Pert.14 Mineral

14
MINERAL DAN FUNGSINYA BAGI TERNAK MINERAL - Dibutuhkan dalam jumlah realtif kecil peranan sangat strategis - Tidak dapat disintesis dalam tubuh ternak harus tersedia dalam ransum - Kandungan mineral pada bahan pakan sangat bervariasi

description

weg

Transcript of Pert.14 Mineral

Page 1: Pert.14 Mineral

MINERAL DAN FUNGSINYA BAGI TERNAK

MINERAL - Dibutuhkan dalam jumlah realtif kecil peranan sangat strategis - Tidak dapat disintesis dalam tubuh ternak harus tersedia dalam ransum - Kandungan mineral pada bahan pakan sangat bervariasi - Sumber mineral dapat dari organik dan anorganik - Konsentrasi dalam tubuh hewan 3 – 5 %

Page 2: Pert.14 Mineral

FUNGSI UMUM MINERAL

Membentuk bagian dari kerangka tubuh , gigi, dan hemoglobin.Mempertahankan keseimbangan asam basa yang tepat dalam

cairan tubuh.Mempertahankan tekanan osmotik seluler yang diperlukan

dalam transfer zat-zat makanan melalui selaput sel.Mempertahankan keasaman yang tepat dari getah pencernaan

sedemikian rupa sehingga enzim pencernaan dapat bekerja sesuai diperlukan.

Mempertahankan kontraksi yang tepat dari urat daging, terutama kontraksi jantung dan memainkan peranan penting dalam berfungsinya urat syaraf secara normal.

Ada hubungan dengan fungsi vitamin dalam pembentungan tulang.

Meningkatkan pertumbuhan dan aktifitas enzim.Berperan dalam proses metabolisme.

Page 3: Pert.14 Mineral

KLASIFIKASI MINERALMINERAL MAKRO dan MINERAL MIKRO

MINERAL MAKRO Kalsium (Ca)Phospor (P)Magnesium (Mg)Natrium (Na)Kalium (K)Clor (Cl)Sulfur (S)

MINERAL MIKRO ia)Kobal (Co)Tembaga (Cu)Yodium (I)Besi (Fe)Mangan (Mn)Molibdenum (Mo)Selenium (Se)Seng (Zn)

Page 4: Pert.14 Mineral

MINERAL Ca dan P

Mineral Ca berhubungan erat dengan mineral P dan vitamin D terutama dalam pembentukan tulang.

Rasio Ca dan P yang menghasilkan penampilan ternak yang optimum adalah 1,5 : 1 dan 2 : 1 ternak ruminansia dapat lebih toleran pada rasio yang lebih tinggi.

70% abu tubuh adalah Ca dan P, 99% Ca dalam tulang dan gigi, sedangkan P 80% dalam tulang dan gigi.

Ca diperlukan untuk pembentukan dan pemeliharaan tulang dan gigi, pembekuan darah, memelihara integritas membran, kontraksi otot dan fungsi jantung.

Ca juga berfungsi sebagai aktifator beberapa enzim penting seperti esterase, acid phosphatase, kholin esterase, ATP-ase dan suksinat dehidrogenase.

P berfungsi dalam metabolisme karbohidrat dan lemak

Page 5: Pert.14 Mineral

Lanjutan Mineral Ca dan P

Terjadi pertukaran Ca dan P yang terus menerus pada tulang dan jaringan lunak ± 1 % setiap hari.

Bila Ca yang dikonsumsi tidak cukup untuk kebutuhan maka ternak dapat menggunakan cadangan Ca pada tulang rawannya (vertebrae, kepala, rahang dan iga). Hal ini penting pada waktu bunting dan laktasi.

Hormon parathyroid dan vitamin D berhubungan erat dengan mekanisme mobilisasi Ca

Penyerapan Ca dan P sangat tergantung pada ketersediaan vitamin D, walaupun ketersediaan mineral Ca dan P optimum namun tanpa vitamin D kedua mineral ini tidak akan diserap.

