Pertemuan 6 Teknologi Bahan Bangunan

download Pertemuan 6 Teknologi Bahan Bangunan

of 36

Transcript of Pertemuan 6 Teknologi Bahan Bangunan

  • 8/18/2019 Pertemuan 6 Teknologi Bahan Bangunan

    1/36

    MODUL PERKULIAHAN

    TEKNOLOGIBAHANBANGUNAN

    PROSES TERJADINYA

    AGREGAT,KLASIFIKASIDAN PENGUJIANNYA.

    FakultasProgramStudi

    TataMuka

    Kod! MK Disusu" Ol!#

    Fakultas TeknikPerencanaan anDesain

    Pr!"ra# Stui Teknik Si$il $%

    MK  Ferinan Fassa,ST,%T

    A&stra't Kom!t!"si

    Materi Teknologi Bahan Bangunanberisikan mengenai bahan konstruksibangunan, Perencanaan,Pelaksanaan serta penerapannya dibidang Teknik Sipil.

    Mahasiswa dapat menjelaskankarakteristik / sifatsifat sifat fisikdan sifat mekanik bahan konstruksidalam perencanaan, pelaksanaandan pengawasan dalam penerapandalam persoalan persoalan dibidang teknik sipil.

    ()* &

    T!k"ologi Ba#a" Ba"gu"a"Pusat Ba#a" A+ar da" !L!ar"i"g

    !erdinand !assa,ST,MT http"//www.mercubuana.ac.id

  • 8/18/2019 Pertemuan 6 Teknologi Bahan Bangunan

    2/36

    2.1. AGREGAT

    Agregat adalah material berbutir yang digunakan untuk lapisan permukaan perkerasan

     jalan. Agregat merupakan komponen utama dari struktur perkerasan jalan, yaitu 90-95 %

     berdasarkan persentase berat, atau 75-85 % agregat berdasarkan persentase volume.

    engan demikian kualitas perkerasan jalan ditentukan juga dari si!at agregat dan hasil

    "ampuran agregat dengan material lain. #kuran besar butiran dibedakan sebagai agregat

    kasar , dengan ukuran butiran $ in"i &',(5 mm) yaitu bahan yang tertahan pada saringan

    no.* dan agregat halus, bahan yang lolos saringan no.* dan tertahan pada saringan no.+00

    &0,075 mm). ang lolos saringan no.+00 dikategorikan sebagai abu batu.

    2.1.1. Jenis Agregat

    2.1.1.1. Agregat berbutir kasar

    i!at-si!at agregat berbutir kasar

    a. /ekuatan dan keaetan

    #ntuk menghindari terjadinya kerusakan akibat beban lalu-lintas maka, agregat harus

    mempunyai suatu kekuatan dan kekerasan untuk memikul beban lalu-lintas dan daya

    tahan terhadap "ua"a. 90-95% agregat, mempunyai peranan penting dalam perkerasan

     jalan yang ber!ungsi sebagai penstabil mekanis.

    i!at kekuatan dan keaetan agregat dipengaruhi oleh

    − 1radasi

    − /ompak dan keras &toughness)

    #kuran maksimum− /adar lempung

    − 2entuk butir

    − 3ekstur permukaan.

     b. /emudahan melekatnya aspal pada agregat

    /emudahan melekatnya aspal pada agregat, dipengaruhi oleh

    ()* '

    T!k"ologi Ba#a" Ba"gu"a"Pusat Ba#a" A+ar da" !L!ar"i"g

    !erdinand !assa,ST,MT http"//www.mercubuana.ac.id

  • 8/18/2019 Pertemuan 6 Teknologi Bahan Bangunan

    3/36

    − 4enis agregat

    − orositas

    − 6eterial yang melapisi permukaan.

    6akin bervariasinya jenis batuan agregat, makin bervariasi pula berat jenis yang

    dipunyai bahan, dengan demikian dapat ditentukan proporsi desain "ampuran yang

    diren"anakan. orositas tidak terlalu berpengaruh terhadap adhesi agregat dan aspal, tapi

    lebih kepada kuantitas aspal yang akan diserap oleh agregat. ada permukaan agregat,

    terutama dari agregat alam bisa terlapisi oleh bahan lain seperti, minyak, oksida, gipsum,

    air berlebih, tanah dan lain-lain. ang jelas akan mengganggu pengikatan aspal kepada

    agregat.

    2.1.1.2. Agregat berbutir halus

    Agregat berbutir halus adalah agregat dengan ukuran butir lebih halus dari saringan o.*

    dan tertahan saringan no.+00, biasanya berupa pasir murni, hasil s"reening dari mesin

     peme"ah batu, atau kombinasi dari keduanya. 3idak ada nilai batas gradasi untuk bahan

     berbutir halus, ke"uali baha agregat yang lolos saringan no.+00. Agar tahan lama dan

    "ampuran mudah dikerjakan, harus memenuhi ketentuan dibaah ini

    Tabel 2.1. Persyaratan Agregat Halus

    JENIS AGREGAT BERBUTIR HAUS ! ""S SARINGAN 2##

    asir murni

    asil s"reening batu kapur 

    asil s"reening batuan lain

    6a 5 %

    6a +0 %

    6a :5 %

    2ila pasir berasal dari sumber alam, kehilangan  soundness  pada material yang

     bertahan pada saringan no.50 adalah ; :5 %. edangkan pasir yang mengandung garam

    dari sumber di pantai, diyakini tidak mengganggu "ampuran, bahan tersebut dapat

    dipakai.

    ()* (

    T!k"ologi Ba#a" Ba"gu"a"Pusat Ba#a" A+ar da" !L!ar"i"g

    !erdinand !assa,ST,MT http"//www.mercubuana.ac.id

  • 8/18/2019 Pertemuan 6 Teknologi Bahan Bangunan

    4/36

    2.1.1.$. Si%at Agregat Sebagai &aterial Perkerasan Jalan

    i!at agregat merupakan salah satu !aktor penentu kemampuan jalan memikul beban lalu-

    lintas dan daya tahan terhadap "ua"a. i!at agregat yang menentukan kualitasnya sebagai

    material perkerasan jalan adalah gradasi, kebersihan, kekerasan dan ketahanan agregat,

     bentuk butir, tekstur permukaan, porositas, kemampuan untuk menyerap air, berat jenis,

    dan daya pelekatan dengan aspal.

