Pertemuan ke 2 - definisi studi dan praktek kebijakan sosial

31
KEBIJAKAN SOSIAL : DEFINISI dan SEJARAH STUDI & PRAKTEK Sesi II Kebijakan & Perencanaan Sosial Jurusan Ilmu Kesejahteraan Sosial Fakultas Dakwah & Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta M. Izzul Haq, M.Sc

Transcript of Pertemuan ke 2 - definisi studi dan praktek kebijakan sosial

Page 1: Pertemuan ke 2 - definisi studi dan praktek kebijakan sosial

KEBIJAKAN SOSIAL : DEFINISI dan SEJARAH STUDI & PRAKTEK

Sesi II Kebijakan & Perencanaan Sosial Jurusan Ilmu Kesejahteraan Sosial Fakultas Dakwah & Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

– M. Izzul Haq, M.Sc

Page 2: Pertemuan ke 2 - definisi studi dan praktek kebijakan sosial

TUJUAN PERKULIAHAN

• Sebutkan & bandingkan beragam definisi kebijakan sosial!

• Jelaskan sejarah munculnya praktek kebijakan sosial!

• Jelaskan awal mula studi kebijakan sosial di negara maju!

• Identifikasi bentuk kebijakan sosial di Indonesia?

Page 3: Pertemuan ke 2 - definisi studi dan praktek kebijakan sosial

“Social policy is about policy” (Paul Spicker, 2008)

“Social policies are a subset of public policies” (de Haan, 2007)

Whatever governments choose to do or not to do. What

government does, why they do it, and what difference does it

make (Thomas Dye, 1995)

Page 4: Pertemuan ke 2 - definisi studi dan praktek kebijakan sosial

DEFINISI

KEBIJAKAN SOSIAL

Page 5: Pertemuan ke 2 - definisi studi dan praktek kebijakan sosial

“Kebijakan sosial adalah ketetapan yang didesain secara kolektif untuk mencegah terjadinya masalah sosial (fungsi preventif), mengatasi masalah sosial (fungsi kuratif), dan mempromosikan kesejahteraan (fungsi pengembangan) sebagai wujud kewajiban negara (state obligation) dalam memenuhi hak-hak sosial warganya” (Suharto, 2006)

“Merupakan kebijakan kesejahteraan (welfare policy), yakni kebijakan pemerintah yang secara khusus melibatkan program-program pelayanan sosial bagi kelompok-kelompok kurang beruntung (disadvantaged groups), yakni para Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS), seperti keluarga miskin, anak telantar, pekerja anak, korban HIV/AIDS, penyalahguna narkoba, dan kelompok-kelompok rentan lainnya, baik secara ekonomi maupun psikososial” (Suharto, 2006)

“ Merupakan ketetapan pemerintah yang dibuat untuk merespon isu-isu yang bersifat publik, mengatasi masalah sosial atau memenuhi kebutuhan masyarakat” (Pusdatin Kesos, 2009: 70)

Page 6: Pertemuan ke 2 - definisi studi dan praktek kebijakan sosial

“Social policy entails the study of the social relations necessary for

the human wellbeing and the systems by which wellbeing my be

promoted” (Dean, 2006:1)

“Social policy refers both to the activity of policy-making to promote

well-being and to the academic study of such actions” (Alcock,

2003: 3)

“Social policy refers to what governments do when they attempt to

improve the quality of people’s live by providing a range of

income support, community services and support programmes”

(Bessant et al, 2006: 4)

Page 7: Pertemuan ke 2 - definisi studi dan praktek kebijakan sosial

“Social policy is governments’ policy which has direct impact on the

welfare of the citizens, by providing them with services or income”

(T.H. Marshall 1965)

“Social policy is the study of social needs and the functioning of

human organization of social services or social welfare system to

meet those need in the condition of scarcity” (David Gill, 1973)

“Social policy is a concern toward the allocation of limited range of

resources to meet a range of social needs. It is an economic matter

to respond the prence of the law of scarcity” (Richard Titmuss,

1974)”

Page 8: Pertemuan ke 2 - definisi studi dan praktek kebijakan sosial

• Sebagai ADMINISTRASI SOSIAL

• Sebagai PELAYANAN SOSIAL

• Sebagai KESEJAHTERAAN SOSIAL

• Sebagai JAMINAN SOSIAL

• Sebagai NEGARA KESEJAHTERAAN

Page 9: Pertemuan ke 2 - definisi studi dan praktek kebijakan sosial

• Di negara maju ‘social policy means to solve the problem’

• Di negara berkembang ‘social policy focused on the study of

social welfare, social development, and social justice’

