persamaan-diferensial
-
Upload
luqman-hakim -
Category
Documents
-
view
135 -
download
9
description
Transcript of persamaan-diferensial
-
Lenovo G450 | Persamaan Diferensial Biasa STKIP BIM 1
Pertemuan Pertama
P e n u n j a n g A. DIFERENSI
1. Rumus-rumus diferensiasi dari fungsi aljabar
Jika u, v, dan w adalah fungsi-fungsi dari x yang dapat didiferensialkan, maka :
a. d
dx(c) = 0, dimana c = konstanta
b. d
dx(x) = 1
c. d
dx(u + v + ) =
d
dx(u) +
d
dx(v) +
d. d
dx(c u) = c
d
dx(u), dimana c = konstanta
e. d
dx(u . v) = u
d
dx (v) + v
d
dx (u)
f. d
dx(u.v.w) = uv
d
dx(w) + uw
d
dx(v) + vw
d
dx(u)
g. d
dx(
c
u) = c.
d
dx(
1
u) =
c
u2
d
dx(u), dimana u 0, c = konstanta
h. d
dx(
u
c) =
1
c
d
dx(u)
i. d
dx(xn) = n xn-1
j. d
dx(un) = n un-1
d
dx(u)
k. d
dx(
u
v) =
v d
dx(u) u
d
dx(v)
v2
2. Atutan rantai
Jika y = f(u) adalah fungsi dari u yang dapat ddiferensialkan dan u = g(x) adalah
fungsi dari x yang dapat didiferensialkan, maka :
dy
dx=
dy
du .
du
dx
3. Diferensiasi Implisit
Suatu persamaan f(x, y) = 0
Untuk menentukan dy
dx digunakan proses diferensiasi implisit, adapun langkah-
langkahnya :
a. Pandang y sebagai fungsi dari x
b. Diferensialkan persamaan yang diberikan terhadap x
c. Selesaikan hubungan hasilnya untuk dy
dx
Contoh
Diberikan : xy + x2 2 xy + y2 5 = 0
Diferensialkan persamaan ini terhadap x, dengan memandang y sebagai
fungsi dari x
-
Lenovo G450 | Persamaan Diferensial Biasa STKIP BIM 2
Solusi d
dx(xy) +
d
dx(x2) -
d
dx(2 yx) +
d
dx(y2) -
d
dx(5) =
d
dx(0)
xdy
dx + y + 2x 2x
dy
dx - 2y + 2y
dy
dx - 0 = 0
(x 2x + 2y) dy
dx = 2y y 2x
(2y x) dy
dx = y 2x
dy
dx=
y2x
2yx
Apabila diperlukan derivative order yang lebih tinggi maka dy
dx = g (x,y)
didiferensialkan lagi terhadap x, dan selanjutnya gantilah dy
dx menurut
hubungan yang baru diperoleh.
Contoh
Dari contoh di atas : dy
dx=
y2x
2yx
Kemudian
d
dx(
dy
dx) =
d2y
dx2
= d
dx [
y2x
2yx]
= (2yx)[
dy
dx 2] (y2x)[2
dy
dx 1]
(2yx)2
= (2yx)[
y 2x
2y x 2] (y2x)[2
y 2x
2yx 1]
(2yx)2
=
4. Diferensiasi dari fungsi Trigonometri
Jika u adalah fungsi dari x yang dapat didiferensialkan, maka :
a. d
dx(sin u) = cos u
d
dx(u)
b. d
dx(cos u) = - sin u
d
dx(u)
c. d
dx(tan u) = sec2 u
d
dx(u)
d. d
dx(cot u) = - cosec2 u
d
dx(u)
e. d
dx(sec u) = sec u tan u
d
dx(u)
f. d
dx(cosec u) = cosec u cot u
d
dx(u)
5. Diferensiasi dari invers fungsi Trigonometri
Jika u adalah fungsi dari x yang dapat didiferensialkan, maka :
a. d
dx(arc sin u) =
1
1 2
d
dx(u)
b. d
dx(arc cos u) = -
1
1 2
d
dx(u)
c. d
dx(arc tan u) =
1
1 + 2
d
dx(u)
-
Lenovo G450 | Persamaan Diferensial Biasa STKIP BIM 3
d. d
dx(arc cot u) = -
1
1 + 2
d
dx(u)
e. d
dx(arc sec u) =
1
2 1
d
dx(u)
f. d
dx(arc cosec u) =
1
2 1
d
dx(u)
6. Diferensiasi dari fungsi logaritma dan eksponensial
Jika u adalah fungsi dari x yang dapat didiferensialkan, maka :
a. d
dx(alog u) =
1
u alog e
d
dx(u), (a > 0, a 1)
b. d
dx(au) = au ln a
d
dx(u), (a > 0)
c. d
dx(eu) = eu
d
dx(u)
d. d
dx(ln u) =
1
u
d
dx(u)
7. Diferensiasi dari fungsi hiperbolik
Jika u adalah fungsi dari x yang dapat didiferensialkan, maka :
a. d
dx(sinh u) = cosh u
d
dx(u)
b. d
dx(cosh u) = - sinh u
d
dx(u)
c. d
dx(tanh u) = - sech2 u
