Permasalahan Dalam Pelaksanaan Anggaran BUN Bagian Transfer ...
Transcript of Permasalahan Dalam Pelaksanaan Anggaran BUN Bagian Transfer ...
Permasalahan Dalam Pelaksanaan Anggaran BUN
Bagian Transfer ke Daerah dan Dana Desa (BA 999.05)
Disampaikan pada:
WORKSHOP PENGAWASAN PELAKSANAAN ANGGARAN BUN BA TRANSFER KE DAERAH DAN DANA DESA (BA 999.05) OLEH APIPJakarta, 20 Desember 2016
AGENDA
2
Overview Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD)
Perkembangan Anggaran TKDD
Beberapa Permasalahan dalam Pelaksanaan Anggaran
TKDD
Hal-hal yang perlu mendapat perhatian terkait dengan
Pengawasan terhadap Pelaksanaan Anggaran TKDD
INTEGRITAS ▪ PROFESIONALISME ▪ SINERGI ▪ PELAYANAN ▪ KESEMPURNAAN
Daerah
APBD
Pendapatan Asli Daerah
Dana Desentralisasi
Dana Perimbangan (DAU, DBH, DAK, & Dana Transfer Lainnya) UU Nomor 33 Tahun 2004
Dana Otsus dan Penyesuaian, Dana Keistimewaan DIY, dan DID UU APBN & UU Organik
Lain-lain Pendapatan Daerah
Penerimaan Pembiayaan Daerah
Dana Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan PP Nomor 37 Tahun 2008
Desa
APB-Desa
Pendapatan Asli Desa
Alokasi APBN (Dana Desa), min. 10% dari & di luar ATD
Alokasi Dana Desa, min. 10% dari Dana Perimbangan Kabupaten/Kota
Bagi Hasil PDRD Kabupaten/Kota, min. 10%
Bantuan dari APBD Provinsi dan Kabupaten/Kota
Lain-lain Pendapatan Desa
Penerimaan Pembiayaan Desa
Dana Tugas Pembantuan
4
PERKEMBANGAN TRANSFER KE DAERAH
5
No UraianTahun Anggaran
APBN –P 2013
APBN-P 2014
APBN-P 2015 APBN-P 2016 APBN 2017
1 Anggaran Belanja Negara 1.726,2 T 1.876 T 1.984 T 2.082,9 T 1.984 T
2 Anggaran BelanjaPemerintah Pusat
1.196,83 T 1.280,4 T 1.319,5 T 1.306,7 T 1.315,5 T
Belanja KL 619,5 T 614,4 T 807,7 T 767,8 T 763,6 T
Belanja Non KL 577,3 T 665,9 T 511,8 T 538,8 T 551,9 T
3 Anggaran Transfer keDaerah dan Dana Desa
529,36 T 596,5 TNaik 12,68%
664,6 TNaik 11,42%
776,2 TNaik 16,79%
764,9 TTurun 1,46%
DBH 102.69 T 117.66 T 110.05 T 109.1 T 92,8 T
DAU 311.13 T 341.21 T 352.88 T 385.3 T 410,8 T
DAK 31.69 T 33.00 T 58.82 T 211.0 T 173,4 T
Dana Transfer Lainnya 83.83 T 104.62 T 122.07 T 23,8 T 27.8 T
Dana Desa 20,76 T 46,98 T 60,0 T
5
BEBERAPA PERMASALAHAN DAN RISIKO DALAM PELAKSANAAN ANGGARAN TKDD
Penetapan APBD terlambatPelaksanaan Anggaran terlambat
Pengelolaan TKDD belum efektif, efisien, dan akuntabel mempengaruhi Opini BPKterhadap LKPD
Porsi Belanja Pegawai relatif masih terlalu besar dibandingkan Belanja Modal bisamencapai 90% dari DAU
Duplikasi Pembiayaan DAK, Dekon/TP, Dana Desa
Realisasi Penyerapan Anggaran menumpuk pada akhir Tahun Anggaran (terutamaBelanja Modal)
Idle Cash (Anggaran yang belum diserap) disimpan dalam bentuk Deposito/Giro dengantingkat bunga yang diperjanjikan secara tidak transparan
Penggunaan TKDD porsi earmarked (yang telah ditentukan penggunaannya) tidaksesuai dengan ketentuan/peruntukkannya.
Pajak-pajak belum dipungut dan/atau disetor/dilaporkan oleh bendaharawan Pemda
Administrasi belum tertib dan terdokumentasi dengan baik
6
UPAYA-UPAYA UNTUK MEMINIMALISASI TERJADINYA PENYIMPANGAN DALAM PELAKSANAAN ANGGARAN TKDD
Meningkatkan pemahaman dan kompetensi perangkat pemerintahan daerahterhadap peraturan-peraturan yang berlaku terkait dengan tata kelola(Governance), manajemen risiko (Risk), dan pengendalian intern (Control) yang baik dalam pengelolaan keuangan daerah, terutama TKDD.
Penyederhanaan proses bisnis dengan membangun sistem dan mekanismepengelolaan keuangan daerah yang baik, antara lain dengan mengembangkansistem informasi berbasis teknologi (IT) seperti e-planning, e-budgeting, e-procurement, e-monitoring dll.
Mengembangkan dan menetapkan kebijakan pengelolaan Sumber Daya Manusiayang kompeten, berintegritas, dan profesional.
Mengembangkan sistem pengendalian intern yang andal antara lain melaluipeningkatan pemantauan/pengawasan dari atasan langsung (on going monitoring) dan mengoptimalkan peran Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) yang objektif, independen, dan profesional.
7
HAL-HAL YANG PERLU MENDAPAT PERHATIAN TERKAIT PENGAWASAN TERHADAP PELAKSANAAN ANGGARAN TKDD
Perlu adanya komitmen dari seluruh pimpinan K/L dan Daerah yang terkait dengan pengelolaan TKDD untuk melakukan pengawasan berbasis risiko yang bersifat kontinyu, efektif, dan efisien.
Perlunya perencanaan pengawasan yang tepat mengingat keterbatasan sumber daya (waktu, dana, SDM, sarana dan prasarana) APIP Daerah untuk melakukan pengawasan terhadap SKPD dan Pemdes.
Perlu dilakukan koordinasi dan sinkronisasi kegiatan pengawasan antar aparat/lembaga pengawasan dalam rangka menghindari terjadinya duplikasi pengawasan serta menjaga efektivitas dan efisiensi pengawasan antara lain dengan pendekatan combine assurance dan sinergi pengawasan.
Perlu dikembangkan suatu tools yang sederhana dan mudah diterapkan dalam melakukan pengawasan terhadap pengelolaan TKDD.
Perlu dilakukan peningkatan kapasitas dan kapabilitas APIP melalui workshop dan asistensi dalam pengawasan.