Perluasan Akses Pasar Produk Pangan Melalui Pola Kemitraan · 2020. 10. 29. · Outlet Modern...
Transcript of Perluasan Akses Pasar Produk Pangan Melalui Pola Kemitraan · 2020. 10. 29. · Outlet Modern...
Perluasan Akses PasarProduk Pangan Melalui Pola Kemitraan
Jakarta, 28 Oktober 2020
2
Penyediaan pangan dalam jumlah yang tepat, mutuyang baik, ketersediaan pangan yang menjangkausemua penduduk Indonesia dimana pun berada, dandengan harga yang terjangkau menjadi tantangansemua stakeholder pangan, baik pemerintah, duniausaha dari BUMN dan swasta, maupun pihak-pihak lain
Nilai Ekonomi Pangan
44,3% BelanjaNon Pangan
55,7% BelanjaPangan
54,1% BelanjaNon Pangan
45,9% BelanjaPangan
Wilayah Pedesaan Wilayah Perkotaan
Pengeluaran rumah tangga untuk kebutuhan panganmasih besar. BPS (Sept, 2019) mencatat, Rata-rata belanjapangan dari sektor rumah tanggal untuk wilayah pedesaan(rural) dan wilayah perkotaan (urban)
Secara agregat rata-rata belanja untuk pangan
49,2%
49,2%Belanja Pangan
Belanja Non Pangan50,8%
01 02
03
6
Teknologi penelitianekosistem,
sektor swasta
Teknologi yang layakdengan skala besar
Tanah subur dan air
Perubahan iklim
Volatility “new normal”
lingkaran ekonomiyang penting untuk
melestarikansumberdaya
Dunia akan mengkonsumsi makanan secara berbeda
Health & Wellness
Meat 2.0
Pergeseran dalamprofit pool across value chain
Konsolidasi value chain akhir
4
Agenda ketahanan
pangan semakinpenting untukdiatasi setiap
negara
02
04
01
03
Permintaan komoditas utama akan terus meningkat
Tren kebutuhan pangan global semakin meningkat disebabkan pertumbuhan jumlah penduduk maupun kenaikan konsumsi sehinggaketahanan pangan semakin penting
Harga pangan umumnyalebih stabil dibandingkanmineral dan minyakmentah, namun hargapangan menjadi lebihberfluktuasi dalambeberapa tahun terakhir
Penggunaan solusi digital untuk industri pangan saat ini sudahtersedia dan dapat diimplementasikan dalam skala besar
Pertumbuhan konsumsi tahunan kelompokkomoditas utama tahun 2017-2026
( % )
Tren Industri Pangan Global
0.22 0.260.07
1.26
0.24
0.83 0.73
Biji-bijian Daging Ikan Susu Segar Akar danUmbi-Umbian
Gula Minyak Sayur
Perusahaan pangan kelas dunia melakukan konsolidasi padaseluruh rantai nilai untuk meningkatkan efisiensinya
01
02
03
04
Sumber: McKinesy & Company
Harga komoditas terkoreksi oleh inflasiIHK Tahun 1998 diasumsikan sebagai angka 100
Peringkat Ketahanan Pangan Global
Tren Industri Nasional.
5
Vs. 2018
0
12
2
8
3
6
5
3
Pe
rin
gk
at
tert
ing
gik
ep
eri
ng
ka
tte
ren
da
h
Indeks Ketahanan Pangan Global
SingaporeRank 1 | Score 85.9MalaysiaRank 28 | Score 73.8ThailandRank 52 | Score 65.1VietnamRank 54 | Score 64.6Indonesia Rank 62 | Score 62.6PhilippinesRank 64 | Score 61.0MyanmarRank 77 | Score 57.0Laos DPRRank 92 | Score 49.1
Saat ini, Indonesia berada diperingkat 62 pada IndeksKetahanan Pangan Global (GlobalFood Security Index), berada ditengah-tengah diantara negaraASEAN lainnya, dan denganpeningkatan terbesar dalam halketerjangkauan.
DagingSapi
DagingUnggas
BerasIkan JagungGula
110.5
98.1
28.5
39.0
8.62.8
109.9102.5
32.3
40.9
9.43.0
tahunan kg/kapita
Permintaan pangan diharapkantumbuh +2% per tahun,perubahan makanan pokok dariberas menjadi gula, jagung danprotein.