d
dx(u)
d. d
dx(coth u) = - cosech2 u
d
dx(u)
e. d
dx(sech u) = - sech u tanh u
d
dx(u)
f. d
dx(cosech u) = -cosech u coth u
d
dx(u)
8. Diferensiasi dari invers fungsi hiperbolik
Jika u adalah fungsi dari x yang dapat didiferensialkan, maka :
a. d
dx(sinh-1 u) =
1
1+ u2
d
dx(u)
b. d
dx(cosh-1 u) =
1
u2 1
d
dx(u), (u > 1)
c. d
dx(tanh-1 u) =
1
1 u2
d
dx(u), (u2 < 1)
d. d
dx(coth-1 u) =
1
1 u2
d
dx(u), (u2 > 1)
e. d
dx(sech-1 u) =
1
u1 u2
d
dx(u), (0 < u < 1)
f. d
dx(cosech-1 u) =
1
u1+ u2
d
dx(u), (u 0)
B. INTEGRASI
1. Rumus-rumus integrasi dasar
A d
dx[f(x)]dx = f(x) + c O cosec2 u du = cot u + c
B un du = 1
n + 1 un+1 + c, n 1 P sec u tan u du = sec u + c
-
Lenovo G450 | Persamaan Diferensial Biasa STKIP BIM 4
C (u + v) dx = u dx + v dx Q cosec u cot u du = cosec u + c
D au dx = a u dx, a adalah konstanta R du
a2 u2= arc sin
u
a+ c
E 1
u du = ln|u| + c S
du
a2 u2= arc sin
u
a+ c
F au du = au
ln a + c, a > 0, 1 T
du
uu2 a2=
1
a arc sec
u
a+ c
G eu du = eu + c U
H sin u du = cos u + c V
I cos u du = sin u + c W
J tan u du = ln|sec u| + c X
K cot u du = ln|sin u| + c Y
L sec u du = ln|sec u + tan u| + c Z
M cosec u du = ln|cosec u cot u| + c Aa
N sec2 u du = tan u + c Ab
Ada dua aturan untuk menghitung integral u dv = uv v du, yaitu :
a. Bagian yang dipilih sebagai dv harus siap dapat diintegralkan
b. v du harus tidak lebih rumit daripada u du
2. Integral Trigonometri
Untuk menemukan integral trigonometri digunakan aturan identitas fungsi
trigonometri sebgai berikut :
a. Sin2 x + cos2 x = 1
b. 1 + tan2 x = sec2 x
c. 1 + cot2 = cosec2 x
d. Sin x cos y = [sin (x y) + sin (x + y)]
e. Sin x sin y = [cos (x y) cos (x + y)
f. Cos x cos y = [cos (x y) + cos (x + y)]
g. 1 sin x = cos ( x)
h. Cos(-x) =cos x
i. Sin(-x) = -sin x
Dengan menggunakan aturan identitas di atas dan rumus-rumus integral
didepan, integral trigonometri dapat diselesaikan.
3. Integrasi fungsi pecahan rasional
Suatu fungsi F(x) = f(x)
g(x), dimana f(x) dan g(x) merupakan polynomial, dinamakan
suatu pecahan rasional.
-
Lenovo G450 | Persamaan Diferensial Biasa STKIP BIM 5
Jika derajat dari f(x) adalah lebih besar atau sama dengan derajat dari g(x),
maka F(x) dapat dinyatakan sebagai penjumlahan dari suatu polinomial dan
suatu fungsi pecahan rasional dimana derajat pembilangnya adalah lebih kecil
daripada derajat penyebutnya.
Dari sini, F(x) dx baru dapat dihitung dengan menggunakan rumus-rumus
integrasi yang ada.
Contoh
x3
x2 + 1= x
x
x2 + 1
Maka : x3
x2+ 1 dx = x dx
x
x2+ 1 dx =
1
2 x2
1
2ln|x2 + 1| + c
Jika derajat dari f(x) adalah lebih kecil dari pada derajat g(x), maka ditinjau
tentang keadaan faktor-faktor dari g(x). Ada 4 kemungkinan keadaan faktor-
faktor tersebut :
a) Faktor-faktor linier berbeda
Jika ada n faktor linier dari g(x) yang berbeda, maka : f(x)
g(x)=
A1(a1x+ b1)
+ A2
(a2x+ b2)+ +
An(anx+ bn)
dimana A1, A2, , An adalah
konstanta untuk ditentukan dengan menggunakan aturan kesamaan
koefisien.
b) Jika ada n faktor linier dari g(x) yang sama, maka : f(x)
g(x)=
A1(ax+b)
+ A2
(ax+b)2+ +
An(ax+b)n
dimana A1, A2, , An adalah konstanta
untuk ditentukan dengan menggunakan aturan kesamaan koefisien.
