaman untuk menuntut

ilmu, namun fisiknya sekarang sudah tidak bersahabat lagi (hlm: 96).

Pelayan itu menunggu sambil memegang kertas kecil dan pena, ia

bersiap mencatat pesanan. Daeng Andipati sempat bertanya ke Gurutta

apa yang lezat di sini. Bapak Soerjaningrat ternyata juga pernah makan

di sini. Ia lebih dulu mengusulkan beberapa menu. Daeng Andipati

memesankan itu untuk Anna, Elsa, dan istrinya. Gurutta juga memesan

menu yang sama (hlm: 217).

5. Latar atau Setting

Latar tempat pada novel Rindu karya Tere Liye adalah di dalam kapal

Blitar Holland.

Kapal terus bergerak meninggalkan pelabuhan menuju perairan lepas.

Sukacita melepas kepergian kapal besar itu seolah membuat hangat

langit-langit Kota Makassar. Penumpang kapal itu adalah sedikit dari

orang-orang yang berkesempatan menunaikan ibadah haji. Di zaman

itu, perjalanan haji tidak hanya membutuhkan uang, tapi juga waktu

yang sangat lama. Hampir semua penumpang berada di dek kapal

menatap untuk terakhir kali Kota Makassar, yang baru akan mereka

temui kembali sembilan bulan lagi (hlm: 44).

Pagi itu cerah. Langit biru sejauh mata memandang. Cerobong tinggi

kapal mengepul. Bendera di tiang-tiang layar berkelepakan. Satu-dua

burung camar terbang rendah. Suara mereka melengking nyaring. Elsa

bergumam, mereka sepertinya tidak jauh dari sebuah pulau. Dugaan

Elsa benar. Meski ia tidak tahu detailnya, kapal sudah dekat sekali

dengan Pulau Madura (hlm: 104).

Hari kelima perjalanan, Kapal Blitar Holland masih tertambat di

Pelabuhan Surabaya. Pagi-pagi, Anna an Elsa semangat mendorong

pintu ruang perawatan kapal, hendak membesuk Om Kelasi (hlm: 140).

Ruben tertawa, “Tentu saja hanya di kapal. Kita di tengah laut kawan.

Kota terdekat, Semarang, masih dua jam lagi. Mana mungkin kau

kelayapan ke tempat minum atau jalan-jalan berwisata” (hlm: 165).

Latar waktu pada novel Rindu karya Tere Liye adalah sebelum

Indonesia merdeka pada masa penjajahan Belanda dimulai tanggal 1

Desember 1938.

Page 76: PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/219/1/Ana Alaily Musyarrofah... · iii PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE MENURUT

61

Cerita ini bermula di suatu pagi di penghujung tahun 1938, bertepatan

dengan 9 Syawal 1357 H. Matahari baru sepenggalah naik ketika pagi

itu, sebuah kapal besar merapat di Pelabuhan Makassar (hlm: 1).

6. Gaya Bahasa

Gaya bahasa dalam novel rindu ada 2 macam yaitu personifikasi dan

enumerasio.

a. Personifikasi

Kutipan novel:

Matahari semakin tinggi. Cahaya teriknya menyapu lautan.

Kesibukan semakin pekat di dermaga .... (hlm: 5).

Mungkin ia tidak akan pernah kembali lagi. Sekeras apa pun hidup

di lautan, ia tidak pernah disakiti. Mungkin laut adalah sahabat

sekaligus tempat tinggal terbaiknya, hingga maut berbaik hati

menjemput, untuk kemudian menghapus seluruh perasaan yang

terlanjur tumbuh itu (hlm: 46).

Di luar hujan terus menyelimuti kapal. Petir dan geledek susul-

menyusul (hlm: 365).

Cahaya matahari menyiram lembut dua layar besar (hlm:445).

b. Enumerasio

Kutipan Novel:

Peluit anginnya melengking panjang tanda kapal siap berangkat.

Kapten Phillips sendiri yang memimpin keberangkatan, berdiri

gagah di ruang kemudi. Puluhan kelasi segera sibuk. Tali-temali

dilepas. Anak tangga dinaikkan. Asap dari cerobong kapal semakin

tebal, mesin uap mulai bekerja. Duara mesin terdengar menderu,

memutar baling-baling. Membuat riak gelembung air di buritan

(hlm: 43).

Bulan separuh di angkasa beranjak naik. Bintang gemintang

semakin banyak. Kapal Blitar Holland terus melaju dengan

kecepatan penuh di hamparan luas lautan. Masih malam pertama di

perjalanan (hlm: 65).

Page 77: PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/219/1/Ana Alaily Musyarrofah... · iii PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE MENURUT

62

C. Pesan Gurutta dalam Novel Rindu

Pesan Gurutta dalam novel Rindu adalah sebagai berikut:

1. Akhlak Terhadap Allah Swt

a. Menerima Takdir

Gurutta berpesan kepada Bonda Upe yang mempunyai masa lalu

yang kelam yakni menjadi seorang cabo (pelacur) agar tidak lari dari

kenyataan, menerima takdir masa lalunya dengan ikhlas karena masa

lalu tidak akan bisa berubah. Dengan menerima masa lalu, maka

kehidupan yang baru akan lebih bahagia.

“Bagian yang pertama, kita keliru sekali jika lari dari kenyataan

hidup, Nak. Aku tahu, lima belas tahun menjadi pelacur adalah

nista yang tak terbayangkan. Tapi sungguh, kalau kau berusaha lari

dari kenyataan itu, kau hanya menyulitkan diri sendiri. Ketahuilah,

semakin keras kau berusaha lari, maka semakin kuat

cengkeramannya. Semakin kencang kau berteriak melawan, maka

semakin kencang pula gemanya memantul, memantul, dan

memantul lagi memenuhi kepala (hlm: 312).

“Kita tidak bisa melakukan itu, Upe. Tidak bisa. Cara terbaik

menghadapi masa lalu adalah dengan dihadapi. Berdiri gagah.

Mulailah dengan damai menerima masa lalumu. Buat apa dilawan?

Dilupakan? Itu sudah menjadi bagian hidup kita. Peluk semua

kisah itu. Berikan dia tempat terbaik dalam hidupmu. Itulah cara

terbaik mengatasinya. Dengan kau menerimanya, perlahan-lahan,

dia akan memudar sendiri. Disiram oleh waktu, dipoles oleh

kenangan baru yang lebih bahagia” (hlm: 312).

“Pahami tiga hal itu, Nak, semoga hati kau menjadi lebih tenang.

Berhenti lari dari kenyataan hidupmu. Berhenti cemas atas

penilaian orang lain, dan mulailah berbuat baik sebanyak

mungkin” (hlm: 315).

Pesan Gurutta untuk menerima takdir masa lalu juga diberikan

kepada Daeng Andipati yang sangat membenci ayahnya yang sudah

meninggal karena perilaku buruk ayahnya kepada ibu dan keluarga

Daeng Andipati. Menerima takdir sebagaimana ibu Daeng Andipati yang

Page 78: PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/219/1/Ana Alaily Musyarrofah... · iii PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE MENURUT

63

menerima takdir dengan tidak menyesali menikah dengan ayah Daeng

Andipati.

“Kau benci ayahmu, Nak, karena kau membenci dirimu sendiri

yang tidak kuasa mencegahnya berbuat kasar pada ibumu. Kau

membenci ayahmu karena kau membenci diri sendiri yang tidak

mampu menghentikan, bahkan mengubah perilaku jahat

ayahmu. Mau bagaimana pun, dia tetap ayahmu. Dan yang

menariknya apakah ibumu membenci ayahmu? Dia ternyata

memilih tidak. Dia memilih tetap setia berada di sisi suaminya.

Meski dipukul, ditendang, dijambak, ibumu memilih tetap

menyayanginya. Kau tidak bisa memahami jalan pikiran ibumu

karena bertolak belakang sekali. Tapi bagi ibumu, dia mudah

sekali memahami keputusannya. Dia tidak membenci dirinya

yang telah keliru menikah. Tidak membenci dirinya yang tetap

bertahan, kenapa tidak sejak dulu pergi. Dia tidak benci itu

semua. Dia terima sepenuh hati, maka dia bisa bahagia atas

pilihannya. Boleh jadi, tidak sedetik pun dia benci dengan

suaminya. Kenapa kau memilih benci? Sedangkan Ibumu tidak?

Kenapa kau memilih benci, sedangkan orang lain memilih

berdamai dengan situasi di sekitarnya? Pikirkanlah!” (hlm:

374).

Gurutta juga berpesan kepada Mbah Kakung Slamet untuk

menerima takdir atas kematian istrinya (Mbah Putri Slamet).

“Tapi, kembali lagi ke soal takdir tadi, mulailah menerimanya

dengan lapang hati, Kang Mas. Karena kita mau menerima atau

menolaknya, dia tetap terjadi. Takdir tidak pernah bertanya apa

perasaan kita, apakah kita bahagia, apakah kita tidak suka. Takdir

bahkan basa-basi menyapa pun tidak. Tidak peduli. Nah, kabar

baiknya, karena kita tidak bisa mengendalikannya, bukan berarti

kita jadi makhluk tidak berdaya. Kita tetap bisa mengendalikan diri

sendiri bagaimana menyikapinya. Apakah bersedia menerimanya,

atau mendustakannya” (hlm: 471).

“Lihatlah dari kacamata itu, Kang Mas. Dari genapnya amal Mbah

Putri. Jangan memaksakan melihatnya dari kacamata kita. Terus

bersikeras, bertanya, tidak terima. Jika itu yang kita lakukan, maka

kita akan terus kembali, kembali, dan kembali lagi ke posisi awal.

Tidak pernah beranjak jauh. Lihatlah dari kacamata Mbah Putri

yang genap menemani Kang Mas hingga Samudera Hindia. Dia

telah menunaikan kewajibannya sebagai istri tercinta. Mbah Putri

memang tidak menemani Kang Mas bergandengan tangan di depan

Masjidil Haram, tapi amal perbuatan kita sudah dihitung sejak dari

niat” (hlm: 473).

Page 79: PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/219/1/Ana Alaily Musyarrofah... · iii PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE MENURUT

64

b. Bersyukur

Dialog Gurutta dengan Ambo Uleng berisi tentang bersyukur

kepada Allah Swt sekecil apapun nikmat yang dirasakan.

Gurutta tersenyum demi mendengar pertanyaan itu, “Tentu saja,

Ambo. Setiap hari aku jatuh cinta. Setidaknya setiap melihat

matahari terbit, aku jatuh cinta, mensyukuri hidupku. Setiap

menatap matahari tenggelam, aku jatuh cinta, berterima kasih atas

sepanjang hari, baik itu menyebalkan ataupun menyenangkan.

Bahkan melihat makanan dingin ini pun aku jatuh cinta” (hlm:

401).

Gurutta memberikan pesan kepada Ruben agar bersyukur atas

nikmat yang dirasakan sekarang dan tidak membayangkan sesuatu yang

tidak terjadi.

Gurutta menatap kelasi dihadapannya, “Kau tidak perlu

membayangkan sesuatu yang tidak terjadi, Ruben. Buat apa?

Bahkan Ambo uleng baik-baik saja sekarang. Hidup ini akan rumit

sekali jika kita sibuk membahas hal yang seandainya begini,

seandainya begitu” (hlm: 331).

c. Menaati Perintah Allah Swt

Gurutta berpesan kepada Mbah Kakung Slamet untuk menaati

perintah Allah Swt seperti shalat. Karena shalat merupakan penolong

terbaik ketika membutuhkan pertolongan. Dialog yang dilakukan

Gurutta kepada Mbah Kakung Slamet tentang kematian Mbah Putri

ketika sedang Shalat menunujukkan perilaku menaati perintah Allah

Swt.

“Dalam Alquran, ditulis dengan indah, minta tolonglah kepada

sabar dan shalat. Kita disuruh melakukan itu, Kang Mas.

Bagaimana mungkin sabar bisa menolong kita? Tentu saja bisa.

Dalam situasi tertentu, sabar bahkan adalah penolong paling

dahsyat. Tiada terkira. Dan shalat, itu juga penolong terbaik tiada

tara. Aku senang mendengar kabar, meski Kang Mas menolak

makan, tapi masih mau shalat tepat waktu. Itu berarti Kang Mas

Page 80: PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/219/1/Ana Alaily Musyarrofah... · iii PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE MENURUT

65

masih memiliki harapan, doa-doa. Sungguh beruntung orang-orang

yang sabar dan senantiasa menegakkan shalat.” (hlm: 472).

“Yang ketiga, terakhir, mulailah memahami kejadian ini dari

kacamata yang berbeda, agar lengkap. Apa itu? Sederhana

penjelasannya. Mbah Putri meninggal di atas kapal. Mungkin kita

melihatnya buruk. Tapi tidakkah kita mau melihat dari kacamata

yang berbeda, Kang Mas, bahwa Mbah Putri meninggal di atas

kapal yang menuju Tanah Suci, dan dia menghembuskan napas

terakhirnya saat sedang shalat shubuh” (hlm: 472).

Dialog yang dilakukan Gurutta dengan ambo Uleng memberikan

pesan untuk menaati perintah Allah Swt yakni tidak melakukan maksiat

dan tidak melakukan hal-hal yang melanggar peraturan agama.

“Dengan meyakini itu, maka tidak mengapa kalau kau patah hati,

tidak mengapa kalau kau kecewa, atau menangis tergugu karena

harapan, keinginan memiliki tapi jangan berlebihan. Jangan

merusak diri sendiri. Selalu pahami, cinta yang baik selalu

mengajari kau agar menjaga diri. Tidak melanggar batas, tidak

melewati kaidah agama. Karena esok lusa, ada orang yang

mengaku cinta, tapi dia melakukan begitu banyak maksiat,

menginjak-injak semua peraturan dalam agama, menodai cinta itu

sendiri .... (hlm: 493).

d. Tobat

Dialog Gurutta kepada Ambo Uleng adalah mengenai tobatnya

Ambo Uleng yang mulai belajar agama.

“Jika harapan dan keinginan memiliki itu belum tergapai, belum

terwujud, maka teruslah memperbaiki diri sendiri, sibukkan dengan

belajar. Kau sudah melakukannya sejak terjebak di ruangan kecil

antara hidup dan mati. Kau mulai belajar ilmu agama. Kau juga

belajar tentang kapal uap ini. Dan kelebihan kau yang paling utama

adalah kau senantiasa berbuat baik kepada siapa pun. Maka

teruslah menjadi orang baik seperti itu. Insya Allah, besok lusa,

Allah sendiri yang akan menyingkapkan misteri takdirnya” (hlm:

493).

Page 81: PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/219/1/Ana Alaily Musyarrofah... · iii PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE MENURUT

66

e. Khauf dan Raja‟

Pesan Gurutta mengenai khauf dan Raja‟ disampaikan kepada

Bonda Upe yang sekarang menjadi guru ngaji bagi anak-anak di kapal

dengan masa lalunya menjadi seorang cabo (pelacur).

“Apakah Allah Swt akan menerima haji seorang pelacur? Hanya

Allah Swt yang tau. Kita hanya bisa berharap dan takut. Senantiasa

berharap atas ampunannya. Selalu takut atas azabnya. Belajarlah

dari riwayat itu. Selalulah berbuat baik, Upe. Selalu. Maka,

semoga besok lusa, ada satu perbuatan baikmu yang menjadi sebab

kau diampuni. Mengajar anak-anak mengaji misalnya, boleh jadi

itu adalah sebabnya” (hlm: 315).

Khauf yang berarti takut kepada Allah Swt juga disampaikan oleh

Gurutta kepada Daeng Andipati. Tidak ada yang membuat gentar apabila

hanya kepada Allah Swt.

“Kalau kau hanya takut pada Allah, maka tidak ada yang membuat

kau gentar, Andi. Tapi kalau kau takut dengan urusan dunia, takut

dengan manusia misalnya, maka kau benar, lorong-lorong ini

memang menakutkan (hlm: 269).

f. Tawakal

Gurutta memberikan pesan kepada Mbah Kakung Slamet agar

menyerahkan segala urusan kepada Allah Swt.

“Yang kedua, biarkan waktu mengobati seluruh kesedihan, Kang

Mas. Ketika kita tidak tahu mau melakukan apalagi, ketika kita

merasa semua sudah hilang, musnah, habis sudah, maka itulah

saatnya untuk membiarkan waktu menjadi obat terbaik. Hari demi

hari akan menghapus selembar demi lembar kesedihan. Minggu

demi minggu akan melepas sepapan demi sepapan kegelisahan.

Bulan, tahun, maka rontok sudahlah bangunan kesedihan di dalam

hati. Biarkan waktu mengobatinya, maka semoga kita lapang hati

menerimanya. Sambil terus mengisi hari-hari dengan baik dan

positif” (hlm: 472).

Page 82: PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/219/1/Ana Alaily Musyarrofah... · iii PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE MENURUT

67

2. Akhlak terhadap Diri Sendiri

a. Adil terhadap Diri Sendiri

Pesan Gurutta kepada Ambo Uleng untuk menjaga dan merawat

dirinya agar menjauhi hal-hal yang dilarang agama yang dapat merusak

diri sendiri.

“Maka jangan pernah merusak diri sendiri. Kita boleh jadi benci

atas kehidupan ini. Boleh kecewa. Boleh marah. Tapi ingatlah

nasihat lama, tidak pernah ada pelaut yang merusak kapalnya

sendiri. Akan dia rawat kapalnya, hingga dia bisa tiba di pelabuhan

terakhir. Maka, jangan rusak kapal kehidupan milik kau, Ambo,

hingga dia tiba di dermaga terakhirnya” (hlm: 284).

“Dengan meyakini itu, maka tidak mengapa kalau kau patah hati,

tidak mengapa kalau kau kecewa, atau menangis tergugu karena

harapan, keinginan memiliki tapi jangan berlebihan. Jangan

merusak diri sendiri. Selalu pahami, cinta yang baik selalu

mengajari kau agar menjaga diri. Tidak melanggar batas, tidak

melewati kaidah agama. Karena esok lusa, ada orang yang

mengaku cinta, tapi dia melakukan begitu banyak maksiat,

menginjak-injak semua peraturan dalam agama, menodai cinta itu

sendiri .... (hlm: 493).

b. Gigih

Gigih ditunjukkan dalam dialog Gurutta kepada Bonda Upe

dimana suami Bonda Upe pantang menyerah menghadapi kenyataan

masa lalu istrinya yang pahit dan selalu menyemangati istrinya.

“Apakah mudah melakukannya? Itu sulit. Tapi bukan berarti

mustahil. Di sebelahmu saat ini, ada seseorang yang dengan brilian

berhasil melakukannya. Enlai. dia berhasil menerimamu apa

adanya, Nak. Dia tulus menyemangatimu, tulus mencintaimu.

