PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS ORGANISASI …satpolpp.magelangkota.go.id/wp-content/uploads/...2.3...
Transcript of PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS ORGANISASI …satpolpp.magelangkota.go.id/wp-content/uploads/...2.3...
PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS
ORGANISASI PERANGKAT DAERAH
SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA
MAGELANG TAHUN 2016-2021
SATUAN POLISI PAMONG PRAJA
KOTA MAGELANG
JL. LETJEN SUPRAPTO NO 2 KOTA MAGELANG
No Telp (0293) 366049
Email : [email protected]
Web:Satpolpp.magelangkota.go.id
Kata Pengantar ................................................................................................................. ii
Daftar Isi ........................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ........................................................................................... 1
1.2 Maksud dan Tujuan ................................................................................... 2
1.3 Landasan Hukum ....................................................................................... 2
1.4 Hubungan Renstra dengan Dokumen Lainnya.............................................. 4
1.5 Sistematika Penulisan ................................................................................. 4
BAB II GAMBARAN PELAYANAN SATUAN POLISI PAMONG PRAJA ........... 6
2.1 Tugas Fungsi dan Struktur Organisasi Satpol PP ............................... 6
2.2 Sumber Daya Satpol PP ............................................................................... 16
2.2.1 Sumber Daya Manusia ............................................................................ 16
2.2.2 Sarana dan Prasarana ................................................................................ 21
2.3 Kinerja Pelayanan Satpol PP ........................................................................... 25
2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Satpol PP ............................ 29
BAB III ISU ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI ......... 31
3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas Pokok dan Fungsi
Pelayanan Satpol PP Kota Magelang.............................................................. 31
3.2 Telaahan Visi, Misi dan Program Walikota dan Wakil Walikota Terpilih ...... 33
3.3 Telaahan Renstra Kementerian/Lembaga, Provinsi/Kabupaten/Kota .......…… 35
3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan KLHS ………......….....……… 36
3.5 Penentuan Isu Isu Strategis………......................................………………… 36
BAB IV TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN………… 38
4.1 Telaah Visi dan Misi ………...............………………………………………… 38
4.2 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Satpol PP………………………….. 40
4.3 Strategi dan Kebijakan…………………………………………………… 42
BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA,
KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF……………… 47
5.1 Program dan Kegiatan Satuan Polisi Pamong Praja………………………… 47
5.2 Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif….......……… 48
BAB VI INDIKATOR KINERJA SATPOL PP YANG MENGACU PADA TUJUAN
DAN SASARAN RPJMD……………………………………………………… 52
6.1 Frekuensi Patroli ……………………………………………………..…... 52
6.2 Jumlah Permasalahan Trantibum yang teratasi……………………………… 53
6.3 Penegakan Perda .......................................................................................... 54
6.4 Prosentase Penanganan Penyakit Masyarakat ............................................. 56
6.5 Penurunan Penyakit Masyarakat ................................................................... 57
BAB VII PENUTUP…………………………………………………………………… 59
DAFTAR ISI
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Dengan telah diterbitkannya Peraturan Daerah Kota Magelang Nomor 3 Tahun
2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah maka OPD Satuan Polisi
Pamong Praja Kota Magelang perlu untuk melakukan Perubahan Rencana Strategis
( Renstra ) OPD 2016 – 2021 serta untuk menjadikan suatu pemerintahan yang dapat
menjawab tuntutan lingkungan strategik lokal, nasional dan global, maka diperlukan
suatu perencanaan strategik yang jelas dan sinergis. Perubahan Renstra OPD sangat
diperlukan agar instansi pemerintah yang dalam hal ini Organisasi Perangkat Daerah
(OPD) merupakan unsur penyelenggara pemerintahan daerah dalam upaya mencapai
keberhasilannya dengan baik sesuai dengan visi dan misi Kepala Daerah yang dijabarkan
dalam kerangka tugas dan fungsi Organisasi Perangkat Daerah. Perubahan Renstra OPD
2016 – 2021 sangat diperlukan dikarenakan adanya perubahan status kantor yang semula
eselon III menjadi eselon II dan adanya perubahan Tugas Pokok dan Fungsi OPD Satuan
Polisi Pamong Praja Kota Magelang karena bertambahnya / masuknya Program urusan
Perlindungan masyarakat / Penanggulangan bencana serta Program Penanggulangan
bencana kebakaran.
Meskipun demikian dalam penyusunan Perubahan Renstra OPD 2016 – 2021 ini masih
tetap mengacu pada RPJPD Kota Magelang 2005 – 2025 yang telah ditetapkan
berdasarkan Peraturan Daerah Kota Magelang Nomor 4 Tahun 2009 serta mengacu
RPJMD Kota Magelang Tahun 2016 – 2021 yang telah ditetapkan dengan Peraturan
Daerah Kota Magelang Nomor 1 Tahun 2016 karena setiap OPD di lingkungan
Pemerintah Kota Magelang diwajibkan untuk menyusun Rencana Strategis (Renstra)
Tahun 2016 – 2021 dengan berpedoman pada RPJMD Kota Magelang 2016 – 2021.
Perubahan Rencana strategis OPD ini memuat tujuan, sasaran, program, dan
kegiatan pembangunan dalam rangka pelaksanaan Urusan Pemerintahan Wajib dan/atau
Urusan Pemerintahan Pilihan sesuai dengan tugas dan fungsi setiap OPD. Penyusunan
Perubahan Renstra OPD terdiri dari tahapan sebagai berikut: Persiapan penyusunan
Perubahan Renstra OPD, Penyusunan rancangan Perubahan Renstra OPD,Penyusunan
rancangan akhir Perubahan Renstra OPD dan Penetapan Perubahan Renstra OPD.
2
Tugas pokok dan fungsi Satpol PP Kota Magelang adalah membantu Kepala
Daerah / Walikota Magelang dalam menegakan Peraturan Daerah / Peraturan Walikota
dan menyelenggarakan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat serta perlindungan
masyarakat.PerubahanRencana Strategis (Renstra) Satpol PP Kota Magelang disusun
terkait dengan RPJM Daerah Kota Magelang yang merupakan penjabaran dari Visi, Misi
Kepala Daerah terpilih Tahun 2016 – 2021 serta mengacu pada RPJP Daerah Kota
Magelang Tahun 2005 – 2025 dan menjadi dasar dalam penyusunan Rencana Kerja
(RENJA) OPD tahunan . Rencana Strategis ini juga disinergikan dengan Rencana
Strategis Kementrian Dalam Negeri, Rencana Strategis Satpol PP Provinsi Jawa Tengah.
Dengan demikian Rencana Strategis Satpol PP Kota Magelang Tahun 2016 –
2021 mempunyai keterkaitan yang sangat erat dengan perencanaan lainnya yang dapat
dilukiskan dalam gambar sebagai berikut :
Dengan adanya perencanaan yang sinkron dan terkoordinasi dengan dokumen
perencanaan lainnya, maka sinergi antara berbagai sumber pembiayaan akan dapat
diwujudkan. Jadi Rencana Strategis ini dirancang agar peka terhadap kondisi internal dan
eksternal yang berubah.
Atas dasar tersebut, Satpol PP Kota Magelang menyusun Perubahan Renstra OPD
2016 – 2021 sebagai dokumen perencanaan yang mendorong terwujudnya Pemerintahan
yang baik (good governance) serta mendukung Visi Kota Magelang 2016 – 2021 “
Visi dan Misi Walikota
RPJPD Kota
RPJMD Kota
Renstra PD Propinsi
Renstra Kementerian
RENCANA STRATEGIS PD
Rencana Kerja
3
Terwujudnya Kota Magelang Sebagai Kota Jasa Yang Modern dan Cerdas Yang
Dilandasi Masyarakat Yang Sejahtera dan Religius.”
Secara umum Perubahan Renstra Satpol PP memiliki tujuan dan pedoman yang
terencana dalam mengoptimalkan potensi SDM anggota Satpol PP , Linmas dan Damkar
dalam rangka mewujudkan Kota Magelang yang aman dan kondusif.
Secara khusus Perubahan Renstra Satpol PP dibuat untuk menetapkan program
dan sasaran kerja yang terarah yang akan dijadikan pedoman masa 5 (lima) tahun
mendatang dan memprediksi hambatan – hambatan yang akan terjadi dan memberikan
solusinya.
1.2 MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud penyusunan Rencana Strategis Satpol PP Kota Magelang adalah :
a. Menggambarkan kondisi saat ini dan kondisi 5 tahun ke depan.
b. Memberikan pedoman bagi penyusunan Rencana Kerja tahunan dari tahun 2016 –
2021.
c. Mensinkronisasikan dan mengkoordinasikan pelaksanaan program kerja dan
kegiatan Satpol PP , Linmas dan Damkar.
Tujuan Perubahan Rencana Strategis Satpol PP Kota Magelang adalah :
a. Sebagai dokumen perencanaan teknis strategis dan sebagai alat koordinasi
sinkronisasi pelaksanaan urusan wajib pelayanan dasar Ketentraman , Ketertiban
Umum dan Perlindungan masyarakat.
b. Merumuskan dan menetapkan arah dan strategi Satpol PP dalam mencapai visi,
misi, tujuan dan strategi kelembagaan serta kebijakan berdasarkan kewenangan
yang dijabarkan dari visi dan misi kepala daerah (RPJMD) tahun 2016 – 2021.
c. Mengarahkan kekuatan dan peluang yang telah diidentifikasi untuk mengatasi
kelemahan dan tantangan dalam suatu strategi penyelenggaraan pelayanan bidang
Ketentraman dan ketertiban yang berorientasi pada hasil.
d. Menyusun program strategis yang dijabarkan berdasarkan Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah (RPJM Daerah) dengan kewenangan Satpol PP sebagai
dasar perencanaan program jangka menengah dan tahunan serta perencanaan
kebutuhan anggaran.
e. Menyusun tolok ukur evaluasi kinerja Satpol PP dan jajarannya secara
proporsional.
4
1.3 LANDASAN HUKUM
1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah
Kota Kecil dalam lingkungan Propinsi Jawa Timur, Jawa Tengah dan Jawa Barat;
2. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional ;
3. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang;
4. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan
Perundang-undangan;
5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerahsebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang
Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23
Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah;
7. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 Tentang Pedoman Evaluasi
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah;
8. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara
Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
Daerah;
9. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2010 tentang Satuan Polisi Pamong Praja;
10. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional Tahun 2015-2019;
11. Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan
Perundang-undangan;
12. Peraturan Daerah Kota Magelang Nomor 2 Tahun 2008 tentang Urusan
Pemerintahan Yang Menjadi Kewenangan Pemerintahan Daerah Kota Magelang;
13. Peraturan Daerah Kota Magelang Nomor 5 Tahun 2008 tentang Susunan,
Kedudukan, dan Tugas Pokok Organisasi Lembaga Teknis Daerah, Badan
Pelayanan Perizinan Terpadu dan Satuan Polisi Pamong Praja;
14. Peraturan Daerah Kota Magelang Nomor 2 Tahun 2009 tentang Pokok-pokok
Pengelolaan Keuangan Daerah;
5
15. Peraturan Daerah Kota Magelang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Daerah Kota Magelang Tahun 2005-2025;
16. Peraturan Daerah Kota Magelang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2016;
17. Peraturan Daerah Kota Magelang Nomor 4 Tahun 2012 tentang Rencana Tata
Ruang Wilayah Kota Magelang Tahun 2011-2031;
18. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan
Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara
Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
Daerah;
19. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 60 Tahun 2012 tentang Pedoman
Penetapan Jumlah Polisi Pamong Praja;
20. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 69 Tahun 2012 tentang Perubahan atas
Peraturan Menteri dalam Negeri Nomor 62 Tahun 2008 tentang Standar
Pelayanan Minimal Bidang Pemerintahan Dalam Negeri di Kabupaten/Kota;
21. Peraturan Daerah Kota Magelang Nomor Tahun 2016 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Kota Magelang Tahun 2016-
2021.
22. Surat edaran Sekretaris Daerah Kota Magelang Nomor 050 / 06 / 310 tanggal 18
Januari 2017 tentang Penyusunan Rancangan Perubahan Rencana Strategis (
Renstra ) Organisasi Perangkat Daerah Tahun 2016 – 2021 pada Pemerintah Kota
Magelang .
1.4 SISTEMATIKA PENULISAN
BAB I. PENDAHULUAN
Memuat latar belakang, maksud dan tujuan, landasan hukumdan Sistematika
penulisan.
BAB II. GAMBARAN PELAYANAN SKPD
Memuat tugas, fungsi dan struktur organisasi Satpol PP Kota Magelang, susunan
kepegawaian dan perlengkapan, aset yang dikelola, serta jenis pelayanan dan
kelompok sasaran.
BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN
FUNGSI
Memuat analisis gambaran umum Satpol PP Kota Magelang, target capaian
6
pembangunan program prioritas kepala daerah, kajian dokumen penunjang, dan
analisis isu-isu strategis.
BAB IV. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN
KEBIJAKAN
Memuat visi, misi, tujuan dan sasaran, strategi, serta kebijakan Satpol PP Kota
Magelang Tahun 2016-2021.
BAB V. RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA,
KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF
Berisi penjelasan umum dari program dan kegiatan beserta indikasi pendanaan dan
sumbernya, baik yang berasal dari APBN, APBD Provinsi, APBD dan sumber penda-
naan lain yang sah dalam periode 5 (lima) tahun dan tahunan, serta matriknya.
BAB VI. INDIKATOR KINERJA SKPD
Menunjukkan sasaran RPJMD yang terkait dengan Tupoksi Satpol PP Kota
Magelang, tolok ukur kinerja hasil yang digunakan, dan program-program Satpol PP
yang akan dilakukan untuk mencapai sasaran RPJMD Kota Magelang Tahun 2016-
2021.
BAB VII. PENUTUP
Memuat program transisi dan kaidah pelaksanaan.
7
BAB II
GAMBARAN PELAYANAN SATPOL PP
2.1 TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI SATPOL PP
Dengan telah diterbitkannya Peraturan Daerah Kota Magelang Nomor 3
Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah maka Susunan
Organisasi dan Tata Kerja (SOTK) Satuan Polisi Pamong Praja Kota Magelang
mengalami perubahan yang semula status / kedudukan kantor eselon III berubah
menjadi eselon II.
Satuan Polisi Pamong Praja dipimpin oleh seorang Kepala dan berkedudukan di bawah
dan bertanggung jawab kepada Kepala Daerah melalui Sekretaris Daerah.
Satuan Polisi Pamong Praja mempunyai tugas membantu Walikota dalam menegakkan
Peraturan Daerah / Peraturan walikota dan Menyelenggarakan ketertiban umum dan
ketentraman masyarakat serta Perlindungan masyarakat .
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana tersebut diatas Satuan Polisi Pamong
Praja menyelenggarakan fungsi :
1. Penyusunan program dan pelaksanaan penegakan Perda dan Peraturan Walikota ,
penyelenggaraan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat serta
perlindungan masyarakat .
2. Pelaksanaan kebijakan penegakan Perda dan Peraturan Walikota .
3. Pelaksanaan kebijakan penyelenggaraan ketertiban umum dan ketentraman
masyarakat di daerah .
4. Pelaksanaan kebijakan perlindungan masyarakat.
5. Pelaksanaan koordinasi penegakan Peraturan Daerah dan Peraturan Kepala
Daerah serta menyelenggarakan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat
dengan Kepolisian Negara Republik Indonesia , Penyidik Pegawai Negeri Sipil
(PPNS) dan atau aparatur lainnya.
6. Pengawasan terhadap masyarakat, aparatur atau badan hokum agar mematuhi dan
menaati Peraturan Daerah dan Peraturan Kepala Daerah.
Perbedaan Struktur Organisasi Satuan Polisi Pamong Praja Kota Magelang yang
merupakan penjabaran dari tugas pokok dan fungsi dari Satuan Polisi Pamong Praja
Kota Magelang yang terdiri dari :
8
Perda SOTK No 5 Tahun 2008 Perda No 3 Tahun 2016
Kepala Satpol / Eselon III
- Ka. Satpol PP / Eselon II
Ka.Sub.Bag.Tata Usaha - Sekretaris
- Ka.Sub.Bag.Program dan Keuangan
- Ka.Sub.Bag.Umum dan Kepegawaian
- Ka.Seksi Penegakan Perda
dan Peraturan Walikota
- Kepala Pengembangan
kapasitas
- Kepala Seksi Operasional
dan Tramtib
- Kepala bidang Ketertiban umum,
Ketentraman masyarakat dan
Perlindungan masyarakat
- Ka.Seksi Operasional Ketertiban umum
dan Ketentraman masyarakat
- Ka.Seksi Pengendalian ketertiban
umum dan ketentraman masyarakat
- Ka.Seksi Satuan Perlindungan
masyarakat dan penanggulangan
bencana
- Kepala Bidang Penegakan Perundang –
undangan daerah danm pengembangan
kapasitas
- Ka.Seksi Pembinaan , pengawasan dan
penyuluhan
- Ka.Seksi Penyelidikan , penyidikan dan
penindakan
- Ka.Seksi Pengembangan kapasitas
UPTD Pemadam Kebakaran :
- Ka.UPTD Damkar
- Ka.Sub.TU UPTD Damkaf
Adapun struktur organisasi Satpol PP Kota Magelang sesuai Perda Kota Magelang
Nomor 3 Tahun 2016 dapat digambarkan sebagai berikut
Sedangkan Tugas Pokok dan fungsi dari tiap-tiap komponen aparatur di Satuan Polisi
Pamong Praja Kota Magelang adalah sebagai berikut :
1. KEPALA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA
TUGAS POKOK DAN FUNGSI :
Kepala Satuan Polisi Pamong Praja mempunyai tugas pokok membantu Walikota
menegakkan Peraturan Daerah / Peraturan Walikota dan menyelenggarakan ketertiban
umum dan ketenteramanmasyarakat serta perlindungan masyarakat .
9
Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud di atas, Kepala Kantor
Satuan Polisi Pamong Praja mempunyai fungsi:
a. Penyusunan Program dan pelaksanaan penegakan Perda dan Peraturan Walikota
menyelenggarakan ketertiban umum dan ketenteraman masyarakat serta
perlindungan masyarakat
b. Pelaksanaan kebijakan penegakan Peraturan Daerah / Peraturan Walikota;
c. Pelaksanaan kebijakan penyelenggaraanketertiban umum dan ketentraman
masyarakat ;
d. Pelaksanaan tugas kebijakan perlindungan masyarakat ;
e. Pelaksanaan koordinasi penegakan Perda dan Peraturan Kepala Daerah serta
penyelenggaraan ketertiban umum dan ketentraman masyarakatdengan
Kepolisian Negara Republik Indonesia, Penyidik Pegawai Negeri Sipil daerah dan /
atau aparatur lainnya
f. Pengawasan terhadap masyarakat , aparatur , atau badan hukum agar mematuhi dan
mentaati penegakan Perda dan Peraturan Kepala Daerah dan
g. Pelaksanaan tugasnya lainnya.
RINCIAN TUGAS :
1. Merumuskan visi dan misi serta menetapkan Rencana Strategis (Renstra) dan
Rencana Kerja (Renja) Satuan Polisi Pamong Praja.
2. Merumuskan kebijakan teknis bidang kepolisipamongprajaan.
3. Mengkoordinir dan mengarahkan pengelolaan keuangan serta urusan umum dan
kepegawaian kantor.
4. Melaksanakan pengawasan , pengendalian , dan pembinaan bidang ketertiban
umum , ketentraman masyarakat dan perlindungam masyarakat serta penegakan
peraturan perundangan - undangan daerah dan pengembangan kapasitas
5. Melakukan pemeriksaan dan tindakan represif non yustisial terhadap warga
masyarakat atau badan hukum yang melakukan pelanggaran atas Peraturan
Daerah, Peraturan Walikota dan Keputusan Walikota.
6. Melaksanakan koordinasi pemeliharaan dan penyelenggaraan ketertiban umum,
ketenteraman masyarakat dan perlindungan masyarakat serta penegakan
peraturan perundang-undangan daerah dan pengembangan kapasitas dengan
10
aparat kepolisian, Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) dan atau aparatur
lainnya.
7. Melaksanakan pembinaan dan penyuluhan kepada masyarakat dan instansi
pemerintah di bidang ketertiban umum, ketenteraman masyarakat dan
perlindungan masyarakat sertabidang penegakan peraturan perundang-undangan
daerah.
8. Melaksanakan kegiatan pengembangkan kapasitas personel dan fasilitasi
kegiatanbimbingan teknis, pendidikan dan pelatihan Polisi Pamong Praja serta
pendidikan dan pelatihan Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS).
9. Melaksanakan pengawasan, pengendalian dan pembinaan terhadap pelaksanaan
operasional tugas unit pelaksana teknis dinas (UPTD) Pemadam Kebakaran.
10. Mengkoordinir dan bertanggung jawab atas proses pengadaan barang/jasa sesuai
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
11. Memberi petunjuk, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas bawahan.
12. Memberikan saran dan pertimbangan kepada atasan sebagai bahan masukan.
13. Melaksanakan tertib administrasi dan menyusun laporan pelaksanaan
tugas/kegiatan Satuan Polisi Pamong Praja.
14. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan.
2. SEKRETARIS
TUGAS POKOK DAN FUNGSI :
Sekretaris mempunyai tugas pokok membantu Kepala Satuan Polisi Pamong Praja
dalam penyusunan program, pengelolaan keuangan serta urusan umum dan
kepegawaian di lingkungan Dinas.
Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud di atas, Sekretaris
Satuan Polisi Pamong Praja mempunyai fungsi :
a. Pengkoordinasian bidang-bidang dalam rangka penyusunan rencana strategis,
program dankegiatan serta penyusunan laporan tahunan.
b. Perencanaan penyusunan program dan kegiatan di lingkungan sekretariat.
c. Pelaksanaan pengelolaan urusan keuangan, umum dan kepegawaian.
d. Pelayanan administrasi kepada seluruh satuan organisasi di lingkungan.
e. Pengawasan dan pengendalian program dan kegiatan Sekretariat.
11
RINCIAN TUGAS :
1. Mengkoordinir penyusunan rencana strategis.
2. Mengkoordinir penyusunan program dan kegiatan tahunan.
3. Mengkoordinir penyusunan rencana kerja anggaran dan dokumen pelaksanaan
anggaran.
4. Menyusun rencana program dan kegiatan di lingkungan sekretariat.
5. Memberikan pelayanan teknis administratif kepada seluruh satuan organisasi.
6. Melaksanakan pengelolaan urusan keuangan.
7. Melaksanakan urusan umum, kerumahtanggaan, perlengkapan dan tertib
administrasi barang-barang inventaris.
8. Melaksanakan urusan administrasi kepegawaian.
9. Membantu atasan dalam melaksanakan pengawasan dan pengendalian program dan
kegiatan.
10. Mengawasi dan mengendalikan program dan kegiatan di lingkungan Sekretariat.
11. Membantu atasan dalam mengkoordinir proses pengadaan barang/jasa.
12. Memberi petunjuk, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas bawahan.
13. Memberikan saran/pertimbangan kepada atasan sebagai bahan masukan.
14. Melaksanakan tertib administrasi dan menyusun laporan-laporan pelaksanaan
kegiatan.
15. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan.
3. KEPALA SUB BAGIAN PROGRAM DAN KEUANGAN
TUGAS POKOK DAN FUNGSI : Kepala Sub Bagian Program mempunyai tugas pokok membantu Sekretaris dalam
melaksanakan kegiatan penyusunan, evaluasi dan pelaksanaanprogram kerja serta
urusan keuangan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud di atas, Kepala Sub
Bagian Penyusunan Program mempunyai fungsi :
a. Perencanaan penyusunan program dan kegiatan Sub Bagian Program dan
Keuangan.
b. Pengkoordinasian penyusunan rencana program dan kegiatan serta administrasi
keuangan.
12
c. Pelaksanaan kegiatan Sub Bagian Program dan Keuangan.
d. Pengkoordinasian penyusunan laporan kinerja Sub Bagian Program dan Keuangan.
RINCIAN TUGAS :
1. Menyusun rencana program dan kegiatan Sub Bagian Program dan Keuangan.
2. Menyiapkan bahan penyusunan rencana strategis dan penyusunan rencana kerja
anggaran.
3. Membantu atasan dalam mengkoordinir penyusunan program dan kegiatan
tahunan.
