PERPAJAKAN

14
PERPAJAKAN Pajak Penghasilan (Pph 23) M-6 1 Tony Soebijono

description

PERPAJAKAN. P ajak Penghasilan (Pph 23) M-6. JENIS PAJAK. PENERIMA PENGHASILAN. PEMBERI PENGHASILAN. PPh PSL 21: Pekerjaan, Jasa, Kegiatan. WPDN: WP BADAN WPOP YG DITUNJUK ( PAK PANDA *). WPOP DN. PPh PSL 23: Modal. WPOP & BDN DN. PPh PSL 23: Jasa dan Kegiatan. WP BDN DN. - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of PERPAJAKAN

Page 1: PERPAJAKAN

PERPAJAKAN

Pajak Penghasilan (Pph 23)M-6

1Tony Soebijono

Page 2: PERPAJAKAN

PEMBERI PENGHASILAN

PENERIMA PENGHASILAN

JENIS PAJAK

PPh PSL 21:Pekerjaan, Jasa, KegiatanWPDN:

• WP BADAN

• WPOP YGDITUNJUK

(PAK PANDA*)

WPOP DN

PPh PSL 23:Modal

WPOP & BDN DN

PPh PSL 23:Jasa dan Kegiatan

WP BDN DN

PPh PSL 26:Pekerj, Modal, Keg, Jasa

WPOP & BDNLN

Badan Tertentu

PPh Psl 22Impor, Pembayaran,

Penjualan

WPOP & BDN DN

WPOP & BDN DN

Page 3: PERPAJAKAN

Pph pasal 23 (UU 36 tahun 2008 ayat 1- 4)

(1) Atas penghasilan tersebut di bawah ini dengan nama dan dalam bentuk apa pun yang dibayarkan, disediakan untuk dibayarkan, atau telah jatuh tempo pembayarannya oleh badan pemerintah, subjek pajak badan dalam negeri, penyelenggara kegiatan, bentuk usaha tetap, atau perwakilan perusahaan luar negeri lainnya kepada Wajib Pajak dalam negeri atau bentuk usaha tetap, dipotong pajak oleh pihak yang wajib membayarkan:

• sebesar 15% (lima belas persen) dari jumlah bruto atas: – dividen sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) huruf g;– bunga sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) huruf f;– royalti; dan– hadiah, penghargaan, bonus, dan sejenisnya selain yang telah dipotong Pajak Penghasilan

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 ayat (1) huruf e;

• sebesar 2% (dua persen) dari jumlah bruto atas: – sewa dan penghasilan lain sehubungan dengan penggunaan harta, kecuali sewa dan penghasilan

lain sehubungan dengan penggunaan harta yang telah dikenai Pajak Penghasilan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (2); dan

– imbalan sehubungan dengan jasa teknik, jasa manajemen, jasa konstruksi, jasa konsultan, dan jasa lain selain jasa yang telah dipotong Pajak Penghasilan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21.

Tony Soebijono 3

Page 4: PERPAJAKAN

TARIF & DASAR PEMOTONGAN

• DEVIDEN• BUNGA TERMASUK PREMIUM• DISKONTO• IMBALAN SEHUBUNGAN JAMINAN

PENGEMBALIAN UANG• ROYALTI• HADIAH DAN PENGHARGAAN

SEHUBUNGAN KEGIATAN SELAIN YANG TELAH DIPOTONG PPH PASAL 21

• BUNGA SIMPANAN YANG TELAH DIBAYARKAN OLEH KOPERASI (BERSIFAT FINAL)

• SEWA DAN PENGHASILAN LAIN SEHUBUNGAN DENGAN PENGGUNAAN HARTA

• IMBALAN : JASA TEKNIK, JASA MANAJEMEN, JASA KONSULTAN

• JASA LAIN YANG DITETAPKAN DIRJEN PAJAK SELAIN JASA YANG TELAH DIPOTONG PPh PASAL 21

TARIF 15 %

PENGHASILAN BRUTO TARIF 2 %

Page 5: PERPAJAKAN

(1a)Dalam hal Wajib Pajak yang menerima atau memperoleh penghasilan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak, besarnya tarif pemotongan adalah lebih tinggi 100% (seratus persen) daripada tarif sebagaimana dimaksud pada ayat (1).

(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai jenis jasa lain sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c angka 2 diatur dengan atau berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan.

(3)Orang pribadi sebagai Wajib Pajak dalam negeri dapat ditunjuk oleh Direktur Jenderal Pajak untuk memotong pajak sebagaimana dimaksud pada ayat (1).

Tony Soebijono 5

Pph pasal 23 (UU 36 tahun 2008 ayat 1- 4)

Page 6: PERPAJAKAN

PEMOTONG PAJAK

• BADAN PEMERINTAH• SUBYEK PAJAK BADAN DALAM NEGERI• BENTUK USAHA TETAP• PERWAKILAN PERUSAHAAN DALAM NEGERI LAINNYA

• ORANG PRIBADI SEBAGAI WAJIB PAJAK TERTENTU YANG DITUNJUK OLEH DIRJEN PAJAK (KPP)

• AKUNTAN, ARSITEK, NOTARIS, PPAT (KECUALI PPAT CAMAT, PENGACARA, KONSULTAN YANG MELAKUKAN PEKERJAAN BEBAS

• ORANG PRIBADI YANG MENJALANKAN USAHA YANG MENYELENGGARAKAN PEMBUKUAN UNTUK PEMBAYARAN BERUPA SEWA

Page 7: PERPAJAKAN

(4)Pemotongan pajak sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak dilakukan atas:• penghasilan yang dibayar atau terutang kepada bank;• sewa yang dibayarkan atau terutang sehubungan dengan sewa guna usaha dengan hak opsi;• dividen sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (3) huruf f dan dividen yang diterima oleh

orang pribadi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 ayat (2c);• bagian laba sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (3) huruf i;• sisa hasil usaha koperasi yang dibayarkan oleh koperasi kepada anggotanya;• penghasilan yang dibayar atau terutang kepada badan usaha atas jasa keuangan yang

berfungsi sebagai penyalur pinjaman dan/atau pembiayaan yang diatur dengan Peraturan Menteri Keuangan.

