Pertemuan ke 10: SEBARAN PERGERAKAN ( Metode Analogi )

27
Pertemuan ke 10: Pertemuan ke 10: SEBARAN PERGERAKAN SEBARAN PERGERAKAN (Metode Analogi) (Metode Analogi) Adhi Muhtadi, Adhi Muhtadi, ST.,SE.,MSi. ST.,SE.,MSi.

description

Pertemuan ke 10: SEBARAN PERGERAKAN ( Metode Analogi ). Adhi Muhtadi , ST.,SE., MSi. Pendahuluan. Metode analogi : metode yg hanya mempertimbangkan faktor pertumbuhan tanpa memperhitungkan adanya perub aksesibilitas sistem jaringan transportasi Cocok utk perencanaan jangka pendek. - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of Pertemuan ke 10: SEBARAN PERGERAKAN ( Metode Analogi )

Page 1: Pertemuan ke  10:  SEBARAN PERGERAKAN ( Metode Analogi )

Pertemuan ke 10: Pertemuan ke 10:

SEBARAN PERGERAKAN SEBARAN PERGERAKAN (Metode Analogi)(Metode Analogi)

Adhi Muhtadi, ST.,SE.,MSi.Adhi Muhtadi, ST.,SE.,MSi.

Page 2: Pertemuan ke  10:  SEBARAN PERGERAKAN ( Metode Analogi )

PendahuluanPendahuluan Metode analogi: metode yg hanya Metode analogi: metode yg hanya

mempertimbangkan faktor pertumbuhan tanpa mempertimbangkan faktor pertumbuhan tanpa memperhitungkan adanya perub aksesibilitas memperhitungkan adanya perub aksesibilitas sistem jaringan transportasisistem jaringan transportasi

Cocok utk perencanaan jangka pendekCocok utk perencanaan jangka pendek

Page 3: Pertemuan ke  10:  SEBARAN PERGERAKAN ( Metode Analogi )

10.2 Kegunaan matriks pergerakan10.2 Kegunaan matriks pergerakan MAT: matriks berdimensi dua yang berisi MAT: matriks berdimensi dua yang berisi

informasi mengenai besarnya pergerakan antar informasi mengenai besarnya pergerakan antar lokasi (zona) dalam daerah ttt.lokasi (zona) dalam daerah ttt.

Baris = zona asal; kolom = zona tujuan; Tid = Baris = zona asal; kolom = zona tujuan; Tid = besarnya arus pergerakan (kend, penumpang, besarnya arus pergerakan (kend, penumpang, barang) yg bergerak dari zona asal I ke zona barang) yg bergerak dari zona asal I ke zona tujuan d selama waktu ttttujuan d selama waktu ttt

Metode utk mendapatkan MAT: Metode utk mendapatkan MAT:

1. Metode konvensional1. Metode konvensional

2. Metode tidak konvensional2. Metode tidak konvensional

Page 4: Pertemuan ke  10:  SEBARAN PERGERAKAN ( Metode Analogi )

Lihat gambar 8.1: Metode utk mendapatkan MAT Lihat gambar 8.1: Metode utk mendapatkan MAT (Tamin, hal:132)(Tamin, hal:132)

10.3 Definisi dan Notasi10.3 Definisi dan Notasi Tabel 8.1: Bentuk umum dari MAT (hal:133)Tabel 8.1: Bentuk umum dari MAT (hal:133) Sel diagonal berisi pergerakan intrazona (i=d)Sel diagonal berisi pergerakan intrazona (i=d) Syarat: total sel matriks utk setiap baris i harus = Syarat: total sel matriks utk setiap baris i harus =

juml pergerakan yg berasal dari zona asal i juml pergerakan yg berasal dari zona asal i tersebut (Otersebut (Oii))

Syarat: total sel matriks utk setiap kolom d harus = Syarat: total sel matriks utk setiap kolom d harus = juml pergerakan yg menuju ke zona tujuan d juml pergerakan yg menuju ke zona tujuan d tersebut (Dtersebut (Ddd))

Page 5: Pertemuan ke  10:  SEBARAN PERGERAKAN ( Metode Analogi )

Metode AnalogiMetode Analogi Pola pergerakan pd saat sekarang dpt Pola pergerakan pd saat sekarang dpt

diproyeksikan ke masa yad dgn menggunakan diproyeksikan ke masa yad dgn menggunakan tingkat pertumbuhan: Ttingkat pertumbuhan: Tidid = t = tidid . E . E

