PERUBAHAN SIKAP MASYARAKAT NELAYAN GAMPONG …repository.utu.ac.id/445/1/I-V.pdf · 2017. 9....

72
PERUBAHAN SIKAP MASYARAKAT NELAYAN GAMPONG NASREUHE TERHADAP PENDIDIKAN KECAMATAN SALANG KABUPATEN SIMEULUE SKRIPSI Diajukan untuk melengkapi tugas-tugas dan Memenuhi syarat-syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Sosial OLEH JON FARION NIM : 09C20210012 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PROGRAM STUDI ILMU SOSIOLOGI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS TEUKU UMAR MEULABOH - ACEH BARAT 2014

Transcript of PERUBAHAN SIKAP MASYARAKAT NELAYAN GAMPONG …repository.utu.ac.id/445/1/I-V.pdf · 2017. 9....

Page 1: PERUBAHAN SIKAP MASYARAKAT NELAYAN GAMPONG …repository.utu.ac.id/445/1/I-V.pdf · 2017. 9. 21. · perbedaan individu. Sedangkan para ahli sosiologi sikap memiliki arti yang lebih

PERUBAHAN SIKAP MASYARAKAT NELAYAN GAMPONG

NASREUHE TERHADAP PENDIDIKAN KECAMATAN

SALANG KABUPATEN SIMEULUE

SKRIPSI

Diajukan untuk melengkapi tugas-tugas dan

Memenuhi syarat-syarat guna Memperoleh

Gelar Sarjana Sosial

OLEH

JON FARION

NIM : 09C20210012

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

PROGRAM STUDI ILMU SOSIOLOGI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS TEUKU UMAR

MEULABOH - ACEH BARAT

2014

Page 2: PERUBAHAN SIKAP MASYARAKAT NELAYAN GAMPONG …repository.utu.ac.id/445/1/I-V.pdf · 2017. 9. 21. · perbedaan individu. Sedangkan para ahli sosiologi sikap memiliki arti yang lebih

ABSTRAK

Jonfarion: Nim, 09C20210012, Perubahan Sikap Masyarakat Nelayan

Gampong Nasreuhe Terhadap Pendidikan Kecamatan Salang Kabupaten

Simeulue. Dibawah bimbingan Kana Safrina Rouzi, dan Nurlian.

Masyarakat nelayan merupakan masyarakat yang hidup dengan mengelola sumber

daya perairan. Kesulitan melepas diri dari kemiskinan karena mereka dilanda oleh

beberapa keterbatasan di bidang kualitas sumberdaya manusia, akses dan

penguasaan teknologi, pasar, dan modal. Masyarakat merupakan pelaku utama

bagi pembangunan. Untuk menggali potensi yang dimiliki oleh manusia maka

diperlukan adanya pendidikan. Dalam pelaksanaan pendidikan merupakan

tanggung jawab bersama antara keluarga, sekolah, dan masyarakat. Berdasarkan

latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah,

perubahan sikap masyarakat nelayan Gampong Nasreuhe terhadap pendidikan

Kecamatan Salang Kabupaten Simeulue. Metode penelitian yang digunakan

adalah penelitian deskriktif kualitatif. Dalam hal ini, keadaan dan status yang

digambarkan dalam penelitian ini adalah. Perubahan sikap masyarakat nelayan

Gampong Nasreuhe terhadap pendidikan Kabupaten Simeulue. Sumber data

penelitian menggunakan sumber data primer dan sumber data sekunder. Metode

pengumpulan data menggunakan dokumentasi, observasi, dan wawancara.

Analisa data menggunakan reduksi data, penyajian data, dan menarik kesimpulan

serta verifikasi. Hasil penelitian ini terdapat dampak perubahan sikap masyarakat

nelayan Gampong Nasreuhe terhadap pendidikan Kecamatan Salang Kabupaten

Simeulue, diantaranya: 1. Perubahan sikap masyarakat nelayan Gampong

Nasreuhe terhadap pendidikan Kematan Salang Kabupaten Simeulue, terbukanya

masyarakat dikarnakan masuknya informasi, sala satunya masyarakat nelayan

lebih peduli akan pendidikan, tingginya minat orang tua dalam menyekolah kan

anak-anaknya, masyarakat nelayan semakin terbuka. 2. Faktor yang menyebabkan

perubahan sikap masyarakat nelayan Gampong Nesreuhe terhadap pendidikan

Kecamatan Salang Kabupaten Simeulue, disebabkan terbukanya lapangan kerja,

meningkatnya ekonomi masyarakat, dan masuknya media massa.

Kata kunci: Perubahan Sikap, Pendidikan, Masyarakat, Nelayan.

iv

Page 3: PERUBAHAN SIKAP MASYARAKAT NELAYAN GAMPONG …repository.utu.ac.id/445/1/I-V.pdf · 2017. 9. 21. · perbedaan individu. Sedangkan para ahli sosiologi sikap memiliki arti yang lebih

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Keberadaan kehidupan nelayan selama ini dihadapkan dengan sejumlah

permasalahan, seperti lemahnya manajemen usaha, rendahnya adopsi teknologi

perikanan, kesulitan modal usaha, rendahnya pengetahuan pengelolaan sumberdaya

perikanan, rendahnya peranan masyarakat dalam proses pengambilan keputusan,

rendahnya pendidikan dan pengetahuan serta kurangnya informasi sebagai akibat

keterisolasian pulau-pulau kecil merupakan karakteristik dari masyarakat pulau-

pulau kecil, nelayan merupakan kolompok sosial yang tidak banyak menjadi

perhatian serius bagi kalangan masyarakat lainnya untuk membela nasib yang

menimpanya. Dengan kata lain, nelayan dapat disebut sebagai “komunitas tanpa

pembela” Yustika, dalam Kusnadi, (2006 : h. 12).

Pendidikan indikator utama pembangunan sumber daya manusia, kualitas

sumber daya manusia sangat tergantung pada pendidikan. Pendidikan merupakan

bidang yang sangat strategis dalam pembangunan nasional. Karena pendidikan

sarana paling efektif untuk meningkatkan kualitas hidup dan derajat kesejahteraan

masyarakat, serta dapat mengantarkan bangsa mencapai kemakmuran yang lebih

baik. Pendidikan sesuatu yang mendasar pada pembentukan kualitas sumber daya

manusia yang handal.

Pembangunan sumber daya manusia berarti perlunya peningkatan

pengetahuan, keterampilan dari kemampuan semua orang dalam suatu masyarakat.

Tujuan pendidikan memuat gambaran tentang nilai-nilai yang baik, luhur, pantas,

benar, dan indah untuk kehidupan. Melalui pendidikan selain dapat diberikan bekal

Page 4: PERUBAHAN SIKAP MASYARAKAT NELAYAN GAMPONG …repository.utu.ac.id/445/1/I-V.pdf · 2017. 9. 21. · perbedaan individu. Sedangkan para ahli sosiologi sikap memiliki arti yang lebih

2

berbagai pengetahuan, kemampuan dan sikap juga dapat dikembangkan berbagai

kemampuan yang dibutuhkan oleh setiap anggota masyarakat sehingga dapat

berpartisipasi dalam pembangunan. Dalam kehidupan nelayan, orang tua

beranggapan bahwa anak laki-lakinyalah yang akan membantu melunaskan hutang

pada tengkulak. Di lain pihak, anak-anak muda nelayan juga cukup memahami

kesulitan hidup orang tuanya sehingga keinginan untuk membantu orang tuanya pun

cukup besar. Di samping itu, sebagian besar anak nelayan pun masih ingin bekerja

di bidang kenelayanan untuk menambah pendapatan keluarga.

Sebelum musibah Tsunami masyarakat Nelayan Gampong Nasreuhue kurang

memperhatikan pendidikan anak–anak mereka disebabkan tingkat pendidikan orang

tua sangat rendah sehingga anak–anak nelayan Gampong Nasreuhue tidak pernah

menginjak bangku sekolah. Setelah gelombang tsunami melanda Provensi Aceh dan

seiring masuknya lembaga-lembaga non-pemerintahan seperti: Non-Governmental

Organization (NGO) dan (LSM) Lembaga Swadaya Masyarakat, serta lembaga-

lembaga lain pemerhati anak. Maka timbulah keinginan orang tua yang ingin

menyekolah kan anak-anak agar kelak hidup merka lebih baik dari orang tua

mereka. Gampong Nasreuhe itu bisa dilihat dari pendidikan anak - anak nelayan

yang semakin meningkat baik dari segi jenjang pendidikan maupun dari jumlah

anak nelayan yang bersekolah. Kesadaran akan pendidikan semakin tumbuh dari

para orang tua anak nelayan di Gampong Nasreuhe, kini hampir semua anak-anak

yang ada di Gampong Nasreuhe menempu pendidikan baik dasar, sederajat maupun

di perguruan tinggi.

Faktor yang mendorong perubahan sikap masyarakat nelayan Gampong

Nasreuhe terhadap pendidikan sesudah Tsunami adalah adanya peluang kesempatan

Page 5: PERUBAHAN SIKAP MASYARAKAT NELAYAN GAMPONG …repository.utu.ac.id/445/1/I-V.pdf · 2017. 9. 21. · perbedaan individu. Sedangkan para ahli sosiologi sikap memiliki arti yang lebih

3

kerja bagi para nelayan, tersedianya fasilitas kebutuhan para nelayan yang diberikan

oleh pemerintah maupun bantuan asing. Untuk meningkatkan kesejahteraan para

nelayan dan peningkatan kapasitas serta kualitas masyarakat dalam mengelolah

hasil tangkapanya sehingga memiliki nilai tambah bagi masyarakat untuk

meningkkatkan taraf hidup keluarganya.

Dari uraian di atas maka penulis ingin meneliti dengan judul penelitian

“Perubahan Sikap Masyarakat Nelayan Gampong Nasreuhe Terhadap

Pendidikan Kecamatan Salang Kabupaten Simeulue”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka yang menjadi rumusan masalah

dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimana perubahan sikap masyarakat Nelayan Gampong Nasreuhe

Tehadap Pendidikan Kecamatan Salang Kabupaten Simeulue

2. Faktor-faktor apa yang menyebabkan perubahan sikap masyarakat Nelayan

Gampong Nasreuhe terhadap Pendidikan Kecamatan Salang Kabupaten

Simeulue.

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah di uraikan maka tujuan penelitian

ini adalah :

a) Untuk mengetahui bagaimana perubahan sikap masyarakat nelayan gampong

Nasreuhe terhadap pendidikan Kecamatan Salang Kabupaten Simeulue.

Page 6: PERUBAHAN SIKAP MASYARAKAT NELAYAN GAMPONG …repository.utu.ac.id/445/1/I-V.pdf · 2017. 9. 21. · perbedaan individu. Sedangkan para ahli sosiologi sikap memiliki arti yang lebih

4

b) Untuk mengetahui faktor-faktor apa yang menyebabkan perubahan sikap

masyarakat nelayan Gampong Nasreuhe terhadap pendidikan Kecamatan

Salang Kabupaten Simeulue.

1.4 Manfaat penelitian

1.4.1 Manfaat Teoritis

a) Secara teoritis manfaat penelitian secara teoritis adalah untuk menambah

wawasan dan pengetahuan tentang pengaruh perubahan sikap masyarakat

nelayan gampong nasreuhe terhadap pendidikan kabupaten simeulue dan

sebagai salah satu sarana untuk mengembangkan kemampuan berfikir secara

ilmiah, sistematis dan metodelogis penulis dalam menyusun berbagai kajian

literatur untuk menjadikan suatu wacana baru kedepan.

1.4.2 Manfaat Praktis

a) Secara praktis penelitian ini diharapkan kepada pemerintah kabupaten atau

bagi pihak lainnya yaitu sebagai informasi dan arahan yang baik, sehingga

akan mendapatkan gambaran yang secara global dari pemerintah kabupaten

dan pihak lainnya yang berkaitan penelitian ini. Dengan adanya penelitian ini,

maka kita dapat mengetahui seberapa besar peranan sikap masyarakat nelayan

gampong nasreuhe terhadap pendidikan dan sejauh mana kesadaran

masyarakat nelayan gampong nasreuhe terhadap pendidikan. Kabupaten

Simeulue.

1.5 Sistematikan Pembahasan

Untuk memudahkan dalam penulisan ini maka penulis telah membagi tulisan

ini kedalam beberapa bagian yang meliputi :

Page 7: PERUBAHAN SIKAP MASYARAKAT NELAYAN GAMPONG …repository.utu.ac.id/445/1/I-V.pdf · 2017. 9. 21. · perbedaan individu. Sedangkan para ahli sosiologi sikap memiliki arti yang lebih

5

Bab I : Pendahuluan.

Bab ini membahas mengenai latar belakang masalah, rumusan

masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, serta sistematika

pembahasan.

Bab II : Tinjauan Pustaka.

Bab ini membahas mengenai tinjauan teoritis, pengertian sikap,

pengertian sikap terbuka dan sikap tertutup dalm sosiologi unsur

(komponen) sikap, katagori sikap, cara pembentukan atau perubahan

sikap, faktor-faktor yang menyebabkan perubahan sikap, pengukuran

sikap, pengertian pendidikan, tujuan pendidikan, faktor-fektor yang

mempengaruhi pendidikan anak nelayan, pengertian masyarakat

nelayan, nelayan tradisional dan modern, tinjauan sosiologi tentang

perubahan sikap masyarakat.

Bab III : Metodelogi Penelitian.

Bab ini menerangkan tentang metode penelitian, sumber data, teknik

penentuan informan, teknik pengumpulan data, teknik analisa data,

dan pengujian kredibilitas data.

Bab IV : Hasil Penelitian dan Pembahasan

Bab ini membahas mengenai hasil penelitian yang ditemui dilapangan,

yang menyangkut dengan penelitian serta relevansi dengan landasan

teori sebagai pijakan serta pembahasan mengenai hasil penelitian

keseluruhan.

Page 8: PERUBAHAN SIKAP MASYARAKAT NELAYAN GAMPONG …repository.utu.ac.id/445/1/I-V.pdf · 2017. 9. 21. · perbedaan individu. Sedangkan para ahli sosiologi sikap memiliki arti yang lebih

6

Bab V : Kesimpulan dan Saran

Bab ini membahas mengenai kesimpulan dan hasil penelitian secara

keseluruhan dan berisi saran saran untuk kedepan.

Page 9: PERUBAHAN SIKAP MASYARAKAT NELAYAN GAMPONG …repository.utu.ac.id/445/1/I-V.pdf · 2017. 9. 21. · perbedaan individu. Sedangkan para ahli sosiologi sikap memiliki arti yang lebih

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penelitian Terdahulu

Sebagai bahan pertimbangan dalam penelitian terdahulu yang relevan

dengan penelitian ini adalah penelitian yang pernah dilakukan oleh Nur Alfiya

(2010), di Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang,

dengan judul Pendidikan Anak dalam Perspektif Nelayan di Pasuruan Masyarakat

nelayan merupakan masyarakat yang hidup dengan mengelola sumber daya

kemiskinan. Kesulitan melepas diri dari kemiskinan karena mereka dilanda oleh

beberapa keterbatasan di bidang kualitas sumberdaya manusia, akses dan

penguasaan teknologi, pasar, dan modal. Masyarakat merupakan pelaku utama

bagi pembangunan. Untuk menggali potensi yang dimiliki oleh manusia maka

diperlukan adanya pendidikan. Dalam pelaksanaan pendidikan merupakan

tanggung jawab bersama antara keluarga, sekolah, dan masyarakat. Pendidikan

anak dipengaruhi beberapa faktor yaitu tidak seragamnya keadaan sosial ekonomi

maupun lingkungan tempat individu tinggal, adat istiadat, kebiasaan, psikologis,

birokrasi, pandangan dan sikap terhadap sekolah.

Berdasarkan latar belakang di atas serta dasar pemikiran yang terdapat di

dalamnya, maka rumusan masalah sebagai berikut: bagaimana perspektif nelayan

terhadap pendidikan anak di Desa Mlaten Kecamatan Nguling Kabupaten

Pasuruan, dan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi perspektif nelayan

terhadap pendidikan anak di Desa Mlaten Kecamatan Nguling Kabupaten

Pasuruan. Dengan tujuan penelitian untuk mengetahui perspektif nelayan terhadap

pendidikan anak di Desa Mlaten Kecamatan Nguling Kabupaten Pasuruan, dan

Page 10: PERUBAHAN SIKAP MASYARAKAT NELAYAN GAMPONG …repository.utu.ac.id/445/1/I-V.pdf · 2017. 9. 21. · perbedaan individu. Sedangkan para ahli sosiologi sikap memiliki arti yang lebih

8

untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perspektif nelayan terhadap

pendidikan anak di Desa Mlaten Kecamatan Nguling Kabupaten Pasuruan.

Penelitian ini termasuk penelitian pendekatan kualitatif dan jenis deskriptif,

pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode observasi, wawancara,

dokumentasi. Kemudian data yang telah terkumpul berupa kata-kata dianalisis

dengan teknik analisis deskriptif kualitatif.

Dari hasil pembahasan dan penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut:

bagaimana perspektif nelayan terhadap pendidikan anak di Desa Mlaten

Kecamatan Nguling Kabupaten Pasuruan adalah pendidikan anak itu sangat

penting atau perlu sekali. Sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi perspektif

nelayan terhadap pendidikan anak di Desa Mlaten Kecamatan Nguling Kabupaten

Pasuruan adalah pertama, faktor intern. Perekonomian keluarga, penghasilan yang

tidak menentu, mengakibatkan tidak mampu untuk menyekolahkan anak.

Rendahnya pendidikan orang tua, dengan pendidikan orang tua yang cukup

memadai akan membantu memotivasi anak. Kedua faktor ekstern. Biaya sekolah

yang mahal, sekolah memerlukan biaya yang banyak dan mahal. Lingkungan,

Banyak diantara anak-anak nelayan yang tidak melanjutkan sekolah terutama anak

laki-lakinya, entah karena orang tua yang tidak mau membiayai anaknya sendiri

yang malas karena sudah terbiasa memegang uang dan berfoya-foya dari hasil

kerjanya sebagai nelayan, sehingga mereka lupa dengan tujuan utamanya yaitu

menuntut ilmu atau sekolah.