4. Menyiapkan dan mengkoordinasikan penyusunan rencana kerja anggaran dan
dokumen pelaksanaan tugas dan tertib administrasi pertanggungjawaban keuangan
5. Membantu atasan dalam menyusun laporan kinerja dan laporan realisasi semester
dan prognosis tahun berjalan.
6. Membantu atasan dalam menyusun laporan akuntabilitas.
7. Menyiapkan bahan dalam rangka pengawasan dan pengendalian program dan
kegiatan serta akuntansi anggaran
8. Membantu atasan dalam mengkoordinasikan urusan perbendaharaan, pembukuan
dan penyusunan neraca.
9. Melaksanakan verifikasi kelengkapan dokumen pencairan dana dan
pertanggungjawaban penggunaan anggaran.
10. Melaksanakan pembayaran kebutuhan pelaksanaan kegiatan.
11. Melaksanakan kegiatan lain pada Sub Bagian Program dan Keuangan.
12. Mengkoordinasikan dan melaksanakan evaluasi program dan kegiatan serta
keuangan.
13. Memberi petunjuk, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas bawahan.
14. Memberikan saran/pertimbangan kepada atasan sebagai bahan masukan.
15. Melaksanakan tertib administrasi dan menyusun laporan pelaksanaan
tugas/kegiatan Sub Bagian Program dan Keuangan.
16. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan.
13
a. KEPALA SUB BAGIAN UMUM DAN KEPEGAWAIAN
TUGAS POKOK DAN FUNGSI :
Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas pokok membantu
Sekretaris dalam melaksanakan kegiatan surat menyurat, kearsipan, rumah tangga,
perlengkapan serta administrasi kepegawaian.
Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud di atas, Kepala Sub
Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai fungsi :
a. Perencanaan penyusunan program dan kegiatan Sub Bagian Umum dan
Kepegawaian.
b. Pengkoordinasian pelaksanaan urusan umum dan kepegawaian.
c. Pelaksanaan kegiatan Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.
RINCIAN TUGAS:
1. Menyusun rencana program dan kegiatan Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.
2. Melaksanakan urusan kearsipan dan pengagendaan surat menyurat baik surat
masuk maupun surat keluar.
3. Melaksanakan urusan perlengkapan dan urusan rumah tangga dinas, termasuk
perjalanan dinas.
4. Melaksanakan administrasi dan pengelolaan inventaris/barang dinas (rencana
pengadaan, penyimpanan, pendistribusian, pemeliharaan dan pelaporan).
5. Mempersiapkan pelaksanaan kegiatan protokoler.
6. Melaksanakan urusan pengelolaan administrasi kepegawaian di lingkungan dinas,
mempersiapkan rencana kebutuhan pegawai dan usulan mutasi pegawai,
pemberhentian serta pensiun pegawai.
7. Mempersiapkan usulan kenaikan gaji berkala dan kenaikan pangkat pegawai.
8. Membuat daftar urut kepangkatan, cuti dan absen pegawai.
9. Melaksanakan pengurusan kartu kepegawaian antara lain KARPEG, KARIS,
KARSU dan TASPEN.
10. Melaksanakan kegiatan lain pada Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.
11. Menyiapkan bahan dalam proses pengadaan barang/jasa.
12. Memberi petunjuk, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas bawahan.
13. Memberikan saran/pertimbangan kepada atasan sebagai bahan masukan.
14
14. Melaksanakan tertib administrasi dan menyusun laporan pelaksanaan
tugas/kegiatan Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.
15. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan.
b. KEPALA BIDANG KETERTIBAN UMUM, KETENTERAMAN
MASYARAKAT DAN PERLINDUNGAN MASYARAKAT.
TUGAS POKOK DAN FUNGSI :
Kepala Bidang Ketertiban Umum, Ketenteraman Masyarakat dan Perlindungan
Masyarakat mempunyai tugas pokok membantu Kepala Satuan Polisi Pamong Praja
dalam bidang ketertiban umum, ketenteraman masyarakat dan perlindungan
masyarakat.
Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud di atas, Kepala Bidang
Ketertiban Umum, Ketenteraman Masyarakat dan Perlindungan Masyarakat
mempunyai fungsi :
a. Perencanaan penyusunan program dan kegiatan bidang ketertiban umum,
ketenteraman masyarakat dan perlindungan masyarakat.
b. Pengkoordinasian pelaksanaan program dan kegiatan bidang ketertiban umum,
ketenteraman masyarakat dan perlindungan masyarakat.
c. Pelaksanaan kegiatan bidang ketertiban umum, ketenteraman masyarakat dan
perlindungan masyarakat.
d. Pembinaan dan pengendalian program dan kegiatan bidang ketertiban umum,
ketenteraman masyarakat dan perlindungan masyarakat.
RINCIAN TUGAS :
1. Menyusun rencana program dan kegiatan Bidang Ketertiban Umum,
Ketenteraman Masyarakat dan Perlindungan Masyarakat.
2. Mengumpulkan dan mengkaji data dan informasi lainnya sebagai bahan
perumusan kebijakan teknis Bidang Ketertiban Umum, Ketenteraman
Masyarakat dan Perlindungan Masyarakat.
3. Mengumpulkan, mengolah dan menganalisa data Bidang Ketertiban Umum,
Ketenteraman Masyarakat dan Perlindungan Masyarakat.
15
4. Penyelenggaraan ketertiban umum, ketenteraman masyarakat dan perlindungan
masyarakat.
5. Melaksanakan perumusan pelaksanaan pengamanan dan pengawalan pimpinan
daerah dan pejabat lainnya.
6. Melaksanakan patroli dan pemeliharaan ketertiban umum dan ketentraman
masyarakat.
7. Mengelola pelaksanaan penanganan pengaduan adanya pelanggaraan ketertiban
umum dan ketenteraman masyarakat.
8. Melaksanakan pengamanan dan penjagaan sarana dan prasarana gedung
pemerintahan daerah.
9. Melaksanakan pengawasan dan penertiban terhadap aset daerah.
10. Melaksanakan koordinasi/kerjasama dan kemitraan dengan unit kerja/ instansi/
lembaga terkait ketertiban umum, ketenteraman masyarakat dan perlindungan
masyarakat.
11. Memberi petunjuk, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas bawahan.
12. Memberikan saran dan pertimbangan kepada atasan sebagai bahan masukan.
13. Melaksanakan tertib administrasi dan menyusun laporan pelaksanaan
tugas/kegiatan Bidang Ketertiban Umum, Ketenteraman Masyarakat dan
Perlindungan Masyarakat.
14. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan.
6. KEPALA SEKSI OPERASIONAL KETERTIBAN UMUM DAN
KETENTERAMAN MASYARAKAT
TUGAS POKOK DAN FUNGSI :
Kepala Seksi Operasional Ketertiban Umum dan Ketenteraman Masyarakat mempunyai
tugas pokok membantu Kepala Bidang Ketertiban Umum, Ketenteraman Masyarakat
dan Perlindungan Masyarakat dalam seksi operasional ketertiban umum, ketenteraman
masyarakat.
Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud di atas, Kepala Seksi
Operasional Ketertiban Umum dan Ketenteraman Masyarakat mempunyai fungsi :
a. Perencanaan penyusunan program dan kegiatanseksi operasional ketertiban umum
dan ketenteraman masyarakat.
16
b. Pengkoordinasian dalam penyiapan bahan pelaksanaan kegiatan pada seksi
operasional ketertiban umum dan ketenteraman masyarakat.
c. Pelaksanaan kegiatan seksi operasional ketertiban umum dan ketenteraman
masyarakat.
RINCIAN TUGAS :
1. Menyusun rencana program dan kegiatan seksi operasional ketertiban umum dan
ketenteraman masyarakat.
2. Mengumpulkan dan mengkaji bahan-bahan perumusan kebijakan teknis seksi
operasional ketertiban umum dan ketenteraman masyarakat.
3. Mengumpulkan, mengolah dan menganalisa data seksi operasional ketertiban
umum dan ketenteraman masyarakat.
4. Melaksanakan pengamanan, pengawalan perjalanan / kunjungan dinas kepala
daerah, tamu pemerintah daerah dan tamu negara.
5. Melaksanakan sosialisasi ketertiban umum dan ketentraman masyarakat.
6. Melaksanakan patroli dan pemeliharaan ketertiban umum dan ketentraman
masyarakat.
7. Mengelola pelaksanaan penanganan pengaduan adanya pelanggaraan ketertiban
umum dan ketenteraman masyarakat.
8. Menyajikan data dan informasi di bidang operasional ketertiban umum dan
ketenteraman masyarakat.
9. Melaksanakan koordinasi/kerjasama dan kemitraan dengan unit kerja/ instansi/
lembaga terkait pelaksanaan operasional ketertiban umum dan ketenteraman
masyarakat.
10. Memberi petunjuk, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas bawahan.
11. Memberikan saran dan pertimbangan kepada atasan sebagai bahan masukan.
12. Melaksanakan tertib administrasi, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan
tugas/kegiatan seksi operasional ketertiban umum dan ketenteraman masyarakat.
13. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan.
17
7. KEPALA SEKSI PENGENDALIAN KETERTIBAN UMUM DAN
KETENTERAMAN MASYARAKAT
TUGAS POKOK DAN FUNGSI :
Kepala Seksi Pengendalian Ketertiban Umum Dan Ketenteraman
Masyarakatmempunyai tugas pokok membantu Kepala Bidang Ketertiban Umum,
Ketenteraman Masyarakat dan Perlindungan Masyarakat dalam seksi pengendalian
ketertiban umum dan ketenteraman masyarakat.
Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud di atas, Kepala Seksi
Pengendalian Ketertiban Umum Dan Ketenteraman Masyarakat mempunyai fungsi :
a. Perencanaan penyusunan program dan kegiatanseksi pengendalian ketertiban
umum dan ketenteraman masyarakat.
b. Pengkoordinasian dalam penyiapan bahan pelaksanaan kegiatan pada seksi
pengendalian ketertiban umum dan ketenteraman masyarakat.
c. Pelaksanaan kegiatan seksi pengendalian ketertiban umum dan ketenteraman
masyarakat.
RINCIAN TUGAS :
1. Menyusun rencana program dan kegiatan seksi pengendalian ketertiban umum dan
ketenteraman masyarakat.
2. Mengumpulkan dan mengkaji bahan-bahan perumusan kebijakan teknis seksi
pengendalian ketertiban umum dan ketenteraman masyarakat.
3. Mengumpulkan, mengolah dan menganalisa data seksi pengendalian ketertiban
umum dan ketenteraman masyarakat.
4. Melaksanakan kegiatan fasilitasi rekomendasi perijinan dan pelayanan umum di
bidang ketertiban umum dan ketentraman masyarakat.
5. Melaksanakan operasional pengamanan dan penjagaan sarana dan prasarana
gedung pemerintahan daerah.
6. Melaksanakan pengawasan dan penertiban terhadap aset daerah.
7. Melaksanakan monitoring dan evaluasi terhadap dampak pelaksanaan operasional
ketertiban umum dan ketenteraman masyarakat serta penegakan peraturan
perundang – undangan daerah sebagai bahan pelaksanaan tugas lebih lanjut.
18
8. Melaksanakan koordinasi/kerjasama dan kemitraan dengan unit kerja/ instansi/
lembaga terkait pelaksanaan pengendalian ketertiban umum dan ketenteraman
masyarakat.
9. Memberi petunjuk, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas bawahan.
10. Memberikan saran dan pertimbangan kepada atasan sebagai bahan masukan.
11. Melaksanakan tertib administrasi, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan
tugas/kegiatan seksi pengendalian ketertiban umum dan ketenteraman masyarakat.
12. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan.
8. KEPALA SEKSI SATUAN PERLINDUNGAN MASYARAKAT DAN
PENANGGULANGAN BENCANA
TUGAS POKOK DAN FUNGSI :
Kepala Seksi Perlindungan Masyarakat dan Penanggulangan Bencana mempunyai
tugas pokok membantu Kepala Bidang Ketertiban Umum, Ketenteraman Masyarakat
dan Perlindungan Masyarakatdalam seksi perlindungan masyarakat dan
penanggulangan bencana.
Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud di atas, Kepala Seksi
Perlindungan Masyarakat dan Penanggulangan Bencana mempunyai fungsi:
a. Perencanaan penyusunan program dan kegiatan Seksi Perlindungan Masyarakat dan
Penanggulangan Bencana.
b. Pengkoordinasian dalam penyiapan bahan pelaksanaan kegiatan Seksi Perlindungan
Masyarakat dan Penanggulangan Bencana.
c. Pelaksanaan kegiatan Seksi Perlindungan Masyarakat dan Penanggulangan Bencana.
RINCIAN TUGAS :
1. Menyusun rencana program dan kegiatan Seksi Perlindungan Masyarakat dan
Penanggulangan Bencana.
2. Mengumpulkan dan mengkaji data dan informasi lainnya sebagai bahan
perumusan kebijakan teknis yang berhubungan dengan Perlindungan
Masyarakat dan Penanggulangan Bencana.
3. Mengumpulkan, mengolah dan menganalisa data perlindungan masyarakat dan
penanggulangan bencana.
19
4. Melaksanaan pengamanan pemilu, pilgub dan pilkada.
5. Merencanakan dan mempersiapkan penyelenggarakan pelatihan dan bimbingan
keamanan, ketertiban, perlindungan masyarakat dan penanggulangan bencana
serta melaksanakan evaluasi terhadap hasil pelaksanaan latihan.
6. Menyusun program dalam rangka pencegahan dan penanggulangan bencana
serta rehabilitasi akibat bencana.
7. Mempersiapkan dan melaksanakan kegiatan mitigasi bencana.
8. Mengadakan kegiatan bimbingan dan penyuluhan terhadap masyarakat di
daerah rawan bencana.
9. Merencanakan, menyiapkan dan menyelenggarakan pengerahan sumber daya
masyarakat dalam penyelamatan dan rehabilitasi sebagai akibat bencana
10. Merencanakan, menyiapkan, melaksanakan komunikasi dan informasi dalam
upaya penyelamatan serta rehabilitasi sebagai akibat bencana.
11. Melaksanakan pengkajian dan penghitungan kerugian materiil akibat bencana.
12. Melaksanakan pengamatan, pemantauan dan pemetaan daerah rawan bencana
alam.
13. Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan anggota satuan perlindungan
masyarakat dan masyarakat dalam penanggulangan bencana.
14. Memberi petunjuk, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas bawahan.
15. Memberikan saran dan pertimbangan kepada atasan sebagai bahan masukan.
16. Melaksanakan tertib administrasi dan menyusun laporan pelaksanaan
tugas/kegiatan Seksi Pemeliharaan Keamanan, Ketertiban, Perlindungan
Masyarakat dan Penanggulangan Bencana.
17. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan.
9. KEPALA BIDANG PENEGAKAN PERUNDANG-UNDANGAN DAERAH DAN
PENGEMBANGAN KAPASITAS
TUGAS POKOK DAN FUNGSI :
Kepala Bidang Penegakan Perundang-UndanganDaerah dan Pengembangan Kapasitas
mempunyai tugas pokok membantu Kepala Satuan Polisi Pamong Praja dalam bidang
penegakan Perundang-UndanganDaerah dan pengembangan kapasitas.
20
Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud di atas, Kepala Bidang
Penegakan Perundang-UndanganDaerah dan Pengembangan Kapasitas mempunyai
fungsi:
a. Perencanaan penyusunan program dan kegiatan Bidang Penegakan Perundang-
UndanganDaerah dan Pengembangan Kapasitas.
b. Pengkoordinasian dalam penyiapan bahan pelaksanaan kegiatan pada Bidang
Penegakan Perundang-UndanganDaerah dan Pengembangan Kapasitas.
c. Pelaksanaan kegiatan Bidang Penegakan Perundang-UndanganDaerah dan
Pengembangan Kapasitas.
d. Pembinaan dan pengendalian program dan kegiatan Bidang Penegakan Perundang-
UndanganDaerah dan Pengembangan Kapasitas.
RINCIAN TUGAS :
1. Menyusun rencana program dan kegiatan Bidang Penegakan Perundang-
UndanganDaerah dan Pengembangan Kapasitas.
2. Mengumpulkan dan mengkaji data dan informasi lainnya sebagai bahan perumusan
kebijakan teknis Bidang Penegakan Perundang-UndanganDaerah dan
Pengembangan Kapasitas.
3. Mengumpulkan, mengolah dan menganalisa data Bidang Penegakan Perundang-
UndanganDaerah dan Pengembangan Kapasitas.
4. Melaksanakan perumusan pembinaan, pengawasan dan penyuluhan penegakan
peraturan perundang-undangan daerah.
5. Melaksanakan perumusan bahan koordinasi penyelenggaraan peraturan perundang-
undangan daerah.
6. Melaksanakan perumusan kebijakan teknis operasional penyidikan dan
pemeriksaan pelanggaran ketentuan peraturan perundang-undangan daerah serta
fasilitasi pembinaan operasional pelaksanaan tugas PPNS.
7. Melaksanakan perumusan teknis operasional penyidikan dan pemeriksaan
pelanggaran ketentuan peraturan perundang-undangan daerah.
8. Melaksanakan perumusan penyusunan bahan fasilitasi dan pembinaan operasional
pelaksanaan tugas PPNS.
9. Melaksanakan perumusan kebijakan teknis bentuk dan jenis pelanggaran peraturan
perundang-undangan daerah.
21
10. Melaksanakan koordinasi / kerja sama dan kemitraan dengan unit kerja /instansi /
lembaga atau pihak ketiga dibidang penegakan peraturan perundang-undangan
daerah.
11. Memberi petunjuk, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas bawahan.
12. Memberikan saran dan pertimbangan kepada atasan sebagai bahan masukan.
13. Melaksanakan tertib administrasi dan menyusun laporan pelaksanaan
tugas/kegiatan Bidang Penegakan Perundang-UndanganDaerah dan Sumber Daya
Aparatur.
14. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan.
10. KEPALA SEKSI PEMBINAAN, PENGAWASAN DAN PENYULUHAN
TUGAS POKOK DAN FUNGSI :
Kepala Seksi Pembinaan, Pengawasan dan Penyuluhan mempunyai tugas pokok
membantu Bidang Penegakan Perundang-UndanganDaerah dan Sumber Daya Aparatur
dalam seksi pembinaan, pengawasan dan penyuluhan.
Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud di atas, Kepala Seksi
Pembinaan, Pengawasan dan Penyuluhan mempunyai fungsi :
a. Perencanaan penyusunan program dan kegiatan Seksi Pembinaan, Pengawasan dan
Penyuluhan.
b. Pengkoordinasian dalam penyiapan bahan pelaksanaan kegiatan pada Seksi
Pembinaan, Pengawasan dan Penyuluhan.
c. Pelaksanaan kegiatan Seksi Pembinaan, Pengawasan dan Penyuluhan.
RINCIAN TUGAS :
1. Menyusun rencana program dan kegiatan Seksi Pembinaan, Pengawasan dan
Penyuluhan
2. Mengumpulkan dan mengkaji bahan-bahan perumusan kebijakan teknis yang
berhubungan dengan Seksi Pembinaan, Pengawasan dan Penyuluhan.
3. Mengumpulkan, mengolah dan menganalisa data Seksi Pembinaan, Pengawasan
dan Penyuluhan.
4. Melaksanakan penyusunan bahan kebijakan teknis dan fasilitasi pembinaan,
pengawasan dan penyuluhan peraturan peraturan perundang-undangan daerah.
22
5. Melaksanakan bahan pembinaan penegakan peraturan perundang-undangan daerah.
6. Melaksanakan Penyusunan bahan pengawasan penegakan peraturan perundang-
undangan daerah.
7. Mengelola data pembinaan,pengawasan danpenyuluhan penegakan peraturan
perundang-undangan daerah.
8. Melaksanakan koordinasi pembinaan, pengawasan dan penyuluhan peraturan
perundang-undangan daerah dengan sub unit kerja lain di lingkungan Satpol PP.
9. Memberi petunjuk, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas bawahan.
10. Memberikan saran dan pertimbangan kepada atasan sebagai bahan masukan.
11. Melaksanakan tertib administrasi, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan
tugas/kegiatan Seksi Pembinaan, Pengawasan dan Penyuluhan
12. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan.
11. KEPALA SEKSI PENYELIDIKAN, PENYIDIKAN DAN PENINDAKAN
TUGAS POKOK DAN FUNGSI :
Kepala Seksi Penyelidikan, Penyidikandan Penindakan mempunyai tugas pokok
membantu Kepala Bidang Penegakan Perundang-Udangan Daerah dan Pengembangan
Kapasitas dalam Seksi Penyelidikan, Penyidikandan Penindakan.
Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud di atas, Kepala Seksi
Penyelidikan, Penyidikandan Penindakan mempunyai fungsi :
a. Perencanaan penyusunan program dan kegiatan Seksi Seksi Penyelidikan,
Penyidikandan Penindakan.
b. Pengkoordinasian dalam penyiapan bahan pelaksanaan kegiatan pada Seksi
Penyelidikan, Penyidikandan Penindakan.
c. Pelaksanaan kegiatan Seksi Penyelidikan, Penyidikandan Penindakan.
RINCIAN TUGAS :
1. Menyusun rencana program dan kegiatan Seksi Penyelidikan, Penyidikandan
Penindakan.
2. Mengumpulkan dan mengkaji bahan-bahan perumusan kebijakan teknis yang
berhubungan dengan Seksi Penyelidikan, Penyidikandan Penindakan.
23
3. Mengumpulkan, mengolah dan menganalisa data Seksi Penyelidikan,
Penyidikandan Penindakan.
4. Melaksanakan pembentukan sekretariat PPNS Daerah.
5. Menyiapkan bahan fasilitasi dan kebijakan teknis operasional PPNS dalam
pelaksanaan penyelidikan, penyidikandan penindakan.
6. Melaksanakan koordinasi penyelidikan, penyidikandan penindakan terhadap
pelanggaran peraturan perundang-undangan daerah dengan sub unit kerja lain di
lingkungan Satpol PP, Kepolisian Republik Indonesia dan PPNS.
7. Melaksanakan penetapan bentuk dan jenis pelanggaran peraturan perundang –
undangan daerah sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
8. Melaksanakan penyelidikan, penyidikandan penindakan pelanggaran peraturan
perundang – undangan daerah.
9. Menyiapkan bahan pelaksanaan penghentian kegiatan dan atau penyegelan dengan
menggunakan garis pembatas Polisi Pamong Praja terhadap pelanggaran Peraturan
Perundang-undangan Daerah.
10. Menyiapkan bahan administrasi berkas perkara terhadap pelanggaran Peraturan
Daerah, Peraturan Walikota dan Keputusan Walikota;
11. Menyiapkan bahan pelaksanaan penyimpanan dan atau penghapusan, pemusnahan
barang-barang hasil penertiban pelaksanaan penegakan Peraturan Daerah,
Peraturan Walikota dan Keputusan Walikota;
12. Melaksanakan pengelolaan data hasil penyelidikan, penyidikandan penindakan
pelangaraan peraturan perundang- undangan daerah.
13. Menyajikan data dan informasi pada seksi penyelidikan, penyidikandan
penindakan;
14. Melaksanakan analisa dan evaluasi terhadap bentuk dan jenis pelanggaran sebagai
bahan masukan pengambilan kebijakan pimpinan.
15. Memberi petunjuk, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas bawahan.
16. Memberikan saran dan pertimbangan kepada atasan sebagai bahan masukan.
17. Melaksanakan tertib administrasi evaluasi dan pelaporan pelaksanaan
tugas/kegiatan Seksi Penindakan, Penyidikan dan Penyelidikan.
18. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan.
24
12. KEPALA SEKSI PENGEMBANGAN KAPASITAS
TUGAS POKOK DAN FUNGSI :
Kepala Seksi Pengembangan Kapasitas mempunyai tugas pokok membantu Kepala
Bidang Penegakan Perundang-UndanganDaerah dan Sumber Daya Aparatur dalam
seksi pengembangan kapasitas.
Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud di atas, Kepala Seksi
Pengembangan Kapasitas mempunyai fungsi:
a. Perencanaan penyusunan program dan kegiatan Seksi Pengembangan Kapasitas.
b. Pengkoordinasian dalam penyiapan bahan pelaksanaan kegiatan pada Seksi
Pengembangan Kapasitas.
c. Pelaksanaan kegiatan Seksi Pengembangan Kapasitas.
RINCIAN TUGAS :
1. Menyusun rencana program dan kegiatan Seksi Pengembangan Kapasitas.
2. Mengumpulkan dan mengkaji bahan-bahan perumusan kebijakan teknis yang
berhubungan dengan pengembangan kapasitas.