Padahal, dia tahu persis kau seorang cabo. Sedikit sekali laki-laki

yang bisa menyayangi bekas seorang cabo. Tapi Enlai bisa, karena

dia menerima kenyataan itu. Dia peluk erat sekali. Dia bahkan

tidak menyerah meski kau telah menyerah. Dia bahkan tidak

berhenti meski kau telah berhenti” (hlm: 313).

Page 83: PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/219/1/Ana Alaily Musyarrofah... · iii PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE MENURUT

68

c. Tidak Mementingkan Diri Sendiri

Gurutta memberikan pesan kepada Daeng Andipati agar tidak

memaksakan kehendaknya kepada Ambo Uleng.

Gurutta menatap Daeng Andipati, “Kau bilang iya, mengaku „aku

keliru‟ hanya untuk kemudian dalam satu tarikan napas tetap

mengotot lagi? Itu tidak baik, Nak” (hlm: 341).

d. Sabar

Gurutta memberikan pesan kepada jama‟ah majelis ilmu agar

senantiasa bersabar dalam segala urusan.

Gurutta menjadi imam shalat shubuh, kemudian mendirikan

majelis ilmu selama lima belas menit. Membahas soal pentingnya

bersabar dalam setiap urusan. Jamaah shalat mendengarkan dengan

seksama. Termasuk Anna, karena Gurutta menyampaikan

persoalan itu lewat kisah-kisah yang ada di dalam Alquran. Kalau

sudah cerita, Anna pasti suka (hlm: 456).

Pesan agar bersabar juga disampaikan Gurutta kepada Mbah

Kakung Slamet. Sabar dalam menghadapi cobaan yang diberikan Allah

Swt atas kematian Mbah Putri Slamet.

“Dalam Alquran, ditulis dengan indah, minta tolonglah kepada

sabar dan shalat. Kita disuruh melakukan itu, Kang Mas.

Bagaimana mungkin sabar bisa menolong kita? Tentu saja bisa.

Dalam situasi tertentu, sabar bahkan adalah penolong paling

dahsyat. Tiada terkira. Dan shalat, itu juga penolong terbaik tiada

tara. Aku senang mendengar kabar, meski Kang Mas menolak

makan, tapi masih mau shalat tepat waktu. Itu berarti Kang Mas

masih memiliki harapan, doa-doa. Sungguh beruntung orang-orang

yang sabar dan senantiasa menegakkan shalat” (hlm: 472).

e. Ikhlas

Ikhlas merupakan salah satu pesan yang diberikan Gurutta kepada

Mbah Kakung Slamet. Ikhlas menerima takdir bahwa kematian Mbah

Putri Slamet di dalam kapal dan cara pemakamannya dengan

ditenggelamkan ke dasar laut.

Page 84: PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/219/1/Ana Alaily Musyarrofah... · iii PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE MENURUT

69

“Kang Mas,” Gurutta memegang lembut lengan Mbah Kakung,

orang yang lebih tua lima tahun darinya, “Seandainya aku bisa

membuat kapal ini membawa jasad istrimu ke Semarang, aku

sendiri yang akan melakukannya. Aku sendiri yang akan

membawanya. Tapi kita tidak bisa melakukannya, Kang Mas.

Kapten telah mengambil keputusan. Ikhlaskanlah” (hlm: 430).

“Tapi, kembali lagi ke soal takdir tadi, mulailah menerimanya

dengan lapang hati, Kang Mas. Karena kita mau menerima atau

menolaknya, dia tetap terjadi. Takdir tidak pernah bertanya apa

perasaan kita, apakah kita bahagia, apakah kita tidak suka. Takdir

bahkan basa-basi menyapa pun tidak. Tidak peduli. Nah, kabar

baiknya, karena kita tidak bisa mengendalikannya, bukan berarti

kita jadi makhluk tidak berdaya. Kita tetap bisa mengendalikan diri

sendiri bagaimana menyikapinya. Apakah bersedia menerimanya,

atau mendustakannya” (hlm: 471).

“Lihatlah dari kacamata itu, Kang Mas. Dari genapnya amal Mbah

Putri. Jangan memaksakan melihatnya dari kacamata kita. Terus

bersikeras, bertanya, tidak terima. Jika itu yang kita lakukan, maka

kita akan terus kembali, kembali, dan kembali lagi ke posisi awal.

Tidak pernah beranjak jauh. Lihatlah dari kacamata Mbah Putri

yang genap menemani Kang Mas hingga Samudera Hindia. Dia

telah menunaikan kewajibannya sebagai istri tercinta. Mbah Putri

memang tidak menemani Kang Mas bergandengan tangan di depan

Masjidil Haram, tapi amal perbuatan kita sudah dihitung sejak dari

niat” (hlm: 473).

f. Tegar

Gurutta memberikan pesan kepada Bonda Upe agar tegar

menghadapi masalah, tidak menanggapi penilaian orang lain yang akan

menjatuhkan diri sendiri tentang siapa sebenarnya diri kita apakah baik

atau buruk.

“Kita tidak perlu membuktikan apapun kepada siapa pun bahwa

kita itu baik. Buat apa? Sama sekali tidak perlu. Jangan

merepotkan diri sendiri dengan penilaian orang lain. Karena toh,

kalaupun orang lain menganggap kita demikian, pada akhirnya

tetap kita sendiri yang tahu persis apakah kita memang sebaik itu”

(hlm: 314).

“Bagian yang kedua, tentang penilaian orang lain, tentang cemas

diketahui orang lain siapa kau sebenarnya. Maka ketahuilah, Nak,

saat kita tertawa, hanya kitalah yang tahu persis apakah tawa itu

Page 85: PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/219/1/Ana Alaily Musyarrofah... · iii PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE MENURUT

70

bahagia atau tidak. Boleh jadi, kita sedang tertawa dalam seluruh

kesedihan. Orang lain hanya melihat wajah. Saat kita menangis

pun sama, hanya kita yang tahu persis apakah tangisan itu sedih

atau tidak. Boleh jadi kita sedang menangis dalam seluruh

kebahagiaan. Orang lain hanya melihat luar. Maka, tidak relevan

penilaian orang lain (hlm: 313).

“Kita tidak perlu menjelaskan panjang lebar. Itu kehidupan kita.

Tidak perlu siapa pun mengakuinya untuk dibilang hebat. Kitalah

yang tahu persis setiap perjalanan hidup yang kita lakukan. Karena

sebenarnya yang tahu persis apakah kita bahagia atau tidak, tulus

atau tidak, hanya diri kita sendiri. Kita tidak perlu menggapai

seluruh catatan hebat menurut versi manusia sedunia. Kita hanya

perlu merengkuh rasa damai dalam hati kita sendiri” (hlm: 313).

g. Optimis

Optimis adalah salah satu pesan Gurutta kepada Ambo Uleng yang

berputus asa menjalani hidupnya. Ambo Uleng tidak mempunyai

semangat untuk hidup.

“Tentu saja bukan perjalanan kapal ini yang kumaksud. Meski

memang jarak Pelabuhan Jeddah masih berminggu-minggu.

Melainkan perjalanan hidup kita. Kau masih muda. Perjalanan

hidupmu boleh jadi jauh sekali, Nak. Hari demi hari, hanyalah

pemberhentian kecil. Bulan demi bulan, itupun sekadar pelabuhan

sedang. Pun tahun demi tahun, mungkin itu bisa kita sebut

dermaga transit besar. Tapi itu semua sifatnya adalah

pemberhentian. Dengan segera, kapal kita berangkat kembali,

menuju tujuan yang paling hakiki.” Gurutta tersenyum (hlm: 284).

h. Lapang Dada

Gurutta berpesan kepada Daeng Andipati untuk berlapang dada

dalam memaafkan kesalahan ayahnya yang sudah meninggal di masa

lampau.

“Bagian yang ketiga, terakhir, bagian yang sangat penting karena

kau punya perangai keras kepala, tidak mudah menyerah, dan

selalu menyimpan sendirian semuanya. Maka ketahuilah, Andi,

kesalahan itu ibarat halaman kosong. Tiba-tiba ada yang

mencoretnya dengan keliru. Kita bisa memaafkannya dengan

menghapus tulisan tersebut, baik dengan penghapus biasa,

penghapus canggih, dengan apa pun. Tapi tetap tersisa bekasnya.

Page 86: PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/219/1/Ana Alaily Musyarrofah... · iii PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE MENURUT

71

Tidak akan hilang. Agar semuanya benar-benar bersih, hanya satu

jalan keluarnya, bukalah lembaran baru yang benar-benar kosong”

(hlm: 376).

“Buka lembaran baru, tutup lembaran yang pernah tercoret. Jangan

diungkit-ungkit lagi. Jangan ada tapi, tapi, dan tapi. Tutup

lembaran tidak menyenangkan itu. Apakah mudah melakukannya?

Tidak mudah. Tapi jika kau bersungguh-sungguh, jika kau berniat

teguh, kau pasti bisa melakukannya. Mulailah hari ini. Mulailah

detik ini, berpuluh tahun kau terlambat melakukannya, Andi.

Berpuluh tahun kau justru berkutat membolak-balik halaman itu,

tidak pernah maju. Maka di atas kapal ini, berjanjilah kau akan

menutup lembaran lama itu. Mulai membuka lembaran baru yang

benar-benar kosong. Butuh waktu melakukannya. Tapi aku

percaya, saat kapal ini tiba di Jeddah, saat akhirnya kau menatap

Masjidil Haram, hati kau sudah lapang seperti halaman baru. Kau

tidak lagi membawa kebencian itu di Tanah Suci. Karena tidak

pantas, seorang anak membawa kebencian pada ayahnya di Tanah

Suci” (hlm: 376).

“Pikirkanlah tiga hal tadi, Nak. Berhenti membenci ayahmu,

karena kau sedang membenci diri sendiri. Berikanlah maaf karena

kau berhak atas kedamaian dalam hati. Tutup lembaran lama yang

penuh coretan keliru, bukalah lembaran baru. Semoga kau

memiliki lampu kecil di hatimu” (hlm: 376).

3. Akhlak terhadap Sesama

a. Ta‟awun

Pesan Gurutta kepada Ambo Uleng adalah untuk selalu menolong

orang lain (ta‟awun) karena Allah Swt akan menolong seseorang yang

mau menolong saudaranya.

“Kau memang seorang pemuda yang bercahaya bagai rembulan,

Ambo.” Gurutta menepuk lembut bahu kelasi itu sebelum beranjak

pergi, “Kabar baik bagi kau, karena ketahuilah, barang siapa yang

tulus menolong saudaranya, maka Allah Swt akan menolong

dirinya. Itu janji Tuhan yang pasti. Semoga kau termasuk di dalam

golongan itu” (hlm: 139).

Page 87: PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/219/1/Ana Alaily Musyarrofah... · iii PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE MENURUT

72

b. Berkumpul dengan Orang Baik

Gurutta berpesan kepada Bonda Upe yang selalu menyendiri

karena takut masa lalunya diketahui agar mau berkumpul dengan orang

lain. Lebih tepatnya orang-orang yang baik untuk saling belajar dan

berbagi ilmu.

“Menurut hemat orang tua ini, sesekali kau perlu bergaul dengan

jamaah lain, Nak. Mereka bisa jadi teman perjalanan yang

menyenangkan. Kau bisa belajar dari mereka, dan sebaliknya,

mereka bisa belajar dari kau, Upe” (hlm: 177).

“Tidak masalah, Nak. Mata air yang dangkal, tetap saja

bermanfaat jika jernih dan tulus. Tetap segar airnya.” Gurutta

mengangguk, “Kita bisa saling belajar satu sama lain, saling

memperbaiki bacaan. Mungkin saat kapal tiba di Surabaya, ada

Qari atau Qariah dari Tanah Jawa yang ikut kapal ini. Pun saat tiba

di Sumatera, Qari dari Palembang terkenal sekali baik bacaannya.

Mereka Insya Allah Swt bersedia menjadi guru mengaji

penumpang dewasa” (hlm: 57).

c. Berbuat Baik

Gurutta memberikan pesan kepada Bonda Upe untuk selalu

berbuat baik kepada orang lain meskipun mempunyai masa lalu yang

kelam.

“Apakah Allah akan menerima haji seorang pelacur? Hanya Allah

yang tau. Kita hanya bisa berharap dan takut. Senantiasa berharap

atas ampunannya. Selalu takut atas azabnya. Belajarlah dari

riwayat itu. Selalulah berbuat baik, Upe. Selalu. Maka, semoga

besok lusa, ada satu perbuatan baikmu yang menjadi sebab kau

diampuni. Mengajar anak-anak mengaji misalnya, boleh jadi itu

adalah sebabnya” (hlm: 315).

“Pahami tiga hal itu, Nak, semoga hati kau menjadi lebih tenang.

Berhenti lari dari kenyataan hidupmu. Berhenti cemas atas

penilaian orang lain, dan mulailah berbuat baik sebanyak

mungkin” (hlm: 315).

“Jika harapan dan keinginan memiliki itu belum tergapai, belum

terwujud, maka teruslah memperbaiki diri sendiri, sibukkan dengan

belajar. Kau sudah melakukannya sejak terjebak di ruangan kecil

Page 88: PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/219/1/Ana Alaily Musyarrofah... · iii PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE MENURUT

73

antara hidup dan mati. Kau mulai belajar ilmu agama. Kau juga

belajar tentang kapal uap ini. Dan kelebihan kau yang paling utama

adalah kau senantiasa berbuat baik kepada siapa pun. Maka

teruslah menjadi orang baik seperti itu. Insya Allah, besok lusa,

Allah sendiri yang akan menyingkapkan misteri takdirnya” (hlm:

493).

d. Menutup Aib

Dialog yang dilakukan Gurutta dan Bonda Upe berisi tentang

akhlak menutupi aib saudaranya. Gurutta menasehati Bonda Upe agar

tidak cemas masa lalunya yang pahit diketahui oleh orang lain karena

muslim yang baik pasti akan menutupi aib saudaranya sesama muslim.

“Besok lusa, mungkin ada saja penumpang kapal yang tahu kau

bekas seorang cabo. Tapi buat apa dicemaskan? Saudaramu

sesama muslim, jika dia tahu, maka dia akan menutup aibmu.

Karena Allah manjanjikan barang siapa menutup aib saudaranya,

maka Allah akan menutup aibnya di dunia dan akhirat. Itu janji

yang hebat sekali. Kalaupun ada saudara kita yang tetap

membahasnya, mengungkitnya, kita tidak perlu berkecil hati.

Abaikan saja. Dia melakukan itu karena ilmunya dangkal. Doakan

saja semoga besok lusa dia paham” (hlm: 314).

e. Solidaritas

Pesan Gurutta kepada jamaah haji di Kapal adalah menjunjung

tinggi solidaritas atau persaudaraan sesama muslim.

“Kita terhubungkan bukan saja karena satu perjalanan menuju

Tanah Suci. Bukan juga karena kita semua berada senasib satu

kapal di sini. Tapi yang paling penting, kita satu saudara, sesama

muslim. Tidak peduli seberapa kaya kita, seberapa rupawan paras

kita, seberapa tinggi kedudukan dan derajat kita. Tidak peduli di

kabin kelas berapa kita sekarang tinggal di kapal ini dan seberapa

banyak bekal yang dibawa. Kita semua satu, saudara muslim”

(hlm: 55).

f. Menghargai Orang Lain

Gurutta mengingatkan Daeng Andipati agar tidak menghina Ambo

Uleng yang meminta belajar shalat kepada Gurutta. Pesan yang

Page 89: PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/219/1/Ana Alaily Musyarrofah... · iii PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE MENURUT

74

disampaikan Gurutta kepada Daeng Andipati adalah untuk menghargai

orang lain.

“Aku tahu kau kau tidak bermaksud jelek, tapi itu bukan respon

yang baik, Nak. Anak muda ini minta diajarkan shalat, dan kau

justru menatapnya seolah hendak bilang „Hei, bagaimana mungkin

seusiamu tidak bisa shalat‟. Itu tidak baik dilakukan sesama

saudara muslim..” Gurutta berkata datar ke arah Daeng Andipati

(hlm: 419).

g. Pemaaf

Dialog yang dilakukan Gurutta kepada Daeng Andipati adalah

tentang menjadi orang yang pemaaf. Orang yang memaafkan adalah

orang yang mempunyai jiwa yang besar.

“Bagian yang kedua adalah terkait dengan berdamai tadi.

Ketahuilah, Nak, saat kita memutuskan memaafkan seseorang, itu

bukan persoalan apakah orang itu salah, dan kita benar. Apakah

orang itu memang jahat atau aniaya. Bukan! Kita memutuskan

memaafkan seseorang karena kita berhak atas kedamaian di dalam

hati” (hlm: 374).

4. Akhlak terhadap Orang Tua

a. Memaafkan Orang Tua

Pesan yang disampaikan Gurutta kepada Daeng Andipati adalah

agar berbuat baik kepada orang tua. Memaafkan kesalahan ayahnya yang

sudah meninggal. Seberapapun buruknya perilaku ayah kepada anaknya,

seorang ayah tetap wajib dihormati oleh anak.

“Kau benci ayahmu, Nak, karena kau membenci dirimu sendiri

yang tidak kuasa mencegahnya berbuat kasar pada ibumu. Kau

membenci ayahmu karena kau membenci diri sendiri yang tidak

mampu menghentikan, bahkan mengubah perilaku jahat ayahmu.

Mau bagaimana pun, dia tetap ayahmu. Dan yang menariknya

apakah ibumu membenci ayahmu? Dia ternyata memilih tidak. Dia

memilih tetap setia berada di sisi suaminya. Meski dipukul,

ditendang, dijambak, ibumu memilih tetap menyayanginya. Kau

tidak bisa memahami jalan pikiran ibumu karena bertolak belakang

sekali. Tapi bagi ibumu, dia mudah sekali memahami

Page 90: PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/219/1/Ana Alaily Musyarrofah... · iii PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE MENURUT

75

keputusannya. Dia tidak membenci dirinya yang telah keliru

menikah. Tidak membenci dirinya yang tetap bertahan, kenapa

tidak sejak dulu pergi. Dia tidak benci itu semua. Dia terima

sepenuh hati, maka dia bisa bahagia atas pilihannya. Boleh jadi,

tidak sedetik pun dia benci dengan suaminya. Kenapa kau memilih

benci? Sedangkan Ibumu tidak? Kenapa kau memilih benci,

sedangkan orang lain memilih berdamai dengan situasi di

sekitarnya? Pikirkanlah!” (hlm: 374).

“Bagian yang kedua adalah terkait dengan berdamai tadi.

Ketahuilah, Nak, saat kita memutuskan memaafkan seseorang, itu

bukan persoalan apakah orang itu salah, dan kita benar. Apakah

orang itu memang jahat atau aniaya. Bukan! Kita memutuskan

memaafkan seseorang karena kita berhak atas kedamaian di dalam

hati” (hlm: 374).

