PERSEPSI GURU KELAS TERHADAP KEMAMPUAN …/Persepsi... · Khasanah Metodik Mengajar..... 47 Tabel...

80
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PERSEPSI GURU KELAS TERHADAP KEMAMPUAN MENGAJAR GURU PENDIDIKAN JASMANI SEKOLAH DASAR NEGERI SE-KECAMATAN TAWANGMANGU KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2012/2013 SKRIPSI Oleh: GRACE RIA SARASWATI K4608110 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA Januari 2013

Transcript of PERSEPSI GURU KELAS TERHADAP KEMAMPUAN …/Persepsi... · Khasanah Metodik Mengajar..... 47 Tabel...

Page 1: PERSEPSI GURU KELAS TERHADAP KEMAMPUAN …/Persepsi... · Khasanah Metodik Mengajar..... 47 Tabel 4.5. Hasil Persepsi Guru Kelas terhadap Faktor Mendorong Keterlibatan Siswa dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PERSEPSI GURU KELAS TERHADAP KEMAMPUAN MENGAJAR

GURU PENDIDIKAN JASMANI SEKOLAH DASAR NEGERI

SE-KECAMATAN TAWANGMANGU

KABUPATEN KARANGANYAR

TAHUN AJARAN 2012/2013

SKRIPSI

Oleh:

GRACE RIA SARASWATI

K4608110

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

Januari 2013

Page 2: PERSEPSI GURU KELAS TERHADAP KEMAMPUAN …/Persepsi... · Khasanah Metodik Mengajar..... 47 Tabel 4.5. Hasil Persepsi Guru Kelas terhadap Faktor Mendorong Keterlibatan Siswa dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

Page 3: PERSEPSI GURU KELAS TERHADAP KEMAMPUAN …/Persepsi... · Khasanah Metodik Mengajar..... 47 Tabel 4.5. Hasil Persepsi Guru Kelas terhadap Faktor Mendorong Keterlibatan Siswa dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

PERSEPSI GURU KELAS TERHADAP KEMAMPUAN MENGAJAR

GURU PENDIDIKAN JASMANI SEKOLAH DASAR NEGERI

SE-KECAMATAN TAWANGMANGU

KABUPATEN KARANGANYAR

TAHUN AJARAN 2012/2013

Oleh:

GRACE RIA SARASWATI

K4608110

Skripsi

Diajukan untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi

Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

Januari 2013

Page 4: PERSEPSI GURU KELAS TERHADAP KEMAMPUAN …/Persepsi... · Khasanah Metodik Mengajar..... 47 Tabel 4.5. Hasil Persepsi Guru Kelas terhadap Faktor Mendorong Keterlibatan Siswa dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

Page 5: PERSEPSI GURU KELAS TERHADAP KEMAMPUAN …/Persepsi... · Khasanah Metodik Mengajar..... 47 Tabel 4.5. Hasil Persepsi Guru Kelas terhadap Faktor Mendorong Keterlibatan Siswa dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

Page 6: PERSEPSI GURU KELAS TERHADAP KEMAMPUAN …/Persepsi... · Khasanah Metodik Mengajar..... 47 Tabel 4.5. Hasil Persepsi Guru Kelas terhadap Faktor Mendorong Keterlibatan Siswa dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

MOTTO

Tidak ada pemberian orang tua paling berharga kepada anaknya daripada

pendidikan akhlak mulia.

(Sabda Nabi Muhammad SAW dalam tarikh Imam Bukhari)

Barang siapa yang menempuh jalan mencari ilmu pengetahuan, maka

dimudahkan oleh Alloh SWT baginya mencari surga.

(HR. Muslim)

Jadikanlah kegagalan yang pahit menjadi senjata paling tajam untuk

menuju kesuksesan.

Dengan ilmu hidup lebih mudah, dengan agama hidup lebih terarah,

dengan doa hidup lebih berkah.

Hidup bukan hanya bermimpi, tetapi kita hidup untuk mewujudkan mimpi-

mimpi kita.

Page 7: PERSEPSI GURU KELAS TERHADAP KEMAMPUAN …/Persepsi... · Khasanah Metodik Mengajar..... 47 Tabel 4.5. Hasil Persepsi Guru Kelas terhadap Faktor Mendorong Keterlibatan Siswa dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

PERSEMBAHAN

Dengan segenap cinta dan doa, kupersembahkan karya ini untuk :

Suharno dan

Untuk ibu dan ayahku tercinta yang selalu menyertaiku dengan cinta, kasih sayang, serta doa-doanya. Terimaksih telah membimbingku sampai sekarang ini, selalu memberi nasehat, semangat dan teladan yang baik dan berusaha dengan keras.

rcinta Ryan Adhi Wijanarko, serta adikku tercinta Kiki Rahayu

Mereka yang selalu bersama dalam segala keadaan sampai sekarang ini, serta memberikan semangat dan motivasi untuk segera menyelesaikan skripsi.

Ramadhan Adhi Kusuma

Yang tiada henti memberikan motivasi dan dukungan ketika dalam keadaan terpuruk sehingga menjadikan lebih dewasa dalam kepribadian.

Anak-anak PENJAS 08, Starlet, Prima, Agik, Yuli, Andhika, Rossi, Erma serta alamameter JPOK FKIP UNS

Mereka adalah teman-teman satu perjuangan sampai sekarang ini. Terima kasih yang sebanyak-banyaknya untuk kalian, tanpa kalian penelitian ini tidak akan selesai dengan baik. Semoga kalian mendapatkan balasan dari Allah SWT.Amin. PENJASKESREK 2008.

Page 8: PERSEPSI GURU KELAS TERHADAP KEMAMPUAN …/Persepsi... · Khasanah Metodik Mengajar..... 47 Tabel 4.5. Hasil Persepsi Guru Kelas terhadap Faktor Mendorong Keterlibatan Siswa dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

ABSTRAK

Grace Ria Saraswati. PERSEPSI GURU KELAS TERHADAP KEMAMPUAN MENGAJAR GURU PENDIDIKAN JASMANI SEKOLAH DASAR NEGERI SE-KECAMATAN TAWANGMANGU KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2012/2013. Skripsi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Januari 2013.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi guru kelas terhadap kemampuan mengajar guru pendidikan jasmani sekolah dasar negeri se-kecamatan Tawangmangu tahun ajaran 2012/2013.

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan teknik survei. Subjek penelitian adalah guru kelas SD negeri se-Kecamatan Tawangmangu yang berjumlah 184 guru kelas. Responden diambil dengan teknik semua populasi diteliti. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan menggunakan angket. Data yang telah terkumpul kemudian dianalisa dengan teknik presentase.

Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa kemampuan mengajar guru penjasorkes Sekolah Dasar di Kecamatan Tawangmangu Tahun Pelajaran 2012/2013 termasuk dalam kategori cukup baik. Adapun rincian persepsi guru kelas tersebut sebagai berikut : berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa sebanyak 84 guru kelas (45,7%) mempunyai persepsi dari faktor lingkungan guru pendidikan jasmani kategori cukup, disusul 48 guru kelas (26,1%) masuk kategori baik, 24 guru kelas (13,0%) masuk kategori kurang, 20 guru kelas (10,9%) masuk kategori sangat baik serta 8 guru kelas (4,3%) mempunyai persepsi sangat kurang. Apabila dilihat dari frekuensi tiap kategori dapat disimpulkan persepsi guru kelas terhadap faktor lingkungan guru pendidikan jasmani adalah cukup.

Simpulan penelitian ini adalah persepsi guru kelas terhadap kemampuan mengajar guru pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan se-Kecamatan Tawangmangu adalah cukup baik.

Kata kunci : persepsi, kemampuan mengajar, guru penjas, guru kelas

Page 9: PERSEPSI GURU KELAS TERHADAP KEMAMPUAN …/Persepsi... · Khasanah Metodik Mengajar..... 47 Tabel 4.5. Hasil Persepsi Guru Kelas terhadap Faktor Mendorong Keterlibatan Siswa dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

ABSTRACT

Grace Ria Saraswati. CLASS TEACHER PERCEPTIONS OF PHYSICAL EDUCATION TEACHERS TEACHING SKILLS SCHOOL DISTRICT TAWANGMANGU SE-STATE ACADEMIC YEAR 2012/2013. Thesis, Teacher Training and Education Faculty, Surakarta Sebelas Maret University. Januari 2013.

This study aims to determine perceptions of the classroom teacher's ability to teach physical education teacher primary schools as districts Tawangmangu academic year 2012/2013.

This research is a descriptive survey techniques. Subjects were classroom teachers up to the country as Tawangmangu district totaling 184 classroom teachers. Respondents were drawn with a total sampling technique that all of the samples studied. Data collection techniques used is to use a questionnaire. data that has been collected then analyzed by percentage techniques.

The results of this study it can be concluded that the ability of teachers to teach elementary school in the district penjasorkes Tawangmangu Academic Year 2012/2013 are included in the category quite well. The details of the perception of the classroom teacher as follows: based on survey results revealed that as many as 84 classroom teachers (45.7%) had the perception of environmental factors sufficient physical education teacher category, followed by 48 classroom teachers (26.1%) categorized as good, 24 classroom teachers (13.0%) in the category of less, 20 classroom teachers (10.9%) in the category of excellent classroom teacher and 8 (4.3%) had a very poor perception. When viewed from the frequency of each category can be inferred classroom teachers' perceptions of the physical education teachers of environmental factors is sufficient.

Conclusions This study is the classroom teacher's perception of the ability of teachers to teach physical education and health club as Tawangmangu district is pretty good.

Keywords: perception, ability to teach, penjas teachers, classroom teachers

Page 10: PERSEPSI GURU KELAS TERHADAP KEMAMPUAN …/Persepsi... · Khasanah Metodik Mengajar..... 47 Tabel 4.5. Hasil Persepsi Guru Kelas terhadap Faktor Mendorong Keterlibatan Siswa dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Pengasih

Dan Penyayang yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah Nya, sehingga

penulisan skripsi PERSEPSI GURU KELAS TERHADAP

KEMAMPUAN MENGAJAR GURU PENDIDIKAN JASMANI SEKOLAH

DASAR NEGERI SE-KECAMATAN TAWANGMANGU KABUPATEN

KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2012- dapat diselesaikan.

Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian dari persyaratan untuk

mendapatkan gelar Sarjana pada Progam Studi Pendidikan Jasmani, Kesehatan

dan Rekreasi, Jurusan Pendidikan Olahraga, Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penulis menyadari bahwa

penulisan skripsi ini tidak lepas dari bantuan, bimbingan, dan pengarahan dari

berbagai pihak. Oleh karena itu dalam kesempatan ini disampaikan ucapan terima

kasih kepada yang terhormat:

1. Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd., Dekan Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Drs. H. Mulyono, M.M., Ketua Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Waluyo, S.Pd, M.Or., Ketua Progam Pendidikan Jasmani Kesehatan dan

Rekreasi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta sekaligus pembimbing I yang telah memberikan bimbingan dan

pengarahannya.

4. Djoko Nugroho, S.Pd, M.Or selaku pembimbing II yang telah memberikan

bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan skripsi.

5. Kepala SDN Kecamatan Tawangmangu, beserta staf dan jajarannya yang

telah memberikan izin untuk pengambilan data penelitian.

6. Bapak/ Ibu Guru mata pelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan

yang telah memberikan dukungan dan bantuan dalam penelitian.

7. Bapak/ Ibu Guru Kelas yang telah bersedia mengisi instrument penelitian.

Page 11: PERSEPSI GURU KELAS TERHADAP KEMAMPUAN …/Persepsi... · Khasanah Metodik Mengajar..... 47 Tabel 4.5. Hasil Persepsi Guru Kelas terhadap Faktor Mendorong Keterlibatan Siswa dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

8. Segenap Dosen dan karyawan JPOK FKIP UNS yang telah memberikan

dukungan, ilmu, dan fasilitas selama perkuliahan.

9. Semua pihak yang telah membantu dalam penelitian ini, yang tidak dapat

disebutkan satu per satu.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan karena

keterbatasan penulis. Meskipun demikian, penulis berharap semoga skripsi ini

bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca umumnya.

Surakarta, Januari 2013

Penulis.

Page 12: PERSEPSI GURU KELAS TERHADAP KEMAMPUAN …/Persepsi... · Khasanah Metodik Mengajar..... 47 Tabel 4.5. Hasil Persepsi Guru Kelas terhadap Faktor Mendorong Keterlibatan Siswa dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

DAFTAR ISI

Halaman

JUDUL . ........................... i

PERNYATAAN........................................................................................ ii

PENGAJUAN ........................................................................................... iii

PERSETUJUAN........................................................................................ iv

PENGESAHAN................ ......................................................................... v

MOTTO....................................................................................................... vi

PERSEMBAHAN........................................................................................ vii

ABSTRAK.................................................................................................... viii

ABTRACT.................................................................................................... ix

KATA PENGANTAR................................................................................. x

DAFTAR ISI................................................................................................. xii

DAFTAR TABEL ...................................................................................... xv

DAFTAR GAMBAR.................................................................................... xvi

DAFTAR LAMPIRAN.............................................................................. xvii

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ........................................................... 1

B. Rumusan Masalah .................................................................... 4

C. Tujuan Penelitian,. ................................................................... 4

D. Manfaat Penelitian ................................................................... 4

BAB II LANDASAN TEORI ..................................................................... 6

A. Tinjauan Pustaka ...................................................................... 6

1. Hakikat Persepsi ................................................................ 6

2. Kependidikan ..................................................................... 7

a. Pengertian Pendidikan .................................................. 7

b. Tujuan dan Proses Pendidikan .................................... 9

Page 13: PERSEPSI GURU KELAS TERHADAP KEMAMPUAN …/Persepsi... · Khasanah Metodik Mengajar..... 47 Tabel 4.5. Hasil Persepsi Guru Kelas terhadap Faktor Mendorong Keterlibatan Siswa dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

c. Hakikat Pendidikan Jasmani ..................................... 10

3. Kurikulum Pendidikan Jasmani ........................................ 10

a. Pengertian Kurikulum ................................................. 10

b. Kurikulum 2013. .......................................................... 11

c. Kurikulum Pendidikan Jasmani...................................... 13

4. Pembelajaran Pendidikan Jasmani ....................................... 15

a. Hakikat Pembelajaran .................................................. 15

b. Komponen-Komponen Pembelajaran ........................ 16

c. Tujuan Penbelajaran Pendidikan Jasmani .................... 18

5. Profesionalisme Guru Pendidikan Jasmani............... ......... 19

a. Definisi Profesionalisme ............................................ 19

b. Kriteria Guru Profesional ............................................ 20

c. Profesionalisme Guru Pendidikan Jasmani .................. 21

6. Kompetensi Guru Pendidikan Jasmani................................. 21

a. Definisi Kompetensi........................................................ 21

b. Kompetensi Guru ...................... .................................. 22

c. Kompetensi Guru Pendidikan Jasmani.......................... 23

7. Karakter Siswa Sekolah Dasar....... ...................................... 25

8. Tugas dan Tanggung Jawab Guru..................................... ... 28

a. Kepribadian Guru.......................................................... 28

b. Tugas dan Tanggung Jawab Guru................................. 29

B. Kerangka Berpikir .................................................................... .. 31

BAB III METODE PENELITIAN................................................................ 33

A. Tempat dan Waktu Penelitian.................................................. .. 33

B. Sumber Data ............................................................................. 34

C. Populasi dan Sampel Penelitian ................................................. 34

D. Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data ............................... 34

E. Validitas Data .............................................................................. 36

F. Analisa Data ................................................................................. 41

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN................................... . 43

A. Deskripsi Data ............................................................................. 43

Page 14: PERSEPSI GURU KELAS TERHADAP KEMAMPUAN …/Persepsi... · Khasanah Metodik Mengajar..... 47 Tabel 4.5. Hasil Persepsi Guru Kelas terhadap Faktor Mendorong Keterlibatan Siswa dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

1. Deskripsi Lokasi,Waktu dan Subyek Penelitian....................... 43

2. Deskripsi Data Penelitian...................................................... 44

B. Hasil Penelitian.................................................................................... 44

1. Faktor Kondisi Guru Penjasorkes.................................................. 45

2. Faktor Berkomunikasi Dengan Siswa........................................... 46

3. Faktor Mendemontrasikan Khasanah Metodik Mengajar............. 47

4. Faktor Mendorong Keterlibatan Siswa dalam Pembelajaran.......... 48

5. Faktor Mendemontrasikan Penguasaan Mata Pelajaran dan

Relevansinya................................................................................. 50

6. Faktor Mengorganisasi Waktu, Ruang, dan Perlengkapan

Siswa dalam Proses Pembelajaran................................................ 51

7. Faktor Melaksanakan Evaluasi Pencapaian Siswa dalam

Proses Pembelajaran...................................................................... 52

8. Faktor Kepribadian Guru Pendidikan Jasmani............................... 54

9. Faktor Lingkungan Guru Pendidikan Jasmani............................. 55

C. Pembahasan Hasil Penelitian.................................................................. 57

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN.......................................... ... 61

A. Simpulan .................................................................................. 61

B. Implikasi ................................................................................... 61

C. Saran ......................................................................................... 61

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 63

LAMPIRAN .................................................................................................. 65

Page 15: PERSEPSI GURU KELAS TERHADAP KEMAMPUAN …/Persepsi... · Khasanah Metodik Mengajar..... 47 Tabel 4.5. Hasil Persepsi Guru Kelas terhadap Faktor Mendorong Keterlibatan Siswa dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xv

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1. Rincian Kegiatan Waktu dan Jenis Kegiatan Penelitian.................... 33

Tabel 3.2. Deskripsi Lokasi Uji Coba Instrument.............................................. 39

Tabel 3.3. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Uji Coba................. 39

Tabel 3.4. Pengkategorian Persepsi guru kelas terhadap Pembelajaran

Pendidikan Jasmani......................................................................... 41

Tabel 4.1. Deskripsi Lokasi Penelitian.............................................................. 43

Tabel 4.2. Hasil Persepsi Guru Kelas terhadap Faktor Kondisi Guru

Penjasorkes....................................................................................... 45

Tabel 4.3. Hasil Persepsi Guru Kelas terhadap Faktor Berkomunikasi dengan

Siswa................................................................................................. 46

Tabel 4.4. Hasil Persepsi Guru Kelas terhadap Faktor Mendemontrasikan

Khasanah Metodik Mengajar........................................................... 47

Tabel 4.5. Hasil Persepsi Guru Kelas terhadap Faktor Mendorong Keterlibatan

Siswa dalam Pembelajaran............................................................... 49

Tabel 4.6. Hasil Persepsi Guru Kelas terhadap Faktor Mendemontrasikan

Penguasaan Mata Pelajaran dan Relevansinya............................... 50

Tabel 4.7. Hasil Persepsi Guru Kelas terhadap Faktor Mengorganisasi

Waktu, Ruang, dan Perlengkapan Siswa dalam

Proses Pembelajaran...................................................................... 51

Tabel 4.8. Hasil Persepsi Guru Kelas terhadap Faktor Melaksanakan Evaluasi

Pencapaian Siswa dalam Proses Pembelajaran................................ 53

Tabel 4.9. Hasil Persepsi Guru Kelas terhadap Faktor Kepribadian Guru

Pendidikan Jasmani........................................................................ 54

Tabel 4.10. Hasil Persepsi Guru Kelas terhadap Faktor Lingkungan Guru

Pendidikan Jasmani...................................................................... 55

Tabel 4.11. Hasil Persepsi Guru Kelas terhadap Kemampuan Mengajar Guru

Pendidikan Jasmani Sekolah Dasar di Kecamatan Tawangmangu.... 56

Page 16: PERSEPSI GURU KELAS TERHADAP KEMAMPUAN …/Persepsi... · Khasanah Metodik Mengajar..... 47 Tabel 4.5. Hasil Persepsi Guru Kelas terhadap Faktor Mendorong Keterlibatan Siswa dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvi

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 4.1. Diagram Faktor Kondisi Guru Penjasorkes.................................. 46

Gambar 4.2. Diagram Faktor Berkomunikasi Dengan Siswa........................... 47

Gambar 4.3. Diagram Faktor Mendemontrasikan Khasanah Metodik

Mengajar....................................................................................... 48

Gambar 4.4. Diagram Faktor Mendorong Keterlibatan Siswa dalam

Pembelajaran.................................................................................. 49

Gambar 4.5. Diagram Faktor Mendemontrasikan Penguasaan Mata

Pelajaran dan Relevansinya......................................................... 51

Gambar 4.6. Diagram Faktor Mengorganisasi Waktu, Ruang, dan

Perlengkapan Siswa dalam Proses Pembelajaran....................... 52

Gambar 4.7. Diagram Faktor Melaksanakan Evaluasi Pencapaian Siswa

Dalam Proses Pembelajaran....................................................... 53

Gambar 4.8. Diagram Faktor Kepribadian Guru Pendidikan Jasmani............ 54

Gambar 4.9. Diagram Faktor Lingkungan Guru Pendidikan Jasman................ 56

Gambar 4.10. Diagram Persepsi Guru Kelas terhadap Kemampuan

Mengajar Guru Pendidikan Jasmani Sekolah Dasar di

Kecamatan Tawangmangu....................................................... 57

Page 17: PERSEPSI GURU KELAS TERHADAP KEMAMPUAN …/Persepsi... · Khasanah Metodik Mengajar..... 47 Tabel 4.5. Hasil Persepsi Guru Kelas terhadap Faktor Mendorong Keterlibatan Siswa dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Kisi-kisi angket ................................................................... ........ 65

Lampiran 2. Angket uji coba. .......................................................................... 68

Lampiran 3. Uji validitas dan reliabilitas... ..................................................... 74

Lampiran 4. Angket penelitian... ..................................................................... 79

Lampiran 5. Hasil penelitian .. ........................................................................ 85

Lampiran 6. Dokumentasi. .............................................................................. 105

Lampiran 7. Surat-surat Penelitian .................................................................. 107

Page 18: PERSEPSI GURU KELAS TERHADAP KEMAMPUAN …/Persepsi... · Khasanah Metodik Mengajar..... 47 Tabel 4.5. Hasil Persepsi Guru Kelas terhadap Faktor Mendorong Keterlibatan Siswa dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan pada dasarnya merupakan kebutuhan setiap orang di dalam

kehidupannya. Demikian pula dengan pendidikan jasmani yang diajarkan di

sekolah, sebagai bagian yang integral dari pendidikan (Bennet, dikutip oleh

Dimyati Mahmud, 2003:3), pendidikan jasmani berusaha mencapai tujuan

pendidikan melalui aktivitas dan pembinaan hidup sehat. Tujuan pendidikan

jasmani yaitu : (a) perkembangan kesehatan jasmani atau organ-organ, (b)

perkembangan mental emosional, (c) perkembangan syaraf dan otot

(neuromaskulair), (d) perkembangan sosial, (e) perkembangan intelektual. Oleh

karena itu pendidikan jasmani yang diberikan di sekolah harus mengacu pada

kurikulum pendidikan jasmani yang berlaku. Materi yang diajarkan pada setiap

jenjang pendidikan harus dipilih sesuai dengan tahap pertumbuhan dan

perkembangan anak.

Dalam proses pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan guru

diharapkan mengajarkan berbagai ketrampilan dasar,teknik permainan dan

pembiasaan hidup sehat untuk melibatkan unsur fisik, mental, emosi dan sosial,

sehingga dapat memperoleh manfaat yang maksimal jika dalam membelajarkan

pendidikan jasmani disesuaikan dengan karateristik pertumbuhan dan

perkembangan anak.

Salah satu masalah utama dalam pendidikan jasmani olahraga dan

kesehatan saat ini belum efektifnya pengajaran pendidikan di sekolah, banyak

kendala yang dihadapi oleh guru pendidikan jasmani khususnya sekolah dasar,

bahkan masih banyak yang menganggap bahwa pendidikan jasmani kurang

penting di sekolah sehingga kebutuhan pembelajaran sering diabaikan oleh pihak

sekolah. Dari uraian di atas dalam pelaksanaannya di lapangan masih banyak

permasalahan yang dihadapi dalam pendidikan jasmani, permasalahan yang ada

Page 19: PERSEPSI GURU KELAS TERHADAP KEMAMPUAN …/Persepsi... · Khasanah Metodik Mengajar..... 47 Tabel 4.5. Hasil Persepsi Guru Kelas terhadap Faktor Mendorong Keterlibatan Siswa dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

tersebut tentu saja menghambat proses pembelajaran. Dengan terhambatnya

proses pembelajaran maka tujuan pendidikan jasmani sulit dicapai. Menurut Rusli

Lutan (1999:3) masalah umum yang dihadapi guru pendidikan jasmani di sekolah

antara lain : (1) terlalu banyaknya jumlah siswa dibanding sarana yang tersedia.

(2) rendahnya kualitas guru, (3) kurangnya minat siswa untuk mengikuti pelajaran

pendidikan jasmani. (4) posisi pendidikan jasmani di antara mata pelajaran yang

lain, dimana pendidikan jasmani dianggap kurang penting jika dibanding dengan

mata pelajaran yang lain.

Selain masalah-masalah tersebut diatas, faktor guru sesungguhnya juga

merupakan masalah yang sangat penting dalam pembelajaran pendidikan jasmani

(Dimyati Mahmud, 2003:9). Selama ini proses pembelajaran pendidikan jasmani

masih diwarnai pola pendekatan tradisional yang difokuskan untuk mengajar

ketrampilan teknik cabang olahraga tertentu, ada hal penting yang mestinya

mendapat perhatian ekstra para guru. Hal penting itu adalah, keharusan para guru

untuk kreatif. Kreatifnya para guru bukan saja memberi manfaat bagi guru yang

bersangkutan, tetapi juga murid dan profesi guru.

Pembelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan di Sekolah

Dasar merupakan pondasi untuk pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, namun

masalahnya belum efektifnya pengajaran pendidikan di Sekolah Dasar, hal ini

dikarenakan banyak dijumpai sarana dan prasarana yang kurang memadai dalam

proses pembelajaran, sehingga tujuan pendidikan jasmani belum tercapai secara

optimal.

Kualitas guru pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan yang ada pada

Sekolah Dasar kurang berkualitas, masih banyak guru yang kurang mampu dalam

melaksanakan profesinya secara profesional. Mereka belum berhasil

melaksanakan tanggungjawabnya untuk mendidik secara sistematis. Melalui

gerakan pendidikan jasmani yang mengembangkan kemampuan dan ketrampilan

aspek secara menyeluruh baik fisik, mental, maupun intelektual. Sebagai contoh

siswa di biarkan melakukan olahraga pendidikan jasmani sendiri sementara

gurunya hanya melihat dari kantor atau di tempat yang rindang sedangkan anak

didiknya di bawah sinar matahari, guru datang terlambat sedangkan siswa

Page 20: PERSEPSI GURU KELAS TERHADAP KEMAMPUAN …/Persepsi... · Khasanah Metodik Mengajar..... 47 Tabel 4.5. Hasil Persepsi Guru Kelas terhadap Faktor Mendorong Keterlibatan Siswa dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

didiknya sudah berada dilapangan, bahkan peneliti pernah melihat guru penjas

mengajar dengan masih menyulut rokok. Pada umumnya guru sekarang sering

mengabaikan Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. Guru hanya

terpacu pada sarana dan prasarana yang dimiliki oleh sekolah, kurang memiliki

kreatifitas dan inisiatif dalam memodifikasi pembelajaran.

Gaya mengajar yang diajarkan oleh guru dalam pelaksanaan praktek

pendidikan olahraga dan kesehatan cenderung tradisional, metode praktek yang

ditekankan guru dimana para siswa melakukan belajar berdasarkan perintah yang

ditentukan oleh guru, inisiatif anak sendiri menjadi kurang berkembang. Biasanya

tujuan pembelajaran ditekankan pada penguasaan yang mengarah pada

pencapaian prestasi tanpa memodifikasi pembelajaran baik dalam peraturan,

ukuran lapangan, dan jumlah pemain. Sehingga menjadikan anak kurang senang,

sering tidak ikut olahraga atau bahkan frustasi untuk melakukan program

pendidikan jasmani karena tidak mampu melaksanakan program yang

direncanakan oleh guru.

Pembelajaran yang kurang baik akan berdampak buruk pada semua

aspek, diantaranya tujuan pendidikan jasmani kurang maksimal, siswa kurang

senang dengan pendidikan jasmani, kebugaran jasmani berkurang. Guru

pendidikan jasmani harus mempunyai kreatifitas yang tinggi dalam memodifikasi

sehingga menciptakan kondisi pembelajaran yang kondusif dan menyenangkan

agar siswa berminat dalam melakukan gerak jasmani, sekolah hendaknya harus

memenuhi kebutuhan sarana dan prasana yang menunjang dalam proses

pembelajaran maka pelaksanaan pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan

berjalan secara optimal.

Dengan adanya masalah-masalah tersebut guru pendidikan jasmani

sebagai pengemban utama tuntutan kurikulum pendidikan jasmani harus memiliki

kompetensi untuk menghadapi permasalahan ini. Guru yang berkompeten terlihat

dari kemampuannya dalam mengatasi berbagai masalah yang dihadapinya pada

saat mengajar. Guru perlu mendapat masukan dari beberapa pihak terkait untuk

proses mendukung pembelajarannya agar lebih baik lagi. Baik masukan dari

siswa, maupun guru lainnya.

Page 21: PERSEPSI GURU KELAS TERHADAP KEMAMPUAN …/Persepsi... · Khasanah Metodik Mengajar..... 47 Tabel 4.5. Hasil Persepsi Guru Kelas terhadap Faktor Mendorong Keterlibatan Siswa dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

Berdasarkan pengamatan peneliti bahwa di kecamatan Tawangmangu

masih banyak terjadi permasalahan tersebut di atas. Oleh karena itu maka peneliti

Guru Kelas terhadap

Kemampuan Mengajar Guru Pendidikan Jasmani SD Negeri di Kecamatan

Tawangmangu

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan yang ada dalam pendidikan

jasmani yang beraneka ragam, maka dapat diidentifikasikan permasalahan sebagai

berikut :

1. Terlalu banyak jumlah siswa dibanding sarana dan prasarana yang

tersedia.

2. Guru kelas menilai kemampuan guru penjas kurang profesional dalam

mengajar.

3. Guru pendidikan jasmani kurang memberi motivasi kepada siswa

didiknya sehingga pembelajaran pendidikan jasmani yang diajarkan di

sekolah masih konvensional sehingga siswa merasa bosan.

C. Batasan Masalah

Permasalahan proses pembelajaran pendidikan jasmani sangat luas, maka

perlu dibatasi agar tidak menyimpang dari tujuan penelitian, pembatasan masalah

dalam penelitian ini sebagai berikut :

Penelitian tentang Persepsi Guru kelas terhadap Pembelajaran Pendidikan

Jasmani Sekolah Dasar di Kecamatan Tawangmangu tahun 2012

D. Perumusan Masalah

Sesuai dengan batasan masalah maka dapat dirumuskan permasalahan

Guru Kelas terhadap Pembelajaran

Pendidikan Jasmani Sekolah Dasar di Kecamatan Tawangmangu Kabupaten

Karanganyar?

Page 22: PERSEPSI GURU KELAS TERHADAP KEMAMPUAN …/Persepsi... · Khasanah Metodik Mengajar..... 47 Tabel 4.5. Hasil Persepsi Guru Kelas terhadap Faktor Mendorong Keterlibatan Siswa dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

E. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi guru kelas terhadap

pembelajaran pendidikan jasmani SD di Kecamatan Tawangmangu Kabupaten

Karanganyar.

F. Manfaat Penelitian

1. Sebagai bahan pertimbangan dalam upaya meningkatkan cara mengajar guru

pendidikan jasmani.

2. Bagi para guru pendidikan jasmani di sekolah pada umumnya diharapkan

dapat memberikan sumbangan motivasi untuk meningkatkan profesionalitas

guru agar memenuhi tugas sesuai dengan yang diharapkan.

3. Bagi lembaga pendidikan dapat memberikan masukan kepada pengelola

lembaga pendidikan agar selalu memperhatikan tugas mengajar guru ditinjau

dari kemampuan guru dalam mengelola proses pembelajaran.

4. Memberikan kesempatan kepada guru kelas untuk memberikan atau menilai

guru pendidikan jasmani.

Page 23: PERSEPSI GURU KELAS TERHADAP KEMAMPUAN …/Persepsi... · Khasanah Metodik Mengajar..... 47 Tabel 4.5. Hasil Persepsi Guru Kelas terhadap Faktor Mendorong Keterlibatan Siswa dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 6

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Hakikat Persepsi

Istilah persepsi sering di samakan dengan pendapat, sebab di dalam

persepsi terdapat interpretasi pandangan atau pendapat seseorang. Di dalam

persepsi ini subjek menerima dan menganalisis informasi tentang hal-hal yang

terdapat di dalam dan di sekitar objek. Menurut kamus psikologi, persepsi

diartikan sebagai (1) Proses mengetahui atau mengenali objek dan kejadian

objektif dengan bantuan indera, (2) Kesadaran dari proses-proses organis, (3)

(Titchener) satu kelompok penginderaan dengan penambahan arti-arti yang

berasal dari pengalaman di masa lalu, (4) variabel yang menghalangi atau ikut

campur tangan, berasal dari kemampuan organisasi untuk melakukan pembedaan

diantara perangsang-perangsang, (5) kesadaran intuitif mengenai kebenaran

langsung atau keyakinan yang serta merta mengenai sesuatu (Soeparwoto,

2004:158)

Persepsi didefinisikan sebagai uatu proses yang menggabungkan dan

mengorganisir data-data indera kita (penginderaan) untuk dikembangkan

sedemikian rupa sehingga kita dapat menyadari di sekeliling kita, termasuk sadar

akan diri kita sendiri (Shaleh, 2009:110) .

Sedangkan menurut Bimo Walgito (1997:63) berpendapat bahwa :

Persepsi merupakan suatu proses yang didahului dan oleh penginderaan yaitu merupakan proses yang terwujud ditermanya stimulus oleh individu melalui alat reseptornya. Stimulus yang di indera oleh individu di organisasikan sedemikian rupa kemudian diintegrasikan, sehingga individu menyadari, mengerti apa apa yang di indera. Sedangkan menurut Slameto (1995:40), ersepsi merupakan proses

yang menyangkut masuknya pesan atau informasi dalam otak manusia melalui

indera . Jadi persepsi adalah berkenaan dengan perlakuan seseorang terhadap

informasi tentang suatu objek yang masuk pada dirinya melalui pengamatan

Page 24: PERSEPSI GURU KELAS TERHADAP KEMAMPUAN …/Persepsi... · Khasanah Metodik Mengajar..... 47 Tabel 4.5. Hasil Persepsi Guru Kelas terhadap Faktor Mendorong Keterlibatan Siswa dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

dengan menggunakan indera-indera yang dimilikinya. Karena persepsi tidak

hanya sekedar proses penginderaan, tetapi terdapat proses pengorganisasian dan

penilaian yang bersifat psikologis, menjabarkan beberapa faktor yang

mempengaruhi persepsi sebagai berikut :

a. Perhatian yang selektif, artinya rangsang (stimulus) harus ditangapi

tetapi individu cukup memusatkan perhatian pada rangsang tertentu

saja.

b. Ciri-ciri rangsang, artinya intensitas rangsang yang paling kuat adalah

rangsang yang bergerak/dinamis lebih menarik perhatian untuk di

amati.

c. Nilai-nilai kebutuhan individu, artinya antara individu yang satu dengan

yang lain yang tidak sama tergantung pada nilai hidup dan

kebutuhannya.

d. Pengalaman terdahulu sangat mempengaruhi bagaimana seseorang

mempersepsi dunia sekitarnya.

Persepsi adalah proses pengolahan informasi dari lingkungan yang berupa

stimulus, yang diterima melalui alat indera dan diteruskan ke otak untuk diseleksi,

diorganisasikan sehingga menimbulkan penafsiran atau penginterpretasian yang

berupa penilaian dari penginderaan atau pengalaman sebelumnya. Persepsi

merupakan hasil interaksi antara dunia luar individu (lingkungan) dengan

pengalaman individu yang sudah diinternalisasi dengan sistem sensorik alat indera

sebagai penghubung, dan dinterpretasikan oleh system syaraf di otak.

Dari beberapa pendapat di atas dapat di artikan bahwa persepsi adalah

pendapat, sebab di dalam persepsi terdapat interpretasi pandangan atau pendapat

seseorang. Di dalam persepsi ini subjek menerima dan menganalisis informasi

tentang hal-hal yang terdapat di dalam dan di sekitar objek.

Page 25: PERSEPSI GURU KELAS TERHADAP KEMAMPUAN …/Persepsi... · Khasanah Metodik Mengajar..... 47 Tabel 4.5. Hasil Persepsi Guru Kelas terhadap Faktor Mendorong Keterlibatan Siswa dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

2. Kependidikan

a. Pengertian Pendidikan

Pendidikan adalah proses perkembangan kecakapan seseorang dalam

bentuk sikap dan prilaku yang berlaku dalam masyarakatnya. Proses sosial dimana

seseorang dipengaruhi oleh sesuatu lingkungan yang terpimpin (khususnya di

sekolah) sehingga ia dapat mencapai kecakapan social dan mengembangkan

kepribadiaannya. Menurut Vander Good ( 1977 : 1 ) mengemukakan bahwa

pendidikan adalah :

Pendidikan adalah proses perkembangan kecakapan seseorang dalam bentuk sikap dan prilaku yang berlaku dalam masyarakatnya. Proses sosial dimana seseorang dipengaruhi oleh sesuatu lingkungan yang terpimpin (khususnya di sekolah) sehingga ia dapat mencapai kecakapan social dan mengembangkan kepribadiaannya.

Menurut Langeeveld (2001:3) Setiap usaha, pengaruh,

perlindungan dan bantuan yang diberikan kepada anak tertuju kepada

pendewasaan anak itu atau lebih tepat membentuk anak agar cukup melaksanakan

tugas hidupnya sendiri . Batasan tentang pendidikan yang dibuat oleh para ahli

beraneka ragam, dan kandungannya berbeda yang satu dari yang lain. Perbedaan

tersebut mungkin karena orientasinya, konsep dasar yang digunakan, aspek yang

menjadi tekanan, atau karena falsafah yang melandasinya.

1) Pendidikan sebagai Proses transformasi Budaya

Sebagai proses transformasi budaya, pendidikan diartikan sebagai kegiatan

pewarisan budaya dari satu generasi ke generasi yang lain. Nilai-nilai

budaya tersebut mengalami proses transformasi dari generasi tua ke generasi

muda. Ada tiga bentuk transformasi yaitu nilai-nilai yang masih cocok

diteruskan misalnya nilai-nilai kejujuran, rasa tanggung jawab, dan lain-lain.

2) Pendidikan sebagai Proses Pembentukan Pribadi

Sebagai proses pembentukan pribadi, pendidikan diartikan sebagi suatu

kegiatan yang sistematis dan sistemik terarah kepada terbentuknya

kepribadian peserta didik. Proses pembentukan pribadi melalui 2 sasaran

yaitu pembentukan pribadi bagi mereka yang belum dewasa oleh mereka

yang sudah dewasa dan bagi mereka yang sudah dewasa atas usaha sendiri.

