PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP AKSESIBILITAS DINAS...

130
PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP AKSESIBILITAS DINAS PERPUSTAKAAN DAN ARSIP DAERAH (DPAD) KOTA TANGERANG SELATAN Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan (S.IP) Oleh : MAISA FAJRIAH NIM. 11140251000079 PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA TAHUN 1441 H/2020 M

Transcript of PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP AKSESIBILITAS DINAS...

Page 1: PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP AKSESIBILITAS DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51317/... · 2020. 7. 14. · i ABSTRAK Maisa Fajriah (11140251000079). Persepsi

PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP AKSESIBILITAS

DINAS PERPUSTAKAAN DAN ARSIP DAERAH (DPAD)

KOTA TANGERANG SELATAN

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu

Perpustakaan (S.IP)

Oleh :

MAISA FAJRIAH

NIM. 11140251000079

PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN

FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

TAHUN 1441 H/2020 M

Page 2: PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP AKSESIBILITAS DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51317/... · 2020. 7. 14. · i ABSTRAK Maisa Fajriah (11140251000079). Persepsi
Page 3: PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP AKSESIBILITAS DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51317/... · 2020. 7. 14. · i ABSTRAK Maisa Fajriah (11140251000079). Persepsi
Page 4: PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP AKSESIBILITAS DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51317/... · 2020. 7. 14. · i ABSTRAK Maisa Fajriah (11140251000079). Persepsi
Page 5: PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP AKSESIBILITAS DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51317/... · 2020. 7. 14. · i ABSTRAK Maisa Fajriah (11140251000079). Persepsi

i

ABSTRAK

Maisa Fajriah (11140251000079). Persepsi Pemustaka Terhadap

Aksesibilitas Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah (DPAD)

Kota Tangerang Selatan di bawah bimbingan Nuryudi, MLIS.

Program Studi Ilmu Perpustakaan, Fakultas Adab dan

Humaniora, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta, 2020.

Tujuan penelitian ini dilakukan untuk mengetahui persepsi pemustaka

terhadap aksesibilitas Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah (DPAD) Kota

Tangerang Selatan. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif

dengan pendekatan kuantitatif dan metode pengambilan data dengan

menggunakan kuesioner. Populasi dari penelitian ini merupakan pemustaka

Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah (DPAD) Kota Tangerang Selatan yang

berjumlah 450 orang, kemudian penulis menarik sampel sebanyak 10% dari

populasi tersebut yang berjumlah 45 orang. Sampel yang digunakan dalam

penelitian ini menggunakan teknik Insidential Sampling. Hasil penelitian

menunjukan bahwa persepsi pemustaka terhadap lokasi perpustakaan adalah

positif, dengan memperoleh skor 2,86. Persepsi pemustaka terhadap

prasarana lokasi perpustakaan adalah positif, dengan memperoleh skor 2,92.

Persepsi pemustaka terhadap gedung perpustakaan adalah positif, dengan

memperoleh skor 2,87. Persepsi pemustaka terhadap tata ruang perpustakaan

adalah positif, dengan memperoleh skor 2,95. Berdasarkan hasil penelitian,

persepsi pemustaka terhadap aksesibilitas DPAD Kota Tangerang Selatan

secara keseluruhan adalah positif dengan skor 2,90 skor ini berada pada skala

interval 2,52 – 3,27.

Kata Kunci: persepsi, pemustaka, perpustakaan umum, aksesibilitas

Page 6: PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP AKSESIBILITAS DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51317/... · 2020. 7. 14. · i ABSTRAK Maisa Fajriah (11140251000079). Persepsi

ii

ABSTRACT

Maisa Fajriah (11140251000079). User Perception of The Accessibility

South Tangerang Department Library and Regional Archives

(DPAD) guided of Nuryudi, MLIS. Science Library, Faculty

Literature and Humanities, Syarif Hidayatullah State Islamic

University of Jakarta, 2020.

The purpose of this study was conducted to determine the user's perception

of the accessibility South Tangerang Department Library and Regional

Archives (DPAD). This research uses descriptive research with a quantitative

approach and data collection methods using a questionnaire. The population

of this study is library users and the DPAD of South Tangerang, amounting

to 450 peoples, then the writer draws a sample of 10% of the population of

45 peoples. The sample used in this study used the technique of Insidential

Sampling. The results showed that the user's perception of the library location

was positive, with a score of 2.86. The perception of users to the library

location infrastructure is positive, with a score of 2.92. The perception of

users to the library building is positive, with a score of 2.87. The perception

of visitors to the library layout is positive, with a score of 2.95. Based on the

results of the study, users perceptions of the accessibility of DPAD South

Tangerang as a whole are positive with a score of 2.90, this score is on an

interval scale of 2.52 - 3.27.

Keywords: perception, user, public library, accessibility

Page 7: PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP AKSESIBILITAS DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51317/... · 2020. 7. 14. · i ABSTRAK Maisa Fajriah (11140251000079). Persepsi

iii

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Dengan menyebut nama Allah Swt Yang Maha Pengasih lagi Maha

Penyayang, penulis haturkan puji syukur yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,

dan inayah-Nya sehingga skripsi dengan judul “Persepsi Pemustaka Terhadap

Aksesibilitas Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah (DPAD) Kota Tangerang

Selatan” dapat diselesaikan dengan baik.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih sangat jauh dari kata sempurna.

Hal tersebut didasari pada keterbatasan waktu, tenaga, maupun pengetahuan dari

penulis. Akan tetapi penulis berupaya semaksimal mungkin untuk memberikan

yang terbaik kepada pembaca khususnya Jurusan Ilmu Perpustakaan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta. Bantuan dan partisipasi telah diberikan oleh berbagai pihak

dalam penyelesaian skripsi ini. Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan

ucapan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. Amany Lubis, Lc, MA, selaku Rektor UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

2. Saiful Umam, M.A., Ph.D, selaku Dekan Fakultas Adab dan Humaniora

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Ibu Siti Maryam, M.Hum, selaku Ketua Program Studi Ilmu Perpustakaan.

4. Bapak Amir Fadhilah, S.Sos, M.Si, selaku Sekretaris Program Studi Ilmu

Perpustakaan.

5. Bapak Nuryudi, MLIS, selaku dosen pembimbing penulis yang telah

meluangkan waktu, tenaga, dan pikirannya untuk membantu mengarahkan,

dan memberi masukan serta semangat kepada penulis dalam menyelesaikan

skripsi ini.

6. Seluruh Bapak dan Ibu dosen Program Studi Ilmu Perpustakaan yang telah

memberikan ilmu yang bermanfaat selama penulis melaksanakan

perkuliahan.

Page 8: PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP AKSESIBILITAS DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51317/... · 2020. 7. 14. · i ABSTRAK Maisa Fajriah (11140251000079). Persepsi

7. Pihak Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah (DPAD) Kota Tangerang

Selatan yang telah mengizinkan penulis melaksanakan penelitian dan

memberikan data yang penulis butuhkan.

8. Orang tua penulis, Bapak Ahmad Yani dan Ibu Listati yang selalu

memberikan kasih sayang, semangat dan doa setiap saat sehingga penulis

dapat menyelesaikan skripsi ini.

9. Kakak dan adik penulis, Manarul dan Randa yang selalu memberi dukungan

dan keceriaan dalam menyelesaikan skripsi ini.

10. Kepada para sahabat, Marisya, Oka, Fidya, Amalia, Fitry, Meri, Tika, Yully,

Lia, Indah, Inna, Ria dan Shintya. Terima kasih untuk kebersamaan, doa,

semangat dan keceriaan yang kita lalui bersama selama menyusun skripsi

ini.

11. Kepada teman-teman KKN 53 Liga Cerdik, terima kasih atas waktu dan

pengalaman yang berharga selama satu bulan mengabdi.

12. Kepada teman-teman kelas C Indah dan Jurusan Ilmu Perpustakaan

angkatan 2014. Semoga setiap langkah dipermudah sampai akhir masa

perkuliahan dan sukses di masa depan.

Terima kasih untuk semua pihak yang telah membantu penulis dalam

menyelesaikan tugas akhir ini yang tidak bisa penulis sebutkan satu per satu. Hanya

doa dan ucapan terima kasih yang dapat penulis sampaikan. Semoga Allah Swt

membalas semua kebaikan kalian. Amin.

Jakarta, Januari 2020

Page 9: PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP AKSESIBILITAS DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51317/... · 2020. 7. 14. · i ABSTRAK Maisa Fajriah (11140251000079). Persepsi

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK .............................................................................................................. i

ABSTRACT ........................................................................................................... ii

KATA PENGANTAR .......................................................................................... iii

DAFTAR TABEL .............................................................................................. viii

DAFTAR GAMBAR .............................................................................................. x

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xi

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah....................................................................................... 1

B. Pembatasan Masalah ............................................................................................ 6

C. Perumusan Masalah .............................................................................................. 6

D. Tujuan Penelitian .................................................................................................. 6

E. Manfaat Penelitian ................................................................................................ 6

F. Definisi Istilah ....................................................................................................... 7

G. Penelitian Terdahulu ............................................................................................. 7

H. Sistematika Penulisan ........................................................................................... 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA .......................................................................... 11

A. Perpustakaan Umum ........................................................................................... 11

1. Pengertian Perpustakaan Umum .................................................................. 11

2. Tujuan Perpustakaan Umum ......................................................................... 12

3. Fungsi Perpustakaan Umum ......................................................................... 14

4. Tugas Perpustakaan Umum .......................................................................... 15

B. Perpustakaan Kabupaten/Kota .......................................................................... 16

1. Pengertian Perpustakaan Kabupaten/Kota .................................................. 16

2. Tugas Perpustakaan Kabupaten/Kota .......................................................... 16

3. Fungsi Perpustakaan Kabupaten/Kota ......................................................... 17

C. Aksesibilitas Perpustakaan ................................................................................ 18

1. Lokasi Perpustakaan ...................................................................................... 18

2. Prasarana .......................................................................................................... 21

3. Karakteristik Demografi ................................................................................ 23

Page 10: PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP AKSESIBILITAS DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51317/... · 2020. 7. 14. · i ABSTRAK Maisa Fajriah (11140251000079). Persepsi

4. Motivasi ........................................................................................................... 23

5. Spesifikasi Fisik Fasilitas .............................................................................. 24

6. Sumber Daya Manusia ............................................................................... 31

D. Persepsi................................................................................................................. 35

1. Pengertian Persepsi ........................................................................................ 35

2. Indikator Persepsi ........................................................................................... 36

3. Proses Terbentuknya Persepsi ...................................................................... 37

4. Faktor Yang Mempengaruhi Persepsi ......................................................... 38

BAB III METODE PENELITIAN ..................................................................... 40

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian ....................................................................... 40

B. Populasi dan Sampel........................................................................................... 41

C. Sumber Data ........................................................................................................ 42

D. Teknik Pengumpulan Data ................................................................................ 42

E. Teknik Pengolahan Data .................................................................................... 43

F. Teknik Analisis Data .......................................................................................... 44

G. Uji Validitas dan Reabilitas ............................................................................... 47

H. Waktu dan Tempat Penelitian ........................................................................... 49

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................................... 50

A. Profil Objek Penelitian ....................................................................................... 50

1. Sejarah Singkat Perpustakaan ....................................................................... 50

2. Visi dan Misi ................................................................................................... 51

3. Tujuan Pokok .................................................................................................. 51

4. Struktur Organisasi......................................................................................... 52

5. Koleksi Bahan Pustaka .................................................................................. 53

6. Sistem dan Jenis Layanan Perpustakaan ..................................................... 53

7. Fasilitas Perpustakaan .................................................................................... 56

8. Jam Layanan dan Alamat Perpustakaan ...................................................... 58

B. Hasil Penelitian ................................................................................................... 59

1. Identitas Responden ....................................................................................... 59

2. Hasil Penelitian Persespi Pemustaka Terhadap Aksesibilitas Dinas

Perpustakaan dan Arsip Daerah (DPAD) Kota Tangerang Selatan ........ 61

Page 11: PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP AKSESIBILITAS DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51317/... · 2020. 7. 14. · i ABSTRAK Maisa Fajriah (11140251000079). Persepsi

C. Rekapitulasi Persepsi Pemustaka Terhadap Aksesibilitas Dinas Perpustakaan

dan Arsip Daerah (DPAD) Kota Tangerang Selatan ..................................... 82

1. Rekapitulasi Persepsi Pemustaka Terhadap Lokasi DPAD Kota

Tangerang Selatan .......................................................................................... 82

2. Rekapitulasi Persepsi Pemustaka Terhadap Prasarana Lokasi DPAD Kota

Tangerang Selatan .......................................................................................... 83

3. Rekapitulasi Persepsi Pemustaka Terhadap Gedung Dinas DPAD Kota

Tangerang Selatan .......................................................................................... 84

4. Rekapitulasi Persepsi Pemustaka Terhadap Tata Ruang DPAD Kota

Tangerang Selatan .......................................................................................... 85

D. Pembahasan ......................................................................................................... 86

1. Persepsi Pemustaka Terhadap Lokasi DPAD Kota Tangerang Selatan .. 86

2. Persespsi Pemustaka Terhadap Prasarana Lokasi DPAD Kota Tangerang

Selatan ............................................................................................................. 88

3. Persepsi Pemustaka Terhadap Gedung DPAD Kota Tangerang Selatan 89

4. Persepsi Pemustaka Terhadap Tata Ruang DPAD Kota Tangerang Selatan

.......................................................................................................................... 92

BAB V PENUTUP ................................................................................................ 92

A. Simpulan .............................................................................................................. 92

B. Saran ..................................................................................................................... 93

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 95

LAMPIRAN

BIODATA PENULIS

Page 12: PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP AKSESIBILITAS DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51317/... · 2020. 7. 14. · i ABSTRAK Maisa Fajriah (11140251000079). Persepsi

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 3. 1 Hasil Uji Validitas ...................................................................................... 47

Tabel 3. 2 Hasil Uji Reliabilitas .................................................................................. 49

Tabel 3. 3 Waktu Penelitian ........................................................................................ 49

Tabel 4. 1 Jenis Kelamin Responden .......................................................................... 59

Tabel 4. 2 Usia Responden.......................................................................................... 59

Tabel 4. 3 Pekerjaan Responden ................................................................................. 60

Tabel 4. 4 Lokasi Gedung DPAD Kota Tangerang Selatan ........................................ 61

Tabel 4. 5 Jarak Perpustakaan dengan Sekolah atau Lembaga Pendidikan Lain ........ 62

Tabel 4. 6 Waktu Tempuh dari Tempat Tinggal Pemustaka ...................................... 63

Tabel 4. 7 Waktu Tempuh dari Tempat Bekerja atau Sekolah Pemustaka ................. 64

Tabel 4. 8 Kemudahan Mencapai Perpustakaan dengan Angkutan Umum ................ 66

Tabel 4. 9 Kondisi Jalan Utama Menuju Perpustakaan .............................................. 67

Tabel 4. 10 Kondisi Pedestrian Menuju Perpustakaan................................................ 68

Tabel 4. 11 Tampilan Gedung Perpustakaan .............................................................. 69

Tabel 4. 12 Kondisi Halaman atau Taman Perpustakaan ........................................... 70

Tabel 4. 13 Lahan Parkir Perpustakaan....................................................................... 71

Tabel 4. 14 Area Penerimaan (Lobby) ........................................................................ 72

Tabel 4. 15 Tempat Penitipan Barang (Locker) Perpustakaan .................................... 73

Tabel 4. 16 Tempat Ibadah.......................................................................................... 74

Tabel 4. 17 Toilet Perpustakaan .................................................................................. 75

Tabel 4. 18 Fasilitas Akses Pengguna Disabilitas ....................................................... 76

Tabel 4. 19 Ruang Baca Perpustakaan ........................................................................ 77

Tabel 4. 20 Ruang Koleksi Perpustakaan ................................................................... 78

Tabel 4. 21 Tata Ruang Perpustakaan ......................................................................... 79

Tabel 4. 22 Tata Letak Rak Koleksi ........................................................................... 80

Tabel 4. 23 Tata Letak Meja dan Kursi....................................................................... 81

Page 13: PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP AKSESIBILITAS DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51317/... · 2020. 7. 14. · i ABSTRAK Maisa Fajriah (11140251000079). Persepsi

Tabel 4. 24 Rekapitulasi Skor Persepsi Pemustaka Terhadap Lokasi DPAD Kota

Tangerang Selatan ................................................................................... 82

Tabel 4. 25 Rekapitulasi Skor Persepsi Pemustaka Terhadap Prasarana Lokasi DPAD

Kota Tangerang Selatan ........................................................................... 83

Tabel 4. 26 Rekapitulasi Skor Persepsi Pemustaka Terhadap Gedung DPAD Kota

Tangerang Selatan ................................................................................... 84

Tabel 4. 27 Rekapitulasi Skor Persepsi Pemustaka Terhadap Tata Ruang DPAD Kota

Tangerang Selatan ................................................................................... 85

Tabel 4. 28 Rekapitulasi Skor Persepsi Pemustaka Terhadap Aksesibilitas DPAD

Kota Tangerang Selatan ........................................................................... 86

Page 14: PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP AKSESIBILITAS DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51317/... · 2020. 7. 14. · i ABSTRAK Maisa Fajriah (11140251000079). Persepsi

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4. 1 Struktur Organisasi DPAD Kota Tangerang Selatan ............................. 53

Page 15: PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP AKSESIBILITAS DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51317/... · 2020. 7. 14. · i ABSTRAK Maisa Fajriah (11140251000079). Persepsi

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Dokumentasi

Lampiran 2 Surat Tugas Dosen Pembimbing

Lampiran 3 Surat Ganti Judul

Lampiran 4 Surat Izin Penelitian

Lampiran 5 Surat Rekomendasi Penelitian

Lampiran 6 Kuesioner Penelitian

Page 16: PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP AKSESIBILITAS DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51317/... · 2020. 7. 14. · i ABSTRAK Maisa Fajriah (11140251000079). Persepsi

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pada era globalisasi seperti sekarang ini, literasi memiliki fungsi

penting dalam kehidupan. Bangsa yang memiliki kesadaran tentang pentingnya

literasi akan tumbuh menjadi bangsa yang mampu menghadapi tantangan

zaman. Sebaliknya, bangsa yang tidak memiliki kesadaran berliterasi tentu

akan menjelma menjadi sebuah bangsa yang lemah dan tidak akan mampu

menghadapi tantangan dan rintangan di masa depan. Secara sederhana literasi

sendiri dapat diartikan sebagai kemampuan membaca dan menulis. Membaca

berarti mengeja lambang-lambang bahasa hingga diperoleh sebuah pengertian.

Menulis berarti mengungkapkan pemikiran dengan mengukirkan lambang-

lambang bahasa hingga membentuk sebuah pengertian.1 Jadi, dapat diartikan

bahwa literasi merupakan kemampuan mendapatkan, memahami dan

menggunakan pemikiran untuk memperoleh informasi dan mengembangkan

ilmu pengetahuan yang bermanfaat bagi dirinya dan juga orang lain.

Untuk membentuk masyarakat yang selalu sadar akan pentingnya

literasi, hendaknya setiap individu memiliki keinginan dan tekad kuat untuk

belajar secara berkesinambungan agar pengetahuan yang sudah dimiliki tidak

mudah tergerus oleh perkembangan zaman. Oleh karena itu, masyarakat perlu

melakukan proses pembelajaran sepanjang hayat atau yang lebih dikenal

1 Agustina Rahma Damayantie, “Literasi Dari Era Ke Era,” Universitas Negeri Yogyakarta,

2018. h. 3.

Page 17: PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP AKSESIBILITAS DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51317/... · 2020. 7. 14. · i ABSTRAK Maisa Fajriah (11140251000079). Persepsi

dengan sebutan life long learn. Pada masa sekarang dan yang akan datang life

long learn merupakan aspek yang penting sebagai bekal seseorang dalam

bertahan hidup agar tidak bergantung kepada orang lain.2 Konsep belajar ini,

sebenarnya sudah sejak lama dipikirkan oleh para pakar pendidikan, terlebih

lagi umat Islam sudah mengenal belajar sepanjang hayat sebagai mana

dinyatakan oleh hadits Nabi Muhammad SAW yang berbunyi:

اطُْلبُوُا العِلْمَ مِنَ المَهْدِ إِلى اللَّحْدِ

Artinya : “Tuntutlah ilmu sejak dari buaian hingga liang lahat.”

Belajar sepanjang hayat itu merumuskan suatu dasar bahwa proses

belajar merupakan suatu proses yang dilakukan secara terus-menerus, dari

seseorang dilahirkan hingga meninggal dunia, atau dapat dikatakan bahwa

tidak ada batas usia. Dorongan belajar sepanjang hayat itu terjadi karena

dirasakan sebagai kebutuhan. Setiap orang merasa butuh untuk

mempertahankan kehidupannya dalam menghadapi tantangan dari alam sekitar

yang selalu berubah. Sepanjang hidupnya manusia dituntut untuk mampu

menyesuaikan diri secara aktif, dinamis, kreatif, dan inovatif terhadap diri dan

kemajuan zaman.

Selain itu, mengenai belajar sepanjang hayat sesungguhnya sudah

tertuang dalam UU No. 20 tahun 2003 Pasal 5 Ayat 5 yang menyatakan bahwa

setiap warga negara berhak mendapatkan kesempatan meningkatkan

2 Muh. Azwar Muin, Information Literacy Skills: Strategi Penelusuran Informasi Online

(Makassar: Alauddin University Press, 2014). h.11.

Page 18: PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP AKSESIBILITAS DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51317/... · 2020. 7. 14. · i ABSTRAK Maisa Fajriah (11140251000079). Persepsi

pendidikan sepanjang hayat. Kemudian dalam Pasal 13 Ayat 1 menegaskan

bahwa jalur pendidikan terdiri atas pendidikan formal dan non formal yang

dapat saling melengkapi dan memperkaya. Jadi dapat disimpulkan bahwa

pendidikan dapat diperoleh dengan dua jalur, yaitu jalur pendidikan sekolah

dan jalur pendidikan di luar sekolah.3 Pendidikan di luar sekolah

diselenggarakan bagi warga masyarakat yang memerlukan layanan pendidikan

yang berfungsi sebagai pengganti, penambah, atau pelengkap pendidikan

formal dalam rangka mendukung pembelajaran sepanjang hayat, hal tersebut

dapat ditemukan melalui perpustakaan.

Terdapat berbagai jenis perpustakaan, salah satunya yang berperan

penting dalam menunjang kebutuhan informasi masyarakat tersebut ialah

perpustakaan umum. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia No. 43

tahun 2007 Pasal 1 bahwa perpustakaan umum adalah perpustakaan yang

diperuntukkan bagi masyarakat luas sebagai sarana pembelajaran sepanjang

hayat tanpa membedakan umur, jenis kelamin, suku, ras, agama, dan status

sosial-ekonomi.4 Perpustakaan juga mempunyai posisi yang strategis dalam

masyarakat. Hal tersebut dikarenakan tujuan utama didirikannya perpustakaan

umum ialah untuk memberi akses seluas-luasnya kepada seluruh lapisan

masyarakat dalam memenuhi kebutuhan informasi yang mungkin tidak

ditemukan di tempat lain.5 Kehadiran perpustakaan umum merupakan tuntutan

3 “Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan

Nasional” (Dewan Perwakilan Rakyat RI, 2003). 4 “Undang-Undang Perpustakaan: UU RI No. 43 Tahun 2007” (Dewan Perwakilan Rakyat

RI, 2007). 5 Pawit M.Yusup, Ilmu Informasi, Komunikasi Dan Kepustakaan (Jakarta: Bumi Aksara,

2009). h. 352

Page 19: PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP AKSESIBILITAS DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51317/... · 2020. 7. 14. · i ABSTRAK Maisa Fajriah (11140251000079). Persepsi

mutlak bagi seluruh masyarakat. Melalui perpustakaan umum diharapkan

masyarakat dapat berubah dan berkembang dari tidak tahu menjadi tahu, dari

tidak bisa menjadi bisa dan dari terampil menjadi lebih terampil lagi.

