Pernikahan Beda Agama

10
Kata Pengantar Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga kami dapat menyusun makalah ini tepat pada waktunya. Makalah ini membahas Pernikahan antara orang islam dengan orang bukan islam. Dalam penyusunan makalah ini, kami banyak mendapat tantangan dan hambatan akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa teratasi. Oleh karena itu kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.Semoga bantuannya mendapat balasan yang setimpal dari Tuhan Yang Maha Esa. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk penyusunan maupun materinya.Kritik konstruktif dari pembaca sangat kami harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya. Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita sekalian. Bandung, 10 Mei 2014 1

Transcript of Pernikahan Beda Agama

Page 1: Pernikahan Beda Agama

Kata Pengantar

Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat limpahan

Rahmat dan Karunia-Nya sehingga kami dapat menyusun makalah ini tepat pada waktunya.

Makalah ini membahas Pernikahan antara orang islam dengan orang bukan islam.

Dalam penyusunan makalah ini, kami banyak mendapat tantangan dan hambatan akan

tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa teratasi. Oleh karena itu kami

mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu

dalam penyusunan makalah ini.Semoga bantuannya mendapat balasan yang setimpal dari Tuhan

Yang Maha Esa.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk

penyusunan maupun materinya.Kritik konstruktif dari pembaca sangat kami harapkan untuk

penyempurnaan makalah selanjutnya.

Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita sekalian.

Bandung, 10 Mei 2014

Penyusun

1

Page 2: Pernikahan Beda Agama

Daftar Isi

Kata Pengantar………………………………………………………………………………… 1

Daftar Isi…………………………………………………………………………………..…… 2

Bab I

Pendahuluan

Latar belakang…………………………………………………………………………………. 3

Tujuan…………………………………………………………………………………………. 3

Rumusan masalah……………………………………………………………………………… 3

Bab II

Pernikahan antara orang islam dengan orang non islam…………………………………….… 4

Bab III

Penutup

Kesimpulan……………………………………………………………………………………. 7

Daftar Pustaka……………………………………………………………………..…………... 8

2

Page 3: Pernikahan Beda Agama

LATAR BELAKANG

Hukum pernikahan beda agama, atau biasa juga dikenal dengan pernikahan lintas agama. Selalu

menjadi polemik yang cukup kontroversial dalam masyarakat, khususnya negara yang memiliki

berbagai macam penduduk dengan agama yang berbeda-beda.

Indonesia merupakan negara mayoritas muslim terbanyak di seluruh dunia, namun tetap saja

sering muncul pertanyaan menyangkut perihal pernikahan. Bolehkah seorang muslim menikahi

seorang yang non muslim jika boleh, bagaimana islam menyikapi hal tersebut?

TUJUAN

Mengetahui hukum pernikahan berbeda agama.

RUMUSAN MASALAH

1. Hukum menikah beda agama dalam islam.

3

Page 4: Pernikahan Beda Agama

PERKAWINAN ANTARA ORANG ISLAM DENGAN ORANG BUKAN

ISLAM

Mengenai masalah ini islam telah menetapkan ketentuan berikut :

a. Perkawinan antara seorang islam dengan seorang wanita Ahlul Kitab (beragama Kristen atau Yahudi), diperbolehkan. Ketentuan hokum ini berdasarkan:

1) Firman Allah surat al-Maidah ayat 6:Artinya:Dan dihalalkan mengawini wanita yang menjaga kehormatan diantara wanita beriman dan wanita yang menjaga kehormatan diantara orang-orang yang diberi al-Kitab sebelum kamu.

2) Sunnah Nabi Muhammad, ialah Nabi pernahkawin dengan Maria (Maria al-Qibtiyah) yang masih beragama Kristen pada waktu dikawini.

Hikmah diperbolehkan perkawinan seorang lelaki Muslim dengan wanita Kristen/Yahudi antara lain ialah:

Pada hakikatnya agama Kristen dan Yahudi itu satu rumpun dengan agama Islam, karena sama-sama agama Allah yang berdasarkan ajaran tauhid (monoteisme), tetapi kemudian terjadi perubahan/penyelewengan/penyimpangan dari ajaran yang murni pada agama kristen dan yahudi; antara lain doktrin Trinitas pada agama kristen. Karena pada hakikatnya ke tiga agama tersebut agama tauhid yang mengajarkan pengabdian manusia kepada Allah, maka kalau seorang wanita kristen/yahudi menjadi istri seorang muslim yang baik, yang taat pada ajaran agamanya, dapat diharapkan atas kesadaran dan kemauannya sendiri masuk islam, karena ia dapat menyaksikan dan merasakan kebaikan dan kesempurnaan ajaran agama islam, setelah ia hidup di tengah-tengah keluarga islam. Sebab agama islam mempunyai penuntun/pedoman hidup yang lengkap, mudah/praktis, fleksibel, demokratis, menghargai dan menjunjung tinggi kedudukan wanita/istri didalam keluarga/masyarakat dan negara, toleransi terhadap agama dan kepercayaan lain yang hidup di masyarakat, dan menghargai hak asasi manusia terutama kebebasan beragama serta ajaran-ajaran yang rationable.