USD, Indexed, Jan 2006
Volatilitas harga dalamkomoditas pertanian di Indonesiaterus meningkat
Fluktuasi tinggi di beberapatanaman pangan berdasarkanIndeks Harga Konsumen (IHK)
Konsumsi Makanan PokokTahunan Per Kapita di Indonesia
Volatilitas Harga Indeks Harga Konsumen (IHK)
Catatan :
1. Didefinisikan sebagai perusahaan produsen pertanian dan pangansesuai indeks Datastream
2. Termasuk dalam 21 perusahaan pertanian yang terdaftar di BEI; 15 dari 21 perusahaan pertanian yang terdaftar di BEI adalah perusaaansawit terutama perkebunan
Jenis komoditas Bobot IHK
Beras 0.82
Telur ayam broiler 0.67
Daging 0.59
Minyak goreng 0.57
Gula 0.53
Cabai Merah 0.37
Bawang Merah 0.29
Bawang Putih 0.17
Cabai Rawit 0.13
Daging ayam broiler 0.74
Garam 0. 04
Menuju Kedaulatan PanganMenuju Kedaulatan Pangan
6
Tentang PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
Agro Alat Kesehatan Trading & Distribusi Properti
Gula, Kelapa sawit dan Teh Manufaktur kondom dan Alat suntik
Trading & Distribusi, manufaktur karung plastik dan penyamakan
kulit
Pembangunan Waskita Rajawali Tower, Optimalisasi aset tetap
lainnya
Kemitraan untuk Waskita Rajawali Tower
PT. Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) didirikan sejak tanggal 12 Oktober 1964 100% sahamnya dimiliki oleh Negara Memiliki 11 Anak Perusahaan (AP)
Dewan Komisaris RamelanKomisaris Utama
Arie SujitoKomisaris
Abdi MustakimKomisaris
Abdul RochimKomisaris
Himawan Arief SugotoKomisaris
Dewan DireksiEko Taufik Wibowo
Direktur UtamaFebriyanto
Direktur Pengembangandan Pengendalian Usaha
Pramusti IndrascaryoDirektur Keuangan
Nanang J MarjiantoDirektur SDM
Endang SuraningsihDirektur Manajemen Asset
Manajemen
100 %
7
PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
8
PTMitraKerinci
Palembang
Bandung
PKS I& PKSII(Pabrik Kelapa Sawit)
PTP MITRAOGAN
PT Mitra Kerinci(Teh)
PT Mitra RajawaliBanjaran
PGJatitujuh
PSAPalimanan
PG TersanaBaru
PT PG CandiBaruPG Rejo AgungBaru
PT PG RajawaliI
PT GIEBIndonesia
Yogyakarta
SemarangSurabaya
PT PGRajawali II
BanjarmasinJayapura
Ambon
Kupang
Mataram
Aceh
Medan
Pekanbaru
Padang
Bengkulu
Jambi
Lampung
Denpasar
Pontianak
Palangkaraya
Kendari
Palu
Manado
Jakarta
PT Rajawali Nusindo
Samarinda
Balikpapan
PT Laskar
PTMitra Ogan
PT RajawaliCitramass
PTRajawali TanjungsariEnjiniring
PG KrebetBaru
Yogyakarta
Makasar
Palu
Manado
5 Pabrik Gula1 Pabrik Alkohol
3 Pabrik Kelapa Sawit2 Pabrik Teh
1 Pabrik Alkes 2 Pabrik Karung Plastik1 Pabrik Kulit
12 Oktober 1964 9.399 Karyawan 11 Anak Usaha48 Cabang PerdaganganDistribusi
Rantau
Parapat
Cirebon
Jember
Pangkal
Pinang
Malang
SidoarjoMadiun
Sorong
OKU
PT Rajawali Nusindo mempunyai kekuatan 43 cabang dengan armada 275 roda empatdan 475 roda dua untuk melayani 47.900 pelanggan aktif.