Metode analogi: Metode analogi:

1. metode tanpa batasan1. metode tanpa batasan

2. metode 1 batasan2. metode 1 batasan

3. metode 3 batasan3. metode 3 batasan

Page 6: Pertemuan ke  10:  SEBARAN PERGERAKAN ( Metode Analogi )

Urutan pengembangan:Urutan pengembangan:

a)a) Metode seragamMetode seragam

b)b) Metode batasan bangkitanMetode batasan bangkitan

c)c) Metode batasan tarikanMetode batasan tarikan

d)d) Metode rata-rataMetode rata-rata

e)e) Metode FratarMetode Fratar

f)f) Metode DetroitMetode Detroit

g)g) Metode FurnessMetode Furness

Page 7: Pertemuan ke  10:  SEBARAN PERGERAKAN ( Metode Analogi )

10.5 Metode Tanpa Batasan/metode seragam10.5 Metode Tanpa Batasan/metode seragam

Metode tertua dan plg sederhanaMetode tertua dan plg sederhana Hanya ada 1 nilai tingkat pertumbuhan\Hanya ada 1 nilai tingkat pertumbuhan\ E = T/tE = T/t Tabel 8.2: MAT pada masa sekarang dan tingkat Tabel 8.2: MAT pada masa sekarang dan tingkat

pertumbuhan setiap zona (h:135)pertumbuhan setiap zona (h:135) Tabel 8.3: MAT pada masa mendatang dengan Tabel 8.3: MAT pada masa mendatang dengan

E=2,0 (h:135)E=2,0 (h:135) Asumsi ini sering tidak dapat digunakan krn tingkat Asumsi ini sering tidak dapat digunakan krn tingkat

pertumbuhan setiap zona berbeda shg tingk pertumbuhan setiap zona berbeda shg tingk pertumb lalin juga berbedapertumb lalin juga berbeda

Menyebabkan galat besarMenyebabkan galat besar

Page 8: Pertemuan ke  10:  SEBARAN PERGERAKAN ( Metode Analogi )

Metode ini dpt digunakan utk daerah kajian yg Metode ini dpt digunakan utk daerah kajian yg tingkat pertumbuhannya meratatingkat pertumbuhannya merata

Tidak bisa digunakan di IndonesiaTidak bisa digunakan di Indonesia

Page 9: Pertemuan ke  10:  SEBARAN PERGERAKAN ( Metode Analogi )

10.6 Metode dengan satu batasan10.6 Metode dengan satu batasan10.6.1 Metode dengan batasan bangkitan10.6.1 Metode dengan batasan bangkitanDigunakan jika ada info perkiraan bangkitan Digunakan jika ada info perkiraan bangkitan pergerakan di masa mendatangpergerakan di masa mendatangTabel 8.4: MAT pd masa mendatang Tabel 8.4: MAT pd masa mendatang menggunakan metode dgn batasan bangkitanmenggunakan metode dgn batasan bangkitan

Page 10: Pertemuan ke  10:  SEBARAN PERGERAKAN ( Metode Analogi )

10.6.2 Metode dengan batasan tarikan10.6.2 Metode dengan batasan tarikan

Data: perkiraan tarikan pergerakanData: perkiraan tarikan pergerakan Perkiraan bangkitan pergerakan tidak ada/tersedia Perkiraan bangkitan pergerakan tidak ada/tersedia

tp akurasinya rendahtp akurasinya rendah Tabel 8.5 MAT pd masa mendatang menggunakan Tabel 8.5 MAT pd masa mendatang menggunakan

metode dengan batasan tarikanmetode dengan batasan tarikan Menjamin total tarikan pergerakan setiap zona Menjamin total tarikan pergerakan setiap zona

pada masa mendatang = yg diharapkanpada masa mendatang = yg diharapkan

Page 11: Pertemuan ke  10:  SEBARAN PERGERAKAN ( Metode Analogi )

10.7 Metode dengan dua batasan10.7 Metode dengan dua batasan Terdapat 4 metode: Terdapat 4 metode:

1.1. Metode rata-rataMetode rata-rata

2.2. Metode FratarMetode Fratar

3.3. Metode DetroitMetode Detroit

4.4. Metode FurnessMetode Furness

Page 12: Pertemuan ke  10:  SEBARAN PERGERAKAN ( Metode Analogi )

