Persediaan dan Strategi Penyediaan BarangNur+Affini… · persediaan yang ideal? 6. Bagaimana...

download Persediaan dan Strategi Penyediaan BarangNur+Affini… · persediaan yang ideal? 6. Bagaimana menentukan standarisasi material ... Barang yang sifatnya juga habis pakai, jumlah ...

If you can't read please download the document

Transcript of Persediaan dan Strategi Penyediaan BarangNur+Affini… · persediaan yang ideal? 6. Bagaimana...

  • Modul ke:

    Fakultas

    Program Studi

    Ekonomi & Bisnis

    Manajemen

    Dinar Nur Affini, SE., MM.

    Manajemen Persediaan

    Persediaan dan Strategi Penyediaan Barang

    www.mercubuana.ac.id

  • Barang Persediaan

  • Barang Persediaan

    Barang persediaan atau disebut inventoryadalah barang-barang yang biasanya dapat dijumpai di gudang tertutup, lapangan, gudang terbuka, atau tempat-tempat penyimpanan lain, baik berupa bahan baku, barang setengah jadi, barang jadi, barang-barang untuk keperluan operasi, atau barang-barang untuk keperluan proyek.

  • Barang Persediaan

    Tujuan mengadakan persediaanantara lain: Memenuhi kebutuhan nominal; Memenuhi kebutuhan mendadak; Memungkinkan pembelian atas dasar

    jumlah ekonomis.

  • Barang Persediaan

    Manajemen persediaan (inventory control) atau disebut juga inventory management atau pengendalian tingkat persediaan adalah kegiatan yang berhubungan dengan perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan penentuan kebutuhan material sedemikian rupa sehingga di satu pihak kebutuhan operasi dapat dipenuhi pada waktunya dan di lain pihak investasi persediaan material dapat ditekan secara optimal.

  • Barang Persediaan

    Dalam pengertian diatas, usaha yang perludilakukan dalam manajemen persediaan secaragaris besar dapat diperinci sebagai berikut: Menjamin terpenuhinya kebutuhan operasi; Membatasi nilai seluruh investasi; Membatasi jenis dan jumlah material; Memanfaatkan seoptimal mungkin material

    yang ada.

  • Barang Persediaan

    Untuk memahami persediaan ini secara lebih baik, beberapa halberikut ini perlu diketahui dan diperhatikan:1. Nilai atau besarnya investasi perusahaan dalam bentuk

    barang persediaan2. Jumlah persediaan barang3. Pengaruh ketidakcermatan data dalam penentuan kebutuhan4. Pengaruh turunnya tingkat layanan terhadap keuntungan

    perusahaan5. Pengaruh inflasi, dalam hubungan dengan biaya penyediaan

    barang, pada keuntungan perusahaan6. Perputaran (turnover) barang persediaan dibandingkan

    dengan benchmark

  • Barang Persediaan

    Untuk memahami persediaan ini secara lebih baik, beberapa halberikut ini perlu diketahui dan diperhatikan:1. Nilai atau besarnya investasi perusahaan dalam bentuk

    barang persediaan2. Jumlah persediaan barang3. Pengaruh ketidakcermatan data dalam penentuan kebutuhan4. Pengaruh turunnya tingkat layanan terhadap keuntungan

    perusahaan5. Pengaruh inflasi, dalam hubungan dengan biaya penyediaan

    barang, pada keuntungan perusahaan6. Perputaran (turnover) barang persediaan dibandingkan

    dengan benchmark

  • Barang Persediaan

    Kecenderungan baru atau perubahan iklim dalammanajemen persediaan barang antara lain adalah adanyapeningkatan kesadaran dalam hal-hal sebagai berikut:1. Kesadaran atas besarnya biaya penyediaan barang.2. Kesadaran atas hubungan antara kebijakan penyediaan

    barang dan strategi pembelian.3. Kesadaran atas hubungan yang erat antara manajemen

    persediaan barang dan manajemen pemeliharaan.4. Kesadaran mencari cara cara baru untuk

    meningkatkan efisiensi dalam manajemen pengolahanbarang

  • Klasifikasi Barang Persediaan

  • Klasifikasi Barang Persediaan

    Barang persediaan dapat dibagi atas beberapa jenis atauklasifikasi:1. Bahan baku (raw matwerials)

    Bahan mentah yang belum diolah, yang akan diolahmenjadi barang jadi, sebagai hasil utama dariperusahaan yang bersangkutan.