c) Faktor kwadratik irreducible yang berbeda
Jika ada n faktor kwadratik irreducible dari g(x) yang berbeda, maka : f(x)
g(x)=
A1x+ B1
a1x2+ b1x+ c1+
A2x+ B2
a2x2+ b2x+ c2+ +
Anx+ Bn
anx2+ bnx+ cn dimana A1, A2, , An, B1,
B2, , Bn adalah konstanta untuk ditentukan dengan menggunakan aturan
kesamaan koefisien.
d) Jika ada n faktor kwadratik irreducible dari g(x) yang sama, maka : f(x)
g(x)=
A1+ B1
(ax2+ bx+ c)=
A2x+ B2(ax2+ bx+ c)2
+ + Anx+ Bn
(ax2+ bx+ c)n dimana A1, A2, , An, B1, B2,
, Bn adalah konstanta untuk ditentukan dengan menggunakan aturan
kesamaan koefisien.
Apabila faktor-faktor dari g(x) merupakan perpaduan diantara keempat
kemungkinan di atas, maka cara yang dipakai untuk menguraikan ()
()
kedalam jumlahan seperti di atas adalah juga sama tergantung keadaan
faktor-faktornya.
4. Integrasi fungsi irrasional
Untuk mengintegralkan fungsi irrasional dapat melalui dua cara yaitu :
Dibawa ke bentuk rumus-rumus integrasi yang ada
-
Lenovo G450 | Persamaan Diferensial Biasa STKIP BIM 6
Menggunakan substitusi sedemikian sehingga merubah bentuk irrasional
menjadi bentuk rasional
a. Substitusi Trigonometri
Jika integran (fungsi yang akan dicari integralnya)
Berbentuk : 2 22 , a dan b adalah konstanta
Substitusi : =
sin
Didapatkan : 1 2 = a cos z, atau
Substitusi : =
cos
Didapatkan : 1 2 = a sin z
Berbentuk : 2 + 2 2
Substitusi : =
tan
Didapatkan : 1 + 2 = a sec z
Berbentuk : 2 2 2
Substitusi : =
sec
Didapatkan : 2 1 = a tan z
b. Substitusi Alajabar
Jika integran
Berbentuk : +
Substitusi : ax + b = zn
Berbentuk : + + 2
Substitusi :c + bx + x2 = (z x)2
Berbentuk : + 2 = ( + )( )
Substitusi : c + bx x2 = ( + )2z2 atau
c + bx x2 = ( + )2z2
5. Integrasi fungsi sin x dan cos x
Dengan substitusi x = 2 arc tan z, didapatkan bahwa : sin x = 2
1+ 2, cos x =
1 2
1+ 2
dan dx = 2
1+ 2, hubungan itu dapat digambarkan :
Setelah proses integrasi selesai, gunakan z = tan
2, untuk mengembalikan ke
variabel semula.
1 + z2
1 - z2
2z
x
-
Lenovo G450 | Persamaan Diferensial Biasa STKIP BIM 7
6. Integrasi dari fungsi hiperbolik
sinh = cosh +
cos = cosh + = sinh +
= ln cosh +
coth = ln | sinh | +
2 = tanh +
2 = coth +
-
Lenovo G450 | Persamaan Diferensial Biasa STKIP BIM 8
Pertemuan Kedua
Persamaan Diferensial Biasa
A. ORDE (TINGKAT) DAN DEGREE (DERAJAT)
Suatu persamaan diferensial biasa orde n adalah persamaan berbentuk :
F(x, y, y, y, , y(n)) = 0 yang menyatakan hubungan antara perubah bebas x,
perubah tak bebas y(x) dan turunannya yaitu y, y, , y(n).
Jadi suatu persamaan diferensial disebut mempunyai orde (tingkat) n jika
turunan yang tertinggi dalam persamaan diferensial itu adalah turunan ke-n.
Dan suatu persamaan diferensial disebut mempunyai degree (derajat) k jika
turunan yang tertinggi dalam persamaan diferensial itu berderajat K
Contoh.
1. xdy
dx + 5y = 6; orde satu, derajat Satu
2. d3y
dx3+ 4 (
d2y
dx2)
2
+ dy
dx= sin x; orde 3, derajat Satu
3. (d3y
dx3)
2
(d2y
dx2)
3
+ 2xy = 6; orde tiga, derajat dua
B. MENCARI PERSAMAAN DIFERENSIAL
Langkah-langkah mencari persamaan diferensial :
1. Hitunglah banyaknya konstanta sembarang yang ada didalam persamaan
garis lengkung (kurva) yang akan dicari persamaan diferensialnya
2. Hilangkan semua konstanta sembarang itu dengan cara mengeliminasi semua
konstanta sembarang itu
Jika banyaknya konstanta sembarang ada n maka untuk mengeliminasi
semua konstanta sembarang yang ada dibutuhkan n + 1 persamaan.
Untuk mendapatkan n + 1 persamaan, persamaan garis lengkung (kurva)
semula dideferensialkan.
