Pertemuan ke 9 - instrumen & proses kebijakan

18
PROSES KEBIJAKAN SOSIAL

description

 

Transcript of Pertemuan ke 9 - instrumen & proses kebijakan

Page 1: Pertemuan ke 9 - instrumen & proses kebijakan

PROSES KEBIJAKAN SOSIAL

Page 2: Pertemuan ke 9 - instrumen & proses kebijakan

Konsep Kebijakan

• Konten Kebijakan: substansi kebijakan

• Proses Kebijakan: ide, aktor, relasi, dan

peristiwa yang mendorong pada suatu

kebijakan

Page 3: Pertemuan ke 9 - instrumen & proses kebijakan

Apa itu Proses (Pembuatan) Kebijakan?

“A set of interrelated decisions taken by a political actor

or group of actors concerning the selection of goals and

the means of achieving them within a specified situation

where these decisions should, in principle, be within the

power of these actors to achieve.”

(Jenkins, 1978*)

* Jenkins, W. (1978) Policy analysis: A political and organizational perspective. London: Martin Robertson.

Page 4: Pertemuan ke 9 - instrumen & proses kebijakan

AKTOR KEBIJAKAN

• Pemain/aktor kebijakan dapat dikelompokkan ke dalam dua kategori, pemain resmi/formal dan pemain tidak resmi/non-formal (Lindblom, 1980; Anderson, 1994; Winarno, 2004)

Pemain kebijakan formal : Presiden dan kabinet yang membantunya, badan-badan administrasi pemerintah, lembaga yudikatif, dan lembaga legislatif

Pemain kebijakan non-formal mencakup kelompok kepentingan, partai politik, & warga negara individu

Page 5: Pertemuan ke 9 - instrumen & proses kebijakan

Produk Pemain Kebijakan Formal

Berbagai jenis Peraturan Perundang-undangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (1) UU No. 12 Tahun 2011 yang mencakup a. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; b. Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat; c. Undang-Undang/Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang; d. Peraturan Pemerintah; e. Peraturan Presiden; f. Peraturan Daerah Provinsi; dan g. Peraturan Daerah Kabupaten/Kota.

Selain itu, peraturan yang ditetapkan oleh : Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, Mahkamah Agung, Mahkamah Konstitusi, Badan Pemeriksa Keuangan, Komisi Yudisial, Bank Indonesia, Menteri, badan, lembaga, atau komisi yang setingkat yang dibentuk dengan Undang-Undang atau Pemerintah atas perintah Undang-Undang, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi, Gubernur, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten/Kota, Bupati/Walikota, Kepala Desa atau yang setingkat

Page 6: Pertemuan ke 9 - instrumen & proses kebijakan

• Istilah lain terkait aktor/pemain kebijakan : stakeholder

• Stakeholder (pemangku kepentingan) adalah individu, kelompok atau lembaga yang memiliki kepentingan terhadap suatu kebijakan. Stakeholder kebijakan bisa mencakup aktor yang terlibat dalam proses perumusan dan pelaksanaan suatu kebijakan publik, para penerima manfaat, maupun para korban yang dirugikan sebuah kebijakan publik.

• Tiga kelompok stakeholder : a. Stakeholder kunci : mereka yang memiliki kewenangan secara legal untuk membuat keputusan. b. Stakeholder primer : mereka yang memiliki kaitan kepentingan secara langsung dengan suatu kebijakan, program atau proyek. c. Stakeholder sekunder : mereka yang tidak memiliki kaitan kepentingan langsung dengan suatu kebijakan, program atau proyek, namun memiliki kepedulian dan perhatian sehingga mereka turut bersuara dan berupaya untuk mempengaruhi keputusan legal pemerintah.

Page 7: Pertemuan ke 9 - instrumen & proses kebijakan

INSTITUSI PEMAIN KEBIJAKAN SOSIAL (Hall, 2006*)

Empat institusi pemain kebijakan sosial mencakup :

1. Negara (State)

2. Masyarakat Sipil (Civil Society)

3. Sektor Bisnis (Business Sector)

4. Institusi Pembangunan Internasional

(International Development Agencies)

* Hall, Anthony & Midgley, J. (2006) Social Policy for Development, London: SAGE

Page 8: Pertemuan ke 9 - instrumen & proses kebijakan

PROSES PERUMUSAN KEBIJAKAN

• Perumusan kebijakan merupakan inti dari kebijakan karena disini dirumuskan batas-batas kebijakan itu sendiri.