    2. Barang setengah jadi (semi finished products)Hasil olahan bahan mentah sebelum menjadi barangjadi, yang sebagian akan diolah lebih lanjut menjadibarang jadi, dan sebagian kadang-kadang dijual sepertiapa adanya untuk menjadi bahan baku persediaan lain.

  • Klasifikasi Barang Persediaan

    3. Barang jadi (finished products)Barang yang sudah selesai diproduksi atau diolah, yang merupakan hasil utama perusahaan yang bersangkutandan siap untuk dipasarkan/dijual.

    4. Barang umum dan suku cadang (general materials and spare parts)Segala jenis barang atau suku cadang yang digunakanuntuk operasi menjalankan perusahaan/pabrik danuntuk memelihara peralatan yang digunakan. Seringkali barang jenis ini disebut juga barang pemeliharaan, perbaikan, dan operasi, atau MRO materials (maintenance, repair and operation).

  • Klasifikasi Barang Persediaan

    5. Barang untuk proyek (work in progress)Barang-barang yang di tumpuk menunggu pemasangandalam suatu proyek baru.

    6. Barang dagangan (commodities)Barang yang dibeli, sudah merupakan barang jadi dandisimpan di gudang menunggu penjualan kembalidengan keuntungan tertentu.

  • Prinsip Manajemen Persediaan

  • Prinsip Manajemen Persediaan

    Prinsip pengelolaan yang harus dianut, yakni:

    Penentuan jumlah dan jenis barang yang disimpan dalam persediaan haruslahsedemikian rupa sehingga produksi danoperasi perusahaan tidak terganggu, tetapidilain pihak sekaligus harus dijaga agar biaya investasi yang timbul dari penyediaanbarang tersebut seminimal mungkin.

  • Prinsip Manajemen Persediaan

    Pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab yang menyangkut manajemen persediaan antara lain :1. Jenis barang apa saja yang perlu disimpan

    dalam persediaan?2. Berapa jumlah barang tiap-tiap jenis yang perlu

    disimpan dalam persediaan?3. Apa, berapa, dan kapan suatu barang harus

    dipesan lagi untuk mengisi kembali barangpersediaan?

    4. Bagaimana perbedaan antara menejemenpersediaan barang umum dan suku cadang?

  • Prinsip Manajemen Persediaan

    5. Bagaimana menentukan tingkat (nilai) persediaan yang ideal?

    6. Bagaimana menentukan standarisasi material dan perlengkapan?

    7. Hal-hal apa yang mempengaruhi manajemen persediaan?

    8. Bagaimana mengendalikan dan mengelola persediaan berlebih dan persediaan mati?

    9. Biaya-biaya apa saja yang menyangkut manajemen persediaan dan bagaimana cara mengendalikannya?

  • Prinsip Manajemen Persediaan

    10. Bagaimana melakukan peramalan jumlah permintaan barang?

    11. Bagaimana melakukan benchmarking?12. Bagaimana mengukur tingkat kinerja

    menejemen persediaan?13. Bagaimana akuntansi barang persediaan?