10.7.1 Metode Rata-rata10.7.1 Metode Rata-rata Utk mengatasi adanya tingkat pertumbuhan yg Utk mengatasi adanya tingkat pertumbuhan yg

berbeda-bedaberbeda-beda Tingkat pertumbuhan dihasilkan dari peramalan Tingkat pertumbuhan dihasilkan dari peramalan

tata guna lahan & bangkitan lalu lintastata guna lahan & bangkitan lalu lintas Contoh MAT [5x5] pada tabel 8.2 Contoh MAT [5x5] pada tabel 8.2 Total pergerakan masa mendatang tidak sama Total pergerakan masa mendatang tidak sama

dengan total pergerakan yg didapat dr hasil analisis dengan total pergerakan yg didapat dr hasil analisis bangkitan lalu lintasbangkitan lalu lintas

Proses pengulangan dilakukan utk meminimumkan Proses pengulangan dilakukan utk meminimumkan besarnya perbedaan tsb dgn mengatur nilai Ei dan besarnya perbedaan tsb dgn mengatur nilai Ei dan Ed sampai oi=Oi dan dd=DdEd sampai oi=Oi dan dd=Dd

Page 13: Pertemuan ke  10:  SEBARAN PERGERAKAN ( Metode Analogi )

Utk pengulangan ke 1 pakai pers 8.9 shg dihasilkan Utk pengulangan ke 1 pakai pers 8.9 shg dihasilkan MAT pd tabel 8.6 MAT pd tabel 8.6

Setelah menghitung nilai Tid, maka dpt dihitung Setelah menghitung nilai Tid, maka dpt dihitung kembali nilai oi dan dd serta nilai Ei dan Ed utk kembali nilai oi dan dd serta nilai Ei dan Ed utk pengulangan ke 1 seperti terlihat pada Tabel 8.6pengulangan ke 1 seperti terlihat pada Tabel 8.6

Tabel 8.7: MAT pada masa mendatang dgn metode Tabel 8.7: MAT pada masa mendatang dgn metode rata-rata (hasil pengulangan ke 2)rata-rata (hasil pengulangan ke 2)

Proses pengulangan dilakukan hingga oi=Oi atau Ei=1 Proses pengulangan dilakukan hingga oi=Oi atau Ei=1 dan seluruh nilai dd=Dd atau Ed=1, yg menghasilkan dan seluruh nilai dd=Dd atau Ed=1, yg menghasilkan MAT akhir (Tabel 8.8)MAT akhir (Tabel 8.8)

Tabel 8.8: MAT pada masa mendatang dgn metode Tabel 8.8: MAT pada masa mendatang dgn metode rata-rata (pengulangan ke 20)rata-rata (pengulangan ke 20)

Kelemahan: besarnya perbedaan tdk tersebar acak, tgt Kelemahan: besarnya perbedaan tdk tersebar acak, tgt nilai tingkat pertumbuhannilai tingkat pertumbuhan

Page 14: Pertemuan ke  10:  SEBARAN PERGERAKAN ( Metode Analogi )

Zona yg Enya lebih rendah dari tingkat Zona yg Enya lebih rendah dari tingkat pertumbuhan global pertumbuhan global nilai yg lebih besar dr nilai yg lebih besar dr perkiraanperkiraan

Metode ini sekarang jarang digunakanMetode ini sekarang jarang digunakan

10.7.2 Metode Fratar10.7.2 Metode Fratar Asumsi dasar:Asumsi dasar:

1.1. Sebaran pergerakan dari zona asal sebanding dgn Sebaran pergerakan dari zona asal sebanding dgn sebaran pergerakan pd masa skrgsebaran pergerakan pd masa skrg

2.2. Sebaran pergerakan pd masa yad dimoodifikasi Sebaran pergerakan pd masa yad dimoodifikasi dgn nilai tingkat pertumbuhan zona tsbdgn nilai tingkat pertumbuhan zona tsb

Page 15: Pertemuan ke  10:  SEBARAN PERGERAKAN ( Metode Analogi )

Metode ini memperhatikan:Metode ini memperhatikan:

1.1. Perkiraan juml pergerakan yg dihasilkan dari atau Perkiraan juml pergerakan yg dihasilkan dari atau tertarik ke suatu zona (didapat dr tahapan tertarik ke suatu zona (didapat dr tahapan bangkitan pergerakan)bangkitan pergerakan)

2.2. Sebaran pergerakan pd masa yad dr setiap zona Sebaran pergerakan pd masa yad dr setiap zona berbanding lurus dgn pergerakan pd masa berbanding lurus dgn pergerakan pd masa sekarangdimodifikasi dengan tingkat pertumbuhan sekarangdimodifikasi dengan tingkat pertumbuhan zona tujuan pergerakanzona tujuan pergerakan