Page 26: PERSEPSI GURU KELAS TERHADAP KEMAMPUAN …/Persepsi... · Khasanah Metodik Mengajar..... 47 Tabel 4.5. Hasil Persepsi Guru Kelas terhadap Faktor Mendorong Keterlibatan Siswa dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

3) Pendidikan sebagai Proses Penyiapan Warganegara

Pendidikan sebagai penyiapan warganegara diartikan sebagai suatu kegiatan

yang terencana untuk membekali peserta didik agar menjadi warga negara

yang baik.

4) Pendidikan sebagai Penyiapan Tenaga Kerja

Pendidikan sebagai penyimpana tenaga kerja diartikan sebagai kegiatan

membimbing peserta didik sehingga memiliki bekal dasar utuk bekerja.

Pembekalan dasar berupa pembentukan sikap, pengetahuan, dan

keterampilan kerja pada calon luaran. Ini menjadi misi penting dari

pendidikan karena bekerja menjadi kebutuhan pokok dalam kehidupan

manusia.

5) Definisi Pendidikan Menurut GBHN

GBHN 1988 memberikan batasan tentang pendidikan nasional sebagai

berikut: endidikan nasiaonal yang berakar pada kebudayaan bangsa

indonesia dan berdasarkan pancasila serta Undang-Undang Dasar 1945

diarahkan untuk meningkatkan kecerdasan serta dapat memenuhi kebutuhan

pembangunan nasional dan bertanggung jawab atas pembangunan bangsa.

b. Tujuan dan Proses Pendidikan

Tujuan pendidikan memuat gambaran tentang nilai-nilai yang baik,

luhur, pantas, benar, dan indah untuk kehidupan. Pendidikan memiliki dua fungsi

yaitu memberikan arah kepada segenap kegiatan pendidikan dan merupakan

sesuatu yang ingin dicapai oleh segenap kegiatan pendidikan. Tujuan Pendidikan

Nasional Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional, berbunyi bahwa:

Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Proses pendidikan merupakan kegiatan mobilitas segenap komponen

pendidikan oleh pendidik terarah kepada pencapaian tujuan pendidikan, Kualitas

Page 27: PERSEPSI GURU KELAS TERHADAP KEMAMPUAN …/Persepsi... · Khasanah Metodik Mengajar..... 47 Tabel 4.5. Hasil Persepsi Guru Kelas terhadap Faktor Mendorong Keterlibatan Siswa dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

proses pendidikan menggejala pada dua segi, yaitu kualitas komponen dan

kualitas pengelolaannya , pengelolaan proses pendidikan meliputi ruang lingkup

makro, meso, mikro. Adapun tujuan utama pemgelolaan proses pendidikan yaitu

terjadinya proses belajar dan pengalaman belajar yang optimal.

Proses pendidikan melibatkan banyak hal yaitu:

1) Subjek yang dibimbing (peserta didik)

2) Orang yang membimbing (pendidik)

3) Interaksi antara peserta didik dengan pendidik (interaksi edukatif)

4) Ke arah mana bimbingan ditujukan (tujuan pendidikan)

5) Pengaruh yang diberikan dalam bimbingan (materi pendidikan)

6) Cara yang digunakan dalam bimbingan (alat dan metode)

7) Tempat dimana peristiwa bimbingan berlangsung (lingkungan pendidikan)

Pendidikan sebagai daya upaya untuk memajukan budi pekerti, pikiran serta

jasmani anak, agar dapat memajukan kesempurnaan hidup yaitu hidup dan

menghidupkan anak yang selaras dengan alam dan lingkungannya.

c. Hakikat Pendidikan Jasmani

Pendidikan jasmani menurut Toho Cholik dan Rusli Lutan (2001: 2) adalah :

Suatu proses pendidikan yang diarahkan untuk mendorong, membimbing, mengembangkan dan membina kemampuan jasmani dan rohani serta kesehatan siswa dan lingkungan hidupnya agar tumbuh berkembang secara harmonis dan optimis sehingga mampu melaksanakan tugas bagi dirinya sendiri dan pembangunan bangsa.

Selain pendapat di atas, Yudi Hendrayana (2007: 3) berpendapat bahwa

proses pendidikan melalui aktifitas jasmani atau

olahraga dirancang dan dibuat sebagai bagian yang penting dari pendidikan

M. Furqon Hidayatullah (2006:3)

jasmani dan kesehatan pada hakikatnya adalah proses pendidikan yang

memanfaatkan aktifitas fisik dan kesehatan untuk menghasilkan perubahan

Pendidikan jasmani memperlakukan anak sebagai sebuah kesatuan utuh, mahluk

total, daripada hanya menganggapnya sebagai seseorang yang terpisah kualitas

fisik dan mentalnya.

Page 28: PERSEPSI GURU KELAS TERHADAP KEMAMPUAN …/Persepsi... · Khasanah Metodik Mengajar..... 47 Tabel 4.5. Hasil Persepsi Guru Kelas terhadap Faktor Mendorong Keterlibatan Siswa dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pendidikan

jasmani untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan didalam

kurikulum. Tujuan dari pendidikan jasmani tersebut antara lain adalah

meningkatkan pengetahuan peserta didik dari hasil proses pendidikan jasmani,

meliputi peningkatan bidang kognitif, afektif dan psikomotorik yang mencakup

perkembangan fisik, mental, sosial, serta emosional bagi diri peserta didik.

3. Kurikulum Pendidikan Jasmani

a. Pengertian Kurikulum

Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan,

isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman

penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan

tertentu (Pasal 1 Butir 19 UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional). Dalam perjalanan sejarah sejak tahun 1945, kurikulum pendidikan

nasional telah mengalami perubahan, yaitu pada tahun 1947, 1952, 1964, 1968,

1975, 1984, 1994, dan 2004, serta yang terbaru adalah kurikulum 2006.

Perubahan tersebut merupakan konsekuensi logis dari terjadinya perubahan sistem

politik, sosial budaya, ekonomi, dan iptek dalam masyarakat berbangsa dan

bernegara. Sebab, kurikulum sebagai seperangkat rencana pendidikan perlu

dikembangkan secara dinamis sesuai dengan tuntutan dan perubahan yang terjadi

di masyarakat. Semua kurikulum nasional dirancang berdasarkan landasan yang

sama, yaitu Pancasila dan UUD 1945, perbedaanya pada penekanan pokok dari

tujuan pendidikan serta pendekatan dalam merealisasikannya.

Definisi kurikulum, yang berkembang dan dianut oleh ahli pendidikan, beragam

dan tidak hanya satu macam. Secara umum, ada dua aliran yang mendefinisikan

kurikulum:

(1) Kurikulum dipandang secara mikro. Pandangan ini mewakili mereka yang beranggapan bahwa yang dimaksud dengan kurikulum adalah materi suatu mata ajar yang harus disampaikan kepada peserta didik. Mereka memandang kurikulum secara mikro. Contoh definisi kurikulum yang termasuk golongan ini adalah: Kurikulum berasal dari kata Yunani

nan, atau suatu

Page 29: PERSEPSI GURU KELAS TERHADAP KEMAMPUAN …/Persepsi... · Khasanah Metodik Mengajar..... 47 Tabel 4.5. Hasil Persepsi Guru Kelas terhadap Faktor Mendorong Keterlibatan Siswa dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

pengajaran di perguruan tinggi (2) Kurikulum dipandang secara makro atau sesuatu yang memiliki cakupan yang luas. Kurikulum didefinisikan sebagai seluruh pengalaman yang diatur dalam kehidupan persekolahan, mulai dari mata pelajaran di kelas sampai kegiatan ekstrakurikuler. (Brotosuroyo, Sunardi& Furqon, 1992:3).

or race course, especially a chariot race course. Kurikulum juga berasal dari

diartikan sebagai mata pelajaran yang harus ditempuh untuk mencapai suatu gelar

atau ijazah.

Dari beberapa pendapat tersebut dapat dikatakan bahwa kurikulum

merupakan seperangkat rencana materi suatu ajar yang disampaikan kepada

peserta didik untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

b. Kurikulum 2013

Orientasi pengembangan kurikulum 2013 dalam websitenya Prof. Dr.

(at

cara pembelajarannya yang holistik dan menyenangkan. Melalui pengembangan

kurikulum seperti ini, para peserta didik di sekolah dasar sampai sekolah

menengah diharapkan memiliki tidak saja jumlah pengetahuan dan kemampuan

teknis yang memadai tetapi juga sikap dan karakter sebagai individu, anggota

masyarakat, dan warga negara Indonesia yang multikultur. Banyak aspek dalam

pengembangan kurikulum mulai dari kompetensi lulusan, struktur kurikulum,

materi pembelajaran, proses pembelajaran, standar penilaian, hingga pengelolaan

kurikulum itu sendiri. Dalam kurikulum 2013, kompetensi lulusan harus lengkap

memuat aspek-aspek karakter mulia, keterampilan yang relevan, dan

pengetahuan-pengetahuan yang memadai.

Untuk struktur kurikulum, terkait dengan banyaknya mata pelajaran yang

merupakan wadah untuk mengasah kompetensi dan jumlah jam belajar perminggu

yang diperlukan untuk mencapai standar komptensi lulusan yang diiinginkan.

Untuk materi pembelajaran diarahkan pada penyediaan materi esensial yang

relevan dengan kompetensi yang dibutuhkan dan sesuai dengan tingkat

perkembangan anak sehingga peserta didik tidak terbebani terlalu berat.

Page 30: PERSEPSI GURU KELAS TERHADAP KEMAMPUAN …/Persepsi... · Khasanah Metodik Mengajar..... 47 Tabel 4.5. Hasil Persepsi Guru Kelas terhadap Faktor Mendorong Keterlibatan Siswa dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

Sedangkan untuk proses pembelajarannya berpusat pada peserta didik (student

centered active learning) dan pembelajaran yang bersifat kontekstual yang

mengacu pada pendekatan sains melalui proses mengamati, menanya, mencoba,

mengolah, menyajikan, menyimpulkan, dan mencipta. Untuk aspek penilaian,

Kurikulum 2013, akan menekankan aspek kognitif, afektif, psikomotorik secara

proporsional melalui penilaian berbasis test dan portofolio yang saling

melengkapi.

Terkait dengan pengelolaan, Kurikulum 2013 akan memberi ruang bagi

Pemerintah Pusat dan Daerah atas kendali kualitas dalam pelaksanaan kurikulum

di tingkat satuan pendidikan, disamping satuan pendidikan yang mampu

menyusun kurikulum dengan mempertimbangkan kondisi satuan pendidikan,

kebutuhan peserta didik, dan potensi daerah. Agar pelaksanaan kurikulum berjalan

optimal, pemerintah menyiapkan semua komponen kurikulum sampai buku teks

dan pedoman.

Salah satu ciri kurikulum 2013, khususnya untuk SD adalah bersifat

tematik integratif. Dalam pendekatan ini, mata pelajaran IPA dan IPS sebagai

materi pembahasan pada semua mata pelajaran. Prosesnya, tema-tema yang ada

pada dua pelajaran itu diintegrasikan kedalam sejumlah mata pelajaran. Untuk

IPA menjadi materi pembahasan pelajaran Bahasa Indonesia , Matematika, dll.

Untuk IPS menjadi materi pembahasan pelajaran PPKN, Bahasa Indonesia, dll.

Dua hal penting lain dalam Kurikulum 2013 adalah muatan lokal dan

pengembangan diri. Muatan lokal menjadi materi pembahasan Seni Budaya dan

Prakarya serta Penjasorkes. Mata pelajaran Pengembangan Diri diintegrasikan ke

semua mata pelajaran

Dengan demikian tidak ada substansi pelajaran yang hilang dari

kurikulum SD ini. Substansi pelajaran sains justeru menjadi muatan kurikulum.

Dengan demikian kurikulum 2013 untuk tingkat SD merupakan kurikulum

berbasis sains. Untuk bahasa Inggris di SD, keberadaannya dipertahankan. Seperti

halnya pada kurikulum 2006, bahasa Inggris tetap sebagai mata pelajaran dalam

kelompok muatan lokal dalam Kurikulum 2013. Jadi setiap sekolah dapat

menyesuaikan untuk membukanya sebagaimana telah berlangsung selama ini.

Page 31: PERSEPSI GURU KELAS TERHADAP KEMAMPUAN …/Persepsi... · Khasanah Metodik Mengajar..... 47 Tabel 4.5. Hasil Persepsi Guru Kelas terhadap Faktor Mendorong Keterlibatan Siswa dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

Sementara itu, untuk kurikulum SMP, SMA dan SMK pendekatannya adalah mata

pelajaran. Hal ini juga sejalan dengan kenyataan bahwa guru di SMP, SMA dan

SMK adalah guru mata pelajaran. Sementara untuk SD adalah guru kelas.

c. Kurikulum Pendidikan Jasmani

Menurut undang-undang no 20 tahun 2003 mendefinisikan kurikulum

tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman

penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan

beragam dan tidak hanya satu macam. Dalam Pendidikan Jasmani, beragam pakar

mendefinisikan kurikulum. Kurikulum sering dipandang oleh guru pendidikan

jasmani sebagai seluruh bidang studi yang ditawarkan kepada peserta didik atau

diidentifikasi sebagai bidang studi. Permendiknas No. 23 Tahun 2007 tentang

Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar menjelaskan bahwa:

Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan di Sekolah Dasar bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut. (1) Mengembangkan keterampilan pengelolaan diri dalam upaya pengembangan dan pemeliharaan kebugaran jasmani serta pola hidup sehat melalui berbagai aktivitas jasmani dan olahraga yang terpilih, (2) Meningkatkan pertumbuhan fisik dan pengembangan psikis yang lebih baik, (3) Meningkatkan kemampuan dan keterampilan gerak dasar, (4) Meletakkan landasan karakter moral yang kuat melalui internalisasi nilainilai, yang terkandung di dalam pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan, (5) Mengembangkan sikap sportif, jujur, disiplin, bertanggungjawab, kerjasama, percaya diri dan demokratis (6) Mengembangkan keterampilan untuk menjaga keselamatan diri sendiri, orang lain dan lingkungan (7) Memahami konsep aktivitas jasmani dan olahraga di lingkungan yang bersih sebagai informasi untuk mencapai pertumbuhan fisik yang sempurna, pola hidup sehat dan kebugaran, terampil, serta memiliki sikap yang positif.

Walaupun tujuan utama pendidikan jasmani adalah mengembangkan

keterampilam gerak dan kebugaran jasmani (ranah jasmani dan psikomotor),

tetapi pengembangan ranah kognitif dan afektif tidak pula dinomorduakan. Hal ini

akan terlaksana, bila perencanaannya dikerjakan secara cermat dan hati-hati.

Kedudukan Pendidikan jasmani yang demikian strategis menuntutnya harus

memiliki program yang terencana dan terukur.

Page 32: PERSEPSI GURU KELAS TERHADAP KEMAMPUAN …/Persepsi... · Khasanah Metodik Mengajar..... 47 Tabel 4.5. Hasil Persepsi Guru Kelas terhadap Faktor Mendorong Keterlibatan Siswa dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

Memperhatikan hakikat kurikulum dan Penjas di atas, paling tidak

terdapat dua jenis hubungan/keterkaitan antara Penjas dan Kurikulum. Kedua

jenis kaitan tersebut adalah:

1) Penjas merupakan payung/wadah yang menampung kurikulum.

Hubungan/keterkaitan ini terjadi bila Penjas merupakan suata bidang ilmu

yang mempelajari gerak manusia (body of knowledge). Bila penjas

merupakan suatu bidang ilmu, maka orang yang mempelajarinya akan

mencermati pula kurikulum pendidikan jasmani. Dengan demikian,

kurikulum merupakan bagian dari disiplin Pendidikan Jasmani yang harus

dipelajari oleh mereka yang menekuni keahlian Penjas.

Contoh untuk hubungan dimaksud adalah mata kuliah Kajian kurikulum

yang terdapat dalam matakuliah-matakuliah yang diajarkan di Prodi PJKR.

2) Penjas sebagai bagian dari kurikulum. Penjas merupakan salah satu

bidang studi yang terdapat dalam kurikulum secara keseluruhan. Bidang

studi yang lain, seperti Matematika, IPA, dan IPS, serta bahasa merupakan

materi yang terdapat dalam kurikulum suatu jenjang pendidikan tertentu.

Dengan demikian, Penjas merupakan salah satu bidang studi yang termuat

dalam kurikulum, yang harus disampaikan kepada peserta didik oleh guru

penjas. Contoh yang paling mudah diperoleh untuk menggambarkan

hubungan penjas sebagai bagian dari kurikulum adalah mata pelajaran

penjasorkes yang terdapat dalam kurikulum SMA/SMK.

Kurikulum pendidikan jasmani adalah seperangkat rencana dan pengaturan

mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai

pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan

pendidikan tertentu.

4. Pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan

a. Hakikat Pembelajaran

Menurut Abdul Kadir Ateng (1992:8) endidikan jasmani merupakan

suatu usaha pendidikan dengan menggunakan aktivitas otot-otot besar hingga

proses yang berlangsung tidak terhambat oleh gangguan kesehatan dan

Page 33: PERSEPSI GURU KELAS TERHADAP KEMAMPUAN …/Persepsi... · Khasanah Metodik Mengajar..... 47 Tabel 4.5. Hasil Persepsi Guru Kelas terhadap Faktor Mendorong Keterlibatan Siswa dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

pertumbuhan badan . Sebagai bagian yang integral dari proses pendidikan

keseluruhan, pendidikan jasmani merupakan usaha yang bertujuan

mengembangkan kawasan organik, neuromuscular, intelektual dan social

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2007: 903) pengertian

perbuatan yang menjadikan

-undang Republik Indonesia nomor

20, Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada pasal 1 butir 20,

pendid

Sedangkan menurut Oemar Hamalik (2008: 57) pembelajaran

unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan dan prosedur yang saling

dalam sistem pengajaran terdiri dari siswa, guru dan tenaga lainnya. Material

dalam pembelajaran meliputi meliputi buku, papan tulis, kapur, fotografi, slide,

film, audio, video tape dan lain sebagainya. Fasilitas dan perlengkapan, terdiri dari

ruang kelas, perlengkapan audio-visual, komputer dll. Sedangkan prosedur antara

lain meliputi jadwal, metode penyampaian informasi, praktek, belajar, ujian dan

sebagainya.

Menurut M.Furqon Hidayatullah (2008:63), Mengajar tidak hanya

hanya mampu merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi pembelajaran,

namun juga mampu mengembangkan pembelajaran tersebut dengan melandasi

dan menenemkan nilai- . Pandangan demikian tidak lagi

menempatkan guru sebagai pengetahuan, melainkan sebagai fasilitator yang

membantu siswa agar dapat belajar.

Dari berbagai macam pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa proses

pembelajaran adalah suatu proses interaksi antara pendidik dan peserta didik

dalam situasi pendidikan yang terdiri dari berbagai tujuan yang ingin dicapai serta

dilakukan untuk mencapai perubahan kearah yang lebih baik. Di dalam proses

pembelajaran itu sendiri mempunyai bermacam-macam komponen yang saling

berkaitan dan saling mempengaruhi satu dengan yang lainnya.

Page 34: PERSEPSI GURU KELAS TERHADAP KEMAMPUAN …/Persepsi... · Khasanah Metodik Mengajar..... 47 Tabel 4.5. Hasil Persepsi Guru Kelas terhadap Faktor Mendorong Keterlibatan Siswa dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

b. Komponen-Komponen Pembelajaran

Kegiatan belajar-mengajar akan dapat berjalan dengan lancar dan tujuan

dapat tercapai tidak terlepas dari beberapa komponen yang ada didalamnya.