Page 11: PERUBAHAN SIKAP MASYARAKAT NELAYAN GAMPONG …repository.utu.ac.id/445/1/I-V.pdf · 2017. 9. 21. · perbedaan individu. Sedangkan para ahli sosiologi sikap memiliki arti yang lebih

9

2.1.1 Pengertian Sikap

Istilah sikap dalam bahasa ingris disebut attitude pertama kali di gunakan

oleh Herbert Spencer pada tahun 1862 dalam Abu Ahmadi (2009: h. 148), yang

menggunakan kata ini untuk menunjukan suatu status mental seseorang.

Kemudian pada tahun 1888, Lange dalam Abu Ahmadi (2009: h. 148),

menggunakan konsep ini dalam suatu eksperimen laboratorium. Dan konsep sikap

di gunakan secara populer oleh para ahli sosiologi dan psikologi.

Bagi para ahli psikologi perhatian terhadap sikap berakar pada alasan

perbedaan individu. Sedangkan para ahli sosiologi sikap memiliki arti yang lebih

besar untuk menerangkan perubahan sosial dan kebudayaan. Terdapat beberapa

pendapat di antara para ahli apa yang di maksud dengan sikap itu. Untuk

memberikan gambaran tentang hal ini, di ambil beberapa pengertian yang di

ajukan oleh beberapa ahli mengenai sikap, antara lain adalah:

1) La Pierre dalam Azwar (2007: h. 18), memberikan definisi sikap sebagai

suatu pola perilaku, tendensi atau kesiapan antisipatif, predisposisi untuk

menyesuaikan diri dalam situasi sosial, atau secara sederhana, sikap adalah

respon terhadap stimulus sosial yang telah terkondisikan.

2) Howard Kendle (2001: h. 12) menggemukakan, bahwa sikap merupakan ke

cendrungan tendensy untuk mendekati approach atau menjauhi avoid atau

melakukan sesuatu, baik secara positive maupun secara negative. Sikap di

katakan sebagai suatu respon evaluative, respon hanya akan timbul apabila

individu dihadapkan pada suatu stimulus yang menghendaki adanya reaksi

individual. Respons evaluative berarti bahwa bentuk reaksi yang di

Page 12: PERUBAHAN SIKAP MASYARAKAT NELAYAN GAMPONG …repository.utu.ac.id/445/1/I-V.pdf · 2017. 9. 21. · perbedaan individu. Sedangkan para ahli sosiologi sikap memiliki arti yang lebih

10

nyatakan sebagai sikap itu timbulnya di dasari oleh proses evaluasi dalam

diri individu yang memberi kesimpulan terhadap stimulus dalam bentuk

nilai baik-buruk, positive, negative, menyenangkan tidak menyenangkan

yang kemudian mengkristal sebagai potensi reaksi terhadap objek sikap,

Azwar (2007: h. 18).

Sikap adalah penilaian atau pendapat seseorang terhadap stimulus atau

objek masalah kesehatan, termasuk penyakit. Menurut Sarnoff dalam Sarwono

(2000), mengidentifikasikan sikap sebagai kesediaan untuk bereaksi disposition to

react secara positive favorably atau secara negative unfavorably terhadap obyek -

obyek tertentu.

(Sri Utami Rahayuningsih (2008: h. 132), mengemukakan bahwa sikap

(attitude) adalah :

1) Berorientasi kepada respon, sikap adalah suatu bentuk dari perasaan yaitu

perasaan mendukung atau memihak favourable maupun perasaan tidak

mendukung unfavourable pada suatu objek .

2) Berorientasi kepada kesiapan respon, sikap merupakan kesiapan untuk

bereaksi terhadap suatu objek dengan cara-cara tertentu, apabila dihadapkan

pada suatu stimulus yang menghendaki adanya respon atau suatu pola

prilaku , tendensi atau kesiapan untuk menyusaiakn diri dari situasi social

yang telah terkondisikan.

Dari pengertian-pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa sikap adalah

kondisi mental relatif menetap untuk merespon suatu objek atau perangsang

Page 13: PERUBAHAN SIKAP MASYARAKAT NELAYAN GAMPONG …repository.utu.ac.id/445/1/I-V.pdf · 2017. 9. 21. · perbedaan individu. Sedangkan para ahli sosiologi sikap memiliki arti yang lebih

11

tertentu yang mempunyai arti, baik bersifat positif, netral, atau negatif,

mengangkat aspek-aspek kognisi, afeksi, dan kecenderungan untuk bertindak.

2.1.2 Pengertian Sikap Terbuka Dan Sikap Tertutup Dalam Sosiologi

a) Masyarakat yang terbuka (open society stratification)

Sifat sistem pelapisan di masyarakat, menurut Soekanto dalam Abdullah Idi.

2011. h. 174) dapat bersifat tertutup (closed social certification) dan terbuka

(open social stratification) sistem terbuka, yang mana masyarakat di dalamnya

memilikki kesempatan untuk berusaha dengan kecakapan sendiri untuk naik

kelapisan. Atau bagi mereka yang tidak beruntung , untuk jatuh dari lapisan yang

atas ke lapisan yang bawah, kemungkinan terjadinya mobilitas sosial sanagt besar.

Contoh, pada masyarakat demokrasi. Sedangkan dinamakan masyarakat terbuka,

karna setiap anggota masyarakat menduduki status berbeda dengan orang tuanya.

Pada awal mulanya masyarakat terbuka dikembangkan oleh filsuf Henri Bergson.

Henri Bergson menuangkan arti dalam masyarakat terbuka hanya sebatas dalam

kebebasan – kebebasan dalam partisipasi saja. Masyarakat terbuka (open society),

merupakan masyarakat yang berdasar utama atas kebebasan berpolitik dan Hak

Asasi Manusia (HAM). Jadi masyarakat yang terbuka merupakan masyarakat

yang bebas merdeka, bebas dalam memberikan pikiran atau pendapatnya dan

bebas untuk berpartisipasi dalam kepentingan umum atau masyarakat dan negara.

Pengertian lain masyarakat terbuka adalah masyarakat modern, liberal dan

demokratis. Masyarakat ini menitik beratkan pada konsep persaingan bebas

sehingga kebebasan dan kesadaran individu sebagai pondasinya. Atas dasar itu

maka masyarakat terbuka akan mewujudkan masyarakat yang demokratis dan

Page 14: PERUBAHAN SIKAP MASYARAKAT NELAYAN GAMPONG …repository.utu.ac.id/445/1/I-V.pdf · 2017. 9. 21. · perbedaan individu. Sedangkan para ahli sosiologi sikap memiliki arti yang lebih

12

adanya kesamaan antaranggota masyarakat yang setara. Karena itulah interaksi

antaranggota masyarakat sangat dibutuhkan demi apa yang akan diwujudkan

tersebut.

b) Masyarakat yang tertutup (closed social stratification)

Sistem tertutup, dimana membatasi kemungkinan berpindahnya suatu

lapisan ke lapisan lain, baik berupa gerak ke atas maupun gerak ke bawah. Di

dalam sistem demikian, satu-satunya jalan menjadi anggota suatu lapisan dalam

masyarakat adalah kelahiran. Mobilatas di masyarakat yang dasr strafikasinya

tergantung pada perbedaan rasial, dengan jalan ini agaknya sangat terbatas bahkan

mungkin tidak ada. Contoh masyarakat dengan sistem starafikasi sosial tertutup

ini adalah masyarakat berkasta, sebagai masyarakat feodal atau yang kurang

memiliki hubungan dengan masyarakat lain umumnya adalah masyarakat terasing

atau terpincil, dengan keadaan seperti ini, masyarakat tertutup tidak mengetahui

perkembangan-perkembangan yang terjadi pada masyarakat lain. Masyarakat

yang masi sikapnya tradisonal suatu sikap yang mengangung-angungkan terdisi

lama dan masa lampau dapat membuat terlena dan sulit untuk menerima kemajuan

dan perubahan zaman. Lebih para lagi jika masyarakat yang bersangkutan di

dominasi oleh golongan konservatif (kolot), serta anggapan bahwa tradisi tidak

dapat diubah sehingga sering disebut” masyarakat statis” jadi akan menghambat

jalannya peroses perubahan.

Page 15: PERUBAHAN SIKAP MASYARAKAT NELAYAN GAMPONG …repository.utu.ac.id/445/1/I-V.pdf · 2017. 9. 21. · perbedaan individu. Sedangkan para ahli sosiologi sikap memiliki arti yang lebih

13

2.1.3 Komponen Sikap

Berkaitan dengan pengertian diatas pada umumnya pendapat yang banyak

diikuti ialah bahwa sikap itu mengandung tiga komponen yang membentuk

struktur sikap yaitu:

a) Komponen kognitif atau komponen perceptual yaitu komponen yang

berkaitan dengan pengetahuan, pandangan keyakinan yaitu hal-hal yang

berhubungan dengan bagaimana persepsi orang terhadap objek sikap.

Merupakan representasi apa yang dipercayai oleh individu pemilik sikap.

Berisi persepsi dan kepercayaan yang dimiliki individu mengenai sesuatu.

b) Komponen afektif komponen emosional yaitu komponen yang berhubungan

dengan rasa senang atau rasa tidak senang terhadap objek sikap. Rasa

senang merupakan hal yang positif, sedangkan rasa tidak senang merupakan

hal yang negatif. Komponen ini menunjukkan arah sikap, yaitu positif dan

negatif.

c) Komponen konatif komponen perilaku atau action component yaitu

komponen yang berhubungan dengan kecenderungan bertindak terhadap

objek sikap. Komponen ini menunjukkan intensitas sikap, yaitu

menunjukkan besar kecilnya ke cenderungan bertindak atau berperilaku

seseorang terhadap objek sikap.

2.1.4 Kategori Sikap

a) Menurut Heri Purwanto sikap terdiri dari:

1. Sikap positif terdapat kecenderungan tindakan adalah mendekati,

menyenangi, menghadapkan objek tertentu.

Page 16: PERUBAHAN SIKAP MASYARAKAT NELAYAN GAMPONG …repository.utu.ac.id/445/1/I-V.pdf · 2017. 9. 21. · perbedaan individu. Sedangkan para ahli sosiologi sikap memiliki arti yang lebih

14

2. Sikap negatif terdapat kecenderungan untuk menjauhi, menghindari

membenci, tidak menyukai objek tertentu.

b) Menurut Azwar sikap terdiri dari :

1. Menerima receiving menerima diartikan bahwa orang subjek mau dan

memperhatikan stimulus yang di berikan objek. Misalnya sikap orang

terhadap gizi dapat dilihat dari kesediaan dan perhatian orang itu terhadap

ceramah-ceramah tentang gizi.

2. Merespon responding memberikan jawaban apabila ditanya, mengerjakan

dan menyelesaikan tugas yang diberikan adalah suatu indikasi dan sikap.

Karena dengan suatu usaha untuk menjawab pertanyaan atau mengerjakan

tugas yang diberikan, lepas dari pekerjaan itu benar atau salah, adalah

berarti orang tersebut menerima ide tersebut.

3. Menghargai valuing mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendis

kusikan suatu masalah adalah suatu indikasi tingkat tiga.

4. Bertanggung jawab responsible bertanggung jawab atas segala sesuatu yang

dipilihnya dengan segala resiko adalah merupakan sikap yang paling tinggi,

Azwar, (2007 : h. 82).

2.1.5 Pembentukan dan Perubahan Sikap

Sikap timbul karena ada stimulus. Terbentuknya suatu sikap banyak

dipengaruhi perangsang oleh lingkungan sosial dan kebudayaan. Dalam hal ini

keluarga mempunyai peranan penting dalam pembentukan sikap anak-anaknya.

Sebab keluargalah sebagai kelompok primer bagi anak yang memberikan

pengaruh dominan bagi anak-anaknya. Sikap seseorang tidak selamanya tetap. Iya

Page 17: PERUBAHAN SIKAP MASYARAKAT NELAYAN GAMPONG …repository.utu.ac.id/445/1/I-V.pdf · 2017. 9. 21. · perbedaan individu. Sedangkan para ahli sosiologi sikap memiliki arti yang lebih

15

dapa berkembang manakala mendapat pengaruh baik dari dalam maupun dari luar

yang bersifat positif dan mengesankan, Abu Ahmadi (2009 : h. 156).

Azwar (2007 : h. 83), sikap dapat dibentuk atau berubah melalui 4 macam

cara yakni:

1) Adopsi kejadian-kejadian dan peristiwa-peristiwa yang terjadi berulang dan

terus-terusan, lama-kelamaan secara bertahap ke dalam diri individu dan

mempengaruhi terbentuknya sikap.

2) Diferensiasi dengan berkembangnya intelegensi, bertambahnya pengalaman,

sejalan dengan bertambahnya usia, maka ada hal-hal yang tadinya dianggap

sejenis, sekarang dipandang tersendiri lepas dari jenisnya. Terdapatnya

objek tersebut dapat terbentuk sikap tersendiri pula.

3) Intelegensi tadinya secara bertahap, dimulai dengan berbagai pengalaman

yang berhubungan dengan suatu hal tertentu.

4) Trauma pengalaman yang tiba-tiba, mengejutkan yang meninggalkan kesan

mendalam pada jiwa orang yang bersangkutan. Pengalaman-pengalaman

yang traumatis dapat juga menyebabkan terbentuknya sikap, Azwar (2007 :

h. 83).

2.1.6 Faktor-Faktor Yang Menyebabkan Perubahan Sikap

Proses belajar sosial terbentuk dari interaksi sosial. Dalam interaksi sosial,

individu membentuk pola sikap tertentu terhadap berbagai objek psikologis yang

dihadapinya. Di antara berbagai faktor yang mempengaruhi pembentukan sikap

adalah:

Page 18: PERUBAHAN SIKAP MASYARAKAT NELAYAN GAMPONG …repository.utu.ac.id/445/1/I-V.pdf · 2017. 9. 21. · perbedaan individu. Sedangkan para ahli sosiologi sikap memiliki arti yang lebih

16

1) Pengalaman peribadi untuk dapat menjadi dasar pembentukan sikap,

pengalaman peribadi harus meninggalkan kesan yang kuat. Karena itu, sikap

akan lebih mudah terbentuk apabila pengalaman peribadi tersebut

melibatkan faktor emosional.

2) Orang lain yang di anggap penting pada umumnya, individu bersikap

konformis atau searah dengan sikap orang orang yang di anggapnya penting.

Kecenderungan ini antara lain di motivasi oleh keinginan untuk berafiliasi

dan keinginan untuk menghindari konflik dengan orang yang dianggap

penting tersebut.

3) Media massa sebagai sarana komunikasi seperti televisi, radio, mempunyai

pengaruh besar dalam pembentukan opini dan kepercayaan orang. Adanya

informasi baru mengenai sesuatu hal memberikan landasan kognitif baru

bagi terbentuknya sikap terhadap hal tersebut.

4) Institusi pendidikan dan agama sebagai suatu sistem, institusi pendidikan

dan agama mempunyai pengaruh kuat dalam pembentukan sikap. Di

karenakan keduanya meletakkan dasar pengertian dan konsep moral dalam

diri individu.

Faktor Intren yaitu faktor yang terdapat dalam pribadi manusia itu sendiri.

Faktor ini berupa selectivity atau daya pilih seseorang untuk menerima dan

mengelolah pengaruh-pengaruh yang datang dari luar. Pilihan terhdap pengaruh

dari luar itu biasanya disesuaikan dengan motif dan sikap di dalam diri manusia.

Page 19: PERUBAHAN SIKAP MASYARAKAT NELAYAN GAMPONG …repository.utu.ac.id/445/1/I-V.pdf · 2017. 9. 21. · perbedaan individu. Sedangkan para ahli sosiologi sikap memiliki arti yang lebih

17

Faktor ekstern yaitu faktor yang terdapat diluar pribadi manusia. Faktor ini

berupa interaksi antar manusia yang dengan hasil kebudayaan manusia yang

sampai padanya melalui alat-alat komunikasi. (Abu Ahmadi, 2009. h: 157)

1.2 Pendidikan

1.2.1 Pengertian Pendidikan

Dilihat dari aspek bahasa, pendidikan berasal dari kata didik yang berarti

pemeliharaan, yakni memelihara dan memberi latihan ajaran, pimpinan, dalam

bahasa Arab, kata pendidikan disebut tarbiyah, masdar kata kerja rabba ya rabbi-

tarbiyatan, yang artinya mendidik, mengasuh Abidin Nata dalam( Abdullah Idi

2011) bahasa Yunani “paedagogike”, ini adalah kata majemuk yang terdiri dari

kata “pais” yang berarti “anak” dan kata “ago” yang berarti “aku membimbing”.

Jadi paedagogike berarti aku membimbing anak. Orang yang pekerjaan

membimbing anak dengan maksud membawanya ke tempat belajar dalam bahasa

Yunani disebut ”paedagogos”. Jadi pendidikan adalah usaha untuk membimbing

anak, Soedomo A. Hadi (2008 : h. 17).

Pendidikan seperti yang di ungkapkan dalam Kamus Besar Bahasa

Indonesia diartikan sebagai proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau

sekelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran

dan pelatihan. Definisi pendidikan lainnya yang dikemukakan oleh M. J.

Langeveld dalam Revrisond Baswir dkk (2003 : h. 108), bahwa:

1) Pendidikan merupakan upaya manusia dewasa membimbing manusia yang

belum dewasa kepada kedewasaan.

Page 20: PERUBAHAN SIKAP MASYARAKAT NELAYAN GAMPONG …repository.utu.ac.id/445/1/I-V.pdf · 2017. 9. 21. · perbedaan individu. Sedangkan para ahli sosiologi sikap memiliki arti yang lebih

18

2) Pendidikan ialah usaha untuk menolong anak untuk melaksanakan tugas-

tugas hidupnya agar dia bisa mandiri, akil-baliq dan bertanggung jawab.

3) Pendidikan adalah usaha agar tercapai penentuan diri secara etis sesuai

dengan hati nurani.

Pengertian tersebut bermakna bahwa, pendidikan merupakan kegiatan untuk

membimbing anak manusia menuju kedewasaan dan kemandirian. Hal ini di

lakukan guna membekali anak untuk kehidupannya di masa yang akan datang.