3.3. Utk tiap zona, juml hasil pendekatan ke 1 dibagi Utk tiap zona, juml hasil pendekatan ke 1 dibagi dgn total pergerakan yg diperkirakandgn total pergerakan yg diperkirakan

4.4. Pergerakan dr pendekatan ke 1 disebarkan, Pergerakan dr pendekatan ke 1 disebarkan, sebanding dgn pergerakan masa sekarang & nilai sebanding dgn pergerakan masa sekarang & nilai tingkat pertumbuhan yg barutingkat pertumbuhan yg baru

Page 16: Pertemuan ke  10:  SEBARAN PERGERAKAN ( Metode Analogi )

Metode Fratar scr matematis (hal: 141) pers 8.11 Metode Fratar scr matematis (hal: 141) pers 8.11 dan 8.12dan 8.12

Tabel 8.9 MAT pd masa sekarang, tingkat Tabel 8.9 MAT pd masa sekarang, tingkat pertumbuhan tiap zona, serta nilai Li dan Ld pertumbuhan tiap zona, serta nilai Li dan Ld (pengulangan ke 1)(pengulangan ke 1)

Tabel 8.10: MAT pd masa mendatang Tabel 8.10: MAT pd masa mendatang menggunakan metode Fratar (hasil pengulangan menggunakan metode Fratar (hasil pengulangan ke 1), hal: 143ke 1), hal: 143

Tabel 8.11: MAT pd masa mendatang Tabel 8.11: MAT pd masa mendatang menggunakan metode Fratar (hasil pengulangan menggunakan metode Fratar (hasil pengulangan ke 2), hal: 145ke 2), hal: 145

Tabel 8.12: MAT pd masa mendatang dgn metode Tabel 8.12: MAT pd masa mendatang dgn metode Fratar (hal: 146) Fratar (hal: 146)

Page 17: Pertemuan ke  10:  SEBARAN PERGERAKAN ( Metode Analogi )

Devinroy (1963)Devinroy (1963)

Menyimpulkan bahwa:Menyimpulkan bahwa:

1.1. Metode seragam, rata-rata dan Fratar Metode seragam, rata-rata dan Fratar mempunyai ketepatan yg kira-kira samamempunyai ketepatan yg kira-kira sama

2.2. Metode Fratar juml pengulangan: lbh Metode Fratar juml pengulangan: lbh sedikit dibanding tugas sedikit dibanding tugas

Page 18: Pertemuan ke  10:  SEBARAN PERGERAKAN ( Metode Analogi )

10.7.3. Metode Detroit10.7.3. Metode Detroit

Juml pergerakan dari zona i meningkat sesuai Juml pergerakan dari zona i meningkat sesuai dengan tingkat pertumbuhan Ei, pergerakan harus dengan tingkat pertumbuhan Ei, pergerakan harus juga disebarkan ke zona d sebanding dgn Ed juga disebarkan ke zona d sebanding dgn Ed dibagi dgn tingkat pertumbuhan globaldibagi dgn tingkat pertumbuhan global

Rumus 8.13: Tid = tid (Ei.Ed/E)Rumus 8.13: Tid = tid (Ei.Ed/E) Data awal spt Tabel 8.2, utk pengulangan ke 1 Data awal spt Tabel 8.2, utk pengulangan ke 1

metode Detroit digunakan persamaan 8.13 shg metode Detroit digunakan persamaan 8.13 shg dihasilkan MAT baru spt Tabel 8.13dihasilkan MAT baru spt Tabel 8.13

Tabel 8.1: MAT pada masa yad menggunakan Tabel 8.1: MAT pada masa yad menggunakan Metode Detroit (hasil pengulangan ke 1)Metode Detroit (hasil pengulangan ke 1)

Page 19: Pertemuan ke  10:  SEBARAN PERGERAKAN ( Metode Analogi )

Tabel 8.14: MAT pd masa mendatang Tabel 8.14: MAT pd masa mendatang menggunakan Metode Detroit (hasil pengulangan menggunakan Metode Detroit (hasil pengulangan ke 2)ke 2)

Pengulangan terus dilakukan hingga oi=Oi atau Pengulangan terus dilakukan hingga oi=Oi atau Ei=1dan seluruh nilai dd=Dd atau Ed=1 Ei=1dan seluruh nilai dd=Dd atau Ed=1