Tujuan pembelajaran pendidikan jasmani tidak akan tercapai jika komponen-

komponennya tidak mendukung satu dengan yang lainnya. Pembelajaran

merupakan suatu kesatuan dari berbagai aspek yang membentuknya.

Menurut Rusli Lutan dan Adang Suherman (2000:30-31) mengemukakan

kegiatan belajar-mengajar merupakan suatu kegiatan yang melibatkan beberapa

komponen:

1) Siswa Seseorang yang bertindak sebagai pencari, penerima dan penyimpan isi pelajaran yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan.

2) Guru Seseorang yang bertindak sebagai pengelola kegiatan belajar-mengajar, katalisator belajar-mengajar dan peran lainnya yang memungkinkan berlangsungnya kegiatan belajar-mengajar yang efektif.

3) Tujuan Pernyataan tentang perubahan perilaku yang diinginkan terjadi pada siswa setelah mengikuti belajar-mengajar. Perubahan tersebut mencakup perubahan kognitif, afektif dan psikomotor.

4) Isi pelajaran Segala informasi berupa fakta, prinsip dan konsep yang diperlukan untuk mencapai tujuan.

5) Metode Cara yang teratur untuk memberikan kesempatan kesempatan kepada siswa untuk mendapat informasi yang dibutuhkan mereka untuk mencapai tujuan.

6) Media Bahan pengajaran dengan atau tanpa peralatan yang digunakan untuk menyajikan informasi kepada siswa agar mereka mencapai tujuan.

7) Evaluasi Cara tertentu yang digunakan untuk menilai suatu proses dan hasilnya. Evaluasi dilakukan terhadap seluruh komponen kegiatan belajar-mengajar dan sekaligus memberikan balikan bagi setiap komponen kegiatan belajar-mengajar. Komponen-komponen kegiatan belajar-mengajar tersebut saling berinteraksi dengan yang lain dan bermula serta bermuara pada tujuan sehingga merupakan suatu sistem.

Page 35: PERSEPSI GURU KELAS TERHADAP KEMAMPUAN …/Persepsi... · Khasanah Metodik Mengajar..... 47 Tabel 4.5. Hasil Persepsi Guru Kelas terhadap Faktor Mendorong Keterlibatan Siswa dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

Bertitik tolak dari pendapat diatas, maka dapat disimpulkan bahwa

hakikat pembelajaran adalah suatu proses yang tersusun secara sistematis yang

dilakukan oleh para guru dalam membimbing, membantu dan mengarahkan

peserta didik untuk memiliki pengalaman belajar yang didalamnya terdapat unsur-

unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan dan prosedur yang saling

berkaitan untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Disebutkan pula oleh Oemar Hamalik (2008: 69-70) bahwa untuk

menjamin dan membina suasana belajar yang efektif guru dan siswa dapat

melakukan beberapa upaya, sebagai berikut:

a) Guru harus bersikap menunjang, membantu, adil dan terbuka kepada peserta didik pada saat proses pembelajaran berlangsung, karena sikap tersebut pada akhirnya dapat menciptakan suasana yang menyenangkan serta menciptakan sikap antusiasme peserta didik terhadap pelajaran yang sedang berlangsung.

b) Kesadaran yang tinggi di kalangan peserta didik untuk membina kedisiplinan didalam kelas. Suasana disiplin ini juga sebenarnya ditentukan oleh perilaku guru, kemampuan guru memberikan pengajaran, serta suasana dalam diri peserta didik sendiri.

c) Upaya untuk menciptakan hubungan dan kerjasama yang serasi, selaras dan seimbang didalam kelas yang dijiwai oleh rasa kekeluargaan dan kebersamaan baik dari guru maupun dari peserta didik sendiri.

Pembelajaran dipandang sebagai suatu sistem yang didalamnya melibatkan

berbagai komponen. Para ahli pendidikan telah mengelompokkan komponen-

komponen pembelajaran tersebut kedalambeberapa bagian yang berbeda namun

tetap terintregasi satu dengan yang lainnya.

Secara umum pembelajaran merupakan suatu pelajaran yang bersifat sadar

tujuan, serta sistematik terarah pada perubahan tingkah laku menuju ke arah

kedewasaan anak didik. Jadi dari berbagai macam pendapat diatas, dapat

disimpulkan bahwa proses pembelajaran adalah proses interaksi atau timbal balik

antara guru dan siswa dalam situasi pendidikan yang terdiri dari komponen tujuan

yang ingin dicapai, sedangkan perubahan perilaku sebagai perubahan hasil

pembelajaran adalah perubahan perilaku secara keseluruhan, jadi bukan hanya

salah satu saja.

Page 36: PERSEPSI GURU KELAS TERHADAP KEMAMPUAN …/Persepsi... · Khasanah Metodik Mengajar..... 47 Tabel 4.5. Hasil Persepsi Guru Kelas terhadap Faktor Mendorong Keterlibatan Siswa dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

c. Tujuan Pembelajaran Pendidikan Jasmani

Berdasarkan pengertian mengenai pendidikan jasmani tersebut maka

dapat diketahui bahwa tujuan program pembelajaran pendidikan jasmani di

sekolah bukanlah untuk peningkatan ketrampilan dan prestasi olahraga di sekolah,

tetapi lebih mengutamakan pada proses interaksi antara peserta didik dan

lingkungan yang dikelola melalui aktivitas jasmani secara sistematik menuju

pembentukan manusia seutuhnya. Menurut Sukintaka (1992

pendidikan tersebut mampu memberi kesempatan berkembangnya semua aspek

pribadi manusia, dan mampu membawa perubahan menuju cita-cita yang di

inginkan". Menurut Abdul Kadir Ateng (1992:2), tujuan pendidikan jasmani

dalam dunia pendidikan memberikan kesempatan kepada siswa untuk:

1) Pendidikan jasmani memberikan bantuan kepada siswa untuk mengenal dunianya dengan kualitas-kualitasnya serta tempat dirinya didalamnya.

2) Meningkatkan kemampuan gerak, kepastian gerak dan kekayaan gerak. 3) Meningkatkan kesehatan jasmani, rohani, sosial serta gairah hidupnya. 4) Mensiagakan menghadapi tugas dan waktu senggang. 5) Membimbing ke arah penguasaan kewajiban dengan matang sebagai

pribadi yang kreatif. 6) Meningkatkan kesehatan jasmani dan rasa tanggung jawab terhadap

kesehatan diri dengan membiasakan cara-cara hidup sehat. Dalam UU. No. 4 tahun 1950 tentang dasar-dasar pendidikan dan

pengajaran terdapat bab VI pasal tentang pendidikan jasmani, yang berbunyi :

endidikan jasmani yang menuju pada keselarasan antara tumbuhnya badan dan

perkembangan jiwa dan merupakan suatu usaha untuk membuat bangsa Indonesia

yang sehat dan kuat lahir dan batin, diberikan kepada sekolah . Dalam pasal 9 itu

tidak ada penjelasan tentang makna pendidikan jasmani, hanya ada tujuan yang

ingin dicapai, yaitu untuk keselarasan tumbuhnya badan dan perkembangan jiwa

dan untuk membuat bangsa Indonesia menjadi bangsa yang sehat dan kuat lahir

dan batin.

Tujuan penjas yaitu memberikan kesempatan kepada anak untuk

mempelajari berbagai kegiatan yang membina sekaligus mengembangkan potensi

anak, baik dalam aspek fisik, mental, sosial, emosional dan moral. Singkatnya

penjasorkes bertujuan untuk mengembangkan potensi anak setinggi-tingginya,

Page 37: PERSEPSI GURU KELAS TERHADAP KEMAMPUAN …/Persepsi... · Khasanah Metodik Mengajar..... 47 Tabel 4.5. Hasil Persepsi Guru Kelas terhadap Faktor Mendorong Keterlibatan Siswa dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

sehingga potensi dari suatu individu dapat tumbuh dan berkembang melalui

sarana pembelajaran pendidikan jasmani yang terarah dalam proses

pelaksanaannya. Tak ada pendidikan jasamani yang tidak bertujuan pendidikan.

Tak ada pendidikan yang lengkap tanpa pendidikan jasmani sebab, gerak adalah

dasar untuk belajar mengenal dunia dan diri sendiri.

5. Profesionalisme Guru Pendidikan Jasmani

a. Definisi Profesional

Pengertian profesional perlu di bedakan dari jenis pekerjaan yang

menuntut dan dapat dipenuhi lewat pembiasaan melakukan ketrampilan tertentu.

Seorang pekerja profesional perlu dibedakan dari seorang teknisi, keduanya dapat

saja diambil dengan unjuk kerja yang sama (misalnya menguasai teknik kerja

yang sama, menguasai prosedur kerja yang sama, dapat menyelesaikan masalah-

masalah teknis dalam bidang kerjanya), tetapi seorang pekerja profesional

menurut T. Raka Joni yang dikutip oleh samana (1994:27) ituntut

menguasai visi yang mendasari ketrampilannya yang menyangkut wawasan

filosofis, pertimbangan rasional, dan memiliki sikap yang positif dalam

melaksanakan serta memperkembangkan mutu karyanya .

Dari beberapa pendapat tersebut diatas dapat diambil kesimpulan

mengenai pengertian profesional. Profesional ialah suatu jenis pekerjaan yang

memerlukan pesiapan atau pendidikan khusus bagi calon pelakunya. Sehingga

orang tersebut menjadi ahli dalam bidang tertentu.

b. Kriteria Guru Profesional

Jabatan guru tergolong jabatan profesional karena dianggap telah

memenuhi macam-macam persyaratan sebagai guru profesional. Sebagai suatu

profesi, maka harus memenuhi kriteria profesional, berdasarkan hasil lokakarya

pembinaan kurikulum pendidikan guru UPT Bandung, yang dikutip oleh Oemar

Hamalik (2003:36), kriteria guru profesional adalah sebagai berikut :

1) Fisik.

a) Sehat jasmani dan rohani. b) Tidak memiliki cacat tubuh yang dapat menimbulkan

ejekan/cemoohan atau rasa kasihan dari anak didik.

Page 38: PERSEPSI GURU KELAS TERHADAP KEMAMPUAN …/Persepsi... · Khasanah Metodik Mengajar..... 47 Tabel 4.5. Hasil Persepsi Guru Kelas terhadap Faktor Mendorong Keterlibatan Siswa dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

2) Mental/kepribadian a) Berkepribadian/berjiwa pancasila. b) Mampu manghayati GBHN c) Mencintai bangsa dan sesama manusia dan rasa kasih saying

kepada anak didik. d) Berbudi pekerti luhur. e) Berjiwa kreatif, dapat memanfaatkan rasa pendidikan yang ada

secara maksimal. f) Mampu menyuburkan sikap demokrasi dan penuh tenggang rasa. g) Mampu mengembangkan kreativitas dan tanggung jawab yang

besar akan tugasnya. h) Mampu mengembangkan kecerdasan yang tinggi. i) Bersifat terbuka, peka, dan inovatif. j) Menunjukan rasa cinta kepada profesinya. k) Ketaatan akan disipln l) Memiliki sense of humor.

3) Keilmiahan/pengetahuan. a) Memahami ilmu yang dapat melandasi pembentukan pribadi. b) Memahami ilmu pendidikan dan keguruan dan mampu menerapkan

dalam tugasnya sebagai pendidik. c) Memahami, menguasai, serta mencintai ilmu pengetahuan yang

akan diajarkan. d) Memiliki pengetahuan yang cukup tentang bidang-bidang yang

lain. e) Senang membaca buku-buku ilmiah. f) Mampu memecahkan persoalan secara sistematis, terutama bidang

studi. g) Memahami prinsip-prinsip kegiatan belajar mengajar

4) Ketrampilan a) Mampu menyusun bahan pelajaran atas dasar pendekatan

structural, interdisipliner, fungsional dan teknologi. b) Mampu menyusun garis besar program pengajaran (GBPP). c) Mampu memecahkan dan melaksanakan teknik-teknik mengajar

yang baik dalam mencapai tujuan pendidikan. d) Mampu merencanakan dan melaksanakan evaluasi pendidikan. e) Memahami dan mampu melaksanakan kegiatan dan pendidikan

luar sekolah.

Jadi kriteria guru profesional adalah guru yang dapat menguasi bidang

ajarnya, selain dapat membagi ilmunya kepada siswa didik juga guru profesional

dibidang lainnya sehingga dapat menciptakan tujuan pembelajaran yang

diharapkan.

Page 39: PERSEPSI GURU KELAS TERHADAP KEMAMPUAN …/Persepsi... · Khasanah Metodik Mengajar..... 47 Tabel 4.5. Hasil Persepsi Guru Kelas terhadap Faktor Mendorong Keterlibatan Siswa dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

c. Profesionalisme Guru Pendidikan Jasmani.

Pendidikan jasmani merupakan pendidikan yang mampu

mengembangkan semua aspek pribadi manusia, dan mengubah anak menjadi

dewasa sesuai dengan tujuan pendidikan. Untuk itu dibutuhkan guru pendidikan

jasmani yang profesional sehingga akan mampu melaksanakan tugasnya secara

cermat dan baik, dan mempunyai keyakinan yang pasti bahwa pendidikan jasmani

benar-benar mampu membawa anak untuk memenuhi tujuan pendidikan.

Menurut pernyataan Rusli Lutan (1993:6) yang

memilik tujuan seperti halnya pelajaran Matematika, Bahasa, IPS, IPA, dan lain-

lain. Pembelajaran yang harus dirumuskan dan dirancang setiap hari. Guru harus

membuat perencanaan dari mulai perumusan tujuan, pelaksananaan kegiatan,

teknik motivasi, dan cara mengevaluasi. Pendidikan jasmani merupakan wahana

pendidikan, yang memberikan kesempatan bagi anak untuk mempelajari hal-hal

. Oleh karena itu, pelajaran penjas tidak kalah penting dibandingkan

dengan pelajaran lain.

Guru pendidikan jasmani yang profesional yaitu guru pendidikan jasmani

yang mempunyai kualifikasi dasar seperti disebut di atas, dan memiliki keyakinan

yang pasti bahwa pendidikan jasmani benar-benar mampu membawa anak untuk

memenuhi tujuan pendidikan sehingga menjalankan tugasnya dapat berjalan

dengan cermat dan baik.

6. Kompetensi Guru Pendidikan Jasmani

a. Definisi Kompetensi

Menurut M. Furqon Hidayatullah, (2008:27), ata kompetensi biasanya

diartikan sebagai kecakapan yang memadahi untuk melakukan suatu tugas atau

memiliki kecakapan yang diisyartkan . Dalam pengertian yang luas ini jelas

bahwa setiap cara yang digunakan dalam pelajaran yang ditujukan untuk

mencapai kompetensi adalah untuk mengembangkan manusia yang bermutu yang

memiliki pengetahuan, ketrampilan dan kemampuan sebagaimana diisysaratkan.

Kata kompetensi dipilih untuk menunjukan tekanan pada kemampuan

mendemonstrasikan pengetahuan.

Page 40: PERSEPSI GURU KELAS TERHADAP KEMAMPUAN …/Persepsi... · Khasanah Metodik Mengajar..... 47 Tabel 4.5. Hasil Persepsi Guru Kelas terhadap Faktor Mendorong Keterlibatan Siswa dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

Menurut Samana (1994:44), eseorang yang dinyatakan kompeten di

bidang tertentu adalah seseorang yang menguasai kecakapan kerja atau keahlian

selaras dengan tuntutan bidang kerja yang bersangkutan dan dengan demikian ia

mempunyai wewenang dalam pelayanan social di masyarakatnya . Kecakapan

kerja tersebut di wujudkan dalam perbuatan yang bermakna, bernilai sosial, dan

memenuhi standar (criteria) tertentu yang diakui atau disyahkan oleh kelompok

profesinya dan atau warga masyarakat yang dilayaninya. Secara nyata orang yang

kompeten tersebut mampu bekerja di bidangnya secara efektif dan efisien.

Dari uraian tersebut di atas dapat diambil kesimpulan mengenai

pengertian kompetensi. Kompetensi yaitu penguasaan terhadap suatu bidang

tertentu yang dapat diwujudkan dalam bentuk perbuatan yang bermanfaat bagi

masyarakat dan mendapat pengakuan dari masyarakat.

b. Kompetensi Guru

Masalah kompetensi profesional guru merupakan salah satu dari

kompetensi yang harus dimiliki oleh setiap guru dalam jenjang apapun.

Kompetensi-kompetensi lainnya adalah kompetensi kepribadian dan kompetensi

kemasyarakatan. Secara teoritis ketiga kompetensi tersebut dapat dipisah-pisahkan

satu sama lain, akan tetapi secara praktis sesungguhnya ketiga jenis kompetensi

tersebut tidak mungkin dipisahkan. Diantara ketiga jenis kompetensi tersebut

saling menjalin secara terpadu dalam diri guru. Menurut M. Furqon Hidayatullah

(2008:26) uru yang kompenten dapat digambarkan suatu kemampuan seorang

guru dalam menyelenggarakan pembelajaran dan kemampuan memecahkan

.

Kompetensi guru juga sangat penting dalam hubungannya dengan

kegiatan dan hasil belajar siswa. Proses belajar dan hasil belajar siswa bukan saja

ditentukan oleh sekolah, pola, struktur, dan isi kurikulumnya, akan tetapi sebagian

besar ditentukan oleh kompetensi guru yang mengajar dan membimbing mereka.

Guru yang kompeten akan lebih mampu menciptakan lingkungan belajar yang

efektif, menyenangkan, dan akan lebih mampu mengelola kelasnya, sehingga

pembelajaran para siswanya berada pd tingkat optimal. Berdasarkan pertimbangan

Page 41: PERSEPSI GURU KELAS TERHADAP KEMAMPUAN …/Persepsi... · Khasanah Metodik Mengajar..... 47 Tabel 4.5. Hasil Persepsi Guru Kelas terhadap Faktor Mendorong Keterlibatan Siswa dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

dan analisis tersebut, dapat diperoleh gambaran secara fundamental tentang

pentingnya kompetensi guru.

Dari uraian tarsebut di atas dapat di ambil kesimpulan mengenai guru

yang berkompeten. Guru yang berkompeten yaitu guru yang mampu menciptakan

lingkungan belajar yang efektif, menyenangkan, dan mampu mengelola kelas dan

membawa siswa dalam belajar pada tingkat optimal.

c. Kompetensi Guru Pendidikan Jasmani

Seorang guru pendidikan jasmani dituntut untuk dapat membimbing dan

mengarahkan subjek didiknya sedemekian rupa sehingga proses belajar mengajar

bukan merupakan paksaan bagi subjek didik melainkan merupakan kesenangan.

Dengan demikian seorang guru pendidikan jasmani harus mempunyai rasa

antusias, menguasai materi dan respek terhadap siswanya.

Seperti halnya guru pada umumnya maka dalam melaksanakan tugasnya

sehari-hari di sekolah, guru pendidikan jasmani juga harus menguasai 10

kompetensi dasar guru yaitu :

1) Menguasai bahan.

2) Mengelola program belajar mengajar.

3) Mengelola kelas.

4) Menggunakan media atau sumber.

5) Menguasai landasan-landasan kependidikan.

6) Mengelola interaksi belajar mengajar.

7) Menilai prestasi siswa untuk kepentingan pengajaran.

8) Mengenal fungsi dan program pelayanan bimbingan dan penyuluhan.

9) Mengenal dan menyelenggarakan administrasi sekolah.

10) Memahami prinsip-prinsip menafsirkan hasil-hasil penelitian pendidikan

guna keperluan pengajaran.

