Pernyataan Pers. Peringatan Hari Air Dunia Tahun 2013.

4

Click here to load reader

Transcript of Pernyataan Pers. Peringatan Hari Air Dunia Tahun 2013.

Page 1: Pernyataan Pers. Peringatan Hari Air Dunia Tahun 2013.

Untuk Penerbitan Segera

Perayaan Hari Air Sedunia 2013: Gotong Royong Peduli Air

Jakarta, 22 Maret 2013 – Dengan semangat gotong royong, Institusi pemerintah, badan PBB, swasta,

dan komunitas bekerjasama dalam kampanye peduli air untuk merayakan Hari Air Sedunia yang jatuh

pada tanggal 22 Maret setiap tahunnya. Perayaan ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran akan

pentingnya pengelolaan air yang berkelanjutan melalui beragam kegiatan seperti pelatihan untuk

komunitas, pameran edukasi, perlombaan dan pertunjukkan musik. Perayaan puncak dari Hari Air

Sedunia ini akan diadakan di Gedung Sekretariat Gerakan Ciliwung Bersih, organisasi masyarakat yang

memfasilitasi kerja sama lintas pelaku di Sungai Ciliwung dari hulu ke hilir.

Peringatan Hari Air Sedunia, yang diselenggarakan berkat kerjasama Gerakan Ciliwung Bersih (GCB),

United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) dan Indonesia Global

Compact Network (IGCN) – kelompok kerja Indonesia Water Mandate, secara resmi dibuka melalui

acara dialog dengan tema “Tantangan dan Solusi Permasalahan Air untuk Agenda Pasca 2015” pada

tanggal 18 Maret, yang kemudian diikuti dengan rangkaian aktivitas pada tanggal 21-22 Maret. Selama

dua hari ini, peringatan Hari Air Sedunia dimeriahkan oleh pameran edukasi air, pelatihan kesiapsiagaan

banjir untuk ibu-ibu, anak-anak dan masyarakat, aktivitas permainan bertemakan air untuk anak-anak,

perlombaan, pertunjukkan musik, dan dialog antar komunitas peduli sungai dari Jakarta, Surabaya,

Jogjakarta, Bandung, Bogor, Depok, dan lain-lain.

Mengomentari acara ini, Prof. Dr Hubert Gijzen, Direktur UNESCO Jakarta, Kantor Regional untuk Asia

Pasifik bidang Ilmu Pengetahuan, mengatakan:

"Air adalah kehidupan! Tanpa air harapan hidup manusia akan menyusut menjadi hanya beberapa hari

saja. Namun bila dilihat dari cara kita mengelola air, tampaknya air selalu menjadi salah satu sumber

daya yang kurang dihargai di bumi. Oleh karena itu, Hari Air Dunia tahun ini mengajak semua pihak

untuk menjalin kerjasama dan kemitraan untuk menghadapi tantangan air di abad ke-21".

Erna Witoelar, Ketua Dewan Pembina GCB mengatakan:

“Hari Air Sedunia merupakan momentum yang tepat bagi kita semua untuk bergotong-royong melihat

ke lingkungan di sekitar kita. Kita perlu meningkatkan apa saja yang sudah dan bisa kita lakukan untuk

melindungi keberadaan sumber air, melalui kemitraan dengan sektor lain. Khususnya bagi masyarakat

sekitar Sungai Ciliwung, perlu berjejaring dengan komunitas sungai lain dalam upayanya melindungi

sungai serta mendorong adanya agen perubahan di komunitas mereka.”

Page 2: Pernyataan Pers. Peringatan Hari Air Dunia Tahun 2013.

Kerja sama lintas pelaku ini juga didukung oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Kementerian Pekerjaan

Umum, Kementerian Lingkungan Hidup, Asia Pulp & Paper (APP), PAM JAYA, PALYJA, Aetra, Nestlé

Indonesia, Unilever, Express Group, SmartFM, Green Radio, Martina Berto, Coca-Cola Amatil Indonesia,

Danone Aqua, Palang Merah Indonesia, PPM Manajemen.