“Maafkanlah ayahmu, Nak. Hanya dengan itu kita bisa merengkuh

kedamaian. Dalam agama kita banyak sekali perintah agar kita

senantiasa memaafkan. Ditulis indah dalam kitab suci, diwasiatkan

langsung oleh Nabi. Keburukan bisa dibalas dengan keburukan,

tapi sungguh besar balasan Allah Swt, jika kita memilih

memaafkan. Lihatlah, bahkan Allah Swt tidak mengirim petir bagi

Daeng Patoto, karena boleh jadi, Allah Swt masih memberikan

maaf di dunia ini, menangguhkan hukuman. Kau berhak atas

kedamaian dihatimu. Maafkanlah seperti ibumu yang memilih

memaafkan suaminya. Maafkanlah seperti ibumu yang hingga

akhir hayatnya tetap berdiri di samping suaminya. Tidak pergi

walau selangkah. Tidak mundur walau sejengkal” (hlm: 375).

“Buka lembaran baru, tutup lembaran yang pernah tercoret. Jangan

diungkit-ungkit lagi. Jangan ada tapi, tapi, dan tapi. Tutup

lembaran tidak menyenangkan itu. Apakah mudah melakukannya?

Tidak mudah. Tapi jika kau bersungguh-sungguh, jika kau berniat

teguh, kau pasti bisa melakukannya. Mulailah hari ini. Mulailah

detik ini, berpuluh tahun kau terlambat melakukannya, Andi.

Berpuluh tahun kau justru berkutat membolak-balik halaman itu,

tidak pernah maju. Maka di atas kapal ini, berjanjilah kau akan

menutup lembaran lama itu. Mulai membuka lembaran baru yang

benar-benar kosong. Butuh waktu melakukannya. Tapi aku

percaya, saat kapal ini tiba di Jeddah, saat akhirnya kau menatap

Masjidil Haram, hati kau sudah lapang seperti halaman baru. Kau

tidak lagi membawa kebencian itu di Tanah Suci. Karena tidak

pantas, seorang anak membawa kebencian pada ayahnya di Tanah

Suci” (hlm: 376).

“Pikirkanlah tiga hal tadi, Nak. Berhenti membenci ayahmu,

karena kau sedang membenci diri sendiri. Berikanlah maaf karena

kau berhak atas kedamaian dalam hati. Tutup lembaran lama yang

Page 91: PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/219/1/Ana Alaily Musyarrofah... · iii PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE MENURUT

76

penuh coretan keliru, bukalah lembaran baru. Semoga kau

memiliki lampu kecil di hatimu” (hlm: 376).

“Bagian yang ketiga, terakhir, bagian yang sangat penting karena

kau punya perangai keras kepala, tidak mudah menyerah, dan

selalu menyimpan sendirian semuanya. Maka ketahuilah, Andi,

kesalahan itu ibarat halaman kosong. Tiba-tiba ada yang

mencoretnya dengan keliru. Kita bisa memaafkannya dengan

menghapus tulisan tersebut, baik dengan penghapus biasa,

penghapus canggih, dengan apa pun. Tapi tetap tersisa bekasnya.

Tidak akan hilang. Agar semuanya benar-benar bersih, hanya satu

jalan keluarnya, bukalah lembaran baru yang benar-benar kosong”

(hlm: 376).

b. Kasih Sayang

Pesan lain yang disampaikan Gurutta tentang birrul walidain

adalah berkasih sayang terhadap orang tua karena orang tua mempunyai

jasa yang sangat besar dalam kehidupan anak. Pesan untuk berkasih

sayang kepada kedua orang tua disampaikan Gurutta kepada Daeng

Andipati yang membenci ayahnya.

“Selalu menyakitkan saat kita membenci sesuatu. Apalagi jika itu

ternyata membenci orang yang seharusnya kita sayangi. Suami istri

saling membenci. Anak membenci orang tuanya, atau sebaliknya,

orang tua membenci anaknya. Kakak membenci adiknya, adik

membenci kakaknya. Satu-dua itu hanya kebencian biasa. Tapi

tidak sedikit yang seperti kau alami, kebencian luar biasa. Satu-dua

hanya karena alasan sepele. Tapi tidak sedikit seperti keluarga

kalian, karena rasa sakit yang terlalu lama, karena perbuatan yang

memang tidak dibenarkan” (hlm: 372).

“Kau benci ayahmu, Nak, karena kau membenci dirimu sendiri

yang tidak kuasa mencegahnya berbuat kasar pada ibumu. Kau

membenci ayahmu karena kau membenci diri sendiri yang tidak

mampu menghentikan, bahkan mengubah perilaku jahat ayahmu.

Mau bagaimana pun, dia tetap ayahmu. Dan yang menariknya

apakah ibumu membenci ayahmu? Dia ternyata memilih tidak. Dia

memilih tetap setia berada di sisi suaminya. Meski dipukul,

ditendang, dijambak, ibumu memilih tetap menyayanginya. Kau

tidak bisa memahami jalan pikiran ibumu karena bertolak belakang

sekali. Tapi bagi ibumu, dia mudah sekali memahami

keputusannya. Dia tidak membenci dirinya yang telah keliru

menikah. Tidak membenci dirinya yang tetap bertahan, kenapa

Page 92: PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/219/1/Ana Alaily Musyarrofah... · iii PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE MENURUT

77

tidak sejak dulu pergi. Dia tidak benci itu semua. Dia terima

sepenuh hati, maka dia bisa bahagia atas pilihannya. Boleh jadi,

tidak sedetik pun dia benci dengan suaminya. Kenapa kau memilih

benci? Sedangkan Ibumu tidak? Kenapa kau memilih benci,

sedangkan orang lain memilih berdamai dengan situasi di

sekitarnya? Pikirkanlah!” (hlm: 374).

“Ada orang-orang yang kita benci. Ada pula orang-orang yang kita

sukai. Hilir-mudik datang dalam kehidupan kita. Tapi apakah kita

berhak membenci orang lain? Sedangkan Allah sendiri tidak

mengirimkan petir segera? Misalnya pada ayah kau, seolah tiada

nampak hukuman di muka bumi baginya. Aku tidak tahu

jawabanya. Tapi coba pikirkan hal ini. Pikirkan dalam-dalam,

kenapa kita harus benci? Kenapa? Padahal kita bisa saja mengatur

hati kita, bilang saya tidak akan membencinya. Toh itu hati kita

sendiri. Kita berkuasa penuh mengatur-aturnya. Kenapa kita tetap

memutuskan membenci? Karena boleh jadi, saat kita membenci

orang lain, kita sebenarnya sedang membenci diri sendiri” (hlm:

373).

“Pikirkanlah tiga hal tadi, Nak. Berhenti membenci ayahmu,

karena kau sedang membenci diri sendiri. Berikanlah maaf karena

kau berhak atas kedamaian dalam hati. Tutup lembaran lama yang

penuh coretan keliru, bukalah lembaran baru. Semoga kau

memiliki lampu kecil di hatimu” (hlm: 376).

Page 93: PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/219/1/Ana Alaily Musyarrofah... · iii PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE MENURUT

78

BAB IV

ANALISIS DATA

A. Pesan Guruttayang Berkaitan dengan Akhlak Terpuji

1. Menerima Takdir

Pesan Gurutta adalah sebagai berikut:

“Bagian yang pertama, kita keliru sekali jika lari dari kenyataan hidup,

Nak. Aku tahu, lima belas tahun menjadi pelacur adalah nista yang tak

terbayangkan. Tapi sungguh, kalau kau berusaha lari dari kenyataan itu,

kau hanya menyulitkan diri sendiri. Ketahuilah, semakin keras kau

berusaha lari, maka semakin kuat cengkeramannya. Semakin kencang

kau berteriak melawan, maka semakin kencang pula gemanya

memantul, memantul, dan memantul lagi memenuhi kepala (hlm: 312).

“Kita tidak bisa melakukan itu, Upe. Tidak bisa. Cara terbaik

menghadapi masa lalu adalah dengan dihadapi. Berdiri gagah. Mulailah

dengan damai menerima masa lalumu. Buat apa dilawan? Dilupakan?

Itu sudah menjadi bagian hidup kita. Peluk semua kisah itu. Berikan dia

tempat terbaik dalam hidupmu. Itulah cara terbaik mengatasinya.

Dengan kau menerimanya, perlahan-lahan, dia akan memudar sendiri.

Disiram oleh waktu, dipoles oleh kenangan baru yang lebih bahagia”

(hlm: 312).

“Pahami tiga hal itu, Nak, semoga hati kau menjadi lebih tenang.

Berhenti lari dari kenyataan hidupmu. Berhenti cemas atas penilaian

orang lain, dan mulailah berbuat baik sebanyak mungkin” (hlm: 315).

Gurutta menyampaikan pesan kepada Bonda Upe dengan sangat bijak

yakni bahwa kenyataan hidup terkadang menyedihkan. Tetapi jika lari dari

kenyataan hanya akan menyulitkan diri. Masa lalu tidak dapat terlepas dari

hidup seseorang karena merupakan bagian dari hidup. Masa lalu jangan

dilawan tetapi harus dihadapi, berdiri gagah, diterima dan dijadikan tempat

terbaik dalam hidup. Dengan menerima masa lalu maka perlahan-lahan akan

memudar sendiri.

Page 94: PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/219/1/Ana Alaily Musyarrofah... · iii PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE MENURUT

79

“Kau benci ayahmu, Nak, karena kau membenci dirimu sendiri yang

tidak kuasa mencegahnya berbuat kasar pada ibumu. Kau membenci

ayahmu karena kau membenci diri sendiri yang tidak mampu

menghentikan, bahkan mengubah perilaku jahat ayahmu. Mau

bagaimana pun, dia tetap ayahmu. Dan yang menariknya apakah ibumu

membenci ayahmu? Dia ternyata memilih tidak. Dia memilih tetap

setia berada di sisi suaminya. Meski dipukul, ditendang, dijambak,

ibumu memilih tetap menyayanginya. Kau tidak bisa memahami jalan

pikiran ibumu karena bertolak belakang sekali. Tapi bagi ibumu, dia

mudah sekali memahami keputusannya. Dia tidak membenci dirinya

yang telah keliru menikah. Tidak membenci dirinya yang tetap

bertahan, kenapa tidak sejak dulu pergi. Dia tidak benci itu semua. Dia

terima sepenuh hati, maka dia bisa bahagia atas pilihannya. Boleh jadi,

tidak sedetik pun dia benci dengan suaminya. Kenapa kau memilih

benci? Sedangkan Ibumu tidak? Kenapa kau memilih benci, sedangkan

orang lain memilih berdamai dengan situasi di sekitarnya?

Pikirkanlah!” (hlm: 374).

Gurutta menyampaikan pesan kepada Daeng Andipati yang membenci

ayahnya dengan memberi contoh seperti apa yang ibu Daeng Andipati

lakukan yakni tetap setia menemani dan mendampingi ayah Daeng Andipati

meskipun selalu diperlakukan kasar hingga ajal menjemput ibu Daeng

Andipati. Ibu Daeng Andipati tetap bertahan, menerima sepernuh hati dan

bahagia atas pilihannya.

“Tapi, kembali lagi ke soal takdir tadi, mulailah menerimanya dengan

lapang hati, Kang Mas. Karena kita mau menerima atau menolaknya,

dia tetap terjadi. Takdir tidak pernah bertanya apa perasaan kita, apakah

kita bahagia, apakah kita tidak suka. Takdir bahkan basa-basi menyapa

pun tidak. Tidak peduli. Nah, kabar baiknya, karena kita tidak bisa

mengendalikannya, bukan berarti kita jadi makhluk tidak berdaya. Kita

tetap bisa mengendalikan diri sendiri bagaimana menyikapinya.

Apakah bersedia menerimanya, atau mendustakannya” (hlm: 471).

“Lihatlah dari kacamata itu, Kang Mas. Dari genapnya amal Mbah

Putri. Jangan memaksakan melihatnya dari kacamata kita. Terus

bersikeras, bertanya, tidak terima. Jika itu yang kita lakukan, maka kita

akan terus kembali, kembali, dan kembali lagi ke posisi awal. Tidak

pernah beranjak jauh. Lihatlah dari kacamata Mbah Putri yang genap

menemani Kang Mas hingga Samudera Hindia. Dia telah menunaikan

kewajibannya sebagai istri tercinta. Mbah Putri memang tidak

menemani Kang Mas bergandengan tangan di depan Masjidil Haram,

tapi amal perbuatan kita sudah dihitung sejak dari niat” (hlm: 473).

Page 95: PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/219/1/Ana Alaily Musyarrofah... · iii PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE MENURUT

80

Gurutta juga menyampaikan pesan kepada Mbah Kakung Slamet

dengan sangat bijak. Takdir diterima ataupun tidak pasti akan tetap terjadi.

Manusia tidak dapat mengendalikan takdir dari Allah Swt tetapi dapat

mengendalikan diri bagaimana menyikapi takdir yang Allah Swt berikan.

Pesan Gurutta tersebut adalah menerima takdir Allah Swt.

2. Bersyukur

Pesan Gurutta adalah sebagai berikut:

Gurutta tersenyum demi mendengar pertanyaan itu, “Tentu saja, Ambo.

Setiap hari aku jatuh cinta. Setidaknya setiap melihat matahari terbit,

aku jatuh cinta, mensyukuri hidupku. Setiap menatap matahari

tenggelam, aku jatuh cinta, berterima kasih atas sepanjang hari, baik itu

menyebalkan ataupun menyenangkan. Bahkan melihat makanan dingin

ini pun aku jatuh cinta” (hlm: 401).

Gurutta menatap kelasi dihadapannya, “Kau tidak perlu

membayangkan sesuatu yang tidak terjadi, Ruben. Buat apa? Bahkan

Ambo uleng baik-baik saja sekarang. Hidup ini akan rumit sekali jika

kita sibuk membahas hal yang seandainya begini, seandainya begitu”

(hlm: 331).

Pesan Gurutta disampaikan dengan sangat sederhana yaitu jatuh cinta

setiap melihat matahari terbit, matahari tenggelam, berterima kasih setiap

hari baik itu menyenangkan ataupun menyebalkan, tidak membayangkan

sesuatu yang tidak terjadi. Pesan Gurutta tersebut adalah bersyukur.

3. Menaati Perintah Allah Swt

Pesan Gurutta adalah sebagai berikut:

“Dalam Alquran, ditulis dengan indah, minta tolonglah kepada sabar

dan shalat. Kita disuruh melakukan itu, Kang Mas. Bagaimana

mungkin sabar bisa menolong kita? Tentu saja bisa. Dalam situasi

tertentu, sabar bahkan adalah penolong paling dahsyat. Tiada terkira.

Dan shalat, itu juga penolong terbaik tiada tara. Aku senang mendengar

kabar, meski Kang Mas menolak makan, tapi masih mau shalat tepat

waktu. Itu berarti Kang Mas masih memiliki harapan, doa-doa.

Page 96: PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/219/1/Ana Alaily Musyarrofah... · iii PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE MENURUT

81

Sungguh beruntung orang-orang yang sabar dan senantiasa

menegakkan shalat” (hlm: 472).

Gurutta berpesan kepada Mbah Kakung Slamet ketika mendapat

masalah maka lakukan shalat, berdoa kepada Allah Swt. Shalat adalah

penolong yang paling dahsyat. Meskipun Mbah Kakung Slamet belum terima

dengan takdir kematian istrinya, Mbah Kakung tetap melaksanakan shalat.

“Yang ketiga, terakhir, mulailah memahami kejadian ini dari kacamata

yang berbeda, agar lengkap. Apa itu? Sederhana penjelasannya. Mbah

Putri meninggal di atas kapal. Mungkin kita melihatnya buruk. Tapi

tidakkah kita mau melihat dari kacamata yang berbeda, Kang Mas,

bahwa Mbah Putri meninggal di atas kapal yang menuju Tanah Suci,

dan dia menghembuskan napas terakhirnya saat sedang shalat shubuh”

(hlm: 472).

Shalat adalah kewajiban setiap Muslim. Pesan Gurutta kepada Mbah

Kakung Slamet disampaikan dengan memberi contoh ketika Mbah Putri

meninggal adalah pada saat melaksanakan shalat shubuh. Mbah Putri sedang

melaksanakan kewajibannya kepada AllahSwt pada sisa-sisa usianya.

“Dengan meyakini itu, maka tidak mengapa kalau kau patah hati, tidak

mengapa kalau kau kecewa, atau menangis tergugu karena harapan,

keinginan memiliki tapi jangan berlebihan. Jangan merusak diri sendiri.

Selalu pahami, cinta yang baik selalu mengajari kau agar menjaga diri.

Tidak melanggar batas, tidak melewati kaidah agama. Karena esok

lusa, ada orang yang mengaku cinta, tapi dia melakukan begitu banyak

maksiat, menginjak-injak semua peraturan dalam agama, menodai cinta

itu sendiri .... (hlm: 493).

Gurutta berpesan kepada Ambo Uleng ketika tidak mendapatkan apa

yang kita inginkan, kita boleh kecewa, boleh marah tetapi jangan berlebihan

melebihi kaidah-kaidah agama, jangan lakukan maksiat dan tetap payuh pada

peraturan agama. Pesan Gurutta tersebut adalah menaati perintah Allah Swt.

4. Tobat

Pesan Gurutta adalah sebagai berikut:

Page 97: PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/219/1/Ana Alaily Musyarrofah... · iii PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE MENURUT

82

“Jika harapan dan keinginan memiliki itu belum tergapai, belum

terwujud, maka teruslah memperbaiki diri sendiri, sibukkan dengan

belajar. Kau sudah melakukannya sejak terjebak di ruangan kecil antara

hidup dan mati. Kau mulai belajar ilmu agama. Kau juga belajar

tentang kapal uap ini. Dan kelebihan kau yang paling utama adalah kau

senantiasa berbuat baik kepada siapa pun. Maka teruslah menjadi orang

baik seperti itu. Insya Allah, besok lusa, Allah sendiri yang akan

menyingkapkan misteri takdirnya” (hlm: 493).

Ambo Uleng adalah seorang pelaut yang tadinya lupa dengan Allah

Swt, tidak pernah melaksanakan perintah Allah Swt. Tetapi ketika dia

memiliki keinginan yang belum terwujud dan mengalami peristiwa yang

hampir merenggut nyawanya, Ambo Uleng mulai memperbaiki diri, kembali

kepada Allah Swt dengan belajar ilmu agama. Pesan Gurutta tersebut adalah

tobat.

5. Khauf dan Raja‟

Pesan Gurutta adalah sebagai berikut

“Apakah Allah akan menerima haji seorang pelacur? Hanya Allah yang

tau. Kita hanya bisa berharap dan takut. Senantiasa berharap atas

ampunannya. Selalu takut atas azabnya. Belajarlah dari riwayat itu.

Selalulah berbuat baik, Upe. Selalu. Maka, semoga besok lusa, ada satu

perbuatan baikmu yang menjadi sebab kau diampuni. Mengajar anak-

anak mengaji misalnya, boleh jadi itu adalah sebabnya” (hlm: 315).