Akan tetapi di samping itu, bagi guru pendidikan jasmani 10 kompetensi

dasar tersebut harus ditunjang dengan kemampuan motorik dan kesehatan yang

baik. Menurut Rusli Lutan dan Adang Suherman (2000:69) dikemukakan bahwa

peran guru pendidikan jasmani juga harus dapat mengembangkan, menyebut 6

hal:

Page 42: PERSEPSI GURU KELAS TERHADAP KEMAMPUAN …/Persepsi... · Khasanah Metodik Mengajar..... 47 Tabel 4.5. Hasil Persepsi Guru Kelas terhadap Faktor Mendorong Keterlibatan Siswa dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

a) Memodifikasi alat pembelajaran. b) Penataan dalam ruang gerak dalam berlatih. c) Fokus perhatian berlatih. d) Jumlah siswa yang terlibat. e) Jumlah skill atau gerakan. f) Perluasan jumlah perbedaan respon.

Dari ke 6 hal tersebut di atas dapat dilihat bahwa guru pendidikan

jasmani mempunyai peran yang besar dalam pengembangan bakat siswa,

pengembangan ilmu pengetahuan dan peningkatan siswa dengan memberikan

pengalaman langsung di lapangan. Untuk itu seorang guru pendidikan jasmani

harus memenuhi beberapa syarat tertentu.

Menurut Sukintaka (1992:21), syarat sebagai guru pendidikan jasmani

adalah:

(1) Memahami pengetahuan pendidikan jasmani. (2) Memahami karakteristik anak didiknya, misalnya SD, SLTP, SMA,

SMK. (3) Mampu membangkitkan dan memberikan kesempatan kepada anak

untuk berkreativitas dan aktif dalam proses pembelajaran pendidikan jasmani dan mampu mengembangkan potensi kemampuan motorik dan ketrampilan motorik.

(4) Mampu memberikan bimbingan pada anak dalam pembelajaran serta mengorganisasi proses pembelajaran pendidikan jasmani.

(5) Memiliki pendidikan dan penguasaan ketrampilan gerak. (6) Memiliki pemahaman unsur tenteng konsepsi jasmani. (7) Memiliki kemampuan untuk mengidentifikasi potensi anak dalam

keolahragaan. (8) Memiliki kemampuan untuk menciptakan, mengembangkan dan

memeanfaatkan lingkungan yang sehat dalam upaya pencapaian tujuan pandidikan jasmani dan kesehatan.

(9) Memiliki kemampuan untuk menyalurkan hobinya dalam olahraga. Dari berbagai pendapat tersebut di atas dapat diambil kesimpulan

mengenai kompetensi guru pendidikan jasmani. Guru pendidikan jasmani yang

berkompeten yaitu guru yang mempunyai peran yang besar dalam pengembangan

bakat siswa, pengembangan ilmu pengetahuan dan peningkatan siswa dengan

memberikan pengalaman langsung di lapangan.

Page 43: PERSEPSI GURU KELAS TERHADAP KEMAMPUAN …/Persepsi... · Khasanah Metodik Mengajar..... 47 Tabel 4.5. Hasil Persepsi Guru Kelas terhadap Faktor Mendorong Keterlibatan Siswa dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

7. Karakteristik Siswa Sekolah Dasar

Sesuai dengan pendapat M. Furqon Hidayatulloh (mengutip simpulan

Annarino, Cowell dan Hazelton 1980) dalam mengemukakan karakteristik anak

sekolah dasar. Karakteristik tersebut meliputi karakteristik fisiologis, psikologis,

dan sosiologis Anak kelas 5 dan 6 (berusia sekitar 11-12 tahun).

a. Karakteristik Fisiologis 1. Otot-otot penunjang lebih berkembang lagi dari usia

sebelumnya. 2. Makin menyadari keadaan tubuhnya sendiri. 3. Permainan-permainan aktif lebih disukai, baik oleh anak laki-

laki maupun perempuan. 4. Masa ini bukan masa bertambahnya tinggi dan berat badan. 5. Perkembangan kekuatan ototnya belum sejalan dengan laju

pertumbuhannya. 6. Reaksi geraknya makin membaik. 7. Minat terhadap cabang-cabang olahraga kompetitif mulai

bangkit. 8. Perbedaan anak laki-laki dan perempuan makin tampak jelas. 9. Penampilan tubuhnya tampak sehat dan kuat. 10. Koordinasi geraknya baik. 11. Pada usia ini perkembangan panjang tungkai lebih cepat dari

pada anggota badan bagian atas. 12. Kekuatan otot antara anak laki-laki dan perempuan makin

tampak perbedaannya. b. Karakteristik Psikologis

1) Minat terhadap olahraga permainan yang lebih kompleks makin besar.

2) Rasa kepahlawanannya kuat. 3) Lingkup perhatiannya pun bertambah luas lagi. 4) Merasa bangga atas keterampilannya sendiri. 5) Kepeduliannya terhadap kelompoknya makin kuat. 6) Semangatnya mudah menurun bila mendapat kegagalan atau

kurang berhasil. 7) Sangat menaruh kepercayaan kepada yang lebih dewasa. 8) Selalu ingin mendapat pengakuan dari gurunya. 9) Biasanya ingin selalu menghargai dan memegang teguh tentang

arti ketepatan waktu. c. Karakteristik Sosiologis

1) Proses pematangan jasmaninya tidak selalu dibarengi dengan pematangan emosional.

2) Pada usia ini terjadi kebimbangan dalam hal rasa bergabung dan rasa perbedaan di dalam kelompok sebayanya.

3) Dengan mudahnya keluar dari kelompoknya. 4) Anak perempuan mulai tertarik pada anak laki-laki.

Page 44: PERSEPSI GURU KELAS TERHADAP KEMAMPUAN …/Persepsi... · Khasanah Metodik Mengajar..... 47 Tabel 4.5. Hasil Persepsi Guru Kelas terhadap Faktor Mendorong Keterlibatan Siswa dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

5) Senang disayang orang tua. 6) Emosinya mudah meledak. 7) Responnya terhadap hadiah dan pujian atau sanjungan sangat

kuat. 8) Kritis terhadap orang dewasa dan tindakannya. 9) Biasanya anak laki-laki belum tertarik terhadap anak

perempuan, tetapi anak perempuan mencintai anak laki-laki yang lebih tua dari usianya.

10) Rasa kebanggannya berkembang. 11) Mau mengerjakan apa saja agar dikenal oleh orang lain. 12) Mau kerja keras jika didorong oleh orang dewasa. 13) Sangat puas bila berhasil atas kemampuannya, dan membenci

kekalahan ataupun kekeliruan yang menimpanya. 14) Ada keinginan dikenal oleh kelompoknya. 15) Rasa kerjasamanya meningkat, memperlihatkan mutu

kepemimpinannya. 16) Senang berperan serta dalam merencanakan dan melaksanakan

kegiatan pesta. 17) Suka merasakan apa yang ia inginkan. 18) Setia terhadap kelompoknya ataupun terhadap gangnya. 19) Berminat besar terhadap ikatan kelompok, lebih-lebih terhadap

kelompok jenis kelamin. (2006: 15)

Aktivitas jasmani sangat penting bagi anak dalam masa pertumbuhan.

Menurut Rusli Lutan dan Adang Suherman (2000: 14) menyatakan bahwa

pertumbuhan, perkembangan, dan belajar lewat aktivitas jasmani akan

mempengaruhi:

a) Ranah Kognitif yaitu kemampuan berpikir, memahami, dan menyadari gerak.

b) Ranah Psikomotorik yaitu kemampuan meningkatkan ketrampilan gerak.

c) Ranah afektif yaitu kemampuan menyatakan dirinya dan menghargai dirinya sendiri.

Ditinjau dari teori perkembangan kognitif, siswa Sekolah Dasar

memasuki tahap operasional konkrit. Siswa sekolah dasar belajar menghubungkan

konsep-konsep baru dan konsep-konsep lama, Berdasarkan pengalaman ini, siswa

membentuk konsep-konsep tentang angka, ruang, waktu, fungsi-fungsi badan,

peran jenis kelamin, moral, dan sebagainya. Siswa Sekolah Dasar sudah dapat

melaksanakan tugas belajar, mereka sudah dapat berpikir secara normal, dan

konkrit.

Page 45: PERSEPSI GURU KELAS TERHADAP KEMAMPUAN …/Persepsi... · Khasanah Metodik Mengajar..... 47 Tabel 4.5. Hasil Persepsi Guru Kelas terhadap Faktor Mendorong Keterlibatan Siswa dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

Ditinjau dari teori perkembangan Psikomotorik, siswa Sekolah Dasar

memiliki pertumbuhan cenderung relatif lambat pada usia 10 s.d 13 tahun. Bahwa

pada masa ini (usia 10 s.d 13 tahun) merupakan masa yang ideal untuk belajar

ketrampilan yang berkaitan dengan aktivitas motorik, seperti menulis,

menggambar, melukis, mengetik (komputer), berenang, main bola, dan atletik.

Ditinjau dari teori perkembangan afektif, siswa Sekolah Dasar dapat

menanggapi pergaulan dan menyesuaikan diri pada usia 10 s.d 13 tahun. Bahwa

pada usia ini (10 s.d 13 tahun), siswa Sekolah Dasar dapat menyesuaikan dirinya

dengan kelompok teman sebaya maupun dengan lingkungan sekitarnya .

Adapun ruang lingkup mata pelajaran pendidikan jasmani, olahraga, dan

kesehatan untuk jenjang SD/MI adalah sebagai berikut:

(1) Permainan dan olahraga meliputi: olahraga tradisional, permainan,

eksplorasi gerak, keterampilan lokomotor, non-lokomotor, dan

manipulasi, atletik, kasti, rounders, kippers, sepakbola, bola basket,

bola voli, tenis meja, tenis lapangan, bulutangkis, dan beladiri, serta

aktivitas lainnya.

(2) Aktivitas pengembangan meliputi: mekanika sikap tubuh, komponen

kebugaran jasmani, dan bentuk postur tubuh, serta aktivitas lainnya.

(3) Aktivitas senam meliputi: ketangkasan sederhana, ketangkasan tanpa

alat, ketangkasan dengan alat, dan senam lantai, serta aktivitas lainnya.

(4) Aktivitas ritmik meliputi: gerak bebas, senam pagi, SKJ, dan senam

aerobik, serta aktivitas lainnya.

Melalui aktifitas ini diharapkan siswa akan tumbuh dan berkembang

secara maksimal baik dari segi fisik maupun psikologis, sehingga dapat

beraktifitas secara leluasa untuk mendapatkan kebugaran jasmani yang

diharapkan untuk mencapai prestasi baik akademik maupun menjadi

atlet yang bisa mengharumkan nama bangsa.

Pada usia 10 s.d 13 tahun, siswa sekolah dasar sudah dapat menyesuaikan

diri dengan aktivitas jasmani yang dilakukan. Siswa sudah mulai merencanakan

aktivitas jasmani yang akan dilakukan walaupun hal tersebut belum mendapat

pengarahan dari guru pendidikan jasmani. Oleh karena itu, guru pendidikan

Page 46: PERSEPSI GURU KELAS TERHADAP KEMAMPUAN …/Persepsi... · Khasanah Metodik Mengajar..... 47 Tabel 4.5. Hasil Persepsi Guru Kelas terhadap Faktor Mendorong Keterlibatan Siswa dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

jasmani harus mengarahkan aktivitas jasmani yang tepat dan sesuai untuk

meningkatkan kesegaran jasmani siswa sekolah dasar.

Anak pada umumnya belajar dari sesuatu yang dilihat, dibaca, dan

didengarkan oleh anak tersebut. Penglihatan anak dalam aktivitas jasmani

didukung oleh peragaan gerakan guru pendidikan jasmani. Pendengaran anak

dalam aktivitas jasmani didukung oleh ketegasan suara dan pemberian instruksi

guru pendidikan jasmani. Melalui aktivitas jasmani yang telah dilakukan di

Sekolah Dasar, maka terdapat peningkatan ketrampilan yang nantinya akan

mempengaruhi kondisi kebugaran jasmani siswa.

8. Tugas dan Tanggung Jawab Guru Penjasorkes

a. Kepribadian Guru

Setiap guru memiliki pribadi masing-masing sesuai ciri-ciri inilah yang

membedakan guru satu dengan guru lainnya. Kepribadian yang sebenarnya adalah

suatu masalah yang abstrak, hanya dapat dilihat dari penampilan, tindakan,

ucapan,cara berpakaian, dan dalam menghadapi suatu permasalahan.

Menurut Moh. Roqib dan Nurfuadi (2011:115) epribadian adalah

keseluruhan dari individu yang terdiri dari unsure psikis dan fisik . Dalam makna

demikian, selruh sikap dan perbuatan seseorang merupakan suatu gambaran dari

kepribadian orang itu, asal dilakukan dengan sadar. Sebagai teladan, guru harus

memiliki kepribadian yang dapat dijadikan profil dan idola, seluruh kehidupannya

adalah figure yang paripurna. Itulah kesan terhadap guru sebagai sosok yang ideal.

Moh. Roqib dan Nurfuadi (2011:153) elukiskan pula mengenai guru dan anak

fil guru yang ideal adalah sosok yang mengabdikan

diri berdasarkan panggilan jiwa panggilan hati nurani, bukan karena tuntutan uang

belaka, yang membatasi tugas dan tanggung jawabnya. Begitu pentingnya dalam

kesiapan mental dalam memahami karakter siswa dan teman sejawat inilah

dibutuhkan kesabaran dan ketabahan dalam menjaga kredibilitasnya sebagai

seorang pendidik.

b. Tugas dan Tanggung Jawab Guru Penjasorkes

Page 47: PERSEPSI GURU KELAS TERHADAP KEMAMPUAN …/Persepsi... · Khasanah Metodik Mengajar..... 47 Tabel 4.5. Hasil Persepsi Guru Kelas terhadap Faktor Mendorong Keterlibatan Siswa dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

Kehadiran guru dalam proses belajar mengajar merupakan unsur utama

tanpaseorang guru proses pembelajaran tidak tercapai. Hal ini artinya proses

dalam pembelajaran peran seorang guru tidak dapat tergantikan oleh media

apapun. Guru mempunyai peranan penting dalam pembelajaran dimana guru

harus mendidik siswa agar terjadi perubahan-perunahan yang lebih baik yaitu

menjadi manusia yang terdidik. Menurut Oemar Hamalik (2003: 39)

sebagai manusia yang bertanggung jawab dalam bidang pendidikan, tetapi di

pihak lain dia juga mengemban sejumlah tanggung jawab dalam bidang

mampu menanamkan nilai-nilai pendidikan yang kuat.

Seorang guru pendidikan jasmani harus memiliki kemampuan dasar

umum yang mencangkup penguasaan dan kemampuan mengorganisasi materi

yang hendak diajarkan dan penguasaan metode penyampaian serta penilaiannya.

Menurut Toho Cholik dan Rusli Lutan (2001: 28) mengemukakan secara rinci

karateristik yang seharusnya dimiliki guru pendidikan jasmani sebagai berikut:

1) Memiliki kemampuan untuk mengidentifikasi, karateristik anak Sd tentang pertumbuhan fisik, mental, perkembangan sosial dan emosional serta fase-fase pertumbuhan anak SD.

2) Mampu membangkitkan dan memberi kesempatan pada anak Sd untuk berkreasi dan aktif dalam proses pembelajaran pendidikan jasmani, serta mampu menumbuhkembangkan potensi kemampuan adan ketrampilan anak SD.

3) Mampu memberikan bimbingan dan pengembangan anak SD dalam proses pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan jasmani.

4) Mampu merencanakan, melaksanakan, mengembalikan, dan menilai serta mengoreksi dalam proses pembelajaran pedidikan jasmani.

5) Memiliki pemahaman dan penguasaan gerak. 6) Memiliki pemahaman tentang unsur fisik. 7) Memiliki kemampuan untuk menciptakan, mengembangkan dan

memanfaatkan faktor-faktor lingkungan yang ada dalam upaya mencapai tujuan pendidikan jasmani.

8) Memiliki kemampuan untuk mengidentifikasi potensi peserta didik dalam dunia olahraga.

9) Memiliki kemampuan untuk menyalurkan hobinya dalam olahraga.

Guru yang konsisten terhadap profesinya selalu profesional dalam

menjalankan tugasnya dengan baik. Dalam tugas guru sebagai pengajar

Page 48: PERSEPSI GURU KELAS TERHADAP KEMAMPUAN …/Persepsi... · Khasanah Metodik Mengajar..... 47 Tabel 4.5. Hasil Persepsi Guru Kelas terhadap Faktor Mendorong Keterlibatan Siswa dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

menekankan pada tugas dalam merencanakan pengajaran, disini guru dituntut

memiliki pengetahuan dan pemahaman yang luas. Guru menjadi pembimbing

bertugas memberikan bantuan kepada siswa dan pemecahan yang dihadapi siswa,

guru menjadi administrator disini guru pada hakikatnya merupakan relasi dalam

pengajaran.

Dalam PP nomor 19 tahun 2005 tentang standar nasional pendidikan

dinyatakan dalam pasal 28 ayat 3 bahwa guru harus mempunyai berbagai

kompetensi sebagai berikut:

a) Kompetensi Pedagogik Kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik yang meliputi pemahaman peserta didik, perencanaan dan pelaksannan pembelajaran, evaluasi hasil belajar dan penguasaan peserta didik untuk mengaktualisasi berbagai potensi yang dimiliki.

b) Kompetensi Kepribadian Kemampuan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa menjadi telaah bagi peserta didik dan berakhlak mulia.

c) Kompetensi Sosial Kemampuan pendidik sebagai bagian masyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua/wali peserta didik, dan masyarakat sekitarnya.

d) Kompetensi Profesional Kemampuan penguasan materi pembelajaran secara luas dan mendalam yang memungkinkannya membimbing peserta didik memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan dalam standar nasional pendidikan.

Guru hendaknya selalu belajar dan mengembangkan didi setiap waktu

dan sepanjang hayat. Salah satu implementasinya adalah guru berpandangan

bahwa mengajar adalanh belajar. Jika guru berpandangan demikian maka guru

akan selalu berkembang dan menguasai disiplin atau bidang studi yang diampu.

Jika seorang guru tidak mau belajar maka akan mengalami kesulitan bila

dihadapkan dengan berbagai pertanyaan dari siswa. Sesuai dengan perkembangan

guru harus belajar karena belajar juga akan berdampak pada suatu proses

perbaikan secara terus menerus. Guru harus mampu bergaul secara efektif dengan

peserta didik, sesama pendidik sehingga dapat berinteraksi dengan baik untuk

menunjang pembelajaran.

Page 49: PERSEPSI GURU KELAS TERHADAP KEMAMPUAN …/Persepsi... · Khasanah Metodik Mengajar..... 47 Tabel 4.5. Hasil Persepsi Guru Kelas terhadap Faktor Mendorong Keterlibatan Siswa dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

Seorang guru pendidikan jasmani harus mempunyai kreatifitas dalam

membuat lingkungan belajar yang kondusif dan menyenangkan sehingga siswa

mengikuti pembelajaran yang senang, tujuan pembelajaran tercapai dengan baik.

Guru juga harus bisa memodifikasi pembelajaran baik dari segi permainan,

peralatan dan peraturan, sehingga pembelajaran akan lebih menarik tidak hanya

tradisional yang terpaku pada sarana yang dimiliki.

Managemen pembelajaran yang diprogramkan guru meliputi kegiatan

menciptakan dan memelihara kelas, memberi pujian terhadap perilaku yang baik,

mengembangkan hubungan guru dengan siswa. Ketrampilan managemen kelas

merupakan hal yang penting dalam pengajaran yang baik. Praktik managemen

kelas yang baik yang dilaksanakan oleh guru kanan menghasilkan perkembangan

ketrampilan managemen diri siswa yang baik pula.