3. Banyaknya konstanta sembarang menunjukkan order tertinggi dalam
persamaan diferensial yang dicari
C. CONTOH
Carilah persamaan diferensial dari himpunan garis lengkung :
1. Y = C e-4x, C adalah konstanta sembarang
2. Y = A sin 3x + B cos 3x, A dan B adalah konstanta sembarang
3. Y = x3 + A x2 + Bx + C; A, B, dan C adalah konstanta sembarang
Solusi
1. Karena hanya ada satu konstanta sembarang C, maka dibutuhkan 2
persamaan untuk mengeliminasi C tersebut dan order tertinggi dari
turunannya adalah satu
Persamaan 1 : y = C e-4x, turunkan terhadap x, diperoleh
Persamaan 2 : y = dy
dx= 4 Ce4x
-
Lenovo G450 | Persamaan Diferensial Biasa STKIP BIM 9
Dari persamaan 1, C = y e4x. Maka persamaan 2 menjadi : dy
dx= 4 y e4xe4x sehingga
dy
dx= 4 y
Jadi persamaan diferensial yang dicari adalah :
dy
dx+ 4y = 0
2. Karena ada 2 konstanta sembarang (A dan B) maka dibutuhkan tiga
persamaan untuk mengeliminasi A dan B serta order tertinggi dari
turunannya adalah dua.
Persamaan 1 : y = A sin 3x + B cos 3x, turunkan terhadap x, diperoleh :
Persamaan 2 : dy
dx = 3A cos 3x 3B sin 3x, turunkan terhadap x, diperoleh :
Persamaan 3 :
= -9A sin 3x 9B cos 3x
Dari persamaan 1 dan 3 didapatkan bahwa d2y
dx2 + 9y = 0
3. Karena ada 3 konstanta sembarang (A, B, dan C)
Maka dibutuhkan empat persamaan untuk mengeliminasi A, B dan C serta
order tertinggi dari turunannya adalah tiga
Persamaan 1 : y = x3 + Ax2 + Bx + C, turunkan terhadap x, diperoleh :
Persamaan 2 : dy
dx = 3x2 + 2Ax + B, turunkan terhadap x, diperoleh :
Persamaan 3 : d2y
dx2 = 6x + 2A, turunkan terhadap x, diperoleh :
Persamaan 4 : d3y
dx3 = 6
Jadilah persamaan diferensial yang dicari adalah d3y
dx3 = 6
D. TUGAS MANDIRI
1. Carilah persamaan diferensial dari r = a(1 cos), jika a adalah konstanta
sembarang
2. Carilah persamaan diferensial dari :
a. Keluarga lingkaran dengan jari-jari r tetap yang berpusat pada sumbu x
(Misal gunakan (x c)2 + y2 = r2 )
b. Keluarga lingkaran dengan jari-jari r berubah (variable) yang berpusat
pada sumbu x (Misal gunakan (x c)2 + y2 = r2 )
c. Semua lingkaran di bidang (Misal gunakan x2 + y2 2Ax 2By + c =
0)
3. Dapatkan persamaan diferensial yang berhubungan dengan fungsi primitive
yang diberikan, dimana A dan B adalah konstanta sembarang :
a. Y = A ex + B
b. x = A sin (y + B)
-
Lenovo G450 | Persamaan Diferensial Biasa STKIP BIM 10
Pertemuan Ketiga, Keempat, dan Kelima
P. D. Biasa
Orde Pertama Derajat Pertama
E. PERSAMAAN DIFERENSIAL VARIABEL-VARIABEL TERPISAH
Bentuk PD : f(x) dx + g(y) dy = 0
Penyelesaian Umum PD adalah :
f(x) dx + g(y) dy = c, c adalah konstanta sembarang
Contoh.
Selesaikan PD berikut : x5 dx + (y + 2)2 dy = 0
Solusi
Karena variabel-variabelnya telah terpisah maka langsung diintegrasikan bagian
demi bagian :
x5 dx + (y + 2)2 dy = 0 1
6x6 +
1
3(y + 2)3 = k
x6 + 2(y + 2)3 = 6k atau x6 + 2(y + 2)3 = c, dimana c = 6k
Penyelesaian umum PD itu adalah x6 + 2(y + 2)3 = c
Cobalah untuk menyelesaikan PD berikut : 9y
+ 4x = 0
F. REDUKSI KE VARIABEL-VARIABEL TERPISAH
Bentuk PD : f1(x) g1(y) dx + f2(x) g2(y) dy = 0
Direduksi dengan faktor integral 1
g1(y)f2(x), menjadi :
f1(x)
f2(x) dx +
g2(y)
g1(y) dy = 0
Karena telah berubah menjadi PD variabel-variabel terpisah maka penyelesaian
umum PD adalah :
f1(x)
f2(x) dx +
g2(y)
g1(y) dy = c, c adalah konstanta sembarang
Contoh.