  • Pembagian Jenis Barang

  • Pembagian Jenis BarangDalam manajemen persediaan, barang-barang dapat dibagimenurut beberapa sudut pandang atau pendekatan, yang antara lain dapat disampaikan sebagai berikut : 1. Menurut jenis

    a. Barang umum (general materials)Barang jenis ini biasanya macamnya cukup banyak, pemakaiannya tidak tergantung dari peralatan, harganya relatif lebih kecil, dan penentuan kebutuhanrelatif lebih gampang.

    b. Suku cadang (spare parts)Barang jenis ini macamnya sangat banyak, harganyabiasanya lebih mahal, pemakaiannya tergantung dariperalatan, dan penentuan kebutuhannya lebih sulit.

  • Pembagian Jenis Barang2. Menurut harga

    a. Barang berharga tinggi (high value items)Barang ini biasanya berjumlah sekitar hanya 10% dari jumlah item persediaan, namun jumlah nilainya mewakili sekitar 70% dariseluruh nilai persediaan, oleh sebab itu memerlukan tingkatpengawasan yang sangat tinggi.

    b. Barang berharga menengah (medium value items)Barang ini biasanya berjumlah kira-kira 20% dari jumlah item persediaan, dan jumlah nilainya sekitar 20% dari jumlah nilaipersediaan, sehingga memerlukan tingkat pengawasan cukup saja.

    c. Barang berharga rendah (low value items)Berlawanan dengan barang berharga tinggi, jenis barang inibiasanya berjumlah kira-kira 70% dari seluruh pos persediaan, namun nilai harganya hanya mewakili 10% saja dari seluruh nilaibarang persediaan, sehingga hanya memerlukan tingkatpengawasan rendah.

  • Pembagian Jenis Barang3. Menurut frekuensi penggunaan

    a. Barang yang cepat pemakaian atau pergerakannya (fast moving items) Barang ini frekuensi penggunaannya dalam 1 tahun lebih darisekian bulan tertentu, misalnya lebih dari 4 bulan, sehinggabarang jenis ini memerlukan frekuensi perhitunganpemesanan kembali yang lebih sering

    b. Barang lambat pemakaian atau pergerakannya (slow moving items)Barang yang frekuensi penggunaannya dalam 1 tahun kurangdari sekian bulan tertentu, misalnya dibawah 4 bulan, sehingga barang jenis ini memerlukan frekuensi perhitunganpemesanan kembali yang tidak sering.

  • Pembagian Jenis Barang4. Menurut tujuan penggunaan

    a. Barang persediaan, perbaikan, dan operasi (MRO materials)Barang ini sifatnya habis pakai, digunakan untuk keperluanpemeliharaan, perbaikan, atau reparasi dan operasi, dankalau suatu saat persediaan habis, operasi masih dapatberjalan sementara.

    b. Barang program (program materials)Barang yang sifatnya juga habis pakai, jumlah kebutuhannyasesuai dengan tingkat produksi/kegiatan perusahaan yang bersangkutan, dan kalau persediaan habis, kegiatanperusahaan akan langsung berhenti.

  • Pembagian Jenis Barang5. Menurut jenis anggaran

    a. Barang operasi (operating materials)Barang yang digunakan untuk operasi biasa, yang dianggarkan dalam anggaran operasi dan apabila digunakan, akan dibukukan sebagai biaya, dan proses persetujuananggarannya biasanya lebih cepat dan sederhana

    b. Barang investasi (capital materials)Barang yang biasanya berbentuk peralatan dan digunakanuntuk penambahan, perluasan, atau pembangunan proyek, atau sebagai asset perusahaan, dianggarkan dalam anggaraninvestasi, bukan dalam anggaran operasi, dan dibukukandalam asset perusahaan, sedangkan biaya dihitung denganmetode penyusutan sesuai dengan metode perhitungan yang telah ditentukan, dan proses persetujuan anggarannyabiasanya lebih sulit dan lama.

