Pertanyaan Tutorial Trisakti Tht

3
Pertanyaan 1. Bagaimana membedakan infeksi faringitis bakteri dan virus secara klinis 2. Apakah pembesaran tonsil pada tonsillitis dapat mengalami regresi spontan 3. Mengapa diberikan kortikosteroid pada faringitis bakteri 4. Apakah diperlukan pemberian antibiotic profilaksis untuk faringitis virus 5. Apa saja indikasi tonsilektomi pada tonsillitis 6. Bagaimana membedakan tonsillitis akut dan kronik 7. Apa saja komplikasi dari tonsillitis 8. Mengapa pada tonsillitis kronik kripta tampak melebar 9. Apa perbedaan tonsillitis folikularis dan lakunaris Jawaban 1. Secara klinis sulit untuk membedakan infeksi faringitis akibat virus dan bakteri. Keduanya memiliki tanda dan gejala klasik yang hampir sama, namun pada umumnya infeksi faringitis akibat bakteri seperti streptococcus memiliki gejala yang lebih berat daripada infeksi virus misalnya yang paling sering rhinovirus contohnya gejala demam lebih tinggi pada faringitis bakteri. Sedangkan pada faringitis virus biasanya disertai disertai dengan konjungtivitis, dan demam yang tidak tidak terlalu tinggi (low-grade fever). Namun gejala demam tidak dapat dijadikan patokan mutlak karena faringitis virus dapat juga dibarengi infeksi sekunder oleh bakteri. 2. Pembesaran tonsil akibat peradangan pada umumnya dapat mengalami regresi spontan apabila penyebabnya diatasi secara tuntas dan dilakukan pencegahan terhadap eksaserbasi infeksi. Namun karena tonsil merupakan jaringan limfoid yang merupakan salah satu barier pertahanan terhadap infeksi maka gangguan pada tonsil menyebabkan penurunan system imun sehingga pasien dengan tonsillitis cenderung mengalami infeksi berulang yang lama

description

tutorial

Transcript of Pertanyaan Tutorial Trisakti Tht

Page 1: Pertanyaan Tutorial Trisakti Tht

Pertanyaan

1. Bagaimana membedakan infeksi faringitis bakteri dan virus secara klinis2. Apakah pembesaran tonsil pada tonsillitis dapat mengalami regresi spontan3. Mengapa diberikan kortikosteroid pada faringitis bakteri4. Apakah diperlukan pemberian antibiotic profilaksis untuk faringitis virus5. Apa saja indikasi tonsilektomi pada tonsillitis6. Bagaimana membedakan tonsillitis akut dan kronik7. Apa saja komplikasi dari tonsillitis8. Mengapa pada tonsillitis kronik kripta tampak melebar9. Apa perbedaan tonsillitis folikularis dan lakunaris

Jawaban

1. Secara klinis sulit untuk membedakan infeksi faringitis akibat virus dan bakteri. Keduanya memiliki tanda dan gejala klasik yang hampir sama, namun pada umumnya infeksi faringitis akibat bakteri seperti streptococcus memiliki gejala yang lebih berat daripada infeksi virus misalnya yang paling sering rhinovirus contohnya gejala demam lebih tinggi pada faringitis bakteri. Sedangkan pada faringitis virus biasanya disertai disertai dengan konjungtivitis, dan demam yang tidak tidak terlalu tinggi (low-grade fever). Namun gejala demam tidak dapat dijadikan patokan mutlak karena faringitis virus dapat juga dibarengi infeksi sekunder oleh bakteri.

2. Pembesaran tonsil akibat peradangan pada umumnya dapat mengalami regresi spontan apabila penyebabnya diatasi secara tuntas dan dilakukan pencegahan terhadap eksaserbasi infeksi. Namun karena tonsil merupakan jaringan limfoid yang merupakan salah satu barier pertahanan terhadap infeksi maka gangguan pada tonsil menyebabkan penurunan system imun sehingga pasien dengan tonsillitis cenderung mengalami infeksi berulang yang lama kelamaan akan menyebabkan terjadinya peradangan kronik tonsil yang pada akhirnya lebih sulit mengalami regresi kecuali dengan tindakan operatif.

3. Pemberian kortikosteroid pada umumnya ditujukan untuk mengurangi gejala dan tanda seperti nyeri dan tanda inflamasi faring terutama apabila gejala peradangan berat, gejala yang ringan umumnya cukup diberikan analgetika misalnya obat kumur atau antiseptic.

4. ……………..5. Indikasi tonsilektomi antara lain :

Serangan tonsillitis lebih dari tiga kali per tahun walaupun telah mendapatkan terapi adekuat

Tonsil hipertrofi yang menimbulkan maloklusi gigi dan menyebabkan gangguan pertumbuhan orofasial

Sumbatan jalan napas yang berupa hipertrofi tonsil dengan sumbatan jalan napas, sleep apnea, gangguan menelan, gangguan berbicara dan cor pulmonale

Page 2: Pertanyaan Tutorial Trisakti Tht

Rhinitis dan sinusitis yang kronis, peritonsilitis, abses peritonsil yang tidak berhasil hilang dengan pengobatan

Napas bau yang tidak berhasil dengan pengobatan Tonsillitis berulang yang disebabkan oleh bakteri grup A Streptococcus beta hemoliticus Hipertrofi tonsil yang dicurigai adanya keganasan Otitis media efusa/otitis media supuratif

6. …………..7. …………….8. Karena proses peradangan berulang maka epitel mukosa dan jaringan limfoid terkikis sehingga

pada proses penyembuhan jaringan limfoid diganti oleh jaringan parut yang akan mengalami pengerutan sehingga kripti melebar.

9. Tonsil dibungkus oleh suatu kapsul yang sebagian besar berada pada fossa tonsil yang terfiksasi oleh jaringan ikat longgar. Tonsil terdiri dari banyak jaringan limfoid yang disebut folikel. Setiap folikel memiliki kanal/saluran yang ujungnya bermuara pada permukaan tonsil. Muara tersebut tampak sebagai lubang yang disebut kripta. Saat folikel mengalami peradangan tonsil akan membengkak atau membentuk eksudat yang akan mengalir melalui kanal/saluran kemuadian keluar dan akan mengisi kripta yang tampak sebagai kotoran putih/kuning ( detritus). Detritus sendiri terdiri atas kumpulan leukosit PMN, bakteri yang mati dan epitel tonsil yang terlepas. Tonsillitis akut dengan kotoran yang jelas disebut tonsillitis folikularis. Tonsillitis akut dengan detritus yang menyatu kemudian membentuk kanal-kanal disebut tonsillitis lakunaris.