Page 10: Pertemuan ke 2 - definisi studi dan praktek kebijakan sosial

1. ISU SOSIAL

2. MASALAH SOSIAL

3. KELOMPOK SOSIAL

4. PELAYANAN SOSIAL

Kebijakan sosial mencakup ketetapan atau regulasi mengenai 5

bidang pelayanan sosial (Edi Suharto):

a. Jaminan sosial

b. Pelayanan perumahan

c. Kesehatan

d. Pendidikan

e. Pelayanan atau perawatan sosial personal

Page 11: Pertemuan ke 2 - definisi studi dan praktek kebijakan sosial

KESEJAHTERAAN SOSIAL

SEBAGAI MUARA KEBIJAKAN SOSIAL

Page 12: Pertemuan ke 2 - definisi studi dan praktek kebijakan sosial

KEBIJAKAN SOSIAL SEBAGAI PRAKTEK

Page 13: Pertemuan ke 2 - definisi studi dan praktek kebijakan sosial
Page 14: Pertemuan ke 2 - definisi studi dan praktek kebijakan sosial
Page 15: Pertemuan ke 2 - definisi studi dan praktek kebijakan sosial
Page 16: Pertemuan ke 2 - definisi studi dan praktek kebijakan sosial
Page 17: Pertemuan ke 2 - definisi studi dan praktek kebijakan sosial
Page 19: Pertemuan ke 2 - definisi studi dan praktek kebijakan sosial
Page 20: Pertemuan ke 2 - definisi studi dan praktek kebijakan sosial
Page 21: Pertemuan ke 2 - definisi studi dan praktek kebijakan sosial

Merespon dampak

depresi ekonomi di AS

di awal 1930an yang

ciptakan jutaan

pengangguran. Cikal

bakal Welfare

State/negara

kesejahteraan di AS

Page 22: Pertemuan ke 2 - definisi studi dan praktek kebijakan sosial

Policy paper/naskah kebijakan yang

menjadi landasan berdirinya Welfare

State/negara kesejahteraan di Inggris

1948

Beveridge Report berisikan laporan

faktual yang berangkat dari penelitian

tentang 5 GIANT EVILS (5 setan besar)

masalah sosial di Inggris:

• WANT (keinginan)

• SICKNESS (sakit)

• SQUALOR (gelandangan)

• IGNORANCE (kebodohan)

• IDLENESS (pengangguran)

Page 23: Pertemuan ke 2 - definisi studi dan praktek kebijakan sosial
Page 24: Pertemuan ke 2 - definisi studi dan praktek kebijakan sosial
Page 25: Pertemuan ke 2 - definisi studi dan praktek kebijakan sosial
Page 26: Pertemuan ke 2 - definisi studi dan praktek kebijakan sosial

Conrad Theodor van Deventer & J.H. Abendanon.

Tokoh Politik Etis di era Pemerintahan Hindia Belanda

Page 29: Pertemuan ke 2 - definisi studi dan praktek kebijakan sosial

KEBIJAKAN SOSIAL SEBAGAI STUDI

Page 30: Pertemuan ke 2 - definisi studi dan praktek kebijakan sosial

A. DI NEGARA MAJU

Seiring dengan tren berkembangnya welfare state di negara Eropa Kontinental (Jerman, Prancis, Belanda), Skandinavia (Denmark, Swedia, Norwegia, Finlandia), dan Anglosaxon (Inggris, AS, Kanada dan Australia). Studi kebijakan sosial diperlukan untuk melahirkan sarjana/pakar/ahli yang siap bekerja demi kelangsungan dan kesinambungan sistem kesejahteraan di negara tersebut

B. DI NEGARA BERKEMBANG

Impor gagasan dari dunia pertama?

Peran kolonialisme dan imperialisme?

Merespon masalah sosial pascakolonialisme?

Dibukanya Jurusan Ilmu Sosiatri di UGM (1957), Pendirian STKS di Bandung (1957)

Page 31: Pertemuan ke 2 - definisi studi dan praktek kebijakan sosial

• Alcock, Pete (2003). The Student’s Compantion to Social Policy.

Oxford: Blackwell Publishers

• Dean, Hartley (2006). Social Policy. London: Polity

• Pusdatin Kesos (2009). Glosarium Penyelenggaraan Kesejahteraan

Sosial, Jakarta: Badan Pendidikan dan Penelitian Kesejahteraan

Sosial Departemen Sosial RI.

• Suharto, Edi (2008). Kebijakan Sosial sebagai Kebijakan Publik.

Bandung: Alfabeta.

• --------- (2010). Analisis Kebijakan Publik. Bandung: Alfabeta.