PT GIEB Indonesia mempunyai 5 cabang dengan pelanggan aktif sebanyak 2.768
275+
1.500+
720+ Sales Forces
255+ Operating Support600+ Management & Back Office
130+ Medical Sales290+ Marketing300+ Salesman
475+
24,839Retail
Retail
11,578Apotik/
Toko Obat
Pharmacies
3,055Instansi
PemerintahGovernmentInstitutions
2,384Grosir
Wholesalers
1,630RS Swasta
Private Hospital
1,273RS
PemerintahGov.
Hospitals
826Poliklinik
Clinic
779Modern Outlet
Modern Outlet
405Instansi SwastaPrivate
Institutions
209Lab.
Lab.
32RNI GROUP
RNI GROUP
973PBF
PBF
47,900+Active Customers
Four-wheel fleet
Two-wheel fleet
SDM
Certified 43 branches
BUMN Klaster Pangan.
Bergerak di bidang
• Agroindustri
(tebu,sawit,teh)
• Alat Kesehatan
• Distribusi dan
Pemasaran
Bergerak di bidang
• Perbenihan
• Agribisnis Pangan
Bergerak di bidang
• Perbenihan
• Perberasan
• Sarana Pertanian
Bergerak di bidang
• Penangkapan & Budidaya
Ikan
• Layanan Jasa di Pelabuhan
Ikan
• Pengolahan Ikan
Bergerak di bidang
• Peternakan
• Logistik
• Meubel
Bergerak di bidang
• Industri Garam
Bergerak di bidang
• Perdagangan Internasional
• Perdagangan Dalam Negeri
Bergerak di bidang
• Penangkapan Ikan
• Pengolahan Ikan
• Storage
PERINUS
Bergerak di bidang
• Logistik
10
Pemerintah memiliki aspirasi mencapai ketahanan pangan nasional pada tahun 2024Namun, masih terdapat berbagai tantangan – tantangan utama di sektor pangan
11
Produktivitas yang rendah &
Ketergantunganimpor yang relatif
tinggi
Biaya yang tinggi
Mismatch antarasupply & demand
Infrastruktur & sumber daya yang
belum optimal
Kurangnyakesejahteraan pelaku
sektor pangan
Belum optimalnyapenegakan aturan &
penyelarasankebijakan
• Rendahnya produktivitas hasil pertanian (beras, jagung, tebu)• Tingginya ketergantungan impor untuk beberapa komoditas utama seperti
gula dan daging• Masih kurangnya keterlibatan dan peran BUMN dalam perikanan akuakultur• Kualitas hasil pertanian yang masih relative rendah (misal garam)• Belum optimalnya teknik on farm dan off farm pertanian / peternakan /
perikanan
• Biaya tenaga kerja tinggi terutama untuk lahan pertanian di luar jawa• Tingginya biaya transportasi yang dilatarbelakangi oleh belum tekoneksinya
infrastruktur logistic• Tingginya biaya input pertanian / peternakan / perikanan (misal biaya bibit,
pakan)• Rantai nilai yang banyak dari produsen sampai konsumen menyebabkan
biaya tinggi
• Semakin berkurangnya lahan pertanian / peternakan (termasuk untuk garam)• Semakin berkurangnya minat generasi muda dalam bidang pertanian /
peternakan / perikanan• Minat konsumi protein (ayam, daging, ikan) yang relative masih rendah di
masyarakat• Adanya mismatch geografis dari supply dan demand• Belum meratanya distribusi pangan ke seluruh Indonesia
• Infrastruktur pertanian dan perikanan yang belum optimal• Belum optimalnya R&D untuk menghasilkan bibit yang berkualitas• Kanibalisme antar BUMN (misal PTPN dan RNI untuk komoditas gula)
• Tingkat kesejahteraan petani / peternak / nelayan yang masih rendah• Kurangnya modal kerja petani/ peternak /nelayan• Harga komoditas utama yang masih sangat volatile
• Masih tingginya praktik tengkulak dan pengijon di bidang pertanian• Regulasi dan kebijakan terkait sektor pangan yang masih tumpang tindih• Jaringan perdagangan yang berlapis dan didominasi oleh sekelompok
