Pertemuan 3

6
Pertemuan-3 Penggunaan Sistem Manajemen Biaya untuk efisiensi Manajemen Biaya adalah suatu bentuk akuntansi manajemen yang memungkinkan sebuah bisnis untuk memprediksi pengeluaran yang akan datang dan untuk membantu mengurangi kemungkinan akan melebihi anggaran. Metode manajemen biaya yang canggih seperti Activity Based Costing (ABC) banyak diterapkan pada perusahaan – perusahaan dunia. ABC membantu perusahaan mengurangi distorsi yang disebabkan oleh sistem penentuan harga pokok tradisional, sehingga dengan ABC dapat diperoleh biaya produk yang lebih akurat. ABC menyediakan pandangan yang jelas bagaimana perusahaan membedakan produk, jasa dan aktivitas yang memberikan kontribusi dalam jangka panjang. Activity Based Management Activity Based Management (ABM) adalah pengelolan aktivitas untuk meningkatkan nilai yang diterima oleh pelanggan dan untuk meningkatkan laba melalui peningkatan nilai ( value) tersebut. Dengan Activity Based Management (ABM), suatu perusahaan dapat melakukan evaluasi biaya dan nilai ( value ) darn suatu aktivitas proses sehingga akan terjadi

description

Akuntansi Manajemen

Transcript of Pertemuan 3

Pertemuan-3Penggunaan Sistem Manajemen Biaya untuk efisiensi

Manajemen Biaya adalah suatu bentuk akuntansi manajemen yang memungkinkan sebuah bisnis untuk memprediksi pengeluaran yang akan datang dan untuk membantu mengurangi kemungkinan akan melebihi anggaran. Metode manajemen biaya yang canggih seperti Activity Based Costing (ABC) banyak diterapkan pada perusahaan perusahaan dunia. ABC membantu perusahaan mengurangi distorsi yang disebabkan oleh sistem penentuan harga pokok tradisional, sehingga dengan ABC dapat diperoleh biaya produk yang lebih akurat. ABC menyediakan pandangan yang jelas bagaimana perusahaan membedakan produk, jasa dan aktivitas yang memberikan kontribusi dalam jangka panjang.Activity Based ManagementActivity Based Management(ABM) adalah pengelolan aktivitas untuk meningkatkan nilai yang diterima oleh pelanggan dan untuk meningkatkan laba melalui peningkatan nilai (value) tersebut.Dengan Activity Based Management (ABM), suatu perusahaan dapat melakukan evaluasi biaya dan nilai (value) darn suatu aktivitas proses sehingga akan terjadi perbaikan posisi kompetitif dan meningkatnya efisiensi proses.

Activity Based Management (ABM) ini merupakan pendekatan manajemen yang berfokus untuk dapat :1. Meningkatkan nilai yang diterima oleh pelanggan dari setiap aktivitas yang dilakukan.2. Menentukan aktivitas perusahaan yang merupakan aktivitas value added dan aktivitasnon-value added.3. Meningkatkan value added activity dan mengurangi bahkan menghilangkan non-valueadded activity.4. Memperbaiki laba dengan memberikan nilai pelanggan.Kegunaan Activity Based ManagementAdapun sebuah perusahaan menggunakan Activity Based Management(ABM) inidengan maksud untuk:1. Mengurangi harga produk dan mengoptimalkan desain produk.2. Mengurangi biaya-biaya perusahaan.3. Membantu perusahaan dalam mempertimbangkan peluang bisnis baru.Cost of QualityBiaya kualitas adalah merupakan suatu kelompok biaya yang terdiri dari beberapa elemen biaya. Elemen-elemen biaya yang tergolong sebagai biaya kualitas ada yang berasal dari dalam perusahaan dan ada yang berasal dari luar perusahaan. Biaya kualitas yang berasal dari dalam perusahaan adalah biaya kualitas yang terjadi sehubungan dengan upaya menjaga agar kualitas produk yang dihasilkan dan pelayanan yang diberikan sesuai dengan standard yang sudah ditetapkan. Sedangkan biaya kualitas yang berasal dari luar perusahaan adalah biaya kualitas yang timbul setelah produk atau jasa sampai kepada konsumen. Kerangka terbaik untuk memahami biaya kualitas adalah mengklasifikasikannya ke dalam empat kualitas:1. Biaya pencegahanBiaya pencegahan ini merupakan biaya yang timbul sehubungan dengan usaha-usaha untuk mencegah terjadinya produk cacat atau rusak misalnya biaya untuk mengidentifikasi dan menghilangkan penyebab kerusakan agar tidak terulang kembali.2. Biaya penilaianBiaya yang terjadi untuk menentukan apakah produk sesuai dengan standar kualitas yang telah ditentukan. Yang termasuk biaya ini adalah semua biaya yang tibul sehubungan kengan kegiatan pemeriksaan dan monitoring seperti misalnya gaji controler, administrasi pemeriksaan dan monitoring, dll.3. Biaya kegagalan internalBiaya yang terjadi karena ketidaksesuaian produk yang dihasilkan dengan standar dan terdeteksi sebelum produk dipasarkan.4. Biaya kegagalan eksternalBiaya yang terjadi karena produk gagal memenuhi persyaratan dan baru diketahui setelah produk dipasarkan.