3. Mengumpulkan, mengolah dan menganalisa data bidang pengembangan kapasitas.
4. Melaksanakan koordinasi dengan instansi terkait dalam melaksanakan kegiatan
pengembangan kapasitas aparatur satuan polisi pamong praja.
5. Melaksanakan fasilitasi pengembangan kapasitas yang meliputi kegiatan
Bimbingan Teknis Polisi Pamong Praja, Pendidikan dan Pelatihan Polisi Pamong
Praja serta Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS).
6. Melaksanakan kegiatan peningkatan dan pengembangan kapasitas sumber daya
aparatur Satuan Polisi Pamong Praja serta PPNS.
7. Melaksanakan pengendalian dan pengawasan serta evaluasi pelaksanaan tugas
anggota Satuan Polisi Pamong Praja.
8. Memberi petunjuk, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas bawahan.
9. Memberikan saran dan pertimbangan kepada atasan sebagai bahan masukan.
10. Melaksanakan tertib administrasi dan menyusun laporan pelaksanaan
tugas/kegiatan Seksi Pengembangan Kapasitas.
11. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan.
25
13. KEPALA UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS PEMADAM KEBAKARAN
TUGAS POKOK DAN FUNGSI :
Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Pemadam Kebakaran mempunyai tugas
pokok membantu Kepala Dinas Pekerjaan Umum dalam melaksanakan pelayanan,
pengoordinasian, pembinaan, pengawasan, pengendalian dan pengembangan upaya
penanggulangan kebakaran di wilayah kerjanya.
Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud di atas, Kepala UPTD
Pemadam Kebakaran mempunyai fungsi :
a. Perencanaan penyusunan program dan kegiatan UPTD Pemadam Kebakaran.
b. Pengkoordinasian dalam penyiapan bahan pelaksanaan kegiatan pada UPTD
Pemadam Kebakaran.
c. Pelaksanaan kegiatan UPTD Pemadam Kebakaran.
RINCIAN TUGAS :
1. Menyusun rencana program dan kegiatan UPTD Pemadam Kebakaran.
2. Mengumpulkan dan mengkaji bahan-bahan perumusan kebijakan teknis urusan
pemadam kebakaran.
3. Mengumpulkan, mengolah dan menganalisa data upaya peningkatan kualitas
pelayanan UPTD Pemadam Kebakaran.
4. Melaksanakan tugas pemadaman kebakaran bangunan gedung negara dan
bangunan umum.
5. Melakukan pertolongan/penyelamatan pada korban yang mengalami bencana
kebakaran.
6. Melakukan pembinaan/penyuluhan teknis terhadap pengelola bangunan dan
masyarakat tentang carapenanggulangan bencana kebakaran dan peraturan
perundang-undangan yang berkaitan dengan bahaya kebakaran.
7. Menyelenggarakan upaya peningkatan sumber daya manusia dan kesiapan petugas
pemadam kebakaran dalam penanggulangan bencana kebakaran.
8. Melakukan pemeliharaan dan pengecekan secara berkala peralatan pemadam
kebakaran agar berfungsi dengan baik sehingga selalu siap pakai dalam
penanggulangan bencana kebakaran.
9. Melakukan pemantauan, pengawasan dan pengendalian terhadap kegiatan-kegiatan
yang diperkirakan menimbulkan kerawanan bahaya kebakaran.
26
10. Menyusun laporan tentang kronologis terjadinya kebakaran lengkap dengan data
kerugian yang diderita dan korban jiwa bila ada.
11. Memberi petunjuk, mengawasi, dan mengevaluasi dalam rangka pelaksanaan tugas
bawahan.
12. Memberikan saran/pertimbangan kepada atasan sebagai bahan masukan.
13. Melaksanakan tertib administrasi dan menyusun laporan pelaksanaan
tugas/kegiatan UPTD Pemadam Kebakaran.
14. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan.
15. KEPALA SUB BAGIAN TATA USAHA UPTD PEMADAM KEBAKARAN
TUGAS POKOK DAN FUNGSI :
Kepala Sub Bagian Tata Usaha UPTD Pemadam Kebakaran mempunyai tugas pokok
membantu Kepala UPTD Pemadam Kebakaran dalam melaksanakan urusan
perencanaan, kepegawaian, keuangan dan umum serta pengumpulan data dan
penyusunan laporan.
Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud di atas, Kepala Sub
Bagian Tata Usaha UPTD Pemadam Kebakaran mempunyai fungsi :
a. Pelaksanaan koordinasi perencanaan program dan anggaran serta pengelolaan
keuangan.
b. Pelaksanaan pengelolaan urusan ketatausahaan dan kearsipan.
c. Pelaksanaan pengelolaan urusan administrasi kepegawaian.
d. Pelaksanaan pengelolaan urusan perlengkapan dan rumah tangga.
RINCIAN TUGAS :
1. Menyusun rencana program dan kegiatan Sub Bagian Tata Usaha.
2. Menyediakan bahan penyusunan rencana program dan kegiatan serta laporan
kegiatan UPTD Pemadam Kebakaran.
3. Menyediakan bahan perencanaan, pembinaan, pengendalian dan pengembangan
pelayanan UPTD Pemadam Kebakaran.
4. Mengumpulkan, mengolah dan menganalisa data UPTD Pemadam Kebakaran.
5. Melaksanakan pengelolaan inventaris dan menyusun rencana kebutuhan barang
kantor.
27
6. Melaksanakan dan mengatur urusan rumah tangga.
7. Melaksanakan kegiatan administrasi kepegawaian, ketatausahaan dan
pengelolaan urusan keuangan.
8. Memberi petunjuk, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas bawahan.
9. Memberikan saran dan pertimbangan kepada atasan sebagai bahan masukan.
10. Melaksanakan tertib administrasi dan menyusun laporan pelaksanaan
tugas/kegiatan Sub Bagian Tata Usaha.
11. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan.
2.2 SUMBER DAYA SATPOL PP
2.2.1 Sumber Daya Manusia
Satuan Polisi Pamong Praja Kota Magelang dibentuk berdasarkan Peraturan
Daerah Kota Magelang Nomor 3 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Struktur
Perangkat Kota Magelang . Satpol PP Kota Magelang sebagai unsur pendukung tugas
Pokok membantu Kepala Daerah / Walikota dalam menegakkan Peraturan Daerah /
Peraturan Walikota dan menyelenggarakan ketertiban umum dan ketentraman
masyarakat serta perlindungan masyarakat .
Dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya tersebut Satpol PP Kota
Magelang terbagi menjadi :
1.Kepala Satuan
2.Sekretariat
a.Sekretaris
b.Ka.Sub.Bag.Program dan Keuangan
c.Ka.Sub.Bag.Umum dan Kepegawaian
3.Bidang Ketertiban umum , Ketentraman masyarakat dan Perlindungan Masyarakat
a.Kepala Bidang
b.Ka.sie Operasional ketertiban umum dan ketentraman masyarakat
c.Ka.sie Pengendalian ketertiban umum dan ketentraman madsyarakat
d.Ka.sie Perlindungan masyarakat dan penanggulan bencana
4.Bidang Penegakan Perundang – undangan daerah dan pengembangan kapasitas
28
a.Kepala Bidang
b.Ka.sie Pembinaan , pengawasan dan penyuluhan
c.Ka.sie Penyelidikan , penyidikan dan penindakan
d.Ka.sie Pengembangan kapasitas
5.UPTD Pemadam Kebakaran ( Damkar )
a.Ka.UPTD
b.Ka.Sub.bag.TU UPTD
Menurut Jenis Kelamin :
Pegawai Satpol PP Kota Magelang menurut jenis Kelamin lebih
didominasi oleh pegawai dengan jenis kelamin laki-laki atau sebesar 87 % dari
total pegawai sebagaimana tabel 2.1 berikut :
GOL I GOL II GOL III GOL IV JUMLAH KONTRAK THL Lain JUMLAH
A Kepala Dinas 1 1 0 1
B Sekretariat
Sekretaris 1 1 0 1
Sub.Bag.Program dan Keuangan 1 1 0 1
Staf pelaksana 4 4 1 1 5
Sub.Bag.Umum dan Kepegawaian 1 1 0 1
Staf pelaksana 4 4 8 2 2 10
C Bidang Ketertiban masyarakat,
ketentraman masyarakat dan
perlindungan masyarakatKepala Bidang 1 1 0 1
Ka.Sie Tibum dan Tranmas 1 1 0 1
Ka.Sie Pengendalian Tibum dan
Tranmas
1 1 0 1
Ka.Sie Satlinmas dan Penanggulangan
Bencana
1 1 0 1
Staf pelaksana 1 1 0 1
TABEL 2.1
NO URAIANPNS NON PNS
TOTAL
Komposisi Pegawai Satpol PP Kota Magelang
Menurut Bidang Tugas dan Status Kepegawaian
29
Tabel 2.2
Komposisi Pegawai Satpol PP
Kota Magelang menurut Jenis Kelamin Per Bidang Tugas
No Bidang Jenis Kelamin Jumlah
1.
2.
3.
4.
Kepala dan Sekretariat
Bidang Tibum , Tranmas
dan Linmas
Bidang Gakda dan
Pengembangan kapasitas
UPTD Damkar
Laki – Laki
Perempuan
Laki – Laki
Perempuan
Laki – Laki
Perempuan
Laki – Laki
Perempuan
11 org
8 org
74 org
0 org
9 org
2 org
30 org
0 org
Jumlah 134 org
Sumber : Data Kepegawaian Satpol PP Kota Magelang, 2017
D Bidang Penegakan perundang -
undangan daerah dan pengembangan
kapasitas
Kepala Bidang 1 1 0 1
Ka.Sie Pembinaan , pengawasan dan
penyuluhan
1 1 0 1
Ka.sie Penyelidikan, penyidikan dan
penindakan
1 1 0 1
Staf pelaksana 1 1 3 5 1 1 6
E UPTD DAMKAR
Ka.UPTD 1 1 0 1
Ka.Sub.Bag.TU 1 1 0 1
Staf pelaksana 0 1 1 1
F Pasukan / Petugas lapangan
Pasukan Satpol 4 21 2 27 3 3 6 33
Pasukan Linmas 0 37 37 37
Pasukan Damkar 0 30 30 30
Pengaman obyek vital 0 34 34 34
G Petugas lain
Penjaga malam / kantor 2 2 2
Petugas kebersihan 1 1 1
H Petugas binaan ( non strutural di
satpol PP )
Linmas Kelurahan 832 832 832
KST 137 137 137
5 31 20 2 58 6 106 972 1084 1142
30
Apabila melihat dari segi jumlah maupun komposisi pada saat ini,
kebutuhan pegawaiSatpol PP belum mencukupi baik pekerjaan yang bersifat
administrasi maupun yang bersifat lapangan karena belum memenuhi kebutuhan
minimal. Dalam Permendagri No 60 tahun 2012 tentang Pedoman Penetapan
Jumlah Polisi Pamong Praja, Perhitungan jumlah Polisi Pamong Praja
berdasarkan indikator yang memiliki skala nilai dan prosentase bobot. Skala nilai
dan prosentase bobot mempengaruhi jumlah skor. Secara garis besar jumlah skor
untuk Kab/Kota yang kurang dari 500, jumlah pegawai sebanyak 150 s/d 250
orang, artinya jumlah pegawai di Satpol PP di Kab/Kota minimal adalah 150
orang. Hal ini perlu di sikapi dan menjadi perhatian agar pelaksanaan tugas
pokok dan fungsi dalam pencapaian tujuan menjadi tidak terganggu.
Dan untuk mencapai target indicator kinerja prosentase jumlah Anggota satpol
per 10.000 penduduk dan cakupan Linmas per 10.000 penduduk perlu
penambahan anggota baru.Apabila penambahan hanya mengandalkan dari
penambahan PNS maka sampai akhir RPJMD 2016 – 2021 target yang
dicanangkan tentulah tidak akan tercapai.
Maka jika dimungkinkan penambahan tersebut dapat dilakukan melalui
perekrutan baru dengan status kepagawaian Tenaga Harian Lepas ( THL )
Menurut Tingkat Pendidikan :
Tingkat pendidikan pegawai Satpol PP Kota Magelang sebagian besar adalah
lulusan SLTA atau sebesar 73 % dari total pegawai sebagaimana tabel 2.2
berikut:
Tabel 2.2
Komposisi Pegawai PNS Satpol PP
Kota Magelang menurut Tingkat Pendidikan
No Pendidikan Jumlah Prosentase
1
2
3
4
5
Pasca Sarjana / S2
Sarjana / S1
Sarjana Muda / D3
Sekolah Menengah Atas
Sekolah Menengah Pertama
4
12
3
99
11
2 %
8 %
2 %
73 %
8 %
31
6 Sekolah Dasar 5 7 %
Jumlah 134 100 %
Sumber : Data Kepegawaian Satpol PP Kota Magelang, 2016
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa tingkat pendidikan formal Satpol
PP Kota Magelang sebagian besar lulusan SLTA sebesar 73%. Menurut PP 6
tahun 2010 disebutkanbahwa persyaratan untuk diangkat menjadi Polisi pamong
Praja salah satunya adalah berijazah sekurang-kurangnya SLTA atau yang
setingkat.Dari tabel di atas juga dapat dilihat bahwa tingkat pendidikan di Satpol
PP masih ada 15% yang di bawah pendidikan SLTA. Sedangkan tingkat
pendidikan Sarjana hanya 12 % ( D3 , S1 maupun S2 ).
Kebutuhan pegawai Satpol PP yang terkait dengan bidang Penegakan
Perda idealnya adalah yang berlatar belakang Sarjana Hukum, sedangkan kondisi
saat ini di Satpol PP Kota Magelang baru ada 1 pegawai lulusan Sarjana Hukum
Menurut Jabatan :
Komposisi pegawai Satpol PP Kota Magelang baik Pejabat Eselon III, IV dan
pelaksana sebagaimana tabel 2.3 berikut :
Tabel 2.3
Komposisi Pegawai PNS Satpol PP
Kota Magelang menurut Jabatan
No Jabatan Jumlah Prosentase
1
2
3
4
5
6
Jabatan Eselon II b
Jabatan Eselon III a
Jabatan Eselon III b
Jabatan Eselon IV a
Jabatan Eselon IV b
Staf
1 org
1 org
2 org
9 org
1 org
120 org
0,07 %
0,07 %
1,4 %
6,7 %
0,07 %
91,69 %
Jumlah 134 org 100 %
Sumber : Data Kepegawaian Satpol PP Kota Magelang, 2017
32
Tabel 2.4
Komposisi Pegawai PNS Satpol PP
Kota Magelang yang Pensiun dalam Lima Tahun ke Depan
No Golongan / Pangkat Jumlah Tahun Pensiun
1
2
3
4
Golongan I
Golongan II
Golongan III
Golongan IV
-
9
2
1
2017, 2018, 2019,
2020, 2021
2019, 2020
2020
Jumlah 12
Sumber : Data Kepegawaian Satpol PP Kota Magelang, 2017
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa hal yang perlu di antisipasi sejak
dini adalah kebutuhan pegawai baik yang berkedudukan sebagai pelaksana/staf
maupun yang berkedudukan dalam jabatan struktural/fungsional dalam waktu
beberapa tahun ke depan. Hal ini karena dalam waktu 5 tahun ke depan terdapat
12 orang karyawan Satpol PP yang memasuki masa pensiun. Selain karyawan
yang memasuki masa pensiun, maka hal lain yang perlu diperhatikan terkait
dengan mutasi, baik mutasi promosi maupun mutasi tempat kerja.Untuk
kedepannya perlu adanya tambahan personil yang potensial karena dalam lima
tahun kedepan ada anggota yang memasuki masa pensiun.
Menurut Golongan / Pangkat :
Komposisi pegawai Satpol PP menurut pangkat / Golongan ruang sebagian besar
adalah golongan II atau sebesar 18,2% dari total pegawai dan tenaga harian lepas
/ outsorching 62,6 % sebagaimana tabel berikut :
Tabel 2.5
Komposisi Pegawai Satpol PP
Kota Magelang menurut Golongan / Pangkat / Status Kepegawaian
No Golongan / Pangkat Jumlah Prosentase
1 Golongan I 5 org 2,9 %
33
2
3
4
5
6
Golongan II
Golongan III
Golongan IV
Tenaga Kontrak
THL / outsorching
31 org
20 org
2 org
6 org
106 org
18,2 %
11,7 %
1,1 %
3,5 %
62,6 %
Jumlah 170 100 %
Sumber : Data Kepegawaian Satpol PP Kota Magelang, 2017
Jumlah Pegawai yang telah mengikuti Diklat Dasar :
Komposisi pegawai Satpol PP yang telah mengikuti Diklat Dasar Kepamong
Prajaan sebesar 3,5% dari total pegawai 170 orang ( PNS / Kontrak / THL dan
outsorching ) yang ada sebagaimana tabel berikut :
Tabel 2.6
Komposisi Pegawai Satpol PP
Yang Telah Mengikuti Diklat Dasar Satpol PP
No Golongan / Pangkat Jumlah
1
2
3
4
5
Golongan I
Golongan II
Golongan III
Golongan IV
Honorer
2
4
-
-
-
Jumlah 6
Tabel 2.7
Komposisi Anggota Linmas
Yang Telah Mengikuti Pelatihan
No Golongan / Pangkat Jumlah
1
2
Golongan I
Golongan II
-
-
34
3
4
5
Golongan III
Golongan IV
Honorer / THL / Outsorching
-
-
-
Jumlah
Berdasarkan Permendagri No 6 tahun 2010 tentang Satuan Polisi Pamong Praja disebutkan
bahwa salah satu syarat untuk mejadi pegawai Satpol PP harus lulus Pendidikan dan
Pelatihan Dasar Satpol PP. Sedangkan kondisi saat ini jumlah pegawai Satpol PP Kota
Magelang yang sudah mengikuti diklat dasar sejumlah 6 orang dari 170 pegawai ( PNS /
Kontrak / THL / Outsorching ). Hal ini perlu di sikapi dan menjadi perhatian agar lambat laun
seluruh pegawai Satpol PP dapat mengikuti diklat dasar sesuai aturan yang berlaku.
Jumlah PPNS di Kota Magelang :
Komposisi PPNS di Kota Magelang sebagaimana tabel berikut :
Tabel 2.8
Komposisi Jumlah PPNS di Kota Magelang
No Tahun Jumlah
1
2
3
4
5
2007 - 2011
2012
2013
2014
2015
6
1
2
1
1
Jumlah 11
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa jumlah PPNS di Kota Magelang
hanya 11 orang. Kondisi saat ini, dari jumlah tersebut tidak ada satupun yang
ditempatkan di Satpol PP. Hal ini dikarenakan adanya mutasi, baik mutasi promosi
maupun mutasi tempat kerja.Hal lain yang perlu mendapat perhatian terkait dengan
penataan dan penempatan pegawai. Hal ini dimaksudkan agar dalam penempatan
pegawai tidak terjadi kesalahan akibat ketidaksesuaian antara penempatan pegawai
dengan kompentensinya serta ketidaksesuaian kualifikasi sumber daya manusia dengan
35
beban kerja sehingga akan berpengaruh terhadap optimalisasi kinerja pegawai dan
pencapaian visi misi.
2.2.2 Sarana dan Prasarana
Sarana dan Prasarana kerja adalah factor yang tidak kalah penting guna
menunjang pelaksanaan kerja dalam upaya pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.
Dengan perubahan SOTK atau OPD , Satpol PP Kota Magelang bertambah Tugas
pokok dan fungsinya yaitu :
a. Tugas Perlindungan masyarakat dan Penanggulangan bencana (
sebelumnya berada pada OPD Kesbangpol )
b. Tugas Pencegahan dan penanggulangan kebakaran ( sebelumnay berada
pada OPD DPU Kota Magelang )
Serta dengan berpindahnya kantor dan bertambahnya personil ,gedung perkantoran
yang saat ini ditempati sudah tidak mampu menampung baik pegawai dibidang
administrasi maupun petugas lapangan serta tempat menyimpan barang arsip , asset /
barang sitaan selain peralatan dan perlengkapan kerja yang terbatas maupun usia teknis
barang tersebut yang sudah tidak laik.
Berkaitan dengan keterbatasan ruang / gedung, Satpol PP Kota Magelang
merencanakan untuk penambahan ruang diantaranya adalah untuk :
a.Pos jaga
b.Ruang arsip dan asset
c.Garasi mobil
d.Ruang briefing dan ruang rehat pasukan
e.Ruang Ka.Bid dan staf
f.Perbaikan halaman dan saluran drainase
Kondisi excisting kantor saat ini adalah sisa tanah masih memungkinkan untuk
pengembangan kantor dan perlengkapan kantor lainya .Keberadaan gedung dan
perlengkapan kantor lain yang memadai akan sangat membantu dalam peningkatan
kerja dan kinerja aparatur
Selain gedung kantor , peralatandan perlengkapan kantor saat ini yang dikuasi
Satpol PP Kota Magelang guna menunjang kegiatan sangatlah terbatas baik dari segi
kualitas maupun kuantitasnya .
Karena dengan adanya perakatan dan perlengkapan kantor yang memadai akan
berpengaruh pada pelaksanaan kinerja. Akuntabilitas dan pelaksanaan kinerja yang baik
36
akan sangat mendukung terwujudnya sistem administrasi yang efektif dan efisien dalam
mendukung kegiatan Satpol PP Kota Magelang dalam upaya pencapaian target kinerja
dan visi / misi kepala daerah yang telah dituangkan dalam RPJMD Kota Magelang 2016
– 2021 .