pemain
Tantangan dalam Sektor PanganAspirasi Pemerintah
Memperkuat Ketahanan Ekonomi untuk Pertumbuhan yang berkualitas• Mendukung obyektif keamanan pangan (ketersediaan,
keterjangkauan, dan kualitas) untuk Indonesia denganmeningkatkan produksi dan membangun rantai nilai yang efisien
• Meningkatkan nilai ekonomi dengan membangunkapasitas ekspor dan menjadikan terintegrasi sepenuhnyadalam rantai nilai
RPJMN 2020 - 2024
Mengembangkan Wilayah untuk Mengurangi Kesenjangan
Meningkatkan Sumber Daya Manusia yang Berkualitas danBerdaya Saing
Revolusi Mental dan Pembangungan Kebudayaan
Memperkuat Infrastruktur untuk MendukungPengembangan Ekonomi dan Pelayanan Dasar
Membangun Lingkungan, Meningkatkan Ketahanan Bencanadan Perubahan Iklim
Memperkuat Stabilitas Polhukhankam dan TransformasiPelayanan Publik
PresidenRepublikIndonesia 2019 - 2024 Joko Widodo
01
02
03
04
05
06
12
KedaulatanPangan 2024
KetersediaanAvailability
Maksimalisasiproduksi dalam
negeri, meningkatkanswasembada
MutuQuality
Peningkatankonsumsi
protein untukmakanan
bergizilengkap
KesinambunganSustainability
Pelestarianlingkungan untuk
generasi mendatang(mis: Air, emisi CO2)
Peningkatan pendapatan dan
kesejahteraan bagi
+/-30 juta petani kecil
Operational excellence,
kolaborasi denganmitra teknologi, dan
meningkatkanekspor
KeterjangkauanAffordability
Keseimbanganmanfaat & biayauntuk menjaga
stabilisasi harga & inflasi
FOOD SECURITYFOOD SECURITYINCLUSIVITY /
EMPLOYMENT
SECURITY
WORLD-CLASS
PRODUCTION /
GLOBAL COMPANY
Target BUMN Klaster Pangan
Target klaster pangan adalah mendukung terwujudnya aspirasi Negara Indonesia dalam hal Kedaulatan PanganNasional
Strategi BUMN Klaster Pangan.
13
PRODUKSI KELAS DUNIA / PERUSAHAAN GLOBALKETAHANAN PANGAN INKLUSIVITAS /KETAHANAN KETENAGAKERJAAN
Ketersediaan, Keterjangkauan, Mutu, Kesinambungan
Pemberdayaan, meningkatkan kehidupan dan produktivitas
Produktif, hasil tinggi, cost efficiency, supply chain efisien, kapasitas untuk ekspor
Nilai Ekonomi/ Kinerja
• Meningkatkan kinerja keuangan: arus kas positif, pengurangan utang, EBITDA yang lebih baik, debt / EBITDA <5x
• Investasi yang dipilih berbasis pendapatan• Dukungan dari lembaga keuangan (KUR)• Rasionalisasi biaya dan restrukturisasi organisasi
untuk mewujudkan organisasi yang ramping dan efisien
• Digital Supply Chain 4.0 untuk visibilitas supply & demand yang lebih baik di seluruh klaster pangan BUMN
Supply chain terhubung
Perluasanlahan
• Reklamasi lahan terlantar menjadi lahan pertanian
• Membuka area baru (mis. Aquaculture)
Teknologipertanian / budidaya
• Modern dalam pengelolaansumber daya (pengelolaantanah, air, dll yang lebih baik)
• Mekanisasi• Teknologi pemrosesan untuk
peningkatan produk• Intensifikasi dan ekstensifikasi
Integrasidalamvalue chain
• Model bisnis hulu ke hilir yang lebih baik (terintegrasi, corporate farming and cultivation) untukmemaksimalkan efisiensisemua komoditas pangan
• Optimalisasi aset• Sinergi BUMN dan hubungan
bisnis dalam supply-demand chain
• Rencana Pengembangan Talenta untuk Milenialdan BOD-1
Holding PanganBUMN & RestrukturisasiPerusahaan
• Membentuk dan memperkuat kembali struktur organisasi BUMN Pangan dalam satu mata rantai supply chain