    2.1.1.$.1. Gra'asi Agregat

    1radasi adalah susunan butiran agregat sesuai ukuran, gradasi agregat diperoleh dari

    analisis pemeriksaan dengan menggunakan : set saringan. atu set saringan dimulai dari

     pan dan diakhiri dengan tutup saringan.

    Tabel 1.2. Ukuran Bukaan Saringan

    Ukuran Saringan Bukaan ())* Ukuran Saringan Bukaan ())*

    * in"i :00 ( in"i :+,5

    1radasi agregat dapat dikelompokkan menjadi

    1. Agregat bergradasi baik 

     Agregat bergradasi baik   adalah agregat dengan ukuran butirnya terdistribusi

    merata dalam satu rentang ukuran butiran. 2erdasarkan ukuran butir agregat dominan

    menyusun "ampuran agregat, maka agregat bergradasi baik dapat dibedakan atas

    a. Agregat bergradasi kasar   adalah agregat bergradasi baik yang mempunyai

    susunan ukuran menerus dari kasar sampai dengan halus, tetapi dominan

     berukuran agregat kasar.

    ()* )

    T!k"ologi Ba#a" Ba"gu"a"Pusat Ba#a" A+ar da" !L!ar"i"g

    !erdinand !assa,ST,MT http"//www.mercubuana.ac.id

  • 8/18/2019 Pertemuan 6 Teknologi Bahan Bangunan

    5/36

    b. Agregat bergradasi halus adalah agregat bergradasi baik yang mempunyai

    susunan ukuran menerus dari kasar sampai halus, tetapi dominan berukuran

    agregat halus.

    2. Agregat bergradasi buruk 

     Agregat bergradasi buruk   tidak memenuhi persyaratan gardasi baik. 3erdapat

    ma"am nama gradasi agregat yang dapat dikelompokkan ke dalam agregat bergradasi

     buruk, seperti

    a.  Agregat bergradasi seragam adalah agregat yang hanya terdiri dari butir-butir 

    agregat berukkuran sama atau hampir sama

     b. Agregat bergradasi terbuka adalah agregat yang distribusi ukuran butirnya

    sedemikian rupa sehingga pori-porinya tidak terisi dengan baik ". Agregat bergradasi senjang adalah agregat yang distribusi ukuran butirnya tidak 

    menerus, atau ada bagian ukuran yang tidak ada, jika hanya sedikit sekali

    2.1.1.$.2. +aya Tahan Agregat

    aya tahan agregat merupakan ketahanan agregat terhadap adanya penurunan mutu

    akibat proses mekanis dan kimiai. Agregat dapat mengalami degradasi, yaitu perubahan

    gradasi, akibat pe"ahnya butir-butir agregat. ?aktor-!aktor yang mempengaruhi tingkat

    degradasi yang terjadi sangat ditentukan oleh jenis agregat, gradasi "ampuran, ukuran

     partikel, dan besarnya energi yang dialami oleh agregat tersebut.

    2.1.1.$.$. +aya ekat As,al Terha'a, Agregat

    aya lekat aspal terhadap agregat dipengaruhi oleh si!at agregat terhadap air. 1ranit

    dan agregat yang mengandung sili"a merupakan agregat yang bersi!at hydrophilic, yaitu

    agregat yang mudah diresapi air, hal ini mengakibatkan agregat tersebut tak mudah

    dilekati aspal. ebaliknya agregat seperti diorit, andesit, merupakan agregat hydrophobic,

    yaitu agregat yang tidak mudah dilekati dengan air, tetapi mudah dilekati dengan aspal.

    ()* *

    T!k"ologi Ba#a" Ba"gu"a"Pusat Ba#a" A+ar da" !L!ar"i"g

    !erdinand !assa,ST,MT http"//www.mercubuana.ac.id

  • 8/18/2019 Pertemuan 6 Teknologi Bahan Bangunan

    6/36

    1.1.1.-. &ineral iller

    6ineral !iller adalah agregat halus yang lolos saringan no.+00, berupa abu &dust). Abu

    kapur atau abu semen diyakini dapat memperbaiki adhesi antara aspal dan agregat. #ntuk 

     persyaratan mineral !iller, apakah abu kapur atau lainnya, gunkan tabel berikut

    Tabel 2.$. Persyaratan &ineral iller

    @?A3 #6#6

    /AA A@ 6AB : %

    1#6ACA A3@/DC 3@A/ AA

    2#/AA A@1A &66) % CECE A@1A

    1radasi

    0,'

    0,:5

    0,07*

    :00

    90-:00

    70-:00

    2.2. /ASII/ASI AGREGAT

     Berdasarkan asalnya, agregat digolongkan menjadi

    a. Agregat alam

    Agregat yang menggunakan bahan baku dari batu alam atau penghan"urannya. 4enis

     batuan yang baik digunakan untuk agregat harus keras, kompak, kekal dan tidak 

     pipih. Agregat alam terdiri dari &:) kerikil dan pasir alam, agregat yang berasal dari

     penghan"uran oleh alam dari batuan induknya. 2iasanya ditemukan di sekitar sungai

    atau di daratan. Agregat beton alami berasal dari pelapukan atau disintegrasi dari

     batuan besar, baik dari batuan beku, sedimen maupun metamor!. 2entukya bulat tetapi

     biasanya banyak ter"ampur dengan kotoran dan tanah liat. Eleh karena itu jika

    digunakan untuk beton harus dilakukan pen"u"ian terlebih dahulu. &+) Agregat batu

     pe"ah, yaitu agregat yang terbuat dari batu alam yang dipe"ah dengan ukuran tertentu.

    b. Agregat Buatan

    Agregat yang dibuat dengan tujuan penggunaan khusus &tertentu) karena

    kekurangan agregat alam. 2iasanya agregat buatan adalah agregat ringan. Fontoh

    agregat buatan adalah /linker dan breeGe yang berasal dari limbah pembangkit

    tenaga uap, agregat yang berasal dari tanah liat yang dibakar (leca

    = Lightweight Expanded Clay Agregate, "ook breeGe berasal dari limbah sisa

    ()* +

    T!k"ologi Ba#a" Ba"gu"a"Pusat Ba#a" A+ar da" !L!ar"i"g

    !erdinand !assa,ST,MT http"//www.mercubuana.ac.id

  • 8/18/2019 Pertemuan 6 Teknologi Bahan Bangunan

    7/36

     pembakaran arang, hydite berasal dari tanah liat &shale) yang dibakar pada tungku

     putar, lelite terbuat dari batu metamorphore atau shale yang

    ()*

    T!k"ologi Ba#a" Ba"gu"a"Pusat Ba#a" A+ar da" !L!ar"i"g

    !erdinand !assa,ST,MT http"//www.mercubuana.ac.id

  • 8/18/2019 Pertemuan 6 Teknologi Bahan Bangunan

    8/36

    mengandung karbon, kemudian dipe"ah dan dibakar pada tungku verti"al pada suhu

    tinggi.

