Pertemuan I - Dasar-Dasar Investasi Pasar Modal

31
A. Pengertian Investasi Investasi pada dasarnya merupakan penempatan sejumlah dana saat ini pada suatu kegiatan bisnis tertentu dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan di masa mendatang. Secara umum investasi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu : investasi riil seperti pembelian asset produktif, pendirian pabrik, pembukaan pertambangan, perkebunan dan sebagainya. Sedangkan investasi pada aset-aset keuangan (financial assets) yaitu investasi yang dilakukan di pasar uang, misalnya berupa sertifikat deposito, surat- surat berharga pasar uang (SBPU). Investasi dapat juga dilakukan di pasar modal, misalnya berupa saham, obligasi, waran, opsi dan lain sebagainya. Untuk melakukan investasi di pasar modal diperlukan pengetahuan yang cukup, pengalaman, serta naluri bisnis untuk menganalisis saham-saham mana yang akan dibeli, dan mana yang akan dijual, serta mana yang tetap dipertahankan. Mereka yang ingin berkecimpung dalam jual beli saham harus rasional Yusman, SE., MM. ANALISIS INVESTASI 1

description

a

Transcript of Pertemuan I - Dasar-Dasar Investasi Pasar Modal

Page 1: Pertemuan I - Dasar-Dasar Investasi Pasar Modal

A. Pengertian Investasi

Investasi pada dasarnya merupakan penempatan sejumlah dana

saat ini pada suatu kegiatan bisnis tertentu dengan tujuan untuk

mendapatkan keuntungan di masa mendatang. Secara umum investasi

dapat dibedakan menjadi dua, yaitu : investasi riil seperti pembelian

asset produktif, pendirian pabrik, pembukaan pertambangan,

perkebunan dan sebagainya. Sedangkan investasi pada aset-aset

keuangan (financial assets) yaitu investasi yang dilakukan di pasar

uang, misalnya berupa sertifikat deposito, surat-surat berharga pasar

uang (SBPU). Investasi dapat juga dilakukan di pasar modal, misalnya

berupa saham, obligasi, waran, opsi dan lain sebagainya.

Untuk melakukan investasi di pasar modal diperlukan

pengetahuan yang cukup, pengalaman, serta naluri bisnis untuk

menganalisis saham-saham mana yang akan dibeli, dan mana yang

akan dijual, serta mana yang tetap dipertahankan. Mereka yang ingin

berkecimpung dalam jual beli saham harus rasional serta mempunyai

intuisi yang tajam tentang masa depan perusahaan yang sahamnya

akan dibeli atau dijual.

Bagi investor yang tidak memiliki keterampilan untuk melakukan

hal di atas, mereka dapat menghubungi pedagang efek/saham

(dealer), perantara pedagang efek (broker) atau perusahaan efek

(securities company) untuk meminta nasihat atau pendapat atau

mempercayakan mereka untuk melakukan investasi pada reksa dana.

Yusman, SE., MM. ANALISIS INVESTASI

1

Page 2: Pertemuan I - Dasar-Dasar Investasi Pasar Modal

B. Proses Investasi

Proses investasi menunjukkan bagaimana seharusnya seorang

investor membuat keputusan investasi pada saham-saham (efek-efek)

yang dapat dipasarkan, dan kapan dilakukan. Untuk itu diperlukan

tahapan sebagai berikut :

1. Menentukan Tujuan Investasi

Ada tiga hal yang perlu dipertimbangkan dalam tahap ini, yaitu : (a)

tingkat pengembalian yang diharapkan (expected rate of return),

(b) tingkat risiko (rate of risk), dan (c) ketersediaan jumlah dana

yang akan diinvestasikan. Apabila dana cukup tersedia, maka

investor menginginkan pengembalian yang maksimal dengan risiko

tertentu. Umumnya hubungan antara risiko (risk) dengan tingkat

pengembalian yang diharapkan (expected rate of return) bersifat

positif linier, artinya semakin tinggi tingkat risiko, maka semakin

tinggi pula tingkat pengembalian yang diharapkan.

2. Melakukan Analisis

Salah satu tujuan penilaian adalah untuk mengidentifikasi efek yang

salah harga (mispriced), apakah harganya terlalu tinggi atau terlalu

rendah. Untuk itu ada dua pendekatan yang dapat digunakan,

yaitu :

a. Pendekatan Fundamental

Pendekatan ini didasarkan pada informasi-informasi yang

dikeluarkan oleh perusahaan yang menerbitkan saham (emiten)

maupun oleh administrator bursa saham. Karena kinerja emiten

dipengaruhi oleh kondisi sektor industri di mana perusahaan

tersebut berada dan perekonomian secara makro, maka untuk

memperkirakan prospek harga sahamnya di masa mendatang

harus dikaitkan dengan faktor-faktor fundamental yang

mempengaruhinya. Jadi analisis ini dimulai dari siklus usaha

perusahaan secara umum, selanjutnya ke sektor industrinya,

Yusman, SE., MM. ANALISIS INVESTASI

2

Page 3: Pertemuan I - Dasar-Dasar Investasi Pasar Modal

akhirnya dilakukan evaluasi terhadap kinerjanya dan saham

yang diterbitkan.

