PERUBAHAN SOSIAL PADA WARGA YANG TERELOKASI KE...

179
PERUBAHAN SOSIAL PADA WARGA YANG TERELOKASI KE RUMAH SUSUN MUARA BARU AKIBAT NORMALISASI WADUK PLUIT SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos) Oleh : LAILATUN NAJAH NIM. 11150541000072 PROGRAM STUDI KESEJAHTERAAN SOSIAL FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1441 H / 2020 M

Transcript of PERUBAHAN SOSIAL PADA WARGA YANG TERELOKASI KE...

Page 1: PERUBAHAN SOSIAL PADA WARGA YANG TERELOKASI KE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51484... · 2020. 7. 24. · Waduk Pluit merupakan waduk yang dibangun di wilayah

PERUBAHAN SOSIAL PADA WARGA YANG

TERELOKASI KE RUMAH SUSUN MUARA BARU

AKIBAT NORMALISASI WADUK PLUIT

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial

(S.Sos)

Oleh :

LAILATUN NAJAH

NIM. 11150541000072

PROGRAM STUDI KESEJAHTERAAN SOSIAL

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)

SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1441 H / 2020 M

Page 2: PERUBAHAN SOSIAL PADA WARGA YANG TERELOKASI KE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51484... · 2020. 7. 24. · Waduk Pluit merupakan waduk yang dibangun di wilayah
Page 3: PERUBAHAN SOSIAL PADA WARGA YANG TERELOKASI KE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51484... · 2020. 7. 24. · Waduk Pluit merupakan waduk yang dibangun di wilayah
Page 4: PERUBAHAN SOSIAL PADA WARGA YANG TERELOKASI KE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51484... · 2020. 7. 24. · Waduk Pluit merupakan waduk yang dibangun di wilayah
Page 5: PERUBAHAN SOSIAL PADA WARGA YANG TERELOKASI KE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51484... · 2020. 7. 24. · Waduk Pluit merupakan waduk yang dibangun di wilayah

i

ABSTRAK

Lailatun Najah (11150541000072), Perubahan Sosial pada

Warga yang Terelokasi ke Rumah Susun Muara Baru Akibat

Normalisasi Waduk Pluit, 2020.

Perubahan sosial merupakan dinamika sosial yang terjadi di

dalam kehidupan masyarakat. Perubahan tersebut berupa

perubahan yang mencakup struktur sosial, ekonomi, sistem dan

kelas sosial, peranan, kebudayaan, hubungan, interaksi ataupun

komunikasi pada kehidupan di masyarakat. Sebagian indikator

dari perubahan sosial tersebut dialami oleh warga Muara Baru

akibat dari dilaksanakannya normalisasi Waduk Pluit. Perubahan

ini dikarenakan warga harus berpindah dari tempat tinggal asal ke

tempat tinggal baru yaitu di Rumah Susun Muara Baru.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran

perubahan sosial apa saja yang dialami oleh warga Rumah Susun

Muara Baru pasca Terelokasi dari bantaran Waduk Pluit.

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan

menggunakan jenis penelitian deskriptif. Dimana penelitian ini

berusaha mengungkap fakta suatu kejadian, aktivitas, objek, serta

proses yang dirancang untuk mengumpulkan informasi mengenai

keadaan-keadaan nyata yang sedang terjadi. Data yang diperoleh

pada penelitian didapatkan dari hasil observasi dan wawancara

dengan warga rumah susun sejak April 2019 sampai dengan

Januari 2020.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perubahan

sosial yang dialami oleh warga yang terelokasi ke Rumah Susun

Muara Baru. Terdapat tiga dimensi dari perubahan sosial yang

dialami warga yakni dimensi struktural, dimensi kultural, dan

dimensi interaksional. Ditemukan beberapa perubahan pada

dimensi struktural yakni perubahan keadaan ekonomi, perubahan

kondisi tempat tinggal, dan perubahan mata pencaharian. Pada

dimensi kultural ditemukan perubahan seperti perubahan

kebiasaan, akses aktivitas sehari-hari dan ketersediaan fasilitas.

Sedangkan pada dimensi interaksional ditemukan perubahan

interaksi dan komunikasi antarwarga serta kenyamanan di rumah

susun.

Kata Kunci: Perubahan Sosial, Warga, Relokasi, Normalisasi

Page 6: PERUBAHAN SOSIAL PADA WARGA YANG TERELOKASI KE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51484... · 2020. 7. 24. · Waduk Pluit merupakan waduk yang dibangun di wilayah

ii

KATA PENGANTAR

الحمد لّله رب العالمين

Segala puji bagi Allah SWT Tuhan semesta alam atas

segala rahmat serta karunia-Nya yang begitu banyak. Shalawat

serta salam tak lupa dicurahkan kepada Nabi Muhammad SAW

yang telah menuntun umatnya dari zaman jahiliyah hingga zaman

terang benderang. Peneliti sangat bersyukur karena dapat

menyelesaikan skripsi yang berjudul “Perubahan Sosial pada

Warga yang Terelokasi ke Rumah Susun akibat Normalisasi

Waduk Pluit” dengan baik.

Selama penyusunan, peneliti juga menyadari terdapat

hambatan dan kesulitan-kesulitan yang membuat skripsi ini

terlambat selesai tepat waktu. Akan tetapi berkat dukungan,

bantuan serta arahan dari orang-orang disekeliling, peneliti

menjadi semangat untuk segera menyelesaikan. Maka dari itu,

dengan segala rasa syukur pada kesempatan ini peneliti ingin

mengucapkan terima kasih kepada :

1. Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN

Syarif Hidayatullah Jakata, Bapak Dr. Suparto, M.Ed., Wakil

Dekan Bidang Akademik, Ibu Dr. Siti Napsiyah, M.SW.,

Wakil Dekan Bidang Administrasi Umum, Bapak Dr.

Sihabuddin Noor, M.Ag., dan Wakil Dekan Bidang

Kemahasiswaan, Alumni dan Kerjasama, Bapak Drs. Cecep

Castrawijaya, M.A.

2. Ketua Program Studi Kesejahteraan Sosial, Fakultas Ilmu

Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Bapak Ahmad Zaky, M.Si.,

Page 7: PERUBAHAN SOSIAL PADA WARGA YANG TERELOKASI KE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51484... · 2020. 7. 24. · Waduk Pluit merupakan waduk yang dibangun di wilayah

iii

dan Sekertaris Jurusan Program Studi Kesejahteraan Sosial,

Ibu Hj.Nunung Khoiriyah, M.A

3. Bapak Dr. Tantan Hermansah, M.Si sebagai Dosen

Pembimbing Skripsi yang senantiasa meluangkan waktunya,

memberikan arahan, serta memberi support kepada peneliti

sehingga dapat menyelesaikan skripsi dengan baik.

4. Bapak Dr. H. Arief Subhan, M.A selaku Dosen Pembimbing

Akademik.

5. Seluruh Dosen, Civitas Akademika dan Karyawan Tata

Usaha Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang

telah memberikan sumbangan wawasan pengetahuan serta

membantu peneliti dalam menjalankan proses birokrasi yang

ada.

6. Seluruh Dosen Program Studi Kesejahteraan Sosial yang

telah memberikan Ilmu, Wawasan dan Pengalaman yang

sangat berharga selama manjalani perkuliahan.

7. Perpustakaan Umum dan Perpustakaan Fakultas Ilmu

Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta yang telah membantu peneliti dalam mencari

referensi penelitian.

8. Teruntuk kedua orang tuaku tercinta, Bapak Ahmad Huri dan

Ibu Malikha yang selalu sabar, mendidik, memberikan

semangat serta kasih sayang dan tak pernah lelah bekerja

agar anak-anaknya mendapatkan pendidikan yang layak.

Ketahuilah anakmu sampai dititik ini hanya untuk dirimu dan

ini semua berkat do‟a-do‟amu, ucapan terima kasih tidak

cukup untuk membalas segala jasamu.

Page 8: PERUBAHAN SOSIAL PADA WARGA YANG TERELOKASI KE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51484... · 2020. 7. 24. · Waduk Pluit merupakan waduk yang dibangun di wilayah

iv

9. Untuk adikku Muhammad Izzat Nurul Huda yang senantiasa

mewarnai hari-hariku. Berkat dirimu aku selalu tersenyum

dan semangat.

10. Seluruh warga, perangkat wilayah, serta pengelola Rumah

Susun Muara Baru terutama Bapak Zainal, Ibu Asih,

Sumarlia, Ibu Indrayani, Bapak Dedi Mulyadi, Bapak Andi,

dan Ibu Dimitra yang telah membantu dan bersedia

memberikan informasi untuk peneliti dalam menyelesaikan

skripsi.

11. Teman-teman sedari SMP Rama Arjun Setiawan, Gabriel

Alexandro Hunam, Sumarlia, Dila Melia, Alvin Rizal

Ramadhan. Terima kasih sudah bersedia meluangkan waktu

untuk bertemu dan selalu memberikan cacian juga omelan

agar peneliti sadar untuk segera menyelesaikan skripsi.

12. Teman-teman yang selalu menghiasi masa putih abu-abu

hingga saat ini Kiki Ayu Anggraini, Yolanda Andika,

Mailan Arafi, Dhimas Fabiyanto, Kevin Satria. Berkat kalian

yang sudah lulus terlebih dahulu, peneliti menjadi semakin

dendam untuk menyelesaikan skripsi.

13. Sahabat sekaligus keluarga sedari awal masa kuliah Karimah

Marwaziah, Gita Abyanti Sanjaya, Alvionita Rizqi Aulia,

Elyya Nindiyani, Tiara Izmi Nabilla, Indah Choirunnisa.

Terima kasih selalu bersama dan menemani hingga akhir.

14. Seluruh rekan Praktikum 1 RSJ Soeharto Heerdjan, rekan

Praktikum 2 desa Ujunggagak khususnya Delima, Indah,

Fani, Prima, Azizah, Galuh, Abul, Juan dan seluruh teman

seperjuangan prodi Kesejahteraan Sosial 2015.

Page 9: PERUBAHAN SOSIAL PADA WARGA YANG TERELOKASI KE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51484... · 2020. 7. 24. · Waduk Pluit merupakan waduk yang dibangun di wilayah

v

15. Keluarga Latanza English Institute 2015, khususnya sahabat

„Downstair‟. Terima kasih sudah menghiasi hari-hari selama

masa awal kuliah.

16. Keluarga Besar Gerakan Banten Mengajar (GBM) khususnya

batch 4. Terima kasih sudah berbagi pengalaman yang sangat

luar biasa, peneliti sangat bersyukur dapat dipertemukan

dengan orang-orang hebat seperti kalian.

Kepada semua pihak yang tidak bisa peneliti sebutkan satu-

persatu yang telah mengingatkan dan memberi dukungan kepada

peneliti sehingga dapat menyelesaikan skripsi yang sempat

tertunda berbulan-bulan. Semoga Allah SWT senantiasa

membalas semua kebaikan kalian.

Peneliti menyadari jika pada skripsi ini masih banyak

kekurangan dan jauh dari kata sempurna baik dalam pembahasan

maupun teknik penulisannya. Maka dari itu peneliti sangat

menerima setiap saran dan masukan demi perbaikan skripsi.

Apabila terdapat kesalahan pada skripsi mohon dimaafkan yang

sebesar-besarnya. Akhir kata, semoga skripsi ini dapat

bermanfaat bagi seluruh pihak.

Jakarta, 31 Januari 2020

Lailatun Najah

Page 10: PERUBAHAN SOSIAL PADA WARGA YANG TERELOKASI KE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51484... · 2020. 7. 24. · Waduk Pluit merupakan waduk yang dibangun di wilayah

vi

DAFTAR ISI

ABSTRAK .................................................................................... i

KATA PENGANTAR .................................................................. i

DAFTAR ISI ............................................................................... vi

DAFTAR TABEL ....................................................................... x

DAFTAR GAMBAR .................................................................. xi

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................. xii

BAB I ............................................................................................ 1

A. Latar Belakang Masalah......................................................... 1

B. Pembatasan dan Rumusan Masalah ..................................... 12

1. Pembatasan Masalah .................................................... 12

2. Rumusan Masalah ........................................................ 13

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................ 13

1. Tujuan Penelitian .......................................................... 13

2. Manfaat Penelitian ........................................................ 13

D. Kajian Terdahulu ................................................................. 14

E. Metode Penelitian ................................................................ 18

1. Pendekatan Penelitian ................................................... 18

2. Jenis Penelitian ............................................................. 18

3. Sumber Data ................................................................. 19

4. Tempat dan Waktu Penelitian ...................................... 20

Page 11: PERUBAHAN SOSIAL PADA WARGA YANG TERELOKASI KE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51484... · 2020. 7. 24. · Waduk Pluit merupakan waduk yang dibangun di wilayah

vii

5. Teknik Pengumpulan Data ........................................... 21

6. Teknik Pemilihan Informan .......................................... 23

7. Teknik Analisis Data .................................................... 25

8. Teknik Keabsahan Data ................................................ 26

9. Sistematika Penulisan ................................................... 26

BAB II ........................................................................................ 29

A. Teori Perubahan Sosial ........................................................ 29

1. Definisi Perubahan Sosial ............................................ 29

2. Dimensi Perubahan Sosial ............................................ 31

3. Bentuk-Bentuk Perubahan Sosial ................................. 36

4. Faktor Penyebab Perubahan Sosial .............................. 39

B. Kerangka Berfikir ................................................................ 42

BAB III ....................................................................................... 43

A. Sejarah Singkat Kawasan Waduk Pluit ................................ 43

B. Profil Kelurahan Pejaringan ................................................. 44

1. Letak Geografis Kelurahan Penjaringan ...................... 44

2. Komposisi Penduduk Warga Kelurahan Penjaringan .. 47

3. Sosial-Ekonomi Warga Kelurahan Penjaringan ........... 49

C. Rumah Susun Muara Baru ................................................... 51

1. Profil Rumah Susun Muara Baru ................................. 51

2. Fasilitas Umum Rumah Susun Muara Baru ................. 53

3. Tarif Sewa Rumah Susun Muara Baru ......................... 55

Page 12: PERUBAHAN SOSIAL PADA WARGA YANG TERELOKASI KE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51484... · 2020. 7. 24. · Waduk Pluit merupakan waduk yang dibangun di wilayah

viii

BAB IV ....................................................................................... 57

A. Perubahan Sosial Struktural ................................................. 58

1. Perubahan Keadaan Ekonomi ...................................... 58

2. Perubahan Kondisi Tempat Tinggal ............................. 64

3. Perubahan Mata Pencaharian ....................................... 68

B. Perubahan Sosial Kultural .................................................... 71

1. Perubahan Kebiasaan ................................................... 72

2. Akses Aktivitas Sehari-hari .......................................... 75

3. Ketersediaan Fasilitas ................................................... 76

C. Perubahan Sosial Interaksional ............................................ 78

1. Interaksi dan Komunikasi Antar Warga ....................... 78

2. Kenyamanan di Rumah Susun ..................................... 80

BAB V ......................................................................................... 82

A. Perubahan Sosial Struktural ................................................. 82

1. Perubahan Keadaan Ekonomi ...................................... 83

2. Perubahan Kondisi Tempat Tinggal ............................. 84

3. Perubahan Mata Pencaharian ....................................... 85

B. Perubahan Sosial Kultural .................................................... 87

1. Perubahan Kebiasaan ................................................... 88

2. Akses Aktivitas Sehari-Hari ......................................... 90

3. Ketersediaan Fasilitas ................................................... 91

C. Perubahan Sosial Interaksional ............................................ 92

Page 13: PERUBAHAN SOSIAL PADA WARGA YANG TERELOKASI KE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51484... · 2020. 7. 24. · Waduk Pluit merupakan waduk yang dibangun di wilayah

ix

1. Interaksi dan Komunikasi Antarwarga ......................... 92

2. Kenyamanan di Rumah Susun ..................................... 95

D. Perbandingan Kehidupan Warga ......................................... 96

BAB VI ..................................................................................... 101

A. Kesimpulan ........................................................................ 101

B. Implikasi ............................................................................ 103

C. Saran .................................................................................. 104

DAFTAR PUSTAKA .............................................................. 106

LAMPIRAN ............................................................................. 109

Page 14: PERUBAHAN SOSIAL PADA WARGA YANG TERELOKASI KE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51484... · 2020. 7. 24. · Waduk Pluit merupakan waduk yang dibangun di wilayah

x

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 ……………………………………………………… 22

Tabel 3.1 ……………………………...………………………. 43

Tabel 3.2 ……………………………………………………… 44

Tabel 3.3 ………………………………...……………………. 45

Tabel 3.4 ………………………………...……………………. 52

Tabel 5.1 ……………………………………………………… 96

Page 15: PERUBAHAN SOSIAL PADA WARGA YANG TERELOKASI KE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51484... · 2020. 7. 24. · Waduk Pluit merupakan waduk yang dibangun di wilayah

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 ……………………………………………………. 5

Gambar 1.2 …………………………………………………….. 8

Gambar 3.1 …………………………………………………… 40

Gambar 3.2 …………………………………………………… 42

Gambar 3.3 …………………………………………………… 46

Gambar 3.4 …………………………………………..……….. 49

Gambar 3.5 …………………………………………………… 51

Gambar 4.1 …………………………………………………… 56

Gambar 4.2 …………………………………………………… 63

Page 16: PERUBAHAN SOSIAL PADA WARGA YANG TERELOKASI KE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51484... · 2020. 7. 24. · Waduk Pluit merupakan waduk yang dibangun di wilayah

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 ………………………………………………… 110

Lampiran 2 ………………………………………………… 111

Lampiran 3 ………………………………………………… 112

Lampiran 4 ………………………………………………… 113

Lampiran 5 ………………………………………………… 114

Lampiran 6 ………………………………………………… 120

Lampiran 7 ………………………………………………… 161

Page 17: PERUBAHAN SOSIAL PADA WARGA YANG TERELOKASI KE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51484... · 2020. 7. 24. · Waduk Pluit merupakan waduk yang dibangun di wilayah

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

DKI Jakarta adalah sebuah provinsi yang berstatus

sebagai Ibukota Negara Republik Indonesia (Undang-

Undang No.10 Tahun 1964). Sebagai kota yang merupakan

pusat pemerintahan dan pusat perekonomian utama di

Indonesia, Jakarta mempunyai daya tarik tersendiri bagi

kebanyakan masyarakat Indonesia. Faktor ekonomi adalah

alasan utama dari berbagai macam alasan mengapa banyak

pendatang dari luar kota yang akhirnya memutuskan untuk

menetap.

Banyaknya warga pendatang dari berbagai daerah di

Indonesia membuat laju pertumbuhan penduduk di kota

tersebut terhitung sangat tinggi. Dengan luas wilayah sekitar

662,3 km persegi tercatat jumlah penduduk DKI Jakarta pada

2015 mencapai 10,18 juta jiwa, kemudian jumlah penduduk

meningkat menjadi 10,28 juta jiwa pada tahun 2016, dan

bertambah lagi menjadi 10,37 juta jiwa pada tahun 2017.

Artinya, selama dalam kurun waktu dua tahun tersebut

jumlah penduduk di Ibukota bertambah menjadi 269 jiwa

setiap hari atau bertambah sebanyak 11 orang perjamnya.

(https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2018/01/24/bera

pa-jumlah-penduduk-jakarta, akses pada tanggal 8 Maret

2019).

Page 18: PERUBAHAN SOSIAL PADA WARGA YANG TERELOKASI KE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51484... · 2020. 7. 24. · Waduk Pluit merupakan waduk yang dibangun di wilayah

2

Berdasarkan data yang dilansir dalam Badan Pusat

Statistik, kepadatan penduduk di DKI Jakarta mencapai

15.663 jiwa /kilometer (km) persegi. Angka tersebut

meningkat 0,93% jika dibandingkan dengan tahun

sebelumnya sebesar 15.518 jiwa/km persegi . Kepadatan

penduduk yang dialami oleh Provinsi DKI Jakarta

merupakan kepadatan penduduk yang tertinggi jika

dibandingkan dengan provinsi- provinsi lainnya di Indonesia

(https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2018/01/25/bera

pa-kepadatan-penduduk-di-dki-jakarta, akses pada tanggal 10

Maret 2019). Pertumbuhan penduduk yang tinggi dan tidak

disandingi dengan lahan serta kemampuan finansial yang

mencukupi, mengakibatkan para warga harus memutar otak

mencari cara untuk mendapatkan tempat tinggal.

Berbagai macam cara dilakukan warga pendatang

untuk memiliki tempat tinggal salah satunya yaitu dengan

mendirikan bangunan liar di lokasi yang tidak diperuntukkan

untuk didirikan bangunan. Lokasi yang tidak diperuntukkan

tersebut seperti di sekitar pinggir rel kereta, dibawah kolong

tol atau kolong jembatan, bantaran kali, sungai ataupun

waduk. Begitupun juga dengan yang terjadi di bantaran

Waduk Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara. Waduk

merupakan tempat pada permukaan tanah yang digunakan

untuk menampung air saat terjadi kelebihan air / musim

penghujan sehingga air itu dapat dimanfaatkan pada musim

kering. Sumber air waduk terutama berasal dari aliran

Page 19: PERUBAHAN SOSIAL PADA WARGA YANG TERELOKASI KE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51484... · 2020. 7. 24. · Waduk Pluit merupakan waduk yang dibangun di wilayah

3

permukaan ditambah dengan air hujan langsung

(https://www.e-jurnal.com/2013/12/pengertian-waduk.html,

akses pada tanggal 7 Mei 2019). Banyak warga yang

mendirikan bangunan dan mengalihfungsikan bantaran

waduk menjadi lahan tempat tinggal mereka. Disisi lain, luas

lahan serta daya tampung yang dihasilkan oleh waduk

menjadi semakin menyusut. Warga muara baru kebanyakan

merupakan warga pendatang dari berbagai macam daerah.

Maka dari itu mereka belum mempunyai lahan yang secara

legal merupakan lahan miliknya. Mayoritas dari mereka

berasal dari etnis Jawa, namun tidak sedikit dari mereka yang

datang dari luar pulau Jawa. Mayoritas warga muara baru

beragama islam, maka dari itu terdapat beberapa bangunan

masjid dan mushola di lokasi bantaran waduk pluit.

Waduk Pluit merupakan waduk yang dibangun di

wilayah kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara dan milik

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Total luas lahan yang

dimiliki Waduk Pluit sebelumnya sebesar 80 hektar.

Sebelumnya saat meninjau Waduk Pluit, Jokowi yang saat

itu menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta mengatakan

bahwa dari 80 hektar luas Waduk Pluit, sebanyak 30 hektar

dijadikan hunian. Kedalaman waduk yang seharusnya 10

meter juga tinggal 2 meter. Jika kondisi bisa dikembalikan

menjadi normal, menurut Jokowi, daya tampung waduk bisa

mencapai enam kali lipat dari kapasitas sekarang

(https://megapolitan.kompas.com/read/2013/02/06/0243041/

Page 20: PERUBAHAN SOSIAL PADA WARGA YANG TERELOKASI KE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51484... · 2020. 7. 24. · Waduk Pluit merupakan waduk yang dibangun di wilayah

4

normalisasi.waduk.pluit.1-2.tahun, Akses 3 Mei 2019).

Terdapat 5000KK yang tinggal di sisi timur Waduk Pluit

tersebut (Belarminus, 2014). Area bibir waduk bukanlah

lahan untuk pemukiman warga, seharusnya area tersebut

diperuntukkan sebagai lahan hijau dan harus steril dari

bangunan-bangunan liar agar fungsi waduk bisa berjalan

dengan semestinya. Alasan para warga bantaran waduk

tinggal disana dikarenakan kurangnya lahan pemukiman

disekitar wilayah tersebut, belum lagi harga lahan dan rumah

di Jakarta relatif sangat mahal bagi para warga kalangan

menengah kebawah. Akibat alihfungsi lahan yang dilakukan

oleh warga, lokasi bantaran Waduk Pluit menjadi padat dan

kumuh. Lingkungan di sekitar waduk menjadi kotor bahkan

daerah tersebut bisa dikatakan tidak layak huni, hal tersebut

menjadikan masalah bagi lingkungan sekitar.

Salah satu permasalahan utama di DKI Jakarta yang

ada sejak zaman dulu dan tak kunjung usai adalah banjir.

Banjir adalah peristiwa atau keadaan dimana terendamnya

suatu daerah atau daratan karena volume air yang meningkat

(https://www.bnpb.go.id/home/definisi.html, akses pada

tanggal 25 April 2019). Banjir merupakan sebuah bencana

alam yang salah satu faktor penyebabnya dikarenakan ulah

manusia itu sendiri karena tidak bisa menjaga lingkungan

dengan baik. Manusia terlalu abai sehingga kurang

memperhatikan kebersihan lingkungannya. Sungai, danau

dan waduk di Jakarta banyak terdapat sampah yang

Page 21: PERUBAHAN SOSIAL PADA WARGA YANG TERELOKASI KE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51484... · 2020. 7. 24. · Waduk Pluit merupakan waduk yang dibangun di wilayah

5

merupakan limbah hasil dari kehidupan manusia, sehingga

saat musim hujan tiba air pada sungai dan waduk tersebut

akan meluap dan menimbulkan banjir.

Gambar 1.1 Data Korban Jiwa Banjir DKI Jakarta

(Sumber : https://twitter.com/bpbdjakarta/status)

Menurut Badan Penanggulangan Bencana Daerah

(BPBD) DKI Jakarta yang dikutip dalam artikel berita

Tribunnews.com, jumlah korban tewas terbanyak berada di

daerah Jakarta Barat sebanyak 22 orang, Jakarta Utara 7

orang, Jakarta Timur 7 orang, dan Jakarta Selatan 4 orang.

(https://www.tribunnews.com/nasional/2013/01/28/korban-

tewas-akibat-banjir-mencapai-41-orang, Akses pada 1

Desember 2019).

Page 22: PERUBAHAN SOSIAL PADA WARGA YANG TERELOKASI KE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51484... · 2020. 7. 24. · Waduk Pluit merupakan waduk yang dibangun di wilayah

6

Segala sesuatu yang telah diperbuat oleh manusia

pasti selalu ada konsekuensi yang akan diterima, seperti yang

tertuang dalam Al-Qur‟an surat Ar-Rum ayat 41, sebagai

berikut:

Artinya :

“Telah nampak kerusakan di darat dan di laut

disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya

Allah menimpakan kepada mereka sebagian dari (akibat)

perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang

benar).” (QS. Ar-Rum : 41)

Firman Allah swt diatas merupakan bentuk

peringatan kepada manusia bahwasanya banyak kerusakan di

muka bumi yang terjadi akibat dari campur tangan manusia,

begitupula dengan banjir. Banjir terjadi semata-mata bukan

karena curah hujan yang tinggi, tetapi terdapat faktor lain

yang dapat menyebabkan terjadinya bencana banjir. Hal

tersebut tidak lain adalah karena campur tangan manusia di

dalamnya yang tidak bisa menjaga lingkungan dengan baik.

Hampir disetiap tahunnya Jakarta menjadi langganan banjir.

Page 23: PERUBAHAN SOSIAL PADA WARGA YANG TERELOKASI KE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51484... · 2020. 7. 24. · Waduk Pluit merupakan waduk yang dibangun di wilayah

7

Walaupun jumlah laporannya hanya 4,5% banjir ini hampir

setiap tahunnya sangat mengganggu aktivitas perekonomian

Ibukota. Sejak tahun 1932, Jakarta yang dulunya bernama

Batavia sudah dilanda banjir. Sejak itu banjir seolah menjadi

bagian yang tidak terlepas dari kota Jakarta (Subangkit, 2017

: 3). Puncaknya yaitu pada bencana banjir besar yang dialami

Jakarta pada tahun 2013. Berdasarkan catatan detik.com dari

berbagai sumber, rata-rata banjir di Jakarta terjadi pada awal

tahun. Namun pada tahun 2013, banjir di Jakarta terjadi pada

akhir tahun akibat tanggul Latuharhary yang jebol

(https://news.detik.com/berita/d-3429219/banjir-jakarta-di-5-

tahun-terakhir, akses 3 Mei 2019). Inilah banjir terparah

semenjak era reformasi, setelah bencana serupa yang

melumpuhhkan Ibukota pada 2002 dan 2007. Banjir kali ini

dampaknya luar biasa. Hampir seluruh wilayah Ibukota

terendam (HM, 2013 : 112). Pemukiman warga di Jakarta

seluruhnya tertutup air dan bagaikan sungai, bahkan terdapat

tempat yang banjirnya hingga mencapai 4 meter.

Wilayah di kecamatan Penjaringan mengalami

dampak banjir yang cukup serius. Total ada empat kelurahan

di Kecamatan Penjaringan yang terkena banjir yakni Pluit,

Penjaringan, Kapuk, dan Pejagalan. Sebanyak 4.466 rumah

terendam dan nyaris tenggelam (HM, 2013 : 121). Selain

karena curah hujan yang tinggi, meluapnya Waduk Pluit

menjadi faktor utama terjadinya banjir di wilayah

Penjaringan. Gara-garanya adalah jebolnya tanggul Kanal

Page 24: PERUBAHAN SOSIAL PADA WARGA YANG TERELOKASI KE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51484... · 2020. 7. 24. · Waduk Pluit merupakan waduk yang dibangun di wilayah

8

Banjir Barat di Jalan Latuharhary, sehingga waduk yang

dibuat selama 16 tahun itu menerima debit air dua kali lipat

daya tampungnya (HM, 2013 : 121).

Gambar 1.2 Peta Sebaran Banjir Jakarta Tahun 2013

(Sumber : tekno.kompas.com)

Akibat musibah tersebut Pemprov DKI Jakarta

berupaya untuk melakukan Normalisasi Waduk Pluit pada

tahun 2013 hingga 2014. Menurut Kamus Besar Bahasa

Indonesia, arti kata normalisasi adalah tindakan menjadikan

normal (biasa) kembali atau tindakan mengembalikan pada

keadaan, hubungan, dan sebagainya yang biasa atau yang

normal. Untuk merevitalisasi waduk agar kembali

sebagaimana fungsinya, Pemprov DKI Jakarta merelokasi

warga sekitar bantaran Waduk Pluit secara paksa ke tempat

yang telah disediakan. Sebelumnya, warga bantaran Waduk

Pluit menolak untuk di relokasi dengan alasan mereka akan

Page 25: PERUBAHAN SOSIAL PADA WARGA YANG TERELOKASI KE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51484... · 2020. 7. 24. · Waduk Pluit merupakan waduk yang dibangun di wilayah

9

kehilangan mata pencaharian serta lingkungan tempat tinggal

yang sudah dihuni sejak lama. Namun relokasi serta

penggusuran tersebut tetap dilakukan karena itu merupakan

kebijakan Pemprov DKI Jakarta yang bertujuan untuk

mentertibkan pemukiman illegal, serta mengembalikan 20

hektar lahan yang diambil oleh warga untuk dialihkan agar

Waduk Pluit kembali berfungsi sebagaimana mestinya. Salah

satu tempat yang sebelumnya sudah disiapkan oleh Pemprov

DKI adalah Rumah Susun Waduk Pluit Muara Baru yang

letaknya masih dalam satu wilayah di Kecamatan

Penjaringan.