Y.W Junardy, Presiden IGCN dalam peringatan hari Air Sedunia 2013 mengatakan:

“Kerja sama multi-sektor dalam kegiatan ini menunjukkan bahwa seluruh elemen masyarakat memiliki

peranan masing-masing dalam membantu mengatasi tantangan global mengenai pengelolaan air.

Melalui Global Compact, kami mengajak para industri lainnya untuk turut berpartisipasi di dalam

kegiatan kolaborasi peduli air kedepannya, demi masyarakat kita yang lebih baik.”

Masih dalam semangat gotong royong peduli air, deklarasi pembentukan Forum Air Jakarta (FAJ)

“Bersama untuk Keterjaminan Air” juga diluncurkan tepat pada peringatan hari Air Sedunia hari ini.

Tujuan dari dibentuknya FAJ ini adalah untuk menyediakan forum diskusi bagi semua pemangku

kepentingan untuk mencari solusi dan inisiatif-inisitatif lain dalam mengatasi masalah terkait

ketersediaan air minum di Jakarta. Peluncuran forum ini difasilitasi oleh Air Minum dan Penyehatan

Lingkungan (AMPL) dengan menggandeng berbagai pemangku kepentingan utama pelayanan air minum

di DKI Jakarta.

Acara puncak perayaan Hari Air Sedunia ini adalah talkshow "Solusi Air Berbasis Masyarakat" yang

menampilkan Menteri Pekerjaan Umum, Ir. Djoko Kirmanto dan Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo,

beserta Y.W Junardy, Presiden IGCN dan Peni Susanti, Ketua Pengurus GCB, yang dipandu presenter Prita

Laura. Sementara itu juga terlihat hadir dalam acara ini; Prof. Dr. Hubert Gijzen, Direktur UNESCO

Jakarta, Kantor Regional untuk Asia Pasifik bidang Ilmu Pengetahuan, Direktur Jenderal SDA,

Kementerian Pekerjaan Umum, tokoh-tokoh komunitas masyarakat peduli sungai Ciliwung dari hulu ke

hilir dan sungai-sungai lain yang melalui DKI; sungai Brantas, sungai Gajahwong, sungai Cikapundung,

sungai Cisadane, dan lain-lain, serta tokoh-tokoh dunia usaha dan pakar air yang juga memeriahkan

dialog lintas pelaku (multistakeholder) ini.

Bertepatan dengan peringatan hari Air Sedunia 2013, sektor swasta yang tergabung dalam kelompok

kerja Indonesia Water Mandate, IGCN, didukung oleh seluruh institusi dalam kerja sama untuk acara ini,

juga mengajak masyarakat untuk berkomitmen terhadap “Jakarta Water Cooperation”. Salah satu

komitmen yang diserukan adalah membuat sebanyak mungkin lubang resapan biopori selama satu

tahun ke depan, di Indonesia, dimulai dari target 10.000 lubang di kota Jakarta. Lubang resapan biopori

merupakan solusi alternatif yang bisa dilakukan untuk mengurangi genangan air dan memperbesar daya

tampung tanah terhadap air hujan. Solusi ini sangat cocok untuk kawasan Jakarta yang padat penduduk

dengan sedikit ruang terbuka hijau sehingga minim daerah resapan air.

##SELESAI##

Page 3: Pernyataan Pers. Peringatan Hari Air Dunia Tahun 2013.

Untuk informasi lebih lanjut atau meminta komentar, silahkan hubungi:

United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO)

Eva Mia Siska

E: [email protected]

Sekretariat Indonesia Global Compact Network (IGCN)

Satrio Anindito

E: [email protected]

T: +6287876252165

Tentang Gerakan Ciliwung Bersih (GCB):

Gerakan Ciliwung Bersih (GCB) yang didirikan tahun 1989, adalah gerakan masyarakat pertama yang

menggalang aksi bersama lintas pelaku (stakeholder) untuk meningkatkan kepedulian semua pihak akan

permasalahan Sungai Ciliwung. Pada awalnya pendirian GCB bertujuan mendukung Program Kali Bersih

(Prokasih) pemerintah, khususnya di Ciliwung dan ketika itu mempunyai fungsi antara lain menggalang

persatuan dan musyawarah untuk pengembangan, perencanaan, pemeliharaan dan kebersihan daerah

aliran sungai (terutama) Ciliwung; serta koordinasi kerja sama dan saling berbagi informasi antar pihak-

pihak swasta, perguruan tinggi, LSM, dan lain-lain dalam pelaksanaan berbagai aksi bersama.