Aset merupakan salah satu pendukung pelaksanaan tugas dan pekerjaan baik
terkait dengan tugas kedinasan maupun teknis penyelesaian pekerjaan. Aset yang
terpelihara dengan baik akan menjadi satu modal pendukung bagi suatu institusi dalam
pencapaian tujuan, namun asset yang tidak terkelola dengan baik hanya akan menjadi
beban bagi intitusi tersebut karena setiap asset butuh biaya perawatan yang tidak sedikit
Tabel 2.9
Daftar Asset yang dimiliki oleh
Satpol PP Kota Magelang
ALAT-ALAT BERAT
No Jenis Merk Tahun Jumlah Nilai
Beli Unit
1 Genset General 2014 1 unit
2.625.000,00
JUMLAH ALAT BERAT
2.625.000,00
Sumber : Neraca Akhir Tahun Satpol PP Kota Magelang, 2016
ALAT-ALAT ANGKUTAN
No Jenis Merek No.Polisi Tahun
Nilai Beli
1 Mobil Honda City AA 9510VH 2002
190.500.000,00
2 Mobil Toyota Avanza AA 9504 NH 2006
98.700.000,00
3 Truck Toyota HINO AA 9554 AA 2007
191.459.500,00
4 Pick Up Suzuki Vutura AA 9572 AA 2001
74.050.000,00
5 Pick up Toyota Hilux AA 9568 LA 2007
149.494.500,00
6 Sepeda Motor
Honda Supra X
125R AA 9692 AA 2009
14.650.000,00
7 Sepeda Motor
Honda Supra X
125R AA 9691 CA 2009
14.650.000,00
8 Sepeda Motor
Honda Supra X
125R AA 9693 CA 2009
14.650.000,00
9 Sepeda Motor
Honda Supra
NF 125 TR
AA 9743 CA 2010
14.850.000,00
10 Sepeda motor patwal
Suzuki GW 250
AA 9866 CA 2012
62.958.800,00
37
11 Sepeda motor patwal
Suzuki GW 250
AA 9867 CA 2012
62.958.800,00
12 Sepeda
Polygon
- 2014
8.150.000,00
13 Pick up Toyota Hilux 2016 266.446.900,0
14 Sepeda Polygon
premier ( 20 )
2016 46.349.000,00
TOTAL ALAT ANGKUTAN
1.209.867.500,00
Sumber : Neraca Akhir Tahun Satpol PP Kota Magelang, 2016
ALAT BENGKEL
No Jenis Merk
Tahun Jumlah
Nilai
Beli Unit
1 Gergaji Mesin WIPRO
2014 1 unit 4.500.000,00
TOTAL ALAT BENGKEL 4.500.000,00
Sumber : Neraca Akhir Tahun Satpol PP Kota Magelang, 2016
ALAT-ALAT KANTOR dan RUMAH TANGGA
No Jenis Merk
Tahun Jumlah Nilai
Beli Unit
1 Filling Kabinet Elite 2001 2 unit
2.163.000,00
2 Filling Kabinet 4 laci Brother 2005 1 buah
2.100.000,00
3 Filling Kabinet Brother 2008 1 unit
3.380.000,00
4 Almari 3 laci Brother 2009 2 unit
3.150.000,00
5 LCD Projector BenQ 2015 1 unit
6.100.000,00
6 Papan Informasi 2015 10 buah
10.350.000,00
7 Meja/kursi Komp Link 2002 1 unit
500.000,00
8 Kursi sudut& Meja kaca
Panther
Oscar 2006 1 unit
2.000.000,00
9 Almari 2007 1 buah
1.550.000,00
10 Almari 2008 1 unit
3.100.000,00
11 Meja komputer Pro Design 2007 1 unit
900.000,00
12 Meja kerja 1/2 biro 2008 4 unit
8.600.000,00
13 Kursi Kerja Staf Fantoni 2009 5 buah
5.250.000,00
14 BM Komputer PC :
- Meja Pro Ergo 2010 1 unit
990.000,00
15 Tempat tidur dan kasur 2012 2 unit
6.875.000,00
38
16 Almari 2012 2 unit
6.996.000,00
17 Tenda Regu 2015 2 unit
11.668.000,00
18 Tempat Tidur Lipat 2015 10 unit
7.932.000,00
19 UPS/Stabiliser Positron 2007 1 unit
850.000,00
20 - UPS ICA 682B 2010 1 unit
2.200.000,00
21 Kamera Digital Nikon 2010 1 unit
1.950.000,00
22 Handycam Sony 2010 1 unit
5.900.000,00
23 Speaker dan amplifier
Whelen Lo
Pro dan
Landun 2013 1 unit
7.895.000,00
24 Tangga Aluminium Alexander 2014 1 unit
1.188.000,00
25 Tiang Octagonal - 2014 1 unit
2.862.000,00
26 Wireless Yamada 2014 1 unit
2.000.000,00
27 Kamera Digital DSLR EOS Canon 2015 1 unit
4.625.000,00
28 Tabung Pemadam Api Ringan Sakindo 2007 1 buah
1.472.400,00
29
Tabung Pemadam Api Ringan (
Pos Penjagaan ) Sakindo 2007 2 buah
2.944.800,00
30 Komputer PC 2007 1 unit
13.490.000,00
31 Komputer/PC branded 2008 1 unit
12.900.000,00
32 Notebook Toshiba 2010 2 buah
15.400.000,00
33 BM Komputer PC :
- Komputer 2010 1 unit
8.750.000,00
34 Komputer 2011 1 unit
8.000.000,00
35 Komputer / PC 2013 1 unit
7.158.000,00
36 Notebook Sony 2013 1 unit
9.123.000,00
37 Komputer / PC
Asus BM
6820 2014 1 unit
9.050.000,00
38 Laptop HP 2015 1 unit
9.240.000,00
39 Notebook Asus 2015 1 unit
9.235.000,00
40 Printer Canon 2004 1 buah
2.100.000,00
41 Printer Canon 2007 1 unit
1.890.000,00
42 Printer Canon 2008 1 unit
1.800.000,00
43 - Printer Brother 2010 1 unit
4.135.000,00
39
Sumber : Neraca Akhir Tahun Satpol PP Kota Magelang, 2016
ALAT STUDIO dan ALAT KOMUNIKASI
No Jenis Merk Tahun Jumlah
Nilai Beli Unit
1 HT olinca TH 888A 2008 1 unit
1.263.500,00
2 HT Alinco 2014 8 unit
21.300.000,00
3 HT Alinco 2015 5 unit
13.200.000,00
4 Pesawat RIG Alinco 2002 1 unit
2.975.000,00
5 RIK Alinco 2004 1 unit
2.000.000,00
6 Radio RIG VHF/FM Alinco 2008 1 unit
7.850.000,00
7 Alarm/Sirine 2007 1 unit
4.250.000,00
8 Antena VHF/FM Alinco 2008 2 unit
6.850.000,00
9 Sound System 2016 1 set 9.815.400,00
JUMLAH ALAT STUDIO DAN KOMUNIKASI 69.503.900,00
44 Printer Epson 2011 1 unit
2.000.000,00
45 Printer Canon 2015 2 unit
3.940.000,00
46 Meja kerja 2007 1 buah
1.400.000,00
47 Meja kerja 1 biro 2008 2 unit
6.200.000,00
48 Meja kerja 1 biro 2008 2 unit
6.200.000,00
49 Kursi kerja pejabat eselon III Indachi 2007 1 buah
1.000.000,00
50 Kursi kerja pejabat eselon IV 2007 3 buah
1.500.000,00
51 Kursi Kerja 2008 2 unit
2.950.000,00
52 Almari arsip VIP 2016 2 unit 4.998.400,00
54 TV LED LG 2016 2 unit 4.547.950,00
55 Tabung gas LPG 2016 1 unit 590.000,00
56 UPS Erys 2016 2 unit 2.199.000,00
57 PC komputer Asus 2016 1 unit 7.150.000,00
58 Notebook HP 2016 1 unit 5.500.000,00
59 Printer MF
Brother DCP
L 2540W 2016 1 unit 2.783.000,00
60 Printer MF
Brother DCP
T 500W 2016 1 unit 2.836.900,00
61 Kursi staf Verts 2016 20 unit 18.999.000,00
JUMLAH ALAT KANTOR DAN RUMAH TANGGA 304.556.650,00
40
ALAT KEAMANAN
No Jenis Merk Tahun Jumlah
Nilai Beli Unit
1 Tameng/Perisai 2009 30 buah
29.850.000,00
JUMLAH ALAT KEAMANAN
29.850.000,00
BANGUNAN GEDUNG
No Lokasi Penggunaan Luas Tahun
Nilai
(M2)
Pembuatan
1
Jl.Jend. Sarwo Edhi W. No
2 Mgl Pos Piket 66,58 2006
14.874.000,00
2
Jl.Jend. Sarwo Edhi W. No
2 Mgl Garasi Piket 36 2003
27.679.000,00
JUMLAH BANGUNAN GEDUNG TEMPAT KERJA
42.553.000,00
ASET LAINNYA
ASET TAK BERWUJUD
No Jenis Merk
Tahun Jumlah Nilai
Beli Unit
1 Software 2014
15.249.000,00
2 Software 2015
30.725.000,00
JUMLAH ASET TAK BERWUJUD
45.974.000,00
Sumber : Neraca Akhir Tahun Satpol PP Kota Magelang, 2016
Dengan bertambahnya tugas pokok dan fungsi yang diemban Satpol PP Kota
Magelang meski telah ada asset namun dari segi jumlah dan kondisi asset tidak
semuanya baik bahkan ada beberapa aset yang sudah rusak berat dan tidak dapat
dioperasionalkan lagi. Aset – aset yang sudah tidak beroperasional dengan baik akan
membebani anggaran sehingga masih perlu penambahan aset untuk menambah aset
yang sudah ada dan masih bisa dipakai dan untuk mengganti aset yang sudah tidak
dapat dipakai lagi ( perlu penggantian ).
41
Terkait dengan aset – aset tersebut dalam beberapa tahun terakhir ini telah
dilakukan penghapusan terhadap aset – aset yang secara fungsi maupun nilai ekonomis
berada di bawah kapitalisasi asset sesuai dengan kebijakan akutansi.
Satpol PP Kota Magelang telah menyusun Rencana Kebutuhan Barang Daerah (
RKBD ) untuk 5 tahun ke depan dapat dilihat pada table berikut : ( Tabel RKBD )
42
Jml Pagu indikatif Jml Pagu indikatif Jml Pagu indikatif Jml Pagu indikatif
A. Peralatan Kantor :
Komputer PC 6 unit 2 14,500,000 2 15,950,000 2 17,545,000 0 -
Laptop 7 unit 2 11,000,000 2 12,100,000 2 13,310,000 1 7,320,000
Printer inkjet 6 unit 3 8,400,000 0 - 3 9,240,000 0 -
Printer multifungsi laser 3 unit 1 8,500,000 1 9,350,000 1 9,500,000 0 -
LCD + screen projectpr 1 unit 1 15,000,000 0 - 0 - 0 -
UPS 1 unit 0 - 1 1,500,000 0 - 0 -
57,400,000 38,900,000 49,595,000 7,320,000
B. Perlengkapan Kantor :
Kamera 5 unit 2 10,500,000 2 11,000,000 0 - 1 5,750,000
Handycam 1 unit 1 6,500,000
Wireless / soundsystem 0 unit
Paper shreeder 1 unit 1 3,900,000
Finger print 2 unit 2 7,500,000
AC Split 4 unit 2 13,000,000 2 14,100,000
Kipas angin 0 unit
PABX 1 unit 1 7,000,000
Mesin Fax 1 unit 1 4,000,000
Papan nama ruangan 10 unit 10 2,000,000
Papan penunjuk arah 1 unit 1 7,500,000
HT 4 unit 2 5,500,000 2 6,000,000
Gergaji mesin 2 unit 2 9,000,000
TV LED 1 unit 1 3,000,000
Gas Elpigi 1 unit 1 600,000
56,900,000 47,600,000 6,000,000 6,350,000
RENCANA KEBUTUHAN BARANG DAERAH ( RKBD )
SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA MAGELANG TAHUN 2018 - 2021
TH.2018 TH.2019 TH.2020 TH.2021No Nama BarangTotal
Kebutuhan2018 - 2021
RENCANA PENGADAANKeterangan
43
Jml Pagu indikatif Jml Pagu indikatif Jml Pagu indikatif Jml Pagu indikatif
C Mebeleur :
Filling kabinet 6 unit 2 3,000,000 2 3,000,000 2 3,000,000
Almari 3 unit 1 2,500,000 2 5,000,000
Meja kursi tamu 2 set 1 3,500,000 1 2,500,000
Meja kerja 1 biro 0 unit
Meja kerja 1/2 biro 8 unit 4 9,000,000 2 4,500,000 2 4,500,000
Meja panjang / rapat 5 unit 5 10,000,000
Meja Komputer 2 unit 2 2,000,000
Kursi Putar 9 unit 3 6,000,000 3 6,000,000 3 6,000,000
Kursi staf 12 unit 6 6,000,000 3 3,000,000 3 3,000,000
Kuris stainless 100 unit 50 37,500,000 50 37,500,000
Kursi lipat 60 unit 30 15,000,000 30 15,000,000
Gordyn 50 m 50
Almari kaca 1 unit 1
55,000,000 63,500,000 16,500,000 52,500,000
D Kendaraan dinas /
operasional
Mobil ops Kepala satuan 0 unit
Mobil ops Sekretaris 1 unit 1 180,000,000
Mobil ops Ka.Bid 2 unit 1 180,000,000 1 180,000,000
Mobil patroli satpol 1 unit 1 275,000,000
Truk angkt brg sitaan 1 unit 1 350,000,000
Mobil patroli Linmas 1 unit 1 200,000,000
Mobil tanggap bencana 1 unit 1 300,000,000
Truk damkar 0 unit 0
Pick up damkar 0 unit
Mobil tangga damkar 1 unit 1 800,000,000
Kend roda 2 eselon IV 6 unit 3 60,000,000 3 60,000,000
Kend.roda 2 antar surat 1 unit 1 20,000,000
Kend dalmas tertutup 1 unit 1 350,000,000
Kend patwal ( sedan ) 1 unit 1 275,000,000
940,000,000 240,000,000 550,000,000 1,500,000,000
No Nama Barang
Total RENCANA PENGADAAN
KeteranganKebutuhan TH.2018 TH.2019 TH.2020 TH.2021
2018 - 2021
44
2.3 KINERJA PELAYANAN SATPOL PP
Kinerja pelayanan diukur dari tingkat pencapaian kinerja berdasarkan
sasaran/target Renstra periode sebelumnya, kinerja ini menurut indikator SPM untuk
urusan wajib, dan/ indikator kinerja pelayanan Satpol PP. Capaian kinerja melalui
pelaksanaan Renstra periode tahun 2010 – 2015 diperoleh realisasi sebagaimana tabel
berikut:
45
Tabel 2.10
Pencapaian Kinerja Pelayanan Satuan Polisi Pamong Praja Kota Magelang
NO
Indikator Kinerja sesuai
Tugas dan Fungsi Satpol
PP
Target
SPM
Target
IKK
Target
Indikator
Lainnya
Target Renstra SKPD Tahun
ke- Realisasi Capaian Tahun ke-
Rasio Capaian pada Tahun ke-
( dalam % )
2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20)
1
Rasio jumlah Polisi
Pamong Praja per 10.000
penduduk - - -
5 5 7
4,9 7 5 5 100% 71%
2
Tingkat penyelesaian
pelanggaran perda terkait
K3 (PKL, Reklame, IMB) - - - 35% 40% 50% 20% 50% 40% 50% 57% 100% 100%
3
Penyakit Masyarakat
(Prostitusi, Miras, PGOT,
kenakalan pelajar, warnet
penyedia situs porno, anak
jalanan)
- - -
25% 30% 30%
20% 30% 30% 30%
100% 100%
4
Penegakan Perda/Perwal
yang berkaitan dengan
ketertiban umum dan
ketentraman masyarakat
- - - 9 10 5 5 56% 50%
5
Jumlah aparat yang
mendapatkan diklat/
bimtek - - - 5 13 37
46
Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan Satpol PP Kota Magelang dari tahun 2011 – 2015 sebagaimana tabel berikut :
Tabel 2.11
Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan Satpol PP Kota Magelang
No
Indikator Kinerja sesuai
Tugas & Fungsi SKPD
Anggaran Pada Tahun ke- Realisasi Anggaran Tahun Ratio antara Realisasi dan
Anggaran Tahun Rata-rata Pertumbuhan
2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015 Anggaran Realisasi
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19)
1 Belanja
Tidak
Langsung
2.058.600.000
2.616.514.000
2.821.420.000
2.995.414.000
3.294.506.000
1.991.090.538
2.516.843.526
2.571.399.724
2.737.096.127
2.871.904.208
96,7 96,2
91,1
91,4
87,2
247.181.200 176.162.734
2 Belanja
Langsung
735.854.000
890.257.000
1.039.650.000
1.258.914.000
2.297.637.000
669.725.000
785.563.000
847.707.145
1.165.388.575
1.867.100.870
91 88,2
81,5
92,6
81,3
312.356.600 239.475.174
- Belanja
Pegawai
108.350.000
108.500.000
109.000.000
181.568.00
215.040.000
108.350.000
108.500.000
98.900.000
168.950.000
212.230.000
100 100 90,7
93 98,7
21.338.000 20.776.000
- Belanja
Barang dan
Jasa
605.504.000
767.757.000
906.369.000
1.004.316.000
1.973.121.000
551.375.000
663.192.000
608.915.785
812.406.575
1.546.155.870
91,1 86,4
67,2
93 78,4
273.523.400 198.956.174
- Belanja
Modal
22.000.000
14.000.000
24.281.000
73.030.000
109.476.000
10.000.000
13.871.000
0 66.924.000
108.715.000
45,5 99,1
0 80,9
99,3
17.495.200 19.743.000
TOTAL
BTL+BTL
2.794.454.000
3.506.771.000
3.861.070.000
4.254.328.000
5.592.143.000
2.660.815.538
3.302.406.526
3.419.106.869
3.902.484.702
4.739.005.078
95,2 94,2
88,6
91,7
84,7
559.537.800 415.637.908
47
2.4 TANTANGAN DAN PELUANG PENGEMBANGAN PELAYANAN SATPOL PP
Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya Satuan Polisi Pamong Praja berperan
menegakkan Peraturan Daerah dan peraturan pelaksanaan lainnya dan menciptakan ketertiban
umum dan ketentraman masyarakat serta perlindungan masyarakat. Seiring dengan kemajuan
teknologi dan arus globalisasi merupakan bentuk gangguan, ancaman dan tantangan Satuan Polisi
Pamong Praja. Tantangan dan peluang terkait program unggulan Walikota sesuai Tupoksi Satpol
diuraikan sebagai berikut:
1. Seiring dengan perkembangan ekonomi sebagai buah hasil kota jasa di kota magelang
berdampak/mendorong masyarakat untuk berusaha di sektor perdagangan yang berupa
pedagang kaki lima.
2. Tumbuhnya tempat hiburan sebagai cermin kota jasa tidak menutup kemungkinan apabila
tidak diantisipasi akan mengarah pada prostitusi.
3. Menjaga perkembangan kota supaya tidak menimbulkan gangguan ketentraman dan
ketertiban, sebagai contoh hadirnya PTN yaitu Universitas Tidar Magelang memunculkan
jasa berupa kos-kosan, yang hal ini perlu diantisipasi penertibannya.
4. Kenakalan remaja dalam bentuk tawuran dan vandalisme.
5. Masih adanya pelanggaran perda.
6. Pemberdayaan masyarakat untuk menjaga ketertiban dan keamanan.
48
BAB III
ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI
Dengan ditetapkannya Peraturan Derah Nomor 6 Tahun 2015 tentangKetertiban Umum
merupakan suatu langkah bagi Satuan Polisi Pamong Praja Kota Magelang dalam
menyelenggarakan tugas dan fungsi sebagai pengawal dan penegakPERDA. Dalam rangka
mengantisipasi perkembangan dan dinamika masyarakatseirama dengan tuntutan era globalisasi,
maka kondisi ketentraman dan ketertibandaerah yang kondusif merupakan kebutuhan mendasar
bagi seluruh masyarakatuntuk meningkatkan mutu kehidupannya. Satuan Polisi Pamong Praja Kota
Magelang dalam kedudukannya sesuai tugas pokok dan fungsinya membantu KepalaDaerah dalam
menciptakan kondisi daerah yang tentram, tertib dan teratur sehinggapenyelenggaraan roda
pemerintahan dapat berjalan dengan lancar dan masyarakatdapat melakukan kegiatannya dengan
aman.
Untuk menentukan isu-isu strategis dimulai dari identifikasi permasalahan berdasarkan
tugas dan fungsi Satpol PP. Selain itu juga perlu dikenali faktor-faktor pendorong dan penghambat
yang mungkin dijumpai Satpol PP dalam mendukung pencapaian visi dan misi Walikota Magelang,
telaahan terhadap Renstra Ditjen Bina Administrasi, Renstra Satpol PP Provinsi Jawa Tengah,
RTRW dan KLHS
3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas Pokok dan Fungsi Pelayanan Satpol PP
Kota Magelang
Tabel 3.1
Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas Pokok dan Fungsi Pelayanan
Satpol PP Kota Magelang
Permasalahan Seksi yang terlibat
Kekurangan SDM baik dari segi kualitas
maupun kuantitas SDM Satpol pp
Kepala Seksi Pengembangan Kapasitas
Ka.Sub.Bag. Umum dan Kepegawaian
Kurangnya kesadaran dan pengetahuan
masyarakat untuk menciptakan dan menjaga
ketentraman dan ketertiban umum
Kepala Seksi Pembinaan , Pengawasan
dan Penyuluhan .
Perilaku masyarakat dan Badan hukum yang
melanggar peraturan Daerah maupun Peraturan
walikota baik disengaja muupun tidak
disengaja.
Kepala Seksi Operasional Ketertiban
umum dan Ketentraman masyarakat
Kepala Seksi Penyelidikan , penyidikan
dan penindakan
49
3.2 Telaahan Visi, Misi, dan Program Walikota dan Wakil Walikota Terpilih
Dalam penyusunan Renstra Satpol PP Kota Magelang 2016-2021, penelaahan visi, misi, dan
program Walikota dan Wakil Walikota dimaksudkan untuk memberikan pemahaman atas arah
pembangunan Kota Magelang yang akan dilaksanakan selama periode tahun 2016-2021, yang
tertuang dalam RPJMD Kota Magelang Tahun 2016– 2021. Penelaahan tersebut dilakukan untuk
mengidentifikasi faktor-faktor penghambat dan pendorong pelayanan Satpol PP yang dapat
mempengaruhi pencapaian visi dan misi pembangunan Kota Magelang Tahun 2016 - 2021.
Sesuai dengan RPJMD Kota Magelang Tahun 2016-2021, Visi Jangka menengah Kota
Magelang Tahun 2016-2021 adalah :
“Magelang sebagai Kota Jasa yang Modern dan Cerdas yang Dilandasi Masyarakat
yang Sejahtera dan Religius”
Visi Pembangunan Kota Magelang ini diharapkan akan mewujudkan keinginan dan amanat
masyarakat Kota Magelang dengan tetap mengacu pada pencapaian tujuan nasional seperti
diamanatkan dalam Pembukaan UUD 1945. Visi ini harus dapat diukur keberhasilannya dalam
rangka mewujudkan Magelang sebagai kota jasa yang modern dan cerdas sekaligus masyarakat
yang sejahtera dan religius. Adapun makna yang terkandung dalam visi tersebut dijabarkan sebagai
berikut :
Tabel 3.2
Penjelasan Visi
UNSUR VISI PENJELASAN
Kota jasa Pembangunan Kota Magelang diarahkan untuk memperkuat sektor
jasa yang didominasi oleh jasa pemerintahan umum dan jasa swasta
sebagai potensi kota, dengan menitikberatkan pada sektor
perekonomian, sektor kesehatan, dan sektor pendidikan.
Kota Modern Modern adalah sikap dan cara berpikir serta cara bertindak sesuai
dengan tuntunan jaman, yang berarti suatu kondisi lebih maju
daripada daerah lain, mampu berdaya saing dengan daerah lain
menggunakan potensi yang ada.Kota modern adalah kota yang
mampu menyelaraskan sosial, fisik, dan ekonomi dengan budaya dan
sejarah yang dimiliki oleh kota tersebut, dengan karateristik:(a)
Masyarakat sejahtera dalam financial;(b) Kota terdepan dalam
pelayanan (kota modern menyediakan pelayanan yang mampu
memenuhi kebutuhan para pengguna kota atau masyarakat
umum);(c) Visual kota mengundang pesona (kota modern dapat
50
UNSUR VISI PENJELASAN
dilihat dari fisiknya, secara visual kota terlihat tertata, menarik,
mengundang kenyamanan untuk tinggal dan berkarya).
Kota Cerdas Kota cerdas adalah kota yang dikelola secara efektif dan efisien
untuk memaksimalkan pelayanan kepada warganya secara adil tanpa
diskriminasi dengan muatan kemudahan koneksitas informasi dan
komunikasi berbasis teknologi informasi yang dilakukan dalam
dunia usaha, sistem penyelenggaraan pelayanan publik, mekanisme
partisipasi masyarakat dalam menyampaikan aspirasi, kontrol,
maupun komplain, dan bidang lain pendukung nilai daya saing
daerah. Unsur-unsur Kota Cerdas: (1) Smart Governance yaitu:
pengembangan e-governance, ada partisipasi masyarakat dalam
perencanaan pembangunan; (2) Smart infrastructure
yaitu:pengembangan jaringan IT, pengembangan sistem informasi
manajemen berbasis IT; (3) Smart Economy, yaitu: pengembangan
city branding, pengembangan kewirausahaan, pengembangan e-
commerce, dan ekonomi kreatif; (4) Smart environment yaitu:
pengelolaan lingkungan berbasis IT, pengelolaan SDA berbasis IT,
pemanfaatan sumber energi terbarukan; (5) Smart people yaitu:
pendidikan dan pengembangan SDM yang melek teknologi, dan
dukungan penelitian, pengembangan karakter sosial budaya
masyarakat; serta (6) Smart Living yaitu: kemudahan akses terhadap
layanan pendidikan, kemudahan akses terhadap layanan kesehatan,
pengembangan peran media, dan kemudahan akses terhadap jaminan
keamanan.
Masyarakat
Sejahtera
Perwujudan kota sejahtera dicapai melalui peningkatan dan
pemantapan upaya menyejahterakan masyarakat secara adil merata
tanpa diskriminasi melalui: (1) Optimalisasi peran dan fungsi
lembaga pemerintah, swasta, masyarakat madani, dan media massa
khususnya dalam pelayanan jasa perekonomian, jasa kesehatan dan
jasa pendidikan; (2) Menciptakan peluang kerja dalam bidang
pelayanan jasa perekonomian, jasa kesehatan dan jasa pendidikan;
(3) Tanpa mengabaikan pembangunan dibidang lain sebagai upaya
menuju masyarakat yang berdaya dan mandiri.