Akibat dari relokasi ke Rumah Susun Muara Baru,

warga bantaran Waduk Pluit merasakan banyak hal yang

baru. Warga yang menjadi korban gusuran merasakan

dampaknya secara langsung baik dari segi lingkungan, sosial

maupun ekonomi. Warga yang sebelumya menolak untuk

direlokasi, pada akhirnya tidak punya pilihan lain dan

bersedia untuk pindah ke Rumah Susun. Pasca direlokasi ke

Rumah Susun, warga mengalami perubahan-perubahan yang

semestinya dialami jika berada di lingkungan tempat tinggal

baru. Menurut Soekanto, setiap manusia selama hidupnya

pasti mengalami perubahan. Perubahan bagi masyarakat

yang bersangkutan maupun bagi orang luar yang

menelaahnya, dapat berupa perubahan-perubahan yang tidak

menarik dalam arti kurang mencolok. Ada pula perubahan-

perubahan yang pengaruhnya terbatas maupun yang luas,

Page 26: PERUBAHAN SOSIAL PADA WARGA YANG TERELOKASI KE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51484... · 2020. 7. 24. · Waduk Pluit merupakan waduk yang dibangun di wilayah

10

serta ada pula perubahan-perubahan yang lambat sekali,

tetapi ada juga yang berjalan cepat (Soekanto, 2014 : 259).

Begitupula seperti yang dirasakan warga bantaran Waduk

Pluit, terlebih lagi sebelumnya lingkungan tempat tinggal

mereka berada di area bangunan horizontal yang kemudian

setelah direlokasi, warga berpindah ke lingkungan area

bangunan vertikal.

Warga diharuskan untuk beradaptasi dengan

lingkungan baru, perubahan struktur masyarakat, ekonomi,

mata pencaharian, letak geografis, pola hidup dan perubahan-

perubahan lainnya. Perubahan-perubahan inilah yang

menjadikan terjadinya perubahan sosial yang dialami oleh

warga bantaran Waduk Pluit di lingkungan tempat tinggal

baru nya. Secara umum, perubahan sosial selalu ada dalam

kehidupan masyarakat. Oleh karenanya, masyarakat bersifat

dinamis bergerak mengikuti perubahan. Menurut

Soemardjan, Perubahan sosial merupakan perubahan-

perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan di dalam

suatu masyarakat, yang memengaruhi sistem sosialnya,

termasuk didalamnya nilai-nilai, sikap, dan pola perilaku

diantara kelompok-kelompok masyarakat (Soekanto, 2012 :

259).

Perubahan sosial yang dirasakan warga bantaran

Waduk Pluit terjadi secara tiba-tiba dan tidak direncanakan

sebelumnya. Jika dilihat dari bentuk dan ditinjau dengan

perspektif sosiologis, perubahan sosial yang terjadi pada

Page 27: PERUBAHAN SOSIAL PADA WARGA YANG TERELOKASI KE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51484... · 2020. 7. 24. · Waduk Pluit merupakan waduk yang dibangun di wilayah

11

warga korban relokasi waduk pluit merupakan perubahan

sosial secara cepat (revolusi). Seperti yang dikatakan

Sztompka (1994), Revolusi merupakan wujud perubahan

sosial yang paling mendasar dalam proses historis dan

pembentukan ulang masyarakat dari dalam dan pembentukan

ulang manusia (Martono, 2016 : 14). Menurut Sztompka

(1994), revolusi mempunyai lima perbedaan dengan bentuk

perubahan sosial yang lain. Perbedaan tersebut adalah : 1)

revolusi menimbulkan perubahan dalam cakupan terluas,

menyentuh semua tingkat dan dimensi masyarakat, ekonomi,

politik, budaya organisasi sosial, kehidupan sehari-hari, dan

kepribadian manusia, 2) dalam semua bidang tersebut,

perubahannya radikal, fundamental, menyentuh inti

bangunan dan fungsi sosial, 3) perubahan yang terjadi sangat

cepat, tiba-tiba seperti ledakan dinamit ditengah aliran

lambat proses historis, 4) revolusi merupakan “pertunjukan”

paling menonjol, waktunya luar biasa cepat, oleh karena itu

sangat mudah diingat, 5) dan revolusi membangkitkan

emosional khusus dan reaksi intelektual pelakunya dan

mengalami ledakan mobilisasi massa, antusiasme,

kegemparan, kegirangan, kegembiraan, optimisme, dan

harapan (Martono, 2016 : 14).

Kehidupan baru yang dirasakan warga pasca

direlokasi ke Rumah Susun Muara Baru inilah yang

melatarbelakangi peneliti untuk melakukan penelitian lebih

dalam mengenai perubahan sosial yang terjadi di masyarakat.

Page 28: PERUBAHAN SOSIAL PADA WARGA YANG TERELOKASI KE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51484... · 2020. 7. 24. · Waduk Pluit merupakan waduk yang dibangun di wilayah

12

peneliti tidak hanya ingin mengkaji perubahan sosial yang

terjadi saja, namun peneliti juga ingin mengkaji lebih dalam

perbedaan apa saja yang dirasakan oleh warga selama kurang

lebih 5 tahun tinggal menetap dan menjadi warga di Rumah

Susun Muara Baru. Atas latar belakang masalah tersebut,

maka dari itu penelitian ini diberi judul “Perubahan Sosial

Pada Warga yang Terelokasi ke Rumah Susun Muara

Baru Akibat Normalisasi Waduk Pluit”.

B. Pembatasan dan Rumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Dikarenakan adanya keterbatasan dalam waktu

maupun wilayah pada penelitian serta agar penelitian

yang disusun tidak keluar dari jalur yang dibahas, maka

peneliti membatasi permasalahan pada penelitian.

Pembatasan masalah yang dilakukan peneliti yaitu

mengenai pembahasan perubahan sosial yang terjadi dan

dialami oleh warga bantaran Waduk Pluit selama

bertinggal di Rumah Susun Muara Baru. Batasan-batasan

inilah yang menjadi pedoman peneliti pada proses

penelitian sehingga berjalan sesuai dengan alur

semestinya.

Page 29: PERUBAHAN SOSIAL PADA WARGA YANG TERELOKASI KE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51484... · 2020. 7. 24. · Waduk Pluit merupakan waduk yang dibangun di wilayah

13

2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang ada, maka

rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

Bagaimana perubahan sosial yang terjadi pada warga

yang terelokasi ke Rumah Susun Muara Baru akibat

Normalisasi Waduk Pluit?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah yang ada,

terdapat beberapa tujuan dalam penelitian yang

dilakukan peneliti, diantaranya adalah sebagai berikut :

a. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis serta

mencari tahu perubahan sosial yang terjadi dalam

kehidupan warga bantaran Waduk Pluit yang telah

di rekolasi ke Rumah Susun Muara Baru akibat

pelaksanaan dari normalisasi Waduk Pluit.

b. Selanjutnya penelitian ini juga bertujuan untuk

menjelaskan apa saja perbedaan yang dirasakan oleh

warga selama menjadi warga Rumah Susun Muara

Baru.

2. Manfaat Penelitian

Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat

memberikan sumbangan informasi, pemikiran serta

pengetahuan khususnya dibidang sosiologis, kebijakan

Page 30: PERUBAHAN SOSIAL PADA WARGA YANG TERELOKASI KE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51484... · 2020. 7. 24. · Waduk Pluit merupakan waduk yang dibangun di wilayah

14

pemerintah, pengembangan masyarakat, dan

kesejahteraan sosial.

Sedangkan secara praktis, penelitian ini

diharapkan dapat dijadikan sumber referensi bagi

peneliti selanjutnya yang ingin megembangkan

penelitian serupa sebagai sumber referensi keilmuan

agar tercipta karya penelitian lain yang berkaitan dengan

kebijakan pemerintah dan masyarakat. Selain itu

penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi tolak ukur

serta bahan pertimbangan bagi pemerintah maupun

aparat dalam membuat suatu kebijakan di masa depan

agar memperhatikan serta meminimalisir dampak negatif

pada sosial dan ekonomi warga, serta manfaat dan

kerugian yang akan dialami warga dalam menjalankan

sebuah kebijakan.

D. Kajian Terdahulu

Kajian terdahulu dimaksudkan sebagai sumber bacaan

peneliti dalam melakukan penelitian sekaligus untuk

membedakan penelitian yang sedang disusun dengan

penelitian lainnya. Terdapat beberapa referensi kajian

terdahulu yang digunakan oleh peneliti dalam menyusun

penelitian yang berupa skripsi, buku, ataupun jurnal,

diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Judul : “Perubahan Sosial Warga Bukit Duri Pasca

Normalisasi Sungai Ciliwung”

Nama : Arief Subangkit

Page 31: PERUBAHAN SOSIAL PADA WARGA YANG TERELOKASI KE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51484... · 2020. 7. 24. · Waduk Pluit merupakan waduk yang dibangun di wilayah

15

Jurusan : Kesejahteraan Sosial

Fakultas : Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi,

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Salah satu persamaan yang terdapat dalam

skripsi ini ada pada kasus pembahasan yaitu mengenai

kebijakan pemerintah tentang pelaksanaan normalisasi

serta relokasi warga ke rumah susun. Persamaan lainnya

ada pada metode penelitian yang digunakan yaitu

metode penelitian kualitatif serta fokus pembahasan

penelitian mengenai serta perubahan sosial yang terjadi

dalam masyarakat.

Sedangkan perbedaannya yaitu ada pada lokasi

penelitian yang dilakukan serta rumusan masalah dari

penelitian. Peneliti terdahulu membahas dampak sosial

ekonomi warga sedangkan pada penelitiaan ini hanya

berfokus pada perubahan sosial yang dialami oleh

warga. Selain itu perbedaan lainnya terdapat pada teori

yang akan digunakan. Jika peneliti sebelumnya

menggunakan banyak aspek teori yang berkaitan dengan

perubahan sosial seperti secara evolusi dan revolusi dan

juga menggunakan teori kebijakan sosial, maka pada

penelitian ini hanya menggunakan teori perubahan sosial

dengan mengembangkan persfpektif dimensi perubahan

sosial menurut Himes dan Moore yang sangat berkaitan

dengan penelitian yang dilaksanakan. Selain itu terdapat

Page 32: PERUBAHAN SOSIAL PADA WARGA YANG TERELOKASI KE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51484... · 2020. 7. 24. · Waduk Pluit merupakan waduk yang dibangun di wilayah

16

banyak perbedaan data serta temuan penelitian pada sub

bab dan pembahasan.

2. Judul : “Implementasi Kebijakan Normalisasi Waduk

Pluit Jakarta Utara”

Nama : Byan Yukadar

Jurusan : Program Studi Ilmu Administrasi Negara

Fakultas : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik,

Universitas Indonesia.

Persamaan pada jurnal ini yaitu ada pada lokasi

penelitian serta pembahasan kebijakan Pemprov DKI

Jakarta mengenai normalisasi Waduk Pluit. Sedangkan

perbedaannya yaitu ada pada fokus pembahasan

penelitian. Jika peneliti sebelumnya fokus dalam

pembahasan kebijakan yang dilaksanakan sedangkan

pada penelitian ini lebih membahas apa yang dirasakan

warga yang terkena dampak kebijakan tersebut ditinjau

dengan perspektif sosiologis menggunakan teori

perubahan sosial menurut Himes dan Moore.

3. Judul : “Perubahan Sosial di Desa Linggajati

Kecamatan Sukaratu Kabupaten Tasikmalaya pada

Tahun 2006-2011”

Nama : Dara Nur Zakiyah

Jurusan : Sosiologi

Fakultas : Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik, UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta

Page 33: PERUBAHAN SOSIAL PADA WARGA YANG TERELOKASI KE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51484... · 2020. 7. 24. · Waduk Pluit merupakan waduk yang dibangun di wilayah

17

Persamaan pada penelitian ini ada pada teori

yang akan digunakan peneliti yang dilaksanakan, yaitu

teori perubahan sosial namun pada teori tersebut terdapat

perbedaan pada aspek yang digunakan. Selain itu

persamaan lainnya terdapat pada metode penelitian yang

digunakan menggunakan metode kualitatif. Sedangkan

perbedaannya yaitu ada pada lokasi penelitian serta latar

belakang kasus yang digunakan.

4. Judul : “Kajian Kualitas Hidup Masyarakat Waduk

Pluit Pasca Relokasi di Rusunawa Muara Baru”

Nama : Bunga Kasih Agyaputeri

Jurusan : Perencanaan Wilayah dan Kota

Fakultas : Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Persamaan yang terdapat pada penelitian

berikut yaitu mengenai kasus yang melatarbelakangi

penelitian, lokasi penelitian serta objek penelitian.

Sedangkan perbedaannya ada pada pembahasan atau

fokus penelitiannya. Jika peneliti terdahulu meneliti

tentang kualitas hidup masyarakat, maka pada penelitian

ini peneliti fokus membahas perubahan sosial yang

dirasakan langsung oleh warga muara baru.

Page 34: PERUBAHAN SOSIAL PADA WARGA YANG TERELOKASI KE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51484... · 2020. 7. 24. · Waduk Pluit merupakan waduk yang dibangun di wilayah

18

E. Metode Penelitian

1. Pendekatan Penelitian

Pada penelitian yang telah dilaksanakan,

peneliti menggunakan teknik pendekatan kualitatif.

Penelitian kualitatif adalah suatu penelitian yang

dilakukan dengan cara mengumpulkan data, mengolah

data, serta menganalisis data secata kualitatif.

Sebagaimana diungkapkan oleh Bogdad dan Taylor yang

dikutip oleh Lexy J. Moleong bahwa “metode kualitatif

adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data

deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-

orang dan perilaku yang dapat diamati” (Moleong 2010,

4).

Pada penelitian kualitatif, peneliti diarahkan

oleh produk berpikir induktif untuk menemukan jawaban

logis terhadap apa yang sedang menjadi pusat perhatian

dalam penelitian (Bungin, 2008). Melalui pendekatan

kualitatif penelitian ini ditujukan untuk mendeskripsikan

atau menggambarkan secara rinci mengenai perubahan

sosial yang terjadi pada warga bantaran Waduk Pluit

setelah direlokasi ke Rumah Susun Muara Baru akibat

pelaksanaan dari kebijakan normalisasi Waduk Pluit yang

dilakukan oleh Pemprov DKI Jakarta.

2. Jenis Penelitian

Dalam melakukan penelitian ini, jenis

penelitian yang digunakan yaitu menggunkan jenis

Page 35: PERUBAHAN SOSIAL PADA WARGA YANG TERELOKASI KE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51484... · 2020. 7. 24. · Waduk Pluit merupakan waduk yang dibangun di wilayah

19

penelitian deskripif. Jenis penelitian deskriptif merupakan

penelitian yang berusaha mengungkap fakta suatu

kejadian, aktivitas, objek, dan proses yang dirancang

untuk megumpulkan informasi mengenai keadaan-

keadaan nyata yang terjadi saat ini (sedang berlangsung).

Tujuan utama dalam menggunakan metode

deskriptif adalah untuk menggambarkan sifat suatu

keadaan yang sementara berjalan pada saat penelitian

dilakukan, dan memeriksa sebab-sebab dari suatu gejala

tertentu (Travers, 1978). Sedangkan menurut Prastowo

tujuan penelitian deskriptif adalah melukiskan variabel

atau kondisi “apa adanya” dalam suatu situasi (Prastowo

2011, 203).

3. Sumber Data

Pada penelitian yang sudah dilaksanakan dicari

sumber data dari orang-orang yang terkait seperti warga

bantaran Waduk Pluit yang terkena relokasi ke Rumah

Susun Muara Baru. Sumber data yang digunakan oleh

peneliti mencakup dua macam yaitu data primer dan data

sekunder dengan penjelasannya sebagai berikut :

a. Data Primer adalah data yang langsung berkaitan

dengan objek penelitian, tidak soal mendukung atau

melemahkan (Prastowo, 2011, 31). Data primer

diperoleh dari hasil wawancara oleh pihak-pihak yang

terlibat yaitu warga bantaran Waduk Pluit yang

terelokasi ke Rumah Susun Muara Baru, observasi ke

lokasi penelitian serta dokumentasi. Informan dipilih

Page 36: PERUBAHAN SOSIAL PADA WARGA YANG TERELOKASI KE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51484... · 2020. 7. 24. · Waduk Pluit merupakan waduk yang dibangun di wilayah

20

yang memenuhi kriteria seperti warga yang

merupakan korban dari penggusuran bantaran Waduk

Pluit, warga yang bertinggal di Rumah Susun Muara

Baru, perangkat wilayah sekitar, dan staf atau

pegelola Rumah Susun Muara Baru.

b. Data Sekunder adalah data yang mendukung proyek

penelitian, yang mendukung data dan primer yang

melengkapi data primer (Prastowo 2011, 32). Data

sekunder diperoleh dari berbagai macam sumber

referensi ataupun informasi tidak langsung seperti

buku-buku, artikel, berita, jurnal, skripsi dan

penelitian-penelitian yang telah dilakukan

sebelumnya.

4. Tempat dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian yang telah dilaksanakan yaitu

berletak di Rumah Susun Muara Baru, Kecamatan

Penjaringan, Jakarta Utara. Alasan peneliti memilih lokasi

tersebut dikarenakan Rumah Susun Muara Baru

merupakan salah satu tempat relokasi para warga yang

tempat tinggalnya terkena gusuran akibat pelaksanaan

normalisasi Waduk Pluit oleh Pemprov DKI Jakarta.

Selain itu pula, warga yang terdapat di lokasi tersebut

merupakan orang-orang yang terkena dan yang merasakan

secara langsung dampak-dampak yang terjadi yang

ditimbulkan akibat kebijakan normalisasi Waduk Pluit.

Page 37: PERUBAHAN SOSIAL PADA WARGA YANG TERELOKASI KE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51484... · 2020. 7. 24. · Waduk Pluit merupakan waduk yang dibangun di wilayah

21

Waktu pada penelitian ini dilaksanakan sejak

bulan April 2019 sampai dengan bulan Januari 2020,

kurang lebih sekitar 9 sampai dengan 10 bulan waktu

penelitian berlangsung.

5. Teknik Pengumpulan Data

Dikarenakan peneliti menggunakan metode

kualitatif, maka teknik pengumpulan data yang dilakukan

yaitu dengan cara :

1. Observasi

Observasi atau pengamatan adalah kegiatan

keseharian manusia dengan menggunakan pancaindra

mata sebagai alat bantu utamanya selain pancaindra

lainnya seperti telinga, penciuman, mulut dan kulit

(Bungin, 2008, 115). Pada teknik observasi ini,

peneliti terjun langsung ke lokasi penelitian kemudian

mengamati keadaan lingkungan sekitar lokasi

penelitian ataupun juga mengikuti kegiatan yang

dilakukan oleh warga Rumah Susun Muara Baru.

Seluruh hasil kegiatan observasi yang sudah dilakukan

oleh peneliti kemudian dicatat dan diceritakan kembali

sebagai alat penguat informasi.

2. Wawancara

Wawancara merupakan sebuah teknik

pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

pewawancara melontarkan sebuah pertanyaan secara

Page 38: PERUBAHAN SOSIAL PADA WARGA YANG TERELOKASI KE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51484... · 2020. 7. 24. · Waduk Pluit merupakan waduk yang dibangun di wilayah

22

langsung atau tatap muka yang kemudian pertanyaan

tersebut dijawab oleh informan. Jawaban-jawaban

yang sudah diberikan oleh informan kemudian

direkam menggunakan alat perekam (tape recorder),

ataupun dicatat oleh peneliti. Wawancara dilakukan

dengan Warga, perangkat wilayah, dan juga staf atau

pengelola Rumah Susun Muara Baru.

3. Studi Dokumentasi

Studi dokumentasi merupakan teknik

pengumpulan data yang tidak langsung ditujukan

kepada subjek penelitian. Dokumen yang diteliti dapat

berupa berbagai macam, tidak hanya dokumen resmi.

Dokumen dapat berupa buku harian, surat pribadi,

laporan, notulen rapat, catatan kasus (case records)

dalam pekerjaan sosial, dan dokumen lainnya

(Soehartono, 2011: 70-71).

Schatzman dan Strauss dalam Deddy Mulyana

menegaskan bahwa dokumen historis merupakan

bahan penting dalam penelitian kualitatif. Menurut

mereka, sebagai bagian dari metode lapangan, peneliti

dapat menelaah dokumen historis dan sumber-

sumbersekunder lainnya, karena kebanyakan situasi

yang dikaji mempunyai sejarah dan dokumen-

dokumen ini menjelaskan sebagian aspek situasi

tersebut (Mulyana 2006, 195-19). Pada studi

dokumentasi, peneliti mengumpulkan data-data

Page 39: PERUBAHAN SOSIAL PADA WARGA YANG TERELOKASI KE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51484... · 2020. 7. 24. · Waduk Pluit merupakan waduk yang dibangun di wilayah

23

ataupun dokumen yang berkaitan dengan penelitian

yang sedang dilakukan.

6. Teknik Pemilihan Informan

Pada penelitian dengan menggunakan metode

kualitatif, maka teknik pemilihan informan yang akan

digunakan peneliti yaitu teknik purposive sampling.

Purposive sampling adalah salah satu strategi menentukan

informan yang paling umum didalam penelitian kualitatif,

yaitu menentukan kelompok peserta yang menjadi

informan sesuai dengan kriteria terpilih yang relevan

dengan masalah penelitian tertentu. Dengan kata lain

disini peneliti menggunakan key person atau orang yang

menguasai informasi mengenai isu yang diteliti (Bungin,

2011: 107-108).

Informan yang dipilih merupakan berdasarkan dari

kriteria yang sesuai dengan penelitian yang sedang

dibahas dan berdasarkan dari informasi yang diperlukan

dalam penelitian. Berikut merupakan kriteria yang

diperlukan dalam penggalian informasi pada informan

yang dijelaskan dalam tabel :

Page 40: PERUBAHAN SOSIAL PADA WARGA YANG TERELOKASI KE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51484... · 2020. 7. 24. · Waduk Pluit merupakan waduk yang dibangun di wilayah

24

Tabel 1.1 Teknik Pemilihan Informan

D

Dalam mendapatkan informan pada penelitian ini,

informan didapatkan atas rekomendasi oleh perangkat

wilayah RT.23/RW17, Rumah Susun Muara Baru Blok 5.

Informan tersebut sudah memenuhi kriteria pada teknik

pemilihan informan yaitu warga yang dahulunya tinggal

di bantaran Waduk Pluit yang kemudian direlokasi ke

No Informasi yang Dicari Nama

1.

Profil Rumah Susun Muara

Baru.

Staf Unit Pengelola

Rumah Susun

(UPRS) Muara Baru.

2

Data kehidupan warga serta

latar belakang warga

sekitar

(Perangkat Wilayah,

atau Tokoh

Masyarakat sekitar)

3

Perubahan sosial yang

dirasakan warga setelah

direlokasi ke Rumah Susun

Muara Baru.

Warga yang

Terelokasi ke Rumah

Susun Muara Baru

Page 41: PERUBAHAN SOSIAL PADA WARGA YANG TERELOKASI KE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51484... · 2020. 7. 24. · Waduk Pluit merupakan waduk yang dibangun di wilayah

25

Rumah Susun Muara Baru sebanyak 4 orang yaitu ibu

Indrayani, ibu Asih, Sumarlia, dan Bapak Zainal. Selain

itu terdapat satu pegawai UPRS Muara Baru bagian Saran

dan Prasarana yaitu ibu Dimitra sebagai narasumber

dalam penelitian ini.

Salah satu warga dipilih sebagai informan kunci

(key informan) yaitu bapak Zainal dan istrinya ibu Asih.

Menurut para warga dan perangkat wilayah, beliau

merupakan salah satu orang yang cukup dikenal di

lingkungannya dan orang yang memahami akan segala

permasalahan yang dirasakan selama bertempat di

bantaran Waduk Pluit yang kemudian direlokasi ke rumah

susun muara baru. Informan kunci tersebut juga sudah

menetap cukup lama di wilayah bantaran waduk pluit.

7. Teknik Analisis Data

Analisis data adalah proses mencari dan

menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil

wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain,

sehingga dapat mudah dipahami, dan temuannya dapat

diinformasikan kepada orang lain. Analisis data dilakukan

dengan mengorganisasikan data, menjabarkannya

kedalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun kedalam

pola, memilih mana yang penting dan yang akan

dipelajari, dan membuat kesimpulan yang dapat

diceritakan kepada orang lain. (Sugiyono, 2010 : 88)

Page 42: PERUBAHAN SOSIAL PADA WARGA YANG TERELOKASI KE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51484... · 2020. 7. 24. · Waduk Pluit merupakan waduk yang dibangun di wilayah

26

Setelah melakukan pengumpulan data dari

hasil observasi, wawancara dan studi dokumentasi,

kemudian dilakukan analisis data yang sebelumnya

peneliti membuat sebuah catatan dari hasil pengumpulan

data yang setelahnya dibuat sebuah kesimpulan. Setelah

itu dilakukan analisa secara sistematis yang kemudian

hasil yang diberikan dapat dipahami bagi diri sendiri

maupun orang lain.

8. Teknik Keabsahan Data

Untuk menguji keabsahan data pada penelitian

yang telah dilakukan, maka peneliti menggunakan teknik

trianggulasi. Trianggulasi diartikan sebagai pengecekan

data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan

berbagai waktu (Sugiyono 2010, 125)

9. Sistematika Penulisan

Dalam penulisan penelitian ini, penulis

menerapkan sistematika penulisan karya ilmiah sesuai

dengan Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi, Tesis,

Dan Disertasi) yang dibuat oleh UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta dan telah diperbaharui pada tahun 2017.

Untuk mengetahui gambaran yang jelas tentang

hal-hal yang diuraikan dan mempermudah dalam

memahami secara menyeluruh mengenai penelitian ini,

maka secara sistematis penulisannya dibagi menjadi enam

bab dan terdiri dari beberapa sub bab, seperti berikut ini:

Page 43: PERUBAHAN SOSIAL PADA WARGA YANG TERELOKASI KE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51484... · 2020. 7. 24. · Waduk Pluit merupakan waduk yang dibangun di wilayah

27

BAB I PENDAHULUAN, pada bab ini berisi latar

belakang masalah pada penelitian yang diambil,

pembatasan dan rumusan masalah, tujuan dan manfaat

penelitian, tinjauan pustaka, metodologi penelitian, dan

sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI, pada bab ini berisi

teori yang melandasi pemikiran dalam menganalisa data-

data yang sudah terkumpul. Landasan teori yang

digunakan merupakan teori-teori yang berkaitan dengan

penelitian yaitu Perubahan Sosial Pada Warga yang

Terelokasi ke Rumah Susun Muara Baru Akibat

Normalisasi Waduk Pluit. Teori tersebut meliputi dimensi

perubahan sosial pada aspek struktural, kultural dan

interaksional.

BAB III GAMBARAN UMUM WILAYAH, yang

berisi tentang data wilayah seperti letak geografis,

historis, informasi pada lokasi penelitian serta profil

wilayah dan profil dari Rumah Susun Muara Baru yang

merupakan tempat dari objek penelitian.

BAB IV DATA DAN TEMUAN PENELITIAN, yang

berisi tentang hasil temuan penelitian mengenai hasil

pembahasan ataupun diskusi dari penelitian yang

dilakukan.

Page 44: PERUBAHAN SOSIAL PADA WARGA YANG TERELOKASI KE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51484... · 2020. 7. 24. · Waduk Pluit merupakan waduk yang dibangun di wilayah

28

BAB V PEMBAHASAN, yang berisi uraian analisis

data yang dikaitkan dengan teori sudah dibahas pada bab

sebelumnya. Keterkaitan antara temuan yang dilakukan

saat penelitian dianalisis dengan teori yang digunakan

yaitu mengenai perubahan sosial di masyarakat.

BAB VI PENUTUP, yang berisi kesimpulan dari hasil

penelitian yang telah didapat, dan disertakan saran-saran

sebagai bentuk dari hasil penelitian.

Page 45: PERUBAHAN SOSIAL PADA WARGA YANG TERELOKASI KE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51484... · 2020. 7. 24. · Waduk Pluit merupakan waduk yang dibangun di wilayah

29

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Teori Perubahan Sosial

1. Definisi Perubahan Sosial

Perubahan berasal dari suku kata ubah yang

berarti menjadi lain atau berbeda dari semula. Menurut

Kamus Besar Bahasa Indonesia, Perubahan merupakan

hal atau keadaan yang berubah atau peralihan atau

pertukaran (https://kbbi.web.id/ubah, akses pada tanggal

14 juli 2019). Perubahan juga dapat diartikan sebagai

sesuatu yang terjadi dari waktu ke waktu secara berbeda

pada sebelum atau sesudah terjadinya suatu kejadian.

Kingsley Davis mengartikan perubahan sosial

sebagai perubahan-perubahan yang terjadi dalam

struktur dan fungsi masyarakat. Sedangkan William

F.Ogburn mengemukakan ruang lingkup perubahan

sosial meliputi unsur-unsur kebudayaan baik yang

material maupun yang immaterial, yang ditekankan

adalah pengaruh besar unsur-unsur kebudayaan material

terhadap unsur-unsur immaterial (Soekanto, 2012 : 263).

Pada kenyataannya seluruh manusia yang hidup

bermasyarakat pasti akan mengalami perubahan di

dalam hidupnya baik itu perubahan sosial maupun

perubahan ekonomi. Perubahan-perubahan yang terjadi

Page 46: PERUBAHAN SOSIAL PADA WARGA YANG TERELOKASI KE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51484... · 2020. 7. 24. · Waduk Pluit merupakan waduk yang dibangun di wilayah

30

di dalam masyarakat merupakan sesuatu yang wajar.

Perubahan tersebut dapat berupa nilai dan norma sosial,

kekuasaan dan wewenang, lapisan-lapisan masyarakat,

interaksi sosial, pola perilaku, sistem sosial, susunan

kelembagaan dan sebagainya. Seperti yang dikatakan

Selo Soemardjan jika perubahan sosial sebagai

perubahan-perubahan pada lembaga-lembaga

kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat, yang

mempengaruhi sistem sosialnya, termasuk di dalamnya

nilai-nilai, sikap dan pola perilaku di antara kelompok-

kelompok dalam masyarakat. Tekanan pada definisi

tersebut terletak pada lembaga-lembaga kemasyarakatan

sebagai himpunan pokok manusia, yang kemudian

memengaruhi segi–segi struktur masyarakat lainnya

(Soekanto, 2012 : 263).