Gurutta memberikan pesan kepada Bonda Upe yang cemas dosanya di

masa lalu sebagai seorang cabo (pelacur) tidak diampuni oleh Allah Swt

untuk senantiasa berharap Allah Swt pasti akan mengampuni dosanya dan

selalu takut dengan azab Allah Swt atas dosa yang pernah dilakukan.

“Kalau kau hanya takut pada Allah, maka tidak ada yang membuat kau

gentar, Andi. Tapi kalau kau takut dengan urusan dunia, takut dengan

manusia misalnya, maka kau benar, lorong-lorong ini memang

menakutkan (hlm: 269).

Gurutta memberikan pesan kepada Daeng Andipati bahwa tidak ada

yang membuat gentar apabila hanya takut kepada Allah Swt. Tidak ada yang

Page 98: PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/219/1/Ana Alaily Musyarrofah... · iii PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE MENURUT

83

perlu ditakuti kecuali Allah Swt. Pesan Gurutta tersebut adalah khauf dan

Raja‟.

6. Tawakal

Pesan Gurutta adalah sebagai berikut:

“Yang kedua, biarkan waktu mengobati seluruh kesedihan, Kang Mas.

Ketika kita tidak tahu mau melakukan apalagi, ketika kita merasa

semua sudah hilang, musnah, habis sudah, maka itulah saatnya untuk

membiarkan waktu menjadi obat terbaik. Hari demi hari akan

menghapus selembar demi lembar kesedihan. Minggu demi minggu

akan melepas sepapan demi sepapan kegelisahan. Bulan, tahun, maka

rontok sudahlah bangunan kesedihan di dalam hati. Biarkan waktu

mengobatinya, maka semoga kita lapang hati menerimanya. Sambil

terus mengisi hari-hari dengan baik dan positif” (hlm: 472).

Gurutta menyampaikan pesan kepada Mbah Kakung Slamet yang sedih

dan tidak terima ditinggal istrinya dengan kalimat yang baik dan bijak.

Ketika bersedih dan putus asa ditinggal mati oleh orang yang sangat dicintai

maka serahkan segala urusan kepada Allah Swt dengan membiarkan waktu

yang akan mengobati seluruh kesedihan sambil terus mengisi hari-hari

dengan baik. Pesan Gurutta tersebut adalah tawakal.

7. Adil terhadap Diri Sendiri

Pesan Gurutta adalah sebagai berikut:

“Maka jangan pernah merusak diri sendiri. Kita boleh jadi benci atas

kehidupan ini. Boleh kecewa. Boleh marah. Tapi ingatlah nasihat lama,

tidak pernah ada pelaut yang merusak kapalnya sendiri. Akan dia

rawat kapalnya, hingga dia bisa tiba di pelabuhan terakhir. Maka,

jangan rusak kapal kehidupan milik kau, Ambo, hingga dia tiba di

dermaga terakhirnya” (hlm: 284).

“Dengan meyakini itu, maka tidak mengapa kalau kau patah hati, tidak

mengapa kalau kau kecewa, atau menangis tergugu karena harapan,

keinginan memiliki tapi jangan berlebihan. Jangan merusak diri sendiri.

Selalu pahami, cinta yang baik selalu mengajari kau agar menjaga diri.

Tidak melanggar batas, tidak melewati kaidah agama. Karena esok

lusa, ada orang yang mengaku cinta, tapi dia melakukan begitu banyak

Page 99: PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/219/1/Ana Alaily Musyarrofah... · iii PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE MENURUT

84

maksiat, menginjak-injak semua peraturan dalam agama, menodai cinta

itu sendiri .... (hlm: 493).

Gurutta memberikan pesan kepada Ambo Uleng dengan mengutip

nasihat yaitu “tidak pernah ada pelaut yang merusak kapalnya sendiri”.

Maksud dari kapal adalah kehidupan. Boleh kecewa dan marah terhadap

kehidupan tetapi jangan berlebihan. Jagalah diri dan jangan merusak diri

sendiri. Pesan Gurutta tersebut adalah adil terhadap diri sendiri.

8. Gigih

Pesan Gurutta adalah sebagai berikut:

“Apakah mudah melakukannya? Itu sulit. Tapi bukan berarti mustahil.

Di sebelahmu saat ini, ada seseorang yang dengan brilian berhasil

melakukannya. Enlai. dia berhasil menerimamu apa adanya, Nak. Dia

tulus menyemangatimu, tulus mencintaimu. Padahal, dia tahu persis

kau seorang cabo. Sedikit sekali laki-laki yang bisa menyayangi bekas

seorang cabo. Tapi Enlai bisa, karena dia menerima kenyataan itu. Dia

peluk erat sekali. Dia bahkan tidak menyerah meski kau telah

menyerah. Dia bahkan tidak berhenti meski kau telah berhenti” (hlm:

313).

Gurutta memberikan pesan kepada Bonda Upe yang putus asa

menghadapi masa lalunya sebagai seorang cabo dengan membicarakan Enlai

(suami Bonda Upe) sebagai contoh. Enlai menerima kenyataan masa lalu

Bonda Upe adalah seorang cabo. Dia tidak menyerah menghadapi kenyataan

masa lalu Bonda Upe danterus menyemangati Bonda Upe agar bisa

menerima kenyataan. Pesan Gurutta tersebut adalah gigih.

9. Tidak Mementingkan Diri Sendiri

Pesan Gurutta adalah sebagai berikut:

Gurutta menatap Daeng Andipati, “Kau bilang iya, mengaku „aku

keliru‟ hanya untuk kemudian dalam satu tarikan napas tetap mengotot

lagi? Itu tidak baik, Nak” (hlm: 341).

Gurutta memberikan pesan kepada Daeng Andipati agar tidak

Page 100: PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/219/1/Ana Alaily Musyarrofah... · iii PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE MENURUT

85

memaksakan kehendaknya kepada Ambo Uleng. Ketika seseorang

menginginkan sesuatu atas orang lain, maka sebaiknya memikirkan orang

lain juga. Apakah setuju atau tidak dengan kehendak kita. Pesan Gurutta

tersebut adalah tidak mementingkan diri sendiri.

10. Sabar

Pesan Gurutta adalah sebagai berikut:

Gurutta menjadi imam shalat shubuh, kemudian mendirikan majelis

ilmu selama lima belas menit. Membahas soal pentingnya bersabar

dalam setiap urusan. Jamaah shalat mendengarkan dengan seksama.

Termasuk Anna, karena Gurutta menyampaikan persoalan itu lewat

kisah-kisah yang ada di dalam Alquran. Kalau sudah cerita, Anna pasti

suka (hlm: 456).

“Dalam Alquran, ditulis dengan indah, minta tolonglah kepada sabar

dan shalat. Kita disuruh melakukan itu, Kang Mas. Bagaimana

mungkin sabar bisa menolong kita? Tentu saja bisa. Dalam situasi

tertentu, sabar bahkan adalah penolong paling dahsyat. Tiada terkira.

Dan shalat, itu juga penolong terbaik tiada tara. Aku senang mendengar

kabar, meski Kang Mas menolak makan, tapi masih mau shalat tepat

waktu. Itu berarti Kang Mas masih memiliki harapan, doa-doa.

Sungguh beruntung orang-orang yang sabar dan senantiasa

menegakkan shalat” (hlm: 472).

Gurutta berpesan kepada jamaah majelis ilmu dan Mbah Kakung

Slamet bahwa bersabar dalam setiap urusan adalah penting. Sabar adalah

penolong dahsyat ketika seseorang mendapat masalah. Pesan Gurutta

tersebut adalah sabar.

11. Ikhlas

Pesan Gurutta adalah sebagai berikut:

“Kang Mas,” Gurutta memegang lembut lengan Mbah Kakung, orang

yang lebih tua lima tahun darinya, “Seandainya aku bisa membuat

kapal ini membawa jasad istrimu ke Semarang, aku sendiri yang akan

melakukannya. Aku sendiri yang akan membawanya. Tapi kita tidak

bisa melakukannya, Kang Mas. Kapten telah mengambil keputusan.

Ikhlaskanlah” (hlm: 430).

Page 101: PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/219/1/Ana Alaily Musyarrofah... · iii PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE MENURUT

86

“Tapi, kembali lagi ke soal takdir tadi, mulailah menerimanya dengan

lapang hati, Kang Mas. Karena kita mau menerima atau menolaknya,

dia tetap terjadi. Takdir tidak pernah bertanya apa perasaan kita, apakah

kita bahagia, apakah kita tidak suka. Takdir bahkan basa-basi menyapa

pun tidak. Tidak peduli. Nah, kabar baiknya, karena kita tidak bisa

mengendalikannya, bukan berarti kita jadi makhluk tidak berdaya. Kita

tetap bisa mengendalikan diri sendiri bagaimana menyikapinya.

Apakah bersedia menerimanya, atau mendustakannya” (hlm: 471).

“Lihatlah dari kacamata itu, Kang Mas. Dari genapnya amal Mbah

Putri. Jangan memaksakan melihatnya dari kacamata kita. Terus

bersikeras, bertanya, tidak terima. Jika itu yang kita lakukan, maka kita

akan terus kembali, kembali, dan kembali lagi ke posisi awal. Tidak

pernah beranjak jauh. Lihatlah dari kacamata Mbah Putri yang genap

menemani Kang Mas hingga Samudera Hindia. Dia telah menunaikan

kewajibannya sebagai istri tercinta. Mbah Putri memang tidak

menemani Kang Mas bergandengan tangan di depan Masjidil Haram,

tapi amal perbuatan kita sudah dihitung sejak dari niat” (hlm: 473).

Gurutta memberikan pesan kepada Mbah Kakung Slamet untuk

merelakan kematian istrinya di kapal. Dimana ketika seseorang meninggal di

kapal maka cara pemakamannya adalah dengan ditenggelamkan ke dasar

laut. Mbah Kakung tidak terima dengan kematian istrinya. Gurutta

memberikan pesan agar Mbah Kakung brsedia menerima takdir yang Allah

Swt dengan tidak lagi bertanya-tanya kenapa Mbah Putri harus meninggal

ketika dalam perjalanan ibadah haji yang telah Mbah Kakung dan Mbah Putri

harapkan dari dulu. Pesan Gurutta tersebut adalah ikhlas.

12. Tegar

Kutipan pesan Gurutta adalah sebagai berikut:

“Kita tidak perlu membuktikan apapun kepada siapa pun bahwa kita itu

baik. Buat apa? Sama sekali tidak perlu. Jangan merepotkan diri sendiri

dengan penilaian orang lain. Karena toh, kalaupun orang lain

menganggap kita demikian, pada akhirnya tetap kita sendiri yang tahu

persis apakah kita memang sebaik itu” (hlm: 314).

“Bagian yang kedua, tentang penilaian orang lain, tentang cemas

diketahui orang lain siapa kau sebenarnya. Maka ketahuilah, Nak, saat

kita tertawa, hanya kitalah yang tahu persis apakah tawa itu bahagia

Page 102: PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/219/1/Ana Alaily Musyarrofah... · iii PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE MENURUT

87

atau tidak. Boleh jadi, kita sedang tertawa dalam seluruh kesedihan.

Orang lain hanya melihat wajah. Saat kita menangis pun sama, hanya

kita yang tahu persis apakah tangisan itu sedih atau tidak. Boleh jadi

kita sedang menangis dalam seluruh kebahagiaan. Orang lain hanya

melihat luar. Maka, tidak relevan penilaian orang lain (hlm: 313).

“Kita tidak perlu menjelaskan panjang lebar. Itu kehidupan kita. Tidak

perlu siapa pun mengakuinya untuk dibilang hebat. Kitalah yang tahu

persis setiap perjalanan hidup yang kita lakukan. Karena sebenarnya

yang tahu persis apakah kita bahagia atau tidak, tulus atau tidak, hanya

diri kita sendiri. Kita tidak perlu menggapai seluruh catatan hebat

menurut versi manusia sedunia. Kita hanya perlu merengkuh rasa

damai dalam hati kita sendiri” (hlm: 313).

Penilaian orang lain yang menjatuhkan terkadang membuat seseorang

menjadi lemah dan putus asa. Gurutta memberikan pesan kepada Bonda Upe

yang cemas masa lalunya sebagai cabo (pelacur) diketahui orang lain.

Gurutta berpesan bahwa yang mengetahui diri sendiri adalah diri kita sediri.

Orang lain hanya melihat luar saja. Jadi, penilaian orang lain terkadang tidak

benar dan tidak sesuai. Ketika menghadapi masalah angan memikirkan

penilaian orang lain yang akan membuat diri sendiri menjadi lemah. Pesan

Gurutta tersebut adalah tegar.

13. Optimis

Pesan Gurutta adalah sebagai berikut:

“Tentu saja bukan perjalanan kapal ini yang kumaksud. Meski memang

jarak Pelabuhan Jeddah masih berminggu-minggu. Melainkan

perjalanan hidup kita. Kau masih muda. Perjalanan hidupmu boleh jadi

jauh sekali, Nak. Hari demi hari, hanyalah pemberhentian kecil. Bulan

demi bulan, itupun sekadar pelabuhan sedang. Pun tahun demi tahun,

mungkin itu bisa kita sebut dermaga transit besar. Tapi itu semua

sifatnya adalah pemberhentian. Dengan segera, kapal kita berangkat

kembali, menuju tujuan yang paling hakiki.” Gurutta tersenyum (hlm.

284).

Pesan Gurutta kepada Ambo Uleng yang tidak mempunyai semangat

hidup dengan mengibaratkan perjalanan hidup adalah sebuah perjalanan

Page 103: PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/219/1/Ana Alaily Musyarrofah... · iii PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE MENURUT

88

kapal. Perjalanan hidup ini masih sangat panjang. Tujuan yang paling

terakhir adalah tujuan yang hakiki yakni menuju Allah Swt. Tidak ada

gunanya ketika berputus asa dan tidak smangat menjalani hidup ini karena

perjalanan hidup masih sangat panjang hingga menuju tujuan terakhir yakni

menuju Sang Pencipta. Pesan Gurutta tersebut adalah optimis.

14. Lapang dada

Pesan Gurutta adalah sebagai berikut:

“Bagian yang ketiga, terakhir, bagian yang sangat penting karena kau

punya perangai keras kepala, tidak mudah menyerah, dan selalu

menyimpan sendirian semuanya. Maka ketahuilah, Andi, kesalahan itu

ibarat halaman kosong. Tiba-tiba ada yang mencoretnya dengan keliru.

Kita bisa memaafkannya dengan menghapus tulisan tersebut, baik

dengan penghapus biasa, penghapus canggih, dengan apa pun. Tapi

tetap tersisa bekasnya. Tidak akan hilang. Agar semuanya benar-benar

bersih, hanya satu jalan keluarnya, bukalah lembaran baru yang benar-

benar kosong” (hlm: 376).

“Buka lembaran baru, tutup lembaran yang pernah tercoret. Jangan

diungkit-ungkit lagi. Jangan ada tapi, tapi, dan tapi. Tutup lembaran

tidak menyenangkan itu. Apakah mudah melakukannya? Tidak mudah.

Tapi jika kau bersungguh-sungguh, jika kau berniat teguh, kau pasti

bisa melakukannya. Mulailah hari ini. Mulailah detik ini, berpuluh

tahun kau terlambat melakukannya, Andi. Berpuluh tahun kau justru

berkutat membolak-balik halaman itu, tidak pernah maju. Maka di atas

kapal ini, berjanjilah kau akan menutup lembaran lama itu. Mulai

membuka lembaran baru yang benar-benar kosong. Butuh waktu

melakukannya. Tapi aku percaya, saat kapal ini tiba di Jeddah, saat

akhirnya kau menatap Masjidil Haram, hati kau sudah lapang seperti

halaman baru. Kau tidak lagi membawa kebencian itu di Tanah Suci.

Karena tidak pantas, seorang anak membawa kebencian pada ayahnya

di Tanah Suci” (hlm: 376).

“Pikirkanlah tiga hal tadi, Nak. Berhenti membenci ayahmu, karena

kau sedang membenci diri sendiri. Berikanlah maaf karena kau berhak

atas kedamaian dalam hati. Tutup lembaran lama yang penuh coretan

keliru, bukalah lembaran baru. Semoga kau memiliki lampu kecil di

hatimu” (hlm: 376).

Gurutta berpesan kepada Daeng Andipati dengan yang membenci

ayahnya yang telah meninggal dengan mengibaratkan sebuah buku.

Page 104: PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/219/1/Ana Alaily Musyarrofah... · iii PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE MENURUT

89

Memaafkan seseorang ibarat menghapus sebuah halaman buku yang telah

dicoret-coret. Halaman itu tidak akan bersih kecuali dengan membuka

halaman yang baru dan menutup halaman lama. Menutup halaman lama

berarti memaafkan dan membuka halaman baru berarti lapang dada. Pesan

Gurutta tersebut adalah lapang dada.

15. Ta‟awun

Pesan Gurutta adalah sebagai berikut:

“Kau memang seorang pemuda yang bercahaya bagai rembulan,

Ambo.” Gurutta menepuk lembut bahu kelasi itu sebelum beranjak

pergi, “Kabar baik bagi kau, karena ketahuilah, barang siapa yang tulus

menolong saudaranya, maka Allah akan menolong dirinya. Itu janji

Tuhan yang pasti. Semoga kau termasuk di dalam golongan itu” (hlm.

139).

Gurutta memberikan nasihat kepada Ambo Uleng yang selalu

menolong orang lain dengan memberikan kabar gembira mengutip ayat al-

Qur‟an bahwa barang siapa yang tulus menolong saudaranya, maka Allah

Swt akan menolong dirinya. Pesan Gurutta tersebut adalah ta‟awun.

16. Berkumpul dengan Orang Baik

Pesan Gurutta adalah sebagai berikut:

“Menurut hemat orang tua ini, sesekali kau perlu bergaul dengan

jamaah lain, Nak. Mereka bisa jadi teman perjalanan yang

menyenangkan. Kau bisa belajar dari mereka, dan sebaliknya, mereka

bisa belajar dari kau, Upe” (hlm: 177).

“Tidak masalah, Nak. Mata air yang dangkal, tetap saja bermanfaat

jika jernih dan tulus. Tetap segar airnya.” Gurutta mengangguk, “Kita

bisa saling belajar satu sama lain, saling memperbaiki bacaan. Mungkin

saat kapal tiba di Surabaya, ada Qari atau Qariah dari Tanah Jawa yang

ikut kapal ini. Pun saat tiba di Sumatera, Qari dari Palembang terkenal

Page 105: PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/219/1/Ana Alaily Musyarrofah... · iii PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE MENURUT

90

sekali baik bacaannya. Mereka Insya Allah bersedia menjadi guru

mengaji penumpang dewasa” (hlm: 57).