Selesaikan PD berikut : (1 + 2y) dx + (x 4) dy = 0
Solusi
Faktor integrasi = 1
(1+2)(4) sehingga PD tersebut tereduksi menjadi :
1
(1 + 2y)(x 4)[(1 + 2y)dx + (x 4)dy] = 0
4 +
1+2= 0
4 +
1+2= (gunakan rumus integrasi B.E)
ln |x 4| + ln |1 + 2y| = k
2 ln |x 4| + ln |1 + 2y| = 2k
ln (x 4)2 + ln (1 + 2y) = ln, dimana c = e2k
-
Lenovo G450 | Persamaan Diferensial Biasa STKIP BIM 11
(x 4)2 (1 + 2y) = c
Penyelesaian umum PD adalah (x 4)2 (1 + 2y) = c
Cobalah untuk menyelesaikan PD berikut :
a. xy dx + (1 + x2) dy = 0
b. (xy + x) dx + (xy y) dy = 0
c.
=
G. PERSAMAAN HOMOGEN
Suatu fungsi f(x, y) dikatakan homogen berderajat n jika f(x, y) = n f(x, y)
Pandang bentuk PD : M(x, y) dx + N(x, y) dy = 0
Syarat PD di atas dikatakan homogen jika M(x, y) dan N(x, y) adalah homogen
dan berderajat sama.
Langkah-langkah menentukan penyelesaian umum PD :
1. Gunakan transformasi : y = ux, dy = x du + u dx atau x = uy, dx = y du + u
dy
2. PD homogen tereduksi ke PD variabel-variabel terpisah
3. Gunakan aturan dalam PD variabel-variabel terpisah untuk mendapatkan
solusi umum PD
4. Gantilah u =
, jika menggunakan transformasi y = ux dan u =
, jika
menggunakan transformasi x = uy untuk mendapatkan kembali variabel
semula.
Contoh
Selesaikan PD berikut : 2x dy 2y dx = 2 + 42
Solusi
2x dy 2y dx = 2 + 42
(2y + 2 + 42) dx 2x dy = 0
Periksalah apakah homogen ?
M(x, y) = (2y + x2 + 4y2)
M(x,y) = 2y + 2
x2 + 42
y2
= (2y + x2 + 4y2 ) = . M(x, y)
N(x, y) = -2x
N(x, y) = -2 x = (-2x) = N(x, y)
Jadi PD di atas adalah PD homogen berderajat 1
Transformasi : y = ux, dy = u dx + x du
Bentuk PD berubah menjadi :
(2ux + x2 + 4u2x2) dx 2x(udx + xdu) = 0
x2 + 4u2x2 dx -2x2 du = 0
1 + 4u2 dx -2x2 du = 0
-
Lenovo G450 | Persamaan Diferensial Biasa STKIP BIM 12
Dengan faktor integrasi : 1
21+ 42 PD tereduksi menjadi
1
2 1+ 42 (1 + 42 22 ) = 0
1
2
1+ 42 = 0
Dengan mengintegralkan, diperoleh solusi umum PD variabel-variabel terpisah
1
2
1+ (2)2 =
(Gunakan rumus integrasi B.W)
ln |x| - ln (2u + 1 + 42) = k
ln (2u + 1 + 42) = ln c + ln |x|, dimana c = ek
2u + 1 + 42 = cx
1 + 42 = cx 2u
1 + 4u2 = (cx -2u)2
1 + 4u2 = c2x2 4cxu + 4u2
1 + 4cxu c2x2 = 0
Untuk mendapatkan solusi umum PD homogen, gantilah u dengan
1 + 4cy c2x2 = 0
Penyelesaian umum PD homogen adalah : 1 + 4cy c2x2 = 0
Cobalah untuk menyelesaikan PD berikut :
a. (x + 2y) dx + (2x + 3y) dy = 0 b. (y2 x2) dx + xy dy = 0 c. (x3 + y3) dx + 3xy2 dy = 0
d. (1 + 2ex/y) dx + 2ex/y (1 -
)dy = 0
H. PERSAMAAN DIFERENSIAL DENGAN M(x,y) DAN N(x,y) ADALAH LINIER TETAPI TIDAK HOMOGEN Bentuk PD : (ax + by + c) dx + (px + qy + r) dy = 0 Ada tiga kemungkinan yaitu :
1. a
p=
b
q=
c
r=
Langkah-langkah mendapatkan penyelesaian umum PD
a. Karena a
p=
b
q=
c
r= , maka gunakan transformasi px + qy + r = u, yang
berarti bahwa ax + by + c = u b. Bentuk PD menjadi : u dx + u dy = 0
dx + dy = 0 c. Tereduksi menjadi PD variabel-variabel terpisah d. Penyelesaian PD : dx + dy = c
x + y = c, dimana c adalah konstanta sembarang
2. a
p=
b
q
c
r
Langkah-langkah mendapatkan PD :
a. Gunakan transformasi : px + qy = u, dy = dup dx
q atau dx =
duq dy
p
b. Misalnya a
p=
b
q= , maka ax + by = u
c. Bentuk PD menjadi (u + c) dx + (u + r)(dup dx
q) = 0, atau
-
Lenovo G450 | Persamaan Diferensial Biasa STKIP BIM 13
(u + c)(dup dy
q) +(u + r) dy = 0
d. Tereduksi menjadi PD variabel-variabel terpisah e. Gantilah u = px + qy untuk mendapatkan kembali variabel semula dalam
penyelesaian umum PD.
