Pertemuan 3

6
KETENTRAMAN SUASANA KELAS BARU, #NBS_PERTEMUAN3 Nulis bareng sobatku di SDN 4 Sungguminasa sudah memasuki pertemuan ketiga sabtu ini tepatnya (15/9/2014). Hari yang selalu menjadi hari favoritku, karena dapat berbagi dan belajar bersama disetiap pertemuanku dengan anak-anak itu, sekaligus mengasah kreativitas menulis yang dapat memberikan kebiasaan positif bagi anak-anak maupun kakak relawan. Seperti biasa tepat sehari sebelum pertemuan dilaksanakan, ka afli dan ka athifah selalu setia menginfokan para anggota tim kami untuk tidak lupa datang ke sekolah tempat kami melaksanakan kegiatan NBS, menerima sms kakak-kakak ini saya kagum karena kesabaran dan kepedulian mereka, akhirnya tiap pertemuan anggota yang bertugas bakal tidak lupa membawa perlengkapan dan datang lebih rajin dari anggota lainnya ke sekolah. Itu artinya anggota yang bertugas harus cepat menyelesaikan tugasnya . Dan yang bertanggung jawab menyiapkan bahan pekan ini adalah saya. Sadar akan tanggung jawab, segera saya membuka laptop dan searching di google untuk mencari aneka masakan yang biasa dimasak oleh ibu yang menjadi tema menulis pada pertemuan pekan ini. Sekitar satu jam browsing di google akhirnya selesai juga tugas saya, beragam gambar sudah tercetak dan ada beberapa buku mewarnai juga yang saya siapkan untuk dijadikan reward besok, tapi belakangan akirnya buku mewarnai itu tidak jadi saya berikan karena kurang tepat untuk diberikan sepertinya kata kaka relawan lain yang ku tanyai pendapatnya saat berada di lokasi. Tiga minggu tak beretemu dengan anak-anak ini, saya langsung disambut dengan segudang rindu dan pertanyaan mereka, “Kakak

description

Keren deeh

Transcript of Pertemuan 3

KETENTRAMAN SUASANA KELAS BARU, #NBS_PERTEMUAN3Nulis bareng sobatku di SDN 4 Sungguminasa sudah memasuki pertemuan ketiga sabtu ini tepatnya (15/9/2014). Hari yang selalu menjadi hari favoritku, karena dapat berbagi dan belajar bersama disetiap pertemuanku dengan anak-anak itu, sekaligus mengasah kreativitas menulis yang dapat memberikan kebiasaan positif bagi anak-anak maupun kakak relawan.Seperti biasa tepat sehari sebelum pertemuan dilaksanakan, ka afli dan ka athifah selalu setia menginfokan para anggota tim kami untuk tidak lupa datang ke sekolah tempat kami melaksanakan kegiatan NBS, menerima sms kakak-kakak ini saya kagum karena kesabaran dan kepedulian mereka, akhirnya tiap pertemuan anggota yang bertugas bakal tidak lupa membawa perlengkapan dan datang lebih rajin dari anggota lainnya ke sekolah. Itu artinya anggota yang bertugas harus cepat menyelesaikan tugasnya . Dan yang bertanggung jawab menyiapkan bahan pekan ini adalah saya. Sadar akan tanggung jawab, segera saya membuka laptop dan searching di google untuk mencari aneka masakan yang biasa dimasak oleh ibu yang menjadi tema menulis pada pertemuan pekan ini. Sekitar satu jam browsing di google akhirnya selesai juga tugas saya, beragam gambar sudah tercetak dan ada beberapa buku mewarnai juga yang saya siapkan untuk dijadikan reward besok, tapi belakangan akirnya buku mewarnai itu tidak jadi saya berikan karena kurang tepat untuk diberikan sepertinya kata kaka relawan lain yang ku tanyai pendapatnya saat berada di lokasi.Tiga minggu tak beretemu dengan anak-anak ini, saya langsung disambut dengan segudang rindu dan pertanyaan mereka, Kakak Rinaaa!, kenapa baru datangki lagi kakak ? , Mana kakak yang lain kak ?, Kakak bawa apaki itu kakak? sahut-menyahut mereka menimpali pertanyaan tanpa meberiku kesempatan untuk menjawab. Senang melihat mereka yang menyambutku dengan senyum ceria, muncul juga perasaan lain saat melihat sekeliling sekolah dan menengok ke beberapa kelas belum ada kakak relawan lain yang datang. Wah sepinya, kenapa belum ada yang datang? Jangan sampai saya yang ngajar sendirian ini, gumamku dalam hati, cemas. Akhirnya setelah duduk sekitaran setengah jam bersama anak-anak kelas 4B yang setia menemani saya menunggu, datang juga ka athifah dan menyapaku sambil bertanya heran Mana teman2 relawan yang lain ? mana ica, rin ?. Akh, kurang tau juga kak kalau yang lain, tapi kalau ica lagi ada kegiatan kampus jelasku ke kak athifah. Tak lama ka athifah datang, terlihat juga ka Hendra yang datang entah darimana disusul ka afli beberapa menit kemudian. Kelaspun dimulai.Setelah menyuruh semua anak-anak untuk masuk dan duduk, muncul sesuatu yang baru di pertemuan ketiga kami ini. Dan sesuatu itu muncul dari kak hendra yang berinisiatif untuk membagi kelas menjadi dua karena kebetulan ada kelas kosong yang sekaligus menjadi sebuah solusi untuk mengatasi kekurangan relawan yang hadir pada pertemuan hari itu, supaya lebih mudah ngaturnya juga jelas kak hendra. Kelaspun dibagi, kak athifah dan saya mengajar kelas 4A, ka hendra dan ka afli mengajar kelas 4B. Tulis-menulispun dimulai di kelas kami, ka athifah memberikan arahan kepada mereka tentang tema hari ini sambil memperlihatkan sebuah gambar, siapa yang tinggal sama orang tuanya dirumah ?, biasanya ibunya masak apa saja kalau sarapan pagi? umpan kak atifah untuk menarik perhatian anak-anak yang masih rusuh dan menjelaskan secara tak langsung pada mereka tentang tema hari ini.

