Persiapan Pemakaian Serah Terima Dengan Sbar

2
PERSIAPAN PEMAKAIAN SERAH TERIMA DENGAN SBAR Masalah sering ditemukan berkaitan dengan komunikasi dan informasi yang tidak jelas / kurang lengkap pada saat operan jaga, maka dari itu metode serah terima atau operan jaga harus di desain sedemikian rupa, metode yang di pakai SBAR dengan point meliputi : P-VITALS P : problem sama dengan masalah keperawatan V : vital sign = tanda – tanda vital termasuk manajemen nyeri I : infasif atau injeksi (pasang infus,NGT, kateter,drain. T : treatment = isisnya tentang hal – hal yang harus dilakukan A : asesmen hal yang diharapkan = asesmen atau hasil yang diharapkan dari asuhan keperawatan atau kebidanan L : legal : hal yang berkaitan dengan lembar persetujuan operasi, pengisian rekam medik S : safety = keamanan dan keselamatan 1. Data yang di tulis hrs yang up date untuk serah terima 2. Isi identitas dengan lengkap 3. Cara pengisisan : Situation ( S ) Di isi dengan masalah keperawatan yang terjadi dan harus di selesaikan, sesuai dengan data dari asuhan keperawatan atau kebidanan yang di buat Backgraund ( B ) Di isi dengan keluhan / kondisi pasien GCS /kesadaran, tanda – tanda vital terbaru, resiko dari pasien jatuh/ dikubitus, tindakan apa yang telah dilakukan pada shif tersebut, kondisi mobilisasi/posisi tidur, nutrisi / diet pasien, observasi yang hrus di kerjakan, hasil laborat yang abnormal, advist injeksi, advist obat oral. Asesmen ( A ) Hasil yang diharapkan dari tindakan keperawatan / kebidanan Rekomendasi R ) Intervensi yang harus di tindak lanjuti, untuk shif berikutnya. 4. Setiap lembar 1 pasien selalu harus ada nama penerima dan yang memberi operan 5. Mohon kepala ruang melakukan kontrol dan evaluasi. 6. Setelah memakai SBAR buku operan tidak ada dan lembar operan jaga tidak ada juga.

description

sbar

Transcript of Persiapan Pemakaian Serah Terima Dengan Sbar

Page 1: Persiapan Pemakaian Serah Terima Dengan Sbar

PERSIAPAN PEMAKAIAN SERAH TERIMA DENGAN SBAR

Masalah sering ditemukan berkaitan dengan komunikasi dan informasi yang tidak jelas / kurang lengkap pada saat operan jaga, maka dari itu metode serah terima atau operan jaga harus di desain sedemikian rupa, metode yang di pakai SBAR dengan point meliputi : P-VITALS

P : problem sama dengan masalah keperawatan

V : vital sign = tanda – tanda vital termasuk manajemen nyeri

I : infasif atau injeksi (pasang infus,NGT, kateter,drain.

T : treatment = isisnya tentang hal – hal yang harus dilakukan

A : asesmen hal yang diharapkan = asesmen atau hasil yang diharapkan dari asuhan keperawatan atau kebidanan

L : legal : hal yang berkaitan dengan lembar persetujuan operasi, pengisian rekam medik

S : safety = keamanan dan keselamatan

1. Data yang di tulis hrs yang up date untuk serah terima 2. Isi identitas dengan lengkap 3. Cara pengisisan :

Situation ( S )Di isi dengan masalah keperawatan yang terjadi dan harus di selesaikan, sesuai dengan data dari asuhan keperawatan atau kebidanan yang di buat

Backgraund ( B )Di isi dengan keluhan / kondisi pasienGCS /kesadaran, tanda – tanda vital terbaru, resiko dari pasien jatuh/ dikubitus, tindakan apa yang telah dilakukan pada shif tersebut, kondisi mobilisasi/posisi tidur, nutrisi / diet pasien, observasi yang hrus di kerjakan, hasil laborat yang abnormal, advist injeksi, advist obat oral.

Asesmen ( A )Hasil yang diharapkan dari tindakan keperawatan / kebidanan

Rekomendasi R ) Intervensi yang harus di tindak lanjuti, untuk shif berikutnya.

4. Setiap lembar 1 pasien selalu harus ada nama penerima dan yang memberi operan5. Mohon kepala ruang melakukan kontrol dan evaluasi.6. Setelah memakai SBAR buku operan tidak ada dan lembar operan jaga tidak ada juga. 7. Mohon di kerjakan