Jadi dapat di katakan bahwa, penyelenggaraan pendidikan tidak lepas dari

perspektif manusia dan kemanusiaan.

Tilaar (2002 : h. 435) menyatakan bahwa hakikat pendidikan adalah

memanusiakan manusia, yaitu suatu proses yang melihat manusia sebagai suatu

keseluruhan di dalam eksistensinya. Mencermati pernyataan dari Tilaar tersebut

dapat diperoleh gambaran bahwa dalam proses pendidikan, ada proses belajar dan

pembelajaran, sehingga dalam pendidikan jelas terjadi proses pembentukan

manusia yang lebih manusia. Proses mendidik dan dididik merupakan perbuatan

yang bersifat mendasar (fundamental), karena di dalamnya terjadi proses dan

perbuatan yang mengubah serta menentukan jalan hidup manusia.

Dalam Undang-Undang Sisdiknas Nomor 20 Tahun 2003 pasal 1 ayat 1

menyatakan bahwa: Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk

mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara

aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta

keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara. Pengertian

Page 21: PERUBAHAN SIKAP MASYARAKAT NELAYAN GAMPONG …repository.utu.ac.id/445/1/I-V.pdf · 2017. 9. 21. · perbedaan individu. Sedangkan para ahli sosiologi sikap memiliki arti yang lebih

19

pendidikan yang tertuang dalam Undang-Undang Sisdiknas tersebut menjelaskan

bahwa pendidikan sebagai proses yang di dalamnya seseorang belajar untuk

mengetahui, mengembangkan kemampuan, sikap dan bentuk-bentuk tingkah laku

lainnya untuk menyesuaikan dengan lingkungan di mana dia hidup.

Berdasarkan pendapat di atas, dapat ditegaskan bahwa pendidikan

merupakan suatu proses reorganisasi dan rekonstruksi penyusunan kembali

pengalaman yang bertujuan menambah efisiensi individu dalam interaksinya

dengan lingkungan.

1.2.2 Tujuan Pendidikan

Dalam tujuan pembangunan, pendidikan merupakan sesuatu yang mendasar

terutama pada pembentukan kualitas sumber daya manusia. Menurut Herbison

dan Myers dalam Panpan Achmad Fadjri (2000 : h. 36), menjelaskan

pembangunan sumber daya manusia berarti perlunya peningkatan pengetahuan,

keterampilan dari kemampuan semua orang dalam suatu masyarakat. Tujuan

pendidikan memuat gambaran tentang nilai-nilai yang baik, luhur, pantas, benar,

dan indah untuk kehidupan.

Melalui pendidikan selain dapat diberikan bekal berbagai pengetahuan,

kemampuan dan sikap juga dapat dikembangkan berbagai kemampuan yang

dibutuhkan oleh setiap anggota masyarakat sehingga dapat berpartisipasi dalam

pembangunan. Tujuan pokok pendidikan adalah membentuk anggota masyarakat

menjadi orang-orang yang berperibadi, berperikemanusiaan maupun menjadi

anggota masyarakat yang dapat mendidik dirinya sesuai dengan watak masyarakat

itu sendiri, mengurangi beberapa kesulitan atau hambatan perkembangan

Page 22: PERUBAHAN SIKAP MASYARAKAT NELAYAN GAMPONG …repository.utu.ac.id/445/1/I-V.pdf · 2017. 9. 21. · perbedaan individu. Sedangkan para ahli sosiologi sikap memiliki arti yang lebih

20

hidupnya dan berusaha untuk memenuhi kebutuhan hidup maupun mengatasi

problematikanya. Pentingnya pendidikan tercermin dalam UUD 1945, yang

mengamanatkan bahwa pendidikan merupakan hak setiap warga negara yang

bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa.

Tujuan pendidikan nasional tercantum dalam undang-undang pendidikan

No.20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan Nasional. Tujuan pendidikan

nasional bersifat idealis sebagai pedoman dalam merumuskan tujuan pendidikan

di seluruh indonesia,

Dari berbagai tujuan pendidikan yang telah dikemukakan dapat ditarik suatu

kesimpulan bahwa, tujuan pendidikan adalah membentuk sumber daya manusia

yang handal dan memiliki kemampuan mengembangkan diri untuk mencapai

kehidupan yang lebih baik. Hal ini berarti, dengan pendidikan anak akan memiliki

bekal kemampuan dasar untuk mengembangkan kehidupan sebagai peribadi,

anggota masyarakat, warga negara ataupun sebagai bagian dari anggota

masyarakat dunia. Dengan pendidikan pula, memungkinkan sesorang memiliki

kesempatan untuk dapat meningkatkan taraf hidupannya menjadi lebih baik dan

sejahtera.

1.2.3 Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Pendidikan

Terdapat dua faktor yang mempengaruhi pendidikan, yaitu faktor internal

dalam diri dan faktor eksternal luar diri. Aspek internal meliputih kemampuan,

minat, motivasi, nilai-nilai dan sikap, ekspektasi harapan dan persepsi tentang

pendidikan. Pada aspek eksternal meliputi latar belakang ekonomi orangtua,

persepsi orangtua tentang pendidikan, jarak sekolah dari rumah, hubungan guru-

Page 23: PERUBAHAN SIKAP MASYARAKAT NELAYAN GAMPONG …repository.utu.ac.id/445/1/I-V.pdf · 2017. 9. 21. · perbedaan individu. Sedangkan para ahli sosiologi sikap memiliki arti yang lebih

21

murid, usaha yang di lakukan pemerintah meliputih pemberian bantuan dan

pengadaan sarana dan prasarana. Banyaknya siswa-siswa yang tidak berhasil

dalam belajar, termasuk banyaknya anak-anak putus sekolah bisa dilihat dari

kedua aspek tersebut, Hasanuddin (2000 : h. 32).

Perubahan sikap masyarakat nelayan tentang pendidikan, meski sedikit demi

sedikit sudah ada perkembangan, namun sangat susah merombak tradisi

pemikiran masyarakat setempat. Melihat hal tersebut, tampaknya pemerintah

perlu memikirkan bagaimana anak-anak nelayan bisa mengakses pendidikan

dengan wajar. Menurut Kamus Besar Indonesia, aspirasi adalah harapan dan

tujuan untuk keberhasilan yang akan datang atau ilham yang timbul dalam

mencipta. Gagasan adalah merupakan hasil pemikiran atau ide, sedangkan

persepsi adalah tanggapan penerimaan langsung dari sesuatu atau serapan maupun

pandangan atau pemahaman.

Alasan nelayan berusaha melaut adalah: untuk mencukupi kebutuhan

keluarga, sesuai dengan sumber daya yang ada, meneruskan pekerjaan orang tua.

Disamping itu, alasan lain adalah karena sulitnya mencari pekerjaan, adanya

keterbatasan pengetahuan dan kemampuan, tidak membutuhkan pendidikan yang

tinggi dan tidak ada pekerjaan lain.

Menurut Dahuri dkk (2001 : h. 26), di dalam pembangunan masyarakat

desa pantai tempat bermukim nelayan sesuai sifat, situasi dan kondisi yang ada,

ditemukan berbagai permasalahan sebagai berikut:

1) Desa pantai pada umumnya terisolasi.

2) Sarana pelayanan dasar termasuk prasarana fisik masih terbatas.

Page 24: PERUBAHAN SIKAP MASYARAKAT NELAYAN GAMPONG …repository.utu.ac.id/445/1/I-V.pdf · 2017. 9. 21. · perbedaan individu. Sedangkan para ahli sosiologi sikap memiliki arti yang lebih

22

3) Kondisi lingkungan kurang terpelihara.

4) Air bersih dan sanitasi jauh dari cukup.

5) Keadaan perumahan umumnya masih jauh dari layak huni.

6) Keterampilan yang di miliki penduduk umumnya terbatas pada masalah

penangkapan ikan sehingga kurang mendukung diversifikasi kegiatan.

7) Pendapatan penduduk rendah.

8) Peralatan melaut yang dimiliki terbatas.

9) Permasalahan modal.

10) Waktu dan tenaga yang tersita untuk kegiatan penangkapan ikan cukup

besar sehingga kurang mempunyai kesempatan untuk mencari usaha

tambahan maupun memperhatikan keluarga.

11) Kurang pengetahuan tentang pengelolaan kehidupan ikan maupun siklus

hidup biota laut.

12) Pada umumnya keadaan lingkungan alam sekitar pantai kurang mendukung

usaha pengembangan kegiatan pertanian.

13) Karena kurangnya waktu senggang, umumnya mereka kurang bergaul,

kekeluargaan lemah dan kurang perhatian pada lembaga-lembaga

masyarakat di desa maupun dalam pembangunan desanya.

14) Kegiatan ekonomi masyarakat umumnya masih tradisional, terbatas pada

satu produk saja yaitu ikan.

Dalam kehidupan nelayan, orang tua beranggapan bahwa anak laki-

lakinyalah yang nanti akan membantu melunaskan utang pada tengkulak. Di lain

pihak, anak-anak muda nelayan juga cukup memahami kesulitan hidup orang

Page 25: PERUBAHAN SIKAP MASYARAKAT NELAYAN GAMPONG …repository.utu.ac.id/445/1/I-V.pdf · 2017. 9. 21. · perbedaan individu. Sedangkan para ahli sosiologi sikap memiliki arti yang lebih

23

tuanya sehingga keinginan untuk membantu orang tuanya pun cukup besar. Di

samping itu, sebagian besar anak nelayan pun masih ingin bekerja di bidang

kenelayanan untuk menambah pendapatan keluarga, Mulyadi (2005 : h. 162).

Dalam rumah tangga nelayan, lapangan kerja di luar penangkapan ikan

seperti industri pengolahan dan perdagangan dapat meningkatkan perluasan

kesempatan kerja secara total berupa masukan waktu rumah tangga untuk

kegiatan produktif. Untuk kelompok istri dan anak-anak misalnya ketika

partisipasi lapangan kerja mereka relatif rendah, dan pada saat bersamaan anak-

anak mereka juga perlu mendukung untuk pembentukan pendapatan di masa

waktu luang. Perluasan lapangan kerja wanita yang tidak konflik dengan waktu

pengasuhan anak dan waktu untuk kegiatan rumah tangga menjadi ini lebih

rasional untuk dikembangkan daripada wanita dan anak-anak menghabiskan

waktunya untuk sesuatu yang tidak berguna tanpa menghasilkan nilai

ekonomisnya, Mulyadi (2005: h. 162).

Pemberdayaan pendidikan anak nelayan tidak terlepas dari pemberdayaan

masyarakat pesisir. Persoalan yang dihadapi adalah, sebagian masyarakat pesisir

masih beranggapan bahwa pendidikan itu tidak penting. Yang perlu dilakukan

memotong pragmatisme nelayan dan membalik paradigma bahwa pendidikan itu

penting, Anonimous (2006: h. 28).

1.3 Masyarakat Nelayan

Masyarakat nelayan merupakan kolompok masyarakat yang pekerjaannya

melaut untuk menangkap ikan. Sebagian hasil tangkapan tersebut dikosumsi untuk

keperluan rumah tangganya atau dijual seluruhnya. Secara geografis, masyarakat

Page 26: PERUBAHAN SIKAP MASYARAKAT NELAYAN GAMPONG …repository.utu.ac.id/445/1/I-V.pdf · 2017. 9. 21. · perbedaan individu. Sedangkan para ahli sosiologi sikap memiliki arti yang lebih

24

nelayan adalah masyarakat yang hidup, tumbuh dan berkembang di kawasan

pesisir, yakni suatu kawasan transisi antara wilayah darat dan laut Kusnadi (2009:

h. 3).

Menurut Imron (2003) dalam Mulyadi (2005), nelayan adalah suatu

kelompok masyarakat yang kehidupannya tergantung langsung pada hasil laut,

baik dengan cara melakukan penangkapan ataupun budidaya. Mereka pada

umumnya tinggal di pinggi pantai, sebuah lingkungan pemukiman yang dekat

dengan lokasi kegiatannya. Seperti masyarakat yang lain, masyarakat nelayan

menghadapi sejumlah masalah politik, sosial dan ekonomi yang kompleks.

Masalah-masalah tersebut antara lain:

1) Kemiskinan, kesenjangan sosial dan tekanan-tekanan ekonomi yang datang

setiap saat

2) Keterbatasan akses modal, teknologi dan pasar sehingga memengaruhi

dinamika usaha.

3) Kelemahan fungsi kelembagaan sosial ekonomi yang ada

4) Kualitas sumberdaya mayarakat yang rendah sebagai akibat keterbatasan

akses pendidikan, kesehatan, dan pelayanan publik.

5) Degradasi sumberdaya lingkungan baik di kawasan pesisir, laut, maupun

pulau-pulau kecil, dan

6) Belum kuatnya kebijakan yang berorientasi pada kemaritiman sebagai pilar

utama pembangunan nasional.

Dilihat dari pemilikan alat-alat produksi, masyrakat nelayan di bagi kedalam

dua katagori sosial, yaitu nelayan pemilik dan nelayan buruh atau nelayan

Page 27: PERUBAHAN SIKAP MASYARAKAT NELAYAN GAMPONG …repository.utu.ac.id/445/1/I-V.pdf · 2017. 9. 21. · perbedaan individu. Sedangkan para ahli sosiologi sikap memiliki arti yang lebih

25

tridisional. Nelayan yang mengoprasikan alat tangkap payang atau porsen

termasuk katagori nelayan besar, sedangkan nelayan-nelayan yang

mengoperasikan alat tangkap pancing atau jaring tradisional tergolong nelayan

kecil. Kusnadi (2006: h. 29)

Masyarakat nelayan merupakan kelompok masyarakat yang pekerjaannya

melaut untuk menangkap ikan. Sebagian hasil tangkapan tersebut dikonsumsikan

untuk keperluan rumah tangga atau dijual seluruhnya. Kegiatan melaut dilakukan

setiap hari kecuali pada musim barat, masa terang bulan, atau malam Jumat

mereka libur kerja. Kapan waktu keberangkatan dan kepulangan melaut umumnya

ditentukan oleh jenis dan kualitas alat tangkap, Kusnadi (2006 : h. 27). Jadi dari

uraiyan diatas, ada beberapa unsur dari masyarakat yaitu sebagai berikut :

1) Manusia yang hidup bersama

2) Bercampur untuk waktu yang cukup lama

3) Saling mengadakan hubungan atau interaksi social

4) Adanya kesadaran bahwa mereka sebagai suatu kesatuan

5) Adanya suatu sistem hidup bersama

Secara jelas dan terinci anderssor dan parker mengemukakan ciri-ciri dari

suatu masyarakat yaitu :

1) Adanya sejumlah orang

2) Tinggal dalam suatu daerah tertentu

3) Mengadakan atau mempunyai hubungan yang tetap teratur sama lain

4) Sebagai akibat hubungan ini membentuk suatu sistem hubungan antara

manusia

Page 28: PERUBAHAN SIKAP MASYARAKAT NELAYAN GAMPONG …repository.utu.ac.id/445/1/I-V.pdf · 2017. 9. 21. · perbedaan individu. Sedangkan para ahli sosiologi sikap memiliki arti yang lebih

26

5) Mereka terlibat karena memiliki kepentingan yang sama

Nelayan adalah orang yang secara aktif melakukan kegiatan menangkap

ikan, baik secara langsung seperti penebar dan pemakai jaring maupun secara

tidak langsung seperti juru mudi perahu layar, nakhoda kapal ikan bermotor, ahli

mesin kapal, juru masak kapal penangkap ikan sebagai mata pencaharian,

Mulyadi (2005 : h. 171).

Nelayan berbeda dengan petani tambak, perbedaannya yang mendasar

adalah nelayan memanfaatkan wilayah pesisir sebagai tempat bekerja, sedangkan

petani tambak mengelola daerah rawa, sungai, sawah, dan sejenisnya untuk

mengelola ikan dan produk perikanan lainnya, Elfrindi dalam Mulyadi (2005 : h.

172).

Menurut Mulyadi (2005 : h. 7), nelayan bukanlah suatu entitas tunggal

mereka terdiri dari beberapa kelompok. Dilihat dari segi kepemilikan alat tangkap,

nelayan dapat dibedakan menjadi tiga kelompok yaitu:

a) Nelayan buruh adalah nelayan yang bekerja dengan alat tangkap milik orang

lain.

b) Nelayan juragan adalah nelayan yang memiliki alat tangkap yang

dioperasikan oleh orang lain.

c) Nelayan perorangan adalah nelayan yang memiliki peralatan tangkap

sendiri, dan dalam pengoperasiaannya tidak melibatkan orang lain.

Di lihat dari pemilikan alat-alat produksi, masyarakat nelayan dibagi ke

dalam dua kategori sosial, yaitu nelayan pemilik dan nelayan buruh. Kedua pihak

terikat oleh hubungan kerja sama dalam organisasi penangkapan. Jumlah nelayan

Page 29: PERUBAHAN SIKAP MASYARAKAT NELAYAN GAMPONG …repository.utu.ac.id/445/1/I-V.pdf · 2017. 9. 21. · perbedaan individu. Sedangkan para ahli sosiologi sikap memiliki arti yang lebih

27

buruh dalam setiap organisasi penangkapan bergantung pada jenis dan ukuran

perahu yang mengoperasikan alat tangkap yang dioperasikan. Dilihat dari skala

usahanya, masyarakat nelayan terbagi menjadi dua kategori, yaitu nelayan besar

dan nelayan kecil atau nelayan tradisional. Nelayan yang mengoperasikan alat

tangkap payang atau porsen termasuk kategori nelayan besar, sedangkan nelayan

yang mengoperasikan alat tangkap pancing atau jaring tradisional tergolong

nelayan kecil. Nelayan besar memiliki orientasi ekonomis yang tinggi, sedangkan

nelayan kecil lebih banyak bersifat subsistensi.