Masyarakat
Religius
Masyarakat religius adalah masyarakat yang menerapkan ketaqwaan
kepada ketuhanannya dalam tata kehidupan sehari-hari sebagai
warga negara dan anggota asyarakat. Dalam masyarakat religius
dijamin kebebasan beribadah sesuai agama dan kepercayaannya, dan
kecukupan ketersediaan tempat ibadah.
51
Perwujudan visi pembangunan ditempuh melalui misi untuk memberikan arah dan batasan
proses pencapaian tujuan, maka ditetapkan 5 (lima) misi Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kota Magelang Tahun 2016-2021, sebagai berikut:
1. Meningkatkan sumber daya manusia aparatur yang berkualitas dan profesional dengan
mengoptimalkan kemajuan teknologi sebagai dasar terciptanya pemerintahan daerah yang
bersih serta tanggap terhadap pemenuhan aspirasi masyarakat, mampu meningkatkan dan
mengelola potensi daerah dalam rangka efektifitas dan efisiensi pelayanan kepada masyarakat
didukung partisipasi masyarakat dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
2. Mengembangkan dan mengelola sarana perkotaan dan sarana pelayanan dasar di bidang
pendidikan, kesehatan dan perdagangan yang lebih modern serta ramah lingkungan.
3. Meningkatkan pemerataan pembangunan infrastruktur perkotaan untuk mendukung
pemerataaan pembangunan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
4. Mengembangkan potensi budaya dan kesenian daerah sebagai landasan pengembangan dan
pembangunan pariwisata Kota Magelang.
5. Memperkuat kehidupan beragama dan toleransi antar umat beragama melalui penyelenggaraan
kegiatan-kegiatan keagamaan dan peningkatan sarana-prasarana peribadatan sebagai landasan
terbangunnya masyarakat madani.
Telaahan terhadap visi dan misi Walikota dan Wakil WaliKota Magelangadalah memberikan
gambaran peran serta dan keterlibatan langsung Satuan Polisi PamongPraja Kota Magelangdalam
mencapai tujuan visi dan misi tersebut .
Adapun keterkaitan / keterlibatan Satpop PP ditunjukan pada pernyataan misi ke 2 dan misi ke 5
yaitu :
a. Pernyataan misi ke -2 yaitu Mengembangkan dan mengelola sarana perkotaan dan sarana
pelayanan dasar di bidang pendidikan , kesehatan, perdagangan yang lebih modern serta
ramah lingkungan .Dengan pengukuran capaian kinerja sasaran sebagai berikut :
Sasaran strategis : Terwujudnya system pencegahan , pengendalian dan penanggulangan
bencana
52
1. Indikator kinerja : Cakupan masyarakat yang paham mitigasi bencana
Difinisi operasional : Jumlah penduduk yang mendapatkan informasi bencana
dibagi jumlah penduduk x 100 %
Target kinerja : Tahun 2016 3,98 %
Tahun 2017 6,68 %
Tahun 2018 9,38 %
Tahun 2019 12,08 %
Tahun 2020 15,08 %
Tahun 2021 17,48 %
2. Indikator kinerja : Cakupan pembentukan rintisan kelurahan tangguh bencana
Difinisi operasional : Jumlah kelurahan tangguh bencana (5 pratama dan 1 madya)
Target kinerja : Tahun 2016 0
Tahun 2017 1
Tahun 2018 2
Tahun 2019 3
Tahun 2020 4
Tahun 2021 5 dan 1
b. Pernyataan misi ke -5 yaitu Memperkuat kehidupan beragama dan toleransi antar umat
beragama melalui penyelenggaraan kegiatan kegiatan keagamaan dan peningkatan sarana
prasarana peribadatan sebagai landasan terbangunnya masyarakat madani .Dengan
pengukuran capaian kinerja sasaran sebagai berikut :
Sasaran strategis : Mewujudkan kondusivitas kehidupan masyarakat kota
magelang yang tertib aman dan nyaman
Indikator kinerja : Prosentase penurunan penyakit masyarakat
Difinisi operasional : Jumlah penyakit masyarakat tahun n-1 dikurangi jumlah
penyakit masyarakat tahun n dibagi jumlah penyakit
masyarakat tahun n – 1 x 100 % dibagi jumlah penduduk x
100 %
Target kinerja : Tahun 2016 3 %
Tahun 2017 3 %
Tahun 2018 3 %
Tahun 2019 3 %
Tahun 2020 3 %
Tahun 2021 3,48 %
53
Pada kedua misi tersebut Satuan Polisi Pamong Praja Kota Magelang berperan mewujudkan
pencegahan , pengendalian dan penanggulangan bencana serta berperan meningkatkan situasi
keamanan dan ketertiban yang lebih kondusifdengan sasaran kinerja yaitu berupaya menciptakan
keamanan, ketertiban dankenyamanan yang akan dicapai melalui strategi meningkatkan keamanan
dan ketertiban untuk mendukung terciptanya iklim investasi yangkondusif, menegakkan dan
memasyarakatkan Perda dan Peraturan Kepala Daerahdengan meningkatkan kapasitas kelembagaan
serta pengamanan aset daerah danpengawalan pejabat daerah serta tanggap dan tangguh dalam
penanggulangan bencana
3.3 Telaahan Renstra Kementerian/Lembaga, Provinsi/Kabupaten/Kota
Satuan PolisiPamong Praja ( SATPOL PP ) secara nasional dibawah Kementrian Dalam
Negeri, dimana pedoman organisasi dan tata kerja Satuan Polisi Pamong Praja diatur dalam
Permendagri Nomor 40 Tahun 2011 yang merupakan pelaksanaan dari pada Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2010 tentang Satuan Polisi Pamong Praja.
Sesuai Renstra Kemendagri tahun 2015 – 2019 point 3.2 tentang Arah Kebijakan dan
Strategi Kemendagri angka 7 huruf a tertulis : Peningkatan kapasitas aparatur dan kelembagaan
Satpol PP dan Satlinmas serta aparat dan kelembagaan, pencegahan penanggulangan bencana dan
bahaya kebakaran termasuk penyediaan layanan dasar isi SPM (Standar Pelayanan Minimum).
Dalam lampiran II Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia No 69 tahun 2012
tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri No 62 tahun 2008 tentang Standar
Pelayanan Minimum Bidang Pemerintahan Dalam Negeri di Kab/Kota, Petunjuk teknis operasional
SPM bidang Pemerintahan Dalam Negeri di Kabupaten/Kota angka Romawi II, Pelayanan
Pemeliharaan Ketertiban Umum, Ketentraman Masyarakat dan Perlindungan Masyarakat adalah :
A. Cakupan Penegakan Perda dan Perkada Kab/Kota
B. Patroli Siaga ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat.
Sesuai Renstra Satpol PP Provinsi Jawa Tengah tahun 2013 – 2018 tertuang Strategi
sebagai berikut :
1. Peningkatan pelaksanaan pembinaan, mediasi, komunikasi dan peningkatan penindakan
pelanggaran Perda dan Peraturan Gubernur.
2. Meningkatkan pengendalian gangguan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat.
3. Meningkatkan sinergitas Satpol PP Provinsi dan Kab/Kota serta instansi terkait.
4. Meningkatkan ketertiban, ketentraman dan pencegahan tindak kriminal melalui sinergi cegah
tangkal gangguan trantibum dan operasi terpadu.
54
5. Meningkatkan partisipasi masyarakat untuk memelihara ketertiban, ketentraman dan dan
keamanan.
6. Meningkatkan kapasitas aparatur Satpol PP dengan penguatan management internal yang
efektif, efisien dan akuntabel.
Berdasarkan visi misi Satpol PP Provinsi Jawa Tengah, maka Satpol PP Kota Magelang
menetapkan beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pelaksanakan tugas sebagai berikut:
1. Meningkatkan penegakan Perda dan Perwal
2. Mengembangkan kemampuan satuan dan meningkatkan kerjasama dengan instansi terkait
3. Mendorong dan memfasilitasi partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan dan pemeliharaan
trantibum
Tabel 3.3
Permasalahan Pelayanan Satpol PP berdasarkan Sasaran Renstra Ditjen Bina
Administrasi beserta Faktor Penghambat dan Pendorong keberhasilan penanganannya
No Sasaran Jangka Menengah
Ditjen Bina Administrasi
Permasalahan Satpol
Kota Magelang
Sebagai faktor
Penghambat Pendorong
1. Peningkatan pembinaan
kapasitas aparatur dan
kelembagaan satpol pp , sat
linmas dan serta aparat dan
kelembagaan pencegahan
penanggulangan bencana dan
bahaya kebakaran termasuk
penyediaan layanan dasarnya
sesuai standar pelayanan
minimum
1. Kapasitas kualitas
dan kuantitas
personil Satpol PP
masih kurang
Bertambahnya
PNS di Satpol PP
di luar
kewenangan kita
Adanya kesediaan
dari anggota Satpol
PP untuk
peningkatan
kualitas
55
Tabel 3.4
Permasalahan Pelayanan Satpol PP berdasarkan Sasaran Renstra Provinsi beserta
Faktor Penghambat dan Pendorong keberhasilan penanganannya
No Sasaran Jangka
Menengah Satpol PP
Provinsi
Permasalahan Satpol
Kota Magelang
Sebagai faktor
Penghambat Pendorong
1. Peningkatan pelaksanaan
pembinaan , mediasi ,
komunikasi dan
peningkatan penindakan
pelanggar perda dan
peraturan gubernur
1. Masih perlunya
Peningkatan
pelaksanaan pembinaan
, mediasi , komunikasi
dan peningkatan
penindakan pelanggar
perda
Kualitas dan
kuantitas personil
yang masih perlu
dioptimalkan
Adanya aturan
Perda
2. Meningkatkan
pengendalian gangguan
Tribum tranmas
2. Adanya berbagai
kepentingan di
masyarakat yang
mengarah pada
gangguan trantibum
Tingkat
pemahaman
masyarakat
terhadap perda
dan perwal yang
masih rendah
Adanya keinginan
dari masyarakat
untuk menjaga
trantibum
3.4. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis
Bahwa program dan kegiatan Satpol PP tidak mengganggu lingkungan hidup dan tidak
membawa dampak negatif pada program pembangunan Kota Magelang
Tabel 3.5
Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis
Telaahan Rencana Tata Ruang
Wilayah
Kajian Lingkungan
Hidup
Peran satpol pp
a. Kawasan Sidotopo sebagai
pusat pelayanan pendidikan,
perdagangan dan jasa
b. Kawasan Sukarno Hatta
sebagai pusat pelayanan
kegiatan transportasi dan
perdagangan jasa
c. Kawasan Kebonpolo sebagai
pusat pelayanan kegiatan
Program dan kegiatan
yang dilakukan oleh
Satpol PP berupa jasa
bukan berupa fisik
maupun barang, sehingga
dampak pencemaran
lingkungan hidup sangat
kecil.
Seiring dengan
pengembangan kota yang
mengarah pada pelayanan
pendidikan, perdagangan
dan jasa bersamaan dengan
itu pula tidak menutup
kemungkinan terjadi
muncul kerawanan,
keamanan dan ketertiban
56
transportasi dan perdagangan
d. Kawasan Alun-Alun sebagai
pusat pelayanan perdagangan
jasa dan perkantoran
e. Kawasan GOR Samapta
sebagai pusat pelayanan
rekreasi dan olahraga
f. Kawasan Sentra Perekonomian
Lembah Tidar sebagai pusat
pelayanan perdagangan jasa
dan kesehatan
g. Kawasan Objek Wisata Taman
Kyai Langgeng sebagai
kawasan pusat pelayanan
rekreasi dan olahraga
yang perlu diantisipasi dan
ditangani di berbagai ruang
wilayah.
3.5 Penentuan Isu-Isu Strategis
Analisis isu-isu strategis merupakan bagian penting dan sangat menentukandalam proses
penyusunan rencana strategis SKPD untuk melengkapi tahapan-tahapanyang telah dilakukan
sebelumnya. Identifikasi isu yang tepat dan bersifatstrategis meningkatkan akseptabilitas prioritas
pembangunan, dapat dioperasionalkan dan secara moral dan etika birokratis dapat
dipertanggungjawabkan.Metode yang digunakan untuk mengidentifikasi kondisi yang ada di Satuan
PolisiPamong Praja Kota Magelang mencakup lingkungan internal dan eksternal yangmerupakan
faktor-faktor kunci keberhasilan peningkatan kinerja denganmenggunakan pendekatan analisis
SWOT (Strenght, Weakness, Opportunity,Threat).Berdasarkan identifikasi permasalahan dan
telahaan dari beberapa dokumenperencanaan lainnya, maka isu-isu strategis di Satuan Polisi
Pamong Praja Kota Magelang yang berkembang saat ini serta prediksi situasi dan kondisi lima
tahun kedepan dapat dirumuskan sebagai berikut :
A. LINGKUNGAN INTERNAL
Pembahasan atas aspek lingkungan internal ini meliputi faktor kekuatan dankelemahan.
Yang dimaksud dengan faktor kekuatan adalah suatu potensi yangmendukung pelaksanaan program
pembangunan. Sedangkan yang dimaksudkandengan kelemahan adalah segala sesuatu yang
dipandang menghambat pelaksanaan pembangunan. Berdasarkan atas potensi dan kondisi Satuan
Polisi Pamong PrajaKota Magelang saat ini, maka dapat dianalisis tentang kondisi lingkungan
57
internalSatuan Polisi Pamong Praja Kota Magelang melalui analisis kekuatan dankelemahan
sebagai berikut :
1. Kekuatan ( Strenght ) :
a. Adanya tugas pokok dan fungsi yang jelas baik ditingkat pejabat maupunditingkat staf
b. Kewenangan yang dimiliki Satuan Polisi Pamong Praja Kota Magelang yangdapat
menunjangkemandirian dalam pelaksanaan tugas
c. Memiliki standar operasional prosedur yang cukup baik
d. Adanya payung hukum yang dapat memberikan arah kebijakan dalammelaksanakan tugas
e. Adanya sumber pembiayaan yang memadai yang bersumber dari APBDKota Magelang
2. Kelemahan ( Weakness ) :
a. Jumlah kualitas sumber daya manusia yang relatif masih kurang baik secara kuantitas
maupun kualitas
b. Masih kurangnya disiplin pegawai / anggota Satuan Polisi Pamong Prajadalam pelaksanaan
tugas.
c. Sarana dan prasarana terbatas
d. Pengawasan dan pengendalian program belum optimal.
B. LINGKUNGAN EXTERNAL
Untuk keperluaan analisis lingkungan External, perspektif yang dipakaiadalah kondisi di luar
organisasi Satuan Polisi Pamong Praja Kota Magelang yangmerupakan ancaman bagi kelangsungan
pembangunan. Juga peluang untukmengembangkan diri keluar Satuan Polisi Pamong Praja Kota
Magelang.Lingkungan luar ini dapat berupa kebijakan pemerintah yang ada diatas, potensipasar,
para stake holder, para pengguna jasa layanan dan lain-lain yang berada di luarkomponen Satuan
Polisi Pamong Praja Kota Magelang. Pemaparan untuk kondisi dilingkungan luar ini juga
disesuaikan dengan analisis lingkungan dalam yaitumengacu pada tupoksi Satuan Polisi Pamong
Praja Kota Magelang yang melaksanakan urusan wajib di bidang ketentraman dan ketertiban umum
Kota Magelang. Secara berurutan di sajikan sebagai berikut :
1. Peluang (Oppurtunity) :
a. Adanya kebijakan otonomi daerah
b. Sikap masyarakat yang lebih kritis dan terbuka
c. Kepercayaan masyarakat terhadap Pemerintah masih tinggi
d. Adanya keinginan masyarakat untuk menciptakan ketentraman dan ketertibanumum.
58
2. Hambatan (threat) :
a. Kurangnya kesadaran masyarakat terhadap ketertiban
b. Tingkat pemahaman masyarakat terhadap Perda dan Peraturan KepalaDaerah yang masih
rendah
c. Adanya konflik kepentingan antar kelompok
d. Masih adanya penduduk miskin
.
59
Untuk menentukan isu-isu strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang prioritas untuk segera diselesaikan, diperlukan analisa
Penentuan dan Prioritisasi Isu-isu Strategis, sebagaimana table berikut:
Tabel 3.6
PENENTUAN DAN PRIORITISASI ISU - ISU STRATEGIS SKPD
No Isu - Isu Strategis Satpol PP Kota Magelang Kriteria Penilaian Total
Nilai
Rank
Kriteria
1
Kriteria
2
Kriteria
3
Kriteria
4
Kriteria
5
1 Jumlah kualitas sumber daya manusia yang relatif
masih kurang baik secara kuantitas maupun kualitas
3 2 1 2 3 11 3
2 Masih kurangnya disiplin pegawai / anggota Satuan
Polisi Pamong Prajadalam pelaksanaan tugas.
2 2 2 2 2 10 7
3 Sarana dan prasarana terbatas 2 2 2 2 2 10 4
4 Pengawasan dan pengendalian program belum optimal 2 2 2 2 2 10 8
5 Kurangnya kesadaran masyarakat terhadap ketertiban 3 3 1 3 3 13 1
6 Tingkat pemahaman masyarakat terhadap Perda dan
Peraturan KepalaDaerah yang masih rendah
3 3 1 2 3 12 2
7 Adanya konflik kepentingan antar kelompok 2 2 2 2 2 10 5
8 Masih adanya penduduk miskin 2 2 2 2 2 10 6
Keterangan :
60
No Kriteria Keterangan skor
1 2 3
1 Memiliki pengaruh signifikan terhadap pencapaian sasaran Renstra Tidak
mempengaruhi
Mempengaruhi Sangat
mempengaruhi
2 Dampak yang ditimbulkan terhadap publik Sedikit Sedang Sangat banyak
3 Kemudahan untuk ditangani Sulit Moderat Mudah
4 Prioritas janji politik yang perlu diwujudkan Sedikit Cukup Banyak
5 KeberhasilanpenangananakanmembantumeningkatkankontribusiSKPDpadapemba-
ngunandaerahsecarakeseluruhan
Tidak membantu membantu Sangat membantu
61
Dari berbagai telaah berdasarkan tupoksi, telaah Renstra Kementerian/Lembaga,
Provinsi/Kabupaten/Kota, serta telaah RTRW dan KLHS maka dapat disimpulkan Isu – isu
Strategis yang ada di Satpol PP adalah sebagai berikut :
1. Kurangnya kesadaran masyarakat terhadap ketertiban
2. Tingkat pemahaman masyarakat terhadap Perda dan Peraturan KepalaDaerah yang masih rendah
3. Jumlah kualitas sumber daya manusia yang relatif masih kurang baik secara kuantitas maupun
kualitas
4. Sarana dan prasarana terbatas
5. Adanya konflik kepentingan antar kelompok
62
BAB IV
TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
4.1 Telaah Visi dan Misi
Visi RPJMD Kota Magelang tahun 2016-2021 adalah TERWUJUDNYA KOTA
MAGELANG SEBAGAI KOTA JASA YANG MODERN DAN CERDAS YANG
DILANDASI MASYARAKAT YANG SEJAHTERA DAN RELIGIUS”.
Komponen visi diterjemahkan sebagai berikut:
1. Kota jasa:
Pembangunan Kota Magelang diarahkan untuk memperkuat sektor jasa yang didominasi
oleh jasa pemerintahan umum dan jasa swasta sebagai potensi kota, dengan menitikberatkan
pada sektor perekonomian, sektor kesehatan dan sektor pendidikan.
2. Kota Modern:
Modern berarti suatu kondisi lebih maju daripada daerah lain, mampu berdaya saing dengan
daerah lain menggunakan potensi yang ada.
3. Kota Cerdas:
Kota cerdas terwujud dalam kemudahan koneksitas informasi dan komunikasi berbasis
tehnologi informasi, dan dilakukan dalam dunia usaha, sistem penyelenggaraan pelayanan
publik, mekanisme partisipasi masyarakat dalam menyampaikan aspirasi, kontrol, maupun
komplain, dan bidang lain pendukung nilai daya saing daerah. Kota cerdas memuat unsur-
unsur:
1) Smart Governance yaitu: Pengembangan e-governance, ada partisipasi masyarakat
dalam perencanaan pembangunan
(2) Smart infrastructure yaitu Pengembangan jaringanIT, pengembangan sistem informasi
manajemen berbasis IT
(3) Smart Economy, yaitu: Pengembangan city branding, pengembangan kewirausahaan,
Pengembangan e-commerce
(4) Smart environment yaitu: pengelolaan lingkungan berbasis IT, pengelolaan SDA
berbasis IT, pengembangan sumber energi terbarukan
(5) Smart people yaitu: Pendidikan dan pengembangan SDM yang melek teknologi,
dukungan penelitian, pengembangan karakter sosial budaya masyarakat
63
(6) Smart Living yaitu: Kemudahan akses terhadap layanan pendidikan, kemudahan akses
terhadap layanan kesehatan, pengembangan peran media, kemudahan akses terhadap
jaminan keamanan
4. Masyarakat Sejahtera:
Perwujudan kota sejahtera dicapai melalui peningkatan dan pemantapan upaya
menyejahterakan masyarakat melalui (1) optimalisasi peran dan fungsi lembaga pemerintah,
swasta, masyarakat madani, dan media massa khususnya dalam pelayanan jasa
perekonomian, jasa kesehatan dan jasa pendidikan; (2) Menciptakan peluang kerja dalam
bidang pelayanan jasa perekonomian, jasa kesehatan dan jasa pendidikan; (3) tanpa
mengabaikan pembangunan dibidang lain sebagai upaya menuju masyarakat yang berdaya
dan mandiri.
5. Kota Religius
Masyarakat religius adalah masyarakat yang menerapkan ketaqwaan kepada Ketuhanannya
dalam tata kehidupan sehari-hari sebagai warga negara dan anggota masyarakat. Dalam
masyarakat religius dijamin kebebasan beribadah sesuai agama dan kepercayaannya, dan
kecukupan ketersediaan tempat ibadah. Masyarakat religius yang akan dicapai tahun 2016-
2021 sebagai penyiapan landasan terbentuknya masyarakat madani di tahun 2025
sebagaimana digariskan dalam RPJPD Kota Magelang tahun 2005-2025, yang ditandai
dengan:
1) Kebiasaan dialog timbal balik warga dengan pemerintah di ruang publik yang luas
2) Kehidupan demokratis bagi warga
3) Toleransi atau saling menghargai dalam kehidupan masyarakat
4) Sikap masyarakat yang tulus menerima perbedaan yang ada di masyarakat (pluralisme)
5) Keadilan sosial bagi warga
Misi Kota sebagai berikut
1. Meningkatkan sumber daya manusia aparatur yang berkualitas dan profesional dengan
mengoptimalkan kemajuan teknologi sebagai dasar terciptanya pemerintahan daerah yang
bersih serta tanggap terhadap pemenuhan aspirasi masyarakat, mampu meningkatkan dan
mengelola potensi daerah dalam rangka efektifitas dan efisiensi pelayanan kepada
masyarakat didukung partisipasi masyarakat dalam rangka meningkatkan kesejahteraan
masyarakat.
2. . Mengembangkan dan mengelola sarana perkotaan dan sarana pelayanan dasar di bidang
pendidikan, kesehatan dan perdagangan yang lebih modern serta ramah lingkungan
64
3. Meningkatkan pemerataan pembangunan infrastruktur perkotaan untuk mendukung
pemerataaan pembangunan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
4. Mengembangkan potensi budaya dan kesenian daerah sebagai landasan pengembangan dan
pembangunan pariwisata Kota Magelang.