b. Pendekatan Teknikal

Pendekatan ini didasarkan pada data perubahan harga saham di

masa lalu sebagai upaya untuk memperkirakan harga saham di

masa mendatang, dengan cara memperkirakan pergeseran

penawaran (supply) dan permintaan (demand) dalam jangka

pendek, dan mengabaikan risiko serta pertumbuhan laba dalam

menentukan barometer dari permintaan dan penawaran atas

suatu saham. Analisis ini dapat diterapkan secara simultan

terhadap beberapa saham. Data financial histories yang

tergambar pada diagram dipelajari untuk mendapatkan suatu

pola yang berarti, dan pola tersebut digunakan untuk

memprediksi harga saham di masa mendatang, serta untuk

memperkirakan pergerakan individual saham maupun

pergerakan indeks pasar (market index).

C. Membentuk Portofolio

Pada tahap ini dilakukan identifikasi terhadap saham-saham

mana yang akan dipilih dan berapa proporsi dana yang akan

diinvestasikan pada masing-masing saham tersebut.. Saham

yang dipilih dalam rangka pembentukan portofolio adalah

saham-saham yang mempunyai koefisien korelasi negatif

(mempunyai hubungan berlawanan). Hal ini dilakukan karena

dapat menurunkan risiko.

d. Mengevaluasi Kinerja Portofolio

Dalam tahap ini dilakukan evaluasi kinerja portofolio yang telah

dibentuk, baik terhadap tingkat pengembalian yang diharapkan

maupun terhadap tingkat risiko yang ditanggung. Sebagai tolok

ukur digunakan dua cara, yaitu : pertama, pengukuran

(measurement) adalah penilaian kinerja portofolio atas dasar

asset yang telah ditanamkan dalam portofolio tersebut, misalnya

Yusman, SE., MM. ANALISIS INVESTASI

3

Page 4: Pertemuan I - Dasar-Dasar Investasi Pasar Modal

dengan menggunakan tingkat pengembalian. Kedua,

perbandingan (comparison) yaitu penilaian berdasarkan pada

perbandingan dua set portofolio dengan tingkat risiko yang

sama.

e. Merevisi Kinerja Portofolio

Tahap ini merupakan tindak lanjut dari tahap evaluasi kinerja

portofolio . Dari hasil evaluasi inilah selanjutnya dilakukan revisi

terhadap saham-saham yang membentuk portofolio tersebut jika

dirasa bahwa komposisi portofolio yang sudah dibentuk tidak

sesuai dengan tujuan investasi, misalnya tingkat pengembalian-

nya lebih rendah dari yang disyaratkan. Revisi tersebut dapat

dilakukan secara total, yaitu dilakukan likuidasi atas portofolio

yang ada, kemudian dibentuk portofolio yang baru. Atau

dilakukan secara terbatas, yaitu dilakukan perubahan atas

proporsi /komposisi dana yang dialokasikan dalam masing-

masing saham yang membentuk portofolio tersebut.

Yusman, SE., MM. ANALISIS INVESTASI

4

Page 5: Pertemuan I - Dasar-Dasar Investasi Pasar Modal

C. Perdagangan (Trading)

Trading merupakan proses perdagangan saham, di mana saham

tersebut berpindah tangan dari penjual kepada pembeli di pasar

sekunder. Proses jual beli saham dapat dijelaskan pada Gambar 1.1.

Gambar 1.1

Proses Jual Beli Saham di Bursa Efek Jakarta

Yusman, SE., MM. ANALISIS INVESTASI

5

PROSES PERDAGANGAN

BURSA EFEK JAKARTA (BEJ)

PT. KPEI & PT. KSEI

PIALANG(WPPE)

PIALANG(WPPE)

SISTEM TAWAR-MENAWAR DAN

NEGOSIASI

INVESTORBELI

PIALANGBELI

PIALANGJUAL

INVESTORJUAL

SERTIFIKATSAHAM

RUPIAH

PENYELESAIANTRANSAKSI

INVESTORBELI

PIALANG BELI

PIALANG JUAL

INVESTORJUAL

BAE

PROSES PENYELESAIAN TRANSAKSI

Page 6: Pertemuan I - Dasar-Dasar Investasi Pasar Modal

1. Proses Perdagangan Saham

Proses pembelian saham secara singkat dapat diuraikan sebagai

berikut :

a. Investor/pembeli menghubungi perusahaan efek/pialang di mana

ia terdaftar sebagai nasabahnya.

b. Selanjutnya instruksi tersebut disampaikan ke trader perusahaan

efek di lantai bursa (trading floor). Selanjutnya trader

memasukkan instruksi tersebut ke dalam sistem komputer

perdagangan di BEJ (sekarang BEI) yang disebut Jakarta

Automated Trading System (JATS). Sistem tersebut secara

otomatis menggunakan mekanisme tawar-menawar secara terus

menerus (continuous auction) sehingga untuk pembelian akan

diperoleh harga pasar terendah, sebaliknya untuk penjualan

akan diperoleh harga pasar tertinggi. Suatu transaksi jual beli

dikatakan berhasil jika terjadi kecocokan antara penawaran jual

dan penawaran beli.

