Persahabatan Warisan Rasulullah SAW

6
Persahabatan, Warisan Rasulullah Mungkin kita tidak sadar, bahwa satu-satunya manusia di dunia ini yang amat sangat menjaga persahabatan dan sangat mencintai para sahabatnya adalah Nabi besar Muhammad saw. Dalam sejarahnya, kita bisa melihat betapa cintanya Rasulullah kepada para sahabatnya dan begitu pula sebaliknya. Dalam lembaran sejarah, selalu tercatat dalam tinta emas satu persatu sahabat Rasulullah, dalam setiap hadist, selalu saja menyertakan nama para sahabat nabi, hal ini justru menjadi sebuah kehormatan tersendiri bagi para sahabat Nabi karena mereka dipercaya oleh Nabi dan para pengikutnya sebagai periwayat hadis dan penentu tingkat ke-shohih-an sebuah hadist. Pada akhirnya wajar saja, bahwa para sahabat Nabi menjadi deretan nama-nama yang sangat dikenal dalam sejarah Islam selain nama Muhammad saw. Dari sini kita bisa belajar dari Rasulullah bagaimana beliau mampu menjaga persahabatannya. Beberapa hadis dibawah ini bisa menggambarkan bagaimana Rasulullah menjaga tali persahabatan yang salah satunya dengan cara memberikan penghormatan setinggi-tingginya kepada para sahabat beliau yang begitu indah dan tak mampu digambarkan dalam kisah-kisah persahabatan lainnya. Hadis riwayat Abu Said Al-Khudri ra.: Bahwa Rasulullah saw. pada satu hari berada di atas mimbar lalu beliau bersabda: Ada seorang hamba yang diberikan pilihan oleh Allah, antara Allah akan memberinya kemewahan dunia atau memberi sesuatu yang ada di sisi-Nya.

Transcript of Persahabatan Warisan Rasulullah SAW

Page 1: Persahabatan Warisan Rasulullah SAW

Persahabatan, Warisan   Rasulullah

Mungkin kita tidak sadar, bahwa satu-satunya manusia di dunia ini yang amat sangat

menjaga persahabatan dan sangat mencintai para sahabatnya adalah Nabi besar Muhammad

saw. Dalam sejarahnya, kita bisa melihat betapa cintanya Rasulullah kepada para sahabatnya

dan begitu pula sebaliknya. Dalam lembaran sejarah, selalu tercatat dalam tinta emas satu

persatu sahabat Rasulullah, dalam setiap hadist, selalu saja menyertakan nama para sahabat

nabi, hal ini justru menjadi sebuah kehormatan tersendiri bagi para sahabat Nabi karena

mereka dipercaya oleh Nabi dan para pengikutnya sebagai periwayat hadis dan penentu

tingkat ke-shohih-an sebuah hadist. Pada akhirnya wajar saja, bahwa para sahabat Nabi

menjadi deretan nama-nama yang sangat dikenal dalam sejarah Islam selain nama

Muhammad saw. Dari sini kita bisa belajar dari Rasulullah bagaimana beliau mampu

menjaga persahabatannya. Beberapa hadis dibawah ini bisa menggambarkan bagaimana

Rasulullah menjaga tali persahabatan yang salah satunya dengan cara memberikan

penghormatan setinggi-tingginya kepada para sahabat beliau yang begitu indah dan tak

mampu digambarkan dalam kisah-kisah persahabatan lainnya.

Hadis riwayat Abu Said Al-Khudri ra.:

Bahwa Rasulullah saw. pada satu hari berada di atas mimbar lalu beliau bersabda: Ada

seorang hamba yang diberikan pilihan oleh Allah, antara Allah akan memberinya

kemewahan dunia atau memberi sesuatu yang ada di sisi-Nya. Ternyata hamba itu memilih

sesuatu yang ada di sisi-Nya. Setelah itu Abu Bakar tampak menangis kemudian berkata:

Kami bersedia menebus engkau dengan bapak dan ibu kami. Abu Said Al- Khudri ra.

mengatakan: Rasulullah saw. lah hamba yang telah diberikan pilihan itu. Dan Abu Bakar

sendiri yang memberitahukan hal itu kepada kami. Selanjutnya Rasulullah saw. bersabda:

Sesungguhnya orang yang paling setia kepadaku baik dalam hartanya maupun dalam

persahabatannya adalah Abu Bakar. Kalau saja aku boleh mengangkat seorang khalil

(kekasih), niscaya aku akan memilih Abu Bakar sebagai kekasih. Akan tetapi dia adalah

saudaraku di dalam Islam. Sungguh tidak akan diciptakan pada mesjid ini sebuah pintu kecil

pun kecuali hal itu memang milik Abu Bakar. (Shahih Muslim)

Page 2: Persahabatan Warisan Rasulullah SAW

Hadis riwayat Abu Hurairah ra.:

Dari Rasulullah saw. beliau bersabda: Ketika tidur, tiba-tiba aku bermimpi melihat diriku

berada di dalam surga dan menyaksikan seorang wanita sedang berwudu di samping sebuah

istana. Aku lalu bertanya: Milik siapakah istana ini? Mereka menjawab: Milik Umar bin

Khathab. Tiba-tiba saja aku teringat akan kecemburuan Umar. Maka aku pun pergi

meninggalkan tempat itu. Lebih lanjut Abu Hurairah ra. mengatakan: Mendengar itu

seketika Umar menangis sedang kami semua berada di majlis tersebut bersama Rasulullah

saw. kemudian Umar berkata: Demi Allah, wahai Rasulullah, apakah kepada engkau aku

cemburu?. (Shahih Muslim)

Hadis riwayat Saad bin Abu Waqqash ra.,:

Rasulullah saw. berkata kepada Ali bin Abu Thalib: Sesungguhnya kedudukanmu terhadapku

adalah seperti kedudukan Harun terhadap Musa, hanya saja tidak ada seorang nabi pun

sesudahku. (Shahih Muslim)

Hadis riwayat Ali bin Abu Thalib ra.,:

Rasulullah saw. tidak pernah berkata dengan menyebut kedua orang tuanya kepada seorang

pun kecuali kepada Saad bin Malik karena pada perang Uhud, Rasulullah saw. pernah

berkata kepadanya: Tebusanmu ayah dan ibuku, panahlah!. (Shahih Muslim)

Yang ingin dikemukakan disini adalah, bagaimana dengan kita sebagai pengikut

Muhammad saw? Rasulullah telah memberikan ketauladanan yang luar biasa bagaimana ia

menjaga persahabatan yang begitu manis, tidak ada pengakhiran persahabatan dengan

permusuhan, yang ada justru kecintaan yang Abadi, sampai-sampai kecintaan Rasulullah

kepada sahabatnya digambarkan hingga di surga kelak, tidak ada tangisan para sahabat selain

tangisan kecintaan mereka kepada Rasulullah saw. dan kitapun secara tidak sadar seringkali

mendo’akan para sahabat Rasulullah, apakah ini wujud dari kecintaan kita pula terhadap para

sahabat Nabi? Subhanallah…. .inilah kecintaan yang tidak pernah ada habisnya hingga

kiamat kelak. Persahabatan adalah tali pertemanan yang tidak hanya sekedar teman biasa, ia

adalah tempat untuk saling mengisi satu dengan yang lain, tempat menumpahkan segala

kegembiraan maupun keluh kesah kita, susah senang dirasakan bersama, bagaikan satu jiwa

Page 3: Persahabatan Warisan Rasulullah SAW

yang tidak mampu dipisahkan oleh sang waktu. Persahabatan, seringkali membuat kita

begitu bahagia dan juga mampu membuat kita menangis, bahagia melihat keberhasilan dan

keberuntungan sahabat kita, menangis sedih bila sahabat kita ditimpa musibah apalagi

berpisah untuk selama-lamanya. Persahabatan, bukanlah dibangun atas dasar berlomba-

lomba menjadi yang terbaik dari sahabat kita, tapi yang ada adalah saling mengisi

kekurangan satu dengan yang lain. Inilah contoh Rasulullah dalam menjalin tali

persahabatan.