     Berdasarkan berat jenisnya, agregat digolongkan menjadi

    a. Agregat berat  agregat yang mempunyai berat jenis lebih dari +,8.

    2iasanya digunakan untuk beton yang terkena sinar radiasi sinar B. Fontoh

    agregat berat 6agnetit, butiran besi

    b. Agregat !ormal   agregat yang mempunyai berat jenis +,50 H +,70. 2eton dengan

    agregat normal akan memiliki berat jenis sekitar +,( dengan kuat tekan :5 6a H *0

    6a. Agregat normal terdiri dari kerikil, pasir, batu pe"ah &berasal dari alam),

    klingker, terak dapur tinggi &agregat buatan).

    c. Agregat ringan  agregat yang mempunyai berat jenis kurang dari +,0.

    2iasanya digunakan untuk membuat beton ringan. 3erdiri dari batu apung,

    asbes, berbagai serat alam &alam), terak dapur tinggi dg gelembung udara, perlit yang

    dikembangkan dengan pembakaran, lempung bekah, dll &buatan).

     Berdasarkan Ukuran Butirannya

    2atu I agregat yang mempunyai besar butiran $ *0 mm

     /erikil I agregat yang mempunyai besar butiran *,8 mm H *0 mm

    asir I agregat yang mempunyai besar butiran 0,:5 mm H *,8 mm ebu

    &silt) I agregat yang mempunyai besar butiran J 0,:5 mm

    ?ungsi agregat di dalam beton adalah untuk

    • 6enghemat penggunaan semen ortland

    • 6enghasilkan kekuatan yang besar pada beton

    • 6engurangi penyusustan pada beton

    • 6enghasilkan beton yang padat bila gradasinya baik.

    2.$.PENA&BANGAN +AN PENG"AHAN AGREGAT

    3eknik penambangan agregat disesuaikan dengan jenis endapan, produksi yang

    diinginkan dan ren"ana peman!aatannya.

    a.Endapan agregat kuarter"resen

    ada jenis endapan ini, tanah penutup belum terbentuk. Dndapan didapatkan di

    sepanjang alur sungai. /eadaan endapannya masih lepas sehingga teknik 

    ()* -

    T!k"ologi Ba#a" Ba"gu"a"Pusat Ba#a" A+ar da" !L!ar"i"g

    !erdinand !assa,ST,MT http"//www.mercubuana.ac.id

  • 8/18/2019 Pertemuan 6 Teknologi Bahan Bangunan

    9/36

     penambangan permukaan dapat dilakukan dengan alat sederhana seperti sekop dan

    "angkul. asil yg diperoleh diangkut dengan truk untuk dipasarkan. 3eknik 

     penambangan ini menghasilkan produksi agregat yang sangat terbatas. Apabila

    diinginkan produks dalam jumlah banyak,maka penggalian

  • 8/18/2019 Pertemuan 6 Teknologi Bahan Bangunan

    10/36

    PR"SES PE&BUATAN AGREGAT BATU PE0AH

      eremukan ertama & 7 in"i)

      engayakan &Ayakan 1etar)

      3empat penimbunan

      -lolos saringan +,5 in"i

      -tak lolos saringan +,5 in"i

      eremukan /edua &:-+ in"i)

      engayakan

      Colos saringan = in"i 3idak Colos saringan =

      3empat penimbunan eremukan ketiga

      plit &peremuk 2arma")

      engayakan

      -lolos saringan (

  • 8/18/2019 Pertemuan 6 Teknologi Bahan Bangunan

    11/36

    2.-.PENI&BUNAN +AN PENI&PANAN AGREGAT

      enimbunan agregat di lapangan, harus diberi alas agar tidak ber"ampur 

    dengan tanah dan Cumpur. i atasnya ditutup dengan terpal agar terhindar dari

    hujan, karena agregat yang terlalu basah akan sulit untuk menentukan kadar air 

    semennya pada aktu membuat adukan.

      enimbunan pasir harus lebih tinggi dari permukaan tanah agar terhindar dari aliran

    air ketika hujan.  enumpukan pasir hendaknya sedekat mungkin dengan lokasi

     pekerjaan agar lebih mudah mengambilnya.

    2.. SIAT 3 SIAT ISI/ +AN PENGUJIAN AGREGAT

    i!at H si!at agregat yang mempengaruhi mutu beton terdiri dari

    a. &entuk butiran dan keadaan permukaan

    2utiran agregat biasanya berbentuk bulat & agregat yg berasal dari sungai

  • 8/18/2019 Pertemuan 6 Teknologi Bahan Bangunan

    12/36

    o /emampuan agregat meliputi kekuatan tarik, tekan, lentur, geser dan elastisitas.

    ang paling dominant dan diperhatikan adalah kekuatan tekan dan elastisitas.

    o /ekuatan dan elastisitas agregat dipengaruhi oleh

    - jenis batuannya

    -susunan mineral agregat

    -struktur

  • 8/18/2019 Pertemuan 6 Teknologi Bahan Bangunan

    13/36

      2obot isi agregat pada beton berguna untuk klasi!ikasi perhitungan

     peren"anaan "ampuran beton.

    e. $orositas* kadar air dan daya serap air 

      Adalah jumlah kadar pori-pori yang ada pada agregat, baik pori-pori yang dapat

    tembus air maupun tidak yang dinyatakan dengan % terhadap volume agregat.

    orositas agregat erat hubungannya dengan 24 agregat, daya serap air, si!at kedap

    air dan modulus elastisitas.

      /adar air agregat adalah banyaknya air yang terkandung dalam agregat. Ada

    * jenis kadar air dalam agregat, yaitu &:) kadar air kering tungku, yaitu agregat

    yang benar-benar kering tanpa air. &+) /adar air kering udara, yaitu kondisi

    agregat yang permukaannya kering tetapi mengandung sedikit air dalam porinya

    sehingga masih dapat menyerap air. &() jenuh /ering ermukaan & saturated sur#ace+

    dry = ,,%), dimana agregat yang pada permukaannya tidak terdapat air tetapi di

    dalam butirannya sudah jenuh air. ada kondisi ini air yang terdapat dalam agregat

    tidak menambah atau mengurangi jumlah air yang terdapat dalam adukan beton. &*)

    /ondisi basah, yaitu kondisi dimana didalam butiran maupun permukaan agregat

     banyak mengandung air sehingga akan menyebabkan penambahan jumlah air pada

    adukan beton.