Selanjutnya Moore mendefinisikan perubahan

sebagai perubahan penting dalam struktur sosial yaitu,

pola-pola perilaku dan interaksi sosial yang terjadi di

dalam suatu masyarakat. Harper (1989) mengatakan

perubahan sosial didefinisikan sebagai pergantian

(perubahan) yang signifikan mengenai struktur sosial

dalam kurun waktu tertentu (Martono, 2016 : 5).

Dari beberapa definisi menurut tokoh diatas,

dapat diambil kesimpulan bahwa perubahan sosial

merupakan perubahan atau perbedaan yang terjadi dalam

masyarakat yang dapat mempengaruhi segala sesuatu

Page 47: PERUBAHAN SOSIAL PADA WARGA YANG TERELOKASI KE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51484... · 2020. 7. 24. · Waduk Pluit merupakan waduk yang dibangun di wilayah

31

yang berhubungan dengan kehidupan masyarakat.

Perubahan tersebut dapat bersifat membangun menjadi

sebuah perubahan yang lebih baik atau juga dapat

berubah menjadi sebaliknya.

2. Dimensi Perubahan Sosial

Istilah “Dimensi” menurut Kamus Besar Bahasa

Indonesia diartikan sebagai ukuran (panjang, tinggi, luas,

lebar dan sebagainya) (https://kbbi.web.id/dimensi.html,

akses pada tanggal 14 Juli 2019). Dimensi dapat

dijelaskan sebagai sebuah alat tolak ukur atau

perbandingan dalam perubahan yang terjadi di

masyarakat. Terdapat dua dimensi dalam perubahan

sosial, yaitu dimensi ruang dan waktu. Dimensi ruang

merupakan dimensi wilayah atau lokasi terjadinya

sebuah perubahan di dalam masyarakat. Pada dimensi

ruang alat yang digunakan untuk mengetahui suatu

perubahan yang terjadi di dalam masyarakat

menggunakan perbandingan pada lokasi sebelum dan

sesudah terjadinya perubahan di dalam masyarakat.

Dimensi ruang sangat berkaitan dengan dimensi waktu.

Dimensi waktu meliputi perubahan dalam

konteks masa lalu, sekarang, ataupun masa yang akan

datang. Tolak ukur dalam dimensi waktu sangatlah

rasional karena membandingkan perubahan yang terjadi

dengan menilik kehidupan dalam masyarakat di masa

yang lampau kemudian dibandingkan dengan saat ini.

Page 48: PERUBAHAN SOSIAL PADA WARGA YANG TERELOKASI KE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51484... · 2020. 7. 24. · Waduk Pluit merupakan waduk yang dibangun di wilayah

32

Sedangkan menurut Himes dan Moore (dalam

Martono, 2016), perubahan sosial mempunyai tiga

dimensi yaitu :

a. Dimensi Struktural

Dimensi Struktural mengacu pada perubahan

yang terjadi dalam struktur masyarakat, mencakup

perubahan dalam peranan, munculnya peranan baru,

perubahan dalam struktur kelas sosial, dan

perubahan dalam lembaga sosial. Struktur dalam

masyarakat terbentuk oleh dua unsur yaitu status

dan peranan. Status dimaksudkan kepada kedudukan

seseorang dalam kehidupan di masyarakat

sedangkan peranan ditujukan kepada hak dan

kewajiban yang dimiliki oleh seseorang sesuai

dengan status ataupun kedudukannya.

Himes dan Moore menggambarkan cakupan

mengenai perubahan-perubahan dalam dimensi

struktural seperti :

1) Bertambah dan berkurangnya kadar peranan

2) Menyangkut aspek perilaku dan kekuasaan

3) Adanya peningkatan atau penurunan sejumlah

peranan atau pengkategorian peranan

4) Terjadinya pergeseran dari wadah atau kategori

peranan

Page 49: PERUBAHAN SOSIAL PADA WARGA YANG TERELOKASI KE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51484... · 2020. 7. 24. · Waduk Pluit merupakan waduk yang dibangun di wilayah

33

5) Terjadinya modifikasi saluran komunikasi di

antara peranan-peranan atau kategori peranan

6) Terjadinya perubahan dari sejumlah tipe dan

daya guna fungsi sebagai akibat dari struktur

(Sugihardjo dkk, 2013 : 27-28).

b. Dimensi Kultural

Dimensi kultural mengacu pada sebuah

perubahan kultur atau kebudayaan di dalam

masyarakat. Perubahan sosial pada dimensi kultural

merupakan perubahan yang terjadi pada nilai-nilai

mengenai sesuatu keyakinan pemikiran, pandangan

maupun perilaku masyarakat. Nilai merupakan

sesuatu yang dianggap baik dan sangat dipegang

teguh dalam masyarakat. Nilai sosial tidak lepas

kaitannya dengan norma sosial. Norma sosial

merupakan bentuk konkret hasil penjabaran nilai-

nilai yang berisi aturan, kaidah atau panduan

berperilaku masyarakat baik tertulis maupun tidak

dan disertai dengan sanksi (Setiadi dan Kolip, 2011 :

642).

Norma sosial dapat dikatakan sebagai

sebuat alat yang memberikan petunjuk kepada

seseorang dalam berperilaku di kehidupan

bermasyarakat. Setiap norma yang terdapat di dalam

masyarakat memiliki kekuatan mengikat yang

Page 50: PERUBAHAN SOSIAL PADA WARGA YANG TERELOKASI KE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51484... · 2020. 7. 24. · Waduk Pluit merupakan waduk yang dibangun di wilayah

34

berbeda-beda. Terdapat norma yang kuat dan

adapula norma yang lemah ikatannya. Pada norma

yang memiliki kekuatan dalam ikatannya, pada

umumnya masyarakat jarang sekali berani untuk

melanggar norma tersebut.

Menurut Himes dan Moore (dalam

Martono, 2018), perubahan sosial pada dimensi

kultural meliputi :

1) Inovasi Kebudayaan, yang merupakan

komponen internal yang memunculkan

perubahan sosial dalam suatu masyarakat.

Inovasi kebudayaan yang paling mudah

ditemukan adalah munculnya teknologi baru.

Kebutuhan masyarakat yang semakin kompleks

memaksa individu untuk berfikir kreatif dalam

upaya memenuhi kebutuhan tersebut.

2) Difusi, merupakan komponen eksternal yang

mampu menggerakkan terjadinya perubahan

sosial. Sebuah kebudayaan mendapatkan

pengaruh dari budaya lain, yang hal tersebut

kemudian memicu perubahan kebudayaan

dalam masyarakat yang “menerima” unsur-

unsur kebudayaan tersebut.

3) Integrasi, merupakan wujud perubahan budaya

yang “relatif lebih halus”. Hal ini disebabkan

dalam proses ini terjadi penyatuan unsur-unsur

Page 51: PERUBAHAN SOSIAL PADA WARGA YANG TERELOKASI KE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51484... · 2020. 7. 24. · Waduk Pluit merupakan waduk yang dibangun di wilayah

35

kebudayaan yang saling bertemu untuk

kemudian memunculkan kebudayaan baru

sebagai hasil penyatuan berbagai unsur-unsur

budaya tersebut.

c. Dimensi Interaksional

Dimensi interaksional mengacu pada

adanya perubahan interaksi atau hubungan sosial di

masyarakat. Interaksi sosial merupakan syarat utama

terjadinya sebuah aktivitas-aktivitas sosial. Menurut

Gillin dan Gillin (dalam Soekanto, 2014), Interaksi

sosial merupakan hubungan antara orang-orang

perorangan dengan kelompok manusia. Jika terdapat

dua orang saling bertemu, maka itu sudah bisa

dikatakan sebagai sebuah interaksi sosial. Interaksi

sosial antara kelompok-kelompok manusia juga

terdapat di dalam masyarakat dan interaksi tersebut

akan lebih mencolok jika terdapat ketidaksamaan

pendapat atau perbedaan kepentingan perorangan

dengan kepentingan kelompok.

Perubahan sosial yang terjadi pada dimensi

interaksional meliputi :

1) Perubahan dalam frekuensi

2) Perubahan dalam jarak sosial

3) Perubahan perantara

4) Perubahan dari aturan atau pola-pola

Page 52: PERUBAHAN SOSIAL PADA WARGA YANG TERELOKASI KE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51484... · 2020. 7. 24. · Waduk Pluit merupakan waduk yang dibangun di wilayah

36

5) Perubahan dalam bentuk interaksi (Sugihardjo

dkk, 2013 : 28).

3. Bentuk-Bentuk Perubahan Sosial

Terdapat bentuk-bentuk dari perubahan sosial

antara lain adalah sebagai berikut :

a. Perubahan Cepat (Revolusi)

Perubahan cepat (revolusi) merupakan

perubahan sosial dan kebudayaan yang berlangsung

dengan cepat dan menyangkut dasar-dasar atau

sendi-sendi pokok kehidupan masyarakat yaitu

lembaga-lembaga kemasyarakatan (Soekanto, 2014 :

268). Di dalam perubahan revolusi, perubahan yang

terjadi dapat direncanakan terlebih dahulu ataupun

tidak direncanakan.

Menurut Soerjono Soekanto (2014), secara

sosiologis agar suatu revolusi dapat terjadi, harus

dipenuhi syarat-syarat tertentu sebagai berikut :

1) Harus adanya keinginan umum untuk

mengadakan suatu perubahan. Di dalam

masyarakat, harus ada perasaan tidak puas

terhadap keadaan dan suatu keinginan untuk

mencapai perbaikan dengan perubahan keadaan

tersebut.

Page 53: PERUBAHAN SOSIAL PADA WARGA YANG TERELOKASI KE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51484... · 2020. 7. 24. · Waduk Pluit merupakan waduk yang dibangun di wilayah

37

2) Adanya seorang pemimpin atau sekelompok

orang yang dianggap mampu memimpin

masyarakat tersebut.

3) Adanya pemimpin dapat menampung

keinginan-keinginan masyarakat untuk

kemudian merumuskan serta menegaskan rasa

tidak puas tadi menjadi program dan arah

gerakan.

4) Pemimpin tersebut harus dapat menunjukkan

suatu tujuan pada masyarakat. Artinya tujuan

tersebut terutama bersifat konkret dan dapat

dilihat oleh masyarakat.

5) Harus ada momentum yaitu saat dimana segala

keadaan dan faktor sudah tepat dan baik untuk

memulai suatu gerakan.

b. Perubahan Lambat (Evolusi)

Perubahan lambat (evolusi) merupakan

perubahan yang memerlukan waktu cukup lama

serta tahapan tahapan perubahan kecil yang saling

mengikuti dengan lambat. Dalam evolusi perubahan

yang terjadi merupakan perubahan tanpa rencana

atau terjadi dengan sendiri nya dan tanpa kehendak

tertentu. Perubahan evolusi terjadi karena adanya

usaha-usaha masyarakat untuk bisa menyesuaikan

diri dengan keperluan-keperluan, keadaan-keadaan,

Page 54: PERUBAHAN SOSIAL PADA WARGA YANG TERELOKASI KE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51484... · 2020. 7. 24. · Waduk Pluit merupakan waduk yang dibangun di wilayah

38

dan kondisi baru yang timbul sejalan dengan

pertumbuhan masyarakat.

c. Perubahan Kecil

Perubahan kecil merupakan perubahan yang

terjadi pada unsur struktur sosial yang tidak

membawa pengaruh langsung atau tidak begitu

berarti bagi masyarakat. Contoh pada perubahan

kecil yaitu perubahan yang terjadi pada model

pakaian, perubahan yang terjadi pada gaya rambut

yang pengaruhnya tidak sampai menyentuh

perubahan-perubahan dalam unsur struktur

kemasyarakatan sepeti lembaga masyarakat.

d. Perubahan Besar

Perubahan besar merupakan perubahan yang

terjadi pada unsur-unsur struktur sosial yang sangat

berpengaruh pada masyarakat. Perubahan tersebut

meliputi lembaga-lembaga kemasyarakatan seperti

hubungan kerja, hubungan kekeluargaan, stratifikasi

masyarakat dan sebagainya.

e. Perubahan yang Dikehendaki atau Perubahan yang

Direncanakan

Perubahan yang dikehendaki atau yang

direncanakan merupakan perubahan yang sudah

diperkirakan atau yang sudah direncanakan

Page 55: PERUBAHAN SOSIAL PADA WARGA YANG TERELOKASI KE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51484... · 2020. 7. 24. · Waduk Pluit merupakan waduk yang dibangun di wilayah

39

sebelumnya oleh pihak-pihak yang berkehendak

untuk mengadakan perubahan di dalam masyarakat.

Seseorang atau sekelompok orang yang diberi

kepercayaan masyarakat sebagai pemimpin satu atau

lebih lembaga-lembaga kemasyarakatan dan

mempunyai kehendak dalam membuat perubahan

dinamakan sebagai Agent of Change.

f. Perubahan yang tidak Dikehendaki atau Perubahan

yang tidak Direncanakan.

Perubahan-perubahan yang terjadi tanpa

dikehendaki merupakan perubahan yang tidak

dikehendaki atau tidak direncanakan. Biasanya

perubahan ini terjadi di luar jangkauan dan

pengawasan masyarakat serta dapat menimbulkan

akibat-akibat sosial yang tidak diharapkan oleh

masyarakat.

4. Faktor Penyebab Perubahan Sosial

Menurut Selo Soemardjan (dalam Sugihardjo

dkk, 2013), faktor penyebab terjadinya perubahan sosial

dapat disebabkan oleh 2 hal yaitu faktor dari dalam atau

internal dan juga faktor dari luar atau eksternal.

a. Faktor Internal

Faktor internal merupakan faktor yang

berasal dari dalam masyarakat itu sendiri. Faktor-

faktor tersebut meliputi :

Page 56: PERUBAHAN SOSIAL PADA WARGA YANG TERELOKASI KE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51484... · 2020. 7. 24. · Waduk Pluit merupakan waduk yang dibangun di wilayah

40

1) Bertambah dan berkurang nya penduduk.

Masalah yang terjadi pada bertambah ataupun

berkurangnya penduduk akan sangat

berpengaruh pada terjadinya perubahan sosial.

2) Penemuan-penemuan budaya baru, baik berupa

penemuan baru yang sebelumnya belum

ditemukan baik fisik ataupun non fisik, maupun

penemuan budaya baru yang telah diakui oleh

masyarakat dan umumnya penemuan ini berasal

dari suatu hasil penelitian masyarakat.

3) Konflik atau pertentangan antar individu atau

kelompok dalam masyarakat di berbagai bidang

kehidupan.

4) Terjadinya pemberontakan di dalam masyarakat

tersebut.

b. Faktor Eksternal

Faktor eksternal merupakan faktor yang berasal

dari luar masyarakat. Menurut Soekanto (2014),

sebab-sebab yang berasal dari luar masyarakat antara

lain :

Sebab-sebab yang berasal dari lingkungan alam

fisik yang ada di sekitar manusia.

Contohnya yaitu terjadinya bencana alam

seperti gempa bumi, topan, banjir bandang dan

sebagainya yang dapat menyebabkan

Page 57: PERUBAHAN SOSIAL PADA WARGA YANG TERELOKASI KE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51484... · 2020. 7. 24. · Waduk Pluit merupakan waduk yang dibangun di wilayah

41

masyarakat-masyarakat yang bermukim di daerah

tersebut terpaksa harus meninggalkan tempat

tinggal nya untuk mengungsi ke tempat yang

lebih aman.

Pengaruh kontak atau hubungan antar budaya

masyarakat lain.

Hubungan atau interaksi yang dilakukan

secara fisik antara dua masyarakat akan

cenderung menimbulkan kontak timbal balik

sehingga masing-masing masyarakat dapat saling

mempengaruhi dengan masyarakat lainnya

Peperangan

Peperangan yang terjadi antar negara akan

mempengaruhi terjadinya perubahan sosial pada

masyarakat di negara lainnya. Begitupula

peperangan yang terjadi dalam satu masyarakat

dengan masyarakat lain, akan menimbulkan

dampak negatif serta perubahan bagi masyarakat

tersebut.

Page 58: PERUBAHAN SOSIAL PADA WARGA YANG TERELOKASI KE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51484... · 2020. 7. 24. · Waduk Pluit merupakan waduk yang dibangun di wilayah

42

B. Kerangka Berfikir

Page 59: PERUBAHAN SOSIAL PADA WARGA YANG TERELOKASI KE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51484... · 2020. 7. 24. · Waduk Pluit merupakan waduk yang dibangun di wilayah

43

BAB III

GAMBARAN UMUM WILAYAH

A. Sejarah Singkat Kawasan Waduk Pluit

Daerah Pluit merupakan sebuah kelurahan yang

wilayahnya terletak di kecamatan Penjaringan, Kotamadya

Jakarta Utara. Menurut peta yang di terbitkan oleh

Topographisch Bureau Batavia tahun 1903 lembar H

bagian II dan III, juga pada peta Plattegrond van Batavia

yang dibuat oleh Biro Arsitek di Batavia sekitar 1935,

sebutan bagi kawasan itu adalah Fluit, lengkapnya Fluit

Muarabaru. Menurut Kamus Belanda-Indonesia

(Wojowasito, 1978 : 196), fluit berarti “suling” ; “bunyi

suling” ; “roti panjang sempit” (Ruchiat, 2012 : 127).

Gambar 3.1 Waduk Pluit dan Petugas Kebersihan

yang sedang Bekerja

(Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2019)

Page 60: PERUBAHAN SOSIAL PADA WARGA YANG TERELOKASI KE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51484... · 2020. 7. 24. · Waduk Pluit merupakan waduk yang dibangun di wilayah

44

Pemberian nama Pluit tidak ada kaitannya sama

sekali dengan alat musik tiup suling ataupun pluit, rupanya

pemberian nama kawasan tersebut berasal dari bahasa

Belanda “Fluit” yang memiliki arti kapal layar jika

diartikan ke Bahasa Indonesia. Seperti yang dijelaskan oleh

De Haan (dalam Ruchiat, 2012), terdapat sebuah

fluitshchip bernama Witte Paert di pantai sebelah timur

muara Kali Angke pada tahun 1660-an yang sudah tidak

layak untuk berlayar dan kemudian dijadikan kubu

pertahanan untuk membantu Benteng Vijfhoek yang berada

di sekitar kali Grogol, di sebelah timur Kali Angke. Pada

masa nya, kubu tersebut terkenal dengan sebutan De Fluit.

B. Profil Kelurahan Pejaringan

1. Letak Geografis Kelurahan Penjaringan

Kelurahan Penjaringan merupakan salah satu

wilayah dalam kawasan kecamatan Penjaringan,

Kotamadya Jakarta Utara. Kelurahan Penjaringan

memiliki luas wilayah sekitar 395 ha. Terdapat 17

Rukun Warga (RW) terdiri dari 238 Rukun Tetangga

(RT)

(https://jakarta.go.id/artikel/konten/3617/penjaringan-

kecamatan, akses pada tanggal 1 Oktober 2019).

Secara geografis, kelurahan Penjaringan

termasuk kedalam kawasan dataran rendah karena

permukaan tanah yang dimiliki kurang lebih satu

meterlebih rendah dibawah permukaan laut, maka dari

Page 61: PERUBAHAN SOSIAL PADA WARGA YANG TERELOKASI KE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51484... · 2020. 7. 24. · Waduk Pluit merupakan waduk yang dibangun di wilayah

45

itu kelurahan Penjaringan memiliki potensi banjir yang

cukup tinggi apabila terjadi hujan deras ataupun saat

pasang air laut. Kawasan yang memiliki potensi banjir

tertinggi akibat pasang air laut yaitu di wilayah Luar

Batang dan juga Muara Baru.

Gambar 3.2 Peta Kelurahan Penjaringan

(Sumber : Google Image, 2019)

Kelurahan Penjaringan memiliki batas-batas

wilayah sebagai berikut:

Sebelah Utara : Laut Jawa dan Kabupaten

Administrasi Kepulauan Seribu.

Sebelah Timur : Kali Opak–Sepanjang

Pelabuhan Sunda Kelapa.

Page 62: PERUBAHAN SOSIAL PADA WARGA YANG TERELOKASI KE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51484... · 2020. 7. 24. · Waduk Pluit merupakan waduk yang dibangun di wilayah

46

Sebelah Selatan : Jalan Tol Bandara–Pluit dan

Jalan Bandengan Utara.

Sebelah Barat : Sepanjang Waduk Pluit dan

Jalan Jembatan Tiga.

Status tanah pada kelurahan Penjaringan

didominasi oleh kepemilikan Negara yaitu seluas 220,28

ha. Status tanah kepemilikan Negara tersebut digunakan

untuk jaringan jalan dan kawasan perikanan. Terdapat

tanah yang sudah bersertifikat yang mempunyai luas

sekitar 112,01 ha. Tanah tersebut sebagian besar

digunakan untuk bangunan ruko, pergudangan, pertokoan

dan juga pemukiman penduduk. Selain itu di Kelurahan

Penjaringan terdapat pula status tanah Vervonding

Indonesia seluas 37,5 ha. Sedangkan status tanah lainnya

terdapat seluas 25,64 ha, untuk lebih detilnya lihat tabel

berikut :

Tabel 3.1 Status Tanah Kelurahan Penjaringan

(Sumber : Kelurahan Penjaringan)

No Jenis dan Status Tanah Luas ± Ha

1 Tanah Negara 220,28 ha

2 Sertifikat 112,01 ha

3 Verponding Indonesia 37,5 ha

4 Lainnya 25,54 ha

Page 63: PERUBAHAN SOSIAL PADA WARGA YANG TERELOKASI KE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51484... · 2020. 7. 24. · Waduk Pluit merupakan waduk yang dibangun di wilayah

47

Tanah yang terdapat dalam kelurahan Penjaringan

diperuntukkan kepada berbagai macam. Lebih jelasnya

lihat pada tabel dibawah.

Tabel 3.2 Peruntukkan Tanah Kelurahan Penjaringan

No Peruntukan Tanah Luas ± Ha

1 Properti 20 ha

2 Ruko/Rukan 45 ha

3 Pergudangan 32 ha

4 Industri 21 ha

5 Pertokoan 40 ha

6 Pelabuhan 34 ha

7 Transportasi/Jalan 35 ha

8 Pemukiman Penduduk 168,43 ha

(Sumber : Kelurahan Penjaringan)

2. Komposisi Penduduk Warga Kelurahan Penjaringan

Jumlah penduduk di kelurahan Penjaringan

terdapat 118.496 jiwa dengan kepadatan penduduk

sekitar 300 jiwa per hektar (jiwa/ha) yang menempati

luas wilayah sebesar 395,43 ha. Jumlah penduduk

tersebut tersebar pada 17 Rukun Warga (RW) dan 240

Rukun Tetangga (RT), terdiri dari 51.749 Kepala

Keluarga (KK). Jumlah penduduk kelurahan Penjaringan

tersusun dari berbagai umur dan jenis kelamin dengan

diantaranya sebagai berikut :

Page 64: PERUBAHAN SOSIAL PADA WARGA YANG TERELOKASI KE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51484... · 2020. 7. 24. · Waduk Pluit merupakan waduk yang dibangun di wilayah

48

Tabel 3.3 Komposisi Penduduk Kelurahan

Penjaringan berdasarkan Umur

No Umur Jumlah

1 0-4 tahun 9.338 jiwa

2 5-9 tahun 8.740 jiwa

3 10-14 tahun 8.823 jiwa

4 15-19 tahun 9.279 jiwa

5 20-24 tahun 9.958 jiwa

6 25-29 tahun 9.333 jiwa

7 30-34 tahun 9.761 jiwa

8 35-39 tahun 10.623 jiwa

9 40-44 tahun 8.165 jiwa

10 45-49 tahun 8.152 jiwa

11 50-54 tahun 7.205 jiwa

12 55-59 tahun 7.888 jiwa

13 60-64 tahun 5.566 jiwa

14 65-69 tahun 2.766 jiwa

15 70-74 tahun 1.827 jiwa

16 75 tahun ke atas 1.072 jiwa

(Sumber : Kelurahan Penjaringan)

Penduduk di kelurahan Penjaringan berasal dari

berbagai macam suku diantaranya berasal dari Makassar,

Sunda, Jawa, Banten, Madura, Ambon, dan sebagian kecil

Betawi. Sebagian besar penduduk di kelurahan ini

berpenghasilan menengah kebawah (Rizaldi, 2017 : 40).

Page 65: PERUBAHAN SOSIAL PADA WARGA YANG TERELOKASI KE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51484... · 2020. 7. 24. · Waduk Pluit merupakan waduk yang dibangun di wilayah

49

Gambar 3.3 Presentase Jumlah Penduduk di

Kelurahan Penjaringan

(Sumber: Kelurahan Penjaringan)

3. Sosial-Ekonomi Warga Kelurahan Penjaringan

Berbicara tentang kondisi sosial suatu tempat

tentu tidak terlepas dari keadaan masyarakatnya, hal ini

dikarenakan masyarakat selalu mempengaruhi keadaan

sosial di suatu tempat. Menurut Mac Iver dan Page,

masyarakat merupakan suatu sistem dari kebiasaan dan

tata cara, dari kewenangan dan kerjasama antara

berbagai kelompok dan penggolongan, dari pengawasan

tingkah laku dan kebebasan-kebebasan manusia serta

keseluruhan yang selalu berubah (Suparlan, 2011 : 27-

28). Oleh karena itu bisa dikatakan jika masyarakat

merupakan sebuah jalinan hubungan sosial yang bersifat

dinamis.

Kondisi sosial-ekonomi warga kelurahan

Penjaringan sangat terlihat jelas kesenjangannya.

Pemukiman mewah, gedung-gedung kantor, mall

Page 66: PERUBAHAN SOSIAL PADA WARGA YANG TERELOKASI KE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51484... · 2020. 7. 24. · Waduk Pluit merupakan waduk yang dibangun di wilayah

50

mewah, serta apartemen mewah letaknya bersandingan

langsung dengan pemukiman kumuh padat penduduk.

Contohnya yaitu pemukiman mewah di wilayah Pluit,

Pantai Indah Kapuk dan Pantai Mutiara, letaknya tidak

jauh dari pemukiman kumuh padat penduduk di wilayah

Penjaringan. Pemandangan tersebut kurang elok karena

kesenjangan yang tersaji sangat begitu terasa.

Warga di kelurahan Penjaringan memiliki mata

pencaharian yang sangat beragam. Mata pencaharian

yang mereka geluti disesuaikan dengan kemampuan

serta pendidikan yang dimilikinya. Mata pencaharian

tersebut antara lain yaitu sebagai pegawai swasta,

nelayan, pedagang, buruh, wirausaha, dan beberapa

pekerjaan yang lainnya. Mata pencaharian yang paling

banyak ditekuni warga kelurahan Penjaringan adalah

sebagai karyawan swasta atau buruh yaitu sekitar 20.238

jiwa atau sekitar 25% dari keseluruhan jumlah warga

yang bekerja.

Sebagian besar warga kelurahan Penjaringan

berasal dari kelas menengah kebawah. Masyarakat

miskin di wilayah tersebut kebanyakan menggantungkan

hidupnya dari pekerjaan serabutan dan banyak pula

warga yang tidak bekerja. Banyak pula warga yang

berprofesi sebagai pedagang ataupun pembantu rumah

tangga. Peghasilan merekapun sangat beragam, mulai

dari Rp.40.000 sampai dengan Rp. 200.000 per hari,

Page 67: PERUBAHAN SOSIAL PADA WARGA YANG TERELOKASI KE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51484... · 2020. 7. 24. · Waduk Pluit merupakan waduk yang dibangun di wilayah

51

kemudian penghasilan tersebut biasanya hanya cukup

digunakan untuk memenuhi kebutuhan keperluan hidup

sehari-hari.

C. Rumah Susun Muara Baru

1. Profil Rumah Susun Muara Baru

Rumah Susun Muara Baru yang biasa disebut

rusun merupakan tempat tinggal yang diperuntukkan

warga yang tinggal diatas bantaran Waduk Pluit yang

sebelumnya terkena relokasi akibat revitalisasi Waduk

yang dilaksanakan oleh Pemprov DKI Jakarta. Rumah

Susun ini biasa disebut Rusun Waduk Pluit, namun

nama resmi saat disahkan Gubernur Basuki Tjahaja

Purnama saat itu adalah Rumah Susun Muara baru.

Lokasi Rumah Susun Muara Baru tidak jauh dari sekitar

Waduk Pluit, jaraknya hanya berkisar 200-400m. Alamat

Rumah Susun Muara Baru terletak di Jl. Muara Baru

Pompa Rt.023 / Rw.017, Kelurahan Penjaringan,

Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara. Rumah Susun

Muara Baru masih termasuk dalam wilayah RW 17 dan

belum memiliki wilayah RW sendiri. Rumah Susun

Muara Baru sangat berdekatan dengan pemukiman padat

penduduk di wilayah Muara Baru dan Luar Batang.

Selain itu letak Rumah Susun Muara Baru juga

berdekatan dengan laut Utara Jakarta.

Saat pembangunan Rumah Susun Muara Baru

terdiri dari dua tahap. Pembangunan tahap pertama

Page 68: PERUBAHAN SOSIAL PADA WARGA YANG TERELOKASI KE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51484... · 2020. 7. 24. · Waduk Pluit merupakan waduk yang dibangun di wilayah

52

dilakukan pada tahun 2009, terdapat 4 blok yang

dibangun yaitu blok A,B,C, dan D. Bangunan tahap

pertama tersebut diperuntukkan untuk wilayah

pengungsian korban banjir di wilayah penjaringan pada

saat tahun 2013. Selanjutnya tahap kedua dibangun pada

tahun 2013 yang pada saat itu dibangun 8 blok rumah

susun yang terdiri dari blok 5 sampai dengan blok 12.

Jadi total keseluruhan bangunan blok yang berada di

Rumah Susun Muara Baru yaitu terdapat 12 blok.

Gambar 3.4 Rumah Susun Muara Baru yang dibangun pada

Tahap Pertama (2009)

(Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2019)

Page 69: PERUBAHAN SOSIAL PADA WARGA YANG TERELOKASI KE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51484... · 2020. 7. 24. · Waduk Pluit merupakan waduk yang dibangun di wilayah

53

Gambar 3.5 Rumah Susun Muara Baru yang dibangun pada

Tahap Kedua (2013)

(Dokumentasi Pribadi, 2019)

Satu blok rumah susun terhitung satu wilayah

RT yang terdiri dari RT 23 sampai dengan RT 34. Satu

blok rumah susun terdapat 100 unit atau 100KK per

blok yang setiap lantainya terdiri dari 20 pintu. Jika

ditotal secara keseluruhannya, Rumah Susun Muara

Baru memiliki 1200 unit atau sama dengan 1200KK.

2. Fasilitas Umum Rumah Susun Muara Baru

Selain mendapatkan unit Rumah Susun, warga

penghuni rumah susun muara baru juga mendapatkan

fasilitas-fasilitas umum lain yang terdapat di Rusun dan

bisa digunakan oleh seluruh penghuni Rusun. Fasilitas-

fasilitas yang didapatkan warga tersebut bisa digunakan

secara gratis . Fasilitas utama pada Rumah Susun Muara

Baru yaitu sudah tersedianya sumber air PAM Palyja.