2.3.1 Nelayan Tradisional dan Modern

Nelayan tradisional secara umum disebut nelayan yang memanfaatkan

sumber daya perikanan dengan peralatan tangkap tradisional, modal usaha yang

kecil, dan organisasi penangkapan yang relatif sederhana. Dalam kehidupan

sehari-hari, nelayan tradisional lebih berorientasi pada pemenuhan kebutuhan

sendiri. Dalam arti hasil alokasi hasil tangkapan yang dijual lebih banyak

dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan pokok sehari -hari, khususnya pangan,

dan bukan di investasikan kembali untuk pengembangan skala usaha. Dalam

konteks nelayan, nelayan tradisional diartikan sebagai orang yang begerak

disektor kelautan dengan menggunakan perahu layar tanpa motor, sedangkan

mereka yang menggunakan mesin atau perahu motor merupakan nelayan modern

masyrakat nelayan merupakan kolompok masyarakat yang pekerjaanya melaut

untuk menangkap ikan. Sebagian hasil tangkapan tersebut dikosumsi untuk

keperluan rumah tangganya atau dijual seluruhnya. Kusnadi, (2006. h:27)

Menurut Asri (2000 : h. 131), mencoba membuat dua kemungkinan jawaban,

Page 30: PERUBAHAN SIKAP MASYARAKAT NELAYAN GAMPONG …repository.utu.ac.id/445/1/I-V.pdf · 2017. 9. 21. · perbedaan individu. Sedangkan para ahli sosiologi sikap memiliki arti yang lebih

28

yakni nelayan muncul akibat kegiatan warisan yang turun temurun. Alternatif lain

adalah nelayan tumbuh di dasarkan pertimbangan ekonomi semata. Artinya,

rumah tangga nelayan bertambah karena adanya tuntutan secara ekonomis dan

permintaan akan hasil ikan yang meningkat dari tahun ke tahun. Asri juga

mengemukakan bahwa pada kalangan nelayan tradisional yang bercirikan

berusaha dengan perahu tanpa motor muncul sebagai kelanjutan dari usaha orang

tua yang memiliki kegiatan utama sebagai nelayan. Sementara itu, rumah tangga

nelayan modern berkembang karena reaksi dari permintaan pasar terhadap

kebutuhan protein yang berasal dari sumber daya laut. Dengan kata lain,

pertimbangan atau komersialisasi jauh lebih berperan dibandingkan dengan

pertimbangan karena status sebagai turun-temurun, Mulyadi (2005: h. 173).

1.4 Tinjauan Sosiologi Tentang Perubahan Sikap Masyarakat

Suatu tinjauan sosiologi setiap masyarakat senantiasa berada dalam proses

perubahan. Perubahan sikap yang terjadi dapat diketahui dengan membandingkan

keadaan masyarakat masa sekarang dengan keadaan masa lampau. Laju atau

kecepatan perubahan tidak selalu sama antara satu masyarakat dengan masyarakat

lain, miasalnya antara masyarakat desa dan masyarakat kota. Masyarakat desa

mengalami perubahan yang sangat lambat dari pada masyarakat kota. Demikain

juga antara masyarakat yang terisolasi,terasing dan masyarakat terbuka atau yang

mempunyai hubungan dengan masyarakat lain. Masyarakat terisolasi mempunayai

laju perubahan yang sangat lambat, sehinga masyarakat sering disebut,

masyarakat statis” yang tidak selalu berarti tidak mengalami perubahan sama

sekali dalam masyarakat,, Sutrisno Kutoyo (2004 : h.22).

Page 31: PERUBAHAN SIKAP MASYARAKAT NELAYAN GAMPONG …repository.utu.ac.id/445/1/I-V.pdf · 2017. 9. 21. · perbedaan individu. Sedangkan para ahli sosiologi sikap memiliki arti yang lebih

29

Menurut Robert Mc Ivar dalam Sutrisno (2004 : h. 27), Perubahan dalam

masyarakat merupakan perubahan dalam hubungan-hubungan sosial atau

perubahan terhadap keseimbangan perubahan sikap yang terjadi dalam

masyarakat dapat menimbulkan ketidak seimbangan disequilibrium hubungan-

hubungan sosial. Ketidak seimbangan terjadi, misalnya karna unsur-unsur dalam

masyarakat ada yang berubah dengan cepat ada yang berubah sangat lambat

keadaan seperti ini disebut cultrural lack atau kesenjangan budaya.

Page 32: PERUBAHAN SIKAP MASYARAKAT NELAYAN GAMPONG …repository.utu.ac.id/445/1/I-V.pdf · 2017. 9. 21. · perbedaan individu. Sedangkan para ahli sosiologi sikap memiliki arti yang lebih

30

BAB III

METODELOGI PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Metodelogi penelitian adalah menggunakan penelitian kualitatif, menurut

Creswel (1998), menyatakan penelitian kualitatif sebagai suatu kompleks, peneliti

merupakan riset kata-kata laporan terkunci dari laporan responden, dan melakukan

studi pada situasi yang alami. Penelitian kualitatif merupakan riset yang bersifat

diskriptif dan cendurung menggunakan analisis dengan pendekatan induktif. Proses

dan makna (perespektif subjek) lebih di tonjolkan dalam penelitian kualitatif.

Landasan teori dimanfaatkan sebagai pemandu agar fokus penelitian sesuai dengan

fakta di lapangan, Juliannyah Naoor (2011 : h. 34).

3.2 Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data

3.2.1 Sumber Data

Sumber data yang dipergunakan pada penelitan ini adalah subjek dari mana

data dapat diperoleh Arikunto (2002 : h. 107).

Yang menjadi sumber data pada penelitian ini adalah :

1) Data Primer

Data primer yaitu data yang diperoleh lansung dari objek yang akan di teliti

(responden). Pengumpulan data primer dengan menggunakan instrument penelitian,

yaitu kuesioner dan (interview guide), Bagong Suyanto dan Satinah (2006 : h. 55).

2) Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang telah dikumpulkan oleh pihak lain, data

skunder sebagi sumber informasi yang diperoleh dari berbagai sumber baik

Page 33: PERUBAHAN SIKAP MASYARAKAT NELAYAN GAMPONG …repository.utu.ac.id/445/1/I-V.pdf · 2017. 9. 21. · perbedaan individu. Sedangkan para ahli sosiologi sikap memiliki arti yang lebih

31

eklektronik, buku, catatan harian, majalah, koran dan lain-lain, Mudrajad Kuncoro,

Ph.D (2009 : h. 148-150).

3.3 Teknik Penentuan Informan

Teknik penentuan informan menggunakan purposif sampling, dalam teknik

ini, siapa yang akan diambil sebagai anggota sampel pengumpulan data yang telah

diberi penjelasan oleh peneliti akan mengambil siapa saja yang menurut

pertimbangan tertentu sesuai dengan maksud dan berdasarkan tujuan, Irawan

Soehartono (2008: h. 63). Adapun jumlah informan dalam penelitian ini yaitu

sebanyak sepuluh informan anatara lain:

1) Informan kunci yang meliputi Sekdes gampong, tuha peut, ketua pemuda,

Pang lima Laut.

2) Informan umum yang meliputi masyarakat lembaga adat gampong

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian kualitatif, data dapat diartikan sebagai fakta atau informasi

yang di peroleh dari aktor subjek peneliti, informan, pelaku, aktivitas dan tempat

yang menjadi subjek penelitianya, Muhammad Idrus (2009 : h. 61). Dalam

pengumpulan data, data yang diperlukan dalam penelitian ini menggunakan teknik

pengumpulan data sebagai berikut:

1) Wawancara (interview) adalah suatu pengumpulan data dengan mengajukan

pertanayaan secara lansung oleh pewawancara pengumpul data kepada

responden dan di jawaban-jawaban responden di catat atau direkam dengan

alat perekam yang digunakan untuk mengetahui hal-hal dari responden secara

Page 34: PERUBAHAN SIKAP MASYARAKAT NELAYAN GAMPONG …repository.utu.ac.id/445/1/I-V.pdf · 2017. 9. 21. · perbedaan individu. Sedangkan para ahli sosiologi sikap memiliki arti yang lebih

32

lebih mendalam atau pembuktian terhadap informasi, Irawan Soehartono

(2008 : h. 67).

2) Observasi

Teknik ini menuntut adanya pengamatan dari peneliti baik secara lansung

maupun tidak lansung terhadap objek penelitian. Instrument yang dapat

digunakan yaitu lembar pengamatan, panduan pengamatan, ruang (tempat),

pelaku, kegiatan, objek, perbuatan, kejadian atau peristiwa, waktu, dan

perasaan. Observasi dilakukan untuk menjelaskan, memeriksa dan merinci

gejala yang terjadi serta dilakukan untuk memperoleh data yang dapat

diperoleh dengan teknik penelitian, Jalaluddin Rakhmat (2009 : h. 84 ).

3) Dokumen

Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu, yaitu

dokumen berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental.

Penelitian juga akan semakin kredibel apabila di dukung oleh foto-foto atau

karya tulis akademik dan seni yang telah ada, Bogdan dalam Sugiyono (2012

: h. 422).

3.5 Instrumen Penelitian

Penelitian yang menggunakan metode kualitatif, adalah suatu metode

penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alami, maka

penelitian adalah sebagai instrumen kunci, Moleong (2004 : h. 4). Penggunaan

penelitian sebagai instrumen penelitian guna mendapatkan data yang valid dan

realible. Namun untuk membantu kelancaran dalam pelaksananya, peneliti juga

didukung instrumen pembantu seperti pedoman wawancara.

Page 35: PERUBAHAN SIKAP MASYARAKAT NELAYAN GAMPONG …repository.utu.ac.id/445/1/I-V.pdf · 2017. 9. 21. · perbedaan individu. Sedangkan para ahli sosiologi sikap memiliki arti yang lebih

33

Adapun langkah-langkah penyusunan wawancara yaitu, peneliti melakukan

hal-hal sebagai berikut:

a) Menetapkan informan yang ingin diwawancarai

b) Menyiapkan topik-topik masalah yang akan jadi pembicaraan

c) Membukan atau mengawali wawancara

d) Mengkonfermasikan inti sari dan wawancara dan mengakhirinya

e) Menuliskan wawancara kedalam catatan lapangan

f) Mengidentifikasi tindak lanjut hasil wawancara yang telah peneliti peroleh.

Dalam instrumen penelitian ini alat bantu yang digunakan antara lian kamera,

catatan lapangan dan panduan wawancara.

3.6 Teknik Analisa Data

Analisis data penelitian kualitatif dilakukan semenjak sebelum memasuki

lapangan, selama dilapangan dan setelah selesai dilapangan. Dalam hal ini Nasution

dalam Sugiyono (2012 : h. 428-429), menyatakan “analisis telah mulai semenjak

merumuskan dan menjelaskan masalah, sebelum terjun kelapangan dan berlangsung

terus sampai penulisan hasil penelitian.

1) Pengumpulan data

Pengumpulan data adalah mengumpulkan data-data yang diperoleh di

lapangan baik berupa catatan lapangan, gambaran, dokumen dan lainnya di

periksa kembali, diatur dan kemudian di urutkan

2) Reduksi data

Hasil penelitian yang ditemukan dilapangan sebagai bahan mentah dirangku,

direduksi kemudian disusun supaya lebih sistematis yang di fokuskan pada

Page 36: PERUBAHAN SIKAP MASYARAKAT NELAYAN GAMPONG …repository.utu.ac.id/445/1/I-V.pdf · 2017. 9. 21. · perbedaan individu. Sedangkan para ahli sosiologi sikap memiliki arti yang lebih

34

fokus-fokus dari hasil-hasil penelitian. Dari hasil data tersebut peneliti

membuat catatan atau rangkuman yang disusun secara sistematis.

3) Sajian Data

Sajian data ini membantu peneliti untuk melihat gambaran keseluruhan atau

bagian bagian tertentu dari hasil penelitian.

4) Varifikasi Data

Dari data – data yang diperoleh dari hasil wawancara, observasi dan

dokumentasi kemudian peneliti mencari makna dari hasil penlitian atau dari

hasil yang terkumpul. Peneliti berusaha untuk mencari pola hubungan serta

hal – hal yang sering timbul. Dari hasil penelitian atau data yang diperoleh

dari lapangan peneliti akan membuat suatu kesimpulan-kesimpulan kemudian

diverfikasi.

3.7 Pengujian Kredibilitas Data

1) Kredibilitas (Validitas Internal)

Bermacam – macam cara pengujian kredibilitas data atau kepercayaan

terhadap data hasil penelitian kualitatif antara lain dilakukan dengan perpanjangan

pengamatan, peningkatan ketekunan dalam penelitian, triangulasi, diskusi dengan

teman sejawat, analisis kasus negatif dan membercheck.

a) Perpanjangan Pengamatan dengan menggunakan perpanjangan pengamatan

berarti peneliti kembali ke lapangan, melakukan pengamatan, wawancara lagi

dengan sumber data yang pernah ditemui maupun baru. Dengan begitu

hubungan peneliti dengan nara sumber akan semakin terbentuk rapport,

semakin akrab, semakin terbuka, saling mempercayai sehingga tidak ada

Page 37: PERUBAHAN SIKAP MASYARAKAT NELAYAN GAMPONG …repository.utu.ac.id/445/1/I-V.pdf · 2017. 9. 21. · perbedaan individu. Sedangkan para ahli sosiologi sikap memiliki arti yang lebih

35

informasi yang disembunyikan lagi. Bila telah terbentuk rapport, maka telah

terjadi kewajaran dalam penelitian, dimana kehadiran peneliti tidak lagi

mengganggu perilaku yang dipelajari.

b) Meningkatkan Ketekunan, meningkatkan ketekunan berarti melakukan

pengamatan secara lebih cermat dan berkesinambungan. Dengan cara

tersebut, maka kepastian data dan urutan peristiwa akan dapat direkam secara

pasti dan sistematis serta peneliti dapat melakukan pengece kan kembali

apakah data yang telah ditemukan itu salah atau tidak. Demikian juga dengan

meningkatkan ketekunan, maka peneliti dapat memberikan deskripsi data

yang akurat dan sistematis tentang apa yang diamati.

c) Triangulasi Teknik pengumpulan data triangulasi adalah teknik pengumpulan

data yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data

dan sumber data yang telah ada. Bila peneliti melakukan pengumpulan data

dengan triangulasi, maka sebenarnya peneliti mengumpulkan data sekaligus

menguji kredibilitas data, yaitu mengecek kredibilitas data dengan berbagai

teknik pengumpulan data dan berbagai sumber data.

d) Triangulasi, Sumber Triangulasi sumber untuk menguji kredibilitas data

dilakukan dengan cara mengecek data yang telah ada melalui beberapa

sumber.

e) Triangulasi Teknik Triangulasi teknik untuk menguji data dilakukan dengan

cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda.

Misalnya data di peroleh dari wawancara, lalu dicek dengan observasi,

dokumentasi, atau kuesioner. Bila dengan tiga teknik pengujian kredibilitas

data tersebut menghasilkan data yang berbeda – beda, maka peneliti

Page 38: PERUBAHAN SIKAP MASYARAKAT NELAYAN GAMPONG …repository.utu.ac.id/445/1/I-V.pdf · 2017. 9. 21. · perbedaan individu. Sedangkan para ahli sosiologi sikap memiliki arti yang lebih

36

melakukan diskusi lebih lanjut kepada sumber data yang bersangkutan untuk

memastikan data mana yang dianggap benar. Atau mungkin semuanya benar,

karena sudut pandangnya berbeda – beda.

f) Triangulasi Waktu waktu juga sering mempengaruhi kredibilitas data. Data

yang di kumpulkan dengan teknik wawancara di pagi hari pada saat nara

sumber masih segar, belum banyak masalah, akan memberikan data yang

lebih valid sehingga lebih kredibel. Untuk itu dalam pengujian kredibilitas

data dapat di lakukan dengan cara melakukan pengecekan dengan wawancara,

observasi atau teknik lain dalam waktu atau situasi yang berbeda.

2) Transferabilitas

Transferabilitas merupakan validitas eksternal dalam penelitian kuantitatif.

Validitas eksternal menunjukkan derajad ketepatan atau dapat diterapkannya hasil

penelitian ke populasi dimana sampel tersebut diambil. Nilai transfer ini berkenaan

dengan pertanyaan, sehingga hasil penelitian dapat diterapkan atau digunakan

dalam situasi lain. Oleh karena itu, agar orang lain dapat memahami hasil

penelitian kualitatif sehingga ada kemungkinan untuk menerapkan hasil penelitian

tersebut, maka peneliti ketika membuat laporannya harus memberikan uraian yang

rinci, jelas, sistematis dan dapat dipercaya.

3) Dependebilitas dan Conformabilitas

Dalam penelitian kualitatif uji (conformabilitas) mirip dengan uji

dependebilitas sehingga pengujiannya dapat dilakukan secara bersamaan. Menguji

conformabilitas berarti menguji hasi penelitian di kaitkan dengan proses yang di

lakukan. Bila hasil penelitian merupakan fungsi dari proses penelitian yang di

lakukan maka penelitian tersebut telah memenuhi standar conformabilitas. Uji ini di

Page 39: PERUBAHAN SIKAP MASYARAKAT NELAYAN GAMPONG …repository.utu.ac.id/445/1/I-V.pdf · 2017. 9. 21. · perbedaan individu. Sedangkan para ahli sosiologi sikap memiliki arti yang lebih

37

maksudkan agar pola-pola pertanyaan yang diajukan kepada subjek-subjek lain

yang serupa makan di dapatkan hasil yang serupa pula sehingga didapatkan

keabsahan data untuk penelitian lebih lanjut.

3.8 Jadwal Penelitian

Adapun Jadwal penelitian untuk pengumpulan data mengenai Perubhan

Sikap Masyarakat Nelayan Gampong Nasreuhe Terhadap Pendidikan Kecamatan

Salang Kabupaten Simeulue selama enam bulan atau satu semister di mulai dari

bulan Januari sampai dengan Juni 2014. Adapun kegiatan yang dilakukan dapat

dilihat pada jadwal penelitian berikut ini:

JADWAL PENELITIAN

Kegiatan Bulan

1 2 3 4 5 6

Persiapan Kebutuhan untuk proses di lapangan

Perizinan √

Pemilihan beberapa orang sebagai

informan √ √

Pemilihan instrumen yang digunakan

dalam penelitian √ √

Penelitian

Mengamati penyebab perilaku koruptif. √ √

Mengamati faktor perilaku koruptif. √ √

Pengolahan data dan pembuatan laporan hasil

penelitian √

Persiapan Ujian √

Page 40: PERUBAHAN SIKAP MASYARAKAT NELAYAN GAMPONG …repository.utu.ac.id/445/1/I-V.pdf · 2017. 9. 21. · perbedaan individu. Sedangkan para ahli sosiologi sikap memiliki arti yang lebih

38

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Sebelum membahas hasil penelitian ini, penulis merasa perlu menjelaskan

sekilas gambaran umum lokasi penelitian. Oleh sebab itu perlu diketahui peneliti

adalah sejarah singkat nama gampong sejarah pembangunan gampong kondisi

geografis keadaan sosial Adapun lokasi penelitian yang diambil peneliti adalah

Gampong Nasreuhe Kecamatan Salang Kabupaten Simeulue.