Proses penjualan saham prosedurnya relatif sama dengan

proses pembelian saham di atas. Namun untuk proses penjualan

saham , pialang akan memeriksa investor atas saham dimaksud

terlebih dahulu, sebelum perintah jual dilaksanakan.

Perdagangan saham di BEJ/BEI dapat dilakukan melalui

salah satu dari tiga pasar berikut :

a. Pasar Reguler

Yaitu pasar di mana perdagangan dilaksanakan melalui JATS

dan penyelesaiannya dilakukan pada Hari Bursa ke-3 setelah

terjadinya Transaksi Bursa (T+3).

b. Pasar Reguler Tunai

Yusman, SE., MM. ANALISIS INVESTASI

6

Page 7: Pertemuan I - Dasar-Dasar Investasi Pasar Modal

Yaitu pasar di mana perdagangan dilaksanakan melalui JATS

dan penyelesaiannya dilakukan pada Hari Bursa yang sama

dengan terjadinya Transaksi Bursa (T+0).

c. Pasar Negosiasi

Yaitu pasar di mana perdagangan dilaksanakan berdasarkan

tawar-menawar langsung secara individual dan tidak secara

lelang yang berkesinambungan (non-continuous auction market)

dan penyelesaiannya dapat dilakukan berdasarkan kesepakatan

penjual dan pembeli. Selanutnya hasil kesepakatan tersebut

diproses melalui JATS.

Transaksi Bursa umumnya dilakukan di pasar regular, kecuali

penjual atau pembeli menginginkan transaksi dilakukan di pasar

tunai atau pasar negosiasi. Pasar regular merupakan segmen pasar

utama BEJ/BEI dan harga yang terbentuk di pasar inilah yang

diumumkan dan digunakan oleh BEJ/BEI untuk menghitung indeks

harga saham.

Dalam Transaksi Bursa di pasar regular dan pasar tunai,

jumlah yang diperjualbelikan dilakukan dalam satuan perdagangan

yang disebut dengan lot atau kelipatannya. Satu lot di BEJ/BEI

ditetapkan 500 lembar saham, yang merupakan batas minimum

jumlah perdagangan saham.

Di samping itu, harga penawaran jual beli saham mengikuti

aturan sebagai berikut :

Untuk saham dengan Harga Penutupan pada Hari Bursa

sebelumnya kurang dari Rp. 500,- (lima ratus rupiah) ditetapkan

fraksi sebesar Rp.5,- (lima rupiah) dan untuk setiap jenjang

perubahan harga, maksimum yang diperkenankan adalah Rp.

50,- (lima puluh rupiah).

Untuk saham dengan Harga Penutupan pada Hari Bursa

sebelumnya berada dalam rentang Rp. 500,- (lima ratus rupiah)

Yusman, SE., MM. ANALISIS INVESTASI

7

Page 8: Pertemuan I - Dasar-Dasar Investasi Pasar Modal

sampai dengan kurang dari Rp. 2.000,- (dua ribu rupiah),

ditetapkan fraksi sebesar Rp. 10,- (sepuluh rupiah) dan untuk

setiap jenjang perubahan harga, maksimum yang diperkenankan

adalah Rp. 100,- (seratus rupiah).

Untuk saham dengan Harga Penutupan pada Hari Bursa

sebelumnya berada dalam rentang Rp. 2.000,- (dua ribu rupiah)

sampai dengan kurang dari Rp. 5.000,- (lima ribu rupiah),

ditetapkan fraksi sebesar Rp. 25,- (dua puluh lima rupiah) dan

untuk setiap jenjang perubahan harga, maksimum yang

diperkenankan adalah Rp. 250,- (dua ratus lima puluh rupiah).

Untuk saham dengan Harga Penutupan pada Hari Bursa

sebelumnya Rp. 5.000,- (lima ribu rupiah) atau lebih, ditetapkan

fraksi sebesar Rp. 50,- (lima puluh rupiah) dan untuk setiap

jenjang perubahan harga, maksimum yang diperkenankan

adalah Rp. 500,- (lima ratus rupiah).

Untuk transaksi Bursa di Pasar Negosiasi tidak

menggunakan satuan perdagangan (lot) dan tidak terikat pada

aturan harga penawaran jual beli di atas. Komponen jual beli saham

terdiri atas :

Nilai beli saham + komisi pialang + PPN 10%

Nilai jual saham – komisi pialang – PPN 10% - PPh final 0,1%

Contoh 1.1 :

Seorang investor melakukan pembelian saham PT A sebanyak 10

(sepuluh) lotndengan harga Rp. 1.000,- per lembar. Total uang yang

dikeluarkan dihitung sebagai berikut :

Tabel 1.1 Penghitungan Pembelian Saham

Uraian Penghitungan Jumlah Uang

Transaksi beli 10 lot x 500 saham x Rp. 1.000,- Rp. 5.000.000,-

Komisi untuk pialang 0,3% x Rp. 5.000.000,- Rp. 15.000,-

PPN 10% x Rp. 15.000,- Rp. 1.500,-

Yusman, SE., MM. ANALISIS INVESTASI

8

Page 9: Pertemuan I - Dasar-Dasar Investasi Pasar Modal

Jumlah uang yang dikeluarkan investor Rp. 5.016.500,-

Contoh 1.2 :