5. Memperkuat kehidupan beragama dan toleransi antar umat beragama melalui
penyelenggaraan kegiatan-kegiatan keagamaan dan peningkatan sarana-prasarana
peribadatan sebagai landasan terbangunnya masyarakat madani
Dari Rincian visi dan misi Walikota Magelang yang telah dituangkan pada RPJMD Kota
Magelang Tahun 2016 - 2021, peran dan posisi Satpol PP Kota Magelangadalah mendukung pada
perwujudan unsur visi Religius melalui misi ke 2 yaitu Mengembangkan dan mengelola sarana
perkotaan dan sarana pelayanan dasar di bidang pendidikan, kesehatan dan perdagangan yang lebih
modern serta ramah lingkungan dan Misi ke 5 yaitu Memperkuat kehidupan beragama dan toleransi
antar umat beragama melalui penyelenggaraan kegiatan-kegiatan keagamaan dan peningkatan
sarana-prasarana peribadatan sebagai landasan terbangunnya masyarakat madani
4.2 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Satpol PP
Kota Magelang mempunyai visi yaitu “Terwujudnya Kota Magelang Sebagai Kota Jasa
Yang Modern dan Cerdas Yang Dilandasi Masyarakat Yang Sejahtera dan Religius “
Satpol PP Kota Magelang berperan mewujudkan visi dan misi kepala daerah ditunjukan pada misi
ke 2 dan misi ke 5 yaitu :
Misi ke 2 : Memperkuat kehidupan beragama dan toleransi antar umat beragama melalui
penyelenggaraan kegiatan – kegiatan keagamaan dan peningkatan sarana prasarana
peribadatan sebagai landasan terbangunnya masyarakat madani
Sasaran :
1. Terwujudnya sistem pencegahan, pengendalian, dan penanggulangan bencana
Misi ke 5 : Memperkuat kehidupan beragama dan toleransi antar umat beragama melalui
penyelenggaraan kegiatan-kegiatan keagamaan dan peningkatan sarana prasarana
peribadatan sebagai landasan terbangunnya masyarakat madani
Sasaran :
1. Mewujudkan kondusivitas kehidupan masyarakat kota magelang yang tertib aman
dan nyaman
Sedangkan tugas pokok dan fungsi Satuan Polisi Pamong Praja Kota Magelang berdasarkan
Perda no 3 tahun 2016 tentang pembentukan dan susunan perangkat daerah adalah
menyelenggarakan sub urusan pemerintahan di bidang ketentraman, ketertiban umum, dan
perlindungan masyarakat, sub urusan bencana, sub urusan kebakaran.
65
Guna mendukung pencapaian misi ke 2 dan misi ke 5 , Satpol PP mempunyai tujuan,
sasaran, strategi dan kebijakan yang jelas. Tujuan adalah pernyataan-pernyataan tentang hal-hal
yang perlu dilakukan untuk mencapai visi, melaksanakan misi, memecahkan permasalahan, dan
menangani isu strategis daerah yang dihadapi. Pernyataan tujuan tersebut akan diterjemahkan
kedalam sasaran-sasaran yang ingin dicapai. Satpol PP Kota Magelang bertujuan menyiapkan
landasan masyarakat madani yang harmonis dan kolaboratif berlandaskan tata nilai religius.
Sasaran adalah hasil yang diharapkan dari suatu tujuan yang diformulasikan secara terukur,
spesifik, mudah dicapai, rasional untuk dapat dilaksanakan dalam jangka waktu 5 (lima) tahun ke
depan. Perumusan sasaran perlu memperhatikan indikator kinerja sesuai tugas dan fungsi
SKPD/kelompok sasaran yang dilayani serta profil pelayanan yang terkait dengan indikator kinerja.
Berkaitan dengan hal tersebut Satpol PP Kota Magelang menetapkan Tujuan , Sasaran dan
Indikator Kinerja serta Program dan Kegiatan Pendukung untuk mencapai misi sebagimana tabel
4.1 berikut :
66
TUJUAN SASARAN DEFINISI OPERASIONALKONDISI
AWAL 2016 2017 2018 2019 2020
KONDISI AKHIR
( 2021 )PROGRAM PENDUKUNG
Terwujudnya sistem pencegahan ,
pengendalian dan penanggulangan
bencana
M2.3.1 Cakupan masyarakat yang
paham mitigasi bencana
Jumlah penduduk yang
mendapatkan informasi bencana
dibagi jumlah penduduk x 100 %
1,29% 3,98% 6,68% 9,38% 12,08% 15,08% 17,48% Pencegahan dini dan
penangulangan korban
bencana alam
1 Pemantauan dan Penyebar
luasan informasi potensi
bencana
2 Pelatihan Tenaga Pengendali
bencana
3 Simulasi Penanggulangan
korban bencana alam
4 Penyusunan data base sarana
dan prasarana penanggulangan
bencana 5 Kajian Potensi Bencana
Kelurahan
6 Pembentukan relawan siaga
bencana
7 Penyusunan modul
penanggulangan bencana
tanah longsor, banjir , angin
putting beliung, dan gunung
berapi
8 Penyusunan renacan jalur
evakuasi bencana, area
penyelamatan , dan jalur
bantuan
9 Pengadaan sarana dan
prasarana penanggulangan
bencana
M2.3.2 Cakupan pembentukan
rintisan kelurahan tangguh
bencana
Jumlah rintisan kelurahan tangguh
bencana
NA 0% 5,80% 11,76% 17,64% 23,53% 35,29% 1 Pembentukan kelurahan
tangguh bencana
1 Mewujudkan
ketertiban umum dan
ketentraman
masyarakat
Mewujudkan kondusivitas
kehidupan masyarakat kota
magelang yang tertib aman dan
nyaman
M5.1.1. Prosentase penurunan
penyakit masyarakat
Jumlah penyakit masyarakat tahun
n-1 dikurangi jumlah penyakit
masyarakat tahun n dibagi jumlah
penyakit masyarakat tahun n-1
dikali 100 %
-2.13 3% 3% 3% 3% 3% 3% Program peningkatan
pemberantasan penyakit
masyarakat
1 Operasi pemberantasan
penyakit masyarakat
2 Penyuluhan pencegahan
berkembangnya praktek
prostitusi 3 Penyuluhan pencegahan dan
penertiban aksi premanisme
4 Penyuluhan pencegahan
praktek perjudian
5 Monitoring , Evaluasi dan
pelaporan
6 Penyuluhan , pencegahan dan
penegakan Peraturan Daerah /
Peraturan Walikota
MISI 5 : Memperkuat kehidupan beragama dan toleransi antar umat beragama melalui penyelenggaraan kegiatan kegiatan keagamaan dan peningkatan sarana dan parasarana peribadatan sebagai landasan terbangunnya masyarakat madani
MISI 2 : Mengenbangkan dan mengelola sarana perkotaan dan sarana pelayanan dasar di bidang pendidikan , kesehatan dan perdagangan yang lebih modern dan ramah lingkungan
TABEL 4.1
KEGIATAN PENDUKUNG
TUJUAN , SASARAN, INDIKATOR KINERJA ,TARGET DAN PROGRAM SERTA KEGIATAN PENDUKUNG PADA SATPOL PP DALAM UPAYA PENCAPAIAN VISI DAN MISI YANG TERTUANG DALAM RPJMD KOTA MAGELANG 2016 - 2021
INDIKATOR KINERJA
Mewujudkan
penyelenggaraan
pencegahan dan
penanggulangan
bencana secara
terencana, terpadu
dan terkoordinasi
67
4.3 Strategi dan Kebijakan
Strategi adalah langkah-langkah berisi program-program indikatif untuk mewujudkan visi
dan misi.
Kebijakan adalah pedoman yang wajib dipatuhi dalam melakukan tindakan untuk
melaksanakan strategi yang dipilih, agar lebih terarah dalam mencapai tujuan dan sasaran.
Kebijakan yang dirumuskan harus dapat membantu menghubungkan strategi kepada sasaran secara
lebih rasional, memperjelas strategi sehingga lebih spesifik, konkrit, dan operasional, mengarahkan
pemilihan kegiatan bagi program prioritas yang menjadi tugas dan fungsi Perangkat Daerah yang
lebih tepat dan rasional berdasarkan strategi yang dipilih dengan mempertimbangkan faktor-faktor
penentu keberhasilan untuk mencapai sasaran, dan mengarahkan pemilihan kegiatan bagi program
prioritas yang menjadi tugas dan fungsi Perangkat Daerah agar tidak bertentangan dengan peraturan
perundang-undangan dan melanggar kepentingan umum.
Adapun Strategi dan Arah Kebijakan yang akan dilakukan oleh Satpol PP Kota Magelang
sebagaimana tabel 4.2 seperti berikut :
KONDISI AWAL
( 2015 )2016 2017 2018 2019 2020
KONDISI AKHIR
( 2021 )
1 Terwujudnya sistem pencegahan ,
pengendalian dan penanggulangan
bencana
Peningkatan kewaspadaan dan
kesiapsiagaan terhadap bencana
dan antisipasi resiko bencana
Mewujudkan manajemen
pengurangan resiko
bencana berbasis
masyarakat dengan
menumbuhkan swadaya
dan kemitraan masyarakat
melalui pembentukan
satgas siaga bencana
Pencegahan dini dan
penanggulangan
korban bencana alam
1 Cakupan masyarakat yang
paham mitigasi bencana
1,29 % 3,98 % 6,68 % 9,38 % 12,08 % 15,08 % 17,48 %
2 Prosentase peningkatan
masyarakat tanggap
bencana
34.92% 35.00% 37,5% 0.00% 42,5% 0.00% 47.50%
3 Cakupan peningkatan
penanggulangan bencana
NA 50%
4 Cakupan pembentukan
rintisan kelurahan tangguh
bencana
0 0 5,80 % 11,76 % 17,64 % 23,53 % 35,29 %
5 Tingkat ketersediaan sarana
dan prasarana
penanggulangan bencana
NA 25% 50% 75% 100% 100% 100%
Pengkoordinasian
penangananan kejadian
bencana dengan
melibatkan unsur terkait
1 Cakupan penanganan
korban bencana
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Penyusunan kebijakan
terkait penanganan
bencana
Program penataan
peraturan perundang -
undangan
1 Ketersediaan kebijakan
terkait penanggulangan
bencana
Belum ada ada
Program peningkatan
kesiagaan dan
pencegahan bahaya
kebakaran
1 Cakupan wilayah pelayanan
penanggulangan kebakaran
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
NO
KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA MAGELANG
CAPAIAN KINERJA
SASARAN STRATEGIS STRATEGI KEBIJAKAN UMUM PROGRAM INDIKATOR PROGRAM
DALAM PENCAPAIAN MISI RPJMD KOTA MAGELANG 2016 - 2021
TABEL 4.2
68
KONDISI AWAL
( 2015 )2016 2017 2018 2019 2020
KONDISI AKHIR
( 2021 )
2 Prosentase tingkat waktu
tanggap response
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
2 Mewujudkan kondusivitas kehidupan
masyarakat kota magelang yang
tertib aman dan nyaman
Penyusunan kebijakan yang
mengatur kontrol tempat
hiburan
Program peningkatan
pemberantasan
penyakit masyarakat
1 Ketersediaan kebijakan yang
mengatur kontrol tempat
hiburan
NA 1
2 Ketersediaan kebijakan yang
mengatur pelarangan
peredaran miras dan tindak
prostitusi
NA 1
3 Prosentase penurunan
penyakit masyarakat
-2.13% 3% 3% 3% 3% 3% 3%
4 Prosentase penanganan
penyakit masyarakat ( pekat
)
90% 90% 90% 92% 92% 94% 95%
Meningkatkan kinerja
aparatur dan
pengkoordinasian
penanganan pelanggaran
perda dan trantibum
dengan melibatkan unsur
terkait
Program peningkatan
keamanan dan
kenyamanan
lingkungan
1 Tingkat penyelesaian
pelanggaran Perda
89.00% 90.00% 90.00% 92.00% 95.00% 98.00% 100%
2 Cakupan patroli petugas
Satpol PP dalam
pemantauan dan
penyelesaian pelanggaran ,
ketertiban , ketentraman
dan keindahan kota
3kali / hari 3kali / hari 3kali / hari 3kali / hari 3kali / hari 3kali / hari 3kali / hari
3 Rasio Polisi pamong praja
per 10.000 penduduk
NA NA 6,52% 6,41% 6,46% 7,89% 7,95%
4 Cakupan Linmas per 10.000
penduduk
62.91% 66,69% 70,47% 74,25% 77,27% 77,27% 77.27%
5 Cakupan patroli
pengamanan wilayah oleh
Linmas
3 6 9 12 15 18 21
6 Prosentase petugas Linmas
yang mengikuti pelatihan
dibanding jumlah petugas
Linmas
4.21% 7,94% 11,27% 14,26% 17,21% 20,55% 23.97%
7 Prosentase anggota SATPOL
PP yang memenuhi syarat
6.67% 8,33% 10.00% 11,67% 13,33% 15.00% 16.67%
8 Prosentase penyelesaian
pelanggaran terkait
keamanan , ketentraman
dan ketertiban umum ( K3 )
93.92% 94.00% 94,5% 95.00% 96.00% 97.00% 98.00%
Meningkatkan kesadaran
masyarakat dalam mendukung
menciptakan kota Magelang yang
kondusif , tertib , aman , nyaman,
dan antisipatif terhadap konflik
sosial
NO SASARAN STRATEGIS STRATEGI KEBIJAKAN UMUM PROGRAM INDIKATOR PROGRAM
CAPAIAN KINERJA
69
BAB V
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK
SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF
5.1 Program dan Kegiatan Satuan Polisi Pamong Praja
Adanya perubahan SOTK atau OPD rencana program prioritas merupakan prioritas RPJMD
yang sesuai dengan tugas dan fungsi Satpol PP pun mengalami perubahan pula .Adapun program
dan kegiatan yang akan dilaksanakan dijabarkan ke dalam rencana kegiatan untuk setiap program
prioritas. Program dan kegiatan Satpol PP untuk 5 (lima) tahun kedepan diantaranya :
1. Program peningkatan kesiagaan dan pencegahan bahaya kebakaran
1) Kegiatan peningkatan pelayanan penanggulangan bahaya kebakaran
2) Kegiatan pemeliharaan sarana dan prasarana pencegahan bahaya kebakaran
3) Kegiatan pendidikan dan pelatihan pertolongan dan pencegahan kebakaran
4) Kegiatan pengadaan sarana dan prasarana pencegahan bahaya kebakaran
5) Kegiatan penyuluhan pencegahan bahaya kebakaran
6) Kegiatan monitoring, evaluasi dan pelaporan
2. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
1) Kegiatan penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik
2) Kegiatan Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan Perizinan Kendaraan Dinas/Operasional
3) Kegiatan Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan
4) Kegiatan Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor
5) Kegiatan Penyediaan Alat Tulis Kantor
6) Kegiatan Rapat – Rapat Koordinasi dan Konsultasi Keluar Daerah
7) Kegiatan penyediaan komponen instalansi listrik / penerangan bangunan kantor
8) Kegiatan Penyediaan Jasa Tenaga Kontrak/ Honorer Daerah/ Tidak Tetap
9) Kegiatan penyediaan barang cetakan dan penggandaan
10) Kegiatan pengelola administrasi kepegawaian
11) Kegiatan Penyediaan Bahan Logistik Kantor
12) Kegiatan Penyediaan Makanan dan Minuman
13) Kegiatan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-undangan
70
3. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
1) Kegiatan Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas / Operasional
2) Kegiatan Pengadaan kendaraan dinas / operasional
3) Kegiatan pengadaan peralatan gedung kantor
4) Kegiatan pengadaan mebeleur
5) Kegiatan pengadaan papan informasi
6) Kegiatan pemeliharaan rutin/ berkala peralatan gedung kantor
7) Kegiatan pengadaan perlengkapan gedung kantor
8) Kegiatan pemeliharaan rutin/ berkala perlengkapan gedung kantor
9) Kegiatan perencanaan bangunan gedung
10) Kegiatan pembangunan gedung kantor
11) Kegiatan pemeliharaan rutin/ berkala gedung kantor
4. Program Peningkatan Disiplin Aparatur
1) Kegiatan pengadaan pakaian kerja lapangan
2) Kegiatan Pengadaan Pakaian Dinas beserta Perlengkapannya
3) Kegiatan Pengadaan Pakaian Khusus Hari-Hari Tertentu
5. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan
1) Kegiatan Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD
2) Kegiatan Penyusunan Pelaporan Prognosis Realisasi Anggaran
3) Kegiatan Penyusunan Pelaporan Keuangan Akhir Tahun
4) Kegiatan Penyusunan RKA- SKPD
5) Kegiatan Penyusunan Laporan Capaian Kinerja Instansi Pemerintah (LKj IP) SKPD
6) Kegiatan penyusunan renstra SKPD
7) Kegiatan penyusunan rencana kerja SKPD
6. Program Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan
1) Kegiatan pengumpulan informasi cukai palsu/illegal
2) Kegiatan Penyiapan Tenaga Kerja Pengendali Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan
3) Kegiatan Pelatihan Pengendalian Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan
4) Kegiatan Pengendalian Kebisingan dan Gangguan dari Kegiatan Masyarakat
5) Kegiatan Pengendalian Keamanan Lingkungan
6) Kegiatan Pembinaan dan Pengembangan Kapasitas Tenaga Pengendali Keamanan dan
Kenyamanan Lingkungan
7) Kegiatan revisi perda PPNS
71
7. Program pemeliharaan kantrantibmas dan pencegahan tindak criminal
1) Kegiatan pengawasan pengendalian dan evaluasi kegiatan polisi pamong praja
8. Program pemberdayaan masyarakat untuk menjaga ketertiban dan keamanan
1) Kegiatan pembentukan satuan keamanan lingkungan di masyarakat
9. Program Peningkatan Pemberantasan Penyakit Masyarakat (Pekat)
1) Kegiatan Penyuluhan Pencegahan Berkembangnya Praktek Prostitusi
2) Kegiatan Penyuluhan Pencegahan dan Penegakan Peraturan Daerah/Peraturan Walikota
3) Kegiatan Monitoring, evaluasi dan pelaporan
4) Kegiatan operasi penyakit pemberantasan penyakit masyarakat (pekat)
10. Program pencegahan dini dan penanggulangan korban bencana alam
1) Kegiatan pelatihan tenaga pengendali bencana
2) Kegiatan simulasi penanggulangan korban bencana alam
3) Kegiatan pembentukan rintisan kelurahan tangguh bencana
4) Kegiatan pembentukan relawan siaga bencana
5) Kegiatan pemantauan dan penyebarluasan informasi potensi bencana alam
6) Kegiatan pengadaan sarana dan prasarana penanggulangan bencana
7) Kegiatan penyusunan kajian potensi bencana kelurahan
8) Kegiatan penyusunan modul penanggulangan bencana tanah longsor, banjir, angin putting
beliung, dan gunung berapi
9) Kegiatan penyusunan peta rawan bencana
11. Program dukungan kelancaran penyelenggaraan pemilihan umum
1) Kegiatan Penyediaan pakaian linmas untuk pam pemilihan umum
2) Kegiatan gelar pasukan pam pemilihan umum
3) Kegiatan pengamanan pemilihan umum bagi anggota linmas
12. Program PengembanganKomunikasi, Informasi, dan Media Massa
1) Kegiatan penyusunan modul android tools contributor data SIG Satpol PP
2) Kegiatan pengelolaan website
3) Kegiatan peningkatan SIG Satpol PP dan Damkar
4) Kegiatan pengelolaan media massa
5.2 Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif
Indikator kinerja program prioritas yang telah ditetapkan merupakan indikator kinerja
program yang memiliki manfaat untuk dalam jangka menengah yang mencerminkan berfungsinya
72
keluaran dari kegiatan-kegiatan dalam satu program, sehingga mencapai sasaran yang bermanfaat
langsung oleh masyarakat.