Berdasarkan kemampuan mengubah inilah maka akan terbentuk masyarakat

yang berliterasi, berkualitas dan demokratis.6

Namun, tidak semua komponen masyarakat mampu memanfaatkan

perpustakaan secara optimal. Untuk itu, diperlukan sejumlah kebijakan agar

tujuan perpustakaan umum dapat tercapai. Sesuai dengan Standar Nasional

Perpustakaan (SNP) 003: 2011 tentang perpustakaan umum tingkat kabupaten

atau kota, salah satu yang menjadi persyaratan penyelenggaraan perpustakaan

umum ialah sarana dan prasarana, seperti gedung, ruangan, serta lokasi

perpustakaan.7

Perpustakaan umum dapat berperan lebih besar untuk mendukung

peningkatan kualitas hidup masyarakat apabila fasilitas perpustakaan mudah

dijangkau, memiliki daya tarik, dan menyediakan pelayanan yang sesuai

dengan kebutuhan masyarakat. Dengan kata lain perpustakaan umum dapat

berperan optimal apabila memiliki aksesibilitas yang tinggi dari masyarakat

penggunanya. Sebuah perpustakaan hendaknya memiliki gedung dan ruangan

yang memadai agar dapat menampung koleksi serta dapat menunjang segala

kegiatan yang ada, termasuk pengolahan bahan pustaka dan pelayanan

6 Dian Sinaga, “Perpustakaan Umum Di Indonesia Sebagai Agen Perubahan Sosial,”

Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjajaram Vol.6 6 (March 2004). h. 79. 7 Standar Nasional Perpustakaan (SNP): Bidang Perpustakaan Umum Dan Perpustakaan

Khusus 003:2011 (Jakarta: Perpustakaan Nasional RI, 2011). h. 5-6

Page 20: PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP AKSESIBILITAS DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51317/... · 2020. 7. 14. · i ABSTRAK Maisa Fajriah (11140251000079). Persepsi

perpustakaan.8 Sehingga baik pengguna maupun pegawai perpustakaan akan

merasa nyaman. Selain itu, lokasi yang dipilih hendaknya merupakan lokasi

yang strategis, yaitu lokasi yang sering dan mudah dikunjungi oleh masyarakat.

Misalnya untuk menuju perpustakaan dapat dijangkau menggunakan angkutan

umum.9 Lokasi yang strategis menjadi salah satu faktor penting keberhasilan

sebuah perpustakaan. Pemilihan lokasi yang tepat tentunya akan memberikan

pengaruh positif dalam menumbuhkan antusiasme masyarakat agar senantiasa

mau datang dan memanfaatkan seluruh layanan perpustakaan dengan berbagai

macam koleksi yang tersedia.

Penulis melihat keberadaaan Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah

(DPAD) Kota Tangerang Selatan yang berlokasi di Jalan Raya Ciater, Serpong.

Gedung perpustakaan tersebut terdiri dari 3 lantai. Pada lantai 1 atau lantai

dasar digunakan untuk ruang koleksi sekaligus ruang baca anak, meja sirkulasi,

loker. Lantai 2 untuk ruang staf perpustakaan dan lantai 3 untuk ruang rapat

atau serbaguna. Perpustakaan tersebut merupakan pusat pendidikan bagi

masayarakat dan memiliki peran penting dalam mewujudkan masyarakat

Tangerang Selatan yang berkualitas sebagaimana tersirat dalam motto Kota

Tangerang Selatan yaitu cerdas, modern dan religus.

Dari latar belakang yang telah diuraikan di atas, penulis tertarik untuk

mengetahui lebih jauh mengenai persepsi pemustaka terhadap aksesibilitas

Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah (DPAD) Kota Tangerang Selatan

8 Wiji Suwarno, Pengetahuan Dasar Kepustakaan (2010: Ghalia Indonesia, 2010). h.80-81. 9 Sulistyo Basuki, Pengantar Ilmu Perpustakaan (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1993).

h.37

Page 21: PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP AKSESIBILITAS DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51317/... · 2020. 7. 14. · i ABSTRAK Maisa Fajriah (11140251000079). Persepsi

menjadi judul skripsi “Persepsi Pemustaka Terhadap Aksesibilitas Dinas

Perpustakaan dan Arsip Daerah (DPAD) Kota Tangerang Selatan.”

B. Pembatasan Masalah

Untuk memperoleh hasil penelitian yang maksimal dan sesuai dengan

masalah yang sudah dijelaskan di atas, maka untuk menghindari penafsiran

yang lebih luas dalam penelitian ini penulis hanya membahas mengenai

persepsi pemustaka terhadap aksesibilitas perpustakaan yaitu terkait lokasi,

prasarana lokasi, gedung dan tata ruang perpustakaan.

C. Perumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah di atas, maka penulis membuat rumusan

masalah yaitu: Bagaimana persepsi pemustaka terhadap aksesibilitas Dinas

Perpustakaan dan Arsip Daerah (DPAD) Kota Tangerang Selatan?

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka penulisan ini

memiliki tujuan, yaitu untuk mengetahui persepsi pemustaka terhadap

aksesibilitas Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah (DPAD) Kota

Tangerang Selatan.

E. Manfaat Penelitian

Manfaat penulisan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Manfaat Akademis

a. Dapat memperkaya penelitian dalam bidang perpustakaan, khususnya

mengenai sarana dan prasarana perpustakaan.

Page 22: PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP AKSESIBILITAS DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51317/... · 2020. 7. 14. · i ABSTRAK Maisa Fajriah (11140251000079). Persepsi

b. Dapat menjadi acuan bagi penelitian selanjutnya yang memiliki

kemiripan tema atau topik dengan penelitian ini.

2. Manfaat Praktis

Sebagai masukan untuk Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah

(DPAD) Kota Tangerang Selatan dalam meningkatkan sarana dan

prasarana perpustakaan.

F. Definisi Istilah

1. Persepsi adalah suatu pandangan atau penilaian seseorang mengenai objek

tertentu yang diterima dan dirasakan oleh panca inderanya.

2. Pemustaka adalah orang yang menggunakan atau memanfaatkan layanan

perpustakaan.

3. Aksesibilitas adalah ukuran kemudahan yang dapat dicapai oleh orang,

terhadap suatu objek, pelayanan ataupun lingkungan.

G. Penelitian Terdahulu

Penelitian ini terinspirasi dari penelitian yang dilakukan beberapa tahun

sebelumnya, yaitu:

1. Penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa Jurusan Ilmu Perpustakaan

Fakultas Adab dan Humaniora Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta oleh Suci Rahmawati pada tahun 2017 yang berjudul

“Persepsi Pemustaka Terhadap Fasilitas Gedung Layanan Dinas

Perpustakaan dan Arsip Daerah (DPAD) Kota Tangerang”. Penelitian

ini bertujuan untuk mengetahui persepsi pemustaka terhadap fasilitas

Page 23: PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP AKSESIBILITAS DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51317/... · 2020. 7. 14. · i ABSTRAK Maisa Fajriah (11140251000079). Persepsi

gedung layanan Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah (DPAD) Kota

Tangerang.

Penelitian ini memiliki kesamaan yaitu sama-sama merupakan

penelitian kuantitatif deskriptif serta dilakukan pada perpustakaan umum.

Namun yang membedakan adalah pada penelitian yang dilakukan oleh

Suci Rahmawati ingin melihat persepsi pemustaka mengenai fasilitas

layanan gedung perpustakan, sedangkan pada penelitian kali ini ingin

melihat persepsi masyarakat sekitar permustakaan mengenai pengetahuan

dan pemahaman mereka tentang keberadaan perpustakaan umum di

wilayah tersebut.

2. Penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa Jurusan Ilmu Perpustakaan

Fakultas Adab dan Humaniora Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta oleh Ghassan Al Hazmi pada tahun 2015 yang

berjudul “Pandangan dan Harapan Masyarakat Kelurahan Karang

Pawitan Terhadap Kantor Perpustakaan Daerah Kabupaten

Karawang”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pandangan dan

harapan masyaraka terhadap Kantor Perpustakaan Daerah Kabupaten

Karawang.

Penelitian ini memiliki kesamaan yaitu sama-sama merupakan

penelitian kuantitatif deskriptif serta dilakukan pada perpustakaan umum.

Namun yang membedakan adalah pada penelitian yang dilakukan oleh

Ghassan Al Hazmi ingin mengetahui pandangan dan harapan masyarakat

mengenai koleksi, layanan dan pustakawan yang ada di perpustakaan

Page 24: PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP AKSESIBILITAS DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51317/... · 2020. 7. 14. · i ABSTRAK Maisa Fajriah (11140251000079). Persepsi

tersebut, sedangkan pada penelitian kali ini, penulis ingin melihat persepsi

dari masyarakat tentang pengetahuan dan pemahaman mereka terhadap

keberadaan sebuah perpustakaan umum.

H. Sistematika Penulisan

Untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas mengenai permasalahan

ini, penulis akan menguraikan secara sistematis mulai dari Bab I sampai Bab

V dengan rincian sebagai berikut:

Bab I Pendahuluan

Bab ini berisi uraian dari penulis dengan menguraikan hal-hal

seputar penelitian seperti: latar belakang, pembatasan dan

perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, definisi istilah,

dan sistematika penulisan.

Bab II Tinjauan Pustaka

Bab ini menjelaskan mengenai landasan-landasan teori yang

digunakan, sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti

yang diambil dari literatur-literatur yang berkaitan dan penelitian

yang relevan dengan topik penelitian, meliputi: pengertian, buku

pedoman dan sejenisnya.

Bab III Metode Penelitian

Bab ini membahas mengenai penulisan yang digunakan yaitu jenis

dan pendekatan penelitian, populasi dan sampel, teknik

pengumpulan data, serta teknik pengolahan dan analisis data.

Bab IV Hasil Peneltian dan Pembahasan

Page 25: PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP AKSESIBILITAS DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51317/... · 2020. 7. 14. · i ABSTRAK Maisa Fajriah (11140251000079). Persepsi

Bab ini membahas tentang gambaran umum Dinas Perpustakaan dan

Arsip Daerah (DPAD) Kota Tangerang Selatan yaitu sejarah, visi

dan misi, dan hal lain yang berkaitan dengannya. Hasil temuan

penelitian dan pembahasan terkait persepsi pemustaka terhadap

aksesibilitas DPAD Kota Tangerang Selatan.

Bab V Penutup

Bab ini merupakan akhir dari penelitian, yang meliputi: penarikan

kesimpulan dan beberapa rekomendasi berupa saran-saran. Baik

kesimpulan dan saran wajib menjawab tujuan penelitian secara

singkat dan padat.

Page 26: PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP AKSESIBILITAS DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51317/... · 2020. 7. 14. · i ABSTRAK Maisa Fajriah (11140251000079). Persepsi

11

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Perpustakaan Umum

1. Pengertian Perpustakaan Umum

Perpustakaan adalah sebuah tempat berupa ruangan atau bagian

sebuah gedung yang digunakan untuk menyimpan buku dan terbitan lainnya

yang disimpan dengan sistem atau tata susunan tertentu untuk digunakan

pembaca.10 Sedangkan perpustakaan umum adalah perpustakaan yang

diperuntukan bagi masyarakat umum sebagai tempat pembelajaran

sepanjang hayat tanpa membedakan umur, jenis kelamin, suku, ras, agama,

dan status sosial-ekonomi. 11 Perpustakaan umum juga dapat didefinisikan

sebagai lembaga pendidikan bagi masyarakat umum dengan menyediakan

berbagai informasi, ilmu pengetahuan, teknologi dan budaya sebagai

sumber belajar untuk memperoleh dan meningkatkan ilmu pengetahuan

bagi seluruh lapisan masyarakat.12

Dari definisi-definisi di atas, dapat diartikan bahwa perpustakaan

umum merupakan perpustakaan yang diperuntukkan kepada seluruh lapisan

masyarakat tanpa membedakan usia, ras, agama, status sosial ekonomi,

gender, dan lain sebagainya yang digunakan sebagai sarana pembelajaran

10 Sulistyo Basuki. h.3 11 “Undang-Undang Perpustakaan: UU RI No. 43 Tahun 2007.” 12 Sutarno NS, Perpustakaan Dan Masyarakat (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2003). h.32

Page 27: PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP AKSESIBILITAS DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51317/... · 2020. 7. 14. · i ABSTRAK Maisa Fajriah (11140251000079). Persepsi

agar masyarakat memperoleh informasi dan mampu mengembangkan ilmu

pengetahuan yang telah mereka dapatkan.

Berdasarkan UU No. 43 Tahun 2007 tentang perpustakaan

umum dijelaskan bahwa:

a. Perpustakaan umum diselenggarakan oleh pemerintah (provinsi,

kabupaten/kota, kecamatan) serta dapat diselenggarakan oleh

masyarakat.

b. Pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota

menyelenggarakan perpustakaan umum daerah yang koleksinya

mendukung pelestarian hasil budaya masing-masing daerah serta

memfasilitasi masyarakat untuk belajar sepanjang hayat.

c. Perpustakaan umum yang diselenggarakan oleh pemerintah

(provinsi, kabupaten/kota, kecamatan, desa/kelurahan)

mengembangkan sistem layanan perpustakaan berbasis teknologi

informasi dan komunikasi.

d. Masyarakat dapat menyelenggarakan perpustakaan umum untuk

memfasilitasi terwujudnya masyarakat pembelajar sepanjang hayat.

e. Pemerintah (provinsi, kabupaten/kota) menyediakan layanan

perpustakaan keliling bagi daerah yang belum terjangkau oleh

layanan perpustakaan menetap.13

2. Tujuan Perpustakaan Umum

Sulistyo Basuki dalam bukunya yang berjudul Pengantar Ilmu

13 “Undang-Undang Perpustakaan: UU RI No. 43 Tahun 2007.”

Page 28: PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP AKSESIBILITAS DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51317/... · 2020. 7. 14. · i ABSTRAK Maisa Fajriah (11140251000079). Persepsi

Perpustakaan menyatakan bahwa perpustakaan umum memegang

peranan penting dalam usaha pembinaan kecerdasan bangsa, sehingga

pada tahun 1972 UNESCO mengeluarkan Manifesto Perpustakaan

Umum. Dalam Manifesto tersebut dinyatakan bahwa perpustakaan

umum mempunyai 4 tujuan utama, yaitu sebagai berikut:

a. Memberikan kesempatan kepada seluruh lapisan masyarakat untuk

memperoleh informasi dari bahan pustaka agar dapat membantu

meningkatkan kualitas hidup mereka.

b. Menyediakan sumber informasi yang cepat, tepat, dan terjangkau

bagi seluruh masyarakat.

c. Membantu masyarakat untuk mengembangkan kemampuan yang

telah dimilikinya agar dapat bermanfaat bagi masyarakat

lingkungannya, sejauh kemampuan tersebut dapat dikembangkan

dengan bantuan bahan pustaka. Fungsi ini disebut fungsi pendidikan

berkesinambungan atau pendidikan seumur hidup.

d. Bertindak sebagai agen kultural, artinya perpustakaan umum

merupakan pusat utama kehidupan budaya bagi masyarakat

sekitarnya dengan cara menyelenggarakan pameran budaya,

ceramah, pemutaran film, dan penyediaan informasi yang dapat

meningkatkan keikutsertaan, kegemaran dan apresiasi masyarakat

terhadap segala bentuk seni dan budaya.14

14 Sulistyo Basuki, Pengantar Ilmu Perpustakaan. h.6

Page 29: PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP AKSESIBILITAS DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51317/... · 2020. 7. 14. · i ABSTRAK Maisa Fajriah (11140251000079). Persepsi

3. Fungsi Perpustakaan Umum

Perpustakaan umum merupakan suatu lembaga yang berperan

penting dalam memajukan, mencerdaskan dan meningkatkan sumber

daya manusia memiliki beberapa fungsi, diantaranya adalah sebagai

berikut:

a. Fungsi Edukatif

Perpustakaan menyediakan berbagai jenis bahan bacaan, baik tercetak

atau terekam yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar agar

menambah informasi dan mengembangkan ilmu pengetahuan secara

mandiri. Budaya mandiri itulah yang akan membentuk masyarakat

untuk terus belajar dan gemar membaca sepanjang hayat.

b. Fungsi Informatif

Perpustakaan umum menyediakan berbagai bahan bacaan yang bersisi

informasi penting, seperti buku-buku referensi, bacaan ilmiah, serta

data-data penting lainnya yang dibutuhkan oleh pemustaka.

c. Fungsi Kultural

Perpustakaan umum menyediakan berbagai bahan pustaka sebagai hasil

budaya bangsa yang direkam dalam bentuk tercetak atau terekam.

Perpustakaan merupakan tempat penyimpanan dan terkumpulnya

berbagai karya budaya manusia yang selalu diikuti perkembangannya

melalui koleksi perpustakaan.

d. Fungsi Rekreatif

Perpustakaan umum juga menghimpun berbagai bahan bacaan yang

Page 30: PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP AKSESIBILITAS DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51317/... · 2020. 7. 14. · i ABSTRAK Maisa Fajriah (11140251000079). Persepsi

sifatnya sebagai hiburan bagi para pembacanya, seperti buku-buku fiksi,

majalah hiburan anak-anak, remaja serta dewasa. Bacaan fiksi dapat

menambah pengalaman atau menumbuhkan imajinasi pembacanya dan

akan digemari oleh anak-anak hingga dewasa.15

4. Tugas Perpustakaan Umum

Tugas perpustakaan umum adalah mengumpulkan, menyimpan

dan menyajikan koleksi bahan pustaka kepada pemakai, maka tugas pokok

perpustakaan umum adalah sebagai berikut:

a. Perpustakaan umum disediakan oleh pemerintah untuk melayani

kebutuhan bahan bacaan bagi seluruh lapisan masyarakat.

b. Perpustakaan umum menyediakan bahan bacaan yang dapat

menumbuhkan ketertarikan dan keinginan masyarakat untuk belajar

dan membaca sedini mungkin.

c. Mendorong masyarakat untuk terampil memilih bacaan yang sesuai

dengan kebutuhannya dalam meningkatkan pengetahuan untuk

menunjang pendidikan formal, nonformal dan informal.

d. Menyediakan aneka ragam bahan bacaan yang bermanfaat yang layak

sehingga dapat berpartisipasi dalam pembangunan nasional.16

15 Taslimah Yusuf, Manajemen Perpustakaan Umum (Jakarta: Universitas Terbuka, 1996).

h.21 16 Taslimah Yusuf. h.18

Page 31: PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP AKSESIBILITAS DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51317/... · 2020. 7. 14. · i ABSTRAK Maisa Fajriah (11140251000079). Persepsi

B. Perpustakaan Kabupaten/Kota

1. Pengertian Perpustakaan Kabupaten/Kota

Perpustakaan kabupaten/kota adalah perpustakaan yang

diselenggarakan oleh pemerintah daerah tingkat kabupaten atau kota yang

bertujuan untuk mengembangkan perpustakaan di wilayah kabupaten atau

kota serta melaksanakan layanan perpustakaan kepada seluruh lapisan

masyarakat tanpa membedakan usia, ras, agama, status sosial ekonomi dan

jenis kelamin. Perpustakaan Umum Kabupaten dimaksudkan untuk

menetapkan peraturan manajemen perpustakaan yang berlaku pada

pepustakaan umum yang berada di wilayah kabupaten.17

2. Tugas Perpustakaan Kabupaten/Kota

Adapun pemaparan tugas perpustakaan umum kabupaten/kota dalam

Standar Nasional Indonesia 7495:2009 tentang perpustakaan umum

kabupaten/kota adalah sebagai berikut:

a. Menyediakan sarana pengembangan minat membaca sejak usia dini

b. Menyediakan sarana pendidikan seumur hidup

c. Menunjang sistem pendidikan formal, non formal dan informal

d. Menyediakan sarana pengembangan kreativitas diri anggota masyarakat

e. Menunjang terselenggaranya pusat budaya masyarakat setempat

sehingga aspirasi budaya lokal dapat terpelihara dan berkembang

dengan baik

17 Standar Nasional Indonesia: Perpustakaan Kabupaten/Kota 7495:2009 (Jakarta: Badan

Standarisasi Nasional, 2009). h. 2

Page 32: PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP AKSESIBILITAS DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51317/... · 2020. 7. 14. · i ABSTRAK Maisa Fajriah (11140251000079). Persepsi

f. Mendayagunakan koleksi termasuk akses informasi koleksi

perpustakaan lain serta berbagai situs Web

g. Menyelenggarakan kerja sama dan membentuk jaringan Informasi

h. Menyediakan fasilitas belajar dan membaca

i. Memfasilitasi pengembangan literasi informasi dan computer

j. Menyelenggarakan perluasan layanan antara lain melalui perpustakaan

keliling.

3. Fungsi Perpustakaan Kabupaten/Kota

Penyelenggaraan perpustakaan menerapkan fungsi perpustakaan

yang meliputi:

a. Mengembangkan bahan pustaka

b. Menghimpun dan merawat koleksi muatan local

c. Mengorganisasi bahan pustaka

d. Mendayagunakan bahan pustaka yang tersedia

e. Menyelenggarkan pendidikan pemustaka

f. Menerapkan teknologi informasi dan komunikasi

g. Merawat bahan pustaka

h. Membantu meningkatankan sumber daya perpustakaan di wilyahanya

i. Mengkoordinasikan kampanye Gerakan Pembudayaan Gemar

Membaca di wilayahnya.18

18 Standar Nasional Indonesia: Perpustakaan Kabupaten/Kota 7495:2009. h.3

Page 33: PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP AKSESIBILITAS DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51317/... · 2020. 7. 14. · i ABSTRAK Maisa Fajriah (11140251000079). Persepsi

C. Aksesibilitas Perpustakaan

Aksesibilitas adalah kemudahan yang disediakan bagi semua orang

termasuk penyandang disabilitas dan lansia guna mewujudkan kesamaan

kesempatan dalam segala aspek kehidupan dan penghidupan.19 Aksesibilitas

merupakan salah satu bagian dari analisis interaksi kegiatan dengan sistem

jaringan transportasi yang bertujuan untuk memahami cara kerja sistem

tersebut dan menggunakan hubungan analisis antara komponen system untuk

meramalkan dampak lalu lintas beberapa tata guna lahan atau kebijakan

transportasi yang berbeda. Aksesibilitas sering dikaitkan dengan jarak, waktu

tempuh dan biaya perjalanan.20 Perpustakaan umum dapat berperan optimal

apabila memiliki aksesibilitas yang tinggi dari masyarakat penggunanya.

Aksesibilitas tinggi pada suatu perpustakaan tergantung pada beberapa faktor,

yaitu:

1. Lokasi Perpustakaan

Sebuah perpustakaan harus memperhatikan dan memperhitungkan

semua aspek, baik konstruksi, bentuk, kekuatan, lokasi, daya tampung

koleksi dan perlengkapan yang akan dipergunakan, lingkungan, keamanan,

keindahan, kenyamanan dan kemudahan akses bagi pemustaka, serta

19 Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.30/PRT/M/2006 Tentang Pedoman Teknis Fasilitas

Dan Aksesibilitas Pada Bangunan Gedung Dan Lingkungan (Jakarta: Kementerian Pekerjaan

Umum RI, 2006). h.2 20 Putu Alit Suthayana, “Analisis Aksesibilitas Penumpang Angkutan Umum Menuju Pusat

Kota Denpasar Di Provinsi Bali,” Universitas Udayana, Ganec Swara, Vol. 3 (Desember 2009).

h.87

Page 34: PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP AKSESIBILITAS DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51317/... · 2020. 7. 14. · i ABSTRAK Maisa Fajriah (11140251000079). Persepsi

kemungkinan pengembangan pada waktu yang akan datang.21 Lokasi yang

dipilih hendaknya merupakan lokasi yang strategis, yaitu lokasi yang sering

dan mudah dikunjungi oleh masyarakat. Misalnya untuk menuju

perpustakaan dapat dijangkau dengan mudah menggunakan angkutan

umum.22

Keterkaitan antara perpustakaan dengan fungsi lain juga dapat

dijadikan sebuah strategi untuk menarik masyarakat agar lebih banyak

mengunjungi perpustakaan. Penempatan perpustakaan umum berdekatan

dengan pusat kegiatan masyarakat yang lain diharapkan dapat menarik

masyarakat untuk mampir ke perpustakaan di samping melakukan kegiatan

lainnya. Misalnya, perpustakaan yang berada di sekitar sekolah, kampus

atau pun daerah perkantoran dapat mendorong para pelajar dan pekerja

kantor untuk berkunjung di luar jam belajar atau jam kerja mereka.