Gurutta memberikan pesan kepada Bonda Upe yang selalu menyendiri

dan tidak mau bergaul untuk bergaul dengan jama‟ah lain. Apaboila bergaul

dengan jama‟ah lain, maka dapat saling belajar satu sama lain, saling

memperbaiki bacaan al-Qur‟an. Berkumpul dengan orang-orang yang

memberikan manfaat yang baik akan membuat seseorang menjadi baik pula.

Pesan Gurutta tersebut adalah berkumpul dengan orang baik.

17. Berbuat Baik

Pesan Gurutta adalah sebagai berikut:

“Apakah Allah akan menerima haji seorang pelacur? Hanya Allah yang

tau. Kita hanya bisa berharap dan takut. Senantiasa berharap atas

ampunannya. Selalu takut atas azabnya. Belajarlah dari riwayat itu.

Selalulah berbuat baik, Upe. Selalu. Maka, semoga besok lusa, ada satu

perbuatan baikmu yang menjadi sebab kau diampuni. Mengajar anak-

anak mengaji misalnya, boleh jadi itu adalah sebabnya” (hlm: 315).

“Pahami tiga hal itu, Nak, semoga hati kau menjadi lebih tenang.

Berhenti lari dari kenyataan hidupmu. Berhenti cemas atas penilaian

orang lain, dan mulailah berbuat baik sebanyak mungkin” (hlm: 315).

Bonda Upe adalah guru mengaji anak-anak di kapal. Gurutta

memberikan pesan kepada Bonda Upe untuk selalu berbuat baik sebanyak

mungkiin dan dengan perbuatannya mengajari anak-anak mengaji mungkin

bisa menjadi sebab Bonda Upe diampuni dosanya oleh Allah Swt.

“Jika harapan dan keinginan memiliki itu belum tergapai, belum

terwujud, maka teruslah memperbaiki diri sendiri, sibukkan dengan

belajar. Kau sudah melakukannya sejak terjebak di ruangan kecil antara

hidup dan mati. Kau mulai belajar ilmu agama. Kau juga belajar

tentang kapal uap ini. Dan kelebihan kau yang paling utama adalah kau

senantiasa berbuat baik kepada siapa pun. Maka teruslah menjadi orang

baik seperti itu. Insya Allah, besok lusa, Allah sendiri yang akan

menyingkapkan misteri takdirnya” (hlm: 493).

Gurutta memberikan pesan kepada Ambo Uleng untuk selalu menjadi

Page 106: PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/219/1/Ana Alaily Musyarrofah... · iii PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE MENURUT

91

orang baik dengan memperbaiki diri dan berbuat baik kepada siapapun maka

Allah Swt pasti akan memberikan takdir yang lebih baik kepadanya. Pesan

Gurutta tersebut adalah berbuat baik.

18. Menutup Aib

Pesan Gurutta adalah sebagai berikut:

“Besok lusa, mungkin ada saja penumpang kapal yang tahu kau bekas

seorang cabo. Tapi buat apa dicemaskan? Saudaramu sesama muslim,

jika dia tahu, maka dia akan menutup aibmu. Karena Allah manjanjikan

barang siapa menutup aib saudaranya, maka Allah akan menutup

aibnya di dunia dan akhirat. Itu janji yang hebat sekali. Kalaupun ada

saudara kita yang tetap membahasnya, mengungkitnya, kita tidak perlu

berkecil hati. Abaikan saja. Dia melakukan itu karena ilmunya dangkal.

Doakan saja semoga besok lusa dia paham” (hlm: 314).

Bonda Upe cemas apabila ada orang lain yang tahu tentang masa

lalunya sebagai seorang cabo. Gurutta memberikan pesan dengan

mengatakan seorang muslim pasti akan menutup aib saudaranya dan

mengutip sebuah hadis Allah Swt berjanji akan menutup aib seorang muslim

yang mau menutup aib saudaranya. Pesan Gurutta tersebut adalah menutup

aib.

19. Solidaritas

Pesan Gurutta adalah sebagai berikut:

“Kita terhubungkan bukan saja karena satu perjalanan menuju Tanah

Suci. Bukan juga karena kita semua berada senasib satu kapal di sini.

Tapi yang paling penting, kita satu saudara, sesama muslim. Tidak

peduli seberapa kaya kita, seberapa rupawan paras kita, seberapa tinggi

kedudukan dan derajat kita. Tidak peduli di kabin kelas berapa kita

sekarang tinggal di kapal ini dan seberapa banyak bekal yang dibawa.

Kita semua satu, saudara muslim” (hlm: 55).

Pesan Gurutta yang disampaikan kepada jama‟ah haji adalah sebagai

saudara sesama muslim harus bersatu, tidak ada bedanya antara yang kaya

dan miskin, yang derajatnya tinggi atau rendah, yang parasnya cantik atau

Page 107: PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/219/1/Ana Alaily Musyarrofah... · iii PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE MENURUT

92

jelek semua adalah sama. Pesan Gurutta tersebut adalah solidaritas.

20. Menghargai Orang Lain

Pesan Gurutta adalah sebagai berikut:

“Aku tahu kau kau tidak bermaksud jelek, tapi itu bukan respon yang

baik, Nak. Anak muda ini minta diajarkan shalat, dan kau justru

menatapnya seolah hendak bilang „Hei, bagaimana mungkin seusiamu

tidak bisa shalat‟. Itu tidak baik dilakukan sesama saudara muslim..”

Gurutta berkata datar ke arah Daeng Andipati (hlm: 419).

Gurutta berpesan kepada Daeng Andipati untuk memberikan respon

yang baik kepada Ambo Uleng ketika meminta Gurutta untuk mengajari

shalat. Pesan Gurutta tersebut adalah menghargai orang lain.

21. Pemaaf

Pesan Gurutta adalah sebagai berikut:

“Bagian yang kedua adalah terkait dengan berdamai tadi. Ketahuilah,

Nak, saat kita memutuskan memaafkan seseorang, itu bukan persoalan

apakah orang itu salah, dan kita benar. Apakah orang itu memang jahat

atau aniaya. Bukan! Kita memutuskan memaafkan seseorang karena

kita berhak atas kedamaian di dalam hati” (hlm: 374).

Gurutta berpesan kepada Daeng Andipati dengan sangat bijak bahwa

ketika seseorang memaafkan orang lain, bukan persoalan apakah orang itu

salah, dan kita yang benar sehingga kita yang memaafkan tetapi memaafkan

seseorang adalah karena kita berhak atas kedamaian dalam hati. Memaafkan

seseorang membuat hati menjadi lebih bahagia karena tidak ada perasaan

dendam dan dengki di dalam hati. Pesan Gurutta tersebut adalah pemaaf.

22. Memaafkan Kesalahan Orang Tua

Pesan Gurutta adalah sebagai berikut:

“Kau benci ayahmu, Nak, karena kau membenci dirimu sendiri yang

tidak kuasa mencegahnya berbuat kasar pada ibumu. Kau membenci

ayahmu karena kau membenci diri sendiri yang tidak mampu

menghentikan, bahkan mengubah perilaku jahat ayahmu. Mau

Page 108: PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/219/1/Ana Alaily Musyarrofah... · iii PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE MENURUT

93

bagaimana pun, dia tetap ayahmu. Dan yang menariknya apakah ibumu

membenci ayahmu? Dia ternyata memilih tidak. Dia memilih tetap

setia berada di sisi suaminya. Meski dipukul, ditendang, dijambak,

ibumu memilih tetap menyayanginya. Kau tidak bisa memahami jalan

pikiran ibumu karena bertolak belakang sekali. Tapi bagi ibumu, dia

mudah sekali memahami keputusannya. Dia tidak membenci dirinya

yang telah keliru menikah. Tidak membenci dirinya yang tetap

bertahan, kenapa tidak sejak dulu pergi. Dia tidak benci itu semua. Dia

terima sepenuh hati, maka dia bisa bahagia atas pilihannya. Boleh jadi,

tidak sedetik pun dia benci dengan suaminya. Kenapa kau memilih

benci? Sedangkan Ibumu tidak? Kenapa kau memilih benci, sedangkan

orang lain memilih berdamai dengan situasi di sekitarnya?

Pikirkanlah!” (hlm: 374).

Gurutta memberikan pesan kepada Daeng Andipati yang membenci

ayahnya agar malakukan hal seperti yang dilakukan ibunya. Meskipun ibunya

disakiti oleh ayahnya, tetapi ibu Daeng Andipati tetap setia berada di sisi

suaminya hingga akhir hidupnya, menerima dengan sepenuh hati, tidak

membenci suaminya dan tetap bertahan.

“Bagian yang kedua adalah terkait dengan berdamai tadi. Ketahuilah,

Nak, saat kita memutuskan memaafkan seseorang, itu bukan persoalan

apakah orang itu salah, dan kita benar. Apakah orang itu memang jahat

atau aniaya. Bukan! Kita memutuskan memaafkan seseorang karena

kita berhak atas kedamaian di dalam hati” (hlm: 374).

“Maafkanlah ayahmu, Nak. Hanya dengan itu kita bisa merengkuh

kedamaian. Dalam agama kita banyak sekali perintah agar kita

senantiasa memaafkan. Ditulis indah dalam kitab suci, diwasiatkan

langsung oleh Nabi. Keburukan bisa dibalas dengan keburukan, tapi

sungguh besar balasan Allah Swt, jika kita memilih memaafkan.

Lihatlah, bahkan Allah Swt tidak mengirim petir bagi Daeng Patoto,

karena boleh jadi, Allah Swt masih memberikan maaf di dunia ini,

menangguhkan hukuman. Kau berhak atas kedamaian dihatimu.

Maafkanlah seperti ibumu yang memilih memaafkan suaminya.

Maafkanlah seperti ibumu yang hingga akhir hayatnya tetap berdiri di

samping suaminya. Tidak pergi walau selangkah. Tidak mundur walau

sejengkal” (hlm: 375).

Gurutta meminta Daeng Andipati agar memaafkan kesalahan ayahnya.

Seburuk apapun tingkah laku ayah, dia tetaplah ayah kita. Agama Islam juga

memerintahkan kepada umat manusia untuk senantiasa memaafkan. Gurutta

Page 109: PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/219/1/Ana Alaily Musyarrofah... · iii PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE MENURUT

94

menyampaikan pesan dengan memberikan contoh ibu Daeng Andipati yang

mempunyai kedamaian hati karena memaafkan perilaku suaminya yang

buruk.

“Buka lembaran baru, tutup lembaran yang pernah tercoret. Jangan

diungkit-ungkit lagi. Jangan ada tapi, tapi, dan tapi. Tutup lembaran

tidak menyenangkan itu. Apakah mudah melakukannya? Tidak mudah.

Tapi jika kau bersungguh-sungguh, jika kau berniat teguh, kau pasti

bisa melakukannya. Mulailah hari ini. Mulailah detik ini, berpuluh

tahun kau terlambat melakukannya, Andi. Berpuluh tahun kau justru

berkutat membolak-balik halaman itu, tidak pernah maju. Maka di atas

kapal ini, berjanjilah kau akan menutup lembaran lama itu. Mulai

membuka lembaran baru yang benar-benar kosong. Butuh waktu

melakukannya. Tapi aku percaya, saat kapal ini tiba di Jeddah, saat

akhirnya kau menatap Masjidil Haram, hati kau sudah lapang seperti

halaman baru. Kau tidak lagi membawa kebencian itu di Tanah Suci.

Karena tidak pantas, seorang anak membawa kebencian pada ayahnya

di Tanah Suci” (hlm: 376).

“Pikirkanlah tiga hal tadi, Nak. Berhenti membenci ayahmu, karena

kau sedang membenci diri sendiri. Berikanlah maaf karena kau berhak

atas kedamaian dalam hati. Tutup lembaran lama yang penuh coretan

keliru, bukalah lembaran baru. Semoga kau memiliki lampu kecil di

hatimu” (hlm: 376).

“Bagian yang ketiga, terakhir, bagian yang sangat penting karena kau

punya perangai keras kepala, tidak mudah menyerah, dan selalu

menyimpan sendirian semuanya. Maka ketahuilah, Andi, kesalahan itu

ibarat halaman kosong. Tiba-tiba ada yang mencoretnya dengan keliru.

Kita bisa memaafkannya dengan menghapus tulisan tersebut, baik

dengan penghapus biasa, penghapus canggih, dengan apa pun. Tapi

tetap tersisa bekasnya. Tidak akan hilang. Agar semuanya benar-benar

bersih, hanya satu jalan keluarnya, bukalah lembaran baru yang benar-

benar kosong” (hlm: 376) .

Gurutta juga menyampaikan pesan kepada Daeng Andipati dengan

mengibaratkan sebuah buku. Ibarat sebuah buku kosong, kemudian dicoret-

coret oleh orang lain, maka memaafkan adalah dengan menghapus coretan

tersebut dan menutup lembaran lama. Pesan Gurutta tersebut adalah

memaafkan kesalahan orang tua.

23. Kasih Sayang terhadap Orang Tua

Page 110: PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/219/1/Ana Alaily Musyarrofah... · iii PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE MENURUT

95

Pesan Gurutta adalah sebagai berikut:

“Selalu menyakitkan saat kita membenci sesuatu. Apalagi jika itu

ternyata membenci orang yang seharusnya kita sayangi. Suami istri

saling membenci. Anak membenci orang tuanya, atau sebaliknya, orang

tua membenci anaknya. Kakak membenci adiknya, adik membenci

kakaknya. Satu-dua itu hanya kebencian biasa. Tapi tidak sedikit yang

seperti kau alami, kebencian luar biasa. Satu-dua hanya karena alasan

sepele. Tapi tidak sedikit seperti keluarga kalian, karena rasa sakit yang

terlalu lama, karena perbuatan yang memang tidak dibenarkan” (hlm:

372).

“Kau benci ayahmu, Nak, karena kau membenci dirimu sendiri yang

tidak kuasa mencegahnya berbuat kasar pada ibumu. Kau membenci

ayahmu karena kau membenci diri sendiri yang tidak mampu

menghentikan, bahkan mengubah perilaku jahat ayahmu. Mau

bagaimana pun, dia tetap ayahmu. Dan yang menariknya apakah ibumu

membenci ayahmu? Dia ternyata memilih tidak. Dia memilih tetap

setia berada di sisi suaminya. Meski dipukul, ditendang, dijambak,

ibumu memilih tetap menyayanginya. Kau tidak bisa memahami jalan

pikiran ibumu karena bertolak belakang sekali. Tapi bagi ibumu, dia

mudah sekali memahami keputusannya. Dia tidak membenci dirinya

yang telah keliru menikah. Tidak membenci dirinya yang tetap

bertahan, kenapa tidak sejak dulu pergi. Dia tidak benci itu semua. Dia

terima sepenuh hati, maka dia bisa bahagia atas pilihannya. Boleh jadi,

tidak sedetik pun dia benci dengan suaminya. Kenapa kau memilih

benci? Sedangkan Ibumu tidak? Kenapa kau memilih benci, sedangkan

orang lain memilih berdamai dengan situasi di sekitarnya?

Pikirkanlah!” (hlm: 374).

“Ada orang-orang yang kita benci. Ada pula orang-orang yang kita

sukai. Hilir-mudik datang dalam kehidupan kita. Tapi apakah kita

berhak membenci orang lain? Sedangkan Allah sendiri tidak

mengirimkan petir segera? Misalnya pada ayah kau, seolah tiada

nampak hukuman di muka bumi baginya. Aku tidak tahu jawabanya.

Tapi coba pikirkan hal ini. Pikirkan dalam-dalam, kenapa kita harus

benci? Kenapa? Padahal kita bisa saja mengatur hati kita, bilang saya

tidak akan membencinya. Toh itu hati kita sendiri. Kita berkuasa penuh

mengatur-aturnya. Kenapa kita tetap memutuskan membenci? Karena

boleh jadi, saat kita membenci orang lain, kita sebenarnya sedang

membenci diri sendiri” (hlm: 373).

“Pikirkanlah tiga hal tadi, Nak. Berhenti membenci ayahmu, karena

kau sedang membenci diri sendiri. Berikanlah maaf karena kau berhak

atas kedamaian dalam hati. Tutup lembaran lama yang penuh coretan

keliru, bukalah lembaran baru. Semoga kau memiliki lampu kecil di

hatimu” (hlm: 376).

Page 111: PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/219/1/Ana Alaily Musyarrofah... · iii PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE MENURUT

96

Membenci adalah hal yang menyakitkan terlebih jika membenci orang-

orang yang seharusnya diberikan kasih dan sayang. Gurutta memberikan

pesan kepada Daeng Andipati dengan dengan menjadikan ibu Daeng

Andipati sebagai contoh. Meskipun ibu Daeng Andipati disakiti oleh

suaminya, ia tetap menerima dengan sepenuh hati, tetap mendampingi

suaminya. Dengan penuh kasih sayang. Sejahat apapun perilaku ayah kepada

anak, ia tetaplah seorang ayah yang tidak pantas mendapat kebencian dari

seorang anak tidak ada alasan untuk membenci ayah. Pesan Gurutta tersebut

adalah kasih sayang terhadap orang tua.

B. Pesan Gurutta pada Novel Rindu dalam Perspektif Pendidikan Akhlak.

1. Akhlak terhadap Allah Swt

a. Menerima Takdir

Segala sesuatu yang telah terjadi memang tidak dapat diubah.

Semua hal yang terjadi di dunia ini merupakan takdir Allah Swt. Seorang

manusia bisa memilih pasrah dan menerima nasib (takdir) atau bangkit

dan berusaha maju.

ان عظم الزاء مع عظم البلء وان الله تعالى اذااحب ق وما اب تلىم فمن

خط رضى ف لو الرضا ومن سخط ف لو الس

“Sesungguhnya besarnya pahala itu mengikuti besarnya cobaan.

Dan sesungguhnya Allah apabila senang pada suatu golongan,

dicobanya golongan itu (dengan suatu cobaan). Siapa yang ridla

terhadapnya, ia akan mendapat ridla Allah, dan siapa yang

marah, ia juga akan memperoleh murka Allah” (Riwayat

Tirmidzi).

Page 112: PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/219/1/Ana Alaily Musyarrofah... · iii PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE MENURUT

97

Pesan Gurutta kepada Bonda Upe dalam novel Rindu

menjelaskan bahwa seorang manusia tidak boleh hanya pasrah kepada

takdir, tidak boleh menyesali apa yang telah terjadi. Menerima takdir

Allah Swt dengan ikhlas maka akan dapat menghadapi masa depan

dengan kebahagiaan.

Nasib kaum mukmin adalah baik. Jika ia menjalani kemudahan, ia

akan banyak bersyukur kepada Tuhan atas karunia-Nya, dan jika ia

berjalan di atas hal-hal yang sulit, ia akan tetap memikulnya dengan

sabar dan tabah, mengikuti perintah-perintah Tuhan dan menerima

kehendak dan ketentuan-Nya. Apapun akibatnya adalah yang terbaik

bagi dirinya (Al-Hasyimi, 2004: 14).

b. Bersyukur

Bersyukur adalah satu hal yang diperintahkan oleh Allah Swt.