Fakta menunjukan bahwa tidak sedikit wanita barat dan wanita timur yang beragama kristen yang kawin dengan pria muslim yang baik, yang taat pada ajaran agamanya, dapat terbuka hatinya dan dengan kesadarannya sendiri si istri masuk agama islam. Tetapi apabila pemuda muslim itu belum kuat iman dan islamnya (islam abangan), seharusnya ia tidak berani kawin dengan pemudi kristen/yahudi yang militan, karena ia dapat terseret kepada agama istrinya.hal ini sesuai dengan taktik dan strategi organisasi gereja dengan program kristenisasi, yang sering menggunakan cara-cara yang melanggar hak asasi manusia dan kode etik penyebaran agama (paksaan terang-terangan/terselubung, tekanan/ancaman, bujukan dengan pemberian bantuan uang, materil dan sebagainya).

4

Page 5: Pernikahan Beda Agama

b. Perkawinan antara seorang wanita islam dengan pria kristen/yahudi tidak dibenarkan oleh islam, sebab dikhawatirkan wanita islam kehilangan kebebasan/kemerdekaan menjalankan agamanya dan kemudian terseret pada agama suaminya. Demikian pula anak-anak yang lahir dari hasil perkawinannya dikhawatirkan akan mengikuti agama bapaknya, karena bapak sebagai kepala keluarga mempunyai kekuasaan dan pengaruh terhadap anak-anak melebihi ibunya. Dalam hal ini, fakta sejarah menunjukan, bahwa tiada suatu agama dan suatu ideologi dimuka bumi ini (terutama ideologi komunisme/marxismez) yang memberikan kebebasan beragama, seperti agama islam.

Dalam hal ini, Allah dalam al-Quran surat an-Nisa ayat 141 berfirman:

Artinya:

Dan Allah sekali-kali tidak akan memberi jalan kepada orang-orang kafir untuk melenyapkan orang-orang yang beriman.

Dan surat al-BAqarah ayat 120:

Artinya:

Orang yahudi dan nasrani tidak akan senang kepada kamu, hingga kamu mengikuti agama mereka.

Umat islam hendaknya selalu berhati-hati dan waspada terhadap tipu muslihat orang-orang kafir, termasuk orang kristen dan yahudi, yang selalu berusaha melenyapkan islam dan umatnya dengan berbagai cara. Hendaknya umat islam tidak memberi jalan/kesempatan kepada mereka untuk mencapai maksudnya. Misalnya denagn jalan perkawinan antara seorang wanita islam dengan pria non muslim.

c. Perkawinan antara orang islam dengan orang musyrik (mempersatukan Tuhan). Yang dimaksud dengan “Musyrik” ialah orang kafir selain Ahlul Kitab, termasuk Ateis, Animis dan Politeis. Hikmah dilarangnya perkawinan ini, karena antara orang islam dan orang musyrik, terdapat perbedaan yang jauh sekali tentang pedoman dan filsafat hidupnya. Sebab orang islam percaya kepada Allah sebagai pencipta alam semesta, percaya kepada para nabi, kitab-kitab suci, malaikat, dan percaya kepada takdir dan hari kiamat; sedangkan orang musyrik tidak percaya pada semua itu. Kepercayaannya penuh khurafat dan irasional. Disamping itu, orang-orang yang tidak beragama (musyrik) itu anti agama dan selalu berusaha mengajak orang yang telah beragama untuk meninggalkan agamanya dan kemudian mengikuti “kepercayaan” mereka yang masih primitif itu. Itulah sebabnya Allah melarang perkawinan antara orang islam dengan orang musyrik dengan firmannya dalam surat al-Baqarah ayat 221:Artinya:

5

Page 6: Pernikahan Beda Agama

Janganlah kamu mengawini wanita musyrik, sebelum mereka beriman; sesungguhnya wanita budak yang mukmin lebih baik dari wanita musyrik, walaupun dia menarik hatimu. Janganlah kamu mengawinkan orang-orang musyrik dengan wanita-wanita mukmin sebelum mereka beriman; sesungguhnya budak yang mukmin lebih baik daripada orang musyrik, walaupun dia menarik hatimu. Mereka mengajak ke neraka, sedang Allah mengajak ke surga dan ampunan dengan izinnya.

6

Page 7: Pernikahan Beda Agama

KESIMPULAN

Seorang laki-laki muslim boleh menikahi perempuan yang bukan non muslim selama perempuan itu menganut agama samawi, apabila lelaki muslim menikahi perempuan non muslim yang bukan agama samawi, maka hukumnya haram.

Sedangkan bagi perempuan muslim diharamkan baginya untuk menikah dengan laki-laki yang tidak seiman.

7

Page 8: Pernikahan Beda Agama

DAFTAR PUSTAKA

Prof. Drs. H. Masjfuk Zuhdi. Studi Islam, Jilid III: Muamalah. PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.

8