Perpustakaan yang ditempatkan di sekitar pusat perbelanjaan atau tempat

rekreasi juga dapat menjadikan masyarakat memandang perpustakaan

sebagai salah satu alternatif rekreasi yang juga menarik untuk dikunjungi.23

Dalam memilih lokasi lahan perpustakaan daerah mempunyai beberapa

kriteria yang harus dipenuhi, yaitu:

a. Berada di tempat yang mudah dilihat, dikenal, dan di jangkau oleh

masyarakat.

21 Sri Sumekar, Menurut Standar Perpustakaan Nasional Bidang Perpustakaan Umum Dan

Perpustakaan Khusus (Jakarta: Perpustakaan Nasional RI, 2011). h.4 22 Sulistyo Basuki, Pengantar Ilmu Perpustakaan. h.37 23 Paramita Atmodiwirjo and Yandi Andri Yatmo, Pedoman Tata Ruang Dan Perabot

Perpustakaan Umum (Jakarta: Perpustakaan Nasional RI, 2009). h.5

Page 35: PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP AKSESIBILITAS DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51317/... · 2020. 7. 14. · i ABSTRAK Maisa Fajriah (11140251000079). Persepsi

b. Di bawah kepemilikan atau kekuasaan pihak pemerintah daerah.

c. Memiliki status hukum yang jelas.

d. Jauh dari lokasi rawan bencana.24

Lokasi perpustakaan adalah letak perpustakaan yang berkaitan

dengan jarak tempat tinggal, tempat bekerja, sekolah, atau kampus

pengguna dan waktu tempuh yang dibutuhkan untuk mencapai lokasi.

Berikut ini adalah aspek mengenai lokasi perustakaan:

a. Jarak adalah jarak dalam kilometer dari tempat tinggal, tempat

bekerja, sekolah, atau kampus pengguna dengan lokasi

perpustakaan. Menurut Siregar, perpustakaan memiliki jarak ideal ≤ 3

km. Sebuah perpustakaan umum juga hendaknya mudah dijangkau oleh

masyarakat, baik dalam segi keterjangkauan dengan berjalan kaki

maupun menggunakan transportasi umum, jauh dekatnya dari tempat

tinggal, tempat kerja, sekolah atau kampus.25

b. Waktu tempuh adalah waktu yang dibutuhkan untuk menjangkau

lokasi perpustakaan dari tempat tinggal, tempat bekerja, sekolah,

atau kampus pengguna. Berkaitan dengan waktu, Siregar menjelaskan

bahwa waktu tempuh ideal maksimal 30 menit. Hal ini juga dipertegas

Koontz yang mengatakan bahwa pernah ada penelitian sebelumnya di

Amerika Serikat dengan waktu tempuh 20-30 menit.26

24 Standar Nasional Perpustakaan (SNP): Bidang Perpustakaan Umum Dan Perpustakaan

Khusus 003:2011. h.11 25 Fandy Tjiptono, Manajemen Jasa (Yogyakarta: Andi, 2004). h. 92 26 A. Ridwan Siregar, Perencanaan Lokasi Pepustakaan Umum Spasial Di Wilayah Perkotaan

(Medan: USU Press, 2011). h.86

Page 36: PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP AKSESIBILITAS DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51317/... · 2020. 7. 14. · i ABSTRAK Maisa Fajriah (11140251000079). Persepsi

2. Prasarana

Prasarana secara sederhana berarti alat yang digunakan tidak secara

langsung untuk mencapai sebuah tujuan, misalnya lokasi atau tempat,

sekolah, lapangan olahraga, uang dan sebagaianya. Sedangkan sarana

berarti alat yang digunakan secara langsung untuk mencapai sebuah tujuan,

misalnya ruang, buku, perpustakaan, laboratorium dan sebagainya.27

Prasarana yang dimaksud dalam penelitian ini ialah prasarana

pendukung lokasi. Prasarana pendukung lokasi adalah seluruh alat yang

mendukung untuk mencapai lokasi perpustakaan yang termasuk dalam

prasarana pendukung lokasi yaitu sebagai berikut:

a. Trayek angkutan umum adalah moda transportasi yang tersedia dari

tempat tinggal, bekerja, sekolah, atau kampus pengguna untuk

menjangkau lokasi perpustakaan.

b. Fasilitas jalan utama adalah jalan yang langsung menuju lokasi dari

tempat tinggal, bekerja, sekolah, kampus pengguna. Jalan adalah

prasarana transportasi darat yang meliputi segala bagian jalan, termasuk

bangunan pelengkap dan perlengkapannya yang diperuntukkan bagi lalu

lintas. Jalan dapat dikelompokkan berdasarkan spesifikasi penyediaan

prasarana jalan, yaitu jalan bebas hambatan, jalan raya, jalan sedang,

dan jalan kecil. Spesifikasi jalan bebas hambatan sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 31 ayat (3) meliputi pengendalian jalan masuk

secara penuh, tidak ada persimpangan sebidang, dilengkapi pagar ruang

27 Daryanto, Administrasi Pendidikan (Jakarta: Rineka Cipta, 2000). h.51

Page 37: PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP AKSESIBILITAS DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51317/... · 2020. 7. 14. · i ABSTRAK Maisa Fajriah (11140251000079). Persepsi

milik jalan, dilengkapi dengan median, paling sedikit mempunyai 2 lajur

setiap arah, dan lebar lajur paling sedikit 3,5 m. Spesifikasi jalan raya

yaitu jalan umum untuk lalu lintas secara menerus dengan pengendalian

jalan masuk secara terbatas dan dilengkapi dengan median, paling

sedikit 2 lajur setiap arah, lebar lajur paling sedikit 3,5 m. Spesifikasi

jalan sedang yaitu jalan umum dengan lalu lintas jarak sedang dengan

pengendalian jalan masuk tidak dibatasi, paling sedikit 2 lajur untuk 2

arah dengan lebar jalur paling sedikit 7 m. Spesifikasi jalan kecil yaitu

jalan umum untuk melayani lalu lintas setempat, paling sedikit 2 lajur

untuk 2 arah dengan lebar jalur paling sedikit 5,5 m. 28

c. Kondisi prasarana jalan adalah kualitas prasarana jalan untuk

menjangkau lokasi perpustakaan.

d. Trotoar adalah fasilitas bagi pengguna yang berjalan kaki untuk

menjangkau lokasi perpustakaan. Lebar efektif lajur trotoar berdasarkan

kebutuhan satu orang adalah 60 cm dengan lebar ruang gerak tambahan

15 cm untuk bergerak tanpa membawa barang, sehingga kebutuhan total

lajur untuk dua orang pejalan kaki bergandengan atau dua orang pejalan

kaki berpapasan tanpa terjadi persinggungan sekurang-kurangnya 150

cm.29

e. Koridor adalah bangunan penghubung dari tempat pemberhentian

kendaraan umum dan pribadi menuju lokasi perpustakaan.

28 “Peraturan Pemerintah RI No.34 Tahun 2006 Tentang Jalan,” 2006. 29 Pedoman Bahan Konstruksi Bangunan Dan Rekayasa Sipil, Perencanaan Teknis Fasilitas

Pejalan Kaki, 02/SE/M/2018 (Jakarta: Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat RI,

2018). h.6

Page 38: PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP AKSESIBILITAS DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51317/... · 2020. 7. 14. · i ABSTRAK Maisa Fajriah (11140251000079). Persepsi

f. Petunjuk jalan adalah sistem petunjuk yang dapat digunakan untuk

memandu pengguna menuju lokasi perpustakaan.

g. Peta lokasi adalah petunjuk yang dapat memudahkan pengguna untuk

mengetahui lokasi perpustakaan.30

3. Karakteristik Demografi

Karakteristik demografi adalah ciri-ciri khusus yang dimiliki

oleh pengguna perpustakaan umum seperti umur, jenis kelamin,

pendidikan, bahasa, suku, agama, kebangsaan, pendapatan, jenis

pekerjaan, gaya hidup dan keterbatasan fisik. Berikut ini

penjelasannya:

a. Umur adalah usia pengguna.

b. Jenis kelamin adalah gender pengguna yang terdiri dari laki-laki

dan perempuan.

c. Pendidikan adalah tingkat pendidikan pengguna yang terdiri dari

tingkat sekolah dasar, sekolah lanjutan tingkat pertama, sekolah

lanjutan tingkat atas, dan perguruan tinggi.

d. Keterbatasan fisik adalah cacat fisik dan keterbatasan fisik

pengguna perpustakaan.

4. Motivasi

Motivasi pengguna adalah dorongan atau keinginan seseorang

yang dapat menimbulkan tingkat antusiasmenya dalam

30 A. Ridwan Siregar, Perencanaan Lokasi Pepustakaan Umum Spasial Di Wilayah

Pekantoan. h.86

Page 39: PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP AKSESIBILITAS DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51317/... · 2020. 7. 14. · i ABSTRAK Maisa Fajriah (11140251000079). Persepsi

menggunakan perpustakaan, baik yang bersumber dari dalam diri

individu itu sendiri (motivasi intrinsik) maupun dari luar individu

(motivasi ekstrinsik).

a. Motivasi intrinsik adalah motivasi yang berasal dari diri

pengguna sangat berperan dalam penggunaan perpustakaan

umum.

b. Motivasi ekstrinsik adalah yang bersumber dari luar diri

pengguna adalah dorongan menggunakan perpustakaan karena

faktor dari luar diri pengguna.31

Motivasi tidak dapat dinilai secara langsung namun harus diukur.

Ada beberapa cara untuk mengukur motivasi yaitu sebagai berikut:

a. Tes proyektif, salah satu teknik proyektif yang banyak dikenal adalah

Thematic Apperception Test (TAT). Dalam test tersebut klien diberikan

gambar dan klien diminta untuk membuat cerita dari gambar tersebut.

b. Kuesioner, yaitu dengan meminta klien untuk mengisi kuesioner yang

berisi pertanyaan-pertanyaan yang dapat memancing motivasi klien.

Sebagai contoh adalah EPPS (Edward’s Personal Preference Schedule).

c. Observasi prilaku, yaitu dengan membuat situasi sehingga klien dapat

memunculkan perilaku yang mencerminkan motivasinya. 32

5. Spesifikasi Fisik Fasilitas

Fasilitas perpustakaan adalah segala peralatan dan perabotan

31 A. Ridwan Siregar. h.86 32 Notoatmodjo, Metodologi Penelitian Kesehatan (Jakarta: Rineka Cipta, 2010). h.49

Page 40: PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP AKSESIBILITAS DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51317/... · 2020. 7. 14. · i ABSTRAK Maisa Fajriah (11140251000079). Persepsi

serta berbagai alat bantu lainnya yang disediakan oleh perpustakaan,

semuanya berfungsi sebagai fasilitas untuk memudahkan pemanfaatan

koleksi informasi dan sumber informasi yang ada di perpustakaan.

Sedangkan menurut Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,

fasilitas perpustakaan adalah perabotan dan peralatan yang harus ada

di perpustakaan.

Spesifikasi fisik fasilitas yang dimaksud ialah hal-hal yang

menyangkut keadaan fisik gedung perpustakaan umum atau

segala sesuatu berupa benda yang mempunyai peranan untuk

memudahkan usaha, yaitu sebagai berikut:

a. Kondisi gedung adalah hal-hal yang berkaitan dengan keadaan dan

bentuk fisik perpustakaan umum seperti luas lantai, keadaan fisik

bangunan, dan sebagainya. Tampilan luar perpustakaan umum juga

merupakan aspek yang penting dalam upaya meningkatkan peran

perpustakaan di tengah masyarakat. Sebuah bangunan perpustakaan

juga harus dirancang dan dibangun sedemikian rupa sehingga orang-

orang yang lewat akan tertarik untuk berkunjung ke dalam

pepustakaan.33

b. Kapasitas ruangan adalah daya tampung ruangan untuk

mengakomodasi kegiatan dan pelayanan perpustakaan mencakup

kapasitas ruang baca, ruang diskusi, ruang koleksi, ruang referensi

33 Joseph L. Wheeler, The Effective Location of Public Library Buildings (Urbana: University

of Illionis, 2007). h.25

Page 41: PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP AKSESIBILITAS DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51317/... · 2020. 7. 14. · i ABSTRAK Maisa Fajriah (11140251000079). Persepsi

dan ruang akses internet. Menurut Standar Perpustakaan Nasional

bidang perpustakaan umum menjelaskan bahwa ruang perpustakaan

sekurang-kurangnya terdiri dari ruang koleksi, ruang baca, ruang

kepala, ruang staf, ruang pengolahan, ruang serba guna, area publik

(musholla dan toilet tidak berada di dalam ruang koleksi).34 Secara

umum minimum luas ruang yang dibutuhkan untuk sebuah

perpustakaan kabupaten/kota adalah 600 m2. Sacara garis besar, ruang

koleksi yang diperlukan untuk perpustakaan kabupaten/kota ialah

ruang bahan pustaka umum berkapasitas 30 orang, bahan pustaka anak

berkapasitas 20 orang, bahan pustaka referensi berkapasitas 20 orang,

ruang koleksi majalah berkapasitas 20 orang dan ruang koleksi bahan

pustaka pandang dengar berkapasitas 20 orang. Sedangkan untuk ruang

baca, hendaknya perpustakaan menyediakan berbagai area membaca,

seperti area membaca individu, area membaca berkelompok dan area

membaca santai.35

c. Tata letak ruangan adalah penataan ruang dan perabotan yang

terdapat pada perpustakaan sehingga sesuai dengan fungsi dan

kebutuhan pengguna. Tata ruang perpustakaan juga dapat diartikan

sebagai usaha untuk mengatur dan menyusun ruangan perpustakaan

dengan sedemikian rupa sehingga dapat tercipta suasana yang indah,

34 Sri Sumekar, Menurut Standar Perpustakaan Nasional Bidang Perpustakaan Umum Dan

Perpustakaan Khusus. h.5 35 Paramita Atmodiwirjo, Tata Ruang Dan Perabot Perpustakaan Umum (Jakarta:

Perpustakaan Nasional RI, 2009). h.11

Page 42: PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP AKSESIBILITAS DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51317/... · 2020. 7. 14. · i ABSTRAK Maisa Fajriah (11140251000079). Persepsi

rapi, bersih, aman dan nyaman bagi pengguna maupun pustakawan.36

Ruang perpustakaan harus dapat dicapai dengan mudah oleh

pengguna. Ruang yang accessible merupakan ruang sosial yang

mudah diakses serta menjamin kebebasan baik oleh pengguna maupun

staf atau pegawai didalamnya. Perpustakaan sebagai sarana belajar,

mengajar, penelitian, mencari hiburan dan lain sebagainya harus dapat

diakses dengan mudah dan sebanyak mungkin pengguna yang

mengaksesnya, menggunakannya, serta menarik mereka untuk

memanfaatkannya. Serta kemudahan akses bagi mereka yang memiliki

kebutuhan khusus seperti para penyandang disabilitas, tentunya mereka

membutuhkan akses khusus yang memudahkan mereka mencari

informasi.37

d. Perabotan adalah segala sarana atau peralatan yang digunakan oleh

perpustakaan dan pengguna dalam melakukan kegiatan

perpustakaan seperti berbagai meja-kursi kerja dan layanan, berbagai

rak, berbagai jenis lemari dan laci, kereta buku dan lain-lain.

Perpustakaan menyediakan sarana perpustakaan sekurang-kurangnya

meliputi rak buku (30 buah), rak majalah (3 buah), rak audio visual (2

buah), rak buku referensi (7 buah), meja baca (100 buah), meja kerja

(20 buah), laci katalog (2 buah), kursi baca (100 buah), perangkat

36 Whayan Danur and I Putu Sujartika, “Kajian Tata Ruang Perpustakaan Institut Seni

Indonesia,” Jurnal Ilmiah D3 Perpustakaan, 2015,

https://ojs.unud.ac.id/index.php/d3perpus/article/view/14710. 37 Karen Latimer and Hellen Niegaard, IFLA Library Building Guidelines: Developments &

Reflections (Germany: Strauss Morlenbach, 2007). h.15

Page 43: PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP AKSESIBILITAS DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51317/... · 2020. 7. 14. · i ABSTRAK Maisa Fajriah (11140251000079). Persepsi

computer (5 unit), alat baca tunanetra (5 unit), AC (1 buah), rak display

buku baru (1 buah), rak surat kabar (2 buah), jaringan internet, lemari

penitipan tas (2 buah).38 Tata letak perabot dalam perpustakaan tidak

boleh mempersulit ruang gerak pengguna perpustakaan. Jarak antara

satu perabot dengan perabot lainnya dibuat sedikit lebar dengan tujuan

agar pustakawan maupun pemustaka bisa leluasa untuk berjalan.39

Selain itu, koleksi perpustakaan harus dicapai dengan mudah, baik oleh

anak-anak maupun dewasa, sehingga ukuran tinggi rak koleksi harus

disesuaikan. Jarak minimum antar rak yang berhadapan hendaknya 1

meter, tujuannya untuk memudahkan pengguna dalam mencari koleksi

perpustakan.40

e. Taman dan halaman adalah area di luar gedung yang termasuk

lingkungan yang mendukung kegiatan perpustakaan. Halaman

perpustakaan harus memberikan keadaan yang tenang, bersih dan asri

guna menciptakan suasana yang nyaman bagi pemustaka maupun

pustakawan. Penciptaan suasana yang nyaman ini bisa menjadi salah

satu faktor menarik minat pemustaka untuk betah di perpustakaan,

sehingga secara tidak langsung dapat meningkatkan tingkat kunjungan

di perpustakaan.41 Penyediaan ruang terbuka hijau merupakan salah

38 Sri Sumekar, Menurut Standar Perpustakaan Nasional Bidang Perpustakaan Umum Dan

Perpustakaan Khusus. h.5 39 Dexa Anugrah Dan Adroni, “Penataan Ruangan Di Perpustakaan Umum Kota Solok,” n.d.,

http://download.portalgaruda.org/article.php?article=24672&val=1516. 40 Paramita Atmodiwirjo and Yandi Andri Yatmo, Pedoman Tata Ruang Dan Perabot

Perpustakaan Umum. h.55 41 Fandy Tjiptono, Manajemen Jasa. h.92

Page 44: PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP AKSESIBILITAS DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51317/... · 2020. 7. 14. · i ABSTRAK Maisa Fajriah (11140251000079). Persepsi

satu upaya meningkatkan kualitas udara dan penyerapan air oleh

permukaan tanah. Ruang terbuka hijau ini dapat sekaligus memiliki

peranan sebagai ruang interaksi sosial dan ruang kegiatan insidentil,

sehingga dapat mendorong peran perpustakaan umum sebagai pusat

kegiatan masyarakat. Perpustakaan umum dapat juga dirancang dengan

halaman dalam (courtyard) yang merupakan area membaca santai,

sehingga kegiatan memanfaatkan perpustakaan menjadi kegiatan yang

lebih menyenangkan lagi.42

f. Parkir adalah area untuk pengguna menempatkan kendaraannya.

Tempat parkir harus memiliki lahan yang cukup luas untuk

menampung kendaraan yang ada dengan memperhatikan unsur

keamanan yang tinggi. Selain itu, tempat parkir memiliki penataan

yang tepat dengan ditata menurut jenis kendaraan, sehingga kendaraan

dapat terparkir secara rapi dan teratur. Oleh karena itu, baik pemustaka

maupun pustakawan memiliki rasa kepercayaan dengan keamanan

yang baik dan tercipta suatu kenyamanan.

g. Lobby atau area penerimaan adalah ruangan di dalam gedung yang

letaknya sebelum memasuki ruang pelayanan perpustakaan. Lobby

harus ditata sehingga memberikan kesan menarik dan mengundang,

serta memberikan berbagai informasi singkat yang membuat

42 Paramita Atmodiwirjo and Yandi Andri Yatmo, Pedoman Tata Ruang Dan Perabot

Perpustakaan Umum. h.66-67

Page 45: PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP AKSESIBILITAS DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51317/... · 2020. 7. 14. · i ABSTRAK Maisa Fajriah (11140251000079). Persepsi

pengunjung dapat menangkap keseluruhan layanan yang ada di

perpustakaan.43

h. Fasilitas umum adalah fasilitas perpustakaan yang dapat

digunakan oleh pengguna untuk kegiatan di luar kegiatan

perpustakaan seperti kantin, toilet, tempat ibadah, ATM bank,

dan sebagainya. Menurut Standar Nasional Perpustakaan (SNP)

003:2011, salah satu syarat gedung perpustakaan ialah harus

dilengkapi atau difasilitasi sarana kepentingan umum seperti

toilet dan tempat ibadah.44

i. Fasilitas bagi pengguna yang memiliki keterbatasan fisik adalah

fasilitas yang memungkinkan seseorang dengan keterbatasan fisik

dapat menggunakan perpustakaan seperti orang lainnya yang tidak

memiliki keterbatasan fisik.45 Secara umum perpustakaan harus

memerhatikan akses fisik yang mencakup area parkir,

lingkungan dan seluruh area perpustakaan harus dapat diakses

bagi orang-orang yang menggunakan kursi roda, alat bantu jalan

atau alat bantu mobilitas lainnya. Misalnya pada ruang

perpustakaan hendaknya diatur sedemikian rupa serta diberi

tanda-tanda yang jelas sehingga pengguna difabel yang

menggunakan kursi roda bisa masuk dan bergerak dengan

43 Paramita Atmodiwirjo and Yandi Andri Yatmo. h.53 44 Standar Nasional Perpustakaan (SNP): Bidang Perpustakaan Umum Dan Perpustakaan

Khusus 003:2011. h.4 45 A. Ridwan Siregar, Perencanaan Lokasi Pepustakaan Umum Spasial Di Wilayah Perkotaan.

h.60

Page 46: PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP AKSESIBILITAS DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51317/... · 2020. 7. 14. · i ABSTRAK Maisa Fajriah (11140251000079). Persepsi

nyaman.46 Dalam proses perancangan perpustakaan juga

seharusnya diinventarisasi fasilitas yang dapat diakses oleh

pengguna disabilitas, seperti menyediakan ubin pemandu

(guiding block), rambatan (handrail) di berbagai jalur sirkulasi,

pintu perpustakaan yang dibuat sedemikian rupa agar

memudahkan pengguna disabilitas, jalur dengan kemiringan

tertentu bagi yang tidak dapat menggunakan tangga (ramp), serta

toilet yang disediakan khusus bagi pengguna disabilitas.47

6. Sumber Daya Manusia

Kualitas sumber daya manusia adalah menyangkut

kemampuan intelektual pengguna perpustakaan umum yang dapat

meningkat karena penggunaan perpustakaan umum. Sedangkan

peningkatan kualitas sumber daya manusia adalah mutu sumber

daya manusia yang menyangkut kemampuan intelektual dan

spiritual. Hal-hal yang termasuk dalam peningkatan kualitas sumber

daya manusia ialah sebagai berikut:

a. Peningkatan pengetahuan adalah bertambah dan

berkembangnya pengetahuan pengguna karena

menggunakan perpustakaan dengan baik.