3. a
p
b
q
Langkah-langkah mendapatkan penyelesaian umum PD : a. Gunakan transformasi :
ax + by + c = u a dx + b dy = du px + qy + r = v p dx + q dy = dv diperoleh :
dx = |du bdv q
|
|a bp q
|=
q du b dv
aq bp
dy = |a dup dv
|
|a bp q
|=
a dv p du
aq bp
b. Bentuk PD menjadi :
u (q du b dv
aq bp) + v (
a dv p du
aq bp) = 0
Karena aq bp 0, maka : (qu pv) du + (av bu) dv = 0 Merupakan PD homogen
c. Selesaikan PD homogen tersebut dengan langkah-langkah yang tertera dalam C
d. Gantilah u dan v dengan transformasi semula untuk mendapatkan kembali variabel semula
Contoh
Selesaikan PD berikut : (2x 5y + 2) dx + (10y 4x 4) dy = 0
Solusi
Dari bentuk PD diperoleh bahwa :
a = 2, b = -5, c = 2, p = -4, q = 10, r = -2, sehingga : a
p=
b
q=
c
r=
1
2
Transformasi : 10y 4x 4 = u, maka 2x 5y + 2 = 1
2 u.
Bentuk PD berubah menjadi :
1
2 u dx + u dy = 0
1
2 dx + dy = 0
1
2 dx + dy = k
1
2 x + y = k
x - 2y = c, dimana (c = -2k)
Penyelesaian umum PD adalah : x 2y = c
Cobalah untuk menyelesaikan PD berikut :
a. (3x + 2y + 1) dx - (3x + 2y - 1) dy = 0
b.
=
++
c. (2x 5y + 3) dx (2x + 4y 6) dy = 0 d. (3y 7x + 7) dx + (7y 3x + 3) dy = 0
-
Lenovo G450 | Persamaan Diferensial Biasa STKIP BIM 14
I. BENTUK PD : y.f(xy) dx + x.g(xy) dy = 0 Langkah-langkah mendapatkan penyelesaian umum PD :
1. Gunakan transformasi : xy = z, y =
, dy =
2
2. Bentuk PD itu tereduksi ke bentuk PD variabel-variabel terpisah 3. Selesaikan PD baru ini dan gantilah z = xy untuk mendapatkan kembali
variabel semula Contoh Selesaikan PD berikut : (xy2 + y) dx + (x2y x) dy = a Solusi Bentuk PD di atas dapat ditulis dalam bentuk PD y(xy + 1) dx + x(xy 1) dy = 0 Transformasi z = xy
y = z
x, dy =
x dzz dx
x2
Bentuk PD tereduksi menjadi :
z
x (z + 1) dx + x (z 1) (
x dzz dx
x2) = 0
(z2 + z z2 + z) dx + x(z 1) dz = 0 2z dx + x(z 1) dz = 0
Dengan faktor integrasi 1
xz, PD tereduksi menjadi PD variabel-variabel terpisah :
2
x dx +
z1
z dz = 0
2
x dx + (1
1
z) dz = 0
Dengan mengintegralkan bagian demi bagian akan diperoleh solusi umum PD variabel-variabel terpisah
21
dx + dz -
1
dz = k
2 ln |x| + z ln |z| = k
ln 2
= ln c1 e-z
x2 = z c1 e-z Gantilah z dengan yx untuk mendapatkan solusi umum PD semula
x2 = yxc1 e-xy
y = cx exy, dimana c = 1
1
Penyelesaian umum PD adalah y = cx exy Cobalah untuk menyelesaikan PD berikut :
a. Y(1 + 2xy) dx + x(1 xy) dy = 0 b. (xy2 + y) dx + (x + x2y + x3y2) dy = 0
J. PERSAMAAN DIFERENSIAL EKSAK
Bentuk PD : M(x, y) dx + N(x, y) dy = 0 dikatakan PD eksak jika
=
mempunyai penyelesaian umum f(x, y) = c. Langkah-langkah menemukan suatu fungsi f(x, y)
1. Perhatikan bahwa : f
x = M(x, y) dan
f
y = N(x, y)
2. Integrasikan M(x, y) terhadap x dengan y tetap. f
xdx = M(x, y)dx
F(x, y) =M(x, y) dx + y Dimana y adalah fungsi sembarang dari y saja
-
Lenovo G450 | Persamaan Diferensial Biasa STKIP BIM 15
3. Fungsi f(x, y) dalam langkah ke 2, didiferensialkan parsial terhadap y diperoleh ; f
y=
y [ M(x, y)dx] +
d
dy
4. Karena f
y = N(x, y) maka :
d
dy= N(x, y)
y [ M(x, y)dx] dari sini (y)
dapat diperoleh
5. (y) yang baru saja diperoleh disubstitusikan ke f(x, y) dalam langkah ke 2. Dengan deminkian f(x, y) = c diperoleh
Catatan Dari langkah ke 2 dapat diintegrasikan N(x, y) terhadap y dengan x tetap. Langkah selanjutnya adalah sama, hanya peranan x diganti y (atau sebaliknya) Contoh Selesaikan PD berikut : (x2 y) dx x dy = 0 Solusi
M = (x2 y),
= 1
N = -x,
= 1
Karena
= 1 =
maka PD eksak