Page 70: PERUBAHAN SOSIAL PADA WARGA YANG TERELOKASI KE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51484... · 2020. 7. 24. · Waduk Pluit merupakan waduk yang dibangun di wilayah

54

Sebelumnya, warga rumah susun menggunakan air hasil

dari sulingan air waduk pluit untuk kebutuhan sehari-

hari. Namun setelah sudah tersedia PAM warga rumah

susun tidak harus menggunakan air sumber sulingan dari

waduk pluit lagi. Namun dalam peggunaan air PAM

warga harus membayar setiap bulan.

Gambar 3.5 Kantor UPRS Muara Baru

(Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2019)

Selain itu fasilitas-fasilitas yang terdapat di Rumah

Susun Muara Baru antara lain :

PAUD

Klinik Kesehatan

Masjid Jami Daarul Falah

Koperasi Warga Seraya Bakti (di blok D)

Mushola (di tiap-tiap blok)

Page 71: PERUBAHAN SOSIAL PADA WARGA YANG TERELOKASI KE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51484... · 2020. 7. 24. · Waduk Pluit merupakan waduk yang dibangun di wilayah

55

ATM Bank DKI

Lapangan Volley

Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA)

Transjakarta (Gratis untuk seluruh warga rumah

susun yang memiliki kartu rusun)

Bus Sekolah (Gratis untuk seluruh anak-anak

sekolah yang bukan hanya bertinggal di rumah

susun).

Gambar 3.6 Masjid Daarul Falah ditengah-tengah bangunan

Rumah Susun Muara Baru

(Dokumentasi Pribadi, 2019)

3. Tarif Sewa Rumah Susun Muara Baru

Tarif sewa hunian Rumah Susun Muara Baru

tidak diberikan secara merata, namun terdapat

pembagian berbeda-beda. Pembagian tersebut dibedakan

atas lantai unit rumah susun yang ditinggali. Semakin

tinggi unit lantai rumah susun yang ditempati maka

semakin murah juga tarif sewa unit yang harus dibayar.

Page 72: PERUBAHAN SOSIAL PADA WARGA YANG TERELOKASI KE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51484... · 2020. 7. 24. · Waduk Pluit merupakan waduk yang dibangun di wilayah

56

Pembagian tarif sewa berdasarkan lantai yaitu seperti

yang tertera pada tabel berikut :

Tabel 3.4 Tarif Sewa Unit Hunian Rusunawa

Muara Baru

Lantai Tarif Sewa

1 Rp. 234.000,- s.d Rp. 508.000,-

2 Rp. 212.000,- s.d Rp. 461.000,-

3 Rp. 192.000,- s.d Rp. 419.000,-

4 Rp. 173.000,- s.d Rp. 378.000,-

5 Rp. 156.000,- s.d Rp. 341.000,-

(Sumber : UPRS Muara Baru)

Warga rumah susun yang kedapatan tidak

membayar sewa awalnya akan diberi surat peringatan

satu yang berupa teguran. Jika warga masih belum

membayar terhitung 3 bulan dari dikeluarkannya SP1,

maka warga tersebut akan diberikan surat peringatan 2.

Jika warga masih juga memiliki tunggakan berbulan-

bulan setelah diberikannya surat peringatan 1 dan 2

maka unit rumah susun yang ditempati tersebut akan

disegel oleh Unit Pengelola Rumah Susun Muara Baru.

Page 73: PERUBAHAN SOSIAL PADA WARGA YANG TERELOKASI KE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51484... · 2020. 7. 24. · Waduk Pluit merupakan waduk yang dibangun di wilayah

57

BAB IV

DATA DAN TEMUAN PENELITIAN

Pada bab ini dijelaskan data serta temuan-temuan

penelitian yang sudah dilaksanakan yaitu mengenai perubahan

sosial yang dialami oleh warga pasca dipindahkan ke Rumah

Susun Muara Baru. Data dan temuan dalam penelitian didapatkan

dari hasil observasi ke lokasi Rumah Susun Muara Baru di

kecamatan Penjaringan, kemudian dilakukan juga wawancara

dengan warga Rumah Susun Muara Baru yang dahulu tinggal

dikasawan bantaran Waduk Pluit.

Pembahasan data serta temuan-temuan dalam penelitian

dimulai dari cerita warga bagaimana bisa sampai berpindah ke

Rumah Susun dari sudut pandang warga yang terelokasi,

kemudian setelah itu penjelasan mengenai data dan temuan

penelitian yang didapatkan pada aspek perubahan struktural yang

dialami oleh warga, hal ini untuk melihat sejauh mana perubahan

sosial dalam aspek struktural yang terjadi pada warga Rumah

Susun Muara Baru. Setelah itu dijelaskan data dan temuan

penelitian mengenai perubahan sosial kultural yang mana pada

aspek ini diuraikan data serta temuan yang terdapat pada

perubahan kebiasaan ataupun aspek-apek kultural lainnya,

kemudian dijelaskan pembahasan mengenai perubahan sosial

pada aspek interaksional yang dialami oleh warga Rumah Susun

Muara Baru.

Page 74: PERUBAHAN SOSIAL PADA WARGA YANG TERELOKASI KE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51484... · 2020. 7. 24. · Waduk Pluit merupakan waduk yang dibangun di wilayah

58

A. Perubahan Sosial Struktural

Perubahan sosial struktural merupakan perubahan yang

terjadi pada struktur sosial di dalam masyarakat. Menurut

Himes dan Moore (dalam Soelaiman, 1998) perubahan sosial

struktural mengacu pada perubahan bentuk struktur

masyarakat, perubahan dalam bentuk peranan, munculnya

peranan baru, perubahan pada struktur kelas sosial, dan

perubahan pada lembaga sosial.

Pada penelitian yang sudah dilaksanakan, ditemukan

perubahan sosial dalam aspek struktural. Tidak banyak

perubahan peran atau struktur kelembagaan dalam

masyarakat yang terjadi pasca berpindahnya ke Rumah

Susun Muara Baru. Namun perubahan-perubahan yang

ditemukan melainkan kepada perubahan kondisi kehidupan

yang dialami warga pasca dipindahkan ke Rumah Susun.

1. Perubahan Keadaan Ekonomi

Manusia sebagai makhluk sosial dan makhluk

ekonomi pada dasarnya selalu menghadapi ketidak

puasaan, dan masalah. Masalah yang sering ditemui pada

kehidupan warga salah satunya adalah masalah

ekonomi. (Seperti yang dikutip pada laman

https://id.wikibooks.org/wiki/Faktor_ekonomi, akses

pada tanggal 1 Februari 2020) Inti dari masalah

ekonomi yang dihadapi manusia adalah kenyataan

bahwa kebutuhan manusia jumlahnya tidak terbatas,

sedangkan alat pemuas kebutuhan manusia jumlahnya

Page 75: PERUBAHAN SOSIAL PADA WARGA YANG TERELOKASI KE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51484... · 2020. 7. 24. · Waduk Pluit merupakan waduk yang dibangun di wilayah

59

terbatas. Ekonomi merupakan salah satu faktor internal

yang dapat mempengaruhi kehidupan warga.

Perubahan keadaan ekonomi sangat dirasakan

oleh warga relokasi dari bantaran Waduk Pluit pasca

dipindahkan ke Rumah Susun Muara Baru. Awal

mulanya warga menolak untuk dipindahkan ke Rumah

susun dikarenakan tempat tinggal sebelumnya sudah

dihuni sejak lama dan sudah seperti kampung halaman

sendiri seperti berdasarkan wawancara dengan Ibu Asih

sebagai berikut :

“Ya awal mulanya gara-gara kejadian banjir

besar waktu itu tahun berapa sih, 2013 apa 2014

ya itu kalau gak salah. Itu kan banjirnya besar

banget hampir seluruh Jakarta kebanjiran. Dulu

rumah saya didepan kali waduk gendong kena

banjirnya tinggi sekali saya kan rumahnya 2

tingkat, banjirnya tuh sampai nutup seluruh

rumah bagian bawah, jadi kalau gak punya atas

harus ngungsi. Barang-barang yang di lantai

bawah juga hilang semua pada hanyut. Setelah

itu ada berita kalau sekitar waduk pluit mau

digusur, gak lama dari itu pak RT ngasih kabar

kalau wilayah sini mau digusur dan warga

dipindahin ke rusun muara baru. Awalnya ya

warga banyak yang menolak digusur soalnya

kan kita udah lama banget tinggal disini, udah

berasa seperti kampung sendiri jadi rasanya gak

mau ninggalin tempat disini. Tapi ya mau

gimana kita gak punya kuasa, yang berkuasa

kan pemerintah, kita warga hanya bisa nurut aja

Page 76: PERUBAHAN SOSIAL PADA WARGA YANG TERELOKASI KE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51484... · 2020. 7. 24. · Waduk Pluit merupakan waduk yang dibangun di wilayah

60

walaupun kita sebenernya gakmau dipindahin.”

(Asih, 2020).

Pernyataan Informan Ibu Indarayani dalam wawancara

sebagai berikut :

“kita kan dulu rumahnya di dekat waduk pintu

air, itu sebenarnya lahan pemerintah jadi kita

kena gusuran untuk ngebersihin waduk pluit.

Waktu itu diberitahukan pak Rt dan pak RW

yang datang ke rumah-rumah warga ngasih tau

info kalu mau digusur. Kita harus ke kecamatan

biar dapet rumah susun, pembagiannya itu

secara dikocok dapet di rusun mana, lantai

berapa, blok apa waktu itu saya sendiri yang

datang ke kecamatan. Kebetulan saya dapat di

blok 5 lantai 2 nomor 204. Sebelum pindah

kesini itu saya dan keluarga sempat terlantar

satu malam soalnya rusunnya belum beres

betul. Waktu itu sempat banyak warga yang

nolak buat digusur, tapi saya mah pasrah aja

deh, lagian juga untuk kebersihan waduk.

Sempat ada ganti rugi juga selain dapat rusun.”

(Indrayani, 2020).

Sebelumnya warga sangat mudah dalam

mencari nafkah untuk memenuhi kehidupan sehari-hari.

Mayoritas warga bantaran waduk pluit memiliki lahan

yang luas yang dijadikan sebagai tempat usaha untuk

mencari nafkah. Salah satu usaha yang dimiliki warga

yaitu menjadikan lahan tersebut sebagai rumah

Page 77: PERUBAHAN SOSIAL PADA WARGA YANG TERELOKASI KE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51484... · 2020. 7. 24. · Waduk Pluit merupakan waduk yang dibangun di wilayah

61

kontrakan untuk para pendatang di Jakarta, khususnya di

wilayah Pluit dan sekitarnya.

Berdasarkan dari hasil proses wawancara

dengan Pak Zainal yang merupakan salah seorang warga

rusun Blok 5, Rt.23/Rw.17 mengenai perubahan

ekonomi yang dirasakannya pasca berpindah ke Rumah

Susun Muara Baru, sebagai berikut :

“kalo kondisi ekonomi setelah pindah ke rusun

ya menurun banget. Beda banget mbak sama di

tempat yang lama. Kalo dulu kan udah banyak

langganan dari ngejahit, udah gitu ketambahan

dari uang kontrakan jadi ya cukup banget buat

keluarga. Kalo sekarang ya pendapatannya

seadanya. Warung jajanan cukup buat makan

sehari-hari, sisa kebutuhan lainnya ya dari

ngejahit dan nge grab. Ya pokoknya harus

pintar-pintar mencari kesempatan.” (Zainal,

2020).

Pada wawancara dengan Sumarlia yang juga

merupakan warga rusun blok 5 Rt.23/Rw.17

membenarkan keadaan perubahan ekonomi pasca

berpindah ke Rumah Susun, sebagai berikut :

“menurun drastis. semenjak pindah ke rusun

pemasukan jadi berkurang. Pemasukan dari

kontrakan sudah tidak ada, jadi sekarang

pemasukan hanya didapat dari hasil jualan ibu

saya, gaji saya dan adik saya.” (Sumarlia,

2019).

Page 78: PERUBAHAN SOSIAL PADA WARGA YANG TERELOKASI KE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51484... · 2020. 7. 24. · Waduk Pluit merupakan waduk yang dibangun di wilayah

62

Perubahan ekonomi dirasakan karena tidak ada

lagi pemasukan yang dihasilkan dari kepemilikan lahan

di bantaran waduk pluit. Bagi mereka, kontrakan

merupakan sumber penghasilan tambahan yang sangat

berarti, karena setiap bulannya sudah pasti akan

mendampatkan pemasukan dari rumah kontrakan yang

mereka sewakan, belum lagi ditambahkan pemasukan

dari hasil bekerja.

Gambar 4.1 Wawancara dengan Ibu Asih

(Dokumentasi Pribadi, 2020)

Selain memiliki kontrakan, mayoritas warga

adalah sebagai wirausaha. Kebanyakan dari mereka

mencari nafkah dengan cara membuka usaha seperti

warteg, warung kelontong, warung sembako, dan ada

juga yang membuka jasa jahit. Salah satu yang memiliki

usaha jasa menjahit adalah Pak Zainal dan istrinya yang

bernama Ibu Asih. mereka mengaku jika sudah memiliki

Page 79: PERUBAHAN SOSIAL PADA WARGA YANG TERELOKASI KE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51484... · 2020. 7. 24. · Waduk Pluit merupakan waduk yang dibangun di wilayah

63

langganan yang banyak bahkan lumayan luas

jangkauannya. Seperti yang dikatakan dalam wawancara

oleh keduanya sebagai berikut :

“Dulu saya dan istri buka jasa jahit ditempat

lama, walaupun dari jahit sama kontrakan tapi

hasilnya lumayan soalnya udah banyak

langganan dari mana-mana, gak cuma di daerah

Muara Baru aja, bahkan ada yang rumahnya di

Ancol juga udah langganan sama kita. Buka

jasa jahitnya seperti konveksi, jadi kita sering

terima buat baju. Bahkan dulu banyak sekali

pesanan, sampi tumpuk-tumpuk sudah macam

gunung di rumah. Tapi kalo sekarang mah

langganan udah pada kabur, pada gak tau

mereka kalau kita masih di Muara Baru.

Sekarang yang jahit ya paling cuma orang-

orang sekitar rumah susun aja. Itu juga mereka

tahu kita disini secara gak sengaja, pas lewat

ketemu.” (Zainal dan Asih, 2020).

Hasil pengamatan dalam observasi pada tanggal

12 Januari 2020, bahwa usaha yang dimiliki bapak

Zainal dan ibu Asih yang sekarang yaitu warung jajanan

dan usaha menjahit terlihat begitu sepi. Ada beberapa

pembeli dari lantai atas rusun membeli sesuatu dengan

cara melempar tali dari atas yang kemudian barang yang

dibeli akan diikat pada tali tersebut oleh ibu Asih dan

ditarik kembali oleh pembeli yang berada diatas. Terlihat

pula pesanan jahitan di dalam rumah ibu Asih dan bapak

Zainal tidak begitu banyak.

Page 80: PERUBAHAN SOSIAL PADA WARGA YANG TERELOKASI KE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51484... · 2020. 7. 24. · Waduk Pluit merupakan waduk yang dibangun di wilayah

64

2. Perubahan Kondisi Tempat Tinggal

Manusia sebagai makhluk hidup memerlukan

sebuah tempat tinggal untuk berlindung dari segala

ancaman dunia luar dan sebagai tempat istirhat dari

banyaknya aktivitas yang dilakukan sehari-hari. Tempat

tinggal biasanya berbentuk bangunan, tempat berteduh

atau struktur lainnya yang digunakan sebagai tempat

manusia tinggal.

Tempat tinggal yang dahulu dimiliki warga saat

berada di bantaran Waduk Pluit bukan merupakan lahan

legal yang dimiliki warga. Lahan tersebut merupakan

lahan milik pemerintah yang secara ilegal didirikan

bangunan oleh warga setempat. Warga sekitar tidak

memiliki surat kepemilikan lahan atas bangunan yang

didirikannya. Warga dengan bebas mematok lahan

bantaran waduk pluit untuk dijadikan tempat tinggal

sehingga banyak warga memiliki tempat tinggal yang

luas dan banyak juga yang dijadikan sebagai lahan

usaha.

Perubahan tempat tinggal dirasakan oleh warga

pasca direlokasi dari Waduk Pluit. Berdasarkan hasil

observasi pada tanggal 12 Desember 2019, unit rumah

susun yang didapat warga terdapat ruang tamu saat

pertama kali masuk ke dalam, terdapat 2 kamar tidur,

satu kamar mandi, dapur dan balkon untuk menjemur

dan mencuci pakaian. Sebelumnya, warga rusun terbiasa

Page 81: PERUBAHAN SOSIAL PADA WARGA YANG TERELOKASI KE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51484... · 2020. 7. 24. · Waduk Pluit merupakan waduk yang dibangun di wilayah

65

tinggal dibangunan yang mendatar dan saling berdekatan

antara satu dengan yang lainBerikut pernyataan yang

disampaikan oleh pak Zainal dan istrinya ibu Asih dalam

wawancara :

“Bedanya mah jauh sekali sama tempat tinggal

yang dulu. Dulu tuh rumah saya besar loh, ada

kontrakan juga 10 pintu atas bawah. Barang-

barang juga muat semua di rumah. Kalau bawah

banjir kita ngungsi diatas rumah kan kita punya

lantai 2. Kalo sekarang mah gada setengahnya

dari rumah yang dulu. Mau beli barang-barang

perabotan juga gak muat, orang kita gak dapat

unit kok. Cuma dikasih 2 kotak aja di lantai

dasar, ini para-para diatas juga buat sendiri,

khusus buat tidur. Kalo gak buat para-para ya

kita gak punya tempat tidur, soalnya udah

penuh sama barang dagangan dan barang-

barang untuk ngejahit. Kamar mandi sama

dapur juga gak dapet, ini kamar mandi kita buat

sendiri setelah hampir setengah tahun pindah

baru kita buat. Sebelumnya mah kita harus ke

wc umum buatn mandi dan buang air.” (Zainal,

2020).

Rumah susun dirasa kurang cukup ditempati

oleh seluruh anggota keluarga yang dimili oleh warga

yang memiliki anggota keluarga cukup banyak. Tipe

bangunan unit Rumah Susun yang dimiliki warga yaitu

tipe 36 dengan luas wikayah 6x6 yang berisi 2 kamar

tidur, ruang tamu, 1 kamar mandi, dapur dan balkon.

Page 82: PERUBAHAN SOSIAL PADA WARGA YANG TERELOKASI KE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51484... · 2020. 7. 24. · Waduk Pluit merupakan waduk yang dibangun di wilayah

66

Kondisi tersebut dikonfirmasi oleh Sumarlia salah

seorang warga rusun yang sebelumnya memiliki rumah

lumayan besar dan cukup untuk seluruh anggota

keluarganya yang berjumlah 5 orang. Berikut pernyataan

Sumarlia dalam wawancara langsung :

“kalau dulu rumah yang tinggali cukup besar

dan luas. kalau dirusun kan ukurannya sama

semua cuma ada 2 kamar, dan agak sempit

untuk keluarga yang beranggotakan 5 orang.

Walaupun rumah yang dulu lumayan besar tapi

saat pembagian rumah susun keluarga saya

hanya dapat satu unit, padahal keluarga saya

cukup banyak. Terlebih lagi di rumah susun

harus bolak-balik naik tangga karena keluarga

saya dapat di lantai 2.” (Sumarlia, 2019).

Saat pertama kali pindah ke rusun, tidak semua

warga mendapati fasilitas yang sama. Karena relokasi

dilakukan secara bertahap, warga yang terlebih dulu

direlokasi langsug mendapatkan unit rumah susun secara

diacak dengan menyambangi kantor Kecamatan

Penjaringan. Sementara warga yang direlokasi pada

tahap terakhir, mereka ditelantarkan di Rumah Susun

Muara Baru. Warga yang direlokasi pada tahap akhir

kebanyakan menempati bagian lantai dasar rusun yang

sebelumnya lahan kosong dan belum ada bangunan

tembok. Mereka tidak mendapat jatah unit karena unit

Rumah Susun Muara Baru yang tersedia sudah habis.

Page 83: PERUBAHAN SOSIAL PADA WARGA YANG TERELOKASI KE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51484... · 2020. 7. 24. · Waduk Pluit merupakan waduk yang dibangun di wilayah

67

Hanya tersedia unit Rumah Susun Marunda yang

lokasinya jauh dari Muara Baru. Warga tidak punya

pilihan lain dan mau tidak mau harus menempati bagian

lantai dasar rumah susun hingga saat ini.

Pernyataan ibu Asih dalam wawancara :

“Banyak sekali perubahannya apalagi pas baru

banget pindah kesini, kita ditelantarkan. Saya

gak dapat unit rumah susun padahal dulu rumah

saya besar dan ada 10 pintu kontrakan. Tapi

kenapa saat dipindahkan ke rumah susun malah

kita gak dapat unit. Gara-garanya saya ini

digusurnya belakangan, jadi rumah susunnya

udah penuh sama orang-orang yang digusur

duluan. Ada unit yang kosong tapi di Rumah

Susun Marunda. Ya saya gak mau lah, jauh

banget dari sini, nanti kemana-mana susah.

Yaudah mau gak mau kita nempatin lantai dasar

yang kosong, dan baru dibuat tembok bangunan

pas udah beberapa bulan tinggal disini.” (Asih,

2020).

Warga rusun mengatakan jika sebelumnya ia

tidak membayar sewa bangunan tempat tinggal.

Sebelumnya pengeluaran bulanan mereka hanya sebatas

membayar air dan listrik , namun setelah berpindah ke

Rusun pengeluaran mereka menjadi bertambah dengan

pembayaran sewa rumah susun setiap bulannya. Selain

itu, listrik yang digunakan warga bukan listrik yang

bersubsidi, melainkan menggunakan token pulsa.

Page 84: PERUBAHAN SOSIAL PADA WARGA YANG TERELOKASI KE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51484... · 2020. 7. 24. · Waduk Pluit merupakan waduk yang dibangun di wilayah

68

Warga juga mengatakan mereka mendapatkan

subsidi listrik hanya saat 6 bulan pertama pasca

berpindah ke rumah susun. Subsidi tersebut berupa

potongan setengah harga dari jumlah asli pembelian

token pulsa. Warga diharuskan mengeluarkan biaya

kurang lebih 300 ribu hanya untuk membeli token pulsa,

belum lagi biaya air dan sewa rusun yang total

pengeluaran yang harus dikeluarkan sebesar kurang

lebih 700rb/bulan. Tempat tinggal dikatakan milik

sendiri oleh mereka dan warga mengakui jika tanah yang

mereka tempati merupakan tanah milik Pemerintah

Provinsi DKI Jakarta.

3. Perubahan Mata Pencaharian

Struktur yang terdapat dalam masyarakat

terbentuk dari dua unsur yaitu status dan peranan

(Setiadi & Kolip, 2011 : 45). Status merujuk pada

kedudukan seseorang dalam kehidupan sosial sedangkan

peranan merupakan hak dan kewajiban yang dimiliki

oleh seseorang sesuai dengan status dan kedudukannya.

Dari data yang diperoleh selama penelitian,

perubahan mata pencaharian dialami oleh warga rumah

susun yang mayoritas memiliki usaha di lokasi

terdahulu. Selain memiliki usaha, warga rusun lainnya

ada yang bekerja sebagai nelayan, bekerja di pelelangan

ikan, dan ada juga yang bekerja sebagai karyawan

swasta. Warga rusun yang sudah memiliki pekerjaan

Page 85: PERUBAHAN SOSIAL PADA WARGA YANG TERELOKASI KE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51484... · 2020. 7. 24. · Waduk Pluit merupakan waduk yang dibangun di wilayah

69

tetap tidak kehilangan mata pencahariannya, sedangkan

warga yang mata pencahariannya berasal dari berdagang

atau usaha secara otomatis kehilangan sumber mata

pencahariannya.

Gambar 4.2 Bapak Zainal dan Ibu Asih dengan Warung dan

Usaha Jahit nya

(Dokumentasi Pribadi, 2020)

Warga yang kehilangan sumber mata

pencaharianya harus memutar otak untuk bisa tetap

memenuhi kebutuhan sehari-hari. Salah seorang warga

yang dulunya memiliki usaha kontrakan, sekarang ia

harus merelakan sumber peghasilannya tersebut.

Pernyataan tersebut disampaikan oleh Sumarlia pada

wawancara langsung sebagai berikut :

“iya, dulu ayah saya kan ada kontrakan,

setidaknya ada pemasukan dari penyewa

kontrakan. tapi semenjak dirusun mau tidak

mau harus mencari pekerjaan sampingan.ibu

Page 86: PERUBAHAN SOSIAL PADA WARGA YANG TERELOKASI KE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51484... · 2020. 7. 24. · Waduk Pluit merupakan waduk yang dibangun di wilayah

70

saya sekarang berjualan untuk memenuhi

kebutuhan sehari-hari keluarga.” (Sumarlia,

2019).

Banyak warga yang dahulunya memiliki usaha

kontrakan sekarang beralih usaha dengan membuka

warung sembako atau jajanan. Mereka mengatakan

dengan membuka warung setidaknya ada penghasilan

untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari meskipun hanya

cukup untuk makan dan minum. Selain itu warga

memiliki pekerjaan sampingan, salah satunya pak Zainal

yang sekarang beralih profesi menjadi driver ojek online.

Pernyataan bapak Zainal dalam wawancara :

“ya tentu saja ada, kalau dulu saya dan istri

hanya buka jasa jahit baju. Tapi semenjak

pindah langganan kami sudah tidak ada karena

mereka gak tahu dimana kami pindah.

Pelanggan jadi sepi selama tahun-tahun awal

pindah kesini. Saya juga mulai daftar jadi driver

grab, waktu itu grab masih sepi tapi sekarang

grab sudah lumayan ramai. Sampai sekarang

saya masih jadi driver grab tapi hanya wilayah-

wilayah yang dekat aja karena saya kan udah

berumur, kalau pergi ke tempat yang jauh takut

gak kuat. Sehabis itu saya dan istri

mengumpulkan modal dari hasil jahit dan nge

grab yang apa adanya, setelah uangnya cukup

trus saya gunain untuk membuka warung

jajanan disebelah toko jahit baju.” (Zainal,

2020).

Page 87: PERUBAHAN SOSIAL PADA WARGA YANG TERELOKASI KE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51484... · 2020. 7. 24. · Waduk Pluit merupakan waduk yang dibangun di wilayah

71

Mata pencaharian merupakan hal yang sangat

penting untuk kehidupan warga, karena tanpa mata

pencaharian atau pekerjaan warga akan mengalami

kesulitan dalam hidupnya. Mata pencaharian menjadi

sumber pokok untuk penghidupan warga yang harus

dikerjakan untuk memenuhi biaya kebutuhan sehari-hari.

Meskipun sebelumnya warga harus bersusah

payah mencari mata pencaharia yang baru, namun

mereka mengatakan bahwa sudah terbiasa dengan

pekerjaan yang sekarang karena sudah dijalani kurang

lebih selama 3 tahun ini.

B. Perubahan Sosial Kultural

Perubahan sosial kultural merupakan perubahan yang

mengacu pada kebudayaan dan nilai-nilai yang dipercaya

dalam masyarakat. Pada penelitian yang sudah dilaksanakan,

ditemukan beberapa perubahan pada aspek kultural yang

dialami oleh warga. Perubahan-perubahan tersebut antara

lain adalah perubahan kebiasaan pasca berpindah ke Rumah

Susun, selain itu pula terdapat perubahan-perubahan nilai

kepedulian ataupun kebersamaan antar warga selama

berpindah ke Rumah Susun. Warga juga dihadapi dengan

sistem pengelolaan rumah susun yang belum diketahui

sebelumnya.

Page 88: PERUBAHAN SOSIAL PADA WARGA YANG TERELOKASI KE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51484... · 2020. 7. 24. · Waduk Pluit merupakan waduk yang dibangun di wilayah

72

1. Perubahan Kebiasaan

Kebiasaan merupakan tanggapan seseorang

terhadap situasi tertentu yang dilakukan secara berulang

pada hal yang sama. Warga sebelum berpindah ke rumah

susun memiliki kebiasaan tidak bisa tidur pada musim

penghujan. Karena lokasi rumah berada di bantaran

waduk pluit, warga merasa tidak aman. Setiap hujan

datang pada malam hari warga tidak bisa tidur karena

harus berjaga dan bersiap-siap saat hujan deras dan tak

kunjung berhenti akan menyebabkan banjir. Jika warga

tidur dan banjir saat malam hari, mereka tidak akan bisa

menyelamatkan barang-barang perabotan yang berada di

rumah.

Saat masih tinggal di bantaran waduk pluit,

warga selalu mengalami kebanjiran. Bahkan banjir bisa

mencapai lebih dari 1 meter. Banjir membawa sampah

ke rumah-rumah warga sehingga setelah banjir surut

rumah warga nampak penuh dengan sampah berserakan

bekas banjir. Saat banjir surut, warga akan bergotong

royong membersihkan rumah dan lingkungannya dari

sampah sisa-sisa banjir. Seperti pernyataan ibu

Indrayani yang merupakan salah seorang warga blok 5,

Rt.23/Rw.17 yang dahulunya tinggal di bantaran Waduk

Pluit dalam wawancara, sebagai berikut :

“kebiasaannya sih paling kalo dulu kan setiap

hujan harus sudah siap-siap beberes pindahin

barang takut banjir gede, kalo sekarang ada

Page 89: PERUBAHAN SOSIAL PADA WARGA YANG TERELOKASI KE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51484... · 2020. 7. 24. · Waduk Pluit merupakan waduk yang dibangun di wilayah

73

hujan ya santai-santai aja gak ribut kaya

ditempat yang lama. Trus kalo ditempat yang

lama tuh jarang beli barang-barang soalnya

takut kebanjiran. Kalo sekarang sudah punya

barang ini itu udah aman.” (Indrayani, 2020).

Seperti yang dikatakan ibu Indriyani dalam

wawancara bahwa saat tinggal ditempat dahulu beliau

tidak berani untuk membeli perabotan-perabotan rumah

karena ditakutkan akan terkena banjir. Namun dari hasil

pengamatan saat observasi, terlihat bahwa rumah ibu

Indriyani sudah dipenuhi dengan barang-barang

perabotan untuk mengisi keadaan rumah nya.

