Permanent Estabilishment, Business Profits, Serta Penghasilan

12

Click here to load reader

description

Pajak Internasional

Transcript of Permanent Estabilishment, Business Profits, Serta Penghasilan

PERMANENT ESTABILISHMENT, BUSINESS PROFITS, SERTA PENGHASILAN DARI PERKAPALAN DAN PENERBANGAN

PERMANENT ESTABILISHMENT, BUSINESS PROFITS, SERTA PENGHASILAN DARI PERKAPALAN DAN PENERBANGAN

PENDAHULUANKonsep dasar pemajakan atas laba usaha dari perusahaan yang menjalankan kegiatan usahanya dengan cara lintas batas negara adalah bahwa laba perusahaan tidak akan dikenakan pajak di negara di mana perusahaan tersebut tidak menjadi subjek pajak dalam negri, kecuali perusahaan tersebut mempunyai hubungan yang erat dengan negara dimana laba usaha tersebut diperoleh.

Suatu perusahaan dikatakan mempunyai hubungan erat dengan negara di mana laba usaha tersebut diperoleh jika perusahaan tersebut menjalankan kegiatan usahanya di negara tersebut melalui Permanent Estabilishment (PE).

Tanpa adanya PE di negara sumber, maka negara sumber tidak dapat mengenakan pajak atas laba usaha yang bersumber di negaranya tersebut.

Konsep Permanent EstabilishmentPerusahaanKegiatan UsahaAlokasi laba usaha PE yang dikenakan pajak di negara sumbar diatur dalam Pasal 7Konsep PE diatur dalam Pasal 5Negara sumber dapat mengenakan pajak jika kegiatan usaha ini merupakan PE (Pasal 7)Negara DomisiliNegara Domisili

Konsep Dasar Permanent EstabilishmentKonsep PE merupakan konsep yang sangat penting dalam dalam penentuan hak pemajakan negara sumber terhadap penghasilan dari kegiatan usaha yang dijalankan oleh subjek pajak luar negri.

Tanpa adanya PE, negara sumber tidak dapat mengenakan pajak atas laba usaha yang diperoleh oleh perusahaan yang menjadi sumber pajak luar negri di negara sumber.

Bentuk-bentuk PE yang Diatur dalam OECD Model

1. Bentuk Dasar atau Basic Rule PE (Pasal 5 ayat (1), (2), dan (3) )2. Konstruksi atau Construction PE (Pasal 5 ayat (3) ) 3. Keagenan atau Agency PE (Pasal 5 ayat (5))

Bentuk-bentuk PE yang Diatur dalam UN Model

1. Bentuk Dasar atau Basic Rule PE (Pasal 5 ayat (1), (2), dan (3) )2. Konstruksi atau Construction PE (Pasal 5 ayat (3) huruf a) 3. Pemberian Jasa atau Service PE (Pasal 5 ayat (3) huruf b) 5. Asuransi atau Insurance PE (Pasal 5 ayat (6)) 4. Keagenan atau Agency PE (Pasal 5 ayat (5))

Basic Rule PEPasal 5 ayat (1) OECD Model menyatakan bahwa PE adalah suatu tempat tetap usaha di mana melalui tempat tetap usaha tersebut kegiatan usaha dari suatu perusahaan dijalankan secara sebagian atau secara keseluruhan.

Kondisi-kondisi yang harus dipenuhi agar dapat terbentuk suatu PE :Adanya tempat usahaTempat usaha tersebut didirikan disuatu lokasi tertentuSubjek pajak harus mempunyai hak untuk memanfaatkan tempat usaha tersebutPenggunaan tempat usaha tersebut harus bersifat permanen atau dalam waktu yang melebih periode waktu tertentuKegiatan yang dilakukan melalui tempat usaha tersebut harus merupakan kegiatan usaha sebagaimana pengertian kegiatan usaha yang diatur dalam undang-undang domestik maupun perjanjian penghindaran pajak berganda

Place of Business TestDalam Paragraf (4) OECD Model Commentary atas Pasal 5, tempat usaha diarikan sebagai segala bentuk bangunan, fasilitas atau instalasi yang dipergunakan semata-mata untuk tujuan tersebut.

Contoh tempat usaha yang dikategorikan sebagai PE menurut Pasal 5 ayat (2) OECD Model tahun 2008 :Tempat kedudukan ManajemenCabangKantorPabrikBengkelPertambangan, sumur minyak dan gas bumi, tempat penggalian, atau tempat pengambilan sumber alam

Location TestBerdasarkan pendekatan location test, tempat usaha harus didirikan disuatu tempat atau lokasi tertentu diwilayah negara sumber, yaitu berada disuatu titik geografi tertentu.

Pengoperasian alat transportasi berupa bus atau truk dari dari suatu negara ke negara lain tidak dapat dianggap sebagai PE.

The Right Use TestSuatu tempat usaha tidak dipermasalahkan apakah tempat usaha tersebut diperoleh melalui pembelian atau disewa dari pihak lain.

Yang terpenting adalah perusahaan tersebut harus mempunyai hak untuk dapat memanfaatkan tempat usaha menjalankan kegiatan usahanya

Permanent TestTerkait dengan tempat usaha, istilah permanen dapat diartikan :

1. Tempat usaha dipergunakan untuk menjalankan kegiatan yang sifatnya teratur dan bukan untuk kegiatan usaha yang sifatnya situasional.2. Istilah permanen tidak harus diartikan sebagai kegiatan yang berlangsung terus menerus tanpa tidak akan pernah berhenti, tetapi harus diartikan sebagai kegiatan yang dimaksudkan untuk berlangsung secara terus menerus tanpa pernah diketahui kapan akan berhenti.3. Dikaitkan periode waktu dipergunakannya tempat usaha, permanen adalah penggunaan tempat usaha dalam waktu yang lama.

Business TestSuatu tempat dikatakan menjalankan kegiatan business apabila kegiatan yang dilakukan melalui tempat tersebut sesuai dengan pengertian business yang dimaksudkan oleh undang-undang domestik maupun perjanjian penghindaran pajak berganda yang disepakati.

Pengertian business berdasarkan OECD Model adalah meliputi kegiatan dari pemberian jasa yang bersifat profesional dan kegiatan usaha lainnya yang mempunyai karakter yang sama.