Seorang investor melakukan penjuan saham PT B sebanyak 10

(sepuluh) lot dengan harga Rp. 1.500,- per lembar. Total uang yang

diterima dihitung sebagai berikut :

Tabel 1.2 Penghitungan Penjualan Saham

Uraian Penghitungan Jumlah Uang

Transaksi jual 10 lot x 500 saham x Rp. 1.500,- Rp. 7.500.000,-

Komisi untuk pialang 0,3% x Rp. 7.500.000,- (Rp. 22.500,-)

PPN 10% x Rp. 22.500,- (Rp. 2.250,-)

PPh atas transaksi

jual0,1% x rp. 7.500.000,- (Rp. 7.500,-)

Jumlah uang yang diterima investor Rp. 7.467.750,-

.

Bila transaksi jual beli tersebut dilakukan pada Hari Bursa, maka :

Tabel 1.3 Jam Perdagangan di Pasar Reguler dan Pasar

Negosiasi

Hari Sesi Perdagangan Waktu

Senin s/d kamisSesi I Jam 09.30 – 12.00 BBWI

Sesi II Jam 11.30 – 16.00 BBWI

JumatSesi I Jam 09.30 – 11.30 BBWI

Sesi II Jam 14.00 – 16.00 BBWI

Perdagangan di Pasar Tunai dilakukan hanya pada Sesi I Hari

Bursa.

Dalam transaksi jual beli saham kepada publik, telah tercipta dua

pasar, yaitu pasar perdana (primary market) dan pasar sekunder

Yusman, SE., MM. ANALISIS INVESTASI

9

Page 10: Pertemuan I - Dasar-Dasar Investasi Pasar Modal

(secondary market). Perbedaan kedua pasar tersebut disajikan

pada Tabel 1.4.

Tabel 1.4 Perbedaan Pasar Perdana dan Pasar Sekunder

Pasar Perdana Pasar Sekunder

1. Harga saham ditentukan oleh

emiten.

1. Harga saham berubah-ubah sesuai

kekuatan penwaran dan permintaan

2. Tidak dikenakan biaya komisi 2. Dibebankan biaya komisi

3. Hanya untuk pembelian 3. Berlaku untuk pembelian dan

penjualan saham

4. Pemesanan dilakukan melalui

agen penjual

4. Pemesanan dilakukan melalui

pialang bursa

5. Jangka waktu terbatas 5. Jangka waktu tidak terbatas

6. Transaksi pembelian saham

dilakukan sebelum saham

tersebut dicatatkan di bursa

6. Transaksi jual beli saham dilakukan

setelah saham tersebut dicatatkan di

bursa

2. Proses Penyelesaian Transaksi

Seluruh Transaksi Bursa yang terjadi di Pasar Reguler dan

Pasar Tunai dimuat di dalam Daftar Transaksi Bursa yang

disediakan oleh bursa untuk perusahaan efek dan PT Kliring

Penjamin Efek Indonesia (PT KPEI) pada setiap akhir sesi

perdagangan.

Penyelesaian Transaksi Bursa di Pasar Reguler dan Pasar

Tunai dijamin oleh KPEI dan dilaksanakan melalui PT Kustodian

Sentral Efek Indonesia (PT KSEI) setelah melalui kliring secara

netting oleh KPEI.

Yusman, SE., MM. ANALISIS INVESTASI

10

Page 11: Pertemuan I - Dasar-Dasar Investasi Pasar Modal

Karena perdagangan saham di BEJ/BEI dilakukan tanpa

warkat (scriptless trading), maka tidak ada serah terima fisik saham.

Penyelesaian transaksi dilakukan melalui pemindahbukuan saham

dan atau dana ke rekening saham perusahaan efek yang berhak

yang berada pada KSEI.

Penyelesaian Transaksi Bursa di Pasar Negosiasi dilakukan

berdasarkan hasil per transaksi. Waktu penyelesaian Transaksi

Bursa ditetapkan berdasarkan kesepakatan antara penjual dan

pembeli. Dalam hal waktu penyelesaian tidak ditetapkan, maka

penyelesaian dilakukan selambat-lambatnya pada hari Bursa ke-3

setelah terjadinya transaksi (T+3). Penyelesaian Transaksi Bursa di

Pasar Negosiasi dilakukan dengan pemindahbukuan secara

langsung oleh perusahaan efek jual dan perusahaan efek beli dan

tidak dijamin oleh KPEI.

D. Pialang

Salah satu ciri yang membedakan perdagangan di pasar modal

dan pasar barang adalah penggunaan pialang (broker). Di pasar modal,

pialang mutlak diperlukan karena investor tidak bisa membeli atau

menjual sahamnya secara langsung ke bursa. Pialang ini bekerja pada

perusahaan efek , yaitu perusahaan yang aktivitas utamanya adalah

menjadi penjamin emisi, perantara penjualan atau pembelian efek, dan

pengelola investasi di pasar modal.