b. Keterampilan pengguna adalah kemampuan pengguna

untuk melakukan pola tingkah laku yang kompleks baik

46 Safrudin Aziz, Perpustakaan Ramah Difabel: Mengelola Layanan Informasi Bagi

Pemustaka Difabel. h.76-77 47 Safrudin Aziz. h.140

Page 47: PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP AKSESIBILITAS DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51317/... · 2020. 7. 14. · i ABSTRAK Maisa Fajriah (11140251000079). Persepsi

yang bersifat psikomotorik maupun yang bersifat kognitif

untuk mencapai hasil tertentu.

c. Emotional Quotient (EQ) adalah keterampilan pengguna

perpustakaan untuk mengenali dan mengelola perasaan dan

emosi diri sendiri maupun orang lain. EQ pengguna

diasumsikan dapat meningkat dan berkembang apabila

menggunakan perpustakaan umum dengan baik.

d. Apresiasi seni budaya adalah upaya pengguna dalam

mengartikan dan menyadari sepenuhnya seluk beluk karya

seni budaya serta menjadi sensitif terhadap gejala estetis dan

artistik dari karya seni budaya, sehingga mampu menikmati

dan menilai karya seni budaya tersebut secara semestinya.

e. Kreativitas adalah daya cipta pengguna untuk menghasilkan

berbagai karya yang bermanfaat. Penggunaan seluruh fasilitas

perpustakaan diasumsikan dapat meningkatkan kreativitas

pengguna untuk berbagai bidang.

f. Penguasaan informasi adalah penguasaan pengetahuan atau

informasi mutakhir pengguna tentang sesuatu hal yang

berkaitan dengan bidang pekerjaan atau profesinya.

g. Literasi informasi adalah kemampuan pengguna untuk

memahami kebutuhan informasi, mencari dan menentukan

informasi yang dibutuhkannya.

h. Minat baca adalah hasrat pengguna terhadap bahan bacaan

Page 48: PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP AKSESIBILITAS DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51317/... · 2020. 7. 14. · i ABSTRAK Maisa Fajriah (11140251000079). Persepsi

yang mendorong munculnya keinginan atau kemampuan

untuk membaca dan diikuti oleh kegiatan nyata membaca

bacaan yang diminatinya.

i. Prestasi belajar adalah hasil yang dicapai dari sesuatu yang

telah dilakukan.

j. Kemampuan menggunakan perangkat TIK adalah

kemampuan menggunakan komputer baik sebagai peralatan

stand alone maupun sebagai terminal dalam suatu jaringan.

k. Kemampuan berinteraksi adalah kemampuan melakukan

hubungan timbal balik antara individu, individu dengan

kelompok, maupun antar kelompok yang saling

mempengaruhi sehingga memiliki efek satu sama lain.

l. Kemandirian adalah sikap yang mengutamakan kemampuan

diri sendiri dalam mengatasi berbagai masalah demi mencapai

suatu tujuan, tanpa menutup diri terhadap berbagai

kemungkinan kerjasama yang saling menguntungkan.

m. Kepedulian sosial adalah minat atau ketertarikan seseorang

untuk membantu orang lain, sikap peduli dengan orang-

orang yang secara ekonomi adalah lemah dan perlu dibantu

tidak lepas dari budi pekerti yang luhur.48

Namun, untuk mengukur kualitas sumber daya manusia

48 A. Ridwan Siregar, Perencanaan Lokasi Pepustakaan Umum Spasial Di Wilayah Perkotaan.

h. 85

Page 49: PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP AKSESIBILITAS DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51317/... · 2020. 7. 14. · i ABSTRAK Maisa Fajriah (11140251000079). Persepsi

diperlukan berbagai parameter. Berikut ini adalah parameter-

parameter yang digunakan untuk mengukur kualitas sumber daya

manusia:

a. Kesehatan

Tingkat kesehatan penduduk tercermin dari tinggi rendah tingkat

kematian penduduk, usia harapan hidup, keadaan gizi dan kebersihan

lingkungan. Tingkat kesehatan penduduk erat hubungannya dengan

dua parameter sebelumnya, yakni tingkat pendapatan dan pendidikan

penduduk.

b. Pendidikan

Faktor penentu kualitas atau mutu sumber daya manusia adalah tinggi

rendahnya tingkat pendidikan. Pendidikan yang rendah akan

menyebabkan rendahnya kualitas sumber daya manusia pula. Kualitas

penduduk akan berpengaruh secara langsung pada kualitas kerja dan

hasil produksi. Rendahnya kualitas penduduk akan menghambat

kemampuan penduduk dalam menguasai ilmu pengetahuan dan

teknologi.

c. Pendapatan Perkapita

Tingkat pendapatan penduduk merupakan jumlah atau tingkat

penghasilan setiap penduduk dalam satu tahun. Pendapatan perkapita

Page 50: PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP AKSESIBILITAS DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51317/... · 2020. 7. 14. · i ABSTRAK Maisa Fajriah (11140251000079). Persepsi

ini dipengaruhi oleh besar kecilnya pendapatan ekonomi nasional

(Gross National Product) dan pertumbuhan jumlah penduduk.49

D. Persepsi

1. Pengertian Persepsi

Pada hakikatnya persepsi adalah proses kognitif yang dialami oleh

setiap orang dalam memahami informasi yang diterimanya mengenai

kondisi lingkunganya. Kunci untuk memahami persepsi terletak pada

pengenalan bahwa persepsi itu merupakan suatu penafsiran yang unik

terhadap situasi dan suatu pencatatan yang benar terhadap situasi.50

Definisi lain menyebutkan bahwa persepsi adalah kemampuan

membeda- bedakan, mengelompokkan, memfokuskan perhatian terhadap

satu objek rangsang. Dalam proses pengelompokkan dan membedakan ini

persepsi melibatkan proses interpretasi berdasarkan pengalaman terhadap

satu peristiwa atau objek.51 Persepsi adalah proses yang menyangkut

masuknya pesan atau informasi kedalam otak manusia. Melalui persepsi

manusia terus-menerus mengadakan hubungan dengan lingkungannya.

Hubungan ini dilakukan lewat inderanya, yaitu indera penglihat, pendengar,

peraba, perasa dan pencium.52

49 Freshka Hasiani. S, “Analisis Kualitas Sumber Daya Manusia Dan Pengruhnya Terhadap

Pertumbuhan Ekonomi Di Kabupaten Pelalawan,” Universitas Riau, Jom FEKON, Vol. 2 (2015).

h.3-6 50 Toha Nursalam, Materi Pokok Persepsi Perpustakaan 1-6 (Jakarta: Universitas Terbuka,

1996). h.49 51 Abdul Rahman Saleh and Muhbib Abdul Wahab, Psikologi: Suatu Pengantar Dalam

Perspektif (Jakarta: Kencana, 2004). h.89 52 Slameto, Belajar Dan Pembelajaran (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2003). h.102

Page 51: PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP AKSESIBILITAS DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51317/... · 2020. 7. 14. · i ABSTRAK Maisa Fajriah (11140251000079). Persepsi

Berdasarkan beberapa pengertian di atas, maka dapat disimpulkan

bahwa persepsi merupakan proses pemberian tanggapan, arti, gambaran,

atau penafsiran terhadap apa yang dilihat, didengar, atau dirasakan oleh alat

indera dalam bentuk sikap, pendapat, dan tingkah laku atau disebut sebagai

perilaku dan tindak lanjut dari pengalaman individu.

2. Indikator Persepsi

Menurut Bimo Walgito persepsi memiliki indikator-indikator

sebagai berikut:

a. Penyerapan terhadap rangsang atau objek dari luar individu. Rangsang

atau objek tersebut diserap atau diterima oleh panca indera, baik

penglihatan, pendengaran, peraba, pencium, dan pencecap secara

sendiri-sendiri maupun bersama-sama. Dari hasil penyerapan atau

penerimaan oleh alat-alat indera tersebut akan mendapatkan gambaran,

tanggapan, atau kesan di dalam otak. Gambaran tersebut dapat tunggal

maupun jamak, tergantung objek persepsi yang diamati. Di dalam otak

terkumpul gambaran-gambaran atau kesan-kesan, baik yang lama

maupun yang baru saja terbentuk. Jelas tidaknya gambaran tersebut

tergantung dari jelas tidaknya rangsang, normalitas alat indera dan

waktu, baru saja atau sudah lama.

b. Pengertian atau pemahaman. Setelah terjadi gambaran- gambaran atau

kesan-kesan di dalam otak, maka gambaran tersebut diorganisir,

digolong-golongkan (diklasifikasi), dibandingkan, diinterpretasi,

sehingga terbentuk pengertian atau pemahaman. Proses terjadinya

Page 52: PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP AKSESIBILITAS DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51317/... · 2020. 7. 14. · i ABSTRAK Maisa Fajriah (11140251000079). Persepsi

pengertian atau pemahaman tersebut sangat unik dan cepat. Pengertian

yang terbentuk tergantung juga pada gambaran -gambaran lama yang

telah dimiliki individu sebelumnya.

c. Penilaian atau evaluasi. Setelah terbentuk pengertian atau pemahaman,

terjadilah penilaian dari individu. Individu membandingkan pengertian

atau pemahaman yang baru diperoleh tersebut dengan kriteria atau

norma yang dimiliki individu secara subjektif. Penilaian individu

berbeda -beda meskipun objeknya sama. Oleh karena itu persepsi

bersifat individual.53

3. Proses Terbentuknya Persepsi

Proses perseptual dimulai dengan perhatian yaitu merupakan proses

pengamatan selektif. Faktor-faktor perangsang yang penting dengan

perbuatan memperhatikan ini ialah perubahan, intensitas, ulangan, kontras,

dan gerak. Faktor-faktor organismer yang penting ialah minat, kepentingan

dan kebiasaan memperhatikan yang telah dipelajari. Persepsi, yaitu tahap

kedua dalam upaya mengamati dunia kita, mencakup pemahaman dan

mengenali atau mengetahui objek-objek serta kejadian-kejadian.54

Menurut Hamka proses terjadinya persepsi melalui tahap–tahap

sebagai berikut:

a. Tahap pertama, merupakan tahap yang dikenal dengan nama proses

kealaman atau proses fisik, yaitu proses ditangkapnya suatu stimulus

53 Bimo Walgito, Pengantar Psikologi Umum (Yogyakarta: Adi, 2002). h.54-55 54 Kartini Kartono, Kamus Lengkap Psikologi, Terjemahan Dictionary of Psychology, Cet. 7

(Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2006). h.358

Page 53: PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP AKSESIBILITAS DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51317/... · 2020. 7. 14. · i ABSTRAK Maisa Fajriah (11140251000079). Persepsi

(objek) oleh panca indera.

b. Tahap kedua, merupakan tahap yang dikenal dengan proses fisiologis,

yaitu proses diteruskanya stimulus atau objek yang telah diterima alat

indera melalui syaraf-syaraf sensoris ke otak.

c. Tahap ketiga merupakan proses yang dikenal dengan nama proses

psikologis, yaitu proses dalam otak, sehingga individu mengerti,

menyadari, menafsirkan dan menilai objek tersebut.

d. Tahap keempat, merupakan hasil yang diperoleh dari proses persepsi

yaitu berupa tanggapan, gambaran atau kesan.55

4. Faktor Yang Mempengaruhi Persepsi

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi persepsi seseorang, yaitu

faktor internal dan faktor eksternal:

a. Faktor internal

Individu sebagai faktor internal saling berinteraksi dalam individu

mengadakan persepsi. Mengenai keadaan individu yang dapat

mempengaruhi hasil persepsi datang dari dua sumber yaitu berhubungan

dengan segi kejasmanian dan segi psikologis. Bila sistem fisiologis

terganggu, hal tersebut akan berpengaruh dalam persepsi seseorang.

Sedangkan segi psikologis yaitu antara lain mengenai pengalaman,

perasaan, kemampuan berpikir, kerangka acuan, dan motivasi akan

berpengaruh pada seseorang dalam mengadakan persepsi.

55 Muhammad Hamka, “Hubungan Antara Persepsi Terhadap Pengawasan Kerja Dengan

Motivasi Berprestasi” (Surakarta, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2002). h. 81

Page 54: PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP AKSESIBILITAS DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51317/... · 2020. 7. 14. · i ABSTRAK Maisa Fajriah (11140251000079). Persepsi

b. Faktor eksternal

1) Stimulus

Agar stimulus dapat dipersepsi, maka stimulus harus cukup kuat.

Kejelasan stimulus akan banyak berpengaruh dalam persepsi.

Stimulus yang kurang jelas akan berpengaruh dalam ketepatan

persepsi. Bila stimulus berwujud benda bukan manusia, maka

ketepatan persepsi lebih terletak pada individu yang mengadakan

persepsi, karena benda yang dipersepsi tersebut tidak ada usaha untuk

mempengaruhi yang mempersepsi.

2) Lingkungan atau situasi

Lingkungan atau situasi khususnya yang melatarbelakangi stimulus

juga akan berpengaruh dalam persepsi bila obyek persepsi adalah

manusia. Obyek dan lingkungan yang melatarbelakangi obyek

merupakan kesatuan yang sulit dipisahkan. Objek yang sama dengan

situasi sosial yang berbeda dapat menghasilkan persepsi yang

berbeda.56

56 Bimo Walgito, Pengantar Psikologi Umum. h.46-47

Page 55: PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP AKSESIBILITAS DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51317/... · 2020. 7. 14. · i ABSTRAK Maisa Fajriah (11140251000079). Persepsi

40

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian

Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif. Metode deskriptif

adalah riset yang berupaya mengumpulkan data, menganalisis secara kritis atas

data-data tersebut dan menyimpulkannya berdasarkan fakta-fakta pada masa

penelitian berlangsung atau masa sekarang. Metode deskriptif bertujuan untuk

meggambarkan karakter suatu variabel, kelompok gejala sosial yang terjadi di

masyarakat.57 Metode ini untuk menjabarkan persepsi pemustaka terhadap

aksesibilitas DPAD Kota Tangerang Selatan.

Sedangkan pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah pendekatan yang

merupakan salah satu model menemukan kebenaran konsep, hubungan konsep-

konsep melalui wilayah-wilayah yang luas dengan populasi atau menggunakan

sampel. Penelitian kuantitatif ini dilakukan dengan mengumpulkan data yang

berupa angka. Data yang berupa angka tersebut kemudian diolah dan dianalisis

untuk mendapatkan suatu informasi ilmiah di balik angka-angka tersebut.58

Pendekatan kuantitatif yang dilakukan ialah dengan cara penulis memberikan

kuesioner kepada pemustaka. Dalam penilitan ini, penulis hanya memfokuskan

pada pengunjung DPAD Kota Tangerang Selatan.

57 Nanang Martono, Metode Penelitian Kuantitatif: Analisis Isi Dan Analisis Data Sekunder

(Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2011). h.16. 58 Nanang Martono. h.20.

Page 56: PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP AKSESIBILITAS DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51317/... · 2020. 7. 14. · i ABSTRAK Maisa Fajriah (11140251000079). Persepsi

B. Populasi dan Sampel

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subyek

yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.59 Populasi

diambil dari data rata-rata jumlah pengunjung setiap harinya selama satu bulan

yaitu pada Januari 2020. Perhitungannya adalah 15 pengunjung/hari x 30 = 450

pengunjung/bulan.

Sampel adalah prosedur pengambilan data dimana hanya sebagian

populasi saja yang diambil dan dipergunakan untuk menentukan sifat serta ciri

yang dikehendaki dari suatu populasi.60 Teknik pengambilan sampel yang

digunakan pada penelitian ini adalah Insidential Sampling yaitu teknik

pengambilan sampel secara kebetulan, atau siapa saja yang kebetulan

(insidential) bertemu dengan peneliti yang dianggap cocok dengan

karakteristik sampel yang ditentukan akan dijadikan sampel.61

Jika populasi melebihi 100 orang, maka sampel dapat diambil 10%-

15% atau 20%-25% atau sesuai dengan kemampuan peneliti.62 Berdasarkan

teori tersebut, penulis mengambil sampel sesuai kemampuan yaitu 10% dari

jumlah populasi pengunjung tersebut. Maka jumlah sampel pada penelitian ini

adalah 10% x 450 = 45 responden.

59 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D (Bandung: PT. Alfabet,

2016). h.80 60 Syofian Siregar, Metode Penelitian Kuantitatif (Jakarta: Kencana Prenada Media Group,

2013). h.30 61 Suryani and Hendryadi, Metode Riset Kuantitatif: Teori Dan Aplikasi Pada Penelitian

Bidang Manajemen Dan Ekonomi Islam (Jakarta: Prenamedina Group, 2015). h.202 62 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta: Rineka Cipta,

2010). h.120

Page 57: PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP AKSESIBILITAS DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51317/... · 2020. 7. 14. · i ABSTRAK Maisa Fajriah (11140251000079). Persepsi

C. Sumber Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini disesuikan dengan fokus tujuan

penelitian. Data yang dikumpulkan bersumber dari data-data sebagai berikut:

1. Sumber Data Primer

Sumber data primer adalah data yang diambil secara langsung, tanpa

perantara atau langsung dari sumbernya.63 Data diperoleh melalui

penelitian langsung di lapangan dengan observasi dan penyebaran

angket/kuesioner secara tercetak.

2. Sumber Data Sekunder

Sumber data sekunder adalah data yang diambil secara tidak langsung dari

sumbernya.64 Data diperoleh melalui tinjauan literatur yang kemudian

diolah.

D. Teknik Pengumpulan Data

1. Observasi

Observasi merupakan suatu kegiatan mengamati objek secara langsung

di lapangan, meliputi kegiatan pemuatan perhatian kepada suatu objek dengan

menggunakan indera.65 Dalam hal ini penulis datang ke Dinas Perpustakaan

Arsip Daerah (DPAD) Kota Tangerang Selatan untuk memperoleh data yang

akurat sesuai dengan fakta lapangan.

63 Prasetya Irawan, Logika Dan Prosedur Penelitian (Jakarta: STIA-LAN Press, 1999). h.86 64 Prasetya Irawan. h.87 65 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. h.199

Page 58: PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP AKSESIBILITAS DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51317/... · 2020. 7. 14. · i ABSTRAK Maisa Fajriah (11140251000079). Persepsi

2. Kuesioner

Kuesioner adalah daftar pertanyaan yang diberikan kepada orang lain

yang bersedia memberikan respon sesuai dengan permintaan pengguna.66

Penulis menyebarkan kuesioner atau angket yang berisi daftar pertanyaan yang

telah disusun secara sistematis.

3. Riset Kepustakaan

Penelitian kepustakaan atau studi literatur dilakukan untuk mencari

sumber-sumber tertulis yang dapat dijadikan landasan teori guna memperkuat

analisis data.67 Dalam penulisan ini, penulis menggunakan bahan-bahan

pustaka yang terkait dengan permasalahan yang akan diteliti seperti

menggunakan buku, terbitan berkala, dan sumber elektronik.

E. Teknik Pengolahan Data

1. Editing

Editing adalah memeriksa dan meneliti kembali data yang telah terkumpul.

Editing dilakukan terhadap jawaban yang telah ada di dalam kuesioner.

Melalui tahap pemeriksaan ini diharapkan penulis dapat meningkatkan

kualitas data yang akan diolah dan dianalisis.

66 Suharsimi Arikunto. h.200 67 Suharsimi Arikunto. h.200.

Page 59: PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP AKSESIBILITAS DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51317/... · 2020. 7. 14. · i ABSTRAK Maisa Fajriah (11140251000079). Persepsi

2. Tabulasi

Tabulasi adalah bagian terakhir dari pengolahan data. Tabulasi

dimaksudkan untuk memasukan data pada tabel-tabel tertentu dan

mengatur angka-angka serta menghitungnya.68

F. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh

responden atau sumber data lain terkumpul. Data yang telah diperoleh dari

tabulasi dengan menyusunnya ke dalam tabel kemudian dihitung

persentasenya, selanjutnya dianalisis dan diinterpretasikan. Dengan

menggunakan rumus sebagai berikut:

P = f/N x 100%

P = Angka Persentase untuk setiap katagori

F = Frekuensi jawaban responden

N = Jumlah responden / banyaknya individu.69

Setelah semua data tersebut diperoleh dalam bentuk presentase,

kemudian data tersebut disajikan dalam bentuk tabel. Data yang telah

dihitung persentasenya kemudian dianalisis dengan menggunakan teknik

pengskalaan yaitu skala likert. Skala ini dikembangkan oleh Rensis Likert

yang paling sering digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi

68 Burhan Bungin, Metodelogi Penulisan Kuantitatif: Komunikasi, Ekonomi, dan Kebijakan

Publik Serta Ilmu-ilmu Sosial Lainnya (Jakarta: Kencana, 2009), h. 168. 69 Anas Sudijodo, Pengantar Statistika Pendidikan (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1997).

h.46

Page 60: PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP AKSESIBILITAS DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51317/... · 2020. 7. 14. · i ABSTRAK Maisa Fajriah (11140251000079). Persepsi

responden terhadap suatu objek. Setiap pilihan jawaban memiliki bobot

yang berbeda, dan seluruh jawaban responden dijumlahkan berdasarkan

bobotnya sehingga menghasilkan suatu skor tunggal mengenai suatu topik

tertentu.70 Pada penelitian ini menggunakan skala 1 sampai 4 dengan rincian

sebagai berikut:

1. Sangat Setuju 4

2. Setuju 3

3. Tidak Setuju 2

4. Sangat Tidak Setuju 1

Setelah itu, untuk mengetahui penilaian responden terhadap suatu

objek maka dicari skor rata-rata dengan rumus sebagai berikut:

X = [(S4xF)+(S3xF)+(S2xF)+(S1xF)]

N

Keterangan:

X : Rata-rata

(S4-S1): Skor pada skala 1 sampai 4

F : Frekuensi jawaban suatu skala

N : Jumlah sampel

Skala di atas merupakan skala ordinal dimana terdapat keterbatasan

dalam menganalisa. Penulis mengubah skala ordinal dengan menggunakan

skala interval untuk memperluas hasil analisa. Skala interval adalah skala

70 Husaini Usman and Purnomo Setiadi Akbar, Metedologi Penelitian Sosial (Jakarta: Bumi

Aksara, 2008). h.56

Page 61: PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP AKSESIBILITAS DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51317/... · 2020. 7. 14. · i ABSTRAK Maisa Fajriah (11140251000079). Persepsi

variabel yang dimaksudkan untuk membedakan, mempunyai tingkatan dan

jarak yang pasti antara satu kategori dengan kategori yang lain dalam satu

variabel atau objek yang diukur.71 Dengan skala interval ini dapat diketahui

apakah perilaku responden sangat positif, positif, negatif, dan sangat

negatif. Untuk mengukur jarak interval digunakan rumus berikut:72

Interval = a (m-n)

b

Keterangan:

a : Jumlah atribut

m : Skor tertinggi

n : Skor terendah

b : Jumlah skala penilaian yang dibentuk

Jika skala penilaian yang diterapkan berjumlah 4, dimana skor

terendah adalah 1 dan skor tertinggi adalah 4, maka skala interval dapat

dihitung sebagai berikut:

Interval = 1 (4-1)

4

= 0,75

Dari perhitungan di atas, dapat diketahui skala interval atau jarak

setiap titik adalah 0,75 sehingga dapat diperoleh penilaian sebagai berikut:

1. Sangat positif 3,28 – 4,03

2. Positif 2,52 – 3,27

71 Sudarwan Danim, Metode Penelitian Untuk Ilmu-Ilmu Prilaku (Jakarta: Bumi Aksara,

2004). h.104 72 Susanta, “Sikap, Komsep Dan Pengukuran,” Jurnal Administrasi Bisnis, Vol. 2 (2006). h.9

Page 62: PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP AKSESIBILITAS DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51317/... · 2020. 7. 14. · i ABSTRAK Maisa Fajriah (11140251000079). Persepsi

3. Negatif 1,76 – 2,51

4. Sangat negatif 1,00 – 1,75

G. Uji Validitas dan Reliabilitas

1. Uji Validitas

Uji validitas merupakan sebuah pengujian terhadap angket agar

dapat diketahui valid atau tidaknya angket tersebut untuk suatu

penelitian agar dapat tercapainya tujuan penelitian.73

Pada penelitian ini uji validitas dilakukan dengan cara

menyebar angket kepada 30 responden untuk mengetahui kevalidan

dari masing-masing pernyataan. Suatu pernyataan dinyatakan valid jika

nilai r hitung > r tabel. Untuk batasan r tabel dengan n = 30 maka

didapat r tabel sebesar 0,361. Artinya jika nilai korelasi lebih dari

batasan yang ditentukan maka item tersebut dianggap valid, dan

sebaliknya jika kurang dari batasan yang ditentukan maka item tersebut

dianggap tidak valid.74 Untuk menguji validitas pada instrumen penulis

menggunakan bantuan dari program IBM SPSS V23. Berikut adalah

hasil uji validitas dari 30 responden:

Tabel 3. 1 Hasil Uji Validitas

No.