F(x, y) = c
Karena
= M maka f(x, y) = x (x2 y) dx =
1
33 - yx + (y)
Dimana (y) adalah fungsi sembarang dari y saja. [x berarti integral terhadap x dengan y tetap] Langkah selanjutnya, mencari (y), dengan cara mendeferensialkan parsial
terhadap y dan diperoleh :
- x +
(y)
Karena
= N, maka x +
(y) = -x
(y) = 0
(y) = k (konstanta)
Sehingga f(x, y) = 1
33 - yx + k
= c
Penyelesaian umum PD eksak ini adalah 1
33 - yx = c
Cobalah untuk menyelesaikan PD berikut :
a. (x2 + y2) dx + 2 xy dy = 0 b. (2x + ey) dx + x ey dy = 0 c. (x + y cos x) dx + sin x dy = 0 d. (x + y + 1) dx (y x + 3) dy = 0 e. (2x + 3y + 4) dx + (3x + 4y + 5) dy = 0
K. REDUKSI KE PERSAMAAN DIFERENSIAL EKSAK Jika M(x, y) dx + N(x, y) dy = 0 adalah persamaan tidak eksak dan dapat ditemukan suatu fungsi (x, y) sedemikian sehingga PD : (x, y) [M(x, y) dx + N(x, y) dy] = 0 merupakan PD eksak maka fungsi (x, y) dinamakan faktor integrasi dari PD di atas.
-
Lenovo G450 | Persamaan Diferensial Biasa STKIP BIM 16
Ada beberapa jenis factor integrasi antara lain :
1. Jika
= f(x) suatu fungsi dari x saja, maka ef(x) dx adalah suatu faktor
integrasi PD itu.
2. Jika
= - g(y) suatu fungsi dari g saja, maka eg(y) dy adalah suatu
factor integrasi dari PD itu. 3. Jika M(x, y) dx + N(x, y) dy = 0 merupakan PD homogen dan xM + yN 0,
maka 1
+ adalah suatu faktor integrasi PD tersebut.
4. Jika M(x, y) dx + N(x, y) dy = 0 dapat ditulis didalam bentuk y f(xy) dx + x
g(xy) dy = 0 dimana f(xy) g(xy), maka 1
adalah suatu faktor integrasi
PD itu. 5. Persamaan xp yq (my dx + nx dy) + xr ys (uy dx + vxd y) = 0 dimana p, q, r,
s, m, n, u, v, adalah konstanta dan mv nu 0 mempunyai faktor integrasi berbentuk .
6. Faktor integrasi yang lain biasanya ditentukan dengan cara mencoba-coba sedemikian sehingga pada kelompok bagian tertentu dapat menjadi diferensial eksak. Misalnya
Kelompok bagian Factor integrasi Diferensial eksak
(x dy y dx) 1
2
2= (
)
(x dy y dx) 1
2
2= (
)
Dan seterusnya Langkah-langkah mendapatkan penyelesaian umum PD 1. Periksa dahulu apakah PD nya merupakan PD eksak. Kalau merupakan PD
eksak pakailah langkah J. Kalau bukan merupakan PD eksak, carilah faktor integrasi yang cocok agar PD semula dapat tereduksi ke PD eksak
2. Apabila faktor integrasi yang cocok tersebut adalah salah satu dari jenis 1 jenis 4, maka pakailah langkah J untuk menentukan penyelesaian umum PD
3. Apabila menggunakan faktor integrasi jenis 5, maka ada prosedur tersendiri yaitu mencari diferensial eksak dari kelompok bagian pertama dan kedua
untuk mendapatkan harga dan Faktor integrasi yang diperoleh yaitu setelah dan disubstitusikan pada akan mereduksi PD semula (tidak eksak) menjadi PD eksak. Gunakan langkah J
4. Apabila menggunakan faktor integrasi coba-coba, maka tidak ada prosedur tertentu hanya pada dasarnya PD semula menjadi lebih sederhana dan mudah diselesaikan.
Contoh Selesaikan PD berikut : (2y x3) dx + x dy = 0 Solusi
M = 2y x3 ,
= 2
N = x,
= 1
Karena
maka merupakan PD tidak eksak
Selanjutnya mencari faktor integrasi yang dapat meredaksi PD tidak eksak menjadi PD eksak
-
Lenovo G450 | Persamaan Diferensial Biasa STKIP BIM 17
M
y
N
x
N =
21
=
1
= f(x) maka factor integrasinya adalah e
1
dx = eln|x| = x
Selanjutnya PD semula tereduksi menjadi x[(2y x3) dx + x dy] = 0 (2xy x4) dx + x2 dy = 0 Dari persamaan ini, berarti bahwa :
M = 2xy x4,
= 2
N = x2,
= 2
Karena
=
, maka PD yang telah tereduksi ini merupakan PD eksak.