Hadis riwayat Ibnu Umar ra.:

Bahwa Rasulullah saw. bersabda: Seorang muslim itu adalah saudara muslim lainnya, dia

tidak boleh menzaliminya dan menghinakannya. Barang siapa yang membantu keperluan

saudaranya, maka Allah akan memenuhi keperluannya. Barang siapa yang melapangkan

satu kesusahan seorang muslim, maka Allah akan melapangkan satu kesusahan di antara

kesusahan-kesusahan hari kiamat nanti. Dan barang siapa yang menutupi aib seorang

muslim, maka Allah akan menutupi aibnya pada hari kiamat. (Shahih Muslim)

Persahabatan, adalah warisan Rasulullah yang seharusnya mampu kita jaga, sunnah

yang telah Rasulullah ajarkan agar ini bisa menjadi tradisi umat Islam. Bukan permusuhan

dan peperangan yang Rasulullah inginkan dari umatnya, tapi justru semangat kekeluargaan.

Persahabatan dan kecintaan terhadap sesama yang menjadi jalan yang harus diambil oleh

umat Islam, inilah inti “kedamaian” yang terjadi dalam masa-masa perjuangan Rasulullah

saw. Rasulullah justru sangat mengecam perilaku yang bertolak belakang dari persahabatan

sebagaimana dalam hadisnya:

Hadis riwayat Anas bin Malik ra.:

Bahwa Rasulullah saw. bersabda: Janganlah kamu saling membenci, saling mendengki dan

saling bermusuhan, tetapi jadilah kamu hamba-hamba Allah yang bersaudara. Tidak halal

seorang muslim mendiamkan (tidak menyapa) saudaranya lebih dari tiga hari. (Shahih

Muslim)

Hadis riwayat Abu Hurairah ra.:

Bahwa Rasulullah saw. bersabda: Hindarilah oleh kamu sekalian berburuk sangka karena

buruk sangka adalah ucapan yang paling dusta. Janganlah kamu sekalian saling memata-

Page 4: Persahabatan Warisan Rasulullah SAW

matai yang lain, janganlah saling mencari-cari aib yang lain, janganlah kamu saling

bersaing (kemegahan dunia), janganlah kamu saling mendengki dan janganlah kamu saling

membenci dan janganlah kamu saling bermusuhan tetapi jadilah hamba-hamba Allah yang

bersaudara. (Shahih Muslim)

Begitu indahnya ajaran ini bila kita mencoba mengamalkannya, betapa tidak, Islam

hadir dari tangan Rasul yang begitu menjauhi permusuhan, kedengkian dan kedustaan, Islam

hadir dari tangan Rasul yang sangat menjaga sebuah persahabatan dan sangat memuliakan

para sahabatnya, kita sebagai pengikutnya sudah seharusnya menjaga tradisi Rasulullah ini.

Ada sedikit kasus masa lalu tentang pertemanan yang ingin sedikit dibagi disini, ada beberapa

orang manusia yang dipertemukan oleh takdir Allah, pertemuan antar insan manusia yang

begitu unik, pertemuan ini menghasilkan sebuah pertemanan yang awalnya mereka anggap

begitu indah, satu dengan yang lain saling belajar dari kelebihan temannya dan saling

menutupi kekurangan temannya, dan begitu kompak dalam setiap aktifitas keseharian.

Melihat pertemanan yang kemudian menjadi sebuah persahabatan membuat orang lain

merasa iri dan merasa ingin seperti mereka. Mereka melihat begitu indahnya persahabatan

tersebut, saat mereka yang bersahabat tersebut sama-sama susah dalam mencukupi kebutuhan

hariannya, mereka begitu kompak untuk bekerjasama agar kebutuhan hariannya dapat

tercukupi bersama-sama, tidak hanya itu, sosok-sosok manusia yang bersahabat tersebut tidak

terasa menjadi sosok-sosok individu yang begitu menonjol diantara orang lain, masing-

masing dilihat oleh orang lain memiliki kelebihan yang berbeda-beda dan mampu disatukan

dalam sebuah persahabatan, lantas kemudian, orang sekitarnya melihat kemenonjolan

mereka adalah karena kekuatan mereka membangun prestasi bersama, bukan prestasi

individu mereka, nilai persahabatan sangat tinggi disini. Begitu terbayang oleh kita dimasa

lalu tentang mereka, manusia-manusia yang bersahabat ini mampu bereksplorasi bersama

untuk membangun masa depan mereka, satu dengan yang lain bersahutan untuk saling

memberikan masukan yang sangat berarti sehingga diantara mereka mampu membangun

optimisme tentang masa depan mereka…subhanallah.

Sumber: Kumpulan kisah islami