Pernyataan Nilai korelasi Nilai r Keterangan

1 0,644 0,361 Valid

2 0,761 0,361 Valid

3 0,663 0,361 Valid

73 Duwi Priyanto, SPSS 22 Pengolahan Data Terpraktis (Yogyakarta: Andi, 2014). h.51 74 Duwi Priyanto, Teknik Mudah Dan Cepat Melakukan Analisis Data Penelitian Dengan

SPSS Dan Tanya Jawab Ujian Pendadara (Yogyakarta: Gava Media, 2010). h.21

Page 63: PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP AKSESIBILITAS DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51317/... · 2020. 7. 14. · i ABSTRAK Maisa Fajriah (11140251000079). Persepsi

4 0,711 0,361 Valid

5 0,668 0,361 Valid

6 0,619 0,361 Valid

7 0,590 0,361 Valid

8 0,610 0,361 Valid

9 0,717 0,361 Valid

10 0,382 0,361 Valid

11 0,492 0,361 Valid

12 0,690 0,361 Valid

13 0,417 0,361 Valid

14 0,512 0,361 Valid

15 0,458 0,361 Valid

16 0,685 0,361 Valid

17 0,590 0,361 Valid

18 0,683 0,361 Valid

19 0,582 0,361 Valid

20 0,717 0,361 Valid

2. Uji Reliabilitas

Uji Realiabilitas adalah untuk mengetahui sejauh mana hasil

pengukuran akan tetap konsisten, apabila dilakukan pengukuran dua

kali atau lebih terhadap gejala yang sama dengan menggunakan alat

ukur yang sama pula.75 Berikut ini adalah kriteria hasil uji reliabilitas

dengan teknik Cronbach’s Alpha:

Cronbach’s alpha ≤ 0,39 : reliabilitas rendah

Cronbach’s alpha 0,4 – 0,59 : reliabilitas sedang

Cronbach’s alpha 0,6 – 0,79 : reliabilitas tinggi

Cronbach’s alpha 0,8 – 1 : reliabilitas sangat tinggi76

75 Sofyan Siregar, Metode Penelitian Kuantitatif Dilengkapi Perbandingan Perhitungan

Manual & SPSS (Jakarta: Bumi Aksara, 2013). h.173 76 Sofyan Siregar. h.57

Page 64: PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP AKSESIBILITAS DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51317/... · 2020. 7. 14. · i ABSTRAK Maisa Fajriah (11140251000079). Persepsi

Untuk menguji reliabilitas instrumen penulis menggunakan

teknik Cronbach’s Alpha dengan bantuan IBM SPSS V23.

Tabel 3. 2 Hasil Uji Reliabilitas

Hasil Cronbach's Alpha N of items Keterangan

0,908 20 Reliabel

H. Waktu dan Tempat Penelitian

Waktu penelitian ini dilaksanakan sebanyak tiga kali, yaitu pada tanggal

4 s/d 6 Februari 2020 di DPAD Kota Tangerang Selatan. Penelitian dilakukan

dengan cara menyebarkan kuesioner secara tercetak.

Tabel 3. 3 Waktu Penelitian

No. Kegiatan

Waktu

Mei

2018

Des

2019

Jan

2020

Feb

2020

1 Sidang Proposal

2 Bimbingan Skripsi

3 Penyebaran Kuesioner

4 Pengolahan Data dan Analisis

Data

5 Pengesahan Skripsi

6 Sidang Skripsi

Page 65: PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP AKSESIBILITAS DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51317/... · 2020. 7. 14. · i ABSTRAK Maisa Fajriah (11140251000079). Persepsi

50

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Profil Objek Penelitian

1. Sejarah Singkat Perpustakaan

Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah (DPAD) Kota Tangerang

Selatan berdiri pada 17 Januari 2011, dengan kantor pertama di wilayah

Bumi Serpong Damai (BSD) yang setahun kemudian berpindah ke Graha

Mitra, Jalan Raya Siliwangi Pondok Benda Pamulang dan saat ini

bertempat di Jalan Ciater Raya Serpong. Berdirinya DPAD Kota

Tangerang Selatan, berawal dari kebutuhan Pemerintah Kota Tangerang

Selatan akan instansi pemerintah yang mendukung motto Kota Tangerang

Selatan yaitu, cerdas, modern dan religius. Dapat diketahui cukup jelas

bahwa dari ketiga kata tersebut membutuhkan peran perpustakaan yang

sangat signifikan.

Dengan berlandaskan Undang-undang No. 43 Tahun 2007 tentang

Perpustakaan dan diperkuat dengan Peraturan Daerah No. 6 Tahun 2010

tentang Organisasi Perangkat Daerah, maka terbentuklah susunan

organisasi perpustakaan yang berdiri langsung di bawah Walikota

Tangerang Selatan. DPAD Kota Tangerang Selatan merupakan salah satu

lembaga teknis daerah yang dibentuk berdasarkan peraturan Daerah Kota

Tangerang Selatan Nomor 6 Tahun 2010 Tanggal 30 Desember 2010

tentang organisasi perangkat daerah. Lembaga teknis daerah ini

merupakan unsur pendukung dalam bidang perpustakaaan di Kota

Page 66: PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP AKSESIBILITAS DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51317/... · 2020. 7. 14. · i ABSTRAK Maisa Fajriah (11140251000079). Persepsi

Tangerang Selatan.

2. Visi dan Misi

a. Visi

Terwujudnya kantor perpustakaan daerah sebagai pusat layanan

informasi menuju peningkatan mutu pendidikan masyarakat Kota

Tangerang Selatan yang cerdas, modern, dan religius.

b. Misi

1) Meningkatkan kualitas dan kuantitas penyelenggara perpustakaan

2) Meningkatkan kualitas sumber daya pengelola perpustakaan

3) Meningkatkan kualitas layanan serta pemasyarakatan perpustakaan

4) Meningkatkan pengembangan, pembinaan perpustakaan

5) Meningkatkan jaringan informasi dan kerjasama perpustakaan

6) Meningkatkan minat budaya baca masyarakat

7) Meningkatkan penyelamatan dan pelestarian hasil budaya bangsa.77

3. Tujuan Pokok

DPAD Kota Tangerang Selatan memiliki tujuan sebagaimana

perpustakaan lainnya. Adapun rincian tujuannya sebagai berikut:

a. Meningkatkan kemampuan sumber daya aparatur

b. Meningkatkan manajemen kelembagaan

c. Meningkatkan sistem pengelolaan keuangan perpustakaan

d. Meningkatkan sarana dan prasarana kelembagaan

77 Chaerudin, Profil Kantor Perpustakaan Daerah Kota Tangerang Selatan (Tangerang

Selatan: Perpusda Kota Tangerang Selatan, 2012). h.6

Page 67: PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP AKSESIBILITAS DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51317/... · 2020. 7. 14. · i ABSTRAK Maisa Fajriah (11140251000079). Persepsi

e. Meningkatkan pelayanan pengaduan masyarakat

f. Meningkatkan system layanan di gedung perpustakaan

g. Meningkatkan pelayanan ekstensi

h. Meningkatkan kemampuan sumber daya pengelola berbagai jenis

perpustakaan

i. Meningkatkan manajemen layanan di berbagai jenis perpustakaan

j. Meningkatkan pengembangan perpustakaan di daerah

k. Meningkatkan publikasi dan pembinaan di berbagai jenis

perpustakaan

l. Penyuluhan perpustakaan kepada masyarakat

m. Peningkatan sistem layanan

n. Peningkatan layanan informasi

o. Mengembangkan penyelenggaraan perpustakaan atau taman bacaan

masyarakat

p. Memasyarakatkan minat dan budaya baca masyarakat.78

4. Struktur Organisasi

Dibawah ini adalah struktur organisasi kantor DPAD Kota

Tangerang Selatan:

78 Chaerudin. h.7

Page 68: PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP AKSESIBILITAS DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51317/... · 2020. 7. 14. · i ABSTRAK Maisa Fajriah (11140251000079). Persepsi

5. Koleksi Bahan Pustaka

Koleksi pustaka DPAD Kota Tangerang Selatan sampai Desember

2019 terdiri atas 23.800 eksemplar, termasuk buku elektronik (e-book) dan

±1.000 keping CD/VCD/DVD.79

6. Sistem dan Jenis Layanan Perpustakaan

Sistem layanan yang digunakan DPAD Kota Tangerang Selatan

adalah sistem layanan terbuka (open access) yang memungkinkan

pemustaka untuk melakukan pencarian dan pengambilan koleksi secara

79 Hardiansyah, March 7, 2019.

KEPALA KANTOR

SEKRETARIS SUB BAG TATA

USAHA

SEKSI

PENGEMBANGAN

DAN PENGOLAHAN

BAHAN PUSTAKA

SEKSI PEMBINAAN

DAN

PEMBERDAYAAN

SEKSI PELAYANAN

DAN SISTEM

INFORMASI

Gambar 4. 1 Struktur Organisasi DPAD Kota Tangerang Selatan

Page 69: PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP AKSESIBILITAS DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51317/... · 2020. 7. 14. · i ABSTRAK Maisa Fajriah (11140251000079). Persepsi

langsung ke lokasi rak koleksi di perpustakaan. Jenis layanan yang

terdapat di DPAD Kota Tangerang Selatan antara lain:

a. Layanan Sirkulasi

Layanan sirkulasi adalah layanan peminjaman dan pengembalian

buku yang dipinjam oleh anggota perpustakaan, termasuk pula

layanan perpanjangan dan pemesanan koleksi. Dalam layanan ini

pengguna dapat melakukan reservasi (pesan) terhadap koleksi yang

diinginkan apabila koleksi tersebut ingin dipinjam. Caranya cukup

mudah, dengan menghubungi staf dan membawa buku yang ingin

dipinjam.

b. Layanan Referensi

Layanan Referensi adalah layanan berupa penyediaan koleksi rujukan

(referensi) seperti kamus, ensiklopedi, direktori, dan handbook.

Berbeda dengan perpustakaan-perpustakaan lain yang hanya boleh

fotocopy koleksi rujukan, Perpustakaan Daerah Tangerang Selatan

membolehkan jika pemustaka membutuhkan, pemustaka bisa

meminjamnya.

c. Layanan Anak

Layanan Anak adalah layanan yang dikhususkan untuk pemustaka

anak-anak. Layanan anak ini merupakan sarana untuk anak-anak

melakukan kegiatan belajar sambil bermain. Dalam layanan anak di

Perpustakaan Daerah Tangerang Selatan banyak menyajikan

permainan-permainan yang melatih otak anak dan koleksi-koleksi

Page 70: PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP AKSESIBILITAS DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51317/... · 2020. 7. 14. · i ABSTRAK Maisa Fajriah (11140251000079). Persepsi

yang beragam, serta pemustaka anak dapat menonton film karena

layanan anak di DPAD Kota Tangerang Selatan menyediakan alat

pemutar film/video dan koleksi-koleksi CD yang mendidik. Tidak

hanya itu saja, layanan anak di DPAD Kota Tangerang Selatan

mengadakan kegiatan seperti: dongeng, lomba menggambar,

menonton film dan kegiatan lainnya.

d. Layanan Informasi

Perpustakaan sebagai pusat informasi harus memiliki pustakawan

yang dapat memberikan pelayanan kepada pemustaka yang mencari

berbagai informasi di perpustakaan. Pustakawan juga harus siap

menjawab pertanyaan yang mudah sampai dengan penelusuran yang

agak rumit untuk mendapatkan informasi yang dicari pemustaka.

Layanan informasi meliputi:

1) Bantuan/bimbingan langsung

Untuk meningkatkan pemanfaatan informasi perpustakaan oleh

pengguna, pustakawan memiliki tugas untuk membimbing atau

memberikan petunjuk kepada pengguna agar mampu

memaksimalkan pemanfaatan dari sumber-sumber informasi,

termasuk koleksi dan sumber daya manusia atau pustakawan, dan

fasilitas perpustakaan.

2) Penelusuran informasi

Penelusuran informasi adalah mencari kembali dokumen

informasi yang pernah ditulis atau diterbitkan mengenai subjek

Page 71: PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP AKSESIBILITAS DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51317/... · 2020. 7. 14. · i ABSTRAK Maisa Fajriah (11140251000079). Persepsi

tertentu. Layanan penelusuran informasi bisa berupa permintaan

penelusuran sumber informasi primer atau sekunder.

e. Layanan Perpustakaan Keliling

Layanan perpustakaan keliling bergerak dengan mendatangi

pemustaka yang ada di sekolah-sekolah maupun tempat umum.

DPAD Kota Tangerang Selatan memiliki 8 unit mobil perpustakaan

keliling yang melayani 7 kecamatan di Kota Tangerang Selatan setiap

hari kerja. Beroperasi di sekolah, taman baca masyarakat, lingkungan

warga, kelurahan, kecamatan, pusekesmas, dan lain-lain. Fasilitas

yang dimiliki mobil perpustakaan keliling: buku dari berbagai disiplin

ilmu, audio visual, internet, aneka permainan anak, mewarnai,

origami, dan lain-lain.

7. Fasilitas Perpustakaan

a. Ruang Perpustakaan

1) Ruang baca, berupa ruangan yang disediakan untuk membaca

yang dilengkapi dengan meja dan kursi baca.

2) Ruang koleksi anak, berupa tempat baca anak yang dilengkapi

dengan rak koleksi, kursi, karpet.

b. Kelengkapan Ruang Perpustakaan

Di dalam ruangan Perpustakaan, menyediakan :

1) Perabotan

a) Meja sirkulasi dan kursi untuk pustakawan.

b) Meja baca dan kursi untuk pemustaka.

Page 72: PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP AKSESIBILITAS DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51317/... · 2020. 7. 14. · i ABSTRAK Maisa Fajriah (11140251000079). Persepsi

c) Rak koleksi untuk menyimpan koleksi cetak.

d) Rak gantung untuk meletakkan surat kabar/koran terbitan yang

terbaru.

e) Rak CD untuk menyimpan koleksi multimedia.

f) Lemari (locker).

2) Peralatan/Mesin

a) PC sirkulasi + printer

b) PC penelusuran

c) Mesin fotokopi

d) Telepon

3) Perlengkapan Ruangan

a) Papan penunjuk ruang perpustakaan

b) Papan indikator berisi informasi klasifikasi/subyek koleksi di

rak.

c) Papan pengumuman untuk menginformasikan kegiatan

perpustakaan.

d) Poster petunjuk informasi pencarian buku dan tata tertib

perpustakaan.

e) Dekorasi ruangan (poster, lukisan dan vas bunga).

f) Penerangan / pencahayaan

g) Suhu dan sirkulasi udara yang baik.

4) Perlengkapan fisik buku

a) Stempel/cap perpustakaan

Page 73: PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP AKSESIBILITAS DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51317/... · 2020. 7. 14. · i ABSTRAK Maisa Fajriah (11140251000079). Persepsi

b) Stempel tanggal

c) Stiker/label punggung buku dan barcode

d) Lembar slip pengembalian buku

e) Sampul plastik.

5) Perlengkapan lainnya:

a) Penggaris untuk mengukur panjang/tinggi buku, dan ATK.

b) Buku induk untuk pencatatan koleksi cetak dan koleksi

multimedia yang baru diterima.

c) Buku tamu untuk pencatatan pemustaka yang

berkunjung/datang ke perpustakaan.

d) Kotak saran untuk tempat pemustaka menyampaikan masukan

kepada perpustakaan.

8. Jam Layanan dan Alamat Perpustakaan

a. Jam Layanan Perpustakaan

Senin - Kamis : Pukul 08.00 s.d. 16.00 WIB

Jumat : Pukul 08.00 s.d. 16.30 WIB

Sabtu – Minggu : Pukul 07.00 s.d. 18.00 WIB

b. Alamat Perpustakaan

Jalan Ciater Raya No.101 Serpong, Tangerang Selatan

Email: [email protected]

Page 74: PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP AKSESIBILITAS DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51317/... · 2020. 7. 14. · i ABSTRAK Maisa Fajriah (11140251000079). Persepsi

B. Hasil Penelitian

Dalam bab ini diuraikan mengenai persepsi pemustaka terhadap

aksesibilitas Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah (DPAD) Kota Tangerang

Selatan. Analisis data dilakukan berdasarkan hasil kuesioner. Responden yang

diambil dalam penelitian ini adalah pemustaka yang berkunjung ke DPAD

Kota Tangerang Selatan dengan total responden sebanyak 45 orang.

1. Identitas Responden

Data yang akan disajikan mengenai responden berdasarkan jenis

kelamin, usia dan pekerjaan pemustaka DPAD Kota Tangerang Selatan.

Tabel 4. 1 Jenis Kelamin Responden

Jenis Kelamin Frekuensi Persentase

Laki-laki 14 31%

Perempuan 31 69%

Jumlah 45 100%

Berdasarkan hasil dari penyebaran kuesioner kepada 45 responden

diketahui bahwa responden laki-laki berjumlah 14 orang (31%), sedangkan

responden perempuan berjumlah 31 orang (69%). Hasil penelitian

menunjukkan bahwa sebagian besar responden perempuan yang paling

banyak mengunjungi perpustakaan dengan jumlah 31 orang (69%) pada

saat penelitian berlangsung.

Tabel 4. 2 Usia Responden

Page 75: PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP AKSESIBILITAS DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51317/... · 2020. 7. 14. · i ABSTRAK Maisa Fajriah (11140251000079). Persepsi

Usia Responden Frekuensi Persentase

15 - 20 tahun 27 60%

21 - 35 tahun 8 18%

Di atas 36 tahun 10 22%

Jumlah 45 100%

Tabel di atas maka dapat dilihat bahwa usia 15 – 20 tahun sebanyak

27 orang (60%), usia 21-35 tahun sebanyak 8 orang (18%) dan di atas 36

tahun yaitu sebanyak 10 orang (22%). Dari data di atas dapat disimpulkan

bahwa pada umumnya responden yang berkunjung ke perpustakaan saat

penelitian berlangsung adalah usia 15 – 20 tahun yaitu sebanyak 27 orang

(60%).

Tabel 4. 3 Pekerjaan Responden

Pekerjaan Frekuensi Persentase

Mahasiswa 8 18%

Pelajar 27 60%

Ibu Rumah Tangga 9 20%

Karyawan 1 2%

Jumlah 45 100%

Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa sebanyak 8 orang (18%)

ialah mahasiswa, sebanyak 27 orang (60%) merupakan pelajar, 9 orang

(20%) merupakan ibu rumah tangga dan 1 orang (2%) karyawan. Dari data

yang telah dihitung bahwa responden terbanyak adalah pelajar yaitu

sebesar 60%.

Page 76: PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP AKSESIBILITAS DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51317/... · 2020. 7. 14. · i ABSTRAK Maisa Fajriah (11140251000079). Persepsi

2. Hasil Penelitian Persespi Pemustaka Terhadap Aksesibilitas Dinas

Perpustakaan dan Arsip Daerah (DPAD) Kota Tangerang Selatan

Persepsi pemustaka terhadap aksesibilitas perpustakaan terbagi

menjadi empat aspek yang dibahas yaitu mengenai lokasi, prasarana lokasi,

gedung dan tata ruang perpustakaan.

a. Persepsi Pemustaka Terhadap Lokasi Dinas Perpustakaan dan

Arsip Daerah (DPAD) Kota Tangerang Selatan

Dalam pembahasan aspek lokasi perpustakaan, akan dijabarkan

secara detail berdasarkan data yang telah diperoleh sebagai berikut:

1) Persepsi Pemustaka Terhadap Lokasi Gedung DPAD Kota

Tangerang Selatan

Berkaitan dengan aspek ini, pemustaka ditanyakan tentang

apakah lokasi gedung perpustakaan cukup strategis sehingga

memudahkan pemustaka menemukan letak perpustakaan. Berikut

adalah jawaban dari para responden:

Tabel 4. 4 Lokasi Gedung DPAD Kota Tangerang Selatan

Jawaban

Responden

Bobot Frekuensi Presentase Skor

Nilai

Sangat Setuju (SS) 4 11 24% 44

Setuju (S) 3 19 42% 57

Tidak Setuju (TS) 2 12 27% 24

Sangat Tidak Setuju

(STS) 1 3 7% 3

Total 45 100% 128

Skor Rata-Rata 2.84

Tabel 4.4 menunjukan bahwa 11 orang (24% responden)

Page 77: PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP AKSESIBILITAS DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51317/... · 2020. 7. 14. · i ABSTRAK Maisa Fajriah (11140251000079). Persepsi

menyatakan sangat setuju, 19 orang (42% responden) menyatakan

setuju, 12 orang (27% responden) menyatakan tidak setuju dan 3

orang (7% responden) menyatakan sangat tidak setuju bahwa

lokasi perpustakaan strategis.

Berdasarkan tabel di atas, skor rata-rata untuk pernyataan

lokasi gedung perpustakaan adalah 2,84. Skor ini berada pada skala

interval 2,52 – 3,27, yang menunjukan bahwa persepsi pemustaka

terhadap lokasi gedung DPAD Kota Tangerang Selatan adalah

positif.

2) Jarak Perpustakaan dengan Sekolah atau Lembaga

Pendidikan Lain

Selanjutnya yang ditanyakan kepada responden pada aspek

ini adalah jarak perpustakaan dengan sekolah atau lembaga

pendidikan lain. Berikut adalah jawaban responden:

Tabel 4. 5 Jarak Perpustakaan dengan Sekolah atau Lembaga Pendidikan

Lain

Jawaban

Responden

Bobot Frekuensi Presentase Skor

Nilai

Sangat Setuju (SS) 4 11 24% 44

Setuju (S) 3 22 49% 66

Tidak Setuju (TS) 2 12 27% 24

Sangat Tidak Setuju

(STS) 1 0 0% 0

Total 45 100% 134

Skor Rata-Rata 2.98

Tabel 4.5 menunjukan bahwa 11 orang (24% responden)

menyatakan sangat setuju, 22 orang (49% responden) menyatakan

Page 78: PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP AKSESIBILITAS DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51317/... · 2020. 7. 14. · i ABSTRAK Maisa Fajriah (11140251000079). Persepsi

setuju, 12 orang (27% responden) menyatakan tidak setuju dan

tidak ada satu responden yang menyatakan sangat tidak setuju

bahwa jarak perpustakaan dekat dengan sekolah atau lembaga

pendidikan lain.

Berdasarkan tabel di atas, skor rata-rata untuk pernyataan

mengenai jarak perpustakaan tempat pendidikan adalah 2,98. Skor

ini berada pada skala interval 2,52 – 3,27, yang menunjukan bahwa

persepsi pemustaka terhadap jarak DPAD Kota Tangerang Selatan

dengan sekolah atau lembaga pendidikan lain adalah positif.