  • Pembagian Jenis Barang6. Menurut cara pembukuan perusahaan

    a. Barang persediaan (stock items)Jenis barang yang setibanya barang tersebut dariproses pembelian, dibukukan dalam akunpersediaan barang perusahaan dan barangnyasendiri disimpan digudang persediaan

    b. Barang dibebankan langsung (direct charged materials)Jenis barang yang setelah dibeli langsung dikirimkandan dibebankan kebagian yang akan menggunakan. Barang jenis ini memang biasanya tidak disediakandalam persediaan karena jarang sekali digunakan.

  • Pembagian Jenis Barang7. Menurut hubungannya dengan produksi

    a. Barang langsung (direct materials)Jenis barang yang langsung digunakan dalam produksi, yang akan menjadi bagian dari produk akhir. Jadi bahan mentah, bahan penolong, barang setengah jadi, barang jadidanbarang komoditi juga termasuk dalam kategori ini.

    b. Barang tidak langsung (indirect materials)Jenis barang yang tidak ada hubungannya dengan prosesproduksi, namun diperlukan untuk memelihara mesin danfasilitas yang digunakan untuk proses produksi. Yang termasuk dalam kategori ini adalah barang MRO (sukucadang dan barang umum) dan barang proyek.

  • Kebijakan Pemeliharaan

  • Kebijakan PemeliharaanAda beberapa jenis kebijakan yang dimaksud disini, antara lain:1. Kebijakan rawat buang

    Dalam kebijakan ini perlengkapan digunakan tanpa perawatanyang berarti, kalau terjadi kerusakan, biasanya perlengkapanatau peralatan tersebut langsung dibuang dan diganti denganperalatan yang baru. Umumnya, kebujakan ini ditempuh karenadipandang dari segi ekonomi lebih menguntungkan. Oleh karenaitu, apabila ditempuh kebijakan seperti ini, tidak perlu dilakukanpenyediaan suku cadang.

    2. Kebijakan rawat sendiri/rawat pakaiDalam kebijakan ini, perawatan peralatan dilakukan olehorganisasi perusahaan sendiri. Untuk itu, biasanya perludisediakan suku cadang untuk maksud tersebut. Disamping itu, perlu juga dilakukan perencanaan dan perhitungan yang telitimengenai pengisian persediaan.

  • Kebijakan Pemeliharaan3. Kebijakan rawat kontrak (hanya jasa)

    Dalam kebijakan ini, perawatan perlengkapan dilakukan oleh pihakketiga (kontraktor) dengan kontrak jasa. Pertimbangan utama yang melatarbelakangi kebijakan ini biasanya adalah segi ekonomi dantekologi. Dalam hal ini, karena yang dikontrak hanya jasa perawatan, suku cadang tetap harus disediakan oleh emilik peralatan, sehinggasuku cadang masih perlu disediakan di gudang.

    4. Kebijakan rawat kontrak (termasuk suku cadang)Dalam kebijakan ini, perawatan perlengkapan dilakukan oleh pihakketiga. Dalam kontrak perawatan dengan pihak ketiga tersebut, disamping jasa perawatan, juga dimasukkan jasa pengadaan danpenyediaan suku cadang yang diperlukan. Pertimbangan utama untukpemilihan kebijakan ini adalah juga segi ekonomi dan teknologi. Olehkarena itu, apabila ditempuh kebijakan jenis ini, perusahaan tidakperlu menyediakan dan menyimpan suku cadang dalam gudang.

  • Kebijakan Pemeliharaan5. Kebijakan unit cadangan (spare unit)

    Kebijakan ini mengandalkan pemasangan unit cadanganyang siap pakai, yang biasanya dilakukan pada instalasi vital. Kalau suatu saat terjadi kerusakan pada peralatan, tugasnyalangsung diambil alih oleh unit cadangan tadi. Unit cadangan ini dapat dipasang di samping peralatan yang sedang berjalan, atau dapat juga disimpan di gudang.Begitu unit cadangan digunakan, yaitu yang rusak sudahdiperbaiki, dan bila sudah baik lagi akan berfungsi menjadiunit cadangan pengganti, dan demikian seterusnya. Tujuanutama penggunaan kebijakan ini adalah faktor kecepatandan perbaikan. Dalam kebijakan jenis ini, pegadaan danpenyediaan suku cadangnya harus memperhatikan unit cadangan ini.