Semua kenikmatan yang dirasakan manusia adalah pemberian dari Allah

Swt. Sekecil apa pun nikmat yang diberikan oleh Allah Swt wajib

disyukuri. Melihat langit, bumi dan segala isinya adalah kenikmatan dari

Allah Swt. Bahkan udara yang kita hirup sehari-hari adalah kenikmatan

dari Allah Swt. Wajib bagi seorang muslim bersyukur atas semua

kenikmatan yang berlimpah yang dikaruniakan Allah Swt. Allah Swt

akan menambah nikmat kepada orang-orang yang bersyukur.

وإذ تأذن ربكم لئن شكرت لأزيدنكم ولئن كفرت إن عذاب لشديد

“Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan;

"Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah

Page 113: PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/219/1/Ana Alaily Musyarrofah... · iii PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE MENURUT

98

(ni'mat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (ni'mat-Ku), maka

sesungguhnya azab-Ku sangat pedih."(Q.S. Ibrahim: 7).

c. Menaati Perintah Allah Swt

Seorang muslim harus patuh terhadap perintah Allah Swt dalam

keadaan bagaimanapun dan melaksanakan rukun Islam secara sempurna,

tidak menunda-nundanya, melaksanakan kewajiban kepada Allah Swt

tanpa ragu dan meninggalkan semua larangan Allah Swt. Allah Swt

berfirman:

ا الله ورسولو ولات نازعوا ف ت فشلوا وتذىب ريحكم واصبوا إن الله مع وأطيعو

ابرين الص

“Dan taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya dan janganlah kamu

berbantah-bantahan, yang menyebabkan kamu menjadi gentar dan

hilang kekuatanmu dan bersabarlah. Sesungguhnya Allah beserta

orang-orang yang sabar” (Q.S. Al-Anfal: 46).

Siapapun yang menegakkan shalat, berarti menegakkan iman, dan

siapa yang mengabaikannya berarti merobohkan iman. Shalat sangat

penting karena ia merupakan hubungan langsung antara hamba dengan

Tuhannya, dimana ia menjauhkan diri dari kehidupan sehari-hari dan

memfokuskan diri hanya kepada Tuhannya, mengharapkan-Nya sebagai

pemberi pertolongan, bimbingan dan ketekunan untuk memperoleh jalan

lurus (Al-Hasyimi, 2004: 17).

Ketika sedang mengalami cobaan, maka solusinya adalah

menjalankan perintah Allah Swt dan menjauhi segala larangannya

dengan cara berdo‟a dan berserah diri kepada Allah Swt.

Page 114: PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/219/1/Ana Alaily Musyarrofah... · iii PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE MENURUT

99

d. Tobat

Tobat adalah melepaskan diri dari segala dosa dan maksiat,

menyesali dosa-dosa yang telah diperbuat, dan bertekad untuk tidak

mengulangi lagi di sisa-sisa umurnya (Salamulloh, 2008: 264).

Hati yang dipenuhi dengan cinta dan ketakwaan kepada Allah Swt

tidak akan dirasuki kelalaian, hanya orang-orang yang mengabaikan

perintah dan bimbingan Allah Swt yang akan berada dalam kesesatan.

Hati seorang muslim yang tulus selalu berhasrat untuk menyesal dan

mohon ampunan, dan berusaha dalam kepatuhan, bimbingan dan ridha

Allah Swt (Al-Hasyimi, 2004: 15).

Setiap orang pasti mempunyai dosa. Dosa adalah segala sesuatu

yang menyalahi perintah Allah Swt, baik perintah untuk meninggalkan

maupun perintah untuk mengerjakan (Tatapangarsa, 1980: 45). Sebagai

seorang muslim diwajibkan untuk tunduk dan patuh kepada Allah Swt

tetapi kenyataan menunjukkan bahwa manusia sering membangkang

perintah Allah Swt atau menjalankan larangan-Nya. Apabila melakukan

kesalahan maka cepatlah untuk bertobat dan jangan ditunda.

يئات ت تابوا من ب عدىا وءامنوا إن ربك من ب عدىا والذين عملوا الس

لغفور رحيم

“Orang-orang yang mengerjakan kejahatan, kemudian bertaubat

sesudah itu dan beriman; sesungguhnya Tuhan kamu sesudah

taubat yang disertai dengan iman itu adalah Maha Pengampun

lagi Maha Penyayang (Q.S. Al-A‟raf: 153).

Page 115: PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/219/1/Ana Alaily Musyarrofah... · iii PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE MENURUT

100

Nasihat tentang tobat yang disampaikan Gurutta kepada Ambo

Uleng menunjukkan bahwa tobat yang benar adalah senantiasa

memperbaiki diri, belajar ilmu agama dan berbuat baik kepada siapapun.

Tobat tidak hanya diucapkan lewat lisan, tetapi diwujudkan juga dengan

perbuatan, berjanji tidak akan mengulanginya lagi dan terus

memperbaiki diri mendekatkan diri kepada Allah Swt. Seorang muslim

dianjurkan untuk selalu bertobat kepada Allah Swt sekalipun dia tidak

mengetahui kesalahannya. Allah Swt senantiasa membuka pintu

ampunannya bagi siapa pun yang hendak bertobat kepada-Nya dengan

penuh penyesalan.

Ilyas (2007: 61) mengemukakan ada lima dimensi tobat yaitu

menyadari kesalahan, menyesali kesalahan, memohon ampun kepada

Allah Swt, berjanji tidak akan mengulanginya, dan menutupi kesalahan

masa lalu dengan amal shaleh.

e. Khauf dan Raja‟

Khauf adalah kegalauan hati membayangkan sesuatu yang tidak

disukai yang akan menimpanya, atau membayangkan hilangnya sesuatu

yang disukainya (Ilyas, 2001: 38).

Tokoh Bonda Upe dalam novel Rindu mengalami kegalauan hati

dengan masa lalunya sebagai seorang cabo. Bonda Upe takut Allah Swt

tidak akan mengampuni dosanya. Namun, nasehat yang diberikan

Gurutta sangatlah bijak bahwa harus senantiasa berharap (Raja‟) dan

takut (khauf) kepada Allah Swt. Penuh harap ibadah dan amalannya

Page 116: PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/219/1/Ana Alaily Musyarrofah... · iii PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE MENURUT

101

diterima Allah Swt dan takut menerima azab dari Allah Swt atas dosa

yang pernah dibuat. Nasihat Gurutta kepada Daeng Andipati

menunjukkan bahwa hanya Allah Swt yang patut ditakuti. Jika takut

pada Allah Swt, maka tidak ada satu pun sesuatu yang perlu ditakuti di

dunia ini kecuali Allah Swt.

Islam mengajarkan bahwa semua rasa takut harus bersumber dari

rasa takut kepada Allah Swt. Hanya Allah Swt yang berhak ditakuti.

Semakin sempurna pengenalan seseorang terhadap Allah Swt semakin

bertambah takutnya kepada Allah Swt.

Raja‟ atau harap adalah memautkan hati kepada sesuatu yang

disukai pada masa yang akan datang (Ilyas, 2001: 38).

ولات فسدوا ف الأرض ب عد إصلحها وادعوه خوفا وطمعا إن رحت الله

ن المحسني قريب م

“Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah

(Allah) memperbaikinya dan berdoalah kepada-Nya dengan rasa

takut (tidak akan diterima) dan harapan (akan dikabulkan).

Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang

berbuat baik” (Q.S. Al-A‟raf: 56).

Seorang mukmin harus memiliki sikap Raja‟, mengharapkan setiap

amal dan ibadahnya akan diterima dan dibalas oleh Allah Swt. Memohon

ampun kepada Allah Swt atas semua dosanya dan berharap semua

dosanya akan diampuni oleh Allah Swt.

Page 117: PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/219/1/Ana Alaily Musyarrofah... · iii PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE MENURUT

102

f. Tawakal

Tawakkal adalah membebaskan hati dari segala ketergantungan

kepada selain Allah Swt dan menyerahkan keputusan segala sesuatunya

kepada-Nya (Ilyas, 2007: 44). Orang-orang yang bertawakkal adalah

orang-orang yang memasrahkan diri hanya kepada Allah Swt dengan

terlebih dahulu berusaha dan berikhtiar dengan sungguh-sungguh

(Mahmud, 2004: 195).

الله لآإلو إلاىو وعلى الله فليتوكل المؤمنون

“(Dia-lah) Allah tidak ada Tuhan selain Dia. Dan hendaklah

orang-orang mukmin bertawakkal kepada Allah saja” (Q.S. At –

Taghaabun: 64).

Pesan Gurutta kepada Mbah Kakung untuk menyerahkan semua

urusan kepada Allah Swt, lapang hati menerima takdir dan senantiasa

berikhtiar dengan melakukan kegiatan yang positif. Orang yang

menyerahkan segala sesuatunya kepada Allah Swt maka orang tersebut

tidak akan takut menghadapi masa depan, hatinya merasa tenang dan

tentram karena yakin Allah Swt pasti akan memberikan keadilan,

rahmat-Nya kepada orang yang memiliki sikap tawakal.

2. Akhlak terhadap Diri Sendiri

a. Adil terhadap diri sendiri

Ahmadi (2004: 69) menjelaskan keadilan pertama kali harus

ditunjukkan terhadap diri sendiri. Orang yang atas dirinya saja tidak adil

maka ia sulit akan diharapkan berbuat adil terhadap orang lain.

Page 118: PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/219/1/Ana Alaily Musyarrofah... · iii PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE MENURUT

103

Semua yang ada dalam dunia ini adalah milik Allah Swt. Termasuk

juga yang ada dalam diri manusia. Wajib bagi seorang muslim untuk

menjaga dan merawat apa yang telah Allah Swt berikan. Setiap manusia

mempunyai akal dan pikiran.maka keadilan yang dilakukan adalah

dalam bentuk menuntut ilmu, zikir dan segala sesuatu yang bermanfaat.

Orang yang memiliki fisik yang sempurna maka wajib untuk menjaga

tubuhnya agar senantiasa sehat, tidak merusak diri sendiri dengan

berputus asa dengan takdir yang diberikan Allah Swt. Ghalayini (1976:

16) menjelaskan putus asa sebenarnya adalah suatu penyakit atau suatu

racun yang benar-benar membahayakan bangsa dan negara, juga

membahayakan setiap pribadi manusia.

ن القانطي رناك بالق فل تكن م قالوا بش

Mereka menjawab: "Kami menyampaikan kabar gembira

kepadamu dengan benar, maka janganlah kamu termasuk orang-

orang yang berputus asa." (Q.S. Al-Hijr: 55).

Pesan yang diberikan Gurutta kepada Ambo Uleng sesuai dengan

penjelasan tentang keadilan terhadap diri sendiri yakni jangan sampai

merusak diri sendiri atas takdir yang tidak sesuai dengan harapan.

b. Gigih

Setiap muslim dituntut untuk menghadapi segala permasalahan dan

urusannya dengan penuh keseriusan. Artinya, mereka diharuskan untuk

menggunakan dan mengeluarkan segala kemampuan untuk

merealisasikan tujuan dan untuk mendapat ridha Allah Swt (Mahmud,

2004: 75). Seringkali cobaan dan ujian menyebabkan seorang manusia

Page 119: PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/219/1/Ana Alaily Musyarrofah... · iii PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE MENURUT

104

putus asa dan menyerah dengan keadaan. Sesungguhnya Allah Swt tidak

akan memberikan cobaan kepada manusia melebihi batas kemampuan

manusia itu sendiri. Oleh karena itu sebagai seorang muslim hendaknya

jangan pernah menyerah dengan keadaan.

الون قال ومن ي قنط من رحة ربو إلا الض

Ibrahim berkata: "Tidak ada orang yang berputus asa dari rahmat

Tuhan-nya, kecuali orang-orang yang sesat” (Q.S. Al-Hijr: 56).

Gurutta menyampaikan pesan bahwa kita harus gigih dalam

berusaha. Karena Islam pun mengajarkan sikap gigih(pantang

menyerah). Pantang menyerah adalah modal dasar keberhasilan hidup.

c. Tidak Mementingkan Diri Sendiri

Egois atau mementingkan diri sendiri sebenarnya dimiliki oleh

setiap orang maka egois itu manusiawi. Ahmadi (2004: 121)

menjelaskan bahwa apabila watak egois manusia dituruti tanpa kendali

maka umat manusia tidak mungkin saling toleran dan saling menegang

karena egois menciptakan konflik kepentingan antar individu.

Rsulullah Saw bersabda:

ب لن فسو ب لاخيو مايح لا ي ؤمن احدكم حت يح

“Tidaklah seseorang di antara kalian beriman sehingga ia

mencintai bagi saudaranya sesuatu yang ia cintai bagi dirinya

sendiri” (Muttafaq „Alaih).

Gurutta memberikan pesan kepada Daeng Andipati untuk tidak

bersikap egois kepada Ambo Uleng dengan memaksakan kehendaknya.

Seorang muslim adalah saudara bagi muslim lainnya maka sebagai

Page 120: PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/219/1/Ana Alaily Musyarrofah... · iii PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE MENURUT

105

seorang muslim yang baik hendaknya tidak mementingkan diri sendiri

dengan memaksakan kehendak kepada orang lain.

Islam menegaskan bahwa kehidupan dunia ini adalah saat-saat

seorang hamba mengabdi kepada Allah Swt. Hendaklah sesama manusia

saling bantu untuk mewujudkan tujuan ini. Maka sikap egois atau

mementingkan diri sendiri harus ditepiskan jauh-jauh, diganti dengan

sikap kebersamaan dan persaudaraan (Ahmadi, 2004: 122). Sehingga

dengan menghindari sifat egois, maka seseorang akan mampu

menyingkirkan keinginan memuaskan diri serta merangsang kesadaran

mementingkan kepentingan orang lain.

d. Sabar

Secara etimologis, sabar berarti menahan dan mengekang. Secara

terminologis sabar berarti menahan diri dari segala sesuatu yang tidak

disukai karena mengharap ridha Allah Swt (Ilyas, 2007: 134). Orang

kuat menurut Islam bukanlah orang yang berotot dan bisa menjatuhkan

orang lain ke tanah. Tetapi orang kuat dalam Islam adalah orang yang

memiliki keseimbangan, kesabaran, dan kontrol diri (Al-Hasyimi, 2004:

285).

Kesabaran memiliki tiga macam bentuk. Pertama, kesabaran

dalam taat dan ibadah. Kedua, kesabaran menjauhi maksiat. Ketiga,

kesabaran menghadapi ujian (Ahmadi, 2004: 86).

ولنجزين الذين صب روا أجرىم بأحسن ماكانوا ي عملون

“ .... Dan sesungguhnya Kami akan memberikan balasan kepada

orang-orang yang yang sabar dengan pahala yang lebih baik dari

apa yang telah mereka kerjakan (An-Nahl: 96).

Page 121: PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/219/1/Ana Alaily Musyarrofah... · iii PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE MENURUT

106

Setiap manusia yang hidup di dunia pasti mempunyai ujian hidup,

baik berupa sakit, kehilangan orang yang dicintai, kelaparan, rasa takut

dan sebagainya sehingga sabar sangat dibutuhkan oleh setiap orang agar

bisa bertahan menerima ujian hidup. Hal ini sesuai dengan pesan Gurutta

kepada Mbah Kakung Slamet agar memiliki kesabaran menghadapi

kematian istrinya.

e. Ikhlas

Ikhlas yaitu melaksanakan suatu amal hanya karena Allah

Swt.Keikhlasan adalah sikap dan perilaku seseorang untuk melakukan

suatu perbuatan dengan ketulusan hatinya (Zuchdi dan Darmiyati, 2013:

28). Ikhlas dalam hal ini adalah menerima sepenuh hati segala sesuatu

yang ditakdirkan Allah Swt dengan mengharap ridha dari Allah Swt.

قل إن صلت ونسكي ومياي ومات لله رب العالمي

“Katakanlah: sesungguhnya sembahyangku, ibadatku, hidupku

dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam” (Q.S. Al-

An‟am: 162).

Kelahiran dan kematian adalah ketentuan Allah Swt yang tidak ada

seorang manusia pun yang dapat memilih kapan dan dimana ia

dilahirkan dan meninggal dunia semuanya sudah diatur oleh Allah Swt.

Meskipun yang ditakdirkan kadang merugikan atau menyedihkan tetapi

harus diterima dengan baik karena itulah yang akan terjadi.

Sejalan dengan penjelasan ikhlas, Gurutta berpesan kepada Mbah

Kakung untuk ikhlas menerima kematian Mbah Putri di atas Kapal

menuju perjalanan ibadah haji dan pesan kepada Ambo Uleng untuk

Page 122: PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/219/1/Ana Alaily Musyarrofah... · iii PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE MENURUT

107

melepaskan seseorang yang sangat dicintai. Apabila ikhlas maka Allah

Swt akan memberi takdir yang lebih baik.

Ikhlas perlu dikuatkan pada anak agar anak dapat berkontribusi

untuk kemaslahatan kehidupan di dunia dan akhirat. Ketika seseorang

melakukan sesuatu dengan ikhlas bukan untuk mendapatkan

penghargaan dari teman-teman atau lingkungannya, tetapi untuk

mendapatkan keridhaan dari Tuhannya (Kesuma, Cepi Triatna, dan Johar

Permana, 2012: 21).

f. Tegar

Sebuah kehidupan memang tidak pernah lepas dari penilaian orang

lain. Manusia memiliki watak yang berbeda-beda, sehingga dalam

menilai orang lain pun mempunyai maksud yang berbeda pula. Ada yang

menilai dengan tujuan untuk membangkitkan semangat, ada yang

menilai orang lain dengan tujuan menjatuhkan orang lain.

Penilaian orang yang berusaha untuk menjatuhkan semangat diri

perlu disikapi dengan tegar karena tegar merupakan sikap yang akan

membawa seseorang lebih menerima hidup tanpa mempedulikan

penilaian dari orang lain yang akan membawa kepada keterpurukan.

Pesan Gurutta kepada Bonda Upe adalah agar tidak perlu cemas

dan lemah dengan penilaian orang lain tentang diri kita karena yang

lebih mengetahui apa yang ada dalam diri adalah diri sendiri bukan

orang lain.

ؤمني ولا تنوا ولا تزنوا وأنتم الأعلون إن كنتم م

Page 123: PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/219/1/Ana Alaily Musyarrofah... · iii PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE MENURUT

108

“Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu

bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi

(derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman.” (Ali Imran:

139).

g. Optimis

Manusia hidup di dunia ini pasti mempunyai harapan, tanpa

adanya harapan manusia tidak mempunyai arti sebagi manusia. Optimis

adalah selalu mempunyai pengharapan yang baik dalam menghadapi

setiap persoalan dengan keyakinan tinggi di massa depan akan

memperoleh kesuksesan.