4.2 Sejarah Singkat Nama Gampong Nasreuhe

Awal mula Gampong Nasreuhe ada, ketika beberapa keluarga berimigrasi

kewilayah tersebut dan seiring waktu mereka mendirikan sebuah perkampungan

di tengah hutan pada saat itu juga bersamaan dengan diawalinya pembukaan lahan

perkampungan penjajah belanda masuk dan memaksa masyarakat untuk

mengikuti aturan mereka.

Dengan datangnya penjajah akhirnya penduduk dipaksa atau dirodi untuk

menjalakan perintah dalam menghubungakan jalan menuju kampung-kampung

yang berdekatan dengan kampong nasreuhe. Sekarang sudah merupakan jalan

raya antar kecamatan. Sedangakan pada saat pembukan perkampungan itu

diketuai sala seorang yang dianggap sangat berperan dalam masyarakat dan

sebagai kepalah suku yang bernama Raja Aman.

Penjajah terus mengembangkan perluasan hasil rempah-rempah jumlah

pendudukpun bertambah masyarakat baik terutama mereka mendirikan surau

(Meunasah) untuk mengembangkan Syiar Islam ke anak-anak mereka, kemudian

Page 41: PERUBAHAN SIKAP MASYARAKAT NELAYAN GAMPONG …repository.utu.ac.id/445/1/I-V.pdf · 2017. 9. 21. · perbedaan individu. Sedangkan para ahli sosiologi sikap memiliki arti yang lebih

39

dibidang pertanian, perikanan, perternakan kerbau dan perkebunan serta

pendidikan walaupun sifatnya sembunyi-sembuyi.

Keberhasilan perkebunan pun pada saat itu dianggap sangat menjanjikan

terutama di bidang perkebunan cengkeh dan sampai saat ini kawasan nasreuhe

tersebut masih dikenal dengan penghasilan panen cengkeh terbanyak di

kecamatan salang. Pada tahun 1944, barulah nasreuhe ini berubah menjadi

perkampungan dengan nama Gampong Nasreuhe yang pada awalnya terdiri dari 4

dusun yaitu:

1. Sebelah Utara Dusun Bungan

2. Sebelah Barat Dusun Suak Manang

3. Sebelah Timur Dusun Ganang

4. Sebelah Selatan Dusun Lalla

Kemudian pada tahun 2002, dusun sebelah timur yaitu dusun Ganang

memekarkan diri menjadi Gampong Ganang Pusako dan sebelah utara yaitu

dusun Bunga dimekarkan juga manjadi Gampong Bunga dikarenakan jumlah

penduduk yang pada saat itu sudah memadai untuk dijadikan sebuah Gampong

baru.

Pada tahun 2004 sebahagian penduduk mengungsi ke gampong lain karena

di Gampong Nasreuhe khususnya Simeulue dan umumnya di Aceh terjadi gempa

dan tsunami mengakibatkan kehancuran tempat tinggal atau rumah penduduk, dan

pada tahun, 2007 masyarakat yang pindah sementara sudah kembali kegampong

setelah masyarakat memilikki rumah yang dibangun pemerintah dan NGO untuk

dihuni selamanya dan saat ini masyarakat sedang menata kembali gampong setela

Page 42: PERUBAHAN SIKAP MASYARAKAT NELAYAN GAMPONG …repository.utu.ac.id/445/1/I-V.pdf · 2017. 9. 21. · perbedaan individu. Sedangkan para ahli sosiologi sikap memiliki arti yang lebih

40

porak-poranda akibat terjangan gempa dan tsunami yang di tinggalkan oleh

sebahagian masyarakat hampir 4 tahun lamanya.

4.3 Sejarah Pemerintahan Gampong Nasreuhe

Sistem pemerintahan Gampong Nasreuhe sudah di bangun sejak zaman

dahulu, dimana fungsi pemerintahan masih sangat kental dengan budaya lokal

yaitu pemerintahan yang mengedepankan nilai-nilai islami sebagai perinsip

pembangunan. Keberadaan Mesjid, Surau (Meunasa) dan balai desa merupakan

sebuah simbul sekaligus kekuatan untuk membicarakan setiap persoalan

masyarakat. Dari sini pemerintah gampong membicarakan strategi pembangunan.

Secara formal dari dulunya Gampong Nasreuhe dipimpin seorang geuchik dan di

bantu tuha peut sebagai lembaga permusyawaratan gampong yang sudah mulai

berfungsi sejak zaman kolonil belanda dulu.

4.4 Sejarah Pembagunan Gampong Nasreuhe

Pembangunan Gampong Nasreuhe sejak dari tahun ketahun mengalami

pasang surut, mulai dari sistem pembangunan yang di jalankan sampai pada geliat

pembangunan yang terjadi. Kondisi ini sangat dipengaruhi oleh pimpinan

gampong dan kondisi masyarakat yang mendiami Gampong Nasreuhe dari masa

kemasa. Secara umum pembangunan gampong nasreuhe dapat digambarkan

melalui priode pemerintahan, ini dilakukan untuk melihat dampak yang

ditimbulkan dari setiap pembangunan, baik terhadap pembangunan itu sendiri

maupun dampak yang di timbulkan terhadap masyarakat secara sosial kultur.

Pembangunan yang dilakukan merupakan sebuah proses yang dibangun

dari dalam, artinya pembangunan yang melibatkan masyarakat baik secara gotong

royong maupun swadaya. Masyarakat masih memandang pembangunan gampong

Page 43: PERUBAHAN SIKAP MASYARAKAT NELAYAN GAMPONG …repository.utu.ac.id/445/1/I-V.pdf · 2017. 9. 21. · perbedaan individu. Sedangkan para ahli sosiologi sikap memiliki arti yang lebih

41

sebagai milik bersama yang akan dinikmati secara bersama, kebersamaan, gotong

royong, keswadayaan merupakan nilai-nilai yang dikedepankan. Pembangunan

tidak harus bergantung dari pihak lain, pembangunan bisa dilakukan sendiri.

Nilai-nilai inilah yang menjadi modal awal pembangunan.

4.5 Kondisi Geografis Gampong Nasreuhe

1. Letak Gampong

Gampong Nasreuhe adalah sala satu gampong yang berada dalam

kemukiman Alang Kecamatan Salang Kabupaten Simeulue.

Gampong Nasreuhe terbagi atas lima Dusun yaitu:

Dusun Nasreuhe Tanjung

Dusun Baiturrahman

Dusun Juadaru

Dusun Tri Jaya

Dusun Bondeng Jaya

Di tinjau dari segi geografis Gampong Nasreuhe Kecamatan Salang

Kabupaten Simeulue merupakan gampong yang berdekatan dengan Gampong

Bunga, Kenangan Jaya,

2. Batas Gampong

Gampong Nasreuhe merupakan sala satu gampong di kecamatan salang

yang berbatasan dengan gampong lain yang masih dalam satu kecamatan. Adapun

batas Gampong Nasreuhe dalah:

Sebelah Utara Gampong Kenangan Jaya

Sebelah Selatan Gampong Bunga

Sebelah Barat Lautan Hindia

Page 44: PERUBAHAN SIKAP MASYARAKAT NELAYAN GAMPONG …repository.utu.ac.id/445/1/I-V.pdf · 2017. 9. 21. · perbedaan individu. Sedangkan para ahli sosiologi sikap memiliki arti yang lebih

42

Sebelah timur Lautan Hindia

Gampong Nasreuhe berada dalam kemukiman Alang Kecamatan Salang

Kabupaten Simeulue dengan luas wilayah 3.000 ± 6.000 meter, yang terdiri dari

areal pemukiman 300 ± 3.000 meter, areal pertanian dan perkebunan 400 ±

3.000 meter, areal persawahan 300 ± 3.000 meter, areal rawa-rawa 150 ± 3.000

meter, jalan yang melintasi gampong nasreuhe adalah Jalan Kekabupaten

Simeulue yang melintasi gampong 3.000 meter, Jarak yang ditempuh dari

gampong Nasreuhe ke kecamatan ± 0 KM sekitar 5 menit perjalanan. Sedangkan

jarak ke ibukota kabupaten adalah ± 82 KM sekitar 120 menit perjalanan.

Tabel 4.1 Data Batas Gampong Nasreuhe

No Batas Wilayah Batas Dengan

Gampong Kecamatan

1. Sebelah Utara Desa Bunga Salang

2. Sebelah Selatan Desa Suak Manang Salang

3. Sebelah Barat Lautan Hindia Salang

4. Sebelah Timur Lautan Hindia Salang

Sumber: Profil Gampong Nasreuhe RPJPMD, 2009-2013

4.5.1 Deskripsi Gampong Nasreuhe

Gampong Nasreuhue berada di Kecamatan Salang Kabupaten Simeulue.

Gampong Nasreuhe mempunyai jumlah penduduk sebanyak 1.010 jiwa dan terdiri

dari 261 kepalah keluarga (KK). Jadi terdapat jumlah total berjenis kelamin laki-

laki sebanyak 507 orang sedangkan perempun sebanyak 503 orang. Penduduk di

Gampong Nasreuhe ini terdiri dari berbagai eknis seperti minang, jawa namun

mayoritas penduduknya suku aceh sebagai suku asli yang mendiami daerah ini.

Dan bahasa yang sering digunakan bahasa daerah, dan bahasa indonesia bila

berbicara dengan masyarakat pendatang.

Page 45: PERUBAHAN SIKAP MASYARAKAT NELAYAN GAMPONG …repository.utu.ac.id/445/1/I-V.pdf · 2017. 9. 21. · perbedaan individu. Sedangkan para ahli sosiologi sikap memiliki arti yang lebih

43

Tabel 4.2 Data Penduduk Menurut Jenis Kelamin.

No

Dusun

Jumlah

KK

Jenis Kelamin Jumlah

Jiwa Laki-laki Perempuan

1 Nasreuhe Tanjung 52 101 109 210

2 Baiturrahman 78 142 157 199

3 Juadaru 70 151 129 180

4 Tri Jaya 16 34 32 66

5 Bondeng Jaya 45 79 76 155

TOTAL 261 507 503 1.010

Sumber: Profil Gampong Nasreuhe RPJPMD, 2009- 2013

Tabel 4.3 Data Penduduk Menurut Usia

No

Uraian Jenis kelamin Jumlah Jiwa

Laki-laki Perempuan

1 0 -12 bulan 43 40 83

2 13 - 04 tahun 51 45 96

3 05 - 06 tahun 46 43 89

4 07 - 12 tahun 53 43 96

5 13 - 15 tahun 33 31 64

6 16 - 18 tahun 35 33 68

7 19 - 25 tahun 43 50 93

8 26 - 35 tahun 40 52 92

9 36 - 45 tahun 37 45 82

10 46 - 50 tahun 30 42 72

11 51 - 60 tahun 46 37 83

12 61 - 75 tahun 45 36 81

13 Diatas 75 tahun 5 6 11

TOTAL 507 503 1.010

Sumber: Profil Gampong Nasreuhe RPJPMD, 2009-2013

Tabel 4.4 Data Penduduk Menurut Jenjang Pendidikan

No Jenjang Sekolah Jumlah

1. TK SD SLTA/Sederajad 600

2. D.I 2

3. D.II 23

4. D.III 5

5 S.I 15

6 S.2 -

7 S.3 -

8 Lainnya 365

Total 1.010

Sumber: Perofil Gampong Nasreuhe RPJPMD, 2009-2013

Page 46: PERUBAHAN SIKAP MASYARAKAT NELAYAN GAMPONG …repository.utu.ac.id/445/1/I-V.pdf · 2017. 9. 21. · perbedaan individu. Sedangkan para ahli sosiologi sikap memiliki arti yang lebih

44

4.5.2 Mata Pencaharian

Jika dilihat dari aspek mata pencaharian masyarakat yang ada di Gampong

Nasreuhe pada umumnya petani yang mengantungkan hidup dari hasil pertanian

dan perkebunan.

Tabel 4.5 Data Penduduk Menurut Mata Pencaharian

No Mata Pencaharian Jumlah Kererangan

1 Petani 300

2 Nelayan 80

3 Peternak 30

4 Pertukangan 10

5 Dangang 27

6 Perbengkelan 10

7 Pengrajin/Industri Rumah Tangga 5

8 Bidan 3

9 Guru 16

10 Warung Kopi 4

11 Minyak Enceran 3

12 PNS/ TNI/ POLRI 43

13 Tidak bekerja 479

14 TOTAL 1.010

Sumber: Perofil Gampong Nasreuhe RPJPMD, 2009- 2013

4.5.3 Karakteristik Informan

Tabel 4.6 Data Klasifikasi Informan Berdasarkan Jenis Kelamin

No Jenis Kelamin Jumlah

1. Laki-laki 6

2. Perempuan 4

Total 10

Sumber: Survey Penelitian di Gampong Nasreuhe, 2014.

Data jumlah informan berdasarkan jenis kelamin, Laki-laki sebanyak 6

(Enam) orang sedangkan perempuan sebanyak 4 (Empat) orang.

Page 47: PERUBAHAN SIKAP MASYARAKAT NELAYAN GAMPONG …repository.utu.ac.id/445/1/I-V.pdf · 2017. 9. 21. · perbedaan individu. Sedangkan para ahli sosiologi sikap memiliki arti yang lebih

45

4.6 Hasil Penelitian

4.6.1 Perubahan Sikap Masyarakat Nelayan Gampong Nasreuhe Terhadap

Pendidikan Kecamatan Salang Kabupaten Simeulue.

Penyebab perubahan sikap masyarakat nelayan Gampong Nasreuhe

Kecamatan Salang Kabupaten Simuelue pada pendidikan dikarenakan kemauan

orang tua dan anak. Tingkat pendidikan seseorang itu tergantung bagaimana orang

itu memandang pendidikan dan keadaan ekonomi mereka. Pendidikan dapat

ditinjau dari dua segi, pertama dari sudut pandang masyarakat, dan kedua dari

segi pandangan individu. Dari segi pandangan masyarakat pendidikan berarti

pewarisan kebudayaan dari generasi ke generasi lain, agar hidup masyarakat tetap

berlanjut. Pendidikan anak nelayan di Gampong Nasreuhe Kecamatan Salang

Kabupaten Simuelue, mayoritasnya suda mulai sekolah dan memerlukan

pendidikan,.

Sebagaimana yang tertulis dalam Bab II Pasal 3 UU No. 20 Tahun 2003

tentang sistem pendidikan nasional dijelaskan bahwa tujuan pendidikan nasional

adalah mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman

dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,

cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta

bertanggung jawab. Dalam hal ini masyarakat nelayan Gampong Nasreuhe

mengatakan pendidikan itu sangat penting untuk masa depan anaknya tidak lagi

bekerja sebagai nelayan, orang tua berharap agar kehidupan anaknya lebih baik

dari pada kehidupan orang tua, maka dari itu masyarakat menyekolahkan anaknya

untuk mendapatkan pendidikan yang lebih baik.

Page 48: PERUBAHAN SIKAP MASYARAKAT NELAYAN GAMPONG …repository.utu.ac.id/445/1/I-V.pdf · 2017. 9. 21. · perbedaan individu. Sedangkan para ahli sosiologi sikap memiliki arti yang lebih

46

Hasil Penelitian ini yang dilakukan di Gampong Nasreuhe Kecamatan

Salang Kabupaten Simeulue Provensi Aceh. Mengenai perubahan sikap

masyarakat nelayan Gampong Nasreuhe terhadap pendidikan. Berdasarkan hasil

dari informan yang diwawancarai antara lain: Gandaruman selaku Sekdes.

“ Dulu masyarakat Gampong Nasreuhe sangat tertutup pemikiranya

akan pendidikan, banyaknya informasi dan teknologi yang masuk di

Gampong Nasreuhe membuat masyarakat terbuka pemikirannya

pentingnya pendidikan, sekarang banyak para orang tua di Gampong

Naserehe menyekolahkan anak-anak mereka ke jenjang yang lebih

tinggi seperti menlanjutkan ke bangku perkuliahan.”

Wawancara: 25 Januari, 2014. Jam 11: 30 Wib.

Hal yang sama dikatakan oleh salah satu nelayan Mukasidin yang

berprofesi sebagai Panglima Laot bahwasanya:

“Perubahan yang terjadi di dalam masyarakat Gampong Nasreuhe

sangat terlihat, banyaknya orang tua yang berlomba-lomba

menyekolahkan anak mereka di luar Gampong Nasreuhe ke bangku

perkuliahan, berubahnya sikap orang tua terhadap pendidikan.”

Wawancara: 23 Januari, 2014. Jam 09: 30 Wib.

Dari tanggapaan informan dapat di simpulkan bahwa para orang tua

Gampong Nasreuhe perubahan sikap akan pendidikan sangat terlihat, banyaknya

anak-anak di Gampong Nasreuhe yang sekolah di luar Gampong Nasreuhe seperti

melanjutkan sekolah yang lebih tinggi seperti ke srata satu. Perubahan sikap para

orang tua, adalah orang yang paling bertanggung jawab terhadap pendidikan anak-

anaknya, jadi secara tidak langsung ayah dan ibu adalah guru pertama bagi anak,

disadari atau tidak oleh orang tua itu sendiri.