Selain itu warga juga memiliki kebiasaan baru

pasca berpindah ke rumah susun. Warga rusun

diharuskan untuk paham dengan teknologi yang

duganakan saat ini. Salah satunya warga rusun harus

paham dalam menggunakan ATM Banking. Setiap

warga yang menempati rumah susun diwajibkan untuk

memiliki akun Bank DKI. Warga diharuskan mengisi

saldo ATM Bank DKI hal ini dikarenakan sistem

pembayaran sewa bulanan menggunakan pembayaran

via ATM Bank DKI. Pembayaran sewa akan secara

otomatis memotong saldo yang terdapat pada ATM

Bank DKI yang dimiliki warga. Maka dari itu saldo

ATM Bank DKI harus mencukupi jumlah yang harus

dibayarkan.

Page 90: PERUBAHAN SOSIAL PADA WARGA YANG TERELOKASI KE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51484... · 2020. 7. 24. · Waduk Pluit merupakan waduk yang dibangun di wilayah

74

Seperti pernyataan ibu Dimitra selaku staf

pengelola Rumah Susun Muara Baru sebagai berikut :

“Di rumah susun disediain ATM Bank DKI.

Warga harus buka tabungan Bank DKI buat

bayar sewa bulanan. Jadi sekarang sudah pakai

ATM lebih memudahkan warga, gak sistem

manual lagi kaya dulu yang harus antri dan

bayar tunai. ATM DKI nya harus diisi saldo

kaya sistem nabung gitu, nanti saat bayar

motong dari saldo di ATM jadi saldonya harus

cukup.” (Dimitra, 2019).

Informan ibu Indrayani dalam wawancara :

“Bayarnya pake ATM Bank DKI mbak,

makanya warga rusun tuh harus buka rekening

bank DKI buat bayar sewa bulanan. Nanti kan

kita kaya nabung gitu setor duit, nah kalo mau

bayar potong dari saldo yang ada di ATM.

Kalau mau beli sembako murah dari pemerintah

juga pake ATM nanti bayarnya juga motong

saldo gitu.” (Indrayani, 2020).

Berdasarkan pernyataan diatas, ATM Bank DKI

yang dimiliki warga tidak hanya digunakan untuk sistem

pembayaran sewa rumah susun, tetapi juga digunakan

untuk sistem pembayaran warga untuk membeli

sembako murah yang disediakan oleh Pemprov DKI

Jakarta.

Page 91: PERUBAHAN SOSIAL PADA WARGA YANG TERELOKASI KE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51484... · 2020. 7. 24. · Waduk Pluit merupakan waduk yang dibangun di wilayah

75

2. Akses Aktivitas Sehari-hari

Aktivitas merupakan sebuah kegiatan yang

dilakukan oleh manusia agar manusia menjadi makhluk

yang produktif. Perubahan pada akses aktivitas sehari-

hari juga dialami oleh warga rumah susun. Warga

rumah susun pada mobilitas dalam lingkungan sekitar

terbiasa dengan berjalan kaki. Jika ingin pergi ke warung

atau berbelanja mereka juga terbiasa berjalan kaki

karena jaraknya tidak begitu jauh. Begitu pula untuk

mengunjungi rumah tetangga satu sama lain. Biasanya

mereka hanya menengokkan kepala di pintu rumahnya

sudah bisa berinteraksi dengan tetangga. Hal tersebut

disampaikan oleh ibu Indrayani sebagai berikut :

“Paling males untuk keluar pergi-pergi aja sih.

Kalo gak perlu-perlu banget gak akan pergi

soalnya kan sekarang mah harus naik turun

tangga gak kaya dulu.” (Indrayani, 2020).

Pernyataan Sumarlia dalam wawancara :

“dulu lebih mudah untuk beraktivitas karna

jaraknya lebih dekat, interaksi antara tengga dan

teman pun baik. namun semenjak pindah jadi

lebih jauh jaraknya, belum lagi kalau rumahnya

beda lantai, males banget buat bolak-balik naik

tangga. Kalau mau pergi juga harus prepare

lebih awal.” (Sumarlia, 2020).

Page 92: PERUBAHAN SOSIAL PADA WARGA YANG TERELOKASI KE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51484... · 2020. 7. 24. · Waduk Pluit merupakan waduk yang dibangun di wilayah

76

Dalam hasil observasi yang diamati, rumah

Susun Muara Baru memiliki 5 lantai dengan tambahan

lantai dasar, jika ditotal jumlah lantai yang dimiliki

sebanyak 6 lantai. Warga pun mengakui karena kondisi

bangunan rumah susun yang berbentuk vertikal keatas

membuat mereka mengurangi aktivitas sehari-hari. Jika

aktivitas itu tidak terlalu penting warga rusun lebih

memilih untuk tinggal dirumah, terlebih warga yang

bermukim di lantai atas seperti lantai 3, 4 dan 5.

Menurut mereka jika terlalu sering bermobilitas itu akan

menguras tenaga mereka.

3. Ketersediaan Fasilitas

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia

fasilitas adalah sarana untuk melancarkan pelaksanaan

fungsi dan kemudahan. Terdapat 2 macam fasilitas yaitu

fasilitas sosial dan fasilitas umum. Fasilitas sosial

merupakan fasilitas yang disediakan oleh pemerintah atau

swasta untuk masyarakat, seperti sekolah, klinik, dan

tempat ibadah. Sedangkan fasilitas umum adalah fasilitas

yang disediakan untuk kepentingan umum, seperti jalan

dan alat penerangan umum

Selain mendapatkan unit rumah susun, warga

juga mendapatkan fasilitas-fasilitas lain dari Pemerintah

yang khusus diperuntukkan warga Rumah Susun.

Fasilitas-fasilitas tersebut dinilai sangat membantu dan

bermanfaat untuk menunjang kehidupan bagi warga

Page 93: PERUBAHAN SOSIAL PADA WARGA YANG TERELOKASI KE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51484... · 2020. 7. 24. · Waduk Pluit merupakan waduk yang dibangun di wilayah

77

rumah susun. Hasil observasi yang dilakukan, peneliti

melihat selain bangunan rumah susun terdapat fasilitas

penunjang kegiatan warga salah satunya terdapat Masjid

Darul Falah yang letaknya berada dtengah-tengah

bangunan rumah susun. Selain itu terdapat PAUD,

Puskesmas, ATM Bank DKI dan RPTRA sebagai tempat

bersantai dan bermain anak-anak

Berikut pernyataan ibu Indrayani dalam

wawancara langsung :

“Mushola dekat, di blok sini ada mushola

sendiri ada masjid pusat juga ditengah rusun.

Sekolah juga gak terlalu jauh, transportasi juga

enak ada transjakarta kalo buat warga rusun

gratis tinggal tunjukin ktp kalau gak kartu rusun

aja. Ada bus sekolah juga buat nganter anak-

anak pergi ke sekolah. Biasanya juga warga

yang tinggal di rusun bisa tebus sembako murah

setiap bulan. Bayarnya pakai kartu rusun, nanti

tinggal dipotong aja saldonya. Harga

sembakonya murah banget, beda sekali sama

harga di pasar. Saya sering tebus, apalagi beras

ya buat makan sehari-hari.” (Indrayani, 2020).

Berdasarkan hasil wawancara diatas disebutkan

bahwa fasilitas yang didaptakan bukan hanya sarana dan

prasarana penunjang kegiatan, melainkan juga

penunjang kebutuhan hidup. Pemprov DKI Jakarta

memberikan fasilitas khusus yaitu sembako murah

kepada paenghuni rusun yang dapat dibeli setiap sebulan

Page 94: PERUBAHAN SOSIAL PADA WARGA YANG TERELOKASI KE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51484... · 2020. 7. 24. · Waduk Pluit merupakan waduk yang dibangun di wilayah

78

sekali. Sembako murah tersebut berupa beras, daging,

ayam, ikan, susu dan lainnya yang harganya jauh

dibawah harga di pasaran.

C. Perubahan Sosial Interaksional

Perubahan sosial interaksional merupakan

perubahan yang mengacu pada pola hubungan, komunikasi

serta interaksi yang dialami oleh warga pasca berpindah ke

Rumah Susun. Pada penelitian yang sudah dilaksanaka,

ditemukan perubahan-perubahan yang mengacu pada aspek

perubahan interaksional. Perubahan ini sangat dirasakan oleh

warga karena pada aspek ini merupakan hal paling mendasar

yang dirasakan warga karena berhubungan dengan

keseharian yang dilakukan warga dengan lingkungannya.

1. Interaksi dan Komunikasi Antar Warga

Interaksi adalah suatu hubungan timbal balik

yang dilakukan oleh individu dengan individu, individu

dengan kelompok, kelompok dengan individu, dan

kelompok dengan kelompok dalam kehidupan sosial.

Sedangkan komunikasi adalah sebuah proses dimana

seseorang berhubungan satu sama lain. Menurut Ruben

Brent D dan Lea P Stewart (2006), Komunikasi adalah

suatu proses di mana seseorang atau beberapa orang,

kelompok, organisasi, dan masyarakat menciptakan, dan

menggunakan informasi agar terhubung dengan

lingkungan dan orang lain.

Page 95: PERUBAHAN SOSIAL PADA WARGA YANG TERELOKASI KE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51484... · 2020. 7. 24. · Waduk Pluit merupakan waduk yang dibangun di wilayah

79

Interaksi serta komunikasi sangat dibutuhkan di

lingkungan sosial karena manusia bukanlah makhluk

individu. Interaksi dan komunikasi warga sebelum

berpindah ke Rumah Susun Muara Baru cukup intensif.

Warga cukup sering bercakap antara satu sama lainnya.

Setiap pagi biasanya ibu-ibu terbiasa berkumpul di

depan rumah dan saling mengobrol. Jika terdapat

informasi, pengumuman, atau kabar warga bisa

mengetahui dari mulut ke mulut.. Seperti pernyataan ibu

Indrayani pada wawancara sebagai berikut :

“lebih sering interaksi ditempat yang dulu sih

karena dulu kan tempatnya dekat-dekat, kalo

disini kan rumahnya lebih tertutup. Kalo dulu

kan tiap pagi ibu-ibu pada keluar rumah, abis

dari pasar ngobrol ngumpul depan rumah. Kalo

sekarang mah jarang banget ngobrolnya juga

kalo lagi ketemu aja. Kurang sih kalo untuk

interaksi sama tetangga disini, lebih sering yang

dulu.” (Indrayani, 2020).

Pernyataan informan Sumarlia pada wawancara :

“interaksi sama tetangga berkurang, karna

kebanyakan warga rusun pintunya ditutup dan

jarang keluar rumah bahkan jarang yg ada

dirumah, jadi interaksi antar tetangga kurang.

Ya begitu-begitu aja kalau ada perlunya aja

interaksinya.” (Sumarlia, 2019).

Page 96: PERUBAHAN SOSIAL PADA WARGA YANG TERELOKASI KE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51484... · 2020. 7. 24. · Waduk Pluit merupakan waduk yang dibangun di wilayah

80

Berdasarkan hasil observasi saat mengunjungi

Rumah Susun Muara Baru, terlihat lingkungan warga

begitu sepi dan tenang. Jarang terlihat warga yang

mengobrol satu sama lain. Saat akhir pekan terlihat

warga saling berinteraksi saat pagi saja, namun saat

menjelang sekitar jam 10 warga sudah masuk ke rumah

masing-masing dan jarang warga yang berada diluar

rumah. Terlebih saat hari biasa, sangat jarang dijumpai

warga diluar rumah, kecuali warga yang memiliki usaha

berdagang.

Warga merasa interaksi serta komunikasi antar

tetangga semakin berkurang, tidak intens seperti

sebelumnya. Banyak tetangga yang lebih suka menutup

pintu rumahnya. Warga saling berkomunikasi secara

seperlunya saja.

2. Kenyamanan di Rumah Susun

Awal mula menempati rumah susun warga

diharuskan beradaptasi dengan kondisi dan

lingkungannya. Mulanya memang belum terbiasa tinggal

di tempat dengan bangunan yang vertikal karena

sebelumnya struktur bangunan tempat tinggal warga

merata secara horizontal. Warga harus melewati tangga

jika ingin pergi beraktivitas. Warga mengakui lelah

selama beradaptasi dengan kondisi rumah susun,

sehingga warga mengurangi aktivitas diluar rumah.

Namun warga sudah terbiasa dengan kondisi tersebut

Page 97: PERUBAHAN SOSIAL PADA WARGA YANG TERELOKASI KE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51484... · 2020. 7. 24. · Waduk Pluit merupakan waduk yang dibangun di wilayah

81

karena mereka sudah tinggal cukup lama di Rumah

Susun.

Pernyataan ibu Indriyani dalam wawancara

sebagai berikut :

“kalau nyaman sih lebih nyaman disini ya, kalau

disana tidur suka gak nyenyak, suka banyak

nyamuk, kadang ada ular juga dari waduk.

Apalagi kalau musim hujan gak nyenyak buat

tidur, takut banjir. Sudah terbiasa pokoknya

hidup disini.” (Indrayani, 2020).

Lingkungan rumah susun dirasa lebih bersih jika

dibandingkan dengan lingkungan di bantaran Waduk

Pluit. Sampah-sampah lebih terurus dan tidak bersebaran

seperti lingkungan tempat tinggal dahulu. Selain itu juga

udara di lingkungan rumah susun diakui lebih bersih jika

dibandingkan dengan saat tinggal dibantaran waduk pluit

yang udaranya sudah tercemar dengan bau sampah yang

berasal dari waduk. Selain itu warga merasa lebih aman

karena terdapat petugas keamanan yang berjaga setiap

harinya. Hal tersebut yang membuat warga merasa

nyaman tinggal di Rumah Susun Muara Baru.

Page 98: PERUBAHAN SOSIAL PADA WARGA YANG TERELOKASI KE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51484... · 2020. 7. 24. · Waduk Pluit merupakan waduk yang dibangun di wilayah

82

BAB V

PEMBAHASAN

Pada bab ini dijelaskan data dan temuan penelitian yang

sudah dianalisis mengenai perubahan sosial pada Warga Rumah

Susun Muara Baru yang berkaitan dengan pembahasan teori yang

sudah dicantumkan pada pembahasan pada bab sebelumnya.

Pembahasan ini akan dimulai dari pembahasan mengenai

Perubahan Sosial Struktural, Perubahan Sosial Kultural dan yang

terakhir mengenai Perubahan Sosial Interaksional.

A. Perubahan Sosial Struktural

Perubahan sosial struktural tidak hanya perubahan

yang terjadi dalam segi struktur masyarakat, tetapi perubahan

ini juga mencakup segi peranan dan kelas sosial. Menurut

Berghe (dalam Martono, 2018) masyarakat harus dianalisis

sebagai keseluruhan, sistem yang terdiri atas bagian-bagian

yang saling berhubungan, hubungan sebab akibat bersifat

jamak dan timbal balik, sistem sosial senantiasa berada

dalam kondisi “keseimbangan dinamis”, penyesuaian

terhadap kekuatan yang menimpa sistem menimbulkan

perubahan minimal di dalam sistem tersebut. Masyarakat

sebagai sistem sosial harus memiliki kemampuan yang

fleksibel dalam menghadapi berbagai kondisi karena pada

dasarnya manusia mempunyai kemampuan untuk

mempertahankan diri dan dapat mengadaptasi dirinya dengan

Page 99: PERUBAHAN SOSIAL PADA WARGA YANG TERELOKASI KE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51484... · 2020. 7. 24. · Waduk Pluit merupakan waduk yang dibangun di wilayah

83

sesuatu hal yang baru yang berasal dari dalam maupun dari

luar.

Dalam penelitian yang telah dilaksanakan ditemukan

beberapa perubahan-perubahan yang terjadi pada warga yang

mencakup aspek perubahan sosial struktural antara lain

terdapat perubahan keadaan ekonomi yang dirasakan oleh

warga, kemudian perubahan kondisi tempat tinggal dan yang

terakhir adalah perubahan pada mata pencaharian.

1. Perubahan Keadaan Ekonomi

Ekonomi merupakan faktor yang paling utama

dalam pemenuhan kebutuhan hidup manusia. Ekonomi

ini yang nantinya akan menunjang seluruh keperluan

hidup sehari-hari. Perubahan keadaan ekonomi

merupakan keadaan yang sangat dirasakan oleh warga

pasca berpindah ke rumah susun. Setelah dilakukan

relokasi dan kemudian dipindahkan ke Rumah Susun

warga menjadi kehilangan sumber pemasukan tetap.

Bukan hanya dari segi pemasukan, perubahan ekonomi

yang dirasakan warga lebih terasa pada pengeluaran

yang harus dikeluarkan tiap bulannya.

Jumlah pengeluaran warga setiap bulannya

menjadi bertambah pasca berpindah ke rumah susun.

Jika sebelumnya warga tidak membayar sewa tempat

tinggal, namun semenjak menempati rumah susun, setiap

bulan warga diharuskan untuk membayar sewa rumah

susun. Selain itu pula setiap bulannya warga juga harus

Page 100: PERUBAHAN SOSIAL PADA WARGA YANG TERELOKASI KE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51484... · 2020. 7. 24. · Waduk Pluit merupakan waduk yang dibangun di wilayah

84

mengeluarkan kocek untuk membayar PAM air serta

listrik yang tidak bersubsidi. Penjelasan warga mengenai

pemasukan serta pengeluaran yang dialami warga dapat

dilihat pada bab IV h.52-55.

Jika dikaitkan dengan dimensi perubahan sosial

struktural menurut Himes dan Moore (dilihat bab II,

h.30-31), perubahan keadaan ekonomi tercakup dalam

dimensi struktural pada perubahan sosial. Perubahan ini

mencakup pada perubahan struktur kelas sosial yang

dimiliki warga.

Dengan demikian, berdasarkan penjelasan

diatas pasca berpindahnya ke Rumah Susun, kondisi

ekonomi yang dialami warga tidak lagi seperti dahulu

saat mereka masih tinggal di bantaran Waduk Pluit.

Keadaan ekonomi warga berubah bukan kearah yang

lebih baik, melainkan mengalami penurunan. Keadaan

ekonomi warga menurun dikarenakan warga harus

kehilangan sumber mata pencaharian ditempat dahulu,

dan warga harus memutar otak agar mereka tetap

mendapatkan penghasilan meskipun berada di tempat

tinggal yang baru.

2. Perubahan Kondisi Tempat Tinggal

Rumah merupakan tempat yang digunakan

untuk berlindung dan beristira selama menjalani

kegiatan sehari-sehari. Selain sebagai tempat tinggal,

rumah juga digambarkan sebagai salah satu bukti posisi

Page 101: PERUBAHAN SOSIAL PADA WARGA YANG TERELOKASI KE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51484... · 2020. 7. 24. · Waduk Pluit merupakan waduk yang dibangun di wilayah

85

kelas sosial yang dimiliki oleh pemiliknya. Jika

sebelumnya warga saat masih tinggal di bantaran

waduk pluit memiliki bentuk rumah yang beragam.

Maka pasca berpindahnya ke rumah susun seluruh

warga baik ia berasal dari kelas sosial yang tertinggi

maupun berasal dari kelas sosial yang terendah, mereka

memiliki tempat tinggal yang sama. Penjelasan

mengenai kondisi tempat tinggal warga yang

sebelumnya (dilihat pada bab IV h.55-59).

Perubahan tempat tinggal yang baru dengan

yang sebelumnya mengalami perubahan yang sangat

berbeda. Berdasarkan yang telah diuraikan pada Bab II

mengenai acuan dalam dimensi perubahan sosial

struktural (dilihat pada bab II h.29-30), yaitu pada

perubahan struktur kelas sosial. Dengan demikian, di

rumah susun tidak ada yang menandakan tempat

tinggal terbaik dan terburuk, karena kondisi bangunan

yang didapati warga seluruhnya sama rata. Hal ini

menandakan bahwa di rumah susun status dan kelas

sosial yang dimiliki warga tidak bisa dilihat dari

bangunan rumahnya.

3. Perubahan Mata Pencaharian

Manusia sebagai makhluk sosial diharuskan

bekerja untuk dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Dalam bekerja biasanya seseorang memilih mata

pencaharian yang sesuai dengan bakat dan

Page 102: PERUBAHAN SOSIAL PADA WARGA YANG TERELOKASI KE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51484... · 2020. 7. 24. · Waduk Pluit merupakan waduk yang dibangun di wilayah

86

kemampuannya. Seperti halnya warga relokasi waduk

pluit yang rata-rata memiliki mata pencaharian sebagai

wirausaha. Pasca berpindah ke rumah susun warga

harus kehilangan mata pencahariannya. Warga

diharuskan mencari sumber penghidupan yang baru,

agar bisa tetap menjalani kehidupannya ditempat yang

baru.

Dibutuhkan keterampilan atau keahlian-

keahlian lain agar warga bisa langsung mendapatkan

pekerjaan. Untungnya saat itu sedang gencar-gencanya

perekrutan driver ojek online. Beberapa warga yang

kehilangan sumber mata pencahariannya ditempat

dahulu beralih profesi menjadi driver ojek online.

Hanya butuh keterampilan mengendarai motor atau

mobil dan harus memiliki motor atau mobil agar bisa

menjadi driver ojek online (dilihat pada bab IV h.61).

Berdasarkan acuan perubahan sosial pada

dimensi struktural menurut Himes dan Moore (dilihat

pada bab II h.30) perubahan sosial merupakan

perubahan yang menyangkut dalam peranan.

Berdasarkan hasil wawancara pada bab IV, terdapat

beberapa peranan yang berubah yang dialami warga

pada keluarganya. Sebelumnya seorang ibu tidak

bekerja, namun pasca berpindah ke rumah susun sang

ibu diharuskan untuk mencari nafkah untuk menambah

kebutuhan hidup keluarganya (dilihat pada bab IV

Page 103: PERUBAHAN SOSIAL PADA WARGA YANG TERELOKASI KE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51484... · 2020. 7. 24. · Waduk Pluit merupakan waduk yang dibangun di wilayah

87

h.60). Dilihat dari data wawancara tersebut terdapat

beberapa peranan yang berubah pada keluarga yang

terdapat di rumah susun pasca berpindah dari bantaran

waduk pluit. Perubahan tersebut berupa peranan yang

sebelumnya seorang ibu tidak bekerja dan hanya

megurus rumah tangga, namun karena desakan keadaan

mengharuskan ibu bekerja untuk memenuhi kebutuhan

kelurganya.

B. Perubahan Sosial Kultural

Perubahan sosial kultural merupakan perubahan

sosial yang mengacu pada perubahan kebudayaan dalam

masyarakat. Budaya dapat diartikan sebagai nilai-nilai dan

norma perilaku yang diterima dan dipahami oleh masyarakat

sebagai dasar dalam aturan perilaku yang terdapat didalam

masyarakat. Menurut Himes dan Moore (dalam Martono,

2018), perubahan sosial pada dimensi kultural dapat meliputi

inovasi kebudayaan, difusi dan integrasi. Inovasi kebudayaan

dapat ditemukan berupa terdapatnya teknologi yang

digunakan dalam aktivitas dan kegiatan warga. Difusi dapat

dijumpai berupa adanya kebudayaan baru yang dapat

diterima oleh warga. Sedangkan integrasi merupakan

pencampuran antara budaya lama dengan budaya baru.

Dalam penelitian yang telah dilaksanakan ditemukan

beberapa perubahan-perubahan yang terjadi pada warga yang

mencakup aspek perubahan sosial kultural antara lain

terdapat perubahan kebiasaan sehari-hari, kebiasaan baru,

Page 104: PERUBAHAN SOSIAL PADA WARGA YANG TERELOKASI KE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51484... · 2020. 7. 24. · Waduk Pluit merupakan waduk yang dibangun di wilayah

88

perubahan akses aktivitas sehari-hari, dan yang terakhir

adalah ketersediaan fasilitas ditempat yang baru.

1. Perubahan Kebiasaan

Kebiasaan merupakan sesuatu hal ataupun

kegiatan yang dilakukan secara berulang-ulang baik itu

disengaja maupun tidak disengaja. Witherington

mengartikan bahwa kebiasaan sebagai “an acquired way

of acting which is persistent, uniform, and fairly

automatic”. Kebiasaan merupakan sebuah cara dalam

bertindak yang dilakukan secara berulang-ulang dan

pada akhirnya menjadi menetap dan bersifat otomatis

(Djaali, 2012 : 128).

Sesuai dengan hasil wawancara yang sudah

dijabarkan yang terdapat pada bab 2, terdapat beberapa

kebiasaan yang dialami oleh warga setelah berpindah ke

rumah susun (dilihat pada bab IV h.63). Dapat diartikan

bahwa semenjak berpindah ke rumah susun pada saat-

saat tertentu yaitu musim hujan kondisi kehidupan yang

dirasakan semakin tenang. Jika sebelumnya warga selalu

merasa khawatir pada saat musim hujan karena yang

ditakuti yaitu jika terjadi banjir terlebih saat malam hari,

maka pasca berpindah ke rumah susun warga merasa

lebih aman. Perubahan kebiasaan tersebut merupakan

perubahan kondisi yang terjadi pada warga dalam segi

positif yang dimana warga menjadi merasa lebih tenang,

aman, nyaman daripada kondisi sebelumnya.

Page 105: PERUBAHAN SOSIAL PADA WARGA YANG TERELOKASI KE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51484... · 2020. 7. 24. · Waduk Pluit merupakan waduk yang dibangun di wilayah

89

Kebiasaan baru juga dimiliki oleh warga rumah

susun muara baru. Kebiasaan baru tersebut berhubungan

dengan teknologi. Seluruh penghuni rumah susun tidak

memandang umur baik tua ataupun muda diharuskan

untuk beradaptasi dan bisa menggunakan ATM. Jika

sebelumnya hanya warga-warga tertentu yang bisa

menggunakan ATM untuk keperluan pekerjaan

misalnya, maka saat ini khususnya seluruh warga rusun

diharuskan untuk bisa menggunakan ATM karena setiap

pembayaran sewa rumah susun transaksi tersebut

menggunakan ATM Bank DKI sebagai perantara.

Perubahan kebiasaan yang terjadi pada warga tersebut

merupakan perubahan kearah yang lebih maju dan bukan

merupakan suatu kemunduran. Hal ini seperti yang telah

dijelaskan oleh Himes dan Moore mengenai perubahan

sosial dimensi kultural yang meliputi inovasi

kebudayaan. Pada perubahan ini diperlukan perantara

yaitu ATM Bank DKI sebagai suatu alat dalam kegiatan

yang dilakukan warga.

Perubahan kebiasaan yang dirasakan warga

sudah mencakup dalam terjadinya perubahan sosial pada

dimensi kultural menurut Himes dan Moore (dilihat pada

bab II h.32). Perubahan kebiasaan tersebut tidak hanya

semata-mata perubahan dalam sisi negatif tetapi juga

perubahan ke sisi positif. Jika warga merasa nyaman

ditempat tinggal dahulu di bantaran waduk pluit, maka di

Page 106: PERUBAHAN SOSIAL PADA WARGA YANG TERELOKASI KE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51484... · 2020. 7. 24. · Waduk Pluit merupakan waduk yang dibangun di wilayah

90

tempat tinggal saat ini di rumah susun muara baru warga

merasa lebih aman, aman terhadap bencana banjir dan

munculnya hewan-hewan liar yang datangnya berasal

dari waduk pluit.

2. Akses Aktivitas Sehari-Hari

Perubahan akses aktivitas sehari-hari dirasakan

warga pasca direlokasi dari waduk pluit. Akses dalam

beraktivitas dirasa kurang menguntungkan bagi warga.

Akses tersebut berupa anak tangga yang harus dilalui

jika ingin bepergian dari rumah ke tempat lain. Hal

tersebut disampaikan oleh warga pada wawancara

dengan warga (lihat pada bab IV h.66). Warga merasa

akses tersebut menghambat aktivitas dalam bepergian.

Hal tersebut dikarenakan struktur bangunan rumah susun

yang merupakan gedung bertingkat sehingga

memerlukan tangga sebagai akses untuk bergerak dari

satu tempat ke tempat lain.

Sebelumnya warga belum terbiasa menggunakan

tangga sebagai akses, karena di tempat tinggal yang

dahulu struktur bangunan rumah warga merata secara

horizontal tidak bertingkat seperti rumah susun. Akses

tersebut membuat warga mengurangi kegiatan yang

memakan waktu dan tenaga di luar rumah.

Page 107: PERUBAHAN SOSIAL PADA WARGA YANG TERELOKASI KE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51484... · 2020. 7. 24. · Waduk Pluit merupakan waduk yang dibangun di wilayah

91

3. Ketersediaan Fasilitas

Fasilitas merupakan sesuatu yang dapat

memperlancar dan memudahkan pelaksanaan kegiatan.

Fasilitas bisa disebut juga sebagai sesuatu atau alat

penunjang kegiatan pada kehidupan sehari-hari.

Ketersediaan fasilitas sangat dibutuhkan warga guna

menunjang kegiatan sehari-hari. Fasilitas tersebut dapat

berupa alat, sarana dan prasarana, ataupun sembako.

Selain mendapatkan unit rumah susun, warga yang

terelokasi juga mendapatkan fasilitas-fasilitas yang

terdapat di rumah susun. Fasilitas yang terdapat di rumah

susun dapat dipergunakan oleh warga secara gratis.

Fasilitas-fasilitas alat, sarana dan prasarana yang

terdapat dirumah susun sudah diuraikan pada bab III

mengenai profil rumah susun muara baru (dilihat pada

bab III h.49).

Selain fasilitas alat, sarana dan prasarana, dalam

data wawancara yang sudah disampaikan pada bab IV

warga menyampaikan terdapat fasilitas-fasilitas yang

lainnya yang didapatkan oleh warga rumah susun yang

sangat bermanfaat bagi warga (dilihat pada bab IV h.67-

68). Fasilitas tersebut dirasa sangat berguna dan warga

merasa terbantu dengan adanya fasilitas-fasilitas yang

diberikan leh pemerintah kepada warga rumah susun.

Page 108: PERUBAHAN SOSIAL PADA WARGA YANG TERELOKASI KE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51484... · 2020. 7. 24. · Waduk Pluit merupakan waduk yang dibangun di wilayah

92

C. Perubahan Sosial Interaksional

Perubahan sosial interaksional merupakan perubahan

yang terjadi pada kehidupan warga mengenai aspek

hubungan, interaksi serta komunikasi terhadap lingkungan

sekitar. Himes dan Moore (dalam Martono, 2018)

mengatakan bahwa dimensi interaksional mengacu pada

adanya perubahan hubungan sosial dalam masyarakat.

Perubahan tersebut meliputi perubahan dalam frekuensi,

perubahan dalam jarak sosial, perubahan perantara,

perubahan aturan atau pola-pola, dan perubahan dalam

bentuk interaksi.

Dalam penelitian yang telah dilaksanakan ditemukan

beberapa perubahan-perubahan yang terjadi pada warga yang

mencakup aspek perubahan sosial interaksional antara lain

terdapat perubahan interaksi dan komunikasi antarwarga,

serta kenyamanan warga dalam menempati hunian Rumah

Susun Muara Baru.