(ka athifah sedang membawakan tema tulisan masakan ibu)Dan benar saja, solusi untuk membagi dua kelas ini memberikan sedikit ruang pada anak-anak terutama anak laki-laki untuk tidak berbuat hal-hal diluar kendali kami seperti pertemuan sebelumnya, joget dan nyanyi massal, gendang meja dan kursi, mengganggu teman, berkeliaran keliling kelas, semua gangguan itu dapat terminimalisir sangat akurat dengan hanya dua orang anggota relawan saja. Akh, coba seperti ini kemarin gumamku , jika saja ada lebih banyak relawan yang hadir seperti biasanya pasti akan lebih optimal. Ternyata anak-anak ini hanya perlu ruang individual mereka sendiri yang lebih luas, mereka yang biasanya ribut dengan mencari perhatian dari tingkah-tingkah mereka, dengan ruang kelas mereka yang lebih luas, anak-anak ini dapat memilih tempat belajarnya sendiri dengan tidak saling berdesakan memaksa satu meja yang seharusnya diperuntukkan untuk dua orang menjadi empat orang seperti biasanya.

(Tampak tenang, Ruslan(kiri) dan Diki(kanan) mengerjakan tulisannya)Saat itu juga, sayapun bisa dengan cepat melihat mana anak yang dapat mengerjakan tulisannya sendiri dan mana anak yang membutuhkan perhatian lebih dari kami saat mengerjakan tulisannya. Semoga pengalaman mereka mengenyam pendidikan dengan gaya pembelajaran seperti biasanya tidak mereka alami sampai tamat nanti, harapku.Dan setelah hampir jam pulang datang seorang relawan, beberapa anak kembali riuh menyambut kakak relawan yang datang itu, kakak iqballlll !!! , iqbal datang dengan senyum khasnya yang menampilkan sebagian gigi depannya sambil mengeluarkan aura ketampanannya. Akhirnya, tak terasa kelas yang damai ini berakhir juga, anak-anak dapat menyelesaikan tulisannya dengan cepat sebelum waktunya, banyak dari mereka yang mengerjakan tulisannya dengan baik dan kreatif pula.

Dan dari kertas-kertas yang telah dikumpulkan, saya, ka athifah dan iqbal mengumpulkan semua anak-anak untuk dokumentasi terakhir.

Maka pada hari itu, sabtu (15/9/2014) jam 12.50 wita, berakhir juga pertemuan ketiga kami di SDN 4 Sungguminasa. Menyenangkan, melelahkan dan selalu memberikan tantangan, itu yang kami dapatkan dari setiap pertemuan dengan anak-anak itu . Tetap semangat untuk para sobat relawan!