     'ering tungku 'ering udara ,,% &asah

      aya serap air adalah kemampuan agregat dalam menyerap air sampai dalam

    keadaan jenuh. aya serap air agregat merupakan jumlah air yang terdapat dalam

    agregat dihitung dari keadaan kering oven sampai dengan keadaan jenuh dan

    dinyatakan dalam %.

      aya serap air berhubungan dengan pengontrolan kualitas beton dan jumlah air 

    yang dibutuhkan pada beton.

    ()* &(

    T!k"ologi Ba#a" Ba"gu"a"Pusat Ba#a" A+ar da" !L!ar"i"g

    !erdinand !assa,ST,MT http"//www.mercubuana.ac.id

  • 8/18/2019 Pertemuan 6 Teknologi Bahan Bangunan

    14/36

     #. ,i#at 'ekal Agregat 

      Adalah kemampuan agregat untuk menahan terjadinya perubahan

    volumenya yang berlebihan akibat adanya perubahan kondisi !isik.

      enyebab perubahan !isik adanya perubahan "ua"a dari panas-dingin, beku-"air,

     basah-kering.

      Akibat !isik yang ditimbulkan pada beton adalah kerutan-kerutan stempat,

    retak-retak pada permukaan beton, pe"ah pada beton yang dapat membahayakan

    konstruksi se"ara keseluruhan.  i!at tidak kekal pada agregat ditimbulkan oleh adanya

    si!at porous pada agregat dan adanya lempung

  • 8/18/2019 Pertemuan 6 Teknologi Bahan Bangunan

    15/36

    ()* &*

    T!k"ologi Ba#a" Ba"gu"a"Pusat Ba#a" A+ar da" !L!ar"i"g

    !erdinand !assa,ST,MT http"//www.mercubuana.ac.id

  • 8/18/2019 Pertemuan 6 Teknologi Bahan Bangunan

    16/36

    2.4. SARAT AGREGAT &ENURUT SII5 AST& +AN S/ SNI

    2.4.1. Syarat &utu Agregat Untuk Bet6n ,yarat

     0utu menurut ,' ,!) , 3 1454 6 

     a. Agregat 7alus (pasir8

    :) 2utirannya tajam, kuat dan keras

    +) 2ersi!at kekal, tidak pe"ah atau han"ur karena pengaruh "ua"a.

    () i!at kekal, apabila diuji dengan larutan jenuh garam sul!at sebagai berikut

    a) 4ika dipakai atrium ul!at, bagian yang han"ur maksimum :+ %

     b) 4ika dipakai 6agnesium ul!at, bagian yang han"ur maksimum :0 %

    *) Agregat halus tidak boleh mengandung Cumpur & bagian yang dapat meleati

    ayakan 0,0'0 mm) lebih dari 5 %. Apabila lebih dari 5 % maka pasir harus di"u"i.

    5) 3idak boleh mengandung Gat organik, karena akan mempengaruhi mutu beton.

    2ila direndam dalam larutan ( % aE, "airan di atas endapan tidak boleh lebih

    gelap dari arna larutan pembanding.

    ') arus mempunyai variasi besar butir &gradasi) yang baik, sehingga rongganya

    sedikit. 6empunyai modulus kehalusan antara :,5-(,8. Apabila diayak dengan

    susunan ayakan yang ditentukan, harus masuk salah satu daerah susunan butir 

    menurut Gone :, +, ( atau * dan harus memenuhi syarat sebagai berikut

    a) sisa di atas ayakan *,8 mm, mak + % dari berat b) sisa

    di atas ayakan :,+ mm, mak :0 % dari berat ") sisa di atas

    ayakan 0,(0 mm, mak :5 % dari berat

    7) 3idak boleh mengandung garam

    b. Agregat Kasar (Kerikil) :

    :) 2utirannya tajam, kuat dan keras+) 2ersi!at kekal, tidak pe"ah atau han"ur karena pengaruh "ua"a.

    () i!at kekal, apabila diuji dengan larutan jenuh garam sul!at sebagai berikut

    a. 4ika dipakai atrium ul!at, bagian yang han"ur maksimum :+ %

     b. 4ika dipakai 6agnesium ul!at, bagian yang han"ur maksimum :0 %

    ()* &+

    T!k"ologi Ba#a" Ba"gu"a"Pusat Ba#a" A+ar da" !L!ar"i"g

    !erdinand !assa,ST,MT http"//www.mercubuana.ac.id

  • 8/18/2019 Pertemuan 6 Teknologi Bahan Bangunan

    17/36

    *) Agregat kasar tidak boleh mengandung Cumpur & bagian yang dapat meleati

    ayakan 0,0'0 mm) lebih dari : %. Apabila lebih dari : % maka kerikil harus

    di"u"i.

    5) 3idak boleh mengandung Gat organik dan bahan alkali yang dapat merusak beton.

    ') arus mempunyai variasi besar butir &gradasi) yang baik, sehingga rongganya

    sedikit. 6empunyai modulus kehalusan antara ' H 7,:0 dan harus memenuhi

    syarat sebagai berikut

    a. sisa di atas ayakan (8 mm, harus 0 % dari berat

     b. sisa di atas ayakan *,8 mm, 90 % - 98 % dari berat

    ". elisih antara sisa-sisa komulati! di atas dua ayakan yang berurutan, mak

    '0 % dan min :0 % dari berat.

    7) 3idak boleh mengandung garam.

     Syarat Mutu Agregat Menurut SII 0052!0 a.

     Agregat "alus

    :) usunan besar butir mempunyai modulus kehalusan antara +,50 H (,80.

    +) /adar Cumpur atau bagian butir lebih ke"il dari 70 mikron, mak 5 %

    () /adar Gat organi" ditentukan dengan larutan a-ul!at ( %, jika dibandingkan

    arna standar tidak lebih tua daripada arna standar.

    *) /ekerasan butir jika dibandingkan dengan kekerasan butir pasir pembanding yang

     berasal dari pasir karsa 2angka memberikan angka hasil bagi tidak lebih dari

    +,+0.

    5) i!at kekal diuji dengan larutan jenuh 1aram-ul!at

    a. 4ika dipakai atrium ul!at , bagian yg han"ur mak :0 %. b. 4ika dipakai 6agnesium ul!at, bagian yang han"ur mak :5 %.

    b. Agregat Kasar 

    :) usunan besar butir mempunyai modulus kehalusan antara ',0 H 7,:0.

    +) /adar Cumpur atau bagian butir lebih ke"il dari 70 mikron, mak : %.

    () /adar bagian yang lemah diuji dengan goresan batang tembaga, mak 5 %.

    *) i!at kekal diuji dengan larutan jenuh 1aram-ul!at

    ()* &

    T!k"ologi Ba#a" Ba"gu"a"Pusat Ba#a" A+ar da" !L!ar"i"g

    !erdinand !assa,ST,MT http"//www.mercubuana.ac.id

  • 8/18/2019 Pertemuan 6 Teknologi Bahan Bangunan

    18/36

    a. 4ika dipakai atrium ul!at , bagian yg han"ur mak :+ %.

     b. 4ika dipakai 6agnesium ul!at, bagian yang han"ur mak :8 %.

    5) 3idak bersi!at reakti! alkali, jika di dalam beton dengan agregat ini

    menggunakan semen yang kadar alkali sebagi a+E lebih besar dari 0,' %.

    ') 3idak boleh mengandung butiran panjang dan pipih lebih dari +0 % berat.

    7) /ekerasan butir ditentukan dengan bejana udello! dan dengan bejana Cos

    Angeles adalah sebagai berikut

    Tabel 2.1. Persyaratan /ekerasan Agregat Untuk Bet6n

    /elas dan 6utu 2eton

    /ekerasan dg bejana udello!,

     bg. an"ur menembus ayakan

    + mm, mak , %

    /ekerasan dg

     bejana geser Cos

    Angeles, bag

    han"ur menembus

    ayakan :,7 mm,

    mak, %?raksi 2utir 

    :9-(0 mm

    ?raksi 2utir 

    9,5-:9 mm

    2eton kelas @

    2eton kelas @@2eton kelas @@@

  • 8/18/2019 Pertemuan 6 Teknologi Bahan Bangunan

    19/36

    -#ntuk beton jenis lainnya :,0 %.

    *) Agregat halus bebas dari pengotoran Gat organi" yang merugikan beton.

    2ila diuji dengan larutan atrium ul!at dan dibandingkan dengan arna

    standar, tidak lebih tua dari arna standar. 4ika arna lebih tua maka agregat halus

    itu harus ditolak, ke"uali apabila

    a. Larna lebih tua timbul oleh adanya sedikit arang lignit atau yg sejenisnya.

     b. iuji dengan "ara melakukan per"obaan perbandingan kuat tekan mortar yg

    memakai agregat tersebut terhadap kuat tekan mortar yg memakai pasir standar silika, menunjukkan nilai kuat tekan mortar tidak kurang dari 95 % kuat tekan

    mortar memakai pasir standar. #ji kuat tekan mortar harus dilakukan sesuai dengan

    "ara A36 F87.

    5) Agregat halus yg akan dipergunakan untuk membuat beton yg akan

    mengalami basah dan lembab terus menerus atau yg berhubungan dg tanah basah, tidak 

     boleh mengandung bahan yg bersi!at reakti! terhadap alkali dalam semen, yg

     jumlahnya "ukup dapat menimbulkan pemuaian yg berlebihan di dalam mortar 

    atau beton. Agregat yang reakti! terhadap alkali boleh dipakai untuk membuat

     beton dengan semen yg kadar alkalinya dihitung sebagai setara atrium Eksida

    &a+E M 0,'58 / +E) tidak lebih dari 0,'0 % atau dengan penambahan yang dapat

    men"egah terjadinya pemuaian yang membahayakan akibat reaksi alkali agregat

    tersebut.

    ') i!at kekal diuji dengan larutan jenuh 1aram-ul!at

    a. 4ika dipakai atrium ul!at , bagian yg han"ur mak :0 %.

     b. 4ika dipakai 6agnesium ul!at, bagian yang han"ur mak :5 %.

    7) usunan besar butir &gradasi). Agregat halus harus mempunyai susunan besar butir 

    dalam batas-batas sebagai berikut

    ()* &

    T!k"ologi Ba#a" Ba"gu"a"Pusat Ba#a" A+ar da" !L!ar"i"g

    !erdinand !assa,ST,MT http"//www.mercubuana.ac.id

  • 8/18/2019 Pertemuan 6 Teknologi Bahan Bangunan

    20/36

    Tabel 2.2. Syarat Gra'asi Agregat Halus &enurut AST&

    #kuran Cubang Ayakan &mm) rosentase Colos /omulati! &%)

    9,5 :00

    *,75 95-:00

    +,(' 80-:00

    :,:8 50-85

    0,'0 +5-'0

    0,(0 :0-(0

    0,:5 +-:0

    agregat halus tidak boleh lebih mengandung bagian yang lolos lebih dari

    *5 % pada suatu ukuran ayakan dan tertahan pada ayakan berikutnya. 6odulus

    kehalusannya tidak kurang dari +,( dan tidak lebih dari (,:.

    b. Agregat Kasar 

    :) Agregat kasar yg akan dipergunakan untuk membuat beton yg akan

    mengalami basah dan lembab terus menerus atau yg berhubungan dg tanah basah, tidak 

     boleh mengandung bahan yg bersi!at reakti! terhadap alkali dalam semen, yg

     jumlahnya "ukup dapat menimbulkan pemuaian yg berlebihan di dalam mortar 

    atau beton. Agregat yang reakti! terhadap alkali boleh dipakai untuk membuat

     beton dengan semen yg kadar alkalinya dihitung sebagai setara atrium Eksida

    &a+E M 0,'58 / +E) tidak lebih dari 0,'0 % atau dengan penambahan yang dapat

    men"egah terjadinya pemuaian yang membahayakan akibat reaksi alkali agregat

    tersebut. yarat yang lain untuk agregat kasar seperti pada @@.

    ()* '/

    T!k"ologi Ba#a" Ba"gu"a"Pusat Ba#a" A+ar da" !L!ar"i"g

    !erdinand !assa,ST,MT http"//www.mercubuana.ac.id

  • 8/18/2019 Pertemuan 6 Teknologi Bahan Bangunan

    21/36

    2.4.2. Syarat &utu Agregat Untuk Bet6n As,al &enurut SNI 17$7 3 1898 3

     o 4enis engujian ersyaratan atuan

    6in 6a

    : Abrasi *0 %+ @mpa"t (0 %

    ( Frushing (0 %

    * 2erat @si adat

    5 2erat 4enis

    2ulk

    Apparent

    +.5

    +.5

    +.5

    ' enyerapan ( %

    7 and DNuivalent 50 %

    8 /elekatan 3erhadap aspal 95 %

    9 /epipihan +5 %

    :0 oundness a+E* :+ %

    :: Atterberg limit on lastis

    :+ 1umpalan Cempung 0.+5 %

    P E N G UJI A N S I A T : S I AT A G R E G AT

    Fara-"ara memeriksa si!at-si!at pasir

    a. #ntuk mengetahui kandungan tanah liat

  • 8/18/2019 Pertemuan 6 Teknologi Bahan Bangunan

    22/36

    #ntuk memeriksa agregat kasar ,kerikil alam dan batu pe"ah dilakukan sama seperti

     pengujian pada pasir ditambah dengan pemeriksaan kekerasan dan ketahanan aus.

    a) emeriksaan /ekerasan kerikil dilakukan dengan bejana udello!, bagian yang

    han"ur & tembus ayakan + mm) tidak boleh lebih dari (+ %

     b) emeriksaan ketahanan aus dilakukan dengan mesin uji aus O CE

    A1DCDP, bagian yang han"ur tidak boleh lebih dari 50 %.

    ") emeriksaan 2erat 4enis dan aya erap Air Agregat kasar.

    3ujuan dari pemeriksaan 24 ini adalah untuk menentukan jumlah agregat & volume

     padat ) dalam suatu "ampuran beton. emeriksaan 2erat jenis agregat dilakukan

    dengan "ara

      ambil 5 kg agregat kasar, kemudian "u"i agregat untuk menghilangkan lumpur.

      Fontoh agregat kemudian dikeringkan

  • 8/18/2019 Pertemuan 6 Teknologi Bahan Bangunan

    23/36

      2erat 4enis emu R A

      A C 

    aya erap Air R & A

     x:00 , dengan

     A

    A R 2erat "ontoh kering oven

    2 R 2erat "ontoh dalam kondisi F R berat

    dalam air.

    'b. 2.. engujian B* asir 'b. 2.2. engujian +aya 'b. 2.%. engujian BI Kerikil  

     Sera, Air  Agregat 

    'b. 2.-. engujian gradasi 'b. 2.5. engujian Kekerasan 'b. 2.&. engujian rgani/

     Agregat Agregat Im,urtis asir 

    BAHAN:BAHAN ANG &ERUGI/AN AGREGAT

      2ahan-bahan yang merugikan agregat adalah bahan-bahan yang mengganggu

     proses pengikatan dan pengerasan beton, mengurangi kekuatan serta berat isi beton,

    menyebabkan terkelupasnya beton dan mempengaruhi ketahanan beton terhadap karat.

    ()* '(

    T!k"ologi Ba#a" Ba"gu"a"Pusat Ba#a" A+ar da" !L!ar"i"g

    !erdinand !assa,ST,MT http"//www.mercubuana.ac.id

  • 8/18/2019 Pertemuan 6 Teknologi Bahan Bangunan

    24/36

      2ahan-bahan tersebut adalah

      2ahan-bahan padat yang menetap, seperti lempung, Cumpur dan abu.

    2ahan-bahan ini apabila terdapat dalam agregat dalam jumlah banyak, maka

    akan ada ke"enderungan penggunaan air yang banyak dalam "ampuran beton,

    sehingga mutu beton menjadi jelek. elain itu, bahan- bahan ini juga akan

    menghalangi pengikatan antara semen dan agregat.

      2ahan organi" dan humus, seperti daun-daun yg membusuk, humus, asam

    untuk menyamak, dll. 2ahan-bahan ini akan mengganggu proses hidrasi pada

     beton.

      1aram, seperti Fhlorida, sul!at, /arbonat dan ?os!at. 2ahan-bahan ini dapat

     bereaksi se"ara kimiai sehingga memperlambat atau merobah proses

     pengikatan semen, menurunkan kekuatan bahkan menghan"urkan beton. Apabila

    agregat mengandung Fhlorida lebih dari + % maka Fhlorida tersebut akan

    menyerap air dalam udara sehingga meningglkan noda putih pada permukaan

     beton. elain itu, jenis garam ini juga akan mnyebabkan karat pada tulangan

    sehingga retak-retak pada beton dan menyebabkan terurainya beton yang

     bersangkutan. ada kondisi yang demikian, beton tidak dapat diperbaiki lagi,

    karena serangan karat oleh Fhlorida berlangsung terus menerus tidak dapat

    di"egah.

      Agregat yang reakti! terhadap alkali, yaitu agregat yg mengandung silika reakti!,

     biasanya terdapat pada batuan "herts, batu kapur dan beberapa jenis batuan

     beku. 4enis agregat ini dapat bereaksi dengan alkali yang ada dalam emen dan

    membentuk gel-silika,sehingga agregat mengembang< membengkakdan

    menyebabkan timbulnya retak serta penguraian beton.

    2.7. GRA+ASI (SUSUNAN BUTIRAN* AGREGAT /ASAR +AN HAUS

    1radasi agregat adalah distribusi ukuran butiran dari agregat, baik agregat kasar 

    maupun halus. Agregat yang mempunyai ukuran seragam &sama) akan

    menghasilkan volume pori antar butiran menjadi besar. ebaliknya agregat yg

    mempunyai ukuran bervariasi mempunyai volume pori ke"il, dimana butiran ke"il

  • 8/18/2019 Pertemuan 6 Teknologi Bahan Bangunan

    25/36

    mengisi pori diantara butiran besar sehingga pori-porinya menjadi sedikit

    &kemampatannya tinggi). ada beton, dibutuhkan agregat yg mempunyai

    kemampatan tinggi sehingga volume porinya ke"il, maka dibutuhkan bahan ikat

    sedikit & bahan ikat mengisi pori diantara butiran agregat).

    1radasi agregat akan mempengaruhi si!at-si!at beton, baik beton segar maupun

     beton kaku, yaitu

    a. adabeton segar, gradasi agregat akan mempengaruh ikele"akan

    workability), jumlah air pen"ampur, si!at kohesi!, jumlah semen yang diperlukan,

     segregasi dan bleeding .

     b. ada beton kaku &beton keras), akan mempengaruhi kekuatan beton dan

    keaetannya &durabilitas).

    #ntuk mengetahui gradasi agregat dilakukan dengan "ara menggunakan hasil analisis

     pemeriksaan dengan menggunakan satu set ayakan. Ayakan dengan ukuran bukaan

     paling besar diletakkan paling atas dan yang paling halus diletakkan paling

     baah sebelum pan. #kuran bukaan ayakan

  • 8/18/2019 Pertemuan 6 Teknologi Bahan Bangunan

    26/36

    Ayakan standar yang biasa digunakan untuk agregat beton adalah satandar A36,

    2ritish tandar &2) dan @E. erbandingan ukuran ayakan dari ketiga standar 

    tersebut adalah

      Tabel 2.. Ukuran lubang Ayakan Stan'ar AST&5 BS 'an IS"

    A36 HD ::-70 &mm) 2 *:0-:9'9 &mm) @E &mm)

    :5+ :50 :+8

    7' 75 '*

    (8 (7,5 (+

    :9 +0 :'

    9,5 :0 8

    *,75 5 *

    +,(' +,(' +

    :,:8 :,:8 :

    0,'0 0,'0 0,50

    0,(0 0,(0 0,+5

    0,:5 0,:5 0,:+5

    0,075 0,075 0,0'+

     Mdulus Ke1alusan Butir (ineness Mdulus 3 M)

    6odulus kehalusan butir &angka kehalusan) adalah jumlah persen tertinggal komulati! 

     pada tiap-tiap ayakan dari suatu seri ayakan yang ukuran lubangnya berbanding dua

    kali lipat, dimulai dari ayakan berukuran lubang 0,:5 mm, dibagi

    :00.

    6akin besar nilai 6odulus alus 2utir &62) suatu agregat berarti semakin

     besar butiran agregatnya &semakin kasar). 62 pasir berkisar antara

    :,50 H (,8, kerikil sebesar 5,0 H 8,0. edangkan 62 dari "ampuran agregat halus dan

    kasar sebesar 5,0 H ',0.

    Fontoh perhitungan 62 agregat halus dan /asar dapat dilihat pada 3abel

    +.5 dan +.'. ari hasil analisa ayak agregat kasar dan halus diperoleh data sebagai

     berikut

  • 8/18/2019 Pertemuan 6 Teknologi Bahan Bangunan

    27/36

    +

      Tabel 2.6. Contoh Data Hasil Analisa Ayak

    #kuran$ubang

     %yakan &mm'

    Berat Tertinggal &gram'

     %gregat (asar %gregat )alus

    *+ 0  

    -. ++79  

    .,/ +':* 0

    0,+ 5: (,9

    1,0 5' ::,(

    -,1 '5,5

    ,/ +05,7

    ,* :58

    ,-2 *8,'

    pan 7

    3umlah   2 2

    erhitungan 6odulus alus 2utir &62) agregat halus disajikan pada 3abel +.8

    sebagai berikut

      Tabel 2.7. Perhitungan &HB Pasir

    #kuran

    Cubang

    Ayakan &mm)

    2erat 3ertinggal

    1ram ersen &%)

    ersen 3ertinggal

    /omulati! 

    (8 0 0 0

    :9 0 0 0

    9,' 0 0 0

    *,8 (,9 0,78 0,78

    +,* ::,( +,+' (,0*

    :,+ '5,5 :(,: :',:*

    0,' +05,7 *:,:* 57,+8

    0,( :58 (:,' 88,88

    0,:5 *8,' 9,7+ 98,'

     pan 7 :,* -

    4umlah 500 :00 +'*,7+

    4adi 6odulus alus 2utir &62) pasir R  +'*,7+

    :00,'*7+

  • 8/18/2019 Pertemuan 6 Teknologi Bahan Bangunan

    28/36

    7

      Tabel 2.9. Perhitungan &HB /erikil

    #kuran

    Cubang

    Ayakan &mm)

    2erat 3ertinggal

    1ram

    ersen

    &%)

    ersen 3ertinggal

    /omulati! (8 0 0 0

    :9 ++79 *5,58 *5,58

    9,' +':* 5+,+8 97,8'

    *,8 5: :,0+ 98,88

    +,* 5' :,:+ :00

    :,+   0 :00

    0,'   0 :00

    0,(   0 :000,:5   0 :00

     pan   0 -

    4umlah 5000 :00 7*+,(+

    4adi 6odulus alus 2utir &62) kerikil R

    7*+,(+

    :00,*+(+

     Syarat 'radasi Agregat "alus

    6enurut 2ritish tandard &2) memberikan syarat gradasi untuk pasir. /ekasaran pasir dibagi menjadi empat kelompok menurut gradasinya, yaitu pasir halus &Gone *),

    agak halus &Gone (), agak kasar &Gone +) dan kasar &Gone :) seperti pada 3abel +.9.

  • 8/18/2019 Pertemuan 6 Teknologi Bahan Bangunan

    29/36

       P  e  r  s  e  n   L  o   l  o  s     K    o    m    u     l    a     t     i     f     (     %     )

      TABE 2.8. GRA+ASI AGREGAT HAUS &ENURUT BS

    $ubang %yakan

    &mm'

    Persen berat butir yang $ewat %yakan

    4one 5 4one 55 4one 555 4one 56

    - - - - -

    0,+ - - - 2 -

    1,0 7 2 82 - +2 - 2 -

    -,1 * 8 22 82 - -

    , -2 7 *0 *2 2 8 + -

    ,* 2 7 1 + * -1 0 -2 2

    ,-2 - - - -2

      !ADA"# PA"#! $%&A #

    -,,

    +,

    /,

    -,,

    .2.,

    8,

    /,

    -,,

      0,

    1,  1,

      -,

      2

    *0*,

    -2

      ,-2 ,* , -,1 1,0 0,+ -,

    'kuran "arinan (mm)

  • 8/18/2019 Pertemuan 6 Teknologi Bahan Bangunan

    30/36

       P  e  r  s  e  n   T  e  m   b  u  s   K  o  m  u   l  a   t   i   f

       (   %   )

       P  e  r  s  e  n   T  e  m   b  u  s   K  o  m  u   l  a   t   i   f

       (   %   )

       P  e  r  s  e  n   T  e  m   b  u  s

       K  o  m  u   l  a   t   i   f

      !ADA"# PA"#! $&A ## 

    -,,

    .,

    +,8,

    /,

    2,

    0,

    *,

    1,

    -,

    ,

    .,

    2.

    22

    * *2

    -,

    +

    ,

    -,,

    82

    -,,

    .,

    -,,

      ,-2 ,* , -,1 1,0 0,+ -,

    'kuran "arinan (mm)

      !ADA"# PA"#! $&A ###

    -,,

    .,

    +,

    8,

    -,,

    .,+28.82

    -,,

    /,  2,

      0 0,

      *,

      1,

      - - -1

      ,

      ,-2 ,* , -,1 1,0 0,+ -,

    'kuran "arinan (mm)

      !ADA"# PA"#! $&A #

    -,,

    .,

    +,

    8,

    /,

    2,0,

    *,

    1,

    -,

    ,

    2,

    -2 -2

    ,

    -,,

    +,

    -,,

    .,

    -,,

    .2

    -,,

    .2

    -,,

      ,-2 ,* , -,1 1,0 0,+ -,

    'kuran "arinan (mm)

  • 8/18/2019 Pertemuan 6 Teknologi Bahan Bangunan

    31/36

     Syarat 'radasi Agregat Kasar 

    yarat gradasi agregat kasar &kerikil) menurut 2ritish tandar &2)

    disajikan pada 3abel +.:0 sebagai berikut

    TABE 2.1#. GRA+ASI /ERI/I &ENURUT BS

    $ubang %yakan&mm'

    Persen Berat Butir yang $ewat %yakan

    Besar Butir Maksimum

    0 mm 1 mm -1,2 mm

    0 2 - - -

    1 * 7 8 2 - -

    -1,2 -

    - - 7 *2 12 22 0 +20,+ 7 2 - -

    'radasi Agregat $am,uran

    #ntuk "ampuran beton dengan besar butir maksimum agregat sebesar *0 mm, (0 mm,

    +0 mm dan :0 mm, maka gradasi agregat &"ampuran pasir dan kerikil ) harus berada di

    dalam batas-batas seperti yang ter"antum dalam 3abel +.::a, +.::b,

    +.::" dan +.::d.

  • 8/18/2019 Pertemuan 6 Teknologi Bahan Bangunan

    32/36

       P  e  r  s  e  n

       $  o   l  o  s

         (    o    m    u     l    a     t     i     f     &     9

         '

    TA*+L 2.,,a. P+!"+& *'T#!A& -A& L+AT A-AKA& (%) '&T'K

    A!+AT D D#A/T+! /AK 01 //

    $ubang %yakan

    &mm' (ur:a - (ur:a 1 (ur:a * (ur:a 0

    *+ - - - -

    - 2 2 8 82

    , * 00 21

    0,+ 10 *1 0 08

    1,0 -+ 12 *- *+

    -,1 -1 -8 10 *

    , 8 -1 -8 1*

    ,* * 8 -- -2

    ,-2 1 2

      !ADA"# A!+AT CA/ P'!A& 'K'!A& / AK. 01 / /

    -,,

    .,

    +,

    8,

    /,

    2,

    0,

    *,

    1,

    -,

    ,

    ,-2 ,* , -,1 1,0 0,+ , - *+

    #kuran %yakan &mm'

    kur:a - kur:a 1 kur:a * kur:a 0

  • 8/18/2019 Pertemuan 6 Teknologi Bahan Bangunan

    33/36

       P  e  r  s  e  n

         $    o     l    o    s     (    o    m    u     l    a     t     i     f

    TA*+L 2.,,b. P+!"+& *'T#!A& -A& L+AT A-AKA& (%) '&T'K

    A!+AT D D#A/T+! /AK 1 //

    $ubang %yakan

    &mm' (ur:a - (ur:a 1 (ur:a *

    *+ - - -

    - 80 + *

    , 08 8 +1

    0,+ 1+ 21 8

    1,0 -+ 0 28

    -,1 - * 0

    , 1- *1

    ,* 0 -- -

    ,-2 - 0

      !ADA"# A!+AT CA/P'!A& *'T#!A& /AK. 1 mm

    -,,

    .,

    +,

    8,

    /,

    2,

    0,

    *,

    1,

    -,

    ,

    ,-2 ,* , -,1 1,0 0,+ , - *+

    #kuran ayakan

    (ur:a - (ur:a 1 (ur:a *

  • 8/18/2019 Pertemuan 6 Teknologi Bahan Bangunan

    34/36

       P  e  r  s  e  n

       $  o

       l  o  s

         (    o    m    u     l    a     t     i     f     &     9     '

    TA*+L 2.,,3. P+!"+& *'T#!A& -A& L+AT A-AKA& (%) '&T'K

    A!+AT D D#A/T+! /AK 21 //

    $ubang %yakan&mm' (ur:a - (ur:a 1 (ur:a * (ur:a 0

    - - - - -

    , 02 22 2 82

    0,+ * *2 01 0+

    1,0 1* 1+ *2 01

    -,1 - 1- 1+ *0

    , -0 1- 18

    ,* 1 * 2 -1

    ,-2 1

      ra4asi Areat Cam5uran *utiran /ak. 21 mm

    -,,

    .,

    +,

    8,

    /,

    2,

    0,*,

    1,

    -,

    ,

    ,-2 ,* , -,1 1,0 0,+ , - *+

    #kuran ayakan &mm'

    (ur:a - (ur:a 1 (ur:a * (ur:a 0

  • 8/18/2019 Pertemuan 6 Teknologi Bahan Bangunan

    35/36

       P  e  r  s

      e  n

       $  o   l  o  s

         (    o    m    u     l    a     t     i     f     &     9     '

    TA*+L 2.,,4. P+!"+& *'T#!A& -A& L+AT A-AKA& (%) '&T'K

    A!+AT D D#A/T+! /AK ,1 //

    $ubang %yakan&mm' (ur:a - (ur:a 1 (ur:a * (ur:a 0

    , - - - -

    0,+ * 02 82

    1,0 1 ** 0

    -,1 - 1 *8 0

    , -1 - 1+ *0

    ,* 0 + -0 1

    ,-2 - *

      ra4asi Areat Cam5uran *utiran mak. ,1 mm

    -,,

    .,

    +,

    8,

    /,

    2,

    0,

    *,

    1,

    -,

    ,

    ,-2 ,* , -,1 1,0 0,+ , - *+

    #kuran ayakan &mm'

  • 8/18/2019 Pertemuan 6 Teknologi Bahan Bangunan

    36/36