Perpindahan kalor

15
PERPINDAHAN KALOR DISUSUN OLEH : AMELIA KHOMEY KELAS : 7G

description

Materi perpindahan kalor untuk mata pelajaran fisika kelas 7

Transcript of Perpindahan kalor

Page 1: Perpindahan kalor

PERPINDAHAN KALOR

DISUSUN OLEH : AMELIA KHOMEYKELAS : 7G

Page 2: Perpindahan kalor

Perpindahan kalor

Kalor merupakan salah satu bentuk energi yang dapat berpindah dari suatu tempat ke tempat yang lain, secara alami kalor berpindah dari benda yang bersuhu tinggi ke benda yang bersuhu rendah. Terdapat tiga cara perpindahan kalor, yaitu: 1. Konduksi2. Konveksi3. Radiasi

Pada artikel ini akan dijelaskan lebih lanjut tentang perpindahan kalor.

Page 3: Perpindahan kalor

1. Perpindahan Kalor secara Konduksi

Adalah perpindahan kalor melalui suatu zat tanpa memindahkan partikel-partikel zat tersebut.

Perpindahan kalor melalui suatu zat tanpa di sertai perpindahan partikel zat tersebut dinamakan konduksi. Zat yang dapat menghatarkan kalor dengan baik disebut konduktor, sedangkan penghantar panas yang buruk disebut isolator.

Pada umumnya, benda logam, seperti besi, alumunium, tembaga, dan kuningan merupakan konduktor, sedangkan benda selain logam, seperti kaca, kayu, plastic, udara, dan air merupakan isolator.

Page 4: Perpindahan kalor

• Jika ujung A sebatang logam berikut dipanaskan diatas nyala api, maka ujung lain (B) darii logam itu akan menjadi panas. Hal itu menunjukan bahwa kalor berpindah melalui batang logam itu dari bagian yang panas ke bagian yang lebih dingin (dari A ke B). ujung A logam menjadi panas karena partikel partikel pada ujung A bergerak dengan energy yang sangat tinggi. Partikel partikel pada ujung A menumbuk partikel yang ada di sebelah dan terus menerus bertumbuhan dengan partikel di sebelahnya hingga partikel di ujung B memiliki suhu yang lebih tinggi.

B

A

Page 5: Perpindahan kalor

2. Perpindahan Kalor secara Konveksi

adalah perpindahan kalor yang diikuti oleh perpindahan partikel-partikel zatnya. Partikel akan bergetar dan bergerak apabila mendapat panas. Pertikel akan bergerak dari bagian yang lebih panas ke bagian yang kurang panas, artinya partikel bergerak saat zat mendapat panas. Perpindahan kalor secara konveksi terjadi pada zat cair dan gas.

Kamu dapat memahami peristiwa konveksi, antara lain: 1) Pada zat cair karena perbedaan massa jenis zat, misal system pemanasan air, sistem aliran air panas.2) Pada zat gas karena perbedaan tekanan udara, misal terjadinya angin darat dan angin laut, sistem ventilasi udara, untuk mendapatkan udara yang lebih dingin dalam ruangan dipasang AC atau kipas angin, dan cerobong asap pabrik.

Page 6: Perpindahan kalor

• Konveksi pada Zat CairGambar berikut ini meperlihatkan terjadinya konveksi di dalam zat cair. . Air dipanaskan akan memuai sehingga massa jenisnya berkurang. Karena massa jenisnya berkurang, air bergerak naik. Tempatnya digantikan oleh air yang bersuhu lebih rendah, bergerak turun karena massa jenisnya lebih besar. Gerakan atau aliran air itu.

Gambar 0.1 Gambar 0.2

Page 7: Perpindahan kalor

Dari gambar0.1 dapat disimpulkan bahwa, aliran di dalam gelas disebabkan karena perbedaan massa jenis zat. Air yang menyentuh bagian bawah gelas kimia tersebut dipanasi dengan cara konduksi. Akibat air menerima kalor, maka air akan memuai dan menjadi kurang rapat. Air yang lebih rapat pada bagian atas itu turun mendorong air panas menuju ke atas. Gerakan ini menimbulkan arus konveksi. Pada bagian zat cair yang dipanaskan akan memiliki massa. Konveksi pada zat cair jenis menurun sehingga mengalir naik ke atas. Pada bagian tepi zat cair yang dipanaskan konveksi yang terjadi seperti ditunjukkan pada gambar di bawah ini.