GCB didirikan oleh 52 institusi antara lain Kementerian Negara Lingkungan Hidup, Pemerintah Daerah

DKI Jakarta, beberapa perguruan tinggi yang dimotori oleh Universitas Indonesia, beberapa kelompok

masyarakat dan pencinta alam yang dimotori oleh WALHI dan Dana Mitra Lingkungan, serta beberapa

swasta yang digerakkan oleh PT Matari dan PAM Jaya.

Pada awal 2012, GCB mulai kembali berkiprah antara lain melalui revitalisasi institusi dan jejaring serta

penggalangan sumber daya. Dengan bertambahnya gerakan-gerakan masyarakat peduli Ciliwung, maka

dilakukan reposisi GCB, yang kini lebih banyak menjadi fasilitator dan menjembatani berbagai pelaku,

dengan terus membangun kepercayaan (trust building), mulai mengembangkan Ciliwung Center, dan

mulai mengembangkan jejaring dengan berbagai pihak menuju Teluk Jakarta Bersih.

Tentang UNESCO Jakarta:

Kantor UNESCO di Jakarta bekerja sebagai laboratorium ide dan ‘standard-setter’, menyebarkan dan

berbagi informasi dan pengetahuan, dan mempromosikan kemitraan internasional, di bidang

pendidikan, ilmu pengetahuan, budaya dan komunikasi di kawasan Asia dan Pasifik. Kantor ini bekerja

untuk merefleksikan peran UNESCO sebagai katalis untuk perubahan dengan memperkuat kapasitas

masyarakat.

Page 4: Pernyataan Pers. Peringatan Hari Air Dunia Tahun 2013.

Kantor UNESCO di Jakarta mencakup dua dimensi yaitu:

Sebagai Kantor Cluster, mewakili UNESCO di Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, Filipina, dan Timor

Leste dalam semua bidang kompetensi UNESCO: Pendidikan, Kebudayaan, Ilmu Sosial dan Manusia,

Komunikasi dan Informasi dan Ilmu Pengetahuan (Science).

Sebagai Biro Regional untuk Ilmu Pengetahuan (Science), mewakili Asia dan Pasifik, melalui program-

program Air Bersih, Lingkungan, Lautan, Ilmu Pengetahuan Dasar dan Ilmu Teknik, Ilmu Bumi, dan Zona

Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil.

Tentang Indonesia Global Compact Network – Indonesia Water Mandate Working Group

(IGCN-IWMWG):

United Nations Global Compact (UNGC) adalah sebuah organisasi yang dibentuk oleh PBB di tahun 2000

oleh Kofi Annan, yang saat itu menjabat sebagai Sekretaris Jenderal PBB. Di Indonesia, organisasi ini

dinamakan Indonesia Global Compact Network (IGCN), dimana bertujuan untuk menjadi agen

perubahan dalam membantu Indonesia untuk menjadi negara yang menghormati hak asasi manusia,

kompetisi gerakan buruh, konservasi lingkungan, dan praktek bisnis yang etis.

Kelompok kerja Indonesia Water Mandate dibentuk untuk membantu penandatangan CEO Water

Mandate PBB dalam mematuhi prinsip-prinsip CEO Water Mandate PBB dan untuk mendorong kegiatan

bersama dalam mengatasi masalah air di Indonesia. Sebagai bagian dari kegiatan kolaboratif, Kelompok

kerja Indonesia Water Mandate mengadakan kampanye "Selamatkan Air”, untuk meningkatkan

kesadaran akan tingkat kebutuhan dan pentingnya konservasi air. Kampanye ini terdiri dari seminar,

diskusi dan laporan pengembangan seputar kebijakan air, pengungkapan air, praktik terbaik dan

kegiatan kolaboratif dengan instansi pemerintah terkait, badan PBB, LSM, akademisi, komunitas dan

sektor swasta lainnya.