• Divestasi, akuisisi, merger, dan restrukturisasi untuk memperkuat konsolidasi klaster pangan
Infrastruktur
• Meningkatkan infrastruktursecara efisien untuk petanikecil (mis. es untuk nelayan) dengan pengembalianekonomi yang jelas
• Meningkatkan koordinasilintas lembaga sesuaifungsinya untuk mendukungBUMN (mis. pembangunanirigasi, bendungan, pelabuhan, pemenuhanlahan)
KemitraanTeknis denganPerusahaan & Institusi Penelitian
• Membawa mitra teknis kelas dunia untukmeningkatkan kemampuan (mis. pembibitanbenih, penggilingan gula)
• Kemitraan dengan startup pangan• Kolaborasi dengan Institusi Penelitian
• Kemitraan bisnis denganperusahaan swasta dan petanikecil, sekaligus meningkatkankapasitas petani kecil
• Meningkatan jumlah petani, peternak dan nelayan sertameningkatkankesejahteraannya
PerluasanKorporasiPertanian (Petani)/ UMKM
RencanaPengembanganTalenta
Strategi Klaster Pangan sebagaimana telah disesuaikan dengan rencana strategis Kementerian BUMN
ArahStrategis
InisiatifStrategis
14
Value Chain BUMN Klaster Pangan
GPS, Trace & Track, Update Status Delivery
Warung Pangan& API to Supply & Demand Analysis
Outbound Logistics(General, Cold Chain,
Halal)
Upstreampetani, peternak, nelayan, koperasi
pesantren, Supplier,
pembibitan, research
DownstreamWarung, toko,
koperasipesantren, grosir
milik semuaBUMN masukdalam Warung
Pangan
Potensi Pondok Pesantren.
15
Jumlah Pesantren
27.722
Jumlah Santri
4.176.285
Agribisnis, 1,479
Koperasi UKM &
Ekonomi Syariah,
1,842
Peternakan, 1,054
Perkebunan, 1,142
Lainnya, 3,501
Pesantren PotensiEkonomi
Santri Mukim, 2,905,540
Santri Non Mukim, 1,171,621
Kategori Santri
Sumber : www.ditpdpontren.kemenag.go.id - diolah
Pola Kemitraan Tebu.
16
TUJUAN POLA KEMITRAAN :- Pemberdayaan petani melalui penciptaan lapangan pekerjaan di bidang perkebunan tebu
- Meningkatkan supply bahan baku tebu untuk memenuhi kebutuhan gula khususnya di Jawa Barat
- Multiplier Effect Kemitraan Petani dengan Pabrik Gula :
- Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD), retribusi, dan pajak
- Memutar roda ekonomi di sekitar PG
- Meningkatkan lapangan perkjaan pendukung perkebunan tebu
- Menjaga sosial masyarakat menjadi lebih harmonis
Desa Penyangga
Kelompok Tani
Petani Petani
BUMDes
BANK Pabrik Gula
Bahan Baku (Tebu)
BUMDes• Sarana Produksi• Sarana Transportasi
• Pembinaan Sistem Budidaya ke Petani• Bantuan Proses Administrasi KUR
KUR
PembayaranKredit
Pembelian Tebu
Pola Kemitraan Tebu.
17
18
Perluasan Akses Pasar Produk Dengan Omnichannel
Semua saluran tersedia untuk konsumennamun tidak terintegrasi
Semua saluran tersedia untuk konsumendan terintegrasi
Bisnis Model Distribusi BUMN Klaster Pangan Mendukung Koperasi, UMKM, Petani, Peternak dan Nelayan
.
19
Pemasok
Mitra Warung Pangan(Mitra Kementerian Koperasi
dan UKM)Masyarakat
PT BGR menyiapkan paketsembako yang diorder untukdidistribusikan ke warungtangga
Distribusioleh BGR
PT Perikanan Nusantara (Persero)
Pesanan danPembayaran
BUMN Klaster Pangan Off take produkKoperasi, UMKM, petani, peternak dan nelayan
Order Sembako via AplikasiMitra Warung Pangan
Pembayaran
Order via Aplikasi
3.500warungTotal warung UMKM yang sudah tergabungdalam program Mitra Warung Pangan.Ditargetkan 15.000 warung UMKM diJABODETABEK bergabung di tahun 2020.
20