Teknik managemen kelas harus diupayakan agar tidak mengganggu

aspek pembelajaran dalam pelajaran. Bila direncanakan dengan baik,

pembelajaran akan bergerak dengan cepat dan lancar dari berbagai kegiatan, akan

efektif jika melakukan langkah-langkah menetapkan aturan kelas, memulai

kegiatan tepat waktu, mengatur pembelajaran, mengelompokan siswa,

memanfaatkan ruang dan peralatan, mengakhiri pelajaran. Apabila dilaksanakan

dengan tepat maka tujuan pendidikan jasmani dapat tercapai dengan maksimal.

B. Kerangka Berpikir

Berdasarkan tinjauan pustaka yang telah dikemukakan tersebut dapat

diajukan kerangka berpikir sebagai berikut :

Persepsi akan tumbuh dan berkembang sesuai dengan apa yang dialami,

dilihat, diterima melalui inderanya. Selama ini pelaksanaan pembelajaran

pendidikan jasmani oleh para guru di sekolah-sekolah pada umumnya masih

menggunakan model pembelajaraan konvensional. Di sekolah siswa akan

mendapatkan pengalaman dan informasi yang bermacam-macam serta interaksi

yang beraneka ragam. Dalam pelaksanaannya guru pendidikan jasmani berperan

dalam pembentukan sikap dari anak didik. Dalam proses pendidikan jasmani

Page 50: PERSEPSI GURU KELAS TERHADAP KEMAMPUAN …/Persepsi... · Khasanah Metodik Mengajar..... 47 Tabel 4.5. Hasil Persepsi Guru Kelas terhadap Faktor Mendorong Keterlibatan Siswa dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

diperlukan seorang guru yang profesional agar dapat melaksanakan tugasnya

sehingga dapat bermanfaat bagi anak didiknya.

Proses persepsi ini akan bertalian dengan kemampuan seseorang dan

keadaan diri masing-masing individu dan sangat bersifat subjektif. Bisa jadi

stimulus yang sama dalam hal informasi, pengalaman, dan interaksi yang sama

akan diinterpretasikan dan diartikan berbeda-beda. Jadi berangkat dari

kemampuan berbeda-beda dapat dipastikan informasi dan pengalaman serta hasil

interaksi dari guru kelas dengan guru pendidikan jasmani juga akan menghasilkan

persepsi yang berbeda pula.

Dengan adanya persepsi guru yang positif maupun negatif, dapat

mengetahui kemampuan mengajar seorang guru, baik kelebihan maupun

kekurangan guru pendidikan jasmani. Bila mengetahui kekurangan kemampuan

mengajarnya, tentu guru dapat mengurangi atau bahkan menghilangkan

kekurangan pembelajaran penjasorkes, sehingga dalam pelaksanaannya guru

penjas dapat bekerja dengan maksimal. Dengan mengetahui kelebihannya, maka

seorang guru dapat meningkatkan kelebihannya menjadi lebih baik lagi, sehingga

perlu mengetahui persepsi guru kelas untuk mmeningkatkan kemampuan

mengajar seorang guru penjasorkes.

Page 51: PERSEPSI GURU KELAS TERHADAP KEMAMPUAN …/Persepsi... · Khasanah Metodik Mengajar..... 47 Tabel 4.5. Hasil Persepsi Guru Kelas terhadap Faktor Mendorong Keterlibatan Siswa dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 34

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri se-Kecamatan Tawangmangu

Kabupaten Karanganyar.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2012 s/d November

2012.

Tabel 3.1. Rincian Kegiatan Waktu dan Jenis Kegiatan Penelitian

No Jenis Kegiatan Bulan

Agt Sept Okt Nov Des Jan

1 Persiapan penelitian

a. Mengurus perizinan

b. Penyusunan angket

c. Melakukan uji coba angket

d. Menganalisis hasil uji coba angket dan merevisi angket

e. Finalisasi dan penggandaan angket dan tes

2 Pelaksanaan

a. Pengumpulan data penelitian

atau pelaksanaan

b. Analisis data hasil penelitian

3 Penyusunan Laporan/skripsi

a. Penulisan laporan

b. Pengetikan skripsi

4 a. Pelaksanaan ujian skripsi dan

revisi

Page 52: PERSEPSI GURU KELAS TERHADAP KEMAMPUAN …/Persepsi... · Khasanah Metodik Mengajar..... 47 Tabel 4.5. Hasil Persepsi Guru Kelas terhadap Faktor Mendorong Keterlibatan Siswa dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

B. Sumber Data

Sumber data dari penelitian adalah guru kelas, sebagai pemberi persepsi

terhadap guru pendidikan jasmani.

C. Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh guru SD yang ada di

wilayah Kecamatan Tawangmangu Kabupaten Karanganyar. Berdasarkan data

dari Unit Pelaksana Teknis Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kecamatan

Tawangmangu terdapat 29 SD Negeri, 1 SDIT, dan 2 Madrasah Ibtidaiyah (MI)

dan tersebar di 10 desa di Kecamatan Tawangmangu. Yang menjadi subyek

penelitian adalah seluruh guru kelas SD negeri yang berada di Kecamatan

Tawangmangu yang berjumlah 184 guru kelas.

D. Instrumen Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data

1. Instrumen penelitian

Instrumen dalam penelitian ini yaitu menggunakan kuesioner yang

berbentuk angket. Angket berfungsi sebagai dan disebut sebagai alat pengumpul

data (Sanapiah Faisal, 1981:2)

Metode angket atau kuisioner adalah sejumlah pertanyaan yang

digunakan untuk memperoleh informasi dan responden dalam arti laporan atau

hal-hal yang ia ketahui (Suharsimi Arikunto, 2006:124). Kuisioner adalah

sejumlah pertanyaan tertulis yang ditujukan kepada responden atau sasaran untuk

dijawab. Oleh karena di sampaikan secara tertulis maka dalam waktu yang sama

dapat diberikan kepada sejumlah orang secara bersama-sama, sehingga dalam

waktu singkat akan diperoleh banyak informasi dari banyak orang. Kuisioner ini

digunakan untuk mengetahui tentang data diri, pengalaman, sikap, dan pendapat

responden. Ciri khas angket (Sanapiah Faisal, 1981:3) terletak pada pengumpulan

melalui daftar pertanyaan tertulis yang disusun dan disebarkan untuk memperoleh

informasi atau keterangan dari sumber data yang berupa orang.

Langkah dalam membuat angket (Sanapiah Faisal, 1981:35-39) adalah sebagai

berikut:

Page 53: PERSEPSI GURU KELAS TERHADAP KEMAMPUAN …/Persepsi... · Khasanah Metodik Mengajar..... 47 Tabel 4.5. Hasil Persepsi Guru Kelas terhadap Faktor Mendorong Keterlibatan Siswa dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

a. Menentukan tujuan angket.

Dengan menentukan tujuan angket terlebih dahulu akan memberikan arahan

dalam penelitian ini, mendapatkan item-item pertanyaan sesuaidengan

komponen-komponen yang ad pada angket. Tujuan angket dalam penelitian

ini adalah untuk memperoleh data tentang Persepsi guru kels terhadap guru

pendidikan jasmani.

b. Menyusun matrik/spesifik data atau menyusun indikator.

Hal ini dimaksudkan untuk menjelaskan permasalahan yang dituangkan

dalam angket termasuk batasan konsep yang akan diteliti.

c. Menyusun kisi-kisi angket.

Penyusunan kisi-kisi angket dengan tujuan agar dalam penyusunan butir-butir

item angket dapat menyebar pada seluruh variabel maupun indikator yang

telah ditetapkan .

d. Merumuskan item angket.

Pada saat merumuskan item angket yang menggunakan kata-kata yang

menunjukan tindakan sesuai dengan indikator yang telah ditentukan.

e. Menentukan skala nilai setiap altenative jawaban.

Skala nilai untuk altenative jawaban dengan menggunakan skala nilai 5 untuk

kategori sangat baik/tinggi, 4 untuk kategori baik/tinggi, 3 untuk kategori

biasa/cukup, 2 untuk kategori tidak baik/rendah dan 1 untuk kategori sangat

tidak baik/sangat rendah.

f. Ujicoba Instrumen ( try out )

Ujicoba instrumen ini bermaksud untuk mengetahui apakah instrumen yang

disusun benar benar instrumen yang baik (Suharsimi Arikunto, 2006:157).

Baik buruknya instrumen ditunjukan oleh tingkat kesahihan (validitas) dan

kehandalan (Reliabilitas). Responden yang digunakan sebagai uji coba

instrumen ini adalah diambil dari populasi yang sama tetapi tidak masuk

responden yang penelitian yang sebenarnya.

Page 54: PERSEPSI GURU KELAS TERHADAP KEMAMPUAN …/Persepsi... · Khasanah Metodik Mengajar..... 47 Tabel 4.5. Hasil Persepsi Guru Kelas terhadap Faktor Mendorong Keterlibatan Siswa dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

g. Revisi angket.

Dasar dari revisi angket adalah hasil daripada try out yang telah dilaksanakan.

Revisi angket dilaksanakan dengan cara menghitung item pertanyaan yang

tidak valid tersebut di drop selama ada yang mewakili.

h. Memperbanyak angket.

Setelah yang tidak valid dihilangkan atau direvisi, maka langkah selanjutnya

angket yang dibutuhkan.

Butir butir pernyataan dalam angket tersebut di adopsi dari faktor

faktor yang terdapat dalam Alat Penilaian Kemampuan Guru (APKG II) dari

Bolla yang kemudian dimodifikasi dan disesuaikan dengan Pembelajaran

Pendidikan Jasmani. Faktor faktor ada 9 yaitu :

a) Kondisi jasmani guru penjasorkes.

b) Berkomunikasi dengan siswa.

c) Mendemonstrasikan khasanah metode mengajar.

d) Mendorong dan menggalakkan keterlibatan siswa

dalam pembelajaran.

e) Mendemontrasikan penguasaan mata pelajaran dan relevansinya.

f) Mengorganisasikan waktu, ruang, bahan, dan perlengkapan

pembelajaran.

g) Melaksanakan evaluasi pencapaian siswa dalam proses pembelajaran.

h) Kepribadian guru di kalangan sejawat.

i) Faktor lingkungan guru penjasorkes.

F.Validitas Data

1. Uji Validitas Instrumen

yang menunjukan tin

instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas yang tinggi. Sebaliknya

instrumen yang kurang valid memiliki validitas yang rendah.

Page 55: PERSEPSI GURU KELAS TERHADAP KEMAMPUAN …/Persepsi... · Khasanah Metodik Mengajar..... 47 Tabel 4.5. Hasil Persepsi Guru Kelas terhadap Faktor Mendorong Keterlibatan Siswa dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

Untuk mengetahui validitas instrumen digunakan rumus korelasi produk

moment dengan rumus sebagai berikut :

rxy=

Keterangan :

rxy =koefisien korelasi antara x dan y

N=Jumlah subyek uji coba

X= Skor butir item

Y = Skor total item

Keputusan uji :

rxy

rxy< r tabel item pertanyaan tidak valid.(Anas Sudijono, 2006 : 2006)

Taraf signifikan yang dipakai dalam penelitian ini 5% kriteria validitas

suatu tes (rxy)

0,81-1,00 = Sangat tinggi (ST)

0,71-0,80 =Tinggi (T)

0,41-0,70 = Cukup (C)

0,21-0,40 = Rendah (R)

Neg- 0,20 =Sangat Rendah (SR) .(Suharsimi Arikunto, 2002)

2. Uji Reliabilitas instrumen

Reliabilitas adalah ketepatan atau ketelitian suatu alat ukur. Alat ukur

dikatakan relibel apabila dapat dipercaya, konsisten atau stabil. Anas Sudijono

strument tersebut reliabel apabila hasil

sekiranya pegukuran tersebut dilakukan pada orang yang sama pada waktu

berlainan atau pada orang-orang yang berlainan (tetapi mempunyai kondisi yang

sama) pada waktu yang sama.

Page 56: PERSEPSI GURU KELAS TERHADAP KEMAMPUAN …/Persepsi... · Khasanah Metodik Mengajar..... 47 Tabel 4.5. Hasil Persepsi Guru Kelas terhadap Faktor Mendorong Keterlibatan Siswa dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

Untuk menghitung tingkat reliabilitas angket, dalam penelitian ini

digunakan rumus dari Alpha, yaitu :

Rumus Alpha :

rII=

Keterangan: rII =Indeks reliabilitas instrumen

n=Banyak butir soal

sr2=Varians total

s22=Variansi butir

Selanjutnya dibandingkan dengan harga rtabel produk moment. Tes dikatakan

reliabel jika rII >rtabel. (Suharsimi Arikunto, 2006 : 196)

Hasil perhitungan dari uji reliabilitas, dengan rumus Alpha diinterpretasikan

sebagai berikut:

Kriteria : 0,90 < rII reliabilitas sangat tinggi

0,60< rII

0,40< rII

0,20< rII

0,00< rII

Ujicoba instrumen telah dilaksanakan di 4 SD Kecamatan Karangpandan

bermaksud untuk mengetahui apakah instrumen yang disusun benar benar

instrumen yang baik. Baik buruknya instrumen ditunjukan oleh tingkat kesahihan

(Validitas) dan kehandalan (Reliabilitas). Responden yang digunakan sebagai uji

coba instrumen ini adalah Guru Kelas yang berada di SD kecamatan yang berbeda

dengan subyek penelitian. Ujicoba ini dilakukan pada tanggal 23-28 September

2012 dengan jumlah sampel sebanyak 31 Guru Kelas. Berikut deskripsi lokasi

sekolah lokasi uji coba penelitian :

Page 57: PERSEPSI GURU KELAS TERHADAP KEMAMPUAN …/Persepsi... · Khasanah Metodik Mengajar..... 47 Tabel 4.5. Hasil Persepsi Guru Kelas terhadap Faktor Mendorong Keterlibatan Siswa dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

Tabel 3.2. Deskripsi Lokasi Uji Coba Instrument

No Nama SD Alamat Jumlah Guru Kelas

1 SDN 02 Karangpandan Desa Karangpandan 13

2 SDN 01 Doplang Desa Doplang 6

3 SDN 01 Salam Desa Karangpandan 6

4 SDN 02 Bangsri Desa Bangsri 6

Total 31

Berikut hasil uji validitas dan reliabilitas uji coba instrumen penelitian :

Tabel 3.3. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Uji Coba

Nomor Item rhitung rtabel Keterangan

1 0,016 0,355 Tidak valid

2 0,717 0,355 Valid

3 0,582 0,355 Valid

4 0,707 0,355 Valid

5 0,707 0,355 Valid

6 0,473 0,355 Valid

7 0,420 0,355 Valid

8 0,784 0,355 Valid

9 0,707 0,355 Valid

10 0,785 0,355 Valid

11 0,745 0,355 Valid

12 0,654 0,355 Valid

13 0,661 0,355 Valid

14 0,696 0,355 Valid

15 0,779 0,355 Valid

16 0,494 0,355 Valid

17 0,571 0,355 Valid

Page 58: PERSEPSI GURU KELAS TERHADAP KEMAMPUAN …/Persepsi... · Khasanah Metodik Mengajar..... 47 Tabel 4.5. Hasil Persepsi Guru Kelas terhadap Faktor Mendorong Keterlibatan Siswa dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

18 0,831 0,355 Valid

19 0,829 0,355 Valid

20 0,842 0,355 Valid

21 0,764 0,355 Valid

22 0,768 0,355 Valid

23 0,609 0,355 Valid

24 0,542 0,355 Valid

25 -0,007 0,355 Tidak valid

26 0,645 0,355 Valid

27 0,856 0,355 Valid

28 0,599 0,355 Valid

29 0,759 0,355 Valid

30 0,758 0,355 Valid

31 0,658 0,355 Valid

32 0,671 0,355 Valid

33 0,796 0,355 Valid

34 0,636 0,355 Valid

35 0,815 0,355 Valid

36 0,760 0,355 Valid

37 0,839 0,355 Valid

38 0,760 0,355 Valid

39 0,818 0,355 Valid

40 0,732 0,355 Valid

41 0,895 0,355 Valid

42 0,849 0,355 Valid

Koefisien alpha (untuk item valid) = 0,975 (reliabilitas tinggi)

Page 59: PERSEPSI GURU KELAS TERHADAP KEMAMPUAN …/Persepsi... · Khasanah Metodik Mengajar..... 47 Tabel 4.5. Hasil Persepsi Guru Kelas terhadap Faktor Mendorong Keterlibatan Siswa dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

G.Teknik Analisis Data

Menurut Suharsimi Arikunto (2006:245), dalam penelitian deskriptif

sering dibedakan atas dua jenis penelitian menurut proses sifat dan analisis

datanya, yaitu:

1. Riset deskriptif yang bersifat eksploratif yang bertujuan menggambarkan keadaan atau status fenomena.

2. Riset deskriptif yang bersifat developmental, biasanya riset jenis ini digunakan untuk menemukan suatu model dan biasanya digunakan untuk segala jenis bidang.

Guru Kelas terhadap

kemampuan Mengajar Guru Pendidikan Jasmani SD di Kecamatan Tawangmangu

Kabupaten Karanganyar yang pertama yaitu analisis

data riset deskriptif yang bersifat eksploratif.

Selanjutnya data yang bersifat kuantitatif, yang berwujud angka-angka

hasil perhitungan atau pengukuran akan diproses dan dikategorikan.

Pengkategorian disusun dengan 5 kategori yaitu menggunakan teknik kategori

yaitu sangat baik, baik, cukup, kurang, dan tidak baik.

Tabel 3.4. Pengkategorian Persepsi Guru Kelas terhadap Pembelajaran Penjas

No. Rentangan Norma Kategori

1. SDX 5,1 Sangat Baik

2. SDX 5,0 s/d SDX 5,1 Baik

3. SDX 5,0 s/d SDX 5,0 Cukup

4. SDX 5,1 s/d SDX 5,0 Kurang

5. SDX 5,1 Sangat kurang

Keterangan:

X = Rerata

SD = Standar Deviasi

Page 60: PERSEPSI GURU KELAS TERHADAP KEMAMPUAN …/Persepsi... · Khasanah Metodik Mengajar..... 47 Tabel 4.5. Hasil Persepsi Guru Kelas terhadap Faktor Mendorong Keterlibatan Siswa dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

Selanjutnya untuk mencari besarnya persentase tiap kategori digunakan rumus persentase sebagai berikut:

00100

NF

P

Keterangan :

P = Persentase

F = Frekuensi pengamatan

N = Jumlah responden (Anas Sudijono, 2006: 43)

Setelah diketahui tingkat presentase dan ditentukan kriteria, selanjutnya

akan dapat diketahui hasil penelitian dari masing-masing aspek, maka akan dapat

diambil kesimpulan untuk komponen utamanya atau tujuan penelitian.