Page 6: Pert.14 Mineral

Lanjutan

Absorbsi dan Eksresi Ca dan PAbsorbsi terjadi diusus halus . Eksresi yang utama adalah melalui feces dan urine, tapi Ca juga dieksresikan pada air susu. Jumlah yang diserap tergantung pada sumbernya, rasio Ca dan P, pH usus halus, level Ca dan P dalam ransum dan ketersediaan vitamin D.

Penumpukan dan Mobilisasi Ca dan PTulang tidak saja sebagai rangka, tetapi juga sebagai gudang Ca dan P yang dapat dimobilisasikan pada suatu waktu jika asimilasi mineral-mineral ini tidak cukup menutupi kebutuhan tubuh. Tulang tidak saja sebagai tempat penumpukan Ca dan P selama pertumbuhan tetapi juga suatu proses penyimpanan dan mobilisasi yang terjadi sepanjang hidup.

Page 7: Pert.14 Mineral

MINERAL Mg

Merupakan mineral terbanyak ketiga setelah Ca dan P. 50% terdapat dalam tulang dan selebihnya dalam jaringan lunak seperti

hati dan otot serta dalam sel darah merah. Ke butuhan Mg akan naik bila kadar Cadan P tinggi dalam ransum Kadar Mg pada ternak dewasa konstan berbeda dengan Ca dan P. Mg dalam tulang sifatnya mobil dalam arti bila kadar Mg ransum

rendah, maka Mg dalam tulang dapat dilepas ke dalam jaringan lunak dan cairan tubuh.

Fungsi Mg- Sebagai aktifator berbagai enzim , yang spesifik adalah mengaktifkan

enzim-enzim pengantar P dari ATP ke ADP.- Sintesis protein, asam nukleat, nukleotida ,lipid dan karbohidrat.- Kontraksi otot- Berfungsinya urat syaraf- Bagian yang esensial dari tulang dan gigi

Page 8: Pert.14 Mineral

Lanjutan Mineral Mg

Metabolis :Mg dapat diserap ± 30% dari bahan makanan dalam bentuk garam Mg yang mudah larut. Adanya asam fitat dan mineral P yang tinggi dalam ransum mengurangi penyerapannya. Eksresi melalui feces dan urin.

Suplemen MgMgO, MgCO3 dan MgSO4

Page 9: Pert.14 Mineral

Na, K dan Cl Sebagian besar berada pada cairan tubuh dan jaringan lunak. Fungsi utamanya adalah mempertahankan tekanan osmosa dan

keseimbangan asam basa sel. Dibutuhkan secara terus menerus tetapi tidak disimpan, sehingga jika

berada dalam jumlah besar dalam tubuh akan dikeluarkan dengan cepat.

Tubuh punya kemampuan untuk pengadaannya dengan mengurangi /memperkecil pengeluaran.

Defisiensi mineral ini menurunkan selera makan. Pada sapi perah yang berproduksi tinggi, ketersediaan mineral ini

dalam sangat perlu.

Sulfur (S)

Mineral S merupakan mineral yang sangat penting yang mempengaruhi proses fermentasi dalam rumen, karena mineral S meningkatkan aktifitas mikroba rumen.

Page 10: Pert.14 Mineral

Lanjutan mineral S

Merupakan komponen dari beberapa senyawa organik yang penting seperti asam amino sistin, sistein dan methionin.

Metabolisme S pada ternak ruminansia paralel dengan metabolisme nitrogen yang merupakan komponen utama pembentuk protein.

Mineral S sangat diperlukan oleh mikroba rumen untuk sintesis asam amino mengandung S untuk membentuk protein selnya.

Mineral S juga dibutuhkan oleh mikroba rumen untuk sintesis vitamin thiamin dan biotin serta koenzim (CoASH).

Proses metabolisme yang menyangkut pertumbuhan dan kenaikan bobot badan , aktifitas enzim maupun hormon sangat membutuhkan asam amino esensial yaitu methionin yang merupakan asam amino mengandung S.

Asam amino methionin sangat diperlukan pada proses awal sintesis protein dalam sel mikroba, maka ketersediaan S dapat meningkatkan pertumbuhan mikroba rumen.