Dengan bersikap optimis dalam menghadapi persoalan kehidupan

akan menjadikan seorang muslim lebih bersikap bahagia, sebab dapat

mencapai apa yang dicita-citakan baik di dunia maupun diakherat.

سوا من يوسف وأخيو ولات يئسوا من روح الله إنو يابن اذىبو ا ف تحسالكافرون القوملاي يئس من روح الله إلا

“Hai anak-anakku, pergilah kamu, maka carilah berita tentang

Yusuf dan saudaranya dan jangan kamu berputus asa dari rahmat

Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah,

melainkan kaum yang kafir".(Q.S. Yusuf: 87).

Islam menganjurkan kepada umatnya untuk memilki sikap optimis

dan jangan berputus asa dari rahmat Allah Swt seperti yang disampaikan

oleh Gurutta kepada Ambo Uleng ketika sudah tidak mempunyai

harapan. Optimis adalah modal untuk meraih kesuksesan dalam hidup.

h. Lapang Dada

Orang yang mempunyai hati bersih dan lapang dada adalah orang

yang mampu menekan secara maksimal kecenderungan-kecenderungan

buruk yang ada di dalam dirinya seperti, seperti rasa benci, dengki, iri

Page 124: PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/219/1/Ana Alaily Musyarrofah... · iii PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE MENURUT

109

hati, dan dendam. Hanya orang yang berhati lapang yang mampu

memaafkan kesalahan orang lain.

Ketika seseorang memutuskan untuk memaafkan orang lain

hendaknya diikuti dengan lapang dada karena dengan lapang dada

tindakan memaafkan menjadi lebih sempurna. Seseorang yang

memaafkan tersebut bisa memulai hidup barunya dengan hati yang

bersih tanpa ada dendam.

ب المحسني هم واصفح إن الله يح فاعف عن

“.... maafkanlah mereka dan berlapang dadalah, sesungguhnya

Allah senang kepada orang-orang yang berbuat kebajikan

(terhadap yang melakukan kesalahan kepadanya)” (Q.S. Al-

Maidah: 13).

Ibarat menulis di selembar kertas, jika terjadi kesalahan tulis,

kesalahan itu akan dihapus dengan alat penghapus. Tapi serapi-rapi

menghapus tentu akan meninggalkan bekas, bahkan barangkali kertas

tersebut menjadi kusut. Supaya lebih baik dan lebih rapi, sebaiknya

diganti saja kertasnya dengan lembaran baru. Menghapus kesalahan

itulah yang disebut dengan memaafkan, sedang berlapang dada adalah

menukar lembaran yang salah dengan lembaran yang baru sama sekali

(Ilyas, 2007: 142). Hal ini sesuai dengan apa yang disampaikan oleh

Gurutta dengan mengibaratkan sikap lapang dada adalah dengan

membuka sebuah kertas kosong yang masih bersih.Ketika seseorang

berlapang dada, sesungguhnya orang tersebut memberi ruang yang

lapang kepada jiwanya sehingga akan bahagia dimanapun berada.

Page 125: PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/219/1/Ana Alaily Musyarrofah... · iii PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE MENURUT

110

3. Akhlak terhadap Sesama

a. Ta‟awun

Ta‟awun atau tolong menolong adalah salah satu akhlak yang

penting yang harus dilakukan oleh manusia. Sebab manusia tidak dapat

hidup sendiri melainkan dengan bantuan orang lain.

Serendah-rendah martabat atau tingkat ta‟awun yakni tolong-

menolong ialah apabila memberikan pertolongan kepada orang lain

dengan harapan atau ada maksud dalam hati agar nantinya akan ditolong

juga oleh orang lain disaat membutuhkan pertolongan. Sedangkan

tingkat yang tertinggi adalah memerikan pertolongan dengan tidak ada

maksud apapun, tanpa pamrih dan tanpa mengharapkan keuntungan

berupa apapun (Ghalayini, 1976: 224).

وت عاونوا على الب والت قوى ولات عاونوا على الإت والعدوان وات قوا الله إن

الله شديد العقاب

“ .... Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan)

kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat

dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah,

sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya” (Q.S. Al-Maidah: 2).

Tolong menolong harus dilakukan dengan tulus dan tanpa pamrih.

Seperti yang dilakukan oleh tokoh Ambo Uleng. Apabila seorang

muslim menolong saudaranya, maka Allah Swt juga akan menolong

dirinya. Tolong-menolong sangat dianjurkan dalam Islam terutama

tolong-menolong dalam hal kebenaran.

Page 126: PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/219/1/Ana Alaily Musyarrofah... · iii PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE MENURUT

111

b. Berkumpul dengan Orang Baik

Bergaul dengan orang-orang yang baik memiliki pengaruh yang

baik pada seseorang. Yaitu dapat meningkatkan ketakwaan pada Allah

Swt, menambah ilmu pengetahuan, mempererat tali silaturahmi, saling

belajar agama dan bertukar pikiran sehingga menjadikan seseorang

memiliki pengetahuan yang lebih luas.

ياأي ها الذين ءامنوا لات تخذوا الكافرين أوليآء من دون المؤمني أتريدون

بي اأن تعلوا لله عليكم سلطانا م

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil

orang-orang kafir menjadi wali dengan meninggalkan orang-

orang mukmin. Inginkah kamu mengadakan alasan yang nyata

bagi Allah (untuk menyiksamu)?” (Q.S. An-Nisa: 144).

Sesuai dengan nasehat yang diberikan oleh Gurutta kepada Bonda

Upe untuk beragul dengan jama‟ah haji lain agar dapat bertukar pikiran

dan saling berbagi ilmu.

Sunan Kalijaga dalam sya‟irnya “Tombo Ati” yang berbunyi

“Wong kang sholeh kumpulono” menganjurkan kepada kita semua untuk

berkumpul dengan orang-orang sholeh karena apabila bergaul bersama

orang-orang yang mempunyai akhlak baik, maka akhlak kita akan

ketularan baik dan apabila berkumpul dengan orang-orang yang

mempunyai akhlak buruk, maka akhlak pun akan ketularan buruk.

c. Berbuat Baik

Ajaran Islam menjadikan sikap baik sebagai karakteristik dasar

seorang muslim, yang akan mengangkat statusnya di dunia ini dan

Page 127: PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/219/1/Ana Alaily Musyarrofah... · iii PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE MENURUT

112

kemuliaannya di akhirat nanti. Islam juga mengemukakan bahwa orang

yang memiliki sikap terbaik kepada orang lain sebagai hamba yang

paling dicintai Allah Swt (Al-Hasyimi, 2004: 256).

ب وأنفقوا ف سبيل الله ولا ت لقوا بأيديكم إلى الت هلكة وأحسنوا إن الله يح

المحسني

“Dan belanjakanlah (harta bendamu) di jalan Allah, dan

janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan,

dan berbuat baiklah, karena sesungguhnya Allah menyukai orang-

orang yang berbuat baik” (Q.S. Al-Baqarah: 195).

Nabi mengajarkan kepada manusia untuk menanamkan sifat baik

hati pada dirinya. Baik hati akan menjadikan kepada orang lain akan

mendamaikan hati dan menciptakan ketentraman dan kedamaian dalam

masyarakat. Manusia tidak akan dapat hidup bermasyarakat dengan

normal dan tidak akan dapat merealisasikan tujuan-tujuan yang mereka

inginkan kecuali jika mereka berinteraksi antar sesamanya dengan baik

dan benar.

Orang-orang yang berbuat baik adalah orang-orang yang

melaksanakan perintah Allah Swt untuk berbuat baik terhadap orang-

orang yang ada di sekitar tanpa membedakan antara satu dan yang lain.

Baik hati dengan berbuat baik sebanyak-banyaknya kepada orang

lain sesuai dengan pesan yang disampaikan Gurutta kepada Bonda Upe

dan Ambo Uleng untuk terus berbuat baik setiap harinya agar lebih

dicintai oleh Allah Swt sehingga lebih tenang dan bahagia dalam

menjalani hidup meskipun banyak cobaan yang menimpa.

Page 128: PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/219/1/Ana Alaily Musyarrofah... · iii PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE MENURUT

113

Kebaikan hati membantu anak menunjukkan kepeduliannya

terhadap kesejahteraan dan perasaan orang lain. Dengan

mengembangkan kebajikan ini, ia lebih berbelas kasih terhadap orang

lain dan tidak memikirkan diri sendiri, serta menyadari perbuatan baik

sebagai tindakan yang benar (Zuchdi dan Darmiyati, 2013: 23).

d. Menutup Aib

Muslim yang baik adalah yang mampu menjaga lidahnya dari

membuka aib muslim yang lain. Ajaran Islam melarang keras

menceritakan aib seseorang dan melarang menyebarkan kondisi yang

tidak baik tentang seseorang.

Tokoh Gurutta dalam novel Rindu menjelaskan sebagai sesama

muslim harus menutupi aib orang lain. Allah Swt menjanjikan kepada

manusia yang mampu menutup aib saudaranya (sesama muslim) maka

Allah Swt juga akan menutupnya aibnya di dunia dan akhirat.

Sesungguhnya janji Allah Swt adalah benar dan pasti. Oleh karena itu,

hindari menggunjingkan aib orang lain. Setiap manusia pasti memiliki

kekurangan dan tidak ada yang sempurna. Maka setiap aib yang ada pada

orang lain hendaknya menjadi pelajaran untuk senantiasa memperbaiki

diri dan introspeksi diri sendiri agar menjadi lebih baik.

Dosa orang yang mengumbar lidahnya menyebarkan keburukan-

keburukan orang lain dalam masyarakat adalah sama besarnya dengan

dosa orang yang melakukan perbuatan tersebut (Al-Hasyimi, 2004: 293).

Page 129: PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/219/1/Ana Alaily Musyarrofah... · iii PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE MENURUT

114

e. Solidaritas

Solidaritas adalah hubungan yang timbul antara unit-unit

masyarakat dalam waktu, kesempatan dan bentuk tertentu. Solidaritas

sosial artinya saling ketergantungan antara satu unit sosial dengan unit

yang lain jika masing-masing unit dari keduanya memiliki sistem sosial

dan ekonomi yang sama atau mereka mempunyai nasib serupa dan

mempunyai musuh yang sama. Solidaritas sosial merupakan cerminan

dari kematangan humanisme yang ada dalam nilai-nilai luhur akhlak

islam (Mahmud, 2004: 97).

Solidaritas tercermin dalam pesan Gurutta kepada penumpang

kapal Blitar Holland sesama muslim adalah saudara tidak memandang

derajat atau kedudukan sebagai muslim harus bersatu. Persaudaraan

sesama muslim di kapal dalam novel Rindu bisa disebut dengan

ukhuwah islamiyah. Ilyas (2007: 221) mendefinisikan ukhuwah

islamiyah adalah sebuah istilah yang menunjukkan persaudaraan antara

sesama muslim di seluruh dunia tanpa melihat perbedaan warna kulit,

bahasa, suku, bangsa dan kewarganegaraan.

Firdaus dalam Supriono (2006: 163) mengemukakan bahwa

persaudaraan sesama mukmin merupakan konsekuensi dari iman mereka.

Mukmin yang tidak dapat hidup bersaudara dengan mukmin lain dalam

kehidupan masyarakat, berarti imannya bermasalah.

Page 130: PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/219/1/Ana Alaily Musyarrofah... · iii PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE MENURUT

115

يعا ولا ت فرقوا واذكروا نعمت الله عليكم إذ كنتم واعتصموا ببل الله ج

أعدآء فألف ب ي ق لوبكم فأصبحتم بنعمتو إخوانا وكنتم على شفا حفرة

الله لكم ءاياتو لعلكم ت هتدون ها كذلك ي ب ي ن ن النار فأنقذكم م م

“Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah,

dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat

Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-

musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah

kamu karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan

kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah

menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah

menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat

petunjuk” (Q.S. Ali Imran: 103).

Persaudaraan muslim sangat penting bagi kemaslahatan umat.

Salah satu pelajaran penting yang dapat diteladani adalah adalah kuatnya

persaudaraan antara kaum muslimin Muhajirin dan Anshar.

f. Menghargai Orang Lain

Manusia menurut Allah Swt mempunyai nilai dan kedudukan yang

sama. Tidak ada perbedaan antara bangsa kulit putih dengan kulit

berwarna. Tidak ada kelebihan orang Arab dari orang „Ajam. Allah Swt

tidak menilai seseorang dari tampan rupa atau gagahnya penampilan

fisik, tetapi Allah Swt hanya menilai hati dan amalan. Oleh sebab itu,

tidak ada alasan bagi seseorang untuk berbuat sombong kepada orang

lain. Seseorang harus menghormati orang lain. Yang tua dihormati, yang

kecil disayangi. Sesama besar saling menghargai (Ilyas, 2007: 182).

Page 131: PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/219/1/Ana Alaily Musyarrofah... · iii PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE MENURUT

116

Pesan Gurutta kepada Daeng Andipati ingin menyampaikan pesan

bahwa sesama muslim harus saling menghargai, tidak boleh mengejek

terlebih kepada orang yang melakukan kebaikan dengan merubah diri

menjadi lebih baik dan lebih mendekatkan diri kepada Allah Swt.

Semua orang adalah sama menurut pandangan Allah Swt yang

membedakan adalah amal ibadahnya. Oleh karena itu, sesama muslim

tidak boleh saling menghina, harus saling menghormati dan menghargai

satu sama lain maka akan tercipta kehidupan yang rukun dan bahagia.

Orang yang mau menghargai orang lain, maka dia juga akan dihargai

oleh orang lain.

g. Pemaaf

Pemaaf merupakan sifat mulia yang dimiliki oleh orang-orang

yang hatinya bersih karena orang-orang yang memberi maaf tidak

mengikuti hawa nafsu dan lebih memilih pahala dari Allah Swt.

خذ العفو وأمر بالعرف وأعرض عن الاىلي

“Jadilah engkau pema'af dan suruhlah orang mengerjakan yang

ma'ruf, serta berpalinglah dari pada orang-orang yang bodoh”

(Q.S. Al-A‟raf: 199).

Orang-orang yang menjaga diri dari dari marah dan menjauhkan

diri dari kedengkian maka mereka membebaskan diri dari beban

kebencian dan memasuki dunia baru yang penuh toleransi dan maaf,

memperoleh kesucian hati dan kedamaian pikiran serta memperoleh

cinta dan ridha dari Allah Swt(Al-Hasyimi, 2004: 271).

Kutipan dialog Gurutta menjelaskan bahwa ketika memaafkan

Page 132: PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/219/1/Ana Alaily Musyarrofah... · iii PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE MENURUT

117

seseorang janganlah memandang apakah orang itu benar atau salah tetapi

memaafkan seseorang karena agar memperoleh cinta dari Allah Swt

sehingga akan mendapatkan kedamaian hati dan pikiran karena

hilangnya perasaan dendam dan dengki yang ada di dalam hati.

4. Akhlak terhadap Orang Tua

a. Memaafkan Kesalahan Orang Tua

Berbakti kepada kedua orang tua menduduki tempat kedua sesudah

Allah Swt dan Rasul-Nya. Karena itu dari kalangan manusia di muka

bumi ini, tidak ada seorang pun yang dapat menyamai kedudukan ibu

dan bapak yang sangat terhormat (Tatapangarsa, 1980: 95). Orang tua

(ibu dan bapak) adalah orang yang paling besar jasanya terhadap kita.

Tanpa orang tua tentu kita tidak akan terlahir ke dunia sehingga orang

tua mendapat tempat istimewa dalam agama Islam. Oleh sebab itu, wajib

bagi kita untuk berbakti kepada orang tua baik sewaktu orang tua masih

hidup atau sudah meninggal.

Kewajiban berbuat baik kepada kedua orang tua sangat ditekankan

dalam agama Islam, maka pelanggaran atas kewajiban berbakti kepada

orang tua sangat berat dosa dan balasannya dari Allah Swt.

Apabila orang tua kita melakukan kesalahan, wajib bagi seorang

anak untuk membimbing ke jalan yang benar dan mendoakan mereka

apabila sudah meninggal. Seorang anak yang sholeh akan senantiasa

memaafkan segala kesalahan orang tua yang tidak dibenarkan dalam

agama dan menyakiti hati anak dengan mendoakan kedua orang tuanya

agar diampuni oleh Allah Swt. Seberapa pun buruknya perilaku orang

Page 133: PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/219/1/Ana Alaily Musyarrofah... · iii PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE MENURUT

118

tua, wajib bagi anak untuk memaafkannya dan mendoakannya.

Hubungan psikologi anak dan orang tua sangat dekat sehingga

kemungkinan doa yang dilakukan anak untuk orang tua dipanjatkan

dengan khusyu‟ dan do‟a yang khusyu‟ akan dikabulkan oleh Allah Swt.

Seperti dalam pesan Gurutta kepada Daeng Andipati untuk memaafkan

kesalahan bapaknya.

b. Kasih Sayang terhadap Orang Tua

Pada dasarnya, sifat kasih sayang adalah fitrah yang dianugerahkan

oleh Allah Swt kepada semua makhluk yang bernyawa. Allah Swt

memerintahkan kepada umat manusia untuk saling berkasih sayang

kepada semua makhluk, terlebih kepada kedua orang tua.

Mulyana dalam Supriono (2006: 58) mengemukakan berkasih

sayang merupakan salah satu syarat agar kita disayangi oleh makhluk

yang ada di langit. Kasih sayang terhadap orang tua termasuk berbuat

baik atau berbakti kepada orang tua yang sering disebut dengan birrul

walidain. Birrul walidain terdiri dari kata birru dan al-walidain. Birru

atau al-birru artinya kebajikan. Al-walidain artinya dua orang tua atau

ibu bapak. Jadi birrul walidain adalah berbuat kebajikan kepada kedua

orang tua (Ilyas, 2007: 148).

Pesan Gurutta kepada Daeng Andipati agar tidak membenci

ayahnya, karena seseorang tidak berhak untuk membenci orang lain

terutama kepada ayahnya sendiri. Islam mengajarkan untuk saling

berkasih sayang antara anak dan orang tua. Jasa orang tua sangat besar

Page 134: PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/219/1/Ana Alaily Musyarrofah... · iii PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE MENURUT

119

kepada anak-anaknya sehingga tidak sepantasnya seoranga anak

membenci orang tuanya.

ل من الرحة وقل رب ارحهما كما رب يان صغيرا واخفض لما جناح الذ

“Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh

kesayangan dan ucapkanlah: "Wahai Tuhanku, kasihilah mereka

keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu

kecil".(Al-Isra: 24).

Berbakti kepada orang tua dengan melimpahkan segenap kasih dan

sayang kepada orang tua sangatlah penting dan dianjurkan oleh Islam.

Hanya dengan ridha orang tua, seorang anak dapat menjalani

kehidupannya dengan damai, sentosa, dan selamat di dunia dan akhirat.