Page 61: PERSEPSI GURU KELAS TERHADAP KEMAMPUAN …/Persepsi... · Khasanah Metodik Mengajar..... 47 Tabel 4.5. Hasil Persepsi Guru Kelas terhadap Faktor Mendorong Keterlibatan Siswa dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 44

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Lokasi, Subyek dan Data Penelitian

1. Deskripsi Lokasi, Waktu, dan Subjek Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SD se-Kecamatan Tawangmangu pada

bulan September sampai dengan November 2012. SD di Kecamatan

Tawangmangu tersebar di 10 Desa. Adapun jumlah subjek yang merupakan guru

kelas di SD se-Kecamatan Tawangmangu sebanyak 184 guru kelas. Deskripsi

lokasi sekolah dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.1. Deskripsi Sekolah Lokasi Penelitian No Nama SD Alamat Jumlah Guru Kelas

1 SDN 01 Tawangmangu Desa Tawangmangu 11

2 SDN 03 Tawangmangu Desa Tawangmangu 6

3 SDN 04 Tawangmangu Desa Tawangmangu 6

4 SDN 05 Tawangmangu Desa Tawangmangu 6

5 SDN 06 Tawangmangu Desa Tawangmangu 6

6 SDN 01 Nglebak Desa Nglebak 6

7 SDN 02 Nglebak Desa Nglebak 6

8 SDN 03 Nglebak Desa Nglebak 6

9 SDN 01 Karanglo Desa Karanglo 6

10 SDN 03 Karanglo Desa Karanglo 6

11 SDN 01 Bandardawung Desa Bandardawung 11

12 SDN 03 Bandardawung Desa Bandardawung 6

13 SDN 01 Sepanjang Desa Sepanjang 6

14 SDN 03 Sepanjang Desa Sepanjang 6

15 SDN 01 Gondosuli Desa Gondosuli 6

16 SDN 02 Gondosuli Desa Gondosuli 6

17 SDN 03 Gondosuli Desa Gondosuli 6

18 SDN 01 Blumbang Desa Blumbang 6

Page 62: PERSEPSI GURU KELAS TERHADAP KEMAMPUAN …/Persepsi... · Khasanah Metodik Mengajar..... 47 Tabel 4.5. Hasil Persepsi Guru Kelas terhadap Faktor Mendorong Keterlibatan Siswa dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

19 SDN 02 Blumbang Desa Blumbang 6

20 SDN 03 Blumbang Desa Blumbang 6

21 SDN 01 Kalisoro Desa Kalisoro 6

22 SDN 02 Kalisoro Desa Kalisoro 6

23 SDN 03 Kalisoro Desa Kalisoro 6

24 SDN 01 Plumbon Desa Plumbon 6

25 SDN 02 Plumbon Desa Plumbon 6

26 SDN 03 Plumbon Desa Plumbon 6

27 SDN 04 Plumbon Desa Plumbon 6

28 SDN 01 Tengklik Desa Tengklik 6

29 SDN 02 Tengklik Desa Tengklik 6

Total 184

2. Deskripsi Data Penelitian

Data penelitian tentang Persepsi Guru Kelas Terhadap Kemampuan

Mengajar Guru Pendidikan Jasmani Sekolah Dasar di Kecamatan Tawangmangu

ini diperoleh dengan instrumen angket. Data tentang persepsi tersebut terdiri atas

sembilan faktor faktor. Deskripsi data dilakukan dengan mencari kecenderungan

data melalui rerata(mean), dan standar deviasi. Langkah deskripsi selanjutnya

adalah dengan membuat tabel distribusi frekuensi pengkategorian dan

menggambarkan dalam bentuk diagram.

B. Hasil Penelitian

Persepsi guru kelas terhadap kemampuan mengajar guru pendidikan

jasmani sekolah dasar di Kecamatan Tawangmangu dideskripsikan berdasarkan

jawaban guru kelas atas angket yang telah teruji validitas dan reabilitasnya.

Untuk mempermudah pendeskripsian data, maka dilakukan

pengkategorian yang meliputi pengkategorian seluruh jawaban dan

pengkategorian tiap faktor. Pengkategorian didasarkan pada penilaian acauan

norma berdasarkan mean dan standar deviasi (SD), seperti dijelaskan pada bab

Page 63: PERSEPSI GURU KELAS TERHADAP KEMAMPUAN …/Persepsi... · Khasanah Metodik Mengajar..... 47 Tabel 4.5. Hasil Persepsi Guru Kelas terhadap Faktor Mendorong Keterlibatan Siswa dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

sebelumnya. Kelemahan dalm penelitian ini adalah instrumen dalam penelitian ini

berupa angket sehingga dapat dimungkinkn dalam pengisiannya kurang

bersungguh-sungguh.

Faktor-faktor yang menyusun persepsi guru kelas terhadap kemampuan

mengajar guru pendidikan jasmani Sekolah Dasar di Kecamatan Tawangmangu

Kabupaten Karanganyar terdiri atas 9 faktor. Analisis tiap-tiap faktor

dideskripsikan sebagai berikut:

1. Faktor Kondisi Guru Penjasorkes

Persepsi guru kelas terhadap Faktor Kondisi Guru Penjasorkes diukur

dengan angket yang berjumlah 3 butir. Dari hasil analisis data diperoleh nilai

minimum sebesar 7, maksimum sebesar 15, mean(M) sebesar 12,6, dan standar

deviasi 1,55. Distribusi frekuensi berdasarkan pengkategorian dapat dilihat berikut

ini.

Tabel 4.2. Persepsi Guru Kelas terhadap Faktor Kondisi Guru Penjasorkes

No Penentuan Interval Interval Kategori Frekuensi

Absolut Persentase

1. >M + 1½ Sd 15,02

Sangat Baik 0 0

2. M + ½ Sd s.d. M + 1½ Sd 13,47 15,01 Baik 58 31,5

3. M - ½ Sd s.d. M + ½ Sd 11,91 13,46

Cukup 92 50,0

4. M 1½ Sd s.d. M - ½ Sd 10,36 11,90

Kurang 23 12,5

5. < M 1½ Sd < 10,36

Sangat Kurang 11 6,0

Jumlah 184 100

Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa sebanyak 92 guru kelas

(50,0%) mempunyai persepsi dengan kategori baik, disusul 58 guru kelas (31,5%)

masuk kategori baik, 23 guru kelas (12,5%) masuk kategori kurang, 11 guru kelas

(6,0%) memiliki kategori sangat kurang, serta 0 guru kelas(0%) yang masuk

kategori sangat baik. Apabila dilihat dari frekuensi tiap kategori dapat

disimpulkan persepsi guru kelas terhadap faktor kondisi guru pendidikan jasmani

dengan siswa adalah cukup.

Page 64: PERSEPSI GURU KELAS TERHADAP KEMAMPUAN …/Persepsi... · Khasanah Metodik Mengajar..... 47 Tabel 4.5. Hasil Persepsi Guru Kelas terhadap Faktor Mendorong Keterlibatan Siswa dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

Diagram persepsi siswa terhadap Faktor Kondisi Guru Penjas SD se-

Kecamatan Tawangmangu adalah sebagai berikut:

Gambar 4.1. Diagram Persepsi Guru Kelas terhadap Faktor Kondisi Jasmani Guru Penjas SD se-Kecamatan Tawangmangu.

2. Faktor Berkomunikasi dengan Siswa

Persepsi Guru kelas terhadap faktor berkomunikasi dengan siswa diukur

dengan angket yang berjumlah 5 butir. Skor minimum sebesar 14, skor

maksimum 25 mean sebesar 19,79 dan standar deviasi 2,56. Distribusi frekuensi

berdasarkan pengkategorian dapat dilihat berikut ini:

Tabel 4.3. Persepsi Guru Kelas terhadap Faktor Berkomunikasi dengan Siswa

No Penentuan Interval Interval Kategori Frekuensi

Absolut Persentase

1. >M + 1½ Sd 23,63

Sangat Baik 18 9,8

2. M + ½ Sd s.d. M + 1½ Sd 21,07 23,62 Baik 26 14,1

3. M - ½ Sd s.d. M + ½ Sd 18,52 21,06

Cukup Baik 83 45,1

4. M 1½ Sd s.d. M - ½ Sd 15,96 18,51

Kurang 46 25,0

5. > M 1½ Sd < 15,96

Sangat Kurang 11 6,0

Jumlah 184 100

Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa sebanyak 84 guru kelas

(45,1%) mempunyai persepsi dari Faktor berkomunikasi dengan siswa dengan

kategori cukup baik, disusul 46 guru kelas (25,0%) masuk kategori kurang, 26

guru kelas (14,1%) dalam kategori baik, 18 guru kelas (9,8%) dalam kategori

Page 65: PERSEPSI GURU KELAS TERHADAP KEMAMPUAN …/Persepsi... · Khasanah Metodik Mengajar..... 47 Tabel 4.5. Hasil Persepsi Guru Kelas terhadap Faktor Mendorong Keterlibatan Siswa dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

Sangat baik, dan 11 guru kelas (6,0%) yang memiliki kategori sangat kurang.

Apabila dilihat dari frekuensi tiap kategori dapat disimpulkan persepsi guru kelas

terhadap Faktor berkomunikasi dengan siswa adalah cukup baik.

Diagram persepsi guru kelas terhadap faktor berkomunikasi dengan

siswa adalah sebagai berikut:

Gambar 4.2. Diagram Persepsi Guru Kelas terhadap Faktor Berkomunikasi

dengan Siswa

3. Faktor Mendemonstrasikan Khasanah Metodik Mengajar

Persepsi guru kelas terhadap Faktor Mendemonstrasikan Khasanah

Metodik diukur dengan angket yang berjumlah 6 butir. Skor minimum sebesar

16, skor maksimum 30, mean sebesar 23,63, dan standar deviasi 2,83. Distribusi

frekuensi berdasarkan pengkategorian dapat dilihat berikut ini.

Tabel 4.4. Persepsi Guru Kelas terhadap Kemampuan Guru Mendemonstrasikan Khasanah Metodik Mengajar.

No. Penentuan Interval Interval Kategori

Frekuensi

Absolut Persentase

1. >M + 1½ Sd 27,87

Sangat Baik 15 8,2

2. M + ½ Sd s.d. M + 1½ Sd 25,04 27,86 Baik 32 17,4

3. M - ½ Sd s.d. M + ½ Sd 22,22 25,03

Cukup Baik 77 41,8

4. M 1½ Sd s.d. M - ½ Sd 19,39 22,21

Kurang 50 27,2

5. < M 1½ Sd < 19,39

Sangat Kurang 10 5,4

Jumlah 184 100

Page 66: PERSEPSI GURU KELAS TERHADAP KEMAMPUAN …/Persepsi... · Khasanah Metodik Mengajar..... 47 Tabel 4.5. Hasil Persepsi Guru Kelas terhadap Faktor Mendorong Keterlibatan Siswa dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa sebanyak 77 guru kelas

(41,8%) mempunyai persepsi dari faktor mendemonstrasikan khasanah metodik

mengajar dengan kategori cukup baik, disusul 50 guru kelas (27,2%) masuk

kategori kurang, 32 guru kelas (17,4%) dalam kategori baik, 15 guru kelas (8,2%)

dalam kategori sangat baik, dan 10 guru kelas (5,4%) dalam kategori sangat

kurang. Apabila dilihat dari frekuensi tiap kategori dapat disimpulkan persepsi

Siswa terhadap faktor mendemonstrasikan khasanah metodik adalah cukup.

Diagram Persepsi Guru Kelas terhadap Faktor Mendemonstrasikan

Khasanah Metodik adalah sebagai berikut:

Gambar 4. 3. Diagram Persepsi Siswa terhadap Faktor Mendemontrasikan

Penguasaan Mata Pelajaran dan Relevansinya

4. Faktor Mendorong Keterlibatan Siswa dalam Pembelajaran

Persepsi guru kelas terhadap faktor mendorong keterlibatan siswa dalam

pembelajaran diukur dengan angket yang berjumlah 4 butir. Skor minimum

sebesar 10, skor maksimum 20, mean sebesar 16,04, dan standar deviasi 2,06.

Distribusi frekuensi berdasarkan pengkategorian dapat dilihat berikut ini:

Page 67: PERSEPSI GURU KELAS TERHADAP KEMAMPUAN …/Persepsi... · Khasanah Metodik Mengajar..... 47 Tabel 4.5. Hasil Persepsi Guru Kelas terhadap Faktor Mendorong Keterlibatan Siswa dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

Tabel 4.5. Persepsi Guru Kelas terhadap Mendorong Keterlibatan Siswa dalam Pembelajaran

No. Penentuan Interval Interval Kategori Frekuensi

Absolut Persentase

1. >M + 1½ Sd 19,13 Sangat Baik 9 4,9

2. M + ½ Sd s.d. M + 1½ Sd 17,07 19,12 Baik 33 17,9

3. M - ½ Sd s.d. M + ½ Sd 15,01 17,06

Cukup Baik 76 41,3

4. M 1½ Sd s.d. M - ½ Sd 12,95 15,00

Kurang 56 30,4

5. < M 1½ Sd < 12,95

Sangat Kurang 10 5,4

Jumlah 184 100

Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa sebanyak 76 guru kelas

(41,3%) mempunyai persepsi dari faktor mendorong keterlibatan siswa dalam

pembelajaran dengan kategori cukup baik, disusul 56 guru kelas (30,4%) masuk

kategori kurang , 33 guru kelas (17,9%) dalam kategori baik, serta 10 guru kelas

(5,4%) dalam kategori sangat Kurang, serta 9 guru kelas (4,9%) dengan kategori

sangat baik. Apabila dilihat dari frekuensi tiap kategori dapat disimpulkan

persepsi guru kelas dengan faktor mendorong keterlibatan siswa dalam

pembelajaran adalah cukup.

Diagram persepsi guru kelas terhadap faktor kemampuan guru

mendorong keterlibatan siswa dalam pembelajaran adalah sebagai berikut:

Gambar 4.4. Diagram Persepsi Guru Kelas terhadap Faktor Kemampuan

Guru Mendorong Keterlibatan Siswa dalam Pembelajaran

Page 68: PERSEPSI GURU KELAS TERHADAP KEMAMPUAN …/Persepsi... · Khasanah Metodik Mengajar..... 47 Tabel 4.5. Hasil Persepsi Guru Kelas terhadap Faktor Mendorong Keterlibatan Siswa dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

5. Faktor Mendemonstrasikan Penguasaan Mata Pelajaran dan

Relevansinya

Persepsi guru kelas terhadap faktor kemampuan guru

mendemonstrasikan penguasaan mata pelajaran dan relvansinya diukur dengan

angket yang berjumlah 3 butir. Skor minimum sebesar 5, skor maksimum 15,

mean sebesar 11,69 dan standar deviasi 1,64. Distribusi frekuensi berdasarkan

pengkategorian dapat dilihat berikut ini:

Tabel 4.6. Persepsi Guru Kelas terhadap Faktor Mendemonstrasikan Penguasaan Mata Pelajaran dan Relevansinya

No. Penentuan Interval Interval Kategori Frekuensi

Absolut Persentase

1. >M + 1½ Sd 14,15

Sangat Baik 9 4,9

2. M + ½ Sd s.d. M + 1½ Sd 12,51 14,14 Baik 41 22,3

3. M - ½ Sd s.d. M + ½ Sd 10,87 12,50

Cukup Baik 94 51,1

4. M 1½ Sd s.d. M - ½ Sd 9,23 10,86

Kurang 23 12,5

5. < M 1½ Sd < 9,23

Sangat Kurang 17 9,2

Jumlah 184 100

Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa sebanyak 94 guru kelas

(51,1%) mempunyai persepsi dari faktor kemampuan guru mendemonstrasikan

penguasaan mata pelajaran dan relevansinya dengan kategori cukup baik, disusul

41 guru kelas (22,3%) masuk ketegori baik, 23 guru kelas (12,5%) dengan

kategori kurang baik, 17 guru kelas (9,2%) dalam kategori sangat kurang, serta 9

guru kelas masuk dalam ketegori sangat baik. Apabila dilihat dari frekuensi tiap

kategori dapat disimpulkan persepsi guru kelas terhadap faktor

mendemonstrasikan penguasaan mata pelajaran dan relevansinya adalah cukup

baik.

Page 69: PERSEPSI GURU KELAS TERHADAP KEMAMPUAN …/Persepsi... · Khasanah Metodik Mengajar..... 47 Tabel 4.5. Hasil Persepsi Guru Kelas terhadap Faktor Mendorong Keterlibatan Siswa dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

Diagram persepsi guru kelas terhadap faktor mendemonstrasikan

penguasaan mata pelajaran dan relevansinya adalah sebagai berikut:

Gambar 4.5. Diagram Persepsi Guru Kelas terhadap Faktor

Mendemonstrasikan Penguasaan Mata Pelajaran dan Relevansinya.

6. Faktor Mengorganisasikan Waktu, Ruang, dan Perlengkapan

Pembelajaran

Persepsi guru kelas terhadap faktor kemampuan guru mengorganisasikan

waktu, ruang, dan perlengkapan pembelajaran diukur dengan angket yang

berjumlah 4 butir. Skor minimum sebesar 6, skor maksimum 20, mean sebesar

15,60, dan standar deviasi 2,05. Distribusi frekuensi berdasarkan pengkategorian

dapat dilihat berikut ini:

Tabel 4.7. Persepsi Guru Kelas terhadap Faktor Mengorganisasikan Waktu, Ruang, dan Perlengkapan Pembelajaran.

No. Penentuan Interval Interval Kategori Frekuensi

Absolut Persentase

1. >M + 1½ Sd 18,67

Sangat Baik 14 7,6

2. M + ½ Sd s.d. M + 1½ Sd 16,62 18,66 Baik 38 20,7

3. M - ½ Sd s.d. M + ½ Sd 14,57 16,61

Cukup Baik 76 41,3

4. M 1½ Sd s.d. M - ½ Sd 12,52 14,56

Kurang 48 26,1

5. < M 1½ Sd < 12,52

Sangat Kurang 8 4,3

Jumlah 184 100

Page 70: PERSEPSI GURU KELAS TERHADAP KEMAMPUAN …/Persepsi... · Khasanah Metodik Mengajar..... 47 Tabel 4.5. Hasil Persepsi Guru Kelas terhadap Faktor Mendorong Keterlibatan Siswa dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa sebanyak 76 guru kelas

(41,3%) mempunyai persepsi dari faktor mengorganisasikan waktu, ruang, dan

perlengkapan pembelajaran dengan kategori cukup baik, disusul 48 guru kelas

(26,1%) masuk kategori kurang, 38 guru kelas (20,7%) dalam kategori baik, 14

guru kelas (7,6%) dalam kategori sangat baik, serta 8 guru kelas (4,3%). Apabila

dilihat dari frekuensi tiap kategori dapat disimpulkan persepsi siswa terhadap

faktor mengorganisasikan waktu, ruang, dan perlengkapan pembelajaran dengan

kategori cukup baik.

Diagram persepsi guru kelas terhadap faktor mengorganisasikan waktu,

ruang, dan perlengkapan pembelajaran adalah sebagai berikut:

Gambar 4. 6. Diagram Persepsi Guru Kelas terhadap Faktor

MengorganisasikanWaktu, Ruang, dan Perlengkapan Pembelajaran.

7. Faktor Melaksanakan Evaluasi Pencapaian Siswa Dalam Proses

Pembelajaran

Persepsi guru kelas dari faktor melaksanakan evaluasi pencapaian siswa

dalam pembelajaran diukur dengan angket yang berjumlah 5 butir. Skor

minimum sebesar 5, skor maksimum 25, mean sebesar 19,48, dan standar deviasi

2,69.