Pada bagian tengah zat cair yang dipanaskan, konveksi yang terjadi seperti ditunjukkan pada gambar0.2.

Page 8: Perpindahan kalor

• Konveksi pada GasKonveksi pada gas, seperti udara, terjadi

ketika udara panas naik, dan udara yang lebih dingin turun. Terjadinya konveksi pada udara dapar diamati dengan menggunakan alat seperti pada gambar di bawah ini. apabila lilin dalam kotak dinyalakan, maka udara disekitar lilin terpanaskan sehingga naik melalui cerobong. Tempatnya diganti oleh udara dingin yang masuk melalui cerobong satunya lagi. Keadaan tersebut terus terjadi sehingga terjadi aliran udara.

Page 9: Perpindahan kalor

Peristiwa konveksi kalor melalui penghantar gas sama dengan konveksi kalor melalui penghantar air. Kegiatan tersebut juga dapat digunakan untuk menjelaskan prinsip terjadinya angin darat dan angin laut.*Angin darat

Angin darat terjadi pada malam hari dan berhembus dari darat ke laut. Hal ini terjadi karena pada malam hari udara di atas laut lebih panas dari udara di atas darat, sehingga udara di atas laut naik diganti udara di atas darat. Maka terjadilah aliran udara dari darat ke laut. Angin darat dimanfaatkan oleh para nelayan menuju ke laut untuk menangkap ikan

Angin darat

Page 10: Perpindahan kalor

*Angin LautAngin laut terjadi pada siang

hari dan berhembus dari laut ke darat. Hal ini terjadi karena pada siang hari udara di atas darat lebih panas dari udara di atas laut, sehingga udara di atas darat naik diganti udara di atas laut. Maka terjadilah aliran udara dari laut ke darat. Angin laut dimanfaatkan oleh nelayan untuk kembali ke darat atau pantai setelah menangkap ikan.

Angin Laut

Page 11: Perpindahan kalor

3. Perpindahan kalor Radiasi Pada siang hari cuaca cerah, kamu dapat merasakan panasnya

sinar matahari. Mengapa panas matahari terasa olehmu, padahal letak matahari sangat jauh dan terdapat ruang hampa udara diantara bumi dan matahari? Ternyata, kalor pun dapat berpindah tanpa melalui zat perantara atau penghantar. Perpindahan kalor tanpa melalui perantara disebut radiasi (pancaran).

Besarnya radiasi kalor yang dipancarkan ataupun yang diserap oleh suatu benda bergantung pada warna benda. Benda-benda berwarna terang merupakan penyerap sekaligus pemancar kalor yang buruk, sedangkan benda-benda berwarna gelap merupakan penyerap sekaligus pemancar kalor yang baik. Itulah sebabnya mengapa tubuh kita terasa lebih cepat panas, apabila memakai baju hitam di siang hari. Warna hitam merupakan warna gelap, penyerap kalor yang baik, sehingga lebih cepat menyerap kalor yang dipancarkan matahari.

Page 12: Perpindahan kalor

Contoh gambar radiasi

Page 13: Perpindahan kalor

• 4. Aplikasi konsep perpindahan Kalor

Dalam kehidupan sehari hari, konsep perpindahan kalor tersebut dimanfaatkan dalam alat alat, seperti thermos, setrika, dll.

Pada saat kita mendidihkakn air, berarti kita memperoleh air panas. Bagaiamankah caranya agar air panas itu tetap panas? Kamu pasti akan memasukanya kedalam thermos. Thermos merupakan salah satu alat pengurung kalor. Bagaimankah penjelasnya?

Tutup thermos terbuat dari bahan isolator, seperti gabus, untuk mencegah perpindahan kalor secara konduksi, karena gabus merupakan konduktor yang buruk. Dengan demikian air dalam thermos tatatp panas.

Setrika juga dibuat dengan konsep perpindahan kalor prinsip kerja dari setrika adalah mengubah energy listrik menjadi energy kalor. Panas yang dihasilkan kemudian dikonduksikan pada lempeng besi pada bagian alas setrikakaren a besi meripakan konduktor yang baik. Bagian pegangan setrika terbuat dari bahan isolator seperti plastic atau kayu agar tidak terjadi perpindahan kalor agar pegangan tetap dingin.

Aplikasi ini dapat dilihat dari contoh gambar berikut ini.

Page 14: Perpindahan kalor

Struktur termos

Page 15: Perpindahan kalor

Terima kasih, karena dengan ini saya dapat menyelesaikan artikel ini dengan baik dan benar. Mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata.