pertemuan 3

18
AUDIT TERHADAP SIKLUS PENDAPATAN PIUTANG USAHA PERTEMUAN 3 ADITYA HERMAWAN

description

guud

Transcript of pertemuan 3

Page 1: pertemuan 3

AUDIT TERHADAP

SIKLUS PENDAPATAN

PIUTANG USAHAP E R T E M U A N 3

A D I T YA H E R M AWA N

Page 2: pertemuan 3

SUB POKOK BAHASAN

• Deskripsi piutang• Prinsip akuntansi berterima umum dalam

penyajian piutang usaha di neraca• Tujuan pengujian substantif terhadap piutang

usaha• Program pengujian substantif terhadap

piutang usaha

Page 3: pertemuan 3

DESKRIPSI PIUTANG - DEFINISI

Kieso dan Weygandt : Receivables are claims held against customers and others for money, goods, or services.

Hadibroto : Piutang merupakan klaim terhadap pihak lain, apakah klaim tersebut berupa uang, barang atau jasa, untuk maksud akuntansi istilah dipergunakan dalam arti yang lebih sempit yaitu merupakan klaim yang diharapkan akan diselesaikan dengan uang

Page 4: pertemuan 3

DESKRIPSI PIUTANG - KLASIFIKASI

Piutang daganga. Wesel tagih atau notes receivablesb. Piutang usaha atau accounts receivables

Page 5: pertemuan 3

DESKRIPSI PIUTANG - KLASIFIKASI

Piutang bukan daganga.Penjualan surat berharga atau pemilik selain

barang dan jasa.b.Uang muka kepada pemegang saham, para

direktur, pejabat, karyawan dan perusahaan-perusahaan affiliasi.

c.Setoran-setoran kepada kreditur, perusahaan kebutuhan umum dan instansi-instansi lainnya.

Page 6: pertemuan 3

DESKRIPSI PIUTANG - KLASIFIKASI

Piutang bukan daganga.Setoran-setoran untuk menjamin pelaksanaan

kontrak atau pembayaran biaya.b.Tuntutan atas kerugian atau kerusakan.c.Saham yang masih harus disetor.d.Piutang deviden dan bunga.

Page 7: pertemuan 3

PENYAJIAN PIUTANG DI NERACA

1. Piutang dagang harus disajikan di dalam neraca sebesar jumlah yang diperkirakan dapat ditagih daridebitur pada tanggal neraca. Piutang dagang disajikan di dalam neraca dalam jumlah bruto dikurangi dengan taksiran kerugian tidak tertagihnya piutang.

2. Jika perusahaan tidak membentuk cadangan kerugian piutang dagang, harus dicantumkanpenjelasannya di dalam neraca bahwa saldo piutang dagang tersebut adalah jumlah bersih (neto).

Page 8: pertemuan 3

PENYAJIAN PIUTANG DI NERACA

1. Jika piutang dagang bersaldo material pada tanggal neraca, harus disajikan rinciannya di dalamneraca.

2. Piutang dagang yang bersaldo kredit (terdapat di dalam kartu piutang pada tanggal neraca harusdisajikan dalam kelompok utang lancar).

3. Jika jumlahnya material, piutang nondagang harus disajikan terpisah dari piutang dagang.

Page 9: pertemuan 3

PENGUJIAN SUBTANTIF TERHADAP PIUTANG USAHA

Tujuan:• Memperoleh keyakinan tentang keandalan

catatan akuntansi yang berkaitan dengan piutang usaha.

• Membuktikan keberadaan piutang usaha dan keterjadian transaksi yang berkaitan dengan piutang.

Page 10: pertemuan 3

PENGUJIAN SUBTANTIF TERHADAP PIUTANG USAHA

Tujuan:• Membuktikan kelengkapan transaksi dan

kelengkapan saldo piutang usaha.• Membuktikan hak kepemilikan• Membuktikan kewajaran penilaian• Membuktikan kewajaran penyajian dan

pengungkapan piutang usaha di neraca

Page 11: pertemuan 3

PENGUJIAN SUBTANTIF TERHADAP PIUTANG USAHA

Prosedur Audit Awal• Auditor membuktikan keandalan catatan

akuntansi piutang usaha yang diselenggarakan oleh klien, dengan cara mengusut saldo piutang usaha yang dicantumkan di neraca ke dalam akun piutang usaha yang diselenggarakan di dalam buku besar

• Membuktikan ketelitian penghitungan saldo akun piutang usaha di dalam buku besar

Page 12: pertemuan 3

PENGUJIAN SUBTANTIF TERHADAP PIUTANG USAHA

Prosedur Audit Awal• Membuktikan sumber pendebitan dan

pengkreditan akun piutang usaha di dalam buku besar ke dalam jurnal penjualan keluar dan jurnal retur penjualan, dan jurnal umum.

Page 13: pertemuan 3

PENGUJIAN SUBTANTIF TERHADAP PIUTANG USAHA

Prosedur AnalitisDalam prosedur analitis, auditor menghitung berbagai ratio: tingkat perputaran piutang usaha, ratio piutang usaha dengan aktiva lancar, rate of return on net sales, ratio kerugian piutang usaha dengan pendapatan penjualan bersih, ratio kerugian piutang usaha dengan piutang usaha yang sesungguhnya tidak tertagih.

Page 14: pertemuan 3

PENGUJIAN SUBTANTIF TERHADAP PIUTANG USAHA

Pengujian terhadap rincian transaksi• ¬ Memeriksa sampel transaksi piutang usaha

yang tercatat ke dokumen yang mendukung timbulnya piutang usaha

• ¬ Melakukan pengujian pisah batas (cutoff) transaksi penjualan, retur penjualan, dan transaksi penerimaan kas.

Page 15: pertemuan 3

PENGUJIAN SUBTANTIF TERHADAP PIUTANG USAHA

Pengujian rincian saldoDalam pengujian rincian saldo, auditor melakukan konfirmasi piutang usaha secara langsung antara pelanggan dan auditor.

Page 16: pertemuan 3

PENGUJIAN SUBTANTIF TERHADAP PIUTANG USAHA

Prosedur Penyajian dan pengungkapanDalam prosedur penyajian dan pengungkapan, auditor membandingkan penyajian laporan dengan prinsip akuntansi berterima umum (GAAP). Informasi mengenai hal ini diperoleh auditor dengan cara :• Memeriksa klasifikasi piutang usaha di neraca

ke dalam kelompok aktiva lancar dan aktiva tidak lancar

Page 17: pertemuan 3

PENGUJIAN SUBTANTIF TERHADAP PIUTANG USAHA

Prosedur Penyajian dan pengungkapan• Memeriksa jawaban konfirmasi bank • Memeriksa klasifikasi piutang ke dalam

kelompok piutang usaha dan piutang nonusaha

• Memeriksa kecukupan pengungkapan dan akuntansi untuk piutang antar pihak yang memiliki hubungan istimewa, piutang yang digadaikan atau dibebankan.

Page 18: pertemuan 3

PENGUJIAN SUBTANTIF TERHADAP PIUTANG USAHA

Prosedur Penyajian dan pengungkapan• Memeriksa surat representasi klien mengenai

piutang.