Berikut sasaran dan indikator kinerja program prioritas Satpol PP setelah perubahan SOTK /
OPD baru adalah sebagai berikut :
1. Program Pencegahan dini dan penanggulangan bencana alam
Sasaran : Terwujudnya system pencegahan , pengendalian dan
penaggulangan bencana
Indikator kinerja : -Cakupan masyarakat yang paham mitigasi bencana
- Prosentase peningkatan masyarakat tanggap bencana
- Cakupan pembentukan rintisan kelurahan tangguh bencana
- Tingkat ketersediaan sarana dan prasarana penanggulangan
bencana
- Cakupan penanggulangan korban bencana
2. Program Penataan peraturan perundang – undangan
Sasaran : Terwujudnya system pencegahan , pengendalian dan
penaggulangan bencana
Indikator kinerja : Ketersediaan kebijakan terkait penanggulangan bencana
3. Program Peningkatan kesiagaan dan pencegahan bahaya kebakaran -
Sasaran : Terwujudnya system pencegahan , pengendalian dan
penaggulangan bencana
Indikator kinerja : - Cakupan wilayah pelayanan penanggulangan kebakaran
- Prosentase tingkat waktu tanggap respon
4. Program Peningkatan pemberantasan penyakit masyarakat
Sasaran : Mewujudkan kondusivitas kehidupan masyarakat kota magelang
yang tertib aman dan nyaman
Indikator kinerja : - Ketersediaan kebijakan yang mengatur pelarangan peredaran
miras dan tindak prostitusi
- Prosentase penurunan penyakit masyarakat
- Prosentase penanganan penyakit masyarakat
5. Program Peningkatan keamanan dan kenyamanan lingkungan
Sasaran : Mewujudkan kondusivitas kehidupan masyarakat kota magelang yang tertib
aman dan nyaman
73
Indikator kinerja : - Tingkat penyelesaian pelanggaran Perda
- Cakupan patroli Satpol PP dalam pemantauan dan penyelesaian
pelanggaran K3 / frekuensi patroli Satpol PP
- Rasio polisi pamong praja per 10.000 penduduk
- Cakupan Linmas per 10.000 pendukuk
- Cakupan patroli pengamanan wilayah oleh Linmas
- Prosentase anggota Linmas yang mengikuti pelatihan
- Prosentase anggota satpol yang memenuhi syarat
- Prosentase penyelesaian pelanggaran terkait K3
6. Program Pemberdayaan Masyarakat Untuk Menjaga Ketertiban dan Keamanan
Sasaran : Mewujudkan kondusivitas kehidupan masyarakat kota magelang yang tertib aman dan
nyaman
Indikator Kinerja : Jumlah permasalahan tramtibum yang teratasi
7. Program Pemeliharaan Kantramtibmas dan pencegahan tindak kriminal
Sasaran : Mewujudkan kondusivitas kehidupan masyarakat kota magelang yang tertib aman dan
nyaman
Indikator Kinerja : Jumlah operasi penegakan perda
Dalam rangka mewujudkan program kerja dan kegiatan harus didukung oleh dana yangbisa
bersumber dari APBD Kota Magelang , APBD Propinsi maupun sumber pendanaan lainsesuai
dengan peraturan perundang undangan . Untuk melaksanakan program dan kegiatan kemudian
disusun kerangka pendanaan indikatif yang dimaksudkan agar rencana kerja dapat dilaksanakan
dengan baik dan mencapai target yang diharapkan. Besaran dana untuk menunjang kegiatan
tergantung dari rincian biaya yang diperkirakan akan dilaksanakan sesuai dengan petunjuk
operasional yang ada di APBD berdasarkan Perda APBD Kota Magelang tahun dimaksud. Untuk
mendukung pelaksanaan program pembangunan yang berkesinambungan yang tertuang dalam visi
misi dalam RPJMD Kota Magelang Tahun 2016−2021, Satpol PP Kota Magelang membuat
Rencana Program dan Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran, dan Pendanaan Indikatif
sesuai dengan tugas dan fungsi SKPD dan didasarkan atas strategi dan kebijakan jangka menengah
SKPD Satpol PP Kota Magelang. Rencana program, kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran
dan pendanaan indikatif dapat ditampilkan pada tabel berikut:
74
: Satuan Polisi Pamong Praja
:
NO URUSAN PROGRAM KERJA KEGIATAN LOKASI SUMBER DANA PRIORITAS STATUS
TOLOK UKUR SATUAN TAR1 Tahun 2017 TAR2 Tahun 2018 TAR3 Tahun 2019 TAR4 Tahun 2020 TAR5 Tahun 2021
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
Urusan Wajib Urusan Wajib Pelayanan Dasar
1 Program peningkatan kesiagaan dan pencegahan bahaya kebakaran 836.573.000 1.075.000.000 1.149.200.000 1.266.720.000 2.195.316.000
Cakupan wilayah pelayanan penanggulangan kebakaran 0 1 1 1 1 1
Persentase tingkat waktu tanggap response 0 1 1 1 1 1
1. Peningkatan pelayanan penanggulangan bahaya kebakaran Pembayaran petugas penanggulangan kebakaran Bulan 12 732.200.000 12 876.000.000 12 963.600.000 12 1.059.960.000 12 1.165.956.000 Kota Magelang DAU 1 rencana
2. Pemeliharaan sarana dan prasarana pencegahan bahaya kebakaran Terlaksannya isi ulang APAR Kg 1000 104.373.000 150 117.500.000 150 129.250.000 150 142.175.000 150 156.392.000 Kota Magelang DAU 2 rencana
3. Simulasi penanggulangan kebakaran Jumlah peserta simulasi (simulasi penggulangan kebakaran) 0 50 20.000.000 50 25.000.000 50 30.000.000 50 35.000.000 DAU 3 rencana
4. Kegiatan pendidikan dan pelatihan pertolongan dan pencegahan kebakaran Jumlah Peserta Diklat penanggulangan kebakaran 0 30 33.000.000 0 0 0 Kota Magelang DAU 4 rencana
5. Pengadaan sarana dan prasarana pencegahan bahaya kebakaran Tersedianya sarana mobilitas dan peralatan penanggulangan bencana 0 0 0 0 1 800.000.000 Kota Magelang DAU 5 rencana
6. Kegiatan penyuluhan pencegahan bahaya kebakaran Jumlah Peserta penyuluhan pencegahan kebakaran 0 50 15.000.000 50 16.500.000 50 18.250.000 50 20.000.000 Kota Magelang DAU 6 rencana
7. Monitoring, evaluasi dan pelaporan Tersusunnya laporan monev sarana dan prasarana penanggulan kebakaran 0 12 13.500.000 12 14.850.000 12 16.335.000 12 17.968.000 DAU 7 rencana
2 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 570.940.000 674.162.600 731.425.000 807.566.000 878.884.000
1. Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik Terbayarnya rek listrik, air, telp dan internet Bulan 12 39.860.000 12 59.300.000 12 65.180.000 12 71.648.000 12 78.748.000 Kota Magelang DAU 1 rencana
2. Penyediaan jasa pemeliharaan dan perizinan kendaraan dinas/operasional Terlaksananya perpanjangan STNK kendaraan dinas/ops Unit 21 18.460.000 35 23.420.000 40 25.762.000 40 28.338.000 40 31.171.000 Kota Magelang DAU 2 rencana
3. Penyediaan jasa administrasi keuangan Tersusunya laporan laporan keuangan dan SPJ Bulan 12 67.540.000 12 72.000.000 12 75.000.000 12 80.000.000 12 85.000.000 Kota Magelang DAU 3 rencana
4. Penyediaan jasa kebersihan kantor Tersediannya peralatan kebersihan dan bahan pembersih 20 Jenis dan 2 orang 39.367.000 20 Jenis dan 2 orang 43.303.000 20 Jenis dan 2 orang 47.633.000 20 Jenis dan 2 orang 52.396.000 20 Jenis dan 2 orang 57.635.000 Kota Magelang DAU 4 rencana
5. Penyediaan alat tulis kantor Tersediannya Alat Tulis Kantor Jenis 34 13.746.000 34 17.120.000 34 18.632.000 34 20.295.000 34 22.124.000 Kota Magelang DAU 5 rencana
6. Rapat-rapat kordinasi dan konsultasi ke luar daerah Terlaksanannya rapat koordinasi/konsultasi keluar daerah orang per keg 45 174.940.000 50 192.434.000 50 211.677.000 50 232.844.000 50 256.000.000 Kota Magelang DAU 6 rencana
7. Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor Tersediannya alat listrik kantor Jenis 25 5.036.000 25 5.539.600 25 6.093.000 25 6.702.000 25 7.373.000 Kota Magelang DAU 7 rencana
8. Penyediaan jasa Tenaga kontrak/honorer daerah/tidak tetap Terlaksanannya pembayaran upah tenaga kontrak dan penjaga kantor orang per bulan 6 181.133.000 6 199.246.000 6 219.170.000 6 241.087.000 6 265.195.000 Kota Magelang DAU 8 rencana
9. Penyediaan barang cetakan dan penggandaan Tersedianya barang cetakan dan penggandaan dokumen 0 200000 5.000.000 200000 5.500.000 200000 6.000.000 200000 6.500.000 Kota Magelang DAU 9 rencana
10. Pengelolaan administrasi kepegawaian Terlaksananya penataan arsip pegawai 0 125 5.000.000 0 125 6.000.000 0 Kota Magelang DAU 10 rencana
11. Penyediaan bahan logistik kantor Isi ulang tabung gas Buah 24 3.480.000 24 3.828.000 24 4.210.000 24 4.631.000 24 5.950.000 Kota Magelang DAU 11 rencana
12. Penyediaan makanan dan minuman Tersedianya bahan pembuatan minuman dan sncak rapat Orang 65 25.218.000 129 45.596.000 129 49.955.000 129 54.751.000 129 60.026.000 Kota Magelang DAU 12 rencana
13. Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan Langganan media Cetak Jenis 2 2.160.000 2 2.376.000 2 2.613.000 2 2.874.000 2 3.162.000 Kota Magelang DAU 13 rencana
3 Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur 351.446.000 5.859.673.000 1.078.131.000 1.067.757.000 2.053.111.000
1. Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional Terlaksanannya pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional Unit 21 228.287.000 35 296.358.000 40 325.993.000 40 358.593.000 40 394.452.000 Kota Magelang DAU 1 rencana
2. Pengadaan kendaraan dinas/operasional Tersediannya kendaraan roda 2 dan 4 kendaraan operasional 0 8 940.000.000 4 240.000.000 2 550.000.000 3 1.500.000.000 Kota Magelang DAU 2 rencana
3. Pengadaan peralatan gedung kantor Tersedianya PC, LCD, Notebook, printer 0 9 57.400.000 6 38.900.000 7 49.595.000 1 7.320.000 Kota Magelang DAU 3 rencana
4. Pengadaan mebeleur Tersediannya almari, filling kabinet, kursi lipat, kursi kerja, kursi rapat, kursi tamu 0 102 55.000.000 65 63.500.000 10 16.500.000 80 52.500.000 Kota Magelang DAU 4 rencana
5. Pengadaan Papan Informasi Terpasangnya papan informasi 0 1 7.500.000 0 0 0 Kota Magelang DAU 5 rencana
6. Pemeliharaan rutin/berkala peralatan gedung kantor Terlaksanannya pemeliharaan rutin/berkala peralatan gedung kantor Unit 21 9.775.000 21 10.752.000 21 11.827.000 21 13.000.000 21 14.300.000 Kota Magelang DAU 6 rencana
7. Pengadaan perlengkapan gedung kantor Tersedianya kamera, PABX, mesin FAX, handycam, papan nama, CCTV 0 28 62.900.000 10 47.600.000 2 6.000.000 2 6.500.000 Kota Magelang DAU 7 rencana
8. Pemeliharaan rutin/berkala perlengkapan gedung kantor Terlaksannya pemeliharaan perlengkapan gedung kantor Unit 15 4.025.000 15 4.427.000 15 4.869.000 15 5.355.000 15 5.890.000 Kota Magelang DAU 8 rencana
9. Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor Terlaksananya pemeliharaan gedung kantor Bulan 12 59.359.000 12 62.326.000 12 65.442.000 12 68.714.000 12 72.149.000 Kota Magelang DAU 9 rencana
10. Perencanaan Bangunan Gedung Masterplan kantor Satpol PP Unit 1 50.000.000 0 0 0 0 Kota Magelang DAU 10 rencana
11. Pembangunan gedung kantorTerlaksannya pembangunan pos jaga, gedung kantor dan sandsheet+LPA halaman/ saluran
drainase0 2 4.363.010.000 80 280.000.000 0 0 Kota Magelang DAU 11 rencana
4 Program peningkatan disiplin aparatur 83.009.000 355.550.000 397.620.000 437.381.000 481.117.000
1. Pengadaan pakaian kerja lapangan Tersediannya PDL Linmas, Satpol dan Damkar Orang 85 83.009.000 106 123.750.000 106 136.125.000 106 149.737.000 106 164.710.000 Kota Magelang DAU 1 rencana
2. Pengadaan pakaian dinas beserta perlengkapannya Tersedianya PDH Linmas, Satpol dan Damkar 0 100 113.450.000 100 124.795.000 100 137.274.000 100 151.000.000 Kota Magelang DAU 2 rencana
3. Pengadaan pakaian khusus hari-hari tertentu Tersediannya pakaian Olahraga untuk kegiatan kesamaptaan 0 186 118.350.000 186 136.700.000 186 150.370.000 186 165.407.000 Kota Magelang DAU 3 rencana
5Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan
keuangan 28.241.000 26.800.000 29.300.000 31.500.000 110.000.000
1. Penyusunan Renstra SKPD Tersusunnya Renstra OPD Dokumen 1 5.786.000 0 0 0 0 Kota Magelang DAU 1 rencana
2. Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD Tersusunya RFK, Laporan Kinerja dan Lap capaian indikator kinerja Dokumen 12 6.320.000 12 7.500.000 12 8.000.000 12 8.500.000 12 8.750.000 Kota Magelang DAU 2 rencana
3. Penyusunan pelaporan prognosis realisasi anggaran Tersusunya laporan keuangan semesteran dan prognosis semesteran Buku 2 1.626.000 4 2.600.000 4 2.900.000 4 3.250.000 4 3.500.000 Kota Magelang DAU 3 rencana
4. Penyusunan pelaporan keuangan akhir tahun Tersusunya laporan keuangan akhir tahun Laporan 1 1.312.000 3 2.500.000 3 2.750.000 3 3.000.000 3 3.500.000 Kota Magelang DAU 4 rencana
5. Penyusunan Rencana Kerja SKPD Tersusunya Renja dan Renja Perubahan Dokumen 2 4.098.000 9 4.500.000 9 5.000.000 9 5.250.000 9 5.500.000 Kota Magelang DAU 5 rencana
6. Penyusunan RKA-SKPD Tersusunnya RKA/RKPA dan DPA/DPPA Dokumen 4 6.907.000 12 7.250.000 12 7.750.000 12 8.250.000 12 85.000.000 Kota Magelang DAU 6 rencana
7. Penyusunan Laporan Capaian Kinerja Instansi Pemerintah (LKj IP) SKPD Tersusunnya LKJIP,LKPJ dan LPPD Dokumen 1 2.192.000 6 2.450.000 6 2.900.000 6 3.250.000 6 3.750.000 Kota Magelang DAU 7 rencana
6 Program peningkatan keamanan dan kenyamanan lingkungan 2.842.845.000 3.735.175.000 3.577.210.800 3.914.407.000 4.164.867.000
Cakupan Petugas Patroli Petugas Satpol PP dalam pemantauan dan penyelesaian pelanggaran
ketertiban, ketentraman, dan keindahan kota.0 3 kali/hari 3 kali/hari 3 kali/hari 3 kali/hari 3 kali/hari
Tingkat penyelesaian pelanggaran perda 0 0,9 0,92 0,95 0,98 1
Rasio jumlah Polisi Pamong Praja per 10.000 penduduk 0 6,52 6,46 6,41 7,95 7,89
Persentase anggota Satpol PP yang memenuhi syarat 0 10 11,667 13,333 15 16,667
Persentase penyelsaian pelanggaran terkait keamanan, ketrentaman dan ketertiban umum (K3) 0 0,945 0,95 0,955 0,97 0,98
Cakupan Linmas per 10.000 penduduk 0 70,467 74,247 77,271 77,271 77,271
Persentase petugas Linmas yang telah mengikuti pelatihan dibandingkan jumlah petugas Linmas 0 0,1127 0,1426 0,1712 0,2055 0,2397
URUSAN PEMERINTAHAN
INDIKATOR KINERJA CAPAIAN PAGU INDIKATIF
MATRIKS
RENCANA KERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH
KOTA MAGELANG
TAHUN ANGGARAN 2016-2021
SKPD
Cakupan patroli pengamanan wilayah oleh linmas 0 9 12 15 18 21
1. Pengumpulan Informasi Cukai Palsu/Ilegal Tersusunnya laporan penanganan informasi cukai palsu Dokumen 10 101.845.000 10 112.030.000 10 123.233.000 10 135.556.000 10 149.111.000 Kota Magelang BHCHT 1 rencana
2. Penyiapan tenaga kerja pengendali keamanan dan kenyamanan lingkunganTerlaksananya PAM pengamanan daerah serta kepala daerah (objek vital) dan pengirim gelar
pasukan Bulan 12 1.124.728.000 1.608.000.000 1.360.900.000 1.490.120.000 1.646.714.000 Kota Magelang DAU 2 rencana
3. Pelatihan pengendalian keamanan dan kenyamanan lingkungan Jumlah peserta Linmas yang mengikuti pelatihan Orang 50 28.347.000 50 31.147.000 50 34.260.000 50 37.680.000 50 41.400.000 Kota Magelang DAU 3 rencana
4. Pengendalian kebisingan dan gangguan dari kegiatan masyarakat Terlaksanannya kegiatan penertiban PKL Kegiatan 4 58.030.000 4 63.800.000 4 70.180.000 4 77.140.000 4 84.900.000 Kota Magelang DAU 4 rencana
5. Pengendalian Keamanan Lingkungan Terlaksanannya PAM Satpol PP, Linmas dan Damkar/ VVIP 1.417.715.000 1.696.800.000 1.852.900.000 2.024.600.000 2.078.500.000 Kota Magelang DAU 5 rencana
6. Pembinaan dan Pengembangan Kapasitas Tenaga pengendalian keamanan dan
kenyamanan lingkunganTerlaksanannya kegiatan kesamaptaan bagi anggota dan gelasr pasukan Kegiatan 24 112.180.000 24 123.398.000 24 135.737.800 149.311.000 164.242.000 Kota Magelag DAU 6 rencana
7. Penyusunan Rancangan Peraturan Daerah tentang Ketertiban Umum Revisi Perda PPNS 0 1 100.000.000 0 0 0 Kota Magelang DAU 7 rencana
Urusan Wajib Ketentraman dan Ketertiban Umum serta Perlindungan Masyarakat
7 Program pemeliharaan kantrantibmas dan pencegahan tindak kriminal 55.430.000 60.973.000 67.070.000 73.777.000 81.154.000
Persentase kriminalitas yang tertangani 0 0,8 0,8 0,8 0,8 0,8
Menurunnya kasus radikalisme dan penyebaran paham -paham yang tidak sesuai dengan nilai
religius dan nilai -nilai luhur Pancasila0 0 0 0 0 0
Perda pelarangan peredaran narkoba 0 - 1 0 0 0
Jumlah Kampung Bebas Narkoba 0 2 3 4 5 6
Persentase masyarakat yang memiliki pengetahuan tentang P4GN 0 0,0113 0,0147 0,0181 0,0215 0,0257
Persentase pelajar SMA/SMK yang memahami tentang P4GN, PMS termasuk HIV/AIDS 0 0,0304 0,0608 0,0911 0,1215 0,1519
Rasio jumlah siskamling aktif 0 0,7786 0,8435 0,9084 0,9733 1
Cakupan Petugas Patroli Petugas Satpol PP dalam pemantauan dan penyelesaian pelanggaran
ketertiban, ketentraman, dan keindahan kota.0 NA NA NA NA NA
Rasio jumlah Polisi Pamong Praja per 10.000 penduduk 0 NA NA NA NA NA
1. Pengawasan pengendalian dan evaluasi kegiatan polisi pamong praja Tersusunnya laporan kegiatan PPNS Laporan 6 55.430.000 6 60.973.000 6 67.070.000 6 73.777.000 6 81.154.000 Kota Magelang DAU 1 rencana
Urusan Wajib Urusan Wajib Pelayanan Dasar
8 Program pemberdayaan masyarakat untuk menjaga ketertiban dan keamanan 86.928.000 95.620.000 105.182.000 115.700.000 127.270.000
Cakupan anggota FKDM yang terlatih dalam deteksi dini 0 0,1875 0,375 0,5625 0,75 1
Persentase ormas yang difasilitasi 0 0,0787 0,0827 0,0866 0,0945 0,0984
1. Pembentukan satuan keamanan lingkungan di masyarakat Terlaksananya rekruitmen anggota linmas non inti 86.928.000 95.620.000 105.182.000 115.700.000 127.270.000 Kota Magelang DAU 1 rencana
9 Program peningkatan pemberantasan penyakit masyarakat (pekat) 217.301.000 353.830.000 357.713.000 388.984.000 422.881.000
Persentase penanganan penyakit masyarakat 0 0,9 0,92 0,92 0,94 0,95
Perda Ketersediaan kebijakan yang mengatur kontrol tempat hiburan 0 - 1 0 0 0
Perda yang mengatur pelarangan peredaran miras, narkoba dan tindak prostitusi 0 - 1 0 0 0
Jumlah kampung bebas narkoba 0 NA NA NA NA NA
Persentase masyarakat yang memiliki pengetahuan tentang P4GN 0 NA NA NA NA NA
Rasio SKPD yang menerapkan bina suasana dan kegiatan - kegiatan kerohanian sesuai dengan
agama masing - masing di tiap SKPD0 0,25 0,35 0,5 0,65 0,75
Persentase peningkatan jumlah ZIS dari aparatur 0 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05
Cakupan kegiatan perayaan hari besar keagamaan tingkat kota 0 53,33 60 66,67 66,67 66,67
Frekuensi terselenggaranya kajian rutin keagamaan di masyarakat 0 5 6 5 5 5
Persentase tempat ibadah yang memenuhi standar Kemenag 0 0,05 0,07 0,1 0,15 20% (60tempat ibadah)
Ketersediaan kebijakan daerah tentang standar tempat ibadah sesuai peraturan Kemenag 0 1 - - - -
Cakupan ketersediaan pusat-pusat keagamaan 0 0,15 0,3
Jumlah Ketersediaan regulasi daerah terkait pembiasaan pelaksanaan ibadah secara rutin di
lingkungan masyarakat masyarakat0 - - 1 - -
Persentase kelancaran penyelenggaraan pemilu 0 NA 1 1 1 NA
1. Penyuluhan pencegahan berkembangnya praktek prostitusi Terlaksanannya penyuluhan pencegahan berkembangnya praktek prostitusi 107.082.000 117.790.000 129.569.000 142.525.000 156.777.000 Kota Magelang DAU 1 rencana
2. Penyuluhan, Pencegahan dan Penegakan Peraturan Daerah / Peraturan Walikota Terlaksanannya kegiatan penyuluhan & operasional penegakan perda Kegiatan 3 75.266.000 6 107.592.000 3 90.851.000 3 99.937.000 3 109.930.000 Kota Magelang DAU 2 rencana
3. Monitoring, evaluasi dan pelaporan Tersusunnya laporan pemberantasan penyakit masyarakat Laporan 4 34.953.000 4 38.448.000 4 42.293.000 4 46.522.000 4 51.174.000 Kota Magelang DAU 3 rencana
4. Operasi Pemberantasan Penyakit Masyarakat (pekat) Terlaksannya kegiatan operasi pemberantasan Penyakit masyarakat 0 12 90.000.000 12 95.000.000 12 100.000.000 12 105.000.000 Kota Magelang DAU 4 rencana
10 Program pencegahan dini dan penanggulangan korban bencana alam 106.137.000 337.233.000 275.957.000 291.053.000 307.658.000
Persentase peningkatan masyarakat tanggap bencana 0 37.5% 0,4 42.5% 0,45 47.5%
Cakupan tim relawan siaga bencana 0 2,94 5,88 8,82 11,76 14,71
Cakupan rencana kontijensi mitigasi bencana 0 0,25 0,5 0,75 1 1
Tingkat ketersediaan sarana dan prasarana penanggulangan bencana 0 0,25 0,5 0,75 1 1
Cakupan penanganan korban becana 0 1 1 1 1 1
1. Pelatihan Tenaga Pengendali Bencana Jumlah peserta pelatihan tenaga pengendali bencana Orang 300 26.868.000 300 65.298.000 300 71.828.000 300 79.011.000 300 86.912.000 Kota Magelang DAU 1 rencana
2. Simulasi Penanggulangan Korban Bencana Alam Jumlah peserta simulasi penanggulangan bencana Orang 500 20.159.000 500 61.914.000 500 68.106.000 500 74.917.000 500 82.408.000 Kota Magelang DAU 2 rencana
3. Pembentukan Rintisan Kelurahan Tangguh Bencana Terbentuknyakelurahan tangguh bencana 0 1 50.000.000 1 50.000.000 1 50.000.000 1 50.000.000 Kota Magelang DAU 3 rencana
4. Pembentukan Relawan Siaga Bencana Jumlah relawan siaga bencana 0 85 75.000.000 85 75.000.000 85 75.000.000 85 75.000.000 Kota Magelang DAU 4 rencana
5. Pemantauan dan penyebarluasan informasi potensi bencana alam Jumlah leaflet informasi bencana Lembar 2500 9.110.000 2500 10.021.000 2500 11.023.000 2500 12.125.000 2500 13.338.000 Kota Magelang DAU 5 rencana
6. Pengadaan sarana dan prasarana penanggulangan bencana Tersedianya sarana mobilitas dan peralatan penanggulangan bencana 0 1 10.000.000 0 0 0 Kota Magelang DAU 6 rencana
7. Penyusunan Kajian Potensi Bencana Kelurahan Buku kajian potensi bencana 0 1 40.000.000 0 0 0 Kota Magelang DAU 7 rencana
8. Penyusunan Modul Penanggulangan Bencana Tanah Longsor, Banjir, Angin Puting
Beliung, dan Gunung BerapiBuku modul penanggulangan bencana 0 1 25.000.000 0 0 0 Kota Magelang DAU 8 rencana
9. Penyusunan Peta Rawan Bencana terwujudnya peta daerah rawan bencana Paket 1 50.000.000 0 0 0 0 Kota Magelang DAU 9 rencana
Urusan Wajib Ketentraman dan Ketertiban Umum serta Perlindungan Masyarakat
11 Program dukungan kelancaran penyelenggaraan Pemilihan Umum 0 330.879.000 360.559.000 345.958.000 0
1. Penyediaan pakaian Linmas untuk Pam Pemilihan Umum Jumlah PDL Linmas Pam Pemilu 0 120 71.808.000 120 78.988.000 120 86.887.000 0 Kota Magelang DAU 1 rencana
2. Gelar pasukan Pam Pemilihan Umum Jumlah peserta Gelar pasukan PAM Pemilu 0 1 22.500.000 2 45.000.000 1 22.500.000 0 Kota Magelang DAU 2 rencana
3. Pengamanan Pemilihan Umum bagi anggota Linmas Jumlah anggota Linmas Pam pemilu 0 645 236.571.000 645 236.571.000 645 236.571.000 0 Kota Magelang DAU 3 rencana
Urusan Wajib Urusan Wajib Pelayanan Dasar
12 Program Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media Massa 76.333.000 62.466.000 13.712.000 15.083.000 16.591.000
Jumlah publikasi materi keagamaan melalui media massa milik pemerintah: Materi dan informasi
keagamaan yang terpublikasi oleh pemerintah secara rutin di masyarakat melalui media : 0
a. Radio 0 60 kali siar/ 5 agama dan kepercayaan60 kali siar/ 5 agama dan kepercayaan60 kali siar/ 5 agama dan kepercayaan60 kali siar/ 5 agama dan kepercayaan60 kali siar/ 5 agama dan kepercayaan
b. Media cetak 0 12 kali/ 5 agama dan kepercayaan12 kali/ 5 agama dan kepercayaan12 kali/ 5 agama dan kepercayaan12 kali/ 5 agama dan kepercayaan12 kali/ 5 agama dan kepercayaan
Jumlah kemitraan dan kerjasama lintas sektor yang terjalin 0 3 3 3 3 3
Jumlah KIM 0 17 17 17 17 17
Jumlah ruang media distribusi informasi pembangunan dan penyelenggaraan pemerintahan. 0 6 7 7 7 7
Jumlah kebijakan terkait kontrol arus informasi media massa 0 - 1 - - -
Ketersediaan SOP persandian 0 0,5 1 1 1 1
Tingkat kapasitas SDM persandian 0 1 1 1 1 1
Persentase SKPD yang menerapkan SOP persandian 0 0,6 0,9 1 1 1
1. Penyusunan Modul Android Tools Kontributor Data SIG Satpol PP Terpenuhinya kelengkapan fitur SIG 0 1 50.000.000 0 0 0 Kota Magelang DAU 1 rencana
2. Pengelolaan website Terlaksannya update website kali 4 11.333.000 4 12.466.000 4 13.712.000 4 15.083.000 4 16.591.000 Kota Magelang DAU 2 rencana
3. Peningkatan SIG Satpol PP dan Damkar Tercapainya penambahan fitur penuyusunan laporan tiap tiap kewengan Paket 1 50.000.000 0 0 0 0 Kota Magelang DAU 3 rencana
4. Pengelolaan media sosial 15.000.000 0 Kota Magelang 4 rencana
TOTAL 5.255.183.000 12.967.361.600 8.143.079.800 8.755.886.000 10.838.849.000
Magelang,
Mengetahui
(_______________________)
76
BAB VI
INDIKATOR KINERJA SATPOL PP YANG MENGACU PADA
TUJUAN DAN SASARAN RPJMD 2016 - 2021
Dengan adanya Perubahan Struktur organisasi Satpol PP Kota Magelang sehingga terjadi
pula perubahan Indikator Kinerja Satuan Polisi Pamong Praja guna mendukung tercapainya tujuan
yang tertuang dalam RPJMD 2016 – 2021 yaitu :
a. Mengembangkan dan mengelola sarana perkotaan dan sarana pelayanan dasar di bidang
pendidikan, kesehatan dan perdagangan yang lebih modern serta ramah lingkungan.
b. Menyiapkan landasan masyarakat madani yang harmonis dan kolaboratif berlandaskan tata
nilai religius dengan sasaran terwujudnya lingkungan yang kondusif dan memberikan rasa
aman bagi masyarakat .