1. Interaksi dan Komunikasi Antarwarga

Interaksi merupakan sebuah hubungan antara

manusia satu dengan yang lain. Interaksi juga dapat

disebut sebagai ikatan sosial antar individu sehingga

individu-individu yang berkaitan dapat mempengaruhi

satu dengan lainnya. Gillin dan Gillin mengatakan

bahwa interaksi sosial adalah hubungan sosial yang

dinamis yang menyangkut hubungan antara individu

dengan individu, antara kelompok dengan kelompok

Page 109: PERUBAHAN SOSIAL PADA WARGA YANG TERELOKASI KE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51484... · 2020. 7. 24. · Waduk Pluit merupakan waduk yang dibangun di wilayah

93

manusia, maupun antara individu dengan kelompok

manusia (Soekanto, 2012). Apabila terdapat dua orang

saling bertemu maka itu dapat dikatakan sebagai

interaksi sosial. Jika terdapat orang yang saling sapa,

saling bersalaman, saling mengobrol atau berbicara

ataupun bahkan berkelahi, maka aktivitas-aktivitas itu

semua adalah bentuk-bentuk dari sebuah interaksi sosial.

Terdapat aspek dalam interaksi sosial yaitu aspek

kontak sosial dan aspek komunikasi. Aspek kontak

sosial merupakan dimana terjadinya hubungan sosial

antara satu dengan yang lain. Hubungan tersebut tidak

hanya sebatas fisik namun melainkan juga simbolik

seperti tersenyum ataupun bersalaman. Sedangkan aspek

komunikasi merupakan penyampaian informasi, ide, atau

fikiran antar perorangan secara timbal balik (Soekanto,

2012).

Sedangkan komunikasi adalah suatu kegiatan

untuk menyampaikan sebuah informasi, fikiran, emosi

dan lainnya. Jenis dan Kelly mengartikan komunikasi

sebagai suatu proses melalui seseorang (komunikator)

yang menyampaikan stimulus (biasanya menggunakan

kata-kata) dengan tujuan mengubah atau membentuk

perilaku orang lainnya (Vardiansyah, 2008 : 25).

Pada penelitian yang sudah dilaksanakan terdapat

perubahan-perubahan dalam interaksi dan komunikasi

yang dirasakan dan disampaikan oleh warga dalam

Page 110: PERUBAHAN SOSIAL PADA WARGA YANG TERELOKASI KE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51484... · 2020. 7. 24. · Waduk Pluit merupakan waduk yang dibangun di wilayah

94

wawancara (dilihat pada bab IV h.70). semenjak

berpindah ke rumah susun, interaksi serta komunikasi

antarwarga dirasakan semakin berkurang. Hal tersebut

bukan tanpa alasan, terdapat beberapa alasan yang

membuat interaksi serta komunikasi dengan antar

tetangga di rumah susun tidak se intens seperti pada saat

di bantaran waduk pluit.

Salah satu alasan mengapa interaksi warga tidak

seintens seperti dahulu yaitu karena terdapat perubahan

akses aktivitas yang terdapat di lingkungan rumah susun.

Akses akivitas tersebut yang membuat hambatan pada

warga untuk tetap saling berinteraksi secara intens

(dilihat pada bab IV h.66). Selain itu alasan lainnya

adalah karena struktur bangunan rumah susun yang

bertingkat dan tidak seperti lingkungan tempat tinggal

dulu yang struktur bangunan rumah antar tetangga

merata secara horizontal.

Akibat hal tersebut hubungan antarwarga semakin

renggang dan dapat dikatakan hubungan tersebut tidak se

solid seperti saat sebelum berpindah ke rumah susun.

Perubahan-perubahan pada interaksi serta komunikasi

antarwarga sudah mencakup salah satu syarat terjadinya

perubahan sosial pada dimensi kultural mengeni

perubahan dalam hubungan masyarakat serta frekuensi

(dilihat pada bab II h.33).

Page 111: PERUBAHAN SOSIAL PADA WARGA YANG TERELOKASI KE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51484... · 2020. 7. 24. · Waduk Pluit merupakan waduk yang dibangun di wilayah

95

2. Kenyamanan di Rumah Susun

Adaptasi merupakan kemampuan manusia atau

makhluk hidup agar dapat menyesuaikan diri dengan

lingkungannya. Menurut Kamus Besar bahasa Indonesia

adaptasi sosial merupakan sebuah proses perubahan dan

akibatnya pada seseorang dalam suatu kelompok sosial

sehingga orang tersebut dapat hidup atau berfungsi lebih

baik didalam lingkungannya.

Beradaptasi dengan lingkungan yang baru

bukanlah hal yang mudah dan sederhana. Untuk dapat

beradaptasi dengan lingkungan yang baru membutuhkan

waktu yang tidak sedikit agar warga relokasi dari waduk

pluit agar dapat terbiasa dengan kondisi lingkungan

sekitar.

Awal mula pindah ke rumah susun warga merasa

kurang nyaman dengan lingkungan yang baru, hal ini

dikarenakan warga belum terbiasa hidup di lingkungan

rumah susun. Namun seiring berjalannya waktu

kenyamanan-kenyaman yang dirasakan warga mulai

terasa. Warga mulai terbiasa dengan keadaan lingkungan

sekitar. Mereka mengakui bahkan saat ini merasa lebih

nyaman tinggal di rumah susun karena bebas banjir dan

lingkungannya lebih bersih serta terawat (dilihat pada

bab IV h.71).

Page 112: PERUBAHAN SOSIAL PADA WARGA YANG TERELOKASI KE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51484... · 2020. 7. 24. · Waduk Pluit merupakan waduk yang dibangun di wilayah

96

D. Perbandingan Kehidupan Warga

Data perbandingan kehidupan yang dirasakan oleh

warga serta perubahan sosial yang terjadi sebelum dan pasca

berpindah ke Rumah Susun Muara Baru dapat dilihat pada

tabel berikut :

Tabel 5.1 Perbandingan Kehidupan Warga Sebelum dan

Pasca Relokasi ke Rumah Susun Muara Baru

No Before After

Perubahan Sosial Struktural

1

Perubahan keadaan ekonomi warga

- Rata-rata Ekonomi

warga tercukupi

- Tidak harus membayar

sewa tempat tinggal

- Listrik bersubsidi dari

pemerintah

- Ekonomi menurun tidak

seperti dahulu

- Harus membayar sewa

Rumah Susun setiap

bulan

- Menggunakan Token

listrik yang tidak

bersubsidi

- Pengeluaran menjadi

bertambah

Perubahan kondisi tempat tinggal

- Tempat tinggal

sebelumnya cukup luas

- Memiliki banyak kamar

- Luas bangunan Unit

Rumah Susun terbatas

- Kamar hanya terdapat 2,

Page 113: PERUBAHAN SOSIAL PADA WARGA YANG TERELOKASI KE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51484... · 2020. 7. 24. · Waduk Pluit merupakan waduk yang dibangun di wilayah

97

2 untuk seluruh anggota

keluarga

- Lahan pemerintah yang

secara ilegal ditinggali

- Bangunan tempat tinggal

dengan lingkungan

sekitar berstruktur

horizontal

- Rata-rata warga

memiliki rumah

bertingkat / 2 lantai

sudah ada ruang tamu, 1

kamar mandi, dapur,

dan tempat jemur baju

- Rumah susun tidak bisa

dimiliki secara legal

- Bangunan tempat tinggal

dengan lingkungan

sekitar berstruktur

vertikal

- Warga hanya boleh

memiliki 1 unit rumah

susun per kepala rumah

tangga

3

Perubahan mata pencaharian

- Rata-rata warga

(berwirausaha)

memiliki usaha seperti

berdagang

- Memiliki usaha

kontrakan

- Sudah memiliki tempat

usaha dan pelanggan

yang menetap

- Warga merintis dari

awal usaha nya pasca

berpindah ke Rumah

Susun

- Kehilangan sumber

mata pencaharian yang

dahulu (tempat

berdagang dan

pelanggan)

- Bekerja serabutan

- Rata-rata kepala rumah

Page 114: PERUBAHAN SOSIAL PADA WARGA YANG TERELOKASI KE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51484... · 2020. 7. 24. · Waduk Pluit merupakan waduk yang dibangun di wilayah

98

tangga mendaftar jadi

driver ojek online

- Yang memiliki

pekerjaan tetap seperti

karyawan, masih

bekerja sebagai

karyawan tetap

Perubahan Sosial Kultural

1

Perubahan kebiasaan

- Tidak bisa tidur saat

musim hujan

- Kebanjiran

- Selalu kerja bakti

lingkungan saat banjir

surut

- Kehidupan menjadi

tenang meskipun saat

musim hujan

- Tidak pernah kebanjiran

lagi

- Harus beradaptasi dan

harus bisa menggunakan

ATM sebagai media

pembayaran sewa

Rumah Susun

2

Akses aktivitas sehari-hari

- tidak ada alat/media

jika ingin bepergian

- Harus menggunakan

tangga untuk bepergian

Ketersediaan fasilitas

Page 115: PERUBAHAN SOSIAL PADA WARGA YANG TERELOKASI KE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51484... · 2020. 7. 24. · Waduk Pluit merupakan waduk yang dibangun di wilayah

99

3

- Tidak ada fasilitas

tambahan yang di dapat

saat tinggal di bantaran

Waduk Pluit

- Mendapatkan fasilitas

sarana dan prasarana

yang disediakan

pemerintah dan

pengelola seperti

(Transjakarta gratis, bus

sekolah, puskesmas

gratis, PAUD, masjid,

mushola disetiap lantai,

RPTRA)

- Khusus warga rumah

susun diberi fasilitas

sembako murah dari

pemerintah yang dapat

ditebus setiap bulan

menggunakan kartu

rusun yang dimiliki

warga rumah susun

Perubahan Sosial Interaksional

1

Interaksi dan komunikasi antar warga

- Interaksi antar warga

sangat sering terjadi

- Hubungan antar

tetangga cukup dekat

seperti keluarga

- Interaksi antar warga

semakin berkurang

- Hungungan antar

tetangga seperti ada

jarak dan tidak terlalu

Page 116: PERUBAHAN SOSIAL PADA WARGA YANG TERELOKASI KE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51484... · 2020. 7. 24. · Waduk Pluit merupakan waduk yang dibangun di wilayah

100

- Komunikasi sangat

intens

dekat seperti saat

dulu

- Komunikasi tidak

sesering seperti

dahulu atau

secukupnya jika

diperlukan saja

2

Kenyamanan di rumah susun

- Awal mula pindah

belum terbiasa dan

tidak betah tinggal di

Rumah Susun

- Seiring berjalannya waktu

warga beradaptasi, mulai

terbiasa dan nyaman

bertinggal di rumah susun

Page 117: PERUBAHAN SOSIAL PADA WARGA YANG TERELOKASI KE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51484... · 2020. 7. 24. · Waduk Pluit merupakan waduk yang dibangun di wilayah

101

BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil temuan penelitian dan pembahasan

yang sudah dijabarkan pada di bab sebelumnya mengenai

perubahan sosial pada warga yang terelokasi ke Rumah

Susun Muara Baru akibat relokasi Waduk Pluit dapat

disimpulkan sebagai berikut :

Perubahan sosial yang terjadi pada warga yang

terelokasi ke Rumah Susun yang ditemukan dan dibahas

dalam penelitian mencakup 3 dimensi perubahan sosial yaitu

perubahan sosial struktural, perubahan sosial kultural dan

perubahan sosial interaksional.

Perubahan sosial struktural mencakup perubahan

pada keadaan ekonomi, perubahan kondisi tempat tinggal

dan perubahan mata pencaharian. Perubahan keadaan

ekonomi warga dirasakan menjadi menurun pasca relokasi ke

rumah susun. Perubahan tempat tinggal dirasa warga kurang

memadai bagi warga yang memiliki anggota keluarga

banyak, selain itu tempat tinggal mengalami perubahan yang

sebelumnya bangunan dengan lingkungan sekitar berstruktur

horizontal namun pasca berpindah ke rumah susun bangunan

tempat tinggal dengan lingkungan menjadi berstruktur

vertikal. Selain itu terdapat perubahan mata pencaharian

yang dirasakan warga yang mayoritas memiliki usaha

Page 118: PERUBAHAN SOSIAL PADA WARGA YANG TERELOKASI KE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51484... · 2020. 7. 24. · Waduk Pluit merupakan waduk yang dibangun di wilayah

102

ditempat sebelumnya. Namun perubahan ini tidak dirasakan

oleh warga yang memiliki pekerjaan tetap.

Selanjutnya yaitu mengenai perubahan sosial kultural.

Perubahan ini mencakup perubahan kebiasaan warga, akses

aktivitas sehari-hari, dan ketersediaan fasilitas. Perubahan

kebiasaan warga dirasakan yang sebelumnya disetiap musim

penghujan tiba mereka tidak akan bisa tidur nyenyak, namun

pasca berpindah ke rumah susun mereka menjadi lebih aman

dan tidak was-was saat musim hujan datang. Pada akses

aktivitas sehari-hari dapat diambil kesimpulan, pasca

berpindah warga harus terbiasa menggunakan tangga jika

ingin beaktivitas dari satu tempat ke tempat yang lain.

Kemudian ketersediaan fasilitas yang dirasa sangat

bermanfaat bagi warga rumah susun sebagai sarana

penunjang kegiatan sehari-hari. Selain itu terdapat kebiasaan

baru, dimana warga diharuskan beradaptasi dengan ATM

sebagai sarana pembayaran sewa rumah susun setiap bulan.

Terakhir yaitu perubahan sosial interaksional yang

mencakup perubahan pada interaksi dan komunikasi

antarwarga serta kenyamanan menempati rumah susun.

Perubahan interaksi dan komunikasi antarwarga dirasa

semakin berkurang dan tidak seintens seperti dahulu saat

berada di sekitar waduk pluit. selain itu pula jika sebelumnya

warga belum terbiasa tinggal dirumah susun terkait kondisi

dan lingkungan, namun seiring berjalannya waktu warga

sudah mulai nyaman dan terbiasa tinggal di rumah susun.

Page 119: PERUBAHAN SOSIAL PADA WARGA YANG TERELOKASI KE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51484... · 2020. 7. 24. · Waduk Pluit merupakan waduk yang dibangun di wilayah

103

Dengan demikian perubahan yang dirasakan oleh

warga tidak semata-mata kearah hal yang negatif, namun

terdapat pula perubahan ke hal positif. Perubahan negatif dan

positif saling beriringan satu sama lain pada kehidupan

warga. Perubahan-perubahan tersebut dapat terjadi pada

warga seiring berjalannya waktu. Semakin lama warga

tinggal maka warga akan semakin terbiasa dengan keadaan

dan perubahan yang terjadi pada hidupnya.

B. Implikasi

Dari penelitian yang sudah dilakukan mengenai

perubahan sosial pada warga yang terelokasi ke Rumah

Susun Muara Baru akibat normalisasi Waduk Pluit,

diharapkan bahwa penelitian ini akan dapat memberikan

manfaat dan diambil sisi positifnya baik dari segi praktik

maupun dari segi teoritik. Adapun implikasi dari penelitian

yang sudah dilakukan yaitu :

1. Segi Teoritis

Dari segi teoritis penelitian ini diharapkan dapat

menjadikan sumber informasi, bahan bacaan dan dapat

memberikan kontribusi yang positif bagi

perkembangan keilmuan studi kesejahteraan sosial

serta menambah ilmu pengetahuan dan bermanfaat

bagi para pembacanya. Serta penelitian ini diharapkan

agar dapat menjadi sumbangan referensi serta bahan

acuan agar dapat digunakan pada penelitian-penelitian

selanjutnya.

Page 120: PERUBAHAN SOSIAL PADA WARGA YANG TERELOKASI KE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51484... · 2020. 7. 24. · Waduk Pluit merupakan waduk yang dibangun di wilayah

104

2. Segi Praktis

Dari segi praktis penelitian ini diharapkan dapat

memberikan manfaat bagi setiap praktisi dan akademisi

khususnya warga yang terelokasi dan pemerintah

setempat.

C. Saran

Temuan-temuan serta pembahasan pada penelitian

sudah dijelaskan mengenai perubahan sosial pada warga

yang terelokasi ke Rumah Susun Muara Baru akibat

normalisasi Waduk Pluit. selanjutnya yaitu saran-saran yang

akan diberikan kepada pihak terkait sebagai berikut :

1. Warga Rumah Susun Muara Baru

Saran bagi warga rumah susun setempat

diharapkan agar selalu berusaha untuk beradaptasi dan

selalu survive serta menerima setiap kondisi dan

keadaan yang terjadi pada setiap kehidupannya. Warga

diharapkan dapat selalu menyesuaikan diri dengan

lingkungan sekitar khususnya lingkungan yang baru.

Fasilitas yang didapatkan selama menempati hunian

rumah susun diharapkan dapat digunakan dan dijaga

dengan sebaik-baiknya sebagaimana pemerintah

menyediakan fasilitas secara baik. Selain itu warga

diharapkan dapat menerapkan pola hubungan dan

interaksi sebagaimana sebelumnya berhubungan

dengan tetangga-tetangga yang dahulu.

Page 121: PERUBAHAN SOSIAL PADA WARGA YANG TERELOKASI KE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51484... · 2020. 7. 24. · Waduk Pluit merupakan waduk yang dibangun di wilayah

105

2. Peneliti Selanjutnya

Saran bagi peneliti selanjutnya diharapkan

dapat melakukan penelitian dengan pembaharuan-

pembaharuan dan beberapa perbedaan pada penelitian

yang akan disusun. Perbedaan dapat dilakukan dengan

membedakan kerangka berfikir, maupun pembahasan

mengenai masing-masing sub bab bagian. Diharapkan

penelitian ini dapat berkembang dan tidak hanya

sebatas perubahan sosial yang terjadi pada warga

rumah susun saja namun dari segi pengembangan

masyarakat, community worker, pekerja sosial, serta

kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah.

3. Jurusan Kesejahteraan Sosial

Saran untuk jurusan kesejahteraan sosial

diharapkan memberikan pengetahuan serta materi

yang lebih luas kepada mahasiswa menganai ilmu-

ilmu sosial terkait permasalahan sosial sebagai bekal

mahasiswa dalam menyusun penelitian mengenai

permasalah-permasalahan sosial yang dialami oleh

masyarakat.

Page 122: PERUBAHAN SOSIAL PADA WARGA YANG TERELOKASI KE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51484... · 2020. 7. 24. · Waduk Pluit merupakan waduk yang dibangun di wilayah

106

DAFTAR PUSTAKA

Buku, Jurnal dan Skripsi

Bungin, M.Burhan . (2008) . Metode Penelitian Kualitatif .

Jakarta : Kencana Prenada Media .

Djaali . (2012) . Psikologi Pendidikan . Jakarta : Bumi Aksara .

Firdaus, Azhar . (2011) . Dampak Sosial Ekonomi terhadap

Masyarakat Sekitar Situ akibat Musibah Situ Gintung .

(Skripsi S1 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta) .

HM, Zaenuddin . (2013) . Banjir Jakarta Dari Zaman Jendral JP

Coen (1621) Sampai Gubernur Jokowi (2013) . Jakarta :

Change Publisher .

Martono, Nanang . (2016) . Sosiologi Perubahan Sosial :

Perspektif Klasik, Modern, Posmodern, dan Poskolonial .

Jakarta : Rajawali Pers .

Moleong, Lexy J . (2010) . Metode Penelitian Kualitatif .

Bandung : PT Remaja Rosyada Karya .

Mulyana, Deddy . (2006) . Metodelogi Penelitian Kualitatif :

Paradigma Baru Ilmu Komunikasi dan Ilmu Sosial Lainnya

. Bandung : PT Remaja Rosdakarya .

Prastowo, Andi . (2011) . Metode Penelitian Kualitatif : dalam

Prespektif Rancangan Penelitian . Yogyakarta : Ar-Ruzz

Media .

Rizaldi, Ahmad . (2017) . Budaya Kemiskinan Masyarakat

Pesisir di Sekitar Waduk Pluit Kelurahan Penjaringan

Jakarta Utara . (Skripsi S1 UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta) .

Page 123: PERUBAHAN SOSIAL PADA WARGA YANG TERELOKASI KE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51484... · 2020. 7. 24. · Waduk Pluit merupakan waduk yang dibangun di wilayah

107

Ruben Brent D dan Lea P Stewart . (2006) . Communication and

Human Behavior . United States : Allyn and Bacon .

Setiadi, M Elly, & Kolip, Usman . (2011) . “Pengantar

Sosiologi. Pemahaman Fakta dan Gejala Permasalahan

Sosial : Teori, Aplikasi, dan Pemecahannya : Jakarta :

Kencana

Soehartono, Irawan . (2011) . Metode Penelitian Sosial . Bandung

: Remaja Rosdakarya .

Soekanto, Soerjono . (2012) . Sosiologi Suatu Pengantar . Raja

Grafindo Persada : Rajawali Press .

Soelaiman,M . (1998) . Dinamika Masyarakat Transisi .

Yogyakarta : Pustaka Belajar .

Soeroso, Santoso . (2005) . Mengharusutamakan Pembangunan

Berwawasan Kependudukan di Indonesia . Penerbit Buku

Kedokteran EGC .

Subangkit, Arif . (2017) . Perubahan Sosial Warga Bukit Duri

Pasca Normalisasi Sungai Ciliwung . (Skripsi S1 UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta) .

Sugihardjo, dkk. (2013) . Perubahan Sosial Masyarakat di Kaki

Pegunungan Kendeng : Strategi Pelestarian Lingkungan .

Surakarta : Penerbitan dan Percetakan UNS .

Sugiyono, Dr . (2010) . Memahami Penelitian Kualitatif .

Bandung : Alfabeta .

Travers, M.Robert . (1978) . An Introduction to Educational

Research . New York : Macmillan Publishing .

Vardiansyah, Dani . (2008) . Filsafat Ilmu Komunikasi Suatu

Pengantar . Jakarta : PT Indeks.

Yukadar, Byan . (2014) . Implementasi Kebijakan Normalisasi

Waduk Pluit Jakarta Utara . (Jurnal FISIP Universitas

Indonesia) .

Page 124: PERUBAHAN SOSIAL PADA WARGA YANG TERELOKASI KE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51484... · 2020. 7. 24. · Waduk Pluit merupakan waduk yang dibangun di wilayah

108

Zakiyah, Dara Nur . (2012) . Perubahan Sosial di Desa

Linggajati Kecamatan Sukaratu Kabupaten Tasikmalaya

pada Tahun 2006-2011 . (Skripsi S1 UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta) .

Website

(http://megapolitan.kompas.com/read/2014/10/13/1558022/Gund

ukan.Sampah.dan.Bau.Menyengat.di.Waduk.Pluit)

https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2018/01/24/berapa-

jumlah-penduduk-jakarta

https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2018/01/25/berapa-

kepadatan-penduduk-di-dki-jakarta

https://id.wikibooks.org/wiki/Faktor_ekonomi

https://jakarta.go.id/artikel/konten/3617/penjaringan-kecamatan

https://kbbi.web.id/ubah

https://megapolitan.kompas.com/read/2013/02/06/0243041/norm

alisasi.waduk.pluit.1-2.tahun

https://news.detik.com/berita/d-3429219/banjir-jakarta-di-5-

tahun-terakhir

https://www.bnpb.go.id/home/definisi.html

https://www.e-jurnal.com/2013/12/pengertian-waduk.html

https://www.tribunnews.com/nasional/2013/01/28/korban-tewas-

akibat-banjir-mencapai-41-orang

Page 125: PERUBAHAN SOSIAL PADA WARGA YANG TERELOKASI KE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51484... · 2020. 7. 24. · Waduk Pluit merupakan waduk yang dibangun di wilayah

109

LAMPIRAN

Page 126: PERUBAHAN SOSIAL PADA WARGA YANG TERELOKASI KE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51484... · 2020. 7. 24. · Waduk Pluit merupakan waduk yang dibangun di wilayah

110

Lampiran 1

Page 127: PERUBAHAN SOSIAL PADA WARGA YANG TERELOKASI KE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51484... · 2020. 7. 24. · Waduk Pluit merupakan waduk yang dibangun di wilayah

111

Lampiran 2

Page 128: PERUBAHAN SOSIAL PADA WARGA YANG TERELOKASI KE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51484... · 2020. 7. 24. · Waduk Pluit merupakan waduk yang dibangun di wilayah

112

Lampiran 3

Page 129: PERUBAHAN SOSIAL PADA WARGA YANG TERELOKASI KE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51484... · 2020. 7. 24. · Waduk Pluit merupakan waduk yang dibangun di wilayah

113

Lampiran 4

Page 130: PERUBAHAN SOSIAL PADA WARGA YANG TERELOKASI KE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51484... · 2020. 7. 24. · Waduk Pluit merupakan waduk yang dibangun di wilayah

114

Lampiran 5

PEDOMAN WAWANCARA

Informan Pokok Warga Rumah Susun Muara Baru

Bagaimanakah perubahan sosial yang terjadi pada warga

di Rusunawa Muara Baru akibat Normalisasi Waduk

Pluit?

Identitas Informan

Nama Informan :

Umur :

Agama :

Suku :

Pendidikan :

Pekerjaan :

Alamat :

Pertanyaan Pokok

Perubahan Struktural

1. Bagaimana awal mula kejadian hingga pindah

tempat tinggal di Rumah Susun Waduk Pluit?

2. Sudah berapa lama tinggal di Rumah Susun?

3. Bagaimana kondisi kehidupan keluarga sehari-

hari sebelum dan sesudah berpindah ke Rumah

Susun?

4. Adakah perubahan yang terjadi di dalam keluarga

pasca berpindah ke Rumah Susun?

Page 131: PERUBAHAN SOSIAL PADA WARGA YANG TERELOKASI KE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51484... · 2020. 7. 24. · Waduk Pluit merupakan waduk yang dibangun di wilayah

115

5. Apakah terdapat perubahan peran yang terjadi di

dalam keluarga?

6. Apakah terdapat perubahan mata pencaharian

pasca berpindah ke tempat yang baru?

7. Bagaimana kondisi ekonomi keluarga pasca

berpindah ke Rumah Susun?

8. Bagaimana hubungan warga dengan perangkat

wilayah?

9. Bagaimana dengan fasilitas yang didapat di

Rumah susun dibandingkan dengan di Tempat

yang dahulu?

Perubahan Kultural

1. Apa perbedaan yang terdapat pada tempat tinggal

yang dulu dengan yang sekarang?

2. Apakah terdapat perubahan kebiasaan yang terjadi

di dalam keluarga?

3. Bagaimana dengan lingkungan di Rumah Susun?

4. Apakah ada kegiatan-kegiatan baru yang

dilaksanakan oleh warga Rumah Susun?

5. Bagaimana hubungan yang terjadi saat ini dengan

tetangga lama?

6. Apa taggapan anda mengenai tetangga-tetangga di

Rumah Susun?

7. Bagaimana dengan adat dan budaya yang terdapat

di lingkungan Rumah Susun?

Page 132: PERUBAHAN SOSIAL PADA WARGA YANG TERELOKASI KE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51484... · 2020. 7. 24. · Waduk Pluit merupakan waduk yang dibangun di wilayah

116

8. Apakah terdapat kegiatan keagamaan di

lingkungan Rumah Susun?

9. Bagaimana dengan fasilitas pendidikan yang

terdapat di Rumah Susun?

Perubahan Interaksional

1. Apakah hubungan antara anggota keluarga masih

sama seperti dahulu saat masih tinggal di

kawasan waduk pluit?

2. Apakah interaksi terhadap keluarga serta

tetangga semakin intens ataukah berkurang

semenjak berpindah ke Rumah Susun?

3. Adakah perubahan perilaku dari setiap anggota

keluarga setelah berpindah ke Rumah Susun?

4. Bagaimana aktivitas keseharian sebelum dan

sesudah berpindah ke Rumah Susun?

5. Apakah lebih nyaman tinggal di tempat dahulu

atau yang sekarang?

Page 133: PERUBAHAN SOSIAL PADA WARGA YANG TERELOKASI KE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51484... · 2020. 7. 24. · Waduk Pluit merupakan waduk yang dibangun di wilayah

117

PEDOMAN WAWANCARA

Informan Pokok Tokoh Masyarakat Rumah Susun Waduk

Pluit Muara Baru

Identitas Informan

Nama Informan :

Umur :

Agama :

Suku :

Pendidikan :

Pekerjaan :

Alamat :

Pertanyaan Pokok

Perubahan Struktural

1. Bagaimana awal mula kejadian hingga pindah

tempat tinggal di Rumah Susun Waduk Pluit?

2. Sudah berapa lama tinggal di Rumah Susun?

3. Bagaimana kondisi kehidupan sehari-hari sebelum

dan sesudah berpindah ke Rumah Susun?

4. Bagaimana struktur kepengurusan wilayah pasca

berpindah ke Rumah Susun?

5. Apakah terdapat perbedaan pemilihan struktur

kepemimpinan dengan wilayah dahulu?

Page 134: PERUBAHAN SOSIAL PADA WARGA YANG TERELOKASI KE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51484... · 2020. 7. 24. · Waduk Pluit merupakan waduk yang dibangun di wilayah

118

6. Adakah perubahan yang terjadi oleh warga setelah

berpindah ke Rumah Susun?

7. Apakah terdapat perubahan mata pencaharian

pasca berpindah ke tempat yang baru?

8. Bagaimana hubungan perangkat wilayah dengan

warga?

9. Apakah terdapat perubahan peran yang terjadi

pada kehidupan warga?

10. Bagaimana kondisi ekonomi keluarga pasca

berpindah ke Rumah Susun?

11. Bagaimana dengan fasilitas yang didapat di

Rumah susun dibandingkan dengan di Tempat

yang dahulu?

Perubahan Kultural

1. Apa perbedaan yang terdapat pada tempat tinggal

yang dulu dengan yang sekarang?

2. Apakah terdapat perubahan kebiasaan yang terjadi

pada lingkungan warga?

3. Bagaimana dengan keadaan lingkungan di Rumah

Susun?

4. Apakah terdapat perubahan tradisi atau perayaan-

perayaan tertentu?

5. Bagaimana dengan kegiatan kegamaan di Rumah

Susun?

6. Apakah ada kegiatan-kegiatan baru yang

dilaksanakan oleh warga Rumah Susun?

Page 135: PERUBAHAN SOSIAL PADA WARGA YANG TERELOKASI KE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51484... · 2020. 7. 24. · Waduk Pluit merupakan waduk yang dibangun di wilayah

119

7. Apa saja suku yang terdapat di lingkungan warga

Rumah Susun?

8. Bagaimana dengan adat dan budaya yang terdapat

di lingkungan Rumah Susun?

9. Apa saja agama yang dianut oleh warga?

10. Bagaimana dengan pendidikan yang dimiliki oleh

warga?

Perubahan Interaksional

1. Apakah hubungan antara warga masih sama

seperti dahulu saat masih tinggal di kawasan

waduk pluit?

2. Apakah interaksi terhadap warga sekitar semakin

intens ataukah berkurang semenjak berpindah ke

Rumah Susun?