Dilingkungan pasar modal, perusahaan efeklah pelaku yang paling

erat hubungannya dengan investor. Hubungan tersebut meliputi :

1. Mewakili kepentingan investor. Sebab investor hanya bisa

melakukan transaksi jual beli efek di bursa melalui perusahaan

pialang.

Yusman, SE., MM. ANALISIS INVESTASI

11

Page 12: Pertemuan I - Dasar-Dasar Investasi Pasar Modal

2. Memberikan nasihat atau penjelasan kepada investor dalam

menentukan kebijakan berinvestasi, yaitu melakukan analisis risiko

yang mungkin terjadi serta segala evaluasi dan ekspektasi tingkat

pengembalian yang wajar. Dengan demikian, investor dapat

diselamatkan dari investasi yang tidak diinginkan dan pembelian

yang dipaksakan di luar kemampuan keuangan investor.

Karena transaksi di pasar modal tidak boleh dilakukan secara

langsung, maka investor harus memilih pialang yang baik. Variabel-

variabel berikut perlu dipertimbangkan oleh investor dalam memilih

pialang (Katoppo, 1997):

1. Melakukan tindakan yang jujur untuk kepentingan nasabah.

2. Memiliki standar professional yang tinggi.

3. Bebas dari pengaruh tertentu dalam melaksanakan pekerjaannya.

4. Mendahulukan kepentingan nasabah.

5. Mengutamakan kerahasiaan nasabah.

6. Berhati-hati atas kebenaran informasi yang diberikan.

7. Selalu taat pada hukum dan peraturan yang berlaku berkaitan

dengan usaha sekuritas.

8. Tidak akan mengambil kesempatan yang dapat merugikan

nasabah.

9. Tidak akan melakukan tindakan yang mengakibatkan nama buruk

bagi sesama anggota pialang.

10. Bekerja sama dengan sesama pialang demi kepentingan bersama.

E. Indeks Harga Saham

Indeks Harga Saham (HIS) merupakan ringkasan dari pengaruh

simultan dan kompleks dari berbagai macam variabel yang

Yusman, SE., MM. ANALISIS INVESTASI

12

Page 13: Pertemuan I - Dasar-Dasar Investasi Pasar Modal

berpengaruh, terutama tentang kejadian-kejadian ekonomi. Bahkan

saat ini HIS tidak saja menampung kejadian-kejadian ekonomi, tetapi

juga menampung kejadian-kejadian sosial, politik, dan keamanan.

Dengan demikian, IHS dapat dijadikan barometer kesehatan ekonomi

suatu negara dan sebagai dasar melakukan analisis statistik atas

kondisi pasar terakhir (current market).

Mengapa HIS sering dikatakan sebagai cermin dari fenomena

ekonomi, sosial, politik, dan keamanan suatu negara? Logika

berpikirnya sebagai berikut. Sebagaimana diketahui bahwa, saham

sebagai bukti kepemilikan perusahaan merupakan surat berharga atau

efek yang diterbitkan oleh perusahaan yang terdaftar di bursa (go

public). Fluktuasi harga saham ditentukan oleh kemampuan

perusahaan dalam memperoleh laba. Apabila laba yang diperoleh

perusahaan relatif tinggi, maka kemungkinan besar bahwa dividen yang

akan dibayarkan juga relatif tinggi. Dengan demikian hal ini akan

memberikan pengaruh positif terhadap harga saham perusahaan

tersebut di bursa, dan investor akan tertarik untuk membeli saham

tersebut. Akibatnya permintaan terhadap saham tersebut meningkat,

sehingga harganya juga akan meningkat. Peningkatan harga saham ini

akan menimbulkan capital gain bagi para pemegangnya. Sementara

itu, kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba tersebut tidak

saja ditentukan oleh kemampuan manajemen dalam mengelola sumber

daya yang ada, tetapi juga dipengaruhi oleh faktor lain di luar

perusahaan, seperti kondisi sosial masyarakat, politik, dan keamanan.

Semuanya itu akan berpengaruh terhadap kemampuan perusahaan

dalam memperoleh laba, yang pada gilirannya akan berpengaruh juga

terhadap fluktuasi harga saham. Di sinilah fenomena ekonomi, sosial,

politik, dan keamanan berperan dalam penentuan kesehatan ekonomi

suatu negara.

Yusman, SE., MM. ANALISIS INVESTASI

13

Page 14: Pertemuan I - Dasar-Dasar Investasi Pasar Modal

Agar dapat melakukan investasi di pasar modal dengan baik,

maka investor harus mengetahui HIS. Di BEJ/BEI terdapat 6 (enam)

jenis indeks, yaitu :

1. Indeks Harga Saham Individual (IHSI), menggunakan saham

masing-masing perusahaan, dengan menggunakan rumus sebagai

berikut :

IHSI t = ………………………………………………………1.1

Keterangan :

IHSI t = Indeks Harga saham individual pada hari ke- t

NP t = Nilai pasar pada hari ke-t, diperoleh dari jumlah lembar

saham yang tercatat di bursa dikalikan dengan harga

pasar per lembar.

ND = Nilai dasar, BEJ memberi nilai dasar IHSI = 100 ketika

saham diluncurkan pada pasar perdana dan berubah

sesuai dengan perubahan pasar.