Just in TimeJust In Time adalah suatu keseluruhan filosofi operasi manajemen dimana segenap sumber daya, termasuk bahan baku dan suku cadang, personalia, dan fasilitas dipakai sebatas dibutuhkan. Tujuannya adalah untuk mengangkat produktifitas dan mengurangi pemborosan. Just In Time didasarkan pada konsep arus produksi yang berkelanjutan dan mensyaratkan setiap bagian proses produksi bekerja sama dengan komponen-komponen lainnya. Tenaga kerja langsung dalam lingkungan Just In Time dipertangguh dengan perluasan tanggung jawab yang berkontribusi pada pemangkasan pemborosan biaya tenaga kerja, ruang dan waktu produksi.Metode produksi Just In time mensyaratkan tidak adanya persediaan bahan baku karena bahan baku dan suku cadang dijadwalkan untuk sampai ke pabrik dari pemasok hanya pada saat dibutuhkan saja. JIT dapat diterapkan dalam berbagai bidang fungsional perusahaan seperti misalnya pembelian, produksi, distribusi, administrasi dan sebagainya.Prinsip dasar Just In Time adalah peningkatan kemampuan perusahaan secara terus menerus untuk merespon perubahan dengan minimisasi pemborosan. Terdapat empat aspek pokok dalam konsep Just In Time yaitu: Menghilangkan semua aktifitas atau sumber-sumber yang tidak memberikan nilai tambah terhadap produk atau jasa. Komitmen terhadap kualitas prima. Mendorong perbaikan berkesinambungan untuk meningkatkan efisiensi. Memberikan tekanan pada penyederhanaan aktivitas dan peningkatan visibilitas aktivitas yang memberikan nilai tambah.

Lean Production and AccountingPendekatan sistematis untuk mengidentifikasikan dan mengeliminasi pemborosan/waste melalui perbaikan berkesinambungan dengan aliran produk berdasarkan kehendak konsumen (pulll system) dalam mengejar kesempurnaan. Pull System dikenal juga dengan Just In Time ( JIT ) atau Produksi Tepat waktu.

Waste didefiniskan sebagai segala aktivitas pemakaian sumber daya (resources) yang tidak memberikan nilai tambah (value added) pada produk. Pada dasarnya semua waste yang terjadi berhubungan erat dengan dimensi waktu. JIT mendefinisikan ada 8 jenis waste yang tidak memberikan nilai dalam proses bisnis atau manufaktur, antara lain adalah sebagai berikut (Liker, 2006):1) Produksi berlebihan (overproduction)2) Menunggu (Waiting)3) Transportasi (transportation)4) Memproses secara keliru/berlebihan (Inefficient Process)5) Work In Process (WIP)6) Gerakan yang tidak perlu (unnecessary motion)7) Produk cacat (defective product)8) Kreativitas karyawan yang tidak dimanfaatkan (Underutilizing People)Sumber: Anthony A. Atkinson, Robert S Kaplan, Ella Mae Matsumura, S. Mark Young.2009. Manajemen Akuntansi: Jilid 1 edisi 5. Indeks.Jakarta