3. Adakah perubahan perilaku warga setelah

berpindah ke Rumah Susun?

4. Bagaimana aktivitas keseharian sebelum dan

sesudah berpindah ke Rumah Susun?

5. Apakah lebih nyaman tinggal di tempat dahulu

atau yang sekarang?

Page 136: PERUBAHAN SOSIAL PADA WARGA YANG TERELOKASI KE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51484... · 2020. 7. 24. · Waduk Pluit merupakan waduk yang dibangun di wilayah

120

Lampiran 6

TRANSKIP WAWANCARA

INFORMAN PENGHUNI RUMAH SUSUN MUARA BARU

Identitas Informan 1

Nama Informan : Bapak Zainal dan Ibu Asih

Umur : 53th & 55th

Agama : Islam

Suku : Jawa

Pendidikan : SMP

Pekerjaan : Wirausaha

Rusun Blok 5 Lantai Dasar (RT. 23 / RW. 17)

Perubahan Struktural

1. Bagaimana awal mula kejadian hingga pindah tempat

tinggal di Rumah Susun Waduk Pluit?

Jawaban : “Ya awal mulanya gara-gara kejadian banjir

besar waktu itu tahun berapa sih, 2013 apa 2014 ya itu

kalau gak salah. Itu kan banjirnya besar banget hampir

seluruh Jakarta kebanjiran. Dulu rumah saya didepan kali

waduk gendong kena banjirnya tinggi sekali saya kan

rumahnya 2 tingkat, banjirnya tuh sampai nutup seluruh

rumah bagian bawah, jadi kalau gak punya atas harus

ngungsi. Barang-barang yang di lantai bawah juga hilang

semua pada hanyut. Setelah itu ada berita kalau sekitar

Page 137: PERUBAHAN SOSIAL PADA WARGA YANG TERELOKASI KE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51484... · 2020. 7. 24. · Waduk Pluit merupakan waduk yang dibangun di wilayah

121

waduk pluit mau digusur, gak lama dari itu pak RT ngasih

kabar kalau wilayah sini mau digusur dan warga

dipindahin ke rusun muara baru. Awalnya ya warga

banyak yang menolak digusur soalnya kan kita udah lama

banget tinggal disini, udah berasa seperti kampung sendiri

jadi rasanya gak mau ninggalin tempat disini. Tapi ya mau

gimana kita gak punya kuasa, yang berkuasa kan

pemerintah, kita warga hanya bisa nurut aja walaupun kita

sebenernya gakmau dipindahin.”

2. Sudah berapa lama tinggal di Rumah Susun?

Jawaban : “Semenjak rumah susun jadi lah

pindahnya, kurang lebih 5 tahun lah ya setelah digusur

dari pinggir waduk. Kalau gak salah pindah kesini awal

tahun 2014 waktu itu kita ngungsi dari banjir.”

3. Bagaimana kondisi kehidupan keluarga sehari-hari

sebelum dan sesudah berpindah ke Rumah Susun?

Jawaban : “wah dulu mah kita sangat berkecukupan.

Punya kontrakan 10 pintu. Jadi walaupun lagi nganggur

tetap ada pemasukan dari uang kontrakan. Udah gitu dulu

rumah kita tuh lumayan luas ada tingkat atasnya juga jadi

muat untuk barang-barang banyak. Kalau ada saudara

maih juga enak untuk nginep soalnya kamarnya ada 2.

Dulu saya dan istri buka jasa jahit ditempat lama,

walaupun dari jahit sama kontrakan tapi hasilnya lumayan

soalnya udah banyak langganan dari mana-mana, gak

Page 138: PERUBAHAN SOSIAL PADA WARGA YANG TERELOKASI KE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51484... · 2020. 7. 24. · Waduk Pluit merupakan waduk yang dibangun di wilayah

122

cuma di daerah Muara Baru aja, bahkan ada yang

rumahnya di Ancol juga udah langganan sama kita. Buka

jasa jahitnya seperti konveksi, jadi kita sering terima buat

baju. Bahkan dulu banyak sekali pesanan, sampi tumpuk-

tumpuk sudah macam gunung di rumah. Tapi kalo

sekarang mah langganan udah pada kabur, pada gak tau

mereka kalau kita masih di Muara Baru. Sekarang yang

jahit ya paling cuma orang-orang sekitar rumah susun aja.

Itu juga mereka tahu kita disini secara gak sengaja, pas

lewat ketemu.”

4. Adakah perubahan yang terjadi di dalam keluarga pasca

berpindah ke Rumah Susun?

Jawaban : “Banyak sekali perubahannya apalagi pas baru

banget pindah kesini, kita ditelantarkan. Saya gak dapat

unit rumah susun padahal dulu rumah saya besar ada 10

pintu kontrakan. Tapi kenapa saat dipindahkan ke rumah

susun malah kita gak dapat unit. Gara-garanya saya ini

digusurnya belakangan, jadi rumah susunnya udah penuh

sama orang-orang yang digusur duluan. Ada unit yang

kosong tapi di Rumah Susun Marunda. Ya saya gak mau

lah, jauh banget dari sini, nanti kemana-mana susah.

Yaudah mau gak mau kita nempatin lantai dasar yang

kosong, dan baru dibuat tembok bangunan pas udah

beberapa bulan tinggal disini. Susah banget awal

berpindah kesini kita serba kekurangan, belum ada usaha.

Page 139: PERUBAHAN SOSIAL PADA WARGA YANG TERELOKASI KE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51484... · 2020. 7. 24. · Waduk Pluit merupakan waduk yang dibangun di wilayah

123

Kita merintis dari awal usaha disini supaya bisa menuhin

kehidupan sehari-hari.”

5. Apakah terdapat perubahan peran yang terjadi di dalam

keluarga?

Jawaban : “Peranya ya masih sama seperti dulu. Saya

kan hidup berdua aja dengan istri, anak-anak sudah

berkeluarga semua udah pada mandiri. Jadiya ya kita

hidup berdua saja, cari nafkah juga bareng. Kadang anak-

anak main kesini, mereka tinggal nya disekitara sini sih

soalnya gak jauh-jauh. Ada yang di dekat luar batang, ada

yang di teluk gong juga tinggalnya.”

6. Apakah terdapat perubahan mata pencaharian pasca

berpindah ke tempat yang baru?

Jawaban : “ya tentu saja ada, kalau dulu saya dan istri

hanya buka jasa jahit baju. Tapi semenjak pindah

langganan kami sudah tidak ada karena mereka gak tahu

dimana kami pindah. Pelanggan jadi sepi selama tahun-

tahun awal pindah kesini. Saya juga mulai daftar jadi

driver grab, waktu itu grab masih sepi tapi sekarang grab

sudah lumayan ramai. Sampai sekarang saya masih jadi

driver grab tapi hanya wilayah-wilayah yang dekat aja

karena saya kan udah berumur, kalau pergi ke tempat

yang jauh takut gak kuat. Sehabis itu saya dan istri

mengumpulkan modal dari hasil jahit dan nge grab yang

apa adanya, setelah uangnya cukup trus saya gunain untuk

Page 140: PERUBAHAN SOSIAL PADA WARGA YANG TERELOKASI KE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51484... · 2020. 7. 24. · Waduk Pluit merupakan waduk yang dibangun di wilayah

124

membuka warung jajanan disebelah toko jahit baju. Capek

sekali loh saya sehabis nge grab harus membantu istri

menjaga warung. Pokoknya kerjanya gantian saja sama

istri, kalau istri saya istirahat saya yang menjaga warung

dan ngejahit, begitu saja terus ganti-gantian setiap hari.”

7. Bagaimana kondisi ekonomi keluarga pasca berpindah ke

Rumah Susun?

Jawaban : “kalo kondisi ekonomi setelah pindah ke

rusun ya menurun banget. Beda banget mbak sama di

tempat yang lama. Kalo dulu kan udah banyak langganan

dari ngejahit, udah gitu ketambahan dari uang kontrakan

jadi ya cukup banget buat keluarga. Kalo sekarang ya

pendapatannya seadanya. Warung jajanan cukup buat

makan sehari-hari, sisa kebutuhan lainnya ya dari ngejahit

dan nge grab. Ya pokoknya harus pintar-pintar mencari

kesempatan.”

8. Bagaimana hubungan warga dengan perangkat wilayah?

Jawaban : “hubungan warga sama perangkat wilayah sini

kurang dekat ya. Pak RT disini kurang mengayomi warga.

Dia mau kerja buat surat-surat kalau ada duitnya saja.

Kalau tidak ada duitnya kerjanya lama, malas-malasan.

Tapi bu RT nya lumayan aktif sih kalo ada kegiatan-

kegiatan selalu mengajak warganya.”

Page 141: PERUBAHAN SOSIAL PADA WARGA YANG TERELOKASI KE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51484... · 2020. 7. 24. · Waduk Pluit merupakan waduk yang dibangun di wilayah

125

9. Bagaimana dengan fasilitas yang didapat di Rumah susun

dibandingkan dengan di Tempat yang dahulu?

Jawaban : “kalo fasilitas saya sih kurang dapat, soalnya

saya kan gak dapat unit jadi harus nempatin di lantai

dasar. Di lantai dasar ini gak ada aliran air, jadi air saya

harus beli sendiri diluar. Sehari ngeluarin 20rb untuk beli

air, sebulan ya kurang lebih 600rb Cuma buat beli air aja.

Tapi kita gak bayar sewa soalnya latai dasar kan gak ada

apa-apanya, plong kosong cuma tembok doang. Makanya

kita gak bisa tebus sembako murah kaya orang-orang

yang tinggal di lantai atas, soalya kita gak punya kartu

rusun tabungan Bank DKI. Dapur, kamar mandi dan

tempat tidur juga buat sediri. Kadag saya bingung, kita

kan pindah buka kemauan sendiri tapi kenapa kita malah

gak dapet apa-apa.”

Perubahan Kultural

1. Apa perbedaan yang terdapat pada tempat tinggal yang

dulu dengan yang sekarang?

Jawaban : “Bedanya mah jauh sekali sama tempat

tinggal yang dulu. Dulu tuh rumah saya besar loh, ada

kontrakan juga 10 pintu atas bawah. Barang-barang juga

muat semua di rumah. Kalau bawah banjir kita ngungsi

diatas rumah kan kita punya lantai 2. Kalo sekarang mah

gada setengahnya dari rumah yang dulu. Mau beli barang-

Page 142: PERUBAHAN SOSIAL PADA WARGA YANG TERELOKASI KE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51484... · 2020. 7. 24. · Waduk Pluit merupakan waduk yang dibangun di wilayah

126

barang perabotan juga gak muat, orang kita gak dapat unit

kok. Cuma dikasih 2 kotak aja di lantai dasar, ini para-

para diatas juga buat sendiri, khusus buat tidur. Kalo gak

buat para-para ya kita gak punya tempat tidur, soalnya

udah penuh sama barang dagangan dan barang-barang

untuk ngejahit. Kamar mandi sama dapur juga gak dapet,

ini kamar mandi kita buat sendiri setelah hampir setengah

tahun pindah baru kita buat. Sebelumnya mah kita harus

ke wc umum buatn mandi dan buang air.”

2. Apakah terdapat perubahan kebiasaan yang terjadi di

dalam keluarga?

Jawaban : “Ya paling kalo musim hujan jadi lebih

tenang, di rusun kan lebih tinggi jadi jarang banjir gak

kaya di pinggir waduk kemaren. Walaupun saya di lantai

bawah juga gak kena banjir sih. Sekarang mah udah enak

gak kaya dulu kebanjiran terus.”

3. Bagaimana dengan lingkungan di Rumah Susun?

Jawaban : “Lingkungannya lebih bersih ya daripada di

tempat dulu. Sekarang mah ada petugas kebersihan yang

rutin ambil sampah dari penampungan. Tapi buat kerja

bakti ya jarang, gak ada malah. Petugas kebersihan Cuma

ambil sampah yg dipenampungan dibawah aja. Trus

sekarang mah ada satpam yang jaga, jadi lebih aman.

Walaupun dulu pas baru-baru pindah sering ada yang

Page 143: PERUBAHAN SOSIAL PADA WARGA YANG TERELOKASI KE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51484... · 2020. 7. 24. · Waduk Pluit merupakan waduk yang dibangun di wilayah

127

kecurian. Malah waktu itu motor hilang 3 di blok ini. Yya

namanya juga maling ya, ada aja caranya.”

4. Apakah ada kegiatan-kegiatan baru yang dilaksanakan

oleh warga Rumah Susun?

Jawaban : “ada sih kegiatan dari masjid tapi semua

warga rusun dilibatin. Saya kurang tau sih, soalnya saya

jarang ikut. Harus jaga warung di rumah, belom lagi kalo

ada pesenan jahitan. Jadi ya kurang tau sama kurang aktif

ikut kegiatan-kegiatan.

5. Bagaimana hubungan yang terjadi saat ini dengan

tetangga lama?

Jawaban : “hubungannya ya baik-baik aja, masih sering

ngobrol. Kan kebanyakan tetangga lama juga pindahnya

disini. Ada juga sih yang di blok lain, tapi jarang ngobrol

kalo sama yang di blok lain. Paling ya kalau pas lagi

ketemu di jalan ya nyapa, basa-basi. Cuma ya gak

sesering dulu gitu.”

6. Apa taggapan anda mengenai tetangga-tetangga di Rumah

Susun?

Jawaban : “tetangganya baik-baik sih, kan sama aja

tetangganya sama ditempat yang dulu. Cuma ya sekarang

mah pada jarang ngumpul, pada sering dirumah.”

Page 144: PERUBAHAN SOSIAL PADA WARGA YANG TERELOKASI KE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51484... · 2020. 7. 24. · Waduk Pluit merupakan waduk yang dibangun di wilayah

128

7. Bagaimana dengan adat dan budaya yang terdapat di

lingkungan Rumah Susun?

Jawaban : “adatnya gimana ya, kita sekarang gak ada

keja bakti bersihin wilayah lagi kaya dulu. Budaya nya

juag campur-campur ka disini gak cuma dari satu suku

aja, tapi macam-macam. Ada yang orang Jawa, Sunda,

Batak, Bugis, Makassar.”

8. Apakah terdapat kegiatan keagamaan di lingkungan

Rumah Susun?

Jawaban : “ ada, biasanya pengajian ibu-ibu di masjid.

Setiap blok juga ada pengajian yasinan bapak-bapak kalau

malam jum‟at.”

9. Bagaimana dengan fasilitas pendidikan yang terdapat di

Rumah Susun?

Jawaban : “disini ada paud mbak, ada 2 kalo nggak

salah. Tapi kalo SD, SMP, SMA ada di Muara Baru luar

yg kearah Pluit. Gak begitu jauh sih, soalnya masih di

lingkungan sekitar Muara Baru Juga Trus disini juga ada

bus sekolah, jadi anak-anak kalau berangkat ya naik bus

sekolah setiap pagi.”

Perubahan Interaksional

1. Apakah hubungan antara anggota keluarga masih sama

seperti dahulu saat masih tinggal di kawasan waduk pluit?

Page 145: PERUBAHAN SOSIAL PADA WARGA YANG TERELOKASI KE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51484... · 2020. 7. 24. · Waduk Pluit merupakan waduk yang dibangun di wilayah

129

Jawaban : “sama aja sih kita mah hubungannya baik-baik

aja, namanya juga keluarga. Paling perah marahan ya

sebentar aja nanti baikan lagi. Baik-baik aja pokoknya

hubunganya kalo sama keuarga.”

2. Apakah interaksi terhadap keluarga serta tetangga

semakin intens ataukah berkurang semenjak berpindah ke

Rumah Susun?

Jawaban : “kalo dulu kan rumahnya saling berdempetan,

jadi pada sering ngobrol soalnya kalo kepala nengok dari

pintu sudah melihat rumah tetangga disebelah. Kalo ada

yang ngomong kencang sebelah rumahnya pasti

kedengeran. Dulu ibu-ibu sering banget ngobrol-ngobrol,

kalo sekarang sih udah jarang. Cuma sebentar aja ngobrol

nya paling ya kalo pagi trus sehabis itu ya sudah balik ke

rumah masing-masing, tutup pintu.”

3. Adakah perubahan perilaku dari setiap anggota keluarga

setelah berpindah ke Rumah Susun?

Jawaban : “kalo perilaku gak ada sih, paling ya lebih

sedikit murung aja karena kehidupannya gak sama kaya

dulu.”

4. Bagaimana aktivitas keseharian sebelum dan sesudah

berpindah ke Rumah Susun?

Page 146: PERUBAHAN SOSIAL PADA WARGA YANG TERELOKASI KE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51484... · 2020. 7. 24. · Waduk Pluit merupakan waduk yang dibangun di wilayah

130

Jawaban : “sebelum di rumah susun mah sibuk kerja aja

sih, seharian full. Gak ada berhentinya kalau disana,

pesana jahitan full terus.

5. Apakah lebih nyaman tinggal di tempat dahulu atau yang

sekarang?

Jawaban : “ya jelas di tempat tinggal

yang dulu lah mbak. Beda jauh kalo dibandingin sama

yang sekarang mah.”

Page 147: PERUBAHAN SOSIAL PADA WARGA YANG TERELOKASI KE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51484... · 2020. 7. 24. · Waduk Pluit merupakan waduk yang dibangun di wilayah

131

TRANSKIP WAWANCARA

INFORMAN PENGHUNI RUMAH SUSUN MUARA BARU

Identitas Informan 2

Nama Informan : Ibu Indrayani

Umur : 34 th

Agama : Islam

Suku : Sunda

Pendidikan : SMP

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

Rusun Blok 5 Lantai 2 (RT. 23 / RW. 17)

Perubahan Struktural

1. Bagaimana awal mula kejadian hingga pindah tempat

tinggal di Rumah Susun Waduk Pluit?

Jawaban : “kita kan dulu rumahnya di dekat waduk pintu

air, itu sebenarnya lahan pemerintah jadi kita kena

gusuran untuk ngebersihin waduk pluit. Waktu itu

diberitahukan pak Rt dan pak RW yang datang ke rumah-

rumah warga ngasih tau info kalu mau digusur. Kita harus

ke kecamatan biar dapet rumah susun, pembagiannya itu

secara dikocok dapet di rusun mana, lantai berapa, blok

apa waktu itu saya sendiri yang datang ke kecamatan.

Kebetulan saya dapat di blok 5 lantai 2 nomor 204.

Sebelum pindah kesini itu saya dan keluarga sempat

Page 148: PERUBAHAN SOSIAL PADA WARGA YANG TERELOKASI KE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51484... · 2020. 7. 24. · Waduk Pluit merupakan waduk yang dibangun di wilayah

132

terlantar satu malam soalnya rusunnya belum beres betul.

Waktu itu sempat banyak warga yang nolak buat digusur,

tapi saya mah pasrah aja deh, lagian juga untuk

kebersihan waduk. Sempat ada ganti rugi juga selain

dapat rusun.”

2. Sudah berapa lama tinggal di Rumah Susun?

Jawaban : “kita pindah ke rusun sekitar februari tahun

2014 tapi tanggalnya lupa, ya sekitar 5 tahunan lah sudah

tinggal disini.”

3. Bagaimana kondisi kehidupan keluarga sehari-hari

sebelum dan sesudah berpindah ke Rumah Susun?

Jawaban : “kondisi nya gak banyak berubah ya paling

jadi lebih baik aja tempat hidupnya dibandingkan dengan

yang dulu. kalo dulu kan mungkin penghasilannya lebih

banyak karena gak harus ngeluarin biaya sewa tempat

tinggal kaya sekarang.”

4. Adakah perubahan yang terjadi di dalam keluarga pasca

berpindah ke Rumah Susun?

Jawaban : “gak ada sih ya, perubahannya gak begitu

keliatan. Paling ya tempat hidupnya sekarang lebih baik

lebih rapi teratur gak kaya dulu. Lokasinya juga gak jauh

dari tempat yang lama jadi mau kemana-mana juga dekat

dan udah tau tempatnya juga.”

Page 149: PERUBAHAN SOSIAL PADA WARGA YANG TERELOKASI KE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51484... · 2020. 7. 24. · Waduk Pluit merupakan waduk yang dibangun di wilayah

133

5. Apakah terdapat perubahan peran yang terjadi di dalam

keluarga?

Jawaban : “gak ada sih, masih sama seperti dulu. Yang

mencari nafkah suami dan saya mengurus rumah tangga.”

6. Apakah terdapat perubahan mata pencaharian pasca

berpindah ke tempat yang baru?

Jawaban : “gak ada sih ya, suami saya masih kerja di

tempat yang lama karena dia kan udah tetap kerjanya jadi

karyawan swasta di daerah kota.”

7. Bagaimana kondisi ekonomi keluarga pasca berpindah ke

Rumah Susun?

Jawaban : “kondisi ekonominya gak terlalu jauh beda sih

sama yang dulu. Kalo dulu kan gak ada bayar sewa

rumah, listrik juga masih subsidi, kalo sekarang ya

pengeluarannya bertambah karena harus bayar sewa

rumah susun, bayar air dan listrik juga. Listrik sekarang

bayar pake token, lebih mahal. Pernah ada subsidi di

awal-awal bulan aja pas pertama pindah.”

8. Bagaimana hubungan warga dengan perangkat wilayah?

Jawaban : “ya baik-baik aja hubungannya. Sering dikasih

tau kalo ada informasi.”

9. Bagaimana dengan fasilitas yang didapat di Rumah susun

dibandingkan dengan di Tempat yang dahulu?

Page 150: PERUBAHAN SOSIAL PADA WARGA YANG TERELOKASI KE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51484... · 2020. 7. 24. · Waduk Pluit merupakan waduk yang dibangun di wilayah

134

Jawaban : “Mushola dekat, si blok sini ada mushola

sendiri ada masjid pusat juga ditengah rusun. Sekolah

juga gak terlalu jauh, transportasi juga enak ada

transjakarta kalo buat warga rusun gratis tinggal tunjukin

ktp kalau gak kartu rusun aja. Ada bus sekolah juga buat

nganter anak-anak pergi ke sekolah. Biasanya juga warga

yang tinggal di rusun bisa tebus sembako murah setiap

bulan. Bayarnya pakai kartu rusun, nanti tinggal dipotong

aja saldonya. Harga sembakonya murah banget, beda

sekali sama harga di pasar. Saya sering tebus, apalagi

beras ya buat makan sehari-hari.”

10. Bagaimana sistem pembayaran sewa di Rumah Susun?

Jawaban : “Bayarnya pake ATM Bank DKI mbak,

makanya warga rusun tuh harus buka rekening bank DKI

buat bayar sewa bulanan. Nanti kan kita kaya nabung tuh

setor duit, nah kalo mau bayar potong dari saldo yang ada

di ATM. Kalau mau beli sembako murah dari pemerintah

juga pake ATM nanti bayarnya juga motong saldo gitu.”

Perubahan Kultural

1. Apa perbedaan yang terdapat pada tempat tinggal yang

dulu dengan yang sekarang?

Jawaban : “bedanya ya kalo dulu tempatnya kumuh,

masih pakai papan dan belum ada keramiknya. Kalo

sekarang lebih rapih, sudah pake tembok dan sudah si

Page 151: PERUBAHAN SOSIAL PADA WARGA YANG TERELOKASI KE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51484... · 2020. 7. 24. · Waduk Pluit merupakan waduk yang dibangun di wilayah

135

keramik. Dulu sering becek, kalo sekarang kering terus

gak pernah becek. Trus kalau disana udaranya lebih kotor

ya dibandingkan disini soalnya kalo disana kan dekat

waduk. Trus bedanya juga kalo sekarang mah kalau mau

pergi kemana-mana harus lewat tangga.”

2. Apakah terdapat perubahan kebiasaan yang terjadi di

dalam keluarga?

Jawaban : “kebiasaannya sih paling kalo dulu kan setiap

hujan harus sudah siap-siap beberes pindahin barang takut

banjir gede, kalo sekarang ada hujan ya santai-santai aja

gak ribut kaya ditempat yang lama. Trus kalo ditempat

yang lama tuh jarang beli barang-barang soalnya takut

kebanjiran. Kalo sekarang sudah punya barang ini itu

udah aman.”

3. Bagaimana dengan lingkungan di Rumah Susun?

Jawaban : “lingkungannya lumayan bersih sih

dibandingkan tempat dulu. Kalau disini kan selalu ada

petugas yang ngangkut sampah, disana mah sampah

berantakan aja. Udah gitu juga udaranya lebih bersih

disini, gak ada bau. Kalo ditempat yang lama kan dekat

waduk, jadi air waduk kecium sampe ke rumah-rumah

warga.”

4. Apakah ada kegiatan-kegiatan baru yang dilaksanakan

oleh warga Rumah Susun?

Page 152: PERUBAHAN SOSIAL PADA WARGA YANG TERELOKASI KE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51484... · 2020. 7. 24. · Waduk Pluit merupakan waduk yang dibangun di wilayah

136

Jawaban : “ada sih sering diajak ngumpul sama ibu RT

untuk ikutan program pelatihan dari kelurahan kadang

dari mahasiswa Atma Jaya ngadain program keteampilan

kaya membuat kerajinan atau keterampilan masak.

Kemarin baru aja ikut keterampilan buat keripik tempe.

Kalo dulu kan anak masih kecil jadi gak bisa ikut kegiata-

kegiatan gak tau ada kegiatan apa aja, kalo sekarang anak

udah besar jadi sering ikut program-program.”

5. Bagaimana hubungan yang terjadi saat ini dengan

tetangga lama?

Jawaban : “masih sering komunikasi sama tetangga-

tetangga yang dulu soalnya banyak juga yang dapat satu

blok. Kalo sama yang beda blok paling sering sapa kalo

ketemu dijalan kalau gak sering lewat whatsapp.”

6. Apa taggapan anda mengenai tetangga-tetangga di Rumah

Susun?

Jawaban : “tetangga nya baik-baik. Kalau dikasih tau

gampang kesadarannya.”

7. Bagaimana dengan suku, adat dan budaya yang terdapat

di lingkungan Rumah Susun?

Jawaban : “kalau disini mah sukunya campur-campur,

ada yang bugis, jawa, makassar, sunda. Tapi di blok sini

lebih banyak orang Makassar nya.”

Page 153: PERUBAHAN SOSIAL PADA WARGA YANG TERELOKASI KE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51484... · 2020. 7. 24. · Waduk Pluit merupakan waduk yang dibangun di wilayah

137

8. Apakah terdapat kegiatan keagamaan di lingkungan

Rumah Susun?

Jawaban : “disini ada Majelis Ta‟lim ibu-ibu, pengajian

rutin yasinan bapak-bapak di Mushola setiap malam

jum‟at di Mushola. Kalau ibu-ibunya rutin setiap minggu

ada pengajian di masjid.”

9. Bagaimana dengan fasilitas pendidikan yang terdapat di

Rumah Susun?

Jawaban : “paud disini ada lebih dari satu, MI dekat di

perempatan masjid Muara Baru, SD di dekat waduk, SMP

negeri juga ada di Bandengan sama Muara Angke, di Pluit

juga ada SMK negeri. Ada bus sekolah juga jadinya

dekat. Anak-anak rusun juga rata-rata dapat bantuan

KJP.”

Perubahan Interaksional

1. Apakah hubungan antara anggota keluarga masih sama

seperti dahulu saat masih tinggal di kawasan waduk pluit?

Jawaban : “masih sama seperti dulu gak ada yang

berubah, apalagi anak masih satu.”

2. Apakah interaksi terhadap keluarga serta tetangga

semakin intens ataukah berkurang semenjak berpindah ke

Rumah Susun?

Page 154: PERUBAHAN SOSIAL PADA WARGA YANG TERELOKASI KE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51484... · 2020. 7. 24. · Waduk Pluit merupakan waduk yang dibangun di wilayah

138

Jawaban : “lebih sering interaksi ditempat yang dulu sih

karena dulu kan tempatnya dekat-dekat, kalo disini kan

rumahnya lebih tertutup. Kalo dulu kan tiap pagi ibu-ibu

pada keluar rumah, abis dari pasar ngobrol ngumpul

depan rumah. Kalo sekarang mah jarang banget

ngobrolnya juga kalo lagi ketemu aja. Kurang sih kalo

untuk interaksi sama tetangga disini, lebih sering yang

dulu.”

3. Adakah perubahan perilaku dari setiap anggota keluarga

setelah berpindah ke Rumah Susun?

Jawaban : “Paling males untuk keluar pergi-pergi aja sih.

Kalo gak perlu-perlu banget gak akan pergi soalnya kan

sekarang mah harus naik turun tangga gak kaya dulu. Trus

kalau dulu kan rajin banget bersihbersih karena tempatnya

yang kotor dan berantakan, tp disini jadi lebih nyantai

karena tempatnya udah tertata rapih.”

4. Bagaimana aktivitas keseharian sebelum dan sesudah

berpindah ke Rumah Susun?

Jawaban : “Aktivitasnya masih sama aja sih ya ngurus

rumah tangga, ya paling kalo ada kegiatan program

keterampilan nanti diinfoin ibu RT. Trus sekarang mah

saya suka kreditin barang sih, perabotan-perabotan gitu.

Masarinnya paling lewat whatsapp kadang suka tetangga-

tetangga ditempat yang dulu tiba-tiba dateng pesan

barang.”

Page 155: PERUBAHAN SOSIAL PADA WARGA YANG TERELOKASI KE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51484... · 2020. 7. 24. · Waduk Pluit merupakan waduk yang dibangun di wilayah

139

5. Apakah lebih nyaman tinggal di tempat dahulu atau yang

sekarang?

Jawaban : “kalau nyaman sih lebih nyaman disini ya,

kalau disana tidur suka gak nyenyak, suka banyak

nyamuk, kadang ada ular juga dari waduk. Apalagi kalau

musim hujan gak nyenyak buat tidur, takut banjir. Sudah

terbiasa pokoknya hidup disini.”

Page 156: PERUBAHAN SOSIAL PADA WARGA YANG TERELOKASI KE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51484... · 2020. 7. 24. · Waduk Pluit merupakan waduk yang dibangun di wilayah

140

TRANSKIP WAWANCARA

INFORMAN PENGHUNI RUMAH SUSUN MUARA BARU

Identitas Informan 3

Nama Informan : Sumarlia

Umur : 23 Tahun

Agama : Islam

Suku : Bugis (Makassar)

Pendidikan : SMK

Pekerjaan : Karyawan Swasta

Rusun Blok 5 Lantai 1 (RT. 23 / RW. 17)

Perubahan Struktural

1. Bagaimana awal mula kejadian hingga pindah tempat

tinggal di Rumah Susun Waduk Pluit?

Jawaban : “Waktu itu kan karena ada banjir besar

diseluruh Jakarta pas tahun 2013-2014, saat itu saya

masih SMA kelas 11 kalau tidak salah. Banjir di sekitar

Pluit lumayan parah dan surutnya juga cukup lama.

