Persoalan kusus

7
AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN 2 “Persoalan Khusus” Oleh: Rizky Nurul Chasanah 11.03.3933 Dosen: Dra Sri Purwati W.W MBA

Transcript of Persoalan kusus

Page 1: Persoalan kusus

AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN 2

“Persoalan Khusus”

Oleh: Rizky Nurul Chasanah11.03.3933

Dosen: Dra Sri Purwati W.W MBA

Page 2: Persoalan kusus

Pembelian saham langsung dari perusahaan anak.

Bentuk saham - saham yang dijual oleh perusahaan ( anak )dapat berupa saham dalam portepel maupun saham-saham yangdikeluarkan dalam rangka terjadi emisi saham. Hal ini dilakukan untukmemperoleh posisi control pada perusahaan lain melalui pemilikansaham-sahamnya.

Apabila hal ini terjadi maka saldo modal ( hak-hak pemegangsaham ) perusahaan anak bertambah dengan jumlah harga yangdibayar untuk saham-saham yang dijual tersebut. Oleh sebab ituapabila neraca konsolidasi disusun oleh perusahaan induk, makaeliminasi terhadap hak-hak pemilikan pada perusahaan anak bertitiktolak dari saldo modal setelah penjualan saham terakhir itu.

Page 3: Persoalan kusus

Perusahaan Anak Memiliki Lebih dari Satu Jenis Saham

Ada beberapa jenis modal saham prioritas, yang satu sama lainmempunyai akibat pengaruh yang berbeda - beda khususnya dilihatdari segi hak-hak penyertaannya :

Saham Prioritas, tidak kumulatif dan tidak berpartisipasi yaitu Hakpemilikan atau klaim terhadap kekayaan bersih perusahaan darisaham prioritas ini terbatas hanya sebesar nilai nomina ( nilai yangditetapkan ); sedangkan saldo laba yang ditahan seluruhnyamerupakan bagian dari para pemegang saham biasa. Sebaliknyasaldo deficit seluruhnya menjadi tanggungan para pemegang sahambiasa pula. Hak atas pembagian laba terbatas pada jumlah hakpreferensinya untuk tahun buku yang bersangkutan; dan tidak adahak atas laba apabila perusahaan menderita kerugian.

Page 4: Persoalan kusus

Lanjutan....

Saham prioritas, kumulatip tidak berpartisipasi yaitu Saham prioritas ini memiliki hak /

klaim terhadap kekayaan bersih sebesar nilai nominal ( nilai yang ditetapkan ) jika semua

deviden yang menjadi haknya sampai dengan tanggal terkhir dibagikan. Apabila ada deviden

yang menunggak dalam suatu tahun buku, maka hak atas deviden harus diperhitungkan dulu

dari saldo laba yang ditahan baru kemudian sisanya dianggap sebagai haknya para pemegang

saham biasa.

Saham prioritas, tidak kumulatip berpartisipasi penuh yaitu Hak deviden hanya diperoleh

apabila perusahaan mendapatkan laba, sedangkan jika perusahaan menderita rugi tidak

mempunyai hak atas deviden dalam tahun buku yang bersangkutan. Yang dimaksud dengan

beraprtisipasi adalah apabila dari laba yang diperoleh dalam suatu periode akuntansi setelah

diperhitungkan bagian deviden kepada para pemegang saham Prioritas dengan persentase

yang ditentukan dan kepada para pemegang saham biasa dengan persentase yang sama

masih ada sisanya; maka sisa laba tersebut masih harus dibagi kepada masing-masing

kelompok pemegang saham sesuai dengan besarnya partisipasi modal saham prioritas

terhadap jumlah modal yang ditetapkan. Pada jenis saham ini semua deficit yang terjadi

menjadi tanggung jawab pemegang saham biasa.

Sham prioritas, komulatip berpartisipasi penuh yaitu Saham prioritas yang disamping

memiliki hak/klaim terhadap kekayaan bersih seperti halnya saham-saham prioritas yang lain,

juga memiliki hak atas laba yang komulatif serta mempunyai hak atas partisipasinya didalam

jumlah modal yang ditetapkan terhadap sisa laba jika ada.

Page 5: Persoalan kusus

Saham bonus ( stock deviden ) yang dibagikan oleh perusahaan anak

Apabila saham bonus dibagikan oleh perusahaan anak,

maka pada perusahaan anak terjadi perubahan posisi modalnya,

karena hal ini berarti terjadi perubahan status dari sebagian

saldo laba yang ditahan menjadi modal statutair. Namun

demikian dilihat dari perusahaan induk dan para pemegang

saham lainnya pembagian bonus saham ini tidak mempengaruhi

proporsi pemilikannya, kecuali terhadap adanya tambahan

jumlah lembar saham yang dimilikinya.

Page 6: Persoalan kusus

Laba ( rugi ) dari transaksi antar perusahaan yang berafiliasi (Inter Company Profit).

Selama diantara perusahaan yang berafiliasi sebagaiunit usaha masih tetap melanjutkan usahanya masing-masing,maka tidak merupakan suatu hal yang mistahil jika diantaraunit-unit usaha tersebut melakukan jual-beli berupa barang /jasa yang dihasilkan maupun harta tak bergerak untuk fasilitaspabriknya.

Di dalam laporan keungan yang dikonsolidasi, laba(rugi) serta kenaikan ( penurunan ) nilai barang, jasa maupunharta tak bergerak yang telah diakui oleh masing - masingpihak harus dihapuskan ( eliminasi ).

Page 7: Persoalan kusus

TERIMAKASIH