• Mengacu pada pendekatan proses, menunjuk pada sekuen logis

• Proses perumusan kebijakan sering pula disebut sebagai lingkaran kebijakan (policy cycle) (Bridgman & Davis, 2004)

Page 9: Pertemuan ke 9 - instrumen & proses kebijakan
Page 10: Pertemuan ke 9 - instrumen & proses kebijakan

Proses Kebijakan Publik Harold Laswell

(1951)

James Anderson

(1979)

Sabatier & Jenkins-Smith

(1993) dan Bridgman & Davis

(2004)

Michael Howlet & M. Ramesh (1995)

Edi Suharto (2006)

konseptualisasi, rekomendasi, preskripsi, invokasi, aplikasi, apraisal, dan terminasi

formulasi masalah (problem formulation), formulasi kebijakan (formulation), penentuan kebijakan (adoption), implementasi, evaluasi

identifikasi masalah kebijakan, penetapan agenda kebijakan, penetapan keputusan kebijakan, implementasi kebijakan dan evaluasi kebijakan

penyusunan agenda (agenda setting), formulasi kebijakan (policy formulation), pembuatan kebijakan (decision making), implementasi kebijakan, evaluasi kebijakan

identifikasi isu, perumusan agenda kebijakan, konsultasi, penetapan keputusan, penerapan kebijakan, dan evaluasi kebijakan

Page 11: Pertemuan ke 9 - instrumen & proses kebijakan

Dunn, William N (1994), Public Policy Analysis: An Introduction, Prentice-Hall International, Englewood Cliffs, New Jersey, Chapter 1-3

Page 12: Pertemuan ke 9 - instrumen & proses kebijakan
Page 14: Pertemuan ke 9 - instrumen & proses kebijakan

http://www.laits.utexas.edu/txp_media/html/bur/features/0303_01/policy.html

Page 15: Pertemuan ke 9 - instrumen & proses kebijakan

Ripley, Randall B (1985), Policy Analysis in Poltical Science, Nelson-Hall Publisher, Chicago, Chapter 1-4

Page 16: Pertemuan ke 9 - instrumen & proses kebijakan

secara sederhana, tahapan proses kebijakan terdiri atas...

• Identifikasi, implementasi, dan evaluasi

Atau menurut Bridgman & Davis (2004)

• Pengembangan ide (ideation), realisasi (realisation), dan evaluasi (evaluation)

• BERPIKIR (thinking), BERTINDAK (acting), dan MENGUJI (testing)

Suharto, Edi (2010), Analisis Kebijakan Publik: Panduan Praktis Mengkaji Masalah dan Kebijakan Sosial, Bandung: Alfabeta, hal 26

Page 17: Pertemuan ke 9 - instrumen & proses kebijakan

Dunn, William N (1994), Public Policy Analysis: An Introduction, Prentice-Hall International, Englewood Cliffs, New Jersey, Chapter 1-3

Page 18: Pertemuan ke 9 - instrumen & proses kebijakan

Rujukan

Dunn, William N (1994), Public Policy Analysis: An Introduction, Prentice-Hall International, Englewood Cliffs, New Jersey, Chapter 1-3.

Hall, A dan Midgley, J (2004), Social Policy for Development. London: Sage, hal. 24 – 36. Jenkins, W. (1978) Policy Analysis: A political and organizational perspective. London: Martin Robertson Ripley, Randall B (1985), Policy Analysis in Poltical Science, Nelson-Hall Publisher, Chicago, Chapter 1-4. Subarsono, AG (2011), Analisis Kebijakan Publik: Konsep, Teori dan Aplikasi, Yogyakarta: Pustaka Pelajar,

Bab 1-2. Suharto, Edi (2008), Kebijakan Sosial Sebagai Kebijakan Publik. Bandung: Alfabeta, hal. 23– 43. ------------ (2010), Analisis Kebijakan Publik: Panduan Praktis Mengkaji Masalah dan Kebijakan Sosial,

Bandung: Alfabeta, hal 77-80. Turner, M & Hulme, D (1997), Governance, Administration & Development : Making The State Work.

Houndmills, Basingstoke : Macmillan , hal. 64 – 70.