Seperti halnya yang di katakana oleh Norkif Candra yang berprofesi

sebagai Guru SD yaitu:

“Umumnya masyarakat di Gampong Nasreuhe sekarang sangat peduli

akan pentingnya pendidikan itu bisa di lihat dalam keluarga mereka

ada yang sekolah dan ada yang melanjutkan ke jejang perkuliahan,

perubahan sikap masyarakat Gampong Naserehe sangat mendasar atas

Page 49: PERUBAHAN SIKAP MASYARAKAT NELAYAN GAMPONG …repository.utu.ac.id/445/1/I-V.pdf · 2017. 9. 21. · perbedaan individu. Sedangkan para ahli sosiologi sikap memiliki arti yang lebih

47

kepedulian mereka terhadap keberhasilan anak mereka di masa

depan.” Wawancara: 23 Januari, 2014. Jam 11: 30 Wib.

Para nelayan tau kalau pendidikan itu sangat mempengaruhi kehidupan

mereka kelak. Seperti yang di katakana Lukman yaitu:

“Orang tua di Gampong Nasreuehe sekarang sangat paham pentingnya

pendidikan, kesadaran tersebut membuat orang tua anak di Gampong

Naserehe berlomba dalam menyekolahkan anak-anak mereka,

pemikiran dan perubahan sikap para masyarakat nasreuhe membuat

orang tua lebih maju dan peka dalam pendidikan anak-anak mereka.”

Wawancara: 27 Januari, 2014 Jam 10:30 Wib.

Adapun pandangan Ali Husni seorang juragan (pemilik perahu) terhadap

pendidikan yaitu:

“Perubahan sikap para masyarakat nelayan nasreuhe telah banyak di

rasakan perubahan, diantarannya masyarakat Gampong Naserehe kini

lebih maju dalam berfikir, akan pentingnya pendidikan, masyarakat

Gampong Naserehe lebih mudah dalam mengakses informasi.”

Wawancara: 05 Februari, 2014 Jam 14: 30 Wib.

Seperti yang di ungkapkan oleh Antoni yang berprofesi sebagai nelayan

yaitu:

“Perubahan sikap masyarakat nelayan telah membawak dampak

positif, bagi masyarakat nelayan banyak di rasakan orang tua

disebabkan tingginya minat anak-anak untuk melanjutkat sekolah,

karna anak-anak di Gampong Nasreuhe sudah mulai mengerti akan

pentingnya pendidikan.”

Wawancara: 01 Februari,2014 Jam, 14:30 Wib.

Dari hasil tanggapan informan dapat di simpulkan bahwa sebagian besar

mengatakan perubahan sikap masyarakat nelayan Gampong Nasreuhe telah

banyak dirasakan karena terlihat dari banyaknya orang tua yang berlomba-lomba

menyekolahkan anakanya, dan begitu juga dengan anak-anak mereka, tingginya

minat untuk sekolah dalam mencari ilmu pengetahuan karena bagi mereka

pendidikan itu penting.

Page 50: PERUBAHAN SIKAP MASYARAKAT NELAYAN GAMPONG …repository.utu.ac.id/445/1/I-V.pdf · 2017. 9. 21. · perbedaan individu. Sedangkan para ahli sosiologi sikap memiliki arti yang lebih

48

Hal yang sama juga diungkapkan oleh Mila Wati yang berprofesi

sebagai Guru TK bahwasanya:

“Perubahan sikap yang terjadi di masyarakat nelayan sekarang tidak

lepas dari dorongan orang tua, untuk menyekolahkan anaknya,

karena saya melihat banyak orang tua, semakin mengerti akan

pentingnya pendidikan.”

Wawancara: 05 Februari, 2014 Jam 09: 49 Wib.

Seperti halnya yang dilakukan oleh Lesti yang berprofesi sebagai ibu

rumah tangga yaitu:

“Perubahan sikap masyarakat nelayan Gampong Nasreuhe terhadap

pendidikan, Selain menyekolahkannya saya menyuruh mereka

belajar dan mengikutkan mereka les tambahan selain dari rumah

sekolah.”

Wawancara: 02 Februari, 2014 Jam 09: 45 Wib.

Sama halnya yang di katakan oleh Baida selaku Ketua PKK seperti

pernyataan dibawah ini:

“Banyaknya orang tua masyarakat nelayan sekarang yang semakin

mengerti akan pentingnya pendidikan, terlihat dari orang tua, yang

memberikan motivasi dan dorongan kepada anak-anak mereka

untuk menyekolahkan anaknya.”

Wawancara: 03 Februari, 2014 Jam 11: 30 Wib.

Hal tersebut sesuai dengan yang dikatakan oleh Imar Mardyah yang

berprofesi sebagai ibu rumah tangga.

“Dulu masyarakat nelayan Gampong Nasreuhe masi tertutup akan

pendidikan karena kurangnya informasi yang dapat dijangkau

sekarang dengan masuknya informasi di Gampong Nasreuhe,

membuat masyarakat terbuka dalam hal pendidikan.”

Wawancara: 06 Februari, 2014 Jam 14: 45 Wib

Dari hasil wawancara yang peneliti lakukan pada beberapa orang,

mengatakan bahwa pendidikan itu sangat penting, itu terlihat dari orang tua yang

menyekolahkan anak-anaknya, dan memberikan les tambahan pelajaran

disamping dari sekolah buat anaknya. Perubahan yang terjadi di tengah-tengah

Page 51: PERUBAHAN SIKAP MASYARAKAT NELAYAN GAMPONG …repository.utu.ac.id/445/1/I-V.pdf · 2017. 9. 21. · perbedaan individu. Sedangkan para ahli sosiologi sikap memiliki arti yang lebih

49

masyarakat nelayan Gampong Nasreuhe karena cara berpikirnya sudah terbuka

akan pentingnya pendidikan, hal ini terlihat dari orang tua yang berlombah-

lombah menyekolahkan ankanya,

Hal ini sesuai dengan pendapat Spencer dalam Abdullah Idi (2013 : h. 3),

mengenai perubahan masyarakat bahwa sebagai mana kehidupan alamiah,

kehidupan sosial berkembang secara evolusi, sesuai dengan teori di dalam biologi.

Spencer melihat bahwa masyarakat sebagai suatu organisme yang besar.

Sebagaiman jantung, hati, paru-paru dan bagian lainya dari tubuh manusia, semua

bagian akan bekerja secara teratur sesuai dengan fungsinya masing-masing untuk

membuat manusia tetap hidup. Bagi Spencer, masyarakat baru dapat dipahami

bila masyarakat itu terkait dengan lingkungan. Masyarakat selalu berupaya

mengadaptasikan diri dengan lingkungan. Masyarakat yang sifatnya secara

dinamis atau terbuka, yaitu orang yang selalu ingin mengalami perubahan kearah

kemajuan, perubahan tersebut hanya bisa dicapai dengan pendidikan seperti di

Daerah lain yang sudah maju karena pendidikan masyarakatnya semakin

berkembang dan kompenten dibidang ilmu pengetahuan.

Perubahan lain yang terjadi dimasyarakat nelayan Gampong Nasreuhe tidak

lepas dari tekanan ekonomi, kemiskinan, kekurangan sumber daya dan kebutuhan

dalam bidang pendidikan. Kontradiksi yang terjadi dalam masyarakat

nelayan Gampong Nasreuhe merupakan salah satu penyebab timbulnya kesadaran

akan pendidikan. Hal inilah yang mempengaruhi perubahan sikap masyarakat

nelayan Gampong Nasreuhe terhadap pendidikan. Perubahan yang terjadi dalam

masyarakat nelayan Gampong Nasreuhe saat ini merupakan hal yang normal,

karena sesuai dengan keadan dan lingkungan yang memaksa masyarakat nelayan

Page 52: PERUBAHAN SIKAP MASYARAKAT NELAYAN GAMPONG …repository.utu.ac.id/445/1/I-V.pdf · 2017. 9. 21. · perbedaan individu. Sedangkan para ahli sosiologi sikap memiliki arti yang lebih

50

Gampong Nasreuhe yang harus mampu untuk menyesuaikan diri dengan kondisi

sekarang di bidang pendidikan.

Sebelum tsunami pendidikan tidaklah menjadi prioritas utama bagi

masyarakat nelayan Gampong Nasreuhe. Selain itu ketidak mampuan masyarakat

nelayan Gampong Nasreuhe dalam menyekolahkan anak-anaknya karena

kendalah ekonomi, biaya hidup yang semakin hari semakin tinggi, kemiskinan

dan keadan penghasilan juga hanya mampuh untuk menutupi kehidupan rumah

tangga yang sifatnya sangat mendasar.

Perubahan tatanan sosial masyarakat nelayan Gampong Nasreuhe terhadap

pendidikan merupakan efek dari perubahan sosial yang terjadi diseluruh Aceh

karena musibah tsunami. Yang memicu akselarasi perubahan arah perkembang

masyarakat nelayan Gampong Nasreuhe. Perubahan sosial tersebut menimbulkan

efek positif dalam perkembangan pendidikan telah membuka peluang untuk lebih

bisa bersaing dalam hal pembangunan dan ekonomi serta arah pembangunan di

bidang perikanan. Kehidupan masyarakat nelayan Gampong Nasreuhe sebelum

tsunami, tidak terlalu di pengaruhi oleh perubahan-perubahan yang berasal dari

luar lingkungan sosialnya kebutuhan akan pendidikan pun bulum sepenuhnya

tercapai karena masyarakatnya masih sanggat tertutup dengan kondisi dari luar.

Masyarakat nelayan Gampong Nasreuhe ini dapat juga disebut masyarakat

pedesaan atau masyarakat desa. Masyarakat desa adalah sekelompok orang yang

hidup bersama, bekerja sama, dan berhubungan erat secara tahan lama, dengan

sifat-sifat yang hampir seragam.

Perkembangan pendidikan anak nelayan di Gampong Nasreuhe mengalami

peningkatan setelah tsunami. Ini merupakan perubahan positif karena jumlah anak

Page 53: PERUBAHAN SIKAP MASYARAKAT NELAYAN GAMPONG …repository.utu.ac.id/445/1/I-V.pdf · 2017. 9. 21. · perbedaan individu. Sedangkan para ahli sosiologi sikap memiliki arti yang lebih

51

yang bersekolah setelah tsunami semakin meningkat di banding sebelum tsunami.

Fungsi pendidikan dan perubahan sosial, pendidikan mempunyai fungsi untuk

mengadakan perubahan sosial memiliki beberapa fungsi, yakni: melakukan

reproduksi budaya, difusi budaya, mengembangkan analisis kultur terhadap

kelembagaan-kelembagaan tradisional, dan melakukan perubahan-perubahan atau

modifikasi tingkat ekonomi tradisional, dan melakukan perubahan yang lebih

mendasar terhadap institusi-institusi tradisional yang telah tertinggal. Abdullah Idi

(2013 : h. 72), selain itu karena masuknya budaya lain dan akses informasi yang

mudah semakin dapat dijangkau oleh setiap golongan masyarakat nelayan

Gampong Nasreuhe setelah tsunami. Tuntutan pengembangan sumber daya

manusia dari waktu ke waktu semakin meningkat, telah mendorong masyarakat

nelayan Gampong Nasreuhe berlombah untuk meningkatkan pendidikan anak

mereka untuk bersaing dalam meningkatkan taraf ekonomi dan dan status sosial.

Oleh karena itu layanan pendidikan harus mampu mengikuti perkembangan

tersebut. Selain keluarga lingkungan dan sekolah, masyarakat memiliki peran

tersendiri terhadap pengembangan pendidikan.

Setiap masyarakat selalu mengalami perubahan diberbagai bidang dari

tingkat yang lebih rendah ketingkat atas begitu juga masyarakat nelayan Gampong

Nasrehe perubahan yang terjadi merupakan keadan dan kondisi sosial masyarakat

nelayan. Kenyataan ini terdapat dimana perubahan akan memberikan suatu tujuan

menuju ketingkat lebih baik. Dalam hal ini di masyarakat nelayan Gampong

Nasreuhe pendidikan telah berfungsi dengan baik dalam melihat persoalan-

persoalan di masyarakat. Hubungan timbal balik pendidikan di sekolah dan

masyarakat merupakan hal yang disambut positif oleh masyarakat.

Page 54: PERUBAHAN SIKAP MASYARAKAT NELAYAN GAMPONG …repository.utu.ac.id/445/1/I-V.pdf · 2017. 9. 21. · perbedaan individu. Sedangkan para ahli sosiologi sikap memiliki arti yang lebih

52

Pendidikan merupakan tonggak utama dalam pembentukan masyarakat serta

membentuk wahana pengetahuan yang dapat menompang kemajuan masyarakat

yang memiliki pendidikan tinggi. Masyarakat nelayan Gampong Nasreuhe

merupan masyarakat yang memiliki cita-cita dalam perubahan baik disegi

ekonomi, sumberdaya manusia serta sumberdaya alam untuk mensejahterakan

masyarakatnt dengan cara meningkatkan perubahan dibidang pendidikan yang

terencana.

4.6.2 Faktor Yang Menyebabkan Perubahan Sikap Masyarakat Nelayan

Gampong Nasreuhe Terhadap Pendidikan Kecamatan Salang

Kabupaten Simeulue

Faktor yang terjadi dalam masyarakat bukan hanya di pengaruhi stuktur

sosial budaya, lingkungan, ekonomi, interaksi sosial, media massa, serta

lingkungan sosial, dan dalam stuktur masyarakat, sehingga menyebabkan pola

pikir masyarakat kearah yang lebih modern. Perubahan sikap masyarakat nelayan

Gampong Nasreuhe terhadap pendidikan antara lain, sebelum dan sesudah

tsunami adalah faktor ekonomi, kemiskinan dan sumber daya yang dimiliki

kurang memadai. Sehinga membentuk suatu lingkaran yang menyebabkan

masyarakat nelayan harus bertahan dalam kemiskinan seperti yang dialami

masyarakat nelayan Gampong Nasreuhe. Hal ini telah mempengaruhi lemahnya

jangkauan akan akses terhadap pendidikan anak, informasi yang kurang

berimbang, jalur akan aspek sumber daya juga minim untuk meningkatkan taraf

ekonomi rumah tangga, kurangnya perhatian dari pemerintah dan keterbatasan

akan alat tangkap ikan membuat kehidupan masyarakat nelayan seakan tidak

pernah lepas dari kemiskinan.

Page 55: PERUBAHAN SIKAP MASYARAKAT NELAYAN GAMPONG …repository.utu.ac.id/445/1/I-V.pdf · 2017. 9. 21. · perbedaan individu. Sedangkan para ahli sosiologi sikap memiliki arti yang lebih

53

Berikut ini hasil wawancara dengan informan antara lain sebagai berikut:

Seperti yang diungkapkan oleh salah satu informan Mukasidin warga Gampong

Nasreuhe yang berprofesi sebagai Panglima Laot.

Faktor yang membuat perubahan sikap masyarakat Gampong Nasreuhe

terhadap pendidikan adalah:

“perubahan sikap masyarakat Gampong Nasreuhe sekarang ini di

sebabkan oleh masuknya indutri di tengah-tengah masyarakat

Gampong Naserehe, juga di karenakan meningkatnya ekonomi di

dalam keluarga Nelayan, menjadikan masyarakat gampong nasreuhe

cenderung berubah, kini anak-anak mereka mampu sekolah lebih

tinggi seperti meraih setara satu.”

Wawancara: 24 Januari, 2014. Jam 09: 45, Wib.

Hal senada yang diungkapkan Norkif Candra informan Gampong

Nasreuhe yang berprofesi sebagai Guru SD:

“Menurut pandangan saya faktor perubahan sikap masyarakat

terhadap pendidikan adalah adanya dorongan dari dalam dan dari

luar. Sehingga merubah pola pikir masyarakat nelayan terhadap

pendidikan kearah yang lebih baik”.

Wawancara: 24 Januari, 2014. Jam 11: 20 Wib.

Begitu juga yang dikatakan Gandaruman warga Gampong Nasreuhe yang

menjabat sebagai Sekdes Gampong Nasreuhe.

“Faktor yang menyebabkan perubahan sikap masyarakat nelayan

Gampong Nasreuhe terhadap pendidikan karena hubungan ke-

kerabatan dengan masyarakat yang ada diwilayan Kabupaten

Simuelue yang lebih majuh terhadap pendidikan telah memberi

perubahan dan masukan betapa pentingnya pendidikan. Hal ini

membawak dampak positif bagi masyarakat nelayan Gampong

Nasreuhe untuk kemajuan pendidikan.”

Wawancara: Januari, 2014. Jam 09: 30 Wib.

Dari hasil wawancara di atas dapat dilihat bahwa faktor perubahan sikap

masyarakat nelayan Gampong Nasreuhe terhadap pendidikan dikarenakan faktor

meningkatnya ekonomi, terbukanya lapangan kerja dan masuknya media massa,

Page 56: PERUBAHAN SIKAP MASYARAKAT NELAYAN GAMPONG …repository.utu.ac.id/445/1/I-V.pdf · 2017. 9. 21. · perbedaan individu. Sedangkan para ahli sosiologi sikap memiliki arti yang lebih

54

dengan meningkatnya ekonomi masyarakat nelayan Gampong Nasreuhe, sehingga

bisa menyekolahkan anak-anak mereka.

Hal ini diungkapkan Lukman Informan Gampong Nasreuhe yang berprofesi

sebagi nelayan.

“Menurut saya, faktor perubahan sikap masyarakat terhadap

pendidikan disebabkan faktor pertumbuhan ekonomi yang semakin

baik, adanya program sekolah gratis dari pemerintah dan bantuan

beasisawa bagi anak kurang mampu sehingga anak-anak nelayan

Gampong Nasreuhe yang masih sekolah mendapat bantuan dari

program pemerintah dalam melanjutkan pendidikan dan hal ini telah

meringankan beban masyarakat Nelayan Gampong nasreuhe dalam

menyekolahkan anak-anaknya.”

Wawancara: 27 Janauari, 2014. Jam 10: 30 Wib.

Begitu juga yang disampaikan Antoni Informan Gampong Nasreuhe yang

berprofesi sebagai nelayan dan Ketua Pemuda.

“Faktor perubahan sikap masyarakat nelayan Gampong Nasreuhe

terhadap pendidikan karena faktor situasi ekonomi yang meningkat,

perubahan iklim pembangunan sektor perikan telah mendorong

peningkatan pendapatan masyarakat nelayan Gampong Nasreuhe.