Tabel berikut menunjukan indikator kinerja Satpol PP Kota Magelang sebelum dan sesudah
adanya perubahan tugas pokok dan fungsi sebagai berikut :
No
Program
Indikator Program
Sblm perubahan
SOTK
Setelah perubahan
SOTK 1 Pencegahan dini dan
penanggulangan bencana alam
- Cakupan masyarakat
yang pahan mitigasi
bencana
- Prosentase
masyarakat tanggap
bencana
- Pembentukan
kelurahan tangguh
bencana
- Tingkat ketersedian
sarana dan prasarana
penanggulangan
bencana
- Cakupan
penanggulangan
korban bencana
2 Penataan peraturan perundang
undangan
- Ketersediaan
kebijakan terkait
penanggulangan
bencana
3 Peningkatan kesiagaan dan
pencegahan bahaya kebakaran
- Cakupan wilayah
pelayanan
penanggulangan
kebakaran
Prosentase tingkat
waktu tanggap respon
4 Peningkatan pemberatasan
penyakit masyarakat
Prosentase penurunan
penyakit masyarakat
Prosentase penurunan
penyakit masyarakat
Prosentase
penanganan penyakit
masyarakat
Prosentase
penanganan penyakit
masyarakat
77
Tingkat penyelesaian
pelanggaran Perda
Tingkat penyelesaian
pelanggaran Perda
Cakupan patrol Satpol
dalam pemantauan
K3
Cakupan patrol Satpol
dalam pemantauan K3
Rasio Polisi PP per
10.000 penduduk
Rasio Polisi PP per
10.000 penduduk
- Cakupan Linmas per
10.000 penduduk
- Cakupan patroli
pengamanan wilayah
Linmas
- Prosentase Linmas
yang mengikuti
pelatihan
Prosentase anggota
satpol yang
memenuhi syarat
Prosentase anggota
satpol yang memenuhi
syarat
Prosentase
penyelesaian
pelanggaran terkait
K3
Prosentase
penyelesaian
pelanggaran terkait
K3
Definisi operasional sebagai acuan dalam pencapaian tujuan RPJMD 2016 – 2021 sesuai
dengan bidang tugas pokok dan fungsi Satpol PP Kota Magelang adalah sebagai berikut :
1. A. Rasio jumlah Polisi Pamong Praja per 10.000 penduduk
Kondisi awal Jumlah Polisi Pamong Praja pada tahun 2016 adalah sebanyak 60 orang. Sedangkan
Jumlah penduduk Kota Magelang pada tahun 2016 kurang lebih berjumlah 132.000 jiwa. Sehingga
rasio jumlah Polisi Pamong Praja per 10.000 penduduk pada tahun 2016 adalah sebagai berikut :
60 x 10.000 = 4, 54
132.000
Sedangkan target yang dicanangkan pada RPJMD 2016 – 2021 Jumlah Polisi Pamong Praja adalah
sebagai berikut :c
Tahun
Target Realisasi Jumlah
Personil
2016 NA 4,54 % 60 org
2017 6,41 %
2018 6,46 %
2019 6,52 %
2020 7,89 %
2021 7.95 %
Dengan prediksi laju pertumbuhan penduduk 0,37 % ( diambil dari rata rata laju pertumbuhan
penduduk 2011 – 2015 ) maka untuk mencapai target tersebut diatas dapat dilihat pada table berikut :
78
Tahun
Target Jumlah
Personil Satpol yang dibutuhkan
Kekurangan
Personil
2016 NA 60 org Kondisi excisting
2017 6,41 % 85 org 25 org
2018 6,46 % 86 org 26 org
2019 6,52 % 87 org 27 org
2020 7,89 % 104 org 44 org
2021 7.95 % 105 org 45 org
B. Cakupan Linmas per 10.000 penduduk
Kondisi awal Jumlah Linmas Kota Magelang tahun 2015 adalah sebanyak 832 orang. Sedangkan
Jumlah penduduk Kota Magelang pada tahun 2015 kurang lebih berjumlah 132.000 jiwa. Sehingga
rasio jumlah Linmas Kota Magelang per 10.000 penduduk pada tahun 2015 adalah sebagai berikut :
832 x 10.000 = 62,91 %
132.000
Sedangkan target yang dicanangkan pada RPJMD 2016 – 2021 Jumlah Linmas Kota Magelang adalah
sebagai berikut :
Tahun
Target Realisasi Jumlah
Personil
2016 66,69 %
2017 70.47 %
2018 74,25 %
2019 77,27 %
2020 77,27 %
2021 77,27 %
Dengan prediksi laju pertumbuhan penduduk 0,37 % ( diambil dari rata rata laju pertumbuhan
penduduk 2011 – 2015 ) maka untuk mencapai target tersebut diatas dapat dilihat pada table berikut :
Tahun
Target Jumlah
Personil Satpol yang dibutuhkan
Kekurangan
Personil
2016 66,69 % 883 org Kondisi akhir tahun 2015
2017 70.47 % 930 org 47 org
2018 74,25 % 980 org 97 org
2019 77,27 % 1020 org 137 org
2020 77,27 % 1020 org 137 org
2021 77,27 % 1020 org 137 org
2. Tingkat penyelesaian pelanggaran perda terkait k3
Program dan kegiatan yang dilaksanakan Satpol PP terkait pelanggaran k3 di wilayah Kota
Magelang yaitu Program Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan yang
didalamnya berisi kegiatan kegiatan :
- Kegiatan Pengendalian Keamanan Lingkungan
79
- Kegiatan Pengendalian Kebisingan dan gangguan dari kegiatan masyarakat
Prioritas pelaksanakan kegiatan yang dilaksanakan oleh patroli Satpol PP antara lain :
- Fasilitas umum
- Tempat keamanan
- Batas antar wilayah
- Jalan-jalan protokol
- Tempat yang dianggap rawan terhadap pelanggaran
Sumber data
a. Laporan masyarakat.
b. Pantauan dilapangan oleh kelompok patroli.
c. SKPD lainnya
Langkah Kegiatan
a. Memetakan lokasi yang dianggap penting untuk pelaksanaan patroli guna mengetahui
lokasi yang dianggap rawan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat, antar batas
wilayah dan tempat keramaian/hiburan.
b. Menghimpun dan mengatur jumlah kelompok patroli yang dibutuhkan.
c. Mengatur jadwal masing-masing kelompok patroli.
d. Berkoordinasi dan melakukan interaksi secara langsung pada saat patroli.
e. Membuat laporan setelah selesai patroli.
f. mengoptimalkan partisipasi masyarakat dalam bidang ketentraman dan ketertiban umum
3. Penegakan Perda dan Perwal yang Berkaitan dengan Ketertiban Umum
Kegiatan Penegakan Perda yang dilakukan oleh Satuan Polisi Pamong Praja untuk
menyelesaikan setiap terjadi pelanggaran Perda dan peraturan Kepala Daerah yang dilakukan oleh
warga masyarakat, badan hukum maupun aparat pemerintah baik pelanggaran Perda yang
dilaporkan oleh masyarakat maupun yang dipantau oleh anggota Satuan Polisi Pamong Praja.
Penyelesaian pelanggaran Perda dan peraturan Kepala Daerah oleh Satuan Polisi Pamong
Praja dilakukan sesuai dengan Standar Operasional Prosedur Satuan Polisi Pamong Praja yaitu
tindakan preventif non yustisial sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 54 Tahun 2011 Tentang Standar Operasional Prosedur Satuan Polisi Pamong Praja. Apabila
pelanggaran terhadap Perda mengandung unsur pidana dan daerah tersebut telah memiliki PPNS,
Satuan Polisi Pamong Praja dapat meneruskan proses hukum sesuai dengan peraturan perundang-
undangan.
80
Sumber Data
a. Laporan masyarakat kepada satuan kerja Satuan Polisi Pamong Praja.
b. Pantauan anggota Satuan Polisi Pamong Praja
c. Satuan kerja perangkat daerah lainnya yang terkait
Langkah kegiatan
a. Melakukan Tindakan Pre-emtive yaitu meliputi :
1) menerima laporan terkait dengan pelanggaran dari masyarakat;
2) menerima masukan dan laporan dari kegiatan patroli;
3) melakukan pencatatan laporan;
4) melakukan koordinasi dengan Satuan Kerja Perangkat Daerah penginisiasi Perda
dan/atau peraturan Kepala Daerah;
5) melakukan pengarahan agar masyarakat dan badan hukum mematuhi Perda
dan/atau peraturan Kepala Daerah bersama dengan Satuan Kerja Perangkat Daerah
lainnya dan ;
6) melakukan pembinaan dan/atau sosialisasi kepada para pelanggar Perda dan/atau
peraturan Kepala Daerah bersama dengan Satuan Kerja Perangkat Daerah lainnya.
b. Melakukan penindakan preventif non yustisial yaitu meliputi :
1) penindakan terhadap para pelanggar Perda dan/atau peraturan Kepala Daerah,
terlebih dahulu menandatangani Surat Pernyataan bersedia dan sanggup mentaati
dan mematuhi serta melaksanakan ketentuan dalam waktu 15 (lima belas) hari
terhitung sejak penandatanganan Surat Pernyataan;
2) apabila tidak melaksanakan dan/atau mengingkari syarat pernyataannya, maka
akan diberikan:
a) Surat Teguran Pertama, dengan tenggang waktu 7 (tujuh) hari;
b) Surat Teguran Kedua, dengan tenggang waktu 3 (tiga) hari;
c) Surat Teguran Ketiga, dengan tenggang waktu 3 (tiga) hari.
3) untuk daerah yang belum memiliki penyidik pegawai negeri sipil maka langkah
kegiatan hingga penindakan preventiv non yustisial tersebut dianggap telah selesai
melakukan penegakan perda dan/ atau peraturan kepala daerah.
Definisi operasional Tingkat penyelesaian pelanggaran Perda adalah :
Jumlah pelanggaran Perda yang diselesaikan pada th ke -n x 100 %
Jumlah pelanggaran Perda yang dilaporkan pada th ke - n
Definisi operasional Tingkat penyelesaian pelanggaran Perda terkait K 3 adalah :
81
Jumlah pelanggaran Perda K 3yang diselesaikan pada th ke -n x 100 %
Jumlah pelanggaran Perda K 3yang dilaporkan pada th ke - n
4. Penyakit Masyarakat
Program yang dilaksanakan adalah program peningkatan pemberantasan pekat dimana Satpol PP
dalam tugasnya juga melaksanakan operasi pekat yang secara rutin dilaksanakan guna mencegah
terjadinya hal-hal yang bertentangan dengan nilai etika, akhlak dan moral yang dari sudut pandang
nilai perilaku tersebut tidak mempunyai nilai bahkan sangat rendah yang meliputi :
1. Prostitusi
2. Minuman Keras (Miras)
3. Perkelahian Pelajar
4. Situs Porno
5. PGOT
Dengan lokasi antara lain tempat hiburan, kos-kosan, warnet dan sarana umum lainnya
Sumber data
a. Laporan masyarakat.
b. Pantauan dilapangan oleh kelompok patroli.
Langkah Kegiatan
a. Memetakan lokasi yang dianggap penting untuk pelaksanaan patroli guna mengetahui
lokasi yang dianggap rawan penyakit masyarakat dan tempat keramaian/hiburan.
b. Menghimpun dan mengatur jumlah kelompok patroli yang dibutuhkan.
c. Mengatur jadwal masing-masing kelompok patroli.
d. Berkoordinasi dan melakukan interaksi secara langsung pada saat patroli.
e. Membuat laporan setelah selesai patroli.
f. mengoptimalkan partisipasi masyarakat dalam pencegahan penyakit masyarakat
Definisi operasional Penanganan penyakit masyarakat adalah :
Jumlah kasus pekat yang ditangani pada th ke -n x 100 %
Jumlah kasus pekat yang dilaporkan th ke - n
5. Jumlah Aparat yang mendapatkan Bintek/ Diklat bagi Aparat
Dalam meningkatkan kemampuan kapasitas anggota Satpol PP dan Linmas ,Satpol PP Kota
Magelang telah mengirimkan personil untuk mengikuti pelatihan maupun bintek yang secara rutin
dilaksanakan tiap tahun yang bertujuan dapat meningkatkan kemampuan aparat Satpol PP yang
82
handal nantinya dapat melaksanakan tugas secara professional dalam penanganan pelanggaran yang
terjadi.
Program yang dilaksanakan oleh Satpol PP yaitu program peningkatan keamanan dan kenyamanan
lingkungan dengan kegiatan sebagai berikut :
- Kegiatan pelatihan pengendalian keamanan dan kenyamanan lingkungan
- Kegiatan pembinaan dan pengembangan kapasitas tenaga pengendali keamanan dan
kenyamanan lingkungan
- Kegiatan penyiapan tenaga kerja pengendali keamanan dan kenyamanan lingkungan
Rasio personil yang memenuhi syarat sebagai anggota Pol PP :
Jumlah personil yang memenuhi syarat x 100 %
Jumlah anggota satpol PP
Rasio personil Linmas yang memenuhi syarat / mengikuti pelatihan Linmas :
Jumlah personil yang telah diklat x 100 %
Jumlah anggota Linmas
Keberhasilan penyelenggaraan suatu urusan perlu ditetapkan indikator kinerja. Indikator
kinerja Satpol PP yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD adalah indikator kinerja
yang secara langsung menunjukkan kinerja yang akan dicapai Satpol PP dalam 5 (lima)
tahun mendatang sebagai komitmen untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran
RPJMD. Indikator kinerja merupakan kunci utama yang harus dilaksanakan dan dilakukan
pengukuran setiap tahun untuk mengetahui tingkat keberhasilan capaian. Dengan demikian
indikator kinerja berfungsi sebagai alat ukur yang dapat menunjukkan apakah sasaran atau
kegiatan yang telah diukurnya telah berhasil dicapai atau tidak. Adapun Indikator kinerja
Satpol PP Kota Magelang yang mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD Kota Magelang
Tahun 2016 – 2021 adalah sebagai berikut :
83
Tabel 6.1
Indikator Kinerja SKPD yang mengacu pada Tujuan dan Sasaran
RPJMD Kota Magelang 2016 - 2021
No Indikator Kondisi
kinerja pada
awal periode
RPJMD
Target capaian setiap tahun Kondisi kinerja
pada akhir
periode RPJMD
tahun
2021 2016 2017 2018 2019 2020 2021
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
1 Rasio jumlah
Polisi Pamong
Praja per 10.000
penduduk
4,93 6,52 6,46 6,41 7,95 7,89 7,89
2 Tingkat
penyelesaian
pelanggaran
perda
90% 90% 92% 95% 98% 100% 100%
3 Prosentase
Penanganan
Penyakit
Masyarakat
90% 90% 92% 92% 94% 95% 95%
4 Prosentase
personil yang
memenuhi syarat
sebagai anggota
Pol PP
8,33 % 10 % 11,67
%
13,33
% 15 % 16,67 % 16,67 %
5 Cakupan
masyarakat yang
paham mitigasi
bencana
1,29 % 3,98 % 6,68 % 9,38 % 12,08
% 15,08 % 17,48 %
6 Prosentase
peningkatan
masyarakat
tanggap bencana
34,29 % 35 % 37,5 % 40 % 42,5 % 45 % 47,5 %
7 Cakupan
pembentukan
kelurahan
tangguh bencana
0 0 5,80 % 11,76
%
17,64
% 23,53 % 35,29 %
8 Ketersediaan
sarana prasarana
penanggulangan
benncana
NA 25 % 50 % 75 % 100 % 100 % 100 %
9 Keterssediaan
kebijakan
penanggulangan
bencana
Belum ada Ada
84
10 Cakupan wilayah
pelayanan
penaggulangan
kebakaran
100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
11 Prosentase
tingkat waktu
tanggap respon
100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
12 Keter sediaan
kebijakan yang
mengatur
pelarangan dan
peredaran miras
dan tindak
prostitus1
NA 1
13 Prosentase
penurunan
penyakit
masyarakat
2,13 3 % 3 % 3 % 3 % 3 % 3 %
14 Cakupan patrol
Satpol
pemantauan K3
3kali / hari
3kali /
hari 3kali /
hari 3kali /
hari 3kali /
hari 3kali /
hari 3kali / hari
15 Cakupan Linmas
per 10.000
penduduk
62,91 % 66,69 % 70,74
%
74,25
%
77,27
% 77,27 % 77,27 %
16 Cakupan patrol
Linmas 3kali / hari
3kali /
hari 3kali /
hari 3kali /
hari 3kali /
hari 3kali /
hari 3kali / hari
17 Prosentase
petugas Linmas
yang mengikuti
pelatiham
6,67 % 8,33 % 10 % 11,67
%
13,33
% 15 % 16,67 %
85
BAB VII
PENUTUP
7.1 Masa Transisi
Perubahan Renstra OPD Satpol PP Kota Magelang tahun 2016-2021 merupakan penjabaran
dari RPJMD Kota Magelang tahun 2016-2011,disamping mengacu RPJMD 2016 – 2021 ,
Perubahan Renstra Satpol PP juga berpedoman pada RPJPD tahun 2005-2025.
Tujuan , sasaran, strategi, kebijakan, program dan kegiatan yang terdapat pada Perubahan
Renstra Satpol PP Kota Magelang 2016 – 2021 ditetapkan mempunyai tujuan untuk mendukung
pencapaian visi dan misi Kota Magelang yang tertuang telah dituangkan RPJMD Tahun 2016-2021.
Selain untuk mendukung pencapaian visi dan misi Kota Magelang pada RPJMD Tahun 2016-2021
Renstra Satpol PP juga sebagai pedoman dalam penyusunanRencana Kerja Organisasi Perangkat
Daerah ( Renja OPD ) dan sebagai dasar / pedoman dalam penyusunan Rencana Kerja dan
Anggaran ( RKA ) OPD di Satpol PP Kota Magelang.
Untuk menjaga kesinambungan penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan di Kota
Magelang, dimana untuk mengisi kekosongan Laporan Kinerja Pemerintah Daerah (LKPD) Kota
Magelang Tahun 2022, yang sudah harus disusun pada tahun 2021, sebagai pedoman bagi
penyusunan Rancangan APBD Kota Magelang Tahun 2022, Renja SKPD Tahun 2022 yang
merupakan penjabaran dari Renstra SKPD, maka pada akhir tahun masa jabatan walikota
berkewajiban menyiapkan Rancangan RKPD Kota Magelang Tahun 2022 untuk menjembatani
kekosongan acuan bagi penyusunan Renja SKPD Satpol PP Tahun 2022 diperlukan program
transisi yang merupakan program-program prioritas yang harus dilaksanakan sampai dengan tahun
2022.
Program prioritas yang masuk dalam program transisi tahun 2022 antara lain :
1. Program peningkatan kesiagaan dan pencegahan bahaya kebakaran
1) Kegiatan peningkatan pelayanan penanggulangan bahaya kebakaran
2) Kegiatan pemeliharaan sarana dan prasarana pencegahan bahaya kebakaran
3) Kegiatan pengadaan sarana dan prasarana pencegahan bahaya kebakaran
4) Kegiatan penyuluhan pencegahan bahaya kebakaran
5) Kegiatan monitoring, evaluasi dan pelaporan
2. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
1) Kegiatan penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik
2) Kegiatan Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan Perizinan Kendaraan Dinas/Operasional
86
3) Kegiatan Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan
4) Kegiatan Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor
5) Kegiatan Penyediaan Alat Tulis Kantor
6) Kegiatan Rapat – Rapat Koordinasi dan Konsultasi Keluar Daerah
7) Kegiatan penyediaan komponen instalansi listrik / penerangan bangunan kantor
8) Kegiatan Penyediaan Jasa Tenaga Kontrak/ Honorer Daerah/ Tidak Tetap
9) Kegiatan penyediaan barang cetakan dan penggandaan
10) Kegiatan pengelola administrasi kepegawaian
11) Kegiatan Penyediaan Bahan Logistik Kantor
12) Kegiatan Penyediaan Makanan dan Minuman
13) Kegiatan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-undangan
3. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
1) Kegiatan pemeliharaan rutin/ berkala peralatan gedung kantor
2) Kegiatan pemeliharaan rutin/ berkala perlengkapan gedung kantor
3) Kegiatan pemeliharaan rutin/ berkala gedung kantor
4. Program Peningkatan Disiplin Aparatur
1) Kegiatan pengadaan pakaian kerja lapangan
2) Kegiatan Pengadaan Pakaian Dinas beserta Perlengkapannya
3) Kegiatan Pengadaan Pakaian Khusus Hari-Hari Tertentu
5. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan
1) Kegiatan Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD
2) Kegiatan Penyusunan Pelaporan Prognosis Realisasi Anggaran
3) Kegiatan Penyusunan Pelaporan Keuangan Akhir Tahun
4) Kegiatan Penyusunan RKA- SKPD
5) Kegiatan Penyusunan Laporan Capaian Kinerja Instansi Pemerintah (LKj IP) SKPD
6) Kegiatan penyusunan Renstra SKPD
7) Kegiatan penyusunan Rencana kerja SKPD
6. Program Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan
1) Kegiatan pengumpulan informasi cukai palsu/illegal
2) Kegiatan Penyiapan Tenaga Kerja Pengendali Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan
3) Kegiatan Pelatihan Pengendalian Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan
4) Kegiatan Pengendalian Kebisingan dan Gangguan dari Kegiatan Masyarakat
5) Kegiatan Pengendalian Keamanan Lingkungan
87
6) Kegiatan Pembinaan dan Pengembangan Kapasitas Tenaga Pengendali Keamanan dan
Kenyamanan Lingkungan
7) Kegiatan revisi perda PPNS
7. Program pemeliharaan kantrantibmas dan pencegahan tindak criminal
1) Kegiatan pengawasan pengendalian dan evaluasi kegiatan polisi pamong praja
8. Program pemberdayaan masyarakat untuk menjaga ketertiban dan keamanan
1) Kegiatan pembentukan satuan keamanan lingkungan di masyarakat
9. Program Peningkatan Pemberantasan Penyakit Masyarakat (Pekat)
1) Kegiatan Penyuluhan Pencegahan Berkembangnya Praktek Prostitusi
2) Kegiatan Penyuluhan Pencegahan dan Penegakan Peraturan Daerah/Peraturan Walikota
3) Kegiatan Monitoring, evaluasi dan pelaporan
4) Kegiatan operasi penyakit pemberantasan penyakit masyarakat (pekat)
10. Program pencegahan dini dan penanggulangan korban bencana alam
1) Kegiatan pelatihan tenaga pengendali bencana
2) Kegiatan simulasi penanggulangan korban bencana alam
3) Kegiatan pembentukan rintisan kelurahan tangguh bencana
4) Kegiatan pembentukan relawan siaga bencana
5) Kegiatan pemantauan dan penyebarluasan informasi potensi bencana alam
6) Kegiatan pengadaan sarana dan prasarana penanggulangan bencana
11. Program Pengembangan Komunikasi, Informasi, dan Media Massa
1) Kegiatan pengelolaan website
Rencana Strategi pembangunan merupakan bagian yang sangat penting untuk dapat
menentukan tujuan dan sasaran pembangunan. Dalam membuat suatu perencanaan harus benar-
benar sesuai dengan kondisi sosial ekonomi, budaya dan sumber daya yang dimiliki, sehingga dapat
mewujudkan harapan dan cita-cita Pemerintah Daerah. Perencanaan Strategis Satuan Polisi PP Kota
Magelang merupakan siklus dalam melaksanakan tugas, pokok dan fungsinya untuk mendukung
tujuan pembangunan di daerah.
Untuk itu terkait dengan hal tersebut perlu ditetapkan kaidah-kaidah pelaksanaannya
sebagai berikut :