Sebab, dengan ridha orang tualah Allah Swt berkehendak menurunkan

ridha-Nya (Salamulloh, 2008: 64). Karena itulah Islam sangat

menjunjung tinggi dan memberikan perhatian besar terhadap hubungan

orang tua dan anak.

C. Implikasi pesan Gurutta dalam Pendidikan Akhlak

Islam telah mengajak dan menganjurkan kepada kaum muslimin untuk

menjalankan dan memegang pada akhlak-akhlak mulia. Yaitu akhlak yang

berasaskan pada prinsip-prinsip kebaikan dan kebenaran, akhlak yang dapat

membawa kebahagiaan bagi individu dan masyarakat, di dunia dan akhirat

(Mahmud, 2004: 70).

Islam tidak hanya mengajarkan teori tentang akhlak tetapi juga menuntut

umatnya untuk mempraktikan akhlak yang mulia. Ciri-ciri pendidikan akhlak

dalam Islam adalah memilih kebenaran dan kebaikan serta saling memberi

Page 135: PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/219/1/Ana Alaily Musyarrofah... · iii PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE MENURUT

120

nasihat, bersabar, beramal dengan kandungannya, bersama diri sendiri, orang di

sekitar, dan seluruh manusia (Mahmud, 2004: 53).

Akhlak awalnya tumbuh melalui pengetahuan, jika dapat memahaminya,

selanjutnya dengan pembiasaan, sebab ilmu dapat diperoleh melalui belajar, dan

akhlak dapat diperoleh melalui pembiasaan. Seruan untuk berakhlak yang mulia

dalam kehidupan itu merupakan keharusan atau dengan kata lain, belajar melalui

kehidupan nyata. Keistimewaan pendidikan akhlak dalam Islam bahwasanya

akhlak itu merupakan pendidikan praktis, siap untuk diaplikasikan dalam

kehidupan bagi individu dan manusia seluruhnya walaupun berbeda bahasa,

warna, tempat, dan waktu (Hafidz dan Kastolani, 2009: 120).

Pesan yang disampaikan Gurutta dalam novel Rindu yang memuat akhlak

terhadap Allah, akhlak terhadap diri sendiri, akhlak terhadap sesama, dan akhlak

terhadap orang lain sangat dibutuhkan dalam kehidupan. Peran akhlak mulia

sangat besar bagi manusia karena sesuai dengan realitas kehidupan manusia dan

sangat penting dalam mengantarkan manusia menjadi umat yang paling mulia di

sisi Allah Swt. Akhlak mulia merupakan tujuan pokok dalam pendidikan akhlak.

Akhlak seseorang akan dianggap mulia apabila perbuatannya mencerminkan

nilai-nilai yang terkandung dalam Al-Qur‟an. Sehingga pesan Gurutta tidak akan

berarti apabila hanya sekedar pengetahuan saja (kognitif) tetapi juga harus

dimiliki dan dilaksanakan dalam ranah afektif dan psikomotor. Apabila akhlak-

akhlak yang disampaikan oleh Gurutta dalam novel Rindu dapat dipahami,

dimiliki, dan dilaksanakan oleh peserta didik, maka tujuan dari pendidikan akhlak

akan dapat tercapai.

Page 136: PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/219/1/Ana Alaily Musyarrofah... · iii PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE MENURUT

121

Akhlak terpuji yang terdapat dalam pesan Gurutta dapat disampaikan dan

diterapkan dalam pendidikan akhlak sebagaimana yang dilakukan oleh Gurutta

yakni dengan menceritakan kisah-kisah yang terdapat dalam al-Qur‟an,

memberikan contoh perilaku terpuji yang dilakukan orang lain, dan menasihati

dengan menyertakan dalil al-Qur‟an dan hadits.

Pendidikan akhlak dalam Islam lebih menitikberatkan pada hari esok, yaitu

hari kiamat beserta hal-hal yang berkaitan dengannya, seperti perhitungan amal,

pahala, dan dosa. Pendidikan akhlak mempunyai pengaruh efektif dalam setiap

amal perbuatan yang dilakukan oleh orang muslim yakni dapat berpengaruh pada

keimanan, keislaman, dan kebaikan yang dilakukan setiap muslim serta

menjadikannya mempunyai akhlak terpuji dan menjauhkan dari perilaku yang

buruk.

Orang yang mempunyai akhlak mulia akan memperoleh kehidupan yang

baik, mendapat rezeki yang berlimpah ruah, mendapatkan pahala yang berlipat

ganda di akhirat dengan masuknya ke dalam surga. Hal ini menggambarkan

bahwa manfaat dari akhlak yang mulia adalah keberuntungan hidup di dunia dan

akhirat (Nata, 2002: 171).

Seorang muslim yang mengisi jiwanya dengan ajaran Islam maka akan

berakhlaqul karimah kepada Allah Swt. Dan dengan ketulusannya dalam

berakhlaqul karimah kepada Allah Swt, seorang Muslim akan dengan rela hati

berakhlaqul karimah pula kepada sesama manusia serta sesama makhluk pada

umumnya (Halim, 2000: 26).

Page 137: PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/219/1/Ana Alaily Musyarrofah... · iii PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE MENURUT

122

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Pesan Gurutta pada Novel Rindu

Pesan Gurutta mengandung 23macam akhlak terpuji yaitu menerima

takdir, bersyukur, menaati perintah Allah Swt, tobat, khauf dan raja‟,

tawakal, adil terhadap diri sendiri, gigih, tidak mementingkan diri sendiri,

sabar, ikhlas, tegar, optimis, lapang dada, ta‟awun, berkumpul dengan orang

baik, berbuat baik, menutup aib, solidaritas, menghargai orang lain, pemaaf,

memaafkan kesalahan orang tua, dan kasih sayang terhadap orang tua.

2. Pesan Gurutta pada Novel Rindu dalam Perspektif Pendidikan Akhlak

Pesan Gurutta mengandung akhlak terhadap Allah Swt, akhlak

terhadap diri sendiri, akhlak terhadap sesama, dan akhlak terhadap orang tua.

a. Akhlak terhadap Allah Swt meliputi menerima takdir, bersyukur,

menaati perintah Allah Swt, tobat, khauf dan raja‟,dan tawakal.

b. Akhlak terhadap diri sendirimeliputi adil terhadap diri sendiri, gigih,

tidak mementingkan diri sendiri, sabar, ikhlas, tegar, optimis,dan lapang

dada.

c. Akhlak terhadap sesama yang meliputi ta‟awun, berkumpul dengan

orang baik, berbuat baik, menutup aib, solidaritas, menghargai orang

lain, dan pemaaf.

d. Akhlak terhadap orang tua yang meliputi memaafkan kesalahan orang

tua dan kasih sayang terhadap orang tua.

Page 138: PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/219/1/Ana Alaily Musyarrofah... · iii PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE MENURUT

123

3. Implikasi pesan Gurutta dalam Pendidikan Akhlak

Pesan Gurutta tidak akan berarti apabila hanya sekedar pengetahuan

saja (kognitif) tetapi juga harus dimiliki dan dilaksanakan dalam ranah afektif

dan psikomotor. Apabila akhlak-akhlak yang disampaikan oleh Gurutta

dalam novel Rindu dapat dipahami, dimiliki, dan dilaksanakan oleh peserta

didik, maka tujuan dari pendidikan akhlak akan dapat tercapai.Akhlak terpuji

yang terdapat dalam pesan Gurutta dapat disampaikan dan diterapkan dalam

pendidikan akhlak sebagaimana yang dilakukan oleh Gurutta yakni dengan

menceritakan kisah-kisah yang terdapat dalam al-Qur‟an, memberikan contoh

perilaku terpuji yang dilakukan orang lain, dan menasihati dengan

menyertakan dalil al-Qur‟an dan hadits.

B. Saran

Saran peneliti ditujukan bagi orang tua, dunia sastra, dunia pendidikan, dan

karya penelitian.

1. Bagi Orang Tua

Pendidikan akhlak adalah hal yang paling mendasar yang harus orang

tua ajarkan kepada anak-anak jika ingin memilki anak-anak yang sholeh dan

sholehah karena pendidikan akhlak adalah fondasi yang nantinya akan

membentuk kepribadian anak. Banyak orang yang pandai dan mempunyai

pengetahuan yang luas tetapi banyak juga yeng terjerumus kepada keburukan

disebabkan kurangnya pendidikan akhlak. oleh karena itu, pendidikan akhlak

harus ditanamkan sejak dini.

2. Bagi Dunia Sastra

Page 139: PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/219/1/Ana Alaily Musyarrofah... · iii PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE MENURUT

124

Dalam membuat sebuah karya sebaiknya tidak hanya memuat tentang

keindahan dan hiburan semata sebagai daya jual, namun juga

memperhatikan isi dan memasukan pesan-pesan yang dapat diambil dari

karya sastra tersebut. Sehingga karya sastra tersebut menjadi lebih

bermakna yang dapat menawarkan strategi pembelajaran akhlak.

3. Bagi Dunia Pendidikan

Keberhasilan suatu pendidikan adalah tidak hanya menciptakan

kecerdasan kognitif saja tetapi dapat menghadirkan domain afektif dan

psikomotor secara komprehensif. Hal ini dalam rangka menciptakan akhlak

yang mulia pada peserta didik. Oleh karena itu, penting bagi dunia

pendidikan Islam untuk mengimplementasikan pendidikan akhlak bagi

peserta didik yang memiliki implikasi yang jelas.

4. Bagi Karya Penelitian

Banyak karya sastra yang menginspirasi dan mengandung nilai-nilai

yang dapat bermanfaat dalam kehidupan sehingga tidak hanya kontekstual

pada lingkungan sekitar dan dunia pendidikan yang dapat dikaji tetapi juga

dapat melirik pada obyek karya sastra.

Page 140: PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/219/1/Ana Alaily Musyarrofah... · iii PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE MENURUT

125

DAFTAR PUSTAKA

Agam, Rameli. 2009. Menulis Karya Ilmiah. Yogyakarta: Familia.

Ahid, Nur. 2010. Pendidikan Keluarga dalam Perspektif Islam. Yogyakarta: Pustaka

Pelajar.

Ahmadi, Wahid. 2004. Risalah Akhlak, Panduan Perilaku Muslim Modern. Solo: Era

Intermedia.

Al-Hasyimi, Muhammad Ali. 2004. Muslim Ideal. Yogyakarta: Mitra Pustaka.

Ali, Mohammad Daud. 2008. Pendidikan Agama Islam. Jakarta: PT RajaGrafindo

Persada.

Aminuddin. 1991. Pengantar Apresiasi Karya Sastra. Bandung: CV. Sinar Baru.

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:

PT. Rineka Cipta.

Asmaran. 2002. Pengantar Studi Akhlak. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.

Aziez, Furqonul dan Abdul Hasim. 2010. Menganalisis Fiksi Sebuah Pengantar.

Bogor: Ghalia Indonesia.

Dalman. 2012. Menulis Karya Ilmiah. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

Daradjat, Zakiah. 1995. Pendidikan Islam dalam Keluarga dan Sekolah. Bandung: PT

Remaja Rosdakarya.

Al-Qur‟an Al-Karim dan Terjemah Bahasa Indonesia. 2006. Kudus: Menara Kudus.

Departemen Pendidikan Nasional. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat

Bahasa. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Djatnika, Rachmat. 1996. Sistem Ethika Islami (Akhlak Mulia). Jakarta: Pustaka

Panjimas.

Ghalayini, Syekh Mushthafa. 1976. Bimbingan Menuju ke Akhlak yang Luhur.

Semarang: Toha Putra.

Hafidz, Muhammad & Kastolani. 2009. Pendidikan Islam antara Tradisi dan

Modernitas. Salatiga: STAIN Salatiga Press.

Page 141: PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/219/1/Ana Alaily Musyarrofah... · iii PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE MENURUT

126

Halim, Nipan Abdul. 2000. Menghias Diri dengan Akhlak Terpuji. Yogyakarta: Mitra

Pustaka.

Haryanta, Agung Tri. 2012. Kamus Kebahasaan dan Kesusastraan. Surakarta:

Aksarra Sinergi Media.

Ilyas, Yunahar. 2007. Kuliah Akhlak. Yogyakarta: LPPI

Kesuma, Dharma, Cepi Triatna, dan Johar Permana. 2012. Pendidikan Karakter:

kajian Teori dan Praktik di Sekolah. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Komaruddin, Yooke Tjuparmah S. Komaruddin. 2006. Kamus Istilah Karya Tulis

Ilmiah. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Kusmana, Suherli. 2010. Merancang Karya Tulis Ilmiah. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.

Liye, Tere. 2014. Rindu. Jakarta: Republika.

Mahmud, Ali Abdul Halim. 2004. Akhlak Mulia. Jakarta: Gema Insani.

Majid, Abdul. 2005. Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi (konsep &

Implementasi Kurikulum 2004). Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Mansur. 2007. Pendidikan Anak Usia Dini dalam Islam. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Maslikhah. 2009. Ensiklopedia Pendidikan. Salatiga: STAIN Salatiga Press.

Nata, Abuddin. 2002. Akhlak Tasawuf. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.

........................2013. Kapita Selekta Pendidikan Islam: Isu-isu Kontemporer tentang

Pendidikan. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

Nugroho, Ipnu Rinto. 2014. Menjadi Penulis Kreatif. Yogyakarta: Notebook.

Nurgiyantoro, Burhan. 2012. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gajah Mada

University Press.

Poerwadarminta, W.J.S. 1991. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: PN Balai

Pustaka.

Ratna, Nyoman Kutha. 2007. Teori, Metode, dan Teknik Penelitian Sastra.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Ruslan, Rosady. 2010. Metode Penelitian: Public Relations & Komunikasi. Jakarta:

Rajawali Pers.

Sambu, Gari Rakai. 2013. Langkah Awal menjadi Penulis Fiksi. Yogyakarta: Media

Page 142: PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/219/1/Ana Alaily Musyarrofah... · iii PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE MENURUT

127

Pressindo

Salamulloh, Alaika. 2008. Akhlak Hubungan Vertikal. Yogyakarta: pustaka Insan

Madani.

................................2008. Akhlak Hubungan Horizontal. Yogyakarta: pustaka Insan

Madani.

Supriono (Ed.). 2004. Seratus Cerita tentang Akhlak. Jakarta: Republika.

Suwarno, Wiji. 2006. Dasar-dasar Ilmu Pendidikan. Jogjakarta: Ar-Ruzz.

Syafaat, Sohari Sahrani, dan Muslih. 2008. Peranan Pendidikan Agama Islam dalam

Mencegah Kenakalan Remaja (Juvenile De Linquency). Jakarta: Rajawali Pers.

Tatapangarsa, Humaidi. 1980. Akhlak yang Mulia. Surabaya: Bina Ilmu.

Umiarso dan Haris Fathoni Makmur. 2010. Pendidikan Islam dan Krisis Moralisme

Masyarakat Modern. Jogjakarta: Ircisod.

Undang-Undang Republik Indonesia No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional. 2004. Jakarta: PT Armas Duta Jaya.

Wiyanto, Asul. 2012. Kitab Bahasa Indonesia. Yogyakarta: Galangpress.

Zainuddin. 1991. Seluk Beluk Pendidikaan dari Al-Ghazali. Jakarta: Bumi Aksara.

Zuchdi dan Darmiyati. 2014. Pendidikan Karakter: Konsep Dasar dan Implementasi

di Perguruan Tinggi. Yogyakarta: UNY Press.

Ari, Alfina. 2013. Sinopsis Novel Rembulan Tenggelam

diwajahmuhttp://impianphiena.blogspot.com/2013/03/sinopsis-novel-rembulan-

tenggelam-di.htmldiakses pada tanggal 22 Agustus 2015 pukul 13.30 WIB.

Gobel, Jullia Van. 2011. Sinopsis Novel Hafalan Shalat

Delisa.http://zhuyavabel.blogspot.com/2011/12/sinopsis-novel-hafalan-shalat-

delisa.htmldiakses pada tanggal 22 Agustus 2015 pukul 13.23 WIB.

Kadir, Ilham. 2013. Gurutta, Anreguru, Panrita.

ilhamkadirmenulis.blogspot.in/2013/02/gurutta-anreguru-panrita.html?m=1

diakses pada tanggal 08 Juni 2015 pukul 22.09 WIB.

Remedia. 2014. Tujuan Sastra. http://www.bimbingan.org/tujuan-sastra.htm diakses pada tanggal

18 Agustus 2015 pukul 12.40 WIB.

Wicaksono, Prastea. 2013. Sinopsis Novel Bidadari-bidadari Surga. http://prastea13.blogspot.com/2013/03/sinopsis-novel-bidadari-bidadari-surga_8916.htmldiakses

pada tanggal 22 Agustus 2015 pukul 13.27 WIB.

Page 143: PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/219/1/Ana Alaily Musyarrofah... · iii PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE MENURUT

128

Wikipedia. 2015. Majas.https://id.wikipedia.org/wiki/Majasdiakses pada tanggal 30

Agustus 2015 pukul 14.55 WIB.

Wulansari, Aisyah. 2014. Biografi Darwis Tere Liye.

http://aisyahwulansari.blogspot.com/2014/01/biografi-darwis-tere-

liye.htmldiakses pada tanggal 03 Agustus 2015 pukul 13.13 WIB.

Ziyad, M.Thariq. 2008. Sinopsis: Moga Bunda disayang Allah.http://m-thariq-

ziyad.blogspot.com/2008/12/sinopsis-moga-bunda-disayang-allah.htmldiakses pada tanggal 22

Agustus 2015 pukul 13.20 WIB.

Zulfikar. 2013. Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin.http://collections-of-

books.blogspot.com/2013/05/terbit-juni-2010-oleh-tere-liye-bahasa.htmldiakses pada

tanggal 22 Agustus 2015 pukul 13.32 WIB.

Page 144: PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/219/1/Ana Alaily Musyarrofah... · iii PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE MENURUT

129

Page 145: PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/219/1/Ana Alaily Musyarrofah... · iii PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE MENURUT

130

Page 146: PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/219/1/Ana Alaily Musyarrofah... · iii PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE MENURUT

131

Page 147: PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/219/1/Ana Alaily Musyarrofah... · iii PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE MENURUT

132

Page 148: PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/219/1/Ana Alaily Musyarrofah... · iii PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE MENURUT

133

Page 149: PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/219/1/Ana Alaily Musyarrofah... · iii PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE MENURUT

134

Page 150: PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/219/1/Ana Alaily Musyarrofah... · iii PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE MENURUT

135

Page 151: PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/219/1/Ana Alaily Musyarrofah... · iii PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE MENURUT

136

Page 152: PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/219/1/Ana Alaily Musyarrofah... · iii PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE MENURUT

137

Page 153: PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/219/1/Ana Alaily Musyarrofah... · iii PESAN GURUTTA PADA NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE MENURUT

138