Dan adanya akses terhadap informasi pengembangan kelautanan

telah memberikan manfaat bagi masyarakat nelaya Gampong

Nasreuhe”.

Wawancara: 01 Fepruari, 2014. Jam, 14: 30 Wib.

Begitu juga yang diungkapkan Lesti warga Gampong Nasreuhe yang

berprofesi sebagai Ibu Rumah Tangga.

“Saya melihat faktor yang mempengaruhi pendidikan masyarakat

Gampong Nasreuhe terbukanya lapangan kerja dan bertambahnya

ekonami masyarakat sehingga biaya untuk menyekolahkan anak-

anaknya, semakin meningkat faktor ekonomi, sangaat berpengaruh

dan adanya informasi tentang dunia pendidikan.”

Wawancara: 02 Februari, 2014. Jam 09: 45 Wib.

Faktor perubahan sikap masyarakat nelayan Gampong Nasreuhe terhadap

pendidikan karena faktor ekonomi, adanya program beasiswa bagi anak kurang

Page 57: PERUBAHAN SIKAP MASYARAKAT NELAYAN GAMPONG …repository.utu.ac.id/445/1/I-V.pdf · 2017. 9. 21. · perbedaan individu. Sedangkan para ahli sosiologi sikap memiliki arti yang lebih

55

mampu, sekolah gratis dari pemerintah, serta terbukanya lapangan kerja. Hal ini

telah memberikan perubahan dalam masyarakat Gampong Nasreuhe.

Hal ini juga diungkapkan Baida warga Gampong Nasreuhe yang

berprofesi ibu rumah tangga dan sebagai Ketua PKK.

“Menurut saya faktor perubahan sikap masyarakat terhadap

pendidikan tidak lepas dari sumber daya manusia dan dukungan

keluarga untuk mendidik anaknya sehingga bisa mengerti akan

pentingnya pendidikan dan keinginan orang tua pun untuk

menyekolakan anaknya semakin tinggi.”

Wawancara: 03 Februari, 2014. Jam 11: 30 Wib.

Begitu juga yang sampaikan oleh Mila Wati warga Gampong Nasreuhe

yang berprofesi sebagai Guru TK.

“Saya melihat faktor yang mempengaruhi pendidikan masyarakat

nelayan juga tidak lepas dari sosial kontrol keluarga dan pihak

sekolah karena pendidikan merupakan kebutuhan manusia dengan

adanya pendidikan orang akan maju. Oleh sebab itu hal yang perlu

kita perhatikan adalah bagaiman kita merubah sikap kita dalam

memajukan pendidikan.”

Wawancara: 05 Februari, 2014. Jam 9: 45 Wib.

Hal senada yang diungkapkan Ali Husni seorang juragan (pemilik perahu)

warga Gampong Nasreuhe.

“Menurut pandangan saya faktor perubahan sikap masyarakat

nelayan tidak lepas dari lingkungan keluarga dan pihak sekolah

seperti memberi dorongan, motivasi, terhadap anak, sehingga anak

tersebut lebih mengerti akan pentingnya pendidikan, contohnya

anak-anak nelayan sudah banyak yang sekolah”.

Wawancara: 5 Februari, 2014. Jam 14: 30 Wib.

Begitu juga yang diungkapkan Imar Mardyah warga Gampong Nasreuhe

yang berprofesi sebagai Ibu Rumah Tangga.

“Menurut saya faktor yang mempengaruhi pendidikan tidak lepas

dari fungsi, keluarga, pemerintah sehingga keberhasilan anak hanya

dapat diketahui dari kualitas anak dalam pendidikan, karna

Pendidikan itu dapat mendorong kemajuan dan memberikan

kebaikan, dapat meningkatkan pengetahuan dan taraf hidup bagi

setiap orang, dapat merobah perilaku yang buruk menjadi baik,

Page 58: PERUBAHAN SIKAP MASYARAKAT NELAYAN GAMPONG …repository.utu.ac.id/445/1/I-V.pdf · 2017. 9. 21. · perbedaan individu. Sedangkan para ahli sosiologi sikap memiliki arti yang lebih

56

dengan masuknya media massa, informasi membuat cara berpikir

masyarakat terbuka akan pendidikan.”

Wawancara: 6 Februari, 2014. Jam. 14: 45 Wib.

Dari hasil wawancara dapat disimpulkan bahwa perubahan sikap

masyarakat terhadap pendidikan pada umunya mengatakan tidak lepas dari fungsi

dan lingkungan keluarga, maupun sekolah, ekonomi sosial budaya, sehingga

perubahan sikap yang terjadi pada stuktur masyarakat, dan sistem sosialnya, yang

merupakan jalinan di antara unsur-unsur pokok sosial dalam masyarakat dan pola

perilaku dan interakasi sosial.

Seiring waktu dan musibah gempa serta tsunami pada tahun 2004, silam

telah memporak-porandakan tatanan kehidupan dan sistem sosial masyarakat

nelayan gampong nasreuhe yang selama ini telah dibangun. Namun hal ini juga

telah merubah cara berpikir masyarakat nelayan gampong nasreuhe akan

pentingnya pendidikan. Dengan musibah Tsunami masyarakat telah memahami

betapa pentingnya pendidikan. Seiring juga masuknya orang luar serta budaya dan

persaigan akan pekerjaan telah mendorong masyarakatnya kedalam cara berpikir

positif untuk meningkatkan taraf hidup dengan cara meningkatkan pendidikan

bagi anak mereka.

Perubahan yang mendorong masyarakat nelayan gampong nasreuhe

terhadap pendidikan dapat dilihat bahwa perubahan ekonomi dan keinginan orang

tua untuk menyekolahkan anaknya karna pentingnya pendidikan, namon faktor

ekonomi juga tidak kalah pentingnya untuk menunjang kebutuhan keluargan dan

pendidikan anak mereka. Hal ini dapat kita lihat dari beberapa informan diatas

menjelaskan bahwa faktor ekonomi merupakan faktor yang dominan dalam

mendukung pendidikan. Oleh sebab itu informasi dan akses pendidikan juga

Page 59: PERUBAHAN SIKAP MASYARAKAT NELAYAN GAMPONG …repository.utu.ac.id/445/1/I-V.pdf · 2017. 9. 21. · perbedaan individu. Sedangkan para ahli sosiologi sikap memiliki arti yang lebih

57

merupakan hal yang sangat penting karena selama ini, akses ini hanya orang-

orang yang mampu yang mendapatkan peluang. Faktor lain yang mempengaruhi

perubahan sikap masyarakat nelayan gampong nasreuhe, faktor kondisi sosial

budaya yang menyangkut kemasyarakat nelayan. Tingkat pendidikan warga

masyarakat nelayan Gampong Nasreuhe, kepedulian mereka terhadap pendidikan

yang selama ini masih tergolong rendah telah mengkibatkan suatu ketertinggalan.

Namon dalam hal ini faktor-faktor ini hanyalah sebagian indikator bahwa

sesunggunya faktor ketidak berdayaan dalam memberikan pendidikan terhadap

anak karena kondisi ekonomi dan kemiskinan.

Memberi dukungan pada anak merupakan cara yang terbaik yang dilakukan

masyarakat nelayan Gampong Nasreuhe. Selain itu faktor keingginan anak juga

sangat kuat dalam menempuh pendidikan meski tidak ada biaya dari orang tua.

Dari sini dapat kita lihat bahwa dorongan yang kuat dari orang tua telah

menjadikan motivasi bagi anaknya dalam meningkatkan kualitas hidup terutama

pendidikan. Demikian peran keluarga menjadi penting dalam mendidik anak, baik

di dalam sudut agama maupun tinjauan sosial kemasyarakatan dan individu.

Maka yang menjadi persoalan hari ini adalah peran keluarga sudah mulai

berkurang di segi pendidikan, melainkan bagaimana cara pendidikan keluarga

dapat berlangsung dengan baik sehingga mampu menumbuhkan perkembangan

kepribadian anak menjadi manusia biasa yang memiliki sikap positif terhadap

agama, kepribadian yang kuat dan mandiri, potensi jasmani dan rohani secara

intelektual yang berkembang secara optimal. Masyarakat pada hakikatnya

merupakan sistem hubungan antara satu dengan yang lain. Tiap masyarakat

mengalami perubahan dan kontinuitas atau kelangsungan dan kerja sama. Dasar

Page 60: PERUBAHAN SIKAP MASYARAKAT NELAYAN GAMPONG …repository.utu.ac.id/445/1/I-V.pdf · 2017. 9. 21. · perbedaan individu. Sedangkan para ahli sosiologi sikap memiliki arti yang lebih

58

kata masyarakat ialah adanya kepentingan dan nilai-nilai umum yang diterima

anggotanya, ( Abdullah Idi (2011 : h. 15), oleh sebab itu sistem tersebut berlaku

juga di masyarakat nelayan Gampong Nasreuhe. Nilai yang berkembang

dimasyarakat nelayan Gampong Nasreuhe adalah nilai mengenai hubungan yang

saling melekat antara pemilik usaha dengan pekerja sistem patron klayen yang.

4.7 Pembahasan

4.7.1 Perubahan Sikap Masyarakat Nelayan Gampong Nasreuhe Terhadap

Pendidikan Kecamatan Salang Kabupaten Simeulue.

Perubahan yang terjadi di tengah-tengah masyarakat Gampong Nasreuhe

bukan hanya terjadi dalam bagian infrastruktur saja, namun seiring dengan waktu

proses perubahan yang terjadi pada masyarakat nelayan Gampong Nasreuhe

terhadap pendidikan, diawali dengan keterbukaan masyarakat terhadap informasi,

terbukanya lapangan kerja, peningkatan ekonomi masyarakat dan hubungan

masyarakat dengan masyarakat lain juga baik telah membentuk perubahan bagi

masyarakat di Gampong Nasreuhe. Selama ini proses perubahan masyarakat

sangat lamban dikarenakan kurangnya akses informasi dan keterbukan masyarakat

dengan masyarakat lain. Dengan masuknya informasi membuat cara berpikir

masyarakat nelayan Gampong Nasreuhe semakin terbuka akan pentingnya

pendidikan, itu juga terlihat dari banyaknya anak-anak nelayan yang melanjudkan

sekolah, selain itu ekonomi masyarakat nelayan semakin baik dari ke tahun-tahun.

Perubahan sikap yang terjadi di masyarakat nelayan karenakan masyarakat mulai

sadar akan pentingnya pendidikan dengan adanya pendidikan yang baik dan ilmu

pengetahuan bisa memper mudah mencari pekerjaan. Sehingga kehidupan anak-

anaknya tidak lagi seperti orang tuanya bekerja sebagai nelayan. Perubahan sikap

Page 61: PERUBAHAN SIKAP MASYARAKAT NELAYAN GAMPONG …repository.utu.ac.id/445/1/I-V.pdf · 2017. 9. 21. · perbedaan individu. Sedangkan para ahli sosiologi sikap memiliki arti yang lebih

59

masyarakat nelayan Gampong Nasreuhe terhadap pendidikan merupakan salah

satu perubahan dimana perinsip pendidikan diutamakan demi kepentingan anak-

anaknya untuk menuju kehidupan yang layak dan baik. Selain itu pengaruh dari

luar yang masuk dalam Gampong Nasreuhe telah merubah sikap masyarakatnya

untuk menerima hal yang baru seperti: budaya dan adanya peningkatan

pembangunan disektor perumahan telah memberi peluang pada masyarakat dari

luar maupun masyarakat di dalam lingkup Gampong Nasreuhe berinteraksi

sehingga membentuk suatu perilaku yang positif bagi masyarakat Gampong

Nasreuhe. Setelah musibah Tsunami melanda Provensi Aceh pada tahun 2004,

tatanan kehidupan masyarakat berubah total. Membuat masyarakat nelayan

Gampong Nasreuhe memulai dari awal bagaimana mengembalikan keadan hidup

menjadi normal seperti sediakalah.

Masuknya lembaga-lembaga non-pemerintah di Gampong Nasreuhe telah

memberikan dampak positif dalam pembangunan masyarakat baik dibidang

infrastruktur, perikanan, pertanian, perkebunan dan pendidikan. Hal ini terlihat

dimana masyarakat nelayan Gampong Nasreuhe dapat menyekolahkan anaknya

dengan adanya bantuan, dan akses informasi yang semakin muda dijangkau oleh

setiap masyarakat baik disegi pendidikan, ekonomi, sosial dan budaya. Selain itu

adanya peluang kerja bagi masyarakat nelayan Gampong Nasreuhe, telah

memudahkan mereka dalam menyekolakan anak-anaknya, banyaknya peluang

kerja telah meningkatkan taraf hidup masyarakat nelayan Gampong Nareuhe.

Jhon Dewey dalam Abdullah Idi (2011: h. 216), mengemukakan bahwa

“pendidikan sebagai suatu proses sosial, dan terdapat banyak jenis

masyarakat, suatu kriteria untuk mengkeritisi dan membangun

pendidikan berimplikasi pada suatu masyarakat yang dikatakan ideal

sejauh mana keinginan (interest) dari suatu kolompok masyarakat

tersebut, pemenuhan serta kebebasan dalam berintraksi, berkomunikasi,

Page 62: PERUBAHAN SIKAP MASYARAKAT NELAYAN GAMPONG …repository.utu.ac.id/445/1/I-V.pdf · 2017. 9. 21. · perbedaan individu. Sedangkan para ahli sosiologi sikap memiliki arti yang lebih

60

dan dengan kolompok masyarakat dimana suatu perubahan sosial tanpa

mengakibatkan ketidakteraturan (disorder)”.

Tabel.4.8 Perubahan sikap masyarakat nelayan gampong nasreuhe terhadapa

pendidikan Kecamatan Salang Kabupaten Simeulue.

No Jenis Perubahan Jumlah

1 Masyarakat nelayan lebih peduli

akan pendidikan.

2

2 Tinginya minat orang tua dalam

menyekolahkan anaknya

4

3 Masyarakat nelayan semakin

terbuka.

4

Sumber: Data Penelitian di Gampong Nasreuhe, 2014

Berdasarkan tabel di atas dapat dilahat bahwa perubahan sikap masyarakat

nelayan Gampong Nasreuhe terhadap pendidikan pada umumnya sebagian besar

mengatakan perubahan sikap karena tingginya minat orang tua dalam

menyekolahkan anak-anaknya dan peduli akan pentingnya pendidikan, dan

masuknya iformasi, dan meninggatnya ekonomi masyarakat Gampong Nasreuhe

sehingga, merobah pola pikir masyarakat akan pentingnya pendidikan, karena

pendidikan adalah bagian dari kehidupan yang dituntut mampu mengikuti

perkembangan di dalam masyarakat.

Jhon I. Goodlad dalam Abdullah Idi (2011: h. 65), mengemukakan bahwa

masyarakat memilikki harapan yang banyak terhadap pendidikan di sekolah.

Harapan-harapan terhadap masa depan yang lebih baik dalam kehidupannya,

mereduksi sejumlah ketimpangan sosial pendidikan, bertalian dengan peningkatan

literasi dan derivasi budaya. Sekolah juga diharapkan dapat meningkatkan

kesejastraan ekonomi dan peluang kerja dengan meningkatnya kontribusi

intelektual dan keteramapilan yang dihasilkan oleh sekolah.

Masyarakat nelayan Gampong Nasreuhe telah merasakan adanya perubahan

dari pendidikan anak mereka, ekonomi, dan anak-anak mereka sudah melanjutkan

Page 63: PERUBAHAN SIKAP MASYARAKAT NELAYAN GAMPONG …repository.utu.ac.id/445/1/I-V.pdf · 2017. 9. 21. · perbedaan individu. Sedangkan para ahli sosiologi sikap memiliki arti yang lebih

61

pendidikan sudah ada yang bekerja, baik di intansi pemerintah maupun swasta,

oleh sebab itu perubahan kearah perkembangan pendidikan merupakan hal yang

wajar dalam suatu tatanan masyarakat yang dinamis kearah kemajuan. Masyarakat

nelayan Gampong Nasreuhe merupakan masyarakat dimana tingkat ekonominya

sanggat bergantung pada sumberdaya kelautan yang selama ini menggantungkan

hidupnya dari hasil melaut.

Perubahan pemberdayaan pendidikan anak masyarakat nelayan Gampong

Nasreuhe terhadap pendidikan tidak hanya meliputi penguatan individu anggota

masyarakat nelayan Gampong Nasreuhe, tetapi pranata hidup yang ada dalam

masyarakat nelayan Gampong Nasreuhe perlu dan harus diberdayakan. Melalui

strategi pemberdayaan pendidikan ini, diharapkan mampu menyelesikan diri dari

kemiskinan dan keterbelakangan serta partisipasi masyarakat dalam melaksanakan

pembangunan akan semakin meningkat.

4.7.2 Faktor Yang Menyebabkan Perubahan Sikap Masyarakat Nelayan

Gampong Nasreuhe Terhadap Pendidikan Kabupaten Simeulue.

Faktor penyebab perubahan dalam masyarakat nelayan Gampong Nasreuhe

tehadap pendidikan sesudah tsunami adalah adanya peluang kesempatan kerja

bagi para nelayan, tersedianya fasilitas kebutuhan para nelayan yang diberikan

oleh pemerintah maupun asing dari para donatur untuk meningkatkan

kesejahteraan masyarakat nelayan Gampong Nasreuhe serta kesempatan anak-

anak nelayan untuk bersekolah semakin terbuka luas dengan adanya program

beasiswa kurang mampu.

Beasiswa dari pihak pemerintah bagi anak yang kurang mampu telah

memberikan dorongan bagi anak serta orang tua anak untuk melanjutkan

Page 64: PERUBAHAN SIKAP MASYARAKAT NELAYAN GAMPONG …repository.utu.ac.id/445/1/I-V.pdf · 2017. 9. 21. · perbedaan individu. Sedangkan para ahli sosiologi sikap memiliki arti yang lebih

62

pendidikan. Abdullah Idi (2011: h. 69), mengemukakan bahwa pendidikan

memegang peranan penting dalam membentuk dan menciptakan masyarakat

sesuai dengan yang diharapkan. Dengan adanya pendidikan, apa yang dicita-

citakan masyarakat dapat diwujudkan melalui anak didik sebagai generasi masa

depan. Salah satu pernan pendiddikan dalam masyarakat adalah dalam fungsi

sosial, yakni sekolah merupakan sala satu sarana pendidikan yang diharapkan

masyarakat.