Suplai S yang cukup dalam ransum dapat meningkatkan degradasi selulosa dalam rumen karena S dapat menstimulasi pertumbuhan bakteri selulolitik, protozoa siliata dan fungi rumen.

Page 11: Pert.14 Mineral

Lanjutan mineral S Pemanfaatan S oleh mikroba rumen sangat tergantung pada

ketersediaan Nitrogen. Rasio N : S untuk efisiensi pertumbuhan mikroba rumen berkisar antara

10-14: 1 untuk domba dan antara 14-15 : 1 untuk sapi. Ternak ruminansia dapat memanfaatkan S organik dan organik sebagai

sumber mineral S. Metabolisme S pada ternak ruminansia dapat diklasifikasikan ke dalam 2

sistim yaitu sistim organik yang digunakan dalam rumen untuk mensintesis asam amino mengandung S dan sistim anorganik yaitu pemanfaatan S dalam bentuk sulfat aktif.

Didalam rumen protein oleh mikroba rumen akan difermentasi menjadi amonia dan sulfida.

Bila ransum mengandung protein berlebih , maka amonia dan sulfida dibuang. dan bila protein pakan rendah , amonia dan sulfid dipergunakan secara efisien oleh mikroba rumen untuk sintesis protein selnya.

Bila NPN ditambah dalam ransum, maka status S harus betul-betul dipertimbangkan karena akan meningkatkan kebutuhan S bagi mikroba rumen.

Page 12: Pert.14 Mineral

Mineral Mikro yang Penting Bagi Mikroba Rumen Cobalt (Co)

- Berperan penting pada pertumbuhan/perkembangan bakteri rumen.- Defisiensi Co dalam ransum menurunkan jumlah dan tipe bakteri dalam

rumen.- Defisiensi Co sering terjadi pada ternak yang merumput pada padang

pengembalaan yang tanahnya miskin Co.- Co juga penting untuk pertumbuhan dan kesehatan ternak- Co merupakan bagian dari vitamin B12.- Mikroba rumen dapat mensintesis vitamin B12 asal cukup Co.

Fe dan CuDiperlukan dalam jumlah kecil , diperlukan dalam pembentukan Haemoglobin. Defisiensi mineral ini menyebabkan Amemia.

Page 13: Pert.14 Mineral

Seng (Zn)

Zn merupakan unsur yang esensial bagi ternak. Mineral ini banyak terlibat dalam beberapa metabolisme yang

ditandai dengan adanya beberapa enzim yang diaktivasi oleh mineral seng.

Zn berfungsi sebagai aktivator dari banyak enzim . Zn diperlukan dalam sistim enzim sebagai metalloenzim, antara lain

polimerase DNA, peptidase karboksi A dan B dan fosfatase alkalin, NADH, superoksid dismutase dan carbonic anhydrase. Enzim-enzim tersebut masing-masing berperan dalam proliferasi DNA yang selanjutnya berpengaruh pada sintesis protein, pencernaan protein, absorbsi asam amino,dan metabolisme energi.

Suplementasi Zn dapat meningkatkan pertumbuhan mikroba rumen yang pada akhirnya meningkatkan degradasi pakan dalam rumen.

Seng mempengeruhi pertumbuhan, perkembangan, fungsi reproduksi, pembentukan darah dan tulang dan metabolisme asam nukleat, protein dan karbohidrat.

Page 14: Pert.14 Mineral

Lanjutan mineral Zn

Absorbsi, Metabolisme dan eksresi mineral seng.

-Seng diabsorbsi terutama pada bagian atas usus halus dan permukaan mukosa jaringan rumen, abomasum.

- Ternak ruminansia mengabsorbsi 20-40% seng pakan dan pada ternak muda absorbinya lebih tinggi.- Intensitas absorbsi seng dipengaruhi oleh phospor, kadmium, tembaga dan vitamin D, dimana faktor-faktor terseut memperpanjang proses metabolisme.- Seng dieksresikan melalui feces 65-85% dan 1% melalui urine