Dicapai pada pengulangan ke 8Dicapai pada pengulangan ke 8 Tabel 8.15: MAT pd masa mendatang Tabel 8.15: MAT pd masa mendatang

menggunakan Metode Detroit (pengulangan ke 8)menggunakan Metode Detroit (pengulangan ke 8) Tingkat pertumbuhan yg digunakan lebih Tingkat pertumbuhan yg digunakan lebih

sederhanasederhana Waktu komputasi lebih singkatWaktu komputasi lebih singkat

Page 20: Pertemuan ke  10:  SEBARAN PERGERAKAN ( Metode Analogi )

10.7.4 Metode Furness10.7.4 Metode Furness

Metodenya sangat sederhana & mudah digunakanMetodenya sangat sederhana & mudah digunakan Sebaran pergerakan pd masa mendatang Sebaran pergerakan pd masa mendatang

didapatkan dgn mengalikan sebaran pergerakan didapatkan dgn mengalikan sebaran pergerakan pada saat ini dgn tingkat pertumbuhan zona asal pada saat ini dgn tingkat pertumbuhan zona asal atau zona tujuan yg dilakukan secara bergantianatau zona tujuan yg dilakukan secara bergantian

Pergerakan awal amsa sekarang x tingkat Pergerakan awal amsa sekarang x tingkat pertumbuhan zona asal. Hasilnya x tingkat pertumbuhan zona asal. Hasilnya x tingkat pertumbuhan zona tujuan dan zona asal secara pertumbuhan zona tujuan dan zona asal secara bergantian (modif dilakukan setelah setiap bergantian (modif dilakukan setelah setiap perkalian) hingga total sel MAT utk setiap arah perkalian) hingga total sel MAT utk setiap arah (baris/kolom) = total sel MAT yg diinginkan. (baris/kolom) = total sel MAT yg diinginkan.

Page 21: Pertemuan ke  10:  SEBARAN PERGERAKAN ( Metode Analogi )

Tabel 8.16: MAT pd masa mendatang dengan Tabel 8.16: MAT pd masa mendatang dengan Metode FurnessMetode Furness

Pada pengulangan ke 2, sel MAT yg dihasilkan pd Pada pengulangan ke 2, sel MAT yg dihasilkan pd pengulangan ke 1 x tingkat pertumbuhan zona pengulangan ke 1 x tingkat pertumbuhan zona tujuan (Ed), lihat Tabel 8.17tujuan (Ed), lihat Tabel 8.17

Tabel 8.17: MAT pd masa mendatang Tabel 8.17: MAT pd masa mendatang menggunakan Metode Furness (pengulangan ke 2)menggunakan Metode Furness (pengulangan ke 2)

Dilakukan terus secara bergantian hingga total sel Dilakukan terus secara bergantian hingga total sel MAT yg dihasilkan (baris atau kolom) sesuai MAT yg dihasilkan (baris atau kolom) sesuai dengan total sel MAT yg diinginkan dengan total sel MAT yg diinginkan

Tabel 8.18: MAT pd masa mendatang Tabel 8.18: MAT pd masa mendatang menggunakan Metode Furness (pengulangan ke 8)menggunakan Metode Furness (pengulangan ke 8)

Page 22: Pertemuan ke  10:  SEBARAN PERGERAKAN ( Metode Analogi )

Evans (1970) membuktikan bahwa Metode Evans (1970) membuktikan bahwa Metode Furness mempunyai solusi akhir dan terbukti lebih Furness mempunyai solusi akhir dan terbukti lebih efisien dibandingkan degan metode analogi efisien dibandingkan degan metode analogi lainnya. lainnya.

Solusi akhir pasti selalu samaSolusi akhir pasti selalu sama Data awal pada Tabel 8.2, dengan metode Furness Data awal pada Tabel 8.2, dengan metode Furness

dihasilkan MAT pd pengulangan ke 1 yg didapat dihasilkan MAT pd pengulangan ke 1 yg didapat dengan mengalikan sel MAT pada saat ini dengan dengan mengalikan sel MAT pada saat ini dengan tingkat pertumbuhan zona tujuan (Ed) seperti pd tingkat pertumbuhan zona tujuan (Ed) seperti pd Tabel 8.19Tabel 8.19

Tabel 8.19: MAT pd masa mendatang Tabel 8.19: MAT pd masa mendatang menggunakan metode Furness (hasil pengulangan menggunakan metode Furness (hasil pengulangan ke 1)ke 1)