Tabel. 4.9 Faktor yang menyebabkan perubahan sikap masyarakat nelayan

Gampong Nasreuhe terhadap pendidikan Kabupaten Simeulue.

No Jenis Faktor Jumlah

1 Terbukanya Lapangan Kerja 3

2 Meningkatnya Ekonomi Masyarakat 3

3 Masuknya Media Massa 4

Sumber: Data Penelitian di Gampong Nasreuhe, 2014

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa faktor perubahan sikap

masyarakat nelayan Gampong Nasreuhe terhadap pendidikan pada umumnya

dikarenaka terbukanya lapangan kerja, meningkatnya ekonomi masyarakat, dan

masuknya media massa,

Masyarakat nelayan di Gampong Nasreuhe juga selalu berupaya

memberikan pendidikan yang baik untuk anak-anak mereka dengan cara

memberikan dorongan, motivasi serta contoh yang baik. Peran orang tua sebagai

pendidik, pembimbing dan pembina sangat menentukan keberhasilan anak dalam

melanjutkan pendidikan. Musibah tsunami secara lansung membawa perubahan

yang nyata bagi masyarakat nelayan Gampong Nasreuhe terhadap pendidikan.

Memang tidak bisa kita pungkiri bahwa setiap manusia selama hidupnya

mengalami suatu perubahan, baik perubahan yang berlansung secara cepat

maupun lambat, begitu juga pada keperibadian seseorang tercermin pada sikap

Page 65: PERUBAHAN SIKAP MASYARAKAT NELAYAN GAMPONG …repository.utu.ac.id/445/1/I-V.pdf · 2017. 9. 21. · perbedaan individu. Sedangkan para ahli sosiologi sikap memiliki arti yang lebih

63

dan perilaku, baik pola pikir, bertindak dan memahami realita atau kenyataan

yang terjadi dilingkungan sosial. Perubahan sikap terjadi dalam kehidupan

masyarakat khususnya di masyarakat nelayan Gampong Nasreuhe, proses

perubahan kearah yang lebih maju dari sebelumnya yang ditunjang oleh sikap dan

perilaku masyarakat untuk menerima perubahan-perubahan tersebut merupakan

suatu proses kearah modern seperti sekarang.

Pendidikan dalam keluarga merupakan pendidikan yang pertama dan utama,

keluarga dikatakan sebagai lingkungan pendidikan pertama karena setiap anak

dilahirkan di tengah-tengah keluarga dan mendapat pendidikan yang pertama di

dalam keluarga. Dikatakan utama karena pendidikan yang terjadi dan berlangsung

dalam keluarga ini sangat berpengaruh terhadap kehidupan dan pendidikan anak-

anaknya. Dengan demikian dapat diartikan sebagai suatu sikap pikiran yang

mempunyai kecenderungan untuk pendahuluan sesuatu yang baru daripada yang

bersifat tradisi, dan satu sikap pikiran yang hendak menyesuaikan soal-soal yang

sudah menetap menjadi kebutuhan-kebutuhan yang baru dalam masyarakat

gampong nasreuhe.

Abdullah Idi, (2011: h. 162), mengemukakan bahwa pendidikan salah satu

fungsi yang harus dilakukan dengan sebaik-baiknya oleh keluaraga, masyarakat

dan pemerintah secara terpadu untuk mengembangkan fungsi pendidikan. Ke-

berhasilan pendidikan hanya dapat diketahui dari kualitas individu. Modernisasi

umumnya dihubungkan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

untuk suatu kemajuan masyarakat secara positif, begitu pula masyarakat secara

terbuka menerima perubahan-perubahan yang terjadi pada masyarakat, oleh

Page 66: PERUBAHAN SIKAP MASYARAKAT NELAYAN GAMPONG …repository.utu.ac.id/445/1/I-V.pdf · 2017. 9. 21. · perbedaan individu. Sedangkan para ahli sosiologi sikap memiliki arti yang lebih

64

karena itu, manusia dituntut untuk selalu siap menerima perubahan-perubahan ke

arah kemajuan yang positif.

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi perubahan anatara lain, faktor

intern yaitu faktor ini berupa selectivity atau adanya pilih seseorang untuk

menerima dan mengeloh pengaruh-pengaruh yang datang dari luar. Pilihan

terhadap pengaruh dari luar biasanya disesuaikan dengan motif dan sikap dalam

diri manusia, terutama yang jadi minat perhatiannya. Faktor ekstern, yaitu faktor

yang terdapat diluar pribadi manusia faktor ini berupa interaksi sosial diluar

kolompok misalnya interaksi antar individu dengan kolompok terdapat hubungan

timbal balik yang lansung antar manusia, adanaya komunikasi yaitu hubungan

lansung dari suatu pihak. Pembentukan perubahan sikap tiadak terjadi dengan

sendirinya, sikap terbentuk dalam hubungannya dengan suatu objek, orang,

kolompok, lembaga melalui antar indivudu. Abu Ahmadi (2009 : h. 157-158).

Faktor lain adalah sistem pendidikan formal yang majuh pendidikan

memberikan nilai-nilai tertentu bagi masyarakat terutama membuka pekiran dan

membiasakan berpolah pikir yang ilmiah, rasional dan objektif. Hal ini akan

memberikan kemampuan masyarakat untuk menilai apakah kebudayaan

masyarakatnya dapat memenuhi perkembangan zaman atau tidak. Sikap

menghargai karya hasil orang lain karna suatu sikap penghargaan menghargai

karya seseorang akan mendorong seseorang untuk berkarya lebih baik lagi,

sehingga masyarakat akan lebih semakin terpacu meghasilakan karya-karya lain.

Dapat dilihat bahwa yang mempengaruhi pendidikan nelayan gampong

nasreuhe adalah faktor yang datang dari luar dan dari dalam diri masyarakat

nelayan gampong nasreuhe dimana perubahan itu telah mendorong lajunya tingkat

Page 67: PERUBAHAN SIKAP MASYARAKAT NELAYAN GAMPONG …repository.utu.ac.id/445/1/I-V.pdf · 2017. 9. 21. · perbedaan individu. Sedangkan para ahli sosiologi sikap memiliki arti yang lebih

65

pendidikan. Seiring dengan modernisasi perubahan dibidang pendidikan dan

tuntunan persaingan dibidang pendidikan.

1. Sikap dan Kebiasaan Orang Tua

Peranan keadaan keluarga terhadap perkembangan anak-anak tidak hanya

terbatas kepada situasi-situasi sosial ekonomi atau kebutuhan struktur dan

interaksi saja, juga cara-cara dan sikap-sikap dalam pergaulannya memengang

peranan penting. Hal ini mudah diterima apabila kita ingat bahwa keluarga itu

sudah merupakan sebuah kolompok sosial dengan tujuan-tujuannya, begitu pula

cara-cara bertingkalaku orang tua yang dalam hal ini menjadi pimpinan

kolompoknya sangat mempengaruhi suasana interaksi keluarga dan dapat

meransang perkembangan dari pada ciri-ciri tertentu peribadi anaknya. Lewin

Dalam Abu Ahmadi (2009 : h. 242).

Peran orang tua anak nelayan gampong nasreuhe juga mempengaruhi

tingkat pendidikan anak. Hal ini telah memberi dorongan kepada anak untuk

bersekolah.

2. Status Anak

Status anak-anak juga berperanan sebagai suatu faktor yang dapat

mempengaruhi perkembangan sosialnya didalam keluarga, yang dimaksudkan

status anak ialah misalnya status anak sebagai anak tungagal, status anak sebagai

anak sulung atau anak bongsu di antara kakak adiknya. Mengenai peranan status

anak terhadap perkembangan sosialnya belum diperoleh keterangan-keterangan

eksprimental yang cukup banyak,

Page 68: PERUBAHAN SIKAP MASYARAKAT NELAYAN GAMPONG …repository.utu.ac.id/445/1/I-V.pdf · 2017. 9. 21. · perbedaan individu. Sedangkan para ahli sosiologi sikap memiliki arti yang lebih

66

3. Faktor Orang Tua

Faktor orang tua merupakan yang besar pengaruhnya terhadap kemajuan

belajar anak. Orang tua yang dapat mendidik anak-anaknya dengan cara

memberikan pendidikan yang baik tentu akan sukses dalam belajarnya, sebaliknya

orang tua yang tidak mengindahkan pendidikan anak-anaknya, acuh tak acuhh,

bahkan tidak memperhatikan sama sekali tentu tidak akan berhasil dalam

belajarnya. Begitu pula orang tua yang memanjakan anak-anaknya juga termasuk

cara pendidikan yang tidak baik, anak manja biasanya sukar dipaksa untuk

belajar, ia dibiarkan begitu saja, karna orang tuanya terlalu sayang pada anaknya.

4. Peranan Sosial Ekonomi Keluarga

Keadaan ekonomi keluarga dapat juga berperan terhadap perkembangan

anak-anak yang orang tuanya berpenghasilan cukup (sosial ekonominya cukup),

maka anak-anak tersebut lebih banyak mendapatkan kesempatan untuk

mengembangankan bermacam-macam kecakapan.

Begitu pula sebaliknya, hubungan sosial anak yang keluarganya mampu,

mempunyai corak hubungan yang berbeda. Orang tua mereka dapat mencurahkan

perhatian yang lebih mendalam, sebab tidak disulitkan oleh kebutuhan-kebutuhan

Primer, seperti mencari nafkah sehari hari. Namun demikain status sosial ekonomi

tidaklah dapat dikatakan sebagai faktor yang mutlak, hal ini tergantung pula pada

sikap orang tuadan corak intraksi dalam keluarga. Abu Ahmadi (2009 : h. 236).

Dalam hal ini faktor ekonomi masyarakat nelayan Gampong Nasreuhe yang

semakin baik telah memberi dorongan pendidikan dan kemampuan untuk

menyekolahkan anak mereka.

Page 69: PERUBAHAN SIKAP MASYARAKAT NELAYAN GAMPONG …repository.utu.ac.id/445/1/I-V.pdf · 2017. 9. 21. · perbedaan individu. Sedangkan para ahli sosiologi sikap memiliki arti yang lebih

67

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai Perubahan Sikap

Masyarakat Nelayan Gampong Nasreuhe Terhadap Pendidikan Kecamatan Salang

Kabupaten Simeulue diantaranya:

1) Perubahan sikap masyarakat nelayan terhadap pendidikan dapat di

simpulkan bahwa masyarakat nelayan yang dulunya tertutup, akan

pendidikan karna disebabkan kurangnya informasi masuk di Gampong

Nasreuhe, dengan masuknya informasi membuat cara berpikir masyarakat

nelayan Gampong Nasreuhe sekarang terbuka akan pentingnya pendidikan.

Masyarakat nelayan memandang bahwasanya pendidikan bagi anak sangat

penting. Tingginya minat orang tua menyekolahkan anak-anaknya, sekarang

sudah dirasakan oleh umumnya masyarakat luar dan khususnya masyarakat

nelayan Gampong Nasreuhe.

2) Faktor-faktor yang menyebabkan perubahan sikap masyarakat Gampong

Nasreuhe terhadap pendidikan yaitu: (1) terbukanya lapangan kerja, seperti

perkebunan kelapa sawit yang ada di Gampong Nasreuhe sehingga

meningkatnya taraf hidup masyarakat, (2) meningkatnya ekonomi

masyarakat dengan bertambahnya ekonomi masyarakat nelayan, sehingga

orang tua para nelayan bisa menyekolahkan anaknya, dan selain

menyekolahkan anaknya orang tuamenyuruh mereka belajar kursus. (3) dan

masukanya media massa.

Page 70: PERUBAHAN SIKAP MASYARAKAT NELAYAN GAMPONG …repository.utu.ac.id/445/1/I-V.pdf · 2017. 9. 21. · perbedaan individu. Sedangkan para ahli sosiologi sikap memiliki arti yang lebih

68

3) Saran

Adapun saran yang di sampaikan dalam tulisan ini adalah

Pertama, hasil penelitiani adalah.

1. Diharapkan perubahan sikap yang terjadi pada masyarakat Gampong

Nasreuhe dapat menjadi contoh bagi masyarakat gampong yang lain

sehingga sikap terhadap akan pentingnya pendidikan bisa menuju

perubahan yang lebih baik.

2. Di harapkan kepada pemerintah daerah dan tokoh masyarakat nelayan

Gampong Nasreuhe setempat, hendaklah selalu mengupayakan

meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai pendidikan baik

pengetahuan umum maupun pengetahuan agama, karena dengan

pengetahuan yang cukup pembinaan dan kesadaran masyarakat dalam

berbagai hal akan dapat teratasi. Dalam kaitannya dengan perubahan sikap

masyarakat terhadap pendidikan, diharapkan kepada orang tua, tokoh

masyarakat dan tokoh agama serta pendidik untuk selalu memberikan

bimbingan dan pengawasan terhadap perkembangan pendidikan anak.

Upaya diatas diharapkan agar tidak putus asa untuk selalu diberikan, hal

ini demi terwujudnya kepribadian anak yang baik. Diharapkan kepada

pendidik yang mengajar dan pada lembaga pendidikan hendaknya tidak

bosan-bosannya menerapkan disiplin dalam berbagai hal supaya anak-

anak terbiasa melakukan hal-hal yang baik.

Page 71: PERUBAHAN SIKAP MASYARAKAT NELAYAN GAMPONG …repository.utu.ac.id/445/1/I-V.pdf · 2017. 9. 21. · perbedaan individu. Sedangkan para ahli sosiologi sikap memiliki arti yang lebih

DAFTAR PUSTAKA

Anonimous. 2006. Pemberdayaan Pendidikan Anak Nelayan. Jakarta. Pustaka

Utama.

Alfiyah, Nur .2010. Pendidikan Anak Dalam Perspektif Nelayan Di Pasuruan.

Malang. Skripsi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas

Tarbiyah, Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang.

http://lib.uin-malang.ac.id/files/thesis/fullchapter/06130049. diakses pd

tgl 11/05/2014 jam 10:07 Wib.

Arikunto. 2002. Pengukuran Sikap. Jakarta . Pustaka Utama.

Azwar. 2007. Sikap Dikatakan Sebagai Suatu Respon Evaluative. Bandung. PT

Bumi Aksara.

Ahmadi, Abu. 2009. Psikologi Sosial. Jakarta . Rineka Cipta.

Baswir, Revrisond, dkk. 2003. Definisi Pendidikan. Jakarta. PT Raja Grafindo

Persada.

Choombs, H, Philip. 2002. Pendidikan Informal. Jakarta. PT Gramedia Pustaka

Utama.

Dahuri, ddk .2001. Sistem Pembangunan Masyarakat Pantai. Jakarta. Salemba

Empat.

Fadjri Achmad, Panpan. 2000. Tujuan pendidikan. Jakarta. PT Raja Grafindo

Perkasa.

Hasanuddin. 2000. Faktor yang mempengaruhi pendidikan. Jakarta. PT Gramedia

Pustaka Utama.

Idrus , Muhammad. 2009. Metode Penelitian Ilmu Sosial: Pendekata Kualitatif

dan Kuantitatif. Jakarta. Penerbit Erlangga.

Idi, Abdullah .2011. Sosiologi Pendidikan: Individu, Masyarakat, dan Pendidikan.

Jakarta. PT Raja Grafindo Persada.

Juliansyah, Noor. 2001. Metodologi Penelitian: Skripsi, Tesis, Disertase, dan

karya ilmiah. Edisi Pertama. Jakarta. Kencana Pranada Group.

Kendle, Howard. 2001.Sikap sebagai suatu pendekatan. Bandung. PT Bumi

Aksara.

Kuncoro, Mudrajad, Ph.D. 2009. Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi:

Bagaimana Meneliti dan Menulis Tesis. Jakarta. Penerbit Erlangga.

Kusnaidi. 2006. Filosofi Pemberdayaan Masyarakat Pesisir. PT Humainora.

Bandung.

Mulyadi. 2005. Katagori Nelayan. Jakarta. PT Raja Grafindo Persada.

Page 72: PERUBAHAN SIKAP MASYARAKAT NELAYAN GAMPONG …repository.utu.ac.id/445/1/I-V.pdf · 2017. 9. 21. · perbedaan individu. Sedangkan para ahli sosiologi sikap memiliki arti yang lebih

Moleong, Lexy J.2004. Metodologi Penelitian Kualitatif. Remaja Rosdakarya.

Bandung.

Purwanto. 2008. Faktor – Factor Yang Mempengaruhi Terbentuknya Sikap.

Jakarta. PT Gramedia Pustaka Utama.

Rakhmat, Jalaluddin. 2009. Metode penelitian komunikasi: dilengkapi contoh

analisis statistik. Bandung. PT Remaja Rosdakarya offset.

Riduwan. 2012. Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian. Bandung.

Alfabeta.

Sutinah, dan Suyanto, Bagong. 2006. Metode Penelitian Sosial: Berbagai

Alternatif Pendekatan. Jakarta. Kencana.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D: Bandung.

Alfabeta.

Sudrajat dan Subana. 2009. Dasar – Dasar Penelitian Ilmiah. Bandung. CV

Pustaka Setia.

Soedomo A. Hadi. 2008. Pendidikan. Jakarta. Erlangga.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Bisnis: Pedekatan Kuantatif Kualitatif Dan

R&D. Bandung. Alfabeta.

Soehartono, Irawan. 2008. Metode Penelitian Sosial. Suatu TeknikPenelitian

Bidang Kesejastran Sosial dan Ilmu Sosial Lainny. Bandung.PT Remaja

Rosdakarya.

Tilaar. 2002. Hakikat Pendidikan. Jakarta. Salemba Empat.

Undang Undang No 20 tahun 2003 Pasal 1 Ayat (11) dan Ayat (13) Tentang

Penyelenggaraan Pendidikan.

Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab

II pasal 3.

Undang-Undang Sisdiknas Nomor 20 Tahun 2003 pasal 1 ayat 1. Sistem

Pendidikan nasional.