  • Kebijakan Pemeliharaan6. Kebijakan teknik reparasi rakitan (assembly repair technique atau

    ART).Kebijakan ART adalah teknik penggantian suku cadang yang rusakdengan rakitan suku cadang lengkap dan bukan denganpenggantian suku cadang kecil-kecil. Dengan demikian, rakitan sukucadang lengkap yang rusak diganti dengan rakitan suku cadanglengkap pula. Rakitan suku cadang tersebut diganti dan menjadipersediaan kembali berbentuk rakitan suku cadang. Tujuan utamamenggunakan kebijakan ini adalah kecepatan dalam perbaikan. Dalam kebijakan ini, yang perlu disediakan di gudang bukan sukucadang kecil-kecil, tetapi rakitan suku cadang tadi.

    7. Kebijakan kombinasi berbagai kebijakan di atasApabila ditempuh kebijakan jenis ini, penyediaan suku cadangdalam gudang perlu disesuaikan. Dalam praktek, banyakperusahaan yang memiliki kebijakan kombinasi seperti ini.

  • Klasifikasi Peralatan

  • Klasifikasi Peralatan

    Mengenai peralatan ini, klasifikasinya dapat dilihatdari beberapa sudut pandang, antara lain sebagaiberikut:1. Menurut sifat kerjanya

    a. Peralatan stasioner (stationary equipment)Yaitu peralatan yang bekerjanya relatif diam atau tidak bergerak, misalnya: Alatpertukaran panas, ketel uap, Tanur api, danAlat pendingin.Sehingga suku cadang untuk peralatan jenisini biasanya rusak relatif lama.

  • Klasifikasi Peralatan

    b. Peralatan berputar atau bergerak (rotating or moving equipment)Yaitu jenis peralatan yang bekerjanya atausetidaknya sebagian dari peralatan itu serbabergerak atau berputar, misalnya: Kompresor, Turbin, Pompa sentrifugal, Pompa pembilas, Mesin.Sehingga suku cadang untuk peralatan jenisini biasanya rusaknya relative cepat, terlebih-lebih bagian yang bergerak/berputar.

  • Klasifikasi Peralatan2. Berdasarkan kepentingan penggunaannya (criticality

    rating) a. Peralatan vital (vital equipment)

    Peralatan vital adalah peralatan untuk prosesutama pabrik/perusahaan, yang apabila mengalamikegagalan atau kerusakan, akan langsungmengakibatkan terhentinya operasi dan hilangnyaproduksi. Peralatan keselamatan (safety eauipment), yang jika gagal atau tidak berfungsi dapatmenimbulkan bahaya terhadap keselamatan jiamanusia, dapat dimasukkan ke dalam peralatanjenis ini.

  • Klasifikasi Peralatan

    b. Peralatan penting (essential eauipment)Peralatan penting adalah peralatan bantu yang biasanya mempunyai cadangan, dan jikagagal, secara tidak langsung berpengaruhterhadap kehilangan produksi, tetapi jikaberlangsung lebih dari waktu tertentu(misalnya lebih dari 24 jam), akan dapatmenyebabkan hilangnya atau berhentinyaproses produksi. Semua peralatankeselamatan yang tidak dikategorikan dalamperalatan vital, masuk dalam kategori ini.

  • Klasifikasi Peralatan

    c. Peralatan penunjang (support or auxiliary equipment)Yaitu semua peralatan pembantu prosesproduksi yang apabila gagal dalam waktutertentu (misalnya leih dari 71 jam), akanmenyulitkan proses produksi atau produksikerja.

    d. Peralatan operasi (operational equipment)Yaitu semua peralatan lain yang tidak termasukdalam ketiga kategori di atas.

  • Terima KasihNama Dosen