Page 23: Pertemuan ke  10:  SEBARAN PERGERAKAN ( Metode Analogi )

Sel MAT yg dihasilkan pd pengulangan ke 1 x Sel MAT yg dihasilkan pd pengulangan ke 1 x tingkat pertumbuhan zona asal (Ei) utk tingkat pertumbuhan zona asal (Ei) utk menghasilkan MAT pengulangan ke 2 menghasilkan MAT pengulangan ke 2

Tabel 8.20: MAT pd masa mendatang Tabel 8.20: MAT pd masa mendatang menggunakan metode Furness (hasil pengulangan menggunakan metode Furness (hasil pengulangan ke 2)ke 2)

Tabel 8.21: MAT pd masa mendatang Tabel 8.21: MAT pd masa mendatang menggunakan metode Furness (hasil pengulangan menggunakan metode Furness (hasil pengulangan ke 9)ke 9)

Tabel 8.18 = Tabel 8.21, solusi akhir Metode Tabel 8.18 = Tabel 8.21, solusi akhir Metode Furness pasti selalau sama tdk tergantung dari Furness pasti selalau sama tdk tergantung dari mana pengulangan dimulai (baris atau kolom)mana pengulangan dimulai (baris atau kolom)

Page 24: Pertemuan ke  10:  SEBARAN PERGERAKAN ( Metode Analogi )

10.8 Keuntungan dan Kerugian10.8 Keuntungan dan Kerugian Mudah dimengerti dan digunakan, Membutuhkan Mudah dimengerti dan digunakan, Membutuhkan

data pergerakan antar zona pada masa sekarang & data pergerakan antar zona pada masa sekarang & perkiraan tingkat pertumbuhan zona pd masa perkiraan tingkat pertumbuhan zona pd masa mendatang tg sedeerhanamendatang tg sedeerhana

Proses pengulangan sederhanaProses pengulangan sederhana Data aksesibilitas (waktu, jarak, biaya) tidak Data aksesibilitas (waktu, jarak, biaya) tidak

diperlukandiperlukan Penggunaan fleksibel(moda transportasi, tujuan Penggunaan fleksibel(moda transportasi, tujuan

perjalanan, selang waktu, dan arah pergerakan perjalanan, selang waktu, dan arah pergerakan berbeda)berbeda)

Tingkat ketepatan cukup tinggi, utk perkembangan Tingkat ketepatan cukup tinggi, utk perkembangan daerah yg stabildaerah yg stabil

Page 25: Pertemuan ke  10:  SEBARAN PERGERAKAN ( Metode Analogi )

Beberapa permasalahan metode analogiBeberapa permasalahan metode analogi

Butuh data pergerakan lengkap antar zona Butuh data pergerakan lengkap antar zona pd saat sekarangpd saat sekarang

Jumlah zona harus selalu tetapJumlah zona harus selalu tetap Bila antar 2 zona pd saat ini tidak ada Bila antar 2 zona pd saat ini tidak ada

pergerakan pergerakan Pergerakan intrazona tidak diperhitungkan Pergerakan intrazona tidak diperhitungkan

butuh juml pengulangan yg maikn butuh juml pengulangan yg maikn banyakbanyak

Sel matriks bila tidak ada datanya, maka Sel matriks bila tidak ada datanya, maka tidak bisa didapatkan pergerakan masa yad.tidak bisa didapatkan pergerakan masa yad.

Page 26: Pertemuan ke  10:  SEBARAN PERGERAKAN ( Metode Analogi )

Tergantung informasi akurasi pergerakan pada Tergantung informasi akurasi pergerakan pada masa sekarangmasa sekarang

Bermasalah bila ada perubahan aksesibilitas Bermasalah bila ada perubahan aksesibilitas (pelebaran jalan, penambahan jalan & (pelebaran jalan, penambahan jalan & pembangunan jalan tol)pembangunan jalan tol)

Tidak cocok utk peramalan waktu yg cukup Tidak cocok utk peramalan waktu yg cukup panjangpanjang

Metode analogi sangat jarang digunakan pd masa Metode analogi sangat jarang digunakan pd masa sekarang, karena pesatnya perkembangan wilayah sekarang, karena pesatnya perkembangan wilayah & aksesibilitas & aksesibilitas

Page 27: Pertemuan ke  10:  SEBARAN PERGERAKAN ( Metode Analogi )

TERIMA KASIHAdhi Muhtadi, ST.,SE.,MSi.