2. Indeks Harga Saham Sektoral (IHSS), menggunakan saham

masing-masing sektor usaha. Di BEJ indeks sektoral dibagi menjadi

9 (sembilan) sektor usaha, yaitu :

a. Sektor usaha primer (ekstraktif) meliputi:

1) Pertanian

2) Pertambangan

b. Sektor usaha sekunder (manufaktur) meliputi:

1) Industri dasar dan kimia

2) Aneka industri

3) Industri barang konsumsi

c. Setor usaha tersier (jasa) meliputi:

1) Properti dan real estat

2) Infrastruktur, utilitas, dan transportasi

3) Keuangan

4) Perdagangan, jasa, dan investasi.

Yusman, SE., MM. ANALISIS INVESTASI

14

Page 15: Pertemuan I - Dasar-Dasar Investasi Pasar Modal

3. Indeks LQ 45 (ILQ 45), menggunakan saham yang terpilih

berdasarkan likuiditas perdagangan saham dan disesuaikan setiap

enam bulan sekali (setiap awal Februari dan Agustus). Dengan

demikian saham yang termasuk dalam indeks tersebut akan selalu

berubah.

4. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), menggunakan seluruh

saham yang tercatat di bursa, dengan menggunakan rumus sebagai

berikut :

IHSG t = ……………...……………………………………..1.2

Keterangan :

IHSG t = Indeks Harga Saham Gabungan pada hari ke- t

NP t = Nilai pasar pada hari ke-t, diperoleh dari jumlah lembar

saham yang tercatat di bursa dikalikan dengan harga

pasar per lembar.

ND = Nilai dasar, BEJ memberi nilai dasar IHSI = 100 pada

tanggal 10 Agustus 1982.

IHSG untuk tanggal 10 Agustus 1982 selalu disesuaikan dengan

kejadian-kejadian seperti : penawaran saham perdana (initial public

offering –IPO), right issues, company listing, delisting, dan konversi.

Rumus untuk mencari nilai dasar yang baru karena adanya

kejadian-kejadian tersebut adalah :

NDB =

…………………………………………….1.3

Keterangan :

NDB = Nilai dasar baru gabungan pada hari ke- t

NDL = Nilai dasar lama

NPL = Nilai pasar lama

NPT = Nilai pasar tambahan.

Yusman, SE., MM. ANALISIS INVESTASI

15

Page 16: Pertemuan I - Dasar-Dasar Investasi Pasar Modal

5. Indeks Syariah atau Jakarta Islamic Index (JII), menggunakan

saham yang memenuhi kriteria investasi dalam syariat Islam.

Saham-saham yang masuk dalam JII adalah emiten yang kegiatan

usahanya tidak bertentangan dengan syariat Islam. Usaha-usaha

berikut dikeluarkan dari penghitungan JII, antara lain :

a. Usaha perjudian dan permainan yang tergolong judi

b. Usaha lembaga keuangan yang konvensional (mengandung

unsur riba)

c. Usaha yang memproduksi, mendistribusikan serta memper-

dagangkan makanan dan minuman yang tergolong haram.

d. Usaha yang memproduksi, mendistribusikan dan/atau menyedia-

kan barang-barang atau jasa yang merusak moral dan bersifat

mudarat.

6. Indeks Papan Utama atau main Board Index (MBI) dan Indeks

Papan Pengembangan atau Development Board Index (DBI). MBI

dibentuk dengan menggunakan saham-saham yang dipilih

berdasarkan kriteria berikut. Pertama, perusahaan telah melakukan

kegiatan operasional dalam usaha utama (core business) yang

sama sekurang-kurangnya selama 36 (tiga puluh enam) bulan

terakhir. Kedua, laporan Keuangan Auditan memperoleh pendapat

Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) selama 2 (dua) tahun buku

terakhir. Ketiga, berdasarkan Laporan Keuangan Auditan terakhir,

perusahaan memiliki Aktiva Bersih Berwujud (net tangible assets)

sekurang-kurangnya Rp. 100 miliar, dan tidak mengalami kondisi

dan atau gugatan/perkara yang secara material diperkirakan dapat

mempengaruhi kelangsungan usaha. DBI dibentuk dengan

menggunakan saham perusahaan-perusahaan yang tidak

memenuhi seluruh kriteria di atas.

Contoh 1.3 :

Yusman, SE., MM. ANALISIS INVESTASI

16

Page 17: Pertemuan I - Dasar-Dasar Investasi Pasar Modal

Misalnya nilai pasar saham di BEJ/BEI suatu hari Rp. 250 miliar

sedangkan nilai dasarnya Rp. 50 miliar, maka IHSG dapat dihitung

sebagai berikut :

IHSG t = =

Apabila PT A melakukan IPO sebanyak 5 juta lembar seharga Rp.

500,- per lembar, maka IHSG yang baru dapat dihitung sebagai

berikut :

NDB =

= = Rp. 50,5

miliar

Sehingga IHSG yang baru adalah :

IHSG = = = 500

F. Istilah-istilah dalam Investasi saham di pasar Modal

1. Emiten (issuer) adalah perusahaan yang menerbitkan saham atau

pihak yang melakukan penawaran umum.