Page 71: PERSEPSI GURU KELAS TERHADAP KEMAMPUAN …/Persepsi... · Khasanah Metodik Mengajar..... 47 Tabel 4.5. Hasil Persepsi Guru Kelas terhadap Faktor Mendorong Keterlibatan Siswa dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

Distribusi frekuensi berdasarkan pengkategorian dapat dilihat berikut ini:

Tabel 4.8. Persepsi Guru Kelas terhadap Faktor Melaksanakan Evaluasi Pencapaian Siswa Dalam Proses Pembelajaran

No. Penentuan Intervals Interval Kategori Frekuensi

Absolut Persentase

1. >M + 1½ Sd 23,51

Sangat Baik 13 7,1

2. M + ½ Sd s.d. M + 1½ Sd 20,82 23,50 Baik 34 18,5

3. M - ½ Sd s.d. M + ½ Sd 18,14 20,81

Cukup 77 41,8

4. M 1½ Sd s.d. M - ½ Sd 15,45 18,13

Kurang 44 23,9

5. < M 1½ Sd < 15,45

Sangat Kurang 16 8,7

Jumlah 184 100

Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa sebanyak 77 guru kelas

(41,8%) mempunyai persepsi dari faktor melaksanakan evaluasi pencapaian siswa

dalam proses pembelajaran kategori cukup, disusul 44 guru kelas (23,9%) masuk

kategori Kurang, 34 siswa (18,5%) masuk kategori baik, 16 guru kelas (8,7%)

masuk kategori sangat kurang serta 13 guru kelas (7,1%) mempunyai persepsi

sangat baik. Apabila dilihat dari frekuensi tiap kategori dapat disimpulkan

persepsi guru kelas terhadap faktor melaksanakan evaluasi pencapaian siswa

dalam proses pembelajaran kategori cukup.

Diagram persepsi guru kelas terhadap faktor melaksanakan evaluasi

pencapaian siswa dalam proses pembelajaran adalah sebagai berikut:

Gambar 4.7. Diagram Persepsi Guru Kelas terhadap Faktor Melaksanakan

Evaluasi Pencapaian Siswa dalam Proses Pembelajaran.

Page 72: PERSEPSI GURU KELAS TERHADAP KEMAMPUAN …/Persepsi... · Khasanah Metodik Mengajar..... 47 Tabel 4.5. Hasil Persepsi Guru Kelas terhadap Faktor Mendorong Keterlibatan Siswa dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

8. Faktor Kepribadian Guru Pendidikan Jasmani

Persepsi guru kelas dari faktor kepribadian guru penjas diukur dengan

angket yang berjumlah 6 butir. Skor minimum sebesar 11, skor maksimum 30,

mean sebesar 24,33, dan standar deviasi 3,18. Distribusi frekuensi berdasarkan

pengkategorian dapat dilihat berikut ini:

Tabel 4.9. Persepsi Guru Kelas terhadap Faktor Kepribadian Guru Penjas

No. Penentuan Intervals Interval Kategori Frekuensi

Absolut Persentase

1. >M + 1½ Sd 29,10 Sangat Baik 12 6,5

2. M + ½ Sd s.d. M + 1½ Sd

25,92 29,09 Baik 53 28,8

3. M - ½ Sd s.d. M + ½ Sd 22,74 25,91

Cukup 71 38,6

4. M 1½ Sd s.d. M - ½ Sd 19,55 22,73

Kurang 37 20,1

5. < M 1½ Sd < 19,55

Sangat Kurang 11 6,0

Jumlah 184 100

Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa sebanyak 71 guru kelas

(38,6%) mempunyai persepsi dari faktor kepribadian guru pendidikan jasmani

kategori cukup, disusul 53 guru kelas (28,8%) masuk kategori baik, 37 guru kelas

(20,1%) masuk kategori kurang, 12 guru kelas (6,5%) masuk kategori sangat baik

serta 11 guru kelas (7,1%) mempunyai persepsi sangat kurang. Apabila dilihat

dari frekuensi tiap kategori dapat disimpulkan persepsi guru kelas terhadap faktor

kepribadian guru pendidikan jasmani adalah cukup.

Diagram persepsi guru kelas terhadap faktor faktor kepribadian guru pendidikan

jasmani adalah sebagai berikut:

Gambar 4. 8. Diagram Persepsi Guru Kelas terhadap Faktor Kepribadian Guru Pendidikan Jasmani

Page 73: PERSEPSI GURU KELAS TERHADAP KEMAMPUAN …/Persepsi... · Khasanah Metodik Mengajar..... 47 Tabel 4.5. Hasil Persepsi Guru Kelas terhadap Faktor Mendorong Keterlibatan Siswa dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

9. Faktor Lingkungan Guru Pendidikan Jasmani

Persepsi guru kelas dari faktor lingkungan guru pendidikan jasmani

diukur dengan angket yang berjumlah 4 butir. Skor minimum sebesar 11, skor

maksimum 20, mean sebesar 16,82, dan standar deviasi 1,92. Distribusi frekuensi

berdasarkan pengkategorian dapat dilihat berikut ini:

Tabel 4.10. Persepsi Guru Kelas terhadap Faktor Lingkungan Guru Pendidikan Jasmani

No. Penentuan Intervals Interval Kategori Frekuensi

Absolut Persentase

1. >M + 1½ Sd 19,70 Sangat Baik 20 10,9

2. M + ½ Sd s.d. M + 1½ Sd

17,78 19,69 Baik 48 26,1

3. M - ½ Sd s.d. M + ½ Sd 15,86 17,77

Cukup 84 45,7

4. M 1½ Sd s.d. M - ½ Sd

13,94 15,85 Kurang 24 13,0

5. <M 1½ Sd < 13,94

Sangat Kurang 8 4,3

Jumlah 184 100

Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa sebanyak 84 guru kelas

(45,7%) mempunyai persepsi dari faktor lingkungan guru pendidikan jasmani

kategori cukup, disusul 48 guru kelas (26,1%) masuk kategori baik, 24 guru kelas

(13,0%) masuk kategori kurang, 20 guru kelas (10,9%) masuk kategori sangat

baik serta 8 guru kelas (4,3%) mempunyai persepsi sangat kurang. Apabila dilihat

dari frekuensi tiap kategori dapat disimpulkan persepsi guru kelas terhadap faktor

lingkungan guru pendidikan jasmani adalah cukup.

Page 74: PERSEPSI GURU KELAS TERHADAP KEMAMPUAN …/Persepsi... · Khasanah Metodik Mengajar..... 47 Tabel 4.5. Hasil Persepsi Guru Kelas terhadap Faktor Mendorong Keterlibatan Siswa dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

Diagram persepsi guru kelas terhadap faktor lingkungan guru pendidikan

jasmani adalah sebagai berikut:

Gambar 4. 9. Diagram Persepsi Guru Kelas terhadap Faktor Lingkungan

Guru Pendidikan Jasmani.

Berdasarkan rangkaian analisis pada tiap faktor di atas, terlihat bahwa

faktor-faktor tersebut berada pada kategori cukup baik. Selanjutnya untuk

mengetahui persepsi guru kelas secara keseluruhan terhadap pembelajaran

pendidikan jasmani Sekolah Dasar di Kecamatan Tawangmangu maka dilakukan

penghitungan terhadap keseluruhan faktor. Keseluruhan faktor terdiri atas 40 butir

soal. Analisis menghasilkan skor minimum sebesar 91, skor maksimum 200,

mean sebesar 160,07 dan standar deviasi 17,22.

Distribusi frekuensi berdasarkan pengkategorian dapat dilihat berikut ini:

Tabel 4.11. Persepsi Guru Kelas terhadap Kemampuan Mengajar Guru Pendidikan Jasmani Sekolah Dasar di Kecamatan Tawangmangu

No Penentuan Interval Interval Kategori Frekuensi

Absolut Persentase

1. >M + 1½ Sd 185,89

Sangat Baik 13 7,1

2. M + ½ Sd s.d. M + 1½ Sd 168,67 185,88 Baik 39 21,2

3. M - ½ Sd s.d. M + ½ Sd 151,46 168,66

Cukup 75 40,8

4. M 1½ Sd s.d. M - ½ Sd 134,24 151,45

Kurang 45 24,5

5. < M 1½ Sd < 134,24

Sangat Kurang 12 6,5

Jumlah 184 100

Page 75: PERSEPSI GURU KELAS TERHADAP KEMAMPUAN …/Persepsi... · Khasanah Metodik Mengajar..... 47 Tabel 4.5. Hasil Persepsi Guru Kelas terhadap Faktor Mendorong Keterlibatan Siswa dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa sebanyak 75 guru kelas

(40,8%) mempunyai persepsi yang cukup terhadap guru pendidikan jasmani,

disusul 45 guru kelas (24,5%) masuk kategori kurang, 39 guru kelas (21,2%)

menyatakan baik, 13 guru kelas (7,1%) memiliki kategori Sangat baik dan 12 guru

kelas (3,65) memiliki kategori sangat kurang. Apabila dilihat dari frekuensi tiap

kategori dapat disimpulkan persepsi Guru Kelas terhadap Kemampuan Mengajar

Guru Pendidikan Jasmani Sekolah Dasar di Kecamatan Tawangmangu adalah

cukup.

Diagram Persepsi guru kelas terhadap Kemampuan Mengajar Guru

Pembelajaran Pendidikan Jasmani Sekolah Dasar di Kecamatan Tawangmangu

adalah sebagai berikut:

Gambar 4.10. Diagram Persepsi Guru Kelas terhadap Kemampuan Mengajar Guru Pendidikan JasmaniSekolah Dasar di Kecamatan Tawangmangu

C. Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian terlihat bahwa persepsi Guru Kelas

terhadap Kemampuan Mengajar Guru Pendidikan Jasmani Sekolah Dasar di

Kecamatan Tawangmangu berada pada kategori cukup baik. Faktor-faktor yang

mendukung kesimpulan di atas dijelaskan sebagai berikut:

1. Faktor Persepsi Guru Kelas Terhadap Kondisi Jasmani Guru Penjas

Persepsi guru kelas terhadap faktor kondisi jasmani guru pendidikan

jasmani adalah cukup baik. Artinya kondisi jasmani guru masih perlu

Page 76: PERSEPSI GURU KELAS TERHADAP KEMAMPUAN …/Persepsi... · Khasanah Metodik Mengajar..... 47 Tabel 4.5. Hasil Persepsi Guru Kelas terhadap Faktor Mendorong Keterlibatan Siswa dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

ditingkatkan. Hal ini diperkuat dengan masih adanya siswa yang memiliki

persepsi yang kurang dan Sangat Kurang. Hal ini disebabkan karena guru kurang

kreatif dalam memanfaatkan media pembelajaran. Pembelajaran berjalan secara

konvensioanal dan kurang menarik.

2. Faktor Berkomunikasi dengan Siswa

Persepsi guru kelas terhadap faktor berkomunikasi dengan siswa dalam

Pembelajaran Pendidikan Jasmani adalah cukup. Artinya kemampuan guru masih

perlu ditingkatkan. Hal ini dikarenakan guru harus menyesuaikan dengan bahasa

siswa yang masih berada pada usia yang gemar bermain, suka meniru, malu untuk

bertanya, serta kurang memiliki inisiatif atau pasif. Guru yang kurang dalam

pendekatan tersebut biasanya cenderung kaku dan kurang membaur dengan siswa.

3. Faktor Mendemontrasikan Khasanah Metodik Mengajar

Persepsi siswa terhadap faktor mendemontrasikan khasanaah metodik

mengajar dalam pembelajaran pendidikan jasmani adalah cukup. Artinya terdapat

guru yang telah mampu yang menggunakan media dan bahan untuk membantu

proses pembelajaran. Selain itu guru yang memilik kemampuan memanfaatkan

media dan bahan dengan baik juga terlihat dari keadaan mereka yang cukup

tanggap dengan kondisi siswa saat pembelajaran. Contohnya adalah dengan

memodifikasi model pembelajaran agar sesuai dengan kebutuhan siswa.

Kemampuan guru tersebut dikarenakan mereka pada umumnya memiliki

kemampuan dasar-dasar mengajar dan teknik yang cukup baik pada cabang-

cabang olahraga tertentu. Apalagi pembelajaran olahraga di SD tidak menuntut

kemampuan praktek yang sangat terampil karena materi yang diajarkan adalah

materi-materi yang sangat mendasar.

4. Faktor Mendorong Keterlibatan Siswa dalam Pembelajaran

Persepsi siswa terhadap faktor kemampuan guru dalam mendorong

keterlibatan siswa dalam belajar adalah cukup baik. Pada umumnya guru telah

terbiasa untuk menggunakan pendekatan dan bahasa yang akrab dengan dunia

siswa. Hal ini makin terlihat dari dorongan-dorongan guru untuk menyemangati

siswa dalam pembelajaran, misalnya dengan yel-yel, dengan memberikan

penghargaan dan pujian, dan lain-lain.

Page 77: PERSEPSI GURU KELAS TERHADAP KEMAMPUAN …/Persepsi... · Khasanah Metodik Mengajar..... 47 Tabel 4.5. Hasil Persepsi Guru Kelas terhadap Faktor Mendorong Keterlibatan Siswa dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

5. Faktor Mendemontrasikan Penguasaan Mata Pelajaran dan Relevansinya

Persepsi guru kelas terhadap faktor kemampuan guru dalam

mendemontrasikan penguasaan mata pelajaran dan relevansinya adalah cukup.

Kemampuan guru tersebut dikarenakan mereka pada umumnya guru telah

memiliki kemampuan dasar-dasar mengajar dan teknik yang memadai pada

cabang-cabang olahraga tertentu. Termasuk di dalamnya adalah aspek afektif dari

materi-materi pembelajaran, seperti sportivitas, percaya diri, kerjasama, dan lain-

lain.

6. Faktor Mengorganisasi Waktu, Ruang, dan Perlengkapan Pembelajaran

Persepsi guru kelas terhadap faktor kemampuan guru dalam

mengorganisasi waktu, ruang, dan perlengkapan pembelajaran adalah cukup.

Kemampuan guru tersebut dikarenakan mereka pada umumnya guru telah

melaksanakan pembelajaran sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan. Apalagi

kedisiplinan merupakan aspek yang sangat dituntut dari guru pendidikan jasmani

sebagai contoh atau panutan siswa. Kedisiplinan terlihat dari ketepatan dalam

memulai dan mengakhiri pembelajaran, pengoptimalan waktu yang tersedia

selama pembelajaran, dan terlihatnya siswa dalam menyiapkan alat-alat

pembelajaran.

7. Faktor Melaksanakan Evaluassi Pencapaian Siswa dalam Proses

Pembelajaran

Persepsi guru kelas terhadap faktor kemampuan guru dalam melaksanakan

evaluasi pencapaian siswa dalam proses pembelajaran adalah cukup baik.

Kemampuan guru tersebut dikarenakan mereka pada umumnya memiliki jadwal

yang telah ditetapkan secara baku, seperti evaluasi tengah semester, akhir

semester, dan akhir pembelajaran.

8. Faktor Kepribadian Guru Pendidikan Jasmani

Persepsi guru kelas terhadap faktor kepribadian guru pendidikan jasmani

adalah cukup. Artinya kepribadian guru penjas ini perlu di tingkatkan, hal ini

diperkuat dengan masih adanya persepsi guru kelas yang memiliki persepsi

kurang dan sangat kurang yang mencapai 25% hal ini disebabkan karena

kurangnya perhatian guru penjas untuk membangun pribadi yang baik didepan

Page 78: PERSEPSI GURU KELAS TERHADAP KEMAMPUAN …/Persepsi... · Khasanah Metodik Mengajar..... 47 Tabel 4.5. Hasil Persepsi Guru Kelas terhadap Faktor Mendorong Keterlibatan Siswa dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

siswa maupun warga sekolah. Sehingga siswa serta warga sekolah tidak

menberikan persepsi yang buruk terhadap guru pendidikan jasmani.

9. Faktor Persepsi Guru Kelas Terhadap Lingkungan Guru Penjas

Persepsi guru kelas terhadap faktor lingkungan guru pendidikan jasmani

adalah cukup baik. Artinya kondisi lingkungan guru penjas sudah cukup baik

namun masih perlu ditingkatkan. Hal ini diperkuat dengan persepsi guru kelas

yang memiliki persepsi yang baik dan Sangat baik presentasenya mencapai 35%,

namun masih ada guru kelas yang memberikan persepsi kurang dan sangat kurang

walau presentasenya hanya 20%. Sehingga diperlukan perhatian dari guru

pendidikan jasmani agar memberikan citra yang baik terhadap lingkungannya baik

di sekolah maupun di luar sekolah.

Setelah di analisis tiap faktor tersebut diketahui kelemahan maupun

kelebihan guru pendidikan jasmani dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran.

Kekurangan dalam pembelajaran tersebut terdapat pada 5 faktor berikut:

1. Faktor nomor 2 yaitu Berkomunikasi dengan Siswa karena kategori kurang

dan sangat kurang mencapai 31% sedangkan kategori sangat baik hanya

9% .

2. Faktor nomor 3 yaitu Mendemostrasikan Khasanah Metodik Mengajar

karena kategori kurang dan sangat kurang mencapai 32% sedangkan

kategori sangat baik hanya 8,2% .

3. Faktor nomor 4 yaitu Mendorong Keterlibatan Siswa dalam Pembelajaran

karena kategori kurang dan sangat kurang mencapai 35% sedangkan

kategori sangat baik hanya 4,9%.

4. Faktor nomor 6 yaitu Mengorganisasikan Waktu, Ruang dan Perlengkapan

Pembelajaran karena kategori kurang dan sangat kurang mencapai 30%

sedangkan kategori sangat baik hanya 7,6%.

5. Faktor nomor 7 yaitu Melaksanakan Evaluasi Pencapaian Siswa dalam

Proses Pembelajaran karena kategori kurang dan sangat kurang mencapai

31% sedangkan kategori sangat baik hanya 7,1%.

Page 79: PERSEPSI GURU KELAS TERHADAP KEMAMPUAN …/Persepsi... · Khasanah Metodik Mengajar..... 47 Tabel 4.5. Hasil Persepsi Guru Kelas terhadap Faktor Mendorong Keterlibatan Siswa dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 62

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, penelitian ini

menyimpulkan bahwa secara umum persepsi guru kelas terhadap kemampuan

mengajar guru pendidikan jasmani SD di Kecamatan Tawangmangu adalah

cukup baik. Dengan 9 faktor pendukung kesimpulan tersebut secara rinci persepsi

guru kelas dengan kategori sangat baik sebesar 7,1%, baik sebesar 21,2%, cukup

baik sebesar 40,8%, kurang sebesar 24,5%, dan sangat kurang sebesar 6,5%.

B. Implikasi Penelitian

Hasil penelitian ini, diharapkan dapat memberikan gambaran kepada

guru pendidikan jasmani tentang apa yang telah mereka capai dalam

pembelajarannya selama ini serta dapat untuk mempertahankan atau

meningkatkan kemampuan mengajarnya, peningkatan ketrampilan dapat

dilakukan dengan melakukan penelitian tindakan kelas, mengikuti seminar,

mengikuti perkembangan dunia olahraga, dll.

Selain itu, agar mata pelajaran pendidikan jasmani dapat meningkatkan

pembelajaran dan prestasi khususnya dalam cabang olahraga. Penelitian ini

mengetahui kelemahan dan kelebihan guru pendidikan jasmani dalam

memberikan pembelajaran kepada siswanya maupun dalam lingkungannya,

sehingga tujuan dalam pembelajaran pendidikan jasmani dapat tercapai dengan

baik.

C. Saran-Saran

Berdasarkan hasil penelitian maka dapat diajukan beberapa saran yang

berguna untuk guru pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan Se-Kecamatan

Page 80: PERSEPSI GURU KELAS TERHADAP KEMAMPUAN …/Persepsi... · Khasanah Metodik Mengajar..... 47 Tabel 4.5. Hasil Persepsi Guru Kelas terhadap Faktor Mendorong Keterlibatan Siswa dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

Tawangmangu saran yang dapat disampaikan berdasarkan kesimpulan penelitian

adalah:

1. Bagi guru pendidikan jasmani setelah mengetahui kekurangan dalam

mengajarnya agar lebih kreatif dalam melaksanakan metode teknik

pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran yang lebih baik lagi.

2. Bagi guru pendidikan jasmani selain mengembangkan keterampilan

mengajarnya juga faktor kepribadian lebih di tingkatkan lagi untuk

menciptakan persepsi yang baik.