Apalagi yang disekitar Waduk Pluit, banjirnya hampir 2

meter. Karena lokasi rumah saya di dekat bantaran Waduk

Pluit, dan saat tahun 2014 Gubernur DKI Jakarta mau

menormalisasi Waduk, akhirnya rumah-rumah disekitar

waduk pluit terkena gusuran. rumah yang dahulu digusur

dan dipindahkan ke rumah susun muara baru.”

Page 157: PERUBAHAN SOSIAL PADA WARGA YANG TERELOKASI KE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51484... · 2020. 7. 24. · Waduk Pluit merupakan waduk yang dibangun di wilayah

141

2. Sudah berapa lama tinggal di Rumah Susun?

Jawaban : “sudah lumayan lama sekitar 5 tahunan, mulai

pindah ke Rumah Susun waktu itu sekitar akhir tahun

2014 dan sampai sekarang ini tahun 2019.”

3. Bagaimana kondisi kehidupan keluarga sehari-hari

sebelum dan sesudah berpindah ke Rumah Susun?

Jawaban : “Ditempat yang dulu kondisi keluarga saya

sangat baik dan sangat berkecukupan, karna sebelumnya

keluarga saya memiliki beberapa kontarakan sebagai salah

satu sumber pemasukan sehari-hari. Tapi setelah pindah

ke Rumah Susun sumber pemasukan dari kontrakan sudah

tidak ada dan ayah saya sudah tidak bekerja. Jadi dahulu

ada pemasukan tiap bulan dari kontrakan, tapi sekarang

malah keluarga kita yang bayar sewa Rumah Susun setiap

bulannya.”

4. Adakah perubahan yang terjadi di dalam keluarga pasca

berpindah ke Rumah Susun?

Jawaban : “Banyak banget perubahan yang terjadi

dikeluarga saya, terutama masalah ekonomi. karna

sebelumnya rumah yang saya tinggali adalah milik sendiri

jadi tidak ada beban tiap bulan untuk pembayaran sewa.

tapi semenjak pindah kerusun kita diharuskan membayar

sewa tiap bulan, dan sebelumnya keluarga saya ada

pemasukan dari uang kontrakan, tapi semenjak pindah ke

rusun, pemasukan jadi tidak ada tiap bulan karena ayah

Page 158: PERUBAHAN SOSIAL PADA WARGA YANG TERELOKASI KE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51484... · 2020. 7. 24. · Waduk Pluit merupakan waduk yang dibangun di wilayah

142

saya juga sudah tidak bisa bekerja karena sakit. Jadi

sekarang yang menanggung biaya hidup keluarga saya

berasal dari hasil kerja saya dan adik perempuan saya,

adik laki-laki saya masih sekolah juga masih perlu biaya.”

5. Apakah terdapat perubahan peran yang terjadi di dalam

keluarga?

Jawaban : “ada, untuk mencukupi kebutuhan rumah

tangga keluarga, ibu saya membantu dengan berjualan

untuk pemasukan, ya bisa dibilang sekarang kepala

keluarganya adalah ibu saya. Sumber penghasilan

keluarga saya bukan dari Ayah saya lagi, tapi sudah

menjadi beban saya, adik saya, dan ibu saya. Apalagi

sekarang ayah saya sedang sakit.”

6. Apakah terdapat perubahan mata pencaharian pasca

berpindah ke tempat yang baru?

Jawaban : “iya, dulu ayah saya kan ada kontrakan,

setidaknya ada pemasukan dari penyewa kontrakan. tapi

semenjak dirusun mau tidak mau harus mencari pekerjaan

sampingan.ibu saya sekarang berjualan untuk memenuhi

kebutuhan sehari-hari keluarga.”

7. Bagaimana kondisi ekonomi keluarga pasca berpindah ke

Rumah Susun?

Jawaban : “menurun drastis. semenjak pindah kerusun

pemasukan jadi berkurang. Pemasukan dari kontrakan

Page 159: PERUBAHAN SOSIAL PADA WARGA YANG TERELOKASI KE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51484... · 2020. 7. 24. · Waduk Pluit merupakan waduk yang dibangun di wilayah

143

sudah tidak ada, jadi sekarang pemasukan hanya didapat

dari hasil jualan ibu saya, gaji saya dan adik saya.”

8. Bagaimana hubungan warga dengan perangkat wilayah?

Jawaban : “saya kurang tahu karena saya jarang berada

di rumah. Saya harus bekerja dan pulang sampai malam.

mungkin hubungannya cukup baik”

9. Bagaimana dengan fasilitas yang didapat di Rumah susun

dibandingkan dengan di Tempat yang dahulu?

Jawaban : “untuk fasilitas yang didapat sih sama saja

untuk air dan listrik. Paling bedanya ada tambahan lahan

parkir motor untuk warga rusun jadi tertata rapih. Dan

sekarang ada RPTRA di dekat rusun jadi anak-anak bisa

main disana.”

Perubahan Kultural

1. Apa perbedaan yang terdapat pada tempat tinggal yang

dulu dengan yang sekarang?

Jawaban : “kalau dulu rumah yang tinggali cukup besar

dan luas. kalau dirusun kan ukurannya sama semua Cuma

ada dua kamar, dan agak sempit untuk keluarga yang

beranggotakan 5 orang. Walaupun rumah yang dulu

lumayan besar tapi saat pembagian rumah susun keluarga

saya hanya dapat satu unit, padahal keluarga saya cukup

banyak. Terlebih lagi di rumah susun harus bolak-balik

naik tangga karena keluarga saya dapat di lantai 2.”

Page 160: PERUBAHAN SOSIAL PADA WARGA YANG TERELOKASI KE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51484... · 2020. 7. 24. · Waduk Pluit merupakan waduk yang dibangun di wilayah

144

2. Apakah terdapat perubahan kebiasaan yang terjadi di

dalam keluarga?

Jawaban : “ada, biasaya tetangga sering kumpul untuk

mengobrol untuk mengisi waktu luang, kalau dirusun itu

jarang, kaya hidup sendiri-sendiri, jarang untuk

berkomunikasi. Kalau dulu kan rumahnya berdempetan

jadinya tetangga sering keluar buat ngobrol, mungkin

sekarang karena ada jarak setiap rumah trus juga

rumahnya gak sama semua satu lantai, dibagi2 jadi 6

lantai jadi mereka malas untuk ke rumah tetangga yang

lain.”

3. Bagaimana dengan lingkungan di Rumah Susun?

Jawaban : “sebenarnya lingkungannya cukup baik, tapi

kurangnya kepedulian pengelola dan warga rusun

membuat rusun yang sekarang tampak kotor dan tidak

terawat. Masih banyak sampah berserakan dan pada

bodoamat sama kebersihan.”

4. Apakah ada kegiatan-kegiatan baru yang dilaksanakan

oleh warga Rumah Susun?

Jawaban : “saya kurang tau untuk sekarang karena kan

saya dirumah kalau pulang kerja aja. biasaya kalau ada

kegiatan bersama pasti ada surat edaran dari pak RT.”

5. Bagaimana hubungan yang terjadi saat ini dengan

tetangga lama?

Page 161: PERUBAHAN SOSIAL PADA WARGA YANG TERELOKASI KE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51484... · 2020. 7. 24. · Waduk Pluit merupakan waduk yang dibangun di wilayah

145

Jawaban : “ada yang masih berkomunikasi ada pula yang

tidak, karna sudah beda tempat tinggal jadi sudah jarang

untuk bertemu langsung. Paling masih sering komunikasi

sama tetangga yang tinggal satu blok atau satu lantai.

Kalo tetangga di blok yang lain jarang sih ya.”

6. Apa taggapan anda mengenai tetangga-tetangga di Rumah

Susun?

Jawaban : “baik-baik saja, karna saya sendiri jarang

berkomunikasi dengan tetangga dirusun, jadi kurang

begitu dekat dengan tetangga. Ngobrol seadanya aja kalau

lagi papasan.”

7. Bagaimana dengan adat dan budaya yang terdapat di

lingkungan Rumah Susun?

Jawaban : “warga rusun sangat menghormati untuk

perbedaan adat dan budaya yang ada karena kan kita

campur-campur gak Cuma dari satu daerah aja, tapi

macam-macam daerah yang tinggal di rusun. Tapi kita

akur dan saling menghargai.”

8. Apakah terdapat kegiatan keagamaan di lingkungan

Rumah Susun?

Jawaban : “ada, biasanya untuk perayaan maulid Nabi

Muhammad SAW selalu ada acara keagamaan. Trus

biasanya ada pegajian ibu-ibu dan yasinan bapak-bapak di

tiap blok.”

Page 162: PERUBAHAN SOSIAL PADA WARGA YANG TERELOKASI KE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51484... · 2020. 7. 24. · Waduk Pluit merupakan waduk yang dibangun di wilayah

146

9. Bagaimana dengan fasilitas pendidikan yang terdapat di

Rumah Susun?

Jawaban : “untuk yang dirusun hanya terdapat sekolah

TK dan Mengaji. Kalau untuk sekolah umum agak jauh

sedikit dari rumah susun. Paling jaraknya kurang lebih

1km, tapi di rusun ada bus sekolah yang mengantar anak-

anak buat berangkat sekolah.”

Perubahan Interaksional

1. Apakah hubungan antara anggota keluarga masih sama

seperti dahulu saat masih tinggal di kawasan waduk pluit?

Jawaban : “masih sama aja seperti dulu sih, ga ada yang

berubah. Yang berubah Cuma masalah yang mencari

nafkah sekarang udah beda.”

2. Apakah interaksi terhadap keluarga serta tetangga

semakin intens ataukah berkurang semenjak berpindah ke

Rumah Susun?

Jawaban : “interaksi terhadap tetangga berkurang, karna

kebanyakan warga rusun pintunya ditutup dan jarang

keluar rumah bahkan jarang yg ada dirumah, jadi interaksi

antar tetangga kurang. Ya begitu-begitu aja kalau ada

perlunya aja interaksinya.”

Page 163: PERUBAHAN SOSIAL PADA WARGA YANG TERELOKASI KE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51484... · 2020. 7. 24. · Waduk Pluit merupakan waduk yang dibangun di wilayah

147

3. Adakah perubahan perilaku dari setiap anggota keluarga

setelah berpindah ke Rumah Susun?

Jawaban : “ada, adik saya jadi jarang pergi bermain

karna jauh dari teman-temannya yang dulu. Kalau

ditempat dulu kan rumahnya dekat-dekatan jadi dia sering

banget main keluar, klau sekarang mungkin karena teman-

teman lamanya sudah tersebar di berbagai rumah susun

makanya jadi jarang main.”

4. Bagaimana aktivitas keseharian sebelum dan sesudah

berpindah ke Rumah Susun?

Jawaban : “dulu lebih mudah untuk beraktivitas karna

jaraknya lebih dekat, interaksi antara tengga dan teman

pun baik. namun semenjak pindah jadi lebih jauh

jaraknya, belum lagi kalau rumahnya beda lantai, males

banget buat bolak-balik naik tangga. Kalau mau pergi

juga harus prepare lebih awal. ”

5. Apakah lebih nyaman tinggal di tempat dahulu atau yang

sekarang?

Jawaban : “lebih nyaman di tempat tinggal yang dulu,

kebutuhan ekonomi stabil karna ada pemasukan tambahan

dari uang kontrakan. tempat tinggal yang dulu juga kan

enak karena tidak bayar sewa tiap bulan, dan luasnya pun

lebih besar yang dulu, hubungan tetangga pun baik. kalau

dibandingkan dangan tempat tinggal yang sekarang ya

berbeda jauh.”

Page 164: PERUBAHAN SOSIAL PADA WARGA YANG TERELOKASI KE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51484... · 2020. 7. 24. · Waduk Pluit merupakan waduk yang dibangun di wilayah

148

TRANSKIP WAWANCARA

INFORMAN PENGHUNI DAN PERANGKAT WILAYAH

RUMAH SUSUN MUARA BARU

Identitas Informan 4

Nama Informan : Bpk. Andi

Umur : 46 tahun

Agama : Islam

Suku : Bugis (Makassar)

Pendidikan : SMA

Pekerjaan : Wirausaha

Rusun Blok 5 Lantai 4 (RT. 23 / RW. 17)

Perubahan Struktural

1. Bagaimana awal mula kejadian hingga pindah tempat

tinggal di Rumah Susun Waduk Pluit?

Jawaban : “Awalnya ya gara-gara digusur dari pinggiran

waduk pluit. Dulu kan banjir besar tuh, tahun 2013 apa

2014 tuh yang waktu seluruh jakarta bener-bener banjir,

ga ada aktivitas. Itu pas zaman Gubernur nya masih pak

Jokowi sebelum dia jadi Presiden. Di Pluit sini banjirnya

parah banget soalnya waduk pluit kaya jadi penampungan

air paling akhir. Makanya waktu itu Pluit lumpuh banget,

bahkan sampe ada berita kalo buaya di penangkaran lepas,

makin panik lah warga sini. Alhamdulillah nya mah

Page 165: PERUBAHAN SOSIAL PADA WARGA YANG TERELOKASI KE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51484... · 2020. 7. 24. · Waduk Pluit merupakan waduk yang dibangun di wilayah

149

bantuan ada terus disini, pusatnya di depan Emporium

pluit banyak tenda-tenda kesehatan gitu. Pas banjir kita

warga pada ngungsi lah di rumah susun sini, dulu udah

jadi masih yang tahap pertama aja, tapi masih kosong

belom ada yang nempatin. Semuanya yang kebanjiran

pada nempatin unit-unit yang kosong disini, sampe

akhirnya ada pemberitahuan kalo mau digusur. Awalnya

banyak yang nolak, tapi ya mau gimana lagi kita mah

nurut aja sama pemerintah. Pas digusur juga dapet uang

ganti rugi buat hidup selain dapet rusun. Pilihannya ada 2

rusun sini sama Marunda, tapi jarang ada yang mau di

Marunda soalnya jauh. Pada rebutan lah warga supaya

dapet rusun disini.”

2. Sudah berapa lama tinggal di Rumah Susun?

Jawaban : “sudah lumayan lama ya, sekitar 5 tahunan lah

tinggal di rumah susun.”

3. Bagaimana kondisi kehidupan keluarga sehari-hari

sebelum dan sesudah berpindah ke Rumah Susun?

Jawaban : “gak banyak berubah ya, soalnya kan

tempatnya masih disini juga, disekitar Muara Baru, jadi

udah kenal semua. Tau juga tempat-tempatnya, kemana

aja deket. Kalo misalkan dipindahnya ke tempat yang jauh

kaya di Marunda mungkin bakal banyak berubah.”

Page 166: PERUBAHAN SOSIAL PADA WARGA YANG TERELOKASI KE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51484... · 2020. 7. 24. · Waduk Pluit merupakan waduk yang dibangun di wilayah

150

4. Bagaimana dengan struktur kepengurusan yang berada di

wilayah sini?

Jawaban : “kalo kepengurusan sih kurang lebih masih

sama kaya dulu, masih ngikut RW 17 karena masih di

wilayah Muara Baru kan rusunnya, jadi masih satu RW.

Paling yang berubah ya perangkat RT nya, kalau disini

hitungannya satu blok itu satu RT.”

5. Apakah ada perubahan dalam pemilihan perangkat

wilayah?

Jawaban : “gak ada ya, sama seperti biasanya. Tapi disini

perangkat wilayah RT dipilihnya dari hasil musyawarah

soalnya disini gak ada yang mau jadi RT, jadinya saya

deh yang jadi RT disini.”

6. Apakah terdapat perubahan mata pencaharian pasca

berpindah ke tempat yang baru?

Jawaban : “gak ada sih ya, saya masih kerja di

pelelangan.”

7. Bagaimana kondisi ekonomi keluarga pasca berpindah ke

Rumah Susun?

Jawaban : “perubahannya ya dari segi pemasukannya aja

yang berkurang sama pengeluarannya nambah. Dulu kan

ada pemasukan dari uang kontrakan, kalo sekarang udah

gak punya kontrakan jadinya gak ada pemasukan

tambahan, sekarang cuma dari hasil usaha aja. Udah gitu

Page 167: PERUBAHAN SOSIAL PADA WARGA YANG TERELOKASI KE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51484... · 2020. 7. 24. · Waduk Pluit merupakan waduk yang dibangun di wilayah

151

pengeluaran juga bertambah gara-gara buat bayar sewa

rusun nya tiap bulan kan.”

8. Bagaimana hubungan warga dengan perangkat wilayah?

Jawaban : “baik-baik aja ya hubungannya sama warga,

gak ada masalah. Kalo ada yang minta bantuan ya kita

tolong apalagi kalo urus surat-surat.”

9. Bagaimana dengan fasilitas yang didapat di Rumah susun

dibandingkan dengan di Tempat yang dahulu?

Jawaban : “fasilitas di rumah susun lumayan lengkap.

Disini PAUD ada, Puskesmas ada, RPTRA buat tempat

main anak-anak ada, masjid juga ada di tengah-tengah. Di

setiap blok juga ada mushola nya masing-masing, cuma

ya kalo mushola gak ada tempat wudhu nya, jadi kalo

wudhu dari rumah sendiri. Warga rusun juga kalo naik

Busway gratis, tinggal tunjukin aja kartu rusunnya, ada

bus sekolah juga buat anter anak-anak. Setiap bulan juga

warga bisa tebus sembako murah dari pemeritah,

bayarnya pake saldo Bank DKI.”

Perubahan Kultural

1. Apa perbedaan yang terdapat pada tempat tinggal yang

dulu dengan yang sekarang?

Jawaban : “beda nya ya kalo dulu rumahnya dibawah,

sekarang mah ada diatas, di lantai 4. Dulu Cuma bayar air

Page 168: PERUBAHAN SOSIAL PADA WARGA YANG TERELOKASI KE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51484... · 2020. 7. 24. · Waduk Pluit merupakan waduk yang dibangun di wilayah

152

sama listrik, kalo sekarang mah tiap bulan ditambah harus

bayar sewa rumah susun, listrik sama air.

2. Apakah terdapat perubahan kebiasaan yang terjadi di

dalam keluarga?

Jawaban : “kebiasaannya sih gak terlalu banyak berubah

ya. Paling kalau dulu sering keluar jalan-jalan di sekitar

lingkungan kalo sekarang jadi jarang, lebih sering di

rumah. Capek sih ya kalo harus bolak-balik naik turun

tangga. Trus kalo disini ya lebih aman kalo pas musim

hujan soalnya rumahnya tinggi di lantai 4, gak kaya

rumah dulu. Dulu mah sering was-was kalo musim ujan

takut ujannya gak berhenti-berhenti, jadi banjir. Kalo udh

mau banjir harus siap-siap beresin barang biar gak kena

banjir.”

3. Bagaimana dengan lingkungan di Rumah Susun?

Jawaban : “lingkungannya enak ya, bersih, nyaman

kalau dibanding sama tempat dulu kan kotor bau juga

karena dekat waduk. Disini juga aman sih ada satpam

yang jaga 24 jam, walaupun pas awal-awal pindah tuh ada

beberapa yang kecolongan. Motor pernah hilang di blok 5,

mungkin karena dulu belum terkontrol kali ya.”

4. Apakah ada kegiatan-kegiatan baru yang dilaksanakan

oleh warga Rumah Susun?

Page 169: PERUBAHAN SOSIAL PADA WARGA YANG TERELOKASI KE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51484... · 2020. 7. 24. · Waduk Pluit merupakan waduk yang dibangun di wilayah

153

Jawaban : “kalo kegiatan baru biasanya ibu-ibu disini

yang aktif. Sering ada kegiatan-kegiatan pelatihan gitu.

Kelurahan sering ngadain pelatihan buat ibu-ibu disini.

Semacam pelatihan keterampilan atau masak-masak gitu.

Mahasiswa Atma Jaya juga sering ngadain kegiatan sama

ibu-ibu rusun juga, tugas dari kampusnya sering banget

kerja sama di wilayah sini.”

5. Bagaimana hubungan yang terjadi saat ini dengan

tetangga lama?

Jawaban : “sama tetangga lama baik-baik aja, masih

suka ngbrol. Ngobrolnya ya kalo lagi ketemu aja, tapi kan

sekarang mah jarang ketemu soalnya udah pada nyebar

juga tetangga lama gak semuanya dapet unit rusun yang

sama. Jadi pada mencar-mencar di seluruh blok rumah

susun.”

6. Apa taggapan anda mengenai tetangga-tetangga di Rumah

Susun?

Jawaban : “tetangga nya baik-baik sih ya, tapi ya

namanya juga tinggal di rusun rumahnya pada berjarak.

Hubungan mah baik sama tetangga sini, cuma ya gak kaya

pas tinggal di tempat lama. Gak sedeket sama tetangga-

tetangga yang dulu.”

7. Bagaimana dengan adat dan budaya yang terdapat di

lingkungan Rumah Susun?

Page 170: PERUBAHAN SOSIAL PADA WARGA YANG TERELOKASI KE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51484... · 2020. 7. 24. · Waduk Pluit merupakan waduk yang dibangun di wilayah

154

Jawaban : “adat sama budayanya campur-campur ya.

Disini banyak orang Makassar, Jawa, Sunda pada rukun.

Saling mengerti sama sifat yang orang suku ini, suku itu.

Namanya juga hidup bertetangga, kan harus saling

ngerti.”

8. Apakah terdapat kegiatan keagamaan di lingkungan

Rumah Susun?

Jawaban : “ada di masjid pengajian ibu-ibu. Di setiap

blok juga biasanya ada yasinan bapak-bapak. Kalo di blok

sini yasinannya di mushola lantai 2.”

9. Bagaimana dengan fasilitas pendidikan yang terdapat di

Rumah Susun?

Jawaban : “disini sekolah dekat, masih di sekitar muara

baru ada SD, MI, SMP. SMA juga ada di Muara Angke

sama di Bandengan. PAUD gak usah jauh-jauh, di rumah

susun juga ada. Kalo berangkat sekolah juga udah enak

anak-anak mah, tinggal naik bus sekolah di depan gerbang

rusun, gratis gak usah bayar. Udah gitu dapet KJP juga

anak-anak yang sekolah. Udah enak deh anak yang

sekolah sekarang mah, semua dipenuhi sama pemerintah.

Perubahan Interaksional

1. Apakah hubungan antara anggota keluarga masih sama

seperti dahulu saat masih tinggal di kawasan waduk pluit?

Page 171: PERUBAHAN SOSIAL PADA WARGA YANG TERELOKASI KE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51484... · 2020. 7. 24. · Waduk Pluit merupakan waduk yang dibangun di wilayah

155

Jawaban : “masih sama sih hubungannya baik-baik aja

gak ada yang berubah, rukun terus pokoknya.”

2. Apakah interaksi terhadap keluarga serta tetangga

semakin intens ataukah berkurang semenjak berpindah ke

Rumah Susun?

Jawaban : “kalo sama keluarga masih kaya dulu, tapi

kalo sama tetangga agak berkurang semenjak pindah

kesini. Mungkin karena pada males keluar ya males naik

turun tangga. Lebih sering di dalem rumah kalo orang-

orang rusun sini. Kalo dulu kan ibu-ibu sering banget

ngumpul tuh, biasa ngegosip namanya juga ibu-bu. Dikit-

dikit ngumpul ngegosip, kalo sekarang udah jarang

banget.”

3. Apakah lebih nyaman tinggal di tempat dahulu atau yang

sekarang?

Jawaban : “kalau nyaman sih saya dan keluarga lebih

nyaman tinggal di rumah yang lama walaupun sederhana.

Karena rumah yang dulu kan kita gak ngontrak, setiap

bulan gak harus ngeluarin biaya buat bayar sewa kaya di

rumah susun ini.”

Page 172: PERUBAHAN SOSIAL PADA WARGA YANG TERELOKASI KE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51484... · 2020. 7. 24. · Waduk Pluit merupakan waduk yang dibangun di wilayah

156

TRANSKIP WAWANCARA

INFORMAN STAF PENGELOLA RUMAH SUSUN

MUARA BARU

Identitas Informan 5

Nama Informan : Ibu Dimitra

Umur : 34 Th

Agama : Islam

Suku : Sunda

Pendidikan : SMA

Pekerjaan : Pengelola Rumah Susun Muara Baru

(Staf Sarana dan Prasarana Rumah Susun)

Alamat : Bekasi, Jawa Barat

Profil Rumah Susun Muara Baru dan Kehidupan Warga

1. Apa nama resmi dari Rumah Susun disini?

Jawaban : “nama resmi nya Rumah Susun Muara Baru,

tapi pada sering nyebutnya Rumah Susun Waduk Pluit

gara-gara warganya pindahan dari Waduk Pluit.”

2. Kapan saja jadwal operasional kantor pengelola Rumah

Susun Muara Baru?

Page 173: PERUBAHAN SOSIAL PADA WARGA YANG TERELOKASI KE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51484... · 2020. 7. 24. · Waduk Pluit merupakan waduk yang dibangun di wilayah

157

Jawaban : “buka setiap hari kecuali hari libur tanggal

merah sama hari minggu itu kita tutup, gak beroperasi.

Kalau senin sampai kamis aktif dari jam 08.00 s.d 16.00,

kalau hari jumat aktif dari jam 08.00 s.d 16.30. hari jum‟at

agak lama soalnya kan kepotong solat jum‟at.”

3. Bagaimana awal mula dibangunnya Rumah Susun Muara

Baru?

Jawaban : “awal mulanya rumah susun muara baru

dibangun pada tahun 2009 saat itu, alasannya ya karena

memang dipersiapkan untuk warga yang akan digusur dari

waduk pluit dan taman burung. Rumah susun muara baru

memang dikhususkan untuk warga kalangan menengah

kebawah. Totalnya ada 12 blok, per blok itu terhitung 1

RT, setiap bloknya ada 100 unit/ 100kk. Per lantai terdpat

20 unit, satu blok ada 6 lantai dimulai dari lantai dasar

sampe lantai 5, jadi totalnya ada 1200 unit di 12 blok.

4. Terdapat berapa tahap dalam pembangunan Rumah Susun

Muara Baru?

Jawaban : “kalo untuk pembangunannya itu ada 2 tahap.

Waktu itu pembangunan tahap pertama baru dibangun 4

blok itu tahun 2009, blok A,B,C dan D. Tahap kedua

dibangun sekitar tahun 2013 dibangun 8 blok, nama

bloknya dimulai dari blok 5 s.d blok 12.”

5. Bagaimana dengan sistem pembagian Unit Rumah Susun?

Page 174: PERUBAHAN SOSIAL PADA WARGA YANG TERELOKASI KE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51484... · 2020. 7. 24. · Waduk Pluit merupakan waduk yang dibangun di wilayah

158

Jawaban : “sebelum benar-benar digusur, warga disuruh

datang ke kecamatan sama pihak RT dan RW, nah

dikecamatan dikocok untuk pembagian unit nya jadi

pembagiannya secara acak. Warga gak bisa milih mau di

lantai berapa, di blok apa disebelah mana.”

6. Bagaimana dengan lingkungan rumah susun Muara Baru?

Jawaban : “lingkungannya ya begini ya kurang bersih.

Warga rusun jorok jarang buang sampah di penampungan,

mungkin kebiasaannya dia kali ya buang sampah

langsung tinggal lempar di waduk. Trus disini juga jarang

ada kerja bakti kurang aktif RT nya.”

7. Bagaimana sistem pembayaran sewa rumah susun?

Jawaban : “Di rumah susun disediain ATM Bank DKI.

Warga harus buka tabungan Bank DKI buat bayar sewa

bulanan. Jadi sekarang sudah pakai ATM lebih

memudahkan warga, gak sistem manual lagi kaya dulu

yang harus antri dan bayar tunai. ATM DKI nya harus

diisi saldo kaya sistem nabung gitu, nanti saat bayar

motong dari saldo di ATM jadi saldonya harus cukup.”

8. Bagaimana dengan fasilitas yang ada di Rumah Susun?

Jawaban : “kalau untuk fasilitas disini ada PAUD,

Puskesmas, Masjid Jami Daarul Falah, Koperasi Seraya

Bakti di Blok D, Mushola di tiap-tiap blok, ATM Bank

DKI, Lapangan Volly, RPTRA. Disini juga udah pakai

Page 175: PERUBAHAN SOSIAL PADA WARGA YANG TERELOKASI KE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51484... · 2020. 7. 24. · Waduk Pluit merupakan waduk yang dibangun di wilayah

159

PAM dan ada teknisinya dari PALYJA, ada petugas

kebersihan juga yang setiap hari ambil sampah

dipenampungan setiap blok.”

9. Bagaimana dengan pengelolaan keamanan di Rumah

Susun?

Jawaban : “pernah beberapa kali ada kehilangan pas

awal-awal warga baru pindah. Jadi sekarang ada petugas

keamanan security yang erjaga 24 jam di depan gerbang.”

10. Bagaimana jika ada tunggakan pembayaran sewa yang

belum dibayar?

Jawaban : “kalo ada warga yang nunggak, pertama kisah

kasi surat peringatan 1 dulu, dikasih teguran. Kalau

beberapa bulan setelah sp1 masih belum bayar barulah

dikasih sp2, itu udah dikasih suratnya. Kalo masih belum

bayar tunggakan juga sampai batas waktu 6-12 bulan nah

baru lah unit rumah susunnya kita segel. Kalau mau tebus

harus lunasin tunggakannya dulu. Tapi banyak sih ya

warga sini yang nunggak.”

Page 176: PERUBAHAN SOSIAL PADA WARGA YANG TERELOKASI KE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51484... · 2020. 7. 24. · Waduk Pluit merupakan waduk yang dibangun di wilayah

160

Lampiran 7

FOTO DOKUMENTASI

Kondisi Rumah Susun yang Dibangun pada Tahap Pertama

Kondisi Rumah Susun yang Dibangun pada Tahap Kedua

Page 177: PERUBAHAN SOSIAL PADA WARGA YANG TERELOKASI KE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51484... · 2020. 7. 24. · Waduk Pluit merupakan waduk yang dibangun di wilayah

161

Kondisi Bagian Dalam Bangunan Rumah Susun Muara Baru di

Lantai 2

Suasana di Lantai Dasar Rumah Susun Muara Baru

Page 178: PERUBAHAN SOSIAL PADA WARGA YANG TERELOKASI KE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51484... · 2020. 7. 24. · Waduk Pluit merupakan waduk yang dibangun di wilayah

162

Fasilitas Bus Sekolah dan Transjakarta untuk Warga Rumah Susun

Secara Gratis

Masji Jami Daarul Falah di Komplek Bangunan Rumah Susun dan

Mushola di Blok 5

Tempat Bermain Anak-Anak

Page 179: PERUBAHAN SOSIAL PADA WARGA YANG TERELOKASI KE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51484... · 2020. 7. 24. · Waduk Pluit merupakan waduk yang dibangun di wilayah

163

Wawancara dengan Informan dan Narasumber

Usaha Jahit Baju milik Ibu Asih

Warung Usaha Milik Bapak Zainal dan Ibu Asih