Tony Soebijono 7

Pph pasal 23 (UU 36 tahun 2008 ayat 1- 4)

Page 8: PERPAJAKAN

DIVIDEN

Merupakan Bagian Laba yang Diperoleh Pemegang Saham atau pemegang polis asuransi, atau SHU Koperasi kpd anggota.

1. Pengertian Sangat Luas, Dalam Bentuk Apapun.2. UU Pajak Dapat Menetapkan adanya Dividen

Terselubung. 3. Bagian laba yang dibayarkan kepada karyawan

bukan dividen.

Tidak Boleh Dibiayakan Di PPh Badan

Page 9: PERPAJAKAN

Beberapa Bentuk Dividen sbgmn. penjelasan Psl 4 ayat 1 (g)

1. Pembayaran kembali karena likwidasi yang melebihi jumlah modal disetor.

2. Pemberian Saham bonus tanpa penyetoran. Termasuk saham bonus dari kapitalisasi agio.

3. Pembayaran kembali modal disetor, jika dalam tahun-tahun lampau diperoleh keuntungan, kecuali sbg akibat pengecilan modal dasar yang dilakukan secara sah.

4. Pengeluaran perusahaan untuk keperluan pribadi pemegang saham yang dibebankan sebagai biaya perusahaan.

Dividen Terselubung:Pembayaran Bunga Pinjaman Kepada Pemegang Saham Yang melebihi kewajaran

Page 10: PERPAJAKAN

DIVIDEN Psl. 4(3) Huruf f

YANG DITERIMA OLEH

• PERSEROAN TERBATAS• BADAN USAHA MILIK NEGARA• BADAN USAHA MILIK DAERAH

KOPERAS I

DENGAN SYARAT:

1. KEPEMILIKAN SAHAM MIN. 25%2. MEMPUNYAI USAHA AKTIF DILUAR KEPEMILIKAN SAHAM

BERASAL DARI CADANGAN LABA DITAHAN

BUKAN OBJEK PAJAKTIDAK DIPOTONG PPH 23

Page 11: PERPAJAKAN

PENGENAAN PPh Pasal 23ATAS DIVIDEN

BELUMTbk

(Go Public)

SUDAHTbk

(Go Public)

TERHUTANG SAAT PENENTUAN HAK (RECORDING DATE)

TERHUTANG SAAT DIUMUMKANRUPS

WPDN BADAN DG.SYARAT ttt. TIDAK TERUTANG PAJAK WP ORANG PRIBADI DN TERUTANG PAJAK 15 %

WP LUAR NEGERI TERUTANG PAJAK 20 %

PAJAK PENGHASILAN TIDAK BOLEHDITANGGUNG PEMBERI DEVIDEN

PEMBERI DEVIDEN MENERBITKAN BUKTI POTONGDAN MENYETORKAN PAJAK TGL 10 BULAN BERIKUT

Page 12: PERPAJAKAN

Contoh soal

PT. mbulet abadi membayarkan deviden kepada ibu cindy pada bulan Maret 2012 sebesar Rp. 20.000.000,-

Maka Pph pasal 23 yang dipotong oleh PT. mbulet abadi adalah:

Pph pasal 23 = 15% x bruto

15% x Rp. 20.000.000,- = Rp. 3.000.000,-

Tony Soebijono 12

Page 13: PERPAJAKAN

Contoh SoalContoh SoalKAP Arliana Fadli memberikan jasa Pemeriksaan Akuntansi (Audit) kepada PT. KAP Arliana Fadli memberikan jasa Pemeriksaan Akuntansi (Audit) kepada PT.

Mbulet abadiMbulet abadi. Nilai kontrak kegiatan pemeriksaan ini adalah sebesar Rp. . Nilai kontrak kegiatan pemeriksaan ini adalah sebesar Rp. 100.000.000. Untuk kegiatan pemeriksaan ini KAP 100.000.000. Untuk kegiatan pemeriksaan ini KAP Arliana Fadli Arliana Fadli mengeluarkan biaya-biaya sebagai berikut :mengeluarkan biaya-biaya sebagai berikut :– Biaya Transportasi dan Akomodasi Biaya Transportasi dan Akomodasi : Rp. 10.000.000: Rp. 10.000.000– Biaya AdministrasiBiaya Administrasi : Rp. 5.000.000: Rp. 5.000.000– FEE Akuntan/Tenaga PelaksanaFEE Akuntan/Tenaga Pelaksana : Rp. 35.000.000: Rp. 35.000.000– Biaya lainnyaBiaya lainnya : Rp. 5.000.000: Rp. 5.000.000

1.1. Berapakah Penerimaan Bersih KAP Arliana Fadli setelah dikurangi biaya-Berapakah Penerimaan Bersih KAP Arliana Fadli setelah dikurangi biaya-biaya dan pajak ?biaya dan pajak ?

Pph pasal 23 = 15% x perkiraan penghasilan netto x bruto

Page 14: PERPAJAKAN

• thx