3) Waktu Tempuh untuk Mencapai Perpustakaan dari Tempat

Tinggal Pemustaka

Pada aspek selanjutnya yang ditanyakan kepada responden

pada aspek ini adalah waktu tempuh untuk mencapai perpustakaan

dari tempat tinggal pemustaka. Berikut adalah jawaban responden:

Tabel 4. 6 Waktu Tempuh dari Tempat Tinggal Pemustaka

Jawaban

Responden

Bobot Frekuensi Presentase Skor

Nilai

Sangat Setuju (SS) 4 8 18% 32

Setuju (S) 3 21 47% 63

Tidak Setuju (TS) 2 16 36% 32

Sangat Tidak Setuju

(STS) 1 0 0% 0

Total 45 100% 127

Skor Rata-Rata 2.82

Tabel 4.6 menunjukan bahwa 8 orang (18% responden)

menyatakan sangat setuju, 21 orang (47% responden) menyatakan

Page 79: PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP AKSESIBILITAS DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51317/... · 2020. 7. 14. · i ABSTRAK Maisa Fajriah (11140251000079). Persepsi

setuju, 16 orang (36% responden) menyatakan tidak setuju dan

tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju bahwa

tidak membutuhkan waktu lama untuk mencapai perpustakaan dari

tempat tinggal mereka.

Berdasarkan tabel di atas, skor rata-rata untuk pernyataan

mengenai waktu tempuh menuju perpustakaan dari tempat tinggal

pemustaka adalah 2,82. Skor ini berada pada skala interval 2,52 –

3,27, yang menunjukan bahwa persepsi pemustaka terhadap waktu

yang dibutuhkan untuk mencapai DPAD Kota Tangerang Selatan

dari masing-masing tempat tinggal pemustaka adalah positif.

4) Waktu Tempuh untuk Mencapai Perpustakaan dari Tempat

Bekerja, Sekolah atau Kampus Pemustaka

Selanjutnya yang ditanyakan kepada responden pada aspek

ini adalah waktu tempuh untuk mencapai perpustakaan dari tempat

bekerja, sekolah atau kampus pemustaka. Berikut adalah jawaban

responden:

Tabel 4. 7 Waktu Tempuh dari Tempat Bekerja atau Sekolah Pemustaka

Jawaban

Responden

Bobot Frekuensi Presentase Skor

Nilai

Sangat Setuju (SS) 4 5 11% 20

Setuju (S) 3 26 58% 78

Tidak Setuju (TS) 2 13 29% 26

Sangat Tidak Setuju

(STS) 1 1 2% 1

Total 45 100% 125

Skor Rata-Rata 2.78

Page 80: PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP AKSESIBILITAS DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51317/... · 2020. 7. 14. · i ABSTRAK Maisa Fajriah (11140251000079). Persepsi

Tabel 4.7 menunjukan bahwa 5 orang (11% responden)

menyatakan sangat setuju, 26 orang (58% responden) menyatakan

setuju, 13 orang (29% responden) menyatakan tidak setuju dan 1

orang (2% reponden) yang menyatakan sangat tidak setuju bahwa

tidak membutuhkan waktu lama untuk mencapai perpustakaan dari

tempat bekerja, sekolah atau kampus mereka.

Berdasarkan tabel di atas, skor rata-rata untuk pernyataan

mengenai mengenai waktu tempuh menuju perpustakaan dari

sekolah atau tempat bekerja adalah 2,78. Skor ini berada pada skala

interval 2,52 – 3,27, yang menunjukan bahwa persepsi pemustaka

terhadap waktu yang dibutuhkan untuk mencapai DPAD Kota

Tangerang Selatan dari tempat bekerja, sekolah atau kampus

pemustaka adalah positif.

b. Persepsi Pemustaka Terhadap Prasarana Lokasi Dinas

Perpustakaan dan Arsip Daerah (DPAD) Kota Tangerang Selatan

Dalam pembahasan aspek prasarana lokasi perpustakaan, akan

dijabarkan secara detail berdasarkan data yang telah diperoleh sebagai

berikut:

1) Persepsi Pemustaka Terhadap Transportasi Umum Menuju

DPAD Kota Tangerang Selatan

Selanjutnya yang ditanyakan kepada responden pada aspek

ini adalah kemudahan mencapai perpustakaan dengan

menggunakan angkutan umum. Berikut adalah jawaban responden:

Page 81: PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP AKSESIBILITAS DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51317/... · 2020. 7. 14. · i ABSTRAK Maisa Fajriah (11140251000079). Persepsi

Tabel 4. 8 Kemudahan Mencapai Perpustakaan dengan Angkutan Umum

Jawaban

Responden

Bobot Frekuensi Presentase Skor

Nilai

Sangat Setuju (SS) 4 4 9% 16

Setuju (S) 3 13 29% 39

Tidak Setuju (TS) 2 23 51% 46

Sangat Tidak Setuju

(STS) 1 5 11% 5

Total 45 100% 106

Skor Rata-Rata 2.36

Tabel 4.8 menunjukan bahwa 4 orang (9% responden)

menyatakan sangat setuju, 13 orang (29% responden) menyatakan

setuju, 23 orang (51% responden) menyatakan tidak setuju dan 5

orang (11% responden) yang menyatakan sangat tidak setuju

bahwa mudah mencapai perpustakaan menggunakan angkutan

umum.

Berdasarkan tabel di atas, skor rata-rata untuk pernyataan

mengenai angkutan umum adalah 2,36. Skor ini berada pada skala

interval 1,76 – 2,51, yang menunjukan bahwa persepsi pemustaka

terhadap kemudahan mencapai DPAD Kota Tangerang Selatan

menggunakan angkutan umum adalah negatif.

2) Persepsi Pemustaka Terhadap Kondisi Jalan Utama Menuju

DPAD Kota Tangerang Selatan

Page 82: PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP AKSESIBILITAS DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51317/... · 2020. 7. 14. · i ABSTRAK Maisa Fajriah (11140251000079). Persepsi

Selanjutnya yang ditanyakan kepada responden pada aspek

ini adalah kondisi jalan utama menuju perpustakaan. Berikut adalah

jawaban responden:

Tabel 4. 9 Kondisi Jalan Utama Menuju Perpustakaan

Jawaban

Responden

Bobot Frekuensi Presentase Skor

Nilai

Sangat Setuju (SS) 4 16 36% 64

Setuju (S) 3 27 60% 81

Tidak Setuju (TS) 2 2 4% 4

Sangat Tidak Setuju

(STS) 1 0 0% 0

Total 45 100% 149

Skor Rata-Rata 3.31

Tabel 4.9 menunjukan bahwa 16 orang (36% responden)

menyatakan sangat setuju, 27 orang (60% responden) menyatakan

setuju, 2 orang (4% responden) dan tidak ada responden yang

menyatakan tidak setuju mau pun sangat tidak setuju bahwa

jalan utama menuju perpustakaan kondisinya baik.

Berdasarkan tabel di atas, skor rata-rata untuk pernyataan

mengenai kondisi jalan utama adalah 3,31. Skor ini berada pada

skala interval 3,28 – 4,03, yang menunjukan bahwa persepsi

pemustaka terhadap kondisi jalan utama menuju perpustakaan

adalah sangat positif.

3) Persepsi Pemustaka Terhadap Kondisi Pedestrian Menuju

DPAD Kota Tangerang Selatan

Page 83: PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP AKSESIBILITAS DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51317/... · 2020. 7. 14. · i ABSTRAK Maisa Fajriah (11140251000079). Persepsi

Selanjutnya yang ditanyakan kepada responden pada aspek

ini adalah kondisi pedestrian (trotoar) menuju perpustakaan.

Berikut adalah jawaban responden:

Tabel 4. 10 Kondisi Pedestrian Menuju Perpustakaan

Tabel 4.10 menunjukan bahwa 11 orang (24% responden)

menyatakan sangat setuju, 27 orang (60% responden) menyatakan

setuju, 7 orang (16% responden) menyatakan tidak setuju, tidak

ada satu orang pun yang menyatakan sangat tidak setuju bahwa

pedestrian (trotoar) menuju perpustakaan kondisinya baik.

Berdasarkan tabel di atas, skor rata-rata untuk pernyataan

mengenai kondisi pedestrian (trotoar) adalah 3,09. Skor ini berada

pada skala interval 2,52 – 3,27, yang menunjukan bahwa persepsi

pemustaka terhadap kondisi pedestrian (trotoar) menuju

perpustakaan adalah positif.

Jawaban

Responden

Bobot Frekuensi Presentase Skor

Nilai

Sangat Setuju (SS) 4 11 24% 44

Setuju (S) 3 27 60% 81

Tidak Setuju (TS) 2 7 16% 14

Sangat Tidak Setuju

(STS) 1 0 0% 0

Total 45 100% 139

Skor Rata-Rata 3.09

Page 84: PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP AKSESIBILITAS DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51317/... · 2020. 7. 14. · i ABSTRAK Maisa Fajriah (11140251000079). Persepsi

c. Persepsi Pemustaka Terhadap Gedung Dinas Perpustakaan dan

Arsip Daerah (DPAD) Kota Tangerang Selatan

Dalam pembahasan aspek gedung perpustakaan, akan

dijabarkan secara detail berdasarkan data yang telah diperoleh sebagai

berikut:

1) Persepsi Pemustaka Terhadap Tampilan Gedung DPAD Kota

Tangerang Selatan

Selanjutnya yang ditanyakan kepada responden pada aspek

ini adalah tampilan gedung perpustakaan. Berikut adalah jawaban

responden:

Tabel 4. 11 Tampilan Gedung Perpustakaan

Jawaban

Responden

Bobot Frekuensi Presentase Skor

Nilai

Sangat Setuju (SS) 4 14 31% 56

Setuju (S) 3 25 56% 75

Tidak Setuju (TS) 2 6 13% 12

Sangat Tidak Setuju

(STS) 1 0 0% 0

Total 45 100% 143

Skor Rata-Rata 3.18

Tabel 4.11 menunjukan bahwa 14 orang (31% responden)

menyatakan sangat setuju, 25 orang (56% responden) menyatakan

setuju, 6 orang (13% responden) menyatakan tidak setuju, dan

tidak responden yang menyatakan sangat tidak setuju bahwa

tampilan gedung perpustakaan menarik.

Page 85: PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP AKSESIBILITAS DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51317/... · 2020. 7. 14. · i ABSTRAK Maisa Fajriah (11140251000079). Persepsi

Berdasarkan tabel di atas, skor rata-rata untuk pernyataan

mengenai tampilan gedung perpustakaan adalah 3,18. Skor ini

berada pada skala interval 2,52 – 3,27, yang menunjukan bahwa

persepsi pemustaka terhadap tampilan gedung perpustakaan adalah

positif.

2) Persepsi Pemustaka Terhadap Halaman atau Taman DPAD

Kota Tangerang Selatan

Selanjutnya yang ditanyakan kepada responden pada aspek

ini adalah kondisi halaman atau taman perpustakaan. Berikut

adalah jawaban responden:

Tabel 4. 12 Kondisi Halaman atau Taman Perpustakaan

Tabel 4.12 menunjukan bahwa 3 orang (7% responden) yang

menyatakan sangat setuju, 24 orang (53% responden) menyatakan

setuju, 15 orang (33% responden) menyatakan tidak setuju, dan 3

orang (7% responden) yang menyatakan sangat tidak setuju bahwa

kondisi halaman atau taman perpustakaan bersih dan asri.

Jawaban

Responden

Bobot Frekuensi Presentase Skor

Nilai

Sangat Setuju (SS) 4 3 7% 12

Setuju (S) 3 24 53% 72

Tidak Setuju (TS) 2 15 33% 30

Sangat Tidak Setuju

(STS) 1 3 7% 3

Total 45 100% 117

Skor Rata-Rata 2.60

Page 86: PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP AKSESIBILITAS DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51317/... · 2020. 7. 14. · i ABSTRAK Maisa Fajriah (11140251000079). Persepsi

Berdasarkan tabel di atas, skor rata-rata untuk pernyataan

mengenai halaman atau taman perpustakaan adalah 2,60. Skor ini

berada pada skala interval 2,52 – 3,27, yang menunjukan bahwa

persepsi pemustaka terhadap kondisi halaman atau taman

perpustakaan adalah positif.

3) Persepsi Pemustaka Terhadap Lahan Parkir DPAD Kota

Tangerang Selatan

Selanjutnya yang ditanyakan kepada responden pada aspek

ini adalah kondisi lahan parkir perpustakaan. Berikut adalah

jawaban responden:

Tabel 4. 13 Lahan Parkir Perpustakaan

Jawaban

Responden

Bobot Frekuensi Presentase Skor

Nilai

Sangat Setuju (SS) 4 23 51% 92

Setuju (S) 3 22 49% 66

Tidak Setuju (TS) 2 0 0% 0

Sangat Tidak Setuju

(STS) 1 0 0% 0

Total 35 100% 158

Skor Rata-Rata 3.51

Tabel 4.13 menunjukan bahwa 23 orang (51% responden)

menyatakan sangat setuju, 22 orang (49% responden) menyatakan

setuju, dan tidak ada responden yang menyatakan tidak setuju

mau pun sangat tidak setuju bahwa lahan parkir perpustakaan

cukup luas.

Page 87: PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP AKSESIBILITAS DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51317/... · 2020. 7. 14. · i ABSTRAK Maisa Fajriah (11140251000079). Persepsi

Berdasarkan tabel di atas, skor rata-rata untuk pernyataan

mengenai lahan parkir perpustakaan adalah 3,51. Skor ini berada

pada skala interval 3,28 – 4,03, yang menunjukan bahwa persepsi

pemustaka terhadap kondisi lahan parkir perpustakaan adalah

sangat positif.

4) Persepsi Pemustaka Terhadap Lobby DPAD Kota Tangerang

Selatan

Selanjutnya yang ditanyakan kepada responden pada aspek

ini adalah kondisi area penerimaan (lobby) perpustakaan. Berikut

adalah jawaban responden:

Tabel 4. 14 Area Penerimaan (Lobby)

Jawaban

Responden

Bobot Frekuensi Presentase Skor

Nilai

Sangat Setuju (SS) 4 1 2% 4

Setuju (S) 3 14 31% 42

Tidak Setuju (TS) 2 26 58% 52

Sangat Tidak Setuju

(STS) 1 4 9% 4

Total 45 100% 102

Skor Rata-Rata 2.27

Tabel 4.14 menunjukan bahwa 1 orang (2% responden)

yang menyatakan sangat setuju, 14 orang (31% responden)

menyatakan setuju, 26 orang (58% responden) menyatakan tidak

setuju, dan 4 orang (9% responden) yang menyatakan sangat tidak

setuju bahwa area penerimaan (lobby) perpustakaan ini menarik.

Page 88: PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP AKSESIBILITAS DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51317/... · 2020. 7. 14. · i ABSTRAK Maisa Fajriah (11140251000079). Persepsi

Berdasarkan tabel di atas, skor rata-rata untuk pernyataan

mengenai area penerimaan perpustakaan adalah 2,27. Skor ini

berada pada skala interval 1,76 – 2,51, yang menunjukan bahwa

persepsi pemustaka terhadap kondisi area penerimaan (lobby)

perpustakaan adalah negatif.

5) Persepsi Pemustaka Terhadap Tempat Penitipan Barang

DPAD Kota Tangerang Selatan

Selanjutnya yang ditanyakan kepada responden pada aspek

ini adalah jumlah tempat penitipan barang perpustakaan. Berikut

adalah jawaban responden:

Tabel 4. 15 Tempat Penitipan Barang (Locker) Perpustakaan

Jawaban Responden Bobot

Frekuensi Presentase Skor Nilai

Sangat Setuju (SS) 4 1 2% 4

Setuju (S) 3 27 60% 80

Tidak Setuju (TS) 2 15 33% 30

Sangat Tidak Setuju

(STS) 1 2 4% 2

Total 45 100% 117

Skor Rata-Rata 2.60

Tabel 4.15 menunjukan bahwa 1 orang (3% responden)

yang menyatakan sangat setuju, 27 orang (60% responden)

menyatakan setuju, 15 orang (34% responden) menyatakan tidak

setuju, dan 2 orang (4% responden) menyatakan sangat tidak

setuju bahwa jumlah tempat penitipan barang (locker)

perpustakaan memadai.

Page 89: PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP AKSESIBILITAS DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51317/... · 2020. 7. 14. · i ABSTRAK Maisa Fajriah (11140251000079). Persepsi

Berdasarkan tabel di atas, skor rata-rata untuk pernyataan

mengenai tempat penitipan barang perpustakaan adalah 2,60. Skor

ini berada pada skala interval 2,52 – 3,27, yang menunjukan bahwa

persepsi pemustaka terhadap jumlah tempat penitipan barang

(locker) perpustakaan adalah positif.

6) Persepsi Pemustaka Terhadap Tempat Ibadah Dinas DPAD

Kota Tangerang Selatan

Selanjutnya yang ditanyakan kepada responden pada aspek

ini adalah kondisi tempat ibadah perpustakaan. Berikut adalah

jawaban responden:

Tabel 4. 16 Tempat Ibadah

Jawaban

Responden

Bobot Frekuensi Presentase Skor

Nilai

Sangat Setuju (SS) 4 16 36% 64

Setuju (S) 3 29 64% 87

Tidak Setuju (TS) 2 0 0% 0

Sangat Tidak Setuju

(STS) 1 0 0% 0

Total 45 100% 151

Skor Rata-Rata 3.36

Tabel 4.16 menunjukan bahwa 16 orang (36% responden)

yang menyatakan sangat setuju, 29 orang (64% responden)

menyatakan setuju, dan tidak ada responden yang menyatakan

tidak setuju mau pun sangat tidak setuju bahwa tempat ibadah di

perpustakaan ini memadai.

Page 90: PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP AKSESIBILITAS DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51317/... · 2020. 7. 14. · i ABSTRAK Maisa Fajriah (11140251000079). Persepsi

Berdasarkan tabel di atas, skor rata-rata untuk pernyataan

mengenai tempat ibadah perpustakaan adalah 3,36. Skor ini berada

pada skala interval 3,28 – 4,03, yang menunjukan bahwa persepsi

pemustaka terhadap kondisi tempat ibadah di perpustakaan ini

adalah sangat positif.

7) Persepsi Pemustaka Terhadap Toilet DPAD Kota Tangerang

Selatan

Selanjutnya yang ditanyakan kepada responden pada aspek

ini adalah kondisi toilet perpustakaan. Berikut adalah jawaban

responden:

Tabel 4. 17 Toilet Perpustakaan

Jawaban

Responden

Bobot Frekuensi Presentase Skor

Nilai

Sangat Setuju (SS) 4 11 24% 44

Setuju (S) 3 34 76% 102

Tidak Setuju (TS) 2 0 0% 0

Sangat Tidak Setuju

(STS) 1 0 0% 0

Total 45 100% 146

Skor Rata-Rata 3.24

Tabel 4.17 menunjukan bahwa 11 orang (24% responden)

yang menyatakan sangat setuju, 34 orang (76% responden)

menyatakan setuju, dan tidak ada responden yang menyatakan

tidak setuju mau pun sangat tidak setuju bahwa toilet di

perpustakaan ini memadai.

Page 91: PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP AKSESIBILITAS DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51317/... · 2020. 7. 14. · i ABSTRAK Maisa Fajriah (11140251000079). Persepsi

Berdasarkan tabel di atas, skor rata-rata untuk pernyataan

mengenai kondisi toilet perpustakaan adalah 3,24. Skor ini berada

pada skala interval 2,52 – 3,27, yang menunjukan bahwa persepsi

pemustaka terhadap kondisi toilet di perpustakaan ini adalah

positif.

8) Persepsi Pemustaka Terhadap Fasilitas Akses Pengguna

Disabilitas DPAD Kota Tangerang Selatan

Selanjutnya yang ditanyakan kepada responden pada aspek

ini adalah fasilitas akses bagi pengguna disabilitas. Berikut adalah

jawaban responden:

Tabel 4. 18 Fasilitas Akses Pengguna Disabilitas

Jawaban

Responden

Bobot Frekuensi Presentase Skor

Nilai

Sangat Setuju (SS) 4 0 0% 0

Setuju (S) 3 18 40% 54

Tidak Setuju (TS) 2 19 42% 38

Sangat Tidak Setuju

(STS) 1 8 18% 8

Total 45 100% 100

Skor Rata-Rata 2.22

Tabel 4.18 menunjukan bahwa tidak ada responden yang

menyatakan sangat setuju, 18 orang (40% responden) menyatakan

setuju, 19 orang (42% responden) menyatakan tidak setuju, dan 8

orang (18% responden) menyatakan sangat tidak setuju bahwa

tersedia fasilitas akses bagi pengguna disabilitas.

Page 92: PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP AKSESIBILITAS DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51317/... · 2020. 7. 14. · i ABSTRAK Maisa Fajriah (11140251000079). Persepsi

Berdasarkan tabel di atas, skor rata-rata untuk pernyataan

mengenai fasilitas akses pengguna disabilitas adalah 2,22. Skor ini

berada pada skala interval 1,76 – 2,51, yang menunjukan bahwa

persepsi pemustaka terhadap fasilitas akses bagi pengguna

disabilitas adalah negatif.

d. Persepsi Pemustaka Terhadap Tata Ruang Dinas Perpustakaan

dan Arsip Daerah (DPAD) Kota Tangerang Selatan

Dalam pembahasan aspek tata ruang perpustakaan, akan

dijabarkan secara detail berdasarkan data yang telah diperoleh sebagai

berikut:

1) Persepsi Pemustaka Terhadap Ruang Baca DPAD Kota

Tangerang Selatan

Selanjutnya yang ditanyakan kepada responden pada aspek

ini adalah ruang baca perpustakaan. Berikut adalah jawaban

responden:

Tabel 4. 19 Ruang Baca Perpustakaan

Jawaban

Responden

Bobot Frekuensi Presentase Skor

Nilai

Sangat Setuju (SS) 4 10 22% 40

Setuju (S) 3 24 53% 72

Tidak Setuju (TS) 2 9 20% 18

Sangat Tidak Setuju

(STS) 1 2 4% 2

Total 45 100% 132

Skor Rata-Rata 2.93

Page 93: PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP AKSESIBILITAS DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51317/... · 2020. 7. 14. · i ABSTRAK Maisa Fajriah (11140251000079). Persepsi

Tabel 4.19 menunjukan bahwa 10 orang (22% responden)

menyatakan sangat setuju, 24 orang (53% responden) menyatakan

setuju, 9 orang (20% responden) menyatakan tidak setuju, dan 2

orang (4% responden) menyatakan sangat tidak setuju bahwa

ruang baca di perpustakaan ini memadai.

Berdasarkan tabel di atas, skor rata-rata untuk pernyataan

mengenai ruang baca perpustakaan adalah 2,93. Skor ini berada

pada skala interval 2,52 – 3,27, yang menunjukan bahwa persepsi

pemustaka terhadap ruang baca perpustakaan ini adalah positif.

2) Persepsi Pemustaka Terhadap Ruang Koleksi DPAD Kota

Tangerang Selatan

Selanjutnya yang ditanyakan kepada responden pada aspek

ini adalah ruang koleksi perpustakaan. Berikut adalah jawaban

responden:

Tabel 4. 20 Ruang Koleksi Perpustakaan

Jawaban

Responden

Bobot Frekuensi Presentase Skor

Nilai

Sangat Setuju (SS) 4 6 13% 24

Setuju (S) 3 30 67% 90

Tidak Setuju (TS) 2 5 11% 10

Sangat Tidak Setuju

(STS) 1 4 9% 4

Total 45 100% 128

Skor Rata-Rata 2.84

Tabel 4.20 menunjukan bahwa 6 orang (13% responden)

menyatakan sangat setuju, 30 orang (67% responden) menyatakan

Page 94: PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP AKSESIBILITAS DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51317/... · 2020. 7. 14. · i ABSTRAK Maisa Fajriah (11140251000079). Persepsi

setuju, 5 orang (11% responden) menyatakan tidak setuju, dan 4

(9% responden) yang menyatakan sangat tidak setuju bahwa

ruang koleksi di perpustakaan ini memadai.

Berdasarkan tabel di atas, skor rata-rata untuk pernyataan

mengenai ruang koleksi perpustakaan adalah 2,84. Skor ini berada

pada skala interval 2,52 - 3,27, yang menunjukan bahwa persepsi

pemustaka terhadap ruang koleksi perpustakaan ini adalah positif.

3) Persepsi Pemustaka Terhadap Tata Ruang DPAD Kota

Tangerang Selatan

Selanjutnya yang ditanyakan kepada responden pada aspek

ini adalah tata ruang perpustakaan. Berikut adalah jawaban

responden:

Tabel 4. 21 Tata Ruang Perpustakaan

Jawaban

Responden

Bobot Frekuensi Presentase Skor

Nilai

Sangat Setuju (SS) 4 11 24% 44

Setuju (S) 3 29 64% 87

Tidak Setuju (TS) 2 5 11% 10

Sangat Tidak Setuju

(STS) 1 0 0% 0

Total 45 100% 141

Skor Rata-Rata 3.13

Tabel 4.21 menunjukan bahwa 11 orang (24% responden)

menyatakan sangat setuju, 29 orang (64% responden) menyatakan

setuju, 5 orang (11% responden) menyatakan tidak setuju, dan

tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju bahwa

Page 95: PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP AKSESIBILITAS DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51317/... · 2020. 7. 14. · i ABSTRAK Maisa Fajriah (11140251000079). Persepsi

tata ruang di perpustakaan ini membuat pemustaka leluasa ntuk

bergerak.

Berdasarkan tabel di atas, skor rata-rata untuk pernyataan

mengenai tata ruang perpustakaan adalah 3,13. Skor ini berada pada

skala interval 2,52 - 3,27, yang menunjukan bahwa persepsi

pemustaka terhadap tata ruang perpustakaan ini adalah positif.

4) Persepsi Pemustaka Terhadap Tata Letak Rak Koleksi DPAD

Kota Tangerang Selatan

Selanjutnya yang ditanyakan kepada responden pada aspek

ini adalah tata letak rak koleksi perpustakaan. Berikut adalah

jawaban responden:

Tabel 4. 22 Tata Letak Rak Koleksi

Jawaban

Responden

Bobot Frekuensi Presentase Skor

Nilai

Sangat Setuju (SS) 4 10 22% 40

Setuju (S) 3 22 49% 66

Tidak Setuju (TS) 2 9 20% 18

Sangat Tidak Setuju

(STS) 1 4 9% 4

Total 45 100% 128

Skor Rata-Rata 2.84

Tabel 4.21 menunjukan bahwa 10 orang (22% responden)

menyatakan sangat setuju, 22 orang (49% responden) menyatakan

setuju, 9 orang (20% responden) menyatakan tidak setuju, dan 4

orang (9% responden) yang menyatakan sangat tidak setuju

Page 96: PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP AKSESIBILITAS DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51317/... · 2020. 7. 14. · i ABSTRAK Maisa Fajriah (11140251000079). Persepsi

bahwa tata letak rak koleksi memudahkan pemustaka menemukan

buku yang dicari.

Berdasarkan tabel di atas, skor rata-rata untuk pernyataan

mengenai tata letak rak koleksi adalah 2,84. Skor ini berada pada

skala interval 2,52 - 3,27, yang menunjukan bahwa persepsi

pemustaka terhadap tata letak rak koleksi di perpustakaan ini adalah

positif.

5) Persepsi Pemustaka Terhadap Tata Letak Meja dan Kursi

DPAD Kota Tangerang Selatan

Selanjutnya yang ditanyakan kepada responden pada aspek

ini adalah tata letak meja dan kursi perpustakaan. Berikut adalah

jawaban responden:

Tabel 4. 23 Tata Letak Meja dan Kursi

Jawaban

Responden

Bobot Frekuensi Presentase Skor

Nilai

Sangat Setuju (SS) 4 8 18% 32

Setuju (S) 3 30 67% 90

Tidak Setuju (TS) 2 7 16% 14

Sangat Tidak Setuju

(STS) 1 0 0% 0

Total 45 100% 136

Skor Rata-Rata 3.02

Tabel 4.23 menunjukan bahwa 8 orang (18% responden)

menyatakan sangat setuju, 30 orang (67% responden) menyatakan

setuju, 7 orang (16% responden) menyatakan tidak setuju, dan

Page 97: PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP AKSESIBILITAS DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51317/... · 2020. 7. 14. · i ABSTRAK Maisa Fajriah (11140251000079). Persepsi

tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju bahwa

tata letak rak meja dan kursi pustakaan ini sudah baik.

Berdasarkan tabel di atas, skor rata-rata untuk pernyataan

mengenai tata letak meja dan kursi adalah 3,02. Skor ini berada

pada skala interval 2,52 - 3,27, yang menunjukan bahwa persepsi

pemustaka terhadap tata letak meja dan kursi di perpustakaan ini

adalah positif.

C. Rekapitulasi Persepsi Pemustaka Terhadap Aksesibilitas Dinas

Perpustakaan dan Arsip Daerah (DPAD) Kota Tangerang Selatan

Persepsi pemustaka terhadap aksesibilitas DPAD Kota Tangerang

Selatan seperti yang telah dijelaskan sebelumnya dibagi menjadi empat aspek

yaitu persepsi pemustaka terhadap lokasi, prasarana lokasi, gedung dan tata

ruang perpustakaan. Berikut adalah hasil rekapitulasinya:

1. Rekapitulasi Persepsi Pemustaka Terhadap Lokasi DPAD Kota

Tangerang Selatan

Pada aspek lokasi perpustakaan ini responden diberikan 4

pernyataan umum mengenai persepsi pemustaka terhadap lokasi. Berikut

ini adalah data pencapaian persepsi pemustaka terhadap lokasi DPAD Kota

Tangerang Selatan:

Tabel 4. 24 Rekapitulasi Skor Persepsi Pemustaka Terhadap Lokasi DPAD Kota

Tangerang Selatan

No. Pernyataan Jawaban Skor

1 Lokasi perpustakaan ini strategis Positif 2.84

2 Jarak perpustakaan dekat dengan area

sekolah/lembaga pendidikan lain Positif 2.98

Page 98: PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP AKSESIBILITAS DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51317/... · 2020. 7. 14. · i ABSTRAK Maisa Fajriah (11140251000079). Persepsi

3

Tidak membutuhkan waktu lama untuk

mencapai lokasi perpustakaan dari

tempat tinggal saya

Positif 2.82

4

Tidak membutuhkan waktu lama untuk

mencapai lokasi perpustakaan dari

tempat bekerja/sekolah/kampus

Positif 2.78

Skor Total 11.42

Skor Rata-Rata 2.86

Berdasarkan tabel di atas, secara keseluruhan persepsi pemustaka

terhadap lokasi DPAD Kota Tangerang Selatan adalah positif, dengan

jumlah skor 2,86 yang berada di skala interval 2,52 – 3,27. Maka dapat

diartikan bahwa pemustaka memiliki persepsi yang baik terhadap lokasi

perpustakaan.

2. Rekapitulasi Persepsi Pemustaka Terhadap Prasarana Lokasi DPAD

Kota Tangerang Selatan

Pada aspek prasarana lokasi perpustakaan ini responden diberikan 3

pernyataan umum mengenai persepsi pemustaka terhadap prasarana lokasi.

Berikut ini adalah data pencapaian persepsi pemustaka terhadap prasarana

lokasi DPAD Kota Tangerang Selatan:

Tabel 4. 25 Rekapitulasi Skor Persepsi Pemustaka Terhadap Prasarana Lokasi

DPAD Kota Tangerang Selatan

No. Pernyataan Jawaban Skor

1 Mudah mencapai perpustakaan ini

dengan menggunakan angkutan umum Negatif 2.36

2 Jalan utama menuju perpustakaan ini

kondisinya baik Sangat Positif 3.31

3 Pedestrian (trotoar) menuju

perpustakaan ini kondisinya baik Positif 3.09

Skor Total 8.76

Skor Rata-Rata 2.92

Berdasarkan tabel di atas, secara keseluruhan persepsi pemustaka

Page 99: PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP AKSESIBILITAS DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51317/... · 2020. 7. 14. · i ABSTRAK Maisa Fajriah (11140251000079). Persepsi

terhadap prasarana lokasi DPAD Kota Tangerang Selatan adalah positif,

dengan jumlah skor 2,92 yang berada di skala interval 2,52 – 3,27. Maka

dapat diartikan bahwa pemustaka memiliki persepsi yang baik terhadap

prasarana lokasi perpustakaan.

3. Rekapitulasi Persepsi Pemustaka Terhadap Gedung DPAD Kota

Tangerang Selatan

Pada aspek gedung perpustakaan ini responden diberikan 8

pernyataan umum mengenai persepsi pemustaka terhadap gedung

perpustakaan. Berikut ini adalah data pencapaian persepsi pemustaka

terhadap gedung DPAD Kota Tangerang Selatan:

Tabel 4. 26 Rekapitulasi Skor Persepsi Pemustaka Terhadap Gedung DPAD Kota

Tangerang Selatan

No. Pernyataan Jawaban Skor

1 Tampilan gedung perpustakaan ini

menarik Positif 3.18

2 Halaman atau taman perpustakaan ini

bersih dan asri Positif 2.60

3 Lahan parkir untuk kendaraan mobil

dan motor luas Sangat Positif 3.51

4 Lobby (area penerimaan) kondisinya

menarik Negatif 2.27

5 Jumlah penitipan barang (locker) di

perpustakaan ini sudah memadai Positif 2.60

6 Tempat ibadah di perpustakaan ini

sudah memadai Sangat Positif 3.36

7 Toilet di perpustakaan ini sudah

memadai Positif 3.24

8 Tersedia fasilitas akses bagi pengguna

disabilitas Negatif 2.22

Skor Total 22.98

Skor Rata-Rata 2.87

Berdasarkan tabel di atas, secara keseluruhan persepsi pemustaka

Page 100: PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP AKSESIBILITAS DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51317/... · 2020. 7. 14. · i ABSTRAK Maisa Fajriah (11140251000079). Persepsi

terhadap gedung DPAD Kota Tangerang Selatan adalah positif, dengan

jumlah skor 2,87 yang berada di skala interval 2,52 – 3,27. Maka dapat

diartikan bahwa pemustaka memiliki persepsi yang baik terhadap gedung

perpustakaan.

4. Rekapitulasi Persepsi Pemustaka Terhadap Tata Ruang DPAD Kota

Tangerang Selatan

Pada aspek tata ruang perpustakaan ini responden diberikan 5

pernyataan umum mengenai persepsi pemustaka terhadap tata ruang

perpustakaan. Berikut ini adalah data pencapaian persepsi pemustaka

terhadap tata ruang DPAD Kota Tangerang Selatan:

Tabel 4. 27 Rekapitulasi Skor Persepsi Pemustaka Terhadap Tata Ruang DPAD

Kota Tangerang Selatan

No. Pernyataan Jawaban Skor

1 Ruang baca di perpustakaan ini sudah

memadai Positif 2.93

2 Ruang koleksi di perpustakaan ini

sudah memadai Positif 2.84

3 Tata ruang di perpustakaan ini

membuat saya leluasa untuk bergerak Positif 3.13

4 Tata letak rak koleksi memudahkan

saya menemukan buku yang dicari Positif 2.84

5 Meja dan kursi tertata dengan baik dan

memudahkan ruang gerak saya Positif 3.02

Skor Total 14.76

Skor Rata-Rata 2.95

Berdasarkan tabel di atas, secara keseluruhan persepsi pemustaka

terhadap tata ruang DPAD Kota Tangerang Selatan adalah positif, dengan

jumlah skor 2,95 yang berada di skala interval 2,52 – 3,27. Maka bisa

diartikan bahwa pemustaka memiliki persepsi yang baik terhadap tata ruang

Page 101: PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP AKSESIBILITAS DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51317/... · 2020. 7. 14. · i ABSTRAK Maisa Fajriah (11140251000079). Persepsi

perpustakaan.

Tabel 4. 28 Rekapitulasi Skor Persepsi Pemustaka Terhadap Aksesibilitas DPAD

Kota Tangerang Selatan

No. Aspek Jawaban Skor

1

Persepsi pemustaka terhadap lokasi

DPAD Kota Tangerang Selatan Positif 2.86

2

Persepsi pemustaka terhadap

prasarana lokasi DPAD Kota

Tangerang Selatan Positif 2.92

3

Persepsi pemustaka terhadap gedung

DPAD Kota Tangerang Selatan Positif 2.87

4

Persepsi pemustaka terhadap tata

ruang DPAD Kota Tangerang Selatan Positif 2.95

Skor Total 11.6

Skor Rata-Rata 2.90

Berdasarkan tabel di atas, secara keseluruhan persepsi pemustaka

terhadap aksesibilitas DPAD Kota Tangerang Selatan adalah positif,

dengan jumlah skor 2,90 yang berada di skala interval 2,52 – 3,27. Maka

dapat diartikan bahwa pemustaka memiliki persepsi yang baik terhadap

aksesibilitas perpustakaan.

D. Pembahasan

1. Persepsi Pemustaka Terhadap Lokasi DPAD Kota Tangerang Selatan

Menurut Standar Nasional Perpustakaan (SNP) lokasi gedung

perpustakaan harus berada pada lokasi yang memang mudah dilihat,

dikenal, dan dijangkau masyarakat.80 Kemudian menurut Sulistyo Basuki,

lokasi sebuah perpustakaan hendaknya merupakan lokasi yang strategis,

yaitu lokasi yang sering dan mudah dikunjungi oleh masyarakat.81 Dapat

80 Standar Nasional Perpustakaan (SNP): Bidang Perpustakaan Umum Dan Perpustakaan

Khusus 003:2011. h.5 81 Sulistyo Basuki, Pengantar Ilmu Perpustakaan. h.37

Page 102: PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP AKSESIBILITAS DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51317/... · 2020. 7. 14. · i ABSTRAK Maisa Fajriah (11140251000079). Persepsi

diketahui hasil mengenai lokasi perpustakaan memperoleh skor 2,84 atau

dapat dikatakan positif karena skor ini berada pada skala interval 2,52 –

3,27. Artinya, pemustaka menyatakan bahwa lokasi DPAD Kota Tangerang

Selatan adalah strategis.

Keterkaitan antara perpustakaan dengan fungsi lain juga dapat

dijadikan sebuah strategi untuk menarik masyarakat agar lebih banyak

mengunjungi perpustakaan. Penempatan perpustakaan umum berdekatan

dengan pusat kegiatan masyarakat yang lain diharapkan dapat menarik

masyarakat untuk mampir ke perpustakaan di samping melakukan kegiatan

lainnya. Misalnya, perpustakaan yang berada di sekitar sekolah, dapat

mendorong para pelajar dan untuk berkunjung di luar jam belajar mereka.82

Dapat diketahui pada tabel 4.5 hasil penilaian pemustaka mengenai jarak

perpustakaan dengan sekolah atau lembaga pendidikan memperoleh skor

2,98 atau dapat dikatakan positif karena skor ini berada pada skala interval

2,52 – 3,27.

Selain itu, faktor aksesibilitas lain yang perlu diketahui ialah waktu

yang dibutuhkan untuk menjangkau lokasi perpustakaan dari tempat

tinggal, tempat bekerja, sekolah, atau kampus pengguna.83 Dapat

diketahui hasil penilaian pemustaka mengenai waktu tempuh untuk

mencapai perpustakaan dari tempat tinggal pemustaka memperoleh

skor 2,82. Pada poin selanjutnya mengenai waktu tempuh ntuk

82 Paramita Atmodiwirjo and Yandi Andri Yatmo, Pedoman Tata Ruang Dan Perabot

Perpustakaan Umum. h.5 83 A. Ridwan Siregar, Perencanaan Lokasi Pepustakaan Umum Spasial Di Wilayah Perkotaan.

h.86

Page 103: PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP AKSESIBILITAS DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51317/... · 2020. 7. 14. · i ABSTRAK Maisa Fajriah (11140251000079). Persepsi

mencapai perpustakaan dari tempat bekerja, sekolah atau kampus

pemustaka memperoleh skor 2,78. Hal ini menunjukkan bahwa

persepsi pemustaka terhadap waktu yang dibutuhkan untuk menuju

perpustakaan adalah positif karena kedua skor tersebut berada pada skala

interval 2,52 – 3,27. Artinya, pemustaka sepakat bahwa tidak membutuhkan

waktu lama untuk mencapai DPAD Kota Tangerang Selatan, baik itu dari

tempat tinggal, tempat bekerja, sekolah, atau kampus pemustaka.

2. Persespsi Pemustaka Terhadap Prasarana Lokasi DPAD Kota

Tangerang Selatan

Menurut Sulistyo Basuki, perpustakaan yang strategis ialah

perpustakaan yang dapat dijangkau dengan mudah, terutama menggunakan

angkutan umum.84 Untuk itu penulis ingin mengetahui persepsi pemustaka

mengenai kemudahan mencapai perpustakaan apabila menggunakan

angkutan umum. Dari hasil penelitian diketahui skor yang diperoleh

sebesar 2,36. Hal ini menunjukkan bahwa penilaian pemustaka terhadap

kemudahan mencapai perpustakaan dengan menggunakan angkutan umum

adalah negatif karena skor ini berada pada skala interval 1,76 – 2,51.

Artinya, bahwa tidak mudah mencapai DPAD Kota Tangerang Selatan

apabila menggunakan angkutan umum.

Selain itu, ada pun faktor aksesibiltas perpustakaan dalam hal

prasarana lokasi seperti kondisi jalan utama dan kondisi trotoar menuju

84 Sulistyo Basuki, Pengantar Ilmu Perpustakaan. h.37

Page 104: PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP AKSESIBILITAS DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51317/... · 2020. 7. 14. · i ABSTRAK Maisa Fajriah (11140251000079). Persepsi

perpustakaan.85 Dari hasil penelitian diketahui bahwa penilaian pemustaka

terhadap poin kondisi jalan utama menuju perpustakaan memperoleh skor

sebesar 3,31. Hal ini menunjukkan bahwa persepsi pemustaka terhadap

kondisi jalan utama umum menuju perpustakaan adalah sangat positif,

yaitu berada pada skala interval 3,28 – 4,03. Kemudian hasil penilaian

pemustaka terhadap poin kondisi trotoar menuju perpustakaan memperoleh

skor 3,09, yang artinya bahwa persepsi pemustaka terhadap kondisi trotoar

menuju perpustakaan adalah positif karena skor ini berada pada skala

interval 2,52 – 3,27. Maka dapat disimpulkan bahwa jalan utama dan

trotoar untuk menuju perpustakaan dalam kondisi baik.

3. Persepsi Pemustaka Terhadap Gedung DPAD Kota Tangerang

Selatan

Tampilan luar perpustakaan umum juga merupakan aspek yang

penting dalam upaya meningkatkan peran perpustakaan di tengah

masyarakat. Sebuah bangunan perpustakaan juga harus dirancang dan

dibangun sedemikian rupa sehingga orang-orang yang lewat akan tertarik

untuk berkunjung ke dalam pepustakaan.86 Hasil skor untuk poin tampilan

gedung perpustakaan adalah 3,18. Dengan demikian dapat disimpulkan

bahwa persepsi pemustaka terhadap tampilan gedung DPAD Kota

Tangserang Selatan adalah positif karena skor ini berada pada skala interval

2,52 – 3,27.

85 A. Ridwan Siregar, Perencanaan Lokasi Pepustakaan Umum Spasial Di Wilayah

Perkotaan. h.86 86 Joseph L. Wheeler, The Effective Location of Public Library Buildings. h.25

Page 105: PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP AKSESIBILITAS DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51317/... · 2020. 7. 14. · i ABSTRAK Maisa Fajriah (11140251000079). Persepsi

Selain itu, halaman perpustakaan juga harus memberikan keadaan

yang bersih dan asri guna menciptakan suasana yang nyaman bagi

pemustaka maupun pustakawan. Penciptaan suasana yang nyaman ini bisa

menjadi salah satu faktor menarik minat pemustaka untuk betah di

perpustakaan, sehingga secara tidak langsung dapat meningkatkan tingkat

kunjungan di perpustakaan.87 Hasil skor untuk poin halaman atau taman

perpustakaan adalah 2,60. Maka dapat diartikan bahwa persepsi pemustaka

terhadap halaman atau taman DPAD Kota Tangerang Selatan adalah

positif karena skor ini berada pada skala interval 2,52 – 3,27.

Tempat parkir perpustakaan juga harus memiliki lahan yang cukup

luas untuk menampung kendaraan yang ada dengan memperhatikan unsur

keamanan yang tinggi.88 Hasil dari penilaian diketahui bahwa penilaian

pemustaka terhadap lahan parkir perpustakaan menunjukkan hasil yang

sangat positif atau dapat juga dikatakan hasil yang sangat baik. Hal ini dapat

dilihat dari tabel 4.13, skor yang diperoleh yaitu 3,51 sehingga dapat ditarik

simpulan bahwa kondisi lahan prakir DPAD Kota Tangsel sudah memadai.

Selanjutnya hasil mengenai tempat penitipan barang. Menurut

Standar Nasional Perpustakaan (SNP), perpustakaan hendaknya

menyediakan sarana sekurang-kurangnya 2 buah tempat penitipan barang.89

Hasil skor dapat dilihat pada tebel 4.15 dengan memperoleh skor sebesar

87 Fandy Tjiptono, Manajemen Jasa. h.92 88 Paramita Atmodiwirjo and Yandi Andri Yatmo, Pedoman Tata Ruang Dan Perabot

Perpustakaan Umum. h.46 89 Standar Nasional Perpustakaan (SNP): Bidang Perpustakaan Umum Dan Perpustakaan

Khusus 003:2011. h.4

Page 106: PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP AKSESIBILITAS DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51317/... · 2020. 7. 14. · i ABSTRAK Maisa Fajriah (11140251000079). Persepsi

2,60 atau dapat dikatakan positif karena skor ini berada pada skala interval

2,52 – 3,27. Artinya bahwa tempat penitipan barang yang ada di DPAD

Kota Tangerang Selatan sudah memadai.

Menurut Standar Nasional Perpustakaan (SNP) juga, sebuah

perpustakaan harus dilengkapi dengan sarana pendukung untuk

kepentingan umum seperti tempat ibadah dan toilet yang memadai.90 Hasil

skor untuk poin tempat ibadah adalah 3,36. Skor tersebut dapat disimpulkan

bahwa persepsi pemustaka terhadap tempat ibadah di DPAD Kota

Tangerang Selatan adalah sangat positif karena skor ini berada pada skala

interval 3,28- 4,03. Kemudian penilaian pemustaka mengenai toilet

memperoleh skor 3,17. Dengan demikian dapat diartikan bahwa persepsi

pemustaka toilet DPAD Kota Tangerang Selatan sudah memadai atau dapat

dikatakan positif karena skor ini berada pada skala interval 2,52 – 3,27.

Berikutnya ialah mengenai akses bagi pengguna disabilitas. Secara

umum perpustakaan harus memerhatikan akses fisik yang mencakup

seluruh area perpustakaan harus dapat diakses bagi pengguna

disabilitas atau orang-orang yang menggunakan kursi roda, alat

bantu jalan atau alat bantu mobilitas lainnya.91 Hasil skor untuk poin

akses bagi pengguna disabilitas adalah 2,22. Maka dapat diketahui bahwa

persepsi pemustaka terhadap fasilitas akses bagi pengguna disabilitas

DPAD Kota Tangerang Selatan adalah negatif karena skor ini berada pada

90 Standar Nasional Perpustakaan (SNP): Bidang Perpustakaan Umum Dan Perpustakaan

Khusus 003:2011. h.4 91 Safrudin Aziz, Perpustakaan Ramah Difabel: Mengelola Layanan Informasi Bagi

Pemustaka Difabel. h.76-77

Page 107: PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP AKSESIBILITAS DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51317/... · 2020. 7. 14. · i ABSTRAK Maisa Fajriah (11140251000079). Persepsi

skala interval 1,76 – 2,51. Artinya bahwa fasilitas akses bagi pengguna

disabilitas yang ada di DPAD Kota Tangerang Selatan belum memadai.

4. Persepsi Pemustaka Terhadap Tata Ruang DPAD Kota Tangerang

Selatan

Faktor aksesibilitas lain yang perlu diketahui ialah kapasitas

ruangan. Menurut Standar Perpustakaan Nasional (SNP) bidang

perpustakaan umum menjelaskan bahwa ruang perpustakaan sekurang-

kurangnya terdiri dari ruang koleksi, ruang baca, ruang kepala, ruang staf,

ruang pengolahan, ruang serba guna, area publik, tempat ibadah dan toilet

tidak berada di dalam ruang koleksi.92 Hasil skor untuk poin ruang baca

adalah 2,93. Sedangkan untuk ruang koleksi memperoleh skor 2,84. Dengan

demikian dapat disimpulkan bahwa persepsi pemustaka terhadap ruang

baca dan ruang koleksi DPAD Kota Tangerang Selatan adalah positif

karena kedua skor tersebut berada pada skala interval 2,52 – 3,27 atau dapat

dikatakan ruang baca dan ruang koleksi DPAD Kota Tangerang Selatan

sudah memadai.

Selain itu, tata ruang perpustakaan juga harus dapat dicapai

dengan mudah oleh pengguna. Ruang yang accessible merupakan ruang

sosial yang mudah diakses serta menjamin kebebasan baik oleh pengguna

maupun staf atau pegawai di dalamnya.93 Hasil skor untuk poin tata ruang

92 Sri Sumekar, Menurut Standar Perpustakaan Nasional Bidang Perpustakaan Umum Dan

Perpustakaan Khusus. h.25 93 Karen Latimer and Hellen Niegaard, IFLA Library Building Guidelines: Developments &

Reflections. h.15

Page 108: PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP AKSESIBILITAS DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51317/... · 2020. 7. 14. · i ABSTRAK Maisa Fajriah (11140251000079). Persepsi

adalah 3,13. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa persepsi

pemustaka terhadap ruang baca DPAD Kota Tangerang Selatan adalah

positif karena skor ini berada pada skala interval 2,52 – 3,27.

Tata letak perabot dalam perpustakaan juga tidak boleh mempersulit

gerak bagi pengguna perpustakaan. Koleksi perpustakaan harus dicapai

dengan mudah, baik oleh anak-anak maupun dewasa, sehingga ukuran

tinggi rak koleksi harus disesuaikan. Antara rak yang satu dengan yang lain

hendaknya diberi jarak yang sesuai, tujuannya untuk memudahkan

pengguna dalam mencari koleksi perpustakaan.94 Hasil penilaian pemustaka

untuk tata letak rak koleksi memperoleh skor 2,84. Dengan demikian dapat

disimpulkan bahwa persepsi pemustaka terhadap tata letak rak koleksi

DPAD Kota Tangerang Selatan adalah positif karena skor ini berada pada

skala interval 2,52 – 3,27.

Tidak hanya rak koleksi, tata perabot perpustakaan lain juga perlu

diperhatiakan seperti meja dan kursi. Jarak antara satu perabot dengan

perabot lainnya dibuat sedikit lebar dengan tujuan agar pustakawan maupun

pemustaka bisa leluasa untuk berjalan.95 Hasil skor untuk tata letak meja

dan kursi adalah 3,02. Maka dapat diartikan bahwa persepsi pemustaka

terhadap tata letak meja dan kursi DPAD Kota Tangerang Seatan adalah

positif karena skor ini berada pada skala interval 2,52 – 3,27.

94 Paramita Atmodiwirjo and Yandi Andri Yatmo, Pedoman Tata Ruang Dan Perabot

Perpustakaan Umum. h.47 95 Paramita Atmodiwirjo and Yandi Andri Yatmo. h.47

Page 109: PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP AKSESIBILITAS DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51317/... · 2020. 7. 14. · i ABSTRAK Maisa Fajriah (11140251000079). Persepsi

92

BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan dari hasil penelitian dan pembahasan di atas, maka penulis

dapat mengambil simpulan bahwa persepsi pemustaka terhadap

aksesibilitas Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah (DPAD) Kota

Tangerang Selatan adalah positif dengan jumlah skor 2,90 yang berada di

skala interval 2,52 – 3,27. Maka dapat diartikan bahwa pemustaka memiliki

persepsi yang baik terhadap aksesibilitas perpustakaan. Ada pun simpulan

dari setiap aspek aksesibilitas perpustakaan yang telah di uraikan pada

pembahasan penelitian, yaitu sebagai berikut:

1. Persepsi pemustaka terhadap aksesibilitas lokasi DPAD Kota

Tangerang Selatan adalah positif. Hal ini dapat dilihat dari skor rata-rata

yang telah diperoleh dari 4 pernyataan dengan skor 2.86 dimana skor ini

berada pada skala interval 2,52 – 3,27. Pemustaka menyatakan bahwa

lokasi perpustakaan strategis, dekat dengan sekolah atau lembaga

lendidikan lain, serta tidak membutuhkan waktu lama untuk mencapai

perpustakaan, baik dari tempat tinggal, tempat bekerja, sekolah atau pun

kampus pengguna.

2. Persepsi pemustaka terhadap aksesibilitas prasarana lokasi DPAD Kota

Tangerang Selatan adalah positif. Hal ini dapat dilihat dari skor rata-rata

yang telah diperoleh dari 3 pernyataan dengan skor 2,92. Skor ini

dikatakan positif karena berada pada skala interval 2,52 – 3,27. Namun

Page 110: PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP AKSESIBILITAS DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51317/... · 2020. 7. 14. · i ABSTRAK Maisa Fajriah (11140251000079). Persepsi

pada aspek ini, terdapat pernyataan dengan hasil negatif, yaitu

pernyataan mengenai kemudahan mencapai perpustakaan menggunakan

angkutan umum dengan skor 2,37. Skor ini berada pada skala interval

1,76 – 2,51.

3. Persepsi pemustaka terhadap aksesibilitas gedung DPAD Kota

Tangerang Selatan adalah positif. Hal ini dapat dilihat dari skor rata-rata

yang telah diperoleh dari 8 pernyataan dengan skor 2.87. Skor ini

dikatakan positif karena berada pada skala interval 2,52 – 3,27. Namun

pada aspek ini, terdapat pernyataan dengan hasil negatif, yaitu

pernyataan bahwa lobby (area penerimaan) menarik dengan

memperoleh skor 2,27 dan juga untuk pernyataan ketersediaan fasilitas

akses bagi pengguna disabilitas dengan skor 2,22. Ketiga skor tersebut

berada pada skala interval 1,76 – 2,51.

4. Persepsi pemustaka terhadap tata ruang DPAD Kota Tangerang Selatan

adalah positif. Hal ini dapat dilihat dari skor rata-rata yang telah

diperoleh dari 5 pernyataan dengan skor 2.95 dimana skor ini berada

pada skala interval 2,52 – 3,27. Pemustaka menyatakan bahwa ruang

baca dan ruang koleksi sudah memadai. Selain itu, tata letak perabot

perpustakaan seperti rak koleksi, meja dan kursi sudah tersusun dengan

baik sehingga memudahkan ruang gerak pemustaka.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan simpulan yang telah diuraikan,

penulis mengajukan beberapa saran yang dapat dijadikan pertimbangan bagi

Page 111: PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP AKSESIBILITAS DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51317/... · 2020. 7. 14. · i ABSTRAK Maisa Fajriah (11140251000079). Persepsi

Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah (DPAD) Kota Tangerang Selatan,

antara lain:

1. Melakukan promosi melalui berbagai media tentang keberadaan

perpustakaan, seperti melalui media sosial seperti Facebook, Twitter,

Instagram mau pun secara langsung ke tengah-tengah masyarakat,

seperti datang ke sekolah, kampus atau taman kota agar masyarakat

Kota Tangerang Selatan mengetahui lokasi DPAD Kota Tangerang

Selatan.

2. Memasang tanda atau rambu sebagai petunjuk jalan di tempat-tempat

yang mudah terlihat dan dibaca oleh masyarakat agar dapat membantu

pemustaka dalam mencapai perpustakaan.

3. Membuat koridor atau jalur khusus yang ramah bagi pengguna

disabilitas, seperti terdapat ubin pemandu (yellow guide), terdapat

pegangan rambatan (handrail) dan juga jalur yang memiliki

kemiringan tertentu bagi pengguna yang tidak dapat menggunakan

tangga (ramp).

4. Menambah fasilitas perpustakaan, seperti komputer yang dapat

digunakan pemustaka untuk mengakses internet.

Page 112: PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP AKSESIBILITAS DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51317/... · 2020. 7. 14. · i ABSTRAK Maisa Fajriah (11140251000079). Persepsi

95

DAFTAR PUSTAKA

A. Ridwan Siregar. Perencanaan Lokasi Pepustakaan Umum Spasial Di Wilayah

Perkotaan. Medan: USU Press, 2011.

Agustina Rahma Damayantie. “Literasi Dari Era Ke Era.” Universitas Negeri

Yogyakarta, 2018.

Anas Sudijodo. Pengantar Statistika Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada,

1997.

Bimo Walgito. Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: Adi, 2002.

Chaerudin. Profil Kantor Perpustakaan Daerah Kota Tangerang Selatan.

Tangerang Selatan: Perpusda Kota Tangerang Selatan, 2012.

Daryanto. Administrasi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta, 2000.

Dexa Anugrah Dan Adroni. “Penataan Ruangan Di Perpustakaan Umum Kota

Solok,” n.d.

http://download.portalgaruda.org/article.php?article=24672&val=1516.

Dian Sinaga. “Perpustakaan Umum Di Indonesia Sebagai Agen Perubahan Sosial.”

Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjajaram Vol.6 6 (March 2004).

Duwi Priyanto. SPSS 22 Pengolahan Data Terpraktis. Yogyakarta: Andi, 2014.

———. Teknik Mudah Dan Cepat Melakukan Analisis Data Penelitian Dengan

SPSS Dan Tanya Jawab Ujian Pendadara. Yogyakarta: Gava Media, 2010.

Fandy Tjiptono. Manajemen Jasa. Yogyakarta: Andi, 2004.

Freshka Hasiani. S. “Analisis Kualitas Sumber Daya Manusia Dan Pengruhnya

Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Di Kabupaten Pelalawan.” Universitas

Riau, Jom FEKON, Vol. 2 (2015).

Hardiansyah, March 7, 2019.

Husaini Usman, and Purnomo Setiadi Akbar. Metedologi Penelitian Sosial. Jakarta:

Bumi Aksara, 2008.

Joseph L. Wheeler. The Effective Location of Public Library Buildings. Urbana:

University of Illionis, 2007.

Karen Latimer, and Hellen Niegaard. IFLA Library Building Guidelines:

Developments & Reflections. Germany: Strauss Morlenbach, 2007.

Page 113: PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP AKSESIBILITAS DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51317/... · 2020. 7. 14. · i ABSTRAK Maisa Fajriah (11140251000079). Persepsi

96

Kartini Kartono. Kamus Lengkap Psikologi, Terjemahan Dictionary of Psychology.

Cet. 7. Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2006.

Muh. Azwar Muin. Information Literacy Skills: Strategi Penelusuran Informasi

Online. Makassar: Alauddin University Press, 2014.

Muhammad Hamka. “Hubungan Antara Persepsi Terhadap Pengawasan Kerja

Dengan Motivasi Berprestasi.” Universitas Muhammadiyah Surakarta,

2002.

Nanang Martono. Metode Penelitian Kuantitatif: Analisis Isi Dan Analisis Data

Sekunder. Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2011.

Notoatmodjo. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta, 2010.

Paramita Atmodiwirjo. Tata Ruang Dan Perabot Perpustakaan Umum. Jakarta:

Perpustakaan Nasional RI, 2009.

Paramita Atmodiwirjo, and Yandi Andri Yatmo. Pedoman Tata Ruang Dan

Perabot Perpustakaan Umum. Jakarta: Perpustakaan Nasional RI, 2009.

Pawit M.Yusup. Ilmu Informasi, Komunikasi Dan Kepustakaan. Jakarta: Bumi

Aksara, 2009.

Pedoman Bahan Konstruksi Bangunan Dan Rekayasa Sipil. Perencanaan Teknis

Fasilitas Pejalan Kaki, 02/SE/M/2018. Jakarta: Kementerian Pekerjaan

Umum dan Perumahan Rakyat RI, 2018.

Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.30/PRT/M/2006 Tentang Pedoman Teknis

Fasilitas Dan Aksesibilitas Pada Bangunan Gedung Dan Lingkungan.

Jakarta: Kementerian Pekerjaan Umum RI, 2006.

“Peraturan Pemerintah RI No.34 Tahun 2006 Tentang Jalan,” 2006.

Prasetya Irawan. Logika Dan Prosedur Penelitian. Jakarta: STIA-LAN Press, 1999.

Putu Alit Suthayana. “Analisis Aksesibilitas Penumpang Angkutan Umum Menuju

Pusat Kota Denpasar Di Provinsi Bali.” Universitas Udayana, Ganec

Swara, Vol. 3 (Desember 2009).

Safrudin Aziz. Perpustakaan Ramah Difabel: Mengelola Layanan Informasi Bagi

Pemustaka Difabel. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2014.

Saleh, Abdul Rahman, and Muhbib Abdul Wahab. Psikologi: Suatu Pengantar

Dalam Perspektif. Jakarta: Kencana, 2004.

Slameto. Belajar Dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2003.

Page 114: PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP AKSESIBILITAS DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51317/... · 2020. 7. 14. · i ABSTRAK Maisa Fajriah (11140251000079). Persepsi

97

Sofyan Siregar. Metode Penelitian Kuantitatif Dilengkapi Perbandingan

Perhitungan Manual & SPSS. Jakarta: Bumi Aksara, 2013.

Sri Sumekar. Menurut Standar Perpustakaan Nasional Bidang Perpustakaan

Umum Dan Perpustakaan Khusus. Jakarta: Perpustakaan Nasional RI,

2011.

Standar Nasional Indonesia: Perpustakaan Kabupaten/Kota 7495:2009. Jakarta:

Badan Standarisasi Nasional, 2009.

Standar Nasional Perpustakaan (SNP): Bidang Perpustakaan Umum Dan

Perpustakaan Khusus 003:2011. Jakarta: Perpustakaan Nasional RI, 2011.

Sudarwan Danim. Metode Penelitian Untuk Ilmu-Ilmu Prilaku. Jakarta: Bumi

Aksara, 2004.

Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D. Bandung: PT.

Alfabet, 2016.

Suharsimi Arikunto. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:

Rineka Cipta, 2010.

Sulistyo Basuki. Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama,

1993.

Suryani, and Hendryadi. Metode Riset Kuantitatif: Teori Dan Aplikasi Pada

Penelitian Bidang Manajemen Dan Ekonomi Islam. Jakarta: Prenamedina

Group, 2015.

Susanta. “Sikap, Komsep Dan Pengukuran,” Jurnal Administrasi Bisnis, Vol. 2

(2006).

Sutarno NS. Perpustakaan Dan Masyarakat. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia,

2003.

Syofian Siregar. Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Kencana Prenada Media

Group, 2013.

Taslimah Yusuf. Manajemen Perpustakaan Umum. Jakarta: Universitas Terbuka,

1996.

Toha Nursalam. Materi Pokok Persepsi Perpustakaan 1-6. Jakarta: Universitas

Terbuka, 1996.

“Undang-Undang Perpustakaan: UU RI No. 43 Tahun 2007.” Dewan Perwakilan

Rakyat RI, 2007.

Page 115: PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP AKSESIBILITAS DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51317/... · 2020. 7. 14. · i ABSTRAK Maisa Fajriah (11140251000079). Persepsi

98

“Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem

Pendidikan Nasional.” Dewan Perwakilan Rakyat RI, 2003.

Whayan Danur, and I Putu Sujartika. “Kajian Tata Ruang Perpustakaan Institut Seni

Indonesia.” Jurnal Ilmiah D3 Perpustakaan, 2015.

https://ojs.unud.ac.id/index.php/d3perpus/article/view/14710.

Wiji Suwarno. Pengetahuan Dasar Kepustakaan. 2010: Ghalia Indonesia, 2010.

Page 116: PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP AKSESIBILITAS DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51317/... · 2020. 7. 14. · i ABSTRAK Maisa Fajriah (11140251000079). Persepsi

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 117: PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP AKSESIBILITAS DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51317/... · 2020. 7. 14. · i ABSTRAK Maisa Fajriah (11140251000079). Persepsi

Lampiran 1 Dokumentasi

Tampilan Gedung Perpustakaan

Tempat Parkir Kendaraan

Page 118: PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP AKSESIBILITAS DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51317/... · 2020. 7. 14. · i ABSTRAK Maisa Fajriah (11140251000079). Persepsi

Halaman atau Taman

Pintu Masuk dan Area Penerimaan (Lobby)

Page 119: PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP AKSESIBILITAS DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51317/... · 2020. 7. 14. · i ABSTRAK Maisa Fajriah (11140251000079). Persepsi

Ruang Koleksi

Ruang Baca

Page 120: PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP AKSESIBILITAS DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51317/... · 2020. 7. 14. · i ABSTRAK Maisa Fajriah (11140251000079). Persepsi

Ruang Khusus Anak-Anak

Page 121: PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP AKSESIBILITAS DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51317/... · 2020. 7. 14. · i ABSTRAK Maisa Fajriah (11140251000079). Persepsi

Tempat Penitipan Barang (Locker)

Toilet

Page 122: PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP AKSESIBILITAS DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51317/... · 2020. 7. 14. · i ABSTRAK Maisa Fajriah (11140251000079). Persepsi

Tempat Ibadah

Kondisi Jalan Utama dan Trotoar Menuju Perpustakaan

Page 123: PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP AKSESIBILITAS DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51317/... · 2020. 7. 14. · i ABSTRAK Maisa Fajriah (11140251000079). Persepsi

Lampiran 2 Surat Tugas Dosen Pembimbing

Page 124: PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP AKSESIBILITAS DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51317/... · 2020. 7. 14. · i ABSTRAK Maisa Fajriah (11140251000079). Persepsi

Lampiran 3 Surat Ganti Judul

Page 125: PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP AKSESIBILITAS DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51317/... · 2020. 7. 14. · i ABSTRAK Maisa Fajriah (11140251000079). Persepsi

Lampiran 4 Surat Izin Penelitian

Page 126: PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP AKSESIBILITAS DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51317/... · 2020. 7. 14. · i ABSTRAK Maisa Fajriah (11140251000079). Persepsi

Lampiran 5 Surat Rekomendasi Penelitian

Page 127: PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP AKSESIBILITAS DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51317/... · 2020. 7. 14. · i ABSTRAK Maisa Fajriah (11140251000079). Persepsi

Lampiran 6 Kuesioner

KUESIONER

PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP

AKSESIBILITAS DINAS PERPUSTAKAAN DAN ARSIP

DAERAH (DPAD) KOTA TANGERANG SELATAN

Saya Maisa Fajriah mahasiswa S1 Jurusan Ilmu Perpustakan

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang sedang

melakukan penelitian yang berjudul Persepsi Pemustaka Terhadap

Aksesibilitas Dinas Pepustakaan dan Arsip Daerah (DPAD) Kota

Tangerang Selatan. Kuesioner ini digunakan untuk pengumpulan data

dalam rangka penulisan skripsi. Saya memohon bantuan Bapak/Ibu atau

Saudara untuk berpartisipasi memberikan jawaban terhadap kuesioner

ini sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Jawaban yang Bapak/Ibu

atau Saudara berikan hanyalah untuk keperluan penelitian dan terjamin

kerahasiaannya. Atas kesediaan dan kerjasamanya saya ucapkan terima

kasih.

Petunjuk pengisian kuesioner

- Mohon anda mengisi seluruh pernayataan dalam kuesioner

- Berilah tanda ceklis (✓) pada jawaban anda

- Keterangan pilihan jawaban:

• SS = Sangat Setuju

• S = Setuju

• TS = Tidak Setuju

• STS = Sangat Tidak Setuju

Page 128: PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP AKSESIBILITAS DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51317/... · 2020. 7. 14. · i ABSTRAK Maisa Fajriah (11140251000079). Persepsi

Profil responden

Nama :

Jenis kelamin :

Usia :

Pekerjaan :

A. LOKASI DPAD KOTA TANGERANG SELATAN

No. Pernyataan Jawaban

SS S TS STS

1 Lokasi perpustakaan ini strategis

2 Jarak perpustakaan dekat sekolah/lembaga pendidikan

lain

3 Tidak membutuhkan waktu lama untuk mencapai

lokasi perpustakaan dari tempat tinggal saya

4 Tidak membutuhkan waktu lama untuk mencapai

lokasi perpustakaan dari kantor/sekolah/kampus saya

B. PRASARANA LOKASI DPAD KOTA TANGERANG SELATAN

No. Pernyataan Jawaban

SS S TS STS

1 Mudah mencapai perpustakaan ini dengan

menggunakan angkutan umum

2 Jalan utama menuju perpustakaan ini kondisinya baik

3 Trotoar (pedestrian) menuju perpustakaan ini

kondisinya baik

C. GEDUNG DPAD KOTA TANGERANG SELATAN

No. Pernyataan Jawaban

SS S TS STS

1 Tampilan gedung perpustakaan ini menarik

2 Halaman atau taman perpustakaan ini bersih dan asri

3 Lahan parkir untuk kendaraan mobil dan motor luas

4 Lobby (area penerimaan) perpustakaan ini menarik

5 Tempat penitipan barang (locker) di perpustakaan ini

sudah memadai

6 Tempat ibadah di perpustakaan ini sudah memadai

7 Toilet di perpustakaan ini sudah memadai

8 Tersedia fasilitas akses bagi pengguna disabilitas

Page 129: PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP AKSESIBILITAS DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51317/... · 2020. 7. 14. · i ABSTRAK Maisa Fajriah (11140251000079). Persepsi

D. TATA RUANG DPAD KOTA TANGERANG SELATAN

No. Pernyataan Jawaban

SS S TS STS

1 Ruang baca yang tersedia di perpustakaan ini sudah

memadai

2 Ruang koleksi di perpustakaan ini sudah memadai

3 Tata ruang di perpustakaan ini membuat saya leluasa

untuk bergerak

4 Tata letak rak koleksi memudahkan saya menemukan

buku yang dicari

5 Meja dan kursi tertata dengan baik sehingga

memudahkan ruang gerak saya

Page 130: PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP AKSESIBILITAS DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51317/... · 2020. 7. 14. · i ABSTRAK Maisa Fajriah (11140251000079). Persepsi

BIODATA PENULIS

MAISA FAJRIAH. Lahir di Tangerang, 11 Mei 1996. Anak

kedua dari pasangan Bapak Ahmad Yani dan Ibu Listati.

Bertempat tinggal di Jl. Kertamukti No.85 Pisangan, Ciputat

Timur, Tangerang Selatan. Menyelesaikan pendidikan SDN

Legoso (2002-2008), SMPN 3 Tangerang Selatan (2008-2011)

dan SMK Islam Ruhama (2011-2014). Melanjutkan ke

Perguruan Tinggi di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Fakultas Adab dan

Humaniora Program Studi Ilmu Perpustakaan pada tahun 2014-2018.

Menyelesaikan skripsi yang berjudul “Persepsi Pemustaka Terhadap Aksesibilitas

Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah (DPAD) Kota Tangerang Selatan.” Penulis

pernah melakukan Praktik Kerja Lapangan (PKL) di Perpustakaan Kementerian

Komunikasi dan Informatika RI pada Februari 2017 dan melaksanakan Kuliah

Kerja Nyata (KKN) di Desa Kayu Agung Kecamatan Sepatan Kabupaten

Tangerang selama satu bulan pada Juli s/d Agustus 2017.