2. Perusahaan terbuka atau perusahaan publik adalah perseroan yang

sahamnya telah dimiliki sekurang-kurangnya oleh 300 (tiga ratus)

pemegang saham dan memiliki modal disetor sekurang-kurangnya

Rp. 3.000.000.000,- (tiga miliar rupiah).

3. Investor adalah individu atau lembaga yang melakukan pembelian

saham atau surat berharga di pasar modal.

4. Penjamin emisi (under writer) adalah pihak yang membuat kontrak

dengan emiten untuk melakukan penawaran umum bagi

Yusman, SE., MM. ANALISIS INVESTASI

17

Page 18: Pertemuan I - Dasar-Dasar Investasi Pasar Modal

kepentingan emiten dengan atau tanpa kewajiban untuk membeli

sisa efek yang tidak terjual.

5. Kustodian adalah pihak yang memberikan jasa penitipan efek dan

harta lain yang berkaitan dengan efek serta jasa lain, termasuk

menerima dividen, bunga, dan hak-hak lain, menyelesaikan

transaksi efek, dan mewakili pemegang rekening yang menjadi

nasabahnya.

6. Prospektus merupakan informasi tertulis sehubungan dengan

penawaran umum dengan tujuan agar pihak lain membeli efek.

7. Penawaran umum (public offering) adalah kegiatan penawaran efek

kepada masyarakat yang diatur dalam Undang-undang Pasar

Modal.

8. Harga nominal atau nilai pari (par value) adalah nilai yang ditetap-

kan oleh emiten, untuk menilai setiap lembar saham yang dikeluar-

kannya. Besarnya harga nominal ini tergantung dari keinginan

emiten.

9. Harga perdana adalah harga sebelum saham tersebut dicatatkan di

bursa efek, atau merupakan harga jual dari penjamin emisi kepada

investor. Besarnya harga perdana ini tergantung pada kesepakatan

antara emiten dan penjamin emisi (under writer).

10. Agio saham adalah selisih antara harga nominal dengan harga

perdana.

11. Harga pasar adalah harga jual dari investor yang satu dengan

investor yang lain. Harga ini terjadi setelah saham tersebut

dicatatkan di bursa.

12. Harga pembukaan adalah harga yang diminta oleh penjual atau

pembeli pada saat jam bursa dibuka. Harga pebukaan mungkin

akan menjadi harga pasar.

13. Harga penutupan adalah harga yang diminta oleh penjual atau

pembeli pada saat akhir hari bursa. Harga penutupan mungkin akan

menjadi harga pasar.

Yusman, SE., MM. ANALISIS INVESTASI

18

Page 19: Pertemuan I - Dasar-Dasar Investasi Pasar Modal

14. Untung modal (capital gain) adalah keuntungan investor yang

diperoleh dari kelebihan harga jual di atas harga beli yang keduanya

terjadi di pasar sekunder.

15. Rugi modal (capital loss) adalah kerugian investor yang diderita

karena adanya kelebihan harga beli di atas harga jual yang

keduanya terjadi di pasar sekunder.

16. Dividen adalah bagian keuntungan yang diberikan emiten kepada

para pemegang sahamnya.

17. Imbal hasil (yield) adalah pendapatan atau aliran kas yang diterima

investor secara periodik, misalnya berupa dividen. Yield dinyatakan

dalam persentase dari modal yang ditanamkan.

18. Laba per saham-LPS (earning per share-EPS) adalah perbandingan

antara keuntungan bersih setelah pajak yang diperoleh emiten

dengan jumlah saham yang beredar.

19. Rasio harga terhadap laba (price earning ratio-PER) adalah

perbandingan antara harga pasar saham dengan EPS.

20. Indeks beta menunjukkan tingkat sensitivitas suatu saham terhadap

perubahan kondisi pasar secara umum.

21. Saham blue-chip adalah saham yang emitennya memiliki reputasi

baik, yaitu emiten yang mampu menghasilkan pendapatan tinggi

dan konsisten membayar dividen tunai. Untuk mencapai kondisi ini,

biasanya emiten saham blue-chip merupakan pemimpin dalam

industrinya.

22. Saham pendapatan (income stocks), saham yang mampu

membayar dividen lebih tinggi dari rata-rata dividen yang dibayarkan

tahun-tahun sebelumnya.

23. Saham pertumbuhan (growth stocks/well known stocks), saham

yang emitennya merupakan pemimpin dalam industrinya, dan

beberapa tahun terakhir berturut-turut mampu mendapatkan hasil di

atas rata-rata. Saham ini biasanya memiliki PER yang tinggi dan

indeks beta 1,5.

Yusman, SE., MM. ANALISIS INVESTASI

19

Page 20: Pertemuan I - Dasar-Dasar Investasi Pasar Modal

24. saham spekulatif (speculative stocks), saham yang emitennya tidak

mampu secara konsisten mendapatkan penghasilan dari tahun ke

tahun, tetapi emiten ini mempunyai potensi untuk mendapatkan

penghasilan yang baik di masa-masa mendatang, meskipun

penghasilan itu belum tentu dapat direalisasi.