Untuk mendapatkan solusi umum PD ini dapat digunakan langkah J F(x, y) = c
Karena
= M maka f(x, y) = x (2xy x4) dx
= x2y - 1
5x5 + (y)
Fungsi (y) dicari dengan mendeferensialkan parsil fungsi f(x, y) ini terhadap y
= 2 +
()
Karena
= maka x2 +
() = x2
() = 0
() = k (konstanta)
Sehingga f(x, y) = x2y - 1
5x5 + k
c Solusi umum PD eksak ini adalah merupakan solusi umum PD semula yang direduksi ke PD eksak
Penyelesaian umum PD semula adalah x2y - 1
5x5 = c
L. PERSAMAAN DIFERENSIAL LINIER ORDE PERTAMA
Bentuk PD :
+ y P(x) = Q(x)
Persamaan ini mempunyai factor integrasi ep(x) dx Penyelesaian umum PD ini adalah : y e p(x) dx = Q(x) ep(x) dx dx + c Langkah-langkah mendapatkan penyelesaian umum PD : 1. Tentukan factor integrasi 2. Dapatkan penyelesaian umum PD dengan melakukan integrasi pada ruas
kanan dari bentuk penyelesaian umum PD di atas. Contoh
Selesaikan PD berikut :
+ y = 2 + 2x
Solusi Dari sini : P(x) = 1, Q(x) = 2 + 2x Factor integrasi ep(x) dx = edx = ex Solusi umum PD linier orde satu ini adalah : Y . ex = (2 + 2x) ex dx = 2ex dx + 2 xex dx (gunakan rumus integrasi) = 2 ex + 2[xex - ex dx] = 2 ex + 2 xex 2ex + c = 2x ex + c y = (2x ex + c) e-x
Penyelesaian umum PD adalah : y = 2x + c e-x
-
Lenovo G450 | Persamaan Diferensial Biasa STKIP BIM 18
M. PERSAMAAN DIFERENSIAL BERNOULLI N. TRAYEKTORI O. TUGAS MANDIRI
Carilah persamaan diferensial dari himpunan garis lengkung : 4. Y = C e-4x, C adalah konstanta sembarang 5. Y = A sin 3x + B cos 3x, A dan B adalah konstanta sembarang 6. Y = x3 + A x2 + Bx + C; A, B, dan C adalah konstanta sembarang Solusi 4. Karena hanya ada satu konstanta sembarang C, maka dibutuhkan 2
persamaan untuk mengeliminasi C tersebut dan order tertinggi dari turunannya adalah satu Persamaan 1 : y = C e-4x, turunkan terhadap x, diperoleh
Persamaan 2 : y = dy
dx= 4 Ce4x
Dari persamaan 1, C = y e4x. Maka persamaan 2 menjadi : dy
dx= 4 y e4xe4x sehingga
dy
dx= 4 y
Jadi persamaan diferensial yang dicari adalah : dy
dx+ 4y = 0
5. Karena ada 2 konstanta sembarang (A dan B) maka dibutuhkan tiga persamaan
untuk mengeliminasi A dan B serta order tertinggi dari turunannya adalah dua. Persamaan 1 : y = A sin 3x + B cos 3x, turunkan terhadap x, diperoleh :
Persamaan 2 : dy
dx = 3A cos 3x 3B sin 3x, turunkan terhadap x, diperoleh :
Persamaan 3 :
= -9A sin 3x 9B cos 3x
Dari persamaan 1 dan 3 didapatkan bahwa d2y
dx2 + 9y = 0
6. Karena ada 3 konstanta sembarang (A, B, dan C) Maka dibutuhkan empat persamaan untuk mengeliminasi A, B dan C serta order tertinggi dari turunannya adalah tiga Persamaan 1 : y = x3 + Ax2 + Bx + C, turunkan terhadap x, diperoleh :
Persamaan 2 : dy
dx = 3x2 + 2Ax + B, turunkan terhadap x, diperoleh :
Persamaan 3 : d2y
dx2 = 6x + 2A, turunkan terhadap x, diperoleh :
Persamaan 4 : d3y
dx3 = 6
Jadilah persamaan diferensial yang dicari adalah d3y
dx3 = 6
P. TUGAS MANDIRI 4. Carilah persamaan diferensial dari r = a(1 cos), jika a adalah konstanta
sembarang 5. Carilah persamaan diferensial dari :
d. Keluarga lingkaran dengan jari-jari r tetap yang berpusat pada sumbu x (Misal gunakan (x c)2 + y2 = r2 )
e. Keluarga lingkaran dengan jari-jari r berubah (variable) yang berpusat pada sumbu x (Misal gunakan (x c)2 + y2 = r2 )
f. Semua lingkaran di bidang (Misal gunakan x2 + y2 2Ax 2By + c = 0) 6. Dapatkan persamaan diferensial yang berhubungan dengan fungsi primitive yang
diberikan, dimana A dan B adalah konstanta sembarang : c. Y = A ex + B d. X = A sin (y + B)
-
Lenovo G450 | Persamaan Diferensial Biasa STKIP BIM 19