25. Saham situasi ekonomi makro atau kondisi bisnis secara umum.

Selama ekonomi makro sedang mengalami ekspansi, emiten saham

ini akan mampu mendapatkan penghasilan yang tinggi, sehingga

memungkinkan untuk membayar dividen yang tinggi pula. Emiten

saham ini biasanya bergerak di bidang industri dasar, perumahan,

otomotif, baja, dan permesinan.

26. Saham defensif (defensive stocks) adalah saham yang tidak

terpengaruh oleh pergerakan situasi ekonomi makro atau kondisi

bisnis secara umum. Pada saat resesi, harga saham ini tetap tinggi,

sebab mampu memberikan dividen yang tinggi. Emiten saham ini

biasanya bergerak di bidang industri yang produknya benar-benar

dibutuhkan konsumen, seperti perusahaan industri makanan, dan

farmasi.

27. Perdagangan tanpa warkat (scripless trading) adalah tata cara

perdagangan efek tanpa warkat dan diiringi penyelesaian transaksi

dengan pemindahbukuan (book entry settlement), yaitu perpindahan

efek maupun dana hanya melalui mekanisme debit kredit atas suatu

rekening efek (scurities account).

28. Perdagangan jarak jauh (remote trading) merupakan sistem

perdagangan jarak jauh, di mana setiap order transaksi di kantor

pialang (perusahaan efek) langsung dikirim ke sistem perdagangan

bursa efek, tanpa perlu memasukkan order dari lantai bursa (trading

floor). Dengan demikian, order dapat dilakukan di kantor pialang

(perusahaan efek) di mana saja sepanjang terhubung dengan

sistem perdagangan bursa.

Yusman, SE., MM. ANALISIS INVESTASI

20

Page 21: Pertemuan I - Dasar-Dasar Investasi Pasar Modal

29. Perdagangan online (online trading) merupakan transaksi jula beli

saham, melalui internet. Investor hanya perlu memasukkan order

buy or sell melalui keyboard dengan eksekusi seketika (real time).

30. Fraksi harga adalah batasan nilai tawar menawar atas suatu saham

yang ditentukan oleh bursa efek. Sejak tanggal 3 januari 2005

BEJ/BEI memberlakukan sistem fraksi harga sebagai nberikut :

a. Untuk harga saham kurang dari Rp. 500,- ditetapkan fraksi

sebesar Rp. 5,- dengan setiap kali maksimum perubahan

sebesar Rp. 50,-

b. Untuk harga saham dengan rentang Rp. 500,- sampai dengan

kurang dari Rp. 2.000,- ditetapkan fraksi sebesar Rp. 10,-

dengan setiap kali maksimum perubahan sebesar Rp. 100,-

c. Untuk harga saham dengan rentang Rp. 2.000,- sampai dengan

kurang dari Rp. 5.000,- ditetapkan fraksi sebesar Rp. 25,-

dengan setiap kali maksimum perubahan sebesar Rp. 250,-

d. Untuk harga saham Rp. 5.000,- atau lebih, ditetapkan fraksi

sebesar Rp. 50,- dengan setiap kali maksimum perubahan

sebesar Rp. 500,-

31. Dilayar komputer yang memantau perdagangan saham tertera

istilah:

a. Harga sebelumnya (previous price) menunjukkan harga pada

penutupan hari sebelumnya.

b. Harga pembukaan (opening price) menunjukkan harga pertama

kali pada saat pembukaan Sesi I Perdagangan.

c. Harga tertinggi (highest price) menjukkan harga tertinggi atas

suatu saham yang terjadi sepanjang perdagangan pada hari

tersebut.

d. Harga terendah (lowest price) menjukkan harga terendah atas

suatu saham yang terjadi sepanjang perdagangan pada hari

tersebut.

Yusman, SE., MM. ANALISIS INVESTASI

21

Page 22: Pertemuan I - Dasar-Dasar Investasi Pasar Modal

e. Harga terakhir (last price) menjukkan harga terakhir yang terjadi

atas suatu saham.

f. Perubahan (change) menunjukkan selisih antara harga

pembukaan dengan harga terakhir yang terjadi.

g. Harga penutupan (closing price) menunjukkan harga penutupan

suatu saham, yang ditentukan pada akhir Sesi II, yaitu pada jam

16.00 BBWI.

32. Harga beli tertinggi (bid price) adalah harga tertinggi yang

ditawarkan pihak yang akan membeli suatu saham.

33. Harga jual terendah (offer price) adalah harga terendah yang

ditawarkan pihak yang akan menjual suatu saham.

34. Tender offer adalah penawaran melalui media massa untuk

memperoleh efek ekuitas melalui pembelian atau pertukaran

dengen efek lain.

35. Delisting adalah penghapusan efek dari daftar efek yang tercatat di

bursa. Penghapusan ini bisa terjadi karena :

a. Permohonan yang diajukan oleh perusahaan yang bersangkutan

atau delisting suka rela (voluntary delisting),

b. Dihapus pencatatannya oleh bursa berdasarkan peraturan

bursa.

Yusman, SE., MM. ANALISIS INVESTASI

22